1
1. Kurangi oedema dan cegah komplikasi
2. Pertahankan fungsi pernapasan
3. Kurangi nyeri dan cedera jaringan lunak
4. Pulihkan kemampuan fungsi / aktivitas normal
1. Kurangi oedema dan cegah komplikasi :
a. Latihan dengan elevasi
b. Cool terapi / kompres es, dll
c. Breathing exercise
d. Penyangga tungkai / bagian fraktur
2. Pertahankan fungsi pernafasan
a. Deep breathing exercise
b. General / bed exercise
c. Latihan aktif sesuai kemampuan
d. Hindari posisi menetap/statis terlalu lama
3. Kurangi nyeri dan cedera jaringan lunak
a. Kompres es
b. Ultrasound
c. Heating ( deep dan superfisial )
d. TENS, Terapi latihan dll
4. Pulihkan kemampuan fungsi/aktivitas normal
Melakukan aktivitas fungsi
2
- Observasi : Perubahan warna kulit, oedema, efusi, atrofi
otot
- Palpasi : Nyeri tekan, suhu
- Pengujian : aksi otot, ROM, sensasi, fungsi pernafasan
dan aktivitas lain yang diperlukan
Intervensi Fisioterapi:
- Isometrik/statik kontraksi
- Breathing exercise
- Cool therapy/ice compression
- Elevasi (15 derajat dari jantung)
- Latihan pasif dan aktif bertahap (disesuaikan dengan fase
penyembuhan fraktur)
- US therapy (pulsed intensitas rendah: 0,5-1,0 watt/cm²)
- Electrical stimulation
- Latihan fungsional (pemulihan fungsi), termasuk
pembebanan (weight bearing)
3
- Active movement exercise untuk membantu percepat
pertumbuhan callus dan penyerapan exudat/inflamasi
- Mencegah terjadinya jaringan fibrous (terutama pada
capsul sendi)
- Active excercise yang tepat dapat mempertahankan tonus
otot
- Pada keadaan terimmobilisasi, berikan latihan isometrik
dan statik kontraksi
- Jika dalam immobilisasi traksi, tambah latihan aktif
pada anggota gerak sehat dan breathing exercise untuk
meningkatkan Kondisi umum dan mencegah terjadinya
komplikasi lainnya.
4
5