Anda di halaman 1dari 11

KASUS UJIAN April, 2017

PSORIASIS VULGARIS

Disusun Oleh:
VITAWATI
N 111 16 058

PEMBIMBING KLINIK
dr. Diany Nurdin, Sp.KK, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
1) Nama Pasien : Tn. S
2) Umur : 41 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Jln. Tadulako
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Petani
7) Tanggal Pemeriksaan : 25April 2017
8) Ruangan : Poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUD Undata

II. ANAMNESIS
1) Keluhan utama :
Gatal pada punggung dan bagian kepala
2) Riwayat penyakit sekarang :
Pasien usia tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin
undata palu dengan keluhan gatal pada bagian punggung dan
bagian kepala yang dirasakan sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya,
pasien mengeluhkan gatal pada bagian kepala dan adanya ketombe.
Beberapa hari kemudian muncul bercak kemerahan di bagian
punggung dan terasa gatal ketika berkeringat. Pasien memiliki
kebiasaan mandi sekali sehari dan ia mencurigai bahwa dirinya
memiliki alergi terhadap makanan yaitu daging ayam dan telur.
Pasien sebelumnya sudah pernah berobat ke puskesmas dan diberi
obat minum dan salep, tetapi tidak ada perubahan.
3) Riwayat penyakit dahulu:
Pasien sebelumnya pernah mengalami hal yang sama. Pasien
menduga bahwa dirinya memiliki alergi terhadap makanan tertentu
(telur dan daging ayam). Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
dan DM.
4) Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa
seperti pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
1) Keadaan umum : Sakit ringan
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : Kompos mentis

Tanda-tanda Vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 68 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
Kepala : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Wajah : Terdapat makula eritematosa berbatas tegas
yang berukuran lentikur hingga plakat
Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ketiak : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Perut punggung : Terdapat makula eritematosa berbatas tegas
disertai skuama yang berukuran lentikular dan numular
Dada : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Genitalia : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas atas : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
- Pemeriksaan Tetesan lilin (+)

Gambar 1. Hasil pemeriksaan tetesan lilin pada pasien (+)

- Pemeriksaan Auspitz (+)

Gambar 2. Hasil pemeriksaan Auspitz (+)


IV. DOKUMENTASI KASUS

Gambar 3. Tampak makula eritematosa berbatas tegas yang berukuran lentikular


hingga plakat

Gambar 4. Terdapat makula eritematosa berbatas tegas disertai skuama yang


berukuran lentikular dan numular
V. RESUME
Seorang pasien laki-laki usia 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin Undata Palu dengan keluhan gatal pada bagian punggung dan bagian
kepala yang dirasakan sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya, pasien
mengeluhkan gatal pada bagian kepala dan adanya ketombe. Beberapa hari
kemudian muncul bercak kemerahan di bagian punggung dan terasa gatal
ketika berkeringat.
Pada hasil pemeriksaan dermatologis ditemukan makula eritematosa
berbatas tegas yang berukuran lentikular hingga plakat pada daerah wajah dan
makula eritematosa berbatas tegas disertai skuama yang berukuran lentikular
dan numular pada daerah punggung.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Psoriasis Vulgaris

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Dermatitis nummular
2. Pitiriasis Rosea

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


- Pemeriksaan Histopatologi

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
Memelihara kesehatan kulit dan menghindari faktor-faktor pencetus
seperti menghindari stres, memperhatikan kesehatan agar sistem imun
tetap terjaga, dan makanan diduga dapat memicu timbulnya kembali
keluhan.
2. Medikamentosa
- Sistemik
Loratadine 10 mg 1x1
- Topikal
Desoxymetason cream 0,05% 2 kali sehari

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Qua ed cosmetican : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN

Seorang pasien laki-laki usia 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan


kelamin Undata Palu dengan keluhan gatal pada bagian punggung dan bagian
kepala yang dirasakan sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya, pasien
mengeluhkan gatal pada bagian kepala dan adanya ketombe. Beberapa hari
kemudian muncul bercak kemerahan di bagian punggung dan terasa gatal
ketika berkeringat.
Pada hasil pemeriksaan dermatologis ditemukan makula eritematosa
berbatas tegas yang berukuran lentikular hingga plakat pada daerah wajah dan
makula eritematosa berbatas tegas disertai skuama yang berukuran lentikular
dan numular pada daerah punggung.
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik
dan residif. Ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas
dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai
fenomena tetesan lilin, Auspitz dan kobner.[1]
Kasus psoriasis makin sering dijumpai. Meskipun penyakit ini tidak
menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih-
lebih mengingat perjalanannya menahun dan residif. Secara
etiopatogenesis, faktor imunologik berperan dalam terjadinya psoriasis.
Defek genetik pada kasus psoriasis dapat di ekspresikan pada salah satu
dari tiga jenis sel, yakni limfosit T, sel APC atau keratinosit. Selain itu
diduga psoriasis juga dapat diturunkan (herediter).[1,2]
Berbagai faktor pencetus pada kasus psoriasis berdasarkan teori antara
lain stress psikis, infeksi fokal, trauma (fenomena Kobner), endokrin,
gangguan metabolik, obat dan juga alkohol dan merokok. Stress psikis
merupakan faktor pencetus yang utama. Faktor endokrin mempengaruhi
perjalanan penyakit. Puncak insiden terjadinya psoriasis adalah semasa
pubertas dan menopause. Pada waktu kehamilan umumnya membaik.
Gangguan metabolismecontohnya hipokalsemia dan dialisis telah
dilaporkan sebagai faktor pencetus. Obat yang umumnya menimbulkan
residif ialah beta-adrenergic blocking agent, lithium, antimalarial, dan
penghentian mendadak kortikosteroid sistemik.[1,3]
Gejala klinis yang dapat ditemukan pada kasus psoriasis umumnya
tidak mempengaruhi keadaan umum pasien, sebagian penderita
mengeluhkan gatal ringan. Tempat predileksi pada scalp, perbatasan
daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku
serta lutut dan daerah lumbosacral. Kelainan kulityang ditemukan berupa
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya.
Eritema sirkumskrip dan merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering
eritema yang ditengahnya menghilang dan hanya terdapat di pinggir.
Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta
transparan. Besar kelainan bervariasi: lentikular, numular atau plakat,
dapat berkonfluensi. Jika separuhnya atau seluruhnya bersifat lentikular
disebut psoriasis gutata, biasanya pada anak-anak dan dewasa muda dan
terjadi pasca infeksi akut streptococcus.[2,4]
Psoriasis Vulgaris adalah bentuk psoriasis umum yang lazim
ditemukan dan memiliki lesi-lesi yang berbentuk plak. Adapun tempat
predileksinya seperti yang telah dituliskan diatas. Pada pemeriksaan
histopatologis psoriasis memberikan gambaran yang khas, yakni
parakeratosis dan akantosis. Pada stratum spinosum terdapat kelompok
leukosit yang disebut abses munro. Selain itu terdapat pula papilomatosis
dan vasodilatasi di subepidermis.[5]
Dalam kepustakaan terdapat banyak cara pengobatan. Secara umum
pengobatan psoriasis dapat menggunakan obat-obat golongan
kortikosteroid baik yang bersifat topikal maupun sistemik dan
menyingkirkan faktor etiologi apabila jelas, seperti mengobati infeksi
causa bakterial dengan menggunakan antibiotik. Jika gambaran klinisnya
khas, tidaklah sukar membuat diagnosis.[1]
Diagnosis psoriasis berdasarkan anmnesis dan manifestasi klinis yang
didapatkan, adapun diagnosis banding dari psoriasis vulgaris yaitu
dermatitis numularis, pitiriasis rosea, kandidiasis kutis dan dermatitis
atopic. Dermatitis numularis atau eksim numular adalah gangguan alergi
dengan pruritus patch berbentuk koin pada kulit. Pria biasanya
mendapatkan eksim nummular akhir hidup mereka sementara wanita
mendapatkannya pada usia lebih muda. Eksim Numular yang paling sering
terjadi pada ekstremitas, terutama kaki, tapi mungkin terjadi di mana saja
pada badan, tangan, atau kaki. Patofisiologi eksim ini tidak jelas, itu sering
terkait dengan kekeringan pada kulit, yang dapat memungkinkan rusaknya
epidermis dan perembesan alergen ke kulit.[6]
Pitiriasis Rosea Merupakan peradangan yang ringan dengan penyebab
yang belum diketahui. Banyak diderita oleh wanita yang berusia antara 15
dan 40 tahun terutama pada musim semi dan musim gugur. Gambaran
klinisnya bisa menyerupai dermatitis numular. Tetapi umumnya terdapat
sebuah lesi yang besar yang mendahului terjadinya lesi yang lain. Lesi
tambahan cenderung mengikuti garis kulit dengan distribusi pohon cemara
dan biasanya disertai dengan rasa gatal yang ringan. Lesi-lesi tunggal
berwarna merah muda terang dengan skuama halus. Bisa juga lebih
eritematus. Pitiriasis rosea berakhir antara 3-8 minggu dengan
penyembuhan spontan. [7]
Sampai saat ini pengobatan psoriasis hanya bersifat remitif,
kekambuhan yang boleh dikatakan hampir selalu ada mengakibatkan
pemakaian obat dapat berlangsung seumur hidup. Menjaga kualitas hidup
pasien dengan efek samping yang rendah menjadi seni pengobatan
psoriasis yang akan terus berkembang.[8]

Diagnosis banding:

Dermatitis Numularis Pitiriasis Rosea


Gambar

Definisi Peradangan kulit kronik, Erupsi kulit akut yang


lesi berbentukmata uang sembuh sendiri, dimulai
(koin) atau agak lonjong. dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eriema dan skama
halus
Etiologi Belum doketahui Tidak diketahui, diduga
berkaitan dengan reaktivasi
virus HHV 7 dan HHV 6
Gejala Sangat gatal, lesi akut Gatal ringan, lesi pertama
Klinis berupa plak eritematosa (herald patch) dibadan,
berbentuk koin dengan soliter, berbentuk oval dan
batas tegas yang terbentuk anular, ruam eritema dan
dari papul dan skuama halus di pinggir.
papulovesikel yang
berkonfluens.
Predileksi Aspek ekstensor Badan, lengan atas bagian
ekstremitas, punggung proksimal, tungkai atas.
tangan, badan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hamzah, M & Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ketujuh.
Jakarta: BP-FKUI; 2013
2. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit.Jakarta: EGC; 2007.
3. Richard D.J & Pandya A.G. Dermatology Atlas for skin of color. New York:
Spinger; 2014
4. Amirudin, M. Ilmu Penyakit Kulit. Makassar: BIPKK-FKUNHAS; 2003.
5. Bolognia J.L, Jorizzo J.L, Rapin R.P. Dermatology vol 1. Mosby. 2003
6. Poudel RR. Clinical imaging nummular eczema. Journal Of Community
Hospital Internal Medicine Perspectives. Nepal; 2015.
7. Daili ES. Menaldi SL.Wisnu IM. Penyakit kulit yang umum di Indonesia.
PT Medical multimedia indonesia. Jakarta;2005.
8. Menaidi SL. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta; 2015.

Anda mungkin juga menyukai