Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) +


DIABETES MELITUS TIPE II +
HIPERTENSI GRADE II
Disusun oleh:
Hamsyariyah, S. Ked

Pembimbing :
dr. Sutopo, Sp. KFR
dr. Tagor Sibarani

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY


MEDICINE
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK UPR
PALANGKARAYA
PENDAHULUAN
Diabetes melitus tipe II -> penyakit pogresif
dengan komplikasi akut maupun kronik yang
prevalensinya semakin meningkat.
Nefropati diabetik merupakan komplikasi
kronik mikrovaskular diabetes melitus baik
tipe 1 atau 2 -> Chronic Kidney Disease
(CKD).
Gagal ginjal -> keadaan klinis yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang
irreversible, pada suatu derajat memerlukan
dialisis atau transplantasi ginjal.
PRIMARY SURVEY
Vital Sign :
Tekanan darah: 160/100 mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu: 36,90C
Pernapasan : 28x/menit
Airway: bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
Breathing : spontan, 28x/menit, torako-
abdominal, pergerakan thoraks simetris
kanan/kiri
Circulation: Tekanan darah 160/100 mmHg,
Nadi 98x/menit, CRT <2”
PRIMARY SURVEY
Disability : GCS E4V5M6, pupil isokor +/+,
diameter 3 mm/3mm, reflex cahaya +/+
Evaluasi masalah : berdasarkan primary
survey sistem triase, kasus ini merupakan
kasus yang termasuk dalam emergency sign
label kuning karena didapatkan pasien dengan
gangguan circulation yaitu tekanan darah
160/100 dan gangguan breathing yaitu
frekuensi napas 28x/menit.
Tatalaksana awal : tata laksana awal pada
pasien ini adalah ditempatkan di ruangan non
bedah dan diberikan oksigen.
SECONDARY SURVEY
IDENTITAS

Nama : Ny. D
Usia : 48 tahun
Agama : Kristen
Alamat : Palangkaraya
Tanggal MRS : 30-11-2017,
pukul 10.30 WIB
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan sejak 2 minggu, yang semakin memberat sejak 2
hari SMRS. Sesak dirasakan hilang timbul. Pasien mengaku
sesak ditimbul saat berbaring, namun berkurang saat istirahat
dalam keadaan setengah duduk. Pasien juga mengeluhkan
badan terasa lemas dan merasa lebih cepat lelah sejak 1
minggu SMRS, lemas tidak berkurang dengan istirahat maupun
pemberian makanan. Batuk kering (+) namun kadang-kadang,
pusing berdenyut (+), nyeri ulu hati (+), muntah (+) 1-2 kali
yang didahului mual saat 1 hari SMRS yang membuat nafsu
makan menurun, muntah isi air dan makanan yang
sebelumnya dimakan sebanyak ±½ gelas aqua. Muntah timbul
setelah pasien makan, dan berkurang apabila tidak sedang
makan. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
Riwayat DM (+) ±10 tahun, riwayat
HT (+) tidak terkontrol
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:
Riwayat keluarga dengan DM dan
hipertensi (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sesak, GCS:
eye (4), verbal (5), motorik (6).
Tanda-tanda vital : tekanan darah:
160/100 mmHg, denyut nadi: 98 x/menit,
suhu 36,9oC, RR: 28 kali/menit.
Kulit : turgor <2”, pucat (-), sianosis (-)
Mata : konjungtiva anemis (+)/(+), sclera
ikterik (-), pupil isokor, diameter pupil
3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+).
Leher : perbesaran KGB (-), peningkatan
JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Toraks :Simetris, retraksi (-), fremitus
menurun dibasal kedua paru, vesikuler
menurun dibasal kedua paru, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-), ictus cordis tidak terlihat dan
teraba pada SIC V 2 cm lateral garis
midclavicula sinistra, S1-S2 tunggal, reguler,
murmur (-),gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+)
normal, timpani, hepar dan lien tidak teraba
membesar, shifting dulness (+).
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”, pitting
edema (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Hb :8,5 g/dl
Eritrosit : 3,30x106 /ul
Leukosit : 9,46x103 /ul
Trombosit : 225x103 /ul
GDS : 137 mg/dl
Ureum : 72 mg/dl
Creatinin : 5,50 mg/dl
HbsAg : - (negatif)
CT/BT : 400/200
EKG
DIAGNOSIS KERJA

Chronic Kidney Disease


(CKD) + DM tipe II +
Hipertensi grade II
TATALAKSANA

TATALAKSANA TATALAKSANA
AWAL LANJUT
• O2 nasal kanul 3- Novorapid 4-4-4 iu
4 lpm sc
• Nacl 0,9% 16 Obat oral :
• Injeksi furosemid Asam folat 3 x 1
20 mg tab
• Injeksi ranitidine Valsartan 1 x 80
2 x 50 mg mg
Ketocid 3 x 1 tab
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Sesak nafas Terjadi karena adanya
akumulasi cairan di paru.
Mual dan muntah Adanya mual dan muntah
yang disebut dengan
gastropati uremikum. Hal ini
timbul akibat meningkatnya
kadar ureum dalam darah
Lemas, nafsu makan >2,5 kali dari nilai normal.
menurun
Sindrom uremicum
menyebabkan gejala seperti
lemas, dan anoreksia yang
menyebabkan penurunan
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Tekanan darah : 160/100 Berdasarkan pada The Seven Report
mmHg of the Joint Committee on
Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatmeny of High Blood
Pressure (JNC 7), dimana apabila
tekanan sistol >160 mmHg atau
diastol >100 mmHg dikategorikan
Hipertensi grade II.
Konjungtiva anemis Salah satu fungsi ginjal adalah
mensekresikan eritropoietin, yaitu
suatu hormon yang merangsang
pembentukan eritrosit. Pada pasien
CKD terjadi penurunan eritrosit
akibat dari defisiensi pembentukan
eritropoietin ginjal. Tingginya kadar
ureum dalam darah dapat
menyebabkan inaktivasi eritropietin
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Pitting edema, asites Edema terjadi jika terdapat
peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler, peningkatan
permeabilitas kapiler,
peningkatan tekanan osmotik
interstitial, ataupun penurunan
tekanan osmotik plasma. Ginjal
memiliki peran penting dalam
mempertahankan homeostasis
cairan melalui kontrol ekskresi
natrium dan air. Penurunan
aliran darah ke ginjal akan
dikompensasi dengan menahan
natrium dan air melalui
mekanisme peningkatan
reabsorpsi garam dan air
didalam tubulus proksimal dan
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Injeksi furosemid 20 mg Furosemid merupakan diuretik
kuat yang berfungsi untuk
reabsorbsi sodium dan klorida di
ascending loop henle dan tubulus
distal ginjal. Meningkatkan
ekskresi sodium, air, klorida,
kalsium dan magnesium. Diuretik
kuat diindikasikan untuk edema,
hiperkalsemia akut, hiperkalemia,
GGA, dan hipertensi.
Injeksi ranitidine 50 mg Ranitidie merupakan obat H2
reseptor bloker yang bekerja
untuk mengurangi asam
lambung.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Novorapid dosis 4-4-4 iu Novorapid merupakan rapid long acting
insulin (onsetnya sekitar 15-30 menit,
lama kerja 3-5 jam) yang mengandung
insulin aspart, yang dapat menurunkan
kadar gula darah setelah injeksi. Injeksi
insulin jenis ini sangat aman dan identik
dengan insulin manusia., lebih cepat
direabsorbsi.
Asam folat 3 x 1 tablet Asam folat merupakan vitamin B9 yang
salah satunya berfungsi untuk
pembentukan hemoglobin.
Valsartan 1 x 80 mg
Valsartan merupakan prototipe ARB
(Angiotensin Receptor Blocker) dan
keberadaannya cukup mewakili seluruh
ARB. Obat ini bekerja pada reseptor AT1
Ketocid 3 x1 tab secara selektif berfungsi untuk hipertensi.

Ketocid merupakan suplemen tambahan


untuk membantu memenuhi kebutuhan
asam amino, terutama pada pasien
KESIMPULAN
Telah dilaporkan sebuah kasus pada seorang
perempuan, usia 48 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas yang dirasakan sejak 2 minggu, dan
semakin memberat sejak 2 hari SMRS. Sesak
dirasakan hilang timbul, ditimbul saat berbaring,
namun berkurang jika setengah duduk. Pasien
juga mengeluhkan badan terasa lemas dan cepat
lelah sejak 1 minggu SMRS, lemas tidak berkurang
dengan istirahat maupun pemberian makanan.
Batuk kering (+) namun kadang-kadang, pusing
berdenyut (+), nyeri ulu hati (+), muntah (+) 1-2
kali yang didahului mual saat 1 hari SMRS yang
membuat nafsu makan menurun.
KESIMPULAN
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital : tekanan darah : 160/100 mmHg,
denyut nadi: 98 x/menit, suhu 36,9 oC, RR:
28 kali/menit. Selain itu juga pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya
konjungtiva anemis, vesicular dan
fremitus vocal menurun pada kedua basal
paru, pitting edema pada ekstremitas.
Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb : 8,5 g/dL; ureum : 72
g/dL; dan creatinin : 5,50 g/dL.
KESIMPULAN
Pada pasien ini mendapakan
tatalaksana awal yaitu dengan
diberikan oksigen nasal canul 2-3
lpm. Kemudian diberikan injeksi
furosemid 20 mg, ranitidie 50 mg.
Novorapid yang diberikan dengan
dosis 4-4-4 iu sc. Sedangkan obat oral
yang diberikan adalah asam folat 3 x
1 tablet, Valsartan 1 x 80 mg, dan
ketocid 3 x 1 tablet.
DAFTAR PUSTAKA
 Ndraha, Suzanna. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini.
Leading Article. Jakarta: Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Krida Wacana.
  Sudoyo, Aru W., dkk. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V.
Jakarta : Interna Publishing.
  Widodo, Danu Panggih. 2010. Strategi Koping Penderita Diabetes Melitus
dalam Menghadapi Penyakit Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas
Wanasari. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
 Dewi, S. Sinto. 2012. Efek Ekstrak Etanol Morinda citrifolia L. Terhadap
Kadar Gula Darah, Jumlah Neutrofil, Fibronektin Glomerulus Tikus Diabetes
Melitus. Semarang: Universitas Diponegoro.
 Manik, HR. 2012. Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi Terhadap
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga
Pangururun Kabupaten Samosir. Medan: Universitas Sumatera Utara.
 Waspadji, S. 2006. Diabetes Melitus Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya
yang Rasional. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
 Rusmina, Dina. 2010. Hubungan Kepatuhan dalam Menjalankan Diet
Dengan Gula Darah Terkontrol di Poliklinik Penyakit Dalam RSAL dr.
Mintohardjo Jakarta Pusat. Jakarta : Universitas Pembangunan Nasional
Veteran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai