Anda di halaman 1dari 29

PENYAKIT

MENULAR
HIV-AIDS
Presented by group 1
Kelompok 1
Aditya Rahmat S 2106762061
Diah Ayu Pertiwi 2106762282
Hidayati Nur Kumalasari 2106762370
Nadya Raihanny 2106762515
Siti Setia Hidiyah Wati 2106762641
TABLE OF CONTENTS
Tren Penyakit Menular HIV-AIDS
Penyebab Terjadinya HIV-AIDS
Riwayat Alamiah Penyakit
Gejala HIV-AIDS
Pengobatan HIV-AIDS
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Virus
- Human reservoir dan penularan langsung
- STD
- Key population
01
Tren Penyakit
Menular HIV-AIDS
TREN HIV DUNIA

Pada gambar terlihat bahwa


populasi terinfeksi HIV terbesar di
dunia adalah di benua Afrika (25,7
juta orang), kemudian di Asia
Tenggara (3,8 juta), dan di Amerika
(3,5 juta). Sedangkan yang terendah
ada di Pasifik Barat sebanyak 1,9
juta orang. Tingginya populasi orang
terinfeksi HIV di Asia Tenggara
mengharuskan Indonesia untuk
lebih waspada terhadap penyebaran
dan penularan virus ini.

Sumber: United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS), 2019


TREN HIV INDONESIA

Jumlah ODHIV ditemukan yang dilaporkan


sebanyak 10.525 orang dari 941.973 orang yang
dites HIV, dan sebanyak 8.784 orang mendapat
pengobatan ARV dari januari -Maret 2022.
02
Penyebab Terjadinya
HIV
Penyebab Terjadinya
IMMUNODEFICIENCY
HUMAN VIRUS
WHAT DOES AIDS MEAN?

ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME


Penyakit yang disebabkan orang yang mengidap AIDS pasti Pengidap AIDS biasanya
HIV yang tidak mengidap HIV, tetapi tidak setiap orang mengidap gejala yang sangat
mendapatkan perawatan yang mengidap HIV akan berat dan banyak yang
mengembangkan AIDS kehilangan nyawa.
03
Riwayat Alamiah
Penyakit
1. Fase Rentan 2. Fase Presimtomatis
● HIV masuk ke sel Limfosit T, virus dapat ● Didalam tubuh terdapat HIV
berkembang dan dapat hidup lama dalam ● Tidak ada gejala
sel dengan keadaan inaktif. ● Tes antibody hasil (+)
● HIV dapat menular melalui kontak cairan ● Berlangsung 1-6 bulan
alat reproduksi, kontak darah, penggunaan ● Perubahan patologi (pembesaran kelenjar,
jarum suntik secara bergantian dan pembesaran hati/ginjal, nyeri otot, nyeri
kehamilan. tenggorokan)
● Fase ini tidak terlihat gejala
● Berlangsung lama 5-10 tahun
● Tes antibody hasilnya (-)
3. Fase Klinis
Virus mengancurkan sebagian besar / keseluruhan sistem imun penderita. Ditemukan 2 dari
3 gejalan utama dan 1 dari 5 gejala minor. Mudah terserang penyakit oportunitis.

1 3
2

Tahap Tahap
Inkubasi Tahap Penyakit
Penyakit Lanjut
Dini

4. Fase Terminal
Fase terakhir penyakit AIDS pada tubuh penderita. Fase akhir pada
penderita AIDS adalah meninggal dunia.
04
Gejala
Tahap Rentan
Saat terkena HIV jarang Jika sistem kekebalan tubuh
sekali merasakan dan menurun : kelenjar getah
menunjukkan gejala infeksi. bening bengkak, penurunan
Jika ada (flu biasa, sakit BB, demam, diare dan batuk,
kepala, bercak kemerahan mual, muntah dan sariawan
pada kulit dan sakit
tenggorokan
Tahap Kronis Tahap Lanjutan Tahap Oportunitis
Gejala khas dan parah. Jumlah virus meningkat, Perkembangan infeksi:
Sariawan banyak, bercak kehilangan BB, jumlah meningitis, mycobacterium
putih pada mulut, keputihan limfosit CD4 menurun <200 avium.
parah, gangguan psikis, sel (dinyatakan AIDS) Jika tidak melakukan
candidiasis dan kanker pengobatan : TBC,
serviks meningitis kriptokokus,
kanker seperti limfoma, dan
sarkoma Kaposi.
05
PENGOBATAN HIV-AIDS
Pengobatan HIV-AIDS

Penemuan kasus sedini Peningkatan peran Pemberian obat


mungkin dan
serta ODHIV dan ARV profilaksis
memberikan
pengobatan ARV kelompok
sesegera mungkin dukungan sebaya

1 2 3

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency
Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual
Pemberian obat ARV profilaksis
profilaksis pasca pajanan
(PPP)
Pemberian regimen obat ARV dalam waktu 28-30 hari
01 untuk mengurangi kemungkinan infeksi HIV setelah
seseorang terpajan saat bekerja (misalnya tertusuk
jarum), atau setelah kekerasan seksual.

pencegahan pada kelompok


berisiko
Profilaksis pasca pajanan sebaiknya diberikan pada 02
kejadian pajanan yang berisiko penularan HIV
sesegera mungkin dalam waktu 72 jam atau
kurang, idealnya 4 jam setelah pajanan.

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human
Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual
06
Upaya Pencegahan
dan Pengendalian
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human
Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual
Upaya pencegahan
penularan secara langsung1
Condom Drug No!
Be Fait
hful
Abstinenc
e A Metode ABCDE

Education
E
Upaya pencegahan
penularan secara langsung2

Pencegahan penularan melalui Pencegahan penularan melalui


kontak seksual (ABC) darah (termasuk DE)
Pencegahan penularan HIV dari ibu
ke anak dilakukan melalui:
Skrining HIV pada setiap ibu hamil dan pasangannya yang datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan

Pemberian obat ARV kepada ibu dan pasangannya yang terinfeksi HIV

Pertolongan persalinan dilakukan sesuai indikasi

Pemberian profilaksis HIV diberikan pada semua bayi baru lahir dari
ibu yang terinfeksi HIV

Pemberian NUTRISI kepada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV:

ASI Eksklusif atau Susu Formula


Persyaratan AFASS harus dipenuhi
Sexually Transmitted Disease (STD)

Sexually Transmitted Disease (STD) adalah singkatan dari penyakit menular seksual (PMS), juga disebut infeksi
menular seksual (IMS). Memiliki PMS dapat membuat lebih mudah untuk mendapatkan HIV. Misalnya, PMS dapat
menyebabkan luka atau robekan pada kulit, yang dapat mempermudah HIV masuk ke dalam tubuh. Memiliki HIV dan
PMS lainnya dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Jika Anda aktif secara seksual, menjalani tes STD adalah salah
satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi kesehatan Anda. Menurut CDC, berikut adalah orang
yang direkomendasikan melakukan tes STD :
1. Orang dewasa dan remaja dari usia 13 hingga 64 tahun harus dites HIV setidaknya satu kali.
2. Semua wanita yang aktif secara seksual di bawah 25 tahun harus diuji gonore dan klamidia setiap tahun.
3. Setiap orang yang sedang hamil harus menjalani tes sifilis, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C sejak awal kehamilan.
4. Semua pria gay, biseksual, dan pria lain yang aktif secara seksual yang berhubungan seks dengan pria.
5. Siapa pun yang terlibat dalam perilaku seksual yang dapat menempatkan mereka pada risiko infeksi atau berbagi
peralatan narkoba suntikan harus menjalani tes HIV setidaknya setahun sekali.
6. Orang yang pernah melakukan seks oral atau anal harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka
tentang opsi pengujian tenggorokan dan dubur.
Key Populations

Dalam konteks HIV, populasi kunci meliputi:


a. Pria yang berhubungan seks dengan pria
b. Para transgender, khususnya waria
c. Pekerja sex
d. Orang yang menyuntikkan narkoba
e. Orang yang hidup dengan HIV
f. Orang-orang di penjara dan tahanan
Populasi ini terpinggirkan secara sosial, seringkali
dikriminalisasi dan menghadapi serangkaian
pelanggaran hak asasi manusia yang
meningkatkan kerentanan mereka terhadap HIV
(Global Fund, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention. PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) [Video]. Youtube,
https://www.youtube.com/watch?v=1_eo17YahCo

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency
Virus, Acquired Immunodeficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Principles of Epidemiology.
https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section10.html#:~:text=Human%20Services%3B1992.-,Reservoir,is%20tran
sferred%20to%20a%20host

Paramata, Y., & KM, S. FAKTOR RISIKO PENYAKIT MENULAR. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR, 65.

WHO. 2016. Consolidated Guidelines on HIV Prevention, Diagnosis, Treatment and Care for Key Populations – 2016 Update

Key Population.
https://www.theglobalfund.org/en/key-populations/#:~:text=In%20the%20context%20of%20HIV,Sex%20workers

Which STD test Should I get? https://www.cdc.gov/std/prevention/screeningreccs.htm


HIV and Sexually Transmitted Disease (STD). 2021.
https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-and-sexually-transmitted-diseases-stds#:~:text=HIV%20is%20a%20
sexually%20transmitted,it%20easier%20to%20get%20HIV.
Terima kasih
QnA🙋
xxx

Anda mungkin juga menyukai