Anda di halaman 1dari 20

PEMAHAMAN KONSEP DAN

PERILAKU BIAYA

MK. Akuntansi Biaya Pelayanan Kesehatan

Atik Nurwahyuni
ISTILAH DALAM BIAYA

 Sunk Cost
 Incremental Cost

 Relevant Cost

 Out of Pocket Cost

 Opportunity Cost

 Controllable/Non Controllable Cost

 Standard Cost/Normative Cost


SUNK COST
adalah biaya sumber daya yang sudah terjadi sehingga biaya
total tersebut tidak terpengaruhi pada keputusan yang akan
dibuat saat ini atau dimasa mendatang.

Jadi “sunk cost” ini tidak relevan dengan keputusan masa


datang karena sudah terjadi (historis)

Contoh:
Telah dibeli sebuah alat senilai Rp. 50 juta 3 tahun yang lalu dan
sekarang nilai bukunya Rp. 20 juta. Nilai buku Rp. 20 juta ini
adalah sunk cost dan tidak berpengaruh pada keputusan
masa datang.
 Jadi, sunk cost artinya biaya yang telah
dikeluarkan dalam suatu bisnis dan tidak dapat
dipulihkan kembali. ... Contoh biaya yang akan
mengalami sunk cost misalnya biaya pembelian
persediaan atau biaya bahan baku. Sunk
cost tidak dapat dipulihkan sehingga tidak boleh
dipertimbangkan ketika membuat keputusan.Jan
23, 2021
RELEVANT COST
 Relevant cost are expected future costs that differ
among the alternatives courses of action being
considered.

 Relevant cost must:


 Occur in the future
 Differ among the alternative courses of action

(Hongren p. 370)
CONTOH:
PRODUCING 10.000 UNITS OF HDS
Total Relevant Cost Relevant Cost Per
Relevant Items Unit
Make Buy Make Buy
Outside purchase of parts $ 160,000 $ 16
Direct materials $ 80,000 $8
Direct manufacturing labor 10,000 1
Variable manufacturing 40,000 4
overhead
Mixed (variable and fixed) 20,000 2
materials handling and setup
overhead
Total Relevant Cost $ 150,000 $ 160,000 $ 15 $16
Difference in favor of making $ 10,000 $1
HDS
*Additionally the $30,000 of plant lease, plant insurance, and plant
administration cost could be included under both alternatives. But these costs
are irrelevant (irrelevant cost)to the decision.
 Pengertian Biaya Relevan
 Biaya relevan adalah biaya yang patut
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Biaya relevan mempunyai ciri-ciri khusus,
yaitubiaya masa yang akan datang (future cost)
bukan masa lalu (sunk cost) dan biaya yang
berbeda antara dua alternatif (Mas'ud, 1996 :
357).Sep 6, 2015
 Biaya Relevan (Relevant Cost)
 Biaya relevan adalah suatu biaya yang terjadi
hanya saat suatu alternatif tindakan tertentu,
namun tidak terjadi pada alternatif tindakan lainnya.
Biaya relevan akan mempengaruhi suatu
pengambilan keputusan, karenanya biaya relevan
harus dipertimbangkan dalam pembuatan suatu
keputusan.
 Biaya Tidak Relevan (Irrelevant Cost)
 Sedangkan biaya tidak relevan merupakan suatu
biaya yang tidak berbeda diantara alternatif
tindakan yang ada. Biaya tidak relevan itu tidak
akan mempengaruhi pengambilan suatu keputusan
dan akan tetap sama jumlahnya walaupun tanpa
memperhatikan alternatif lainnya yang dipilih.
Karenanya, biaya tidak relevan tersebut tidak harus
dipertimbangkan dalam suatu pengambilan
keputusan.
INCREMENTAL VS. DIFFERENTIAL COST
 Incremental cost is the additional total cost incurred for
an activity
 Incremental cost of making HDS is the additional total cost of
$ 150,000
 Incremental cost of buying HDS is the additional total cost of
$ 160,000
 Differential cost is the difference in total cost between
two alternatives.
 The differential cost between make-HDS and buy-HDS
alternatives is $ 10,000

 Incremental and differential cost are sometimes


interchangably in practice

(Hongren, p 377)
 Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat
adanya pertambahan atau pengurangan output
(biasanya merupakan hasil dari kegiatan
produksi/operasi). ... Oleh sebab itu sifatnya bisa
variabel, bisa juga fixed. Contoh: penambahan
biaya total produksi karena keputusan manajemen
untuk penambahan tenaga kerja dan bahan baku.
OUT OF POCKET COST

 Sering disebut dengan “Outlay Cost”, adalah


pengeluaran berupa uang atau sumber daya
lainnya.

 Contoh:
RS membeli sebuah alat canggih senilai Rp. 800
juta. Rp. 800 juta tersebut disebut dengan “outlay
cost”. Depresiasi tidak termasuk dalam Out of
Pocket Cost karena dalam depresiasi tidak ada
uang yang keluar.
OPPORTUNITY COST

 Dalam mengambil keputusan, kita selalu dilibatkan


pada alternatif (pilihan) keputusan.

 Opportunity cost adalah manfaat netto yang hilang


karena menolak alternatif yang ada.

 Contoh:
RS mempunya pilihan menggunakan kapasitas
ruangan untuk memproduksi tambahan sebesar
1.000 kunjungan atau menyewakan ruangan
tersebut dengan harga Rp. 20 juta. Opportunity
cost untuk menggunakan kapasitas memproduksi
tambahan 1.000 kunjungan adalah Rp. 20 juta.
CONTOH:
RS MEMPUNYA PILIHAN MENGGUNAKAN KAPASITAS RUANGAN UNTUK MEMPRODUKSI TAMBAHAN
SEBESAR 1.000 KUNJUNGAN ATAU MENYEWAKAN RUANGAN TERSEBUT DENGAN HARGA RP. 20
JUTA. OPPORTUNITY COST UNTUK MENGGUNAKAN KAPASITAS MEMPRODUKSI TAMBAHAN 1.000
KUNJUNGAN ADALAH RP. 20 JUTA.

 Opportunity cost adalah manfaat netto yang hilang karena


menolak alternatif yang ada.

 Opsi 1 : 1000 kunjungan per tahun x 300.000 = 300


juta/tahun
 300 juta – (hondok, obat alkes, dll + 200 jt)  netto :
1000x100 ribu : 100 juta

 Opsi 2 : 20 juta / bulan = 240 juta

 Keputusan tetap menjadi poli : 100 juta


 Meninggalkan potensi netto pendapatan : 240 juta
CONTROLLABLE COST VS.
NON CONTROLLABLE COST
 Biaya dapat dikendalikan bila besaran dari
komponen biaya tersebut dapat dikendalikan oleh
manager di unitnya.

 Contoh:
Kepala instalasi IGD dapat mengendalikan biaya
pemakaian bahan medis, bahan non medis, utiliti,
dan perawat di unitnya.
Disisi lain, biaya tetap seperti depresiasi, asuransi,
biaya jasa medis tidak dapat dikendalikan karena
tidak punya kewenangan dalam membeli alat atau
menetapkan seorang dokter.
STANDARD COST
 Adalah biaya yang ditetapkan di awal dan dipakai
sebagai pedoman norma atau benchmark yang
akan dicapai untuk mengetahui nantinya seberapa
jauh tujuan awal ini tercapai.

Biasanya didasarkan pada kuantitas dan harga


bermacam input.
NORMATIVE COST VS. ACTUAL COST
 Normative cost adalah biaya satuan ideal kalau
utilisasi sesuai dengan kapasitas. Misal, kapasitas
produksi adalah 1.000 unit, maka yang digunakan
sebagai denominatornya adalah 1.000 (sesuai
kapasitas)

 Actual cost adalah biaya satuan sesuai dengan


utilisasi yang terjadi (riil). Misal jumlah produksi
yang terjadi adalah 750, maka denomiator yang
digunakan adalah 750 (sesuai kondisi riil)
ACTUAL COST
 Biaya aktual  biaya yang terjadi
 Biaya satuan aktual = total cost / Quantity
ACTUAL COST (CONTOH)
 Biaya pembuatan 1000 tempe  Rp1.000.000
 Kedelai
 Tenaga
 Ragi
 Gas
 Daun pisang
 Rak menjemur
 Plastik
 Transportasi
 Kompor
 Panci
 Air
 Dapur

 Unit Cost = 1.000.000 / 1.000 = 1.000

Anda mungkin juga menyukai