Anggaplah Swasey Manufacturing memproduksi komponen elektronik yang digunakan salah satu
printernya. Dalam setahun Swasey akan mengganti produksi untuk printer jenis lain dan
komponen elektronik tersebut tidak akan digunakan. Namun, pada tahun mendatang, Swasey
harus memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama.
Swasey dihubungi pemasok potensial komponen yang akan membuat komponen untuk Swasey
dengan harga $4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya manufaktur penuh
per unit adalah $8,20.
Pertama, dengan asumsi tidak ada masalah kualitatif, perhatikan biaya yang berkaitan dengan
produksi 10.000 komponen. Biaya penyerapan penuh (full absorption cost) dihitung sebagai
berikut:
Baru-baru ini perusahaan membeli bahan yang cukup untuk memproduksi 5000 komponen. Tidak
ada penggunaan alternatif untuk bahan tersebut. Dari pos biaya diatas,
Analisis menunjukkan bahwa membuat komponen sendiri adalah $11.000 lebih murah dibanding
membeli. Jadi, tawaran dari pemasok harus ditolak.
Seorang manajer harus memutuskan apakah suatu segmen seperti lini produk, harus
dipertahankan atau dihapus. Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya
variabel menyediakan informasi yang berharga.
Sebagai contoh Norton Materials, Inc. Laporan laba rugi tahun 2008 (dalam ribuan dolar)
Gaji 37 40 35 112
Penyusutan 53 40 10 103
Proyeksi kinerja lini genteng menunjukkan margin segmen yang negatif. Reaksi pertamanya
adalah berusaha meningkatkan pendapatan penjualan genteng. Namun, manajer pemasaran
menganggap itu akan sia-sia karena pasar sedang jenuh dan tingkat persaingan terlalu tajam
sehingga sulit mengharapkan kenaikan pangsa pasar perusahaan.
Meningkatkan profitabilitas lini produk tersebut melalui penghematan biaya juga tidak mungkin
karena biaya-biaya sebelumnya sudah ditekan selama dua tahun terakhir sehingga pengurangan
selanjutnya mungkin akan menurunkan kualitas produk dan semakin merusak penjualan.
Karena tidak ada harapan bagi perbaikan kinerja laba lini, Tom memutuskan menghentikan lini
genteng dan menghapus lini tersebut memberikan keuntungan sebesar $35.000 dibanding
mempertahankannya.
Manajer pemasaran mengatakan penghapusan lini genteng akan menurunkan penjualan balok
10% dan bata 8%, karena sebagian besar pelanggan membeli genteng ketika membeli balok dan
bata. Sebagian akan pergi ke tempat lain jika mereka tidak bisa membeli kedua produk tersebut
di satu lokasi.
Analisis ulang dilakukan, seperti sebelumnya penyusutan dan biaya tetap umum dikeluarkan dari
analisis karena tidak relevan.
Perbedaan jumlah
Meneruskan Menghentikan jika meneruskan
Tom gembira setelah mengetahui bahwa meneruskan lebih baik dari pada menghentikannya.
Manajer pemasaran melihat bahwa persaingan pasar tegel tidak setajam genteng. Namun, dua
lini lainnya akan tetap kehilangan penjualan pada tingkat yang sama. Dengan memproduksi tegel,
hasil tersebut tidak akan berubah. Estimasi laporan keuangan untuk tegel adalah (dalam ribuan
dolar):
Penjualan $100
Margin Segmen $5
Dari analisis sebelumnya, Tom mengetahui penghapusan llini genteng akan mengurangi margin
kontribusi perusahaan sebesar $60.600. Memproduksi tegel akan menghasilkan tambahan
$60.000 pada margin kontribusi. Selanjutnya menghapus lini genteng dan menggantinya dengan
tegel akan menyebabkan penurunan bersih $600 pada total margin kontribusi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan es krim sedang beroperasi 80% dari kapasitas produktifnya.
Perusahaan tersebut memiliki kapasitas 20 juta unit ukuran setengah galon. Perusahaan hanya
memproduksi es krim premium. Berikut total biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan
penjualan 16 juta unit (dalam ribuan dolar).
Biaya variabel:
Biaya tetap:
Utilitas 80 0,005
Pajak 32 0,002
Sebuah distributor es krim dari wilayyah lain yang biasanya tidak dilayani oleh perusahaan ingin
membeli 2 juta unit seharga $1,55 per unit asalkan distributor tersebut dapat memasang
mereknya pada es krim tersebut. Distributor juga setuju membayar biaya transportasi. Karena
distributor berhubungan langsung dengan perusahaan maka tidak ada komisi penjualan.
Sebagai manajer perusahaan es krim tersebut, apakah anda akan menerima pesanan ini atau
menolaknya?
Penawaran harga $1,55 jelas berada di bawah harga jual normal $2,00, meskipun demikian
menerima pesanan tersebut mungkin menguntungkan karena perusahaan memiliki kapasitas
menganggur. Biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah pesanan diterima
atau ditolak. Namun, seluruh biaya variabel—kecuali untuk distribusi ($0,03) dan komisi ($0,02)—
juga akan terjadi, sehingga biaya variabel hanya $1.45 per unit. Keuntungan bersihnya adalah
$0,10 ($1,55-$1,45) per unit.
Hasil analisis biaya relevan dapat diringkas sebagai berikut (dalam ribuan dolar):
Terlihat bahwa jika perusahaan menerima pesanan khusus, maka akan menaikkan laba sebesar
$200.000.
Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada
titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Sebagai contoh, dalam satu
bijih besi dapat terkandung mineral tertentu seperti tembaga dan emas. Bijih besi tersebut harus
ditambang, dihancurkan, dan diolah sebelum tembaga dan emas dipisahkan. Saat pemisahan ini
disebut titik pemisahan (split-off). Biaya penambangan, penghancuran, dan pengolahan berlaku
untuk kedua produk.
Produk gabungan sering dijual pada titik pemisahan. Pemrosesan suatu produk gabungan lebih
lanjut setelah titik pemisahan dan sebelum menjualnya terkadang lebih menguntungkan.
Apel disortir menjadi tiga jenis (A, B, dan C) menurut ukuran dan kerusakan. Apel besar tanpa
cacat (A), Apel kecil tanpa kerusakan (B), sisanya termasuk C. Setiap satu ton apel memproduksi
800 pon jenis A, 600 pon jenis B, dan 600 pon jenis C.
Suatu jaringan supermarket besar meminta Appletime memasok isi pai apel kaleng ukuran 16
ons seharga $0,90 per kaleng. Appletime menetapkan apel jenis B untuk memenuhi pesanan ini
dan mengestimasi biaya $0,20 per pon diperlukan untuk memprosesnya menjadi isi pai
apel. Output-nya adalah 500 kaleng.
Ketika memutuskan apakah akan menjual apel B pada titik pemisahan atau memroses lebih lanjut
dan menjualnya dalam bentuk isi pai apel, biaya umum penyemprotan, pemangkasan, dan
seterusnya sebesar $300 tidak relevan karena tetap harus dibayar. Oleh karena itu oendapatan
adalah pertimbangan yang relevan dan biaya pemrosesan lebih lanjut juga relevan.
$150
$450 ($1,25 x 120 kantong)
Pendapatan $300
($0,90 x 500 kaleng) ($1,25 = $1,30 – harga
kantong $0,05)
Dengan demikian Appletime harus memproses lebih lanjut apel B menjadi isi pai apel karena
manfaat bersih dari itu sebesar $180.
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba terkait.
Karena biaya tetap tidak tergantung pada tingkat aktivitas, total biaya akan tetap sama pada
semua bauran yang mungkin sehingga tidak relevan bagi keputusan. Jadi, seorang manajer perlu
memilih alternatif yang memaksimalkan total margin kontribusi.
Anggaplah Jorgenson Company memproduksi dua jenis perseneling yaitu X dan Y, dengan
margin kontribusi per unit masing-masing $25 dan $10. Setiap perusahaan selalu menghadapi
sumber daya dan permintaan yang terbatas. Keterbatasan ini disebut kendala (constraints).
Seorang manajer harus memilih bauran optimal dengan berbagai kendala yang terdapat pada
perusahaan.
Dengan asumsi bahwa Jorgenson mampu mejual semua produknya, mungkin ada yang
menyarankan agar perusahaan hanya perlu memproduksi dan menjual perseneling X karena
margin kontribusinya lebih besar. Namun, solusi ini belum tentu yang terbaik. Hal ini tergambar
sangat jelas ketika berhadapan dengan satu kendala sumber daya.
Anggaplah setiap perseneling dibuat oleh mesin khusus. Perusahaan memiliki delapan mesin
yang secara bersama menyediakan 40.000 jam waktu mesin per tahun. Perseneling X
membutuhkan 2 jam waktu mesin, sedangkan Perseneling Y membutuhkan 0,5 jam waktu
mesin. Dengan asumsi tidak ada kendala lainnya, berapakah bauran optimal perseneling
tersebut?
Jadi, 20.000 unit (40.000 jam/2 jam) perseneling X dapat diproduksi per tahun dan menghasilkan
total margin kontribusi sebesar $500.000 ($25 x 20.000 unit), sedangkan 80.000 unit (40.000
jam/0,5 jam) perseneling Y dapat diproduksi per tahun dengan total margin kontribusi
$800.000 ($10 x 80.000 unit). Dengan hanya memproduksi perseneling Y perusahaan
menghasilkan laba lebih tinggi dibandingkan memproduksi perseneling X.
Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah penting. Margin
kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan. Produk yang
menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam mesin harus dipilih.
Jadi, bauran optimalnya adalah 80.000 unit perseneling Y dan tidak ada untuk perseneling X.
Sumber daya dengan satu kendala adalah hal yang tidak realistis. Solusi dari masalah bauran
produk dengan banyak kendala jauh lebih rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik
matematika khusus yaitu pemrograman linier.
Penetapan Harga
Bagian ini akan mmenjelaskan dampak biaya terhadap harga dan peran akuntansi dalam
pengumpulan informasi yang dibutuhkan.
Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sedangkan penawaran
adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan
laba, banyak perusahaan menetapkan biaya dalam menentukan harga terlebih dahulu. Mereka
menghitung biaya produk dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-
belit. Sebagian biaya biasanya merupakan biaya dasar dan markup. Mark up adalah persentase
yang dibebankan pada biaya dasar termasuk di antaranya laba yang diinginkan dan setiap biaya
yang tidak termasuk biaya dasar. Perusahaan yang produksinya bergantung pada penawaran
secara rutin menetapkan harga penawarannya berdasarkan biaya.
Misalkan Elvin Company—perusahaan yang dimiliki dan dikelola Clare Elvin—merakit dan meng-
instal komputer menurut spesifikasi pelanggan. Biaya komponen dan bahan baku langsung
lainnya mudah ditelusuri. Biaya tenaga kerja langsung juga mudah ditelusuri ke setiap pekerjaan.
Perakit menerima rata-rata $15 per jam. Overhead terdiri atas utilitas, peralatan kecil, ruangan,
dan seterusnya. Berikut laporan laba rugi Elvin Company untuk tahun lalu.
Pendapatan $856.500
Misalkan Clare ingin memperoleh jumlah laba yang sama seperti tahun lalu untuk setiap
pekerjaan, ia dapat menghitung markup pada harga pokok penjualan.
Markup harga pokok penjualan = (Beban penjualan dan akministrasi + Laba operasi)/ Harga
pokok penjualan
= ($25.000+$117.750)/$713.750 = 0,20
Markup-nya 20% mencakup laba, biaya penjualan dan administrasi. Markup tersebut bukanlah
laba murni.
Markup dapat dihitung dengan menggunakan berbagai dasar. Pilihan terhadap dasar dan
persentase markup umumnya berdasarkan kesukaan. Jika Clare menemukan tenaga kerja
bervariasi dalam proporsi nyata terhadap biaya bahan (misalnya, komponen yang lebih mahal
membutuhkan lebih banyak waktu persiapan) dan biaya bahan lebih mudah ditelusuri dari pada
harga pokok penjualan, maka dasar bahan bisa jadi lebih baik.
Markup bahan baku langsung = (Tenaga kerja langsung + Overhead + Beban penjualan dan
administrasi + Laba operasi)/ Bahan baku langsung = 0,749
Untuk mengetahui cara markup menggunakannya dalam penawaran, anggaplah Clare memiliki
kesempatan untuk menawar suatu pekerjaan dari perusahaan asuransi lokal. Pekerjaan tersbut
adalah merakit 100 unit komputer menurut spesifikasi tertentu. Ia mengestimasi biaya sebegai
berikut.
Markup hanyalah pedoman bukan aturan mutlak, Clare dapat menyesuaikan penawaran
berdasarkan pengetahuan lainnya seperti persaingan dalam pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya.
Perhitungan harga markup sering dimanfaatkan oleh toko-toko ritel, dan markup mereka
biasanya 100% dari biaya. Keunggulan utama penetapan harga markup adalah markup standar
mudah digunakan. Jauh lebih mudah menggunakan markup yang seragam untuk pusat
pertokoan yang memiliki barang dagangan banyak, kemudian menyesuaikan harga sebagaimana
diperlukan jika permintaan lebih sedikit dari yang diantisipasi.
Perhitungan Biaya Target dan Penetapan Harga
Perhitungan biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa
berdasarkan harga (harga target) yang bersedia dibayar pelanggan. Hal itu juga serinng disebut
perhitungan biaya berdasarkan harga (price-driven costing).
Perhitungan biaya target merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk menentukan
biaya. Departemen Pemasaran menetapkan karakteristik dan harga produk yang paling dapat
diterima pelanggan. Selanjutnya, teknisi perusahaan bertugas mendesain dan mengembangkan
produk sedemikian rupa sehingga biaya dan laba dapat ditutupi oleh harga.
Misalkan, Clare menemukan bahwa perusahaan asuransi tidak akan mempertimbangkan setiap
penawaran diatas $100.000. Apakah penawaran $137.280 akan ditolak?. Tidak jika ia mampu
menyesuaikan penawarannya dengan harga yang diinginkan pelanggan. Dengan bekerja
menurut spesifikasi pelanggan, Clare harus menetapkan apakah penggunaan komponen yang
lebih murah akan memenuhi keinginan perusahaan asuransi tersebut.
Karena Overhead bisa menjadi sedikit lebih rendah karena pembelian berkurang (tidak
memerlukan pembelian peranti lunak screen saver) dan pengujian berkurang (harddrive yang
lebih kecil memerlukan waktu pengujian lebih pendek). Overhead mungkin akan mencapai 50%
dari tenaga kerja langsung ($4.313). Namun belum semua biaya tercakup. Masih terdapat biaya
administrasi dan laba yang diinginkan. Jika markup standar yang diberlakukan sebesar 20 maka
tawaran tersebut menjadi 105.526. Angka ini masih terlalu tinggi. Clare dapat meneruskan untuk
melakukan penghematan lebih lanjut agar mencapai biaya target atau memutuskan ia tidak
mampu mencapainya. Namun, dengan adanya harga dari pelanggan setidaknya Clare
berkesempatan memenangkan penawaran tersebut. Memperhatikan contoh barusan terlihat
bahwa perhitungan biaya target merupakan suatu proses iteratif (berulang).
Perhitungan biaya target dapat digunakan paling efektif pada tahap desain dan pengembangan
siklus hidup produk. Pada tahap tersebut keunggulan produk dan biayanya masih cukup mudah
disesuaikan.
Praktik pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan
mengeliminasi persaingan disebut penetapan harga predator (predatory pricing). Dua puluh dua
negara bagian AS mebberlakukan undang-udang yang menetang harga predator, di mana setiap
negara bagian agak berbeda dalam definisi dan aturannya.
Kunci aspek hukumnya adalah harga di bawah biaya ditujukan untuk menyingkirkan pesaing. Hal
itu biasanya sulit dibuktikan. Harga predator dalam pasar internasional disebut dumping.
Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan atas
produk-produk yang pada dasarnya sama. Jasa dan produk tak berwujud tidak termasuk dalam
undang-undang ini. Robinson-Patman Act menyatakan hal yang melanggar hukum jika ”
melakukan diskriminasi harga di antara pembeli komoditi dengan kelas dan kualitas yang
sama…ketika dampak dari diskriminasi tersebut secara substansial mengurangi persaingan,
cenderung menciptakan monopoli dalam perdagangan, atau merusak, menghancurkan, dan
mencegah persaingan dengan siapapun yang diuntungkan atau secara sadar menerima manfaat
dari diskriminasi tersebut, atau dengan pelanggan salah satu dari mereka.” Kuncinya adalah
hanya produsen atau pemasoklah yang dijangkau oleh undang-undang tersebut. Hal yang
terpenting adalah Robinson Patman Act memungkinkan deskriminasi harga pada kondisi
tertentu:
Bagaimana dengan diskon kuantitas?. Diskon kuantitas boleh diberikan asalkan tidak
mengurangi persaingan.
Eksploitasi harga (price gouging) dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar
menghargai produknya “sangat tinggi.” Contohnya setelah badai katrina tahun 2005, beberapa
pemilik tanah menaikkan harga sewa dengan tajam untuk bangunan mereka yang tidak rusak,
bahkan mengusir penyewa yang berpenghasilan rendah. Masyarakat Gulf Coast marah dengan
kenaikan harga ini karena pemilik properti memanfaatkan bencana alam untuk mengambil
keuntungan.
Kenaikan harga yang berkaitan dengan biaya merupakan pembelaan terbaik terhadap
pemberontakan pelanggan.