Anda di halaman 1dari 6

Nama : Asti Nur Attriani

NPM : 2106762212
Tugas : Resume Kuliah Umum Dasar Kesehatan Masyarakat

PRINSIP DAN TEORI KESEHATAN MASYARAKAT

1. Sejarah Perkembangan Kesehatan Masyarakat


a. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
Zaman Romawi dan Yunani :
a) Upaya penanggulangan penyakit.
b) Pembuangan air limbah dan tinja sistem drainase, air minum untuk estetika.
c) Keharusan pemerintah kerajaan untuk peninjauan restoran, dsb.
Zaman Pertengahan :
a) Penyakit menular mulai menyerang penduduk dunia (thypus, kolera, pes).
b) Penyakit cenderung endemis diberbagai negara.
c) Lepra menyebar mulai dari Mesir-Asia-Eropa melalui para emigran.
d) Perbaikan sanitasi lingkungan, hygiene, penyediaan air bersih, ventilasi, dsb.
b. Periode Ilmu Pengetahuan
Abad 18-19 :
a) Ilmu pengetahuan bangkit termasuk kedokteran dan kesmas.
b) Penyakit dilihat sebagain fenomena sosial yang kompleks.
c) Pendekatan masalah kesehatan menjadi multisektoral.
d) Ditemukan vaksin pencegah cacar oleh Louis Pasteur, asam karbol untuk
sterilisasi oleh Joseph Lister dan ester sebagai anastesi oleh William Marton.

Tahun 1832 :
a) Epidemi kolera di perkotaan Inggris, disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang
buruk, pekerja dengan upah sangat rendah, dan gizi masyarakat rendah.
b) Parlemen Inggris mengeluarkan UU tentang : sanitasi lingkungan, tempat
kerja, tempat umum, dsb.

Tahun 1848 :
John Simon diangkat sebagai menteri untuk menangani kesehatan masyarakat.

Tahun 1855 :
Pemerintah Amerika membentuk Kementerian Kesehatan.

Tahun 1872 :
Dibentuk asosiasi dari para akademisi dan praktisi kesehatan masyarakar yang
disebut “American Public Health Asosiation”.

Tahun 1984 :
John Hopkins mempelopori pendirian Universitas yang didalamnya terdapat prodi
kedokteran dan kesehatan masyarakat.
2. Permasalahan Kesehatan Masyarakat
a. Penyakit Menular
Emerging : Penyakit menular yang baru diidentifikasi yang menyebabkan masalah
kesehatan masyarakat. Contoh : SARS, Ebola dan COVID-19.
Re-Emerging : Penyakit menular yang muncul kembali dalam proporsi epidemi.
Contoh : TBC, Chikungunya dan Penyakit Virus ZIKA.
b. Penyakit Tidak Menular
Tingginya proporsi orang merokok, penyakit kanker, penyakit mental, stunting
pada balita, kecelakaan lalu lintas,
c. Kesiapan Menghadapi Bencana

3. Pengertian Kesehatan Masyarakat


a. Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Winslow, 1920).
b. Kesehatan Masyarakat mengacu kepada tindakan terorganisie (baik publik atau
swasta) untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang
hidup di antara populasi secara keseluruhan (WHO,2008).

Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)


Elemen :
Pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis dan pengobatan, rehabilitasi
(pemulihan), pelayanan tindak lanjut dan pemberian sertifikasi.
Tujuan dan Sifat Pelayanan :
Diterima oleh masyarakat, terjangkau oleh masyarakat, dibutuhkan masyarakat, efektif dan
efisien.

4. Kebijakan Terkait Kesehatan Masyarakat

Era Kesehatan
Paradigma / Fokus Kerangka Aksi Kejadian Penting
Masyarakat
Karantina epidemic,
Pengendalian
Perlindungan Praktek religious dan pembatasan makanan,
berdasarkan otoritas
Kesehatan budaya serta perilaku- pelarangan seksual
individual dan perilaku
(Purba - 1830) perilaku yang dilarang untuk menurunkan
komunitas
transmisi penyakit
Kolera, Puerperal
Kondisi Bersih sebagai
Upaya Higiene Aksi lingkungan pada Fever Semmelweis,
dasar peningkatan
(1840 - 1870) komunitas Pengumpulan data
kesehatan
statistik vital
Pengendalian penyakit Hubungan antara
Pengendalian menular melalui epidemiologi,
Teori Kuman (Germ),
Penularan pengendalian bakteriologi dan
asal penyakit menular
(1880 - 1940) lingkungan, vaksinasi, imunologi terkait
sanatorium penyakit TB
Integrasi dalam
Sistem Sistem pelayanan dan Pemakaian Antibiotik,
pengendalian penyakit
Pelayanan pengendalian public Konsep faktor risiko,
menular, modifikasi
Medis pada penyakit menular Studi Framingham
faktor risiko dan
(1950 - tertentu dan populasi risiko kardiovaskular,
perlindungan pada
pertengahan rentan. Integrasi antar Laporan bedah umum
kelompok berisiko
1980) organisasi kesehatan terkait merokok
tinggi
Pencegahan pada
Epidemi AIDS dan
Promosi/ klinis dan populasi
Fokus pada perilaku kebutuhan intervensi
Pencegaha dengan fokus pada
individual dan deteksi penurunan risiko.
Penyakit pengendalian
penyakit pada populasi Penurunan penyakit
(pertengahan individual dalam
rentan dan umum jantung coroner
1980 - 2000) menentukan
melalui intervensi
keputusan
Pengobatan dan
Koordinasi kesmas dan Manajemen kesmas berdasarkan
Kesehatan
pemberian pelayanan rekomendasi dan evidence-based,
Populasi
kesehatan didasarkan informasi evidence- medical eror,
(Abad 21)
evidence-based based antibiotic resistance.
Kolaborasi global

Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Sebelum Kemerdekaan
Abad 16: Pemberantasan Malaria
1807 : Pelatihan dukun bayi untuk pertolongan persalinan (menurunkan kematian bayi)
1851 : Sekolah Dokter Pribumi Jawa (Stovia/1898), Laboratorium Pusat di Bandung (1888),
Sekolah Dokter di Surabaya (1913)
1922 : Wabah PES dan lepra (penyemprotan masal dan penyuluhan)
1925 : Perbaikan sanitasi
1927 : Wabah Kolera (Penyuluhan Kesehatan)
1941 : Vaksinansi masal (Kolera dan Cacar)

Setelah Kemerdekaan
1. Konsep Bandung dan Bekasi
1951 : dr. Leimena dan sdr. Patah (Konsep Bandung) : Pelayaan kuratif tak ada
artinya tanpa preventif. Pengobatan dan pencegahan harus dilakukan bersama-sama.
1956 : dr. Sulianti Saroso merintis “Proyek Bekasi” sebagai percontohan dan tempat
pelatihan pelayanan kesehatan terpadu (kesmas) di Indonesia.
1957 : 8 wilayah pengembangan kesmas, sebagai penerapan Konesep Bekasi.
2. Dana Sehat dan Pos Desa
1960 : Di Jawa Tengah (Solo dan Banjarnegara) tumbuh kegiatan kesehatan berbasis
masyarakat : Dana Sehat, Pos Obat Desa, Arisan Rumah Sehat, Jamban Keluarga,
dsb. Muncul istilah : “Kader Kesehatan” sebagai tenaga inti yang bermotto “dari,
oleh, dan untuk masyarakat”
3. Puskesmas
1968 : Puskesmas ditetapkan sebagai sistem pelayanan kesehatan terpadu 9preventif
dan kuratif). Awalnya hanya menyelenggarakan 5 pelayanan dasar. Berkembang
menjadi 7,12, dan sampai 23.
4. Pusling (Puskesmas Keliling) dan Pustu (Puseksmas Pembantu)
Tujuan : meluaskan jangkauan Puskesmas
Puskesmas swasta : Balkesmas
5. PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
1976 : PKMD (pendekatan strategis untuk meningkatkan cakupan pelayanan)
1977 : PKMD Perkotaan (sasaran: masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan
kehidupan yang sehat)
PKMD dan Primary Health Care
Komitmen Indonesia terhadap deklarasi Alma Alta, PKMD sebagai bentuk
operasional PHC di Indonesia dalam rangka mencapai “health for all by the year
2000”
6. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
1984 : Dibentuk Posyandu (perpanjangan tangan puskesmas, perpaduan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan petugas dan kader)
7. Desa Siaga
2007-2008 : Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan
serta kemauan secara mandiri untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana, dan kegawat daruratan kesehatan. Kriteria utama : memiliki poskesdes.
8. UU No 36/2009 Tentang Kesehatan
Hak memperoleh :
- Akses sumber daya di bidang kesehatan
- Pelayanan Kesehatan aman, bermutu, dan terjangkau
- Menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan
- Mendapatkan lingkungan sehat dalam mencapai derajat kesehatan
- Mendapatkan informasi dan edukasi kesehatan seimbang dan bertanggung jawab
- Memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya

Perbedaan Ilmu
Kedokteran Kesehatan Masyarakat
Klien : Pasien (Orang Sakit) Klien : Masyarakat (Orang Sehat)
Pendekatan : Individual Pendekatan : Multidisiplin
Tujuan : Masyarakat terhindar dari penyakit
Tujuan : Penyembuhan (Kuratif dan
dan meningkat kesehatannya (Promotif dan
Rehabilitatif)
Preventif)
Tenaga : Dokter dan Perawat (Medis dan Tenaga : Kesmas, Sanitarian, Perawat
Paramedis) Kesmas, Bidan Desa, Kader Kesehatan, dsb.
5. Medan Gaya dan Paradigma Kesejahteraan Kesehatan
Teori 1
Menurut H.L.Blum, kesehatan dipengaruhi 4 faktor utama yaitu lingkungan, gaya
hidup, layanan/ perawat medis, dan keturunan.

Teori 2
Menurut Tarimo dan Webster 1994, kesejahteraan kesehatan dipengaruhi oleh :
a. Pelayanan kesehatan
b. Usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup
c. Sosial, organisasi, jaringan, kondisi hidup, jumlah keluarga
d. Kerja, lingkungan, pekerjaan
e. Pendidikan, pertanian, air/sanitarian, perumahan
f. Perkembangan sosial ekonomi

Teori 3
BIG GEMS
Behavior (Tingkah laku), Infections (Infeksi), Genetics (Genetik), Geography
(Geografi), Environment (Lingkungan), Medical Care (Perawatan Medis), Socio-
economic-cultural (Sosial, Ekonomi, Budaya).

Lima Upaya Pencegahan Bertingkat (Leavell & Clarke, 1965)


1. Promosi Kesehatan
2. Perlindungan Khusus
3. Diagnosa dini dan pengobatan segera
4. Terapi
5. Rehabilitasi

Konsep Pencegahan
Primordial : Pencegahan agar tidak timbul faktor risiko dan bahaya
Primer : Bagaimana mempromosikan dan mengedukasi masyarakat agar menurunkan
atau menghindari faktor risiko
Sekunder : Jika sudah terpapar maka dilakukan deteksi dini dan terapi segera mungkin
Tersier : Memberikan terapi untuk mencegah supaya tidak cacat dengan rehabilitasi
Kuartener : Mencegah orang untuk diberi pengobatan yang berlebihan (Iatrogenesis)

Upaya Pencegahan dengan Pendekatan Kesehatan Masyarakat


1. Pelayanan Kesehatan
Ciri Khas : Penyampaian informasi secara individual di pelayanan kesehatan dengan
tujuan pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi. Contoh : Vaksinasi, konseling,
screening penyakit dan pengobatan pencegahan.
2. Kesehatan Masyarakat
Ciri Khas : Intervensi dalam kelompok yang diarahkan pada promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit. Contoh : Pengendalian penyakit menular, keamanan makanan
dan obat, penurunan risiko penyakit dan pengendalian bahaya lingkungan.
3. Sosial
Ciri Khas : Intervensi dengan sector selain kesehatan yang masih berhubungan dan
memiliki efek sekunder dalam kesehatan. Contoh : Peningkatan status pendidikan,
nutrisi maupun social ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai