Anda di halaman 1dari 25

Konsep dan Teori Etika

Dian Ayubi
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Pengertian Etika

• Berasal dari bahasa Yunani, ‘ethos’


(bentuk tunggal), yang artinya tempat
tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir
• Dalam bentuk jamak ‘ta etha’, artinya adat
kebiasaan
Pengertian Etika (2)

• Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan


tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
• Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988)
Pengertian Etika (2)

• Nilai-nilai dan norma-norma moral yang


menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok untuk mengatur tingkah
lakunya
• Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik)
• Ilmu tentang yang baik dan yang buruk
(K. Bertens, 2001)
Diskusi

Apa persamaan dan perbedaan


etika dan etiket ?
Persamaan Etika dan Etiket

• Menyangkut perilaku manusia


• Mengatur perilaku manusia secara
normatif
Perbedaan Etika dan Etiket

• Etiket terkait cara suatu perbuatan harus


dilakukan. Etika memberi norma atas
perbuatan itu sendiri
Contoh :
Etika : menghormati orang yang lebih tua
Etiket : memberi sesuatu kepada orang yang
lebih tua dengan tangan kanan
Perbedaan Etika dan Etiket (2)

• Etiket hanya berlaku dalam pergaulan.


Etika selalu berlaku meski tidak ada orang
lain
• Etiket bersifat relatif. Etika lebih absolut
Contoh : memanggil orang tua dengan nama
tanpa ada sebutan misalnya ‘pak’ atau ‘bu’
• Etiket hanya bersifat lahiriah. Etika
menyangkut dari segi dalam
Moral dan Agama

• Agama mengatur etika untuk internal


misal makanan yang diharamkan, tata
cara beribadah
• Agama mengatur etika lintas agama misal
jangan membunuh, jangan berdusta
• Etika diterima karena alasan keimanan
dan alasan rasional (filsafat)
Moral dan Hukum

• Hukum tidak berarti bila tidak disertai


moral.
• Hukum lebih dikodifikasi (norma yuridis)
daripada moral
• Sanksi hukum lebih bisa dipaksakan
daripada sanksi moral
Peran Hati Nurani

• Penghayatan tentang baik atau buruk


berhubungan dengan tingkah laku konkret
kita
• Tidak mengikuti hati nurani berarti
menghancurkan integritas pribadi atau
mengkhianati martabat terdalam kita
• Sesuatu yang tidak sesuai hati nurani akan
menimbulkan kegelisahan
Teori-teori Etika

1. Hedonisme
2. Eudemonisme
3. Utilitarianisme
4. Deontologi
Hedonisme

• Kesenangan adalah sesuatu yang dianggap baik


bagi manusia, kesenangan sebagai tujuan hidup
manusia
• Tinjauan kritis :
– Apakah manusia selalu mencari kesenangan?
– Apakah kesenangan selalu sejalan dengan akhlak
(moral) yang baik?
– Apakah kesenangan mengandung unsur obyektif?
– Hedonisme mengandung egoisme
Eudemonisme
• Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan
(eudaimonia)
• Seseorang mencapai tujuan akhir jika
menjalankan fungsinya dengan baik
(Aristoteles)
• Manusia yang baik yang menjalankan
keutamaannya (rasio dan akal budi)
Eudemonisme (2)

• Tinjauan kritis:
– Yang disebut keutamaan mencerminkan
pandangan masyarakat atas Yunani
– Apakah keutamaan merupakan jalan tengah
antara “terlalu kurang” dan “terlalu banyak”?
– Tidak terlalu membantu permasalahan moral
zaman sekarang seperti penggunaan nuklir,
kloning
Utilitarianisme
A. Utilitarianisme klasik:
– Tujuan hukum untuk memajukan kepentingan warga
bukan memaksakan perintah-perintah Tuhan
– Berat tidaknya pelanggaran diukur dari besar kecilnya
akibat penderitaan yang ditimbulkan.
• Contoh: hubungan seksual suka sama suka bukan pelanggaran
– Moralitas ditentukan dengan menimbang kegunaannya
untuk mencapai kebahagiaan manusia
– Prinsip “the greatest happiness of the greatest number”
Utilitarisme (2)

– Tinjauan Kritis:
• Prinsip dasar manusia yang digunakan adalah
manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan
• Bagaimana jika kesenangan pelaku kejahatan lebih
besar daripada penderitaan sedikit orang?
• Tidak menjamin kebahagiaan terdistribusi dengan
adil
Utilitarisme (3)

B. Utilitarisme Aturan
− Prinsip kegunaan tidak harus diterapkan atas
perbuatan tetapi atas aturan-aturan moral
yang mengatur perbuatan kita
• Misal apakah aturan menepati janji merupakan
aturan yang paling berguna bagi masyarakat
− Tinjauan kritis:
• Bagaimana jika terjadi konflik antara dua atau lebih
aturan moral?
Misal : Aturan dilarang mencuri v.s aturan ayah harus
menyelamatkan anaknya
Deontologi
• Berasal dari kata ‘deon’ artinya apa yang harus
dilakukan
• Etika berdasarkan maksud si pelaku dalam
melakukan sesuatu perbuatan
• Immanuel Kant : baik adalah kehendak yang baik
manusia. Kehendak baik adalah sesuai dengan
kewajiban
• Kewajiban ‘prima facie’, suatu kewajiban akan
berlaku sampai timbul kewajiban yang lebih
penting
Deontologi (2)

• Tinjauan Kritis
– Sistem moral yang kaku dan suram.
Seseorang melakukan kebaikan hanya karena
kewajiban bukan kecendurungan spontanitas
– Mengabaikan konsekuensi jelek dari
perbuatan baik menurut teori ini.
• Misal : berkata jujur tetapi mencelakakan orang
lain
VIRTUE ETHICS
• Virtue dapat didefinisikan sebagai
berikut:
1. Rasa cinta atau saling menyayangi
terhadap sesama.
2. Kesadaran moral untuk menyadari mana
yang secara moral baik dan terpuji.
3. Kombinasi atau gabungan antara (1) dan
(2) ditambah kemampuan untuk
menyadari kearifan dan hal-hal yang
terkait didalamnya.
KDB dan Etika Kelompok 21
DISKUSI : Aborsi
UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 15 UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 75

(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi


(1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada
untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis
tertentu. a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi
sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam
nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan,
maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandungan; atau
 
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
 
DISKUSI
UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 75

 
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) hanya dapat dilakukan setelah melalui
konseling dan/atau penasehatan pra tindakan
dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan
yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
 
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
 
DISKUSI

Di Indonesia, strategi pencegahan HIV/AIDS


adalah ABCD (Abstinence, Be Faithfull,
Condom, No Drug).
Di negara-negara Barat, Condom
merupakan strategi pertama.

KENAPA?
• Program membagi-bagikan kondom
kepada mahasiswa FKM UI. Setujukah?

Anda mungkin juga menyukai