Dian Ayubi
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Pengertian Etika
1. Hedonisme
2. Eudemonisme
3. Utilitarianisme
4. Deontologi
Hedonisme
• Tinjauan kritis:
– Yang disebut keutamaan mencerminkan
pandangan masyarakat atas Yunani
– Apakah keutamaan merupakan jalan tengah
antara “terlalu kurang” dan “terlalu banyak”?
– Tidak terlalu membantu permasalahan moral
zaman sekarang seperti penggunaan nuklir,
kloning
Utilitarianisme
A. Utilitarianisme klasik:
– Tujuan hukum untuk memajukan kepentingan warga
bukan memaksakan perintah-perintah Tuhan
– Berat tidaknya pelanggaran diukur dari besar kecilnya
akibat penderitaan yang ditimbulkan.
• Contoh: hubungan seksual suka sama suka bukan pelanggaran
– Moralitas ditentukan dengan menimbang kegunaannya
untuk mencapai kebahagiaan manusia
– Prinsip “the greatest happiness of the greatest number”
Utilitarisme (2)
– Tinjauan Kritis:
• Prinsip dasar manusia yang digunakan adalah
manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan
• Bagaimana jika kesenangan pelaku kejahatan lebih
besar daripada penderitaan sedikit orang?
• Tidak menjamin kebahagiaan terdistribusi dengan
adil
Utilitarisme (3)
B. Utilitarisme Aturan
− Prinsip kegunaan tidak harus diterapkan atas
perbuatan tetapi atas aturan-aturan moral
yang mengatur perbuatan kita
• Misal apakah aturan menepati janji merupakan
aturan yang paling berguna bagi masyarakat
− Tinjauan kritis:
• Bagaimana jika terjadi konflik antara dua atau lebih
aturan moral?
Misal : Aturan dilarang mencuri v.s aturan ayah harus
menyelamatkan anaknya
Deontologi
• Berasal dari kata ‘deon’ artinya apa yang harus
dilakukan
• Etika berdasarkan maksud si pelaku dalam
melakukan sesuatu perbuatan
• Immanuel Kant : baik adalah kehendak yang baik
manusia. Kehendak baik adalah sesuai dengan
kewajiban
• Kewajiban ‘prima facie’, suatu kewajiban akan
berlaku sampai timbul kewajiban yang lebih
penting
Deontologi (2)
• Tinjauan Kritis
– Sistem moral yang kaku dan suram.
Seseorang melakukan kebaikan hanya karena
kewajiban bukan kecendurungan spontanitas
– Mengabaikan konsekuensi jelek dari
perbuatan baik menurut teori ini.
• Misal : berkata jujur tetapi mencelakakan orang
lain
VIRTUE ETHICS
• Virtue dapat didefinisikan sebagai
berikut:
1. Rasa cinta atau saling menyayangi
terhadap sesama.
2. Kesadaran moral untuk menyadari mana
yang secara moral baik dan terpuji.
3. Kombinasi atau gabungan antara (1) dan
(2) ditambah kemampuan untuk
menyadari kearifan dan hal-hal yang
terkait didalamnya.
KDB dan Etika Kelompok 21
DISKUSI : Aborsi
UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 15 UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 75
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) hanya dapat dilakukan setelah melalui
konseling dan/atau penasehatan pra tindakan
dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan
yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
DISKUSI
KENAPA?
• Program membagi-bagikan kondom
kepada mahasiswa FKM UI. Setujukah?