1. Tanda-tanda Persumtif
Amenore (tidak dapat haid)
Mual dan muntah (nusea dan vomiting
Hiperemesis
Mengidam (ingin makan khusus)
Tidak tahan bau-bauan
Pingsan
Tidak ada selera makan
Lelah (Fatique)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Miksi (sering kencing)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
Perut membesar
Uterus membesar
Tanda hegar
Tanda chadwick
Tanda piscaseck
Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang
Teraba ballotement
Reaksi kehamilan positif
3. Tanda pasti
Gerakan janin yang terlihat atau dirasakan atau diraba, juga
bagian-bagian janin
Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop-monoral laennec
Dicatat dan didengar dengan alat dopler
Dicatat dengan foto elektrokardiogram
Dilihat pada ultrasonografi
Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
PENGKAJIAN
1.Wawancara
Beberapa hal dapat diidentifikasi selama wawancara pada kunjungan
prenatal trimester kedua antara lain adalah :
Ibu hamil diminta menceritakan peristiwa yang terjadi sejak
kunjungan pertama terdahulu.
Tanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan ibu sejak periode awal
kunjungan sampai menjelang kunjungan saat ini.
Identifikasikan hal-hal yang ingin ditanyakan ibu pada kondisi
kehamilan pada waktu sekarang.
Perlu direncanakan untuk memberikan penkes tentang tanda-tanda
bahaya pada kehamilan.
Tanyakan perawatan diri yang sudah dilakukan dirumah yang nantinya
perlu diketahui oleh ibu.
Identifikasi kebutuhan dan kesiapan berlajar menjadi orangtua.
2.Pemeriksaan fisik dan pengkajian janin
a.Pemeriksaan fisik umum
Observasi tanda vital ibu hamil.
Identifikasi BB (ada peningkatan/tidak, sesuai/tidak, ada
edema/tidak, bila ada catat derajat).
Tekanan darah dievaluasi berdasar nilai absolut dan lama gestasi.
Nilai absolut TD sistolik ≥140 mmHg dan TD diastolik ≥90
mmHG memberi kesan hipertensi.
Peningkatan TD sistolik ≥30 mmHg dan TD diasstolik ≥15
mmHG dari nilai dasar juga signifikan tanpa memperhatikan
apakah nilai absolut kurang dari 140/90 mmHg.
MAP (mean arterial pressure) mencapai titik terendah pada
trimester II sekitar minggu ke-22, kemudian meningkat perlahan
sampai kehamilan aterm.
MAP ≥90 pada trimester II dikaitkan dengan peningkatan insiden
PIH (pregnancy-induced hypertension).
b.Pemeriksaan Tinggi Fundus
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)
memungkinkan perkiraan usia kehamilan
secara kasar.
Aturan McDonald digunakan untuk
menguatkan ketepatan TFU selama trimester
II dan III. Caranya adalah TFU (cm) x 2/7
(atau + 3,5) = durasi kehamilan dalam bulan.
Atau TFU (cm) x 8/7 = durasi kehamilan
dalam minggu.
c. Usia Gestasi
Usia gestasi janin diperkirakan dengan
menentukan lama kehamilan dan
menetapkan tanggal perkiraan oartus. Usia
gestasi janin ditentukan dari riwayat
menstruasi, riwayat kontrasepsi, test
kehamilan dan evaluasi klinis.
d.Status kesehatan
Pengkajian status kesehatan janin meliputi : pertimbangan gerakan
janin, DJJ (denyut jantung janin) dan gejala-gejala kelainan pada
janin dan ibu.
Ibu diinstruksikan mencatat kapan gerakan janin terjadi dan lamanya,
melapor bila pola berubah dan gerakan janin berhenti.
Gerakan janin (quickening) dirasakan pada ibu multigravida sekitar
minggu ke-16 kehamilan, sedangkan pada ibu primigravida mungkin
belum terasa sampai kehamilan ke-20 minggu.
DJJ diperiksa rutin setiap kunjungan prenatal.
Pertama kali terdengar dengan doppler pada usia sekitar12 minggu,
sedangkan dengan fetoskop pada usia 18-20 minggu gestasi.
Perkembangan janin pada minggu ke-26 gestasi adalah : mulai hidup
pada minggu ke-24, gerakan janin jelas, DJJ mulai terdengar, rambut
kepala, alis mata, bulu mata, lanugo halus dan verniks menutupi
mata, kelopak mata masih menyatu, kulit merah, berkilau dan tipis,
wajah keripur, tampak seperti orangtua, oanjang 30 cm, berat 600 gr
dan rahim terletak pada umbilikus atau sedikit di atasnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN