Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

KANDILOMA AKUMINATA
Di susun oleh
Kelompok 6
1.Nuri Damawarni Hasibuan (1911110)
2 .yuyun Ayunda (1911194)
3. She Taruli Sinaga (1911148)
4. Wulan dari br.damanik ( 1911186 )
5.Rahmizah (1911123)
6.putra ( 1911117)
7. Suprat Tikno (1911159)
8.Romi Syaputra Tarigan (1911138)
9. Siti Nuraini br sijabat (1911153)
10. Rindy Ayu Ningrum (1911132)
11. Nurul Widiyastuti
(1911114)
12. Wanda (1911181)
13. Saima Mariska Barasa (1911142)
14. Sri natalia purba (1911159)
DEFINISI

 Kondiloma Akuminata adalah penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh virus Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan kelainan berupa
fibroepitelioma pada kulit dan mukosa. Sinonim penyakit ini disebut
jengger ayam, kutil kelamin, dan genital warts.

 Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual dengan


kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa (Zubier, 2009).
ETIOLOGI
- Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV).
- HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam).- HPV tipe 16, 18,
dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat).
- HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kankerganas pada
kelamin)
Kandiloma akuminata di bagi menjadi 3 bentuk, yaitu:
1. Bentuk akuminata
Beberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang
kol dan sering di jumpai di daerah lipatan yang lembab
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti batang
penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainan berupa papul dengan
permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara diskret.
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali tidak tampak
dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat.
MANIFESTASI KLINIS

- Benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin.


- Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin.
- Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin.
- Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh.
- Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dan lain-lain.
- PMS kadang tidak memiliki gejala.
- Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita,
terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan,
kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan
berlendir.
- Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing,
biasanya disebabkan oleh PMS.
- Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh
infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
KOMPLIKASI
1. Pada wanita dapat terjadi kanker serviks.
2. Walaupun jara ng pada bayi baru lahir yang
terpajan kutil geni talia selama proses kelahirannya
dapat mengidap kutil esofagus.
3. Obstruksi uretra pada laki-laki.
4. Abortus sponta n pada kehami lan.
5. Penularan ke pasangan seksual lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang di lakukan untuk menegakkan


diagnosis kandiloma antara lain:
1. Tes asam asetat
2. Kolposkopi
3. Histopatologi
PENATALAKSANAAN

1. Kemoterapi
a. Tingtura podofilin 25%
b. Podofilotoksin 0,5%
c. Asam trikloroasetat 20 - 50%
d. Krim fiorourasil 1-5%
2. Tindakan bedah
a. Bedah skalpel
b. Bedah listrik
c. Bedah beku (N2 N2O dan sebagainya)
3. Laser karbondioksida
DX Kep yang mungkin muncul

1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara


aktif akibat pendarahan
2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada vulva akibat penyakit kanker
vulva
3. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit
kanker vulva
4. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun
5. Ansietas b/d krisis situasional
6. Defisit perawatan diri b/d kelemahan
7. Kerusakan integritas kulit b/d kemoterapi
8. Gangguan citra tubuh b/d proses penyakit
9. Risiko cedera b/d kelemahan
10. Risiko infeksi b/d penyakit kronis (metastase sel kanker)
Asuhan keperawatan pada pasien dengan
Kandiloma akuminata

1. Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Ny.A
Usia. : 35 th
JK. : Perempuan
Alamat : kecamatan lubuk pakam
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
No MR. : 86372
Diagnosa : Kandiloma akuminata
B. Alasan masuk
Pasien masuk RS Hanada Husada Bangko pada tgl 09 Juni 2021 dengan keluhan
terdapat benjolan benjolan di daerah kelamin terasa gatal dan panas
3. Riwayat kesehatan
a. RKS
Saat di lakukan pengakajian pada tanggal 09 Juni 2021 pukul 10:10 WIB di dapatkan
hasil pemeriksaan terdapat benjolan benjolan di daerah kelamin, pasien mengatakan
terasa nyeri dan panas seperti terbakar, dengan skala 5 terjadi setiap saat dan bertambah
nyeri saat malam hari. Pasien terlihat menahan sakit saat bergerak, pasien mengatakan
aktivitas nya terganggu,aktivitas di bantu keluarga, pasien tampak lemah, tidak nafsu
makan, pasien mengatakan nyeri saat BAK. Pasien mengatakan tidak nyaman karena
gatal gatal dan terdapat lesi dan kemerahan pada daerah kemaluannya, serta pasien
tampak gelisah
b. RKD
Pasien tidak mengalami riwayat penyakit sebelum nya
c. RKK
Pasien mengatakan suami nya memiliki kutil kelamin
PROGRAM PENGOBATAN
1. Ketorolac inj 3x1 Amp
2. asam trikoloroasetat 0,5 % 1 kali sehari
3. Podophyllotoxin 0,15% 2 kali sehari
4. Imiquimod 5% 1 kali sehari
5. Sinecatechins 15% 3 kali sehari
6. Cetirizine 5mg 1x1 tab
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri b/d agen cidera fisik (lesi) d/d pasien mengatakan


nyeri di kemaluannya, terasa panas seperti terbakar dengan
skala 5, terjadi setiap saat dan bertambah saat malam hari,
pasien tampah menahan sakit
2. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun
d/d pasien tampak lemas, pasien hanya berbaring di tempat
tidur, semua aktivitas di bantu keluarga, kekuatan otot 3
3. Gangguan rasa nyaman b/d gatal pada kemaluan d/d
pasien mengatakan gatal di kemaluannya, terdapat lesi dan
benjolan benjolan kemerahan, pasien tampak gelisah
INTERVENSI

1. Nyeri b/d agen cidera fisik (lesi)


Tujuan dan KH : setelah di lakukan tindakan kep selama 2
x 24 jam di harapkan nyeri teratasi dengan KH : nyeri
berkurang, pasien tampak rilex, TTV dalam batas normal
Intervensi:
- kaji nyeri secara komperhensif
- monitor vital sign
- beri dan ajarkan pasien teknik non farmakologi
- beri posisi nyaman
- tingkatkan tirah baring
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
- evaluasi nyeri
2. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi menurun

Tujuan dan KH : setelah di lakukan tindakan kep selama 2 x 24


jam, di harapkan masalah teratasi dengan KH:pasien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri, pasien tidak lemah dan
bertenaga
Intervensi :
- kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas
- kaji kekuatan otot pasien
- buat ADL aktivitas pasien
- anjurkan pasien melakukan aktivitas ringan secara mandiri
- beri bantuan atau alat bantu jika di butuhkan
- evaluasi hasil implementasi
3. Gangguan rasa nyaman b/d gatal pada kemaluan

Tujuan dan KH : setelah di lakukan tindakan kep


selama 2 x 24 jam di harapkan masalah teratasi dengan
KH: pasien tidak gelisah dan tidak ada rasa gatal lagi
Intervensi :
- kaji penyebab rasa tidak nyaman
- berikan informasi tentang yang di derita pasien
- beri posisi nyaman
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antihistamin
Implementasi hari pertama (09 Juni 2021)

1. Nyeri b/d agen cidera fisik (lesi)


Implementasi :
- memonitor vital sign
(TD : 110/70 mmHG, N: 81x/m, RR: 22x/m, S:37°c)
- mengkaji nyeri secara komperhensif (nyeri pada daerah
kemaluannya dan terasa panas seperti terbakar, skala 5, terjadi
setiap saat dan bertambah saat malam hari)
- memberikan posisi nyaman (semi Fowler)
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
( Ketorolac inj 3x1 Amp)
- mengevaluasi implementasi
2. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi menurun
Implementasi :
- mengkaji kemampuan pasien dalam beraktivitas
(pasien bisa melakukan aktivitas ringan dan di bantu
keluarga)
- mengkaji kekuatan otot (kekuatan otot 3)
- membuat adl aktivitas (bangun secara mandiri)
- mengevaluasi implementasi
3. Gangguan rasa nyaman b/d gatal pada kemaluan
Implementasi :
- mengkaji penyebab rasa tidak nyaman (terdapat benjolan benjolan di
daerah kemaluan dan terasa gatal)
- memberikan informasi tentang yang di derita (benjolan benjolan
pada daerah kemaluan menyebabkan rasa gatal)
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antihistamin (cetirizine
5mg 1x1 tab)
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (asam trikoloroasetat
0,5 %, Podophyllotoxin 0,15%, Imiquimod 5%, Sinecatechins 15%
- mengevaluasi implementasi
Evaluasi hari pertama (09 Juni 2021)

DX 1 (nyeri) DX 2 (intoleransi aktivitas)

S : pasien mengatakan nyeri S: pasien mengatakan masih


berkurang skala nyeri 3 lemas
O: ekspresi pasien lebih O: pasien terlihat masih
rileks, TTV belum dalam lemah dan aktivitas masih
batas normal di bantu, tapi sudah bisa
A: masalah teratasi melakukan aktivitas ringan
sebagaian A: masalah teratasi
P: implementasi di sebagian
lanjutkan P: implementasi di
lanjutkan
Lanjutan evaluasi hari pertama

DX kep 3 (Gangguan rasa nyaman)

S: pasien mengatakan masih tidak nyaman


karena gatal dan sakit di kemaluannya
O: pasien masih tamoak gelisah
A: masalah belum teratasi
P: implementasi di lanjutkan
Implementasi hari ke 2 (10 Juni 2021)

1. Nyeri b/d agen cidera fisik (lesi)


Implementasi :
- memonitor vital sign
(TD : 120/70 mmHG, N: 88x/m, RR: 22x/m, S:37,5°c)
- mengkaji nyeri secara komperhensif (nyeri pada daerah
kemaluannya berkurang menjadi 2, hanya terasa saat bergerak)
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
( Ketorolac inj 3x1 Amp)
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik ( ketorolac
inj 3x1 Amp)
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik ( ketorolac
inj 3x1 Amp)
- mengevaluasi implementasi
2. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi menurun

- mengkaji kemampuan pasien dalam beraktivitas


(pasien bisa melakukan aktivitas ringan tanpa di
bantu keluarga)
- mengkaji kekuatan otot (kekuatan otot 5)
- membantu pasien melakukan aktivitas lebih berat
( ke kamar mandi sendiri)
- mengevaluasi implementasi
3. Gangguan rasa nyaman b/d gatal pada kemaluan
Implementasi :
- mengkaji penyebab rasa tidak nyaman (gatal masih terasa tapi tidak
separah sebelumnya)
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antihistamin (cetirizine 5mg
1x1 tab)
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (asam trikoloroasetat
0,5 %, Podophyllotoxin 0,15%, Imiquimod 5%, Sinecatechins 15%
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (Podophyllotoxin
0,15% dan Sinecatechins 15%)
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (Sinecatechins 15%)
- mengevaluasi implementasi
Evaluasi hari kedua (10 Juni 2021)

DX 1 (nyeri) DX 2 (intoleransi aktivitas)

S: pasien mengatakan S: pasien mengatakan


nyeri sudah berkurang sudah bisa ke kamar mandi
dengan skala nyeri 1 sendiri
O: pasien tampak rileks O: pasien tampak lebih
bertenaga
A: masalah teratasi
A: masalah teratasi
P: intervensi di P: intervensi di
pertahankan pertahankan
Lanjutan evaluasi hari kedua..

DX 3 (gangguan rasa nyaman)

s: pasien mengatakan gatal nya sudah berkurang,


hanya terasa di malam hari
O: pasien tampak lebih tenang
A: masalah teratasi
P: intervensi di pertahankan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai