Anda di halaman 1dari 28

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA

PADA ASUHAN KEPERAWATAN


Keluarga Pada Tn. R Dengan Salah
Satu Anggota Keluarga Menderita
Gangguan
Sistem Cardiovaskuler Hipertensi

Dosen : Ns, Iskandar Markus Sembiring, S.kep, M.kep


KELOMPOK 2:
Adinda Sulistya Dewi (1911002)
Eka Diana (1911047)
Monaria Stefani (1911093)
Nuri Damawarni (1911110)
Rizka Andini (1911136)
Rony Syahputra (1911139)
Siti Nuraini (1911153)
Pola penyakit di Indonesia mengalami
PERMASALAHAN
transisi epidemiologi selama dua dekade
terakhir, yakni dari penyakit menular yang
semula menjadi beban utama kemudian
mulai beralih menjadi penyakit tidak
menular. Kecenderungan ini meningkat
dan mulai mengancam sejak usia muda.
Penyakit tidak menular yang utama
diantaranya Hipertensi, Diabetes Melitus,
Kanker, dan Penyakit Paru obstruktif
kronik. (Kemenkes RI, 2015).
Hipertensi adalah penyakit yang didefenisikan
sebagai peningkatan tekanan darah secara
menetap (Dipro,dkk,2011 dalam Erica
Kusuma, dkk, 2017).
Penyakit Hipertensi dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit Kardiovaskuler. Setiap
peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik
atau 10 mmHg tekanan darah diastolik dapat
meningkatkan resiko kematian akibat penyakit
Jantung iskemik dan Stroke ( Chobanian 2003
dalam Erika Kusuma 2017).
PEMBAHASAN

PENGERTIAN KELUARGA
JMenurut Duval
Keluarga adalah sekumpulan
orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adaptasi dan
Menurut Friedman kelahiran yang bertujuan
Keluarga merupakan sebuah menciptakan dan
kelompok kecil yang terdiri dari mempertahankan budaya yang
individu- individu yang memiliki umum, meningkatkan
hubungan erat satu sama lain, perkembangan fisik, mental dan
saling tergantung dan diorganisir emosional serta sosial individu
dalam satu unit tunggal dalam yang ada di dalamnya, dilihat
rangka mencapai tujuan dari interaksi yang regular
tertentu. (Padila, 2012) ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan
untuk mencapai tujuan umum.
(Andarmoyo, 2012).
Patrilineal Keluarga
kawin

STRUKTUR
KELUARGA
Matrineal Patrilokal

Matrilokal
TIPE KELUARGA

Keluarga Tradisional

 Keluarga Inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak anak.
 Pasangan istri, terdiri atas suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada
anak yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier
tunggal atau karier keduanya.
 Bujangan dewasa sendirian.
 Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang orang yang
berhubungan.
 Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak
anaknya sudah berpisah.
Keluarga Non-Tradisional

Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah,


biasanya ibu dan anak.
Pasangan yang memiliki anak tetapi tidak menikah,
didasarkan pada hukun tertentu.
Menikah kumpul kebo, kumpul bersama tanpa
menikah.
Keluarga gay atau lesbian, orang yang berjenis
kelamin yang sama dan hidup bersama sebagai
pasangan yang menikah.
Keluarga komuni, terdiri lebih dari satu pasangan
monogami dengan anak secara bersama sama
menggunakan fasilitas, sumber yang sama. (Padila,
2012)
FUNGSI KELUARGA
FUNGSI AFEKTIF FUNGSI SOSIALISASI
Fungsi afektif berhubungan Sosialisasi dimulai sejak indvidu
dilahirkan dan berakhir setelah
dengan fungsi internal meninggal. keluarga merupakan
keluarga yang merupakan tempat dimana individu melakukan
basis kekuatan dari sosialisasi. tahap perkembangan
individu dan keluarga akan dicapai
keluarga. Fungsi afektif melalui interaksi atau hubungan yang
berguna untuk pemenuhan diwujudkan dalam sosialisasi, anggota
kebutuhan psikososial. keluarga belajar disiplin, memiliki nilai
dan norma, budaya dan perilaku
Keberhasilan fungsi afektif melalui interaksi dalam keluarga
tampak melalui keluarga sehingga individu mampu berperan di
yang bahagia. masyarakat. (Padila, 2012)
FUNGSI KELUARGA
FUNGSI REPRODUKSI FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Keluarga berfungsi untuk Fungsi lain keluarga adalah fungsi
meneruskan kelangsungan perawatan kesehatan. Selain
keturunan dan meningkatkan keluarga menyediakan makanan,
sumber daya manusia. Dengan pakaian dan perumahan, keluarga
adanya program keluarga juga berfungsi untuk melakukan
asuhan keperawatan terhadap
berencana, maka fungsi ini
anggotanya baik untuk emncegah
sedikit dapat terkontrol. Namun
terjadinya gangguan kesehatan
disisi lain banyak kelahiran yang memerlukan bantuan atau
tidak diharapakan atau luar pertolongan tenaga professional .
perkawinan sehingga lahirnya Kemampuan ini sangat
keluarga barudengan satu orang mempengaruhi status kesehatan
tua (single parent). (Padila, 2012) individu dan keluarga.
PENYAKIT HIPERTENSI
• Hipertensi adalah sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolik sedikutnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya (Nurarif,
2015)
ETIOLOGI
• Keluarga dengan riwayat hipertensi
• Pemasukan sodium berlebih
•  Konsumsi kalori berlebih
•  Kurangnya aktifitas fisik
•  Pemasukan alkohol berlebih
•  Rendahnya pemasukan potasium
•  Lingkungan
PATOFISIOLOGI
Pathogenesis dari Hipertensi esensial sangat multifaktoral dan kompleks.
Sejumlah faktor mengatur tekanan darah agar dapat menghasilkan perfusi
jaringan yang adekuat, termasuk didalamnya adalah mediator humoral,
reaktivitas vascular, sirkulasi volume darah, mutu pembuluh darah
viskosistas darah, output Jantung, elastisitas pembuluh darah dan stimulasi
neural. Pathogenesis dari Hipertensi esensial kemungkinan melibatkan
beberapa faktor, termasuk perubahan genetik, intake diet garam yang
berlebih dan kesesuaian hormone andregenik dapat saling berinteraksi
untuk menyebabkan terjadinya Hipertensi. Walaupun genetika tampaknya
berkontribusi terhadap munculnya Hipertensi esensial, mekanisme yang
tepat tentang bagaimana pengaruhnya, sampai saat ini belum dapat
dipastikan (Larasanti, 2012)
KASUS
• PENGAKAJIAN
• Tn. R (49 tahun) tinggal bersama keluarga, keluarga ini merupakan
keluarga inti. Keluarga ini terdiri dari Tn. R sebagai kepala keluarga, Ny. N
(45 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Anak Tn. R berjumlah 3 orang yaitu
An. U perempuan (21 tahun), An. F laki-laki (17 tahun), An. R perempuan
(13 tahun). Pendidikan Tn. R adalah SMP dan Ny. N berpendidikan SD.
• Riwayat kesehatan saat ini Ny. N sering mengalami nyeri kepala, tegang
pada leher dan terasa pusing, dan saat diperiksa tekanan darah 180/100
mmHg. Ny. N diketahui menderita Hipertensi sejak tahun 2012 dan Ny. N
pernah dirawat di rumah sakit tahun 2012. Tn. R kadang mengalami
batuk, sering lelah dan letih, ketika sakit Tn. R hanya beli obat di toko
obat. Anak-anak Tn. R hanya mengalami batuk dan demam biasa.
lanjutan
• Stresor jangka pendek yang dialami Tn. R adalah penyakit Hipertensi yang
dialami Ny. N, dan An. U yang belum menikah. Sedangkan stresor jangka
panjang adalah keluarga takut penyakit Ny. N akan semakin parah dan
dirawat di rumah sakit. Keluarga menganggap masalah kesehatan yang
dialami Ny. N harus mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi
kondisi lebih buruk lagi.
• Saat dilakukan pengkajian Ny. N mengatakan masih mengkonsumsi
makanan bersantan dan ikan asin dan garam yang berlebihan. Ny. N juga
sering mengalami sakit kepala, tegang pada leher dan terasa berat, skala
nyeri 6, nyeri yang dirasakan hilang timbul, dan bila dirasakan nyeri wajah
Ny. N tampak meringis. Ny. N tidak pernah senam ataupun berolah raga.
• Hasil pemeriksaan fisik pada Ny. N tekanan darah 180/100 mmHg, Nadi:
98 kali permenit.
Data fokus pengkajian
Data Subjektif Data Objektif
• Ny. N mengatakan masih • Skala nyeri 6,
mengkonsumsi makanan bersantan
dan ikan asin dan garam yang • Tekanan darah 180/100
berlebihan. mmHg, Nadi: 98 kali
• Ny. N mengatakan sering mengalami • Wajah tampak meringis
sakit kepala, tegang pada leher dan
terasa berat, nyeri yang dirasakan • Makanan santan, ikan asin
hilang timbul. dan makanan bergaram.
• Ny. N mengatakan tidak pernah
senam ataupun berolah raga.
• Ny. N tidak mengetahui penyebab
dan pencegahan tentang Hipertensi.
ANALISA DATA
Data subjektif Etiologi
Ny. N mengatakan kepala ketidakmampuan
terasa sakit, pusing, keluarga dalam
tegang pada leher. merawat keluarga yang
Nyerinya hilang timbul sakit

Data objektif
Masalah
Skala nyeri 6
Nyeri akut
TD: 180/100 mmHg
Ny. N Tampak meringis
ANALISA DATA
Data subjektif Etiologi
Ny. N mengatakan masih
sering mengkonsumsi garam
ketidakmampuan
yang berlebih, sering keluarga dalam
mengkonsumsi santan, ikan mengenal masalah
asin.
 
Data objektif Masalah
TD: 180/100 mmHg, Kurang pengetahuan
N:96 x/m tentang hipertensi
Pada saat kunjungan Ny. N
sedang makan ikan asin
DIAGNOSA
• Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
• Kurang pengetahuan tentang diit hiperternsi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
• Tujuan khusus 1: mengenal masalah
dengan cara mengkaji pengetahuan tentang
INTERVENSI hipertensi, penyebabnya dan gejalanya.
• Tujuan khusus 2: mengambil keputusan
DX 1 : dengan mendiskusikan tindakan yang harus
Nyeri akut dilakukan jika terjadi masalah dalam
berhubungan dengan keluarga.
ketidakmampuan • Tujuan khusus 3: merawat anggota keluarga
keluarga dalam dengan cara mendemonstrasikan teknik
relaksasi (nafas dalam).
merawat keluarga
• Tujuan khusus 4: melakukan konseling dan
yang sakit
memotivasi keluarga Tn.R untuk dapat
memodifikasi lingkungan yang nyaman
Tujuan umum : setelah untuk Ny.N
dilakukan kujungan • Tujuan khusus 5: memanfaatkan pelayanan
sebanyak 2x45 menit kesehatan untuk mengatasi masalah
keluarga mampu hipertensi.
mengatasi rasa nyeri.
• Tujuan khusus 1: sesuai dengan tugas
perawatan keluarga yang pertama yaitu
mengenal masalah dengan cara mengkaji
INTERVENSI pengetahuan keluarga tentang diit hipertensi
Dx 2 : dan melakukan penyuluhan tentang diit
Kurang pengetahuan hipertensi.
tentang diit hipertensi • Tujuan khusus 2: mengambil keputusan dengan
berhubungan dengan mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan
ketidakmampuan keluarga jika terjadi masalah dalam keluarga.
dalam mengenal masalah • Tujuan khusus 3: merawat anggota keluarga
dengan cara memberikan penjelasan tentang
buah dan sayur yang baik dikonsumsi untuk
Tujuan umum: setelah
penderita hipertensi.
dilakukan kunjungan
• Tujuan khusus 4: melakukan konseling dan
sebanyak 2x45 menit
memotivasi keluarga Tn.R untuk dapat
keluarga mampu mengenal
memodofikasi lingkungan yang nyaman untuk
masalah kesehatan
Ny.N
tentang diit hipertensi.
• Tujuan khusus 5: memanfaatkan kesehatan
untuk mengatasi masalah hipertensi.
• Implementasi dilakukan pada hari Senin dan
Selasa, tanggal 9 dan 10 Juli 20118 Jam 09.00
WITA, yaitu menanyakan pada keluarga tentang
IMPLEMENTASI penyakit Hipertensi. Ny. N menjawab bahwa
DX 1 : hipertensi itu tekanan darah tinggi. Menjelaskan
pada keluarga tentang hipertensi, penyebabnya,
Nyeri akut berhubungan tanda dan gejalanya yaitu penyebab: Faktor
dengan ketidakmampuan genetik dan pengaruh lingkungan seperti stres,
keluarga dalam merawat kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang,
keluarga yang sakit dan konsumsi garam dalam jumlah besar. Tanda
dan gejala: Nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah.
• Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dimengerti.
• Memperagakan tehnik relaksasi dan distraksi
dengan cara menarik napas dalam menahan 1
sampai 2 detik kemudian hembuskan secara
perlahan-lahan melalui mulut. Menganjurkan
keluarga untuk mengompres hangat pada bagian
belakang kepala dan minum obat sesuai anjuran
dokter.
Implementasi dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 11
dan 12 Juli 2018 Jam 10.00 WITA, yaitu dengan Menanyakan
pada keluarga tentang diit untuk penyakit Hipertensi. Keluarga
belum mengerti tentang makanan atau diit hipertensi.
IMPLEMENTASI Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diit untuk sakit
hipertensi yaitu menghindari makanan yang terlalu asin,
DX 2 : berlemak atau berminyak, kurangi santan. Keluarga menyimak
Kurang pengetahuan penjelasan yang diberikan oleh peneliti. Memberikan
kesempatan pada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal
tentang diit hipertensi yang belum dimengerti. Keluarga mengatakan mengerti apa
berhubungan dengan yang dijelaskan peneliti. Menanyakan kembali pada keluarga
tentang pengertian diit dan makanan apa saja yang boleh
ketidakmampuan keluarga diberikan pada penyakit hipertensi dan makanan apa yang harus
dalam mengenal masalah dihindari. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang harus dihindari
dan makanan yang boleh dimakan.. Mengajarkan pada
keluaraga obat tradisional untuk hipertensi yaitu Bawang putih
2 atau 3 siung dikupas, kemudian dicuci, dikunyah dan ditelan
dengan air hangat. Gunakan 3 kali sehari. Selain itu bawang
putih juga dapat dibakar sampai matang sebelum dimakan. 2
hari pertama makan 6 siung, selanjutnya makan 2 siung selama
seminggu. Selain itu Belimbing Manis. Beberapa buah belimbing
manis muda diparut dan diambil sarinya. Sari belimbing
diminum 2 kali sehari. Selain itu ada juga Belimbing Wuluh 3
buah, Belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air hingga air
tinggal ½ gelas. Air rebusan disaring dan diminum 1 kali sehari
pada pagi hari. Cara lainnya, Belimbing Wuluh diparut dan
diperas, air perasan diminum 1 kali sehari.
EVALUASI DX 1
Subjektif Objektif
• TUK 1: Ny. N mengatakan mampu • TUK 1: Ny. N mampu menyebutkan
menyebutkan pengertian, penyebab pengertian, penyebab, tanda dan gejala
hipertensi dengan benar
tanda dan gejala Hipertensi
• TUK 2: Ny. N mampu memutuskan tindakan
• TUK 2: Ny. N mengatakan mampu yang akan dilakukan
mengambil tindakan yang akan • TUK 3: Ny. N mampu mendemonstrasikan
dilakukan tehnik relaksasi (napas dalam) dengan benar
• TUK 3: Ny. N mengatakan mampu TUK 4: Ny. N mampu memodifikasi
melakukan demonstrasi tehnik lingkungan dengan nyaman agar tidak
relaksasi (napas dalam) menimbulkan stres 
• TUK 5: Ny. N mampu memanfaatkan fasilitas
• TUK 4: Ny. N mengatakan mampu kesehatan dengan cara mengunjungi
memodifikasi lingkungan yang nyaman puskesmas.
• TUK 5: Ny. N mengatakan mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan • A (analisa) 
(puskesmas) • TUK 1 dan 2 teratasi tanggal 9 Juli 2018
• TUK 3,4 dan 5 teratasi tanggal 10 Juli 2018 P
(perencanaan): Implementasi dihentikan
EVALUASI DX 2
Subjektif Objektif
• TUK 1: Ny. N mengatakan sudah tahu • TUK 1: Ny. N dapat menyebutkan diit
tentang diit hipertensi dengan hipertensi dengan benar
merubah kebiasaan makan yang • TUK 2: Ny. N mampu memutuskan
santan dan asin. tindakan yang akan dilakukan
• TUK 2: Ny. N mengatakan mampu • TUK 3: Ny. N mampu melakukan
memutuskan tindakan yang akan pemilihan makanan yang benar
dilakukan • TUK 4: Ny. N mampu menciptakan
• TUK 3: Ny. N mengatakan mampu lingkungan yang baik dan memodifikasi
melakukan pemilihan makanan yang dengan menerapkan pola hidup sehat.
benar • TUK 5: Ny. N mampu memanfaatkan
• TUK 4: Ny. N mengatakan mampu fasilitas kesehatan dengan cara
menciptakan lingkungan yang nyaman mengunjungi puskesmas.
dan memodifikasi dengan
menerapkan pola hidup sehat. • A (analisa) 
• TUK 5: Ny. N mengatakan mampu • TUK 1,2,3,4,5 teratasi tanggal 12 Juli
memanfaatkan fasilitas kesehatan 2018 P (perencanaan): Implementasi
(puskesmas) dihentikan.
KESIMPULAN KASUS
Hasil pengkajian didapatkan Ny. N mengatakan kepala terasa
sakit, pusing, tegang pada leher. Nyerinya hilang timbul. Skala
nyeri 6 dan tekanan darah 180/100 mmHg, selain itu Ny. N
mengatakan masih sering mengkonsumsi garam yang berlebih,
sering mengkonsumsi santan, ikan asin
Diagnosa yang muncul pada kasus sebanyak 2 diagnosa
keperawatan dengan diagnosa utamanya adalah Nyeri akut
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat keluarga yang sakit dan diagnosa kedua yaitu Kurang
pengetahuan tentang diet Hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
LANJUTAN
Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung pada masalah
keperawatan yang ditemukan. Intervensi yang dilakukan dirumuskan
berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan dan berdasarkan 5 tugas khusus
keluarga yaitu mengenal masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota
keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan.
Implementasi dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2018.
Implementasi yang telah dilaksanakan pada diagnosa pertama yaitu
memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala dari hipertensi serta memberikan demonstrasi tentang tehnik relaksasi
dan distraksi. serta pembuatan obat tradisional.
Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 11 Juli 2018
mengenai tindakan keperawatan yang dilakukan berdasarkan catatan
perkembangan. Evaluasi didapatkan dari dua diagnosa keperawatan yang
muncul masalahnya dapat teratasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai