Anda di halaman 1dari 62

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344418116

Pengantar Kewirausahaan

Book · May 2010

CITATIONS READS

0 10,114

1 author:

M. Elfan Kaukab
Universitas Sains Al-Qur'an Wonosobo Indonesia
248 PUBLICATIONS 346 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by M. Elfan Kaukab on 29 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengantar
Kewirausahaan

Dr. M. Elfan Kaukab, S.E., M.M., M.H.I., MFP, CMA, CHRA, CRBC.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah
Wonosobo
Bagian 1
Pengetahuan Dasar Kewirausahaan

Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.
 Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. (inti: Kreativitas adalah
memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda)
 Inovasi: Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang. (Inti: Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda)
Entrepreneur
Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor dalam bisnis, inovator,
penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan dalam
prestasi di bidang usaha.
Entrepreneurship Characteristics
1. Commitment & Determination
Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya
pada usaha, karena dengan sikap yag setengah hati mengakibatkan besarnya
kemungkinan untuk gagal dalam berwirausaha
2. Desire of Responsibility
Memiliki rasa tanggung jawab, baik dalam mengendalikan sumber daya yang
digunakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan wirausaha.

Pengantar Kewirausahaan 1
3. Opportunity Obsession
Selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diukur
dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada
peluang
4. Tolerance for Risk, Ambiguity & Uncertainty
Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola
risiko dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain, seperti bank, investor, konsumen,
pemasok dan lainnya. Wirausaha yangn berhasil biasanya memiliki toleransi terhadap
pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
5. Self Confidence
Percaya diri. Seorang wirausaha cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat
terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil.
6. Creativity & Flexibility
Berdaya cipta dan luwes. Merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan yang
cepat dan fleksibel
7. Desire for Immediate Feedback
Selalu memerlukan umpan balik yang segera. Seorang wirausaha selalu ingin
mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki
kinerjanya, selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah
dimilikinya dan selalu belajar dari pengalaman.
8. High Level of energy
Memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki daya
juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga lebih suka bekerja
keras, walaupun dalam waktu yang relatif lama.

Pengantar Kewirausahaan 2
9. Motivation of Excel
Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin lebih unggul,
lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi standar
yang ada.
10. Orientation to the Future
Berorientasi pada masa yang akan datang. Untuk tumbuh dan berkembang, wirausaha
selalu berpandanganjauh ke masa depan yang lebih baik
11. Willingness to Learn from Failure
Selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal dan
selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan.
12. Leadership Ability
Kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan
untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan, dan harus lebih memiliki taktik
mediator dan negosiator daripada dictator

Pengantar Kewirausahaan 3
Bagian2
Proses Kewirausahaan

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan
banyak orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahaan adalah untuk semua
orang. Mengapa? Alasannya:
1. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam
"intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini
berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
2. Kewirausahaan itu pada dasarnya dapat dipelajari, karena lebih menekankan pada
konsep dan teori.
3. Para wirausaha yang paling berhasil pada dasarnya adalah manusia biasa.
4. Adanya 10 kiat sukses yang sederhana, yaitu: bahwa wirausaha:
 Digerakkan oleh ide dan impian,
 Lebih mengandalkan kreativitas,
 Menunjukkan keberanian,
 Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
 Melihat masalah sebagai peluang,
 Memilih usaha sesuai hobi dan minat,
 Mulai dengan modal seadanya,
 Senang mencoba hal baru,
 Selalu bangkit dari kegagalan, dan
 Tidak mengandalkan gelar akademis.
5. Kewirausahaan mengarahkan orang kepada kepemimpinan

Pengantar Kewirausahaan 4
Entrepreneurship Driver Factors
1. Faktor Internal, yaitu Kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita
mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting,
yaitu:
a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan
efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan tentang
harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.
b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan
desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas,
bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan,
dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan
informasiinformasi baru.
c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen,
inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi
halangan dan kegagalan.
2. Faktor Eksternal yaitu Kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita
menangani suatu hubungan. Kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur
terpenting, yaitu:
a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang
lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan
mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain,
dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.
b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meyakinkan
orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membangkitkan
inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan,
Pengantar Kewirausahaan 5
bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama,
dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
Entrepreneurship Steps
1. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating)
Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik
produksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing)
Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun
masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang lebih
baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini didasarkan
karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang ada,
keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.

Pengantar Kewirausahaan 6
Bagian 3
Untung Rugi Berwirausaha

Keuntungan berwirausaha
1. Otonomi. Pengelolaan yangn bebas dan tidak terikat, membuat wirausaha menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan
bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai
milik sendiri.
Kerugian Berwirausaha
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang
lama dan sibuk, hingga mengorbankan kepentingan keluarga dan istirahat.
2. Beban dan tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan
keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang
diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
Faktor Kegagalan Wirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan

Pengantar Kewirausahaan 7
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha

Pengantar Kewirausahaan 8
Bagian 4
Fungsi dan Peran Wirausaha

Berdasarkan Perannya Menurut Roopke


1. Kewirausahaan Rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan
pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini
berusaha untuk menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Contoh wirausaha ini
adalah pegawai dan manajer. Wirausaha ini dibayar dalam bentuk gaji.
2. Kewirausahaan Arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan/pengetahuan dan
pemanfaatan (pembukuan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan
pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya
melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda.
Wirausaha ini merupakan promoter, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan
produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaaan, peningkatan teknik
manajemen, dan metode distribusi baru. Wirausaha ini mengadakan proses dinamis
pada produk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru.
Berdasarkan Profilnya Menurut Zimmener
1. Part-time Entreprenuer
Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi.
Kegiatan bisnis biasanya hanya sebagai sampingan.
2. Home-Base New Ventures
Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.

Pengantar Kewirausahaan 9
3. Family-Owned Business
Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun-temurun
4. Coprenuers
Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerj sama sebagai pemilik
dan menjalankan usaha bersama-sama.
Fungsi Makro dan Fungsi Mikro Wirausaha
Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu:
1. Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Dalam hal ini kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi suatu negara,
sehingga negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Menurut J.B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi
dan produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi dan berlimpah ruah.
Menurutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, karena perubahan tidak
dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi melakukan sesuatu
yang berbeda.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecil adalah:
a. Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai
keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan
pemasar bagi hasil produk-produk industri besar. Dalam hal ini usaha kecil
berfungsi sebagai transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan
maupun ke belakang.
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap
tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia
menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
Pengantar Kewirausahaan 10
c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya yang
tersebar, baik di perkotaan dan di pedesaan.
2. Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai
tambah dan usaha-usaha baru. Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai
berikut:
a. Sebagai penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi
baru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
b. Sebagai perencana (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi
perusahaan, ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.

Pengantar Kewirausahaan 11
Bagian 5
Entrepreneurship Idea and Opportunity

Entrepreneurship Idea
Keberhasilan wirausaha dapat tercapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses
dan jasa-jasa inivasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Sehingga dalam hal ini
inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar
menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan
sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai
secara terus-menerus dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui
ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi
dengan cara:
1. Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin
3. Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Sedangkan risiko-risiko yang akan dihadapi adalah:
1. Risiko pasar: terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial: terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3. Risiko teknik: terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik
Munculnya ide kewirausahaan:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik
untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau
modifakasi cara melakukan suatu pekerjaan

Pengantar Kewirausahaan 12
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan
atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan
perusahaan. Perlu diingat, bahwa banyak wirausaha yang berhasil buka atas ide sendiri,
tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Entrepreneurship Opportunity
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-menerus dengan cara
proses penjaringan ide (proses screening). Langkah-langkanya adalah:
1. Menciptakan produk baru yang berbeda
Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan oleh
wirausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar, yaitu
dengan cara:
 Memperhatikan permintan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
 Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul yang dapat
memberikan nilai kepada konsumen. Setelah itu, wirausaha baru melakukan analisis
pasar untuk memfokuskan pada segmen pasar yang akan dipilih. Cara melakukan
analisis pasar, sebagai berikut:
 Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar
 Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
 Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman
pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang
2. Mengamati pintu peluang
Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang:
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
Pengantar Kewirausahaan 13
b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya
c. Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan memadahi atau tidak.
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
a. Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Risiko pesaing meliputi:
 Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
 Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan
produknya
 Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk
yang diperkenalkannya.
 Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing
b. Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok
dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya.
c. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial,
baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.
Pengantar Kewirausahaan 14
Bagian 6
Entrepreneurship Competence

Wirausaha memiliki fungsi sebagai:


1. Perencana
Sebagai fungsi perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
a. Merancang perusahaan
b. Mengatur strategi perusahaan
c. Pemrakarsa ide-ide perusahaan
d. Pemegang visi untuk memimpin
2. Pelaksana usaha
Sebagai fungsi pelaksana usaha , wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda
b. Meniru dan menduplikasi
c. Meniru dan memodifikasi
d. Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru
Untuk dapat melaksankana fungsi tersebut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar
sebagai berikut:
1. Self Knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada
sukses di masa lalu
3. Practical Knowledge: memeliki pengetahuan praktis
4. Search skill: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foresight: berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan di masa yang akan datang

Pengantar Kewirausahaan 15
7. Commucation skill: kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain.
Keterampilan yang harus dimiliki:
a. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan
b. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis
c. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukan
d. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril
e. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara
efektif dan efisien
f. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
g. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
h. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat
dan memuaskan
i. Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing.
j. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang
jelas
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih
harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai
pengalaman yang seimbang:
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang
sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.

Pengantar Kewirausahaan 16
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang
cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan
personal.

Pengantar Kewirausahaan 17
Bagian 7
Entrepreneurship Development Model

Cara Memasuki Dunia Usaha


1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Bentuk
usaha baru yang dapat dirintis:
a. Perusahaan milik sendiri (sole partnership), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang
b. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporate), yaitu perusahaan yang didirikan atas
dasar hukum dengan modal saham-saham.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang
telah didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan
jualbeli hak monopoli untuk menyeenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini
dengan dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan,
pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar,
promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan.
Merintis Usaha Baru
Dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru:
1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagai kunci untuk menentukan keberhasilan usaha. Dalam hal ini calon wirausaha
Pengantar Kewirausahaan 18
melihat keterampilan diri sendiri, kemampuan dan latar belakang dan lainnya untuk
menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila
menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan pasar yang didasarkan pada
pengamatan lingkungan (environment scanning), yaitu alat untuk pengembangan yang
akan ditransfer menjadi peluangpeluang ekonomi.

Bagan proses bisnis:


Sumber
Diri Kita + Ide + + Produk + Pasar + Uang + Profit
Daya

Keterangan:
Untuk memulai usaha harus dimulai dengan ide. Langkah berikutnya adalah mencari
sumber daya, seperti dana, fasilitas dan orang. Setelah itu menciptakan produk yang akan
dijadikan objek bisnis dengan diawali mengamati pasar.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Pemilihan bidang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon
wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan pengelolaannya. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam memilih bidang usaha:
 Minat dan bakat
 Modal
 Waktu dan Laba yang diinginkan
 Pengalaman

Pengantar Kewirausahaan 19
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Artinya perusahaan tidak akan melanggar hukum dalam menjalankan usahanya.
Beberapa bentuk kepemilikan usaha:
a. Perusahaan perorangan, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah
mudah didirikan, biaya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan dan memiliki
daya rangsang yang lebih tinggi.
b. Persekutuan, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
c. Perseroan terbatas, yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para
pemegang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-
utang perusahaan sebesar modal yang disetor.
d. Firma, yaitu perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
3. Tempat usaha yang akan dipilih
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi:
a. Globalisasi, hal ini terjadi karena:
 Ekonomi pasar
 Komunikasi internasional yang lebih baik
 Pengangutan barang yang lebih cepat dan dapat diandalkan
 Semakin mudahnya arus kas antarnegara
 Perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi
b. Produktivitas tenaga kerja
c. Kurs valuta asing
d. Biaya, meliputi:

Pengantar Kewirausahaan 20
 Biaya terlihat: biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat
dapat ditentukan jumlahnya, meliputi: biaya tenaga kerja, biaya bahan baku,
pajak, biaya penyusutan peralatan.
 Biaya tak terlihat: biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya,
meliputi: kualitas pendidikan, sikap masyarakat terhadap industri, mutu dan
sikap karyawan yang dipekerjakan.
e. Sikap pemerintah
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Factor Rating Method
Adalah suatu metode yang menekankan tujuan pada proses identifikasi biaya yang sulit
untuk dievaluasi. Langkah-langkahnya:
1. Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
lokasi.
2. Mengalikan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut dengan skor dari lokasi
yang dipilih.
3. Memilih bobot yang paling tinggi untuk kemudian ditentukan sebagai lokasi yang
dipilih.
Contoh :
Suatu perusahaan ritel ingin membuka mini market baru di Kota Madiun. Ada 3
alternatif lokasi yang akan dipilih yaitu Jl. Diponegoro, Jl. HA. Salim, dan Jl. Setia Budi.
Daerah mana yang akan dipilih?

Faktor-faktornya Bobot Jl. Diponegoro HA. Salim Jl. Setia Budi


Keamanan 30 40 25 50
Transportasi 35 50 80 25
Pendidikan masyarakat 20 40 50 30
Pemasok 10 20 30 10

Pengantar Kewirausahaan 21
Faktor-faktornya Bobot Jl. Diponegoro HA. Salim Jl. Setia Budi
Ekspansi 5 40 10 40
100

Jl. Diponegoro = (30*40) + (35*50) + (20*40) + (10*20) + (5*40) = 4150


Jl. HA. Salim = (30*25) + (35*80) + (20*50) + (10*30) + (5*10) = 4900
Jl. Setia Budi = (30*50) + (35*25) + (20*30) + (10*10) + (5*40) = 3275
Jadi lokasi yang dipilih adalah Jl. HA. Salim
Strategi Lokasi Pelayanan Jasa
Komponen yang diperhatikan dalam menentukan Lokasi Jasa
a. Daya beli area lokasi konsumen yang diseleksi
b. Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah konsumen
c. Persaingan di wilayah tersebut
d. Mutu persaingan
e. Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing
f. Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu fisik fasilitas perusahaan yang
berdekatan letaknya.
g. Kebijakan operasi perusahaan
h. Mutu dari manajemen
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang
dijalankan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini
semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya, begitu pula
sebaliknya. Jenis-jenis organisasi:
a. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak
1). Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang
2). Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak beberapa orang

Pengantar Kewirausahaan 22
b. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenang
1). Wewenang lini: wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas
tercapainya tujuan-tujuan perusahaan
2). Wewenang staf: wewenang yang membantu agar rang mempunyai wewenang
lini bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
3). Wewenang fungsional: wewenang yang diberikan kepada seseorang atau
departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada
di departemen lain
5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Lingkungan usaha dapat dibedakan menjadi 2:
a. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya langsung dengan
operasional perusahaan, meliputi:
1). Perusahaan

Litbang Pembelian

Keuangan Manufaktur

Manajemen Puncak Akunting

Pemasaran

Secara keseluruhan, semua departemen ini memberikan dampak pada


rencana dan tindakan. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi ini harus
“berpikir mengenai pelanggan”, dan harus bekerja dengan serasi untuk
menyediakan nilai dan kepuasan superior bagi pelanggan.

Pengantar Kewirausahaan 23
2). Pemasok
Adalah penyedia sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
3). Perantara Pemasaran
Adalah perusahaan yang membantu perusahaan untuk mempromosikan,
menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir, meliputi:
a. Penjual
Adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan
menemukan pelanggan/melakukan penjualan kepada pelanggan, meliputi
pedagang besar dan pedangang kecil.
b. Perusahaan distribusi fisik
Adalah sebuah organisasi tertentu yang membantu perusahaan untuk
menimbun persediaan atau memindahkan barang dari tempat asalnya ke
tempat tujuan.
c. Agen jasa pemasaran
Adalah perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media
dan perusahaan konsultan pemasaran yang membantu perusahaan
membidik dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
d. Perantara keuangan
Adalah perusahaan yang membantu mendanai transaksi atau
mengasuransikan risiko yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan
barang, meliputi bank, perusahaan kredit dan perusahaan asuransi.
4). Pesaing
Adalah perusahaan lain yang memasarkan produk yang sejenis. Dalam hal ini
perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih
besar dibandingkan pesaingnya, dan juga harus menghimpun keunggulan

Pengantar Kewirausahaan 24
strategik dengan memposisikan tawaran mereka dengan benar-benar
melawan tawaran pesaing dalam benak konsumen.
5). Pasar pelanggan
Pelanggan adalah orang atau sekelompok orang yang menggunakan produk
dari sebuah perusahaan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi, untuk
dijual kembali atau untuk diproses lebih lanjut, meliputi:
a. Pasar Konsumen
Adalah individu atau rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi
pribadi
b. Pasar Bisnis
Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk
diproses lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksinya.
c. Pasar Pedagang Besar
Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk dijual
kembali dengan mengambil keuntungan.
d. Pasar Pemerintah
Adalah instansi pemerintahan yang membeli produk untuk menyediakan
fasilitas umum atau mengalihkan produk tersebut kepada pihak lain yang
membutuhkan.
e. Pasar Internasional
Adalah pembeli luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual dan
pemerintah yang membeli produk dari sebuah perusahaan yang akan
digunakan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual kembali atau untuk
diproses lebih lanjut.

Pengantar Kewirausahaan 25
6). Masyarakat.
Adalah kelompok yang mempunyai kepentingan potensial atau yang sudah
terwujud atau berdampak pada kemampuan suatu organisasi untuk mencapai
sasarannya, meliputi:
a. Masyarakat Keuangan
Adalah kelompok yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh dana, yaitu: bank, perusahaan investasi, pemegang saham
b. Masyarakat Media
Adalah kelompok yang menyebarluaskan berita, mengangkat topik dan
pendapat editorial, meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi dan
internet.
c. Masyarakat Pemerintah
Adalah kelompok di dalam instansi pemerintahan. Dalam hal ini pemasar
harus sering berkonsultasi dengan pengacara perusahaan mengenai isu
keamanan produk, kejujuran dalam periklanan dan berbagai masalah
yang lain.
d. Masyarakat Warga yang Bertindak
Adalah kelompok di dalam masyarakat yang aktif menyoroti berbagai
peristiwa di dalam masyarakat, meliputi organisasi konsumen, kelompok
lingkungan, kelompok minoritas dan lainnya. Dalam hal ini peran humas di
dalam perusahaan adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan
kelompok warga negara ini.
e. Masyarakat Lokal
Adalah kelompok yang tinggal berdekatan dengan lokasi perusahaan.
f. Masyarakat Umum
Adalah kelompok yang secara umum mengetahui aktivitas dan produk
sebuah perusahaan.
Pengantar Kewirausahaan 26
g. Masyarakat Internal
Adalah kelompok yang terdapat di dalam sebuah perusahaan, meliputi
pekerja, manajer, sukarelawan dan direktur.
b. Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi:
1). Demografi
Adalah telaah mengenai populasi manusia, dalam arti jumlah, kerapatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan angka statistik lainnya.
 Pertumbuhan populasi dunia yang meledak
 Distribusi umur populasi menentukan kebutuhan
 Meningkatnya keanekaragaman etnis dan ras
 Kelompok pendidikan
 Pola rumah tangga
 Pergeseran geografis dalam populasi
 Pergeseran dari pasar massal ke pasar mikro
2). Ekonomi
Berkaitan dengan daya beli masyarakat, dipengaruhi oleh perubahan dalam
pendapatan.
3). Alam
Dipengaruhi oleh:
 Kekurangan sumber daya alam
 Biaya energi yang meningkat
 Tingkat polusi yang meningkat
 Campur tangan pemerintah dalam pelestarian lingkungan
4). Teknologi
Dipengaruhi oleh:
 Kecepatan perubahan teknologi
Pengantar Kewirausahaan 27
 Kesempatan inovasi yang tidak terbatas
 Anggaran riset yang bervariasi
 Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi
5). Politik
Dipengaruhi oleh:
 Peraturan yang mengatur bisnis
 Meningkatnya penekanan pada etika dantindakan yang bertanggung
jawab social
6). Budaya.
Dipengaruhi oleh:
 Nilai budaya dasar yang memiliki tingkat kemapanan yang tinggi
 Pergeseran dalam nilai-nilai budaya sekunder.
Hambatan Dalam Memasuki Industri
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan
2. Biaya perubahan (switching cost), yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pelatihan
kembali karyawan dan penggantian alat serta system yang lama.
3. Respon dari pesaing
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha
1. Data dan informasi yang tidak lengkap
2. Salah perhitungan
3. Pelaksanaan pekerjaan yang salah
4. Kondisi lingkungan
5. Unsur sengaja
Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan
Alasan membeli perusahaan yang sudah ada:
1. Untuk mengurangi beberapa ketidaktentuan dan ketidaktahuan ya harus dihadapai
dalam memulai sebuah bisnis dari latar belakang tersebut
Pengantar Kewirausahaan 28
2. Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan
mengembangkan hubungan dengan pelanggan da pemasok
3. Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya
untuk memulai sebuah bisnis baru
Permasalahan yang akan dihadapi apabila membeli perusahaan:
1. Masalah eksternal, yaitu pengaruh lingkungan yang mengakut banyaknya pesaing dan
ukuran peluang pasar
2. Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, termasuk
image dan reputasi perusahaan
Hal-hal kiritis yang perlu diperhatikan untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli:
1. Menentukan sebuah bisnis untuk dibeli
2. Menyelidiki dan mengevaluasi bisnis yang ada
3. Mempercayai pendapat professional
4. Menyelidiki mengapa bisnis tersebut dijual
5. Memeriksa data keuangan
Penilaian sebuah bisnis
1. Penilaian berdasarkan aktiva
Pendekatan penilaian berdasarkan aktiva mengasumsikan bahwa sebuah perusahaan
dapat ditentukan dengan memperkirakan nilai aktiva yang di dalam
perusahaan.Pendekatan ini melibatkan tiga perhitungan aktiva:
a. Teknik nilai buku yang dimodifikasi
Penentuan nilai sebuah bisnis dengan menyesuaikan nilai buku untuk
memperhatikan perbedaan antara historical cost dan nilai saat ini.
b. Teknik nilai penggantian aktiva
Penentuan nilai sebuah bisnis berdasarkan biaya yang digunakan untuk
mengganti aktiva perusahaan
c. Teknik nilai likuidasi
Pengantar Kewirausahaan 29
Penentuan nilai bisnis yang berdasar pada jumlah uang yang tersedia jika
perusahaan melikuidasi aktivanya
2. Penilaian berdasarkan pasar
Pendekatan penilaian berdasarkan pasar mengandalkan pada pasar keuangan dalam
memperhitungkan nilai seuah perusahaan. Metode ini melihat pada harga pasar
sebenarnya dari perusahaan sejenis yang sedang dinilai perusahaan yang dijual atau
diperdagangkan secara umum di bursa saham
3. Penilaian berdasarkan laba
Pendekatan penilaian suatu perusahaan yang diperkirakan berdasarkan
kemampuannya menghasilkan laba atau pendapatan di masa yang akan datang.
4. Penilaian berdasarkan arus kas
Pendekatan penilaian suatu perusahaan berdasarkan jumlah dan pengaturan waktu
arus kas di masa yang akan datang.
Faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sebuah bisnis:
1. Persaingan: calon pembeli harus melihat luas, intensitas dan lokasi dari bisnis yang
bersaing. Secara khusus harus memeriksa apakah bisnis yang dipertanyakan tersebut
mengalami kerugian atau keuntungan dalam persaingannya.
2. Pasar: kecukupan pasar untuk mempertahankan semua unit bisnis. Hal ini
memerlukan penelitian pasar, penelitian sensus data, dan secara perorangan adalah
pengaturan langsung pada tiap-tiap tempat persaingan bisnis.
3. Pengembangan komunitas di masa yang akan datang: memperhatikan perturan
daerah setempat yang telah dilakukan, tetapi belum mempengaruhi.
4. Komitmen hukum
5. Kontrak serikat pekerja
6. Bangunan
7. Harga produk: calon pemilik harus membandingkan harga dari penjual dengan harga
yang tercatat di catalog para produsen atau pedagang besar dan juga dengan harga
Pengantar Kewirausahaan 30
produk dari pesaing di pasar. Ini perlu untuk memastikan pemantapan harga barang
secara penuh dan wajar yang penjualannya dilaporkan pada keuangan penjual

Pengantar Kewirausahaan 31
Bagian 8
SWOT Analysis

SWOT merupakan singkatan dari Strenghths (S), Weakness (W), Opportunities (O),
dan Threats (T). Analisa SWOT sendiri memiliki tujuan untuk memisahkan masalah pokok
dan memudahkan pendekatan strategis dalam suatu bisnis atau organisasi. Definisi
analisa SWOT secara umum adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Penjelasan dari
masing-masing SWOT , sebagai berikut:
1. Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau
sebuah program.
2. Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan
dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki
oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah
kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan
solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
3. Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal
berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang
diangkat.
4. Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan
bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini
adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba

Pengantar Kewirausahaan 32
untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya
organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.

Contoh Analisis SWOT dalam Memulai Usaha Penjualan Pakaian “Miracle”

Strenght (Kekuatan)
Yang menjadi kekuatan usaha Toko Baju Miracle ini adalah:
 Pengorganisasian pada toko ini sudah tersusun dengan rapi.
 Lokasi usaha yang terletak di kawasan/daerah yang padat penduduknya, yakni
daerah pasar tradisional.
 Berdasarkan tabel proyeksi peluang usaha Toko Baju Miracle yakni pada bulan
ke-12 menyerap sekitar 175% peluang dalam mendapatkan keuntungan.
 Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga keberlangsungan toko ini
dapat terjamin.
Weakness (kelemahan)
Yang menjadi kelemahan usaha Toko Baju Miracle ini adalah:
 Modal yang kurang untuk melengkapi fasilitas yang belum ada pada usaha toko
baju. Seperti kamar pas dan patung model
 Ada beberapa pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri sehingga menuntut
inovatif dan kreatif bagi pengusaha yang ingin membuka usaha dalam bidang
yang sama.
Opportunity (Kesempatan)
Yang menjadi peluang bagi Toko Baju Miracle ini adalah:
 Persaingan yang masih sedikit. Pada pasar tersebut baru ada 1 toko yang menjual
sepatu sekaligus baju, sedangkan kios disana kecil, sehingga jenis sepatu dan
baju yang dijual hanya sedikit macamnya.
 Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk
menguasai pasar.
Pengantar Kewirausahaan 33
Threats (Ancaman)
Yang menjadi ancaman bagi Toko Baju Miracle ini adalah:
 Golongan ekonomi yang menjadi pelanggan toko ini adalah menengah kebawah
 Cara pembayaran pelanggan yang menggunakan sitem kredit, dan beresiko kredit
macet.

Pengantar Kewirausahaan 34
Bagian 9
Marketing

Marketing Strategy
Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Tahapan Perencanaan Pemasaran
1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang harus dilakukan adalah
mengadakan penelitian pasar (riset pasar). Tujuan mengadakan riset terhadap
kebutuhan dan keinginan pelanggan:
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan
b. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersebunyi dan tidak terucapkan
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
d. Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk proses
pengembangan produk
e. Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan
f. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara
anggota tim pengembangan
2. Memilih pasar sasaran
Persyaratan untuk memilih pasar sasaran yang efektif:
a. Dapat diukur
b. Besar
c. Dapat dijangkau
d. Dapat dibedakan
e. Dapat diambil tindakan

Pengantar Kewirausahaan 35
3. Menempatkan dan memilih strategi pemasaran dalam persaingan
Terdapat 6 strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
a. Berorientasi pada pelanggan
b. Kualitas
c. Kenyamanan
d. Inovasi
e. Kecepatan
f. Pelayanan dan kepuasan pelanggan

Strategi Pemasaran untuk usaha baru

Produk yang Sudah Ada Produk Baru


Pasar yang Sudah Ada Penetrasi Pasar Pengembangan Produk
Pasar yang Baru Pengembangan Pasar Diversifikasi

Keterangan:
 Penetrasi Pasar
Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang
sudah ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk dengan
cara apapun. Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi
 Pengembangan Pasar
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.
 Pengembangan Produk
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang
dimodifikasi atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.
 Diversifikasi
Pengantar Kewirausahaan 36
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil alih bisnis
di luar produk atau pasar yang sudah ada.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar
sasaran. Bauran pemasaran terdiri:
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Meliputi: keseragaman produk, mutu, rancangan, sifat,
merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, manfaat.
Strategi produk
a. Diferensiasi produk
Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau dua produk
yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan. Konsumen menginginkan
lebih dari sekedar produk yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya
ada permintaan tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap
oleh produsen.
b. Biaya rendah
Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka marjin
keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha mengupayakan untuk
mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Untuk
itu wirausaha berusaha untuk membuat proses produksi menjadi efisien,
meniadakan pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
c. Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen
Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen
yang terus berubah.
Pengantar Kewirausahaan 37
Jenis produk ada 2, yaitu barang dan jasa:
BARANG JASA
Produk berwujud Produk tidak berwujud
Produk bisa dijual kembali Jasa sulit dijual kembali
Produk bisa disimpan Banyak jasa tidak bisa disimpan
Produksi biasanya terpisah dari Produksi dan konsumsi bisa terjadi secara
konsumsi simultan
Beberapa aspek mutu bisa diukur Banyak aspek mutu sulit diukur
Penjualan berbeda dari produksi Penjualan menjadi bagian dari jasa
Interaksi pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Produk bisa diangkut Penyedia, bukan produk, bisa diangkut
Tempat, fasilitas adalah penting untuk Tempat, fasilitas adalah penting untuk
biaya kontak pelanggan
Mudah untuk melakukan otomatisasi Sulit untuk melakukan otomatisasi
Penerimaan terutama dihasilkan dari Penerimaan terutama dihasilkan dari
produknya kumpulan jasa

Beberapa alasan produk baru yang ditawarkan produsen gagal di pasar:


a. Produk baru tidak berbeda secara memadahi dengan produk yang sudah ada di
pasar
b. Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadahi tentang pasar
c. Perusahaan sangat miskin akan perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya
d. Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadahi dan kurang komitmen terhadap
produk baru.

Pengantar Kewirausahaan 38
Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk, wirausaha
hendaknya memeprtimbangkan beberapa aturan dalam mengembangkan produk,
yaitu:
a. Simplicity: produk yang dibuat harus mudah digunakan, yaitu mudah dikenal dan
digunakan oleh konsumen.
b. Intergrity: desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
c. Human Fokus: memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir untuk
mendesain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah produk yang
memperhatikan pemakainya secara ekonomis.
d. Sinergy: desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman,
pengetahuan dan kecakapan dari suatu tim profesional.
e. Creativity: keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari
banyak orang.
f. Risk: desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai
batas akhir.
2. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi:
harga, diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga:
a. Sasaran Pemasaran
1). Bertahan hidup
Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, persaingan ketat atau
keinginan konsumen berubah. Dalam hal ini perusahaan akan menetapkan
harga rendah dengan harapan permintaan akan naik. Fungsi harga di sini
adalah untuk menutup biaya variabel dan sedikit biaya tetap.
2). Memaksimalkan laba saat ini

Pengantar Kewirausahaan 39
Perusahaan memperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada
beberapa harga yang berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas
dan pengembalian investasi maksimal saat ini.
3). Kepemimpinan pasar
Perusahaan yakin bahwa menjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya
terendah dan laba jangka panjang terbesar.
4). Kepemimpinan mutu produk
Keputusan ini mengharuskan penetapan harga tinggi untui menutup biaya
mutu dari produk yang dihasilkan
b. Strategi Bauran Pemasaran
Harga merupakan alat bauran pamasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai sasaran pemasarannya, sehingga keputusan harga harus
dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang
membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.
c. Biaya
Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, sehingga manajemen ingin
menetapkan harga sekurang-kurangnya menutup biaya produksi total pada tingkat
produksi tertentu.
d. Pertimbangan Organisasi
Meliputi pihak-pihak di dalam organisasi yang terlibat dalam penetapan harga.
e. Pasar dan Permintaan
Meliputi jenis pasar yang dimasuki dan jumlah permintaan yang dibutuhkan oleh
konsumen.
f. Pesaing
Perusahaan harus memprediksi pengaruh biaya dan harga pesaing, serta
kemungkinan reaksi pesaing terhadap perubahan harga perusahaan

Pengantar Kewirausahaan 40
g. Faktor-faktor lingkungan
Faktor ekonomi, pemerintah, pertimbangan sosial
Strategi penetapan harga:
a. Strategi penetrasi harga
Menetapkan harga di bawah harga normal. Hal ini dilakukan bila usaha baru
memperkenalkan produk baru barunya ke pasar dengan maksud agar produk
yang dihasilkan diterima oleh pasar dan dapat menguasai pasar. Tujuan
penerapan strategi ini adalah untuk mempertahankan produk baru di pasar.
b. Strategi harga skiming
Menetapkan harga di atas harga normal. Strategi ini digunakan bila
memperkenalkan produk baru ke pasar dimana terdapat sedikit bahkan tidak ada
pesaing sama sekali. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk menutupi
kembali biaya pengembangan awal dan biaya promosi sesegera mungkin serta
menghasilkan laba.
c. Strategi sliding-down-the-demand-curve
Menetapkan harga dengan harga yang tinggi, kemudian dengan adanya kemajuan
teknologi yang dimilikinya mampu untuk menurunkan biaya dengan cepat
sehingga menurunkan harga produk lebih cepat dibanding pesaing. Tujuan
penerapan strategi ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui
keunggulan bersaing.
d. Strategi follow-the-leader-pricing
Menetapkan harga dengan mengikuti harga yang diterapkan oleh pesaing
terkuatnya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mencari peluang.
3. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.
Meliputi: salurandistribusi, lokasi, persediaan.

Pengantar Kewirausahaan 41
Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam
menyediakan satu produk untuk digunakan/dikonsumsi oleh konsumen/pengguna
bisnis.
Fungsi saluran distribusi:
a. Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi
intelegen mengenai aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang
dibutuhkan untuk merencanakan dan membentu pertukaran.
b. Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai
suatu penawaran.
c. Kontak: menemukan dan komunikasi dengan calon pembeli
d. Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli
termasuk aktivitas, seperti: membentuk, pemilahan, perakitan dan pengemasan.
e. Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari
tawaran harga, sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Tingkat Saluran Distribusi:
a. Saluran distribusi langsung. Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat
perantara.
b. Saluran distribusi tidak langsung. Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau
lebih tingkat perantara
Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara:
a. Memperbanyak saluran distribusi
b. Memperluas segmentasi dan cakupannya
c. Menata tampilan tempat usaha
d. Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin
e. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain

Pengantar Kewirausahaan 42
4. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan
sasaran untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan,
humas Bauran Promosi:
a. Periklanan (Advertising)
Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang
dibayar oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan:
 Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada
konsumen mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk
permintaan primer.
 Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari
suatu merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut
menawarkan mutu terbaik bagi konsumen.
 Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara
langsung maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa
merek lain.
 Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus
memikirkan suatu produk.
b. Penjual Pribadi (Personal Selling)
Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan
membina hubungan dengan pelanggan. Tipe armada penjual:
 Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi
pelanggan.
 Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor
melalui telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung.

Pengantar Kewirausahaan 43
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu
produk Bentuknya:
1). Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang
konsumen dalam membeli, jenisnya:
 Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau
membeli produk tertentu.
 Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk
dicoba
 Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh
produsen langsung pada label atau kemasan.
 Rabat/Tawaran pengembalian uang: tawaran untuk mengembalikan
sebagian uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang
mengirimkan “bukti pembelian” ke pabrik.
 Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring
sebagai insentif karena membeli suatu produk
 Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan
bagi penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan.
 Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan
dan demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan.
 Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi
peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui
keberuntungan atau lewat usaha ekstra.
 Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang
iklan yang dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen.
2). Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh
dukungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya:
Pengantar Kewirausahaan 44
 Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode
waktu tertentu.
 Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer
sebagai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik
dengan cara tertentu.
3). Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk
memotivasi armada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif,
termasuk bonus dan perlombaan mencapai penjualan tertinggi
d. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang
berhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina
“citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita
dan peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.
Bauran public relations:
1). Publication (Publikasi dan publisitas)
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui
berbagai media mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas
diketahui oleh publik.
2). Event (Penyusunan program)
Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
3). News (Menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita dengan sistem penulisan “piramida terbalik”
artinya informasi yang paling penting menjadi lead/intro, sedangkan yang
kurang penting diletakkan di tengah batang berita.

Pengantar Kewirausahaan 45
4). Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas)
Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk
menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi/perusahaan yang
diwakilinya.
5). Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)
Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga
diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses
“nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari tidak tahu menjadi tahu,
setelah tahu menjadi suka dan kemudian diharapkan timbul sesuatu berupa
citra.
6). Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan bernegosiasi)
Merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang public relation
officer untuk mencari dan memperoleh dukungan dari individu atau pihak yang
berpengaruh.
7). Social Responsibility (Tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial adalah penting, sehingga tidak hanya
memikirkan keuntungan materi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat
untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati dari khalayaknya.

Pengantar Kewirausahaan 46
Bagian 10
Business Analysis and Feasibility Study

12 Langkah Memulai Usaha


Berniat membuka usaha sendiri, tapi bingung harus mulai darimana? Memang tak mudah
untuk memulai usaha, tapi jika Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti Anda siap
memulainya:
1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana
prospeknya?
2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha
tersebut? Bagaimana cara menghadapinya?
3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?
4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?
5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?
6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?
7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?
8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?
9. Apa tersedia asuransi yang memadai?
10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?
11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan? Siapa yang akan menjalankan
operasional usaha sehari-hari? Berapa karyawaan yang dibutuhkan?
12. Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka seorang wirausaha dapat
melakukan suatu Studi Kelayakan Usaha
Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa

Pengantar Kewirausahaan 47
kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika diihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum
dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan
memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan
perusahaan (baik profit, sosial, maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin
melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan sebuah studi. Tujuannya adalah
untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan
(dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain, jika usaha tersebut
dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak. Untuk itu suatu usaha perlu melakukan
suatu studi kelayakan usaha, yaitu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan
layak atau tidak suatu usaha tersebut dijalankan.
Dari pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk
mempelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan
informasi yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung dan menganalisis hasil
penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Dan penelitian yang
dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu, sehingga
diperoleh hasil yang maksimal.
Istilah kelayakan mengandung arti, bahwa penelitian yang dilakukan secara
mendalam dengan tujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan
keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Lebih lanjut,
istilah layak juga berarti bahwa suatu usaha juga dapat memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan yang menjalankan, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah
dan masyarakat luas. Dengan demikian dalam suatu studi kelayakan usaha akan
menyangkut tiga aspek, yaitu:
Pengantar Kewirausahaan 48
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering disebut sebagai
manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha tersebut dipandang cukup
menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha itu dilaksanakan (sering
disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan manfaat usaha
tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.
Tujuan
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:
1. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa
datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk
meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat
mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
 Berapa jumlah dana yang diperlukan
 Kapan usaha akan dijalankan
 Di mana lokasi usaha akan dibangun
 Siapa yang akan melaksanakan
 Bagaimana cara melaksanakannya
 Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
 Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.
Pengantar Kewirausahaan 49
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam pelaksanaan usaha.
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap
usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat tepat
sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya uasaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di samping itu, pelaksanaan
usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi.
5. Memudahkan pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya suatu
penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Pihak-pihak yang berkepentingan
Peusahaan yang melakukan studi kelayakan usaha akan mempertanggungjawabkan
hasilnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pendanaan dapat mulai dicari dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau
menanamkan modalnya. Bagi investor, hasil studi kelayakan memiliki arti tersendiri,
karena investor akan mempelajari laporan tersebut untuk memastikan keuntungan
yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan
ditanamkannya.

Pengantar Kewirausahaan 50
2. Lembaga keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka lembaga-lembaga tersebut akan berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan. Bank dan lembaga keuangan lainnya tidak mau memberi kredit atau
pinjaman, bila suatu usaha tersebut di kemudian hari mempunyai masalah (kredit
macet). Oleh karena itu, untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan
melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman
dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah usaha
yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi perekonomian secara umum
maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah
juga berharap usaha yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik
terhadap manusia dan lingkungan hidup lainnya
4. Masyarakat luas
Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat seperti tersedia
lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar likasi proyek maupun bagi masyarakat
lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wailayah tersebut dari ketertutupan. Dengan
adanya usaha akan memancing munculnya sarana dan prasarana bagi masyarakat.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil
yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang
menjalankan usaha.
Proses dan Tahap Studi Kelayakan
Langkah-langkahnya:
1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Pengantar Kewirausahaan 51
Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan
kemungkinankemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan pluang untuk
dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Tahap Memformulasikan Tujuan
Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi
3. Tahap Analisis
Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Adapun aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:
 Aspek hukum
 Aspek Pasar dan Pemasaran
 Aspek Keuangan
 Aspek Teknik/Operasi
 Aspek Manajemen/Organisasi
 Aspek Ekonomi Sosial
 Aspek Lingkungan
4. Tahap Keputusan
Merupakan tahap akhir yang merupakan pembuatan keputusan untuk melaksanakan
atau tidak suatu bisnis.
Aspek-aspek dalam Penilaian
Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya dilakukan secara
benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan
dinilai sesuai dengan ketentuan. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan
dalam studi kelayakan adalah:
1. Aspek hukum

Pengantar Kewirausahaan 52
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki.
Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang
harus dipegang, apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan dokumen tersebut. Dokumen yang diperlukan meliputi:
 Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris
 Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu,
seperti PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin tertentu, yaitu
 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
 Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
 Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
 Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
 Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:
 Bukti diri (KTP/SIM)
 Sertifikat tanah
 Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek
pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;
 Ada-tidaknya pasar (konsumen)
 Seberapa besar pasar yang ada
Pengantar Kewirausahaan 53
 Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
 Perilaku konsumen
 Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang
ada.
Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta perilaku
konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:
 Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar
yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.
 Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang
peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diamdiam.
 Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui keinginan
dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah
konsumen, daya beli dan selera.
 Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah produknya sudah
ada. Dalam hal ini untuk melihat respon konsumen, waluapun produknya harus
pesan terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa, di dalam pasar, sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2 kelompok
pasar, yaitu:
 Pasar nyata: sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan
akses pada suatu produk tertentu
 Pasar potensial: sekumpulan konsumen yang memiliki minat terhadap suatu
produk, tetapi belum didukung oleh akses dan pendapatan. Namun suatu saat,
apabila telah memiliki pendapatan dan akses, mereka akan membeli.
Setelah diketahui pasar dan potensinya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
strategi pemasaran, yang meliputi:
 Strategi produk
 Strategi harga
Pengantar Kewirausahaan 54
 Strategi lokasi dan distribusi
 Strategi promosi
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi,
biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah
dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun
modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi dan
pendapatan. Untuk dapat melakukan penilaian investasi, maka sebuah perusahaan
harus memubuat laporan keuangan. Adapun fungsi laporan keuangan, secara umum
adalah:
 Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva
 Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan jumlah
modal
 Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapat
yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan
 Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan berikt jenis-jenis
biaya dalam periode tertentu
 Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam aktiva ,
kewajiban dan modal di dalam suatu perusahaan
 Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil-
hasil laporan keuangan yang disajikan.
4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
 Lokasi usaha. Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian,
maka perlu dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan
memberikan keuntungan sebagai berikut:
a. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
Pengantar Kewirausahaan 55
b. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik jumlah dan
kualitasnya
c. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
d. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
e. Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang
f. Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat
 Penentuan layout/tata letak. Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat
dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi,
biaya, fleksibilitas.
5. Aspek Manajemen/Organisasi
Dalam aspek manajemen dan organisasi, yang perlu diteliti dan dinilai adalah:
 Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
 Pengelola usaha dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan pengalaman)
 Sturuktur organisasi dan gambaran mengenai jabatan
 Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan
6. Aspek Ekonomi Sosial
Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh
yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama
terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara
keseluruhan. Dampak ekonomi meliputi:
 Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik maupun
masyarakat yang di luar pabrik
 Peningkatan pendapatan masyarakat

Pengantar Kewirausahaan 56
Demikian pula, perusahaan perlu mencamtumkan dampak sosial yang ada dalam
hasil penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya
sarana dan prasarana, antara lain:
 Pembangunan jalan
 Penerangan
 Sarana telepon
 Sarana air minum
7. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini,
karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat
besarterhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
 Dampak terhadap air
 Dampak terhadap tanah
 Dampak terhadap udara
 Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan
fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.
Metode Penilaian Investasi
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, maka dapat digunakan 4 kriteria penilaian, yaitu:
1. Payback Period (PP)
Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada suatu proyek.
2. Net Present Value (NPV)
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur
investasi

Pengantar Kewirausahaan 57
3. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Atau suatu tingkat
diskonto yang menyamakan present value cash inflow dengan present value cash
outflow. Atau suatu tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. Juga dapat
diartikan sebagai tingkat keuntungan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh suatu
proyek.
4. Profitability Index (PI)
Merupakan rasio yang mngukur dengan membandingkan antara penerimaan bersih
yang akan datang dengan nilai sekarang, dengan pngeluaran investasi selama umur
investasi.
Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis
Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan secara
ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi
kelayakan. Secara umum laporan studi kelayakan berisikan, sebagai berikut:
Ringkasan Proyek
Bab I Pendahuluan
Bab II Profil Perusahaan Dewasa Ini (Untuk perusahaan yang sudah ada)
Bab III Proyek yang diusulkan (Untuk proyek bisnis baru)
Bab IV Kesimpulan
Lampiran
Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa sebelum suatu usaha baru dimulai, maka terlebih
dahulu harus disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan diadakan suatu evaluasi.
Suatu rencana usaha yang baik, biasanya berisikan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Ringkasan pelaksanaan usaha
 Kegiatan pokok perusahaan dan sistem pengelolaan
 Ciri-ciri dari produk
Pengantar Kewirausahaan 58
 Ukuran pasar dan potensi pasar
 Ringkasan proyeksi keuangan
 Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya
2. Deskripsi usaha
 Visi dan misi perusahaan
 Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
 Struktur usaha
 Bentuk perusahaan
3. Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan
 Produk yang akan disajikan
 Keunggulan produk
 Peluang pengembangan produk
 Keunggulan dalam pengembangan produk
4. Analisis industri
 Kecenderungan industri yang disenangi
 Lingkungan industri yang berpengaruh
 Ijin dan peraturan untuk membangun industri
 Ukuran industri yang akan didirikan
 Keunggulan dan kelemahan industri baru
5. Analisis pasar
 Target pasar
 Kebutuhan pelanggan
 Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap target penjualan
 Perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan dicapai
6. Strategi pemasaran
 Lokasi pemasaran
 Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih
Pengantar Kewirausahaan 59
 Personal yang akan melakukan penjualan
 Kebijakan harga yang sesuai
 Tujuan promosi, sasaran promosi, dan rencana untuk mencapai tujuan
7. Pengelolaan
 Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
 Keahlian khusus masing-masingn yang diperlukan
 Bentuk struktur organisasi pengelolaan
8. Operasi usaha
 Kebutuhan karyawan
 Sistem dan prosedur operasi
 Tata ruang dan denah rencana
 Keperluan perlatan dan biaya
 Keperluan inventory
 Biaya operasi yang diperlukan
9. Proyeksi keuangan
 Jumlah modal yang dimiliki
 Jumlah dan jenis sumber keuangan
 Rencana penggunaan dana
 Proyeksi aliran kas dan proyeksi pendapatan

Pengantar Kewirausahaan 60

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai