Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH DASAR – DASAR, BENTUK – BENTUK DAN

PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS

Dosen Pengampu : Muhammad Mu'azamsyah, S.Sos., M.M.

VIENA
NIM :21612196
MANAJEMEN MALAM 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
2.1 Dasar – dasar Komunikasi Bisnis ............................................................................. 4
2.2 Bentuk – bentuk Komunikasi Bisnis ...................................................................... 10
2.3 Perencanaan Komunikasi Bisnis ............................................................................ 17
BAB III ............................................................................................................................ 25
KESIMPULAN ................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 26
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi bisnis adalah salah satu hal yang penting untuk bekal
menjalankan suatu bisnis atau perusahaan. Dapat diartikan, komunikasi bisnis ini
menjadi cara komunikasi secara verbal dan nonverbal yang berisi mengenai
pendapat, ide, gagasan, maupun informasi yang dilakukan secara personal dan
impersonal.
Secara umum, pengertian komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan
dan informasi yang memiliki tujuan tertentu dan kemudian disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis
juga bisa disebut sebagai sebuah model komunikasi transaksional.
Dalam melakukan komunikasi bisnis, unsur personal atau perusahaan
harus melibatkan adanya pertukaran informasi yang terus-menerus. Kemudian,
ketika lebih banyak bisnis diperluas, maka besar tekanan pada bisnis tersebut juga
lebih besar sehingga akan muncul berbagai cara komunikasi yang lebih efektif,
baik bersama karyawan maupun dunia luar.
Oleh karena itu, komunikasi bisnis bisa berjalan secara bersamaan baik
dari segi komunikasi maupun bisnis yang berlaku. Selain itu, komunikasi bisnis
juga menjadi acuan untuk meningkatkan praktik bisnis dan mengurangi berbagai
kesalahan yang mungkin muncul.
Semua aktivitas yang terorganisir di dalam suatu perusahaan akan berjalan
tergantung pada bagaimana komunikasi bisnis berlangsung. Tentu saja ini dapat
berupa apa saja yang bisa dimulai dari komunikasi manajerial hingga komunikasi
dengan vendor bisnis perusahaan tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar – dasar Komunikasi Bisnis


a. Pengertian komunikasi bisnis

Menurut pakar komunikasi bisnis Rosenblatt, et al., (1977: 3), komunikasi


bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan sebagainya
yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal
melalui simbol atau sinyal untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli :

1. Rosenbalt
Komunikasi Bisnis ialah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/opini, instruksi
dan sebagainya, yang dikemukakna baik secara personal maupun non-personal
melalui simbol dan tanda guna mencapai tujuan perusahaan.
2. Djoko Purwanto
Komunikasi Bisnis yaitu sebuah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-
verbal guna mencapai suatu tujuan tertentu.
3. William C. Himstreet Dan Wyne Murlin Baty

Komunikasi Bisnis yakni salah satu pertukaran informasi antar individu melalui
sistem yang lazim baik itu dengan simbol, sinyal atau perilaku dan tindakan.
4. Katz

Komunikasi Bisnis merupakan suatu pertukaran ide, pesan dan kosep yang
berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.
5. Hunghess Dan Kapoor

Komunikasi Bisnis adalah segala kegiatan atau usaha individu yang terorganisis
untuk menghasilkan, menjual barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapat
keuntungan dan memahami kebutuhan masyarakat.

6. Persing
Komunikasi Bisnis ialah suatu proses penyampaian arti melalui lambang yang
meliputi keseluruhan unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan
penerimaan pesan, baik dalam bentuk tulisan, lisan atau non-verbal yang dilakukan
di dalam suatu organisasi untuk membayar orang guna memproduksi jasa dan
barang dengan tujuan agar mendapatkan keutungan.

7. Philip Kotler
Komunikasi Bisnis yaitu salah satu kegiatan manusia yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
8. William Albig
Komunikasi Bisnis yakni segala pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi
yang memilki tujuan tertentu yang disajikan secara personal maupun impersional
melalui simbol atau sinyal.
9. Cutris

Komunikasi Bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang terdapat dalam
organisasi bisnis dalam pertunjukan untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan.

10. Bernard Barelson


Komunikasi Bisnis yaitu suatu transfer informasi, gagasan, emosi, keterampilan
dan lain sebagainya menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan
sebagainya di dalam ruang lingkup dunia bisnis.
Dalam definisi komunikasi bisnis tersebut, bila kita perhatikan secara
seksama, mengandung 6 unsur pokok komunikasi bisnis, yaitu
(1) Bertujuan, berarti komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan pencapaian tujuan organisasi/lembaga. Bisa
saja tujuan komunikasi tersebut bersifat formal atau informal, tapi tidak bersifat
sosial kecuali yang sejalan dengan tujuan utama organisasi/lembaga,
(2) Pertukaran, kegiatan ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni
komunikator dan komunikan,
(3) Gagasan, opini, informasi, instruksi
Merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam bergantung tujuan, situasi dan
kondisinya,
(4) Saluran personal atau impersonal
Yang mungkin bersifat tatap muka atau melalui siaran televisi yang menjangkau
jutaan orang secara bersamaan,
(5) Simbol atau sinyal
Yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti untuk menyampaikan atau
mempertukarkan pesan. Simbol bisa bersifat positif atau abstrak; sinyal bisa
berbentuk verbal atau nonverbal. Tapi yang terpenting adalah bagaimana pesan
yang disampaikan bisa dimengerti dengan baik,

(6) Pencapaian tujuan organisasi.


Kita akan memperhatikan pada butir 6, yaitu pencapaian tujuan organisasi. Kita
tentu tahu bahwa setiap organisasi, apa pun bentuknya, pasti didirikan dengan
maksud dan tujuan tertentu
yang biasanya dikemukakan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga
(AD/ART) organisasi tersebut.

b. Tujuan Komunikasi Bisnis


1. Memberikan Informasi Bisnis

Tujuan komunikasi bisnis yang pertama adalah untuk memberikan informasi baik
untuk pihak internal maupun eksternal. Bagi pihak eksternal contohnya saat
perusahaan membutuhkan karyawan baru maka perusahaan akan membuat iklan
lowongan pekerjaan dan di publikasikan di berbagai media sosial. Sedangkan bagi
pihak internal, misalnya pembagian tugas dalam tim.

2. Meyakinkan Pihak Lain (Persuasif)


Meyakinkan pihak lain bertujuan agar apa yang disampaikan bisa lebih mudah
dipahami oleh target. Hasil akhir dari proses meyakinkan pelanggan adalah
terjadinya proses jual beli atau kerja sama yang menguntungkan.
Contoh sederhananya, perusahaan mengirimkan penawaran barang atau jasa kepada
pihak lain berupa email atau panggilan suara. Bila mampu meyakinkan pelanggan
dan negoisasi sukses akan terjadi kerja sama atau jual beli yang menguntungkan.
3. Membantu Kerja Sama dan Kolaborasi
Bisnis mana sih yang tidak ingin mempunyai mitra? Dalam bisnis kita perlu kerja
sama dan kolaborasi baik dengan tim atau dengan pihak lain bahkan dengan pesaing
sekalipun.
Adanya komunikasi yang baik akan membuat kerja sama dan kolaborasi berjalan
lebih mudah. Contoh dari kolaborasi misalnya, perusahaan A sebagai penyedia jasa
pembuatan website menawarkan kerja sama dengan perusahaan B selaku penyedia
aplikasi android.

Di era sekarang, kolaborasi dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui aplikasi
digital misalnya Zoom. Namun, dalam kolaborasi kamu juga harus
mempertimbangkan budaya perusahaan terkait, karena bisa mereka lebih menyukai
penawaran melalui surat cetak.

c. Manfaat Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis memiliki manfaat yang terbagi menjadi dua, yakni


manfaat internal dan manfaat eksternal.
1. Manfaat Internal

Manfaat internal di dalam komunikasi bisnis berarti merupakan manfaat yang bisa
dirasakan oleh komponen perusahaan. Misalnya seorang karyawan di sebuah
perusahaan mampu menjaga dan menjalin komunikasi bisnis yang baik dengan
karyawan lainnya yang bekerja di satu perusahaan, maka mereka memiliki suasana
kerja yang nyaman dan baik.
Untuk dapat membangun komunikasi bisnis yang baik juga diperlukan partisipasi
dari seluruh jajaran karyawan untuk dapat menyampaikan ide, kendala, dan
berbagai pendapat masing-masing.

2. Manfaat Eksternal
Sementara itu, manfaat eksternal di dalam komunikasi bisnis merupakan manfaat
yang timbul akibat bisnis yang dilakukan bersama pihak ketiga.

Di dalam manfaat ini, biasanya pihak ketiga yang membawa dampak positif bagi
keberhasilan bisnis dan mengangkat citra perusahaan menjadi manfaat tersendiri
bagi perusahaan tersebut.

Nah, itu artikel panjang tentang komunikasi bisnis mulai dari pengertian, unsur dan
juga tujuan komunikasi bisnis dari segala aspek terutama juga untuk perusahaan.

d. Unsur – Unsur Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis akan berjalan dengan baik jika mengandung unsur-
unsur sebagai berikut :

- Tujuan komunikasi, dalam melakukan komunikasi tentu saja harus ada


tujuan yang disampaikan.
- Pertukaran pikiran.
- Informasi, gagasan, opini, atau instruksi yang merupakan isi pesan.
- Saluran personal atau impersonal.
- Sinyal atau simbol, sebagai alat dan metode yang dapat dipahami dan
dimengerti oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
- Pencapaian tujuan, sebagai hasil akhir.

e. Fungsi – fungsi Komunikasi Bisnis

Secara umum, ada empat fungsi dari komunikasi bisnis, yaitu (1) memberi
informasi, (2) melakukan persuasi, (3) melakukan kolaborasi, dan (4) melakukan
integrasi dengan audiens.

1. Memberi Informasi (informing)


Komunikasi bisnis memiliki fungsi to informing atau memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pimpinan
perusahaan membutuhkan beberapa karyawan baru yang akan ditempatkan di
bagian administrasi di berbagai kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh karyawan yang diharapkan, maka perusahaan dapat melakukan
upaya yakni memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah,
radio, dan internet.

Meski demikian, media yang informasi yang dipakai dalam komunikasi bisnis tentu
memiliki kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan kemampuan internal
perusahaan.

2. Melakukan Persuasi (persuading)


Fungsi selanjutnya dari komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak
lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar.
Biasanya, hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara
seseorang dengan orang lain yang terlibat di dalam bisnis tersebut.
3. Melakukan Kolaborasi (collaborating)

Komunikasi bisnis juga memiliki fungsi melakukan kolaborasi atau kerja sama
bisnis antara seseorang dengan orang yang lain. Kolaborasi dilakukan melalui
jalinan komunikasi bisnis kemudian dapat memudahkan melakukan kerja sama
bisnis, antara perusahaan domestik maupun asing.
Hingga saat ini, kerja sama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relatif lebih
mudah dilakukan mengingat meningkat pesatnya kemajuan teknologi komunikasi
di dewasa ini.
Seseorang mulai dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi yang ada
untuk memaksimalkan kerja sama dan komunikasi bisnis di dalam dunia berbisnis.

4. Melakukan Integrasi dengan Audiens


Melakukan integrasi juga merupakan salah satu fungsi komunikasi bisnis yang
caranya adalah menyatukan diri bersama audiens.

Biasanya, kalimat yang dipakai adalah ‘kita’ untuk menggantikan kata ‘saya dan
Anda’. Dalam hal ini, integrasi bertujuan dan memiliki potensi membuat audiens
lebih tertarik dan akan menempatkan dirinya pada usaha dan kerja sama bisnis
tersebut.
f. Jenis – Jenis Komunikasi Bisnis
1. Komunikasi Internal ke Atas

Komunikasi bisnis internal ke atas adalah komunikasi yang berasal dari bawahan
ke manajer atau individu dengan adanya hierarki perusahaan. Setiap pemimpin
harus memungkinkan informasi mengalir ke atas agar memiliki pemahaman yang
benar tentang operasi bisnis.
Komunikasi ke atas internal biasanya mencakup survei, umpan balik, formulir, dan
laporan yang disampaikan karyawan kepada manajer atau pemimpin tim mereka.
Misalnya, laporan pemasaran dapat menyertakan statistik seperti total pengunjung
situs web, keterlibatan media sosial, atau total prospek yang dihasilkan.

2. Komunikasi Internal ke Bawah


Komunikasi internal ke bawah mengalir dari atasan ke satu atau lebih bawahan.
Jenis komunikasi ini bisa dalam bentuk surat, memo atau arahan verbal.

Saat berkomunikasi dengan karyawan, pemimpin harus menjaga komunikasi tetap


profesional dan jelas. Contoh dari jenis komunikasi ini dapat mencakup memo
tentang prosedur operasi perusahaan baru seperti persyaratan keselamatan dan
peraturan baru.
3. Komunikasi Bisnis Internal Lateral
Komunikasi internal lateral terjadi di antara karyawan di tempat kerja. Saat ini, ada
banyak cara karyawan dapat berkomunikasi: chatting, pesan, email.
Jenis komunikasi ini dapat berada di dalam atau di antara departemen dan itu terjadi
lebih teratur daripada jenis komunikasi lainnya. Selain itu, seringnya komunikasi di
antara karyawan memainkan peran penting untuk keterlibatan dan produktivitas
karyawan.
4. Komunikasi Eksternal

Komunikasi bisnis eksternal adalah setiap komunikasi yang terjadi dengan pihak
luar seperti pelanggan, prospek, vendor, atau mitra. Tidak seperti semua jenis
komunikasi internal, komunikasi eksternal terjadi secara kurang teratur.

2.2 Bentuk – bentuk Komunikasi Bisnis


A. Komunikasi Verbal
Komunikasi dalam bisnis dapat efektif tergantung pada keterampilan
menyampaikan(melalui tulisan dan berbicara) dan menerima (mendengar dan
membaca) pesan-pesan bisnis. Komunikasi verbal (verbal communication) adalah
bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara
tertulis (written) atau lisan (oral). Sepasang kekasih ber sms- an tiap hari, seorang
presenter membawakan acara musik di stasion televisi, seorang wartawan menulis
berita atau opininya di surat kabar, atau seorang ayah menelpon anaknya, itu
merupakan sebagian kecil contoh komunikasi verbal.

Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena


kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar
maupun pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Prakteknya, komunikasi verbal dapat dilakukan dengan cara :
a. Berbicara dan menulis

Umumnya untuk menyampaikan bussiness message, orang cenderung lebih


menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing). Selain karena alasan praktis,
speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung di dengar
komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk
menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan
pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian
bussiness report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
b. Mendengarkan dan membaca
Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi
ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi pesan
bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading).
Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak diantara kalangan bisnis
yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses
reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja,
danhanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.

Bentuk Komunikasi Verbal :


1. Membuat dan mengirim surat klaim
2. Membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain

3. Membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak lain


4. Membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5. Membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain

6. Memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi tentang produk


baru
7. Berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)

8. Melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan


9. Mengadakan briefing dengan staf karyawan
10. Mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer operasional/lini bawah

11. Melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di hadapan tim


penguji
12. Melakukan teleconference dengan pihak lain
B. Komunikasi Non Verbal
Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal (non
verbal communication) merupakan hal yang penting. Banyak komunikasi verbal
tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non
verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang
bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai
macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam
perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa
membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi
non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi,
simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara.
Tujuan komunikasi non verbal :
- Menyediakan/memberikan informasi
- Mengatur alur suatu percakapan
- Mengekspresikan suatu emosi
- Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-
pesan verbal.
- Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
- Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang
untuk melakukanserve badmintos, belajar golf dan sejenisnya.
Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi
non verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang
meningkatkan kredibilitas dan potensi leadership, selain tentunya akan
mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada komunikan.
Bentuk Komunikasi Non Verbal

1. Menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan


2. Mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berpikir
3. Gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum untuk
menunjukkan kamar
sesuai dengan jenis kelaminnya

4. Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun


5. Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang, simpati

dan penghormatan
6. Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang terhadap orang lain
7. Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan

8. Asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh merokok


9. Mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita
Pentingnya Komunikasi Non Verbal

1. Menyediakan/ memberikan informasi


2. Mengatur alur suatu percakapan
3. Mengekspresikan emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, mengembangkan komunikasi verbal
5. Mengendalikan/ mempengaruhi orang lain

6. Mempermudah tugas-tugas khusus

C. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah proses hubungan yang


tercipta, tumbuh dan berkembang antara individu yang satu dengan individu lain
dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain sedangkan yang
satu dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber.
Tujuan Komunikasi antar Pribadi :
a. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Memberikan kita kesempatan belajar sejauhmana kitaterbuka pd orang lain


sehingga kita dpt menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
b. Mengetahui dunia luar

Memungkinkan kita untuk memahami lingkungan baik objek, kejadian dan orang
lain
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna

Yang kita lakukan bertujuan untukmenciptakan dan memelihara hubungan yg baik


dengan orang lain. Hubungan tersebut membantu mengurangi kesepian dan
ketegangan.
d. Bermain dan mencari hiburan
Dengan adanya hiburan dan bermain dapat memberi suasana yang nyaman yg lepas
dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan.
e. Membantu orang lain
Ciri-Ciri Dari Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif

a. Keterbukaan (openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek yaitu :
Pertama, harus terbuka kepada komunikannya. Dimana kita harus bisa membuka
diri mengungkapkan informasi asalkan pengungkapan diri ini patut dan wajar.
Kedua, kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang
datang. Tidak diam secara pasif komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan
dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Ketiga, bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan.
b. Empati (empathy)

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami
orang lain pada suatu saat tertentu, Berbeda dengan simpati yang artinya adalah
merasakan bagian dari orang lain. Orang yang berempati mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain,serta perasaan dan sikap mereka.
c. Dukungan (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung dengan bersikap deskriptif dan spontan.
d. Rasa Positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, serta mendorong orang
lain lebihaktif berpartisipasi.
e. Kesetaraan (equality )
Komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya dimana
kedua belah pihak saling menghargai, dan sama sama mempunyai kepentingan.

Fungsi Dari Komunikasi Antar Pribadi


Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan
hubungan human relations, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi,
serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Melalui komunikasi
antar pribadi, individu dapat berusaha membina hubungan yang baik dengan
individu lainnya, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik
di antara individu-individu tersebut.
D. Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi,
yaitu:
1.Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi
formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan
laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga
ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
E. Hambatan-Hambatan dalam komunikasi bisnis dibagi dalam 3
bagian,yaitu :

- Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang
dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi,
sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.

- Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau
ide secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan
lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas
bagaimanapun baiknya transmisi.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi

Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-
orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan
“Komunikasi dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut:
▪ komunikasi ke dalam, yakni proses penyampaian atau permintaan informasi
antarpersonal dilingkungan satu organisasi.

▪ komunikasi ke luar, yakni proses penyampaian atau permintaan informasi


antar personal dalam suatu organisasi dengan personal atau badan diluar
organisasi tersebut”.
Kominikasi ke dalam terdiri dari beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut :
1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal yakni proses penyampaian informasi yang dilakukan antar


pejabat yang tidak sama hirarki jabatannya dalam satu sub sistem, terdiri dari :
▪ Komunikasi ke bawah

Yakni penyampaian informasi dari pejabat/personal yang kedudukannnya lebih


tinggi kepada pejabat yang kedudukannya lebih Komunikasi ini antara lain
dilakukan dengan memberikan perintaWintruksi, petunjuk- petunjuk, penjelasan-
penjelasan, peringatan-peringatan dan keterangan- keterangan dalam rangka
mewujudkan beban kerja suatu sub sistem dalam suatu organisasi.
▪ Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas Yakni penyampaian informasi dari jabatan/personal yang
kedudukannya lebih rendah kepada pejabat/personal yang kedudukannya lebih
tinggi dalam satu sub sistem. Komunikasi ini antara lain dilakukan dalam bentuk
memberikan laporan, penyampaian pendapat dan saran-saran, ide/gagasan dan
bahkan juga keluhan-keluhan.
2. Komunikasi Horizontal
Yakni proses penyampaian dan permintaan informasi antar pejabat/personal yang
jabatannya setingkat dalam satu organisasi, yang dilakukan berupa rapat-rapat,
diskusi, konsultasi dan lain-lain.
3. Komunikasi Diagonal

Menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Administarasi pendidikan


mengemukakan bahwa komunikasi diagonal “yakni proses penyampaian dan
permintaan informasi antar pejabat/personal yang tidak sama tingkat jabatannya
antar sub sistem yang berlainan dilingkungan organisasi”.

2.3 Perencanaan Komunikasi Bisnis


Menyadur Hubspot, rencana komunikasi atau communication plan,
memungkinkan tim PR untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada
pemangku kepentingan dan user yang sesuai. Rencana tersebut akan
mengidentifikasi pesan yang perlu dipromosikan perusahaan kepada target audiens
serta platform yang diharapkan.

Communication plan dapat digunakan pada saat krisis, tetapi juga sering
dimanfaatkan ketika perusahaan sedang meluncurkan inisiatif atau produk baru.
Selain itu, communication plan dapat membantu tim PR untuk memperjelas tujuan
peluncuran produk atau inisiatif baru mereka dan secara pasti menentukan pesan
yang ingin disampaikan kepada audiens tertuju.
Rencana komunikasi dapat membantu bisnis pada masa krisis saat pesan
pemasaran atau keputusan bisnis sebelumnya merusak reputasi perusahaan di mata
pemangku kepentingan internal maupun pelanggan. Jika perusahaan tidak memiliki
communication plan, maka mereka tidak akan siap saat risiko merugikan benar
terjadi.
Pentingnya Rencana Komunikasi
Inilah beberapa alasan mengapa rencana komunikasi sangat penting untuk
dibuat.
1. Meminimalkan miskomunikasi
Yang pertama tentunya adalah mencegah miskomunikasi yang pastinya cukup
sering terjadi di dunia kerja. Meski tetap memerlukan upaya lain untuk
mencegahnya, dokumen rencana komunikasi sangat mampu memperjelas beberapa
hal utama yang harus diketahui semua orang. Terutama mengenai tujuan atau
objektif yang harus dicapai dari suatu kegiatan.

2. Memperjelas tugas setiap orang


Di dalam communication plan, tidak hanya terdapat deskripsi mengenai apa yang
harus dilakukan, tetapi juga siapa yang akan melakukan suatu tugas. Jadi, hal ini
dapat mencegah konflik atau tugas yang tumpang tindih antara satu karyawan
dengan karyawan lainnya. Mereka juga akhirnya dapat lebih sadar akan tanggung
jawabnya meski berupa hal-hal kecil namun penting untuk diingat.

3. Meningkatkan efektivitas komunikasi


Alasan selanjutnya tentunya agar komunikasi yang terjalin bisa lebih efektif.
Anggota tim langsung tahu apa yang harus mereka kerjakan dan siapa yang harus
mereka hubungi ketika ada keperluan, tanpa harus bertanya dan mengganggu rekan
kerjanya yang lain. Dokumen ini juga dapat menjadi sumber informasi yang jelas
untuk hal-hal dasar mengenai komunikasi suatu project.

4. Membuat semua anggota memiliki pemahaman yang sama


Kamu mungkin mengira bahwa rapat A dilakukan untuk membahas masalah project,
kemudian anggota tim lain ada yang mengira bahwa rapat tersebut sebenarnya
bertujuan untuk diskusi santai dan informal. Kesalahpahaman ini tentu akan mudah
dicegah jika ada dokumen rencana komunikasi yang dapat menunjukkan dengan
jelas apa tujuan dari suatu komunikasi. Dengan begitu, semua orang juga dapat
melakukan persiapan yang matang dan sesuai sebelum rapat dimulai.
Cara Membuat Rencana Komunikasi

Membuat rencana komunikasi bisa menjadi suatu hal yang rumit. Demikian,
perencanaan communication plan yang masak dapat menjadi sebuah keuntungan
untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini terutama untuk keperluan risk
management yang menjamin kualitas reputasi perusahaan. Berikut ini adalah
langkah-langkah membuat communication plan yang perlu diketahui :
1. Lakukan analisis situasi

Langkah pertama untuk membuat rencana komunikasi adalah untuk melakukan


analisis terhadap situasi dalam perusahaan. Lakukan audit untuk mengevaluasi
reputasi perusahaan menyangkut komunikasi. Kamu perlu mengumpulkan dan
menganalisis semua informasi yang relevan di dalam perusahaan.
Untuk melakukan audit komunikasi, kamu perlu melakukan hal berikut:
- Diskusikan dengan seluruh anggota tim komunikasi.
- Lakukan survei dan FGD bersama pemangku kepentingan di perusahaan.
- Bicaralah dengan departemen lain di perusahaan untuk menyaring feedback
dan opini.

2. Tentukan tujuan perusahaan


Menurut Axiapr, setelah mengumpulkan dan mengevaluasi semua informasi, kamu
harus menentukan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan perusahaan. Tujuan
yang telah dibentuk harus mengacu pada metode SMART, yakni specific (spesifik),
measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan time-
focused (terjadwal).

3. Identifikasi platform
Langkah berikutnya dalam membuat rencana komunikasi adalah untuk
merencanakan cara penyampaian pesan perusahaan pada berbagai platform yang
telah dipilih.
Sebelumnya, sangat perlu untuk mengidentifikasi tren pengguna masing-masing
platform. Hal tersebut dilakukan agar kamu dan tim PR mengetahui sifat audiens
pada platform.
Kemudian, tentukan platform yang paling efektif untuk menyampaikan pesan
kepada target audiens.
4. Penyampaian pesan adalah tanggung jawab individual
Melansir Hubspot, setelah menentukan audiens dan platform yang tepat, tentukan
satu anggota yang bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan perusahaan.
Mengapa demikian? Sebab, pemikiran dan gaya bahasa masing-masing orang itu
cukup variatif. Jika sebuah pesan disampaikan oleh lebih dari satu orang, audiens
akan mengetahuinya, dan hal tersebut dapat merusak citra perusahaan.
5. Evaluasi hasil
Melansir Community Toolbox University of Kansas, langkah terakhir dalam
membuat rencana komunikasi adalah dengan mengevaluasi hasil.
Jika perusahaan tidak puas dengan hasilnya, kamu dapat menciptakan penyesuaian
agar rencana dapat bekerja lebih baik di masa mendatang.

Berikut adalah bentuk-bentuk evaluasi yang bisa kamu terapkan:


- laporan tahunan (annual reports)
- laporan bulanan (monthly reports)
- laporan kemajuan (progress reports)
- laporan dari departemen lain (reports from other departments)
Tahapan Perencanaan Pesan Bisnis
Komunikator yang baik menyadari bahwa tahapan dalam proses komposisi
kadang-kadang terjadi kesalahan komposisi. Karena itu dalam menyusun pesan
tertulis perlu memperhatikan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Penentuan Tujuan

Tujuan penulisan pesan komunikasi perlu diperhatikan pada saat seseorang


merencanakan pesan bisnis. Faktor yang perlu diperhatikan adalah menjaga itikad
baik audiens dan menciptakan kesan positif tentang pihak pengirim pesan tanpa
mengesampingkan tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Tujuan umum setiap pesan bisnis adalah menyampaikan informasi, menganjurkan,
dan menjalin kerjasama dengan audiens. Disamping itu, penentuan tujuan yang
jelas bagi suatu organisasi dapat membantu proses pengambilan keputusan yang
mencakup antara lain :
- Keputusan untuk meneruskan pesan
- Keputusan untuk menanggapi audiens
- Keputusan untuk memusatkan isi pesan
- Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
Sedangkan tujuan komunikasi bisnis meliputi :
- Memberi informasi (informing) yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada
pihak lain.
- Memberi persuasi (persuading) kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Terutama dilakukan
pada saat melakukan negosiasi bisnis.
- Melakukan kolaborasi (collaboring) atau kerjasama bisnis antara seseorang
dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis seseorang dengan
mudah dapat melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan
domestik maupun perusahaan asing.
2. Pertimbangan Pengiriman Pesan

Sebelum menetapkan maksud untuk mengirimkan pesan, ada faktor yang perlu
dipertimbangkan yang meliputi hal-hal berikut :
- Tujuan yang realistis
Pada umumnya orang tidak mudah untuk cepat berubah. Oleh karena itu jika
seseorang mempunyai tujuan yang mendasar sebaiknya disampaikan secara
realistis.
- Ketepatan waktu
Waktu yang tepat merupakan faktor penting dalam pengiriman dan
penyampaian pesan. Jika seseorang atau organisasi sedang mengalami
perubahan, pesan dapat disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung sampai
dengan segala sesuatu menjadi stabil dan ada perhatian terhadap pesan yang
disampaikan.
- Ketepatan orang yang mengirimkan pesan.
Meskipun semua tugas yang diberikan dapat diselesaikan tanpa bantuan orang
lain, pihak atasan mungkin memiliki kesempatan yang lebih baik dalam
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada seseorang.
- Tujuan yang selaras dengan tujuan organisasi.

Seorang karyawan harus bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Hal ini
memiliki tujuan agar setiap komunikasi yang terjadi di dalamnya dapat berjalan
dengan baik tanpa ada hambatan yang disebabkan oleh perbedaan persepsi.

3. Analisis Audiens
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Menyangkut siapa
mereka, bagaimana pemahaman mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis
kelamin, minat mereka, dan apa yang ingin mereka ketahui. Untuk menjawab
semua itu perlu adanya teknik atau metode dalam menganalisis audiens tersebut,
hal itu dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengembangkan profil audiens dengan cara :

• Menentukan ukuran dan komposisi audiens


Audiens dalam jumlah besar akan menunjukkan perilaku yang berbeda dengan
audiens yang jumlahnya sedikit, diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula.
Untuk audiens yang berjumlah kecil, materi dapat dikemas dalam suatu laporan
sederhana untuk dipresentasikan. Sebaliknya, untuk audiens dalam jumlah yang
besar, materi sebaiknya dibuatkan makalah atau laporan dengan gaya atau format
penulisan yang formal.
• Menentukan siapa audiensnya
Bila audiens yang dituju lebih dari satu orang, perlu diidentifikasikan yang
paling dominan yang paling dominan diantara mereka.

• Mengetahui bagaimana reaksi audiens


Setelah mengetahui audiens selanjutnya perlu diketahui reaksi yang mungkin
dimunculkan dari audiens tersebut. Jika audiens yang terlibat merupakan orang
yang kurang kritis, maka presentasi sebaiknya disajikan langsung pada bagian
kesimpulan dan saran, perlu dihindari melakukan diskusi karena akan kurang
efektif.

• Mengetahui pemahaman audiens


Dalam penyampaian pesan-pesan, perlu diperhatikan hal-hal yang menyangkut
diri audiens, seperti latar belakang audiens, pendidikan, usia serta pengalaman. Jika
terjadi perbedaan yang terlalu jauh dengan komunikator maka perlu diputuskan
seberapa besar audiens tersebut harus dididik.
• Mengetahui bagaimana hubungan antara komunikator dengan audiens

Jika antara komunikator dan audiens belum saling mengenal, maka tugas
seorang komunikator menyampaikan sesuatu atau pesan dengan penampilan yang
meyakinkan. Hal ini bertujuan agar audiens termotivasi untuk mendengar dan
menyimak pembicaraan, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
b. Memuaskan kebutuhan akan informasi audiens, dengan tahapan sebagai
berikut:
• Menemukan keinginan audiens
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi, maka komunikator harus dapat
menemukan apa yang ingin diketahui oleh audiens dan segera memberikan
informasi yang diminta.
• Memberikan informasi secara keseluruhan beserta tambahannya

Harus dapat diusahakan setiap informasi penting yang diminta oleh audiens tidak
terlewatkan. Perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum pesan
disampaikan kepada audiens. Hal ini untuk mengantisipasi agar apa yang diminta
audiens sesuai dengan yang diberikan oleh komunikator.
• Informasi yang diberikan harus akurat
Informasi yang disampaikan hendaklah informasi yang benar-benar akurat serta
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jika terjadi kesalahan dalam
penyampaian informasi, seorang komunikator perlu menyampaikan permohonan
maaf serta serta segera memperbaikinya.
• Memilih ide-ide yang paling menarik bagi audiens
Berusaha untuk menemukan hal-hal penting yang bersifat menarik bagi audiens.
Memberikan perhatian khusus pada hal tersebut agar audiens merasa terpuaskan
dengan apa yang telah disampaikan.
c. Memuaskan kebutuhan motivasional audiens

Berusaha untuk mengubah pola pikir serta perilaku audiens melalui


pendekatan argumentasi yang rasional. Beberapa jenis pesan, harus dirancang agar
memiliki tujuan, memotivasi audiens untuk mengubah perilaku mereka.

d. Penentuan Ide Pokok


Isi dari pesan bisnis tersurat pada :
- Topik pokok, subjek pesan yang lebih luas.
- Ide pokok, pernyataan tentang suatu topik,menjelaskan tentang isi dan
tujuan topik.
Metode identifikasi terhadap ide pokok :

• Teknik Brainstorming
Dengan cara mencurahkan pendapat yang memberikan keleluasaan pikiran,
untuk mencari berbagai kemungkinan, menguji berbagai alternative dengan
mempertimbangkan tujuan, audiens dan fakta yang ada. Teknik brainstorming
yang sering digunakan antara lain storyteller’s tour, random list, conclusions
finding recommendation (CFR) worksheet, journalistic approach, dan question
and answer chain.
• Pembatasan Cakupan.

Secara umum, penyampaian informasi rutin kepada audiens yang telah dikenal
hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Apabila kita
menyampaikannya secara panjang lebar justru akan memakan waktu lebih lama,
terutama jika audiens adalah orang yang tidak kita kenal. Ide pokok dari pesan-
pesan selebihnya disesuaikan dengan waktu yang tersedia, sehingga poin-poin
yang penting tidak sampai terabaikan, dan ide-ide pokok yang disampaikan
mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
Pemilihan Saluran dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat
disampaikan melalui dua saluran, yaitu komunikasi lisan (oral) dan komunikasi
tertulis (written). Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada
tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi
tersebut.

1. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah
kemampuannya dalam memberikan umpan balik dengan segera. Saluran ini
digunakan bila pesan yang disampaikan adalah sederhana, tidak diperlukan catatan
yang permanen. Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan, antara dua
orang atau lebih, pembicaraan melalui telepon, wawancara kerja, pertemuan
kelompok, seminar, workshop, program pelatihan, pidato formal, dan presentasi
penting lainnya. Agar komunikasi lisan dapat berjalan dengan baik dan menarik,
perlu adanya sarana pembantu yang dapat mendukungnya. Sarana pembantu
tersebut biasanya berbentuk audio visual seperti film, video clip, LCD Projector,
dan tampilan slide show.
2. Komunikasi Tertulis

Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai bentuk seperti surat, memo, proposal,
dan laporan. Salah satu kebaikan komunikasi ini adalah penulis memiliki
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Format
tulisan diperlukan jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan
catatan permanen untuk referensi di masa yang akan datang.

Dalam memilih saluran dan media berkomunikasi perlu dipertimbangkan


tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat kerahasiaan, emosional,
dan biaya pengiriman serta harapan audiens.
BAB III

KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian


pesan/informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pe
san/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan
balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi
sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial
yang saling membutuhkan satu sama lain.

Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi


patokan seseorang tersebutdalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita
juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk
mengertiapa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain.

Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal
atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa (gerak) tubuh.Komunikasi dua
arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik.
Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi
informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg
mutualisme antara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA

https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-komunikasi-bisnis/
https://www.kitapunya.net/komunikasi-bisnis/
https://www.sindulin.web.id/2022/09/dasar-dasar-komunikasi-bisnis.html

https://glorasion.wordpress.com/2013/03/25/dasar-dasar-komunikasi-bisnis/
https://www.jurnal.id/id/blog/alasan-kenapa-komunikasi-bisnis-penting-untuk-
keberhasilan-bisnis-anda/
https://www.academia.edu/38141231/Dasar_dasar_Komunikasi_Bisnis
https://glorasion.wordpress.com/2013/03/25/dasar-dasar-komunikasi-bisnis/

https://glints.com/id/lowongan/rencana-komunikasi/#.ZAwN9RVBy5c
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-komunikasi-bisnis-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai