Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS

HUMAN RELATIONS

Disusun Oleh :

1. Lintang Ayu Dyah Choirunnisa (213140507111061)

2. Alicia Farah Nur Aprillia (213140507111062)

3. Tasya Rizka Rahmania (213140507111063)

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI BISNIS

PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Human Relations” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Dr. Maria Goretti Wi Endang Nirowati Pamungkas pada mata kuliah Pengantar
Administrasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagaimana perkembangan ilmu administrasi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Maria Goretti Wi Endang Nirowati
Pamungkas selaku Dosen mata kuliah Pengantar Administrasi Bisnis yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya minati.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sabtu, 20 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ iii

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1

1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Pengertian Human Relations ................................................................................... 3

2.2 Tujuan Human Relations ......................................................................................... 4

2.3 Prinsip – Prinsip Human Relations ………………….............................................. 6

2.4 Fungsi Human Relations ……….............................................................................. 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Human Relations


Human Relations, atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi
hubungan manusiawi, memiliki banyak definisi yang berbeda-beda. Menurut Wursanto,
dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor (1987), Human Relations adalah terjemahan kata
hubungan kemanusiaan yang bersifat rohaniah dengan memperhatikan aspek-aspek kejiwaan
yang ada di diri manusia misalnya: watak, sikap, tingkah laku, peramai, dan lain-lain aspek
kejiwaan yang terdapat dalam diri manusia. Human relation (hubungan antar manusia)
merupakan syarat utama untuk keberhasilan suatu komunikasi baik komunikasi antar
perorangan maupun komunikasi dalam instansi. Penguasaan dalam menciptakan human
relation pegawai dalam perusahaan atau instansi akan sangat membantu seorang pimpinan
dalam membantu komunikasi vertikal maupun komunikasi horisontal. Di sisi lain human
relation pegawai merupakan hubungan manusiawi yang selalu dibutuhkan oleh pegawai,
dimana fungsinya sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial, kebutuhan akan orang lain
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan hidupnya. Hubungan yang harmonis akan
membuat suasana kerja yang menyenangkan dan hal ini akan mempengaruhi semangat
pegawai dalam menjalankan segala pekerjaannya.
Pengertian Human Relations secara Luas yaitu komunikasi persuasif yang akan
dilakuakan oleh seorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua
pihak. Jadi human relations dalam arti luas dilakukan di mana saja: di rumah, di jalan, di
pasar, di toko dan sebagainya. Bagi seorang pemimpin (apapun jabatannya), human relations
dalam segala situasi ini penting dilaksanakan, karena dalam segala situasi ini penting
dilaksanakan, karena akan mencerminkan pribadinya dan citra organsasi yang dipimpinnya.
Suksesnya seseorang dalam melaksanakan human relations, karena ia berkomunikasi secara
etis: ramah, sopan, menghargai dan menghormati orang lain.
Pengertian Human Relations secara Sempit yaitu komunikasi persuasif yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja (work
situations) dam dalam organisasi kekaryaan (work organitatios) dengan tujuan untuk
menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif
dengan perasaan bahagia dan puas hati. Human relations dapat diusahakan untuk
menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian, dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabeat manusia. Jadi human relations dalam organisasi
adalah komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada dapam struktur formal untuk
mencapai suatu tujuan. Misalnya antara seorang menejer/pimpinan dengan bawahannya
terdapat struktur formal antara yang memimpin dan yang dipimpin. Karena itu sering human
relations dalam organisasi kekaryaan ini sering dinamakan “organization human relations”.
Dalam artian human relations bukan suatu keadaan yang pasif, melainkan suatu aktivitas.
Menurut Davis (2001), Hubungan Antar Manusia (Human Relation) adalah interaksi
antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan.
Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan
interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
Menurut The Liang Gie (1978), mengemukakan bahwa Human Relations adalah
adanya suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan yang pasif, melainkan suatu
aktivitas yang merupakan ‘action orianted’ untuk mengembangkan hasil yang lebih produktif
dan memuaskan.
Menurut Menurut Zinun ( 1984) mengatakan bahwa :Human relatiom sebagai suatu
lapangan dari kegiatan manajemen, lebih merupakan proses pengintegrasian manusia pada
alam suatu situasi kerja sehingga mereka dapat didorong untuk bekerja sama secara produktif
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut H. Boner Human Relation adalah hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, Mengubah, dan memperbaiki
perilaku individu lain atau sebaliknya.
Menurut (S.P. Siagian,1984:7) Human Relation adalah Hubungan manusiawi
keseluruhan rangkaian hubungan baik, baik berupa formal maupun informal yaitu antara
atasan dengan bawahan yang dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
tujuan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Human Relations adalah suatu hubungan antar
manusia yang lebih dari sekedar hubungan manusia, melainkan hubungan manusiawi yang
tidak hanya mementingkan aspek komunikasi, tetapi juga aspek psikologis dan kepuasan.

2.2 Tujuan Human Relations


Menurut Wursanto tujuan utama dilaksanakannya kegiatan human relations dalam
manajemen yaitu
1. Untuk mendapatkan kepuasaan hati para karyawan
2. Untuk mendapatkan semangat kerja yang tinggi
3. Untuk mendapatkan kerjasama yang tinggi
4. Untuk mendapatkan moral, disiplin, dan produksi yang tinggi baik kualitas maupun
kuantitas
5. Untuk mendapatkan loyalitas yang tinggi dari para karyawan
Jadi dengan demikian tujuan human relations pada dasarnya adalah mencapai kepuasan
hati para karyawan sehingga karyawan memiliki kinerja yang tinggi pada pencapaian
tujuan organisasi.
Adapun tujuan Human Relations lainnya yaitu
1. Untuk mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan public
2. Human relations hendaknya menciptakan saling pengertian yang baik untuk
mewujudkan keseluruhan unsur organisasi / perusahaan
3. Landasan setiap hubungan yang diciptkan adalah atas dasar saling menghargai sebab
manusia mempunyai martabat dan harga diri
4. Untuk mengubah citra umum di mata masyarlat karena adanya kegiatan baru yang
dilakukan olah pihak organisasi ataupun perusaaan
5. Menumbuhkan sikap kerjasama
6. Memenuhi hubungan antara individu yang satu dengan yang lain

2.3 Prinsip – Prinsip Human Relations


A. Adanya loyalitas yang dimaksud disini adalah kesetiaan antara atasan dan bawahan.
1) Seorang atasan tidak menganggap remeh bawahan.
2) Seorang karyawan tidak menjelek-jelekan atasannya kepada orang lain
3) Tidak menceritakan rahasia organisasi atau perusahaan terhadap orang lain.
4) Memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap organisasi.
5) Tidak menganggap bawahan sebagai mesin karena bawahan juga ingin
dihargai,diakui kemampuan dan kemauanya dapat dikembangkan secara teratur
sampai tingkat yang maksimal.
6) Pimpinan mau mengakui dan menghargai pelaksanaan tugas dengan baik oleh
bawahan. Bentuk penghargaannya dapat berupa: kenaikan pangkat, kenaikan gaji,
hadiah, surat penghargaan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut.

B. Adanya kegairahan kerja


Adanya kegairan kerja adalah akibat dari suasana kerja yang menyenangkan, dilihat
dari jenis pekerjaan dan lingkungan kerja.
1) Karyawan telah menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu karena suasana
kerja yang menyenangkan.
2) Seorang karyawan yang sangat antusias melakukan pekerjaan dari atasan karena
hubungan antara keduanya sangat baik.
3) Pekerjaan yang menarik dapat seseorang merasa tergantung sehingga akan
memperbesar kegairahan bekerjanya, memperluas imajinasinya, dan
memperhebat daya kreasi dan inisiatifnya.

C. Syarat hubungan kerja yang luwes.


Sifat hubungan kerja yang luwes adalah adanya keseimbangan antara kerja yang
informal. Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja. Suatu organisasi yang baik
adalah suatu organisasi yang dipimpin secara demokratis. Sifat keterbukaan dari
organisasi ynag demokratis dimanifestasikan terutama oleh hubungan kerja yang
informal..
1) Sifat keterbukaan dari organisasi yang demokratis diterapkan terutama oleh
hubungan kerja yang informal tanpa melupakan segi yang formal dari hubungan
kerja tersebut.
2) Dalam melaksanakan tugas yang diberikan tidak terpaku pada prosedur kerja
tertentu yang dapat menyebabkan kelambatan dalam menyelesaikan tugas
tersebut.
D. Moral yang tinggi
Moral adalah sesutu dari dalam diri seseorang yang mendasari orang untuk
melakukan kerja. Moral yang tinggi adalah moral yang bersifat positif .
1) Tidak mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan organisasi.
2) Menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan organisasi ataupun
masyarakat.

E. Disiplin yang tinggi


Disiplin yang tinggi adalah seseorang dapat tepat waktu dan menempatkan sesuatu
secara tepat.
1) Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu.
2) Berusah menghadiri rapat tepat waktu.
3) Seseorang yang sedang menghadiri suatu rapat dewan direksi harus bisa
menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada.

F. Tidak banyak penyelewengan


Tidak banyak penyelewengan merupakan akibat dari moral yang tinggi dan disiplin
yang tinggi.
1) Tidak melakukan penyelewengan terhadap orang lain dan perusahaan.
2) Menggunakan waktu yang diberikan untuk melakukan pekejaan dengan sebaik-
baiknya.

G. Adanya sinkronisasi antara tujuan orgaisasi dengan tujuan individu


1) Tiap individu melakukan diskusi untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan
2) Berupaya tidak egois atau berusaha mencapai tujuan pribadinya dengan
melupakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi
3) Melakukan voting apabila diskusi dalam suatu organisasi mengalami kejanggalan

H. Suasana kerja menyenangkan


1) Karyawan satu sama lainnya dalam sebuah kantor saling toleransi satu sama
lainnya
2) Adanya AC dalam ruangan kerja sehingga dalam ruangan tidak panas dan gerah
3) Antara bos dan karyawan memiliki sikap baik dan ramah

I. Keseimbangan antara informal dan formal


1) Jika pimpinan berusia lebih muda daripada bawahan, jika di kantor sikap
formalnya addalah pemimpin lebih dihormati, namun secara informal mesikupun
pemimpin lebih muda, ia tetap harus menghargai dan bersikap sopan terhadap
bawahannya yang lebih tua tanpa harus membedakan kalau dia adalah pemimpin
dan dia adalah bawahan
2) Seorang pemimpin harus bisa menempatkan posisinya di mana ia berada, jika
berada di kantor, maka ia harus bisa menjaga wibawanya, namun jika sudah
diluar kantor, pemimpin tersebut bisa sedikit santai jika bertemu bawahannya
3) Seorang kepala tidak mengungkit – ungkit masalah kerjaan diluar daerah dan jam
kerja kepada seorang bawahannya, karen apada saat diluar kedudukan mereka
sama

2.4 Fungsi Human Relations


Menurut R.F. Maier dalam bukunya, Principle of Human Relation “Human Relations
dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan - hambatan komunikasi, meniadakan salah
pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.” Human Relations
dilakukan untuk menyembuhkan orang yang menderita frustasi. Frustasi timbul pada diri
seseorang akibat suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan olehnya. Apabila frustasi itu
diderita oleh anggota, apalagi jika jumlahnya banyak ini akan mengganggu jalannya
organisasi akan menjadi rintangan bagi tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Tidaklah
bijaksana jika seorang pemimpin menangani setiap anggota yang frustasi dengan tindakan
kekerasan. Di sinilah pentingnya peranan Human Relations. Dia harus membawa penderita
dari situasi masalah kepada pemecahan masalah situasi.
Fungsi lain dari human relation adalah untuk mengatasi atau meminimalisir terjadinya
konflik dalam organisasi. Apabila dalam kegiatan suatu organisasi pihak manajemen sudah
dapat melaksanakan hubungan manusiawi dengan baik, maka konflik yang disebabkan oleh
tidak lancarnya komunikasi internal paling tidak dapat diperkecil, atau bahkan dihilangkan.
Dengan Human Relations dapat diusahakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan
komunikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat
manusia. Demikian kata Norman R.F Maier. Jadi Human Relations dalam organisasi
kekaryaan dalam komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada dalam struktur formal
untuk mencapai suatu tujuan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Pengertian Human Relations secara Luas yaitu komunikasi persuasif yang akan
dilakuakan oleh seorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan
dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan
hati pada kedua pihak. Human relation (hubungan antar manusia) merupakan syarat
utama untuk keberhasilan suatu komunikasi baik komunikasi antar perorangan
maupun komunikasi dalam instansi. Penguasaan dalam menciptakan human relation
pegawai dalam perusahaan atau instansi akan sangat membantu seorang pimpinan
dalam membantu komunikasi vertikal maupun komunikasi horizontal
2) Tujuan human relations pada dasarnya adalah mencapai kepuasan hati para karyawan
sehingga karyawan memiliki kinerja yang tinggi pada pencapaian tujuan organisasi.
3) Prinsip-prinsip human relation diantaranya :
1. Adanya loyalitas yang dimaksud disini adalah kesetiaan antara atasan dan
bawahan.
2. Adanya kegairahan kerja
3. Syarat hubungan kerja yang luwes
4. Moral yang tinggi
5. Disiplin yang tinggi
6. Tidak banyak penyelewengan
7. Adanya sinkronisasi antara tujuan orgaisasi dengan tujuan individu
8. Suasana kerja menyenangkan
9. Adanya keseimbangan antara informal dan formal
4) Fungsi dari human relation adalah untuk mengatasi atau meminimalisir terjadinya
konflik dalam organisasi. Apabila dalam kegiatan suatu organisasi pihak manajemen
sudah dapat melaksanakan hubungan manusiawi dengan baik, maka konflik yang
disebabkan oleh tidak lancarnya komunikasi internal paling tidak dapat diperkecil,
atau bahkan dihilangkan. Dengan Human Relations dapat diusahakan untuk
menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian, dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/1095-ID-pelaksanaan-human-relations-dalam-
penyelenggaraan-pemerintahan1.pdf
https://rizaalfarid.blogspot.com/2017/05/maklah-human-relation-dan-komunikasi.html
https://text-id.123dok.com/document/eqo5j4x7y-tujuan-human-relations-prinsip-prinsip-
human-relations.html
https://www.universitasjurnalistik.com/2020/11/teori-human-relation-kelompok.html
https://www.scribd.com/doc/114185059/PRINSIP-Human-Relation-Ship

Anda mungkin juga menyukai