Tim Penulis
1|ATRO Bali
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sifat Penelitian dan Topik Skripsi
BAB 2. TATA CARA PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)
DAN SIDANG SKRIPSI
2.1 Proses Bimbingan
2.2 Seminar Proposal
2.3 Sidang Skripsi
2.4 Ketentuan Kelulusan
2.5 Penjilidan Skripsi
2.6 Publikasi Hasil Penelitian
BAB 3. KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)
3.1 Bagian Awal
3.2 Bagian Inti
3.3 Bagian Akhir
BAB 4. KERANGKA PENULISAN SKRIPSI
4.1 Bagian Awal
4.2 Bagian Inti
4.4 Bagian Akhir
BAB 5. CARA PENULISAN
BAB 6. SITASI DAN REFERENSI
Lampiran-Lampiran
2|ATRO Bali
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara
terarah dan terencana (sistematik), terkendali, empirik, dan kritis
dengan maksud mengungkap gejala alami baik secara teori, maupun
secara hipotesis mengenai hubungan antar gejala alami yang terjadi.
Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan
dari kalangan akademisi perguruan tinggi, karena dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi sudah disebut pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa yang berupa hasil
penelitian secara mandiri di bawah bimbingan dosen untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana (S).
Secara kronologis sebelum melakukan penelitian, mahasiswa
diwajibkan membuat usulan/proposal penelitian yang kemudian
diseminarkan. Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa
melaksanakan penelitian di bawah pengawasan dosen pembimbing.
Hasil penelitian selanjutkan dibuat laporan sebagai bahan untuk
ujian skripsi dalam bentuk ujian sidang komprehensif. Setelah skripsi
disetujui penguji skripsi, mahasiswa menyusun naskah publikasi
ilmiah.
Buku Panduan Penulisan Skripsi ini dimaksudkan agar
mahasiswa, dosen pembimbing dan penguji mendapatkan kesamaan
dalam pemahaman terhadap suatu skripsi. Bagi mahasiswa dengan
adanya buku panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
menulis proposal penelitian dan skripsi dengan benar, sehingga tidak
ada lagi keraguan dan kecanggungan dalam menulis proposal
penelitian dan skripsi. Bagi dosen pembimbing sebagai arahan
yang jelas ketika proses bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang
menulis skripsi sebagai tugas akhir pendidikan. Bagi penguji skripsi
sebagai masukan untuk pemahaman terhadap teknik penilaian
3|ATRO Bali
skripsi, sehingga tidak terjadi persepsi yang ganda dalam penilian
terhadap skripsi. Secara singkat buku panduan ini yang telah
ditetapkan hendaknya dipakai sebagai rujukan, yang dipatuhi, diikuti
secara konsisten oleh mahasiswa, pembimbing, penguji, namun yang
lebih penting lagi adalah kualitas isi materi penulisan dalam proposal
penelitian, skripsi dan naskah publikasi ilmiah juga harus menjadi
perhatian.
Buku Panduan Penulisan Skripsi ini memuat garis-garis besar tata
cara penulisan proposal penelitian, skripsi dan naskah publikasi
ilmiah disertai beberapa contoh sederhana yang mudah diikuti,
sehingga skripsi yang dihasilkan lebih terarah dan seragam. Buku
panduan ini hendaknya diikuti secara fleksibel, tidak kaku, kreatifitas
mahasiswa hendaknya dikembangkan, tradisi keilmuan dan
kelaziman disiplin ilmu perlu diperhatikan, untuk itu keluasan bacaan
terhadap buku-buku referensi, hasil penelitian, journal ilmu
pengetahuan terbaru akan menentukan kualitas proposal penelitian,
skripsi dan naskah publikasi ilmiah yang sedang ditulis.
1.2 Tujuan
Buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi ini ditujukan bagi:
1 Peserta mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Radiologi Pencitraan dalam penyusunan proposal dan skripsi.
2 Pembimbing untuk proses pembimbingan kepada peserta didik
1.3 Sifat Penelitian dan Topik Skripsi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menyatakan
bahwa lulusan program Sarjana Terapan (Level 6) di Indonesia
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan,
mengkaji, membuat desain, manfaatkan IPTEKS dalam
menyelesaikan masalah procedural di bidang keahliannya melalui
kegiatan penelitian yang dilakukan dengan mengikuti kaidah ilmiah.
Oleh karena itu, penyusunan skripsi merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk meraih gelar Sarjana Terapan
di Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan. Pengetahuan yang
4|ATRO Bali
dihasilkan melalui penelitian ini pada gilirannya akan dapat
diaplikasikan oleh stake holder yang memanfaatkan pelayanan
radiologi.
Topik skripsi yang disusun oleh mahasiswa diangkat dari isu,
fenomena, atau permasalahan yang terjadi di bidang ilmu dan praktik
Teknologi Radiologi. Adapun bidang kajian di dalam ilmu Teknologi
Radiologi yang digunakan untuk memetakan topik skripsi di Program
Studi Sarjana Terapan TRP adalah sebagai berikut:
1. MRI
2. CT Scan
3. Radiologi Intervensi
4. Radioterapi
5. Kedokteran Nuklir
5|ATRO Bali
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) DAN
SIDANG SKRIPSI
6|ATRO Bali
2.2 Seminar Proposal
1. Seminar proposal dapat diusulkan apabila pembimbing, dan
mahasiswa telah sepakat terhadap rencana penelitian yang
disusun, dengan bukti tanda tangan kedua pembimbing pada
halaman pengesahan proposal.
2. Proposal dijilid warna orange, digunakan sebagai syarat
mendaftar seminar proposal di Kepanitian UAP
3. Pendaftaran seminar proposal paling lambat 1 minggu sebelum
pelaksanaan seminar atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan
oleh Panitia UAP.
4. Penguji seminar proposal terdiri dari pembimbing ketua,
pembimbing kedua dan 1 orang penguji lain diluar pembimbing
yang ditentukan oleh Panitia UAP.
5. Ujian seminar proposal dapat dilaksanakan apabila dihadiri
minimal 1 pembimbing dan penguji.
6. Berkas seminar proposal harus diberikan kepada penguji paling
lambat 3 hari sebelum pelaksanaan seminar proposal.
7. Pada saat seminar proposal mahasiswa mengggunakan pakaian
sopan dan rapi, atasan putih bawahan hitam, dasi hitam, sepatu
tertutup (pantofel) dan jas almamater.
8. Masukan dan perbaikan proposal oleh penguji dicatat dan
ditindaklanjuti oleh mahasiswa, dengan bukti Lembar Catatan
Revisi yang dilampirkan pada proposal. (form untuk proposal
atau skripsi dapat dilihat pada lampiran 2)
9. Batas waktu revisi proposal selama-lamanya 2 minggu setelah
sidang proposal terlaksana.
10. Proposal yang telah diseminarkan dan revisinya telah disetujui
oleh penguji proposal, wajib diuji etik oleh komisi etik penelitian
LPPM ATRO Bali.
7|ATRO Bali
11. Proposal yang telah lulus uji etik dari LPPM ATRO Bali dapat
diajukan untuk pengumpulan data penelitian sesuai lokasi yang
ditentukan
8|ATRO Bali
11. Skripsi dapat dilakukan sidang ulang atau dinyatakan batal
kelulusannya jika mahasiswa tidak melakukan revisi selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan dihitung dari tanggal sidang skripsi.
2.4 Ketentuan Kelulusan
1. Penguji setelah ujian selesai wajib mengumumkan:
a. Lulus tanpa / dengan revisi ringan.
b. Lulus dengan revisi mayor dan perlu diadakan ujian /
perbaikan yang lebih intensif.
c. Tidak lulus dan wajib diadakan uji ulang.
2. Nilai batas lulus ujian skripsi adalah B (70 atau 2,9).
3. Setelah ujian, mahasiswa wajib menunjukkan hasil revisi kepada
penguji selambat-lambatnya 2 minggu setelah waktu ujian.
4. Mahasiswa yang tidak menyerahkan skripsi hasil revisi pada Prodi
Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan tidak
diperkenankan mengambil ijazah, SKPI dan transkrip akademik.
9|ATRO Bali
2.6 Publikasi Hasil Penelitian
Setiap mahasiswa yang telah lulus ujian skripsi WAJIB melakukan
menyusun hasil penelitian dalam bentuk manuskrip dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, sekurang-
kurangnya pada jurnal ilmiah nasional ber ISSN.
2.7 Sanksi
Sanksi kepada mahasiswa diberikan bila diketahui mahasiswa
melakukan plagiat atau pemalsuan data. Sanksi berupa pembatalan
skripsi, penggantian judul penelitian, penundaan kelulusan, sampai
dengan pengeluaran mahasiswa sesuai dengan tingkat kesalahan yang
dilakukan.
10 | A T R O B a l i
BAB 3
KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)
Pada bab ini berisi tentang struktur yang harus ada dalam tulisan
ilmiah (proposal penelitian). Kerangka penulisan usulan penelitian
sebagai berikut:
3.1 Bagian Awal
Bagian awal usulan penelitian secara berurutan terdiri dari 9
komponen seperti tersebut di bawah ini:
1. Halaman sampul depan
Halaman ini memuat berturut-turut: jenis karya ilmiah
(Proposal, Skripsi), judul, lambang ATRO Bali, nama, NIM
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
dengan adanya kalimat: ―Program Studi Sarjana Terapan
Teknologi Radiologi Pencitraan ATRO Bali dan tahun proposal
tersebut diajukan.
Judul dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat topik
masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo warna orange.
Contoh: Lihat lampiran 5
2. Halaman sampul dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul
depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
ATRO Bali.
Contoh: Lihat lampiran 6
3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para
pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 7
11 | A T R O B a l i
4. Halaman penetapan panitia penguji
Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan,
nama ketua dan anggota penguji proposal dan atau penguji
skripsi.
Contoh: Lihat lampiran 8
5. Pernyataan Keaslian Penelitian
Halaman ini memuat tentang keaslian penelitian yang
dibuat oleh penulis tanpa plagiasi yang berisi pernyataan
ditandatangani oleh penulis.
Contoh : Lihat lampiran 9
6. Halaman daftar isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam usulan penelitian
termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab disertai nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 10
7. Halaman daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 11
8. Halaman daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar
dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 12
9. Halaman daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul
lampiran dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 13
12 | A T R O B a l i
3.2 Bagian Inti
Bagian inti usulan penelitian memuat hal sebagai berikut:
13 | A T R O B a l i
I. Pengumpulan dan
Pengolahan Data
J. Metode Analisis Data
K. Etika Penelitian (Ethical
Clearance)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah
penelitian, alasan mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti.
Masalah merupakan situasi di mana terjadi kesenjangan antara
kenyataan dan kondisi yang diharapkan (a gap between an actual and
a desired ideal state). Terdapat dua macam kesenjangan: (1)
kesenjangan teoretis (konseptual) yang diperoleh dari kajian pustaka;
(2) kesenjangan praktis (kontekstual) yang diperoleh dari fenomena
di lapangan. Masalah harus didukung oleh fakta empiris sehingga
jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan
letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran
deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan
penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas.
Latar belakang masalah menjelaskan secara ringkas beberapa
teori, pengalaman, dan pengamatan pribadi yang terkait dengan
pokok masalah yang diteliti. Pernyataan mengenai alasan-alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian merupakan
hal yang penting, menarik, dan perlu untuk diteliti harus dijabarkan
dengan jelas di latar belakang masalah.
Dalam latar belakang ditulis secara berurutan masalah penelitian,
skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi (MSKS):
1. Masalah penelitian berupa fenomena atau faktor yang ada dan teori
atau referensi yang mendukung.
2. Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul
14 | A T R O B a l i
terhadap kesehatan atau pelayanan radiologi (radiodiagnostik atau
radioterapi);
3. Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari
masalah.
4. Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang
ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh
pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan. Rumusan
masalah merupakan masalah-masalah yang memerlukan suatu
penyelesaian segera. Rumusan masalah setidaknya harus
mengandung unsur (Q: Question–pertanyaan; S: Specific; dan S:
Separated). Untuk penelitian Kuantitatif Pertanyaan penelitian harus
konsisten dengan tujuan, hipotesis dan kesimpulan.
Contoh format rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah
terdapat perbedaan kualitas citra MRI Wrist sekuen T2 FSE FatSat
dengan penerapan metode SPIR dan SPAIR sebagai Teknik Fat
Suppression ?”
C. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui
proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan
penelitian dapat dibagi menjadi: (1) Tujuan umum dan (2) Tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan
yang ingin dicapai melalui penelitian. Rumus dalam pembuatan
tujuan sebagai berikut:
Taxonomi Bloom + Tujuan penelitian (V+Variabel)
(C2-C6) +
• Perbedaan
• Hubungan
• Pengaruh
15 | A T R O B a l i
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan
umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada
kerangka konseptual. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka
tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional
dalam tujuan khusus adalah: menjelaskan, mengidentifikasi,
menganalisis, membandingkan, membuktikan dan menilai.
16 | A T R O B a l i
sebagai berikut:
No Judul; Penulis; Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun (Desain, Sampel,
Variabel, Instrumen,
Analisis)
1. Relevan dgn topik
penelitian :
Contoh:………
18 | A T R O B a l i
D. Definisi Operasional
Variabel dijelaskan dengan kalimat pernyataan, tidak boleh
negatif, tidak boleh kalimat tanya, kata yang didefinisikan tidak
diulang pada pendefinisian, dapat dilakukan pengukuran atau
pengumpulan data, memiliki satuan, disebutkan pengertian
operasional, cara mendapatkan data dan instrumentnya,
satuan/katagori, dan skala data. Dapat disajikan dalam bentuk tabel
atau dinarasikan dalam alinea. Contoh Definisi Operasional dapat
dilihat pada lampiran 16
19 | A T R O B a l i
mengukur parameter sekali saja. Pada subyek disebutkan subyek
yang diteliti, jumlah subyek yang diukur, cara menentukan subyek
yang diukur. Subyek dapat berupa manusia, benda, rangkaian
kegiatan, rumah sakit, dsb.
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif menggunakan instrument dan alat bantu
penelitian. Peneliti sendiri dapat menjadi alat utama untuk
pengumpulan data. Saat melakukan pengambilan data, peneliti dapat
menggunakan alat bantu berupa sound recorder, video recorder,
catatan observasi saat wawancara, pedoman wawancara, pedoman
observasi, check list tindakan, atau pedoman FGD dan lain sebagainya.
Penelitian kualitatif tidak mengenal validitas dan reliabilitas intrumen
tetapi keabsahan data.
Keabsahan data pada penelitian kualitatif ada empat jenis, yaitu :
1) Credibility : tujuan untuk menilai kebenaran dari penelitian,
bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari proses
pengalaman.
2) Dependability : kestabilan data dari waktu ke waktu dan dalam
kondisi yang nyata. Pada proses ini peneliti melibatkan penelaah
data ataupun dokumen oleh seorang penelaah dari luar.
3) Confirmability : keobyekan atau netralitas data dari wawancara
dimana tercapai persetujuan dari peneliti maupun dari
partisipan.
4) Transferbility : validitas eksternal dalam penelitian kualitatif yang
menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke dalam populasi dimana sampel berada.
20 | A T R O B a l i
instrumen (harus jelas komponen what, from who, sources, how to
measure dari instrumen tersebut). Pada bagian ini dijelaskan secara
ringkas jenis instrumen pengumpulan data, misalnya: questionnaire,
interview, observasi atau pengukuran.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menjelaskan bagaimana penelitian secara
teknis dan detail dilakukan di lapangan. Dalam hal ini disampaikan pula
waktu dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam sub
bab ini disajikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan
secara kronologis. Kronologis ini penting untuk menilai apakah proses
penelitian dapat mempengaruhi hasil penelitian.
21 | A T R O B a l i
a). Data primer, disebutkan asal data, misalnya hasil
pengukuran terhadap objek, hasil pemeriksaan lab,
wawancara dengan responden, hasil pengamatan
terhadap obyek, dll.
b). Data sekunder disebut asal data tersebut, misalnya
kantor desa, puskesmas, kantor kecamatan, rumah sakit,
perusahaan, industri, dinas kesehatan, kantor lingkungan
hidup, dll.
3). Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data disebutkan yang hanya dilakukan
secara konkrit saja, tidak bersifat teoritis. Pengolahan data dapat
meliputi :
a) Editing, Kegiatan editing yang dilakukan meliputi koreksi
dan seleksi terhadap data yang masuk, dijelaskan prosesnya.
b) Pengelompokan/klasifikasi Data.
c) Coding, pemberian kode terhadap data, kode diupayakan
dalam bentuk numerik.
d) Saving, penyimpanan data dapat berupa cd, flasdisk,
harddisk, lembaran print out, manual.
e) Tabulating, disebutkan tabulasi datanya menggunakan
manual atau software.
J. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang dipakai pertimbangan adalah sebagai
alasan mengapa metode analisis tersebut dipergunakan, mungkin
dengan jenis datanya, seperti :
1) Jenis data kualitatif yaitu jenis data dengan kategorik atau sifat
sesuatu, seperti indah, jenis kelamin (laki-laki atau perempuan).
2) Jenis data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka ,
seperti hasil-hasil pengukuran ( kadar, jumlah, kandungan, skor tes
dsb.) atau hasil kuantifikasi data kualitatif (misal : laki-laki = 1,
perempuan = 2, dsb.).
Dalam hal ini, pihak peneliti dapat menggunakan :
22 | A T R O B a l i
1) Teknik analisis non statistik : yaitu teknik analisis data yang
tidak menggunakan analisis statistik di dalamnya, melainkan
memakai teknik analisis kuantitatif seperti induktif, pemaparan
dengan diagram, dsb.
2) Teknik analisis statistik yaitu memakai data kuantitatif dengan
skala pengukuran yaitu skala nominal. Skala ordinal, skala
interval dan skala ratio. Dimana teknik analisis yang dapat
digunakan adalah :
a) Analisis deskriptif : seperti ukuran tendensi sentral, mean,
median, modus, ukuran penyimpangan (varian dan simpangan
baku), tabel persentase.
b) Analisis inferensial seperti : Uji T, Uji Anova, Chi kuadrat,
korelasi dan regresi. Teknik analisis inferensial ini ada dua
bentuk, yaitu yang parametrik dan non parametri.
Menggunakan metode analisis parametrik bila data yang
digunakan normal dan homogen. Bila datanya tidak normal
dan tidak homogen sebagai penggantitanya dapat
menggunakan analisis non parametrik, misalnya uji bertanda
dari Wilcoxon, Uji Kruskal-Wallis, dsb.
K. Etika Penelitian
Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin timbul pada
responden dan peneliti selama penelitian serta cara mengatasi risiko
termasuk aplikasi prinsip-prinsip etik yang dipakai. Juga diuraikan
bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden dan
persetujuan dari Komisi Etik. Lembar persetujuan Komisi Etik
dilampirkan pada laporan akhir penelitian.
23 | A T R O B a l i
Daftar pustaka memuat sumber-sumber dan literatur yang
disitasi (cited) dalam usulan penelitian. Sumber dan literatur
tersebut dapat berupa artikel yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah, dokumen yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah
dan lembaga internasional, buku teks, dan lain-lain. Sumber-
sumber yang tidak disitasi di dalam usulan penelitian tidak perlu
dicantumkan pada daftar pustaka. Format penulisan daftar
pustaka menggunakan Vancouver Style.
2. Lampiran
Lampiran memuat: (1) informasi-informasi penting yang
tidak dimasukkan ke dalam bagian inti usulan penelitian karena
alasan kepraktisan (practicality), dan (2) informasi tambahan
yang dipandang perlu untuk dicantumkan. Adapun informasi
yang lazim disertakan di dalam lampiran usulan penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Jadwal penelitian
b. Form Kuisioner
c. Pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, dll.
24 | A T R O B a l i
BAB 4
KERANGKA PENULISAN SKRIPSI
26 | A T R O B a l i
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran
dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 13
4.2 Bagian Inti
Bagian inti usulan penelitian memuat hal sebagai berikut:
BAGIAN INTI BAGIAN INTI
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian
3. Tujuan Umum 3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus 4. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup Penelitian D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Manfaat Penelitian E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis 3. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis 4. Manfaat Praktis
F. Keaslian Penelitian F. Keaslian Penelitian
29 | A T R O B a l i
tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan secara teoritik, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistis. Kekuatan
argumentasi peneliti menjadi sangat penting pada bagian ini karena
dikemukakan berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dari peneliti-
peneliti lain yang mutakhir, harus bersifat seimbang, tidak memihak,
perlu mengandalkan hasil-hasil penelitian lain baik yang hasilnya
sejalan maupun bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh
peneliti. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat sesuai dengan hipotesis
dapat juga tidak sesuai dengan hipotesis.
Pembahasan menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap
perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori, yang dipadukan
dengan hasil penelitian. Pembahasan mencakup how & why sekurang-
kurangnya mencakup hal sebagai berikut
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non
empiris, sehingga dapat menjawab dengan menjelaskan rumusan
masalah yang diajukan.
2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya
dan konsekwensi serta pengembangannya di masa yang akan
datang.
3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan
sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
4. Semua dibahas perbagian tidak perlu pervariabel
Secara operasional, isi pembahasan meliputi:
1. Fakta berdasarkan hasil penelitian: perlu dijabarkan mengapa dan
bagaimana (tidak mengulang–ulang angka yang sudah dianalisa
pada bagian hasil)
2. Teori: Hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang relevan (apakah
memperkuat atau bertentangan)
3. Opini: merupakan pendapat / pandangan peneliti terhadap
komparasi fakta dan teori yang ada termasuk keterbatasan
penelitian yang dilakukan.
30 | A T R O B a l i
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan memuat hal-hal penting yang ditemui di lapangan
mengacu pada tujuan yang dicapai melalui penelitian ini. Kesimpulan
pada dasarnya merupakan jawaban singkat dari hipotesis/pertanyaan
penelitian, berbentuk informasi (bukan data) dari hasil penelitian.
Kesimpulan bukanlah ringkasan dari hasil penelitian, sehingga tidak
perlu terlalu panjang dan mencantumkan hasil perhitungan analisis
statistik, tapi cukup maknanya saja.
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, sekurang-
kurangnya terdiri atas:
1. Jawaban terhadap rumusan masalah atau tujuan penelitian.
2. Berupa kalimat (Subyek—Predikat—Obyek)
3. Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.
4. Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
5. Mengurangi/meniadakan penulisan angka hasil uji statistik
B. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis (mengacu
pada manfaat). Sekurang-kurangnya meliputi saran untuk responden
dan masyarakat, tempat penelitian, dan pengembangan ilmu. Saran
diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional
dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).
4.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dari usulan penelitian memuat daftar pustaka dan
lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat sumber-sumber dan literatur yang
disitasi (cited) dalam usulan penelitian. Sumber dan literatur
tersebut dapat berupa artikel yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah, dokumen yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah
dan lembaga internasional, buku teks, dan lain-lain. Sumber-
31 | A T R O B a l i
sumber yang tidak disitasi di dalam usulan penelitian tidak perlu
dicantumkan pada daftar pustaka. Format penulisan daftar
pustaka menggunakan Vancouver Style .
2. Lampiran
Lampiran memuat: (1) informasi-informasi penting yang
tidak dimasukkan ke dalam bagian inti usulan penelitian karena
alasan kepraktisan (practicality), dan (2) informasi tambahan
yang dipandang perlu untuk dicantumkan. Adapun informasi
yang lazim disertakan di dalam lampiran usulan penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Surat Ijin Penelitian
b. Information for Consent (penjelasan penelitian)
c. Informed consent (persetujuan penelitian)
d. Alat ukur/instrumen
e. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau Standar Prosedur
Operasional (SPO) tindakan tertentu (disesuaikan dengan
intervensi pada penelitian yang dilakukan)
f. Raw data
g. Hasil analisis
32 | A T R O B a l i
BAB 5
CARA PENULISAN
33 | A T R O B a l i
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
D. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh
(Justify), artinya pengetikan dimulai dari tepi kiri dibawah huruf
pertama subjudul, anak subjudul dan seterusnya dan diakhiri sampai
tepi kanan jangan ada ruangan yang terbuang kecuali untuk memulai
alinea baru, gambar atau hal-hal khusus.
E. Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai pada ketikan ke-6 dari batas tepi
kiri atau 0,75 cm dengan komputer
F. Awal Kalimat
Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus dieja,
misalnya tiga kaset radiografi
G. Judul, Sub Judul, Anak Subjudul
Untuk menyusun rangka karangan ke dalam judul (bab), subjudul
(subbab), anak subjudul (anak subbab) dan selanjutnya dapat
menggunakan penyusunan berikut:
Sistem Angka dengan Tambahan Huruf I. Judul (Bab)
BAB I PENDAHULUAN
A. Subjudul (subbab)
B. Subjudul (subbab)
1. Anak Subjudul (anak subbab)
2. Anak Subjudul (anak subbab)
a. dan seterusnya
b. dan seterusnya
H. Rincian ke Bawah
Jika pada penulisan naskah terdapat rincian yang harus disusun ke
bawah pakailah nomor urut dengan angka dan huruf sesuai dengan
derajat rincian. Penggunaan tanda-tanda khusus (bullet) yang
34 | A T R O B a l i
diletakkan didepan rincian tidak diperbolehkan.
I. Letak Simetris
Judul, tabel dan gambar harus diletakan simetris terhadap tepi kiri
dan kanan naskah.
J. Penomoran
1. Penomoran Halaman
Bagian awal tugas akhir, mulai halaman judul sambai abstraksi
diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii,
dst).
Bagian utama dan akhir, mulai pendahuluan (BAB I) sampai
dengan halaman akhir (termasuk lampiran) diberi nomor dengan
angka Arab (1, 2, 3, dst)
Nomor halaman diletakkan 1,5 cm dari sisi kanan atas, kecuali
jika ada judul / bab pada bagian atas maka nomor halaman tersebut
diletakkan ditengah bawah 1,5 cm dari tepi bawah.
2. Penomoran Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut menggunakan angka Arab
sesuai dengan Bab masing-masing (Contoh: pada Bab II, Tabel 2.1
Parameter MRI Abdomen).
a. Tabel
Nomor tabel yang diikuti judul tabel diletakkan simetris di
atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Tabel tidak boleh
dipenggal. Kalau sampai melebihi satu halaman maka pada
halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan diberi
kata “lanjutan” tanpa judul. Kolom-kolom diberi nama dan
dijaga agar pemisahan antar kolom cukup tegas. Untuk tabel
yang berbentuk memanjang (landscape), maka bagian atas tabel
harus diletakkan disisi kiri kertas saat dijilid. Tabel diketik
simetris antara sisi kiri dan kanan. Tabel yang melebihi 2
halaman atau yang harus dilipat harus diletakkan pada
lampiran.
35 | A T R O B a l i
b. Gambar
1) Yang dimaksud gambar adalah bagan, peta, grafik dan foto.
2) Nomor gambar yang diikuti judul gambar ditempatkan
simetris dibawah gambar tanpa diakhiri tanda titik.
3) Gambar tidak boleh dipenggal.
4) Untuk halaman gambar yang berbentuk memanjang
(landscape), maka bagian atas gambar harus diletakkan
disisi kiri kertas saat dijilid.
5) Letak gambar harus diatur simetris pada sisi kiri dan kanan.
6) Keterangan gambar ditempatkan pada tempat-tempat yang
lowong didalam (halaman) gambar dan tidak boleh
ditempatkan pada halaman lain.
7) Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi skala dan satuan
pada grafik harus dibuat sejelas mungkin.
8) Apabila memerlukan reproduksi gambar harus
meyebutkan sumbernya.
c. Bahasa
Pemakaian bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku
(ada subyek, predikat, ditambah dengan obyek dan keterangan).
d. Bentuk kalimat
Penulisan kalimat menggunakan bentuk pasif (tidak
diperbolehkan menampilkan orang pertama dan kedua). Pada
penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata “saya” diganti
“penulis”.
e. Penulisan Istilah
1. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang
sudah diserap menjadi istilah Indonesia.
2. Penggunaan istilah asing harus dituliskan dengan huruf
36 | A T R O B a l i
miring.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Kata penghubung misalnya : “sehingga”, ”dan”, “sedangkan“,
tidak boleh digunakan sebagai awal kalimat.
2. Kata depan misalnya : “pada”, jangan diletakkan didepan
subyek agar tidak merusak susunan kalimat.
3. Kata “dimana” dan “dari” yang merupakan terjemahan
“where” dan “of” dalam Bahasa Inggris, tidak boleh dipakai
karena bukan bentuk baku Bahasa Indonesia.
4. Awalan “ ke “ dan “ di “ harus dibedakan dengan kata depan
“ke” dan “di “.
5. Tanda baca harus digunakan dengan tepat dan
pengetikannya harus melekat tanpa spasi pad huruf akhir
pada kata yang dikenai tanda baca tersebut.
6. Cara penulisan Daftar Pustaka
Penulisan atau pencantuman pustaka di dalam naskah dan daftar
pustaka penting untuk menunjukkan apresiasi kepada sumber
informasi atau ide yang diacu. Hal ini juga untuk menghindarkan dari
plagiarisme serta untuk memudahkan pembaca menelusuri dimana
informasi-informasi yang tertulis tersebut dapat diperoleh. Penulisan
pustaka di Program Studi Sarjana Terapan TRP ATRO Bali
menggunakan Mendeley© reference manager yang dapat diunduh
secara gratis di https://www.mendeley.com/download-mendeley-
desktop/ dengan style Vancouver.
37 | A T R O B a l i
BAB 6
SITASI DAN REFERENSI
38 | A T R O B a l i
3. Menunjukkan kedalaman penelitian melalui uraian tentang tradisi
penelitian yang menjadi landasan usulan penelitian atau skripsi
4. Membantu pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang menjadi
acuan usulan penelitian atau skripsi sehingga dimungkin
dilakukannnya pengembangan oleh peneliti selanjutnya
6.2 Penulisan Sitasi
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah
tulisan:
39 | A T R O B a l i
Catatan: Karena terdapat beberapa versi penulisan Vancouver Style
untuk referensi artikel jurnal, maka ATRO Bali menggunakan
Vancouver Style dengan ketentuan sebagai berikut:
a. nama author ditulis maksimal 6, selanjutnya digantikan dengan
et al.
b. nama jurnal ditulis dengan versi singkat (abbreviation name
tanpa menggunakan tanda titik setelah singkatan)
c. tahun ditulis tanpa disertai bulan dan tanggal
d. nomor halaman ditulis versi singkat (contoh: 653–659 ditulis
menjadi 653–9)
e. DOI ditulis berupa URL https dan tidak diakhiri dengan tanda
titik
Books
Lawhead JB, Baker MC. Introduction to veterinary science. Clifton Park
(NY): Thomson Delmar Learning; 2005.
Edited book
Meltzer PS, Kallioniemi A, Trent JM. Chromosome alterations in
human solid tumors. In: Vogelstein B, Kinzler KW, editors. The genetic
basis of human cancer. New York: McGraw-Hill; 2002. p. 93-113.
Online Article
Pullen LC. Antibiotic Resistance Continues to be a Problem in Children
[Internet]. Medscape. 2017 [cited 29 December 2017]. Available from:
https://www.medscape.com/viewarticle/860801
40 | A T R O B a l i
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Lembar konsultasi
Lampiran 2 Lembar Catatan Revisi
lampiran 3 Bobot Penilaian Skripsi
lampiran 4 Format Manuskrip
lampiran 5 Halaman Sampul Depan
lampiran 6 Halaman Sampul Dalam
lampiran 7 Halaman Persetujuan
lampiran 8 Halaman Penetapan Panitia Penguji
lampiran 9 Pernyataan Keaslian Penelitian
lampiran 10 Halaman Daftar Isi
lampiran 11 Halaman Daftar Table
lampiran 12 Halaman Daftar Gambar
lampiran 13 Halaman Daftar Lampiran
lampiran 14 Kerangka Teori
lampiran 15 Kerangka Konsep
lampiran 16 Definisi Operasional
lampiran 17 Abstrak
41 | A T R O B a l i
Lampiran 1 Lembar konsultasi
Denpasar,……………………. 2024
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(………………………………………..) (………………………………………..)
Lampiran 2 Lembar Catatan Revisi
CATATAN REVISI
SEMINAR PROPOSAL & UJIAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa :
NIM :
(…………………………………………………….)
Lampiran 3 Bobot Penilaian Skripsi
Pedoman Penilaian Ujian SKRIPSI
Keterangan:
Nilai
Skor Konversi Denpasar,…………….2024
Huruf
79-100 A 4 Penguji
69-78 B 3
59-68 C 2
41-58 D 1
<40 E 0 (…………………………………………)
ACUAN PENILAIAN SKRIPSI
I. Penulisan Skripsi:
A. Penguasaan Penulisan:
1. Sistematika penulisan
2. Ketepatan penggunaan bahasa dan istilah
3. Kerapian penulisan
Oleh :
Nama :…………….
NIM :………………..
Kertas A4
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISA JEDA WAKTU PEMBACAAN IMAGING PLATE TERHADAP SIGNAL
TO NOISE RATIO (SNR) PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI (size: 12)
Oleh :
Nama :…………….
NIM :………………..
Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)
Pemeriksaan Mammografi
Nama : XXXXX
NIM : 000000
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NIK: ...................................
Lampiran 8 Halaman penetapan panitia penguji
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)
Pemeriksaan Mammografi
Nama : XXXXXXXXX
NIM :000000000
Telah diujikan pada ujian Skripsi Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Radiologi Pencitraan oleh dewan penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal :
DEWAN PENGUJI:
1. Penguji 1 : …………………………………………… ( )
2. Penguji 2 :…………………………………………….. ( )
3. Penguji 3 : ……………………………………………. ( )
Mengetahui,
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali
Direktur
Nama : XXXXXXXX
NIM : 00000000
Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)
Pemeriksaan Mammografi
Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah karya asli penulis, apabila dikemudian
hari terbukti bahwa Skripsi ini tidak asli, maka penulis bersedia mendapatkan
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NIM : 000000000000
Lampiran 10 Halaman daftar isi
Contoh penulisan Daftar Isi sebagai berikut, untuk isian daftar isi disesuaikan
dengan pedoman Skripsi
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 1 Hasil Citra MRI Sendi Bahu pada T1 SPIR dan T1 FFE-SWEMT
Lampiran 2 Rekapitulasi Nilai Intensitas Sinyal dan Kontras Jaringan
Lampiran 3 Rekapitulasi Penilaian Informasi Anatomi MRI Sendi Bahu
Lampiran 4 Rekapitulasi Penilaian Patologi MRI Sendi Bahu
Lampiran 5 Hasil Uji homogenitas Varians Sampel Penelitian
Lampiran 6 Hasil Uji Komparatif Pada Sinyal Citra Dan Kontras Jaringan
Lampiran 7 Hasil Uji Komparatif Pada Informasi Citra
Lampiran 8 Hasil Uji Komparatif pada Informasi Patologi
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Bukti Pengambilan Data
Lampiran 11 Keputusan Etical Clearance
Lampitan 12 Form Informed Concent
Lampiran 14 Kerangka Teori
KERANGKA TEORI
Lampiran 15 Kerangka Konsep
KERANGKA KONSEP
Lampiran 16 Definisi Operasional
DEFINISI OPERASIONAL