Anda di halaman 1dari 63

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan, atas


tersusunnya buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi pada
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan ATRO Bali
dapat terwujud. Pedoman ini merupakan acuan bagi mahasiswa dalam
penyusunan usulan penelitian dan skripsi sehingga dapat diperoleh
kejelasan dalam tata cara penulisan.
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan (TRP)
ATRO Bali didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
839/KPT/I/2018 tanggal 3 Oktober 2018. Pada tahun 2008 telah
dilaksanakan Program Studi Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi (TRR) dengan SK MENDIKNAS No. 204/D/O/2008 Tanggal 22
September 2008 yang nantinya dapat melanjutkan pendidikan Alih
Jenjang ke Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
ATRO Bali.
Mengingat pentingnya buku pedoman penulisan ini, maka mahasiswa
wajib memenuhi ketentuan dan aturan penulisan dalam penyusunan
usulan penelitian dan skripsi. Buku ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya para peserta dan
pembimbing skripsi. Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk penyempurnaan buku panduan ini.

Denpasar, Desember 2023

Tim Penulis

1|ATRO Bali
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sifat Penelitian dan Topik Skripsi
BAB 2. TATA CARA PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)
DAN SIDANG SKRIPSI
2.1 Proses Bimbingan
2.2 Seminar Proposal
2.3 Sidang Skripsi
2.4 Ketentuan Kelulusan
2.5 Penjilidan Skripsi
2.6 Publikasi Hasil Penelitian
BAB 3. KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)
3.1 Bagian Awal
3.2 Bagian Inti
3.3 Bagian Akhir
BAB 4. KERANGKA PENULISAN SKRIPSI
4.1 Bagian Awal
4.2 Bagian Inti
4.4 Bagian Akhir
BAB 5. CARA PENULISAN
BAB 6. SITASI DAN REFERENSI
Lampiran-Lampiran

2|ATRO Bali
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara
terarah dan terencana (sistematik), terkendali, empirik, dan kritis
dengan maksud mengungkap gejala alami baik secara teori, maupun
secara hipotesis mengenai hubungan antar gejala alami yang terjadi.
Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan
dari kalangan akademisi perguruan tinggi, karena dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi sudah disebut pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa yang berupa hasil
penelitian secara mandiri di bawah bimbingan dosen untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana (S).
Secara kronologis sebelum melakukan penelitian, mahasiswa
diwajibkan membuat usulan/proposal penelitian yang kemudian
diseminarkan. Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa
melaksanakan penelitian di bawah pengawasan dosen pembimbing.
Hasil penelitian selanjutkan dibuat laporan sebagai bahan untuk
ujian skripsi dalam bentuk ujian sidang komprehensif. Setelah skripsi
disetujui penguji skripsi, mahasiswa menyusun naskah publikasi
ilmiah.
Buku Panduan Penulisan Skripsi ini dimaksudkan agar
mahasiswa, dosen pembimbing dan penguji mendapatkan kesamaan
dalam pemahaman terhadap suatu skripsi. Bagi mahasiswa dengan
adanya buku panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
menulis proposal penelitian dan skripsi dengan benar, sehingga tidak
ada lagi keraguan dan kecanggungan dalam menulis proposal
penelitian dan skripsi. Bagi dosen pembimbing sebagai arahan
yang jelas ketika proses bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang
menulis skripsi sebagai tugas akhir pendidikan. Bagi penguji skripsi
sebagai masukan untuk pemahaman terhadap teknik penilaian

3|ATRO Bali
skripsi, sehingga tidak terjadi persepsi yang ganda dalam penilian
terhadap skripsi. Secara singkat buku panduan ini yang telah
ditetapkan hendaknya dipakai sebagai rujukan, yang dipatuhi, diikuti
secara konsisten oleh mahasiswa, pembimbing, penguji, namun yang
lebih penting lagi adalah kualitas isi materi penulisan dalam proposal
penelitian, skripsi dan naskah publikasi ilmiah juga harus menjadi
perhatian.
Buku Panduan Penulisan Skripsi ini memuat garis-garis besar tata
cara penulisan proposal penelitian, skripsi dan naskah publikasi
ilmiah disertai beberapa contoh sederhana yang mudah diikuti,
sehingga skripsi yang dihasilkan lebih terarah dan seragam. Buku
panduan ini hendaknya diikuti secara fleksibel, tidak kaku, kreatifitas
mahasiswa hendaknya dikembangkan, tradisi keilmuan dan
kelaziman disiplin ilmu perlu diperhatikan, untuk itu keluasan bacaan
terhadap buku-buku referensi, hasil penelitian, journal ilmu
pengetahuan terbaru akan menentukan kualitas proposal penelitian,
skripsi dan naskah publikasi ilmiah yang sedang ditulis.
1.2 Tujuan
Buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi ini ditujukan bagi:
1 Peserta mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Radiologi Pencitraan dalam penyusunan proposal dan skripsi.
2 Pembimbing untuk proses pembimbingan kepada peserta didik
1.3 Sifat Penelitian dan Topik Skripsi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menyatakan
bahwa lulusan program Sarjana Terapan (Level 6) di Indonesia
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan,
mengkaji, membuat desain, manfaatkan IPTEKS dalam
menyelesaikan masalah procedural di bidang keahliannya melalui
kegiatan penelitian yang dilakukan dengan mengikuti kaidah ilmiah.
Oleh karena itu, penyusunan skripsi merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk meraih gelar Sarjana Terapan
di Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan. Pengetahuan yang

4|ATRO Bali
dihasilkan melalui penelitian ini pada gilirannya akan dapat
diaplikasikan oleh stake holder yang memanfaatkan pelayanan
radiologi.
Topik skripsi yang disusun oleh mahasiswa diangkat dari isu,
fenomena, atau permasalahan yang terjadi di bidang ilmu dan praktik
Teknologi Radiologi. Adapun bidang kajian di dalam ilmu Teknologi
Radiologi yang digunakan untuk memetakan topik skripsi di Program
Studi Sarjana Terapan TRP adalah sebagai berikut:
1. MRI
2. CT Scan
3. Radiologi Intervensi
4. Radioterapi
5. Kedokteran Nuklir

5|ATRO Bali
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) DAN
SIDANG SKRIPSI

Bab ini menguraikan berbagai hal tentang proses penyusunan


proposal dan skripsi, proses bimbingan skripsi, tata tertib seminar
proposal dan sidang skripsi serta proses penilaian.
2.1 Proses Bimbingan
1. Mahasiswa pada tahap akhir program akademik mengajukan
usulan judul penelitian, selanjutnya pembimbing skripsi akan
dikoordinasikan oleh Panitia Ujian Akhir Program (UAP) dan
Kaprodi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan (TRP).
2. Menyerahkan surat permohonan tersebut kepada Pembimbing
untuk mendapatkan persetujuan sebagai pembimbing
3. Ketentuan Penunjukan Pembimbing:
a. Berdasarkan bidang keahliannya
b. Jumlah mahasiswa yang dibimbing tidak melebihi ketentuan
c. Kebijaksanaan dan pertimbangan sesuai kapasitas dan
kapabilitas pembimbing.
4. Pembimbing skripsi terdiri dari 2 orang, meliputi pembimbing
ketua (metodologi) dan pembimbing kedua (sesuai bidang
keahlian)
5. Selama pembimbingan skripsi, mahasiswa secara periodik (sesuai
perjanjian) berhubungan dengan pembimbing ketua dan
pembimbing kedua mengenai penyusunan dan penyelesaian
skripsi. Lembar konsultasi (proposal maupun skripsi dapat dilihat
pada lampiran 1)
6. Proses bimbingan dilakukan minimal 10 kali bimbingan.
7. Apabila mahasiswa dan Pembimbing tidak mencapai kata sepakat
tentang rencana penyusunan skripsi dan proses bimbingan, maka
persoalan itu dikonsultasikan ke Ka. Prodi Sarjana Terapan TRP .

6|ATRO Bali
2.2 Seminar Proposal
1. Seminar proposal dapat diusulkan apabila pembimbing, dan
mahasiswa telah sepakat terhadap rencana penelitian yang
disusun, dengan bukti tanda tangan kedua pembimbing pada
halaman pengesahan proposal.
2. Proposal dijilid warna orange, digunakan sebagai syarat
mendaftar seminar proposal di Kepanitian UAP
3. Pendaftaran seminar proposal paling lambat 1 minggu sebelum
pelaksanaan seminar atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan
oleh Panitia UAP.
4. Penguji seminar proposal terdiri dari pembimbing ketua,
pembimbing kedua dan 1 orang penguji lain diluar pembimbing
yang ditentukan oleh Panitia UAP.
5. Ujian seminar proposal dapat dilaksanakan apabila dihadiri
minimal 1 pembimbing dan penguji.
6. Berkas seminar proposal harus diberikan kepada penguji paling
lambat 3 hari sebelum pelaksanaan seminar proposal.
7. Pada saat seminar proposal mahasiswa mengggunakan pakaian
sopan dan rapi, atasan putih bawahan hitam, dasi hitam, sepatu
tertutup (pantofel) dan jas almamater.
8. Masukan dan perbaikan proposal oleh penguji dicatat dan
ditindaklanjuti oleh mahasiswa, dengan bukti Lembar Catatan
Revisi yang dilampirkan pada proposal. (form untuk proposal
atau skripsi dapat dilihat pada lampiran 2)
9. Batas waktu revisi proposal selama-lamanya 2 minggu setelah
sidang proposal terlaksana.
10. Proposal yang telah diseminarkan dan revisinya telah disetujui
oleh penguji proposal, wajib diuji etik oleh komisi etik penelitian
LPPM ATRO Bali.

7|ATRO Bali
11. Proposal yang telah lulus uji etik dari LPPM ATRO Bali dapat
diajukan untuk pengumpulan data penelitian sesuai lokasi yang
ditentukan

2.3 Sidang Skripsi


1. Sidang skripsi dapat diusulkan apabila pembimbing dan
mahasiswa telah sepakat terhadap laporan penelitian yang
disusun, dengan bukti tanda tangan kedua pembimbing pada
halaman pengesahan skripsi.
2. Skripsi dijilid warna orange, digunakan sebagai syarat mendaftar
seminar skripsi di Kepanitian UAP.
3. Pendaftaran sidang skripsi paling lambat 1 minggu sebelum
pelaksanaan sidang.
4. Berkas skripsi harus diberikan kepada penguji paling lambat 3
hari sebelum pelaksanaan sidang skripsi.
5. Pada saat seminar proposal mahasiswa mengggunakan pakaian
sopan dan rapi, atasan putih bawahan hitam, dasi hitam, sepatu
tertutup (pantofel) dan jas almamater.
6. Penguji sidang skripsi terdiri dari pembimbing ketua,
pembimbing kedua dan 1 orang dosen penguji lain diluar
pembimbing yang ditentukan oleh Panitia UAP.
7. Penilaian skripsi mengikuti komponen dan bobot penilaian
skripsi yang tercantum pada lampiran 3.
8. Penguji skripsi wajib mengisi berita acara sidang skripsi dan
rekapitulasi penilaian skripsi.
9. Masukan dan perbaikan skripsi oleh penguji dicatat dan
ditindaklanjuti oleh mahasiswa, dengan bukti lembar catatan
revisi yang dilampirkan pada skripsi. (Lembar catatan revisi
proposal maupun skripsi dapat dilihat di lampiran 2)
10. Batas waktu revisi skripsi selama-lamanya 1 minggu setelah
sidang skripsi terlaksana.

8|ATRO Bali
11. Skripsi dapat dilakukan sidang ulang atau dinyatakan batal
kelulusannya jika mahasiswa tidak melakukan revisi selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan dihitung dari tanggal sidang skripsi.
2.4 Ketentuan Kelulusan
1. Penguji setelah ujian selesai wajib mengumumkan:
a. Lulus tanpa / dengan revisi ringan.
b. Lulus dengan revisi mayor dan perlu diadakan ujian /
perbaikan yang lebih intensif.
c. Tidak lulus dan wajib diadakan uji ulang.
2. Nilai batas lulus ujian skripsi adalah B (70 atau 2,9).
3. Setelah ujian, mahasiswa wajib menunjukkan hasil revisi kepada
penguji selambat-lambatnya 2 minggu setelah waktu ujian.
4. Mahasiswa yang tidak menyerahkan skripsi hasil revisi pada Prodi
Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan tidak
diperkenankan mengambil ijazah, SKPI dan transkrip akademik.

2.5 Penjilidan Skripsi


Skripsi yang sudah diujikan dan disetujui revisinya oleh para
penguji, WAJIB:
1. Disahkan oleh pembimbing ketua; pembimbing kedua; dan ketua
program studi serta Direktur ATRO Bali,
2. Dijilid hard cover warna orange,
3. Digandakan sejumlah minimal 4 eksemplar atau sesuai
koordinasi dengan penguji dan petugas ruang baca,
4. Skripsi yang diserahkan disertai 1 buah CD untuk
Perpustakaan ATRO Bali dan 1 buah untuk Prodi Sarjana Terapan
TRP) berisi skripsi lengkap dan manuskrip jurnal. (Format
manuskrip dapat dilihat pada lampiran 4)
5. Penjilidan skripsi berkoordinasi dengan kepanitiaan UAP ATRO
Bali.

9|ATRO Bali
2.6 Publikasi Hasil Penelitian
Setiap mahasiswa yang telah lulus ujian skripsi WAJIB melakukan
menyusun hasil penelitian dalam bentuk manuskrip dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, sekurang-
kurangnya pada jurnal ilmiah nasional ber ISSN.
2.7 Sanksi
Sanksi kepada mahasiswa diberikan bila diketahui mahasiswa
melakukan plagiat atau pemalsuan data. Sanksi berupa pembatalan
skripsi, penggantian judul penelitian, penundaan kelulusan, sampai
dengan pengeluaran mahasiswa sesuai dengan tingkat kesalahan yang
dilakukan.

10 | A T R O B a l i
BAB 3
KERANGKA PENULISAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)

Pada bab ini berisi tentang struktur yang harus ada dalam tulisan
ilmiah (proposal penelitian). Kerangka penulisan usulan penelitian
sebagai berikut:
3.1 Bagian Awal
Bagian awal usulan penelitian secara berurutan terdiri dari 9
komponen seperti tersebut di bawah ini:
1. Halaman sampul depan
Halaman ini memuat berturut-turut: jenis karya ilmiah
(Proposal, Skripsi), judul, lambang ATRO Bali, nama, NIM
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
dengan adanya kalimat: ―Program Studi Sarjana Terapan
Teknologi Radiologi Pencitraan ATRO Bali dan tahun proposal
tersebut diajukan.
Judul dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat topik
masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo warna orange.
Contoh: Lihat lampiran 5
2. Halaman sampul dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul
depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
ATRO Bali.
Contoh: Lihat lampiran 6
3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para
pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 7

11 | A T R O B a l i
4. Halaman penetapan panitia penguji
Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan,
nama ketua dan anggota penguji proposal dan atau penguji
skripsi.
Contoh: Lihat lampiran 8
5. Pernyataan Keaslian Penelitian
Halaman ini memuat tentang keaslian penelitian yang
dibuat oleh penulis tanpa plagiasi yang berisi pernyataan
ditandatangani oleh penulis.
Contoh : Lihat lampiran 9
6. Halaman daftar isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam usulan penelitian
termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab disertai nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 10
7. Halaman daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 11
8. Halaman daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar
dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 12
9. Halaman daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul
lampiran dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 13

12 | A T R O B a l i
3.2 Bagian Inti
Bagian inti usulan penelitian memuat hal sebagai berikut:

BAGIAN INTI BAGIAN INTI


PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF

Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan


A. Latar Belakang A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum 1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus 2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup Penelitian D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Manfaat Penelitian E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis 1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis 2. Manfaat Praktis
F. Keaslian Penelitian F. Keaslian Penelitian

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka


A. Tinjauan Teori A. Tinjauan Teori
B. Kerangka Teori B. Kerangka Teori

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian


A. Rancangan Penelitian A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian 2. Desain Penelitian
3. Waktu dan Tempat 3. Waktu dan Tempat
Penelitian Penelitian
B. Variabel Penelitian B. Subyek Penelitian
C. Kerangka Konsep C. Instrumen Penelitian
D. Definisi Operasional D. Pertanyaan Penelitian
E. Hipotesis E. Pengumpulan dan
F. Populasi dan Sampel Pengolahan Data
1. Populasi F. Metode Analisis Data
2. Sampel G. Etika Penelitian (Ethical
a) Besar Sampel Clearance)
b) Teknik Pengambilan
Sampel
G. Instrumen Penelitian
H. Prosedur Penelitian

13 | A T R O B a l i
I. Pengumpulan dan
Pengolahan Data
J. Metode Analisis Data
K. Etika Penelitian (Ethical
Clearance)

Penjelasan bagian inti sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah
penelitian, alasan mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti.
Masalah merupakan situasi di mana terjadi kesenjangan antara
kenyataan dan kondisi yang diharapkan (a gap between an actual and
a desired ideal state). Terdapat dua macam kesenjangan: (1)
kesenjangan teoretis (konseptual) yang diperoleh dari kajian pustaka;
(2) kesenjangan praktis (kontekstual) yang diperoleh dari fenomena
di lapangan. Masalah harus didukung oleh fakta empiris sehingga
jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan
letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran
deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan
penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas.
Latar belakang masalah menjelaskan secara ringkas beberapa
teori, pengalaman, dan pengamatan pribadi yang terkait dengan
pokok masalah yang diteliti. Pernyataan mengenai alasan-alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian merupakan
hal yang penting, menarik, dan perlu untuk diteliti harus dijabarkan
dengan jelas di latar belakang masalah.
Dalam latar belakang ditulis secara berurutan masalah penelitian,
skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi (MSKS):
1. Masalah penelitian berupa fenomena atau faktor yang ada dan teori
atau referensi yang mendukung.
2. Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul
14 | A T R O B a l i
terhadap kesehatan atau pelayanan radiologi (radiodiagnostik atau
radioterapi);
3. Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari
masalah.
4. Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang
ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh
pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan. Rumusan
masalah merupakan masalah-masalah yang memerlukan suatu
penyelesaian segera. Rumusan masalah setidaknya harus
mengandung unsur (Q: Question–pertanyaan; S: Specific; dan S:
Separated). Untuk penelitian Kuantitatif Pertanyaan penelitian harus
konsisten dengan tujuan, hipotesis dan kesimpulan.
Contoh format rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah
terdapat perbedaan kualitas citra MRI Wrist sekuen T2 FSE FatSat
dengan penerapan metode SPIR dan SPAIR sebagai Teknik Fat
Suppression ?”
C. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui
proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan
penelitian dapat dibagi menjadi: (1) Tujuan umum dan (2) Tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan
yang ingin dicapai melalui penelitian. Rumus dalam pembuatan
tujuan sebagai berikut:
Taxonomi Bloom + Tujuan penelitian (V+Variabel)
(C2-C6) +
• Perbedaan
• Hubungan
• Pengaruh

15 | A T R O B a l i
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan
umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada
kerangka konseptual. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka
tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional
dalam tujuan khusus adalah: menjelaskan, mengidentifikasi,
menganalisis, membandingkan, membuktikan dan menilai.

D. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup dan batasan penelitian memuat asumsi-asumsi
yang digunakan dalam penelitian dan merupakan penegasan dari
batasan masalah. Pada bagian ini, variabel dan indikator penelitian
harus dijabarkan secara spesifik. Keterbatasan mengenai penulisan
skripsi perlu disebutkan pada bagian ini atau bagian pembahasan.
Misalnya, keterbatasan dalam pengambilan sampel, jumlah sampel
yang diteliti, instrumen pengumpulan data, keterbatasan waktu atau
peneliti dan lainnya yang dipandang perlu.
E. Manfaat Penelitian
Bagian ini mengemukakan manfaat yang diperoleh melalui proses
penelitian. Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi: 1. Manfaat
Teoritis dan 2. Manfaat Praktis.
1. Teoritis
Manfaat teoritis yang dimaksud pada sub bab ini adalah manfaat
penelitian terhadap perkembangan ilmu Teknologi Radiologi.
2. Praktis
Manfaat praktis yang dimaksud pada sub bab ini adalah manfaat
penelitian yang dapat diterapkan secara langsung pada pelayanan
Radiologi.
F. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian berupa literature review yang artikelnya
didapatkan dari jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional
diletakkan paling akhir pada Bab 1; disusun dalam bentuk matrik

16 | A T R O B a l i
sebagai berikut:
No Judul; Penulis; Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun (Desain, Sampel,
Variabel, Instrumen,
Analisis)
1. Relevan dgn topik
penelitian :
Contoh:………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang relevan yang mendasari
pembahasan serta pemecahan masalah yang akan diteliti. Uraian dibuat
secara sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang didapat dari
peneliti-peneliti sebelumnya dan yang ada hubungannya dengan yang
akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya permasalahan yang
diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara memuaskan.
Fakta atau teori yang dikemukakan oleh para ahli sebisa mungkin
diambil dari sumber aslinya. Sumber-sumber yang dipakai harus
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun (sumber-
sumber yang dipakai sebaiknya paling lama 10 tahun terakhir
(buku), Jurnal atau artikel 7 tahun (60 % jurnal; 40% buku)
minimal 15 literatur.
Semua referensi (jurnal, buku, atau sumber otentik lainnya) yang
dirujuk harus disebutkan dalam teks dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan, referensi ini harus tertulis dalam daftar
pustaka. Cara penulisan sitasi/rujukan berdasarkan Van Couver.
B. Kerangka Teori
Merupakan intisari/kesimpulan dari teori-teori yang telah dirujuk
sebelumnya yang berupa gambaran kerangka pikir proses penelitian
sehingga mudah dipahami, dan disusun dalam satu halaman. Dalam
uraian ini tersirat adanya hubungan sebab- akibat (asosiasi) antara satu
17 | A T R O B a l i
konsep dengan konsep yang lain. Kerangka teori didasarkan pada data
teori dan atau empiris yang diberikan peneliti terhadap variabel-
variabel penelitiannya berserta keterkaitan antara variabel-variabel
tersebut. Semua teori diberi keterangan sumber rujukan / pustaka.
Kerangka teori merupakan suatu bagan yang sistematis, berisi
keterkaitan antar variabel- variabel yang diteliti secara teoritis.
Sumber rujukan/pustaka dituliskan di bawah Kerangka Teori. Contoh
Kerangka Teori dapat dilihat pada lampiran 14.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian
Dalam bagian ini ada beberapa istilah yang dapat diisikan sesuai
penelitian yang dilakukan, yaitu: jenis penelitian untuk suatu
pembuktian bisa penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Desain penelitian merupakan penjabaran lebih lanjut dari salah satu
prosedur penelitian yang akan digunakan berupa skema atau bagan
dengan keterangan yang cukup rinci tentang cara pelaksanaan dan
pengumpulan data penelitian. Waktu dan Tempat Penelitian
merupakan penjabaran terkait dengan kapan penelitian akan
dilaksanakan dan dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Syarat
penelitian kualitatif di ATRO Bali adalah wajib menggunakan metode
Focus Group Discussion (FGD) dan penelitian kuantitatif wajib
minimal 2 variabel (bivariat).
B. Variabel Penelitian
Jenis variabel ; dirinci variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel pengganggu, yang disebutkan variabel-variabelnya.
C. Kerangka Konsep
Untuk penelitian kuantitatif wajib membuat kerangka konsep
yang berisi gambar secara skematis hubungan antar variabel yang
diteliti dilengkapi variabelnya. Contoh Kerangka Konsep dapat dilihat
pada lampiran 15.

18 | A T R O B a l i
D. Definisi Operasional
Variabel dijelaskan dengan kalimat pernyataan, tidak boleh
negatif, tidak boleh kalimat tanya, kata yang didefinisikan tidak
diulang pada pendefinisian, dapat dilakukan pengukuran atau
pengumpulan data, memiliki satuan, disebutkan pengertian
operasional, cara mendapatkan data dan instrumentnya,
satuan/katagori, dan skala data. Dapat disajikan dalam bentuk tabel
atau dinarasikan dalam alinea. Contoh Definisi Operasional dapat
dilihat pada lampiran 16

E. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian


Hipotesis diperlukan untuk penelitian analisis inferensial (uji
hipotesis) yang menggunakan uji statistik. Penelitian analisis
deskriptif yang tidak menggunakan uji statistik tidak perlu hipotesis.
Hipotesis yang dicantumkan adalah hipotesis nol / hipotesis statistik
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
Pertanyaan penelitian ditulis pada penelitian kualitatif, berupa
kalimat pertanyaan yang menjadi acuan peneliti untuk memecahkan
rumusan masalah penelitian atau untuk menjawab tujuan penelitian.
Pertanyaan penelitian ini dijawab melalui tahapan penelitian yang
benar.
F. Populasi, Sampel atau Subyek Penelitian
1). Populasi dan sampel; digunakan pada penelitian analisis
inferensial, penelitian yang menyimpulkan untuk populasi.
Pada populasi sebutkan populasinya dan banyaknya elemen
populasi, sedangkan besar sampel ditulis dengan menyebutkan
cara mendapatkan (rumus perhitungan besar sampel) dan
banyaknya anggota sampel, nama dan cara mengambil sampel
(teknik sampling). Pada penelitian total populasi, maka sampel
tidak perlu ditulis.
2). Subyek; dipergunakan untuk khusus penelitian analisis deskriptif,
misalnya: studi kasus, evaluasi, pengukuran/, yang hanya

19 | A T R O B a l i
mengukur parameter sekali saja. Pada subyek disebutkan subyek
yang diteliti, jumlah subyek yang diukur, cara menentukan subyek
yang diukur. Subyek dapat berupa manusia, benda, rangkaian
kegiatan, rumah sakit, dsb.
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif menggunakan instrument dan alat bantu
penelitian. Peneliti sendiri dapat menjadi alat utama untuk
pengumpulan data. Saat melakukan pengambilan data, peneliti dapat
menggunakan alat bantu berupa sound recorder, video recorder,
catatan observasi saat wawancara, pedoman wawancara, pedoman
observasi, check list tindakan, atau pedoman FGD dan lain sebagainya.
Penelitian kualitatif tidak mengenal validitas dan reliabilitas intrumen
tetapi keabsahan data.
Keabsahan data pada penelitian kualitatif ada empat jenis, yaitu :
1) Credibility : tujuan untuk menilai kebenaran dari penelitian,
bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari proses
pengalaman.
2) Dependability : kestabilan data dari waktu ke waktu dan dalam
kondisi yang nyata. Pada proses ini peneliti melibatkan penelaah
data ataupun dokumen oleh seorang penelaah dari luar.
3) Confirmability : keobyekan atau netralitas data dari wawancara
dimana tercapai persetujuan dari peneliti maupun dari
partisipan.
4) Transferbility : validitas eksternal dalam penelitian kualitatif yang
menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke dalam populasi dimana sampel berada.

Pada penelitian kuantitatif bagian ini berisi uraian tentang macam


spesifikasi instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
termasuk spesifikasi alat dan bahan penelitian yang digunakan. Perlu
disertai uraian tentang reliabilitas dan validitasnya, serta pembenaran
atau alasan menggunakan instrumen tersebut. Perlu dituliskan jenis

20 | A T R O B a l i
instrumen (harus jelas komponen what, from who, sources, how to
measure dari instrumen tersebut). Pada bagian ini dijelaskan secara
ringkas jenis instrumen pengumpulan data, misalnya: questionnaire,
interview, observasi atau pengukuran.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menjelaskan bagaimana penelitian secara
teknis dan detail dilakukan di lapangan. Dalam hal ini disampaikan pula
waktu dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam sub
bab ini disajikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan
secara kronologis. Kronologis ini penting untuk menilai apakah proses
penelitian dapat mempengaruhi hasil penelitian.

I. Pengumpulan dan Pengolahan Data


1). Jenis data
Jenis data dapat dirinci dalam sub bab data umum dan data
khusus, sub bab data primer dan sekunder atau langsung
disebutkan secara rinci data yang akan dikumpulkan.
a). Data umum ; sebutkan data kondisi umum lingkungan
penelitian, misalnya : iklim (curah hujan, musim), batas
wilayah geografis, topografi, demografi (jumlah penduduk,
pendidikan, pekerjaan) ; lingkungan budaya, kebijakan
pemerintah daerah, dll.
b). Data khusus ; sebutkan data pokok penelitian, yang
sesuai dengan variabel penelitian atau kerangka konsep
penelitian, misalnya kelembaban, suhu, BOD, COD, TSS,
kekeruhan, pencahayaan, kebisingan, kepadatan lalat,
nyamuk, jenis sampah, dll.
2). Sumber data
Sumber data dapat dirinci dalam sub bab data umum dan
data khusus, sub bab data primer dan sekunder atau langsung
disebutkan secara rinci sumber data yang digunakan untuk
mengumpulkan.

21 | A T R O B a l i
a). Data primer, disebutkan asal data, misalnya hasil
pengukuran terhadap objek, hasil pemeriksaan lab,
wawancara dengan responden, hasil pengamatan
terhadap obyek, dll.
b). Data sekunder disebut asal data tersebut, misalnya
kantor desa, puskesmas, kantor kecamatan, rumah sakit,
perusahaan, industri, dinas kesehatan, kantor lingkungan
hidup, dll.
3). Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data disebutkan yang hanya dilakukan
secara konkrit saja, tidak bersifat teoritis. Pengolahan data dapat
meliputi :
a) Editing, Kegiatan editing yang dilakukan meliputi koreksi
dan seleksi terhadap data yang masuk, dijelaskan prosesnya.
b) Pengelompokan/klasifikasi Data.
c) Coding, pemberian kode terhadap data, kode diupayakan
dalam bentuk numerik.
d) Saving, penyimpanan data dapat berupa cd, flasdisk,
harddisk, lembaran print out, manual.
e) Tabulating, disebutkan tabulasi datanya menggunakan
manual atau software.
J. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang dipakai pertimbangan adalah sebagai
alasan mengapa metode analisis tersebut dipergunakan, mungkin
dengan jenis datanya, seperti :
1) Jenis data kualitatif yaitu jenis data dengan kategorik atau sifat
sesuatu, seperti indah, jenis kelamin (laki-laki atau perempuan).
2) Jenis data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka ,
seperti hasil-hasil pengukuran ( kadar, jumlah, kandungan, skor tes
dsb.) atau hasil kuantifikasi data kualitatif (misal : laki-laki = 1,
perempuan = 2, dsb.).
Dalam hal ini, pihak peneliti dapat menggunakan :

22 | A T R O B a l i
1) Teknik analisis non statistik : yaitu teknik analisis data yang
tidak menggunakan analisis statistik di dalamnya, melainkan
memakai teknik analisis kuantitatif seperti induktif, pemaparan
dengan diagram, dsb.
2) Teknik analisis statistik yaitu memakai data kuantitatif dengan
skala pengukuran yaitu skala nominal. Skala ordinal, skala
interval dan skala ratio. Dimana teknik analisis yang dapat
digunakan adalah :
a) Analisis deskriptif : seperti ukuran tendensi sentral, mean,
median, modus, ukuran penyimpangan (varian dan simpangan
baku), tabel persentase.
b) Analisis inferensial seperti : Uji T, Uji Anova, Chi kuadrat,
korelasi dan regresi. Teknik analisis inferensial ini ada dua
bentuk, yaitu yang parametrik dan non parametri.
Menggunakan metode analisis parametrik bila data yang
digunakan normal dan homogen. Bila datanya tidak normal
dan tidak homogen sebagai penggantitanya dapat
menggunakan analisis non parametrik, misalnya uji bertanda
dari Wilcoxon, Uji Kruskal-Wallis, dsb.
K. Etika Penelitian
Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin timbul pada
responden dan peneliti selama penelitian serta cara mengatasi risiko
termasuk aplikasi prinsip-prinsip etik yang dipakai. Juga diuraikan
bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden dan
persetujuan dari Komisi Etik. Lembar persetujuan Komisi Etik
dilampirkan pada laporan akhir penelitian.

3.3 Bagian Akhir


Bagian akhir dari usulan penelitian memuat daftar pustaka dan
lampiran.
1. Daftar Pustaka

23 | A T R O B a l i
Daftar pustaka memuat sumber-sumber dan literatur yang
disitasi (cited) dalam usulan penelitian. Sumber dan literatur
tersebut dapat berupa artikel yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah, dokumen yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah
dan lembaga internasional, buku teks, dan lain-lain. Sumber-
sumber yang tidak disitasi di dalam usulan penelitian tidak perlu
dicantumkan pada daftar pustaka. Format penulisan daftar
pustaka menggunakan Vancouver Style.
2. Lampiran
Lampiran memuat: (1) informasi-informasi penting yang
tidak dimasukkan ke dalam bagian inti usulan penelitian karena
alasan kepraktisan (practicality), dan (2) informasi tambahan
yang dipandang perlu untuk dicantumkan. Adapun informasi
yang lazim disertakan di dalam lampiran usulan penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Jadwal penelitian
b. Form Kuisioner
c. Pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, dll.

24 | A T R O B a l i
BAB 4
KERANGKA PENULISAN SKRIPSI

4.1 Bagian Awal


Bagian awal skripsi secara berurutan terdiri dari 11 komponen
seperti tersebut di bawah ini:
1. Halaman sampul depan
Halaman ini memuat berturut-turut: jenis karya ilmiah
(Proposal, Skripsi), judul, lambang ATRO Bali, nama, NIM Program
Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan dengan
adanya kalimat: ―Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Radiologi Pencitraan ATRO Bali dan tahun proposal tersebut
diajukan.
Judul dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat topik
masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo warna orange.
Contoh: Lihat lampiran 5
2. Halaman sampul dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul
depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan
ATRO Bali.
Contoh: Lihat lampiran 6
3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para
pembimbing.
Contoh: Lihat lampiran 7
4. Halaman penetapan panitia penguji
Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan,
nama ketua dan anggota penguji proposal dan atau penguji skripsi.
Contoh: Lihat lampiran 8
5. Pernyataan Keaslian Penelitian
25 | A T R O B a l i
Halaman ini memuat tentang keaslian penelitian yang dibuat
oleh penulis tanpa plagiasi yang berisi pernyataan ditandatangani
oleh penulis.
Contoh : Lihat lampiran 9
6. Halaman ucapan terima kasih
Halaman ini pengantar singkat atas karya ilmiah (skripsi),
pernyataan terima kasih dan penghargaan mahasiswa kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam melakukan penelitian
dan dalam penyusunan naskah, bantuan pada beberapa pihak yang
dianggap penting dan berperan penting dalam penyelesaian karya
tulis.
7. Halaman abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
dengan mengikuti kaidah IMRAD (Introduction, Metodology, Result,
and Discussion) dengan disertai kata kunci (Keyword) di akhir
halaman abstrak. Jumlah kata dalam abstrak paling banyak 250
kata.
Contoh: Lihat lampiran 17
8. Halaman daftar isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam usulan penelitian
termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab disertai nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 10
9. Halaman daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor
halaman.
Contoh: Lihat lampiran 11
10. Halaman daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar
dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 12
11. Halaman daftar lampiran

26 | A T R O B a l i
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran
dan nomor halaman.
Contoh: Lihat lampiran 13
4.2 Bagian Inti
Bagian inti usulan penelitian memuat hal sebagai berikut:
BAGIAN INTI BAGIAN INTI
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian
3. Tujuan Umum 3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus 4. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup Penelitian D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Manfaat Penelitian E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis 3. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis 4. Manfaat Praktis
F. Keaslian Penelitian F. Keaslian Penelitian

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka


A. Tinjauan Teori A. Tinjauan Teori
B. Kerangka Teori B. Kerangka Teori

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian


A. Rancangan Penelitian A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian 2. Desain Penelitian
3. Waktu dan Tempat 3. Waktu dan Tempat
Penelitian Penelitian
B. Variabel Penelitian B. Subyek Penelitian
C. Kerangka Konsep C. Instrumen Penelitian
D. Definisi Operasional D. Pertanyaan Penelitian
E. Hipotesis E. Pengumpulan dan
F. Populasi dan Sampel Pengolahan Data
1. Populasi F. Metode Analisis Data
2. Sampel G. Etika Penelitian (Ethical
a) Besar Sampel Clearance)
b) Teknik Pengambilan
Sampel
G. Instrumen Penelitian
H. Prosedur Penelitian
I. Pengumpulan dan
Pengolahan Data
J. Metode Analisis Data
K. Etika Penelitian (Ethical
27 | A T R O B a l i
Clearance)

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN


A. Hasil A. Hasil
B. Pembahasan B. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan A. Simpulan
B. Saran B. Saran

Penjelasan bagian inti sebagai berikut:


Untuk Bab I-III penjelasan sama seperti usulan penelitian (proposal).

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Hasil penelitian ditulis mengacu pada tujuan yang dicapai melalui
penelitian ini, serta dibahas sesuai dengan kajian teori dan hasil
penelitian sebelumnya. Hasil penelitian dapat tampilkan melalui tiga
jenis penyajian yakni penyajian tekstual, penyajian tabular dan
penyajian grafik/gambar. Data ditampilkan melalui teks secara
naratif, kemudian informasi yang sama juga ditampilkan lagi dengan
menggunakan table/grafik/gambar. Dalam penulisan tekstual, peneliti
diwajibkan untuk mendeskripsikan data secara jelas dan rinci tanpa
mengurangi isi pokok yang akan disampaikan kepada pembaca. Yang
harus dituliskan secara naratif adalah hal- hal yang menonjol dari data
tersebut, missalnya : presentase (frekuensi) terbesar, presentase
(frekuensi) terkecil, rerata terbesar, rerata terkecil, atau perbedaan
(selisih) terbesar, perbedaan (selisih) terkecil atau hubungan yang
bermakna. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membuat
tabel adalah :
1) Data yang dituliskan dalam tabel adalah data yang sudah
diolah (sudah dikelompokkan dalam kategori, interval atau sudah
dihitung ukuran-ukuran deskriptifnya), bukan data kasar.
2) Tabel harus independen, artinya table menerangkan dirinya
sendiri. Maka sebuah tabel harus berisi penjelasan yang lengkap
28 | A T R O B a l i
yang berkaitan dengan judul, kode/symbol yang digunakan, label
pada baris dan kolom, serta sumber data.
3) Judul tabel harus dibuat ringkas tetapi jelas.
4) Bila di dalam table digunakan symbol-simbol/singkatan, diberi
keterangan di bagian bawah kiri tabel.
5) Kategori atau label sebagai kepala kolom dan baris harus ditulis
dengan jelas.
6) Bila tabel menyajikan data sekunder, harus disebutkan sumber
data tersebut.
7) Sebuah tabel tidak boleh dipotong atau disajikan pada dua
halaman.
Bila peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk grafik, yang
perlu diperhatikan adalah :
1) Grafik harus informatif, singkat dan jelas.
2) Judul grafik tidak menggunakan kata “grafik”, melainkan
“gambar”. Karena gambar (figure) mencakup grafik, gambar,
sketsa, peta dan skema (misal: kerangka konsep).
Beberapa dokumen yang diperlukan sebagai pendukung harus
dilampirkan pada laporan akhir, misalnya ijin penelitian, foto-foto
kegiatan penelitian, hasil analisis data, gambar desain baru produk
penelitian, dan surat keterangan melaksanakan penelitian. Hasil
penelitian pada penelitian kualitatif memuat karakteristik partisipan,
hasil analisis tema dalam transkrip (tulisan yang dinarasikan). Selain
itu memuat catatan lapangan yang mendukung hasil penelitian, dan
dapat pula ditambahakan foto-foto. Uraian inti dari hasil penelitian
kualitatif yang telah dilakukan diharapkan mudah dimengerti dan
dipahami oleh pembaca.
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada teori yang ada, hasil-
hasil penelitian sebelumnya, temuan-temuan oleh peneliti lain yang
relevan dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti, kemungkinan
aplikasi dari temuan, dan keterbatasan dari penelitian. Pembahasan,

29 | A T R O B a l i
tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan secara teoritik, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistis. Kekuatan
argumentasi peneliti menjadi sangat penting pada bagian ini karena
dikemukakan berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dari peneliti-
peneliti lain yang mutakhir, harus bersifat seimbang, tidak memihak,
perlu mengandalkan hasil-hasil penelitian lain baik yang hasilnya
sejalan maupun bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh
peneliti. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat sesuai dengan hipotesis
dapat juga tidak sesuai dengan hipotesis.
Pembahasan menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap
perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori, yang dipadukan
dengan hasil penelitian. Pembahasan mencakup how & why sekurang-
kurangnya mencakup hal sebagai berikut
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non
empiris, sehingga dapat menjawab dengan menjelaskan rumusan
masalah yang diajukan.
2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya
dan konsekwensi serta pengembangannya di masa yang akan
datang.
3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan
sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
4. Semua dibahas perbagian tidak perlu pervariabel
Secara operasional, isi pembahasan meliputi:
1. Fakta berdasarkan hasil penelitian: perlu dijabarkan mengapa dan
bagaimana (tidak mengulang–ulang angka yang sudah dianalisa
pada bagian hasil)
2. Teori: Hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang relevan (apakah
memperkuat atau bertentangan)
3. Opini: merupakan pendapat / pandangan peneliti terhadap
komparasi fakta dan teori yang ada termasuk keterbatasan
penelitian yang dilakukan.

30 | A T R O B a l i
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan memuat hal-hal penting yang ditemui di lapangan
mengacu pada tujuan yang dicapai melalui penelitian ini. Kesimpulan
pada dasarnya merupakan jawaban singkat dari hipotesis/pertanyaan
penelitian, berbentuk informasi (bukan data) dari hasil penelitian.
Kesimpulan bukanlah ringkasan dari hasil penelitian, sehingga tidak
perlu terlalu panjang dan mencantumkan hasil perhitungan analisis
statistik, tapi cukup maknanya saja.
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, sekurang-
kurangnya terdiri atas:
1. Jawaban terhadap rumusan masalah atau tujuan penelitian.
2. Berupa kalimat (Subyek—Predikat—Obyek)
3. Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.
4. Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
5. Mengurangi/meniadakan penulisan angka hasil uji statistik
B. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis (mengacu
pada manfaat). Sekurang-kurangnya meliputi saran untuk responden
dan masyarakat, tempat penelitian, dan pengembangan ilmu. Saran
diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional
dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).
4.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dari usulan penelitian memuat daftar pustaka dan
lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat sumber-sumber dan literatur yang
disitasi (cited) dalam usulan penelitian. Sumber dan literatur
tersebut dapat berupa artikel yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah, dokumen yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah
dan lembaga internasional, buku teks, dan lain-lain. Sumber-

31 | A T R O B a l i
sumber yang tidak disitasi di dalam usulan penelitian tidak perlu
dicantumkan pada daftar pustaka. Format penulisan daftar
pustaka menggunakan Vancouver Style .
2. Lampiran
Lampiran memuat: (1) informasi-informasi penting yang
tidak dimasukkan ke dalam bagian inti usulan penelitian karena
alasan kepraktisan (practicality), dan (2) informasi tambahan
yang dipandang perlu untuk dicantumkan. Adapun informasi
yang lazim disertakan di dalam lampiran usulan penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Surat Ijin Penelitian
b. Information for Consent (penjelasan penelitian)
c. Informed consent (persetujuan penelitian)
d. Alat ukur/instrumen
e. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau Standar Prosedur
Operasional (SPO) tindakan tertentu (disesuaikan dengan
intervensi pada penelitian yang dilakukan)
f. Raw data
g. Hasil analisis

32 | A T R O B a l i
BAB 5
CARA PENULISAN

A. Bahan dan ukuran


1. Naskah
Naskah disusun pada kertas 80 gr/m2, tidak boleh diketik
bolak balik dan dijilid dengan rapi.
2. Sampul/ Cover
Sampul dibuat dari kertas buffalo atau sejenis, diperkuat
dengan karton dan dilaminasi dengan plastic atau mika tipis
(Hard Cover). Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan
yang terdapat pada halaman judul. Penulisan judul maksimal 16
kata.
3. Warna Sampul
Warna sampul adalah Orange.
4. Ukuran
Ukuran kertas untuk pengetikan adalah A4.
B. Pengetikan
1. Alat Pengetikan
Naskah diketik dengan komputer.
2. Huruf
Huruf yang dipakai adalah jenis Cambria. Besar huruf (font)
adalah 12. Huruf miring (Italic) atau huruf khusus lainnya dapat
dipakai hanya untuk tujuan tertentu, misalnya menandai istilah
asing. Lambang dan tanda lain yang tidak dapat diketik harus
ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam.
3. Jarak Baris/ Spasi
Jarak antar baris adalah 1,5 spasi, kecuali untuk
abstraksi, kutipan langsung, judul tabel, judul gambar dan daftar
pustaka diketik dengan jarak antar baris 1 spasi.
C. Batas Tepi (margin)
Batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut:

33 | A T R O B a l i
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
D. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh
(Justify), artinya pengetikan dimulai dari tepi kiri dibawah huruf
pertama subjudul, anak subjudul dan seterusnya dan diakhiri sampai
tepi kanan jangan ada ruangan yang terbuang kecuali untuk memulai
alinea baru, gambar atau hal-hal khusus.
E. Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai pada ketikan ke-6 dari batas tepi
kiri atau 0,75 cm dengan komputer
F. Awal Kalimat
Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus dieja,
misalnya tiga kaset radiografi
G. Judul, Sub Judul, Anak Subjudul
Untuk menyusun rangka karangan ke dalam judul (bab), subjudul
(subbab), anak subjudul (anak subbab) dan selanjutnya dapat
menggunakan penyusunan berikut:
Sistem Angka dengan Tambahan Huruf I. Judul (Bab)
BAB I PENDAHULUAN
A. Subjudul (subbab)
B. Subjudul (subbab)
1. Anak Subjudul (anak subbab)
2. Anak Subjudul (anak subbab)
a. dan seterusnya
b. dan seterusnya
H. Rincian ke Bawah
Jika pada penulisan naskah terdapat rincian yang harus disusun ke
bawah pakailah nomor urut dengan angka dan huruf sesuai dengan
derajat rincian. Penggunaan tanda-tanda khusus (bullet) yang

34 | A T R O B a l i
diletakkan didepan rincian tidak diperbolehkan.

I. Letak Simetris
Judul, tabel dan gambar harus diletakan simetris terhadap tepi kiri
dan kanan naskah.
J. Penomoran
1. Penomoran Halaman
Bagian awal tugas akhir, mulai halaman judul sambai abstraksi
diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii,
dst).
Bagian utama dan akhir, mulai pendahuluan (BAB I) sampai
dengan halaman akhir (termasuk lampiran) diberi nomor dengan
angka Arab (1, 2, 3, dst)
Nomor halaman diletakkan 1,5 cm dari sisi kanan atas, kecuali
jika ada judul / bab pada bagian atas maka nomor halaman tersebut
diletakkan ditengah bawah 1,5 cm dari tepi bawah.
2. Penomoran Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut menggunakan angka Arab
sesuai dengan Bab masing-masing (Contoh: pada Bab II, Tabel 2.1
Parameter MRI Abdomen).
a. Tabel
Nomor tabel yang diikuti judul tabel diletakkan simetris di
atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Tabel tidak boleh
dipenggal. Kalau sampai melebihi satu halaman maka pada
halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan diberi
kata “lanjutan” tanpa judul. Kolom-kolom diberi nama dan
dijaga agar pemisahan antar kolom cukup tegas. Untuk tabel
yang berbentuk memanjang (landscape), maka bagian atas tabel
harus diletakkan disisi kiri kertas saat dijilid. Tabel diketik
simetris antara sisi kiri dan kanan. Tabel yang melebihi 2
halaman atau yang harus dilipat harus diletakkan pada
lampiran.

35 | A T R O B a l i
b. Gambar
1) Yang dimaksud gambar adalah bagan, peta, grafik dan foto.
2) Nomor gambar yang diikuti judul gambar ditempatkan
simetris dibawah gambar tanpa diakhiri tanda titik.
3) Gambar tidak boleh dipenggal.
4) Untuk halaman gambar yang berbentuk memanjang
(landscape), maka bagian atas gambar harus diletakkan
disisi kiri kertas saat dijilid.
5) Letak gambar harus diatur simetris pada sisi kiri dan kanan.
6) Keterangan gambar ditempatkan pada tempat-tempat yang
lowong didalam (halaman) gambar dan tidak boleh
ditempatkan pada halaman lain.
7) Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi skala dan satuan
pada grafik harus dibuat sejelas mungkin.
8) Apabila memerlukan reproduksi gambar harus
meyebutkan sumbernya.
c. Bahasa
Pemakaian bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku
(ada subyek, predikat, ditambah dengan obyek dan keterangan).
d. Bentuk kalimat
Penulisan kalimat menggunakan bentuk pasif (tidak
diperbolehkan menampilkan orang pertama dan kedua). Pada
penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata “saya” diganti
“penulis”.
e. Penulisan Istilah
1. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang
sudah diserap menjadi istilah Indonesia.
2. Penggunaan istilah asing harus dituliskan dengan huruf

36 | A T R O B a l i
miring.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Kata penghubung misalnya : “sehingga”, ”dan”, “sedangkan“,
tidak boleh digunakan sebagai awal kalimat.
2. Kata depan misalnya : “pada”, jangan diletakkan didepan
subyek agar tidak merusak susunan kalimat.
3. Kata “dimana” dan “dari” yang merupakan terjemahan
“where” dan “of” dalam Bahasa Inggris, tidak boleh dipakai
karena bukan bentuk baku Bahasa Indonesia.
4. Awalan “ ke “ dan “ di “ harus dibedakan dengan kata depan
“ke” dan “di “.
5. Tanda baca harus digunakan dengan tepat dan
pengetikannya harus melekat tanpa spasi pad huruf akhir
pada kata yang dikenai tanda baca tersebut.
6. Cara penulisan Daftar Pustaka
Penulisan atau pencantuman pustaka di dalam naskah dan daftar
pustaka penting untuk menunjukkan apresiasi kepada sumber
informasi atau ide yang diacu. Hal ini juga untuk menghindarkan dari
plagiarisme serta untuk memudahkan pembaca menelusuri dimana
informasi-informasi yang tertulis tersebut dapat diperoleh. Penulisan
pustaka di Program Studi Sarjana Terapan TRP ATRO Bali
menggunakan Mendeley© reference manager yang dapat diunduh
secara gratis di https://www.mendeley.com/download-mendeley-
desktop/ dengan style Vancouver.

37 | A T R O B a l i
BAB 6
SITASI DAN REFERENSI

Usulan penelitian dan skripsi disusun dengan berdasarkan telaah


pustaka yang mendalam, yang mengharuskan mahasiswa untuk mengacu
kepada sumber-sumber bacaan atau sumber-sumber informasi seperti
hasil penelitian sebelumnya, dokumen publikasi institusi tertentu, buku
teks, dan sumber lainnya. Oleh karenanya, mahasiswa harus
memerhatikan agar sumber-sumber pustaka tersebut disebutkan di
dalam usulan penelitian dan tesis dengan mengikuti kaidah yang
semestinya.
Berikut ini akan diuraikan mengenai tata cara penyebutan sumber
pustaka di dalam skripsi Sarjana Terapan Teknik Radiologi Pencitraan.
Terdapat dua istilah yang digunakan dalam uraian ini, yaitu sitasi dan
referensi. Sitasi (citation) merupakan sumber yang disebutkan di dalam
tubuh (seluruh bab) skripsi. Karena tempatnya di dalam tubuh karya tulis,
sitasi sering pula disebut dengan istilah sitasi dalam-teks (in-text citation).
Sementara itu, referensi (reference) adalah daftar seluruh sumber yang
disitasi (cited), atau dikutip, di dalam tubuh proposal dan skripsi. Daftar
referensi ini diberi judul daftar pustaka, dan ditempatkan setelah bab
terakhir usulan proposal dan skripsi. Karena tempatnya di akhir karya
tulis, referensi ini sering pula disebut dengan referensi akhir-teks (end-
text reference).
6.1 Alasan Perlunya Sitasi dan Referensi
Terdapat sejumlah alasan kenapa di dalam karya ilmiah seperti usulan
penelitian dan tesis diperlukan adanya sitasi dan referensi. Berikut ini
diuraikan alasan-alasan tersebut.
1. Memberikan apresiasi (kredit) kepada penulis yang karyanya disitasi
di dalam usulan penelitian atau skripsi
2. Menunjukkan kepada pembaca bahwa argumen atau opini yang
diajukan telah didukung oleh sumber yang akurat sehingga
meningkatkan kepercayaan pembaca

38 | A T R O B a l i
3. Menunjukkan kedalaman penelitian melalui uraian tentang tradisi
penelitian yang menjadi landasan usulan penelitian atau skripsi
4. Membantu pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang menjadi
acuan usulan penelitian atau skripsi sehingga dimungkin
dilakukannnya pengembangan oleh peneliti selanjutnya
6.2 Penulisan Sitasi
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah
tulisan:

Panjang pankreas berkisar 15 cm, mulai dari duodenum sampai


limpa, terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor(1).
Pankreatitis diklasifikasikan menjadi dua yaitu pankreatitis kronis
dan pankreatitis akut. Kanker pankreas adalah neoplasma yang
terjadi pada kelenjar pankreas(2)(3)(4). Di Amerika Serikat kejadian
tahunan pankreatitis kronis berkisar 5-12 / 100.000 orang,
pankreatitis akut berkisar 13-45 / 100.000 orang, dan tingkat
kejadian kanker pankreas adalah sekitar 8 / 100.000 orang(5)(6).

6.3 Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat sumber-sumber dan literatur yang
disitasi (cited) dalam usulan penelitian. Sumber dan literatur tersebut
dapat berupa artikel yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah, dokumen
yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah dan lembaga
internasional, buku teks, dan lain-lain. Sumber-sumber yang tidak
disitasi di dalam usulan penelitian tidak perlu dicantumkan pada
daftar pustaka. Format penulisan daftar pustaka menggunakan
Vancouver Style.

Format Penulisan Daftar Pustaka (Vancouver Style)


Journal article
Lin HY, Lee YT, Chan YW, Tse G. Animal models for the study of
primary and secondary hypertension in humans. Biomed Rep.
2016;5(6):653–9. https://doi.org/10.3892/br.2016.784

39 | A T R O B a l i
Catatan: Karena terdapat beberapa versi penulisan Vancouver Style
untuk referensi artikel jurnal, maka ATRO Bali menggunakan
Vancouver Style dengan ketentuan sebagai berikut:
a. nama author ditulis maksimal 6, selanjutnya digantikan dengan
et al.
b. nama jurnal ditulis dengan versi singkat (abbreviation name
tanpa menggunakan tanda titik setelah singkatan)
c. tahun ditulis tanpa disertai bulan dan tanggal
d. nomor halaman ditulis versi singkat (contoh: 653–659 ditulis
menjadi 653–9)
e. DOI ditulis berupa URL https dan tidak diakhiri dengan tanda
titik

Books
Lawhead JB, Baker MC. Introduction to veterinary science. Clifton Park
(NY): Thomson Delmar Learning; 2005.

Edited book
Meltzer PS, Kallioniemi A, Trent JM. Chromosome alterations in
human solid tumors. In: Vogelstein B, Kinzler KW, editors. The genetic
basis of human cancer. New York: McGraw-Hill; 2002. p. 93-113.

Thesis and Dissertation


Agustin P. Pengaruh Pemberian Nanokristal Kuersetin terhadap Gagal
Ginjal Akut yang Diinduksi dengan Gentamisin [skripsi]. Padang:
Fakultas Farmasi Universitas Andalas; 2017.

Online Article
Pullen LC. Antibiotic Resistance Continues to be a Problem in Children
[Internet]. Medscape. 2017 [cited 29 December 2017]. Available from:
https://www.medscape.com/viewarticle/860801

40 | A T R O B a l i
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Lampiran
Lampiran 1 Lembar konsultasi
Lampiran 2 Lembar Catatan Revisi
lampiran 3 Bobot Penilaian Skripsi
lampiran 4 Format Manuskrip
lampiran 5 Halaman Sampul Depan
lampiran 6 Halaman Sampul Dalam
lampiran 7 Halaman Persetujuan
lampiran 8 Halaman Penetapan Panitia Penguji
lampiran 9 Pernyataan Keaslian Penelitian
lampiran 10 Halaman Daftar Isi
lampiran 11 Halaman Daftar Table
lampiran 12 Halaman Daftar Gambar
lampiran 13 Halaman Daftar Lampiran
lampiran 14 Kerangka Teori
lampiran 15 Kerangka Konsep
lampiran 16 Definisi Operasional
lampiran 17 Abstrak

41 | A T R O B a l i
Lampiran 1 Lembar konsultasi

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI


Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing 1 :
Nama Pembimbing 2 :
SARAN & PERTIMBANGAN TANDA
NO TANGGAL
PEMBIMBING TANGAN

Denpasar,……………………. 2024
Pembimbing 1 Pembimbing 2

(………………………………………..) (………………………………………..)
Lampiran 2 Lembar Catatan Revisi
CATATAN REVISI
SEMINAR PROPOSAL & UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa :
NIM :

NO. HALAMAN BAB SARAN PERBAIKAN HASIL REVISI

Denpasar, ………………… 2024


Penguji,

(…………………………………………………….)
Lampiran 3 Bobot Penilaian Skripsi
Pedoman Penilaian Ujian SKRIPSI

Nama Peserta : ……………………………………………………


Nomor Induk Mahasiswa : …………………………………………………...
Nama Penguji : ……………………………………………………

Keterangan:
Nilai
Skor Konversi Denpasar,…………….2024
Huruf
79-100 A 4 Penguji
69-78 B 3
59-68 C 2
41-58 D 1
<40 E 0 (…………………………………………)
ACUAN PENILAIAN SKRIPSI
I. Penulisan Skripsi:
A. Penguasaan Penulisan:
1. Sistematika penulisan
2. Ketepatan penggunaan bahasa dan istilah
3. Kerapian penulisan

B. Segi Ilmiah Tulisan:


1. Kesesuaian judul dan isi
2. Penulisan latar belakang masalah (pada Pendahuluan)
3. Kemampuan merumuskan masalah (Problematika atau Research Question)
4. Tujuan dan manfaat penelitian
5. Ketepatan menuliskan tinjauan pustaka
6. Penyusunan kerangka konseptual (berdasarkan teori)
7. Perumusan skripsi
8. Penggunaan metode penelitian dan statistik yang tepat (bila ada)
9. Kemampuan menganalisis data
10. Pembahasan hasil penelitian
11. Kemampuan menarik simpulan dan saran
12. Penggunaan kepustakaan

II. Penyajian Skripsi:


A. Kemampuan Penyajian
B. Kemampuan Berdiskusi
Lampiran 4 Format manuscript
Sesuai tempelete Ejournal Imejing ATRO Bali :
http://ejournal.atro-bali.ac.id/index.php/imejing
Lampiran 5 Halaman Sampul Depan
Kertas Buffalo Warna Orange
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISA JEDA WAKTU PEMBACAAN IMAGING PLATE TERHADAP SIGNAL
TO NOISE RATIO (SNR) PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI (size: 12)

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kesehatan (S.Tr.Kes)


pada Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan

Oleh :
Nama :…………….
NIM :………………..

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI BALI
(ATRO BALI)
2020
Lampiran 6 Halaman sampul Dalam

Kertas A4
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISA JEDA WAKTU PEMBACAAN IMAGING PLATE TERHADAP SIGNAL
TO NOISE RATIO (SNR) PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI (size: 12)

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kesehatan (S.Tr.Kes)


pada Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan

Oleh :
Nama :…………….
NIM :………………..

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI BALI
(ATRO BALI)
2020
Lampiran 7 Halaman persetujuan
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)

Terhadap Signal to Noise Ratio (SNR) pada

Pemeriksaan Mammografi

Nama : XXXXX

NIM : 000000

Dinyatakan layak untuk mengikuti ujian Skripsi Program Studi Sarjana

Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan di Akademi Teknik Radiodiagnostik

dan Radioterapi Bali.

Denpasar, Februari 2024


Pembimbing

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NIK: ...................................
Lampiran 8 Halaman penetapan panitia penguji
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)

Terhadap Signal to Noise Ratio (SNR) pada

Pemeriksaan Mammografi

Nama : XXXXXXXXX

NIM :000000000

Telah diujikan pada ujian Skripsi Program Studi Sarjana Terapan Teknologi

Radiologi Pencitraan oleh dewan penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal :

DEWAN PENGUJI:

1. Penguji 1 : …………………………………………… ( )

2. Penguji 2 :…………………………………………….. ( )

3. Penguji 3 : ……………………………………………. ( )

Mengetahui,
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali
Direktur

dr.I Bagus Gede Dharmawan,Sp.Rad


NIK : 204-1009-70-006
Lampiran 9 Pernyataan Keaslian Penelitian
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : XXXXXXXX

NIM : 00000000

Judul Karya Tulis : Analisa Jeda Waktu Pembacaan Image Plate (IP)

Terhadap Signal to Noise Ratio (SNR) pada

Pemeriksaan Mammografi

Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah karya asli penulis, apabila dikemudian

hari terbukti bahwa Skripsi ini tidak asli, maka penulis bersedia mendapatkan

sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Denpasar, Februari 2024


Penulis,

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NIM : 000000000000
Lampiran 10 Halaman daftar isi
Contoh penulisan Daftar Isi sebagai berikut, untuk isian daftar isi disesuaikan
dengan pedoman Skripsi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i


HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ...............................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................X
DAFTAR BAGAN.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................................... 8
1. Delay Time Processing ................................................................... 8
2. Computed Radiography (CR) ......................................................... 9
3. Imaging Plate (IP) ........................................................................ 12
4. Image Quality Computed Radiography ......................................... 13
5. Mammografi .................................................................................. 17
B. Kerangka Teori ........................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 20
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 20
C. Variabel Penelitian .................................................................................. 21
D. Definisi Operasional................................................................................ 21
E. Alat dan Bahan ....................................................................................... 23
F. Prosedur Penelitian.................................................................................. 25
G. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 26
H. Metode Pengolahan dan Analisis data .................................................... 27
I. Alur Penelitian ........................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 11 Halaman daftar table
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Penelitian - Penelitian Terdahulu............................. 8


Tabel.2.1. Perbandingan Fat saturation dan Water
Excitation ........................................................................... 39
Tabel 2.2. Atenuasi sinyal pada jaringan biologi dengan
pencitraan MT .................................................................. 45
Tabel 2.3. Protokol Rutin MRI Sendi Bahu ................................ 47
Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian ................................. 53
Tabel 3.2. Checklist Kontras Subjektif ......................................... 56
Tabel 3.3. Checklist Patologi ........................................................... 56
Tabel 3.4. Checklist Kualitas Citra................................................. 57
Tabel 3.5. Jadwal Penelitian ............................................................ 63
Tabel 4.1. Sekuens Rutin pada Pemeriksaan MRI Sendi
bahu ..................................................................................... 65
Tabel 4.2. Hasil Penilaian Anatomi Citra MRI
Muskuloskeletal .............................................................. 68
Lampiran 12 Halaman daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Potongan Coronal MRI Sendi Bahu .......................... 12


Gambar 2.2. Impingement pada Acromion yang melengkung
(Tipe II) ............................................................................... 14
Gambar 2.3. Ruptur parsial pada bagian anterior tendon
supraspinatus dengan perifocal tendinosis ......... 15
Gambar 2.4. Ruptur parsial akibat impingement (a), rupture
disertai efusi sendi dan cairan pada bursa
subcoracoid (b) ............................................................... 16
Gambar 2.5. Citra Ligamen coracohumeral normal pada
MRI(a), Citra Ligamen coracohumeral pada
pasien frozen shoulder(b) ........................................... 17
Gambar 2.6. Cairan pada sepanjang tendon bisep (biceps
sheath)................................................................................. 18
Gambar 2.7. Gambaran lesi hill-sachs (a), gambaran soft
tissue brankart dengan lesi hill-sachs (b).............. 19
Lampiran 13 Halaman daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Citra MRI Sendi Bahu pada T1 SPIR dan T1 FFE-SWEMT
Lampiran 2 Rekapitulasi Nilai Intensitas Sinyal dan Kontras Jaringan
Lampiran 3 Rekapitulasi Penilaian Informasi Anatomi MRI Sendi Bahu
Lampiran 4 Rekapitulasi Penilaian Patologi MRI Sendi Bahu
Lampiran 5 Hasil Uji homogenitas Varians Sampel Penelitian
Lampiran 6 Hasil Uji Komparatif Pada Sinyal Citra Dan Kontras Jaringan
Lampiran 7 Hasil Uji Komparatif Pada Informasi Citra
Lampiran 8 Hasil Uji Komparatif pada Informasi Patologi
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Bukti Pengambilan Data
Lampiran 11 Keputusan Etical Clearance
Lampitan 12 Form Informed Concent
Lampiran 14 Kerangka Teori
KERANGKA TEORI
Lampiran 15 Kerangka Konsep

KERANGKA KONSEP
Lampiran 16 Definisi Operasional
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Definisi Alat Cara Ukur


Skala
Operasional ukur
Variabel Sekuens berbasis Sistem Nominal Pemilihan pada
Bebas: Spin Echo dengan komputer sistem dengan
T1 SPIR pembobotan memilih Sekuen
kontras T1 yang T1 FSE dan
disisipkan teknik penambahan
Fat Suppression SPIR pada tab fat
berupa SPIR supresi
(dengan tingkat
supresi: strong)
Variabel Sekuens berbasis Sistem Nominal Pemilihan pada
Bebas: gradient echo computer sistem dengan
T1 FFE dengan memilih sekuen
SWE-MT pembobotan T1 FFE dan
kontras T1 yang dilanjutkan
disisipkan SWE penambahan
dengan pulsa SWE pada tab fat
binomial 1331 supresi
dan MT pada fase (pengaturan sub
on-resonance parameter pulse
Tipe 1331) dan
MT pada tab
MTC (on
resonance)
Variabel kualitas berupa Regio of Ratio Membuat ROI
Terikat: intensitas sinyal Interest elips dengan
Sinyal yang berkorelasi mapping area 100px pada
Otot langsung pada setiap informasi
SNR pada citra yang dinilai
otot sendi bahu
dalam setiap
sekuens, meliputi
m.supraspinatus,
m.infraspinatus,
m.subscapularis,
Biceps tendon39,40
Variabel Penilaian kontras Regio of Ratio Membandingkan
Terikat: jaringan yang Interest ROI elips yang
Kontras berkorelasi mapping telah dibuat
Jaringan langsung pada masing
Variabel Definisi Alat Cara Ukur
Skala
Operasional ukur
terhadap CNR masing citra otot
dari sekuen yang dibandingkan
diterapkan dengan ROI pada
dengan bone marrow
membandingkan
sinyal citra otot
diatas dengan
sinyal bone
marrow pada
caput humeri.
Variabel Informasi yang Checklist Ordinal Penilaian
Terikat: ditampilkan pada dalam subjektif oleh
Informasi citra yang Relative radiolog dengan
Anatomi dihasilkan yang Visual menilai setiap
berupa informasi Grading informasi
anatomi secara (rVGA) anatomi dengan
visual (pada m. penilaian
supraspinatus, m. bertingkat
infraspinatus, m. (grading)
subscapularis,
bone marrow)
dan
Variabel Penilaian Checklist Ordinal Penilaian
Terikat: kejelasan patologi dalam subjektif oleh
Informasi yang ditampilkan Relative radiolog dengan
Patologi pada citra secara Visual menilai setiap
umum (bila ada). Grading informasi
(rVGA) anatomi dengan
penilaian
bertingkat
(grading)
Lampiran 17 Abstrak
ABSTRAK
Latar belakang: Kendala yang muncul pada pemeriksaan MRI sendi bahu
ketika dokter pengirim dan dokter spesialis radiologi memerlukan gambaran
yang informatif citra otot tanpa kontribusi yang berarti dari lemak di sekitar
jaringan. Teknik rutin yang digunakan tidak mampu mengakomodir hal
tersebut, konsekuensinya, citra otot pada sekuen rutin secara jelas ikut
mengalami penekanan sinyal. Teknik kombinasi Selective Water Excitation
(SWE) dan Magnetization Transfer (MT) pada 3D-FFE diterapkan untuk dapat
menampilkan citra otot dengan penerapan pulsa selektif dan perubahan kimia
pada jaringan sendi bahu.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan
desain quasi experimental - one group post test only yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan selective water excitation dan
magnetization transfer sebagai alternatif peningkatan kualitas dan informasi
citra MRI sendi bahu sekuen T1 FFE dibandingkan dengan sekuen T1 SPIR.
Penelitian ini menerapkan purposive-convenience sampling dengan time
saturation, dengan menggunakan 20 pasien MRI sendi bahu dan 2 dokter
spesialis radiologi sebagai responden penilaian citra.
Hasil: Hasil yang signifikan ditunjukkan pada penilaian kualitas (sinyal otot
dan kontras jaringan) serta informasi citra (informasi anatomi dan patologi).
Seluruh indikator menunjukkan P-value sebesar <0,001 (P < α), dengan
sekuen T1 FFE-SWEMT menunjukkan superioritas pada seluruh aspek yang
dinilai dibandingkan dengan sekuen T1-SPIR.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan kombinasi teknik
Selective Water Excitation (SWE) dan Magnetization Transfer (MT) terhadap
peningkatan kualitas citra serta informasi citra MRI Sendi Bahu bila
dibandingkan dengan sekuen T1-SPIR.

Kata Kunci: MRI Sendi Bahu, SWE, MT, FFE, SPIR.


ABSTRACT
Background: Constraints which arise in the examination of shoulder joint MRI
when general practitioner and radiologists need an informative image of muscle
without meaningful contributions from fat signal around the tissue. The routine
protocol used was not able to accommodate this issue, consequently, the muscle
image in the routine sequence clearly also experiences signal suppression. The
combination of Selective Water Excitation (SWE) and Magnetization Transfer
(MT) techniques in 3D-FFE applied to be able to display muscle images better by
applying selective pulses and chemical changes in the shoulder joint tissue.
Method: This study was a comparative analytic study with a quasi experimental-
one group post test only design which aims to determine the effect of SWE and
MT as an alternative to improving the image quality and information of T1 FFE
sequence shoulder MRI images compared to T1 SPIR sequences. By applying
purposive-convenience sampling with time saturation, this study used 20
shoulder MRI patients and 2 radiologists as respondents for image evaluation.
Results: Significant results were shown in the assessment of image qualities
(muscle signal and tissue contrast) and image information’s (anatomical and
pathological information). All indicators show a P-value of <0,001 (P < α). T1
FFE-SWEMT sequence showing superiorities in all aspects assessed compared to
the T1-SPIR sequence.
Conclusion: There is a significant effect of the application of combination of SWE
and MT techniques to improve image qualities and image information’s of
shoulder joint MRI when compared with T1-SPIR sequences.

Keywords: Shoulder Joint MRI, SWE, MT, FFE, SPIR.

Anda mungkin juga menyukai