Dosen Pengampu I MADE PURWA DHARMITA, S.ST., M.Kes.
Disusun oleh : NI DESAK PUTU SUARNINGSIH NIM. 022205404
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI BALI (ATRO BALI) 2023 REVIEW JURNAL CT SCAN
Judul Prevalence of Diffuse Idiopathic Skeletal Hyperostosis Diagnosed by Whole
Spine Computed Tomography: A Preliminary Study Published Clinics in Orthopedic Surgery • Vol. 10, No. 1, 2018 • www.ecios.org Tahun 2018 Penulis Bum-Soo Kim, MD, Myung-Sang Moon, MD, Min Geun Yoon, MD, Seong-Tae Kim, MD, Sang-Jae Kim, MD, Min-Su Kim, MD, Dong Suk Kim, MD Reviewer Ni Desak Putu Suarningsih
Abstrak Latar Belakang : Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis (DISH)
ditandai dengan osifikasi pada entesis. Sebelumnya diagnosis utama didasarkan pada hasil roentgen thorax atau lateral whole spine. Perkembangan terbaru melaporkan computed tomography (CT) thorax atau thoracolumbal dapat mendiagnosis DISH dengan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki prevalensi dan lokasi DISH serta untuk mengevaluasi prevalensi komorbiditas, seperti osifikasi ligamentum longitudinal posterior (OPLL) dan osifikasi ligamentum flavum (OLF), dengan menggunakan pemeriksaan CT whole spine. Metode : penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh hasil CT Scan whole spine pada pasien usia 16 tahun ke atas yang diperiksa di Rumah Sakit Umum Cheju Halla pada rentang waktu bulan Februari 2011 sampai Desember 2016. Diagnosis DISH dibuat sesuai dengan kriteria modifikasi Resnick. Kemudian dilakukan evaluasi prevalensi DISH di setiap dekade usia beserta lokasinya, juga dilakukan evaluasi prevalensi OPLL dan OLF pada pasien dengan DISH. Hasil: ditemukan Insiden DISH sebesar 24,4% (40 dari 164 kasus). Tidak ada kasus DISH pada pasien berusia 40-an ke bawah. Persentil insiden DISH pada pasien usia 50-an, 60-an, 70-an, 80-an, dan 90-an masing-masing adalah 20,0% (4 dari 20 kasus), 32,3% (10 dari 31 kasus), 40,0% (10 dari 25 kasus), 34,5% (10 dari 29 kasus), dan 27,3% (6 dari 22 kasus). Korelasi positif antara dekade usia dan kejadian DISH tercatat (r = 0,853, p = 0,007). Pasien DISH memiliki insiden OLF (22,5%) dan OPLL (37,5%) yang lebih tinggi. Lokasi DISH paling umum ditemukan di pertengahan tulang thoracal (90,0%) dan di tulang thoracal bagian bawah (87,5%). Terdapat satu kasus DISH yang hanya melibatkan tulang cervical saja. Kesimpulan: pada penelitian ini dapat disimpulkan lebih banyak ditemukan Insiden DISH yang didiagnosis dengan modalitas CT whole spine.
Metode Penelitian ini menggunakan metode retrospektif, dengan subjek
Penelitian seluruh citra CT Scan whole spine pasien dengan usia di atas 16 tahun yang diperiksa di Rumah Sakit Umum Cheju Halla pada rentang waktu Februari 2011 hingga Desember 2016. Pasien yang menjalani operasi tulang belakang atau fraktur traumatic tulang belakang dan pasien dengan ankylosing spondylodiscitis atau metastase tumor spinal dikecualikan dari penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS ver. 19.0 (IBM Corp., Armonk, NY, USA). Uji korelasi Pearson digunakan untuk menilai prevalensi DISH pada setiap dekade usia. Uji Chi-square digunakan untuk membandingkan prevalensi DISH antar jenis kelamin. Koefisien korelasi intraclass (ICC) dihitung untuk menilai keandalan intra- dan inter-observer. Keandalan ditentukan dengan mengulangi pengukuran pada 30 subjek dengan interval 3 bulan setelah pengukuran awal pada CT scan. P- value kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Latar Belakang Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis (DISH), juga dikenal sebagai penyakit Forestier-Rotes-Querol, adalah penyakit noninflamasi sistemik dengan etiologi yang tidak diketahui. DISH ditandai dengan osifikasi progresif dari ligamen longitudinal anterior dan proliferasi tulang pada enthesis. Meskipun metodologi diagnostik untuk DISH belum ditetapkan, kriteria diagnostik yang disarankan oleh Resnick dan Niwayama pada tahun 1976 yang sering digunakan, yaitu meliputi : (1) osifikasi terjadi setidaknya pada empat vertebra yang berdekatan dan tanpa degenerasi diskus dengan mempertimbangkan ruang diskus intervertebralis dan (2) tidak adanya degenerasi atau fusi dari sendi sakro-iliaka dan sendi apofisis. Kewaspadaan akan DISH timbul karena adanya laporan terkait morbiditas. Terdapat beberapa laporan yang menyatakan terdapat hubungan antara penyakit metabolik atau kardiovaskular dengan DISH, laporan yang lain menjelaskan berbagai kondisi yang berkaitan dengan DISH atipikal tulang cervical atau lumbal. Disfagia atau dispynea dapat terjadi pada pasien dengan DISH tulang cervical. DISH yang terjadi pada tulang lumbal dapat menyebabkan beberapa jenis stenosis tulang lumbal atau perubahan kesejajaran spino-pelvic. DISH bahkan dianggap sebagai penyebab nyeri punggung atau gangguan fungsi fisik yang kurang diketahui. DISH telah dievaluasi secara konvensional dengan menggunakan film thorax atau abdomen. Baru-baru ini, computed tomography (CT) scan thorax dan thoracolumbal digunakan untuk evaluasi DISH. Diagnosis dengan citra CT scan ini dilaporkan lebih dapat diandalkan. Namun, belum ada laporan yang mengevaluasi epidemiologi dan etiologi DISH dengan menggunakan citra CT scan whole spine. CT wholespine dapat mengevaluasi prevalensi DISH torakal, servikal, dan lumbal, serta dapat menunjukkan osifikasi ligamentum longitudinal posterior (OPLL) tulang servikal atau osifikasi ligamentum flavum (OLF) dengan DISH secara bersamaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan citra CT scan whole spine untuk mengevaluasi prevalensi DISH yang khas (pada thorakal) dan DISH atipikal (lumbal dan / atau servikal) serta epidemiologi DISH.
Permasalahan Belum terdapatnya penelitian mengenai evaluasi DISH dengan
Jurnal memanfaatkan citra CT Scan whole spine. Solusi Yang Sebanyak 164 CT Scan wholespine dilakukan analisis. CT Scan ditawarkan multidetector 64 slice (Philips, Cleveland, OH, USA, iCT Scan 128) digunakan untuk penelitian ini. Citra digital dari seluruh pemeriksaan whole spine direkonstruksi dan dievaluasi oleh aplikasi picture archiving and communication system (PACS; STARPACS5081, Infinitt Healthcare, Seoul, Korea). Diagnosis definitif DISH dibuat sesuai dengan kriteria oleh Resnick dan Niwayama. Beberapa modifikasi dari kriteria Resnick yang disajikan oleh Oudkerk dkk, diterapkan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah sudut yang dibentuk oleh osteofit dalam kaitannya dengan corpus vertebra, yang seharusnya lebih besar dari 90 ° untuk membedakan flowing osifikasi dari bridging osteofit degeneratif. Diagnosis DISH tidak dibuat pada kasus perubahan diskus vertebra degeneratif yang parah. Dalam kasus perubahan disk degeneratif ringan atau sedang dalam kombinasi dengan flowing osifikasi, DISH dapat didiagnosis. Insiden typical DISH (vertevra thorakal) dan atypical DISH (lumbal dan / atau servikal) dievaluasi. Keberadaan DISH dari area tulang belakang lain di typical DISH diteliti. Lokasi DISH dibagi menjadi lima yaitu: vertebra cervikal (C1–7), vertebra torakal atas (T1–4), vertebra torakal tengah (T5–8), vertebra torakal bawah (T9– 12), dan vertebra lumbal (L1–5). Kemudian dilakukan evaluasi prevalensi di masing-masing lokasi. Dilakukan juga perbedaan prevalensi OPLL atau OLF antara pasien dengan dan tanpa mengevaluasi keberadaan DISH. Peninjauan juga dilakukan pada parameter klinis seperti usia dan jenis kelamin. Semua citra CT scan whole spine dianalisis dua kali oleh dua ahli bedah ortopedi (MGY dan SJK) dengan interval 3 bulan. Semua citra disajikan kepada pengamat dalam urutan acak.
Kesimpulan Insiden DISH lebih banyak dapat didiagnosis dengan
menggunakan pemeriksaan CT Scan whole spine. DISH di daerah atipikal (tulang cervikal atau lumbal) dapat terjadi tanpa disertai DISH di area tulang torakal. CT Scan whole spine dapat menjadi modalitas yang berharga untuk mengevaluasi prevalensi dan lokasi DISH di seluruh area tulang belakang serta tingkat komorbiditas OLF dan OPLL.
Saran Untuk mendapatkan diagnosis DISH dengan lebih cepat dan
akurat, sebaiknya digunakan pemeriksaan CT Scan whole spine. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk membandingkan diagnosis DISH pada x-ray whole spine dengan CT Scan whole spine, perbandingan DISH pada kelompok berbagai usia, serta korelasi klinis antara DISH dengan penyakit LBP (low back pain), metabolisme, serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Citra CT Scan whole spine pada kasus DISH Keterangan : gambar di atas (A,B) merupakan citra sagittal CT Scan whole spine pada kasus diffuse idiopathic skeletal hyperostosis (DISH) pada vertebra cervical (C3-6). Terlihat Flowing bridging osifikasi dan osifikasi parsial ( ditunjukan oleh dua tanda panah) dari tiga diskus yang berdekatan (C3-6).
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis