Hiyrocephalus : Hidrosefalus dapat didefinisikan sebagai dilatasi
aktif dari ventrikel yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
produksi cairan serebrospinal (CSF) di ventrikel dan penyerapannya ke sirkulasi sistemik, Hidrosefalus paling sering terjadi pada masa bayi akibat kelainan kongenital dan perdarahan intraventrikular pada bayi premature. Ciri - ciri Kepala besar, ubun-ubun yang tegang dan menonjol, jahitan yang terputus, kulit kepala yang tipis dan mengkilat dengan pembuluh darah yang terlihat jelas, lengan kaku, dan kaki yang mudah berkontraksi, pandangan “matahari terbenam” (pupil mata mungkin dekat dengan kelopak mata bawah), kesulitan bernapas, pemberian makan yang buruk, keengganan bayi untuk menekuk atau menggerakkan leher atau kepalanya, keterlambatan tahap perkembangan. Tumor paru pada anak Pleuropulmonary blastoma ditemui pada masa kanak-kanak, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan (90% pada mereka yang berusia antara 0-2 tahun). Pleuropulmonary blastoma dianggap sebagai bentuk dari blastoma paru. Ini terdiri dari komponen mesenkimal dan epitel yang menyerupai paru janin. Pleuropulmonary blastoma biasanya terlihat sebagai massa besar di toraks dengan campuran solid-cystic heterogen dengan atenuasi rendah, efusi pleura (bukan kelainan dominan), pergeseran mediastinum kontralateral, dan kurangnya invasi dinding dada. Abses paru pada anak Ada dua jenis abses paru, yang dapat secara sewenang-wenang dibagi menjadi primer dan sekunder berdasarkan adanya kondisi yang sudah ada sebelumnya. Abses paru primer terjadi pada anak yang sebelumnya sehat dengan paru-paru normal. Abses paru sekunder terjadi pada anak dengan kelainan paru-paru yang mendasari, yang dapat bersifat kongenital (fibrosis kistik, imunodefisiensi, atau struktural seperti malformasi adenomatoid kistik kongenital) atau didapat (akalasia atau kelainan neurodevelopmental). Abses paru sekunder dapat terjadi pada anak-anak dengan risiko tinggi aspirasi paru, penyandang imunokompromis, dan mereka yang memiliki kelainan struktural paru lokal atau penyakit paru supuratif yang tersebar secara luas. Secara umum, risiko aspirasi paru lebih tinggi pada anak-anak dengan kelainan neurodevelopmental, terutama pada mereka dengan koordinasi menelan yang kurang baik, kondisi neuromuskular seperti distrofi miotonik dan distrofi otot Duchenne, serta anak-anak dengan kelainan pada kerongkongan.