Anda di halaman 1dari 11

BIOFARM

Jurnal Ilmiah Pertanian


ISSN Print: 0216-5430; ISSN Online: 2301-6442
Vol. 14, No. 2, Oktober 2018

Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap


Pertumbuhan Setek Beberapa Klon Kopi Robusta (Coffea
canephora)
Effect of Substance Types of Natural Growth Regulators on Growth of Some
Robusta Coffee Clones Cuttings (Coffea canephora)
Rofiul Azmi1* dan Ari Handriatni
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pekalongan
*Korespondensi Penulis: rofiul_azmi@rocketmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam zat pengatur tumbuh alami dan klon kopi Robusta serta
interaksinya terhadap pertumbuhan setek kopi Robusta. Penelitian dilakukan di Desa Mesoyi K ecamatan Talun Kabupaten
Pekalongan. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3
kali. Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Faktor pertama macam zat pengatur tu mbuh
meliputi (air kelapa muda, ekstrak kecambah kacang hijau, urin sapi), faktor kedua macam klon kopi Robusta (BP 409, BP
42, BP 288, SA 34). Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, panjang tunas,
jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, bobot basah tanaman, bobot basah akar, bobot kering tanaman, bobot kering akar.
Hasil penelitian menunjukkan macam zat pengatur tumbuh alami berbeda sangat nyata terhadap semua variabel kecuali
berbeda nyata terhadap variabel kecepatan tumbuh tunas, bobot basah akar, dan bobot kering akar.Perlakuan macam zat
pengatur tumbuh terbaik adalah air kelapa muda.Hasil penelitian menunjukkan macam klon kopi Robusta berbeda sangat
nyata terhadap variabel persentase setek tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar,bobot basah tanaman, bobot
kering tanaman, berbeda nyata terhadap variabel panjang akar, bobot basah akar, bobot keing akar, dan tidak berbeda
nyata terhadap variabel kecepatan tumbuh tunas.Klon kopi Robusta terbaik adalah BP 409.Ter dapat interaksi antara
macam zat pengatur tumbuh alami dan macam klon kopi Robusta. Interaksi terbaik dicapai pada kombinasi perlakuan air
kelapa muda dan klon kopi Robusta BP 409.

Kata kunci: kopi robusta, ZPT alami, setek

ABSTRACT
This research aims to determine the effect of natural growth regulator and Robusta coffee clones and their interaction with
the growth of Robusta coffee cuttings. The study was conducted in Mesoyi Village, Talun, Pekalongan. The design used
randomized block design. consisting of 2 factorials with 3 replications. Data were analyzed by F test and continued with BNT
test of 5% level. The first factors is kind of growth regulators substance (young coconut water, green bean sprout extract,
cow urine), second factor Robusta coffee clones (BP 409, BP 42, BP 288, SA 34). Observation variables include shoot
growth rate, percentage of growing cuttings, shoot length, number of leaves, root number, root length, wet weight of plant,
wet root weight, plant dry weight, dry root weight. The results showed that the natural growth regulator substances differed
significantly among all variables except for the variables of shoot growth rate, root wet weight, and root dry weight. The best
kind of growth regulator treatment is young coconut ar. The results showed that Robusta coffee clones differed significantly
from percentage of growing cuttings, shoot length, leaf number, root quantity, wet weight of plant, dry weight of plant,
significantly different to root length variables, root wet weight, root weights, and no Significantly different to the variables of
shoot growing rate. The best Robusta coffee clone is BP 409. There is an interaction between various natural growth
regulators and Robusta coffee clones. The best interaction was achieved in a combination of young coconut water treatment
and Robusta BP 409 coffee clones.

Keywords: robusta coffee, natural ZPT, cuttings

PENDAHULUAN mengalami fluktuasi harga sebagai akibat


Kopi (coffea sp) merupakan tanaman ketidakseimbangan antara permintaan dan
perkebunan yang sudah lama dibududayakan. persediaan komoditas kopi di pasar dunia
Selain sebagai sumber penghasilan rakyat, (Rahardjo, 2012).
kopi menjadi komoditas andalan ekspor dan Saat ini Indonesia menjadi produsen
sumber pendapatan devisa Negara. Meskipun utama kopi ketiga setelah Brasil dan Vietnam.
demikian, komoditas kopi sering kali Luas tanaman kopi di Indonesia 1.292.965 ha
72 BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018

(tahun 2011) dengan produksi 633.991 ton sel, giberelin dapat menstimulasi pembelahan
dan sekitar 96% diusahakan oleh rakyat. Kopi sel, pemanjangan sel atau keduanya, sitokinin
Indonesia tergolong dalam dua jenis kopi mendukung terjadinya pembelahan sel, ethi-
yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Keung- len berperan dalam proses pematangan buah,
gulan kopi Arabika adalah kopi ini mempunyai dan asam absisat. ZPT secara garis besarnya
cita rasa yang bersifat khas sehingga pasar- dapat dibagi atas dua golongan, yaitu alami
nya pun khusus, sedangkan kopi robusta dan sintetis seperti urine sapi, air kelapa, eks-
merupakan salah satu komoditas yang memi- trak kecambah kacang hijau, ekstrak bawang
liki nilai strategis dalam rangka pemberda- merah yang termasuk ZPT alami (Bhimas,
yaan ekonomi rakyat. Prospek komoditi kopi 2010).
Indonesia sangat besar karena didukung ada- Dari banyaknya klon-klon kopi Robusta
nya ketersediaan lahan pengembangan kopi maka perlu dicari mana yang termasuk baik
serta Indonesia memiliki keunggulan geogra- untuk ditanam, dan setelah diadakan pengu-
fis dan iklim yang menghasilkan kopi yang jian kembali secara lokal, yang dianjurkan
mempunyai cita rasa dan aroma yang dige- untuk ditanam secara besar-besaran adalah
mari masyarakat dunia (Direktorat Jenderal klon-klon BP 42, BP 288, BP 358, BP 409, BP
Perkebunan, 2013). 234 SA 237. Namun untuk keberhasilan setek
Perbanyakan tanaman kopi dapat dila- dari beberapa klon kopi Robusta ini memiliki
kukan dengan cara vegetaif dan generative. persentase yang berbeda. Menurut Rahardjo
Perbanyakan generative menggunakan bagi- (2012) klon-klon kopi Robusta mempunyai
an generative tanaman kopi untuk perba- persentase keberhasilan setek yang berbeda
nyakan, yaitu benih (biji). Sementara itu per- seperti BP 409 yang memiliki pesentase
banyakan dengan cara vegetative, yaitu setek mencapai 75% kemudian ada BP 42
menggunakan bagian vegetative tanaman ko- yang memiliki persentase mencapai 60% dan
pi, seperti daun, ranting, cabang, dan akar un- klon-klon lain yang mempunyai persentase
tuk perbanyakan tanaman. Cara perbanyakan yang berbeda pula. Penelitian ini dilakukan
vegetaif, diantaranya setek dan dan sambung dengan tujuan untuk mengetahui macam ZPT
terutama untuk kopi jenis Robusta. (Rahardjo, alami yang tepat untuk pertumbuhan setek
2012). kopi, mengetahui klon kopi Robusta mana
Perbanyakan vegetatif salah satunya yang pertumbuhan seteknya terbaik dan
adalah dengan cara setek, diharapkan dapat mengetahui interaksi antara macam ZPT
terjamin sifat-sifat yang sama dengan indu- alami dan klon kopi Robusta terhadap pening-
kannya. Agar pembangunan di bidang perke- katan pertumbuhan setek kopi.
bunan yang telah direncanakan pemerintah
dapat segera terwujud, maka perlu adanya BAHAN DAN METODE
upaya dalam cara pelaksanaannya, sehingga Percobaan telah dilaksanakan di Desa
pada saat tanam selalu tersedia bibit dalam Mesoyi, Kecamatan Doro, Kabupaten Peka-
jumlah cukup, tepat waktu dan berkualitas longan pada ketinggian tempat ± 450 meter di
tinggi. Indikasi keberhasilan penyetekan ada- atas permukaan laut (m dpl). Percobaan dilak-
lah timbulnya akar dan tunas. Usaha untuk sanakan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan
mempercepat timbulnya akar dan tunas pada Agustus sampai dengan Oktober 2016. Ran-
setek kopi dapat di tempuh dengan pembe- cangan yang akan digunakan dalam perco-
rian zat perangsang tumbuh (Kiptiyah, 2005). baan ini adalah Rancangan Acak Kelompo
ZPT adalah senyawa organik yang bu- (RAK) dengan tiga kali ulangan yang terdiri
kan hara (nutrien), yang dalam jumlah sedikit atas dua faktor, Macam zat pengatur tumbuh
dapat mendukung, menghambat dan dapat yang terdiri atas M1: air kelapa muda, M2:
merubah proses fisiologi tumbuhan. ZPT ter- ekstrak kecambah kacang hijau, M3: urin
diri dari lima yaitu auksin yang mempunyai ke- sapi, dan Macam klon kopi Robusta yang
mampuan dalam mendukung perpanjangan terdiri atas K1: BP 409, K2: BP 42, K3: BP
BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018 73

288, K4: SA 34. Dengan demikian terdapat 12 menggunakan uji kontras orthogonal.
kombinasi perlakuan, masing-masing kombi-
nasi diulang tiga kali sehingga seluruhnya ada HASIL DAN PEMBAHASAN
(3x4) x 3 = 36 satuan percobaan. Matrik hasil analisis data penelitian
Variabel yang diamati meliputi: kecepa- pengaruh macam ZPT alami dan macam klon
tan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, kopi Robusta terhadap pertumbuhan setek
panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, beberapa klon kopi Robusta (Coffea
panjang akar, bobot basah tanaman, bobot canephora.) disajikan pada Tabel 1. Angka
basah akar, bobot kering tanaman, bobot rata-rata dan analisis statistik data komponen
kering akar. Data yang diperoleh dianalisis pertumbuhan setek klon kopi Robusta pada
dengan Uji F. Jika antara faktor yang dicoba Tabel 2, sedangkan angka rata- rata penga-
terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan ruh interaksi antara macam ZPT alami dan
Uji BNT 5%. Faktor macam ZPT alami dan macam klon kopi Robusta pada Tabel 3.
macam klon kopi Robusta dianalisis dengan

Tabel 1. Matrik Hasil Analisis Statistik Pengaruh Macam ZPT Alami dan Macam klon kopi Robusta
terhadap pertumbuhan setek beberapa klon kopi Robusta (Coffea canephora.)
Faktor yang dicoba
No. Variabel yang diamati Pemberian
Defoliasi Interaksi
pupuk phospat
1 Kecepatan tumbuh tunas (hari) * tn tn
2 Persentase setek tumbuh (%) ** ** tn
3 Panjang tunas (cm) ** ** *
4 Jumlah daun (helai) ** ** tn
5 Jumlah akar (buah) ** ** *
6 Panjang akar (cm) ** * tn
7 Bobot basah tanaman (gram) ** ** *
8 Bobot basah akar (gram) * * tn
9 Bobot kering tanaman (gram) ** ** **
10 Bobot kering tanaman (gram) * * tn
Keterangan:
** : Berbeda sangat nyata, * : Berbeda nyata, tn : Tidak berbeda nyata

Pengaruh macam Zat Pengatur Tumbuh Pemberian auksin dari luar dengan
alami konsentrasi yang tepat mampu memacu per-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan organ vegetatif tanaman seperti
macam ZPT alami berbeda nyata terhadap tunas,dengan pemberian auksin eksogen
kecepatan tumbuh tunas tanaman. Kecepa- dapat menambah serta memacu aktivitas
tan tumbuh tunas tanaman tercepat dicapai auksin endogen yang sudah ada pada stek
pada perlakuan macam ZPT alami air kelapa tersebut sehingga dapat memacu tumbuhnya
muda (M1), diikuti Urin sapi (M3), sedangkan tunas pada setek lebih awal dari pada setek
kecepatan tumbuh tunas terendah pada yang tidak diberi zat pengatur tumbuh dari
perlakuan ekstrak kecambah kacang hijau luar. Hal ini sejalan dengan pernyataan
(M2). Hal ini karena pemberian auksin ekso- (Aguzen, 2009) bahwa pemberian air kelapa
gen (dari luar) akan meningkatkan aktifitas mampu meningkatkan pertumbuhan tunas,
auksin endogen yang sudah ada pada stek, tajuk dan daun pada stek yang disebabkan
sehingga mendorong pembelahan sel dan oleh keberadan hormons auksin, sitokinin
menyebabkan tunas muncul lebih awal, dari dan giberelin yang terkandung dalam air
ketiga zat pengatur tumbuh diatas sama- kelapa, setelah diserap dan ditranslokasikan
sama mengandung hormon auksin dalam ke tunas stek dapat merangsang dan mema-
jumlah yang berbeda. cu pertumbuhan tunas stek.
74 BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018

Tabel 2. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Komponen Pertumbuhan Setek Klon Kopi
Robusta
Perlakuan Kecepatan Persentase Panjang Jumlah Jumlah
tumbuh tunas setek tumbuh tunas daun akar
(hari) (%) (cm) (helai) (buah)
Macam ZPT Alami
M1 : Air Kelapa 21,27 a 73,33 b 3,91 b 4,62 c 2,43 b
M2 : Ekstrak Kecambah 22,48 b 60,00 a 2,72 a 3,50 b 2,09 a
M3 : Urin Sapi 22,47 b 58,33 a 2,65 a 3,43 a 1,92 a
F Hitung 14,93** 6,42** 20,20** 28,05** 7,36**
F Tabel 5% 3,44 3,44 3,44 3,44 3,44
F Tabel 1% 5,72 5,72 5,72 5,72 5,72
BNT 5% 1,84 19,03 0,92 0,74 0,57
KK 0,05 0,18 0,18 0,11 0,16
Macam Klon Kopi Robusta
K1 : BP 409 21,38 73,33 c 4,24 d 4,42 c 2,69 d
K2 : BP 42 21,87 73,33 c 3,29 c 3,87 b 2,29 c
K3 : BP 288 22,64 46,67 a 2,17 a 3,36 a 1,60 a
K4 : SA 34 22,40 62,22 b 2,66 b 3,76 b 2,01 b
F Hitung 2,43 tn 11,35** 24,18** 9,22** 16,63**
F Tabel 5% 3,05 3,05 3,05 3,05 3,05
F Tabel 1% 4,63 4,63 4,63 4,63 4,63
BNT 5% 1,84 19,03 0,92 0,74 0,57
KK 0,05 0,18 0,18 0,11 0,16
Keterangan:
Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji BNT pada taraf 5 %. ** = Berbeda sangat nyata, * = Berbeda nyata, tn = Tidak berbeda nyata.

Tabel 3. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Komponen Pertumbuhan Setek Klon Kopi
Robusta
Perlakuan Panjang Bobot basah Bobot Bobot kering Bobot
akar tanaman basah akar tanaman kering akar
(cm) (gram) (gram) (gram) (gram)
Macam ZPT Alami
M1 : Air Kelapa 5,85 b 5,17 c 0,78 b 0,52 c 0,08 b
M2 : Ekstrak Kecambah 5,04 a 3,66 a 0,70 a 0,40 a 0,07 a
M3 : Urin Sapi 4,87 a 4,23 b 0,69 a 0,44 b 0,06 a
F Hitung 5,87** 10,53** 3,83** 11,21** 4,02*
F Tabel 5% 3,44 3,44 3,44 3,44 3,44
F Tabel 1% 5,72 5,72 5,72 5,72 5,72
BNT 5% 1,27 1,38 0,14 0,11 0,02
KK 0,14 0,19 0,11 0,14 0,17
Macam Klon Kopi Robusta
K1 : BP 409 5,91 c 5,03 c 0,80 b 0,53 c 0,08 b
K2 : BP 42 4,98 ab 4,50 b 0,72 a 0,47 b 0,07 a
K3 : BP 288 4,82 a 3,49 a 0,67 a 0,37 a 0,06 a
K4 : SA 34 5,32 b 4,38 b 0,70 a 0,44 b 0,07 a
F Hitung 3,74* 5,49** 4,39* 10,02** 3,14*
F Tabel 5% 3,05 3,05 3,05 3,05 3,05
F Tabel 1% 4,63 4,63 4,63 4,63 4,63
BNT 5% 1,27 1,38 0,14 0,11 0,02
KK 0,14 0,19 0,11 0,14 0,17
Keterangan:
Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji BNT pada taraf 5 %. ** = Berbeda sangat nyata, * = Berbeda nyata, tn = Tidak berbeda nyata.

Hasil analisis statistik menunjukan setek tumbuh terbesar dicapai pada perla-
bahwa macam zat pengatur tumbuh alami kuan macam zat pengatur tumbuh alami air
berbeda sangat nyata terhadap persentase kelapa muda (M1), diikuti ekstrak kecambah
BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018 75

kacang hijau (M2) dan yang terendah adalah buh alami berpengaruh sangat nyata terha-
urin sapi (M3). Pemberian air kelapa pada dap variabel jumlah akar dan panjang akar.
stek kopi robusta memberikan hasil yang Jumlah akar dan panjang akar tertinggi dica-
lebih baik dari ekstrak kecambah kacang pai pada perlakuan air kelapa muda (M1),
hijau maupun urin sapi. Kandungan dalam air diikuti ekstrak kecambah kacang hijau (M2),
kelapa yang lebih baik dari kedua ZPT dan terakhir urin sapi (M3). Hasil percobaan
lainnya terutama kandungan auksin yang Aguzaen (2009), terlihat bahwa perendaman
mampu mencegah terjadinya pengguguran stek dalam 25% dan 50% air kelapa nyata
daun setek yang merupakan sumber cada- meningkatkan jumlah akar dan panjang akar
ngan makanan utama sebelum tunas mun- terpanjang bibit stek dibandingkan dengan
cul. Kandungan auksin tersebut juga mempe- control. Sebelumnya Krishnamoorty (1988)
ngaruhi pembelahan sel tanaman sehingga melaporkan bahwa untuk mempercepat ini-
dapat memacu tumbuhnya tunas pada setek siasi akar stek, memperbanyak jumlah akar
lebih cepat. Auksin juga mempunyai kemam- per stek, dan meningkatkan persentase stek
puan untuk mengatur pertumbuhan terutama berakar dapat dilakukan dengan pemberian
untuk merangsang pembentukan akar. Hal ini air kelapa.
sesuai dengan penelitian (Rusmayasari, Berdasarkan hasil analisis statistik
2009) di mana pemberian air kelapa muda macam zat pengatur tumbuh alami berbeda
mampu meningkatkan persentase setek hi- sangat nyata terhadapat bobot basah tana-
dup, panjang tunas dan jumlah akar. man dan bobot kering tanaman. Bobot basah
Hasil penelitin analisis statistik menun- tanaman tertinggi dicapai pada pemberian air
jukan bahwa macam zat pengatur tumbuh kelapa muda (M1), diikuti urin sapi (M3),
alami berpengaruh sangat nyata terhadap sedangakan bobot basah tanaman terendah
variabel panjang tunas dan jumlah daun. pada pemberian ekstrak kecambah kacang
Panjang tunas dan jumlah daun tertinggi hijau (M2). pemberian air kelapa muda pada
dicapai pada perlakuan air kelapa muda (M1), stek kopi mampu memberikan hasil yang
diikuti ekstrak kecambah kacang hijau (M2), lebih baik dari ektrak kecambah kacang hijau
dan terakhir urin sapi (M3). Pertumbuhan maupun urine sapi. Gardner dkk. (1991)
tunas pada stek yang diberi air kelapa lebih menyatakan bahwa pertumbuhan adalah
cepat dan serempak, hal ini karena adanya pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan
kandungan sitokinin yang terdiri atas kinetin pembesaran sel (peningkatan ukuran) yang
dan zeatin pada air kelapa. Menurut terakumulasi pada berat basah dan berat
Djamhuri (2011) adanya sitokinin memung- kering tanaman.
kinkan terjadinya pembentukan tunas de- Berat kering tanaman mencerminkan
ngan segera dan serempak, mencegah terja- akumulasi senyawa organik yang berhasil
dinya pengguguran daun yang lebih dini, disintesis tanaman dari senyawa organik
terjadinya pembelahan dan pembesaran sel terutama air dan karbohidrat. Menurut
yang lebih aktif. Hal yang sama juga Gardner dkk (1991), berat kering tanaman
dinyatakan oleh Karimah (2013) yang me- bergantung dari laju fotosintesis dan res-
nyatakan Pada air kelapa 50% terkandung pirasi. Respirasi menggunakan energi yang
sitokinin yang berperan sebagai regulator. berasal dari fotosintesis. Fotosintesis menga-
Sitokinin bekerja sama dengan auksin dapat kibatkan peningkatkan berat kering karena
berperan aktif dalam pembentukan tunas. pengambilan karbondioksida dan respirasi
Jumlah daun erat kaitannya dengan panjang menyebabkan pengeluaran karbondioksida
tunas, semakin panjang tunas tanaman maka dan mengurangi berat kering.
semakin banyak pula daun yang dihasilkan Berdasarkan hasil analisi statistik ma-
tanaman. cam zat pengatur tumbuh alami berbeda nya-
Hasil penelitian analisis statistik me- ta terhadap bobot basah akar dan bobot
nunjukan bahwa macam zat pengatur tum- kering akar. Bobot basah akar tetinggi dica-
76 BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018

pai pada pemberian air kelapa muda (M1) keseluruhan pertumbuhan pertunasan pada
diikuti ekstrak kecambah kacang hijau (M2) hampir semua genotipe yang diujikan me-
dan bobot basah terendah pada pemberian nunjukkan pertumbuhan yang baik. Hasil pe-
urin sapi (M3). Air kelapa muda mampu nelitian Purwadi & Taqwim (1995) me-
meningkatkan bobot basah/kering akar nunjukkan bahwa pertumbuhan setek untuk
karena dalam air kelapa muda tidak hanya karakter jumlah tunas pada beberapa geno-
mengandung auksin saja tetapi juga mineral tipe kopi Robusta tidak berbeda, namun se-
lainnya. Krishnamoorty (1988) melaporkan baliknya berbeda nyata pada karakter pan-
bahwa untuk mempercepat inisiasi akar stek, jang tunas dan berat kering tunas. Hasil ini
memperbanyak jumlah akar per stek, dan juga diperkuat oleh Budijanto (2004) dan
meningkatkan persentase stek berakar dapat Madjid (2007) yang memperlihatkan hasil
dilakukan dengan pemberian air kelapa. Hal yang tidak berbeda pada karakter jumlah
ini berhubungan dengan keberadaan zat-zat tunas, dan sebaliknya menunjukkan berbeda
aktif, terutama auksin dan sitokinin yang ber- pada karakter panjang tunas. Selanjutnya,
peran dalam merangsang dan memacu ini- dinyatakan bahwa karakter pertumbuhan
siasi akar stek. jumlah tunas setek tampaknya tidak banyak
Pengaruh macam klon kopi robusta dipengaruhi oleh faktor genetik.
Hasil analisis statistik macam klon kopi Jumlah daun sangat dipengaruhi oleh
Robusta berbeda sangat nyata terhadap per- panjang tunas tanaman, semakin panjang tu-
sentase setek tumbuh. Persentase setek nas maka daun yang dihasilkan juga akan
tumbuh tertinggi dicapai pada klon kopi semakin banyak. Hormon auksin yang ada
Robusta BP 409 (K1), diikuti oleh klon BP 42 didalam tanaman serta penambahan dari luar
(K2), SA 34 (K4), dan yang terendah dicapai mampu memacu pertumbuhan tunas pada
oleh klon BP 288 (K3). Hal ini karena klon BP setek sehingga panjang tunas dan jumlah
409 memiliki laju fotosintesis yang lebih tinggi daun akan meningkat (Darlina dkk, 2016).
sehinggga mengasilkan asimilat yang tinggi Hasil analisis statistik menunjukan
pada tanaman, asimilat tersebut menjadi macam klon kopi Robusta berbeda sangat
candangan makanan yang disimpan pada nyata terhadap variabel jumlah akar dan
daun sebagai sumber makanan utama pada berbeda nyata pada panjang akar trepan-
bahan setek. Cadangan makanan yang tinggi jang. Jumlah akar dan panjang akar trepan-
ini membuat klon kopi BP 409 lebih mampu jang dicapai oleh klon BP 409 (K1), diikuti BP
bertahan hidup sampai setek benar-benar 42 (K2) dan SA 34 (K4) dan terakhir BP 288
bertunas dan berakar. (K3). Klon BP 409 mampu memberikan hasil
Hasil analisis statistik macam klon kopi yang lebih baik karena memiliki sifat genetik
Robusta berbeda sangat nyata terhadap va- yang terbilang cukup mudah berakar. Hal ini
riabel panjang tunas dan jumlah daun. Pan- sesuai dengan hasil pada percobaan yang
jang tunas dan jumlah daun tertinggi dicapai dilakuakan (Sumirat dkk. 2013), klon BP 409
oleh klon BP 409 (K1) kemudian BP 42 (K2) masuk pada gerombol pecahan Kedua,
dan SA 34 (K4) dan terendah BP 288 (K3). kedua gerombol tampak lebih dominan
Klon BP 409 memiliki hasil yang lebih baik dalam pembentukan tunas dari pada pem-
dibanding klon lainya karena mempunyai bentukan akar, namun gerombol pecahan
respon yang lebih baik terhadap pemberian kedua memiliki keseimbangan pertumbuhan
zat pengatur tumbuh dari luar sehingga dapat yang jauh lebih baik dari pada gerombol
memacu hormon auksin yang sudah ada pecahan pertama.
pada tanaman yang membuat tanaman me- Hasil analisis statistik macam klon kopi
ngalami pemanjang sel yang lebih baik. Robusta berbeda sangat nyata terhadap
Berdasarkan hasil percobaan (Sumirat. variabel bobot basah tanaman dan bobot
dkk, 2013) analisis sifat-sifat pertumbuhan kering tanaman. Bobot basah dan bobot
stek kopi robusta, menyatakan bahwa secara kering tanaman terbesar dicapai oleh klon BP
BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018 77

409 (K1) diikuti BP 42 (K2) dan SA 34 (K4) dkk., (1991), berat kering tanaman bergan-
dan terendah BP 288 (K3). Hal ini karena tung dari laju fotosintesis dan respirasi.
klon BP 409 memiliki morfologi tanaman Respirasi menggunakan energi yang berasal
yang besar serta daun yang lebih besar yang dari fotosintesis. Fotosintesis mengakibatkan
membuat laju fotosintesisnya lebih tinggi. peningkatkan berat kering karena pengam-
Berat basah merupakan indikator per- bilan karbondioksida dan respirasi menye-
tumbuhan yang berkaitan dengan air dan babkan pengeluaran karbondioksida dan me-
karbohidrat. Menurut Fitter dan Hay (1998), ngurangi berat kering. Pertumbuhan tanaman
secara fisiologis berat basah biasanya terdiri ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan
dari dua kandungan yaitu air dan karbohidrat. berat kering tanaman. Untuk mengukur pro-
Air merupakan komponen utama tanaman duktivitas tanaman akan lebih relevan meng-
hijau yang merupakan 70-90% dari berat gunakan berat kering brangkasan atau
segar tanaman tersebut. Pembentukan jari- bagian tanaman sebagai ukuran pertum-
ngan dan organ tanaman ditentukan oleh buhan (Salisbury dan Ros, 1995).
proses fotosintesa karena energi yang Hasil analisis statistik macam klon kopi
dihasilkan dari proses fotosintesa digunakan Robusta berbeda nyata terhadap variabel
untuk pembelahan, perpanjangan dan dife- bobot basah akar dan bobot kering akar.
rensiasi sel. Dalam hal ini jumlah dan luas Bobot basah akar dan bobot kering akar
daun menentukan banyaknya fotosintat yang tertinggi dicapai oleh klon BP 409 (K1), diikuti
dihasilkan, semakin banyak sel dalam jari- BP 42 (K2) dan SA 34 (K4), kemudian yang
ngan tanaman semakin banyak air yang terendah adalah klon BP 288 (K3). Peranan
terkandung sehingga menentukan berat akar dalam pertumbuhan tanaman sama
segar suatu tanaman. Hal ini sesuai dengan pentingnya dengan tajuk. Kalau tajuk ber-
pernyataan Arjenaki dkk, (2012) bahwa kan- fungsi untuk menyediakan karbohidrat me-
dungan klorofil merupakan salah satu factor lalui proses fotosintesis, maka fungsi akar
utama yang mempengaruhi kapasitas foto- adalah menyediakan unsur hara dan air yang
sintesis. Kandungan klorofil daun dapat dija- diperlukan dalam metabolisme tanaman.
dikan indikator kemampuan fotosintesi jari- Menurut Harjadi (1996) karbohidrat yang
ngan tanaman. dihasilkan oleh daun sebagai hasil proses
Luas daun juga sangat berpengaruh fotosintesis yang berhubungan juga dengan
terhadap produksi karena daun adalah organ proses transpirasi, dapat menstimulir pem-
utama berlangsungnya fotosintesis. Dengan bentukan akar. Panjang akar yang dihasilkan
jumlah daun, luas daun, dan jumlah cabang secara tidak langsung juga dapat mem-
yang lebih banyak memungkinkan semakin pengaruhi berat akar yang dihasilkan. Sema-
besarnya tajuk tanaman dan berpengaruh kin panjang akar yang dihasilkan, maka se-
terhadap hasil fotosintesis tanaman. Ukuran makin berat pula akar yang dihasilkan.
luas daun memiliki peran dalam fotosintesis Menurut Gardner dkk, (1991) berat
yang terjadi pada daun. Hasil fotosintesis per kering merupakan parameter pengukuran
satuan tanaman ditentukan oleh luas daun. yang mencerminkan banyaknya asimilat
Dengan luas permukaan daun yang lebih yang dihasilkan tanaman, sedangkan menu-
besar maka memungkinkan menangkap rut Harjadi (1996) bahwa berat kering
cahaya yang lebih baik pula sehingga tanaman pada prinsipnya merupakan hasil
memiliki nilai hasil fotosintesis yang lebih berat segar tanaman yang dihilangkan kan-
tinggi. Kopi robusta klon BP 409 memiliki dungan airnya dan pada akhirnya yang
luas daun yang lebar (Ristiawan, 2011). tersisa adalah bahan organik yang hidup
Bobot kering tanaman mencerminkan dalam bentuk biomassa. Peningkatan berat
akumulasi senyawa organik yang berhasil di- kering melalui peningkatan hasil fotosintesa
sintesis tanaman dari senyawa organik teru- disebabkan oleh terpenuhinya kebutuhan air
tama air dan karbohidrat. Menurut Gardner dan unsur hara. Selain pemberian zat pe-
78 BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018

ngatur tumbuh alami, penggunaan media kebutuhan hara untuk akar sehingga dapat
tanam yang baik juga dapat mempengaruhi meningkatkan bobot basah maupun bobot
pertumbuhan akar, penambahan pupuk kan- kering akar.
dang dalam media tanam dapt memenuhi

Tabel 4. Angka Rata-rata Interaksi Antara Macam ZPT Alami dan Macam Klon Kopi Robusta
Terhadap Panjang Tunas, Jumlah Akar, Bobot Basah Tanaman, dan Bobot Kering
Tanaman.
Perlakuan Panjang tunas Jumlah akar Bobot basah tanaman Bobot kering tanaman
(cm) (buah) (gram) (gram)
M1K1 5,88f 3,40e 6,77d 0,68f
M1K2 4,08de 2,67d 5,36c 0,55e
M1K3 2,47abc 1,47a 3,06a 0,32a
M1K4 3,19cde 2,20bcd 5,49c 0,52de
M2K1 3,24cde 2,40cd 3,67ab 0,46cde
M2K2 2,81bcd 2,33bcd 3,51ab 0,39abc
M2K3 2,19ab 1,80ab 3,55ab 0,34ab
M2K4 2,64abc 1,83ab 3,89ab 0,40abc
M3K1 3,61cde 2,27bcd 4,64bc 0,45bcd
M3K2 2,96bcd 1,87abc 4,63bc 0,47cde
M3K3 1,86a 1,53a 3,87ab 0,44bcd
M3K4 2,15ab 2,00abc 3,77ab 0,41abc
F Hitung 3,02* 2,97* 3,20* 4,44**
F Tabel 5% 2,55 2,55 2,55 2,55
F Tabel 1% 3,76 3,76 3,76 3,76
BNT 5% 0,92 0,57 1,38 0,11
KK 0,18 0,16 0,19 0,14
Keterangan:
Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji BNT pada taraf 5 %. ** = Berbeda sangat nyata, * = Berbeda nyata, tn = Tidak berbeda nyata.

Pengaruh interaksi antara macam Zat pada tunas. Selain auksin hormon yang juga
Pengatur Tumbuh alami dan macam klon memacu pertumbuhan tunas adalah sitokinin.
kopi robusta Menurut Djamhuri (2011) adanya sitokinin
Hasil analisis statistik menunjukan
memungkinkan terjadinya pembentukan tu-
bahwa terdapat interaksi antara macam zat
nas dengan segera dan serempak, mence-
pengatur tumbuh alami dengan macam klon
gah terjadinya pengguguran daun yang lebih
kopi Robusta terhadap panjang tunas tana-
dini, terjadinya pembelahan dan pembesaran
man. Kombinasi terbaik dicapai pada macam
sel yang lebih aktif. Adanya zat tumbuh yang
zat pengatur tumbuh alami air kelapa muda
ada dalam tubuh tanaman maupun hormon
dan macam klon kopi Robusta BP 409
yang diberikan mampu memacu proses
(M1K1).
pertumbuhan tunas. Tidak ada perbedaan
Kombinasi macam zat pengatur
jumlah tunas antar klon kopi Robusta tetapi
tumbuh alami dan macam klon kopi Robusta
terdapat perbedaan panjang tunas antar
akan membantu meningkatkan panjang
klon.
tunas. Menurut Rusmin (2011) kandungan
Hasil analisis statistik menunjukan
auksin yang terdapat dalam air kelapa muda
bahwa terdapat interaksi antara macam ZPT
mempengaruhi pemanjangan sel pada tana-
alami dan macam klon kopi Robusta terha-
man, Pemanjangan sel yang yang terjadi
BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018 79

dap variabel jumlah akar. Kombinasi perlaku- metabolisme yang tingi, terutama fotosin-
an terbaik adalah macam zat pengatur tesis. Tanaman yang memiliki laju fotosinte-
tumbuh air kelapa muda dan macam klon sis tinggi mampu menghasilkan fotosintat
kopi Robusta BP 409 (M1K1). Kombinasi dalam jumlah besar berupa karbohidrat, le-
perlakuan ini memberikan hasil yang lebih mak dan protein, kemudian protein akan
baik terhadap variabel jumlah akar. Hal ini menghasilkan pertambahan dari ukuran sel
karena kandungan auksin yang terdapat tanaman serta penimbunan karbohidrat da-
pada air kelapa mampu untuk memacu lam bobot kering tanaman, bobot kering tana-
tumbuhnya akar serta sifat genetik klon BP man merupakan hasil penimbunan bersih
409 yang mampu menghasilkan banyak akar. asimilat sepanjang pertumbuhan tanaman.
Trisna (2013) mengemukakan bahwa pem-
berian zat pengatur tumbuh bertujuan untuk KESIMPULAN
mempercepat proses fisiologi pada tanaman 1. Macam zat pengatur tumbuh alami ber-
yang memungkinkan tersedianya bahan beda sangat nyata terhadap persentase
pembentuk organ vegetatif. Pemberian ZPT setek tumbuh, panjang tunas, jumlah da-
dengan konsentrasi yang tepat akan mema- un, jumlah akar, panjang akar, bobot
cu pertumbuhan akar, seperti hasil penelitian basah tanaman, bobot kering tanaman
Rusmayasari (2006) yang menunjukkan bah- dan berbeda nyata terhadap kecepatan
wa pemberian air kelapa 100% dapat me- setek tumbuh, bobot basah akar dan
ningkatkan jumlah akar dan panjang akar bobot kering akar. Macam zat pengatur
stek pucuk Shorea selanica. Auksin dalam air tumbuh alami terbaik untuk pertumbuhan
kelapa juga dapat merangsang dan mem- setek kopi Robusta adalah air kelapa
bantu sel kalus (yang dihasilkan dari bagian muda.
batang yang terpotong) untuk berdiferensiasi 2. Macam klon kopi Robusta berbeda sangat
membentuk akar. nyata terhadap variabel persentase setek
Kombinasi macam zat pengatur tum- tumbuh, panjang tunas, jumlah daun,
buh alami dan macam klon kopi Robusta jumlah akar, bobot basah tanaman, bobot
membantu meningkatkan bobot basah dan kering tanaman dan berbeda nyata
bobot kering tanaman. Menurut (Ristiawan, terhadap variabel panjang akar, bobot
2011) menyataan klon kopi robusta BP 409 basah akar dan bobot kering akar. Klon
memiliki perawakan besar kokoh, perca- kopi Robusta yang pertumbuhan seteknya
bangan kokoh dan kuat dengan ruas agak terbaik adalah klon BP 409.
panjang ditambah zat pengatur tumbuh yang 3. Terdapat interaksi antara macam zat
berfungsi sebagai pengatur yang dapat mem- pengatur tumbuh alami dan macam klon
pengaruhi jaringan-jaringan berbagai organ kopi Robusta berbeda nyata terhadap
maupun sistem organ sehingga dapat me- variabel panjang tunas, panjang akar,
nambah bobot basah tanaman (Lingga, bobot basah tanaman dan berbeda
1986). Bobot basah merupakan bobot yang sangat nyata terhadap variabel bobot
diperoleh dari keseluruhan bagian tanaman kering tanaman. Kombinasi terbaik pada
meliputi akar, batang dan daun. Bobot basah pertumbuhan setek beberapa klon kopi
sejalan dengan pertumbuhan vegetatif, di Robusta dicapai pada pemberian zat
mana semakin baik pertumbuhannya maka pengatur tumbuh alami air kelapa muda
bobot basah semakn tinggi. dan klon kopi Robusta BP 409.
Bobot kering berhubungan erat de-
ngan bobot basah suatu tanaman, apabila DAFTAR PUSTAKA
bobot basahnya tinggi maka bobot keringnya
Aguzaen, Hendra. 2009. Respon
juga tinggi. Menurut (Widodo, 2015) dalam Pertumbuhan Bibit Stek Lada (Piper
penelitiannya menyatakan bahwa Bp 409 Nisrum L.) Terhadap Pemberian Air
mempunyai sifat genetik dimana mempunyai Kelapa dan Berbagai Jenis CMA.
Journal Agronobis Vol : 1, No : 1.
80 BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018

Arjenaki FG, R Jabbari, A Morshedi. 2012. Lingga, P. 1986. Bertanam Umbi-umbian.


Evaluation of drought stress on relative Penebar Swadaya. Jakarta.
water content, chlorophyll content and
mineral elements of Wheat (Triticum Madjid, A. 2007. Pendugaan Daya Gabung
aestivum L.) varieties. International dan Ragam Genetik Sifat-Sifat
Journal of Agriculture and Crop Agronomi Setek Klon Kopi Robusta
Sciences. 4:726-729. (Coffea canephora Pierre var. Robusta
Cheval.). Tesis, Magister Pertanian,
Bhimas. 2010. Pengaruh Ekstrak Touge Universitas Jember.
Kacang Hijau Terhadap
Perkecambahan Seledri (Apium Purwadi, B. & M. Taqwim (1995). Kajian
Graveolens L.). http://bhimashraf. keragaman genetik sifat perakaran
blogspot.com/2010/12/pengaruh- setek kopi robusta (Coffea canephora
ekstrak-touge-kacang- hijau.html. Pierre var. Robusta Cheval.). Prosiding
Simposium Pemuliaan Tanaman III,
Budijanto. 2004. Analisis Daya Gabung dan Jember, 47-52.
Korelasi Genotipik Sifat Perakaran dan
Pertunasan Setek dengan Sifat Raharjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan
Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta. Pengolahan Kopi Arabika dan
Tesis, Magister Pertanian, Universitas Robusta. Jakarta: Swadaya.
Jember.
Ristiawan, Andri Pradana. 2011. Karakter
Darlina., Hasanudin., H, Rahmatan. 2016. Dua Klon Kopi Robusta Pada Jenis
Pengaruh Penyiraman Air Kelapa Penaung yang Berbeda. Skripsi.
(Cocos nucifera L.) terhadap Fakultas Pertanian Universitas
Pertumbuhan Vegetatif Lada (Piper Jember.
nigrum L).
Rusmayasari. 2006. Pengaruh Pemberian
Direktoriat Jendral Perkebunan Kementrian IBA, NAA dan Air Kelapa terhadap
Pertanian. 2013. Kebijakan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti
Pengembangan Kopi Nasional. Bapa (Shorea solanica BL.). Skripsi.
Jakarta. Institute Pertanian Bogor.

Djamhuri, Edje. 2011. Pemanfaatan Air Salisbury, F. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi
Kelapa untuk Meningkatkan Tumbuhan Jilid III : Perkembangan
Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan.
Tembaga (Shorea leprosula Miq). Terj. ITB. Bandung.
Jurnal Silvikultur Tropika Vol: 02 No:
01. Sari, Mei Puspita. 2009. Pengaruh Lama
Perendaman Dalam Urine Sapi dan
Fitter, A. H dan R. K. M. Hay. 1998. Fisiologi Dosis Pupuk Kandang Sari terhadap
Lingkungan Tanaman. Gajah Mada Pertumbuhan Setek Nilam. Skripsi.
University Press. Yogyakarta. Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi.
Gramedia. Jakarta. Sari, Y. P., H. Manurung, dan Aspiah.
2011.Sistem Informasi Kesesuaian
Kiptiyah, Mariyatul. Upaya Peningkatan Lahan Tanaman Kakao (Theobroma
Pertumbuhan Stek Kopi Robusta cacao L). Mulawarman Scientifie, 10
Melalui Pemberian NAA Pada (2): 219- 231.
Komposisi Media yang Berbeda. http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/25
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumirat, Ucu., F, Yuliasmara, Priyono. 2013.
Pekalongan. Pekalongan. 2005. Analisis Sifat-Sifat Pertumbuhan Setek
Kopi Robusta (Coffea canephora).
Krishnamoorthy, W., S. Harran dan P. Jurnal Pelita Perkebunan.
Tjondronegoro. 1988. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Bogor: Sutedjo, M. M. 2008. Pupuk dan Cara
Departemen Botani Fakultas Pertanian Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. 82
IPB. hal Widodo, Tirto Wahyu. 2015.
BIOFARM, Vol. 14, No.2, 2018 81

Karakter Fisiologis Kopi Robusta Yunita R. 2011.Pengaruh Pemberian Urine


(Coffea canephora) Klon BP 409 dan Sapi, Air Kelapa, Dan Rootone F
BP 936 Pada Persentase Kapasitas Terhadap Pertumbuhan Setek
Lapang yang Berbeda. Skripsi. Tanaman Markisa (Passiflora Edulis
Fakultas Pertanian Universitas Var. Flavicarpa). Universtas Andalas.
Jember. Sumatera Utara. http://repository.
unand.ac.id/16864/1/JURNAL.pdf.

Anda mungkin juga menyukai