Anda di halaman 1dari 6

Pembelajaran IPA Menggunakan

KIT IPA SD (KALOR)


Oleh. Erly Tjahya, Wandy Praginda,
Email. onedy31.cdetep@gmail.com

Hasil pengamatan PPPPTK IPA melalui kegiatan Dikjartih terhadap PTK IPA di
Indonesia, didapatkan bahwa penggunaan alat praktikum IPA di sekolah sampai saat ini
sangat rendah. Menyimak Standar Isi yang diberikan untuk mencapai Kompetensi
Lulusan yang dituntut, maka sebenarnya guru dapat lebih variatif dan kreatif lagi dalam
melaksanakan pembelajarannya. Hal tersebut sesuai dengan Standar Kompetensi,
"Tumbuhnya keinginan guru SD untuk mau mengembangkan kemampuan ilmiah
siswa dengan menggunakan KIT IPA yang tersedia".
Semoga dengan materi penggunaan KIT IPA dalam pembelajaran akan dapat membantu
guru untuk mendapatkan inspirasi, wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan KIT IPA SD. Keterampilan tersebut diharapkan dapat menciptakan
pembelajaran IPA yang menyenangkan, yang merupakan bagian dari pencapaian
Kompetensi Dasar berikut ini.
 Guru SD mengenal beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan siswa.
 Guru secara kreatif dapat menggunakan KIT IPA dalam melaksanakan pembelajaran
bagi siswa.

A. Pendahuluan
Energi panas biasa juga disebut kalor. Kalor memiliki manfaat yang sangat banyak
dalam kehidupan manusia. Jika kalor diberikan pada benda atau diambil dari benda,
maka kemungkinan yang akan terjadi adalah suhu benda akan berubah atau suhu
benda akan tetap.
Setiap benda memiliki kecepatan yang berbeda dalam menyerap dan melepaskan
kalor. Sehingga sifat ini dapat dipergunakan untuk membedakan satu benda
terhadap benda lainnya atau bahan penyusun suatu benda.
B. Mengamati Hubungan antara Kalor yang diberikan dan Volume Air
Pahami peta konsep di bawah ini :

Gambar 1. Peta konsep Energi (SUMBER : PPPPTK IPA)

Tujuan :
 Pengembangan Sikap :
 Kooperatif,
 Toleran,
 Kreatif dan Inovatif.

 Pengembangan sikap ilmiah :


 Merancang suatu model atau alat untuk memecahkan masalah.
 Melakukan uji coba rancangannya.
 Mengumpulkan data.
 Manganalisis hasil uji coba.

 Pengembangan pemahaman dan penerapannya :


 Menyebutkan hubungan antara perubahan suhu dan massa zat.
 Menjelaskan hubungan antara lama waktu pemanasan dan massa zat.

Startegi pelaksanaan :
Peserta berkelompok dengan jumlah yang sama, satu kelompok terdiri dari 4 orang.
Perlu diperhatikan, dalam percobaan ini sangat perlu diperhatikan karena akan
menggunakan alat dan bahan yang berhubungan dengan listrik dan panas. Sehingga
jauhkanlah siswa dari kemungkinan terkena listrik dan panas yang mereka gunakan.

Alat & Bahan:


1. Rangkaian pemanas listrik
2. Gelas ukur plastik berskala
3. Termometer
4. Botol dengan selang pipet
5. Air
6. Baterai
7. Stopwatch

Prosedur Percobaan:

1. Isi gelas ukur plastik berskala dengan air sampai volumenya 30 ml.
2. Hubungkan lilitan kawat kemudian masukkan ke dalam gelas ukur plastik berskala.
Pastikan bahwa seluruh lilitan kawat terendam dalam air, tetapi jepitan buaya tidak
boleh terendam air (Lihat gambar 2a dan 2b ).

Koil

Gambar 2.a Koil terangkai kabel Gambar 2.b Rangkaian dalam gelas
Sumber: PPPPTK IPA

3. Pasang tutup yang tersedia (warna merah) pada gelas ukur plastik berskala dan
usahakan agar tertutup secara rapat (Lihat gambar 3)

Tutup

Gambar 3. Gelas ditutup

4. Pasang termometer ke dalam lubang yang tersedia pada tutup dan perhatikan bahwa
termometer harus menyentuh air (Lihat gambar 4).
Termometer

Gambar 4. Termometer terpasang

5. Ukur suhu awal air dalam gelas ukur plastik berskala dengan menggunakan
termometer.
6. Pasanglah 3 buah baterei (masing-masing dengan tegangan 1,5 V) pada kotak baterei
yang tersedia (Lihat gambar 5).

Kotak Baterai

Gambar 5. Tempat baterai


7. Rangkailah semua komponen alat percobaan yang telah disiapkan pada prosedur
percobaan 1 sampai dengan prosedur percobaan 6 sehingga menjadi seperti pada
gambar 6 berikut.

Gambar 6. Rangkaian siap digunakan untuk percobaan

8. Selanjutnya sambungkan lilitan kawat (coil) yang tersambung dengan jepitan buaya
pada sumber tegangan (baterei) sambil meng-On-kan stopwatch.
9. Amati termometer, bila suhu sudah naik sebesar 2oC maka OFF-kan stopwatch dan
kemudian lepaskan hubungan antara lilitan kawat dengan baterei. Catat pada tabel
di lembar berikut, berapa lama waktu pemanasan air.
10. Tambahkan air sehingga volumenya menjadi 40 ml. Kemudian ulangi prosedur
percobaan 5 sampai prosedur percobaan 8.
11. Ulangi prosedur percobaan 9 untuk volume air menjadi 65 ml dan 75 ml.
Table 1. Hasil pengamatan hubungan panas dengan massa benda
Lama waktu
Volume air Suhu awal Kenaikan Suhu akhir
No. pemanasan
(ml) (oC) suhu (oC) (oC)
(detik)
1 30

2 40

3 65

4 75

12. Lengkapilah tabel pengamatan tersebut.


13. Buat grafik dengan sumbu vertikal adalah lama waktu pemanasan dan sumbu
horizontal adalah volume air.
Waktu ( detik)

Volume air (ml)

Gambar 8. Grafik waktu terhadap volume air (untuk diisi)

14. Dari data yang didapatkan, perkirakan waktu pemanasan untuk volume air 125 ml
bila suhunya dinaikan sebesar 2oC.
15. Sifat semacam yang kita amati tadi sangat berguna/data dimanfaatkan oleh kita,
tuliskan manfaat tersebut untuk kehidupan kita?
DAFTAR PUSTAKA

1) Tim Penyusun, 1996, Pedoman Penggunaan KIT IPA di Sekolah Dasar kelas
IV, V, VI, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar, Proyek
Pengadaan Alat Perag IPA Sekolah Dasar.

2) S. Rositawaty - Aris Muharam, 2008, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam


Ilmu untuk Kelas IV SD/MI, Pust Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai