Anda di halaman 1dari 12

SUHU DAN KALOR

KD 4.5 Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik


termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, berserta presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya.

KELOMPOK X
KELAS PENDIDIKAN FISIKA A
 SUDJANA (1612041007)
 NUR SITI FAUZIYYAH NURDIN (1612041011)
 CLARISSA OKTAVIANI LOLONG(1612042023)
A. IDENTITAS
1. Judul : Suhu dan Kalor
2. Nama :
3. Kelas :
4. Semester :
5. KI/KD : Merancang dan melakukan percobaan tentang
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, berserta presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
6. Waktu : 60 Menit
7. Identitas Kelompok :
a. ………………………….
b. ………………………….
c. ………………………….

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta didik dapat:
1. Mengetahui hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
2. Mengetahui hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor

C. INFORMASI KERJA
Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 1. Rangkaian Alat Praktikum Suhu dan Kalor


Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa salah satu faktor banyaknya kalor ketika
pemanasan air berupa peningkatan suhu. Ketika memanaskan air semakin lama
waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya, dan semakin tinggi suhunya semakin
banyak pula energi kalor yang diperlukannya. Dengan demikian perubahan suhu
berpengaruh terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan. Selain perubahan
suhu, ada dua faktor lagi yang dapat memengaruhi banyaknya energi kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini uraian dua faktor yang lainnya itu.
Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat cair dipengaruhi oleh jumlah zat
cair. Semakin banyak zat cair maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk
menaikkan suhu zat. Dengan demikian, kalor yang diperlukan lebih banyak.
Pada kegiatan 1 yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara jumlah
kalor dan kenaikan suhu, maka dilakukan praktikum dengan mengubah-ubah lama
pemanasan dengan volume air dan suhu awal yang tetap, sehingga akan didapatkan
suhu akhir. Kenaikan suhu dapat ditentukan dengan menggunakan rumus ΔT = T1-T0.
Pada kegiatan 2 yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara massa zat cair
dengan jumlah kalor, maka dilakukan praktikum dengan mengubah-ubah volume zat
cair dengan suhu awal dan suhu akhir yang tetap, sehingga didapatkan lama
pemanasan. Massa zat cair dapat ditentukan dengan rumus m= ρxv, dimana ρ adalah
massa jenis zat cair yang digunakan.

Gambar 2. Termometer
1. Pada gambar di atas, setiap garis pada skala termometer memiliki nilai 1 oC, karena
dari suhu 20oC – 30oC terdapat 10 garis, sehingga tiap garis menyatakan suhu 1oC.
2. Kita bisa membuat perkiraan pembacaan skala dengan menggunakan tingkat
ketelitian termometer. Pada termometer raksa, biasanya ketelitiannya adalah 0,2oC.
3. Dari gambar di atas, permukaan miniskus cembung raksa hampir menunjukkan
skala 30oC.
4. Karena hampir berarti belum mencapai suhu 30oC. Dengan menggunakan tingkat
ketelitian termometer, kita kurangkan skala yang hampir terbaca dengan tinggkat
ketelitian termometer yaitu 30oC – 0,2oC = 29,8oC.
5. Dengan demikian, kita peroleh hasil pembacaan skala yaitu 29,8oC. Pembacaan
skala suhu ini memiliki 3 angka penting (significant number). Catatan: angka “8”
dalam pengukuran ini merupakan angka tidak pasti.
6. Hasil pengukuran tersebut dapat dituliskan sebagai 29,8oC ± 0,2oC, yang
mengandung arti bahwa keakuratan atau ketelitian suhu berkisar antara 29,8oC
sampai 30,0oC.

Gambar 3. Neraca Ohauss 310


Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan
yang digunakannya. Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam
neraca yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga
lengan dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat
kaitannya ketika hendak menentukan besarnya ketidakpastian dalam pengukuran.
Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari ketelitian alat.Secara
matematis dapat ditulis: Ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya untuk neraca
dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1 gram,
sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05. Ada beberapa langkah di dalam
melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus, antara lain:
1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,
dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri
atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil.
Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.
Cara membaca neraca ohaus
1. Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing
lengan neraca.
2. Hasil pengukuran dinyatakan dengan Lengan 1 + lengan 2 *(jika neraca 2 lengan)
+ lengan 3 *(jika neraca 3 lengan)

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan informasi kerja sebelumnya, kegiatan yang akan dilakukan dalam
praktikum ini adalah:
1. Menyelidiki hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
2. Menyelidiki hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor

Berdasarkan kegiatan tersebut, tuliskan rumusan masalah yang bersesuian dengan


kedua kegiatan tersebut
E. RUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah yang telah anda buat sebelumnya, tuliskan rumusan
hipotesisnya.

F. IDENTIFIKASI VARIABEL
Berdasarkan rumusan masalah, lakukan identifikasi untuk membedakan variabel
manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.
Kegiatan 1. Menyelidiki hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
Variabel Manipulasi =
Variabel Respon =
Variabel Kontrol =
Kegiatan 2. Menyelidiki hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor
Variabel Manipulasi =
Variabel Respon =
Variabel Kontrol =
G. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
berdasarkan identifikasi variable, berikan definisi secara operasional masing-masing
variabel!
1. Kalor adalah banyaknya panas atau energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
bersentuhan, dalam praktimum ini indikator kalor dapat dilihat dari lama
pemanasan, dimana semakin lama benda dipanaskan maka semakin banyak
kalor yang diterima.
2. Kenaikan suhu adalah perubahan suhu yang terjadi ketika benda diberi kalor
(Q) yang diperoleh dengan cara mencari suhu akhir (T1) dikurangi suhu awal
(T0).
H. ALAT DAN BAHAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, tuliskan alat dan bahan yang digunakan!
I. PROSEDUR KERJA
Untuk menjelaskan prinsip terjadinya pengaruh kalor terhadap suhu dan pengaruh
massa jenis zat terhadap jumlah kalor, maka prosedur kerja yang dilakukan adalah

J. HASIL PENGAMATAN
1. Berdasarkan praktikum isilah tabel hasil pengamatan anda!
Kegiatan 1. Menyelidiki hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
Vair =……………
T0 =……………
Tabel 1. Hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
No Lama Pemanasan (sekon) Suhu Akhir (T1) 0C
Kegiatan 2. Menyelidiki hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor
T0 =……………..
T1 =……………..
ρair =……………..
Jenis Zat Cair =……………..
Tabel 2. Hubungan antara volume zat cair dengan jumlah kalor
No Volume Zat Cair (ml) Lama Pemanasa (sekon)

K. ANALISIS DATA
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, jawablah pertanyaan pertanyaan berikut.
1. Berdasarkan tabel 1 buatlah grafik hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan
kenaikan suhu!
Jawab:
2. Berdasarkan grafik berikan penjelasan hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan
kenaikan suhu!
Jawab:

3. Berdasarkan tabel 2, buatlah tabel hubungan antara massa zat cair dengan jumlah
kalor!
Jawab:

4. Berdasarkan tabel hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor, buatlah
grafik hubungan antara massa zat cair dengan jumlah kalor!
Jawab:
5. Berdasarkan grafik, berikan penjelasan tentang hubungan antara massa zat cair
dengan jumlah kalor?
Jawab:

L. PEMBAHASAN
Buatlah pembahasan yang sesuai dengan hasil praktikum anda!
M. KESIMPULAN & SARAN
Berikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil praktikum Anda! (kesimpulan dapat
berupa pernyataan hubungan antar variabel maupun persamaan matematis).

N. DAFTAR RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai