Kalor Listrik

KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS

z SUMATERA UTARA LABORATORIUM FISIKA
DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR &
UMUM JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289
PERCOBAAN 4
KALOR
LISTRIK
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dari kalor listrik.
2. Menentukan nilai tara kalor listrik dengan calorimeter secara praktek.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kalor listrik.
DASAR
II. Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda.
Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es di danau yang membeku dikatakan
bersuhu rendah. Banyak sifat materi yang berubah seiring suhu. Misalnya, sebagian besar
bahan memuai ketika suhunya dinaikkan. Balok besi lebih panjang saat panas dibandingkan
saat dingin. Jalan beton dan trotoar melebar dan menyusut sedikit sesuai suhu, itulah sebabnya
spacer kompresibel atau sambungan ekspansi dipasang secara berkala. Hambatan listrik suatu
materi berubah seiring suhu.
Ketika alam semesta mulai terbentuk 13,7 miliar tahun yang lalu, suhunya sekitar 10^39 K.
Ketika alam semesta mengembang, suhunya mendingin, dan kini mencapai suhu rata-rata
sekitar 3 K. Suhu bumi kita sedikit lebih hangat dari itu karena kita kebetulan hidup dekat
bintang. Tanpa Matahari, kita juga akan berada pada suhu 3 K (atau lebih tepatnya, kita tidak
akan ada).
Kenapa pada suhu lebih tinggi benda menjadi lebih panas? Pada suhu lebih tinggi atom-
atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih kencang. Akibatnya, energi yang
dimiliki partikel menjadi lebih tinggi. Ketika kita menyentuh benda tersebut maka akan terjadi
perpindahan energi dari partikel benda ke tangan kita. Akibatnya tangan merasakan lebih
panas. Pada saat udara panas, molekul-molekul udara bergerak lebih kencang. Molekul-
molekul ini menumbuk kulit kita lebih kencang sehingga kita merasakan lebih panas.
Sebaliknya, pada saat udara dingin, molekul-molekul di udara bergerak lebih lambat.
Ketika satu ketel air dingin diletakkan di atas kompor, temperatur air akan naik. Kita
katakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin. Ketika dua benda yang
temperaturnya berbeda diletakkan saling bersentuhan. kalor akan mengalir seketika dari yang
panas ke yang dingin. Aliran kalor yang seketika ini selalu dalam arah yang cenderung
menyamakan temperatur. Jika kedua benda tersebut disentuhkan cukup lama sehingga
temperatur keduanya. sama, keduanya dikatakan dalam keadaan setimbang termal, dan tidak
ada lagi kalor yang mengalir diantaranya. Sebagai contoh, ketika termometer demam
dimasukkan pertama kali ke mulut pasien, kalor mengalir dari mulut pasien tersebut ke
termometer: ketika pembacaan temperatur berhenti naik, termometer setimbang dengan mulut
orang tersebut, dan temperaturnya sama.
Secara umum kita membicarakan aliran kalor-kalor mengalir dari kompor ke ketel kopi,
dari matahari ke bumi, dari mulut seseorang ke termometer demam. Kalor mengalir dengan
sendirinya dari temperatur yang lebih tinggi ke benda lain yang temperaturnya lebih rendah.
DASAR
Pertama kita lihat suatu satuan yang umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang
disebut kalori. Satuan ini disebut kalori (kal) dan didefinisikan sebagai 'kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat celcius'.
Secara kuantitatif, kerja 4,186 joule (J) ternyata ekivalen dengan 1 kalori (kal) kalor. Nilai
ini dikenal sebagai 'tara kalor mekanik':
Ketika kalor mengalir dari benda panas ke benda yang dingin, energilah yang
ditransfer dari yang panas ke yang dingin. Dengan demikian, kalor merupakan energi
yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur.
Jika kalor diberikan pada suatu benda, temperaturnya naik. Tetapi seberapa besar
temperature naik?. Pada abad kedelapan belas, orang-orang yang melakukan percobaan telah
melihat bahwa besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat tertentu
sebanding dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur DeltaT. Dapat
ditulis secara matematis:
Dimana c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut, yang disebut kalor jenis.
DASAR
III. Peralatan dan Bahan

3. 1 Peralatan
1. Power Supply Digital
Fungsi : sebagai sumber tegangan listrik.
2. Kabel Penghubung
Fungsi: untuk menghubungkan antar peralatan listrik.
3. Termometer Digital
Fungsi : untuk menghitung perubahan suhu air es yang digunakan dalam
percobaan serta mengamati kenaikan suhu yang terjadi.
4. Tabung Kalorimeter dan Pengaduk ( bahan Kalorimeter adalah Alumunium)
Fungsi : sebagai tempat cairan dan untuk mengaduk cairan.
5. Stopwatch
Fungsi : untuk menghitung lamanya proses perubahan suhu air es dengan variasi
waktu tertentu.
6. Neraca Digital
Fungsi : untuk menghitung massa tabung kalorimeter serta pengaduk dan cairan.
7. Resistor Variabel (Tahanan Geser)
Fungsi: untuk memvariasikan arus dan tegangan dalam rangkaian percobaan.
8. Gelas ukur (100 ml)
Fungsi : untuk mengukur volume air es.
3.2 Bahan
1. Air Es
Fungsi : untuk mendapatkan suhu yang ideal(dibawah suhu kamar).
DASAR
IV. Prosedur Percobaan
1. Dipersiapkan peralatan yang akan digunakan.

2. Ditimbang massa tabung calorimeter pada neraca digital.
3. Diisi gelas ukur dengan air sebanyak 100 ml kemudian diukur suhu awalnya (suhu
sebaiknya dibawah 15 ˚C).
4. Ditimbang tabung kalorimeter beserta pengaduk dengan menggunakan neraca
digital.
5. Diisi tabung kalorimeter dengan air es yang telah diukur volumenya kemudian
ditimbang kembali massanya.
6. Dihidupkan Power Supply kemudian diatur tegangan dan arus yang akan
digunakan, lalu dimatikan Power Supply.
7. Dirangkai peralatan yang digunakan.
8. Dihidupkan Power Supply bersamaan dengan stopwatch kemudian dilakukan
pengadukan secara perlahan-lahan dan terus menerus.
9. Diamati perubahan suhu pada waktu 60 s kemudian dicatat.
10. Dilakukan percobaan yang sama dengan interval waktu 60 s hingga mencapai 900 s.
11. Dimatikan Power Supply kemudian disusun kembali peralatan yang digunakan .
DASAR
12. Dipersiapkan peralatan yang akan digunakan.

13. Ditimbang massa tabung calorimeter pada neraca digital.
14. Diisi gelas ukur dengan air sebanyak 100 ml kemudian diukur suhu awalnya (suhu
sebaiknya dibawah 15 ˚C).
15. Ditimbang tabung kalorimeter beserta pengaduk dengan menggunakan neraca
digital.
16. Diisi tabung kalorimeter dengan air es yang telah diukur volumenya kemudian
ditimbang kembali massanya.
17. Dihidupkan Power Supply kemudian diatur tegangan dan arus yang akan
digunakan, lalu dimatikan Power Supply.
18. Dirangkai peralatan yang digunakan.
19. Dihidupkan Power Supply bersamaan dengan stopwatch kemudian dilakukan
pengadukan secara perlahan-lahan dan terus menerus.
20. Diamati perubahan suhu pada waktu 60 s kemudian dicatat.
21. Dilakukan percobaan yang sama dengan interval waktu 60 s hingga mencapai 900 s.
22. Dimatikan Power Supply kemudian disusun kembali peralatan yang digunakan .
DASAR
V. Data Percobaan
Nilai bahang jenis air, (ca)= 4200 J kg-1 Co-1
DASAR
Nilai bahang jenis alumunium, (ck) = 900 J kg-1 Co-1

Massa kalorimeter serta pengaduk, (mk) = kg
Massa air + massa kalorimeter,( ma + mk) = kg
Massa air, (ma) = k
g
Suhu awal (Ta) =
o
C
Tegangan (V) = v
Arus (I) = A
Perubahan Suhu Terhadap Waktu

t T(o
(s) C)
60
12
0
18
0
24
0
30
0
36
0
42
0
48
0
54
0
60
0
66
0
72
0
78
0
84
0
90
0
DASAR
VI. Analisis Data

DASAR
DASAR
DASAR
VII. Ulasan
DASAR
DASAR
DASAR
VIII. Kesimpulan dan Saran

DASAR
DAFTAR PUSTAKA
DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Halaman: 824
Giancoli. Douglas. C. 1980. Physics. United States of America: Pearson Education.
Pages: 391
Nurlina dan Riskawati. 2018. Fisika Dasar. Makassar: LPP Unismuh Makassar.
Halaman: 190-192.
Walker, Jearl., David Halliday., Robert Resnick. 2005. Fundamental Of Physics. United
States of America.
Pages: 515.
Medan, 02 November 2023

Asisten, Praktikan,
( ) (Leo Nardo Chou)

DASAR

Kalor Listrik

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kalor Listrik

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS

III. Peralatan dan Bahan

1. Dipersiapkan peralatan yang akan digunakan.

12. Dipersiapkan peralatan yang akan digunakan.

Nilai bahang jenis alumunium, (ck) = 900 J kg-1 Co-1

Perubahan Suhu Terhadap Waktu

VI. Analisis Data

VIII. Kesimpulan dan Saran

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Medan, 02 November 2023

( ) (Leo Nardo Chou)

Anda mungkin juga menyukai