1. Mutagen
Mutagen alami diantaranya bakteri, virus, sinar ultraviolet, radiasi kosmis,dan suhu.
Peristiwa mutasi yang diakibatkan oleh mutagen alami terjadi tanpa campur tangan
manusia. Sementara mutagen buatan sengaja dibuat untuk melakukan mutasi .
Contoh mutagen buatan yaitu sinar gama, sinar x, formaldehide dan kolkisin.
2. Penyebab mutasi disebut dengan mutagen (agen mutasi). Kebanyakan mutagen adalah
bahan fisika, kimia atau biologi yang memiliki daya tembus yang kuat sehingga dapat
mencapai bahan genetis dalam inti sel. Contohnya: zat radioaktif, zat kimia yang keras
dan virus.
Mutasi memberikan dampak yang merugikan dan menguntungkan.
Radiasi sebagai akibat peledakan bom nuklir, reaktor nuklir, kendaraan bertenaga nuklir, serta
sampah radioaktif merupakan penyebab mutasi yang efeknya sangat membahayakan
kehidupan.
Berbagai penyakit seperti kanker diduga diakibatkan mutasi gen atau kromosom karena
pengaruh faktor tersebut.
Walaupun individu mutan pada umumnya letal, tetapi tidak sedikit manfaat mutagen untuk
menghasilkan individu mutan yang bermanfaat bagi manusia.
Sinar radioaktif, misalnya sinar X dan sinar γ juga banyak digunakan untuk meradiasi benih
dalam usaha mendapatkan mutan unggul.
3. Poliploid (3n)
Poliploid adalah kondisi pada suatu organisme yang memiliki set kromosom (genom) lebih
dari sepasang. Organisme yang memiliki keadaan demikian disebut sebagai organisme
poliploid. Usaha-usaha yang dilakukan orang untuk menghasilkan organisme poliploid
disebut sebagai poliploidisasi.
Contohnya : Penggunaan Kolkisin untuk menghasilkan biji semangka berset
kromosom (3n Poliploid) sehingga Ketika semangga berbuah, buahnya tidak
mengandung biji (Mandul).
4. Peristiwa Mutasi
a. Autopoliploidi, merupakan proses penggandaan ploidi.
Contoh: senyawa kolkisin dapat mengganggu pembelahan sel karena kromosom
mengganda (jumlahnya dua kali lipat) tetapi tidak memisah. Lalu, jaringan hasil pembelahan
akan tersusun atas sel-sel tetraploid.
b. Allopoliploidi terjadi karena hibrid antara spesies yang set kromosomnya berbeda.
Misalnya: dua spesies tanaman mempunyai dua genom yang berbeda, yang satu
berjumlah kromosom 2X sedang yang lain 2Y. Penggabungan keduanya menghasilkan
organisme allopoliploidi dengan jumlah kromosom 2X+2Y
c. Perubahan Pergandaan (Aneusomi) Pada umumnya sel soma memiliki 2n kromosom.
Namun, tidak sedikit organisme yang mempunyai susunan kromosom yang penggandaannya
tidak benar sehingga jumlah kromosomnya menjadi lebih atau kurang dari jumlah normal.
Sebagai contoh nulisomi (2n – 2), monosomi (2n – 1), trisomi (2n + 1), tetrasomi (2n + 2) dan
nulisomi (2n-2).
Aneusomi dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya:
1) anafase lag, yaitu peristiwa tidak melekatnya kromatid pada gelendong pada proses
anafase miosis I;
2) nondisjungsi, yaitu peristiwa gagal berpisahnya kromosom homolog pada proses
anafase dari meiosis.
Contohnya : Klinifelter, Turner, Jacob, Edward, Patau dan Down
d. Perubahan Struktur Kromosom seperti :
1. pindah silang : Pindah silang dapat diartikan sebagai pertukaran segmen antara dua
kromosom homolog,
2. Inversi
Terjadi karena suatu kromosom patah, lalu patahannya melekat kembali ke kromosom
homolognya.
6. Syndrome Down
Orang yang mengalami kelainan sindrom Down mempunyai kariotipe 2n + 1 (45A + XX atau
45A + XY). Susunan kromosomnya mengalami trisomi pada autosom nomor 21. Penderita
penyakit ini disebut Mongolisme karena bermata sipit, kaki pendek, dan berjalan agak
lambat.
Di era revolusi industri, batang-batang pada pohon mengalami penggelapan warna, yang
mengakibatkan ngengat berwarna putih lebih mudah dideteksi oleh predator, sedangkan
ngengat gelap bisa berkamuflase dan aman dari serangan predator.