Kusdianawati, S.Pt.,M.Si.
Kromosom Kromonema atau kromatid
adalah bagian panjang dari
kromosom yaitu benang yang
melingkar dan berada dalam
matriks kromosom
Mutasi Spontan
Mutasi Akibat Rangsangan
Rangsangan Fisik Kesalahan pada pembelahan sel
Rangsangan Kimia menyebabkan struktur
kromosom berubah
Mutasi pada Kromosom
• Delesi
• Duplikasi
• Inversi
• Translokasi
• Aneuploidi
• Euploid
I. Delesi
Mutasi akibat hilangnya suatu
segmen dari kromosom
Penyebab : pindah silang
menyimpang dari kromosom
homolog.
1. Terjadinya pertukaran segmen
bukan pada situs aslinya
2. Terdapat beberapa situs
homolog pada satu kromosom
Contohnya :
Pada tanaman jagung bisa menyebabkan Tidak
dapat menghasilkan tepung sari atau biji
III. Inversi
Inversi parasentrik
Sentromer berada di luar ruas yang berbalik
Inversi parisentrik
Sentromer terdapat dalam segmen yang berputar
Euploid
Aneuploid
Contoh :
Jika (n) adalah jumlah kromosom pada sel haploid
Euploid : n (monoploid), 2n (diploid), 3n (triploid)
dan 4n (tetraploid)
Haploid adalah kromosom yang tidak berpasangan. (N.) individu dengan separuh
jumlah genom sel normal (sel somatiknya); (Adj.) keadaan sel separuh jumlah
genom sel normal, biasa dilambangkan dengan x = n.
2. Poliploid
Perubahan poliploid dalam proses peningkatan
genom menjadi tingkat ploid yang lebih tinggi dari
diploid menjadi triploid, tetraploid dan seterusnya.
Spesies tumbuhan berdasarkan tingkat ploidi :
Kentang, gandum dan pisang.
Ada dua :
1. Autopoliploid
2. Alopoliploid
a. Autopoliploid
Penggabungan ploidi dengan genom yang sama.
Hipotesis utama tentang poliploid :
Akibat terganggunya pembelahan sel pada proses
mitosis dan meiosis, setelah terjadinya
penggandaan DNA dan Kromosom.
Penelitian di laboratorium :
Penggunaan senyawa kimia colhichine berhasil
menghambat pembelahan sel tetapi tidak
meghambat penggandaan kromosom.
2n = 4× (Autotetraploid)
b. Alopoliploid
Poliploid (hasil penggandaan kromosom) yang
terbentuk melalui penggabungan genom yang
berbeda.
Dua spesies tanaman mempunyai genom berbeda,
2× dan 2y maka akan dihasilkan (2× + 2y)
(Alotetraploid)
b. Alopoliploid
\
Penyebabnya, adanya penambahan
atau pengurangan satu atau beberapa
kromosom pada genomnya
Mitosis
XX XO
Proses terjadinya Kimera pada
Drosophila
Jadi terjadi rekombinasi genetik, yang menghasilkan mosaik somatik
Lalat buah mengandung dua atau lebih jenis jaringan/kelamin yg berbeda secara geneti
Disebut sebagai variasi genetik
XX XO
Suatu gangguan genetik ketika seseorang memiliki tiga salinan kromosom, bukannya dua.
Sindrom Down
Aneuploid autosom yang paling banyak
ditemukan trisomi kromosom-21.
Disebabkan juga karena adanya fusi kromosom
14 dan kromosom 21.
Semakin tua ibu melahirkan lebih berpotensi
menimbulkan trisomi (Sindrom down)
Kelainan mental (penyakit hati dan saluran
pernapasan)
Kelainan fisik seperti berbadan pendek, muka
bundar, ukuran kepala besar, terdapat lipatan
pada bagian kelopak mata.
Sindrom Down
Risiko timbulnya sindrom Down berkaitan
dengan umur ibu saat melahirkan.
Ibu yang berumur 20-25 tahun saat melahirkan
mempunyai risiko 1:2000
Ibu yang berumur 45 tahun mempunyai risiko
1:30 untuk timbulnya sindrom Down.
Analisis kromosom pada sindrom Down 95%
menunjukkan trisomi –21, sedangkan 5%
sisanya merupakan mosaik dan translokasi
Sindrom Down
Sindrom Edward (Trisomi 18) dan
Sindrom Patau (Trisomi 13 )
Sindrom ini juga ditunjukkan kelainan fisik dan
mental
Sindrom Edward dan sindrom Patau memiliki
frekuensi yang lebih rendah dibandingkan
sindrom Down
Bayi penderita bertahan hidup rata-rata sampai 6
bulan.
Sindrom Turner (45XO)