Botol merupakan sebuah benda yang selalu kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang pasti selalu melihat, memiliki dan menggunakan botol
yang pada umumnya digunakan untuk mengisi air minum dan menyimpan obat-
obatan. Nah, botol adalah tempat atau wadah yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan zat cair seperti air, sirup, teh, susu, cairan sabun, shampo, minyak,
tinta dan juga benda lainnya seperti obat-obatan. Pada umumnya botol terbuat
dari bahan plastik, kaca, atau aluminium. Botol dibuat dengan desain leher yang
lebih sempit daripada badannya. Salah satu alasan dibuat sedemikian rupa agar
saat kita meletakkan botol itu dapat berdiri dengan seimbang dan tidak mudah
jatuh. Selain itu botol juga memiliki tutup yang berfungsi untuk menutup botol
agar benda yang disimpan tidak mudah tumpah dan tetap awet. Berikut
beberapa jenis botol menurut bahannya:
Gambar 1.1 (a). Botol plastik, (b) botol kaca, (c) botol aluminium
Selain sebagai tempat penyimpanan, dari sebuah botol kita dapat belajar
berbagai hal yang mungkin selama ini tidak pernah terpikirkan dibenak kita. Jadi,
botol juga dapat digunakan sebagai media atau alat dalam pembelajaran. Media
pembelajaran yaitu perantara yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan
sebuah informasi atau pesan yang dapat merangsang cara berpikir dan menarik
perhatian siswa untuk belajar, sedangkan alat dalam pembelajaran dibuat agar
proses pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Pernahkah kalian
mendengar bahwa botol dapat dijadikan sebagai alat musik atau botol dapat
mengukur suhu? Ajaib bukan? Nah, penasaran kan apa saja sih keajaiban serta
pelajaran yang dapat kita pelajari dari sebuah botol. Marilah simak cerita berikut
ini.
Di sebuah kota, tinggallah seorang anak perempuan yang sangat cantik
dan mandiri. Anak perempuan itu bernama putri. Sekarang ia baru lulus SMP dan
akan melanjutkan SMA di salah satu SMA yang sangat terkenal di kota tersebut.
Ia tinggal bersama kedua orang tua dan neneknya. Kesehariannya, ia dirawat
oleh neneknya karena kedua orang tuanya terlalu sibuk dan sering keluar kota.
Di sekolah putri tergolong anak yang cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi. Ia adalah anak tunggal sehingga di rumahnya ia tidak memiliki teman
bicara yang sebaya selain nenek, pembantu dan supirnya. Hal itu yang
menyebabkan ia suka berimajinasi sendiri dan belajar dari hal-hal disekitarnya.
Pada suatu hari ia bangun pagi dan tidak sengaja menabrak meja di
dalam kamarnya yang menyebabkan kedua botol aqua berukuran kecil terjatuh.
Satu botol berisi penuh air dan satu botolnya sudah kosong. Ia kaget tetapi ada
hal yang lebih membuatnya bertanya-tanya karena kedua botol tersebut terjatuh
hampir bersamaan, padahal satu botol berisi air dan satu botolnya kosong. Putri
sangat penasaran sehingga ia mencoba menjatuhkan botol jenis lain yang
mempunyai massa benda berbeda, yaitu botol aqua 5 liter yang kosong dan
botol yang berisi parfum. Ternyata kedua benda tersebut juga jatuh secara
bersamaan. Dari peristiwa tersebut, putri mengambil kesimpulan bahwa jika
sebuah benda dijatuhkan akan tetap jatuh bersamaan meskipun massa kedua
benda tersebut berbeda. Untuk menguatkan hipotesisnya, putri mencari tahu
lewat ‘mbah google’. Akhirnya putri mengetahui bahwa hal yang dia alami dapat
terjadi karena semua benda memiliki kecepatan gravitasi yang sama, yaitu 9,8
m/s2, sehingga mau seberat apapun bendanya jika dijatuhkan akan tetap jatuh
secara bersamaan, hal ini juga berlaku hanya ketika kita mengabaikan hambatan
udara. Ini juga telah diuji oleh salah satu ilmuwan, yaitu Galileo Galilei (1564 –
1642) beliau pernah menjatuhkan dua benda dengan massa yang berbeda dari
menara Pisa untuk membuktikan ke orang-orang kalau kedua benda itu jatuh
secara bersamaan. Dengan mengalami suatu peristiwa dan membaca referensi
dari internet akhirnya Putri mengetahui hal yang belum pernah ia ketahui, dan
dari peristiwa tersebut ia menyadari bahwa penerapan konsep fisika itu ada di
sekitar kita. Putri mulai tertarik dengan fisika dan ia mulai membeli serta
mengoleksi berbagai macam buku terkait dengan fisika.
Ketika dua benda dengan massa berbeda dijatuhkan maka kedua benda
tersebut akan jatuh bersamaan karena percepatan gravitasi kedua benda
sama, yaitu 9,8 m/s2. Hal ini berlaku jika kita mengabaikan hambatan
udara.
Gambar 1.2 (a). alat dan bahan Gambar 1.2 (b). Botol yang telah dirangkai
Setelah itu masukan kedua botol ke dalam baskon yang berisi air panas,
lalu amati. Apakah yang terjadi? Ketika termometer sederhana dimasukkan ke
dalam baskon berisi air panas maka cairan di dalam botol akan naik menuju
batas atas menandakan suhu tinggi/panas. Larutan akan mengembang bila
dipanaskan, hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika
botol berisikan mengembang, cairan yang berwarna merah akan bergerak naik
melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan
akan naik keatas dan tumpah melalui ujung sedotan. Hal ini disebabkan karena
udara yang terhalang di dalam botol akan memuai saat pemanasan dan
menekan kepermukaan air. Hal ini yang menyebabkan air di dalam sedotan
bergerak naik ke dalam sedotan, sehingga kedudukan permukaan air dalam
sedotan menunjukan derajat panas. Dari percobaan ini yang akan terjadi adalah
alkohol + air lebih tinggi volume dibandingkan dengan minyak goreng. Hal ini
menandakan bahwa alkohol memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan
dengan minyak goreng, sehingga pada saat termometer yang berisikan alkohol +
air akan cepat mengalami tinggi volume lebih besar dibandingkan minyak
goreng. Dapat disimpulkan bahwa:
Semakin besar panas (kalor) yang diberikan maka suhu cairan di dalam
botol akan semakin tinggi.
Saat suhu meningkat, udara di dalam botol akan memuai karena partikel-
partikel udara di dalam botol akan menerima energi dan akan bergerak secara
bebas hingga menumbuk permukaan botol. Pemuaian di dalam botol terjadi
karena udara di dalam botol memerlukan ruang yang lebih besar, tetapi karena
mulut botol ditutup dengan koin maka pergerakan udara tertahan sehingga udara
mendesak dan menekan koin sehingga koin bergerak/terangkat. Jadi dapat
disimpulkan bahwa:
Kalian juga dapat mencoba hal serupa dengan meletakkan sebuah balon
pada mulut botol, lalu celupkan botol ke dalam air hangat. Pada kasus ini
perpindahan energi panas terjadi dari air hangat ke botol dan mengakibatkan
botol memuai, maka udara di dalam botol akan menerima energi dan bergerak
secara bebas hingga menumbuk permukaan botol yang menyebabkan balon
mengembang sendiri.
3. Telur di dalam Botol
Bagaimanakah cara memasukkan telur ke dalam botol? Padahal kalau
dipikir-pikir mana mungkin sebutir telur dapat masuk ke dalam botol karena
ukuran mulut botol lebih kecil dibanding ukuran telur. Namun, ternyata secara
fisika, memasukkan dan mengeluarkan telur ke dalam botol merupakan hal yang
mudah.
Telur dapat masuk ke dalam botol jika tekanan di dalam botol rendah.
Sebaliknya, telur dapat keluar dari dalam botol jika tekanan di dalam
botol tinggi. Telur dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari dalam botol
karena adanya perbedaan tekanan di dalam dan diluar botol.
Cara kerja alat, yaitu pijatlah botol pemijat sehingga air dari botol tersebut
akan mengalir ke selang mendatar dan selang tegak secara bersamaan. Air
pada selang mendatar akan langsung diteruskan langsung ke botol penerima
karena perubahan tinggi air antara botol pemijat dengan botol penerima sangat
kecil sehingga volume botolnya lebih besar, sedangkan pada selang tegak
perubahan tingginya sangat besar sehingga volume pada botolnya kecil. Usaha
yang diperlukan untuk menaikkan air pada selang tegak lebih besar
dibandingkan selang mendatar, hal ini dipengaruhi oleh perubahan ketinggian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Air berpindah dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Naiknya air dikarenakan adanya usaha yang diberikan dengan
pemijatan pada botol pemijat.
5. Tekanan hidrostatis pada Botol
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dipengaruhi oleh kedalaman dan
massa jenis zat cair. Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang
dihasilkan dan semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan
yang dihasilkan. Secara matematis, tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai
berikut.
ph= ρ× g × h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis
ρ = massa jenis zat
h = ketinggian
Tekanan hidrostatis ini juga dapat kita pelajari dari sebuah botol. Alat dan
bahan yang diperlukan yaitu 2 botol aqua, paku, penggaris, selotip, air. Cara
membuat alat: a) lubangi sebanyak 4 lubang pada botol 1 secara vertikal dengan
jarak 3 cm dan botol 2 secara horisontal dengan ketinggian 12 cm dari dasar
botol seperti gambar 1.5, b) rekatkan selotip pada lubang dan isilah air hingga
penuh pada kedua botol tersebut, c) hitung kembali tinggi air pada kedua botol
tersebut, d) setelah itu bukalah selotip pada kedua botol tersebut dan hitunglah
jarak pancaran air yang keluar dari masing-masing lubang yang terdapat pada
kedua botol.
4 1 2 3 4
Apakah yang akan terjadi pada kedua botol tersebut? Pada saat selotip
dibuka maka air di dalam kedua botol tersebut akan terpancar keluar. Pada botol
1 air akan terpancar dari ketinggian yang berbeda-beda sehingga jaraknya pun
berbeda. Jarak pada lubang nomor 1 akan lebih jauh dibandingkan lubang nomor
4. Hal ini dikarenakan semakin dalam ketinggian lubang maka jarak pancarannya
pu akan semakin jauh, sehingga tekanan hidrostatis pada lubang nomor 1 lebih
besar daripada lubang nomor 4. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
seorang penyelam, ketika ia mnyelam semakin dalam maka telinganya akan
terasa sakit dan dadanya akan terasa sesak hal ini dikarenakan tekanan yang ia
rasakan semakin besar.
Sedangkan pada botol 2 air akan terpancar dari ketinggian yang sama
mulai dari lubang 1 sampai lubang 4 sehingga jarak pancarannya pun sama,
maka tekanan hidrostatis pada botol 2 pun sama. Sebagai contoh, pada botol 1
jarak lubang nomor 1 dari dasar botol dimisalkan 7 cm, karena jarak antar lubang
3 cm maka jarak lubang nomor 2 sampai 4 berturut-turut yaitu 10 cm, 13 cm, dan
16 cm. Massa jenis air, yaitu 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka
tekanan hidrostatis pada lubang 1 adalah sebagai berikut. ph 1=ρ × g × h
ph 1=1.000 ×10 × 0 , 07
2
ph 1=700 N /m
Mudah bukan? Silahkan menghitung tekanan hidrostatis pada lubang nomor 2
sampai 4 dan juga tekanan hidrostatis pada botol 2!
Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan dan
semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang
dihasilkan.
b. Kemudian tutuplah mulut botol dengan plastik/kain lalu ikat dengan karet
c. Ujilah frekuensi pada setiap botol, lalu mainkan lagu yang nadanya
terdapat di botol-botol tersebut. Misalnya, lagu balonku ada lima.
Lalu bagaimana dengan pipa organa terbuka? Nah, kalian dapat mencobanya
pada botol kaca yang tutupnya dibuka atau pada gelas kaca.
Bagaimana seru kan? Itulah beberapa topik ajaib dan misterius tentang botol dan
teman-temannya yang dapat kita pelajari bersama. Ternyata konsep fisika itu ada
di sekitar kita. Pasti banyak dari kalian yang baru mengetahui bahwa konsep
fisika itu ternyata dapat diterapkan pada sebuah botol atau benda-benda lain
yang ada di sekitar kita, misalnya karet gelang, sedotan, sepatu, pintu, dan
sebagainya.
“Jika ingin perubahan dalam hidup kalian, maka jangan banyak gaya
tetapi perbanyaklah usaha”