Anda di halaman 1dari 4

I.

Judul : mengamati penyerapan kalor oleh air dan minyak goring


II. Pertanyaan produktif : apakah air dan minyak goreng dapat menyerap kalor ?
III. Tujuan : untuk mengetahui penyerapan kalor pada air dam minyak goreng
IV. Waktu dan tempat
Waktu

Pada hari sabtu 4 mei 2019 (mulai dari jam 9-9.30)

Tempat

Di dalam rumah

V. Dasar teori kalor

Kalor adalah sesuatu yang dipindahlan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai
akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah $at yang jumlah
seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen (wiley , 1978)
.Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan dalam besaran kalor jenis. Kalor
jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg bahan
tersebut sebesar 1 C(Astra, 2006).Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa.

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan
besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat,
jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu .(Purnomo, 2008).

V. Alat dan Bahan


1.    Gelas plastik
2.    Air mineral
3. Minyak goreng
4.     Lilin
5.    Korek api
VI. Prosedur Kerja  
1.    Mengisi gelas plastik dengan air
2.    Menyalakan lilin menggunakan korek api
3.    Meletakkan gelas plastik tepat diatas lilin yang telah di nyalakan
4.    Mengamati apa yang terjadi pada gelas plastik dan mencatat hasilnya

Hasil pengamatan
2 fese penyerapan kalor
1. Penyerapan kalor oleh air
Pada saat gelas plastic berisi air di panaskan di atas lilin yang
sudah dibakar selema 2 menit dengan ketinggian api yaitu 1,2 cm
gelas tersebut tidak meleleh dan air terasa hangat.
2. Penyerapan kalor oleh minyak goreng
Pada saat gelas plastic berisi minyak goreng di panaskan di atas
lilin yang sudah dibakar selema 2 menit dengan ketinggian api
yaitu 1,2 cm, tetapi di detik ke 10 gelas palastik yang berisi
minyak goreng meleleh dan mengakibatkan api pada lilin semakin
besar.

VII. PEMBAHASAN
Perpindahan kalor adalah suatu proses perpindahan energi panas suatu zat dari satu zat ke
zat lain. Kalor dapat berpindah melalui suatu zat perantara maupun tanpa zat perantara.
     Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Konduktor merupakan zat yang memiliki daya hantar kalor baik. Contoh besi, baja,
tembaga, aluminium, dan lain-lain.
2.    Isolator merupakan zat yang memiliki daya hantar kalor kurang baik. Contoh kayu, plastik,
kertas, kaca, air, dan lain-lain.
Pada saat kita memanaskan langsung gelas berisi air mineral (seperti memasak dengan panci).
Kalor mengalir dari sumber panas melintasi permukaan gelas dan diteruskan ke air. Namun,
bukannya gelas meleleh karena panas yang ditimbulkan, justru air yang malah menjadi panas.
Lalu kenapa hal ini terjadi? Dalam kasus gelas plastik yang berisi minyak goreng, panas yang
diberikan akan langsung melelehkanya jika suhunya melebihi ambang titik leleh plastik. Namun
ketika dalam gelas diisi air, kalor yang seharusnya melelehkan plastik dihantarkan ke air. Secara
skematis, alur penghantaran panas.  
Kalor dihantarkan oleh permukaan gelas ke air, dan kalor ini dimanfaatkan untuk
memanaskan air. Karena kalor jenis air tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk memanskan sampai
suhu yang mampu melelehkan plastik cukup lama, akibatnya gelas plastik lebih tahan lama tanpa
meleleh.
Selain itu, ada beberapa syarat agar benda bisa terbakar. Syarat-syaratnya adalah :
1.    Ada oksigen
2.    Ada bahab bakar
3.    Ada sumber panas/api
4.    Tercapainya titik bakar pada sebuah benda
     Jika salah satu dari keempat syarat tersebut tidak ada, maka sebuah benda tidak akan bisa
terbakar. Contohnya jika membakar kertas, oksigen tersedia di udara bebas, lalu kertasnya
sendiri adalah bahan bakar, api juga tersedia untuk membakar dan saat kertas terbakar artinya
kertas sudah mencapai titik bakarnya sehingga kertas pun terbakar.
     Lain halnya dengan gelas plastik berisi air yang sedang dipanaskan. Semua syarat seperti
oksigen, bahan bakar, dan sumber api sudah tersedia, namun yang tidak tersedia adalah titik
bakar plastik. Pada saat gelas plastik berisi air tersebut dipanaskan, titik bakar plastik tidak bisa
tercapai karena terserap oleh air yang ada di dalam gelas plastik. Akibatnya, api tidak membuat
gelas plastik meleleh/ terbakar sedangkan gelas plastic yang berisi minyak goreng akan meleleh
karena titik bakar pada palstik tercapai dan tidak terserap oleh minyak goreng yang ada dalam
gelas plastic.

Kesimpulan
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Pada percobaan penyerapan kalor oleh air
dan minyak goreng sangat berbeda karena air dapat menyerap kalor yang dihantarkan oleh api melalui
perantara gelas plastic sehingga gelas plastic tidak meleleh sedangkan gelas plastic yang berisi
minyak goreng meleleh karena minyak goreng tidak bisa menyerap kalor pada api.

Daftar pustaka

https://www.academia.edu/11526647/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR

http://selviyanakakasing.blogspot.com/2016/09/percobaan-fisika-memanaskan-air.html

https://www.academia.edu/11661297/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR_KALOR_J
ENIS

https://anakbertanya.com/apakah-minyak-goreng-dapat-menguap/

Dokumentasi

Sebelum di panaskan pada saat dipanaskan air dan minyak

Anda mungkin juga menyukai