Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SITI AMINATUSSALIMAH
NIM:850271642

UPBJJ 21/JAKARTA POKJAR CIAMPEL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum
Titik Lebur Es (Praktikum IPA di SD)

A. DASAR TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat
padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih
air 100 oC sedangkan alkohol 78 oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187 oC. Titik didih
suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat
tersebut, begitu pula sebaliknya.

Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat.
Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan.
Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah
suhu 0oC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.

B. TUJUAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 oC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 oC

C. ALAT DAN BAHAN


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana Kaca 2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.

D. CARA KERJA
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus sampai
mencapai suhu 100oC.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang
tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
E. PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut
dipanaskan dengan api yang bersumber dari Bunsen. Kemudian diamati setiap perubahan suhu
pada bongkahan es yang terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Kemudian
pengamatan tertuang pada Tabel 5.1.
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7oC
2. Tabel 5.1 Perubahan suhu es

Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es

F. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik lebur es pada suhu 0 oC
2. Titik didih air maksimum 100 oC, namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 oC sudah bisa
mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas
semakin tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi
es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair dengan
kata lain jika suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.
2. Pada saat termomether menunjukan skala 0 oC pemanasan masih berlangsung, maka yang
terjadi adalah peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es
menjadi cair.
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0 oC walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi
karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 oC terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah
pemanasan.
Laporan Praktikum
konduksi (Praktikum IPA di SD)

Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang. Tidak
lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api
berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini
tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.

Tujuan
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

Alat dan Bahan .;


1. Tripot : 1 buah.
2. Bunsen/lampu spiritus : 1 buah.
3. Cakram konduksi : 1 buah.
4. Lilin warna/malam secukupnya.

Tahapan Kegiatan
1. Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag logam pada
cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.

Hasil Pengamatan

Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin
No Jenis Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair
bahan pertama kedua ketiga keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √

Pembahasan
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin
cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh
karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi
yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor)
Jawaban pertanyaan
1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah
tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang
mudah terurai bila dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab
tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkanpanas,
sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.
3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yabg mudah
terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam lebih mudah
menghantarkan kalor/panas.
Laporan Praktikum IPA
Pemuaian Zat Cair

PEMUAIAN ZAT CAIR

Zat cair dapat memuai bila dipanaskan. Pemuaian zat cair ini sering juga dikatakan sebagai pemuaian
volume.

Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.

Alat dan Bahan

1. botol minuman bekas 1 buah.


2. pewama secukupnya.
3. sedotan minuman 1 buah.
4. baskom/ember 1 buah.
5. Lilin mainan/malam secukupnya.
6. termometer 1 buah.

Tahapan Kegiatan
1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama putih
bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman (usahakan
sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi dengan air
panas.
6. Perhatikan gambar di bawah ini.

1. Larutan Merah
Sebelum dimasukan kedalam air panas adalah 27 0 C.

2. Suhu Air Panas


Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 87 0 C.
3. Ketinggian Air
Ketinggian air panas dalam baskom 1 : 4,2 cm.
Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:
1 menit pertama : 1 cm.
1 menti kedua : 2,5 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm
4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,5 cm, setelah mencapai waktu 1 menit kedua.
5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 48 0 C.
6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum 61 0 C.

Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27 0 C ditutup dengan plastisin dengan
sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas (
870 C ). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah.
Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 610 C. Hal ini disebabkan karena ada
perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya perpindahan
kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ).

Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di baskom ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
a. Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.
b. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
c. Dari air di baskom / ember ke udara luar.
d. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.
2. Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.

Kesulitan dalam membuat laporan

Adalah saya tidak ikut melakukan penelitian ini dan saya buat laporan ini dengan
sepengetahuan saya sendiri serta melakukan praktek penelitian Ini sendiri di rumah denga alat
dan bahan seadanya.

Anda mungkin juga menyukai