Anda di halaman 1dari 19

PRATIKUM IPA DI SD

KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN


PERPINDAHAN PADA SUATU ZAT

KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Judul Percobaan : TITIK LEBUR ES

B. Tujuan
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 OC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 OC

C. Alat dan Bahan


1. Es Batu secukupnya 1 buah
2. Thermometer 1 buah
3. Bejana kaca 1 buah
4. Pengaduk / sendok kecil 1 buah
5. Bunsen / lampu spirtus 1 buah
6. Kasa 1 buah
7. Tripot 1 buah
8. Static 1 buah

D. Landasan Teori
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat
padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air
100oC sedangkan alkohol 78oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187oC. Titik didih suatu zat
dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut,
begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian
zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan.
Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah
suhu 0oC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.

E. Cara Kerja
1. Isi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus
sampai suhu 100 0C.
3. Perhatikan perubahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu tang tertera pada
thermometer.
4. Catat setiap perubahan suhu dan perubahan wujud pada lembar kerja.

F. Data Pengamatan
Table pengamatan kenaikan suhu
N 2 menit ke 1 Kenaikan Suhu Suhu Pada Keterangan
o Termometer
1 1 0 0C 0 0C Es melebur (dari padat ke cair)
2 2 33 0C 40 0C Proses pencairan kemudian mulai
memanas
3 3 43 0C 83 0C Suhu air meningkat, keluar
gelombang air
4 4 14 0C 97 0C Timbul suara air mendidih
5 5 3 0C 100 0C Titik didih air maksimum

G. Pembahasan
Ukuran es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0 0C , tetapi saat es mulai
dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu dan pada setiap dua menit mengalami perubahan suhu.
Pada menit pertama suhu naik menjadi 12 0C dan 2 menit selanjutnya pun mengalami kenaikan
menjadi 22 0C dan seterusnya.

H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu pada es batu yang akan berubah
setelah dipanaskan dan es akan mencair dan semakin bertambahnya suhu maka air akan mendidih.

I. Pertanyaan dan Jawaban :


1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan?
Jawab:
Benar, suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.

2. Saat thermometer menunjukan skala 0 OC, pemanasan masih berlangsung terus, apakah yang
terjadi pada peristiwa ini?
Jawab :
Pada saat termomether menunjukan skala 0 OC pemanasan masih berlangsung, maka yang terjadi
adalah peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es menjadi
cair.

3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0 OC walau terjadi pemanasan terus menerus?
Jawab :
Bongkahan es tetap memiliki suhu 0 OC karena masuk pada fase titik cair.

4. Kapan suhu air dapat berubah menjadi suhu 100 OC?


Jawab :
Es akan berubah menjadi air (mencair) suhunya akan berubah berubah menjadi 100 OC ketika
pemanasan berlangsung lebih kurang 30 menit. Maka air mulai mendidih.

Referensi :
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
(http://e-dukasi.net/index).
KEGIATAN PRAKTIKUM

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

A. TUJUAN
1. Menguji bahwa benda padat langsung menjadi gas.
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Yodium Kristal / garam secukupnya
2. Kapur barus secukupnya
3. Parafin / lilin secukupnya
4. Tabung reaksi 3 buah
5. Penjepit tabung 3 buah
6. Bunsen / lampu spritus 2 buah

1. Masukkan beberapa butir salah satu Kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan Kristal yang ada di dasar tabung.

C. LANDASAN TEORI
Perubahan wujud dari padat menjadi gas atau sebaliknya disebut menyublim atau penyubliman.

D. DATA PENGAMATAN

Mencair dulu Langsung menguap


No Kristal Keterangan
Ya atau Tidak Ya atau Tidak
1. Yodium Tidak Ya Setelah dingin Kristal semakin
kering karena ada penguapan

2. Kapur barus Ya Tidak Setelah dingin kembali


membentuk Kristal

3. Lilin Ya Tidak Setelah dingin kembali


membentuk kristal
E. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan, tidak semua benda jika dipanasi akan berubah menjadi gas
atau sebaliknya. Ada beberapa benda yang akan berubah menjadi gas, tapi ada juga yang berubah
menjadi cair dan bahkan tidak berubah bentuknya.
Ada juga beberapa benda jika panasi akan berubah bentuknya dan jika didinginkan akan kembali
ke bentuk semula.

F. KESIMPULAN
Setiap benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas, berarti benda tersebut mengalami penyubliman.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan ?
Jawab :
Setelah uap di dinginkan maka akan membentuk butiran-butiran Kristal kembali.
2. Bagaimana dengan salju yang ada di thermometer
Jawab : akan mengalami penguapan/ menguap.
PRAKTIKUM IPA DI SD
PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN
PANAS PADA SUHU ZAT

KEGITAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1 : KONDUKSI
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.tidak lama
kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api berpindah dari ujung
besi yang dipanasi ke ujung sesi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut
berpindah.

A. TUJUAN
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tripot 1 buah
2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
3. Cakram konduksi 1 buah
4. Lilin warna/malam secukupnya

C. TAHAPAN KEGIATAN
1. Ambil empat bagian lilin/malam dan letakkan masing-masing diujung logam pada cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada gambar 5.9

D. LEMBAR KEGIATAN
Tabel 5.3
Pengamatan terhadap Lilin
No Jenis Bahan Lilin Mencair Lilin Mencair Lilin Mencair Lilin Mencair
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1 Besi 
2 Tembaga 
3 Kuningan 
4 Aluminium 

E. PEMBAHASAN
Dapat dilihat dari hasil percobaan bahwa tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin
lebih cepat meleleh. Berikutnya adalah kuningan, aluminium, dan terakhir besi. Lilin mudah meleleh
karena terkena panas yang dibawa oleh logam tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi, yang berarti
perpindahan panas melalui bahan perantara (konduktor).

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan diantara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar panas? Beri
alasan dengan singkat dan jelas!
Jawab :
Bahan konduktif yang baik untuk konduksi panas adalah tembaga. Tembaga melelehkan lilin
paling cepat dan mudah terurai saat dipanaskan.
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan dengan singkat
dan jelas!
Jawab :
Yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga. Tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan
dan sangat baik saat menghantarkan panas. Sedangkan kayu adalah merupakan bahan isolator
yang mana panas pada kayu sulit terurai atau tidak dapat menghantarkan panas.
3. Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang singkat,
padat, dan jelas!
Jawab :
Karena logam merupakan benda padat yang mengandung senyawa-senyawa konduktor panas
yang mana karena kerapatan partikelnya memudahkan kalor/muatan untuk menguraikan panas
dan menyerap panas yang mengenainya.

G. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PERCOBAAN 2 : KONVEKSI
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat tersebut.
Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi karena
pemanasan yang mengakiatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan bagian zat yang
dingin.

A. TUJUAN
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kotak konveksi 1 buah
2. Lilin 2 buah
3. Kertas karton 2 lembar

C. TAHAPAN KEGIATAN
1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran 20 cm, lebar 6 cm. tinggi 15 cm
2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal
4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga keluar asap.
6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung1
7. Perhatikan gambar dibawah ini.

D. LEMBAR KERJA
1. Amati saat lilin belum dinyalakan apa yang terjadi?
2. Setelah lilin dinyalakan apa yang terjadi pada asap
3. Simpulkan dan bahaslah hasil pengamatan percobaan!

E. PEMBAHASAN
1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak mengalir
ke cerobong 2, bahkan mengalir balik keluar lewat cerobong 1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala lilin
menyebabkan suhu di dalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara mengikat yang
mendorong asap mengalir melalui cerobong2.

F. KESIMPULAN
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena perbedaan
massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat
tersebut.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada tungku? Beri penjelasan secara
singkat serta gambarkan proses alur aliran asap kertas!
Jawab :
Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses pembakaran
yang terjadi di dalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap
keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang telah dilakukan yakni
ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas
karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong/mengalirkan asap
keluar melalui cerobong 2.
2. Apa fungsi lili pada kotak konduksi?
Jawab :
Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna untuk
meningkatkan suhu udara sehingga udara menjadi bertekanan tinggi yang mampu mendorong
keluar udara yang bertekanan rendah.

H. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PERCOBAAN 3 : KONVEKSI DALAM AIR
Peristiwa konveksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air
dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana pergerakan
konveksi dalam air terjadi.

A. TUJUAN
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air)

B. ALAT DAN BAHAN


1. Bejana kaca 1 buah
2. Serbuk gergaji secukupnya
3. Tripot 1 buah
4. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
5. Kasa 1 buah

C. TAHAPAN KEGIATAN
1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penh.
2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergajo yang ada dalam air.
4. Perhatikan gambar dibawah ini.

D. LEBAR KERJA
1. Amati serbuk-serbuk dalam bejana sebelum dipanaskan. Beri penjelasan secara singkat.
2. Amati serbuk-serbuk dalam bejana saat mulai dipanasi dan seterusnya. Catatlah perubahan apa
saja dan pergerakan apa saja yang terjadi di dalam bejana beri penjelasan secara singkat dan
gambarkan pergerakkannya?
3. Beri kesimpulan dan bahasan pada kegiatan ini.

E. PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi air sampai hampir penuh, kemudian campurkan dengan sedikit serbuk gergaji, aduk
sampai merata. Bejana dipanaskan dan di amati pergerakan serbuk gergajinya :
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air di dalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut
bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada di atas berputar kebawah,
begitupun sebaliknya secara acak.

F. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi
yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas bagian zat yang
dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah ketas begitupun sebaliknya mengikuti aliran
air secara acak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbut-serbuk tersebut?
Jawab :
Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji di dalamnya
akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atar berputar terus.
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan dengan
menggunakan hubungan volume, massa, massa jenis, dan kaitannya dengan suhu T.
Jawab :
Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Dapat digunakan
hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu :
ɸ=hxAxt
Keteranga :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
ɸ = Massa

H. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PERCOBAAN 4 : RADIASI
Sebagai ringkasan teori diatas, radiasi panas terjadi sama sekali tidak memerlukan zat perantara. Radiasi
dapat terjadi dalam gas maupun ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda itu
akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas yang mengenainya.

A. TUJUAN
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan zat perantara dengan melakukan
percobaan termoskop.

B. ALAT DAN BAHAN

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.
2 Papan triplek ukuran (15 x 30) cm 1 buah.
3 Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.
4 Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.
5 Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 20-25 cm.
6 Zat pewarna merah/biru secukupnya.
7 Statis/dudukan 1 buah.

C. TAHAPAN KERJA
1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu lubangi bagian
bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

D. LEMBAR KEGIATAN
1. Amati pergerakan cairan warna dalam selang plastik ke kanan atau ke kiri.
2. Kesimpulan apa yang dapat di ambil dari percobaan ini? Berikan pembahasan secara singkat
dengan jelas!

E. PEMBAHASAN
Rangkaian dibuat seperti pada gambar. Kedua lampu berwarna hitam dan putih dihubungkan
dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek. Setelah ltu rangkaian
dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran /radiasi sinar matahari.
Selang waktu dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu
berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak dari pada
lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya meningkat dan mendorong cairan dalam selamg
bergerak kearah lampu berwarna putih.

F. KESIMPULAN
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa
sehingga dapat menghantarkan kalor/panas.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Kemanakah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari? Mengapa
demikian! Beri penjelasan singkat!
Jawab :
Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah lampu putih.
Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi dari pada lampu
putih
2. Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?
Jawab :
Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau meningkatkan tekanan
udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas sehingga udara didalamnya tidak
mengalami pemuaian.Hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi
menghantarkan panas atau kalor.

H. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
KEGIATAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN 1 : PERUBAHAN PANJANG (MULAI PANJANG)


Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang terkena panasakan
memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang menguntungkan dan ada juga yangmerugikan.
Contoh yang merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api harus diberi antarauntuk mengatasi
pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan dalam teknologiseperti; stop kontak,
termometer bimetal, dan lain-lain.

A. TUJUAN
Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena pengaruh panas.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kawat tembaga 1 mm 50 cm
2. Kawat nikelin 1 mm 50 cm
3. Statis 1 buah
4. Spiritus secukupnya
5. Pemberat/anak timbangan 50 gram dan 100 gram 1 buah
6. Kapas secukupnya
7. Penggaris 1 buah

C. TAHAPAN KEGIATAN
1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?
8. Perhatikan gambar di bawah ini.

CATATAN
Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya beban hanya berfungsi
sebagi pelurus Baja. Namun kalau ada karet dapat digunakan sebagai pengganti beban dengan cara
mengikatkan salah sate ujung kawat. Sehingga pada saat kawat dibakar karet akan menarik ke bawah
dan pertambahan panjang dapat diukur dari batas.
.
Panjang mula-mula kawat sebelum dipanasi diberi lambang/notasi dan pertambahan panjang
saat dibakar/dipanasi adalah ∆L dengan memasukkan suatu tetapan α, maka hubungan pertambahan
panjang
∆L adalah:
∆L = α L0 AT

∆T = pertambahan suhu dalam °C

D. LEMBAR KEGIATAN
Tabel Pengamatan Pertambahan Panjang

No Jenis Logam Pertambahan Panjang Keterangan


1 Tembaga 1 cm Lebih panjang memuainya
2 Nikelin 0,5 cm Lebih pendek memuainya
3 Kawat 0,1 cm Lebih panjang memuainya
E. PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa logam yang dipanaskan akan mengalami
pemuaian panjang. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh panas yang ada pada logam tersebut.
Logam yang dipanaskan akan memua.

KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa logam jika dipanaskan akan memuai panjang.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Di antara logam-logam (kawat) tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar
adalah. . . Mengapa demikian?
Jawaban :
Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling
besar adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis
diantaranya tembaga dan kawat.

2. Mana yang akan mengalami pertambahan panjang paling besar antara kawat tembaga dengan
kawat nikel? Berikan penjelasan secara singkat dan jelas!
Jawaban :
Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar disbanding
tembaga karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga
lebih cepat memuai.

Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
KEGIATAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN 2 : PEMUAIAN ZAT CAIR


A. TUAJAN
Menguji peristiwa pemuaian pada zat cair

B. ALAT DAN BAHAN


1. Botol minuman bekas 1 buah
2. Pewarna secukupnya
3. Sedotan minuman 1 buah
4. Baskom/ember 1 buah
5. Lilin mainan secukupnya
6. Termometer 1 buah

C. CARA KERJA
1. Campurkan pewarna dengan air secukupnya
2. Masukan cairan berwarna kedalam botol bekas sampai penuh
3. Tutup botol tersebut dengan lilin
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman berawna
putih/bening
5. Selanjutnya masukan botol kedalam baskom atau ember yang telah diisi air panas

D. LANDASAN TEORI
Zat cair/air jika kena panas atau dipanasi maka akan memuai. Pemuaian zat cair tersebut
sering juga disebut pemuaian volume.
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda
yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari
panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali
koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu
benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja.
Perumusannya adalah:
∆V = Vo.β.∆t
Dimana : ∆V = pertambahan volume
Vo = volume awal
Β = koefisien
∆t = perbedaan waktu

E. DATA PENGAMATAN
1. Suhu larutan merah sebelum dimasukkan ke dalam air panas adalah 0oC
2. Suhu air panas dalam ember adalah 80oC
3. Ketinggain air yang merambat pada pipa dari lilin adalah
1 menit pertama 1 cm
1 menit kedua 2 cm
1 menit ketiga 3 cm
1 menit keempat 4Cm
1 menit kelima 5 cm
4. Ketinggan maksimum air yang merambat pada pipa adalah 7 Cm setelah mencapai waktu 10
menit
5. Suhu air pada pipa setelah mencapai ketinggan akhir adalah 90oC
6. Suhu akhir air dalam ember saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum adalah 90 oC
F. PEMBAHASAN
Pada saat air mulai panas yang dikarenakan adanya pemanasan, maka air akan memuai/naik
keatas. Sehingga volume air akan bertambah banyak dari awalnya. Jika dipanasi terus menerus lama
kelamaan volume air akan mencapai titik puncaknya yaitu air mendidih dan volume air akan
berkurang karena adanya penguapan.

G. KESIMPULAN
Suatu zat cair/air bila kena panas atau dipanasi maka akan memuai dan lama kelamaan akan mendidih
jika sudah mencapai suhu 100oC

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
Jawab :
Ada dua proses perpindahan kalor/panas pada percobaan diatas. Yaitu kalor dari air panas menuju
ke botol yang berisi cairan yang panas, kemudian menuju ke air yang ada di pipa sedotan melalui
pipa yang disumbat dari lilin.
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember di dinginkan?
Jawab :
Jika air dalam ember didinginkan, maka volume air dalam pipa akan menyusut/berkurang dan
akan berhenti menyusust jika suhu air dalam ember sama dengan suhu air dalam pipa.

I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
KEGIATAN PRAKTIKUM

PERCOB AAN 3 : PEMUAIAN BENDA GAS


A. TUJUAN
Menguji pemuaian benda gas.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Botol minuman bekas 1 buah
2. Sedotan minuman 1 buah
3. Baskom/ember 1 buah
4. Lilin mainan/malam secukupnya

C. CARA KERJA
1. Cara sama dengan percobaan pada pemuaian zat cair.
2. Perbedaannya pada percobaan ini tidak menggunakan larutan pewarna yang dimasukkan dalam
botol.
3. Siapkan air dingin (bukan es) dalam ember atau baskom.

D. LANDASAN TEORI
Suatu benda gas juga akan memuai jika terkena panas/dipanasi. Hasil pemuaian benda gas bisa berupa
gelembung-gelembung gas.

E. DATA PENGAMATAN

No Cara Pertama Keterangan


1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terlihat dalam air Tidak terjadi apa-apa
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam air Muncul/keluar gelembung-
gelembung gas dari pipa
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul Setelah pamanasan 15 menit
gelembung air

No Cara kedua Keterangan


1. Sebelum botol dimasukkan ke dalam air panas Balon dalam keadaan di
keadaan balon dalam botol dan kempes
2. Setelah botol dimasukkan ke dalam air panas posisi Balon mulai terisi gas dan
balon balon mulai naik dan
mengembang
3. Lama pemuaian gas dalam balon diperkirakan 20 menit
4. Suhu maksimum air saat botol di masukkan dalam 80oC
ember

F. PEMBAHASAN
Dari percobaan diatas kita dapat mengetahui adanya pemuaian gas karena adanya
pemanasan. Dari cara pertama dan kedua, semuanya menunjukkan bahwa benda gas memuai yang
ditunjukkan adanya gelembung-gelembung udara dan balon yang mulai mengembang karena terisi
oleh gas.

G. KESIMPULAN
Suatu benda gas juga dapat memuai jika dipanaskan.

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Coba jelaskan proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan lengkap dengan keterkaitanya antara
volume suhu dan tekanan!
Jawab :
Proses terjadinya ledakan balon atau ban kendaraan karena adanya pemuaian gas yang melebihi
titik yang maksimal . Pada balon yang meledak karena gas yang ada didalam balon terkena panas
sehingga memuai melebihi kapasitas gas yang ada didalam, sehingga balon meledak.
Sedangkan pada ban kendaraan yang meledak juga hampir sama. Karena adanya gesekan antara
kulit ban dengan jalan raya, maka gas dalam kendaraan mengalami pemuaian dan jika melebihi
pemuaiannya maka ban akan meledak.

J. DAFTAR PUSTAKA
http://anistazahara.blogspot.co.id/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/30/pemuaian/
Prasojo, Budi, Panduan Fisika antuk SLTP kelas satu, Yudhistira: Bandung , 2002

Anda mungkin juga menyukai