Anda di halaman 1dari 4

KALOR PEMBAKARAN

Nama: oki konga naha

Nim: 192015016

Kelas: 12.00-14.00
1.1 tujuan
menentuakan kalor pembakaran
1.2 dasar teori
Kalor adalah energi yang mengalir dari sebuah benda ke sebuah benda yang lain karena
adanya perbedaan temperatur diantara kedua benda tersebut. Kapasitas suatu zat
didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya satu derajat. Energi
kalor sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memasak air kita
menggunakan energi kalor dari api, mengubah wujud es batu menjadi air dengan cara
memanaskan-nya (memberi energi kalor). Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Menurutnya, kalor merupakan semacam zat alir,
yaitu
zat yang mengalir dari suatu benda ke benda yang lain. Satuan kalor pada masa itu disebut
satuan kalori. Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Jika
suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud
benda berubah. Kalor yang diterima pada suatu zat akan dinyatakan dalam rumus berikut:
Q = m × c × ∆t
Q = Kalor yang diterima suatu zat (Kalori)
m = Massa zat (Kilogram)
c = Kalor jenis (Kalori/gram°C)
∆t = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh 1 mol unsur atau
senyawa diberi symbol ∆Hc (c = combustion).
Contoh:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆Hc0 = -889,5 KJ
∆Hc0 = Kalor pembakaran dalam keadaan standar, yaitu kalor yang dilepaskan atau diserap
pada proses pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar
1.3 metode
A. alat dan bahan
1. alat
- neraca analitik
- gelas beaker
- thermometer
- kaki tiga
- stopwatch
- gelas ukur
2. bahan
- Bunsen
- Korek api
- Lilin
- Air
1.4 cara kerja
Kalor pembakaran lilin
1. Tentukan massa awal lilin
2. Siapkan gelas beker kosong dan isi dengan 50 mL air, timbang.
3. Nyalakan lilin
4. Ukur suhu awal air, catat kenaikan suhu setiap 25 detik, dan amati kenaikan suhu air
hingga 15°C
5. Pada saat suhu air telah mencapai kenaikan 15°C, matikan lilin
6. Timbang massa akhir gelas beker yang berisi air dan massa lilin setelah pembakaran

Kalor pembakaran spirtus


1. Tentukan massa awal spiritus
2. Timbang gelas beker kosong dan isi dengan 50 mL air, timbang.
3. Nyalakan pembakar spiritus.
4. Ukur suhu awal air, catat kenaikan suhu setiap 25 detikdan amati kenaikan suhu air
hingga 15°C
5. Pada saat suhu air telah mencapai kenaikan 150 C, matikan pembakar spritus.
6. Timbang massa akhir gelas beker yang berisi air dan massa spritus

1.5 hasil
1.6 pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu kalor pembakaran, dengan menggunakanpembakaran lilin dan
spirtus, praktikan bisa mengetahui nilai kalor reksi .Bahan bakar yang digunakan adalah lilin
dan spirtus, karena lilin merupakam senyawa Hidrokarbon yang dapat menghasilkan
panas.Rumus kimia dari lilin adalahC25H52 dan rumus kimia spirtus C4H10. Dalam
pembakaran lilin hal pertama yang di lakukan adalah dengan diukur alat dan bahan yang
akan di gunakan dalam hal ini, gelas beker kosong di timbang dengan menggunakan neraca
analitik dengan massa sebesar 101,69 g dan volume air sebesar 50 ml, lilin yang sudah di
timbang dengan massa awal lilin sebesar 19,02 g dan massa akhir lilin sebesar 18,21 g , suhu
awal air sebesar 31 drjt c dan suhu akhir air 46 drt c, dalam hal ini praktikan mencatat
kenaikan suhu setiap 25 detik, dan amati kenaikan suhu air hingga 15 drjt C, dan massa akhir
gelas beker + air sebesar 149,38 g.
pada pembakaran spirtus yaitu: massa gelas kosong sebesar 101.72, volume air sebanyak
50 ml dan massa gelas beker+ air dengan nilai sebesar 150,63 g, Massa spirtus berkurang
dari 174,74 gram menjadi 172,98 gram. Hal ini dikarenakan terjadinya proses eksoterm,
dengan suhu awal air sebanyak 31 drjt c dan suhu akhir sebanyak 46 drjt c, , dalam hal ini
praktikan mencatat kenaikan suhu setiap 25 detik, dan amati kenaikan suhu air hingga 15 drjt
C,, dengan massa akhir gelas beker + air sebesar 150,33 g.
dalam perhitungan menggunakan rumus Kalor yang diterima pada suatu zat yaitu : Q = m ×
c × ∆t , sehingga dapat di peroleh nilai Qreaksi air = -3,150 j , untuk nilai perhitungan pada
lilin sebesar 3,889 j, dan massa bahan bakar lilin sebesar 2,301 * 10^-3, dan untuk AHc0
sebesar -1,368*10^-3. Untuk perhitungan spiritus dengan menggunakan rumus Q = m × c ×
∆t,

nilai perhitungan pada pembakaran spiritus adalah sebesar -0,017 j, massa bahan bakar pada
spiritus adalah sebesar 5,5g, untuk AHc0 sebesar -0,572.

Pada kedua percobaan diatas kalor pembakaran yang paling cepat adalah kalor pembakaran
spirtus karna reaksi yang dikeluarkan kalor pembakaran spirtus lebih besar dari pada kalor
pembakaran yang dikeluarkan oleh lilin.
http://kimiatmtkc.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-kalor-pembakaran.html

Anda mungkin juga menyukai