h2
h1
.....(1)
merupakan tekanan udara di atmosfer, adalah massa jenis zat
sedotan hanya didiamkan saja, maka tekanan pada akan sama dengan
.....(2)
4. Hukum I Newton
Saat ini air mineral dikemas dalam berbagai kemasan, mulai dari
galon, botol berbagai ukuran, hingga kemasan gelas plastik. Untuk
mempermudah minum air mineral dalam kemasan gelas plastik, maka
biasanya kita akan menancapkan sedotan ke tutup gelas platik dengan cepat.
Tanpa kita sadari, ternyata peristiwa yang sering kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari ini menerapkan sebuah konsep fisika loh. Tahukah
kamu konsep fisika apa yang terjadi ketika kita menancapkan sedotan pada
tutup gelas plastik?
Saat kita akan menancapkan sedotan pada tutup gelas plastik, kita
akan berusaha melakukannya dengan gerakan yang cepat agar tutup gelas
dapat langsung terlubangi dengan sekali gerakan. Ternyata peristiwa ini
sesuai dengan Hukum I Newton, yang berbunyi : “Jika resultan yang bekerja
pada sebuah benda sama dengan nol, maka yang yang awalnya diam akan
tetap diam. Sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan.” Apabila dituliskan secara matematis :
atau
Keterangan:
= waktu (s)
6. Pemuaian
7. Listrik Statis
Apa yang akan terjadi ketika kita menggosok-gosokan sedotan pada
rambut kita yang kering berulang kali kemudian kita dekatkan dengan
potongan-potongan kertas yang amat kecil? Bagaimana keadaan potongan-
potongan kertas tersebut? Ternyata potongan kertas tersebut akan menempel
pada sedotan. Mengapa demikian? Apakah rambut harus dalam keadaan
kering saat menggosok sedotan? Apakah peristiwa ini bisa dijelaskan melalui
konsep fisika?
Ketika kita melakukan kegiatan di atas, sebenarnya kita tengah
belajar konsep fisika, yaitu listrik statis. Sedotan plastik yang digosokkan pada
rambut secra berulang menjadi bermuatan listrik. Nah muatan listrik ini yang
dapat menarik potongan kertas. Lalu, bagaimana muatan listrik dapat berada
pada sedotan? Yuk kita belajar bersama mengenai konsep listrik statis pada
peristiwa ini.
Seluruh benda di dunia ini tersusun dari atom yang ukurannya amat
kecil. Di dalam atom tersebut terdiri atas partikel-partikel yang bersifat negatif,
positif, dan netral. Muatan negatif sering kita sebut dengan elektron. Muatan
positif sering disebut dengan proton. Sedangkan muatan yang bersifat netral
disebut dengan neutron. Di dalam atom terdapat inti atom yang terdiri atas
proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak terus-
menerus. Elektron di dalam atom mudah bergerak, bahkan mudah untuk
keluar masuk dari susunan atom. Ketika elektron lepas dari susunan atom,
maka jumlah proton di dalam atom akan lebih banyak dibanding dengan
jumlah elektron. Sehingga atom menjadi bermuatan positif. Ketika elektron
masuk ke dalam susunan atom, maka jumlah elektron di dalam atom akan
lebih banyak dibanding dengan jumlah proton. Sehingga atom menjadi
bermuatan negatif.
Sedotan yang digosokkan pada rambut menjadi bermuatan listrik
karena elektron pada rambut berpindah ke sedotan. Akibatnya sedotan
mengalami kelebihan elektron. Sehingga sedotan menjadi bermuatan negatif.
Muatan negatif inilah yang bersifat dapat menarik benda-benda yang kecil dan
ringan. Namun, sesaat kemudian potongan kertas akan terlepas dari sedotan
karena muatan negatif pada sedotan dinetralkan kembali oleh molekul air
yang terkandung di dalam udara yang bersifat polar.
Apakah rambut harus dalam keadaan kering ketika digosokkan
dengan sedotan? Mengapa demikian? Jawabannya adalah ya, rambut harus
dalam keadaan kering. Karena air bersifat isolator. Isolator merupakan benda
yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik, sedangkan benda yang
dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor. Sifat isolator pada
air ini yang menyebabkan energi yang timbul dari gosokan antara sedotan
dengan rambut akan diserap oleh air. Sehingga tidak akan muncul gejala
kelistrikannya.
8. Bunyi
Sedotan dapat dibuat menjadi alat musik sederhana, yaitu seruling.
Untuk membuat seruling, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Pipihkan salah satu ujung sedotan.
b. Potong ujung sedotan yang telah dipipihkan menjadi bentuk segitiga.
c. Buatlah 6 lubang yang berurutan pada sedotan.
d. Tutup 6 lubang yang telah dibuat menggungakan jari-jari tangan.
e. Tiup ujung sedotan yang sudah dipipihkan.
Setelah kalian coba, tahukah kalian mengapa sedotan tersebut dapat
menghasilkan bunyi? Apakah ada perbedaan bunyi jika 6 lubang tersebut
dibuka satu persatu? Wah ternyata dengan memodifikasi sedotan menjadi
seruling sederhana, kita dapat memahami sebuah konsep fisika yang bekerja
pada sedotan itu.
Sedotan dapat menghasilkan bunyi karena adanya peristiwa
resonansi. Peristiwa resonansi merupakan ikut bergetarnya suatu benda
karena ada benda lain yang bergetar. Ketika kita meniup sedotan, maka mulut
yang menempel pada sedotan akan bergetar. Hal ini mengakibatkan udara
yang ada di dalam sedotan juga ikut bergetar, sehingga menghasilkan bunyi.
Bunyi tersebut kemudian merambat melalui udara sehingga dapat terdengar
oleh telinga kita.
Ketika kita memainkan sedotan dengan membuka satu persatu
lubang dari bawah, maka akan menimbulkan suara yang berbeda. Lubang-
lubang pada sedotan ini memungkinkan terjadinya perbedaan nada. Semakin
banyak lubang yang ditutup, maka semakin jauh jarak yang ditempuh oleh
getaran untuk merambat. Artinya kolom udara yang dihasilkan semakin
panjang. Akibatnya, bunyi yang dihasilkan semakin rendah (nada rendah).
Sedangkan ketika hanya sedikit lubang yang ditutup, maka jarak yang
ditempuh getaran untuk merambat semakin kecil. Artinya kolom udara yang
dihasilkan semakin pendek. Sehingga bunyi yang dihasilkan semakin tinggi
(nada tinggi). Hal ini sesuai dengan konsep bunyi pada pipa organa terbuka.
Ketika jari tangan kita menutup lubang, maka jari kita memaksa
daerah di bawahnya menjadi simpul. Hal ini menyebabkan munculnya
gelombang bunyi yang berbeda panjang gelombangnya. Sehingga frekuensi
bunyi yang terdengar juga berbeda-beda. Kita ketahui bahwa tinggi rendahnya
nada dipengaruhi oleh frekuensi. Sedangkan frekuensi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang, dan panjang gelombang berbanding lurus
dengan panjang kolom udara. Hal ini dapat dilihat dari persamaan pipa organa
terbuka berikut:
Keterangan :