Penyusunnya
Zat Padat
Zat padat adalah materi yang memiliki bentuk dan volume tertentu. Ada dua cara utama
partikel-partikel padat bisa tersusun, yakni dalam bentuk baris-baris partikel teratur rapi yang
disebut sebagai kristal (Contoh: intan, es, dan kristal garam) atau amorf dalam berbentuk
susunan partikel tidak tentu (Contoh: lilin, kaca, karet, dan plastik). Karena partikel-
partikelnya tersusun berdekatan menyatu, zat padat tidak bisa dimampatkan (dipadatkan
hingga tidak ada rongga) dengan mudah dan tidak bisa dikecilkan dengan menekannya.
Ketika kita menjatuhkan batu ke lantai, bentuknya akan tetap dan permukaannya akan tetap.
Partikel-partikel pada batu tersebut tidak terpisah, walaupun tempatnya berubah. Hal ini
terjadi karena susunan partikel yang rapat menyebabkan partikel zat pada tidak dapat
bergerak bebas dan hanya bergetar serta berputar ditempatnya. Akibatnya, gaya tarik
menariknya juga sangat kuat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan
bentuk dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Benda padat dapat berubah, namun bentuk benda padat itu tidak mengikuti bentuk wadahnya.
Benda padat tidak berubah bentuk jika hanya berpindah tempat. Misalnya saja, kacang
goreng yang ada di piring. Kita pasti akan melihat bahwa kacang goreng itu tetap sama
bentuknya, meskipun dipindah. Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah
bentuk jika dimasukkan ke kotak pensil.
Zat Cair
Zat cair mempunyai volume tertentu, namun zat ini akan berbentuk seperti wadah yang
ditempatinya yang digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-
molekul yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk
wadahnya. Dengan adanya zalir, zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah
sesuai dengan yang ditempatinya.
Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan
ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini disebabkan partikel-
partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas
bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Seperti zat padat, partikel-partikel dalam zat
cair tersusun secara rapat. Zat cair juga sulit dimampatkan. Meskipun demikian, partikel-
partikel itu mempunyai cukup energi untuk mengatasi sebagian dari tarik-menariknya dengan
molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati.
Pada saat kita menumpahkan air ke permukaan meja, air akan mengalir ke segala arah
sehingga permukaannya menjadi melebar. Partikel-partikel yang terletak di permukaan meja
tersebut mudah terpisah karena gaya tarik antarpartikel lemah, sehingga volumenya selalu
tetap dan mudah dipisahkan dari kelompoknya. Partikel-partikel tersebut juga tidak mampu
memisahkan diri dari kelompoknya, sehingga volumenya sama, meskipun bentuknya berubah
mengikuti tempat. Air yang berada di permukaan meja mudah mengalir ke segala arah
disebabkan akibat zat cair memiliki susunan partikel yang kurang teratur dan rapat, sehingga
partikel tersebut dapat berpindah dan bergerak meskipun terbatas.
Sifat-sifat Zat Cair:
Ketika kita menuangkan minyak goreng dari botol ke penggorengan, tentu bentuk minyak
goreng tadi akan berubah dan menyesuaikan bentuk penggorengannya. Berlaku demikian jika
kita menuangkan air ke dalam botol, tentu air akan berbentuk seperti wadahnya (botol).
Dapat kita simpulkan jika benda cair selalu mengikuti bentuk wadahnya.
Bentuk permukaan benda cair akan datar jika dalam kondisi tenang,
Ketika kita memiringkan wadah tembus pandang yang berisi air, permukaan air tersebut akan
datar jika kita tidak menggerakannya. Bagaimanapun caranya, permukaan air yang tenang
akan selalu datar. Maka, dapat kita simpulkan bahwa bentuk permukaan benda cair yang
tenang berbeda dengan bentuk cair yang bergejolak.
Benda cair akan mengalir ke tempat rendah. Misalnya, pada air terjun. Kita akan melihat
bahwa air terjun akan yang mengalir deras menuju hilir melalui tebing yang curam. Tidak
ketinggalan bahwa air terjun jua memberikan pemandangan indah.
Pada tembok bendungan, semakin ke bawah bendungan itu, maka semakin tebal dinding yang
akan direncanakan/dibangun. Hal ini terjadi untuk menghindari bendungan jebol, karena
tekanan air pada bagian bawah akan lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Hal itu
dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pancaran air dari tempat lebih
rendah tampak lebih jauh. Oleh karena itu, air mempunyai tekanan.
Benda cair meresap melalui celah-celah kecil.
Benda cair mampu menyerap melalui celah-celah kecil akibat adanya kapilaritas. Kapilaritas
adalah peristiwa naiknya zat cair melalui lubang yang sempit. Semakin sempit lubang,
sebakin besar daya kapilaritasnya. Ada berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang
membuktikan bahwa zaat cair mampu meresap melalui celah-celah kecil. Misalnya, minyak
tanah meresap pada sumbu kompor,
Zat Gas
Zat gas adalah suatu zat atau benda yang memiliki bentuk dan volume yang selalu berubah-
ubah sesuai dengan tempat (wadahnya). Contohnya; balon, ban sepeda dan ban motor, gelas
kosong, botol kosong, dan lain sebagainya.
Pada saat kita menhirup udara pernafasan, kita tidak merasa kesulitan karena udara dengan
mudah dapat masuk dan keluar dari saluran pernafasan. Hal ini membuktikan bahwa partikel-
partikel gas dapat bergerak lebih bebas dan cepat daripada partikel zat padat dan zat cair.
Jarak antarpartikel pada gas sangat renggang, sehingga gaya tarik menarik antar partikelnya
sangat lemah dan gas mudah ditembus. Akibatnya, partikel-partikel gas dapat bergerak dan
berpindah tempat dengan bebas. Hal tersebut menyebabkan gas tidak dapat mempertahankan
bentuk dan volumenya, sehingga bentuk dan volume gas selalu berubah-ubah mengikuti
ruang yang ditempatinya.
Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Misalnya, ketika kita meniup balon,
berarti kita telah memasukkan udara dari paru-paru kita ke dalam balon, sehingga balon
tersebut mengembang dan mengisi seluruh balon. Semakin kuat kita meniup balon itu, maka
semakin banyak udara yang akan masuk ke dalam balon, begitu juga dengan sebaliknya.
Dalam wadah yang kosong, masih terdapat udara yang berada dalam wadah tersebut,
meskipun kita tidak dapat melihatnya. Hal ini membuktikan bahwa benda gas akan selalu ada
di sekitar kita dan disemua tempat, termasuk udara.