Anda di halaman 1dari 20

1.

Pengertian zat
Semua benda terdiri atas zat atau materi. Walaupun zat-zat
penyusun benda itu berlainan jenis atau wujudnya, tetapi ada
dua sifat yang sama pada zat-zat itu, yaitu semua menempati
ruang dan memiliki massa. Secara umum didifinisikan bahwa zat
(materi) adalah sesuatu yang menempeti ruangan dan
memiliki massa.

2. Macam-macam wujud zat


1. Zat Padat
Pengertian Zat Padat :
 Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume
(ruang yang ditempati zat padat, cair, atau gas) tertentu. Ada dua
cara utama partikel-partikel padat bisa tersusun yakni dalam
baris-baris teratur yang rapi atau dalam susunan yang tidak
tentu. Zat padat yang partikel-partikelnya tersusun dalam baris-
baris yang teratur rapi disebut kristal. Contoh umum kristal
adalah sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Zat
padat yang partikel-partikelnya tidak tersusun secara teratur
disebut amorf.

Zat padat amorf biasanya bertekstur mengilat atau elastis. Contoh


umum zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik. Karena
partikel-partikelnya tersusun berdekatan menyatu, zat padat tidak
bisa dimampatkan dengan mudah—zat padat tidak bisa dikecilkan
dengan menekannya.
Pada zat padat, partikel-partikel individu tidak bergerak cukup cepat
untuk mengalahkan gaya tarik-menarik antar partikel. Partikel-
partikel itu bergetar namun terikat rapat di tempatnya.
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya
tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan
ke gelas akan tetap berbentuk bulat.
Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap
walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan
karena daya tarik antar partikel zat padat sangat kuat.
Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau
garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit).

Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:


 Letaknya sangat berdekatan.
 Susunannya teratur.
 Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di
tempatnya.

Zat Gas
Pengertian Zat Gas
 Zat gas ialah suatu zat atau benda yang mempunyai volume dan
bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat
(wadahnya). Contohnya; balon, ban sepeda dan ban motor,
gelas kosong, botol kosong, dan lain sebagainya.

Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:


 Letaknya sangat berjauhan.
 Susunannya tidak teratur.
 Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat
memenuhi ruangan.

Ciri-Ciri Zat Gas


 Memiliki bentuk yang berubah-ubah
 Memiliki volume yang beruba-ubah
 Pada Susunan partikel zat padat letaknya tidak teratur dan
berjauhan
 Pada Ikatan partikel zat padat sangat lemah
 Mengikuti bentuk tempatnya

Perbedaan sifat zat padat, zat cair, dan zat gas adalah:

 Berdasarkan bentuknya, bentuk zat padat selalu tetap, sedangkan


bentuk zat cair dan zat gas berubah menyesuaikan tempatnya.
 Berdasarkan volume, volume zat padat dan zat cair selalu tetap,
sedangkan volume zat gas berubah - ubah.
 Berdasarkan susunan partikel penyusun zat, pada zat padat sangat
rapat, pada zat cair cukup renggang, sedangkan pada zat gas sangat
renggang.
 Berdasarkan ikatan partikelnya, pada zat padat ikatannya sangat kuat,
pada zat cair ikatannya agak lemah, sedangkan pada zat gas ikatannya
sangat lemah.
 Berdasarkan gerakan partikel penyusunnya, pada zat padat gerakannya
sangat terbatas, pada zat cair gerakannya agak bebas, sedangkan pada zat
gas gerakannya sangat bebas.

Bobo.id - Teman-teman, coba sebutkan benda padat yang ada di sekiitarmu!
 Benda padat memiliki partikel yang sangat rapat antara satu sama lain. Sehingga
benda padat selalu kaku.
 Contohnya ada kertas, mentega, kayu, dan banyak lagi yang lainnya.
 Wujud benda bisa berubah, teman-teman. Perubahan wujud benda
padat dipengaruhi oleh suhu. Yaitu panas dan dingin.
 Perubahan wujud benda padat menjadi bentuk lain ada dua,
yaitu mencair dan menyublim.
 Namun, benda berwujud cair dan gas juga bisa berubah menjadi padat, lo.
 Perubahan Wujud Benda Padat dan Contohnya
 1. Mencair

 MaxPixel's contributors
 Apa kamu bisa melihat bagian cokelat yang belum meleleh karena
panas?
 Benda padat bisa berubah wujud menjadi benda cair, teman-teman.
 Perubahan wujud benda padat ini namanya mencair.
 Benda padat bisa mencair ketika dipanaskan dengan suhu tinggi sampai titik
lelehnya.
 Apa kamu bisa menyebutkan contoh perubahan wujud benda yang mencair?
 Ada banyak, lo. Misalnya saat makan es krim di hari yang panas, es
nya mencair dan menetes ke tangan kita.
 Kemudian, cokelat yang padat jika dipanaskan juga bisa meleleh menjadi cair.
 Baca Juga : Eksperimen Sederhana: Cokelat Jenis Apa yang Paling Cepat
Meleleh?
 2. Menyublim

 Nevit
 Dry ice yang menyublim
 Selain menjadi benda cair, benda padat juga bisa berubah wujud menjadi gas.
 Perubahan wujud benda padat menjadi gas ini disebut dengan menyublim.
 Berbeda dengan mencair yang dipengaruhi oleh panas, menyublim dipengaruhi
oleh suhu dingin.
 Benda padat yang menyublim tidak mengalami perubahan menjadi benda cair
lebih dulu, melainkan langsung menjadi gas.
 Contoh perubahan wujud benda menyublim adalah berubahnya dry ice atau es
kering.
 Dry ice merupakan karbon dioksida dalam bentuk padat. Asap yang keluar
dari dry ice adalah bentuk gas karbon dioksida.
 Contoh lainnya ada salju yang berubah jadi gas tanpa mencair, dan kapur barus
di dalam lemari.
Manfaat Pemuaian Padat, Cair, dan Gas dalam kehidupan
sehari-hari

Zat Padat

1.   Pemasangan Rel Kereta


Sambungan dua batang rel kereta selalu diberi cela. Hal ini karena jika rel kereta memuai, rel tidak
menjadi bengkok/melengkung. Jika siang hari, rel bengkok/melengkung itu akan menyebabkan
kereta anjlok. Oleh karena itu, saat ini rel didesain berujung runcing dan dipasang saling bertautan
untuk menghindari rusaknya rel akibat pemuaian.
2.   Pemasangan kaca jendela
Kaca pada jendela dipasang tidak rapat hal ini dikarenakan jika kaca memuai kaca tersebut tidak
akan pecah. Karena inilah para pemilik kaca mobil tidak menutup kaca moilnya rapat-rapat jika akan
diparkir dibawah matahari dalam waktu yang lama.
3.   Celah pada konstruksi jembatan
Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang muai pada besi. Maka ujung jembatan logam yang
dibiarkan memuai ditopang dengan roda agar bias bergerak bebas.
4.   Celah pada sambungan jalan beton
Dijalan-jalan biasanya diantara 1 beton dengan beton lainnya di beri sedikit celah hal ini
dimaksudkan agar beton tidak melengkung jika mengalami pemuaian.
5.   Pemasangan kawat telepon dan kawat listrik
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan putusnya kabel listrik dan kabel telepon pada saat terjadi
penyusutan pada suhu dingin.
6.   Pemasangan roda ban baja
Pemasangan roda ban baja pada sebuah lokomotif baja yang berukuran lebih kecil dari roda
dipanaskan. Maka baja tersebut memuai dan roda dapat dipasang tepat pada ban. Jika menyusut
sehingga ban mencengkeram roda dengan kuat.
7.   Membuka tutup botol
Jika kita sulit untuk membuka tutup botol. Kita bisa mencelupkan atau menyiramkan tutup botol
dengan air panas. Setelah itu tutup botol baru mudah untuk di buka hal ini disebabkan karena muai
logam lebih besar  dari pada kaca
8.    Pemasangan pita penjepit pada tong kayu
Pita logam penjepit digunakan dengan memanaskan pita penjepit tersebut. Sehingga   besar logam
tersebut lebih besar dari pada tong kayu. Jika menyusut, pita logam akan terpasang dengan kuat.
9.   Pengelingan pelat logam
Mengeling adalah menyambungkan dua pelat logam dengan menggunakan paku keeling. Paku
keeling dipanaskan sampai berpijar warna putih, kemudian dimasukkan kedalam lubang pelat dan
ujung paku dipukul rata. Hal ini dimanfaatkan untuk badan kapal dan pembuatan bimetal

10.         Bimetal
Bimetal adalah dua buah logam yang dikeling menjadi satu. Biasanya logam yang digunakan dari
invar dan perunggu. Bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Jika dipanaskan bimetal
melengkung kearah logam yang koefisien nya lebih kecil. Jika didinginkan bimetal melengkung
kearah logam yang koefisien nya lebih besar.
Bimetal digunakan pada:
1)     Lampu sen mobil dan motor
Lampu sen berkedap-kedip karena terhubung-terputusnya kontak akibat gerakkan bimetal. Gerakan
logam bimetal secara bergantian menyebabkan hambatan listrik besar sehingga lampu padam dan
menyebabkan hambatan listrik kecil sehingga lampu menyala.
2)     Termostat bimetal
Thermostat adalah alat yang digunakan untuk mengatur suhu agar suhu tetap. Termostat adalah
alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang
memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven.

Zat Gas

Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika
suhunya turun. Pada gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai
volume gas. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien muai volume semua gas
sama yaitu : 0,00367 /K.
Pemuaian gas digunakan yaitu pada :
1.    Balon udara
Di balon udara terjadi pemuaian udara yang berasal dari api.
2.       Ban kendaraan
Pada saat mengisi ban mobil/motor/sepeda tidak boleh terlalu penuh karena udara akan memuai
saat panas maka ban mobil dapat meledak.
3.       Pengisian balon
Jangan mengisi balon dengan volume yang sangat penuh karena balon tersebut dapat meledak jika
terkena panas yang lama.
4.       Teko peluit/ ketel
Karena apabila dipanaskan uapnya memuai sehingga mendorong peluit agar berbunyi.

Contoh- Contoh Perubahan Wujud Benda, Yaitu Padat, Cair dan Gas
Regina Pasys - Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:00 WIB

GridKids.id - Dalam kehidupan sehari-hari kita akan melihat proses perubahan


wujud benda dan contohnya yang ada disekitar kita.

Perubahan wujud benda adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda dengan
bentuk yang berbeda.

Peristiwa perubahan bentuk tersebut termasuk wujud padat, cair dan gas.

Peristiwa tersebut bisa terjadi karena benda menerima atau melepas


kalor. Biasanya ini terjadi akibat tindakan seperti pemanasan, pendinginan dan
pengembunan.

Apa saja perubahan wujud benda dan contohnya di sekitar kita, ya?

Perubahan Wujud Benda

1. Membeku

Kids, benca cair bisa berubah wujud menjadi padat.


Dalam hal ini, jika benda cair didinginkan hingga titik bekunya maka akan berubah
wujud menjadi benda padat.

Contoh benda padat adalah air yang dimasukan ke dalam freezer hingga
membeku menjadi es batu.

2. Mencair

pixabay.com

Lilin

Mencair adalah kebalikan dari wujud membeku.

Mencair adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Benda padat bisa mencair saat dipanaskan dengan suhu tinggi hingga benda
tersebut berubah menjadi leleh atau mencair.
Contoh benda mencair adalah cokelat padat yang dipanaskan akan menjadi cair
atau lilin yang dibakar akan meleleh dan mencair, Kids.

3. Menguap

Menguap adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.

Pada proses ini bagaimana zat memerlukan energi panas.

Contoh proses menguap adalah  proses penguapan pada air yang dimasak.

Selain itu, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama akan
habis berubah menjadi gas.

4. Mengembun

Mengembun ini adalah peristiwa perubahan wujud dari gas mencair cair. Pada
proses ini zat memerlukan energi panas. 

Contoh pada proses ini saat es batu disimpan dalam sebuah gelas, maka bagian
luar jadi basah.

Baca Juga: Apa Itu Reduce, Reuse, Recycle? Ini Pengertian dan Contohnya

5. Menyublim

Menyublim ini proses perubahan wujud dari zat padat menjadi gas.

Proses ini zat memerlukan energi.

Contoh penyubliman bisa dilihat pada kapur barus yang disimpan pada lemari.
Kapur lama-lama akan habis atau pengharus mobil yang padat berubah menjadi
uap pewangi.

6. Mengkristal

Mengkristal ini suatu proses perubahan gas menjadi padat dan peristiwa ini zat
melepaskan energi panas.

Contoh dari proses ini bisa dilihat berubahnya uap menjadi salju.
 Partikel Zat Padat
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur serta mempunyai jarak antarpartikel
yang sangat dekat dan rapat.

Kondisi tersebut menjadikan ikatan dan gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat
kuat.

Susunan partikel yang rapat menyebabkan partikel zat pada tidak dapat bergerak bebas
dan hanya bergetar serta berputar ditempatnya.

Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat terjadi antara partikel-partikel yang sejenis maupun
antara partikel-partikel yang tidak sejenis.

Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik-menarik


antarpartikel yang tidak sejenis disebut adhesi.

Karena kerapatan susunan partikelnya, maka zat padat dapat mempertahankan bentuk dan
volumenya, sehingga bentuk dan volumenya tidak berubah (tetap).

Gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak
dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat.

Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya
sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
2. Partikel Zat Cair

Apabila dibandingkan dengan zat padat, maka zat cair memiliki susunan partikel yang
kurang teratur dan juga kurang rapat.

Hal tersebut menyebabkan partikel zat cari dapat bergerak dan berpindah tempat meskipun
terbatas.

Kurang rapatnya susunan partikel pada zat cair menyebabkan gaya tarik menarik antar
partikelnya tidak begitu kuat.

Karena partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya,
maka volume zat cair akan selalu tetap, meskipun bentuknya selalu berubah mengikuti
tempatnya.

3. Partikel Zat Gas


Jarak antar partikel pada zat
padat sangat berjauhan, sehingga gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah.

Karena jaraknya yang berjauhan inilah, sehingga partikel-partikel gas dapat bergerak dan
berpindah tempat dengan bebas.

Hal tersebut menyebabkan gas tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya,
sehingga bentuk dan volume gas selalu berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya.

Kesimpulan :

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan sifat-sifat zat padat, cair, dan
gas sebagai berikut.

1. Sifat Zat Padat

a. Susunan partikelnya sangat rapat dan teratur

b. Gaya tarik menarik antar partikelnya kuat

c. Partikel tidak dapat bergerak bebas, hanya bergetar ditempatnya

d. Memiliki bentuk tetap

e. Memiliki volume tetap


massa jenis
eperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, massa jenis merupakan pengukuran massa
setiap volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi
dengan total volumenya.

Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil
bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni
massa dan volume. Selain memahami pengertian massa jenis, berikut ini keadaan benda
dalam air berdasarkan besar dan kecilnya massa jenis benda tersebut :

PRINSIP DASAR MASSA JENIS ZAT

Massa jenis suatu zat adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Massa jenis suatu
zat dapat ditentukan dengan membagi massa zat dengan volume zat. Massa jenis menunjukkan
tingkat kerapatan suatu zat.

Semakin tinggi massa jenis suatu benda, artinya semakin besar pula massa pada setiap
volumenya. Masa jenis rata-rata suatu benda dihitung dari total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda dengan massa jenis yang lebih tinggi memiliki volume yang lebih
rendah dibanding benda bermassa sama dengan massajenis lebih rendah.

Satuan SI (Standar Internasional) massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/ m3).
Massa jenis dilambangkan dengan ρ (baca = rho).
Untuk menentuka massa jenis dapat diperoleh melalui persamaan:

Rumus Massa Jenis:


 

segitiga ajaibnya
Keterangan:

ρ = massa jenis zat (kg/m3) atau (m/cm3)


m = massa zat (kg) atau (g)
V = volume zat (m3) atau (cm3)

Ow ya, ada juga cara kreatif yang bisa membantumu untuk menghafalkan rumus massa jenis. Ini
saya temukan di sebuah blog:
Kapilaritas
Kapilaritas ialah peristiwa naik atau turunnya suatu zat cair melalui
celah sempit ataupun di dalam pipa kapiler.
Contohnya ialah :

 Akan Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor


 Meresapnya air melalui spons maupun kain  dan kertas
 Naiknya air dari akar sampai dengan daun pada tanaman
melalui pembuluh angkut.
Gas merupakan salah satu wujud yang lazim kita temui sehari-hari. Bahkan, hampir setiap
hari kita memerlukan wujud gas dalam kehidupan, bisa dibilang gas menjadi kebutuhan
vital bagi manusia. Meski pada dasarnya gas tidak terlihat, namun dapat dirasakan
wujudnya.  Nah, untuk itu ada baiknya kita bisa mengenal lebih dalam lagi mengenai 4
macam hukum gas, ikuti terus ya penjelasannya!

Pada dasarnya, hukum gas ini menjelaskan hubungan besaran volume, tekanan dan suhu
dalam suatu gas. Untuk mengetahui atau menjelaskan hal tersebut, ada beberapa hukum
gas yang harus dipelajari, diantaranya: Hukum Boyle, Hukum Charles, Hukum Gay-
Lussac, Hukum Gas Umum, dan Hukum Tekanan Parsial.

 Hukum Boyle

Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Inggris yaitu Robert Boyle, mengacu
kepada hasil eksperimennya yang berhasil mengemukakan hukum gas pertama ini.
Dimana, ketika suhu dari suatu gas tetap konstan maka tekanan gas akan berbanding
terbalik dengan volume gas.
Disini kita dapat melihat untuk tekanan rendah maka volume gas akan tinggi sedangkan
untuk tekanan tinggi maka volume gas akan rendah. Dengan demikian hukum boyle
dapat dituliskan sebagai berikut :

P1V1 = P2V2

Keterangan

P1 = tekanan awal gas (N/m )

V1 = volume awal gas (m3 )

P2 = tekanan akhir gas (N/m)

V2 = volume akhir gas (m kubik)

(Baca juga: Ciri Penting Sel Elektrokimia dan Serinya)

 Hukum Charles

Jika hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume pada suhu tetap, tidak
demikian dengan hukum Charles. Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini
menyatakan bahwa ketika tekanan suatu gas tetap konstan maka volume gas akan
sebanding dengan suhunya. Dengan demikian Hukum Charles dapat ditulis sebagai
berikut :
Keterangan :

V1 = volume awal gas (m3)

T1 = suhu awal gas (K)

V2 = Volume akhis gas (m3)

T2 = Suhu Akhir Gas (K)

 Hukum Gay – Lussac

Hukum Gay Lussac ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia asal Prancis yaitu Joseph
Louis Gay-Lussac pada tahun 1802. Adapun pernyataan Hukum Gay Lussac adalah pada
volume yang konstan tekanan gas akan sebanding dengan suhunya. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

P1 = Tekanan awal gas (N/m)

T1 = Tekanan akhir gas (K)


P2 = Tekanan akhir gas (N/m)

T2 = Suhu akhir gas (K)

Ketiga hukum yang telah dibahas sebelumnya dapat digabungkan sehingga dapat
memperoleh hukum gas umum yang dapat dirumuskan sebagai :

 Hukum Tekanan Parsial Dalton

Hukum tekanan parsial Dalton menyatakan bahwa tekanan total yang diberikan oleh
campuran gas ideal yang tidak berinteraksi sama dengan jumlah tekanan parsial yang
diberikan oleh masing-masing gas dalam campuran. Secara matematis hukum tekanan
parsial Dalton dapat dirumuskan sebagai:

PTotal=P1+P2+P3+…..+Pn

manfaat dalam bidanng farmasi

Kristal merupakan suatu bentuk padatan yang terdiri dari atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul zat
padat yang tersusun secara berulang dengan jarak teratur dalam tiga dimensi. 

Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika yaitu senyawa obat memiliki sifat fisika yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya, dan sifat-sifat fisika ini akan sangat memengaruhi cara
pembuatan dan cara formulasi sediaan obat, yang pada akhirnya akan memengaruhi efek pengobatan
dari obat serta kestabilan dari sebuah sediaan obat. Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat mencakup
massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum, indeks bias, rotasi optik, kelarutan, titik lebur, titik
didih, pH, dan lain-lain. Sifat-sifat ini lah yang merupakan dasar dalam formulasi sediaan farmasi. Sifat-
sifat fisika ini akan menentukan kemurnian dari suatu zat yang akan dijadikan obat. Jadi, dengan
mengukur sifat-sifat fisika di atas maka murni atau palsunya suatu zat dapat diketahui. Selain itu,
berdasarkan sifat-sifat fisika di atas, akan mengiring seorang farmasis dalam memformulasi suatu zat
baik yang dapat maupun tidak dapat dibuat menjadi sebuah sediaan, yang akhirnya akan menghasilkan
suatu sediaan farmasi yang bermutu dan berefek.

Anda mungkin juga menyukai