Anda di halaman 1dari 2

Biodata Ulama Aceh Abu Kuta Krueng

Abu Kuta Krueng Lahir di Kuta Krueng Pidie Jaya 31 Desember 1940, ulama Aceh Abu Kuta
Krueng ini bernama lengkap Tgk.H.Usman bin Tgk.Ali. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat
(SR) beliau langsung menggeluti pengetahuan Islam di Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah
Islamyyah “MUDI” Mesra Samalanga Bireuen, semasa beliau mengaji di Dayah MUDI Mesra
Samalanga telah nampak terlihat kepribadian beliau seorang ulama, mulai dari sifat,
karakter dan juga kemampuan menyerap berbagai ilmu pengetahuan dengan cepat.

Sebagai seorang murid, Tgk H Usman atau yang lebih dikenal dengan Abu Kuta Krueng selalu
menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh pun mengandung keberkatan
“bermanfaat”, karena dalam keyakinan anak dayah memuliakan dan menghormati guru
adalah salah satu faktor keberkatan ilmu.

Dan hal ini dipraktekkan dalam keseharian ulama Aceh Tgk H Usman, Alhasil sepulang dari
dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mendirikan sebuah Dayah yang bernama Darul
Munawwarah di Kuta Krueng, Bandar Dua, daerah tersebut dulunya tunduk ke kabupaten
Pidie, namun sekarang ini masuk wilayah kabupaten Pidie Jaya setelah pemekaran pada
tahun 2007 silam.

Tahun 1964 Tgk H Usman Bin Ali (akrab disapa dengan sebutan Abu Kuta Krueng) yang
merupakan lulusan dari Bustanul Muhaqqiqin Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiah Mesjid Raya
Samalanga Kabupaten Bireun, mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Islam diberikan
nama Darul Munawwarah yang bermakna Negeri Bersinar. Salah satu alasan memilih nama
tersebut adalah Abu Kuta Krueng berharap lulusan dari Darul Munawwarah nantinya
mampu menjadi lampu penerang bagi dirinya dan masyarakat secara umum.
Secara geografis Dayah Darul Munawwarah terletak di Desa Kuta Krueng kemukiman Jangka Buya
Timur Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya - Aceh, sekitar 21 km disebelah timur ibukota
kabupaten Pidie Jaya. Dayah yang sampai saat ini masih dipimpin oleh Tgk. H. Usman bin Tgk. Ali
tersebut sempat landa banjir besar pada tahun 1974, kemudian dipindahkan ke selatan desa Kuta
Krueng. Hari ini Darul Munawwarah sedang membenahi diri untuk menjawab tuntutan zaman,
kebutuhan masyarakat dewasa ini telah mendorong Dayah tersebut menyelenggarakan pendidikan
keterampilan yang lebih rill tentunya dengan tidak mengurangi prinsi-prinsip dasar yaitu
memperdalamkan qaidah-qaidah islamiyah (Tafaqquh Fiddin).

Kehadiran Tgk H Usman atau yang sering disapa disapa Abu Kuta Krueng dalam kancah
pendidikan di Aceh telah menoreh catatan sejarah Aceh sebagai bumi seribu dayah dan satu
lagi bertambah lampu penerang di bumi Serambi Mekkah. pada hari ini dan seterusnya Abu
Kuta krueng dipandang sebagai seorang tokoh ulama karismatik Aceh yang selalu dihormati
dan disegani serta selalu menjadi kebanggaan orang Aceh.

 Nilai pancasila yang terkandung pada biodata ulama aceh abu kuta krueng,yaitu
Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa dengan mengikuti perintah dan larangannya

Anggota kelompok:Hafiz,Arayki,Nauval,Zian.

Anda mungkin juga menyukai