Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fariha Nihayatul Fuadah

Nim : 2201036102
Kelas : MD-C3
Mata Kuliah : Tugas UAS Sistem informasi pariwisata islam

Jawaban
1. Sistem Informasi Pariwisata Islam merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memberikan
informasi sederhana kepada wisatawan nusantara dan mancanegara mengenai destinasi wisata,
tempat wisata atau spot wisata. Sistem ini juga menyediakan informasi penunjang kegiatan wisata
seperti akomodasi, transportasi, tiket dan hotel. Selain itu, sistem mengumpulkan informasi
perkembangan destinasi wisata dan perlengkapan yang diperoleh dari pariwisata. Sistem informasi
wisata syariah juga masuk dalam UU No. 9/1990. Fungsi pariwisata yang disediakan oleh sistem
ini antara lain kunjungan, perjalanan, total biaya, pendapatan, profil lokasi wisata, survei destinasi
wisata, tiket objek wisata, sertifikat objek wisata dan papan informasi atau buletin. Selain itu,
sistem juga mempunyai fungsi untuk dunia korporasi atau industri, seperti database hotel dan
akomodasi, biro perjalanan, serta database makanan dan minuman. Sistem informasi pariwisata
syariah juga dapat dikembangkan untuk mendukung pariwisata halal. Misalnya, penelitian sedang
dilakukan untuk mengembangkan aplikasi wisata halal berbasis Android untuk memudahkan akses
wisatawan terhadap informasi wisata halal seperti tempat ziarah, pesantren, masjid, restoran halal,
dan akomodasi syariah.
Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Islam pada wisata religi
makam KH Ahmad Mutammakin Kajen Kab. Pati

Fariha Nihayatul Fuadah1

Abstrak

Makam Syekh Ahmad Mutamakkin dulunya dikenal sebagai Waliyullah yang


berada di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Setiap hari
makam Syekh Ahmad Mutamakkin tidak pernah sepi dari pengunjung untuk
berziarah. Selain untuk berziarah di kawasan makam Syekh Ahmad
Mutamakkin memiliki potensi yang sangat besar untuk di kembangkan sebagai
daya tarik wisata mulai dari budaya, sejarah, mitos yang berkembang dalam
masyarakat tentang makam serta bangunan yang berada di sekitar makam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan yang bisa
dilakukan dalam mengembangkan makam Syekh Ahmad Mutamakkin sebagai
wisata religiSyeikh Ahmad Mutamakkin dikenal juga dengan nama Ki Cebolek.
Beliau adalah seorang faqih yang disegani karena pandangan jauh dan luas.
Sebagai guru besar agama, beliau berdakwah dari satu tempat ke tempat lain
yang beliau anggap tepat sasarannya. Melihat penduduk di beberapa tempat
yang berlainan dan adatnya, dalam memilih daerah-daerah di pantai utara, KH.
Syakh Ahmad Mutamakkin membuat pertimbangan-pertimbangan yang
matang terlebuh dahulu. Syeikh Ahmad Mutamakkin adalah mutiara dari kota
Pati karena keilmuan ynag tinggi dan murid-muridnya yang banyak menjadi
ulama-ulama besar.

Keyword :
Wisata religi, Pengembangan, Sistem informasi, Makam KH Ahmad Mutammakin
Latar belakang
Pengaruh Keberadaan Wisata Religi Makam Waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso
Kabupaten Pati. Kondisi wisata religi makam waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin tidak
jauh dengan wisata religi makam para walisanga di tanah Jawa, yang mana bentuk
keramainnya, animo peziarah, dan masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya serta sosial ekonominya. Hal tersebut dipengaruhi selain adanya ketokohan
Syekh Ahmad Mutamakkin sebagai ulama’ besar sekaligus Waliyullah, dan mecetak

1
2201036102
generasi penerus beliau yang dapat dijumpai sampai sekarang. Eksistensinya telah menjadi
daya tarik tersendiri terutama dalam upaya merubah kondisi sosial ekonomi masyarakat di
Desa Kajen dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
keberadaan wisata religi makam Waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kajen dan untuk mengetahui faktor
pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kajen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makam Syekh Ahmad Mutamakkin menjadi
pengaruh besar dalam perwujudan upaya peningkatkan kesejahteraan baik dibidang
ekonomi, sosial, dan spiritual masyarakat di Desa Kajen. Dimana indikator kesejahteraan
antara lain, masyarakat di Desa Kajen dapat mengatur masalahnya dengan baik,
masyarakat dapat memanfaatkan peluang sosial dengan maksimal, dan dapat memenuhi
kebutuhannya meliputi individu, keluarga, maupun masyarakat. Adapun faktor-faktor
pendukungnya antara lain, maraknya peziarah, tempat yang strategis mendirikan lapangan
pekerjaan, adanya kebijakan makam dan yayasan, serta sarana beribadah. Selain itu,
sebagai faktor penghambatnya yaitu, tingginya sewa lahan, tidak diberikannya kesempatan
untuk ikut serta dalam pengelolaan obyek wisata religi makam Waliyullah Syekh Ahmad
Mutamakkin

Hasil Analisis

Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Islam dapat membantu pengembangan


pariwisata di Kajen, Kabupaten Pati dengan menyediakan informasi yang komprehensif
mengenai potensi pariwisata berbasis Islam di lokasi tersebut dan lokasi makam tersebut
juga dapat di cari di dalam google maps untuk memudahkan pengunjung yang jauh jarak
jangkauanya dari desa kajen. Sistem informasi ini dapat memuat informasi mengenai objek
wisata yaitu keberadaan makam waliyullah tersebut yang terdapat di tengah desa yang
banyak di kelilingi pondok pesantren di kajen dan uniknya di samping makam tersebut juga
terdapat sebuah kolam yang konon katanya ketika malam 1 syuro sering dibuat mandi
orang orang kajen kemudian ketersediaan infrastruktur bangunan makam tersebut juga
unik karena makam tersebut di tutup dengan slambu atau kain yang berwarna putih dan
kain tersebut setiap tanggal 10 syuro di ganti oleh warga desa tersebut sekaligus
memperingati hari haul kh ahmad mutammakin, aksesibilitas, amenitas. Dengan adanya
sistem informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, serta
memperluas jangkauan promosi pariwisata Kajen, Kabupaten Pati secara nasional maupun
internasional.

Benih-benih peradaban yang dirintis oleh salah satu Waliyullah yang


menghabiskan masa hidupnya di Desa Kajen. Seorang yang suci bernama KH. Ahmad
Mutamakkin. Beliau adalah seorang yang paling berjasa dalam perintisan serta penyebaran
agama Islam dengan melintasi perjalanan ritual yang tinggi. Peranya sangat berdampak
positif bagi seluruh masyarakat Desa Kajen dan sekitarnya. Hal ini terbukti dengan
maraknya para zairin dari berbagai daerah penjuru Indonesia yang hadir untuk berziarah.
Utamanya setiap tanggal 10 Muharram yang diperingati dengan khidmat sebagai haul
beliau. KH. Ahmad Mutamakkin lahir pada tahun 1645 M di Desa Cebolek Kota Tuban,
beliau banyak dikenal dengan nama Mbah Mbolek. Nama nigrat beliau adalah.
Sumohadiwiyat, sedangkan nama Al-Mutamakkin adalah sebagai gelar sepulangnya dari
rihlah ilmiah di Timur Tengah, tepanya di Yaman. Kata al-Mutamakkin berasal dari bahasa
Arab yang berarti orang yang menenguhkan hati atau yang diyakini kesuciannya. Sebagi
guru besar agama, beliau menyebarkan agama dan membuka lapangan pendidikan Islam
untuk mencetak Mubaligh dan kader-kader agama yang nantinya akan menyambung
perjuangan beliau. Perjuangan KH. Ahmad Mutamakkin dalam menyebarkan agama Islam
di Desa Kajen dipenuhi porak poranda politik keraton. Perlawanan kultural agama rakyat
senantiasa menambah keteguhan hati untuk selalu berada pada jalan kebenaran.
Pendekatan dalam mengenalkan agama Allah disambut hangat oleh masyarakat Desa
Kajen. Banyak diantara mereka yang ingin berguru untuk mendalami ilmu-ilmu agama
Islam. Bahkan mereka rela untuk bermalam berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan
keistimewaan ilmu yang dimiliki oleh KH. Ahmad Mutamakkin. Seorang ahli fiqih yang
mempunyai makna filosofis tinggi pada ilmu Tasawuf. Sebagaimana peninggalan beliau
seperti lukisan Arab yang penuh dengan makna dan nasehat spiritual yang mana dijadikan
pesan wasiat untuk masyarakat Desa Kajen. Hari ini, Desa Kajen telah diramaikan oleh
ribuan santriwan dan santriwati yang ingin menuntut ilmu di desa tersebut. Wajah
peradaban Islam yang dibangun oleh KH. Ahmad Mutamakkin serta diteruskan oleh
keturunanya memberikan dampak baik dari berbagai bidang. Bidang tersebut diantaranya
adalah pendidikan, ekonomi dan budaya. Berbagai sarana dan fasilitas untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Kajen, diamalkan sebagimana pesan dan wasiat dari beliau yang
senantiasa dijadikan motivasi dan prinsip yang kuat oleh masyarakat Desa Kajen.
Berkembangnya bidang pendidikan lebih dari 44 pondok pesantren berdiri dengan konsep
pendidikan yang berbada akan tetapi satu tujuan yaitu mencerdaskan umat dengan ilmu
agama Islam. Tidak lain dari itu, keekonomian Desa Kajen semakin pesat dengan
datangnya pelajar dari seluruh penjuru Indonesia. Serta munculnya rasa saling
menguntungkan yang dirasakan kehangatanya oleh Kiai, santri maupun masayarakat.
Telah tercatat bahwa besarnya kontribusi yang diberikan oleh KH. Ahmad Mutamakkin
dibidang peradaban Islam merupakan hal yang harus diperhatikan dan dipertahankan guna
membangun generasi yang bermartabat. Oleh karena itu sudah sepastinya dipelajari agar
generasi-generasi muda tidak lupa akan rasa sejarah yang sudah hampir punah. Serta
ditambahkannya rasa syukur yang harus kita pupuk setiap hari agar jiwa dan raga kita tidak
jauh dari Sang Pencipta Allah SWT. Seperti halnya sekarang, banyak para umat muslim
berdatangan ke makam KH. Ahmad Mutamakkin untuk mengingat jasa beliau yang selama
ini berdampak pada kemajuan umat muslim di Pulau Jawa khususnya di Margoyoso Pati.

Kesimpulan

Adanya ketokohan Syekh Ahmad Mutamakkin sebagai ulama’ besar sekaligus


Waliyullah, dan mecetak generasi penerus beliau yang dapat dijumpai sampai sekarang.
Eksistensinya telah menjadi daya tarik tersendiri terutama dalam upaya merubah kondisi
sosial ekonomi masyarakat di Desa Kajen dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh keberadaan wisata religi makam Waliyullah Syekh Ahmad
Mutamakkin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kajen dan untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Kajen. Makam Syekh Ahmad Mutamakkin menjadi pengaruh besar
dalam perwujudan upaya peningkatkan kesejahteraan baik dibidang ekonomi, sosial, dan
spiritual masyarakat di Desa Kajen.

Anda mungkin juga menyukai