Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI VISUAL

DALAM SINERGI BANGUN OPTIMISME DAN OPTIMALISASI


POTENSI SUMBER DAYA WISATA RELIGI CIAYUMAJAKUNING
Oleh : Tia Yuliswanti

ABSTRAK

Dalam rangka pengoptimalan sektor pariwisata, maka terdapat kriteria berupa objek
dengan daya tarik wisata dan mendukung pelestarian budaya, keindahan alam juga
lingkungan. Sebagai upaya pengembangan wilayah pariwisata diperlukan adanya pelayanan
didasari ramah lingkungan serta berdaya saing tinggi yang bisa diakses dengan transportasi
yang menunjang, sehingga meningkatkan kerjasama antar daerah, kabupaten, kota maupun
provinsi dalam mengembangkan pengelolaan berupa konservasi dan pemanfaatan sumber
daya yang ada dalam kawasan pariwisata.
Dilihat dari berbagai kemajuan teknologi dan informasi sebagai media promosi, dapat
dimanfaatkan secara maksimal sebagai alat promosi pariwisata yang dilakasanakan melalui
visualisasi promosi lebih aktif dan menarik, yang dapat menggugah hati masyarakat.
Hal tersebut dapat diimplementasikan melalui wisata religi yang menjadi andalan
wilayah pertumbuhan Jawa Barat bagian timur, yaitu Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan
Kuningan (Ciayumajakuning).
Setiap kabupaten dan kota dapat menyinergikan potensi daerah, khususnya wisata religi
wilayah Ciayumajakuning juga merupakan sumber ekonomi di Jawa Barat, terkhusus
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Infrastruktur yang menunjang menjadi
alternatif pendukung, dimana posisi Ciayumajakuning strategis sebagai daerah perlintasan.

Kata Kunci: Potensi Sektor Pariwisata, PAD ,Wisata Religi Ciayumajakuning


ISI

Bapak Bakti Artanta selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menuturkan
saat menggarap wisata religi di daerah Ciayumajakuning, diperlukan peran aktif dari
pemerintah kota yang saling terkait dengan Wali Kota sebagai pemangku kebijakan, Badan
Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) dan budayawan sebagai pemerhati praktisi, juga
khalayak ramai.
Adapun aspek-aspek 3A 2P yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan wisata religi
di Ciayumanjakuning, diantaranya:
1. Attraction (daya tarik wisata)
2. Accesability (aksesibilitas/akomodasi)
3. Amenities (fasilitas)
4. Person (orang yang terkait dalam aktivitas wisata)
5. Promotion (bauran promosi)
“Potensi wisata religi yang layak untuk dilembagakan serta dimanfaatkan untuk
meningkatkan wisatawan dan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).” Ungkap Bapak Bakti
Artanta Cirebon, Jumat (16/07/2021).
Menurut Perpres RI No. 50 tahun 2021 tentang rencana induk pembangunan
kepariwisataan nasional pasal 14 ayat 1 menjelaskan bahwa daya tarik wisata meliputi
pariwisata alam, budaya dan hasil buatan manusia.
“Ciayumajakuning sedang berproses mengenai kerjasama antar daerah, antar kota dan
kabupaten, serta dinas pariwisata. Selain UMKM daerah Ciayumajakuning didorong juga
dengan kerohanian.” Kata Wakil Walikota Cirebon Ibu Dra. Hj. Eti Herawati, Jumat
(16/07/2021).
Ibu RR Alexandera Wuryaningrat (Direktur BPKK) memaparkan bahwa wisata religi
merupakan wisata yang berkaitan dengan keagamaan, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan
umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata tersebut dapat berupa wisata ziarah, seperti
mengunjungi makam para wali, ulama atau tokoh ternama, situs peninggalan bersejarah dan
masjid.
Tujuan wisata religi adalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, mengingatkan pada
akhirat, menyegarkan rohani dan membuka wawasan sejarah penyebaran agama islam serta
perjuangan para wali dan ulama ketika berdakwah.
Berikut ini wisata religi yang ada di wilayah Ciayumajakuning, antara lain :
A. Cirebon

Wisata religi yang unik di kota Cirebon seperti, kompleks Gunung Jati lokasinya
berada di Jl. Sunan Gunung Jati, Desa Gunung Jati, Kecamatan Astana, Cirebon. Di samping
berziarah, kita bisa menikmati indahnya arsitektur bangunannya dengan memadukan unsur
Jawa, Arab dan juga China. Perkembangannya masih mengandalkan sumbangan dari para
peziarah yang berkunjung untuk pengelolaan kompleks sejarah dan operasional. Wisata religi
tidak lepas dari perjalanan Sunan Gunung Jati, begitupun dengan sisi perdagangan dan jasa
kota Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa
Situs Plangon berlokasi di Kelurahan Babakan Kecamatan Sumber 10 km dari kota
Cirebon. Plangon berasal dari kata Tegal Klangenan yang berarti sebuah tempat atau bukit
untuk menenangkan diri. Terdapat pemandangan alam yang asri serta udara sejuk, sehingga
cocok untuk sekedar melepas lelah. Plangon berupa bukit-bukit yang dikelilingi hutan juga
ditemukan kawanan kera liar, sehingga taman ini sering disebut dengan nama Taman Kera.
Dahulu tempat tersebut dijadikan penyebaran agama islam oleh Syekh Syarif Hidayatullah,
sehingga menjadi salah satu tempat ziarah oleh masyarakat setempat.

Keraton Kasepuhan Cirebondibangun tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mohammad


Arifin, adalah cicit Sunan Gunung Jati dengan nama Keraton Pakungwati. Lokasinya berada
di Jl. Kasepuhan No. 43 Desa Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat.
Nama keraton berubah setelah kesultanan Cirebon terbagi dua, akhirnya tercetus nama
Keraton Kasepuhan di bawah kepemimpinan Pangeran Mertawijaya bergelar Sultan Sepuh
Mohammad Syamsudin Mertawijaya. Di tempat ini, kita bisa menemukan berbagai benda
kuno, seperti rebana peninggalan Sunan Kalijaga, gamelan degung yang dibuat pada tahun
1426, lukisan antik Prabu Siliwangi, kereta kuda, meriam mini dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan Walikota Cirebon Bapak Drs. Nasrudin Azis, S.H., tempat
ibadah, masjid-mesjid kuno sebagai daya tarik wisata seluruh pariwisata perlu adanya sinergi
antara pemerintah dan stake holder dan BI cabang Cirebon yang ikut dalam optimalisasi
wisata Ciayumajakuning memiliki banyak keunikan juga mempunyai ciri khas tersendiri yang
tidak bisa ditemukan di daerah lai, serta kota Cirebon memiliki nilai-nilai religius di masa
lampau.
Masjid yang ada di kota Cirebon, antara lain :
1. Masjid Jagabayan (tahun 1437 M)

2. Masjid Agung Sang Cipta Rasa (tahun 1480 M)


3. Masjid Merah Panjunan (tahun 1480 M)

B. Indramayu
Situs Makam Raden Aria Wiralodra Raden Aria Wiralodra merupakan pendiri
kota Indramayu (salah satu Putra Raden Gagak Singalodra). Makam Raden Aria Wiralodra
terletak terletak di desa Sindang (lapangan Krapyak) Kecamatan Sindang sekitar 500 M
sebelah barat Pendopo Kabupaten Indramayu.

Situs Makam Selawesitus makam Pangeran Guru dengan 24 muridnya berasal dari
Palembang yang gugur setelah berperang dengan Nyi Mas Endang Dharma. Situs makam
berjumlah 25 makam. Makam ini terletak di Desa Dermayu Kecamatan Sindang berjarak
kurang lebih 1 Km dari Pusat Kota Kabupaten Indramayu. Keunikan Makam Selawe menurut
cerita, jumlah makamnya kadang kurang kadang lebih, konon bagi orang yang dapat
menghitung jumlah makam tepat 25 makam, maka orang akan mendapatkan berkah.

Situs Makam Buyut Tambi makam Buyut Tambi adalah termasuk situs yang
banyak didatangi para peziarah dari berbagai pelosok. Makam tersebut berada di Desa Tambi
Kecamatan Sliyeg jalan Raya Karangampel Jatibarang berjarak 20 km dari Kota Indramayu.
Sekitar situs merupakan pemukiman padat penduduk. Makam tersebut tepatnya berada pada
kamar berdinding keramik. Pintu masuk di sisi selatan dalam keadaan terkunci, bila dibuka
harus sepengetahuan dan seijin Juru Kunci karena tempatnya disakralkan.

C. Majalengka
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajatiberada di Kabupaten
Majalengka yang membuka layanan penerbangan internasional dengan rute Kertajati-
Madinah. Lokasi Bandara Kertajati yang strategis berada di tengah kawasan berkembang,
yaitu Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning). Hal tersebut,
dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah penduduk di Indonesia memiliki pangsa pasar umrah
yang cukup besar setiap tahunnya.
Makam Buyut Kyai Arsitem terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh
dengan jarak tempuh +37 Km dari pusat Kota Majalengka. Yang menjadi objek wisata ini
adalah wisata budaya (ziarah), yaitu makam Buyut Kyai Arsitem yang dipercaya oleh
masyarakat akan mendapat berkah setelah berziarah ke makam tersebut. Makam ini ada
hubungannya dengan sumur sindu, setiap pengunjung yang datang harus mandi di sumur
sindu untuk mensucikan diri lalu berziarah ke Makam Buyut Kyai Arsitem.

D. Kuningan
Kabupaten Kuningan terletak di kaki gunung Ciremai dengan udara yang sejuk, nyaman
dan tanah yang subur sangat berpotensi sebagai daerah wisata.
Masuknya agama islam yang berawal dari datangnya Sunan Gunung jati ke Luragung
Kabupaten Kuningan pada tahun 1481, serta penobatan kepala pemerintahan Kabupaten
Kuningan tanggal 1 September 1498 dan ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Kuningan.
Kawasan Kuningan dikenal memiliki masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai
kearifan lokal budayanya, terbukti dengan adanya Balong Keramat Darmaloka berada di
Desa Darma, Kecamatan Darma. Objek wisata ini menjadi lokasi yang menawarkan
ketenangan sekaligus berwisata sejarah. Terdapat pepohonan besar dan makam Syekh Rama
Haji Irengan, sehingga menjadikan lokasi ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Bagi
wisatawan, kepercayaan tersebut bisa menjadi nilai positif sebagai usaha konservasi alam.
Gua Maria Sawer Rahmat Objek wisata religi ini terletak di Desa Cisantana,
Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Terdapat pepohonan rindang dan udara yang
sejuk. Selain itu, perlu berjalan kaki untu kmenapaki jalan bertingkat di Bukit Totombok dan
melewati 14 tempat pemberhentian untuk berdoa hingga menuju ke Gua Maria.

Drs. Nasrudin Azis, S.H. (Wali Kota Cirebon) menerangkan strategi sinergi optimalisasi
wisata religi Ciayumajakuning, yaitu:
1. Mengetahui potensi wisata religi apapun yang dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat, sehingga timbul rasa kepedulian terhadap kemajuan daerahnya.
2. Perbaikan sarana dan prasarana, fasilitas yang berkaitan dengan pariwisata.
3. Melibatkan beberapa pihak pengembangan wisata religi, seperti pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, serta masyarakat.
4. Publikasi secara langsung maupun melalui media untuk memperkenalkan wisata religi
Ciayumanjakuning berdasarkan teknologi yang berkembang dengan cara penyampaian
berita yang cepat agar bisa mengakses informasi wisata religi, seperti pemasangan iklan,
video, pembuatan website, penyebaran brosur dan penyelenggaraan pameran secara
berkala.
5. Masyarakat ikut dalam pengawasan dengan memberikan kritik dan saran yang membangun
untuk pemerintah daerah dan melaporkan tindakan melanggar aturan supaya
ditindaklanjuti. Bekerja sama mengembangkan potensi wisata religi Ciayumajakuning agar
PAD meningkat dan digunakan secara efektif dan efisien untuk wisata masyarakat.

DAFTAR REFERENSI

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. 2012. Makam Buyut Tambi. Diambil
dari http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=205&lang=id
(Diakses 20 Juli 2021).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. 2012. Makam Buyut Kyai Arsitem.
Diambil dari http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=949&lang=id
(diakses 20 Juli 2021).
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. 2017. Objek Wisata Ziarah. Diambil dari
https://jabarprov.go.id/index.php/potensi_daerah/detail/185 (Diakses 20 Juli 2021).
Bank Indonesia Cirebon. 2021. Talkshow Sinergi Bangun Optimisme dan Optimalisasi
Potensi Wisata Religi Ciayumajakuning. BI Cirebon
Traveloka. 2021. Tempat Wisata di Kuningan yang Wajib Dikunjungi Pada Waktu Liburan.
Diambil dari https://www.traveloka.com/id-id/activities/article/kuningan-104625
(Diakses 20 Juli 2021).
BIODATA PENULIS

Penulis bernama Tia Yuliswanti sempat menulis dan mengikuti lomba puisi saat masih
sekolah. Saat terjun di dunia kerja pustakawan, penulis mempelajari standarisasi bahan
pustaka untuk pemustaka. Tahun 2021 penulis menghasilkan karya buku antologi yang
meceritakan tentang perjuangan seseorang dalam meraih kemaslahatan hidup. Walaupun
langit gelap kan ada jajaran tata surya yang menghampiri.

Anda mungkin juga menyukai