Anda di halaman 1dari 6

Mengemas Paket Wisata Religi Islam di Cirebon dan Kuningan

1. Abstrak

Dengan semakin populernya lokasi wisata di Cirebon dan Kabupaten Kuningan maka tidak
mengherankan jumlah kunjungan wisatawan di kedua wilayah itu terus mengalami kenaikan
dari tahun ke tahun. Kedua daerah yang bertetangga ini memang memiliki keunikan masing-
masing, dan jika dikemas dengan baik akan menjadikan sebuah daya tarik tersendiri bagi
wisatawan untuk menikmati pesona keduannya. Membuat wisatawan betah lama tinggal di
sebuah kawasan merupakan hal yang sama pentingnya dengan upaya kita mendatangkan para
wisatawan itu sendiri. Jika wisatawan yang berkunjung ke wilayah Cirebon dan Kuningan ini
mau tinggal lebih lama, tentu akan menjadi hal bagus untuk meningkatkan kehidupan
ekonomi masyarakat dari kedua wilayah tersebut.

Cirebon sebagai kota wali sangat identik dengan nuansa Islami sehingga kota ini menjadi
salah satu tujuan wisata religi yang populer, di kota ini terdapat beberapa tujuan wisata religi
yang salah satunya adalah makam Wali Songo yaitu Sunan Gunung Djati. Sayangnya
kebanyakan para wisatawan hanya singgah sejenak di kota ini, umumnya para wisatawan
hanya mendatangi tempat ziarah untuk kemudian langsung berangkat lagi menuju tempat
wisata berikutnya di kota lain. Setali tiga uang dengan tetangganya Kuningan, sebagai
wilayah yang memiliki potensi keindahan alam kaki Gunung Ciremai kota ini juga mengalami
hal yang sama dengan Cirebon. Kebanyakan wisatawan yang datang tidak memilih tinggal
lebih lama di kota ini, mereka hanya menikmati keindahan alam kuningan untuk waktu sesaat
saja.

Melalui tulisan ini kita akan membahas bagaimana seharusnya kedua wilayah tersebut
bersinergi satu sama lainnya dalam hal promosi wisata dari keduanya. Mengemas sebuah
paket wisata religi Islami dengan keindahan alam kaki gunung ciremai sebagai pelengkapnya.
Meningkatkan nilai manfaat dari banyaknya wisatawan yang datang bagi kemajuan daerah,
serta memaksimalkan potensi pendapatan warganya dengan mengajak para pelancong dari
luar kota untuk tinggal lebih lama lagi.

2. Pembahasan

Mengemas sebuah paket wisata bernuansa Islami di kota Cirebon sekaligus menawarkan
kemolekan alam yang berada di Kabupaten Kuningan merupakan hal yang sangat menarik
untuk ditawarkan, memberikan kemudahan wisatawan dari luar kota untuk bisa menikmati
keindahan alam kaki Gunung Ciremai sekaligus memenuhi kebutuhan rohaninya dengan cara
beribadah. Cirebon dan Kuningan bisa bersama-sama mengemas wisata religi Islami yang
berbeda dari biasanya, perpaduan antara kedua kota ini sangat berpotensi menjadikan
kawasan Ciayumajakuning menjadi kawasan wisata yang akan dikenal sebagai destinasi
wisata religi yang unik. Kedua daerah bertetangga ini memang memiliki keunikan satu sama
lainnya, walaupun dekat namun keduanya benar-benar berbeda dalam hal kondisi geografis
dan kekayaan alamnya. Cirebon adalah kota Pelabuhan yang tentu saja berada di sepanjang
garis pantai Laut Jawa, sementara Kabupaten Kuningan adalah kota penyangga dari gunung
tertinggi di Jawa Barat yaitu Ciremai. Perbedaan kedua wilayah ini merupakan sebuah
keunggulan yang harus dimanfaatkan, terdapat pasar yang jelas memiliki potensi bagus
dimasa depan dengan makin berkembangnya indrustri pariwisata religi Islam. Berikut ini
beberapa wisata yang bisa dikemas oleh kedua daerah tersebut untuk ditawarkan sebagai
paket yang unik bagi para wisatawan dalam dan luar negri.
Ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati Cirebon

Makam Sunan Gunung Djati (Sumber : travel.kompas.com)

Sunan Gunung Djati adalah seorang wali yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa,
beliau merupakan salah satu dari sembilan wali yang terkenal dengan sebutan wali songo.
Seperti umumnya makam para wali di beberapa kota lain di Pulau Jawa, areal makam ini juga
selalu dikunjungi banyak peziarah dari berbagai kota dalam dan luar negeri. Komplek
pemakaman ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi umat Muslim, para peziarah biasanya
datang untuk berdoa didepan makam Sunan Gunung Djati ini. Daya tarik lainnya adalah
arsitektur bangunan makam yang sangat unik, bangunan makam ini merupakan campuran
budaya Jawa, Cina dan Arab. Hal ini terlihat dari kombinasi kaligrafi dan hiasan porselen di
dinding pemakaman sebagai ciri khas Arab Cina, sementara bangunan utama pemakaman ini
menggunakan atap limas yang merupakan ciri khas bangunan di Jawa. Keunikan lain di areal
pemakaman ini juga terdapat makam istri Sunan Gunung Djati yang seorang keturunan
Tionghoa bernama Putri Ong Tien Nio, sehingga selain umat Muslim pemakaman ini juga
ramai didatangi umat Buddha dan Konghucu.

Dengan beberapa kelebihan tersebut tidak mengherankan kalau pemakaman Sunan Gunung
Djati menjadi destinasi penting wisata religi Islami ini, makam ini mampu menarik minat
wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung setiap tahunnya. Pada bulan Ramadhan
atau Maulid biasanya menjadi puncak jumlah peziarah yang datang kesini, jumlah yang
mendatangi pemakaman ini bisa mencapai tiga sampai empat kali lipat dari hari-hari biasanya.
Wisata Masjid Tua dan Keraton Cirebon

Masjid Agung Sang Cipta Rasa (sumber : liputan6.com)

Cirebon merupakan pintu gerbang masuknya agama Islam di Provinsi Jawa Barat, di kota ini
setidaknya ada tiga Masjid yang merupakan saksi sejarah awal penyebaran agama Islam. Usia
ketiga Masjid tersebut sangatlah tua, dibangun ratusan tahun lalu yaitu pada masa awal
penyebaran Islam di tanah Jawa. Ketiga Masjid tersebut adalah Masjid Agung Sang Cipta
Rasa, Masjid Kramat Depok dan Masjid Bata Merah Panjunan. Masing-masing Masjid itu
memiliki cerita tersendiri dalam hal sejarah dan ciri khas dalam gaya arsitekturnya, hal
tersebut menjadi nilai tambah bagi Cirebon sebagai kota wali guna mendatangkan lebih
banyak lagi wisatawan yang hendak melakukan kunjungan religi. Melakukan kunjungan
wisata dan melihat beberapa keunikan masjid, sekaligus melakukan ibadah sholat di masjid-
masjid tersebut tentunya.

Selain Masjid tua Cirebon juga mempunyai wisata religi Islami lainnya yaitu terdapat dua
keraton yang merupakan peninggalan masa kejayaan Kesultanan Cirebon, kedua peninggalan
itu adalah Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Kedua keraton itu mulanya adalah
sebuah kesultanan yang pernah mencapai kejayaan pada masanya, keruntuhan Kesultanan
Cirebon pada akhirnya membentuk beberapa Kerajaan baru di Cirebon. Sejarah mencatat
kejayaan Cirebon yaitu pada masa kepemimpinan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung
Djati antara tahun 1479 sampai dengan 1568 Masehi. Pada masa itu Cirebon selain menjadi
pusat penyebaran Agama Islam, juga berhasil melakukan perluasan wilayah kesultanan yang
meliputi Banten, Sunda Kelapa dan Rajagaluh. Sedangkan dalam hal ekonomi Sunan Gunung
Djati membuka jalur perdagangan dengan bangsa-bangsa lain seperti Cina dan Arab melalui
pintu masuk Pelabuhan Cirebon. Dengan sejarah panjang dan cerita-cerita tentang kehebatan
Sunan Gunung Djati tersebut maka kedua kesultanan tersebut menjadi destinasi wisata religi
yang juga sangat menarik, setidaknya di kedua keraton tersebut saat ini terdapat Museum
yang menyimpan barang-barang pusaka sebagai saksi sejarah kejayaan mereka.
Wisata Kuliner Halal Serta Oleh-Oleh Khas Kuningan dan Cirebon

Wisata kuliner halal Cirebon (sumber : travel.okezone.com)

Banyaknya pilihan kuliner halal adalah hal penting bagi para pengunjung yang akan datang
untuk melakukan wisata religi Islam, para pendatang tentunya akan senang dengan sajian-
sajian khas daerah Kuningan dan Cirebon yang lezat dimakan dan halal. Beruntungnya baik di
Kabupaten Kuningan maupun di Cirebon mayoritas warganya beragama Muslim,sehingga
hampir seluruh sajian kulinernya sudah dapat dipastikan halal untuk dimakan. Aneka
makanan khas kedua daerah tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi para wisatawan untuk
bisa berlama-lama tinggal dan menghabiskan waktu liburannya di daerah ini. Kelebihan
lainnya dari kedua kota ini adalah banyaknya toko-toko yang menjual oleh-oleh, baik berupa
makanan khas daerah, kain batik atau cinderamata lainnya. Kelengkapan seperti ini ini adalah
penunjang yang bagus bagi kelangsungan industri pariwisata di kedua wilayah ini, hal yang
akan mengangkat keduanya sebagai daerah tujuan wisata Islam populer kedepannya.

Wisata Tafakur Keindahan Alam di Kuningan

Wisata Tafakur keindahan alam di Kuningan (Sumber : mytrip123.com)


Bertafakur merupakan hal yang wajib dilakukan oleh umat Muslim, merenung dan
memikirkan betapa agung ciptaan Tuhan YME yaitu alam semesta dan seluruh isinya.
Bertafakur memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai keimanan dalam Islam, menumbuhkan
syukur atas nikmat yang selama ini diberikan sang Khalik pada kita. Untuk itu sebagai
pelengkap paket wisata religi Islam, mengajak wisatawan untuk melihat-lihat keindahan alam
Kabupaten Kuningan bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Memberi dimensi yang berbeda
pada wisata religi yang selama ini hanya digunakan untuk ziarah dan berdoa saja, paket wisata
tafakur ini pada akhirnya akan memberi kesan mendalam bagi wisatawan sehingga bukan
tidak mungkin suatu saat akan kembali datang ke wilayah ini.

Kabupaten Kuningan yang terletak di kaki Gunung Ciremai memang dianugerahi dengan
potensi keindahan alam yang cocok dijadikan tempat untuk bertafakur, kota ini memiliki
beberapa objek wisata indah yang letaknya di kaki gunung. Beberapa objek wisata alam yang
bisa dikunjungi antara lain Ipukan, Telaga Biru, Curug Putri, Sukageuri View, Curug
Landung, Taman Cisantana, Tenjo Laut, Paniis, Palutungan dan beberapa tempat lainnya.
Objek wisata di Kabupaten  Kuningan memang memiliki objek wisata dengan ciri khas yang
menonjolkan keindahan alamnya, segar udaranya serta objek wisata dengan air pegunungan
yang jernih dan melimpah.

Sebagai kesimpulan, mengemas wisata religi Islam yang berbeda dari wisata religi umumnya
bisa dilakukan oleh kedua pemerintah daerah ini, mengemas paket yang menguntungkan bagi
kedua belah pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Memberi wisatawan
ragam pilihan wisata sehingga mereka mau menghabiskan waktu liburannya di wilayah ini.
Hal ini langsung atau tidak langsung akan berdampak sangat baik bagi Cirebon dan
Kabupaten Kuningan, dengan banyaknya wisatawan yang datang akan meningkatkan
pendapatan daerah dan pendapatan warganya secara ekonomi. Selain itu kemasan ini juga
akan mengangkat citra Ciayumajakuning pada umumnya sebagai salah satu pilihan wisata
Islam yang sangat menarik di Indonesia. Khususnya bagi Cirebon, kerjasama serupa juga bisa
dilakukan dengan Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Cirebon sebagai kota wali adalah
daya tarik utama bagi wisatawan Muslim, sementara Kuningan, Majalengka dan Indramayu
bisa menjadikan paket religi Islam semakin lengkap di Ciayumajakuning.

3. Daftar Referensi
- bhinekashuttle.com/article/wisata-religi-mengunjungi-makam-sunan-gunung-djati-cirebon
- nativeindonesia.com/makam-sunan-gunung-jati
- rri.co.id/daerah/1027786/wisata-masjid-tua-di-kota-cirebon
- republika.co.id/berita/oru9iz313/3-masjid-tua-di-cirebon
- idntimes.com/travel/destination/nazhifatun-nurul-latifah/wisata-religicirebonagp-c1c2
- kompas.com/stori/read/2021/05/28/162453079/kerajaan-cirebon-letak-pendiri—masa-
kejayaan-dan-peninggalan?page=all#page2
- republika.co.id/berita/pu4ox9313/bertafakur-dan-merenungi
Biodata Penulis
Nama : Robi Reza Prayudha
TTL : Kuningan, 16 Agustus 1981
Alamat Rumah : RT/RW 003/001 Link. Subur Windusengkahan Kuningan 45515
No HP : 081-222-789-123
No Rekening : (BCA) 2990336914
Akun Instagram : @einnofficial
Prestasi :-

Anda mungkin juga menyukai