Anda di halaman 1dari 7

WISATA RELIGI MAKAM PANGERAN MUHAMMAD SALAH SATU PENDIRI

KOTA MAJALENGKA

Abstrak

Makam Pangeran Muhammad adalah sebuah wisata religi islam yang sudah tak asing
lagi bagi masyarakat kota Majalengka khususnya yang dulu bernama Sindangkasih. Kisah
kedatangan Pangeran Muhammad ini menjadi salah satu bagian sejarah penting dalam
terbentuknya kota Majalengka. Makam Pangeran Muhamad terletak di tengah persawahan di
daerah perbukitan berjarak 3 km dari pusat kota Majalengka, secara administratif Makam
Pangeran Muhammad ini terletak di kampung Cicurug, Desa Cicurug. Makam Pangeran
Muhammad selalu ramai di kunjungi baik itu pada hari-hari biasa ataupun pada hari-hari besar
tertentu seperti hari raya idul fitri, hari jadi kota Majalengka. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengirimkan doa kepada tokoh penting dalam sejarah perkembangan Majalengka baik
itu sebagai tokoh pejuangan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya. Spirit dan herositas
Pangeran Muhammad harus menjadi spirit pembangunan Majalengka ke depan untuk menjadi
kota yang lebih unggul dan baik dalam segala aspek dan sebagai wujud penghormatan kepada
leluhur Majalengka. Selain itu, area sekitar Makam Pangeran Muhammad juga sering
dijadikan tempat kegiatan para siswa SMP, SMA, seperti tempat finish dalam kegiatan hiking
atau jalan santai sekolahan atau kegiatan lainnya yang berfokus kepada akademik seperti
observasi atau wawancara tentang tugas sekolah berkaitan tentang Pangeran Muhammad.
WISATA RELIGI MAKAM PANGERAN MUHAMMAD SALAH SATU PENDIRI
KOTA MAJALENGKA

Awal Kedatangan Pangeran Muhammad di Majalengka

Makam Pangeran Muhammad adalah sebuah wisata religi islam yang sudah tak asing
lagi bagi masyarakat kota Majalengka khususnya yang dulu bernama Sindangkasih, bahkan
sekarang namanya tersebut dijadikan sebuah nama jalan di ruas jalan Cigasong-Rajagaluh di
kota Majalengka. Kisah Pangeran Muhammad ini menjadi salah satu bagian sejarah penting
dalam terbentuknya kota Majalengka. Ada 2 versi cerita mengenai kedatangan Pangeran
Muhammad ke Kota Majalengka. Kisah yang pertama berdasarkan cerita rakyat, Pangeran
Muhammad datang ke Majalengka untuk mencari buah maja. Buah tersebut diyakini sebagai
obat penawar untuk musibah penyakit yang sedang menimpa masyarakat Kota Cirebon.
Pohon Maja ini terdapat di kerajaan Sindangkasih, secara geografis kerajaan tersebut terletak
di Majalengka. Kisah yang kedua, kedatangan Pangeran Muhammad di Majalengka untuk
menyebarkan ajaran islam sekaligus mencari koalisi untuk benteng pertahanan apabila Talaga
melakukan penyerangan di Cirebon setelah diutus oleh Sunan Gunung Jati. Terlepas dari
cerita mana yang paling mendekati kebenaran, tidak memutuskan fakta tentang Pangeran
Muhammad yang memiliki peran penting dalam sejarah kota Majalengka. Pada awal tahun
1500-an, Pangeran Muhammad bertemu dengan Siti Armilah, seorang putri pemuka agama
islam di Kota Majalengka, yang kemudian mereka berdua menikah dan mempunyai seorang
putra yang bernama Pangeran Santri. Siti Armilah banyak membantu dalam hal usaha
penyebaran ajaran islam ke daerah-daerah di Majalengka bersama Pangeran Muhammad.
Dalam penyebaran ajaran islam di Majalengka, Pangeran Muhammad melalukan penyebaran
ajaran islam dengan cara keahliannya yaitu mendalang. Pada akhirnya, Pangeran Muhammad
menggantikan ratu Nyi Rambut Kasih seorang penguasa beragama hindu, setelah beralihkan
kekuasaan tahta Majalengka banyak berdiri pesantren-pesantren yang di dirikan oleh
Pangeran Muhammad.

Meninggalnya Pangeran Muhammad

Pada tahun 1546 Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah meninggal dunia,
tidak ada sumber yang menjelaskan tentang sebab-sebab meninggalnya mereka secara pasti.
Namun mereka berdua dimakamkan di sebuah lereng gunung, yang sekarang lebih dikenal
oleh masyarakat Majalengka dengan sebutan Margatapa, sedangkan istrinya Siti Armilah
dimakamkan di belakang Pendopo Kabupaten Majalengka, beliau lebih dikenal oleh
masyarakat Majalengka dengan sebutan Mbah Badori. Selain nama Pangeran Muhammad
yang di jadikan sebuah nama jalan di ruas jalan Cigasong-Rajagaluh di kota Majalengka,
nama Siti Armilah juga di abadikan demikian yaitu sebuah nama jalan di ruas jalan sepanjang
2 km bunderan munjul di kota Majalengka.

Wisata Religi Makam Pangeran Muhammad

Berdasarkan terjemahan bebas, ziarah merupakan berkunjung ke makam para leluhur


dengan tujuan untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal terlebih dahulu dan
sebagai salah satu wujud untuk menghargai arwah para leluhur agar tidak lupa dengan sejarah
yang ada. Sedangkan arti ziarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
berkunjung ke tempat yang di anggap keramat atau mulia (makam atau sebagainya) untuk
berkirim doa. Namun pada praktiknya ada beberapa orang yang memiliki tujuan lain seperti
meminta kekayaan, dipertemukan dengan jodoh atau meminta untuk dipermudah segala
urusannya. Terlepas dari itu semua, ziarah memiliki maksud sebagai bentuk kesadaran
manusia terhadap bahwa yang bernyawa pasti akan mati, manusia berasal dari tanah dan juga
akan kembali ke tanah.

Makam Pangeran Muhamad terletak di tengah persawahan di daerah perbukitan


berjarak 3 km dari pusat kota Majalengka. Makam ini termasuk makam yang banyak
dikunjungi para peziarah, khususnya masyarakat kota Majalengka. Secara administratif
Makam Pangeran Muhammad ini terletak di kampung Cicurug, Desa Cicurug, Kecamatan
Majalengka. Lokasi mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun kendaraan roda
empat.

Makam Pangeran Muhammad selain selalu di kunjungi pada hari-hari biasa oleh
masyarakat Majalengka untuk mendoakan para leluhur. Selain itu pada hari-hari besar tertentu
dilakukan kegiatan di Makam Pangeran Muhammad, seperti pada saat hari raya idul fitri,
beberapa masyarakat sekitar mengaku hal tersebut merupakan kegiatan rutin setiap hari raya
idul fitri selain berziarah juga memperkenalkan ke generasi baru tentang sosok Pangeran
Muhammad sebagai salah satu pendiri kota Majalengka. Selain pada hari raya idul fitri,
biasanya makam Pangeran Muhammad di jadikan tempat prosesi ziarah kubur jelang
penyelenggaraan upacara puncak peringatan hari jadi Majalengka (ulang tahun majalengka)
biasanya dihadiri oleh para petinggi yang menduduki kursi pemerintahan di Majalengka,
seperti Bupati, wakil bupati serta jajarannya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengirimkan
doa kepada tokoh penting dalam sejarah perkembangan Majalengka baik itu sebagai tokoh
perjuangan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sepatutnya kita
yang masih hidup dan generasi penerus untuk memajukan kota Majalengka untuk berziarah
dan mengirimkan doa. Ziarah kubur juga sebagai bentuk tadzkiroh bagi yang masih hidup
bahwa suatu saat akan seperti mereka yang telah meninggal. Spirit dan herositas Pangeran
Muhammad harus menjadi spirit pembangunan Majalengka ke depan untuk menjadi kota
yang lebih unggul dan baik dalam segala aspek dan sebagai bentuk penghormatan kepada
leluhur Majalengka. Area sekitar Makam Pangeran Muhammad juga sering dijadikan tempat
kegiatan para siswa SMP, SMA, seperti tempat finish dalam kegiatan hiking atau jalan santai
sekolahan atau kegiatan lainnya yang berfokus kepada akademik seperti observasi atau
wawancara tentang tugas sekolah berkaitan tentang Pangeran Muhammad.

DAFTAR REFERENSI

Andra Adyatama, 2020, Wisata Religi Jangan Jauh-Jauh Di Majalengka Ada 8 Objek Wisata
Religi Ini, https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/babad-majalengka/pr
83724095/wisata-religi-jangan-jauh-jauh-di-majalengka-ada-8-objek-wisata-religi-ini?
page=7 (diakses tanggal 20/07/2021, pukul 09:00)

Ceng Ahmar Syamsi, 2020, Ketika Buah Maja Langka,


https://macakata.com/2020/01/25/ketika-buah-maja-langka/ (diakses tanggal
20/07/2021, pukul 10:00)

Oki Kurniawan, 2021, Pangeran Muhammad dan Sejarah Islam di Kabupaten Majalengka,
https://m.kumparan.com/amp/ciremaitoday/pangeran-muhammad-dan-sejarah-islam-
di-kabupaten-majalengka-1vjS1x7Kckq (diakses tanggal 20/07/2021, pukul 09:20)

Taupik Hidayat, 2019, Bupati Majalengka Berjanji Benahi Makam Pangeran Muhammad,
https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/bupati-majalengka-berjanji-benahi-makam-
pangeran-muhammad (diakses tanggal 20/07/2021, pukul 13:20)

Winda Nurfitriani, 2018, Kamu Warga Majalengka Jangan Mengangguk Kalau Tidak Tahu
Wisata Ziarah Makam Pangeran Muhammad Intip Sejarahnya Yuk!
https://besoksenin.co/kamu-warga-majalengka-jangan-mengangguk-kalau-tidak-tahu-
wisata-ziarah-makam-pangeran-muhammad-intip-sejarahnya-yuk/ (diakses tanggal
20/07/2021, pukul 13:00)
LAMPIRAN

Gerbang Masuk Ke Makam Pangeran Muhammad

Ziarah Pada Saat Hari Raya Idul Fitri


Prosesi Ziarah Kubur Jelang Penyelenggaraan Upacara Puncak Peringatan Hari Jadi
Majalengka

Acara Siswa SMAN 2 Majalengka


BIODATA PENULIS

Nama : Revi Astuti


Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 25 November 1998
Alamat : Blok Jatiraga Barat No.24 Rt 04/Rw 02
Desa/Kec.Kadipaten, Kab. Majalengka
Email : reviastuti98@gmail.com
Nomor HP : 0838-2484-0712
Instagram : @reviastuti98

Anda mungkin juga menyukai