Anda di halaman 1dari 7

Tugas Artikel Cirebon Studies

DAHLAN SYUKUR

PERJALANAN SEJARAH CIREBON : ERA SYARIF HIDAYATULLAH


DAN PENDIRIAN KERAJAAN ISLAM
Dahlan Syukur
Syukurdahlan2@gmail.com
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Abstrak

Artikel ini menggali perjalanan sejarah Cirebon pada masa Syarif Hidayatullah, yang juga dikenal sebagai
Sunan Gunung Jati. Era ini menyaksikan penyebaran agama Islam dan pendirian Kerajaan Islam Cirebon, salah
satu kerajaan Islam tertua di Jawa Barat. Syarif Hidayatullah adalah seorang ulama Sufi yang melakukan
perjalanan panjang dari Arab ke Jawa dengan tujuan menyebarkan Islam. Di bawah kepemimpinannya, Cirebon
menjadi pusat agama Islam dan berkembang sebagai sebuah kerajaan yang memainkan peran penting dalam
sejarah dan budaya kota ini. Artikel ini juga menjelaskan peranan Syarif Hidayatullah dalam pendirian
Kasunanan Cirebon, serta penekanan pada nilai ajaran Islam melalui petatah petitih yang dia susun. Selain itu,
artikel ini mencakup situs bersejarah seperti Menjangan Wulung dan Masjid Agung Sang Ciptarasa, serta tokoh-
tokoh pemberani seperti Nyi Mas Gandasari dan Fatahillah yang memberi warna pada sejarah Cirebon. Era
Syarif Hidayatullah adalah bab penting dalam sejarah kota Cirebon yang memberikan warisan budaya dan
sejarah yang masih relevan hingga saat ini.

Kata kunci : Syarif Hidayatullah, Kerajaan Islam Cirebon, Penyebaran Islam

Pendahuluan

Cirebon, sebuah kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Indonesia, memiliki sejarah
yang panjang dan beragam yang memengaruhi perkembangan budaya dan agama di wilayah
ini. Salah satu bab sejarah yang paling mencolok adalah masa pemerintahan Syarif
Hidayatullah, yang juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Era ini tidak hanya mencatat
perjalanan panjangnya dari Arab ke Jawa, tetapi juga penyebaran agama Islam dan pendirian
Kerajaan Islam Cirebon 1.

Syarif Hidayatullah memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah
Cirebon. Ia juga membentuk Kerajaan Islam Cirebon pada tahun 1479. Selain itu, pengaruh
budaya dan perjuangan pahlawan lokal dalam mengukir identitas Cirebon juga sangat
signifikan. Era ini tidak hanya menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Cirebon, tetapi
juga membentuk karakter kota ini dan mewariskan nilai-nilai yang masih relevan hingga saat
ini.

Dalam artikel ini, kami akan menggali perjalanan sejarah Cirebon selama era Syarif
Hidayatullah. Kami akan menyoroti peranan penting Syarif Hidayatullah dalam penyebaran
Islam, pembentukan Kerajaan Islam Cirebon, serta pengaruh budaya dan perjuangan
pahlawan lokal dalam mengukir identitas Cirebon. Era ini tidak hanya menjadi tonggak
bersejarah dalam perjalanan Cirebon, tetapi juga membentuk karakter kota ini dan
mewariskan nilai-nilai yang masih relevan hingga saat ini.1

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

Mari kita membuka lembaran sejarah yang menarik ini dan menjelajahi perjalanan Cirebon
selama era Syarif Hidayatullah dan pendirian Kerajaan Islam.

Pembahasan

Perjalanan Panjang Syarif Hidayatullah ke Jawa

Era Syarif Hidayatullah dimulai dengan perjalanan panjangnya dari Arab ke Jawa pada abad
ke-15. Dia adalah seorang ulama dan wali Sufi yang dipandang sebagai tokoh yang
memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Perjalanan ini
mencerminkan komitmen dan dedikasi untuk menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah
yang baru.

Syarif Hidayatullah, juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, memainkan peran penting
dalam penyebaran agama Islam di wilayah Cirebon. Ia adalah salah satu dari sembilan
Walisongo dan dilahirkan pada tahun 1448 Masehi di Arab 2. Setelah tiba di Jawa pada tahun
1470 Masehi, ia dinobatkan menjadi Tumenggung Cirebon ke-2 pada tahun 1479 dengan
gelar Maulana Jati. Selain itu, ia juga membentuk Kerajaan Islam Cirebon pada tahun yang
sama. Pengaruh budaya dan perjuangan pahlawan lokal dalam mengukir identitas Cirebon
juga sangat signifikan. Era ini tidak hanya menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan
Cirebon, tetapi juga membentuk karakter kota ini dan mewariskan nilai-nilai yang masih
relevan hingga saat ini

Pendirian Kerajaan Islam Cirebon

Di di bawah kepemimpinan Syarif Hidayatullah, Cirebon menyaksikan pendirian Kerajaan


Islam Cirebon atau Kasunanan Cirebon pada tahun 1479 3. Kerajaan ini menjadi salah satu
pusat agama Islam yang penting di Jawa Barat. Selain aspek agama, Kerajaan ini juga
memiliki dampak besar pada perkembangan budaya, sosial, dan ekonomi di wilayah
tersebut.2

Kasunanan Cirebon memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan agama Islam di
Jawa Barat. Sunan Gunung Jati dan penerusnya memperluas pengaruh Islam, membangun
masjid-masjid, dan mempromosikan ajaran Islam di wilayah tersebut. Mereka juga

2
Sunan Gunung Jati - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3
Kesultanan Cirebon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

mendukung pengembangan pendidikan Islam dan berkontribusi pada keberlanjutan tradisi


agama Islam di Cirebon.

Selain aspek agama, Kasunanan Cirebon juga memiliki dampak besar pada perkembangan
budaya, sosial, dan ekonomi di wilayah tersebut. Mereka mendukung seni dan budaya
tradisional Cirebon, termasuk seni pertunjukan seperti wayang kulit dan tari tradisional.
Kasunanan Cirebon juga memainkan peran dalam memperkuat struktur sosial di wilayah
tersebut, membantu mengatur masyarakat dan mengelola konflik-konflik sosial.

Dalam hal ekonomi, Kasunanan Cirebon berperan dalam perdagangan dan mengelola sumber
daya alam di wilayah tersebut. Mereka memfasilitasi perdagangan antara Cirebon dan
kerajaan-kerajaan tetangga, yang membantu meningkatkan ekonomi daerah tersebut.

Kasunanan Cirebon tetap menjadi salah satu situs sejarah yang penting di Jawa Barat dan
merupakan warisan budaya yang berharga. Peran mereka dalam pengembangan agama,
budaya, sosial, dan ekonomi di wilayah Cirebon tetap dihargai dan diingat dalam sejarah
Jawa Barat

Ajaran dan Etika melalui Petatah Petitih

Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Syarif Hidayatullah, menyusun petatah petitih yang
berisi ajaran-ajaran agama dan etika yang menjadi pedoman bagi masyarakat Cirebon 4.
Naskah ini menjadi landasan untuk pemahaman agama dan praktik kehidupan sehari-hari
yang baik dalam masyarakat Cirebon.

Petatah petitih Sunan Gunung Jati memegang peranan penting dalam membentuk budaya dan
moral masyarakat Cirebon. Ini adalah salah satu contoh bagaimana pemimpin agama dan
spiritualitas dapat memiliki dampak yang kuat dalam membentuk komunitas dan nilai-nilai
yang dipegang oleh masyarakat. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin
mengeksplorasi lebih lanjut topik sejarah atau budaya, jangan ragu untuk bertanya.3

34
Lima Petatah Petitih Sunan Gunung Jati yang Jadi Dasar Negara - MerahPutih
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

Situs Bersejarah dan Tradisi Unik

Seiring dengan perkembangan Islam di Cirebon, beberapa situs bersejarah menjadi sangat
penting. Menjangan Wulung, Masjid Agung Sang Ciptarasa, dan Adzan Pitu. Menjangan
Wulung dan Masjid Agung Sang Ciptarasa adalah situs bersejarah yang terkait dengan era
perkembangan Islam di Cirebon. Menjangan Wulung adalah seorang pendekar sakti
mandraguna yang membenci agama Islam dan sering mengganggu kaum Muslimin. Dia
menjadikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa sebagai sasarannya dan membuat wabah
penyakit di atas masjid tersebut 5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa sendiri didirikan pada abad
ke-15 oleh para mubaligh Tanah Jawa dan menjadi salah satu pusat dakwah Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Adzan Pitu adalah tradisi unik masyarakat Cirebon di mana adzan dikumandangkan tujuh kali
sehari untuk mengingatkan waktu ibadah. Tradisi ini dilakukan oleh tujuh orang muazin
secara bersama-sama dan telah berlangsung selama bertahun-tahun

Semua elemen ini merupakan bagian integral dalam mengeksplorasi sejarah dan budaya
Cirebon serta peran agama Islam dalam perkembangannya. Artikel ini akan menjadi sumber
informasi yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah
dan tradisi unik di Cirebon.4

Tokoh-tokoh Pemberani dalam Sejarah Cirebon

Selain Sunan Gunung Jati, tokoh-tokoh pemberani seperti Nyi Mas Gandasari dan Fatahillah
juga memainkan peran penting dalam sejarah Cirebon. Nyi Mas Gandasari adalah seorang
putri dari Kesultanan Samudera Pasai Aceh yang dibawa oleh Ki Kuwu Cirebon ke Jawa
untuk mengislamkan kerajaan Galuh 6. Ia juga dikenal sebagai sosok perempuan yang berani
dan menjadi panglima perang melawan Kerajaan Galuh.

Nyi Mas Gandasari adalah sosok yang memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran
agama Islam di wilayah Cirebon. Peranannya sebagai pemimpin perang dan sebagai panglima
melawan Kerajaan Galuh menunjukkan peran perempuan yang berani dan berpengaruh dalam
perkembangan agama Islam di Jawa.

45
Aji Menjangan Wulung 'Pengamal Ilmu Hitam' Vs Adzan Pitu | matapantura (republika.co.id)
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Mas_Gandasari
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

Fatahillah, di sisi lain, terkenal karena perannya dalam penaklukan Jayakarta, yang kemudian
menjadi Jakarta. Ia adalah seorang panglima perang dari Banten yang berhasil mengalahkan
pasukan Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1527 7.

Fatahillah, di sisi lain, dikenal sebagai pahlawan nasional yang memimpin penaklukan
Jayakarta dari pasukan Portugis. Keberaniannya dalam melawan penjajah asing menjadi
bagian penting dalam perjuangan melawan penjajahan di wilayah ini. Transformasi Jayakarta
menjadi Jakarta merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia.

Warisan Sejarah dan Kekuatan Identitas

Era Syarif Hidayatullah dan pendirian Kerajaan Islam Cirebon membentuk karakter dan
identitas kota ini. Warisan budaya, agama, dan nilai-nilai moral yang ditanamkan selama
periode ini tetap relevan hingga saat ini dan menjadi bagian penting dalam sejarah Cirebon.

Pada abad ke-15, seorang tokoh ulama dan wali Sufi bernama Syarif Hidayatullah, yang juga
dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, memulai perjalanan panjangnya dari tanah Arab menuju
pulau Jawa. Tujuan utamanya adalah untuk menyebarkan ajaran agama Islam ke wilayah
yang baru. Perjalanan ini, yang penuh dedikasi dan komitmen, menggambarkan peran
pentingnya dalam membentuk masa depan Cirebon.

Di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah, Cirebon menyaksikan pendirian Kerajaan Islam


Cirebon atau Kasunanan Cirebon. Kerajaan ini bukan hanya pusat agama Islam yang
signifikan tetapi juga memengaruhi perkembangan budaya, sosial, dan ekonomi di wilayah
ini. Ajaran dan etika yang dia susun dalam petatah petitih menjadi pedoman bagi masyarakat
Cirebon, membentuk nilai-nilai moral dan pandangan dunia yang masih relevan hingga saat
ini.5

Selain ajaran agama dan etika, Cirebon memiliki situs bersejarah yang menjadi saksi bisu
perjalanan sejarah ini. Menjangan Wulung, seorang pendekar sakti yang sering mengganggu
kaum Muslimin, menjadikan Masjid Agung Sang Ciptarasa sebagai sasarannya. Masjid ini
sendiri didirikan pada abad ke-15 oleh para mubaligh Tanah Jawa dan menjadi salah satu
pusat dakwah Syarif Hidayatullah.

57
Syekh Magelung Sakti (cirebonkab.go.id)
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

Namun, Cirebon juga dikenal karena tradisi uniknya yang disebut "Adzan Pitu," di mana
adzan dikumandangkan tujuh kali sehari untuk mengingatkan waktu ibadah. Tujuh orang
muazin bekerja bersama-sama untuk mengumandangkan adzan ini, sebuah praktik yang telah
berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat
Cirebon.

Tidak hanya itu, tokoh-tokoh pemberani seperti Nyi Mas Gandasari dan Fatahillah
memainkan peran penting dalam sejarah Cirebon. Nyi Mas Gandasari, seorang putri dari
Kesultanan Samudera Pasai Aceh, dibawa ke Jawa untuk mengislamkan kerajaan Galuh dan
menjadi sosok perempuan yang berani dan panglima perang melawan Kerajaan Galuh.
Sementara Fatahillah dikenal karena peranannya dalam penaklukan Jayakarta, yang
kemudian menjadi Jakarta.

Warisan sejarah ini membentuk karakter dan identitas kota Cirebon. Itu adalah sumber
kekayaan budaya, agama, dan nilai-nilai moral yang terus relevan hingga saat ini. Era Syarif
Hidayatullah dan pendirian Kerajaan Islam Cirebon adalah landasan kuat yang
memungkinkan Cirebon memandang masa depan sambil tetap berpegang pada akarnya yang
kaya.

Cirebon adalah bukti nyata bagaimana sejarah dan identitas terkait erat, membentuk
komunitas yang kuat dan bangga akan warisan mereka. Mereka adalah contoh bagaimana
perjalanan panjang masa lalu membentuk cahaya masa depan, dan Cirebon adalah bukti
hidup dari perpaduan antara warisan sejarah dan kekuatan identitas.

Kesimpulan

Era Syarif Hidayatullah, yang dikenal juga sebagai Sunan Gunung Jati, dan pendirian
Kerajaan Islam Cirebon, adalah sebuah bab penting dalam sejarah kota Cirebon yang terletak
di pesisir utara Pulau Jawa, Indonesia. Periode ini menandai perjalanan panjang seorang
ulama dan wali Sufi dari Arab ke Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Di bawah
kepemimpinan Syarif Hidayatullah, Cirebon menjadi pusat Islam dan melihat pendirian
Kasunanan Cirebon, yang merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Jawa Barat.

Ajaran dan etika yang dituangkan dalam petatah petitih yang disusun oleh Sunan Gunung Jati
menjadi pedoman bagi masyarakat Cirebon dalam beragama dan berbudaya. Selain itu, situs
Tugas Artikel Cirebon Studies
DAHLAN SYUKUR

bersejarah seperti Menjangan Wulung dan Masjid Agung Sang Ciptarasa menjadi saksi bisu
perjalanan sejarah ini.

Perjuangan dan keberanian tokoh-tokoh seperti Nyi Mas Gandasari dan Fatahillah, yang
dikenal karena peran mereka dalam penaklukan Jayakarta, juga memberikan warna pada
sejarah Cirebon. Era ini adalah tonggak penting dalam sejarah kota ini dan memberikan
warisan budaya, agama, dan nilai-nilai moral yang masih relevan hingga saat ini.

Sejarah Cirebon selama masa Syarif Hidayatullah adalah cerminan dari perpaduan antara
agama, budaya, dan perjuangan, dan menjadikan kota ini salah satu pusat sejarah dan budaya
yang kaya di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai