Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA RELIGI DALAM ORGANISASI

KOMUNITAS SAFARI RELIGI FAKULTAS DAKWAH UIN PROF.KH.


SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun dan Diajukan kepada Fakultas Dakwah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

DIMAS AJI SATRIO

NIM 2017103056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN MANAJEMEN DAN KOMUNIKASI ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.KH. SAIFUDDIN ZUHRI


PURWOKERTO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan menjelaskan


bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasioanal yang
dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, betanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya dalam masyarakat,
kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional, sedangkan
pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemeratan kesempatan,
berusaha dan memeperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan
kehidupan lokal, nasional dan global.

Pariwisata di Indonesia tidak hanya terbatas pada wisata alam saja,


perkembangan dunia pariwisata saat ini telah mengalami berbagai perubahan baik
perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, serta dorongan seseorang untuk
melakukan perjalanan, peradaban Islam yang sudah sejak lama mengakar kuat pada
masyarakat secara tidak langsung berpengaruh besar pada aspek kehidupan bangsa,
baik dari segi pendidikan, politik, seni, ekonomi, yang saling memiliki keterkaitan
dan membentuk suatu kebudayaan peradaban islam, Hal ini dapat dibuktikan dengan
beberapa catatan sejarah, keberadaan kebudayaan dan situs peninggalan peradaban
islam hingga sekarang, jejak-jejak peninggalan peradaban inilah yang kemudian
menjadi cikal bakal terwujudnya potensi wisata religi islam.

Wisata religi sudah menjadi kebutuhan rohani bagi penganut agama-agama


yang ada di dunia. Pemahaman mengenai kegiatan ziarah ke tempat-tempat suci
tidak hanya sebagai wujud pelaksanaan ajaran agama semata, namun sudah menjadi
budaya bersifat rutin yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.1

Strategi adalah istilah yang sering diidentifikasi dengan yang secara  dapat


diartikansebagai  "tentang gerakanorganisme dalam menanggapi stimulus eksternal",
Sedangkan secara konseptual, strategi dapat dipahami sebagai garis
besar arah yang harus ditempuh untuK mencapai tujuan yang telah ditentukan dan

1
http://lib.unnes.ac.id/34037/1/3312412079maria.pd
dalam  tertentu guna memperoleh hasil yang diharapkan, Istilah strategi ini mula-mula
dipakai dikalangan militer dan diartikan sebagai seni dalam merancang operasi
peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi
kedalam posisi perang yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh
kemenangan2
Pengembangan organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Di dalam Komunitas
Safari Religi mengadakan kegiatan pengembangan wisata religi yang ada di
kabupaten Banyumas itu sendiri, makam yang belum terjamak dari orang lain di
komunitas safari religi bisa di kembangkan dan komunitas wisata religi tersebut bisa
menjdi biro perjalanan wisata religi tersebut. Dalam kegiatan tersebut komunitas
safari religi berkerja sama dengan komunitas pecinta ziaroh yang ada di banyumas.
Komunitas safari religi juga pernah mengadakan ziaroh walisongo.

Berdasarkan uraian diataspeneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi


pengembangan wisata religi yang ada dalam komunitas safari religi. Maka penulis
merasa perlu lebih dalam meneliti tentang “Strategi Pengembangan Wisata Religi
Dalam Organisasi Komunitas Safari Religi Fakultas Dakwah UIN Prof.KH.
Saifuddin Zuhri Purwokwerto .”

B. Penegasan Istilah

Penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang penulis gunakan dalam


penelitian agar tidak terjadi perbedaan pemahaman atau penafsiran. Adapun istilah
yang perlu ditekankan sebagai berikut :

1. Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan


manajemen puncak dalam pengembangan usaha untuk merealisasikannya. Sifat
strategi pengembangan adalah berorientasi ke masa depan. Strategi pengembangan

2
Strategi Pengembangan objek Daya Tarik Wisata Religi (Studi Kasus di Makam Mbah Mudzakir Sayung
Demak) Skripsi.
mempunyai fungsi perumusan dan dalam mempertimbangkan faktor-faktor internal
maupun eksternal yang dihadapi perusahaan. (R, 2004)3

2. Wisata Religi

Wisata Religi adalah salah satu jenis produk wisata yang berkaitan erat
dengan Sisi religious atau keagamaan yang dianut oleh umat manusia. Wisata religi
dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat
beragama, biasanya beberapa tempat ibadah yang memiliki kelebihan. Kelebihan ini
misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat
tersebut. Wisata religi ini banyak banyak dihubungkan dengan niat dan tujuan sang
wisatawan untuk memperoleh berkah ibrah, tausiah dan hikmah dalam
kehidupannya. Tetapi tidak jarang pula untuk tujuan seperti untuk menapatkan
restu, kekuatan batin, keteguhan iman bahkan kekayaan berlimpah..

Wisata religi yang dimaksud yaitu lebih mengarah kepada wisata ziaroh.
Secara etimologi ziarah berasal dari bahasa Arab yaitu zaroo (‫) زار‬, yazuru (‫)يزور‬,
Ziarah yang dapat di artikan kunjungan, baik kepada orang yang masih hidup
maupun yang sudah meninggal. Namun, dalam pemahaman masyarakat yang
melakukan kunjungan ke kuburan atau makam orang yang telah meninggal.
Kegiatan ini di sebut ziarah kubur.4

3. Komunitas Safari Religi

Komunitas Safari Religi di bentuk karena adanya keresahan mengenai prodi


baru yang belum terakreditas, mengambil komunitas safari karena prospek
kedepannya dari mahasiswa Manajemen Dakwah salah satunya ada di komunitas
Safari Religi. Tujuannya ya jelas mengangkat akreditas prodi dan menjadikan
mahasiswa Manajemen Dakwah Menjadi Tour gate tour dan sebagainya, yang lebih
utama tentang toleransinya antar uamat beragama.

Garis besarnya dalam komunitas safari religi dapat belajar toleransi umat
beragama, mempelajari budaya agama lain, dalam artian mempelajari bukan
mengimani tapi membuat orang berfikir baik tentang agama lain,

3
https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/22059/pdf.
4
Johar Arifin, “Wawasan Al-Quran Dan Sunnah Tentang Pariwisata”, Jurnal Wawasan Al-Quran dan Sunnah,
Vol No. 2, 2015, (Riau: Fakultas Ushuludin, UIN Suska Riau, 2015), Hlm. 127-128 diambil dari:
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/Annur/article/view/2057, diakses Tanggal 29 Januari 2020.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana pengeloaan wisata religi yang ada di komunitas safari religi?


2. Apa Saja faktor penghambat dan faktor pendukung yang dihadapi oleh pengelola
wisata religi dalam mengembangkan wisata religi?

D. Tujuan dan Manfaat Penilitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut :

a. Unuk mengetahui strategi pengembangan wisata religi dalam Komunitas Safari


Religi.
b. Mengetahui Faktor Penghambat dalam Pengembangan Wisata Religi dalam
Komunitas Safari Religi.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat diantaranya adalah :

a. Manfaat secara teoritis


Hasil penenelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan pada
Umumnya, ilmu Pengembangan dalam wisata religi, kebudayaan, keislaman, dan
Kepariwisataan Religi, lebih khususnya yang berhubungan dengan Pengembangan
wisata religi.
b. Manfaat secara Praktis
1) Bagi peneliti sendiri
Peneliti ini diharapkan mampu menambah wawasan keilmuan bagi peneliti
sendiri seperti ilmu manajemen pengembangan, ilmu riset, riset, kebudayaan,
keislaman dan kepariwisataan
2) Bagi Pengembangan wisata religi dalam Komunitas Safari Religi
Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi pembelajaran untuk pengembangan
Wisata religi dalam meningkatkan pengembangan wisata religi yang ada di
Banyumas.
3) Bagi Mahasiswa Manajemen Dakwah
Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk mahasiswa Manajemen Dakwah
(MD) Yang lainnya terkait dengan skripsi tentang wisata religi, dan juga nilai-nilai
keislaman.
4) Bagi Peneliti yang akan datang
Hasil Penelitian ini diharapkan bisa menjadi dalam perumusan desain penelitian
lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khususnya yang berkenann
dengan penelitian.

E. Literatur Review

Literature Review adalah sebuah sintesa dari literature tentang topik


penelitian. Literatur Review dibuat dengan sumber pada buku, jurnal, serta
publikasinlainnya terkait dengan topik yang diteliti. Lbih lanjut, dari sumber-sumber
tersebut peneliti membuat summarize (ringkasan) untuk dimasukan pada bagian atau
bab kepustakaan proposal penelitian. Literatur review ini akan membantu peneliti
menjawab research question (pertanyaan penelitian). Literatur review digunakan
untuk menjustifikasi pentingnya studi dilakukan, tempat penelitian, refine research
question, identifikasi teori, metodologi dan instrument yang tepat. Peneliti membuat
literature review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan
diteliti.5

Setelah peneliti melakukan pencarian dibeberapa sumber, tidak ada penelitian


yang menyamai dengan judul “Strategi Pengembangan Wisata Religi Dalam
Komunitas Safari Religi” namun hasil penelitian sejenis dan relevan dengan
pengkajian penelti ini adalah sebagai berikut :

Pertama, hasil penelitian dari Amin Triyanto yang berjudul “Strategi


Pngembangan Wisata Religi Kabupaten Demak Menjadi Pusat Destinasi Wisata
Religi”. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Semarang 2019. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengembangan
wisata religi yang ada di Demak, Arahan pengembangan pariwisata daerah
Kabupaten Demak menjadi pusat destinasi wisata religi mengacu pada kondisi
faktual yang berupa potensi dan masalah wisata daerah tersebut. Beberapa strategi

5
I Ketut swarjana, Metodologi penelitian kesehatan, (Yogyakarta:cv Andi Offset,2012), hal. 32.
pengembangan pariwisata telah dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Demak,
namun strategi tersebut, belum mampu memberikan dampak serta kemajuan yang
signifikan. Salah satu strategi yang seharusnya dipakai dalam upaya
mengoptimalkan potensi kepariwisataan Kabupaten Demak adalah dengan cara
penjaring persepsi tentang pengembangan pariwisata kepada wisatawan. 6

Kedua, Penelitian yang di lakukan oleh Siti Faham yang berjudul “Strategi
Pengembangan objek daya Tarik wisata Religi “ Jurusan Manajemen Dakwah
(MD), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang 2015. Penelitian dari Siti Fatimah bertujuan untuk menjelaskan strategi
pengembangan objek daya Tarik wisata religi.7

Ketiga, hasil karya dari Rita Mustika, Popon Srisusilawati, Shindu Irwansyah
yang berjudul ‘’Strategi Pengembangan Potensi Wisata Rebigi dalam Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat”. Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah,
Universitas Islam Bandung. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Indonesia memiliki
potensi wisata yang beraneka ragam mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata
kuliner, wisata bahari dan lain sebagainya. Saat ini bisnis pariwisata berdasarkan
syariah telah berkembang dengan pesat dan pariwisata syariah memiliki potensi
bisnis yang besar. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan yakni pariwisata mempunyai peran penting diantaranya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat,
menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan
dan sumber daya.

Dari berbagai penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian ini


adalah focus dan letak penelitian. Dalam penelitian ini peneliti lebih mengarah
kepada pengembangan wisata religi dalam organisasi, komunitas safari religi
sehingga penelitian ini layakmuntuk dilakukan dengan adanya strategi
pengembangan wisata religi

F. Kerangka Teori

6
Amin Triyanto, Strategi Pngembangan Wisata Religi Kabupaten Demak Menjadi Pusat Destinasi Wisata
Religi. (semarang 2019) Skripsi
7
Siti Fatimah Strategi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Religi (Semarang 2015)
Skripsi
1. Definisi Wisata Religi

Islam telah meninggalkan berbagai peninggalan sejarah penting, baik


berupa makam, masjid, bekas kerajaan, perhiasan, adat istiadat dan sebagai-nya yang
dapat dijadikan sebagai potensi wisata salah satu kegiatan. Wisata tersebut adalah
dalam bentuk wisata religi (ziarah) umat Islam. Wisata berasal dari bahasa
sansekerta VIS yang berarti tempat tinggal masuk dan duduk. Kemudian kata
tersebut berkembang menjadi Vicata dalam bahasa Jawa Kawi kuno disebut dengan
wisata yang berarti berpergian. Kata wisata kemudian memperoleh perkembangan
pemaknaan sebagai perjalanan atau sebagian perjalanan yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya
tarik wisata. Wisata religi merupakan sebuah perjalanan untuk memperoleh
pengalaman dan pelajaran (Ibrah). Wisata religi.

Juga merupakan sebuah perjalanan atau kunjungan yang dilakukan baik individu
maupun kelompok ke tempat dan institusi yang merupakan penting dalam
penyebaran dakwah dan pendidikan Islam. Sedangkan wisata menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahua.
Wisata sering disebut juga perjalanan. Wisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan mendapatkan kenik-matan dan
tujuan untuk mengetahui sesuatu, dapat juga yang berhubungan dengan kegiatan
olah raga, kesehatan, keagamaan, dan keperluan wisata lainnya.

Pariwisata merupakan fenomena kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh


seseorang atau kelompok manusia ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya, di mana perjalanan yang dilakukan tidak untuk mencari suatu
pekerjaan atau nafkah, selain itu kegiatan tersebut didukung dengan berbagai macam
fasilitas yang ada di daerah tujuan tersebut yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan. Wisata sering kali dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat,
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat.

Dalam perspektif keislaman agama adalah al-din yang berasal dari kata dana,
yadinu yang berarti tunduk, patuh dan taat. Maka agama adalah sistem ketundukan,
kepatuhan dan ketaatan atau secara umum berarti sistem disiplin. Menurut
Mohammad Asad, bahwa ketundukan manusia ini berangkat dari kesadaran akan
kehadiran Tuhan (omnipresent), yang berimplikasi pada keyakinan bahwa
kehidupan kita yang observable (teramati). Sehingga kita akan memiliki keyakinan
tinggi bahwa hidup kita ini punya makna dan tujuan menyatakan bahwa religi
(keagamaan) sebagai sistem kebudayaan. Pada hakekatnya agama adalah sama
dengan kebudayaan, yaitu suatu sistem simbol atau suatu sistem pengetahuan yang
menciptakan, menggolong-golongkan, meramu merangkaikan dan menggunakan
simbol, untuk berkomunikasi dan untuk menghadapi lingkungannya sedangkan
menurutnya kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dipunyai oleh
manusia sebagai mahluk sosial, yang isinya adalah perangkat-perangkat, model-
model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan yang dihadapi dan untuk mendorong dan
menciptakan tindakan yang diperlukannya. Namun demikian, ada perbedaannya
bahwa simbol di dalam agama tersebut, biasanya mendarah daging di dalam tradisi
masyarakat yang disebut sebagai tradisi keagamaan.

2. Fungsi Wisata Religi

Wisata religi dilakukan dalam rangka mengambil ibrah atau pelajaran dan
ciptaan Allah atau sejarah peradaban manusia untuk membuka hati sehingga
menumbuhkan kesadaran bahwa hidup di dunia ini tidak kekal. Menurut Mufid
dalam Rosadi (2011: 13) fungsifungsi wisata religi adalah sebagai berikut:

a. Untuk aktivitas luar dan di dalam ruangan perorangan atau kolektif, untuk
memberikakesegaran dan semangat hidup baik jasmani maupun rohani.
b. Sebagai tempat ibadah, sholat., dzikir dan berdoa.
c. Sebagai salah satu aktivitas keagamaan.
d. Sebagai saliah satu tujuan wisata-wisata umat Islam.
e. Sebagai aktivitas kemasyarakatan.
f. Untuk memperoleh ketenangan lahir dan batin.
g. Sebagai peningkatan kualitas manusia dan pengajaran (Ibroh).

3. Bentuk-bentuk Wisata Religi

Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna
khusus, biasanya berupa tempat yang memiliki makna khusus. Seperti :
a. Masjid sebagai tempat pusat keagamaan dimana masjid digunakan untuk beribadah
sholat, I’tikaf, adzan dan iqomah.
b. Makam
dalam tradisi Jawa, tempat yang mengandung kesakralan makam dalam bahasa Jawa
merupakan penyebutan yang lebih tinggi (hormat) pesarean, sebuah kata benda yang
berasal dan sare, (tidur). Dalam pandangan tradisional, makam merupakan tempat
peristirahatan (Suryono Agus, 2004: 7).
c. Candi
Sebagai unsur pada jaman purba yang kemudian kedudukannya digantikan oleh
makam.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pendekatan
kualitatif
pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang di pertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif.8
Penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi tindakan, dll, serta diarahkan secara
holistic (utuh), pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode penelitian alamiah.9 Selain itu didukung menggunakan jenis
penelitian lapangan (field research), dimana jenis penelitian lapangan mempelajari
secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi suatu sosial,
individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.10
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat pada makam Ndlewak Taman Sari Kecamatan
Karang Lewas Bersama Komuntas Safari Religi.
3. Subjek dan Objek Penelitian

8
Jarome Kirk & Marc L. Miller, Reliabillity and Validity in Qualitative Research, Vol 1, (Beverly Hills : Sage
Publication, 1986), Hlm. 9.
9
Lexy J Moleog, Mwetodologi penelitian kualitatif Hlm.
10
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hlm
Subjek penelitian adalah unsur utama yang di tunjuk oleh peneliti. 11 Adapun
subjek penelitian adalah pendiri dan relawan di TERASI MAS, Banyumas.
Objek penelitian yaitu sesuatau yang menjadi sasaran pembicaraan 12 jadi bisa
diartikan Objek penelitian adalah benda, hal atau orang, tempat data untuk variable
penelitian melekat yang dipermasalahkan.13 Jadi objek penelitiannya adalah Strategi
pengembangan wisata religi dalam organisasi komunitas safari religi di makam di
lingkungan sekitar, Ndlewak Taman sari Karang Lewas.
4. Teknik Analisis Data

a. Jenis dan Sumber Data

sebagai studi kualitatif, kata-kata dan tindakan yang satu ini menjadi sumber
data utamanya. Sumber lain termasuk tambahan dan sumberlain tambahan14

“Subjek dari mana data dikumpulkan” merupakan sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini. Data Referensi penelitian ini berasal dari berbagai sumber-
sumber data meliputi:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, yang dalam
penelitian ini terdiri dari wawancara langsung dengan informan. Dalam penelitian
ini, sumber penelitian terdiri dari Takmir Masjid Raden Sayyid Kuning yang terdiri
dari Bapak Sudi Maksudi sebagai ketua takmir, Bapak Mustalifun sebagai pengurus
masjid bidang idarah, Mas Nurmansyah selaku ketua Pokdarwis, dan Fazira Inggar
sebagai masyarakat setempat.

2. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh dari sumber lain,
seperti literatur terkait dengan pengelolaan pengembangan wisata religi makam dan
masjid. Selain itu, data sekunder juga dapat berupa hasil karya tulis, jurnal, dan
referensi lainnya, serta ditinjau dari sumber-sumber lain seperti buku-buku.

b. Metode Pengumpulan Data

11
S. Arikunto, Prosedur Penelitian. Suaru Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta 2006), Hlm 145.
12
Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia cet 1. Hal 12
13
Suhasmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Hlm 116
14
Lexy J, Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 157
Metode pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Sebagai penelitian Kualitatif, maka pengumpulan data dilakukan oleh peneliti


tersendiri dengan cara terjun langsung ke lapangan agar dapat melihat, memahami
serta mendapatkan data real dari informan yang bersangkutan dengan berbagai
aktivitas yang sesuai di dalam Komunitas Safari Religi di Makam Ndlewak Taman
Sari Karang Lewas tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi
Observasi adalah merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya terpenting
adalah proses pengamatan dan ingatan.15
Selain itu observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus
dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat
yang akan diselidiki.16
Teknik ini digunakan secara langsung tentang hasil pengembangan wisata
religi dalam organisasi komunitas safari religi di makam Ndlewak Taman Sari
Karang Lewas, serta untuk mengetahui pendukung dan hambatan dalam
pelaksanaannya
2. Wawancara
Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan pertanyaan
secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. 17 Sutrisno Hadi menyebutkan bahwa
interview (wawancara) dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian.18
Teknik ini digunakan untuk mencari informasi dengan wawancara atau
bincang bincang secara langsung kepada subjek dan objek yang di teliti atau
masyarakat stempat mengetahui potensi daya Tarik wisata religi di lingkungan
Makam, dan sekaligus untuk melihat tingkat antusias masyarakat dalam membangun
wisata religi.

3. Dokumentasi
15
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D Hlm. 203
16
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Hlm 124
17
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Hlm 165
18
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Hlm 193
Dokumentasi berasal dari kata docere berarti mengajar. Sedangkan menurut
islilah merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berupa
tulisan, gambar atau karya-karya monumental. 19 Dokumentasi merupakan salah satu
cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambar dari sudut
pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumentasi lainnya yang ditulis
atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.20
Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dari hal ini
dimaksudkan bahwa dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan penelitian strategi pengembangan objek daya Tarik.
5. Analisi Data
Analisis data adalah proses sistematis yang meliputi pencarian data di
lapangan serta materi-materi yang dapat meningkatkan pemahaman peneliti untuk
disajikan kepada orang lain.21
Induktif adalah sifat dari analisis data kualitatif, yaitu suatu analisis yang
didasarkan pada data yang diperoleh, kemudian dikembangkan menjadi sebuah
hipotesis. Berdasarkan hipotesis tersebut, kemudian dicari data lagi untuk
menentukan apakah hipotesis tersebut ditolak atau diterima sesuai dengan data yang
telah terkumpul. Jika hipotesis tersebut diterima berdasarkan data yang terkumpul
secara berulang-ulang, maka hipotesis tersebut akan berkembang menjadi teori.22
1. Data Reduction ( Data Reduksi )
Reduksi data berarti merangkum, menulis hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan biuang yang tidak peril.
Dengan demikiaan, data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan dan
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Itulah yang harus dijadikan perhatian
penulis dalam melakukan reduksi data.23
Reduksi data dalam penelitian ini digunakan untuk menajamkan analisi dan
menggolongkan data sehingga dapat ditarik dan di verifikasi. Data yang direduksi
antara lain seluruh data mengenai permasalahan penelitian.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Hkm.329
20
Haris Herdiansyah, Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmi-ilmu Sosial, (Jakarta: salemba
Humanika:2010), Hlm134
21
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Model Bodgan & Biklen, Model Miles & Hubermann,
Model Strauss & Corbin, Model Spradley, Analisis Isi Model Philipp Mayring, Program Komputer Nvivo,
(Jakarta: Rajawali Press, 2011) hlm. 85.
22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hal. 88-89.
23
Sugiyono, Metode Penelitian (Hlm, 338-339)
Penulis melakukan reduksi data dengan pemusatan perhatian kepada lingkungan
komunitas safari religi dan mahasiswa yang datang dengan berbagai kepentingan
terkait pengembangan wisata religi.
2. Data Diplay ( Penyajian Data )
Setelah mengurangi jumlah data yang dikumpulkan, langkah selanjutnya dalam
penelitian kualitatif adalah menyajikan data tersebut. Penyajian data bisa berupa
uraian singkat, gambar yang menunjukkan hubungan antar kategori, diagram alir,
atau bentuk lain yang sesuai. Tujuan dari penyajian data adalah untuk membantu
peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya
berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh sebelumnya.24
Menurut Miles dan Huberman (1984), salah satu cara yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
menggunakan teks naratif. Setelah data dikurangi jumlahnya, langkah selanjutnya
adalah menyusun dan mengorganisasikan data tersebut, sehingga akan lebih mudah
dipahami. Hal ini dilakukan dengan menempatkan data dalam pola hubungan yang
tersusun dengan baik.25
3. Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan merupakan bagian akhir dari penelitian ini. 26 Analisis
data yang dilakukan selama pengumpulan data dan sudah pengumpulan data,
digunakan untuk menarik suatu kesimpilan, sehingga dapat menggambarkan secara
mendalam tentang Strategi Pengembangan wisata Religi dalam Komunita Safari
Religi.

H. Sistematika Penulisan

Penyusunan penulisan merupakan suatu urutan dari penulisan skripsi untuk


mempermudah pemahaman isi skripsi ini, sehingga dalam penyusunan penulisan,
peneliti membagi skripsi tersebut menjadi lima bab.

24
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hal. 92.
25
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm.
26
Sugiyono, Metodologi Penelitian (Hlm 338-345)
BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,penegasan istilah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II Landasan teori, yang berisi tentang kerangka teori yang terkait dengan Strategi
Pengembangan Wisata Religi dalam Komunitas Safari Religi Makam Ndlewak
Taman Sari Karang Lewas.
BAB III Metode Penelitian, yang berisi tentang jenis penelitian dan pendekatannya, lokasi
penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan,
metode pengumpulan data, dan cara analisis data.
BAB IV Penelitian, yang membahas tentang pengelolaan pengembangan wisata religi di
makam Ndlewak Taman Sari, Karang Lewas, Kabupaten Banyumas. Bab ini berisi
tentang data yang diperoleh, mulai dari data primer dan sekunder, hasil wawancara
dengan informan yang relevan, analisis data dari sumber-sumber yang telah peneliti
peroleh di lokasi penelitian, dan aplikasi teori yang relevan dengan hasil yang
diperoleh selama penelitian.
BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan dari penelitian tentang Strategi Pengembangan
Wisata Religi dalam Komunitas Safari Religi Makam Ndlewak Taman Sari Karang
Lewas., serta saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian tersebut dan kata
penutup yang menyimpulkan isi skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://lib.unnes.ac.id/34037/1/3312412079maria.pdf
Strategi Pengembangan objek Daya Tarik Wisata Religi (Studi Kasus di Makam
Mbah Mudzakir Sayung Demak) Skripsi.

https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/
22059/pdf.

Johar Arifin, “Wawasan Al-Quran Dan Sunnah Tentang Pariwisata”, Jurnal


Wawasan Al-Quran dan Sunnah, Vol No. 2, 2015, (Riau: Fakultas
Ushuludin, UIN Suska Riau, 2015), Hlm. 127-128 diambil dari:
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/Annur/article/view/2057, diakses
Tanggal 29 Januari 2020.

I Ketut swarjana, Metodologi penelitian kesehatan, (Yogyakarta:cv Andi


Offset,2012),
Amin Triyanto, Strategi Pngembangan Wisata Religi Kabupaten Demak Menjadi
Pusat Destinasi Wisata Religi. (semarang 2019) Skripsi
Siti Fatimah Strategi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Religi (Semarang
2015) Skripsi
Amin Triyanto, Strategi Pngembangan Wisata Religi Kabupaten Demak Menjadi
Pusat Destinasi Wisata Religi. (semarang 2019) Skripsi
Siti Fatimah Strategi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Religi (Semarang
2015) Skripsi
Jarome Kirk & Marc L. Miller, Reliabillity and Validity in Qualitative Research,
Vol 1, (Beverly Hills : Sage Publication, 1986),
Lexy J Moleog, Mwetodologi penelitian kualitatif
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
S. Arikunto, Prosedur Penelitian. Suaru Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta
2006),
Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Suhasmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998),
Lexy J, Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2001),
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan
Sutrisno Hadi, Metodologi Research
Sugiyono, Metode Penelitian
Haris Herdiansyah, Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmi-ilmu Sosial, (Jakarta:
salemba Humanika:2010),
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Model Bodgan & Biklen,
Model Miles & Hubermann, Model Strauss & Corbin, Model Spradley,
Analisis Isi Model Philipp Mayring, Program Komputer Nvivo, (Jakarta:
Rajawali Press, 2011)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,
Sugiyono, Metode Penelitian
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998),
Sugiyono, Metodologi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai