digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
karenanya kegiatan dakwah merupakan kerja dan karya besar manusia baik
agar dakwah yang disampaikan bisa dimengerti, difahami dan diamalkan oleh
keberhasilan dalam mencapai tujuan dakwah itu sendiri, yaitu “Amr ma’ruf
nahi munkar”.
Pada saat ini yang marak di lakukan oleh kelompok masyarakat dan
1
mereka dapat menghayati arti tujuan dakwah dan menggugah semangat baru
dengan kegiatan yang ada unsur dakwah dan unsur wisata. Karena wisata
tengah masyarakat wisata ini lebih dikenal akrab dengan sebutan wisata religi.
dibidang pengetahuan dan wawasan keagamaan yang lebih luas pada diri
mad’u. Selain itu, adanya wisata religi ini dapat mengetahui secara langsung
berperan serta dalam penyebaran agama Islam dan besarnya anugerah yang
ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, wisatawan muslim seharusnya tidak akan
oleh agama. Dan dalam rangka perjalanan wisata itu, tidak pula akan
2
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2004), Cet ke- 1, h. 179
3
M. Samsul Huda, Islam dan Wisata Spiritual, (Surabaya : LSAS Press, 2008), h. 67-68
2
luas dan aktual, sehingga mad’u yakni ibu-ibu muslimat yang mengikuti
wisata dapat mencari dan mengolah sendiri informasi yang telah diperoleh.
4
Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yugyakarta : PT al-Amin Press,
1996), h. 37
3
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya tidak setiap hari wisata religi di
lakukanakan akan tetapi setiap awal tahun, jadi selain menambah pengetahuan
kejenuhan. Disadari atau tidak, wisata religi menjadi hal yang baru dalam
persiapan yang tidak sebentar. Oleh sebab itu, harus dipersiapkan atau
secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau aktifitas dakwah mulai
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
bagi seorang juru dakwah, bahwa banyak cara atau metode untuk
Kedua, Penelitian ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas serta
bagi para pembaca dan bagi peneliti sendiri dalam rangka penyelesaian
5
E. Konseptualisasi
Bangkalan. Ada tiga konsep yang di definisikan dari judul di atas yaitu :
1. Dakwah
Definisi dakwah oleh Moh. Ali Aziz dalam bukunya Ilmu Dakwah
Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk
Islam dari seseorang atau orang lain dengan berbagai macam bentuk
berupa amr ma’ruf (ajaran kepada kebaikan) dan nahi mun’kar (mencegah
paksaan.
5
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet ke- 2, h. 11
6
penyampaian informasi ajaran Islam berupa ajakan untuk berbuat baik dan
kepada kebathilan.
dengan hambatan.
2. Metode Dakwah
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata yaitu ”meta”
bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasala dari
jalan yang dalam bahsa Arab disebut thariq.9 Metode bararti cara yang
6
Moh. Ali Aziz, ………… Cet. Ke-1, h. 10
7
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), cet. I, h. 61
8
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet. 3, h. 6
9
Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. I, h. 35
7
maksud.
memahami objek studi . dalam hal ini metode melazimi objek studi dan
objek kajiannya.”10
cara yang sistematis dan teratur untuk melaksanakan sesuatu atau cara
kerja (Paus A. Partanto, 1994; 461). Berarti metode adalah cara yang dapat
untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. 12
definisi dari metode dakwah adalah suatu cara-cara yang sistematis dalam
10
Nur Syam, Filsafat Dakwah (Pemahaman Filosofis Tentang Ilmu Dakwah), (Surabaya
: Jenggala Pustaka Utama, 2003), h. 18
11
M. Munir, ..…… h. 31
12
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), h. 43
8
lebih mudah difahami, dimengerti dan diamalkan oleh mad’u tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun. Karena kita ketahui bersama, bahwa banyak
3. Wisata Religi
sementara waktu untuk pergi kesuatu tempat yang memiliki nilai historis
13
M. Syamsul Huda, Islam dan Wisata Spiritual , (Surabaya : LSAS press, 2008), h. 38
14
Inu Kencana Syafiie, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Bandung : Bandar Maju, 2009), h.
14
15
M. Kesrul, Penyelenggaraan Oprasi Perjalanan Wisata,(Jakarta, PT Grasindo, 2003),
h. 4
9
kelompok.16
yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam dalam beberapa literatur
hal itu disebut desebut dengan wisata ziarah ataupun wisata spiritual.
wisata religi, karena wisata yang dilakukan lebih bersifat keagamaan, yaitu
keagamaan.
16
M. Syamsul Huda, Islam dan Wisata Spiritual………… h. 9
10
Bangkalan.
g. Menyiapkan konsumsinya
wisata religi yaitu menunjuk pemandu wisata yang dalam hal ini
11
hal yang berhubungan dengan tempat yang akan dituju. Baik itu tentang
yang mengikuti wisata religi dalam memahami dan mengetahui lebih luas
12
F. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan skripsi.
teknik analisis data sampai pada tahap akhir penelitian yakni tahap penelitian
13
BAB V KESIMPULAN
14
15
BAB II
KERANGKA TEORETIK
A. Kajian Pustaka
telah peneliti peroleh dari beberapa sumber reverensi yang diungkap oleh
1. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
ajakan, atau seruan. Dalam ilmu tata bahasa arab, berbentuk sebagai
”isim mashdar”. Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) yaitu -يدعى-دعا
17
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983), h. 17
16
persamaan.
ajaran dan nilai-nilai Islam. 18 Maksudnya disini yaitu, bagi yang tidak
Islam diajak untuk menjadi muslim, bagi yang sudah Islam diajak
akhirat20.
sehari-hari. 21
18
Andy Dermawan, Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta : LESFI, 2002), h. 24
19
M. Munir, ……. h. 31
20
Asmuni Syukir, …… h. 21
21
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), cit. 1,
h, 7
17
atau kelompok.
1) Fungsi Dakwah
rohani22.
2) Tujuan Dakwah
kepada jalan yang benar dan diredhai Allah SWT. agar mau
22
. Moh. Ali Azis, ....... cet. I, h. 59
18
dicapai.
adalah :
mukallaf).
fitrahnya. 23
c. Unsur-unsur Dakwah
23
. Hamdi Pasisingi, Tujuan Dakwah Dalam Islam,
(http://adheecreative.blogdetik.com/2009/06/06/tujuan-dakwah-dalam-islam/comment-page-1/, di
akses 06 Juni 2009)
24
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 21
20
25
. Depag RI, ………, h. 94
22
orang yang melaksanakan amr ma’ruf dan nahi munkar akan selalu
26
Moh. Ali Aziz, ………..cet. 1, h. 38
23
iman.
muslim. Oleh karena itu bagi kaum yang mentaati perintah dakwah
2. Wisata Religi
ibadah yang memiliki kelebihan. Kelebihan ini misalnya dilihat dari sisi
29
Moh. Ali Aziz, ……, cet. Ke-1, h. 179
30
Nyoman S. Pendit, “Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana” (Jakarta : Predya
Paramita, 2002), h. 42
31
Kada Sahibar Corat-coret, http://taufik79.wordpress.com/2008/10/18/wisata-religi-
segarkan-pikir-dan-dzikir/, diakses 18 Oktober 2008)
25
dari sisi geografis, yang menyuguhkan keindahan alam ciptaan Allah SWT
wisata ziarah. Terkai dengan ziarah ini Seh Sulhawi el-Gamel dalam
terkandung misi lain, yaitu sebuah bentuk ajakan kepada ummat Islam dan
ummat beragama lainnya, bahwa suatu saat kita ini pasti akan wafat
seperti mereka yang berada di alam barzah. Dengan itu kita wajib harus
selalu mengingat mati, dan selalu harus berusah menyiapkan bekal hidup
di alam kubur kelak. Kita jangan lengah dengan kehidupan duniawi yang
serba indah dan mewah ini. Hal ini seperti yang diajarkan oleh Nabi
ingat akan mati dan mendoakan arwah yang sudah ada di alam barzah. 33
b. Metode Dakwah
atas dasar hikmah dan kasih sayang tanpa adanya paksaan dari pihak
Islam. 35
34
. NU Online, Peringati Maulud, Pemkab Gelar Acara 'Seribu Sholawat,
(http://www.nu.or.id/page.php/tfiles/File/tfiles/templates/id/page.php?lang=id&menu=news_view
&news_id=8906, diakses Ahad, 8 April 2007 17:54)
35
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 33
27
difahami, yaitu :
memperkecil kelemahannya.
36
Moh. Ali Aziz, ……, cet. Ke-1, h. 187
28
a) Metode Ceramah
b) Metode Diskusi
c) Metode Konseling
f) Metode Kelembagaan
menarik tanpa meninggalkan esensi dari dakwah itu sendiri yaitu amar
ayat di atas yaitu dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik, dan
berdebat dengan cara yang baik. Akan tetapi saat pengetahuan mulai
penerima dakwah.39
38
Depag RI, ........, h. 421
39
Jalaluddin Rahmad, Ilmu Dakwah dan Kaitannya dengan Ilmu-Ilmu Lain, (Semarang :
Seminar, 1990), h. 4
30
macam bentuk, sesuai dengan situasi dai dan umat yang dihadapinya.
Salah satunya adalah dakwah wisata religi yang dalam bukunya Seh
sebagai berikut41 ;
40
Seh Alwi al-Gamel, Kiaji Asep Al-Amin (Kisah Mujahadah Ulama NU Dalam Saham
Dakwah Islam), (Sidoarjo : Garisi, 2007), Edisi. Revisi, h. xi
41
. M. Kasrul, …….. h. 6
42
M. Kasrul, …… , h. 6
31
dari suatu perjalanan, adalah yang sifatnya seperti apa yang ditegaskan
43
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an (Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat), (Bandung : Mizan, 1994), h, 352
32
mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di
dalam dada44.
Disamping itu, dari adanya wisata diharapkan agar manusia
e. Bentuk wisata
anggotanya.
44
Depag RI, ............., h. 519
45
Gamal Suantoro, ……….h, 14-17
33
permintaan pelanggan.
pekerjaannya.
yang dikunjunginya.
semata.
pula.
pemberangkatannya.
masing-masing.
46
Gamal Suantoro, …………., h. 17
36
a. Politik Pemerintah :
ada dua faktor penting yang terkait dengan politik pemerintah suatu
luar negeri, dan yang tidak langsung adanya situasi dan kondisi
d. Atraksi
juga dinamakan objek wisata. Atraksi atau objek wisata yang ada
e. Akomodasi
yang layak.
masa lalu agama difahami sebagai norma yang doktriner, dan sekarang
berakar dalam ketahanan fakta fisik, baik itu berupa rumah, masjid,
Wisata religi dimensi masa lalu selalu dikaitkan dengan tradisi dan
pandang kelas sosial maupun status. Secara substansi isi semua cara
berfikir kita tentang konsep wisata religi kita warisi dari masa lalu.
48
M. Samsul Huda, ………………h. 34-35
39
istilah safar.
49
Depag RI, ………., h. 631
40
dengan mata kepala maupun mata hati, karena itu dalam al-Quran
akhirat.51
cerdas dan pintar, menjadikan hati dan dada menjadi lapang, menjadi
tanda bahwa hati dan dada kita sudah dimasuki Nur atau Cahaya
Iman.52
orang yang telah meninggalkan dunia yang fana ini, yaitu menziarahi
tidak benar, baik itu makam para leluhur / kerabat kita maupun para
50
M. Samsul Huda, …………. h. 64
51
Syiekh Al Islam Muhyiddin, Riyadu Asshalihin, (Surabaya : Nur Hidayah, tt), h. 789
52
Novu ER, Dunia Islam, Wisata Dakwah,
(http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/31/cukuplah-kematian-sebagai-nasehat/ diakses 31 Mei
2010)
41
maupun para wali/alim ulama, dan bukan dengan tujuan hal-hal yang
B. Kajian Teoretik
Teori adalah hasil telaah dari metode ilmiah. Teori adalah seperangkat
dalil atau prinsip umum yang kait mengait (hipotesis yang diuji berulang kali)
teori ini singkatan dari Stimulus – Organism – Response. Semula teori ini
berasal dari Psikologi kemudian menjadi teori komunikasi, hal ini tidak
53
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung, Citra Aditya
Bakti, 2003), h. 244
42
dan memperkirakan kesesuian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-
1. Pesan ( Stimulus , S )
2. Komunikan ( Organism, O )
3. Efek ( Respons , R )
aspek “how” bukan “What” dan “why” oleh sebab itu, dalam penelitian ini
Dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variable penting yaitu55 :
1. Perhatian
2. Pengertian
3. Penerimaan
Organism :
Stimulus * Perhatian
* Pengertian
*Penerimaan
Response
(Perubahan Sikap)
54
Onong Uchjana Effendy, ……… h. 254
55
Onong Uchjana Effendy, ……… h. 255
43
Gambar 1
Teori S – O – R
atau mungkin ditolak. Komunikasi akan tetap dapat berlangsung apabila ada
diterima ataupun perhatian terhadap apa yang dilihat dan ditemui disekitarnya.
sikap.
dituju serta juga diimbangi dengan pemandu wisata yang juga menjelaskan
kemudian dimengerti apa yang telah dilihat dan dialami oleh wisatawan.
Sehingga pesan yang diterimanya dapat diterima oleh wisatawan, hal inilah
Jadi perubahan sikap yang diharapkan pada wisatawan tergantung dari pesan
apa yang telah diterimanya dalam proses pelaksanaan wisata religi yang telah
diikutinya.
44
relevan, yang menjadi patokan baik dari sisi persamaan dan perbedaannya
dengan penelitian ini. Dalam penelitian yang terdahulu, yang diteliti oleh
Surabaya?
teliti sekarang.
yang menjadi tema pokok, yang dijadikan sebagai sarana dalam ritual
ini adalah, dalam penelitian yang terdahulu membahas tentang persepsi dan
citra lembaga atau organisasi yang dilakukan oleh masyarakat. Sedang dalam
tentang “Astana Batu Ampar Dan Wisata Ziarah Studi Kualitatif Tentang
Eksistensi Astana Batu Ampar Sebagai Objek Wisata Ziarah Dalam Perspektif
dengan penelian yang akan diteliti adalah tempat yang menjadi objek wisata
ziarah yang dilakukan oleh masyarakat yaitu astana batu ampar. Sedang
Penelitian yang lain juga menjelaskan hal yang hampir sama terkait
tahun 2003 dengan judul penelitian, Ziarah Kubur Sebagai Media Dakwah
ziarah kubur.
hadirnya para pemandu wisata yang bertugas ditempat wisata tersebut bukan
wisata yang dikunjungi, tetapi juga menggugah hati dari para peziarah.
Dengan begitu mereka tentu dapat menarik pelajaran yang pada gilirannya
akan dilakukan dalam penelitian ini adalah memaparkan secara utuh (holistic)
terhadap pelaksanaan wisata religi yang dijadikan sebagai salah satu metode
BAB III
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu dakwah wisata religi kajian
kata tertulis dari orang-orang yang berperilaku yang diamati. Menurut mereka,
pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
56
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2008), hal. 4
47
alamiah57.
telah diamati.
terhadap pelaksanaan dakwah wisata religi yang dilakukan oleh muslimat desa
1. Penelitian dilakukan pada latar belakang alamiah, atau pada satu keutuhan,
penelitian deskriptif, yakni sauatu jenis peneliltian dimana data yang diperoleh
57
Lexy J. Moleong, ..........., h. 6
48
yakni dalam pelaksanaan dakwah wisata religi oleh muslimat Desa Keleyan
B. Subyek Penelitian
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke
dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.58
a. Jenis Data
1. Data primer adalah data utama yang digunakan dalam penelitian ini
58
Lexy J. Moleong,.............,. h. 157
49
2. Data skunder yaitu date pendukung yang dipakai dalam penelitian ini
b. Sumber Data
Sumber data disini adalah semua sumber dari mana data penelitian
maka sumber data yang di pakai penulis dalam penelitian ini adalah
informan. Dalam hal ini, peneliti membagi sumber data menjadi dua
bagian, yaitu :
1) Sumber data primer : yang peneliti maksud disini adalah sember data
yang utama terkait dengan penelitian ini yang di peroleh dari informan
Kabupaten Bangkalan.
2) Sumber data skunder : yang peneliti maksud disini adalah sumber data
penelitian ini. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu
50
Tabel. I
Data Informan
N Informan Inti N Informan pendukung
o Nama Jabatan o Nama Jabatan
Penasehat &
1 Dra.Hj.Umriyah 1 Ny.Rumiyati Wakil Ketua
pemandu wisata
Ketua
2 Ny. Hj. Shofiyah 2 Ny. Sunirsih Kesehatan
Muslimat
koor. Ny. Hj. Suliha,
3 Ny. Rukayyah Penerangan 3 Nur Hasanah Anggota
dan Dakwah Nur Hasan
D. Tahap-tahap Penelitian
a. Pra Lapangan
51
52
b. Tahap Lapangan
2) Memasuki Lapangan
Dalam hal ini perlu adanya hubungan yang baik antara peneliti
dengan subyek yang diteliti sehingga tidak ada batasan khusus antara
keakraban dengan tetap menggunakan sikap dan bahasa yang baik dan
sopan tetapi subyek memahami bahasa dan sikap yang digunakan oleh
a. Observasi
Sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang objektif, dalam hal ini
53
b. Wawancara
sebelum dan sesudah pelaksanaan wisata religi. Yaitu waktu dan tempat
yang akan dituju, persediaan dan perlengkapan yang harus disiapkan, apa
yang harus dilihat dan dipelajari dan pesan dakwah apa yang diperoleh
c. Dokumentasi
diperoleh dari hasil observasi, dan wawancara. Dalam hal ini data yang
54
Pada tahap ini merupakan suatu tahapan untuk mencari dan menata
lainnya untuk lebih memahamkan peneliti atas fenomena yang diteliti, Analisa
data dalam penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
pola apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang
59
Lexy J. Moleong,............., h. 248
60
James P. Spradley, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarta, 1997), hal.
153
55
domain.
dengan semantik.
objek penelitian secara umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh
tentang objek penelitian tersebut. Tehnik Analisis Domain ini amat terkenal
gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara
61
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya), (Jakarta : Kencana, 2009), cet. 3, H, 204
56
dengan tema penelitian akan diseleksi oleh peneliti agar tidak terjadi atau
datanya.
keabsahan data itu sendiri. Dalam teknik triangulasi ini banyak cara yang
antaranya :
57
BAB IV
A. Setting Penelitian
salah satu madzhab yang empat Hanafi, Syafi’I, Hambali, Maliki. Dalam
ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
58
Pada awal tahun 2000 seakan memberi suasana baru bagi masyarakat
Bangkalan. Karena lambat laun Muslimat ini mulai aktif kembali dengan
59
dan pedagang.
lebih berkembang.
Sampai pada saat inipun kegiatan Muslimat masi tetap eksis dan
dua minggu sekali, dengan agenda acara khotmil Qur’an, ceramah agama,
kegiatan yang bersifat sosial keagamaan yang bekerja sama sama dengan
POSYANDU.
benar menjadi harapan besar bagi kaum perempuan. Karena menjadi satu-
60
satu dengan yang lain serta mejadi sarana dalam penyaluran bakat dan
anggota masyarakat.
masyarakat adil dan makmur yang merata dan diridhoi Allah SWT.62
Demi terwujudnya fisi dan misi dari Muslimat NU pada seluruh rakyat
62
Hasil penelusuran Dokumentasi Muslimat, AD / ART Periode 2006-2011, h. 7-8
61
kabupaten dan kecamatan. Tapi juga sampai pada tingkat desa dan dusuns.
3. Susunan Kepengurusan
ini tidat terlepas dari rasa memiliki dan tanggung jawab baik pada
Sekretaris I : Juhairiyah
Bendahara I : Maisaroh
Bendahara II : Salmah
Bidang-bidang :
1. Organisasi :
: Molya
63
. Hasil Penelusuran Dokumentasi Struktur Kepengurusan Muslimat, SK Nomor :
578/PCM/SK/II/2007
62
2. Pendidikan
: Ny. Ulya
4. Kesehatan
: Ny. Syamsiyah
: Hj. Khotijah
6. Ekonomi / Koprasi
: Ny. Mauliyah
muslimat desa Keleyan menjadi lebih maju dan berkembang serta setiap
63
4. Program Kerja
Kabupaten Bangkalan.
TABEL II
PERIODE 2007-2010
18 Desember
- Pelatihan Leader Ship
Bidang 2007
1.
Organisasi - Rapat Pengurus 3 Bulan sekali
64
15
Wisata Religi :
Setiap tanggal 10
- Bakti Sosial
Muharrah
- Pelatihan daur
Bidang Sosial 01 Januari 2009
4. Ulangsampah
Budaya
Sesuai dengan
- Memperingati Hari-hari
tanggal yang
Besar Islam
ditentukan.
Sebulan sekali
- Posyandu
5. Kesehatan setiap tanggal 20
65
dan Anak
Sebulan sekali
- PIN Polio
Setiap tanggal 10
Setiap Harlah NU
- Bazar
Tanggal 17 Juli
Qur’an dan juga pengajian. Rutinitas mingguan ini memang bagi anggota
Muslimat ini dan turut serta untuk memajukan kesejahteraan masyarakat desa
64
. Hasil Penelusuran Dokumentasi Struktur Kepengurusan Muslimat di Sekretariat Muslimat
Keleyan Socah pada Tanggal 03 Mei 2010
66
B. Penyajian Data
berdasarkan hasil penelian yang telah peneliti peroleh, maka diambil data-data
a. Menentukan tempat yang akan dituju, tempat yang akan dituju ini
b. Apa yang akan dilihat dan dipelajari, dalam hal ini pengurus
yang dituju, akan tetapi juga dapat menggugah hati mad’u yakni ibu-
ibu muslimat yang turut serta dalam pelaksanaan wisata religi yang
67
hari.
d. Siapa saja yang turut serta, yang turut serta adalah ibu-ibu muslimat
pelaksanaan wisata religi. Oleh sebab itu, setiap awal tahun setelah
diri untuk pelaksanaan wisat religi yang akan datang dengan mendaftar
dirinya serta kerabat atau saudara yang yang mau diikut sertakan.
68
makanan ringan.
Handoko Jaya milik suami dari Dra. Hj. Umriyah yang menjabat
Kabupaten Bangkalan.
pelaksanaan wisata religi yaitu menunjuk pemandu wisata yang dalam hal
ini diserahkan kepada Dra. Hj. Umriyah selaku penasehat muslimat dan
Keleyan.
yang berhubungan dengan tempat yang akan dituju. Baik itu tentang lokasi
yang mengikuti wisata religi dalam memahami dan mengetahui lebih luas
69
Allah SWT.
shalat.
ta’khir dan jama’ taqdim, serta adab saat melakukan ziarah dan saat
pelaksanaan metode dakwah. Dalam hal ini, wisata yang berarti bepergian
70
“ Wisata religi ini dilakukan setiap Awal tahun karena bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan keagamaan dengan belajar dari
luar desa atau lingkungan untuk seluruh anggota muslimat hususnya dan
masyarakat Keleyan pada umumnya, serta nantinya dapat juga
memajukan muslimat ini untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dengan
lebih banyaknya partisipasi masyarakat untuk ikut berperan serta dengan
Muslimat dalam upaya memberi perubahan untuk lebih maju dan
berkembang untuk perempuan, hususnya kaum ibu.65”
28 Juli 2010 pada pengurus dan panitia pelaksana wisata religi Muslimat
Tabel III
Pelaksanaan Wisata Religi
Muslimat Desa Keleyan Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan
Dalam dua periode
2004 – 2007 dan 2007 – 201
65
Hasil Wawancara pada tanggal 08 Juni 2010
71
Waktu
Tempat Jumlah Jumlah Dana
Pelaksa Aktifitas Sumber
Tujuan Wisata Yang
naan Wisatawan Dana
Wisata wan Dibutuhkan
Wisata
Periode 2004 - 2007
Keliling
Madura :
1.Syikhona Ziarah
Kholil Kubur
(Bangkala
n) Donatur Rp. 750.000
2.Aer Mata Muslimat
Ziarah
Ebhu
Kubur
03 Desember 2006
Arosbaya
96 Wisatawan
210 Wisatawan
Rp. 3.000.000
2.Sunan Ziarah Muslimat
Ampel Kubur
3. Malik Ziarah
Ibrahim Kubur Iuran
Rp.14. 700.000
4.Sunan Ziarah Anggota
Giri Kubur @ 70.000
5. Sunan Ziarah
Derajat Kubur
6. Gua
Wisata
Maharani
72
7. Sunan Ziarah
Bonang Kubur
Jumlah Rp.17.700.000
Keliling 8
Wali
Ziarah
1.Syikhon
Kubur
a Kholil
Bangkalan
2.Sunan Ziarah
Ampel Kubur
3. Malik Ziarah
Ibrahim Kubur
4.Sunan Ziarah Kas
Giri Kubur Muslimat Rp. 2.700.000
11 – 12 Januari 2009
5. Sunan Ziarah
210 Wisatawan
Derajat Kubur
6. Gua Wisata
Maharani Alam
7. Sunan Ziarah Iuran
Bonang Kubur Anggota
8. Sunan Ziarah @ Rp.27.300.000
Kudus Kubur 130.000
9. Sunan Ziarah
Muria Kubur
10. Sunan Ziarah
Kali jogo Kubur
12.Sultan
Ziarah
Raden
Kubur
Fatah
13.
Shopping
Malioboro
Jumlah Rp.30.000.000
Keliling
Madura :
Ziarah
1.Syikhona
Kubur
Kholil
210 Wisatawan
Bangkalan Iuran
12-13 Februari
2.Aer Anggota
Mata Ziarah @ Rp.13.650.000
Ebhu Kubur 65.000
Arosbaya
3.Bhuju’ Ziarah
Sangka Kubur
4.Joko Ziarah
Tole Kubur
73
5.Batu Ziarah
Ampar Kubur
6.Asta Ziarah
Tengghi Kubur
Ziarah
Kubur dan
7.Nepa
wisata
bahari
8.Pangeran Ziarah
Ongghu’ Kubur
9.
Kunjungan
ke pon-pes Kunjungan
Al-Amin
Sumenep
10.Syekhon
a Yusuf Ziarah
Sumenep
11.Api
Tak
Wisata
Kunjung
Padam
Jumlah Rp. 13.650.000
74
Tabel. IV
Itu hanya biaya kasar yang rata-rat dikeluarkan untuk mengikuti wisata
religi tersebut. Untuk biaya yang lain, seperti kuliner, oleh-oleh, serta amal
66
Wawancara Dengan Pengurus dan Peserta yang Telah Mengikuti wisata Religi Pada 28
Juli 2010
75
individu.
Bangkalan.
sehari-hari.
pelaksanaan metode dakwah. Dalam hal ini, wisata yang berarti bepergian
76
sebagai berikut :
senang, akan tetapi juga mendapat manfaat dari apa yang dilakukan, yaitu
ibu-ibu Muslimat yang mengikutinya, akan tetapi saudara atau suami dari
keluarga atau kerabat dekatnya juga dapat ikut serta dalam pelaksanaan
wisata religi. Sehingga tidak hanya Ibu-ibu muslimat saja yang dapat
77
2. Perkembangan Organisasi
lebih meningkat dari pada tahun periode yang sebelumnya. Karena dalam
adanya wisata religi disetiap akhir tahun, dan dalam empat tahun terahir
program kerja.
yang lebih luas lagi. Tidak hanya karena program kerja yang dilingkungan
desa saja yang terealisir, diluar linkungan desa seperti pelaksanaan wisata
oleh adanya wisata religi dalam program kerjanya. Karena pada tahun-
67
Hasil Obserfasi pada 12-13 Februari 2010
78
tahun periode sebelumnya hanya diadakan satu kali waktu awal tahun
Gambar II
Anggota
179 _
96 _
77 _
68
. Hasil Penelusuran Dokumentasi di sekretariat PAC Muslimat NU kecamatan Socah pada
03 Mei 2010.
79
pertemuan, sebesar Rp. 5.000,- ( Lima Ribu Rupiah ) selama satu tahun
dari anggota yang nantinya mau mengikuti wisata religi yang telah
religi, apabila dana yang diperoleh masih tersisa maka digunakan untuk
yang bersumber dari tabungan anggota yang mengikuti wisata, serta kas,
Panitia hanya menyediakan air mineral dan makanan ringan saja pada saat
perjalanan berlangsung.
pemandu wisata harus tau betul terhadap situasi, kondisi, dan hal-hal yang
80
religi.
Selain itu pada saat memandu wisata, pemandu wisata juga harus
pribadi setiap individu agar untuk dapat memberi perubahan bagi dirinya
pada umumnya. Akan tetapi juga bagi pemandunya juga menjelaskan terhadap
sejarah serta nilai-nilai keislaman yang terkandung pada tempat yang dituju.
memberi perubahan sikap pada dirinya untuk lebih mendekatkan diri pada
sang pencipta.
dengan berbagai motivasi dan tujuan yang bererbeda antara yang satu dengan
aktivitas mereka pada umumnya motivasi dan tujuan yang menjadi latar
adalah ;
81
Hasil wawancara dengan ibu Hj. Suliha pada tanggal 29 April 2010
Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Hasanah pada tanggal 09 Mei 2010
” Setiap tahun tahun saya selalu mengikuti wisata religi yang di adakan
Muslimat, saya merasa mendapat barokah dari apa yang dilakukan pada
saat berkunjung ke tempat-tempat yang kunjungi itu, alhamdulillah
dagangan saya jadi sering laris. Kan biasanya kalo di tempat-tempat
umum seperti itu banyak orang-orang yang berjualan dan saya
memperoleh pelajaran dari pedagang disana, mulai dari macam-macam
aneka jajanan yang diperjual belikan. Pokoknya masalah ekonomi nggak
seret lagi kayak dulu.”
82
” selain saya rajin beribadah setelah pelaksanaan wisata religi itu, saya
merasa dagangan saya tambah laris dan bertambah pelanggan saya.
Mungkin karena saya rajin ibadah ya, makanya dagangan saya sering
laris. Untung ada muslimat yang mengadakan wisata religi, kalau enggak
saya sebagai pedagang keliling di desa ini nggak bakalan tahu sampe
jakarta. Setidaknya tidak hanya mengurusi urusan dunia saja, tapi urusan
akhirat juga di fikir. ”
memikirkan urusan duniawi saja, tapi urusan akhirat untuk amal jariyah
mereka nantinya.
” saya sudah tiga tahun menikah, tapi Allah masih belum memberiku
karunia anak, tapi saya tetap yakin dan bersabar, saya percaya, bahwa
suatu saat nanti saya pasti punya momongan, gak tau kapan, doain aja ya
mbak. Setiap ada acara ziarah, saya tidak pernah absen tiap tahunnya
untuk mengikuti wisata riligi,ke wali delapan dan yang terahir kemaren
keliling madura, subhanallah saya merasa senang sekali saya dapat
mengunjungi tempat yang tidak ada di sekitar sini, mudah-mudahan saya
dapat barokahnya, saya selalu menyempatkan diri untuk mengaji, mohon
ampun atas dosa-dosa saya, dan tidak pernah lupa saya meminta
momongan dan kepribadiannya sama dengan para tokoh atau ulama yang
telah saya kunjungi. ”
83
yang dikunjungi.
Tata cara pelaksanaan wisata religi oleh Muslimat ini, ketika para
wisatawan berada ditempat yang dituju seperti di makam para wali songo dan
para ulama, yang dilakukan oleh para wisatawan pada saat melakukan wisata
ب ْ ِْ ٍ ِ ْ ٍ ُ ً ي ُن ْ ٌ َ ا َر َ ْ ٘ ٍم
َّّ ِ َ ٗإ.ِ َ ي ْ َسالَ ُ ً َعي ْ ي ُن ْ ٌيَباَ ْٕ َو ا
َّ اَى.ىقُبُ ْ ٘ر ْ َسالَ ُ ً َعي
َّ اَى
.ٌ ْ سَْب ِ ُن
َ َ ُ ُ َع ْ ِ َيِّي َ ِ ُن ْ ٌ َ َٗبِ َو َ ٗ َ ُّ ْ َ َر َ َ ُن ْ ٌ َ ٗ َ َب
ِ َ ك
ْ ائ ِ ِ ِر
َِ ي ْ ت ِج
َ ئَْب ْب ا
ِ ٍ َ ى َن َرا َ ِ صب .ْ َ ِي ُن ْ ٌيَب َ ٗى
َ َ يب ْ َسالَ ُ ً َعي
َّ اَى
ْ َُ َعي
.ٌ َ َّي ِٔ َ ٗ َي صيًّد ل
َ ِ َ ٗأَ َّ ُ ُ ٍ َ َّ َ ًددا َر ُ ْ ٘ ُه
69
Hasil Observasi pada tanggal 12-13 Februari 2010
70
Hasil Penelusuran Dokumentasi Muslimat Buku Panduan Tour Ziarah Wali Songo, Pada
30 Juli 2010
84
ٌ ْ ص ْد ّ َب ُم
َ َِ ق
َ ٌ ْ ب ُم
َ ْ ْ ِعبَب َ ِ ِجئ
ٌ ْ بَْب ُم
ْ ََي ب َ ّ ٘ ْ ُْ ي
َِْ ب
َ ّ ٘ ْ ُ يث ُِْ
ٌ ْ شب ُم
َ شب ُم ْ ٌ َ ٗ َب
َ اَ َب ٌ ْ ب ُم ْ َ ََ ِ ْدَّب إِ ْ ا
َْي
ْ ِ َ َ ٗ اُ ّ ْب
ٌ ْ ي َ ِ ُ رَّْب ُم
3. Tahlil bersama
4. Memandu wisata bagi pemandu wisata yang telah ditunjuk, dan juga
hati dari para wisatawan agar semua yang mengikuti baik wisatawan atau
pemandunya dapat memberi perubahan yang lebih baik bagi dirinya, dan
85
turut berperan penting dalam penyebaran agama Islam, wisatawan yakni Ibu-
ibu muslimat juga melakukan hal serupa sebagaimana yang dilakukan pada
saat berziarah ke makam para wali songo, akan tetapi mereka juga melakukan
durasi waktu yang dibutuhkan oleh wisatawan yakni Ibu-ibu muslimat dalam
mengujungi satu tempat yang dituju ditentukan maksimal satu jam. Pada saat
terlebih dahulu. Akan tetapi apabila hal tersebut tidak memungkinkan, maka
sholatnya di jama’ ta’khir atau di jama’ taqdim sesuai dengan waktu shalat
yang telalui oleh wisatawan hingga akhirnya sampai pada tempat yang telah
dituju.
71
. Hasil Observasi pada tanggal 12-13 Februari 2010
86
pada umumnya. Akan tetapi juga bagi pemandunya juga menjelaskan terhadap
sejarah serta nilai-nilai keislaman yang terkandung pada tempat yang dituju.
memberi perubahan sikap pada dirinya untuk lebih mendekatkan diri pada
sang pencipta.
Bagi peziarah, Etika atau adab yang dilakukan pada saat melakukan
membaca ayat / surah dari Al-Qur’an, seperti membaca ayat kursi, dan
dikuburkan itu.
hormat, dan dalam hati hendaknya terlintas bahwa dalam waktu dekat dia
akan mati.
72
. Hasil Penelusuran Dokumentasi Muslimat pada 13 Juli 2010
87
wisata ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena sesuai dengan
yang direncanakan sebelumnya bahwa tidak hanya sekedar satu tempat yang
dikunjungi, tapi banyak tempat. Dan esensinya tidak hanya sekedar refreshing
yang cukup matang, serta memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
ziarah kubur, kita ketahui bersama bahwa Nabi memperbolehkan asal bukan
untuk tujuan yang tidak benar, baik itu makam para leluhur / kerabat kita
maupun para wali/alim ulama. seperti pada kegiatan wisata religi yang
bertujuan untuk mendoakan dan menziarahi makam para leluhur / kerabat kita
maupun para wali/alim ulama, dan bukan dengan tujuan hal-hal yang
88
karena para wisatawan juga bisa melepaskan kepenatan atau kesibukan dari
setiap Awal tahun oleh muslimat desa Keleyan Kecamatan Socah Kabupaten
biasanya terlebih dahulu para jamaah muslimat atau wisatawan ini selalu
berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun sebagaimana yang telah
C. Analisis Data
Terkait dengan penelitian ini, analisa data yang digunakan oleh peneliti
objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang
ada dalam objek penelitian ini. Oleh sebab itulah, analisis data dalam
89
keadaan atau status fenomena yang ada berkaitan dengan penelitian ini yaitu
mayarakat yang antara satu dan yang lainnya berbeda, hal ini yang menjadikan
Dalam hal ini, peneliti memilih pola hubungan semantik tertentu yang
yaitu dengan hubungan semantik cara ke tujuan dalam hali ini bentuk
90
Dalam artian, pelaksanaan wisata religi adalah cara untuk mencapai atau
Dari terlaksananya wisata religi oleh muslimat ini tidak hanya sekedar
ibadah kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaan wisata ini, saat melakukan
sementar semua manusia pasti akan mati karena masih ada kehidupan
3. Tabarrukan, melakukan ziarah ke makam para wali songo dan para ulama
terkait dengan hasrat atau hal yang mendorong pada diri wisatawah yakni Ibu-
ibu muslimat yang mengikuti pelaksanaan wisata religi, mulai dari tuntutan
Hal ini tidak lain karena sebagian besar masyarakat ingin memperoleh
91
kehidupan yang lebih layak, masa depan keluarga cerah dan pastinya mereka
ketahui bahwa latar belakang kehidupan sosial mereka sebagian besar adalah
yang dilakukan seminggu sekali pada awal tahun juga ditopang dengan
pelaksanaan wisata religi, agar mereka juga bisa belajar dari luar lingkungan
kehidupannya sehari-hari.
Proses dalam pelaksanaan wisata religi ini dijadikan sebagai solusi bagi
desanya.
92
dituju.
sekali.
usaha dari pedagang yang berada disekitar tempat wisata yang dituju.
pribadi yang tangguh dalam berilmu dan beramal sesuai dengan ajaran agama.
93
sebagai salah satu cara untuk mencapai atau melakukan metode dakwah.
D. Pembahasan
sudah ada, maka hasil penelitian ini dicari relevansinya dengan teori-teori
yang sudah ada dan berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan. Sebagai langkah
antara temuan yang didapat di lapangan dengan teori yang sudah ada
teori ini singkatan dari Stimulus – Organism – Response. Semula teori ini
berasal dari Psikologi kemudian menjadi teori komunikasi, hal ini tidak
94
1. Pesan ( Stimulus , S )
2. Komunikan ( Organism, O )
3. Efek ( Respons , R )
aspek “how” bukan “What” dan “why” oleh sebab itu, dalam dalam
penelitian ini adalah how to change the attitude (bagaimana mengubah sikap
komunikan).
Dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variable penting yaitu :
1. Perhatian
2. Pengertian
3. Penerimaan
Organism :
* Perhatian
Stimulus * Pengertian
*Penerimaan
Response
(Perubahan Sikap)
dari komunikan.
95
dituju serta juga diimbangi dengan pemandu wisata yang juga menjelaskan
tempat yang dituju ataupun hal-hal yang berhubungan dengan tempat wisata
yang telah dilihat dan dialami oleh wisatawan. Sehingga pesan yang
yang diharapkan pada wisatawan tergantung dari pesan apa yang telah
macam bentuk dari wisata yang telah ada, maka dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Dari segi jumlahnya, wisata religi termasuk pada Group Tour (Wisata
96
dalam jangka yang telah ditetapkan dan rute perjalanan yang tertentu
pula.
3. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata religi ini termasuk pada
4. Dari segi penyelenggaraan wisata religi ini termasuk pada Safari Tour
stimulus atau pesan yang diterima oleh komunikan adalah tulisan, gambar,
secara langsung terkait hal-hal yang berhubungan dengan tempat wisata yang
dilihat dan dialami oleh wisatawan. Sehingga pesan yang diterimanya dapat
perubahan sikap para wisatawan. Jadi perubahan sikap yang diharapkan pada
wisatawan tergantung dari pesan apa yang telah diterimanya dalam proses
pelaksanaan wisata religi ini yang dilaksanakan oleh Muslimat Desa Keleyan
97
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
yaitu meliputi :
religi nantinya.
wisata religi ini dimulai, agar para wisatawan tidak salah niat saat
ditempat yang dituju seperti di makam para wali songo dan para ulama
98
yang dilakukan oleh para wisatawan pada saat melakukan wisata religi
a. Salam
b. Tahlil bersama
d. Memandu wisata bagi pemandu wisata yang telah ditunjuk, dan juga
menggugah hati dari para wisatawan agar semua yang mengikuti baik
pengetahuan keagamaan
wisatawan.
99
B. Saran
lebih lancarnya pada saat perjalanan serta pada saat berada ditempat yang
telah dituju.
5. Persiapan yang lebih matang bagi pemandu wisata yang telah ditentukan
oleh Muslimat, agar apa yang disampaikan ketika ditempat tujuan nantinya
100
hal-hal yang tidak diketahui terkait dengan tempat yang telah dituju pada
101
DAFTAR PUTAKA
Al-Gamel, Seh Alwi, Kiaji Asep Al-Amin (Kisah Mujahadah Ulama NU Dalam
Saham Dakwah Islam), Sidoarjo : Garisi, 2007
Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1991, cet. I
Aziz, Moh Ali Ilmu Dakwah, Jakarta, Kencana, 2004
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta, Kencana, 2009, cet. 2
Bungin, M. Burhan,Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya), Jakarta : Kencana, 2009
Dermawan, Andy, Metodologi Ilmu Dakwah, Yogyakarta, LESFI, 2002
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta, PT. Bumi Restuss
Effendi, Lalu Muchsin dan Faizah, Psikologi Dakwah, Jakarta, Kencana, 2006,
cet. 1
El-Gamel, Seh Sulhawi, Kebajikan dan Kebijakan EMHA SHEH HARTO
Presiden Seribu Satu Masjid, Sidoarjo : Garisi, 2008
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. I
Huda, M. Samsul, Islam dan Wisata Spiritual, Surabaya, LSAS Press, 2008
Ilaihi, Wahyu, M. Munir Manajemen Dakwah, Jakarta, Kencana, 2006
Ilaihi, Wahyu dan Harjani Heefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta, Kencana,
2007
Kesrul, M, Penyelenggaraan Oprasi Perjalanan Wisata, Jakarta, PT Grasindo,
2003
Kada Sahibar Corat-coret, Wisata Religi Segarkan Pikiran,
http://taufik79.wordpress.com/2008/10/18/wisata-religi-segarkan-pikir-
dan-dzikir/, diakses 18 Oktober 2008
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda
Karya, 2002
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda
Karya, 2008
Muhtarom, Zaini Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Yugyakarta, PT al-Amin
Press, 1996
Muhyiddin, Asep dkk, Metode Pengembangan Dakwah, Bandung, Pustaka Setia,
2002
Muhyiddin, Syiekh Al Islam, Riyadu Asshalihin, Surabaya : Nur Hidayah, tt
Munir, M, Metode Dakwah, Jakarta, Kencana, 2009, cet. 3
Novu ER, Dunia Islam, Wisata Dakwah,
http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/31/cukuplah-kematian-sebagai-
nasehat/ diakses 31 Mei 2010
NU Online, Peringati Maulud, Pemkab Gelar Acara 'Seribu Sholawat,
http://www.nu.or.id/page.php/tfiles/File/tfiles/templates/id/page.php?lang=
id&menu=news_view&news_id=8906, diakses Ahad, 8 April 2007
Pendit, Nyoman S, Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana Jakarta : Predya
Paramita, 2002
Pasisingi, Hamdi Tujuan Dakwah Dalam Islam,
http://adheecreative.blogdetik.com/2009/06/06/tujuan-dakwah-dalam-
islam/comment-page-1/, di akses 06 Juni 2009