Anda di halaman 1dari 5

Minggu Ke-2

Energi Pembentuk Badan


Hari ini saya mengajak Anda untuk mengenal diri kita sendiri, yakni tentang badan ini. Bagaimana
badan ini terbentuk dan energi apa saja yang mempengaruhi badan kita?

Di bangku sekolah, kita telah belajar bahwa badan ini terdiri dari berbagai organ dengan sejumlah
sistem yang bekerja secara otomatis. Bila sebuah organ diperiksa di dalam laboratorium maka
kita akan mendapatkan bahwa organ tersebut terdiri dari lapisan-lapisan halus yang disebut
jaringan. Jaringan masih bisa dibagi lagi, merupakan gabungan dari sel. Sel masih bisa dibagi lagi
menjadi melekol, menjadi atom, dan seterusnya hingga menjadi quark.

Ribuan tahun silam di India maupun di Nusantara, seperti yang tercatat dalam lontar-lontar di Bali,
para leluhur kita telah menyatakan bahwa badan kita terdiri dari partikel yang sangat kecil —yang
lebih kecil daripada debu— yang disebut ‘anu’, yang masih dapat dibagi lagi menjadi ‘parama
anu’. Dengan kemampuan pikiran, masih ada partikel yang lebih kecil, yang disebut ‘kalapa’;
suatu partikel yang muncul dan lenyap terus menerus. Ketika lenyap, kalapa akan menghilang
menjadi empat elemen abstrak —mungkin di jaman sekarang disebut energi.

Empat elemen abstrak pembentuk badan:

1. Unsur angin; kembang-kempis, mendorong-menyangga.

2. Unsur api; temperatur di badan —hangat/panas, sejuk/dingin

3. Unsur air; sifat kohesi — merekat, menjadi satu, menempel dan mengurai atau mengalir.

4. Unsur tanah; kepadatan — keras, lembut, kasar, halus, berat, dan ringan.

Keempat elemen abstrak tersebut bergabung dalam komposisi tertentu sehingga membentuk
atom, sel, jaringan, organ, dan akhirnya manusia. Jadi pada dasarnya, badan manusia adalah
kumpulan dari empat elemen abstrak.

Dari mana keempat elemen abstrak tersebut berasal? Di sekolah, secara ilmu pengetahuan, kita
telah mengetahui bahwa kehidupan manusia diawali dari pertemuan sperma dan ovum. Dengan
adanya temperatur yang tepat, sari-sari makanan yang cukup, dan jiwa yang masuk maka calon
bayi berkembang dari satu sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, dan seterusnya.
Berkembang menjadi jantung, otak, tulang, dan seterusnya.

Dengan demikian, energi pertama berasal dari orangtua, yang disebut genetik. Kedua, sari-sari
makanan dari ibu kita. Ketiga, temperatur yang tepat. Selanjutnya, jiwa yang masuk, yang di
dalamnya terkandung pikiran. Terakhir, perbuatan dari pikiran atau gerakan badan. Kelima unsur
inilah yang membentuk badan manusia.

Genetik
Genetik merupakan blueprint (cetak biru) kehidupan. Ketika sperma dan ovum bertemu,
semuanya bekerja secara otomatis; dari satu sel menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya.
Organ demi organ dan bagian demi bagian dari badan terbentuk seiring berjalannya waktu hingga
akhirnya menjadi sesosok bayi yang mungil.

Pada ekor setiap sel terdapat protein yang disebut ‘telomer’. Setiap sel yang memecahkan diri,
ekornya akan berkurang, bertambah pendek. Jika ekor telomer tersebut habis, antara umur 80
tahun hingga 100 tahun, kita akan meninggal dunia.

Secara genetik, orangtua kita memberi energi untuk hidup hingga seratus tahun. Namun
terkadang ada juga energi buruk, misalnya gangguan kesehatan secara genetik. Atau karena
salah menggunakan badan, banyak gangguan kesehatan yang menyebabkan usia seseorang
bertambah pendek.

Makanan
Reguler Usada 1 - (M-2)
Makanan, juga minuman, adalah energi yang sangat mempengaruhi kehidupan kita, sejak dari
dalam kandungan hingga sekarang dan juga di masa yang akan datang. Kita mengonsumsi
berbagai jenis makanan — nasi, daging, sayur mayur, dan sebagainya —yang mengandung
karbohidrat, protein, serat, mineral, vitamin, dan zat lainnya. Sistem pencernaan yang ada di
badan berkerja untuk memprosesnya dan mengendarkan ke seluruh badan dengan bantuan yang
lainnya.

Selain makan melalui mulut, kita juga bisa makan melalui napas. Sebuah riset menjelaskan bahwa
kita bernapas setiap hari antara 20.000 hingga 24.000 kali, memasukkan udara partikel oksigen
sekitar 13,5 kilogram per hari.

Saya pernah bertemu dengan seorang gadis dari Malaysia, badannya gemuk, bobotnya 105 kg.
Dia sudah mencoba berbagai cara diet namun tidak pernah berhasil. Ketika saya ajak
bermeditasi, dia baru menyadari; dia merasakan napas masuknya delapan kali lebih panjang
daripada napas keluarnya.

Di Jakarta, saya juga pernah bertemu dengan peserta meditasi yang badannya kurus walaupun
porsi makannya di atas rata-rata. Ketika ikut pelatihan meditasi kelas intensif, dia menyadari
bahwa napas keluarnya lebih panjang daripada napas masuknya.

Ketiga, banyak orang yang tidak menyadari bahwa kita bisa makan melalui pori-pori halus atau
pusat-pusat energi yang ada di badan kita. Salah seorang guru saya —Tiah Balian, alm— mampu
melakukan meditasi selama 49 hari tanpa makan dan tanpa minum. Ada pula kisah seorang yogi
yang mampu bertahan hidup selama 200 hari tanpa makan dan minum.

Temperatur
Pertemuan sperma dan ovum membutuhkan temperatur yang tepat di dalam rahim. Dalam
beberapa kasus, ada pasangan suami istri yang tidak mempunyai keturunan walau sudah
menikah bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai 20 tahun, karena temperatur di dalam
rahimnya yang tidak sesuai. Mungkin kandungannya agak panas karena sifatnya yang judes,
pemarah. Atau spermanya kurang baik karena kesibukan bekerja atau kondisi lainnya.

Badan manusia mempunyai temperatur sekitar 36,5° C. Kalau temperatur di luar terlalu dingin,
kita butuh pakaian yang lebih tebal. Perubahan temperatur yang sangat drastis dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.

Pikiran
Setiap orang memiliki pikiran. Ketika pikiran berbuat, menghasilkan memori, yang muncul melalui
indra. Memori yang bergerak menimbulkan perasaan —enak, tidak enak, senang, tidak senang,
atau netral. Kalau di memori kita banyak pengalaman buruk, pasti akan menghasilkan kondisi
yang tidak enak sehingga menimbulkan gangguan kesehatan.

Pikiran kita bergerak antara pikiran sadar, setengah sadar, dan bawah sadar. Pikiran yang sadar
bisa kita kuasai, bisa dikendalikan. Namun pikiran setengah sadar dan pikiran bawah sadar, tidak
bisa kita kuasai atau kendalikan.

Misalnya ada segelas air jeruk di atas meja. Secara sadar, kita tahu bahwa air jeruk tersebut milik
orang lain. Kita tidak akan mengambil dan minum. Setengah sadar, kita ingin minum air jeruk.
Seandainya, saya punya segelas air jeruk. Di bawah sadar, kita sudah mengambil air jeruk
tersebut dan meminumnya. Itulah sebabnya air liur kita sudah keluar.

Oleh karena itu, usahakan mengisi pikiran dengan memori yang baik. Namun kalau terjadi
peristiwa yang buruk dalam kehidupan ini, berusaha melepaskan memorinya dengan berlatih
meditasi.

Contoh kasus:

Reguler Usada 1 - (M-2)


Seorang ibu (50 tahun) di Solo, memiliki darah tinggi setelah terjadi peristiwa kerusuhan di
kotanya pada tahun 1998. Ketika itu, toko beras dan gudang berasnya dijarah. Untuk menjaga
kondisi kesehatannya, dokter menyarankan agar dia mengkonsumsi obat secara rutin setiap hari.
Setelah mengikuti latihan meditasi kesehatan kelas intensif (Tapa Brata) di Bali, akhirnya
gangguan darah tingginya bisa disembuhkan.

Ketika kerusuhan terjadi, dia melihat banyak orang yang melakukan penjarahan dengan perasaan
marah, benci, khawatir, dan tidak berdaya. Pengalaman tersebut tetap ada dalam memorinya.
Ketika dia nonton televisi atau pergi ke pesta, pikiran bawah sadarnya tidak dapat membedakan
keramaian yang ada. Pikiran marah, benci, dan tidak suka tersebut menyebabkan tekanan
darahnya menjadi naik.

Perbuatan
Ketika memori muncul dari panca indra dan pikiran menguatkan maka terjadi perbuatan; yang
bisa dilakukan melalui ucapan, badan, dan pikiran.

Setiap perbuatan akan menghasilkan akibat sebanyak tujuh gelombang. Gelombang pertama
akan langsung diterima pada saat perbuatan tersebut dilakukan. Ketika seseorang marah, maka
dia akan merasa badannya panas, detak jantungnya bertambah, tekanan darah meningkat, dan
banyak sel darah merah yang mati.

Lima gelombang berikutnya akan tersimpan di dalam badan. Seperti pohon mangga, dimana
buahnya? Bukan di akar, batang, dahan, atau daun. Ketika musimnya tiba, buah mangga akan
muncul. Demikian juga lima gelombang dari perbuatan kita; tersimpan di badan dan akan muncul
pada waktunya. Sedangkan gelombang terakhir, umumnya akan muncul ketika seseorang akan
meninggal dunia.

Perbuatan melalui ucapan


Setiap kata yang kita ucapkan akan mengetarkan badan. Ucapan yang baik akan menimbulkan
getaran baik. Sebaliknya, ucapan yang kasar/buruk akan menimbulan getaran yang buruk di
badan. Di Bali, terdapat sekitar 48 kata yang disebut sebagai sound healing.

Perbuatan melalui badan


Berolahraga adalah salah satu contoh perbuatan melalui badan. Semua orahraga atau gerakan
yang dilakukan dengan irama, termasuk tarian tradisional, dapat menyehatkan badan karena
menimbulkan energi baik. Sebaliknya, kalau melakukan olahraga dengan pikiran buruk, hasilnya
juga akan menjadi buruk.


Contoh kasus:

Herman, sebut saja demikian, salah orang peserta di Bali, memiliki hobi main golf. Suatu hari,
setelah main golf sekitar tiga jam, tekanan darahnya naik. Padahal, dia melakukan olahraga
dengan baik, berjalan di lapangan terbuka dengan udara yang bersih. Ternyata, Herman bermain
golf sambil berjudi. Akibatnya, selama hampir tiga jam, dia bermain golf dengan tegang. Inilah
yang menjadi penyebab sehingga tekanan darahnya naik.

Perbuatan melalui pikiran


Berbeda dengan dua perbuatan sebelumnya, perbuatan dari pikiran sulit untuk dikendalikan
sehingga paling banyak menimbulkan gangguan kesehatan.

Banyak orang tua mengeluh tentang anaknya yang hiperaktif. Salah satu penyebab adalah pikiran
dari orangtuanya sendiri. Banyak orangtua yang bingung, gelisah, khawatir dengan anaknya di
rumah. Pikiran negatif ini akan memberikan pengaruh negatif pada anak-anak di rumah.

Sebuah percobaan pernah dilakukan berkenaan dengan seekor induk tikus yang dipisahkan dari
anak-anaknya. Induk tikus ini dipasang alat untuk menangkap gelombang otaknya. Ketika salah
satu anaknya disiksa atau disakiti, terjadi perubahan pada gelombang otaknya. Sebaliknya, ketika
anaknya diberikan kondisi yang nyaman, gelombang otaknya menunjukkan kondisi yang tenang.

Reguler Usada 1 - (M-2)


Tidak Bisa Dikendalikan
Semua energi tersebut di atas, ada yang baik dan ada yang buruk. Kita tidak bisa mengontrol
atau mengendalikannya.

Salah seorang guru saya pernah berpesan; “Kita tidak mungkin menutup semua tanah dengan
karpet agar kita bisa berjalan dengan nyaman. Sulit dan mahal. Yang bisa dilakukan adalah
menutup kaki kita dengan sepatu atau alas kaki.”

Kita perlu melatih pikiran, membuat sepatu kehidupan sehingga mempunyai Pikiran Harmonis.
Dengan demikian kesehatan dan ketenangan dapat diperoleh dengan mudah dalam hidup ini.

Melatih meditasi merupakan salah satu cara untuk mengkondisikan badan dan pikiran dengan
energi yang baik sehingga menjadi lebih baik.

Reguler Usada 1 - (M-2)


Latihan Kedua:
Kesadaran
Melatih kesadaran, maksudnya mengetahui apa yang terjadi saat ini. Ketika bermeditasi, kita
mengetahui apa yang terjadi pada napas. Rasakan karakter, rasa, atau sifat yang muncul pada
napas —panjang, pendek, kasar, halus, berat, ringan, keras, lembut, tersambung, terputus-putus,
hangat, sejuk, atau yang lainnya.

Kalau pikiran diumpamakan seperti satpam yang berjaga di pintu masuk; dia berusaha mengenali
orang yang keluar dan masuk —tua, muda, anak-anak, orang tua, gemuk, kurus, pendek,
jangkung, pria, wanita, gondrong, gundul, dan sebagainya.

Tugas kita hanya merasakan karakter yang muncul. Tidak mencari atau membuat karakter yang
diharapkan, misalnya dengan mengatur napas. Biarkan badan yang bernapas secara alami,
bukan pikiran.

Ringkasan tahap latihan


1. Mengambil sikap duduk bermeditasi. Kondisikan badan agar rileks, tidak tegang, tidak kaku.
Rasakan seluruh badan dan kendorkan otot-otot yang tegang.

2. Masukkan diri kita dalam suasana bermeditasi. Untuk sementara, lupakan segala urusan yang
lain —yang sudah lewat maupun rencana yang akan datang.

3. Ingatkan tujuan bermeditasi; untuk melatih Pikiran Harmonis, menguatkan konsentrasi dan
kesadaran.

4. Berdoa sesuai dengan keyakinan agama masing-masing

5. Mengembangkan cinta kasih ke tiga arah secara bertahap, dengan mengucapkan “Semoga
semua hidup berbahagia”. Dari dada ke seluruh tubuh, ke ruangan atau rumah (ketika latihan
di rumah), dan ke sekitar rumah, seluas-luasnya.

6. Bermeditasi untuk menguatkan kesadaran

! Letakkan pikiran di dalam hidung. Rasakan napas dengan lembut.

! Bernapas secara alami. Tidak mengatur napas.

! Coba rasakan sensasi, sifat, atau karakter yang muncul pada napas —berat, ringan,
kasar, halus, keras, lembut, hangat, sejuk, mengalir, terputus-putus, panjang, pendek.

Tugas kita hanya merasakan, mengenali rasa yang muncul. Tidak perlu dicari-cari, tidak
perlu dibuat-buat.

! Berusaha untuk tidak melamun, tidak memikirkan yang lain. Tidak memikirkan segala
sesuatu yang telah terjadi, yang telah lewat. Tidak memikirkan rencana yang akan datang,
yang belum terjadi. Selalu ada pada saat ini dan di sini.

! Kalau pikiran melamun, jangan merasa bersalah. Jangan marah, benci, atau merasa tidak
bisa bermeditasi. Kalau melamun, begitu kita sadar, kembali arahkan pikiran ke dalam
lubang hidung. Lanjutkan latihannya —merasakan napas.

6. Bila waktu latihan telah habis, setelah bermeditasi sekitar 30 menit, akhiri dengan
mengucapkan “Semoga semua hidup berbahagia” tiga kali.

Tugas
1. Lakukan latihan kedua ini, dua kali sehari, selama satu minggu ke depan agar kesadaran kita
bertambah kuat.

2. Diantara kesibukan sehari-hari, kita bisa melatih kesadaran dengan berusaha untuk fokus dan
sadar pada segala sesuatu yang sedang dilakukan.

Misalnya pada saat berolahraga, kita bisa menyadari gerakan yang dilakukan. Ketika berjalan,
kita bisa menyadari langkahnya —kiri, kanan, turun tangga, naik tangga. 

Atau pada saat makan, sadari apa yang sedang kita lakukan —menyendok makanan,
mengangkat sendok, membuka mulut, menyuap, mengunyah makanan dengan tenang. Kita
tahu rasa yang ada pada makanan —agak keras, renyah, empuk, alot, manis, asam, asin,
pedas, dan sebagainya.

== Selamat Berlatih ==

Reguler Usada 1 - (M-2)

Anda mungkin juga menyukai