I
SMPK IPEKA PURI
KELAS 7 TP 2019-2020
BAB I
Perkembangan Tubuh Remaja
A. Perkembangan Jasmani
Sejak lahir, jasmani seseorang terus tumbuh berkembang, baik dalam bentuk
badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam daya kerjanya.
Pertumbuhan dan perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang
menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi
perkembangan jiwa seseorang, diantaranya perkembangan kecerdasan
seseorang, tidak berhenti Dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa
atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan kecerdasan seseorang dipengaruhi
oleh beberapa faktor atau keadaan, seperti berikut ini.
1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga
besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang
tuanya pandai, anaknya juga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan
(hukum genetika, tidak selalu dapat demikian halnya).
2. Faktor Pembawaan
Artinya, perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya
selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan
kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau
hydrocephalus, bibir sumbing, langit-langit yang terbelah, perkembangan
jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani
lainnya.
3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Sebab kalau sebagai akibat faktor
keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak,
maka manusia pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar yang
sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya.
Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:
a.Keadaan gizi
c.Rangsangan
Dengan latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang
untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak
jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan menghadapi serangan
berbagai penyakit.
B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Anak Usia Sekolah
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh
(interaction ) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga
merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium)
tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini
Umur 6-14 Tahun:
Perkembangan jasmani
Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan
perkembangan pada usia sebelumnya.
Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya
gangguan penglihatan pada masa ini.
Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu
dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya
pertumbuhan badan yang sangat cepat.
Telah tampak tanda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja),
pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya
buah dada serta haid pertama.
2. Rekreasi
Rekreasi atau ”re-creation” berarti kesukaan atau kesenangan. Pengertian
lain adalah menciptakan kembali, mengembalikan sesuatu yang keluar atau
hilang. Banyak macam olahraga yang dijadikan suatu rekreasi, misalnya:
berburu, memancing, dan sehagainya.
Banyak juga kegiatan yang dapat dijadikan rekreasi, misalnya : darmawisata,
ke taman margasatwa, ke museum, ke desa yang tenteram, dan istirahat di
gunung. Kegiatan-kegiatan itu untuk mengembalikan energi yang hilang
ataupun menyegarkan pikiran
3. Istirahat
Istirahat tidak hanya mengurangi aktivitas otot, akan tetapi juga
meringankan ketegangan pikiran, dan menenteramkan rohani. Istirahat
dapat dipenuhi dengan bermacam cara, misalnya: mendengarkan radio,
menonton televisi, mengobrol dengan teman, tidur-tiduran, melihat
perlombaan, membaca buku bacaan/ majalah, dan lain sebagainya.
4. Tidur
Tidur sebaiknya pada malam hari lamanya 6 jam. Tidur adalah cara yang
paling baik untuk mendapatkan istirahat. Bila kurang tidur, kesehatan tubuh
kita dapat terganggu. Hanya sedikit orang yang dapat hidup dengan tidur
yang kurang. Akibatnya kurang tidur pada tubuh begitu terasa, akan tetapi
lama kelamaan akan semakin terasa akibatnya.
Gejala-gejala umum dari kurang tidur antara lain : kelopak mata sayu,
pucat, muka muram dan juga pucat, badan lemah, kurang kegairahan
bekerja, mala, dan lain-lain.
BAB II
ATLETIK
A. Lari
Lari adalah gerakan melangkah dengan kecepatan tinggi.
4. Jalan cepat:
a. putra: 10 km, 20 km
b. putri: 5 km, 10 km
5. Lari estafet:
a. putra: 4 × 100 m, 4 × 400 m
b. putri: 4 × 100 m, 4 × 400 m
6. Lari gawang:
a. putra: 110 m, 400 m
b. putri: 100 m, 400 m
2. Start
Start dalam nomor lari terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Start berdiri (standing start)
Start berdiri digunakan dalam lari jarak menengah dan jarak jauh.
b. Start melayang (flying start)
Start melayang digunakan oleh pelari II, III, dan IV lari dalam lari
estafet 4 × 100 m.
3. Teknik Lari
Teknik lari dilakukan dengan cara:
a. Langkah atau gerakan kaki selebar dan secepat mungkin.
b. Pendaratan kaki pada ujung telapak kaki.
c. Sikap badan condong ke depan.
4. Akhir Lari/Finis
Finis adalah penyelesaian akhir lari. Ada 3 macam cara untuk masuk finis,
yaitu:
a. Lari terus tanpa berhenti tanpa mengurangi kecepatan.
b. Pada saat menyentuh pita dada dicondongkan ke depan dan kedua
tangan diayun ke belakang.
c. Pada saat menyentuh bola, dada diputar dengan ayunan tangan ke
depan.
BAB III
SENAM LANTAI
Senam Lantai
Banyak sekali variasi gerakan dalam senam lantai, dari yang tingkat
kesulitannya rendah, sampai yang butuh latihan bertahun-tahun untuk
menguasainya. Berikut ini beberapa gerakan senam lantai yang bisanya
diajarkan di pendidikan jasmani dan bagaimana cara melakukannya.
1. Sikap Kayang
Sikap kayang adalah sebuah gerakan senam lantai dengan posisi kedua
tangan dan kaki bertumpu pada matras dengan posisi terbalik kemudian
meregang dan panggul serta perut diangkat ke atas. Manfaat dan tujuan
melakukan kayang adalah untuk meningkatkan kelenturan tubuh, terutama
pada bagian otot perut, kaki, bahu, tangan dan pinggang.
2. Sikap Lilin
Sikap lillin merupakan gerakan yang dilakukan di atas matras dengan kaki
tegak berada di atas sedangkan kepala berada dibawah sehingga menyerupai
lilin. Tujuan sikap lilin adalah untuk melatih keseimbangan tubuh dan
menjaga tubuh tetap sehat. Selain itu juga senam lantai merupakan salah satu
dasar untuk senam kategori lainnya
Untuk melakukan gerakan ini diperlukan latihan yang rutin agar hasil yang
didapat maksimal, bagi kalian yang masih pemula bisa meminta bantuan
teman. Namun, perlu diingat sebelum melakukan gerakan ini pastikan kalian
sudah pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cedera.
Roll depan atau guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian
belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang
Langkah-langkah roll depan
1. Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
2. Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan
telapak tangan di atas matras.
3. Tekuk kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara
dua tangan.
4. Sentuhkan bahu ke matras dan bergulinglah ke depan.
5. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan
merangkul lutut.
6. Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
6. Roll Belakang (Back Roll)
roll belakang adalah gaya gerakan senam yang dimana posisi badan
berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan mulai dari
panggul bagian belakang,pinggang, punggung, dan tengkuk.
Langkah-langkah untuk melakukan gerakan roll belakang :
Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat
1. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada
2. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap
ke atas
3. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat
4. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke
belakang kepala
5. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala,
kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala
terangkat.
6. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri
7. Meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada saat bertumpu atas kedua
tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan awalan
ke kiri atau ke kanan, terserah bagaimana posisi yang enak. Gerakan meroda
memerlukan koordinasi gerak yang baik
Cara melakukan gerakan meroda :
1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah berdiri tegak dengan kedua
tangan lurus di samping badan.
2. Buka kaki selebar bahu sementara kedua tangan lurus ke atas
membentuk huruf V
3. Jatuhkan badan ke arah kiri seraya meletakkan telapak tangan kiri ke
atas matras.
4. Angkat kaki kiri lurus ke atas.
5. Kemudian, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri.
6. Angkat kaki kanan lurus ke atas sementara kaki kiri mulai turun
kembali.
7. Angkat tangan kiri disusul oleh kaki kiri.
8. Kembali ke posisi awal berdiri tegak
8. Salto
Salto mungkin adalah gerakan senam lantai tersulit untuk dilakukan. Pada
gerakan ini, tubuh akan berputar 360 derajat saat melayang sebelum kembali
ke posisi awal. Bisa dilakukan ke depan, ke belakang atau ke samping,
berikut adalah langkah-langkah salto ke depan:
latihan agar bisa melakukan gerakan ini, karena jika gagal dalam melakukan
salto bisa fatal akibatnya.
Langkah-langkah untuk melakukan salto :
1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah berdiri tegak dengan kedua
tangan lurus di samping badan.
2. Kemudian melangkahlah beberapa kali atau jika perlu berlarilah,
sebelum melakukan tolakan sekuat tenaga.
3. Ayunkan tangan ke bawah saat melakukan tolakan untuk memberikan
dorongan tambahan.
4. Saat badan melayang di udara, lipat tangan ke arah lutut dan
tundukkan kepala.
5. Setelah badan berputar 360 derajat, luruskan tungkai untuk
pendaratan.
6. Tangan diangkat ke atas.
7. Posisi akhir adalah berdiri tegak kembali. Gunakan tangan untuk
keseimbangan.
9. Lompat Harimau
BAB IV
KEBUGARAN JASMANI (PHYSICAL FITNESS)
• Contoh latihan :
squat jump / half squat , melatih kekuatan otot tungkai, pantat
push up, pull up,chin up : melatih kekuatan otot lengan,dada, bahu
sit up, crunch : melatih kekuatan otot perut.
back up, melatih kekuatan otot punggung
4) Kelentukan (flexibility)
adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan
rentang yang luas.
Contoh latihan : Peregangan statis dan dinamis (static
stretching/dynamic stretching), PNF (Proprioceptive Neuromuscular
Facilitation).
7) Kelincahan (agility)
Kelincahan; adalah kemampuan tubuh untuk merubah-ubah posisi tubuh
dan mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan ini
merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan
kekuatan.
• Contoh latihan : Lari zig-zag, lari 8, boomerang running, lari/ lompat
dengan ladder, jump rope dengan kombinasi permainan kaki, lari bolak-balik
memindahkan satu benda, dll.
8) Keseimbangan (balance)
Keseimbangan; adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi
dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat
dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta
koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh. berjalan di atas balok
kayu
berdiri dengan satu kaki jinjit
tubuh membentuk sikap kapal terbang
sikap lilin
berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh (hand stand)
berjalan maju, mundur, menyamping mengikuti satu garis lurus.
9) Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan
gerakan-gerakan bebas terhadap suatu sasaran.
• Contoh latihan : Tembak bola ke gawang pada sepak bola, shooting ke
ring pada basket, memanah, servis bola ke arah sasaran lapangan lawan pada
permainan voli/tenis meja-lapangan/bulutangkis, dll.
BAB V
ISTILAH DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
1. Foul -- melanggar pemain lawan dgn reaching atau posisi defence yg
salah.
2. Touching – Aksi menyentuh tangan pemain dari tim lawan yang
hendak melakukan shoot atau menembakkan bola ke dalam ring tim kita.
3. Traveling – Aksi membawa bola tanpa menggiring atau mendribblenya
dalam gerakan lebih dari 3 langkah. Hal ini terhitung sebagai oleh wasit.
4. Jump – Aksi lompatan yang dilakukan oleh seorang pemain dengan
posisi seperti hendak menembak tapi justru malah tidak jadi. Tidak jadi
menembak dengan gerakan melompat ini dianggap pula sebagai pelanggaran.
5. Unsport manslike Foul – Aksi pelanggaran yang tak lagi bisa diganggu
gugat oleh wasit karena pemain telah berniat mencederai pemain dari tim
lawan. Pelanggaran keras semacam ini akan menghasilkan keputusan
diskualifikasi oleh wasit dan pemain yang melanggar otomatis harus
menerima kompetisi.sanksi dari
6. Technical Foul – Aksi pelanggaran yang dilakukan seorang pemain
dikarenakan melakukan foul terhadap aturan legal yang sudah ada dalam
pertandingan bola basket. Contoh kasus pelanggaran paling sering dalam hal
ini adalah memrotes hasil keputusan yang telah diumumkan wasit.
7. Personal Foul – Aksi pelanggaran oleh seorang pemain dalam sebuah
tim di mana maksimal pelanggaran yang ditoleransi adalah hanya sampai 4
kali. Untuk pelanggaran ke-5 akan ditindak langsung oleh wasit dan
didiskualifikasi.
8. Defensive Foul – Aksi pelanggaran yang biasanya pemain tim lawan
lakukan ketika kita sedang defense atau melakukan pertahanan.
9. Offensive Foul – Aksi pelanggaran ini biasanya pemain tim lawan
lakukan ketika kita tengah dalam kondisi menyerang.
10. Team Foul – Wasit akan memberikan izin untuk sebuah tim berupa
melakukan tembakan bebas ketika tim lawan dinyatakan telah melakukan
pelanggaran 5 kali lebih.
11. Foul Out – Aksi pelanggaran yang sudah ke-5 kalinya oleh seorang
pemain akan mengakibatkan ia tidak lagi diizinkan bermain di dalam
lapangan. Wasit akan memutuskan agar pemain tersebut diusir.
12. 3 Second Violation – Aksi pelanggaran oleh seorang pemain menyerang
berada di daerah bersyarat pertahanan tim bertahan lebih dari 3 detik
13. 8 Second Violation – Aksi pelanggaran oleh seorang pemain membawa
bola di daerahnya sendiri selama 8 detik.
14. 24 Second Violation – Aksi pelanggaran ketika seorang pemain tim
menyerang tak juga melakukan shoot/tembakan ke dalam ring setelah 24
detik berlalu.
15. Back Court atau Back Ball – Aksi yang dianggap melanggar ini adalah
ketika seorang pemain menggiring bola, mengoperkannya atau membawa
bola ke bidang pertahanannya lagi sesudah melalui garis tengah.
BAB VI
Istilah dalam Sepak Bola
1. Back Pass : Umpan ke penjaga gawang sebagai upaya untuk
mengamankan wilayah pertahanan.
2. Ball Possesion : penguasaan bola atau berapa lama waktu bola dikuasai
oleh satu klub
3. Menyisihkan 1 pemain depan
4. Handsball : Pemain (selain kiper) menyentuh bola dengan tangan.
5. Home and away : Home artinya bermain di kandang sendiri dan away
bermain dikandang lawan.
6. Offside : Artinya pemain penyerang berada pada posisi lebih dekat ke
gawang lawan dari pada pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh
rekannya. Tendangan First Time : Tendangan yang dilakukan langsung ke
arah gawang setelah menerima umpan dari teman atau bola muntah.
7. Tendangan Gawang : Tendangan yang dilakukan dari daerah gawang
sebagai akibat keluarnya bola melewati garis gawang, dimana sentuhan
terakhir dilakukan oleh pemain penyerang.
8. Tendangan Pinalti / Penalty : Tendangan yang dilakukan dari titik
pinalti di dalam daerah pinalti, dengan jarak 11 meter dari gawang.
Tendangan ini terjadi karena ada pemain yang di langgar dikotak pinalti.
9. Tendangan Sudut / Corner Kick : Tendangan dari daerah sudut
lapangan karena bola melewati garis gawang setelah menyentuh pemain
bertahan.
10. Tendangan Voli : Tendangan yang dilakukan ke arah gawang pada saat
menerima umpan lambung tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu.
11. Injury Time : Adalah waktu tambahan yang diberikan pada sebuah
pertandingan
12. Passing : Merupakan proses memberikan atau mengum-pan bola
ke-pada teman se-tim.
13. BALL POSSISION : tim yang paling banyak menguasai jalannya
sebuah pertandingan.
14. Kartu kuning: tanda peringatan yang diberikan wasit karena pemain
melakukan pelanggaran seperti perselisihan atau mencederai secara sengaja
atau tidak sengaja terhadap pemain lain.
15. Kartu merah: tanda peringatan yang diberikan wasit kepada pemain
karena melakukan pelanggaran fatal. Kartu merah juga bisa diberikan
setelah peman mendapt kartu kuning dua kali.
16. Kickoff: awal dimulainya sebuah pertandingan pertandingan.
17. Pinalti: Tendangan pinalti dilakukan ketika terjadi pelanggaran di
garis pinalti. Sementara adu pinalti biasanya juga dilakukan setelah
pertandingan berakhir imbang dan telah melalui babak extra time, biasanya
dilakukan oleh 5 orang penendang dari masing-masing tim.
18. Goal kick: tendangan ini dilakukan apabila bola melampaui garis
gawang.
19. Free kick: tendangan bebas dilakukan dari luar garis lapangan.
Throw in: lemparan ke dalam setelah out di sebelah kanan atau kiri
lapangan.
A. Push Up C. Back Up