Anda di halaman 1dari 426

~v1enatap ke Dalalll Mata dari

Roh yang Kekal


Mengara Ancla berada di Bumi sckarang int? Ke mana Ancla akan pergi
setclah meninggal? Apakah yang abn lcrjadi pada j\mh setibanva Ancla
eli tempat itu? Banyak bllku tCI1tang kebidupan lan1paLl (paJ/lilJC'J) telah
clitlllis, letari buku-bllku ilU ticlak hanyak me mba has kcbewelaan roh
kita pada saat kita menantibn saar Ul1tllk dilahirkan kembali--hingga
akhirnya buku yang mengcjutbn cl~U1 Il1cnantang ini ditlilis.
Ketika Dr. Michael Newtol1, ),aitu scorang master hipnoterapis
berscrtifikat, mulai l11eregresi I para subjck kcmbal i ke mas a lalLl untuk
mcnguak ingatan akan -kchiclupan bl11pau, ia n'.cnghasilkan sebllah
penemuan besar: Bahwa kita clil11l111gkinkan untuk "ITle!ongok" ke clalam
alam roh mclailli mata batin subjck yang berada eli bawah kondisi
terhipnotis atau atas saclal·; clan bah\Va subjck yang tengall beracla dalam
kondisi kesadaran lain (ai/tree! Jlede of (OIiJclO!lSIICSS) ini dapat bertutur
kepadanya ten tang apa vang roh lllereka lakubn selama jeda an tar-
kchidupan eli Bumi.
lnformasi yang akan Anda baca eli dalam Lmku ini dijalllin meng-
gUllcang anggapan awal Anda tell tang kematian. Sclama bertahun-tahun,
penlllis telah membawa ratLlsan orang memasuk:i alam wh. Dua plllllh
sembilan kasus yang clibahas eli si[\i mcliputi laporan oleh mereka yang
sangat religills, mereka yang tidak lllemiliki ikatan rohani, dan mereka
yang hanya berruri di tengah-tengah-yang kCSel1111anya menunjukkan
suatu konsistensi daJam mcnjawah berbagai pertanyaan tentang alam
roh.
Dr. Newton mempclaj;\I:i b:lhwa proses menemukan tcmpat
sescorang di alam roh [yang sif-atnya lllenycmbuhkanj ini jauh lebih
berarti bagi subjeknya daripacla menjclaskan kehidllpan lampau mercka
eli Blltni.Jo"rncy of JOIi/J menghaelirkan hasil pcnelitian beliau selama 10
tahun dan W;lwasan-wawasannya clalam rangka membantu Anda
memahami tlljuan di balik berbag,ti pilihan hiclup Ancla, dan bagaimana
serta mengapa roh Anda- dan roh orang-orang yang Anda kasihi-
hidup kekal.

I Regrcsi adalah proses mem<lllClu scscorang ullwk lllundur Il1cngarungi waktu

kc sebllah ingatan akan kchiclllpan Ltmpau dalalll kondisi terhipnosis.


"Bukll beraluf cepat yang lllar biasa ini mengungkap sejumlah misteri
kehidllpan eli alam roh."
-NAPEA Trade .101/1"11111

"]o1lmey of Souis adalah informasi metafisik pertama yang benar-benar


baru, setelah bertahun-tahun. Buku ini merupakan bacaan wajib bagi
setiap orang yang ingin tahu ten tang apa yang men anti mereka eli alalll
Jain."
·1 -Dick Sll t. phen
I
"Pendekatan yang cerdas elan penuh wawasan menuju langbh bel:ikut
I Anda dalam upaya memahami sifat alami dari keberadaan."
-The Association/or Past-LJe Researc/J & Tberaples l'..jc)})sidtcr
\Vinafred B. Lucas, Ph.D. dan Carole Clark,M.S.W.

·1
KOlnentar Pembaca
.fr!llmqyof Sallis adalah sebuah mahakarya yang abn lama diingat setclah
buku-buku lain dcngan tema scjenis tcrlupakan. Selamat.
- Frank
Boston, MA

Buku Anda tclah 111enyadarkan saya akan lltller-se/[ saya dan membuka
pe111ahaman saya tentang tujuan hidup saya. Buku ini bersifat spiritual,
tanpa dic111bel-embelj dengan dogma keagamaan. Bagaimana cara saya
untuk bertcri111a kasih pada Anda?
- Vicki
Amsterdam, Netherlands

SeteJah mcmbcli Jonnley of SOIl/S, saya membawanya ke mana pun saya


pergi karcna saya tidak sanggup mclctakkannya. Buku Anda tclah
111embuka pikiran saya, tidak seperti ouku-buku lainnya.
- Viola
Toronto, Kanada

Saya pcrcaya buku bertcma spiritual ini tidak ada bandingannya dengan
buku-buku lain seputar alam roh, dengan segala bentuk hukum dan
prosesnya.
-Joti
Istanbul, Turki

Dengan JOllm~y of SallIs yang berisi kcbcnaran tak terbantahkan ini, Anela
telah memberikan hadiah yang ILlar biasa kcpada dunia.
-Madole
Kona, Hawaii

Haws saya katakan pada Anda bahwa jOllmey of Souls adalah bLlkll paling
scrius dan l11enarik tentang periodc kehidllpan antar-inkarnasi, yang
pcrnah saya baca. Tidak ada bllkll lain yang scrinci ini. Kckllatan bllku
ini berasal dari kckritisan Anda clalal11 I11cngajukan pertanyaan kcpada
para subjck.
- Zeljko
Tubingen, Jerman
Journey ~/ .\'oll/r adalah sebuah karya kJasik yang harus ada eli setiap
perpustakaan. Saya bertanya-tanya apakah Anda mengetahui ten tang
luti dari orang-orang yang tersentuh olch buku ini.
- Jc.
Dublin, Irlanclia
JOURNEY
OF SOULS
KOLEKSI STUDI KASUS
MEN GENAl KEHIDUPAN
SELAMAJEDA
ANTARKEHIDUPAN

MICHAEL NEWTON, PH.D.


Tertlnluk Peggy) islri dan pasangaJl ro/)kuyang terkasih

Selain sumbangsih yang luar bias a dari istri saya, saya juga meng-
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Norah J\hyper,
John fahey, dan rekan-rekan lain yang telah menyediakan waktu
dalam hal penyuntingan, saran, dan dorongan. Ucapan terima kasih
juga saya haturkan kepada semua subjek, yang keteguhan hati
mercka memungkinkan riset ini terlaksana, dengan memper-
kenankan saya menyertai mereka menelusuri pikiran.
Tentang Penulis

Michael Duff Newton adalah doktor eli bidang Psikologi Konscling,


scorang Master Hipnoterapis bersertifikat, elan menjadi anggota
American Coullceling Association. Sclama ini, ia berkarya eli institusi
pendidikan tinggi sebagai seorang guru, sekaligus membuka praktik
pnbadi diLos Angeles. Dr. Newton mengembangkan teknik regresi
waktunva sendiri dalam rangka secara efektif membawa subjek dari
hipnosisnya mclatTlpaui ingatan kehidupan lampau, menuju pengalaman
roh yang lebih bermaklla selama jeda antarkehidupan. Penulis clianggap
scbagai perintis dalam upaya menyingkap misteri ten tang kehiclupan
kita eli alam roh, sebagaimana elitulis untuk pertama kalinya eli elalam
buku laris ini. Journey of JOlils tclah dialihbahasakan ke dalam lebih dari
10 bahasa. Dr. Newton mengantongi reputasi internasional sebagai
seorang peregresi spiritual, tampil eli dalam acara talk shmv di radio clan
televisi, dan bekerja sebagai dosen mata kuliah eksposisi New Age. Pad a
tahun 1998, ia mencrima pcnghargaan tahunan "Most Unique
Contribution" dalam hal menjembatani pikiran, tubuh, dan roh dari
National Association of Transpersonal Hypnotherapists. Ia dihormati
atas riset ingatan roh klinis yang tclah ia lakukan selama bertahun-tahun
dan alas berbagai pcncmuannya seputar kosmologi kchidupan scsudah
kematian. Penulis adalah seorang sejarawan, astronom amatir, dan
pelanglang buana. Ja dan istrinya, Peggy, kini tinggal di Pegunungan
Sierra Nevada eli bagian utara California.

Buku Lain Karya Penulis

DustlllY a)' j'oliis (Llewellyn, 20(l1)


LlJc BelilJee!1 Lilies (Llewellyn, 2004)

Kontak dengan Penulis

!\pabi)a Anc1a ingin menghubungi penulis, silakan berkirim surat


kepadanya dengan alamat Llewellyn \'<Iorldwide, dan kami akan
lllenyampaikan pcrmohonan Anda. I3aik penulis dan penerbit akan
sangat mcnghargai informasi dari Anda serta mengetahui bagaimall<l
buku illi (hrat Anda nikmati clan telah membantu Anda. \'V'alauplltl
J .lcwcllyn \'\Iorldwidc tidak menjamin bahwa setiap surat yang ditlljllkan

pada penulis akan dibahs, namun semua surat itu akan disampaikan
p:-tdanya. Silakan bcrkirim surat kc alamat:

Dr. Michael Newton


c/o Llewellyn Worldwide
P.O I30x 64383, Dept. K485-5, St. Paul,
MN 55164-0383, U.S. A.

Silakan ll1cnyertakan amplop berperangko lengkap dengan alamat Ancla


atau uang $1 ,00 sebagai biaya kirim. Jib Anda berahmat di luar Amcrika
Scrikat, scrtakan kupon balasan pos internasional.
Journey of Souls
lVIichael Newton
Copyright © 1998 by Michael Newton
Published by arrangement with Llewellyn Publications.
St. Paul, MN 55164 USA

Journey of Souls

ISBN: 979-798-283-1
PLU: 00001876
Pengalih bahasa: Chaterine Viardi
Penyunting: Soufiarina Rizky
Producer: Chrystal Kids & Soufiarina Rizky

Hak cipta terjemahan bahasa Indonesia:


PT Integra Tunggal Duatiga
JI. Melawai VI/23
Jakarta 12160

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


JOURNEY
OF SOULS
Daftar lsi

Pcndabuluan XVll

Bab 1: Kcmatian dan Kcpergian 1


Bab 2: Gcrbang Memasuki Alam Roh 15
Bab 3: Ketibaan 29
Bab 4: Roh yang Tersesat 57
Bab 5: Orientasi 71
Bab 6: Transisi 97
Bab 7: Penempatan 121
Bab 8: Rob Pembimbing Kita 149
Bab 9: Roh yang Belum Matang 175
Bab 10: Roh lvIenuju Matang 207
Bab 11: Roh yang Matang 241
Bab 12: Memilih Kchidupan 287
Bab 13: lVIemilih Tubnh Fisik Barn 317
xiv rUn Journey of Souls

Bab 14: Persiapan Keberangkatan 357


Bab 15: Kelabiran Kembal i 377

Kesimpulan 3<)3
Anda akan mengetahui wilayah tersembunyi
tempat semua roh berdiam.
Rute perjalanan tersebut melintas melalui
padang kematian yang berkabut.
Di tengah perjalanan yang abadi selamanya ini,
selarik cahaya pembimbing menari-nari;
Lenyap dmi ingatan sadar,
Namun tetap hadir di dalam mimpi.
--M.N.
Pendahuluan

Apakah Anda takut akan kematian:> /\pakah Anda bertanya-tanya


ten tang apa yang akan terjadi pada Anda setelah Anda mati?
Mungkinkah Anda memiliki roh yang berasal elari suatu tempat,
dan bahwa Anela akan kembali ke tempat itu setelah tubuh Anda
mati, atau mungkinkah semua illl sekadar angan-angan karen a
Anela takl1t?
Sungguh 1ron1S betapa manUS1a merupakan satu-satunya
makhluk hidup di Bumi yang hams menyatakan perasaan takut
matinya agar dapat hielup normal. Walaupun demikian, naluri
biologis kita tidak pernah mengizinkan kita untuk melupakan
bahaya yang paling besar bagi keberadaan kita ini. Seiring dengan
kita bertumbuh dewasa, bayang-bayang kematian semakin
membayangi pikiran sadar kita. Orang yang paling religjus sekalipun
takut kalau-kalau kematian adalah akhir dati keberadaannya sebagai
manl1sia. Perasaan takut kita akan kematian justru l11el11ancing
munculnya bemacal11 pikiran ten tang hampanya kel11atian, yang
akan l11engakhiri semua hubungan kita dengan kcluarga dan ternan.
Kematian l11cl11buat semua tujuan duniawi kita tal11pak sia-sia.
XVIH reP Jounley of Souls

Jika kematian adalah akhit dari segala sesuatu eli dalam diri
kita, maka sesungguhnya kehidupan akan menjadi tidak berarri.
Bagaimanapun, suatu kuasa eli dalam diri kita telah memampukan
kita untuk melihat situasi mendatang dan merasakan adanya
ketethubungan dengan suatu kuasa yang lcbih tinggi, dan bahkan
dengan sesosok roh kekal. Jika benar kita memiEki roh, ke mana
roh itu petgi setelah kematian tubub? Benarkah <tda surga yang
penuh dengan roh eerdas di luar jagad fisik kita? Seperti apakah
wujudnya? Apakah yang akan kita lakukan sesampainya di sana?
Adakah entitas mahatinggi yang bcrkuasa atas surga ini? Umur
dari semu<t pertanyaan ini sudah setu<t umat m<tnusia itu sendiri,
dan masih menjadi misteri bagi sebagian bes<tr orang.
Jawab<tn yang sesungguhnya atas misteri kehidupan sesudah
kematian ini tetap terkunei di balik sebuah gerbang spiritual. Ini
dikarcnakan kita menderita amnesia bawaan seputar identitas roh
kita yang, pada tataran sadar, membantu bersatunya roh dan otak
manusia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, khalayak telah
mendengar informasi mengenai orang-orang yang mengalami
kematian sementara (mati suri) dan kemudian hidup kembali untllk
bereerita tentang sebuah lorong panjang, eahaya terang, clan bah kan
perjllmpaan singkat clengan roh-roh yang ramah. Hanya saja, tidak
satll pun informasi yang ditulis di dalam bllku-bllkll bertcrnakan
reinkarnasi, memberi kita lebih dati sekadar kilasan penclek ten tang
kehidupan sesudah kematian.
Buku ini merupakan jurnal pribacli mengenai alam roh. Buku
ini berisi serangkaian sejarah kaslls nyata, yang seeara terinei
mengungkapkan apa yang terjadi pada kita manakala kehidupan
eli Bumi sudah berakhir. Anda akan dibawa menyusuri lorong
spiritual dan memasuki alam roh itu sendiri dalam rangka
menearitahu apa saja yang dialami oleh roh, sebclum pacla akhirnya
mereka kern bali ke Bumi untuk menjalani suatu kehidupan lain.
Pada dasarnya saya termasuk orang yang skeptis, walaupun
si fat itu tidak akan tampak saat Anda membaea isi buku ini. Sebagai
seorang konselor clan hipnoterapis, saya mengambil spesialisasi di
bidang perubahan perilaku untuk memulihkan gangguan
PcndalmZ1U1J1 <0 XIX

psikologis. Pekerjaan saya banyak mcneakup restrukturisasi kognilif


bersama subjek, dengan membantu mereka l11enghubllngkan
pikiran dan emosi guna l11embangun perilaku yang sehat. 13ersama-
sal11a, kami mcnggali makna, fungsi, clan dampak dari segala
kcyakinan mcreka karen a saya yakin bah\va tidak ada saW pun
masalah mcntal yang khayali.
Pada hari-hari pertal11a praktik, saya mcnolak perl1lohonan
orang untuk l11cnyingkap kehiclupan lampau l11ereka karena saya
berorientasi pada terapi tradisi onal. Ketika mcnggunakan teknik
hipnosis dan regresi umur" untuk mcneari asal muasal d;ui ingatan
serta trauma masa keeil yang l11cngganggu, saya l11crasa bahwa
upaya apa pun untuk mcnyingkap kehidupan lal1lpau tidaklah
bersifat tidak lazim dan non-klinis. Ketcrtarikan saya akan rein-
kamasi dan mctafisika tctap saja menjadi keingintahuan inte1ektllal,
sampai saat saya menangani seorang pria muda dalal1l hal111ana-
jemen rasa sakit.
Subjck ini mengelllhkan rasa sakit yang tak kunjung semb uh
pada sisi tubuh bagian kanannya. Salah satu alat bantu bipnoterapi
untuk mengelola rasa sakit aclalah mengarahkan subjek llntllk
membuat rasa sakit itu semakin buruk agar ia clapat juga belajar
mengurangi ras a sakit itu dan dcngan dcmikian mcmp croleh
kendali. Pacla salah satu scsi kan,i yang melibatkan pcngintensifan
rasa sakit, pria ini l11enggunakan vis uali sas i clilikam untuk
membangun ulang siksaan itu. Dalam upaya l1leneari asal lnuasal
visualisasi ini, pada akbimya saya berhasil mcnyingkap kchidupan
lampaunya sebagai seo rang prajurit Perang DUl1ia I yang tewas
tertikam sangkur di Prancis, clan kami berbasil me1cnyapkan rasa
sakit itu sepenuhnya.
Dengan dukungan subj ek, saya medai meneoba memandu
beberapa dari mereka untuk mundur ke rnasa lalu sebelum
dilahirkan di Bumi. Pad a awalnya, saya khawatir kalau-kalau ketcr-
eampuradukan dari bermacam kebutuhan, kcyakinan, dan

2 Rcgrcsi LllTlUr adalah proses tnL:l11andu scscol"ang 1I1lluk ll1ullclur Il1cngarul1gi


waktu kc scbuah ingatail ~bn masa lalll (1:11am kchidup:ln sckar:ln!',il)'a, dalall1
kondjsi tcrhipnosis.
xx 0' Journey of Souls

ketakutan subjek pada masa sekarang akan menciptakan slIatu


fantasi ingatan. Bagaimanapun, tidak makan waktu lama sebelum
saya menyadari bahwa ingatan terdalam kita menawarkan
serangkaian pengalaman masa lalu yang terlalu nyata dan terlalu
relevan untllk dapat diabaikan. Dari sudut pandang terapi, saya
akhirnya menghargai betapa pentingnya hubungan antara tubuh
dan berbagai peristiwa dalam kehidupan lamp au kita, dengan siapa
did kita saat iill.
Kemudian saya tiba pada suatu penemuan besar. Saya men-
jumpai tidak mustahilnya melihat ke dalam alam roh melalu mata
batin seorang subjek hipnoterapi yang dapat melaporkan balik
kepada saya ten tang kehidupan di an tara kehidupan di Bumi.
Kasus yang membuka pintu menuju alam roh bagi saya adalah
kasus seorang waillta paruh baya yang merupakan subjek hipnosis
yang peka. Selama iill, ia berdiskusi dengan saya mengenai perasaan
sepi dan kesendiriannya pada tataran yang rumit di mana scorang
subjek telah selesai mengingat kembali kehidupan lamp au mereka
yang paling akhir. Individu luar biasa ini memasuki kondisi
kesadaran lain yang tertinggi nyaris tanpa bantuan siapa pun. Tanpa
sadar bahwa saya telah memicu suatu perintah singkat bagi tindakan
ini, saya menyarankan agar ia mengunjungi sumber perasaan
kchilangannya. Seketika itu juga saya tanpa sengaja mengb'Unakan
salah satu kata pemicu untuk memasuki ingatan spiritual. Saya juga
bertanya apakah ia memiliki seke!olllpok teman tertentu yang ia
rindukan.
Tiba-tiba saja, subjek mulai menangis. Ketika saya meng-
arahkannya agar ia memberitahu apa ada yang tidak beres, ia
menyergah, ''AIm merindukan teman-teman di kelompokku; itulah
mengapa aku begitu kesepian di Bumi." Karena bingung, saya
bertanya lebih lanjut ten tang di mana kelompok ini sesungguhnya
berada. "Di sini, di rumahku yang kekal," jawabnya singkat, "dan
saat ini aim sedang mencari mereka semua!"
Setelah merampungkan sesi dengan subjek ini dan mem-
pelajari rekaman kasetnya, saya mendapati bahwa upaya menemu-
k~n alam roh abn mclibatkan regresi kehidupan lampau yang
Pellda/wlu(1n "'"''> xxi

mendabm. Ada ban yak bukll tcntang kehidupan lampau, tctapi


tidak ada satu pun yang saya temukan mcmbahas tentang
kehidupan bta sebagai roh atau cara yang paling tepat untuk
memasuki ingatan spiritual scscorang. Saya mcmutuskan lIntuk
melakukan penelitian itu sendiri dan melalui latihan, saya l1,cning-
katkan kemampuan untuk memasuki alam roh dengan bantuan
subjek. Saya juga menjumpai bahwa mengetahui tempat rnereka
di alam roh jauh lebih bermanfaat bagi orang-orang daripada
mengingat kehidupan lamp au mereka eli Bumi.
Bagaimana kita dapat berhubungan dengan roh melalui
hipnosis? Visualisasikan pikiran Anda memiliki tiga lingkaran
konsentris (dengan titik pusat), dengan lingkaran yang lebih kecil
berada di dalam lingkaran yang lebih besar, serta hanya terpisahkan
oleh lapisan-Iapisan kesadaran pikiran yang saling terhubung.
Lapisan terluar pertama melambangkan pikiran sadar yang
merupakan sumber pikiran hitis dan analitis. Lapisan kedua adalah
pikiran bawah sadar, yang menjadi tempat tujuan awal kita selarna
hipnosis untuk memasuki areal penyimpanan bagi semua ingatan
yang pernah terjadi pada kita dalam kehidupan sekarang (presen!
lilies) dan kehidupan lamp au. Lapisan ketiga, inti terdalam, aelalah
apa yang dewasa ini kita namakan pikiran atas sadar. Tataran ini
mewakili inti yang paling tinggi dari Diri di mana kita menjadi
perwujudan dari suatu kuasa mahatinggi.
Pikiran atas sadar menampung iclcntitas sejati kita, clidllkung
oleh pikiran bawah sadar yang berisi ingatan mengenai sekian
banyak ego lain (altered ego) yang kita miliki di dalam tubuh manusia
kita sebelumnya. Pikiran atas sadar mllngkin saja sama sckaLi bukan
merupakan scbuah tataran, tetapi roh itu sendlri. Pik..iran atas sadar
mewakili inti kebijaksanaan dan perspektif kita yang paling tinggi,
dan semua informasi ten tang kehidupan sesudah kematian bcrasal
dati sllmber energi cerdas ini.
Seberapa absahnya penggunaan hipnosis untuk menyingkap
kebenaran? Orang yang dihipnosis tidak sedang bcrmimpi atau
berhalusinasi. I<ita tidak bermimpi dengan suatu Llrutan kronologis
atau berhalusinasi dalam suatu kondisi trans (trClllce) yang disengaja.
XXll hr Journey of Souls

Pada saat subjek mengalami trans, gelombang otak melambat dari


kondisi terjaga Beta dan terus mengubah getaran melalui kondisi
tenang Alfa, memasuki berbagai tataran lain dalam kondisi Theta.
Theta adalah kondisi terhipnosis-bukan tidur. Bilamana kita cidur,
kita memasuki kondisi Delta akhir di mana pesan-pesan dari otak
masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan ditampilkan melalui
mimpi. Bagaimanapun, dalam Theta, pikiran sadar cidalJah menjadi
tak sadar, jadi kita masih dapat menerima sekaligus mengirimkan
pes an dengan semua saluran ingatan kita tetap terbub.
Begitu terhipnosis, orang melaporkan citra yang mereka lihat
dan dialog yang mereka dengar di dalam pikiran tak sadar, dalam
bentuk pengamatan faktual. Ketika menjawab pertanyaan, subjek
tidak dapat berdusta, tetapi masih bisa salah memahami sesuatu
yang terlihat di dalam pikiran tak sadar. Dalam kondisi terhipnosis,
orang mengalami kesulitan dalam menerima sesuatu yang tidak
mereka yakini sebagai kebenaran.
Beberapa pengkritik hipnosis percaya bahwa subjek dalam
trans abn mereka-reka suatu ingatan serta mengaburkan jawabf,'
untuk menerapkan kerangka teoritis apa pun yang disarankan oleh
penghipnosis. Saya memlai generalisasi ini sebagai gagasan yang
kurang tepat. Selama bekcrja, saya memperlakukan setiap kasus
seakan saya mendengarkan informasi terkait untuk pertama b.linya.
Jib cntah bagaimana seorang subjek dapat mengelabui prosedur
hipnosis dan membangun fantasi bebas ten tang alam roh, atau
mengambil pandangan dari berbagai gagasan klasik tentang
kehidupan sesudah kematian, maka jawaban mereka akan langsung
bertentangan dengan laporan kasus saya yang lain. Saya memahami
pentingnya melakukan pengecekan silang yang cermat sejak dim,
dan saya belum melihat bukti adanya seseorangyang memalsukan
pcngalaman spiritual mercka untuk membuat saya senang. Pada
kcnyataannya, subjck tcrhinosis tidak scgan-segan mengoreksi
kesalahan saya dalam memahami pernyataan mereka.
Dengan bertambahnya berkas kasus dan dengan metode trial
and error (belajar dari kesalahan), saya berhasil menyusun berbagai
pertanyaan tcntang alam roh dengan urutan yang tepat. Subjek
Pendai11l11Ul1l ''''' xxiii

yang beracla clalam kondisi atas saelar tidak akan terdorong


menyampaikan informasi ten tang keseluruhan rancangan
kchidupan roh eli alam roh. Seseorang harus memiliki kunci yang
tepat untuk pintu-pintu tertentu. Akhirnya, saya berhasil
menyempurnakan sebuah metode akses ingatan yang andal menuju
berbagai belahan alam roh, dengan cara mengctahui pintLl mana
saja yang harus dibuka pada saat yang tepat dalam suatu sesi.
Dengan meningkatnya keyakinan diri saya elalam setiap
sesinya, semakin banyak orang melihat saya sudah tidak asing lagi
terhaelap kehidupan sesudah kematian sehingga mereka merasa
nyaman berbicara elengan saya mengenai hal itu. Para subjek eli
dalam kasus yang saya tangani terdiri dari pria dan wanita yang
sangat religius, sementara yang lainnya sama sekali tidak memiliki
keyakinan spiritual. Sebagian besar dari mereka berposisi di tengah-
tengah (abangml), dengan segepok filosofi kebidupan yang campur
aduk. Hal luar biasa yang saya temukan ketika melakukan riset
adalah bahwa begitu subjek diregresi memasuki kondisi roh, mereka
sama-sama menunjukkan suatu kekonsistenan dalam menjawab
berbagai pertanyaan mengenai alam rob. Mereka bahkan meng-
gunakan kata-kata dan pemaparan visual yang serupa dalam bahasa
kuno, ketika membicarakan kehielupan mereka sebagai roh.
Bagaimanapun, keserupaan pengalaman oleh seelemikian
banyak subjek ini tidak mengbentikan saya untuk terns berupaya
mengonfirmasi pernyataan antarsubjek dan aktivitas fungsional
tertcntu dari para roh. Memang ada perbedaan penuturan pada
tiap kasus, tetapi hal ini lebih disebabkan oleh tingkat perkem-
bangan roh, dan bukannya ketidakkonsistenan dari cara tiap subjek
memandang aJam rob. •
Riset im berjalan sangat lamb at, namun ketika kasus yang saya
tangam bertambah, pada akhirnya saya memiliki sebuah gambaran
akan duma kekal temp at roh kita berdiam. Saya mendapati bahwa
berbagai pemikiran seputar alam roh selalu melibatkan kebenaran
universal di antara rob orang-orang yang bidup di Bumi. Persepsi
dari sedemikian banyaknya tipe orang inilah yang meyakinkan saya
bahwa pernyataan mereka layak clipercaya. Saya memang bukan
XXIV r0' Journey of Souls

orang yang religius, tetapi saya mendapati bahwa temp at yang bta
tuju setelah kematian adalah satu, sehingga saya jadi menghargai
adanya raneangan besar terhadap kehidupan sekarang dan kehi-
dupan sesudah kematian.
Ketika saya memikirkan eara yang paling baik untuk
mempresentasikan semua penemuan ini, saya menemukan bahwa
metode studi kasus akan menawarkan cara yang paling deskriptif
di mana pembaea dapat mempelajari ingatan subjek akan
kehidupan sesudah kematian. Tiap-tiap kasus yang telah saya pilih-
kan menghac.Urkan dialog langsung antara saya dan subjek. Pcnga-
kuan itu dicuplikkan dari rckaman kaset se!ama sesi berlangsung.
Buku iill tidak dimaksudkan untuk berbieara tentang kehidupan
lampaLl dari subjek saya, tetapi lebih bersifat sebagai dokumentasi
dari pengalaman mereka di dalam alam roh yang berkaitan dengan
kehidupaf1-kehidupan iru.
Bagi pembaea yang mengalami kesulitan dalam mengon-
sepkan roh sebagai objek non-materi, sejarah kasus yang dipa-
parkan pada bab-bab awal akan menjelaskan bagaimana roh itu
muncul dan bagaimana roh itu berfungsi. Tiap sejarah kasus telah
diringkas sampai tingkatan tertentu karena keterbatasan ruang di
dalam buku ini, elan agar pembaea dapat menikmati pembahasan
yang teratur tentang aktivitas roh. Bab-bab eli dalamnya diraneang
untuk memperlihatkan perjalanan normal roh keluar-masuk alam
roh, lengkap dengan informasi spirituallainnya.
Informasi tentang perjalanan roh dari saat kematian ke elalam
inkarnasi selanjutnya berasal dari kumpulan klien-klien saya selama
10 tahun. Pad a awalnya, saya terkejut melihat orang yang dapat
mengingat berbagai bagian dari kehidupan roh mereka dalam
kehidupan lamp au yang suelah lama berlalu, dengan lebih jelas
daripada ingatan akan kehidupan yang lebih banl. Walaupun
elemikian, brena satu dan lain hal, tidal< seorang subjek pun mampu
mengingat keseluruhan kronologi dari aktivitas roh yang telah saya
tuliskan eli dalam buku iill. Sebagian subjek saya dapat seeara terinei
mengingat beberapa aspek dari kehidupan spiritual mereka,
sernentara para subj ek lainnya memiliki ingatan yang samar-samar.
Pendal111luall """" xxv

Sebagai hasilnya, bahkan dengan 29 kasus iill, saya merasa belum


dapat memberikan pada pembaca informasi penuh yang telah saya
kumpulkan mengenai alam roh. Oleh karenanya, bab-bab di dalam
buku ini berisi bahasan ten tang lebih dari 29 kasus yang terdaftar.
Mungkin pembaca akan menganggap pengajuan pertanyaan
saya pada beberapa kasus tertentu bernada agak memaksa. Dalam
hipnosis, ada perlunya menjaga subjek tetap pada jalurnya. Ketika
bekerja di dalam wilayah spiritual, kebutuhan akan adanya seorang
fasilitator itu lebih tinggi daripada menyusuri ingatan kehidupan
lampau. Dalam kondisi trans, rata-rata subjek cendel'llng mern-
biarkan pikiran roh mereka mengembara dan menikmati
pemandangan menarik yang belum pernah dilihat. Para subjek
kerap meminta saya untuk berhenti berbicara, agar mereka terbebas
dari kewajiban untuk melaporkan apa saja yang mereka sa~kan,
dan hanya menikmati pengalaman kehidupan lampau mereka
sebagai roh. Saya mencoba bersikap lembut dan tidak terlalu kaku,
namun sesi-sesi saya biasanya merupakan sesi tunggal yang hanya
berlangsung selama tiga jam dengan sedemikian banyaknya hal
yang barns disingkap. Para subjek pun sering mengunjungi saya
dari tempat jauh, dan tidak lagi punya kesempatan untuk mengulang
sesi di lain waktu.
Saya senang sekaJj memerhatikan tatapan kagum di wajah
seorang subjek ketika sesinya berakhir. Bagi kita yang tdah
berkesempatan untuk benar-benar menyaksikan kekekalan roh lata,
lahirlah pemahaman diri dan pemberdayaan yang bal'll. Sebelum
menlbangunkan kembali subjek, saya sering menanamkan ingatan
pascasugesti yang cocok. Melalui pengetahuan sadar akan
kchjdLlpan roh mcreka di alam roh dan sejarah keberadaan fisik di
berbagai planet, mereka memperoleh naluri arah dan energi
kehidupan yang lebih kuat.
Pada akhirnya, mesti saya utarakan bahwa apa yang abn Anda
baca dapat menggoyang konsepsi awal Anda tentang kematian.
Materi yang dihadirkan di sini mungkin bertentangan dengan
keyakinan filosofis chn reJjgius Anda. Akan ada. pembaca yang
mencari dukungan bagi keyakinan mereka selama iill. Bagi pembaca
xxvi 00 Journey of Souls

lainnya, informasi yang disodorkan melalui kasus-kasus ini akan


dianggap sebagai cerita subjektif yang mirip dengan cerita fiksi
ilmiah. Apa pun pendapat Anda, saya berharap Anda merenungkan
dampaknya bagi kemanusiaan apabila apa yang subjek saya katakan
tentang kehidupan sesudah kematian memang akurat.
BAB 1

I(ematian dan Kepergian

?uo KASUS 1 "'"

S. (Subjek): Ya, Tuhan! Aku belum betul-betul mati-atau


malah sudah? Maksudku, tubuhku mati-aku bisa
melihatnya berada di bawahkll-tapi aku melayang .... Aku
bisa menunduk dan melihat tubuhkll terbujur kaku di ranjang
rumah saki t. Semua orang di sekelj Iingku me1/ganggapku sudah
mati, tapi sebetulnya belum. Aim jngin berteriak, Hel~ akll
be/lIIl; hctttl-betul mati! 1ni luar biasa ... perawat itu menarik
selimut menutupi kepalaku ... orang-orang yang kukenal
sedang menangis. Kurasa aku memang sudah mati, tapi
nyatarlya aku /Jidup! 1ni aneh, karem tubuhku sudah mutlak
mati sementara aku melayang mengelilinginya. Aku hid"p!

Itulah yang dilontarkan oleh seorang pria yang berada pada kondisi
terhipnosis-dalam, yang sedang mcngalami kembali sebuah
pcngalaman kematian. Ucapannya keluar pendck-pendck dengan
penuh kegembiraan dan kekaguman, saat ia melihat dan merasakan
2 0 ' Journey of Souls

bagaimana rasanya menjadi sesosok roh yang barn saja keluar dari
tubuh fisiknya. Pria ini adalah subjck saya, dan saya baru saja
menycrtainya dalam mencipta ulang pemandangan kcmatian eli
dalam suatu kehidupan lampau, sambil ia berbaring nyaman.
I3eberapa saat sebelumnya, mengikuti instruksi saya selama induksi
trans-nya, subjek iill diregresi umur untuk kcmbali ke ingatan masa
kanak-kanaknya. Perscpsi bawah sadarnya lambat laun menyatu
manakala kami bekerja sarna untuk mencapai rahim ibunya.
Kemudian saya menyiapkan dirinya untuk melakukan sebuah
lompatan balik memasuki kabut waktu dengan penggunaan visual
dari perisai pelindung. K etika kami menyelesaikan langkah penting
dari pengondisian mental ini, saya membawa subjck melintasi
sebuah lorongwaktu imajiner menuju kehidupan lampaunya yang
terbaru di Bumi. Kehidupan itu singkat saja karena ia meninggal
mendadak akibat wabah influenza pada tahun 1918.
Seiring dengan mulai lenyapnya trauma karena melihat dirinya
sendiri mati dan karena m erasa rohnya melayang keluar dari tubuh,
subjek saya semakin siap untuk menerima berbagai citra visual di
dalam pikirannya. Karena sebagian kecil, namun penting, dari
pikiran sadarnya masih bekerja, maka ia sadar bahwa ia sedang
rhereka ulang suatu pengalaman yang sudah berlalu. Diperlukan
waktu lebih lama dari biasanya, karena subjek ini masih merupakan
roh yang belum matang (beginner soul atau young SOtl~ dan belum
begitu terbiasa pad a siklus kelahiran, kematian, d an kelahiran
kembali, dibandingkan dengan para subjck saya lainnya.
Walaupun demikian, tidak seberapa lama kemudian ia telah
dapat mcnyesuaikan diri dan mulai membcrikan respons tanpa
banyak ragu pada pertanyaan saya. Saya langsung menaild<an tingkat
hipnotik bawah sadar subjck ini ke kondisi atas sadar. Sckarang ia
suda h siap untuk berbicara dcngan saya mengenai alam roh, dan
saya menan yak an apa yang scdang ter jadi padanya:
Kcmatiall dan Kcpcrgiall "'" 3

s: Hmm ... aku merasa scperti tcrangkat. .. masih


melayang ... mcnolch kc belakang kc arah tubuhku. Seperti
menonton film, hanya saja akulah pcmcrannya! Doktcr
sedang mcnghibur istri dan putriku. Istriku tcrisak-isak (Sltbjek
1Je1~~el'ak-,gerak dell,-~all
gelisab di kttrsillya). Aku mcncoba
mcmasuki pikiran istriku ... untuk membcritahukan padanya
bahwa aleu baik-baik saja. la begitu tenggelam dalam duka
yang tidak bisa aleu rcdakan. Aim ingin ia tahu bahwa
pendcritaanku sudah lcnyap ... bahwa aku sudah terbcbas
dari tubuhku .. . bahwa aku tidak membutuhkan tubuh itu
lagi ... bahwa aku akan sclalu mcnunggunya. Aku ingin ia
tahu bahwa ... tetapi ... ia tidak bisa m endengarku. Oh,
sekarang aleu harus pergi ....

Maka, dengan panduan scrangkaian instruksi, subjek saya mulai


bergerak lebih jauh memasuki alam roh. Jalur itu adalah jalur yang
telah sering dilalui. Biasanya, ketika berbagai ingatan dalam kondisi
atas sadat semakin pulih, subjek terhipnosis menjadi lebih sensitif
terhadap lorong spiritual itu. Seiting dcngan proses, bcrbagai
gambaran mental dati subjek ltu semakin mudah diterjemahkan
kc dalam kata-kata. Frasa singkat yang deskriptif mengatah pada
penjelasan tcrinci tentang pengalaman mcmasuki alam roh.
Kami mcnyimpan bcgitu banyak dokumentasi, termasuk hasil
pcmeriksaan olch petugas medis, yang menggambarkan pe-
ngalaman mcnjelang- kcmatian keluar-tubub dati mcreka yang
tcrluka parah dalam kecelakaan. Nleteka dianggap sudah mati secara
kUrus sebelum upaya medis berhasil membawa mereka pulang dari
alam lain. Roh menliUki kemampuan untuk pergi dati dan kembaU
kc tubuh asal, tcrutama dalam situasi yang nyaris fatal ketika tubuh
itu sekarat. Banyak orang bercerita ten tang pengalaman mclayang
di atas tubuh masing-masing, terutama di rumah sakit, sa mbil
memerhatikan para dokter yang sedang m enerapkan prosedur
pcnyelamatan atas diri mcrcka. Scmua ingatan ini akan m emudar
sctelah mcreka hidup kembali.
4 0' Journey of Souls

PacIa tahap - tahap awal dari regresi hipnosis mcma suki


kehidupan lampau, deskripsi ten tang subiek yang secara m ental
mengalami ulang kematiannya dalam kehidupan lampau tidak
bcrtentangan dengan pernyataan terlapor mengenai orang yang
pernah benar-benar mati dalam kehidupan sekarang selama
beberapa menit. Perbedaan di an tara kedua kelompok orang iill
adalah bahwa subiek terhipnosis tidak dapat mengingat pengalaman
kematian yang sementara itu. Sedangkan, orang yang mengalami
trans mendalam dapat menjelaskan seperti apa kehidupan itu
selepas kematian fisik yang permanen.
Apa saia kesamaan dari rekoleksi (mengingat kembali)
kehidupan sesudah kematian an tara orang yang melaporkan
pengalaman keluar dari raga fisik sebagai hasil dari trauma fisik
temporer, dengan subjek terhipnosis yang mengingat kembali
kematiannya di dalam suatu kehidupan lampau? Kcduanya sama-
sama mendapati diri mereka melayang mengelilingi tubuh masing-
masing secara aneh, berusaha menyentuh benda-benda padat yang
sifat materialnya telah hHang, di depan mereka. Keduanya sama-
sarna mengaku frustrasi ketika mencoba berbicara pada orang
hid up, yang tidak memberikan respons. Keduanya sama-sama
merasakan suatu sensasi ditarik dari tempat di mana rnereka
meninggal, serta merasa relaks dan ingin tahu daripada merasa
takut.
Semua orang iill melaporkan suatu sensasi kebebasan dan
terang yang membangkitkan ekstase di sekeliling mereka. Sebagian
subiek menyaksikan suatu cahaya putih cemerlang yang me-
nyelimuti diri mereka sepenuhnya pada saat kematian, semen tara
sebagian lainnya melihat cahaya terang yang letaknya agak jauh
dari suatu daerah gelap, di mana mereka sedang ditarik melaluinya.
Kondisi ini sering dirujuk sebagai efek lorong (tunnel ejJeet) , yang
telah banyak dikenal khalayak.
Kasus 2 akan membawa kita memasuki pengalaman kematian,
yang lebih mendalam dari Kasus 1. Subjek dalam kasus ini adalah
seorang pria berumur GO-an yang memaparkan kematiannya
sebagai seorang gadis bernama Sally, yang tewas terbunuh oleh
Kematian dml Kepergiau 0. 5

orang Indian Kiowa dalam suatu scrangan terhadap iring-iringal1


kcrcta kuda pada tahun 1866. \Xlalaupun kasus ini dan KaSUS
sebelumnya berkenaan dengan pengalaman kematian dalam
kehidupan lamp au, suatu tanggal kematian tertentu dalam sejarah
tidak memiliki makna khusus karena tanggal itu bam. Saya tidak
melihat adanya perbedaan yang berarti an tara zaman purba dan
zaman modern dalam hal visualisasi citra yang diingat kembali,
atau kualitas pelajaran yang diterima oleh roh.
Hams saya katakan bahwa rata-rata subjek dalam trans mampu
mengabaikan tanggal dan lokasi geografis di banyak kehidupan
lampau. Ini benar adanya, bahkan pada periode awal peradaban
manusia, ketika perbatasan negara dan nama tempat masib berbeda
dari yang ada sekarang. Bekas nama, tanggal, dan lokasi di dalam
setiap kehidupan lampau tidak selalu mudah uotuk diingat kembali,
tetapi gambaran ten tang kembali ke alam rob dao kehidupan di
duoia itu selalu tampak dengan jelas.
Visualisasi dalam Kasus 2 dibuka dengan suasana padang
mmput di selatan Amerika, setelah sebatang anak panah menembus
leber Sally dari jarak dekat. Saya selalu berhati-hati elengan
visualisasi kematian yang melibatkan trauma rasa sakit dalam
kehidupan lampau, karena pikiran bawah sadar sering kali masih
menyimpan semua pengalaman ini. Subjek eli elalam kasus ini
mengunjungi saya karena keluhan rasa sakit di tenggorokan yang
tidak kunjung sembuh. Terapi pelepasan dan pemrograrnan ulang
biasanya clibutuhkan eli dalam kasus semacam ioi. Dalam semua
rekoleksi kehidupan lampau, saya menggunakan waktu sekitar
kematian untuk melakukan evaluasi tanpa gejolak, dan me-
mosisikan subjek ke dalam status pengamat untuk mengurangi
rasa sakit dan emosi.
6 rv> Journey of Souls

kY> KASUS 2 ~

Dr. N: Apakah kamu sedang merasa sangat kesakitan brena


anak panah itu?
S: Ya ... mata anak panah itu menyobek tenggorokanku ...
aku sekarat. (stlbjek l1lulai berbisik sambil metIJegangi
tenggorokannya) Aku tercekik ... darah mengalir ... Will (suami)
memelukku ... sakit ... sekali ... aku akan keluar sekarang ...
bagaimanapun, sudah selesai.

Catatall: Roh sering meninggalkan tubuh sesaat sebclum


kematian yang sesungguhnya, ketika tubuh berada di dalam
kesakitan yang amat sangat. Siapa yang bisa menyalahkan
mereka? Bagaimanapun, mereka tetap tinggal eli debt tubuh
yang sedang sekarat. Setelah melakukan temik penenangan,
saya mengangkat subjek dari tataran bawah sadar ke tataran
atas sadar untuk beralih ke ingatan spiritual.

Dr. N: Baiklah, Saily, kamu telah menerima kenyataan bahwa


kamu dibunuh oleh orang Indian. Tolong jelaskan padaku
tentang sensasi yang kamu rasakan pada saat kematianmu.

Sally: Suatu kuasa ... atau sejenisnya ... mendorongku keluar


dari tubuh.

Dr. N: Mendorongmu? Kcluar lewat mana?

Sally: Aku dilontarkan keluar melalui ubun-ubun.

Dr. N: Tetapi, siapa yang didorong keluar?

S:Aku!

Dr. N: Jelaskan arti dari "aku". Seperti apakah sesuatu yang


adalah kamu itu, ketika keluar dari kepalamu?

S: (terdiam) Seperti ... sclarik sinar. .. mengeluarkan cahaya ....


Dr. N: Bagaimana kamu mengeluarkan cahaya itu?
Kematiall dmi KepergiaJl "''' '7

s: Dati ... energiku. \'V'arnaku putih transparan ... robku ....

Dr. N: Apakah cahaya energi ini tidak bcrubah seLelah kal11Ll


meninggalkan tubuhmu?

s:(terdi(iJlJ) Sepertinya ukuranku agak mcngembang ... saat


aku berkeliLing.

Dr. N: Kalau itu berarti cabayamu menyebar, sepcrti apakah


wuj Udl11Ll saat ini?

S: Seutas ... tali ... rapuh ... mcnggantllng ....

Dr. N: Bagaimana rasanya proses kduar dari tllbuh itu?

S: Rasanya seperti melepaskan tububku ... scperti mengupas


pisang. Aim kehilangan tubuhku hanya dalam sckali J}JII.r!

Dr. B: Apakah perasaan itu tidak menycnangkan?

S: Oh, bukan begitu! 11enyenangkan sekali bisa merasa


begitu bebas tanpa ada lagi rasa sakit, hanya saja ... aku ...
tidak tenang ... aim belum berharap untuk mati .... (kcJeriiiJ{11l
IlJerC7:.yaj) 1I1a.fl!k ke da/am JlIarm!ya, dall J(!JlrJ J)Jcng/Jelir/aki agar iCi
tetap te1/ok1lS paria rODt!ya se!a1lla beberapa saa! /({gl~ d{//ypada 1Jla/aiJ
tetjok1lS pada tll/JlI!J,!}a)
Dr. N:, Aku mengerti, Sally. Un tuk sesaa t, kamu merasakan
sedikit guncangan sebagai roh. Ini lumrah, menimbang apa
yang baru saja kamu alami. Dengar dan ja \vablah
pcrtanyaanku. Tadi kamu mengatakan bahwa kamu scdang
melayang. Apakah kamu bisa bergerak ke sana kemari dengan
leluasa setelah kematian?

S: Aneh ... aku seperti terhenti melayang eli udara yang bukan
udara ... tidak ada batas-batas ... tidak ada gravitasi ... aku
tidak punya bobot.

Dr. N: Maksudmu, apakah rasanya seperti suatu kcbampaan?

S: Ya ... di sekclilingku tidak ada benda padat. Tidak aela


bencla yang bis;} membuatku terbentur ... aleu melayang ....
8 ru o
Journey of Souls

Dr. N: Dapatkah kamu mengatur gerakan-arah yang kamu


ambil?
S: Ya ... aku bisa melakukannya sedikit. .. tetapi ada ... suatu
tarikatl. .. ke dalam cahaya putih yang terang ... begitu terang!

Dr. N: Apakah intensitas cahaya putih itu tampak sarna di


segaLl penjuru?
s: Lebih terang ... jauh dariku ... cahaya putih yang sedikit
lebih tua ... abu-abu ... ke arah tubuhku ... (!IIIt/ai menangis)
oh, tubuhku yang malang ... aim belum siap mati. (tllblll)
JIIbjck terjqjar lJJtmdtir di kllrsir!)a seperti sedang melmvan sestlatu)

Dr. N: Tidak apa-apa, Sally, aku bersamamu. Aku


memintamu untuk relaks dan memberitahu aIm apakah suatu
kllasa yang menarikmu keluar melalui kepala pada saat
kematianmu itu masih menatikmu, dan apakah kamu dapat
menghentikannya.

S: (terdialll) Saat aku terbebas dati tubuhku, tarikan itu


melemah. Sekatang, aku merasakan suatu sentuhan .. .
menarikku menjauh dari tubuhku ... aku belum mau pergi .. .
tetapi, sesuatu rnenghendakiku llntllk segera petgi ....

Dr. N: Aku mengerti, Sally, tetapi kurasa kamu mulai


menyadari bahwa kamu bisa memegang sedikit kendali.
Bagaimana menurutmu kuasa yang sedang menarikmu ini?

S: Sejenis ... kuasa magnetik ... tetapi ... aku ingin hidup
sedikit lebih lama lagi. ...

Dr. N: Dapatkah rohmu bertahan melawan sensasi tarikan


ini sclama yang kamu inginkan?

S: (tcr/adijeda patljal1c~ karma stlbjek tatllpakt!ya terlibat da/am


pClie!l)',karatl intenta/ dengall diri1~)'a sClldiri dalat)1 kehidllpan laJlJpali
seba,-~ai Sa/ly) Ya, aku bisa, jika aku bersikeras untuk tinggal.
(sllbjek llm/ai t!1cn{lllgis) Ob, mengerikan sekali melibat apa
y:lDg orang-orang barbar itu lakukan pada tubuhku. Gaun
Ke1llntian dan Kepergiall e<,'<, 9

biruku yang inelab berlumuran elarah ... suamiku \X!ill


mencoba memelukku sambil terus bertarung bersama
teman-teman kami melawan orang-orang Kiowa itu.

Cata/al!.:Saya mcmperkuat visualisasi perisa! pelindung eli


sekeliling subjek ini, yang sangat penting sebagai batu pijakan
untuk prosedur pcnenangan. Rob Sally masih melayang eli
atas tubuhnya setelah saya memajukan visiun ke saat ketika
orang-orang Inelian itu dipukul munelur oleh rentctan
tembakan elari kcrcta kuda.

Dr. N: Sally, apakah yang suamimu lakukan setelah serangan


itu?

s: U ntunglah ... ia tidak terluka ... tetapi ... (dengoll lIada pi/II)
ia memeluk tubuhku ... menangislku ... tidak ada yang bisa
ia lakukan untukku, tetapi sepertinya hal ltu belum ia sadari.
Aku sudah mati, tetapi kedua tangannya menyentuh
wajahku ... menciumku.

Dr. N: Apakah yang sedang kamu lalmbn pada saat ini?

S: Aku rnclayang di atas kepala Will. Aim mencoba


m.enghiburnya. Aku ingin ia merasakan bahwa cintaku tidak
turut lenyap ... aim ingin ia tahu bahwa ia tidak kehilangan
diriku selamanya, dan babwa aku akan berjumpa dengannya
lagi.

Dr. N: Apakah pesanmu bisa ia rasakan?

S: Yang ada adalah kcseclihan mendalam, tetapi ia ...


merasakan kehadiranku ... aku tahu itu. Teman-teman kami
mengelilinginya ... dan akhirnya mereka memisahkan
kami ... mercka ingin memperbaiki kereta dan melanjutkan
pcrjalanan.
Dr. N: Apakah yang sckarang tcrjadi pada rohmu?
10 lip Jotu~ney of Souls

s: Aim masih saja mclawan scnsasi tarikan itu ... aku ingin
tinggal.

Dr. N: Kcnapa bcgitu?

S: [-1mm, aku tabu aim sudah mati ... tetapi aku belum siap
mcnl11ggalkan \Vill dan ... aku ingin melihat mereka
lnenguburkanku.

Dr. N: Apakab kamu melibat atau merasakan adanya entitas


spiritual lain di sekitarmu pada saat ini?

S: (terdiam) Mcreka sudah dekat. .. tidak lama lagi aku akan


melibat mereka ... aku merasakan einta mereka sebagaimana
aku ingin \Vill merasakan eintaku ... mereka menunggu
sampai aku siap.

Dr. N: Sciring waktu, apakah kamu berhasil menghibur \'V'ill?

S: Aku berusaba memasuki pikirannya.

Dr. N: Apakah karnu berhasil?

S: (terdiat!!) Kurasa ... samar-samar. .. ia merasakan keha-


diranku ... ia mcrasakan ... einta.

Dr. N: Daiklah, Sally, sekarang kita akan maju lagi dalam


putaran waktu yang masih terkait. Apakah kamu melihat
tcman-temanmu eli dalam kereta kuda itu memasukkan
tubuhmu kc dalam semaeam liang kubur?

S: (taJipa t"cI/"It) Ya, mereka teJah mengubur tubuhku.


Sckaranglah saatku untuk pergi ... mcreka kini
menghampiriku ... aku bergcrak ... memasuki eahaya yang
lcbih tcrang.

Bcrtcntangan dengan keyakinan sebagian orang, roh kerap kali


tidak memiliki ketertarikan besar pada apa yang terjadi pad a tubuh
mereka, begitu mereka mati seeara fisiko Ini bukan karena mereka
tidak memiliki kcpedulian atas situasi pribac:li dan orang-orang yang
mercka tinggalkan di Bumi, tetapi lebih dikarenakan oleh
Kematian dmz Kepergian ",:"'. 11

pemahaman roh atas tujuan dari kematian fisik. Mereka ingin


bcrgegas rnelakukan perjalanan memasuki indahnya alam rob.
Bagaimanapun, banyak roh lainnya justru ingin melayang eli
sekitar tempat eli mana mereka mati selama beberapa hari di Bumi,
biasanya sampai proses pemakaman mereka usai. \'\!aktu tampaknya
dip ercepat bagi roh, sehingga satu hari di Bumi dapat terasa
bagaikan satu menit bagi mereka. Ada bermacam alasan bagi roh
yang seakan tidak mau pergi ini. Sebagai contoh, seseorang yang
telah dibunuh atau meninggal dalam suatu kecelakaan sering kali
tichk mau pergi saat itu juga. Saya sering melihat roh-roh ini merasa
bingung atau marah. Sinelrom roh melayang sering terjadi dalam
kasus kematian orang muda.
IvIendadak terpisah dari tubuh 6sik, bahkan setelah lama sakit,
tetap menjadi guncangan bagi rata-rata roh dan hal ini pun sering
membuat roh merasa ragu-ragu untuk pergi pada saat kematian.
Selain itu, ada sesuatu yang sifatnya simbolik dari periode tiga
sampai lima hari persiapan pemakaman bagi roh. Sesungguhnya
roh tidak memiliki keingintahuan yang melankolis untuk
menyaksikan diri mereka dimakamkan, karena emosi di alam roh
ticlaklah sarna dengan emosi yang kita alami di Bumi. \'\!alaupun
demikian, saya menjumpai bahwa roh menghargai penghormatan
yang eliberikan kepada kenangan atas kehidupan 6sik mereka oleh
kerabat dan ternan yang masih hidup.
Sebagaimana kita lihat pada kasus terakhir, ada satu alasan
mcnclasar mengapa banyak roh tidak ingin cepat-cepat mening-
galkan lobsi kematian 6sik mereka. Hal ini terjadi karena adanya
keinginan untuk secara mental menghibur orang-orang tercinta,
sebelum mereka pergi lebih jauh memasuki alam roh. Orang yang
baru saja meninggal tidaklah merasa han cur hati karen a kematian
itu, karena mereka tahJl bahwa orang-orang tercinta di Bumi akan
bertemu mereka lagi di alam roh dan ml1ngkin juga kelak clalam
kehidupan menclatang. Di lain pihak, para pelayat dalam suatu
pemakaman biasanya merasa telah kehilangan orang tercinta
mereka selamanya.
12 re;o Journey of Souls

Se1ama hipoosis, para subj ek benar-bcnar masih iogat perasaan


frustrasi ka[(::oa tidak mampu untuk dcngan cfektif llJenggunakan
energi mereka, untuk secara mental menyentuh orang hidup yang
menjadi tidak rescptif (terbuka) akibat trauma dan kcsedihan.
Trauma emosional di dalam diri orang hidup dapat mengaburkan
pikiran batin, hingga taraf di mana kemampuan mental mereka
untuk berkomunikasi dengan roh mcnjadi tcrhambat. Manakala
roh yang baru saja tcrlepas dari tubuhnya menemukan cara untuk
memberikan penghiburan pada orang hidup-sesingkat apa pun
itu- mercka biasanya merasa puas dan kemudian ingin secepatnya
beranjak dari tataran astral Bumi.
Saya mcmiliki scbuah contob ten tang pcnghiburan spiri tual
dalam kchidupan saya scndiri. Ibu saya meninggal tiba-tiba karena
serangan jan tung. Selama proses pcmakaman, saya dan saudari saya
begiRt tengge1am dalam kesedihan sebingga pikiran kami menjadi
kosong. Bebcrapa jam berselang, kami kembali ke rumah ibu saya
yang sekarang kosong bersama pasangan masing-masing serta
rnemutuskan untuk tidur scperlunya. Saya dan saudari saya pasti
telah memasuki kondisi Alfa yang reseptif dalam wakRI bersamaan.
Muncul di dua kamar sekaligus, ibu saya mcmasuki pikiran bawah
sadar kami dengan wujud sesosok cahaya putih di atas kepala kami.
Dengan tangan tcrcntang, ia terscnyum, mcmperlihatkan
pcncrimaan akan kcmatian dan keadaannya yang sekarang.
Kemudian ia melayang pergi. Walaupun hanya berlangsung dalam
hirungan detik, tindakan ini menjadi perpisahan yang penuh arti,
yang membuat kami bcrdua memasuki tidur mcndengkur dalam
kondisi Delta.
Kita dapat merasakan kehadiran roh orang tercinta yang penuh
daya penghiburan, terutama seJama atau sesudah pemakaman. Agar
komunikasi spiritual dapat menembus dinding trauma akibat duka,
Anda perlu mcre1akskan dan menjernihkan pikiran, setidaknya
sejenak. Pad a saat-saat seperti ini, tingkat pcnerimaan kita terhadap
suatu pengalaman supernatural menjadi lebih terbuka terhadap
komunikasi positif seputar cinta, pengampunan, harapan,
Kematian dan Kcpcrgiall ",,"" 13

clorongan sctnangat, dan kepastian bahwa orang tercinta Anda


kini berdiam di tempat yang indah.
Ketika scorang janda dengan anaknya yang masih kedl berkata
pada saya, "Sebagian dari diri suami saya berkunjung selama masa-
masa sukar," saya pereaya. Para subjek saya berkata bahwa sebagai
roh, mereka dapat membantu orang di Bumi untuk
menghubungkan pikiran batin mereka dengan alam roh itu sendiri.
Sebagaimana pernah dikatakan dengan bijak, orang tidak benar-
benar pergi selama mereka masih dikenang oleh mereka yang masih
tertinggal eli Bumi. Pada bab-bab selanjutnya, kita abn melihat
bahwa ingatan tertentu merupakan refleksi dari roh kita, sedangkan
ingatan kolektif merupakan atom-atom pembentuk energi murni
untuk semua roh. Kematian tidak menghancurkan kelanjutan
hubungan kita dengan roh kekal dari orang yang kita cintai hanya
karena mereka telah kehilangan tampilan fisik dari tubuh yang tidak
kekal. Di sela-sela banyaknya aktivitas, roh yang baru saja terpisah
dari tubuhnya ini masih dapat berkomunikasi dengan kita jika kita
memintanya.
Sesekali tcrjadi, roh yang belum tenang tidak ingin
meninggalkan Bumi setelah kematian fisiko Hal ini dikarenakan
ada suatu masalah yang belum terselesaikan, yang telah berdampak
besar pada kcsadarannya. Pada kasus yang tidak lazim seperti ini,
bantuan dapat diperoleh dad entitas lebih tinggi yang penuh belas
kasih, yang dapat membantu proses penyelarasan dari alam lain.
!(jta juga memiliki sarana untuk membantu roh yang resah ini
dalam melepaskan keterikatannya elengan Bumi. Saya ingin
membiearakan lebih Ian jut mengenai roh yang resah pad a Bab 4,
karena misteri hantu yang digambarkan dalam berbagai buku dan
film terlalu dilebih-lebihkan.
Bagaimana baikoya kita mempersiapkan diri untuk
mcnghadapi kematian kita sendiri? Boleh saja kita hid up singkat
atau paojang, sehat atan sal<..it, namun akan tiba masanya ketika
kita sCHlUa harus menyongsong ajal dengan eara yang paling sesuai
ulltllk kita. Jika kita telah lama menelerita sakit parah yang dapat
berakibat pada kematian, masih ada waktu untuk mempersiapkan
14 r"" Journey of Souls

pikiran sr;eanl l11emadai, br;gitu trauma, petlolakan, dan frustrasi


di awal kematian telah bedalu. Pikiran mcngambil jalan pintas
l11elalui progresi seperti ini ketika kim tiba-tiba dihadapkan pada
kematian. Sciring dengan klan dekatnya akhir clari kehidupan fisik,
kita l11asing-masing mel11iliki kemampuan untuk menyatu dengan
tataran kesadaran yang lehib tinggi. Periotie menjelang ajal adalah
periode termudah dalam hidup kita guna mengalami kesadaran
spiritual, di mana luta dapat merasakan bahwa roh kita terhubung
dengan keabadian waktu.
Walaupun ada orang yang merasa bahwa pcnerimaan itu lebih
sukar daripada penoJakan keuka mereka menghadapi ajal, para
perawat yang bekerja di sekitar mereka mr;nyatakan bahwa hampir
semua orang rnerasakan ketenangan saat meninggal. Saya pereaya
bahwa orang yang menjelang ajal selalu diberi akses menuju
pemahaman akan kesaelaran yang abadi, dan hal ini kerap terlihat
eli raut wajah mereka.
Orang yang menjelang ajal mengalami suatu metamorfosis
keterpisahan roh dari tubuh yang ditinggalinya. Orang menganggap
kcmatian sehagai kehilangan daya hielup, padahal kebalikannyalah
yang benar. Kita menanggalkan tubuh kita dalam kematian, tetapi
daya hidup kita yang kekal ak;cll menyatu deng;cn elaya dari Roh
Mahatinggi. Kematian tidak berarti gclap, namun terang.
Setelah rnclakukan rekoleksi pengalaman kematian dalam
kehidupan lampau, para subjek saya mengaku sedemikian diluapi
olch perasaan tcrbeb;ts dari tubuh duniawi, sehingga mereka merasa
tidak sabar lagi untuk dapat cepat-ecpat mdakubn perjalanan
spiritual menuju scbuah tempat yang damai dan tidak asing lagi
bagi mereka. Dalam kasus-kasus pada bab berikut, luta akan
menelusuri sepnLi apa kchiclupan itu menurut mereka, dalam
kehidupan sesudah kematian.
BAB2

Gerbang Memasuki
AlamRoh

Sudah ribuan tahun lamanya orang Mesopotamia percaya bahwa


gerbang keluar-masuk surga terletak di ujung lain dari kurva besar
Galaksi Bima Sakti, yang dinamakan Sungai Roh. Setelah kematian,
roh harus menanti munculnya gerbang Sagitarius dan equinox
musim gugur, ketika siang dan malam sama panjangnya.
Reinkarnasi di Bumi hanya dapat terjadi selama equinox musim
semi, melalui gerbang keluar Gemini di langit malam.
Para subjek bcrkata bahwa migrasi roh benar-benar tidak suut.
Efck lorong yang mcreka alami ketika meninggalkan Bumi adalah
gcrbang mcmasuki alam roh. \'\!alaupun roh meninggalkan tubuh
dengan ccpat, saya rasa gerbang memasuki alam roh lebih mirip
suatu proses yang dipertirnbangkan dengan cermat. Belakangan,
ketika kita kembali ke Bumi rnemasuki kehidupan lain, rute kembali
itu digambarkan sebagai lebih singkat.
Laporan subjek mengenai lokasi lorong yang menghubungkan
Bumi itu berbeda-bcda satu sarna lain. Sebagian orang yang barn
saja meninggal melihat lorong itu terbuka tepat di atas tubuh
mcreka, sedangkan sebagian lainnya berkata bahwa mercka harus
16 rvo Journey of Souls

tedebih dahulu melayang semakin tinggi dari Bumi scbelUl11 dapat


memasuki lorong itu. Bagaimanapun, pad a semU<l kasus, iompatan
waktu untuk melintasi gcrbang ini tidaklah penting, begjtu roh
meninggalkan 131.1mi. Berikut ini adalah pengal11atall seseorang
tcrhadap lokasi spiritual ini.

ftr KASUS 3 -e..

Dr. N: Kamu kini meninggalkan tubuhmu. Perhatikan


dirimu bergerak m enjauh dan mcnjauh dari tempat kamu
mati, jauh dari tataran Bumi. Ceritakan padaku apa yang
sedang kamu alami.

s: Tadinya ... di sini terang ... 11.1asih dekat Bumi . .. sekarang


agak gelap karen a aim sudah memasuki lorong.

Dr. N: Jelaskan tenta11.g lorong ini padaku.

S: Lorong ini . .. lawong dan gelap ... ada sebuah lingkaran


cahaya kecil di ujungnya.

Dr. N: Baiklah, apakah yang kemudian terjadi padamu?

S: AIm .merasakan suatu tarikan ... lembut ... kurasa aku


semestinya me!ayang memasuki lorong ini ... dan memang
begitulah yang terjadi. Suasana yang tadinya gelap pekat
sekarang sudah agak abu-abu, karena lingkaran cahaya itu
mulai membesar di hadapanku . Sealah ... (sflljek berbentl).

Dr. N: Lanjutkan.

S: Aku dipanggil untuk mendckat.

Dr. N: Biarkan lingkaran cahaya itu membcsar di hadapanmu


pada ujung lorong, dan lanju tkan menjelaskan apa yang
sedang tcrjadi padamu.
Gerballg Memrtsllki Alam Roll "'~ 17

s: Lingkaran itLl menjadi sangat bcsar. .. aku keluar clari


lorong. Di sini ... terang tetapi disclimuti awan ... kabut tipis.
AkLl melayang menembus kabut ilU.

Dr. N: Saat kamu meninggalkan lorong tadi, apa saja yang


muneul dalam pikiranmu, selain tidak adanya kejernihan
pandangan?

S: (slIbjek lIJerellda/}kan sl/arat!ya) Tempat ini ... begitu tenang ...


aku tiba di tempat roh-roh berada.

Dr. N: Sebagai roh, apakah ada kesan lain apa pun yang
kamu tangkap seputar momen ini?

S: Ptkiran! AIm merasakan ... kuasa pikiran di sekelilingku.


Aku ...

Dr. N: Relakslah saja sepenuhnya, dan biarkan semua kesan


itu mengalir dengan mudahnya, saat kamu menceritakan apa
yang sedang terjadi padamu. Silakan dilanjutkan.

S: Hmm, sulit diungkapkan dengan kata-kata. Aku


merasakan ... pikiran einta ... pendampingan ... empati ...
yang disertai dengan ... pengharapan ... seakan-akan mereka
sedang ... menungguku.

Dr. N: Apakah kamu merasa aman, atau malah agak takut?

S: AIm tidak takut. Di lorong tadi, aIm memang .. . bingung.


Ya, aku merasa aman ... aku merasakan pikiran-pikiran itu
meraihku ... dengan empati ... dcngan perlindungan.
Walaupun aneh, aku juga memperoleh pemahaman ten tang
siapa aku dan alasanku berada di sini sekarang.

Dr. N: Apakah ada bLlkti tcntang hal ini, yang bisa kamu
lihat di sekitarmu?

S: (sambi/ berbisik) Tidak, tctapi aku merasakannya-suatu


kcselarasan pikiran di segala penjuru.
18 0o .T ourney of Souls

Dr. N: Kamu menyebutkan tentang zat mmp awan di


sekeliling tubuhmu, tepat setclah kcluar dari lorong itu.
Apakah kamu bcrada di langit di atas Bumi?

S: (terdiam) Tidak-bukan bcgitu-tampaknya aku melayang


menembus zat mirip awan, yang bcrbeda dari awan di Bumi.

Dr. N: Apakah kamu bisa melihat Bumi? Apakah Bumi


bcrada di bawahmu?
S: Bisa jadi, tetapi aku sama sckali belum melihatnya scjak
aim mcmasuki lorong.
Dr. N: Apakah kamu merasa masih tcrhubung dengan Bumi
mclalui, katakanlah, dimcnsi lain?

S: Ada kemungkinan-ya. Di dalam pikiranku, Bumi


scpcrtinya dckat ... dan aku masih merasa tcrhubung dengan
Bumi ... walaupun aim tahu bahwa aku berada di dalam
ruang yang berbcda.

Dr. N: Apa lagi yang bisa kamu ccritakan padaku tcntang


lokasimu saat ini?

S: Masih agak ... gclap ... tctapi aim sudah mulai keluar dari
kcgclapan ini.

Sctelah dipandu memasuki pcngalaman kematian dan lorong,


subjck yang istimewa ini melanjutkan dcngan mcmbuat
pcnyesuaian mental yang mcncnangkan tcrhadap kondisi tanpa
tubuhnya, sambil tcrus masuk lcbih jauh kc alam roh. Setclah
mclcwati mas a kctidakpastian awal, kcsan pcrtama yang ia
sampaikan menggambarkan suatu sensasi ketenangan yang
mcngundang. Perasaan ini lazim muncul di dalam diri subjek.
Bcgitu memasuki lorong, itu berarti subjek telah mclintasi
gcrbang pertama dalam pcrjalanan memasuki alam roh. Scbagian
besar subjek kini ben'a r-benar mcnyadari bahwa mereka belum
benar-benar meninggal, tctapi sckadar mcnanggalkan bcban tubuh
Bumi yang sudah mali. Dengan hadirnya kesadaran ini, muncullah
Gerb{l1lg MemaSllki Alam Roh ",,<;, 19

penerimaan dalam berbagai tingkatan, tcrgantung pada rob iLu.


Sebagian subjek mcmcrhatikan lingkungan sekita r dcngan rasa
takjub yang tiada henti, sementara sebagian lainnya lebih berkepala
dingin saat melaporkan apa yang mcreka saksikan pada saya. Hal
ini banyak bergantung pada tingkat kedcwasaan dan pengalaman
hidup mereka yang sekatang. Bentuk teaksi yang paling scring saya
dengar adalah suatu tarikan napas lega yang diikuti oleh ungkapan
seperti, "Oh, mengagumkan, aku pulang ke tempat yang indah ini
lagi."
Terdapat roh yang sudah matang (ac/l'anced SOli!), yang kcluar
dari tubuh fisik dengan sedemikian ccpatnya schingga hanya dapat
saya jelaskan di sini seeal'a samar-samar, kctika mcreka bergerak
menuju tempat tujuan spiritual mereka. Mcreka ini "sudah ahli"
dan, menurut saya, jumlah mercka sangat sedikit di Bun,i. Rata-
rata roh tidak bergerak dengan seee pat itu, scdangkan beberapa di
antaranya bahkan sangat petagu. Jika kita mengabaikan kasus
langka dari roh yang sangat gelisah, yang berusaha mati-matian
untuk tetap terhubung dengan jenazah mereka, saya mendapati
bahwa roh yang belum matang dengan pcngalaman kchidupan
lampau yang masih sedikitlah yang tctap terikat dcngan lingkungan
Bumi sesaat scsudah kcmatian.
Sebagian besar subjek melaporkan bahwa kctika mcreka keluar
dari mulut lorong, pada awalnya segal a sesuatunya tidak tcrlihat
dengan jelas. Saya pikir, hal ini berkaitan dengan tingkat kepaclatan
dati tataran astral yang melingkupi Bum!, yang oleh kalangan teosofi
dinamakan kama/oka. Kasus berikut ini akan mcnggambarkan
wilayah ini dari sudut pandang scorang subjck yang lebih analitis.
Roh orang ini akan menyampaikan wawasan hasil pengamatan yang
luar biasa dalam hal bentuk, warna, dan getaran. Biasanya,
pcnjelasan fisik grafis seperti ini akan muncul begitu subjek semakin
terbiasa dengan lingkungannya.
20 it" Journey of Souls

f2r KASUS 4 "<f,

Dr. N: Sambil bergerak lebih jauh dari lorong, jelaskan apa


saja yang kamu lihat di sekelilingmu dengan serinci mungkin.

s: Segala sesuatunya ... memiliki lapisan.

Dr. N: Memiliki lapis an bagaimana?

S: Hmm, seperti ... kue lapis.

Dr. N: Dengan menggunakan kue lapis sebagai model,


jelaskan maksudmu.

S: Maksudku, beberapa kue lapis mengecil pada bagian atas


dan melebar pada bagian bawah. Tidak seperti pada saat
aku memasuki lorong. Aku melihat lapisan-lapisan ...
berbagai tingkatan cahaya ... semua itu terlihat tembus
pandang ... berisi kehampaan.

Dr. N: Apakah alam roh yang kamu lihat di sini tersusun


dati materi padat?

S: ltulah yang sedang aku coba jelaskan. Bukan materi padat,


walaupun kamu akan beranggapan begitu pada awalnya,
tetapi memiliki lapisan-semua tingkatan cahaya saling kait
menjadi satu dalam jalinan yang memiliki tingkatan-
tingkatan. Aku tidak ingin menimbulkan kesan bahwa segala
sesuatunya tidak simetris, karen a faktanya memang simetris.
Hanya saja, aku melihat ragam ketebalan dan refraksi. warna
pada lapis an-lapis an itu. Semua itu juga bergerak maju-
mundur. Aku selalu melihat hal ini sepanjang perjalanan ke
luar Bumi.

Dr. N: Menurutmu, mengapa bisa demikian?

S: Aim tidak tahu. Bukan aim yang merancangnya.

Dr. N: Dari penjelasanmu, aku menggambarkan alam roh


sebagai sebuah struktur bertingkat raksasa dengan lapis an
dari area-area yang agak gelap dari atas sampai bawah.
Gerbang Memasuki Alam Rolz ~ 21

s: Ya, dan area-area itu berbentuk bundar.


Dr. N: Dari posisi pengamatanmu, tolong ceritakan tentang
warna dari lapisan-Iapisan itu?

S: AIm tidak mengatakan bahwa lapisan itu memiliki sifat-


sifat warna kebanyakan. Semua warna itu aclalah variasi dari
warna putih. Warn a putih dari tempat ke mana aku akan
pergi lebih muda ... lebih terang elaripada eli tempatku selama
iill. Warna putih eli tempatku sekarang agak pucat, yang lebih
terang daripada di lorong.

Dr. N: Saat bergerak menembus lapisan-Iapisan spiritual ini,


rohmu melayang naik atau turun?

S: Tidak keduanya. AIm melayang mendatar.


Dr. N: Baiklah, kalau begitu, apakah pada saat ini kamu
melihat alam roh dalam wujud dimcnsi garis dan sudut yang
linear, saat kamu melayang mendatar?

S: (terdiam) Menurutku ... itu adalah energi nonmateri yang


luas dan memecah menjadi lapisan-lapisan dengan variasi
warna terang dan gelap. Kurasa, sesuatu sedang ... m enarikku
memasuki tataran perj alanan yang sesuai dan mencoba
membuatku relaks ....

Dr. N: Dengan cara bagaimana?

S: Aku mendengar suara-suara.

Dr. N: Suara seperti apa?

s: Suatu ... gema . .. musik . . . suara musik yang men g-


gelenyar. .. genta angin ... turut bergetar karena gerakanku .. .
begitu merelakskan.

Dr. N: Orang lain menggambarkan suara ini sebagai getaran


alami, serupa dengan resonansi dari suara denting garputala.
Apakah kamu setuju atau tidak setuju dengan gambaran ini?
22 ~ Jmuney of Souls

s: (lJlen~~allggllk JIJeI~giyakall)
Ya, begitulah gambarannya ...
sdain itLl, aku juga masih memiliki ingatan aroma dan rasa.

Dr. N: Apakah hal ini berarti indra fisik kita masih bertahan
setelah bta mati?
s: Ya, ingatan akan semua itu ... naik-turunnya not musik di
sini sangat indah ... lonceng ... dawai ... benar-benar damai.

Banyak pengunjung alam roh bercerita pada saya tentang sensasi


getaran musik yang membuat relaks. Sensasi suara muncul dengan
segera sesudah kemat:ian. Beberapa subjek mengaku mendengar
SLlara berderum atau berdengung tepat setelah mereka
meninggalkan tubuh fisik. Suara ini serupa dengan suara yang dapat
orang dengar eli dekat kabel telepon dengan volume yang bervariasi,
sebelum roh meninggalkan sesuatu yang saya yakini sebagai tararan
astral Bumi. Orang mengaku mendengar suara ini ketika mereka
berada dalam keadaan terbius. Suara deringan datal' ini menjadi
harmonis ketika kita meninggalkan lorang. Musik ini telah secara
tepat disebut sebagai encrgi alam scmcsta, karena musik ini
mcnycgarkan roh.
Dengan subjek yang membicarakan lapisan-lapisan spiritual,
saya melihat kcmungbnan bahwa mereka dapat melihat tataran
astral. Dalam bcrbagai publikasi metafisika, kami banyak membaca
tcntang tataran-tataran di atas Bumi. Dimulai dengan kirab suci
India kuno yang discbut Weda, yang diikuti oleh manuskrip Timur
yang muncullebih belab.ngan, tataran astral tdah secant historis
menghadirkan serangkaian dimensi yang berada di atas dunia fisik
atau materi, yang menyatu dengan dunia spiritual. Wilayah tak
tcrJihat ini tclah dikunjungi oleh orang-orang selama ribuan tahun
melalui pengamatan keluar-tubuh yang meditatif dari pikiran.
Tataran astral selama ini juga digambarkan tidak begitu padat, saat
seseorang bergerak menjauh dari pengaruh berat Bumi.
Kasus berikut ini menghadirkan roh yang masih gelisah setelah
keluar dari lorong spiritual. Roh ini adalah roh seorang pria yang,
rada umur 36 tahun, meninggal karena serangan jantung di sebuah
Gcrbang Memasuki Alam Roll "", 23

jalanan di Chicago pada tahun 1902. Ia meninggalkan seorang istri


dan beberapa orang anak yang masih kecil, yang begitu dicintainya.
Mereka hidup sangat bersahaja.

i'!Yo KASUS 5 oG'>

Dr. N: Apakah kamu bisa melihat dengan jelas, setelah keluar


dad lorong itu?
S: Aku masih bergerak melewati awan l111rlp busa di
sekelilingku.
Dr. N: Aku mau kamu berusaha keras melewati awan ini,
dan memberitahukan apa yang sekarang kamu lihat.
S: (terdiam) Oh ... aku keluar dad lorong ... ya, Tuhan, tempat
ini sangat IHas!Juga begitu terang dan bersih-bahkan baunya
enak. Aku sedang melihat sebuah istana es yang indah.
Dr. N: Coba ceritakan lebih ba,nyak.

S: (deflgan kekaguttlan) Besar sekali ... terliha t seperti kris tal


yang berkelap-kelip terang ... bebatuan berwarna yang
memancarkan cahaya di sekitarku.
Dr. N: Saat kamu tadi menyebut-nyebut kristal, aku
membayangkan suatu warna transparan.
S: Hmm, kebanyakan adalah warna abu-abu dan putih ...
tetapi saat aIm bergerak melayang, aku melihat warna-warna
lainnya ... perpaduan warna . . . semuanya bersinar.
Dr. N: Tataplah ke kejauhan di bagian dalam istana es ini-
apakah kamu melihat adanya batas?
S: Tidak, tempat iill tidak berbatas ... begitu memesona ...
dan menenteramkan.
Dr. N: Bagaimana perasaanmu saat ini?
24 0 0
Journey of Souls

s: Aku ... udak bisa sepenuhnya menikmati pemandangan


ini ... aku tidak mau pergi lebih jauh ... Maggie ... Ganda dari
subjek).

Dr. N: Kulihat kamu masih menggelisahkan kehidupan di


Chicago, tetapi apakah hal ini menghalangi pergerakanmu
memasuki alam roh?

s:(slIlvok terlon/ak di ktlrsi klinikktf) Bagus! Aku melihat roh


pembimbingku datang mendekat-ia tahu apa yang
kubutuhkan.

Dr. N: Ceritakan apa yang terjadi an tara dirimu dan roh


pembimbingmu.

S: Aku berkata padanya bahwa aim belum bisa melanjutkan


perjalanan ... be tapa aku harus tahu bahwa Maggie dan anak-
anak akan baik-baik saja.

Dr. N: Bagaimana tanggapan roh pembimbingmu?

S: Ia menghiburku-tetapi aim terlalu sedih.

Dr. N: Apakah yang kamu katakan padanya?

S: (bcrteriak) Kukatakan padanya, "Kenapa kamu biarkan


hal ini terjadi? Tega-teganya kamu berbuat begini padaku.
Kamu sudah membiarkan aku dan Maggie hidup sedih dan
mendcrita, dan se karang kamu malah menghancurkan
kebersamaan kami."

Dr. N: Apakah yang dilakukan roh pembimbingmu?

S: Ia mencoba menenangkanku. Mengatakan bahwa aim


sudah melakukan hal yang semcsunya, dan bahwa aku akan
melihat kehidupanku berjalan pada arah yang dikehendaki.

Dr. N: Apakah kamu menerima kata-katanya?


- . S: (tcrdiatll) Dahm pikiranku ... informasi muncul. .. tentang
mas a depan di Bumi ... bahwa keluargaku akan terus berjalan
tanpa kehadiranku ... menerima kenyataan bahwa aku sudah
Gerbang Memasuki Alam Roh <Xi'-. 25

ti;].da ... mereka ;].kan mampu mengatasinya ... dan kebk !<ami
akan bertemu lagi.

Dr. N: Bagaimana perasaanmu setelah mcncrima inform;].si


ini;l

s: /\ku merasa ... tenteram ... (lJJellgJJela lIapas) ... kini ;].ku siap
Llntuk pergi.

Scbelum membahas pentingnya perjumpaan Kasus 5 (atau Subjck


5) deng;]'11 roh pembimbingnya, saya ingin menjelaskan pengertian
orang ini tentang alam roh yang tanlpak seperti sebuah istana es.
Kctika lcbih jauh memasuki alam rob, subjek akan bcrbicara
ten tang melihat bangunan atau berada di dalam suatu ruangan
yang lcngkap dengan perabotannya. Kondisi terhipnosis itu scndiri
tidak mcnciptakan citra-citra ini. Logisnya, orang tidak akan pcrnah
mengingat struktur fisik seperti ini di suatu dunia nonmatcri, kecuali
kita menganggap pemandangan lingkungan Bumi yang lazim ini
dimaksudkan untuk membantu peralihan dan penyesuaian diri roh
dari suatu kcmatian fisiko Semua pemandangan ini mcngandung
mak.na y;].ng berbeda bagi tiap-tiap roh yang berkomunikasi dengan
saya, yang kesemuanya dipengaruhi oleh pengalaman Bumi mereka.
Pada saat roh melihat berbagai citra di alam roh yang bcrkaitan
dengan tempat-tempat yang pernah mereka tinggall atau kunjungi
di Bumi, pasti ada alasannya. Sebuah rumah, sekolah, halaman,
gunung, atau pantai yang terlupakan akan terlihat oleh roh karena
suatu kuasa spiritual yang berbelas kasih telah mengizinkan visiun
duniawi itu untuk menghibur kita dengan suasana akrabnya.
lngatan duniawi kita tidak pernah mati-semua ingatan itu akan
selamanya berbisik ke dalam pikiran-roh melalui angin mimpi,
sebagaimana halnya dilakukan oleh citra alam roh di dalam pikiran
lnanuSla.
Saya senang mendengarkan informasi subjek ten tang citra
pertama yang mereka tangkap di alam roh. Orang mungkin melihat
padanr.; hunr.;a li;]l', mc.mr;] bstd yang menjulang di kejauhan, atau
pelangi di bawah langit terbuka ketika mereka kembali kc tcmpat
26 Ibn Journey of Souls

yang indah ini setelah sekian lama pergi. Pemandangan pertama


akan alam roh tampaknya tidak baoyak berubah setelah suatu
rentang kehidupan bagi roh yang berpulang itu, meskipun ada
keragaman di antara penggambaran para subjek. Saya menjumpai
bahwa begitu subjck dalam trans melanjutkan perjalanan memasuki
alam roh untuk menggambarkan berbagai aspek fungsional dari
kehidupan spiritual, komentar mereka menjadi kian seragam.
Subjek yang bam saja saya bahas dapat digambarkan sebagai
roh yang terus gelisah tanpa bisa berbuat apa-apa, yang terbelenggu
dengan teramat kuatnya pada pasangan rohnya (soll/mate-nya), yaitu
Maggie, yang ia tinggalkan di Bumi. Tidak diragukan Jagi bahwa
sebagian roh membawa-bawa beban negatif dari suatu kehidupan
lampau, lebih lama dari orang lain, tanpa bisa menikmati efek
menenangkan dari alam roh. Orang cenderung beranggapan bahwa
roh menjadi "tcrcerahkan" pada saat kematian. Hal ini tidak
seutuhnya tepat karena masa penyesuaian diri selalu berbeda bagi
tiap-tiap roh. Masa penyesuaian did roh bergantung pada kondisi
kematian masing-masing, pada keterikatan setiap roh atas ingatan
ten tang kehidupan yang baru saja berakhir, dan pada tingkat
perkembangan foh itu sendiri.
Saya sering mendengar ledakan kemarahan selama regresi
umUf, ketika seorang muda meninggal secara mendadak. Roh yang
kembali memasuki alam roh eli bawah kondisi ini scring kali bingung
karena telah meninggalkan orang-orang yang mereka kasihi tanpa
sempat berpamitan. Mereka tidak siap menghadapi kematian, di
mana sebagian dari mcreka merasa sedih dan kehilaogan tepat
setelah mercka meninggalkan tubuh fisiko
Apabila roh masih merasa trauma oleh persoalan yang belum
tuntas, biasanya entitas pcrtama yang akan mereka jumpai pada
kali pertama sesudah kematian adalah roh pembimbing. Guru
spiritual yang sudah sangat matang ini siap untuk berbagi beban
frustrasi, yang mengikuti suatu kematian yang saat terjadinya tidak
tepat, dengan roh itu. Pada akhirnya, Kasus 5 akan melakukan
penyesuaian diri yang schat dengan alam roh, dengan
memperkenankan rob pembimbingnya untuk membantunya
Gcrballg Mcmasuki Almn Roh """,, 27

sclama masa pcnycsualan diri tcrhadap perjalanan yang akan


dilakukannya.
13agaimanapun, saya mendapati bahwa roh pcmbimbing tidak
mclakukan pendampingan penuh atas kekacauan pikiran roh di
gcrbang spiritual. Ada tempat dan saat yang tepat untuk
mcrnberikan paparan terinci ten tang berbagai ajaran dari
pernbdajaran karmik, yang akan saya jelaskan nanti. Roh
pembimbing Kasus 5 menawarkan suatu visualisasi singkat dari
waktu 13umi yang dipercepat, untuk rnenenangkan orang ini dalam
hal mas a depan istri dan anak-anaknya, sehingga ia dapat
meneruskan perjalanannya dengan sikap penuh pcnerimaan.
Di luar kondisi pikiran tepat sesudah kematian, subjek biasanya
begitu terpesona pada sensasi alam roh. Biasanya, perasaan ini
bercampur aduk dcngan ekstase melihat semua persoa1an duniawi
mereka telab ditinggalkan, terutama sakit fisiko Di atas sega1anya,
alam rob mcncerminkan suatu sumber kedamaian yang terdalam
bagi roh yang sedang melakukan perjalanan. Wa1aupun pertama-
tarna kjta mungkin merasa sendirian segera sesudah kematian,
sesllngguhnya kita tidaklah terasing dan tanpa pendampingan.
Kuasa encrgi cerdas yang tidak kasatmata akan mendampingi tiap-
tiap dmi kita ketika melintasi gerbang.
Pcnghuni baru di alarn rob tidak mcmi1iki banyak waktu untuk
mclayang ke sana kemari sambi1 bertanya-tanya di mana mereka
sekarang atau apa yang akan terjadi pada mereka. Roh pembimbing,
pasangan roh, dan para sahabat sudah menunggu-nunggu ketibaan
kita di sckitar gerbang untuk menawarkan rekoleksi, cinta, dan
kepastian bahwa bta akan baik-baik saja. Sesungguhnya, bta sudah
mcrasakan kehadiran mereka sejak peristiwa kematian, karena
banyak dari pcnycsuaian diri roh kita bergantung pada pengaruh
para cntitas bcrsahabat ini terhadap roh kita yang tengah bcrpulang.
BAB3

Ketibaan

IZarena pcrjumpaan dengan roh-roh bcrsahabat yang


menghampiri kita sesudah kematian sangatlah penting, bagaimana
kita dapat mengenali mcreka? Saya menemukan suatu kcsamaan
gambaran di antara para subjek tcrhipnosis ten tang bagaimana para
roh saling menjaga di alam roh. Roh memang dapat mewujud
scbagai suatu massa cnergi, namun tampaknya juga tidak musykil
bagi energi roh 110norganik untuk menampakkan wujud manusia.
Roh sering kali mcnggunakan kemampuan mercka mem-
proyeksikan bcrbagai bentuk kchidupan yang sebelumnya, ketika
mercka saling berkomunikasi. Memproyeksikan bentuk kehidupan
manusia hanyalah satu dari sckian ban yak wujud yang dapat eliambil
oleh roh dari substansi encrgi dasar mereka. Pada Bab 6 nanti,
saya akan membahas salah satu karakteristik lain dari identitas
roh-pen1ancaran suatu aura warna tertentu.
Sebagian besar subjck melaporkan bahwa cntitas pertama yang
mcreka jumpai eli alam roh adalab rob pembimbing. Bagaimanapun
sesudah kematian yang mana pun, kita bisa saja dijumpai oleh
pasangan roh kita. Jika mantan kerabat atau sababat menampakkan
30 00 Journey of Souls

diri pada rob yang baru tiba, roh pembimbing yang lazimnya
muncul mungkin akan undur diri dati petistiwa itu. Saya
menemukan bahwa roh pembimbing biasanya akan beracla di suatu
tcmpat yang tidak jaub dari situ, mcngawasi ketibaan si pendatang
baru dengan catanya scndiri. Rob pada kasus berikut ini barn saja
melintasi gerbang spiritual dan dijumpai oleh sesosok entitas yang
sudah matang, yang nyata-nyata pernah memiliki hubungan dekat
dengan subjek itu dalam beberapa kebidupan lampaunya. Meskipun
entitas pasangan roh ini bukan rob pembimbing utama dati subjck
saya, ia badir di sana untuk menyambut dan membctikan dukungan
yang penuh cinta terbadapnya.

00 KASUS 6 o<f,

Dr. N: Apakah yang kamu lihat di sekelilingmu?

S: Rasanya seperti ... melayang di atas ... hamparan pasit


putih yang lembut ... dan aku berada di bawah sebuah paylmg
pantai raksasa-dengan warna-warna terang ....

Dr. N: Apakah ada seseorang yang datang menemuimu?

S: (terdiam) Kurasa ... aim scnditian ... tetapi ... (lama dalaJll
keragttan) di kejauhan ... hmm ... cahaya ... betgerak cepat
ke arahku ... astaga!

Dr. N: Ada apa?

s: (gembira) Pam(/n Cbarlie! (de1z!!,all st/at'a keraJ) Pamml CbtllJie)


akn ada di sim'!

Dr. N: Mengapa orang istimewa inilah yang pcrtama-tama


datang mcnemuimu?

S: (dengall J/lara lamett-Iatl/at) Pamall CI)arlie) ak" kall,!!,ulI sekal;


padamn.

Dr. N: (sa)la 1!ICIlglllm~giPertaJl)li1(/!I tadz)


Ketibaall oG\ 31

s:Karena, Paman Charlie-Iah yang paling aku sayangi dari


scmua kerabatku. Ia wafat saat aku masih keeil dan aku tidak
pernah bisa melupakan kesedihanku. (di Jelmab tanab pertalliafl
di NeuraJka, da/am ke/Jidllpalt /ampil1lJl}a]atlcg teruartl)
Dr. N: Bagaimana kamu bisa tahu bahwa ia adalah Pam an
Charlie? Apakah ia mcmiliki ciri khas yang kamu kenali?

S: (Jltbjek 1IJcngge/iat-gelitit dellgati gembira di ktmitl}a) Tentu,


tcntu-seperti yang selama ini kuingat-ecria, baik hati,
menarik-ia berdiri di sampingku. (uerdecak)

Dr. N: Apakah ada yang lueu?

S: Paman Charlie masih segendut dulu.


Dr. N: Dan apakah yang selanjutnya ia lakukan?

S: Ia tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku ....

Dr. N: Apakah artinya ia memiliki semacam tubuh, lengkap


dengan tangannya?

S: (tertaJl/a) Hmm, ya dan tidak. Aim melayang ke sana kemari;


begitu juga dia. Dalam pikiranku ... ia menampakkan diri
seutllhnya padaku ... dan yang paling jelas kulihat adalah ...
tangannya terulur ke arahku.

Dr. N: Mengapa ia mengulurkan tangannya padamu seeara


termaterialisasi?

S: (terdiam) Untuk ... menghiburku ... untuk mem-


bimbingku ... lebih jauh memasuki eahaya itu.

Dr. N: Lalu, apakah yang kamu lakllkan?

S: Aim pergi bersamanya dan kami mengenang masa-masa


indah kami saat bermain bersama di tumpukan jerami di
tanah pertanian itu.

Dr. N: Ia memperkenankanmu llntuk melihat semua ini di


dalam pikiranmu, agar kamu mengenalinya?
32 ,'tr Journey of Souls

s: Ya ... seperti yang selama ini aku kenali dalam kehiclup-


anku yang terakhir. .. agar aku tidak takut. Ia tahu bahwa
aku masih sedikit trauma atas kematianku. (.whjek lIJeIJillggal
seketika dalam sebttah kecelakaan lalll lintas)
Dr. N: Kemudian, tepat sesudah kematianmu, berapa pun
banyaknya kematian yang mungkin sudah kita alami dalam
kehidupan lain, adakah kemungkinan kita merasa agak taku t,
sampai kita terbiasa lagi dengan alam roh?
S: Sebenarnya bukan murni rasa takut-bukan-mungkin
lebih cocok disebut gelisah. Perasaan itu terus berubah-ubah.
Kecelakaan mobil itu membuatku mati dalam kondisi tidak
siap. Aku masih agak bingung.
Dr. N: Baiklah, mari kita maju sedikit. Apakah yang sekarang
Paman Charlie lakukan?
S: Ia mengajakku ke. " tempat yang jadi tujuanku ....
Dr. N: Pad a hitungan ketiga, ayo kita pergi ke sana. Satu,
dua, tiga! Ceritakan padaku apa yang terjadi.
S: (terdiam lama) Ada ... orang lain di sekitarku ... dan mereka
terlihat. .. bersahabat ... saat aIm melayang mendekati ...
sepertinya mereka menghendaki aku bergabung dcngan
mereka.

Dr. N: Lanjutkan mendekati mereka. Apakah kamu


mendapatkan kesan bahwa mereka sedang menunggumu?
S: (rekoleksz) Ya! Fad a kenyataannya, aku menyaclari bahwa
aku pernah bersama mereka sebelum ... (terdia1!l) Tidak)ja1lgml
pergi!
Dr. N: Apakah yang sedang terjadi?
S: (safJgat sedib) Faman Charlie meninggalkanku. Kenapa ia
pergi?
Dr. N: (sqya mengbentikan dialog lmt1lk mulai menerapkaJI teknik
penenan,gan slandar dalam sitlfasi ill i) dan keJ)Jlldiall ka!)Ji
Ketibaall ocf, 33

JlJe/aJ!jutkall) Lihatlah lebih dalam lagi memasuki pibran


batinmu. Kamu harus mencaritahu alasan Pam an Charlie
meninggalkanmu saat ini.

S: (!ebil) relaks, tetapt' diJ}Jarnai pel!Jesalan) Ya ... ia berdiam di


suatu ... temp at yang berbeda dari tempatku ... ia datang
hanya untuk menjumpaiku ... untuk mengajrrkku kemari.

Dr. N: Kurasa aku mengerti. Tugas Paman Charlie adalah


menjadi orang pertama yang menjumpaimu sesudah
kematianmu dan memastikan apa kamu baik-baik saja. Aku
ingin tahu apa sekarang kamu merasa lebih baikan, dan
semakin merasa lebih baikan di rumah nanti.

s: Ya. Itulah alasan Pam an Charlie meninggalkanku di tengah


roh-roh lain.

Ada fenomena ganjil tentang alam roh, yaitu bahwa orang-orang


yang penting bagi bta semasa hidup bta selalu dapat menyambut
bta, walaupun mereka sudah menjalani kehidupan lain dengan
tubuh yang baru. Keadaan ini akan dijelaskan pada Bab G. Pada
Bab 10, saya akan membahas kemampuan roh untuk memecah
esensi sehingga mereka dapat berada di dalam lebih dari satu tubuh
pada waktu yang bersamaan di Bumi.
Biasanya pada tahap di dalam perjalanan roh ini, beban fisik
dan mental yang masih dibawa-bawa berkurang karena dua alasan.
Pertama, bukti akan adanya tatanan drrn keselarasan yang dengan
hati-hati diciptakan di alam roh, telah memulihkan ingatan tentang
apa saja yang telah bta tinggalkan di alam roh sebelum kita memilih
kehidupan fisiko Kedua, munculnya dampak besar dari perjumpaan
dengan orang yang tadinya bta pikir tidak akan pernah kita jumpai
lagi setelah mereka meninggal di Bumi. Berikut ini sebuah contoh
lain.
34 ri/' Journey of Souls

t7:r KASUS 7 oe..

Dr. N: Karena kamu telah mendapatkan kesempatan untLlk


menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarmu di alam rob,
ceritakan padaku tentang pengarub temp at ini terbadapmu.
S: Tempat ini begitu ... hangat dan nyaman. AIm lega bisa
menyingkir dari Bumi. Yang kuinginkan hanyalah tinggal di
sini selamanya. Tidak ada ketegangan atau kekhawatiran.
Yang ada hanyalah rasa tenteram. AIm hanya melayang ...
sangat menyenangkan.
Dr. N: Sewaktu melanjutkan melayang, apakah kesan terkuat
yang kamu tangkap ketika melewati gerbang spiritual?
S: (terdialll) Perasaan famili er.
Dr. N: Apa yang membuatmu merasa familier?
S: (sete/ab ragtt sf!jenak) Hmm ... orang ... teman ... ada di sini,
kurasa.
Dr. N: Apakah kamu melihat orang-orang ini sefamilier
orang-o rang di Bumi?
S: Aku ... merasakan sensasi akan kehadiran mereka ...
ora ng-orang yang aku kenaI. ...
Dr. N: Baiklah, teruslah bergerak. Apakah yang sekarang
kamu !ihat?
s: Cahaya ... lembut ... mirip awan.
Dr. N: Saat kamu bergerak, ap akah cahaya io1 masih terlihat
sama seperti sebelumnya?
S: Tidak, cahaya itu mengembang ... sekumpulan energi ...
dan aku tahu cahaya itu adalah sekumpulan orang!
Dr. N: Apakah kamu bergerak menghampiri mereka, atau
merekalah yang menghampirimu?
Ketibaan <.§, 35

s: Kami saling melayang mendekat, tapi lajuku menjadi Iebih


lambat daripada laju mereka karena ... aku merasa tidal< pasti
ten tang apa yang hams aim lakukan.
Dr. N: Santai saja dan teruslah bergerak sambil mclaporka n
segala hal yang kamu lihat padaku.
S: (terdiam) Sekarang aku melihat sosok-sosok berbentuk
separuh manusia-hanya dari pinggang ke atas. Tubuh
mereka juga tembus pandang ... aim bisa melihat menembus
tubuh mereka.
Dr. N: Apakah kamu melihat cirl fisik apa pun pada sosok-
sosok ini?
S: (dengan takut) Mata!
Dr. N: Apakah kamu hanya melihat mata?

S: ... sam'ar-samar seperti ada bentuk mulut-bukan. (panik)


Semua mata itu sekarang mengitariku ... semakin dekat . ...

Dr. N: Apakah setiap entitas memiliki dua mata?

S: Ya.
Dr. N: Apakah mata ini sama dengan mata manusia yang
memiliki iris clan pupil?
S: Tidak ... b erbecla ... mata ini ... lebih besar. .. buhtan
hitam ... mengeluarkan cahaya ... ke arahku ... memasuki
pikiranku. " (ketlllldiall dengan tarikaJl lIapas lega) oh!
Dr. N: Lanjutkan .

S: Aku mulai mengenali mereka-m e reka sedn ng


mengirimkan citra ke dalam benakku-berbagai pikiran
tentang diri mereka scndiri clan,., sosok-sosok itu berubah
wujud ... m enj adi orang!
Dr. N: Orang dengan ciri-ciri fisik manu sia?

S: Ya. Oh, .. lihat! Itu dial


36 ;ty. JDunley of Souls

Dr. N: Apakah yang kamu lihat?

s: (mula; fertall/a dan mcnangis pada saatyang soma) Kurasa itu ...
ya-itu Larry-ia berdiri paling depan-ia adalah orang
pertama yang benar-benar aku lihat ... Larr:y . .. Larry!

Dr. N: (setelab lIJemberikall keseJllpatan pada subjek lIt1tllk


beristirahat sebentar) Apakah entitas roh Larry berada di depan
sekumpulan orang yang kamu kenal?
S: Ya, sekarang aim tahu bahwa orang-orang yang paling
ingin aim jumpai berdiri paling depan ... beberapa temanku
yang lain berada di belakang.

Dr. N: Apakah kamu bisa melihat mereka dengan jelas?

S: Tidak, orang-orang yang berdiri di belakang terlihat. ..


kabur. .. jauh ... tetapi, aku merasakan sensasi kehadiran
mereka. Larry berada di depan ... kini mendatangiku ...
Larry!
Dr. N: Larry adalah suamimu dalam kehidupan lampau, yang
pernah kamu ceritakan padaku?

S: (sll!:lek burtt-bllnt IllenjauJab) Ya, dulu kami memiliki


kehidupan bersama yang sangat membahagiakan-Gunther
sangat tegar-semua orang di keluarganya menentang
perkawinan kami-Jean desersi dari Angkatan Laut untuk
menyelamatkan aku dari kehidupanku yang buruk di
Marscilles-selalu menginginkanku.

Subjek ini begitu gembira melihat semua kehidupan lampaunya


bertemu di satu titik. Larry, Gunther, dan Jean sama-sama mantan
sllami, tetapi merupakan pasangan roh yang sama. Saya bersyukur
karena kami sempat untuk terlebih dahulu membahas ten tang siapa
mcreka ini dalam beberapa sesi, sebelum kami memasuki periode
rekoleksi di alam roh. Selain Larry (suami Amerika subjek dalam
kehidupan terbarunya), Jean adalah seorang pelaut Prancis pada
Ketibaan ","\ 37

abad kc-19, seclangkan Gunther adalah putra dari sebuah keluarga


aristo kratJerman yang hidup pada abad ke-18.

Dr. N: Apakah yang kalian berdua sekarang lakukan?

S: Berpelukan.
Dr. N: Jika pihak ketiga melihat kalian sedang berpelukan
saat ini, apakah yang akan ia lihat?
S: (tidak ada jawaban)
Dr. N: (stl/:jek begitu tengge/am dalam pe!jlfmpaan dengan pasangan
rolJllya sehingga air mala membasahi J])ajahnya. S qya mcmmggll
sebentar dati kemudian me11coba lagt) Bagaimana kamu dan Larry
akan terlihat di mata orang yang mengamati kalian saat ini
di alam roh?
S: Kurasa . .. mereka akan melihat. . . dua massa cahaya terang
yang saling memusari .... (sul?jek mulai merasa tenang dan sqya
llIctJ/bantu mCl1yeka air mata dari l])qjahlrya dcngan sebclai lisu)
Dr. N: Apakah makna dari hal ini?

S: Kami berpelukan .. . menyatakan cinta ... saling ter-


hubung ... hal itu membuat kami bahagia.
Dr. N: Setelah bertemu pasangan rohmu, apakah yang
sdanjutnya terjadi?
S: (slIl!Jek JIIcnccngkcram eral-eral lengan kursinya) Oh-mereka
semua ada di sini-tadinya akll hanya merasakan kehadiran
mcreka. Kini ada lebih banyak orang mendekatiku.
Dr. N: Apakah hal ini terjadi setelah suamimu mendekatimll?

S: Ya ... JIm! Ia menghampiriku ... aim sangat menn-


dukannya ... 01), Bu . . .. (subjek ?lIlilai menallgis lagt)
Dr. N: Baiklah ....
38 roY' Journey of Souls

s:Oh, to long jangan bertanya apa-apa dulu padaku seka-


rang-aku ingin menikmati .... (.wbjek talllpak tenggeiat!! di
cialam jJerbillCclngml ttlJljJa kala dcngall ibllllya di kebidttpml /a1!lpalt)
Dr. N: (sczya t!!ClIllllggJl sebm!m) Baiklah, aku tahu kamu sedang
111cnikrnati perjumpaan ini, tetapi aku perlu bantuanmu
untuk mcngetahui apa yang sedang terjadi.
s: (dengCltl mara lin/) Kami ... kami barn saja berpelukan ...
rasanya senang sekali bisa bersamanya lagi ....

Dr. N: Karena kalian tidak punya tubuh, bagaimana eara


kaEan berpelukan?

s: (dCIIgatl tarikatl napas kcsa0 Tentu saja kami saling menye-


limuti dengan eahaya.

Dr. N: Beritahu aku seperti apa rasanya berpelukan itu, bagi


roh?

s: Seperti terbungklls dengan selimllt einta yang bersinat


tcrang.

Dr. N: Ternyata begitu, lalu ....

s: (subick mClllotoJlg tt({(pan sc!ya dwgan tall'a keras karma menget/ali


seseoraniJ Tim! ... itu adikku-ia meninggal di usia muda
(/mgge/a//! pada Nsia 14 talm1l dala1!l kebidupan terakbirt!)la).
Senang sckali bisa melihatnya di sini. (stlljek tIle/atllbaikaJ!
tangannya) Dan itu ada sahabatku Wilma-dati tumah
tetangga-kami sedang menettawakan (Olvok sebagaimana
dulu kami lakukan sambil duduk-duduk di loteng rumahnya.

Dr. N: (rete lab mbjck l!leI!)Icblltkatl bibillya dan beberapa teJJlafl1!)1a


!ain) Apa saja yang menurutmu memengaruhi urutan
](ltlg
orang yang datang kcmari untuk menyalamimu?

s:
(terri/at!!) Seberapa besar arti kami bagi satu sama lain,
pastinya.
Ketibaan o<f, 39

Dr. N: Walaupun dengan beberapa orang, kalian telah


bersama-sama menjalani banyak kehidupan, semen tara
dengan yang Iainnya, kalian mungkin hanya bertemu dalam
sa m atau dua kehidupan?

S: Ya ... dan aku paling sering bcrsama suamiku.

Dr. N: Apakah kamu melihat roh pembimbingmu di suatu


tempat di sekitarmu?

S: Ia ada di sini. AIm melihatnya rnelayang agak rnenjauh. Ia


juga kenaI dengan sebagian ternanku ....

Dr. N: Mcngapa kamu rnenyebut roh pernbirnbingmu "him"


(kata ganti orang kedua laki-laki)?

S: Kita selalu rnemperlihatkan apa yang kita inginkan dari


diri kita sendiri. Ia selalu rnuncul di depanku dengan sifat
111askulin. Itll ticlak jadi soal dan sangat wajar.

Dr. N: Apakah ia juga rnengawasirnu dalam semua


kehidupanmu?

S: Tentu, dan juga sesudah kernatian ... di sini, dan ia selalu


mcnjadi pelinclungku.

Panitia penyarnblltan suclah disusun sebelum kita memasuki alam


roh. I ' asus ini rnemperlihatkan betapa menggembirakannya wajah-
wajah familier bagi roh ya ng belum matang dan baru saja memasuki
alam roh. Saya melihat adanya selisih jumlah entitas yang menunggll
dalam panitia penyambutan setelah setiap kehidupan. \'Valaupun
format perjumpaan itu bervariasi, tergantung kebutuhan khusus
dari tiap roh, saya mendapati bahwa tidak ada yang tidak tentu
dari para kerabat spiritual kita, yang mengetahui dengan pasti kapan
kita abn tiba sekaligus tempat untuk menjumpai kita setelah
ketibaan kita di alam roh.
Kcrap kali, cntitas yang berarti bagi kita akan menunggu
ketibaan kita dengan mengambil posisi sedikit eli depan para entitas
lain yang ingin membantu ketika kita melintasi gerbang spiritual.
40 (t., Journey of Souls

Ukuran panitia penyambutan tidak hanya berubah bagi setiap orang


setelah setiap kehidupan, tetapi juga berkurang drastis hingga nyaris
ke angka nol bagi roh yang sudah matang, di mana penghiburan
spiritual tidak terlalu dirasa periu. Pad a akhir bab ini, KaSLlS 9 abn
menjadi contoh clat·i perjalanan spiritual ini.
Kasus Gdan 7 sam:1-sama mewakiE salah satu dari ketiga cara
bagaimana roh orang yang baru meninggal akan disambut di alam
roh. Dua roh ini disambllt segera sesudah kematian oleh sesosok
entitas berpengaruh besar, yang diikuti oleh sejumlah entitas lainnya
yang lebih keeil pengarubnya. Kasus 7 mengenaE orang-orang di
sekitarnya lcbih cepat dari Kasus 6. Ketika kita bertemu dengan
roh-roh ini segera seslidah kematian, kita akan mendapati bahwa
mereka pernah menjadi pasangan, orangtua, kakek atau nenek,
kakak atau adik, paman atau bibi, sepupu, atau sahabat ken tal dalam
berbagai kehidupan larnpau kita. Saya pernah menyaksikan suatu
pemandangan emosional yang mengharukan, yang melibatkan
subjek saya pada tahap perjalanan ini.
Perjumpaan enl0sional yang terjadi di antara roh-roh pada
tahap perjalanan spiritu<ll ini hanyalah suatu pengenalan atas tempat
kita sekarang eli cbbm sekclompok entitas tertentu, terkait dengan
tingkat perkembangan roh kita. Perjumpaan ini akan menghadirkan
sualu klimaks emosionallain bagi subjek, di dalam rekolcksi atas
sadar mereka. Persiapan organisasional yang bersifat spiritual ini,
termasuk bagaimana kclompok dibentuk dan diselaras-silangkan
dengan para entitas lainnya, akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
Untuk S:1at ini, pcnting bagi kita untuk memahami bahwa
entitas penyambut belulII telltll menjadi bagian dari kelompok
pembelajaran kita di alam roh. Ini dikarenakan semua orang yang
pernah ahab dengan kita dalam kehidupan, tidak berada pada
tingkat perkembangan yang sama. l-Ianya karena mereka memilih
untuk menjumpai kita segera sesudah kernatian dengan penuh cinta
dan kcbaikan, tidak bcrarti mercka akan sepenuhnya ikut ambil
bagian di dalam kdompok pembelajaran spiritual kita ketika kita
tiba pada tujuan akhir dari perjalanan ini.
Ketibn{lll.....,~ 41

Sebagai contoh, pada Kasus 6, Paman Charlie jelas-jelas meru-


pakan roh yang lebih matang daripada subjek saya dan bahkan
telah bertindak dalam kapasitas sebagai roh pembimbing. Jelas
terlihat di mata saya bahwa salah satll tugas utama roh Paman
Charlie adalah membantu Kasus (j sebagai seorang anak dalam
kehidupan yang baru saja bcrakhir, dan tanggung jawabnya
berlanjut segera sesudah kematian subjek. Dengan Kasus 7, kontak
pertamanya yang penting adalah Larry, yaitu sesosok pasangan
roh yang tingkat perkembangannya setara dengan subjek.
Perhatikan pula dalam Kasl1s 7, bahwa roh pembimbing subjek
tidak hadir di tengah-tengah para mantan kerabat dan temannya.
Bagaimanapl1n, seiring waktu, terdapat sejumlah indikasi bahwa
roh pembimbing akan mengatur keseluruhan proses perjumpaan
itu tanpa menampakkan dirinya. Saya meEhat hal ini pada banyak
kasus.
Cara kedua di mana kita dijumpai segera sesudah kematian
akan melibatkan suatu perjumpaan yang hening namun berarti
dengan sesosok roh pembimbing, di mana entitas lain tidak
langsung mcnampakkan diri, seperti pada Kasus 5. Kasus 8
mcmbahas lebih lanjut tcntang perjumpaan seperti ini. Jenis
perjumpaan seperti apa yang akan benar-benar kita alami sesudah
kematian tampaknya melibatkan gaya l1nik dad roh pembimbing
kita, yang disesuaikan dengan kebutuhan karakter individu kita.
Saya melihat babwa durasi perjumpaan pertama dengan rob
pcmbimbing akan bervariasi setelah setiap kebidupan, tergantung
dari kondisi kehidupan itu.
Kasus 8 memperlihatkan bubungan yang teramat akrab
dengan roh pembimbing. Banyak roh pembimbing ini memiliki
nama yang terdengar asing di telinga, sedangkan roh lainnya
memiliki nama yang bias a-bias a saja. Menarik sekaE melihat betapa
istilah religius tua "malaikat pelindung" dewasa iill digunakan secara
metafisik untuk merujuk rada scsosok roh yang empatik.
Sejujurnya, istilah ini pernah saya anggap penuh dengan harapan
bocloh dan mewakiE suatn mitologi yang ketinggalan zaman, yang
42 00 Journey of Souls

tidak coeak untuk dunia modern. Kini saya sudah menyingkirkan


anggapan lama saya ten tang malaikat pelindung itu.
Saya berulang kali diberitahu bahwa roh itu bersifat androgini
(tidak berjenis kelamin), namun demikjan, para subjek menyatakan
bahwa jenis kelamin bukanlah faktor yang tidak penting. Saya telah
mendapati bahwa roh mampu dan benar-benat nlenampilkan citra
laki-laki atau perempuan secara mental pada entitas lain, sebagai
bentuk pilihan identitas. Ka sus 6 dan 7 menunjukkan pentingnya
bagi roh yang baru saja tiba untuk melihat "wajah-wajah" familier,
yang diperlihatkan melalui gender. Hal ini juga berlaku bagi kasus
berikut ini. Alasan lain mengapa saya memilih Kasus 8 adalah untuk
menunjukkan bagaimana dan mengapa roh memilih untuk
menampakkan diri secant visual cialam wujud manusia pada roh-
roh lainnya cii alam roh.

~ KASUS 8 -e-,

Dr. N: Sekarang kamu baru saja mulai untuk benat-benar


meninggalkan tataran astral Bumi, dan sedang bergerak lebih
jauh memasuki alam roh. Aku ingin kamu menceritakan apa
yang kamu rasakan.

s: Keheningan ... begitu tcnteram . ...

Dr. N: Apakah ada orang yang datang menemuimu?

S: Ya, temanku Rachel. 1a selalu mendampingku setelah aku


mati.

Dr. N: Apakah Rachel adalah pasangan roh yang pernah


bersamamu dalam kehidupan lain, atau apakah ia adalah
entitas yang selalu berada di sini?

S: (agak marah) 1a tidak se/a/t! berada di sini. Tidak, ia sering


bersamaku-di dalam pikiranku- kapan pun aku mem-
butuhkannya. Ia adalah roh pelindungku sendiri. (dellgatl
kebatlggaatl yang berball posesij)
Ketiuaa11 "'" 43

C -ililii/I/: ](aLlktcristik roh pcmbimbing yang berbech cbri


P:ls:lI1gan roh dan clltitas pcnoiong lainnya akan dibahas pada 1
Bab 8.

Dr. N: Mengapa kamu menyebut entitas ini "sJJe" (kata ganti


orang kcclua pcrempuan)? I3ukankah roh itu tidak bcrjenis
kebn.in?

s: ltu betul- sceara harfiah-karena kita dapat memiliki


karakteristik dad kedua jenis kelamin. Rachel ingin
mcnampakkan dirinya padaku sebagai seorang perempuan
dengan tujuan orientasi visual, dan ini adalah kemampuan
mental.

Dr. N: Apakah kamu tcrkunci pad a karakteristik laki-laki


atau pcrempuan selama berada di dalam eksistensi spiri-
tualmu?

s: Tidak. Sebagai roh, akan ada masa-masa di dalam eksis-


tcnsi kita, ketika kita condong ke salah satu gender. Keeen-
derungan abmi ini selalu berubah-ubah.

Dr. N: Tulong dijelaskan bagaimana roh Rachel menam-


pakkan dirinya padamu saat ini.

S: (r!ell,~(ill JI/llra /irilJ) Seorang perempuan muda ... seba-


gaimana aku ingaL ... bertllbuh keeil, agak ringkih ... raut
wajah yang tcguh ... dcngan begitu banyak pengetahuan dan
cinta.

Dr. N: Jadi, kamu pernah mengcnal Rachel di Bumi?

s: (JIICI!!(/}}.'(/{; del!,~(/II J1osta{~i{/) Pada suatu ketika di mas a lalu,


ia akrab dengankll dalam kchidupan ... kini ia menjadi roh
pclindungku.

Dr. N: Apakah yang kamu rasakan saat memandangnya?

s: Kctenangan ... keclamalan ... cinta ....


44 i'!r Jotinley of Souls

Dr. N: Apakah kamu dan Rachel bcnar-benar saling


memandang menggunakan mata, dengan cara manusia?

s: (ragll) Semacam itu ... tetapi berbecla. Kamu bisa melihat


pikiran di balik scsuatu yang kita sebut mata, karena itulah
yang kita ketahui di Bumi. Tentu saja, kita juga dapat
melakukan apa dilakukan manusia di Bum!.

Dr. N: Apa saja yang dapat karnu lakukan eli ]3umi dcngan
matamu, yang juga clapat dilakukan di alam rob?

s: Saat kamu menatap ke dalam mata scscorang-bahkan


orang yang baru saja kamu kenaI-dan mcndapati kilatan
sinar yang pernah kamu lihat. .. yah, hal itLl mcmberitahukan
sesLlatu tentang mereka kepadamu. Sebagai manusia, kamu
tidak tahu alasannya-tetapi rohmu selalu ing:lt.

Catatan: Saya pernah mendengar tentang sinar ielentitas


spiritual in1 terefleksi eli mata manLlsia dari scorang pasangan
roh, yang terungkap deng:l11 berbagai cara dari banyak subjek.
Akan halnya saya, saya pernah dengan sadat mengalami
orientasi ins tan ini sekali dalam hid up, ketika L1ntuk pcrtama
kalinya saya melihat istri saya. Dal11paknya sangat

Lmcngejutkan, sekaligus agak mcnakutkan.

Dr. N: Apakah kal11u bcrmaksuel mengatakan bahwa


terkadang di Bumi, ketika dua orang saling menatap, mcrcka
mungkin akan mcrasa pernah saling mcngenal?

S: Ya, itulah deja 1111.

Dr. N: Mari kita berfokus kembali pada Rachel eli alal11 roh.
Jika roh pelindungmu tidak memproyeksikan citcl dirinya
dalam rupa manusia kepadamu, akankah kamu tetap clapat
mcngenalinya?
Ketibaall "<>"-. 45

s: Hrnrn, biasanya kita schill clapat rnengenali satu sarna


lain rnelalui pikiran. I-Ianya saja, proycksi seperti ini lebih
rnenyenangk an. j\ku tahu keclengarannya m e mang gila,
tetapi ini ... masalah kenaI atau tidak kenaI. .. ll,elihat seraut
wajah famili er akal1 rnembuatmu tcnal1g.

Dr. N: Jadi, melihat ciri manusia pada diri orang yang karnu
kenaI dalarn kehidupan lampau itu akan rnembantu, apalagi
selama periode penyesuaian diri tepat sesudah karnu
meninggalkan Burni?

S: Ya, karena kalau tidak bcgitu, pada awalnya karnu akan


sedikit merasa kehilangan ... kes epian ... dan mungkin juga
kebingungan ... rnelihat orang dalarn rupa rnanusia mereka
saat bidup, kini m e mbantuku lebih cepat beradaptasi
daripada ketika dahulu aleu kembali ke temp at ini untuk
pertama kalinya, dan bcrjumpa Rachel selalu memberiku
sernangat yang besar.

Dr. N: Apakah Rachel menampakkan dirinya padamu dalam


rupa rnanusia tepat sesudah setiap kematianrnu di Bumi,
sebagai cara untuk membantumu mcnyesuaikan diri kembali
dengan alam rob?

S: (det/gall tJlalitap) Oh, tentu-ia melakukannya! Dan ia


memberiku rasa aman. Aku me rasa Iebih baikan saat aku
juga melihat orang lain yang pernab aku kenaI. ...

Dr. N: Apakah kamu berbieara dengan orang-orang ini?

S: Tidak seorang pun berbicara, kami berkornunikasi dengan


pikiran.

Dr. N: Seeara telepatis?

S: Ya.
Dr. N: Dapatkab roh melakukan pereakapan pribadi, yang
tidak dapat secara telepatis ikllt didengar oleh rob lain?

S: (terdialll) ... dengan tujuan kcakraban, ya.


46 rv> Journey of Souls

Dr. N: Bagaimana caranya?

S: Dengan sentuhan- cara ini disebut komunikasi sentuhan.

Catatan: Manakala dua roh sedemikian berdekatannya satu


sarna lain sehingga saling bersentuhan, subjek mengaku
1
dapat mengirimkan pikiran pribadi melalui sentuhan yang
terjadi di an tara mereka berupa "impuls suara elcktrik".
Pada sebagian besar contoh, subjek terhipnosis tidak mall
berbicara dengan saya mengcnai rahasia pribadinya.

Dr. N: Tolong dijelaskan bagaimana, sebagai roh, kamu


dapat mempertahankan ciri manusia.
S: Dari ... massa energiku ... aim hanya memikirkan ciri yang
aku inginkan ... tetapi aku tidak tahu apa yang membcriku
kemampuan untuk melakukannya.
Dr. N: Baiklah kalau begitu, tolong clijelaskan mengapa kamu
dan roh-roh lainnya memproyeksikan ciri tertentu pada saat
yang berlainan?
S: (terdiaJlJ lama) Itu tergantung dari tempatmu bemda eli
tengah pergerakanmu di sekitar sini ... bpan kamu melihat
roh lain ... dan kondisi pikiranmu.
Dr. N: Itulah yang ingin aku ketahui. Terangkan lebih lanjut
ten tang orientasi.
S: Begini, orientasi tergantung pada ... perasaan seseorang
saat kamu berjumpa dengan mereka di sini. Mereka akan
menampakkan padamu apa yang JJJereka ingin agar kamu
lihat dari diri mereka dan apa yang mereka rasa ingin kallltt
lihat. Orientasi juga tergantung pada situasi perjumpaanmu
dengan mereka.
Ketibaall c,,"-, 47

Dr. N: Apa kamu dapat lebih spesifik? Situasi apa saja yang
dapat menyebabkan bentuk-bentuk energi ini termaterialisasi
elengan suatu cara tertentu di mata roh lain?

s: Itulah perbedaan antara keberaelaanmu eli wilayah mereka


elan keberadaanmu eli wilayahmu sendiri. Mereka dapat
memilih untuk menampakkan padamu suatu ciri di satu
wilayah, semen tara di wilayah lain kamu mungkin akan
melihat ciri yang lain.

Cataian: "Wilayah" spiritual akan dibahas seiring elengan per-


jalanan lebih lanjut kita memasuki alam roh.

Dr. N: Maksudmu, roh dapat menampakkan padamu seraut


wajah eli gerbang masuk alam roh, dan suatu citra lain dalam
situasi lain kelak?

s: Benar.
Dr. N: Kenapa begitu?

S: Seperti yang tadi kukatakan padamu, banyak dari cara


kita menampakkan diri pada entitas lain tergantung dari apa
yang sedang kita rasakan ... dari hubungan seperti apa yang
kita miliki dengan seorang tertentu, dan di mana kita berada.

Dr. N: Tolong beritahu apa aku sudah memahami semua


ini dengan tepat. Identitas yang saling diproyeksikan oleh
roh tergantung dari waktu dan lokasi di alam roh, juga
suasana hati, dan mungkin situasi psikologis dari pikiran
masing-masing ketika mereka berjumpa. Begitukah?

S: Tepat, dan hal itu terjadi pada kedua belah pihak ... itulah
kesalingterhubungan.
Dr. N: Lalu, bagaimana kita bisa mengenali katakter yang
sesungguhnya dati sesosok roh, dcngan scgaJa perubahan
citra masing-masing ini?
48 i!>o Journey of Souls

s: (fertaJ})a) Citra yang kamu proyeksikan tidak akan pernah


bisa menyembunyikan siapa dirimu yang sesungguhnya dari
kami. Bagaimanapun, hal ini tidak sarna dengan emosi yang
kita kenai di Bumi. Di sini, hal ini lebih ... abstrak. Alasan
kita memproyeksikan ciri dan pikiran tertentu ... berangkat
dari suatu ... kesepakatan gagasan.
Dr. N: Gagasan? Maksudmu, sentimenmu pada saat itu?
S: Ya ... semacam itu ... brena ciri manusia ini merupakan
bagian dari kehidupan fisik kita di tempat lain ketika kita
menemukan berbagai hal ... dan mengembangkan gagasan . ..
semua ini adalah ... variasi yang dapat kita gunakan di sini.
Dr. N: Hmm, jika dalam setiap kehidupan lampau kita
memiliki wajah yang berbeda, lalu wajah mana yang akan
bta pakai dalam jeda antarkehidupan ini?
S: Kita menyatukannya. Kamu akan memiliki ciri yang paling
dikenali oleh orang yang akan bertemu denganmu,
tergantung dari apa yang ingin kamu komunikasikan.
Dr. N: Bagaimana dengan komunikasi tanpa mempro-
yeksikan ciri?
S: Tentu saja kita bisa melakukannya-itu lumrah-hanya
saja aku bisa lebih cepat terasosiasi secara mental dengan
orang melalui ciri.
Dr. N: Apakah kamu lebih sub memproyeksikan ciri wajah
tertentu?
S: Hmm ... aku sub wajah yang berkumis ... dengan rahang
sekokoh batu ....
Dr. N: Apakah yang kamu maksud adalah saat kamu menjadi
Jeff Tanner, si koboi Texas dalam kehidupan yang pernah
kita bicarakan?
S: (fertalva) Ya, ya-selain itu aku juga pernah punya wajah
yang mirip dcngan wajah Jeff dalam kehidupan lain.
Ketibaall "'-"', 49

Dr. N: Tetapi, kenapa harus Jeff? Apakah hanya karena ia


adalab dirimu dalam kehidupan lampau?
S: Tidak, tetapi karena aku merasa nyaman sebagai Jeff.
Kehidupanku itu bahagia dan tidak rumit. Wah, aIm benar-
benar keren! Wajahku mirip model iklan rokok yang biasa
kamulihat di sepanjang jalan to!' (berdecak) SebagaiJeff, aku
senang memamerkan kumis tebalku.
Dr. N: Tetapi ciri itu hanya diambil dari satu kehidupan.
Orang yang tidak terasosiasi denganmu dalam kehidupan
itu mungkin tidak akan mengenalimu di sini.
S: Oh, mereka akan langsung tahu bahwa ini adalah aku.
Aim bisa berubah menjadi s050k lain, tetapi aku baw senang-
senangnya tampil sebagai J efE.
Dr. N: Jadi, semua irri ada hubungannya dengan apa yang
pernah kamu katakan ... bahwa kita semua sesungguhnya
hanya memiliki satu identitas, sebanyak apa pun ciri wajah
yang dapat kita proyeksikan sebagai roh?
S: Ya, kamu melihat semua orang sebagaimana aclanya
mereka. Sebagian hanya ingin mempcrlibatkan sisi terbaik,
karena prasangka mereka atas pikiranmu ten tang mercka-
mereka tidak sepenuhnya menerima pandangan bahwa yang
penting adalah usaha, dan bukannya penampilan. Kami
sering geli melihat para roh memikirkan bagaimana
penampilan mereka se/Jams,!),a, bahkan memasangwajah yang
bukan wajab mcreka di Bumi, dan itu sah-sah saja.
Dr. N: Kalau begitu, apakah kita sedang membicarakan rob
yang belum matang?
S: Ya, scringnya seperti itu. Mereka bcrpeluang terhambat. ..
kita tidak akan menghakimi ... tetapi pada akhirnya mcreka
akan terbebas dari hal itu.
Dr. N: Aku menganggap alam roh seLagai lcmpat
berdiamnya kesadaran cerdas yang mahatinggi, tetapi kamu
50 16" Journey of Souls

berbicara sepertinya roh memiliki suasana hati dan sifat


narsis, seolah mereka masih hidup di Bumi?

s:(tcrtr/JIk/ terba/;ak-/;aiJak) Orang tetaplah orang, tidak jadi


sed bagaimana penampilan mereka di dunia fisiko

Dr. N: Oh, apakah kamu pernah melihat roh yang pergi ke


planet lain di luar Bumi?
S: (terdiat)j sejenak) Sekali waktu ....

Dr. N: Ciri apa saja yang ditunjukkan olell roh dari planet
lain di luar Bumi kepadamu?

S: (JJleliselak) Aku ... lebih sering berkumpul dengan encitas


yang berasal dari planetku sendiri, tetapi kita memang dapat
menampakkan ciri apa pun yang kita kehendaki untuk
berkolTIunikasi ....

Catattlrt: Mengorek informasi dari subjek yang dapat


mengingat kembali kehidupan lampau fisiknya sebagai
entitas bllkan-manusia dari planet lain, scnantiasa membuat
saya tertantang. Rdwleksi atas pengalaman ini biasanya hanya
darat dilakukan oleh roh tua yang sudah matang,
sebagaimana akan kita bahas nanti.

Dr. N: Apakah kcmampllan llntuk mcnampakkan ciri satu


sama lain sebagai roh ini adalah karunia Sang Pencipta
kcpada kita yang didasarkan pada keblltuhan spiritual?

S: Mana aku tahu-alm kall bukan Tuhan!

Komep betapa roh memiliki sisi rapuh ini mengejutkan sejumlah


orang. Pcrnyataan Kasus 8 dan subjek saya lainnya mengindikasikan
bahwa scbagian besar dari kita masih jauh dari pencapaian menjadi
maldll11k yang sempurna di alam roh. Tujllan utama dad reinkarnasi
adalah pcningkatan diri. Konsekucnsi psikis dari perkembangan
Ketiua(l1l "'" 51

kita, baik di daJam ataupun eli Juar abm roh, ad alah ianchs<Ln dati
peker jaan saya.
Kita tclah melihat pentingnya berjumpa deng,1[1 cntitas lain
ketika memasllki alam roh. Selain perjull1paan elcngan roh
pembimbing dan sejumlah cntitas familier lainnya, saya telah
menyebutkan bentuk ketiga dari perjalanan kembali kita mcmasuki
alam roh sesudah kematian. Sitllasi ini agak membingllngkan karena
roh tidak ditemui oleh siapa pun.
Walaupun fenomena ini tidak lazim terjaeli pada scbagian besar
subjek, saya masih sedikit sedih melihat subjck yang mcmaparkan
bagaimana mereka ditarik oleh suatu ku as a yang tak kasa tmata,
seorang diri menuju tujuan akhir, eli mana pada akhirnya kontak
dengan roh lain berhasil dibangun. Ini serupa dcngan mcndarat di
sebuah negeri asing yang pernah Anda kunjungi, hanya saja tidal<
ada kuli angkut atau konter informasi pariwisata untuk rnembantu
menunjukkan arah pada Anda. Saya rasa, hal yang paling menf,lClsik
pikiran saya dari jenis perjalanan ke alam roh ini adalah kurangnya
penyesuaian diri roh terhadap perubahan lingkllngan.
Pengertian saya ten tang seperti apa rasanya berada scorang
diri di gerbang alam roh dan setelah mcmasukinya, tcrnyata tidak
dim.iliki oleh roh yang memilih untuk melakukan perjalanan scorang
diri. Sesungguhnya, orang yang term as uk dalam kategori ini adalah
para pelanglang berpengalaman. Sebagai roh tua yang sudah
dewasa, mereka tampaknya tidak memerlukan sistem pendukung
awal. Mereka mengetahui persis ke mana mereka akan pergi
sesndah kematian. Saya rasa proses itu sendiri juga sudah dipercepat
bagi mereka, karcna mereka dapat tiba lebih cepat di tcmpat tujuan
daripada roh yang berhenti sebentar untuk bersua dcngan roh lain.
Kasus 9 adalah seorang subjek yang telah mengalami begitu
banyak kehidupan, yang terentang selama ribuan tahun. Sekitar
delapan kehidupan sebelum kehidupan sekarangnya, para roh
akhirnya berhenti menemuinya lagi di gerbang spiritual.
52 reP Journey of Souls

rtr> KASUS 9 "'~

Dr. N: Apakah yang terjadi padamu pada saat kematian?

s: Aku rn.erasakan sensasi keterbebasan, dan aku bergcrak


keluar tubuh dengan cepat.

Dr. N: Jelaskan ten tang keberangkatanmu dari Bumi menuju


alam roh.

s: Aku seperti ditembakkan ke atas dengan secepat blat.


Dr. N: Apakah yang dulu-dulu juga secepat itu?

S: Tidak, barn dalam beberapa kehidupanku yang terakhir.

Dr. N: Kenapa bisa begitu?

S: Aku sudah tahu jalannya, aku tidak perlu menemui siapa


pun-aku sedang terburu-buru.

Dr. N: Apakah tidak bertemu slap a pun ltu tidak


membuatmu resah?

s: (tertaJJJa) Pernah ada saatnya ketika bertemu roh lain itu


sangat membantu, tetapi aku tidak lagi membutuhkan' hal-
hal semacam itu.

Dr. N: Keputusan untuk memperkenankanmu memasuki


alam roh tanpa pendampingan itu berada di tangan siapa?

S: (/erdialll sejcnak, la/II JIlengatlgkat balm) Itu adalah ... sebuah


keputusan bersama ... antara aku dan guruku ... saat aku
mengetahui bahwa aku sudah bisa menangani sendiri segala
sesuatunya.

Dr. N: Apakah saat ini kamu tidak merasa agak kehilangan


atau kesepian?

S: Kamu pasti betcanda. Aku tidak lagi butuh bantuan. Aku


tahu ke mana akan pergi dan aku sudah tidak sabar lagi untu\.;:
tiba di sana. Aku scdang ditarik oleh scmacam magnet, dan
aku tinggal menikmati petjalanan itu.
Ketibaan ~"" 53

Dr. N: Jelaskan padaku tentang cara kerja dari proses


penarikan ini, yang akan membaWalT1U ke tcrnpat tujuan.

s: Aku dibawa dengan suatu gelornbang ... selarik sinal.

Dr. N: Apakah sinar ini adalah sinar elektromagnetik, atau


apa?

s: Hmm ... sinar ini serupa dengan gelombang radio, di mana


seseorang rnencari dan menernukan frekuensi yang tepat
untukku.

Dr. N: Maksudml1, saat iill kaml1 sedang dibimbing olch


suatu kuasa yang tidak kasatmata tanpa banyak has rat untuk
memegang kendali, dan bahwa karnu tidak dapat
mcmpercepat segala sesuatunya sebagaimana selama ini
selalu kamu lakukan sesudah kematian?

s: Ya. AIm harus pergi bersama gelombang S111ar ltLl ...


gelombang itu memiliki arah, dan aku tinggal i ku t
bersarnanya. Mudah sekali. Merckalah yang melakukannya
untukmu.

Dr. N: Siapa yang melakukannya untukmu?

s: Seseorang yang mernegang kendali ... aku kurang tahu.

Dr. N: Jadi kamu tidak rnemegang kendali. Kamu tidak


bertanggung jawab menemukan tujllanmu sendiri.

s: (Ieniiam Jejellak) Pikiranku satu frekucl1si clengan gcrakan


itu ... aku mengaLir bersama rcsonansinya .. ..

Dr. N: Resonansi? Apakah kamu mcnclengar suara-suara?

s: Ya, gelornbang sinar itu ... bergetar. .. aleu terkunci di


dalamnya.

Dr. N: Mari kita kembaLi pada pcrnyataanmu tcntang radio.


Apakah perjalanan spiritualmu dipcngaruhi oleh frekucnsi
gctar seperti kualitas resonansi tinggi, mencngah, clan
rendah?
54 ro>o JDunley of Souls

s: (tc!1{/JI/a) Ini tidak bur uk, dan aku sudah berfungsi seperti
suar cahaya dan suara ... itulah frekuensiku.

Dr. N: Rasanya agak suEt memahami bagaimana sinar dan


getaran itu menyatu untuk mcmbentuk gelombang terarah.

s: Bayangkan sebuah garputala raksasa di dalam seJubung


sinar yang berkilauan.

Dr. N: Oh, jadi di sana ada energi?

s: Kita memiEki energi-di dalam sebuah medan energi.


Jadi, hal ini bukan sekadar masalah jalur yang kita ambil. ..
kita menghasilkan set/dirt energi itu ... kita dapat mcman-
faatkan bcrbagai kekuatan ini, tergantung dari pengalaman
kita.

Dr. N: Jadi, tingkat kedewasaan bcnar-benar memberimu


unsur kendaE dalam hal arah perjalanan?

S: Ya, tetapi tidak di sini. Kelak, setelah aku mapan di sini,


aku dapat sering-sering pergi ke sama kemari seorang diri.
Saat ini, aim sedang ditarik, dan kurasa aku harns pergi
bersamanya.

Dr. N: Oke, jangan pergi dulu, dan jelaskan padaku apa


yang selanjutnya terjadi.

S: (terdialJl lama) Aku bergerak sendirian ... dibawa pulang


ke tempatku yang sesungt,ruhnya ... pergi ke tempat di mana
aIm seharusnya herada.

"
Dalam hipnosis, pikiran sadar yang analitis bekerja sama dengan
pikiran tak sadar, untuk menerima dan menjawab berbagai pesan
yang ditujukan pada ingatan terdalam kita. Kasus 9 adalah seorang
tukang listrik, sehingga ia menggunakan pemaparan teknis untuk
mengungkapkan sensasi spiritualnya. Kecendernngan subjek untuk
menjelaskan pikirannya selama perjalanan rohnya dalam bahasa
teknik ini disengaja, meskipun tidak dipaksakan, melalui sugesti
Kctibaall.c, 55

saya. ScmuCl subjck mcmbawa pcngetahuan mercka scndiri agar


siap mcnjawab pcrtanyaan saya mcngcnai alam rob. Kaslls ini
mcnggunakan hukum-hukum flsika yang sudah tidak asing lagi
baginya untuk mcnjelaskan gerakan, walaupun orang lain pernab
berkata bahwa roh bergerak cii wilayah ini dalam suatu kckosongan.
Sebelum dilanjutkan dcngan perjalanan roh memasuki alam
rob, saya ingin mcmbahas tentang entitas yang tidak bethasillolos
scjauh ini scsudah kematian flsik, atau yang akan menyimpang
dati rute pcrjalanan normalnya.
BAB4

Roh yang Tersesat

Ach banyak roll yang selanu ini sedcmikian terlukanya schingga


mercka terpisah dari . roh-roh yang bcrpulang ke sebuah fLll11ah
kcluarga sririwal. Dibandingkan dengan jumlah entitas yang
berpulang, maka jumlah roh yang abnormal ini tidak begitu besar.
Ihgaimanapun, ara yang tel::th terjadi pada mereka eli Bumi
dipandang renting karena dampak besarnya pada roh terinkarnasi
binnya.
Ada clua jenis roh yang terscsat: rob yang tidak rnenerima
kcnyataan bahwa tubuh fisik mereka sudah mati sehingga mcreka
mencntang kepulangan menuju alam roh dengan alasan pcncle-
ritaan pribadi; dan roh yang telah menjadi lemah karena [atau
mcrnikul tanggung jawab] suatu abnormalitas kriminal selama
bcrada di dalam tubuh fisiko Pada contoh pertama, ketersesatan
itu adalah pilihan dari roh itu sendiri, semen tara pada kasus kedua,
roh pcmbimbing spiritual elengan sengaja menjauhkan roh itu dati
komunikasi lebih lanjut dengan entitas lain selama periodc yang
tidak clitentukan. D:1lam kedua situasi itu, roh pembimbing dari
roh-roh ini memberikan pcngaruh besar pada rehabilitasi mereka,
58 0 0
Journey of Souls

tetapi karen a kondisi antara tiap-tiap jenis roh yang tersesat ini
sangatlah berbeda, saya akan membahasnya secara terpisah pula.
]enis pcrtama kita namakan hantu. Roh ini menolak untuk
pulang sctelah kcmatian fisik, dan sering kali menebar pengaruh
tak menyenangkan pada orang yang ingin mcnuntaskan kchidupan
fisik dengan tentcram. Roh yang tersesat ini terkadang
disalahpahami scbagai "roh jahat" karena mereka dituduh merasuki
pikiran orang dengan tujuan mcrusak. Topik seputar roh negatif
telah mcndorong dilakukannya pcnydidikan yang serius di bidang
parapsikologi. Sayangnya, bidang spiritualitas ini juga tdah menarik
salah satu unsur tak \'vajar dari roh-roh yang diasosiasikan dengan
kuasa gdap, yang akan mcngambil manfaat dati cmosi siapa pun
yang rohnya rapuh.
Roh yang tcrsesat adalah entitas yang belum dcwasa, dengan
petsoalan yang bdurn tertuntaskan dalam scbuah kehielupan
lampau di Bumi. iYIercka bclum tcntn memiliki keketabatan dengan
orang hidup yang mereka ganggu. Ada benarnya bahwa scbagian
orang elapat bcrperan scbagai penghantar yang cocok dan teseptif
bagi roh negatif yang ingin meledak-lcdakkan sifat suka menuruti
emosinya. Itu betarti bahwa seseorang yang scelang bcraela dalam
kondisi kesadaran mcelitatif dapat sewaktu-waktu menangkap
berbagai pob sinyal yang mengganggu dati cntitas tak tctinkarnasi,
yang sifat komunikasinya dapat riang atau agresif. Entitas yang
resah ini bukanlah roh pembimbing. Sejatinya, roh pembimbing
adalah roh penyembuh yang tidak abn mengganggu orang hidup
dengan berbagai pesan yang tidak ramah.
Lebih sering daripaela tidak, roh yang rcsah ini terikat pada
sebuah lokasi geografis tertentn. Para peneliti yang berspesialisasi
dalam fenomena hantu menyatakan bahwa entitas yang tcsah ini
terjebak di dalam snatu daerah tak bcrtuan eli antata tataran astral
yang lebih rendah di Bumi dan alam roh. Dari hasil pcnelitian saya
scndiri, saya tidak percaya bahwa roh-roh ini tcrsesat dalam suatu
dimensi ruang dan bahwa mereka adalah roh jahat. Mcreka mernilib
untuk tetap tinggal di dalam tataran Bumi setdab kematian fisik
untuk sementara waktu, karen a bcsarnya ketidakbahagiaan mereka.
Rolz yang Tersesat ,,-'C, 59

J\iIcnurut hemat saya, mereka adalah roh-roh yang tcrluka karena


pcrilaku mcreka menyiratkan kebingungan, keputusasaan, dan
bahkan keagresifan, hingga pada taraf di mana mereka menolak
kehadiran rob pembimbing. Kita pasti tahu babwa entitas negatif
yang tersesat ini dapat dihadapi dan diatasi dengan berbagai cara,
misalnya cksorsisme, agar mereka berhenti mengganggu makhluk
hidup. Roh yang sedang merasuki seseorang dapat dibujuk untuk
pergi dan, pada akhirnya, melakukan pcraliban yang tepat guna
memasuki alam roh.
Kalau memang alam roh ilu "terorganisir", dengan barisan
roh pembimbing yang siap menyertai bta, bagaimana mungkin
roh-rob y::mg tidak nlampu melakukan penyesuaian diri i11.i, yang
menycdot energi makhluk hidup, tetap diperkenankan untuk eksis?
Salah satu penjelasannya adalah bahwa bta masih dibcri kehendak
bebas babkan sesudah kematian. Penjelasan lainnya adalah bahwa
karena kila telah begitLl sering mengalami kepeclihan yang luar biasa
di jagad ftsik, maka segala ketidakberaturan dan perubahan spiritual
dalam suatu perjalanan normal haws pula dianti sipasi. Selain itu,
hantu hanya menyalurkan satu bagian energi, dari rohnya resah,
sernentara energi sisanya telah kembali ke alam roh untuk
melakukan penyatuan kembali. Ada kemungkinan bahwa roh tak
terinkarnasi, roh yang tidak bahagia, yang mcmerangkap dirinya
sendiri ini ada lab bagian dari suatu rancangan bcsar. Ketika, roh-
roh ini telah siap, mereka akan dibebaskan pada saat itu juga dari
tataran astral BUl11i dan didampingi mcnuju tempat mereka yang
semestinya di alam roh.
Sekarang saya akan beralib pada jenis kedua dari roh yang
resah. Mereka adalah roh-roh yang pernah terlibat dalam tindakan
jahat. Pertama-tama kita haws l11cmpertimbangkan apakah sesosok
roh pantas dianggap bersalah atau tidak bersalah, jika roh itu
menghuni otak yang jahat. Mana yang paling b ertanggung jawab,
pikiran roh atau ego manusia, atau kedllanya? Terkadang, scorang
subjek akan berkata pada saya, "Aku merasa dikuasai oleh suatu
kuasa batin yang memerintahkan agar aim melakllkan hal-hal
bur uk." Ada orang sakit mental yang mcrasa dipcngaruhi oleh
60 i2r Journey of Souls

kuasa baik dan kuasa jahat yang saling bertentangan, atas ses uatu
yang menurut mereka beracla di luar kendali mereka.
Setelah bertahun-tahun bekerja menangani pikiran atas sadar
dari subjek terhipnosis, saya tiba pada sebuah kesimpulan bahwa
paneaindra manusia dapat berpengaruh negatif terhadap
personalitas (jJS)Ic/Je) roh. Kita mengekspresikan jati diri kita yang
abacli melalui kebutuhan biologis yang dominan dan te kanan
lingkungan, yang sifatnya .remelttam ([ana) bagi roh terinkarnasi .
Meskipun tidak ada diri tersembunyi yang jahat di dalam tubuh
fisik kita, beberapa roh gagal menyesuai kan diri sepenuhnya. Orang
yang tidak selaras dengan tubuh mereka abn merasa terasing dari
cliri mereka sendiri dalam kehidupan.
Kondisi ini tidak serta merta mencegah roh dari berjuang
mati-matian untuk berhenti berbuat jahat di Bumi. Kita dapat
melihat hal ini dalam etika manusia. Penting bagi kita untuk dapat
membedakan antara apa yang mendorong kuasa negatif terhadap
pikiran kita dan apa yang tidak. Menyimak suara batin yang terkesan
rnendorong tinclakan yang m erusak diri scndiri atau orang lain,
belum tentu merupakan pertanda adanya entitas spiritual yang jahat,
kehadiran makhluk tak dikenal, ataupun roh pembimbing yang
memberontak dengan penuh kelicikan. Kuasa negatif itu berasal
dari diri kita sendiri.
Apabila tidak ditangani, dorongan kekacauan emosional yang
destruktif ini akan menghambat perkembangan roh. Bagi orang
yang pernah mengalami trauma pribadi yang belum diselesaikan
dalam hidup masih akan mcmbawa-bawa bibit kehancuran diri
ini. P enderitaan ini memengaruhi roh kita dengan suatu eara yang
membuat diri kita merasa tidak utuh. Sebagai contoh, perilaku
kecanduan yang merupakan akibat dari luka pribadi akan mewarnai
manifestasi dari scsosok roh yang sehat dan bahkan dapat
m emas ung roh itu di tubuh fisiknya sendiri.
Apakah mercbaknya tingkat kekerasan dewasa ini dapat
diartikan bahwa ada lebih banyak roh yang "kurang bercs" di masa
kini, daripada di masa laIu? Jika tidak ada jawaban lainnya, maka
budaya populasi berlebih dan budaya obat-obatan yang
Roh yang Tersesnt ~:f, 61

memengaruhi pikiran akan mendukung kesimpulan ini. Dilihat


dad sisi positif, tingkat kesadaran global di Bumi terhadap
pcnderitaan manusia tampak mcningkat.
Saya pernah diberitahu bahwa pada setiap periode sejarah yang
diwarnai pcrtumpahan darah di l3umi, ada sejumlah besar rob yang
gagal bertahan dalam melawan kezaliman manusia. Roh tertentu,
yang tubuh fisiknya telab menyumbangkan karaktcristik genetik
terhadap kondisi kimiawi otak yang tidak normal, sangat berisiko
memasuki lingkungan yang kejam. lZita telab melibat betapa anak-
anak dapat menjadi sedemikian terluka secara fisik dan cmosional
akibat kekerasan rumah tangga sehingga, setelah dewasa, n"lereka
melakukan tindak l<ekcrasan yang sama dcngan yang pernah
mereka alami tanpa rasa sesal. Karena rob tidal< diciptakan sebagai
entitas yang sempurna, maka sifat alami mercka dapat tetkon-
taminasi selama masa perkembangan kebidupan itu.
Jika tindakan buruk kita sangat serius, kita mcnyebutnya
kejahatan. Para subjek berkata bahwa tidak ada rob yang memang
ditakdi1'kan untuk jahat, walaupun mereka menerima cap jahat ini
dalam kehidupan sebagai manusia. Sisi jahat yang ckstrem dalam
did manusia dibangkitkan oleh sensasi ketidakmampuan dan
kelemahan pribadi, yang dipicu oleh posisi· sebagai korban yang
tidak berdaya. Meskipun roh yang terlibat dalam tindakan leramat
jahat ha1'us secara umum dianggap berada pada tingkat
perkembangan yang rcndah, namun tidak lantas berarti bahwa
ketidakdcwasaan rob akan mengundang perilaku kejam dari
pcrsonalitas manus.ia yang terluka. Evolusi roh ini mclibatkan suatu
proses peraliban dari kctidaksempurnaan menuju kesempurnaan,
yang didasari tingkat keberhasilan ketika menuntaskan tugas-tugas
sulit sebagai manusia dalam kehidupan berorientasi-tugas mereka.
Selain itu, ada kemungkinan roh cenderung untuk memilih
lingkungan di mana selama ini mereka masih saja mengalami
kegagalan atau kehancuran. Dengan bcgitu, semua roh dianggap
bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan oleh tubuh
fisik yang mcreka diamj.
62 rif> JDunley of Souls

Pada bab selanjutnya, kita akan melihat bagaimana roh


meninjau ulang ten tang kehidupan lampau mereka bersama roh
pcmbimbingnya, scbclum melanjutkan bertemu dcngan teman-
teman mereka. Lalu, apa yang terjadi dcngan roh yang dcngan
tubuh fisiknya tclah mengakibatkan penderitaan yang luar bias a
pada orang lain? Jika scsosok roh tidak mampu mengendalikan
has rat manusiawinya yang paling kejam di dalam tubuh fisiknya,
bagaimana roh tersebut akan memberikan pertanggungjawaban
dalam kehidupan sesudah kematian? Pertanyaan seperti ini akan
mengangkat isu "masLlk surga atau ncraka selamanya" dan
"perbuatan buruk yang menghasilkan pertanggungjawaban selama
ini menjadi bagian dari tradisi religius kita".
Pada dinding di ruang kantor saya tergantung sebuah lukisan
Mesir, "The Judgement Scene" sebagaimana tercantum di dalam
Kitab Orang Mati, yang sudah lebih dari 7.000 tahun menjadi ritual
kematian yang legendaris. Orang Mesir kuno terobsesi pada
kematian dan alam roh karena, di dalam kuil pantheon kosmik
mereka, kematian menjclaskan kehidupan. Gambar di dalam kuil
tersebut memperlihatkan seseorang yang baru saja mati dao tiba
di sebuah tempat yang bcrlokasi di an tara tanah orang hidup dan
kerajaan orang mati. Ia berdiri di de kat sebuah timbangan sambi I
menantikan penghakiman atas scmua perbuatannya pada masa
lampaunya eli Bumi. Pemimpin sielang itu adalah Dewa Anubis,
yaog elengao hati-hati menaruh jantung orang itu ke atas salah
satu sisi timbangan, dengan bulu burung oota kebenaran pada sisi
yang lain. Jantung itu, dan bukannya kcpala, melambangkan
personifikasi dari kesadaran roh seseorang di mata orang Mesir.
Tibalah saat yang menegangkan. Seekor monster berkepala buaya
merangkak di dekat situ dengan mulut ternganga lebar, siap untuk
melahap jan tung itu dengan rakus jika bobot perbuatan buruk
orang itu melebihi bobot perbuatan baik yang tclah ia lakukan
semasa hidupnya. Kegagalan untuk lolos dari penimbangan
tersebut akan menyudahi eksistensi rohnya.
Saya menerima beberapa komentar yang berarti dari subjek
mengenai gambar ini. Seseorang yang berorientasi metafisika akao
Rolz yang Tersesat "'' '. 63

bersikeras bahwa tidak seorang pun akan ditolak untuk mclintasi


gerbang masuk ke dalam kcrajaan kchidupan sesudah kemati;m,
seburuk apa pun hasil penimbangan tcrhadap perbuatannya di mas a
lampau. Benarkah keyakinan ini? Apakah semLla roh c1iberi
kesempatan yang sama untuk bcrpulang ke alam roh, tanpa
memedulikan perbuatan yang dilakukan olch tubuh fisik yang
mereka diami.
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya harus mengawali dengan
penjclasan bahwa sejumlah besar segmen di masyarakat meyakini
bahwa tidak semua roh pergi kc tempat yang sarna. Teologi yang
lebih moderat tidak lagi menekankan gagasan tentang api neraka
dan batu bara untuk para pcndosa. Bagaimanapun, banyak aliran
keagamaan mengindikasikan adanya sebuab koeksistensi spiritual
dari kondisi mental baik dan buruk. Untuk roh yang "nakal", ada
berbagai pernyataan filosofls kuno yang menekankan bab"va
keterceraian dari Esensi-Tuhan adalah salah satu hukuman sesudah
kematian.
Kitab Orang Mati Tibet, yaitu sumber dari keyakinan rcligius
yang usianya ~ibuan tahun lebih tua daripada Injil, memaparkan
kondisi kesadaran dalam jeda antmkehidupan (Bardo) sebagai suatu
periode leetika "perbuatan burule yang telah kita lakukan
melemparkan kita ke dalam keterceraian spiritual". Jib masyarakat
Timur memercayai adanya suatu temp at spiritual yang dikhususkan
bagi orang jahat, apakah gagasan ini serupa dcngan konsep api
pencucian di dunia Barat?
Sejak awal mula, doktrin kristiani mcmaknai api pencucian
scbagai suaRl kondisi sementara bagi pembcrsihan dosa-dosa ring an
melawan kemanuslaan. Api pcncucian kristiani dianggap sebagai
suaRl tempat penghukuman, pengasingan, dan penderitaan. Sctelah
semua karma negatif dibersihkan, roh-roh ini pada akhlrnya
cliperkenankan masuk surga. Di sisi lain, roh yang telah melakukan
dosa fatal akan dikutuk masuk ncraka selamanya.
Apakah neraka diciptakan untuk selamanya memisahkan rob
yang baik dari roh yang jahat? Scmua kerja kasus saya dengan roh
dari para subjek telah meyakinkan saya bahwa tidak ada hunian
64 rcp Journey of Souls

yang penuh penderitaan bagi roh, kecuaJi di Bumi. Saya dibcritahu


bahwa semua roh akan memasuki alam roh sesudah kern at ian
mereka, di mana masing-masing akan diperlakukan dengan
kesabaran dan kasih.
Bagaimanapun, saya melihat bahwa beberapa roh tertentu
benar-benar mengalami keterceraian di alam roh, dan hal ini terjacli
selann sesi orientasi dengan roh pembimbing. Mereka tidak
menerima dorongan penghiburan di sepanjang rute yang juga
dilalui oleh para roh lainnya. Sebagian subjek yang selama ini
terhambat oleh perbuatan buruk melaporkan bahwa roh yang
pengaruhnya terlalu lemah untuk dapat mengendalikan nafsu
manusianya untuk menyakiti orang lain, akan masuk ke suatu
tempat tersendiri setelah berpulang ke alam roh. Para roh ini terlihat
tidak berbaur dengan entitas lain secara lazim selama bebcrapa
waktu.
Saya juga menjumpai bahwa para roh yang belum matang,
yang biasanya tidak berada jauh-jauh amat dari perbuatan negatif
manusia dalam serangkaian kehidupan pertama mereka, hatL1S
menjalani pengasingan spiritual yang bersifat perorangan.
Akhirnya, mereka dimasukkan ke kelompoknya untuk meng-
intensifkan pembelajaran di bawah suatu pengawasan yang ketal.
Ini bukanlah hukuman, tetapi lebih berupa semacam tempat
penyucian untuk membentuk ulang kcsadaran diri dari roh-roh
lnl.

Oleh karen a perbuatan buruk memiliki banyak bentuknya di


Bumi, maka arahan spiritual dan jenis pengasingan yang digunakan
akan bcrvariasi bagi tiap-tiap roh. Karaktcristik dad variasi ini
tampaknya ditelaah selama sesi orientasi di akhir setiap kehidupan.
Durasi pengasingan dan indoktrinasi ulang yang bersifat relatif
ini juga tidak sarna bagi tiap-tiap roh. Sebagai contoh, saya pernah
l11eneril11a tapotan mengenai roh yang resah, yang langsung kern bali
ke Bumi sesegera mungkin sctclah usainya satu periode
pengasingan guna mel11bersihkan diri untuk membentuk inkarnasi
kchidupan selanjutnya yang baik. Betikut ini adalah sebuah contoh,
Roh yang Ters esat 00'. 65

yang disampaikan pada saya oleh sesosok rob yang :ckrab salah
satu dari roh-rob terse but.

i'tr KASUS 10 "'~

Dr. N: Apakah roh bertanggung jawab atas keterlibatan


mereka sebagai manusia tercela yang telah menyakiti orang
lain semasa hidupnya?
s: Ya, mereka yang telah dengan brutalnya menyakiti orang
lain dalam sebuah kehidupan-alm kenaI dcngan salah satu
dari roh-roh ini.
Dr. N: Apa saja yang kamu ketahui tentang entitas ini?
Apakah yang terjadi setelah roh ini berpulang ke alam roh,
setelah kehidupan itu?
S: la ... telah menyalciti seorang gadis ... dengan kejamnya ...
dan tidak bergabung kembali dengan kelompok kami.
Sebuah tugas pribadi yang ekstensif discdiakan untuknya,
karen a ia telah bertindak teramat buruk sclama mendiami
tubuh itu.

Dr. N: Sejauh mana penghukuman akan dilakllkan?

S: Penghukuman adalah ... pengercian yang keliru ... kami


menyebutnya regenerasi atau pembaruan. Kamu hams tahu
bahwa regenerasi ini abn dilakukan dengan serius olch
gurumu. Para guru akan lebih tegas dalam menghachpi roh
yang selama ini terlibat dalam perbllatan kejam.
Dr. N: Bagaimana kalian di alam roh mengartikan "lebih
tegas" ini?

S: Hmm, temanku tidak kembali pada kami ... teman-


temannya ... setelah kehidupannya yang menyedihkan di
mana ia telah menyalciti gadis ini.
66 /1:n Jounley of Souls

Dr. N: Apakah ia juga melewati gerbang spiritual seperti


dirimu, ketika ia mati?
s: Ya, tetapi ia ticlak disambut oleh siapa pun ... ia langsung
pcrgi ke scbuah tempat di mana ia akan berdiam seorang
diri bersama gurunya.
Dr. N: Lalu apakah yang terjacli padanya?
S: Setelah beberapa waktu ... tidak seberapa lama ... ia
kcmbali ke Bumi sebagai seorang perempuan ... di mana
orang-orangnya sangat sadis ... kejam secara fisik ... pilihan
itu diambil dengan senang hati ... temanku perIu
mengalaminya ....
Dr. N: Apakah menurutmu roh ini menyalahkan otak
manusia dari bekas tubuh yang dicliaminya, atas perbuatan
kejamnya pada gadis itu?
S: Tidak, ia menerima konsekuensi atas apa yang telah ia
lakukan ... semua berpulang pada dirinya sendiri ... ia
menyalahkan kurangnya kemampuan untuk mengatasi
kclemahan manusia. Ia minta agar diperkenankan menjadi
seorang percmpuan korban kekerasan dalam kehidupan
berikutnya guna memperoleh pemahaman ... guna
mcnghargai kerusakan yang telah ia timbulkan dalam diri
gadis itu.

Dr. N: Jika temanmu ini tidak berhasil memperoleh


pemahaman dan malah terus melibatkan diri dengan manusia
yilOg telah melakukan perbuatan buruk, apakah sebagai roh
ia abn clibinasakan oleh seseorang di alam roh?
S: (/udiam lama) Sesungguhnya kamu tidak dapat
membinasakan enetgi ... walaupun begitu, energi im dapat
cliciptakan ulang ... negativitas yang tidak tetatasi ... dalam
banyak kehidupan ... dapat discsuaikan ulang.
Dr. N: Caranya?
Roll yang Tersesat ,,'S', 67

s: (!irib) ... tidak den gan pembinasaan ... tctapl dengan


pembentukan ulang ... .

Kasus 10 tidak mau lagi menanggapi pcrtanyaan ini, sedangkan


para subjck yang mengctahui scsuatu tcntang roh-roh yang tersesat
ini eenderung pelit dalam berbagi informasi. Pada saatnya nanti,
kita akan membahas lebih banyak ten tang peneiptaan dan
pcmbaruan energi eerdas.
Sebagian besar roh roh yang "khilaf" mampu mengatasi
sendiri masalah mereka yang sudah tereemar. Harga yang 11arus
kita bayarkan atas pcrbuatan buruk leita dan ganjaran yang ditcrima
atas pcrbuatan baik, bcrkaitan dcngan hukum karma. Pelaleu
tindakan buruk tcrhadap orang lain akan bcnar-benar rnenghukum
diri dcngan mencmpatkan diri sebagai korban dalam kehidupan
mendatang pada daur keadilan karmik. BhagatJad Gila, yaitu salah
sa tu btab sud masyarakat Timur yang telah bcrtahan selama ribuan
tahun, mengandung ayat yang mengatakan, "Roh-roh yang
tcrcmbus oleh pcngaruh jahat harns mendapatkan kembali nilai-
nilai kebaikan mcrcka."
Tidak satu pun pclajaran seputar kehidupan sesudah kcmatian
akan bcrmakna, tanpa mempclajari kaitan antara karma clengan
prinsip scbab-akibat dan kcadilan bagi seluruh roh. Karma itu
scndiri tidak mernjuk pada pcrbuatan baik atau buruk. Karma lebih
merupakan hasi! dari tindakan positif dan ncgatif dalam kehidupan.
Pernyataan bah"\va "tidak aela yang namanya kebetulan dalam
hidup" tidak bcrarti bahwa karma itu sencliri mcndorong terjadinya
scgala pcristiwa. Sesungguhnya, karma mendorong kita maju ,
dengan proses pembclajaran. Nasib kita dalam kehidupan
mcndatang dipengaruhi oleh sebuah kehidupan lalu yang tidak
dapat kim hindarkan, apalagi jika kita tcrlanjur mcnyakiti orang
lain.
Kunei mcnuju pcrkembangan adalah dengan mcmahami
bahwa bta .dikaruniai kcmampuan untuk melakukan koreksi di
lmgah jaJan scpanjang hidup kita, dan dcngan memiliki kcb eranian
68 00 JDurney of Souls

untuk membuat perubaban yang dibutubkan manakala apa yang


kita lakukan tidak mcmbawa manfaat. Dengan menaklukkan
perasaan takut dan mengambil risiko, pola karmik kita bersesuaian
dengan cfek dari berbagai pilihan baru. Menjelang akhir dari tiap
kehidupan, daripada mengantisipasi munculnya monster yang akan
melabap jantung kita, kita periu bertindak sebagai kritikus yang
paling kejam terbadap did sendiri di hadapan roh pembimbing-
guru kita. Itulah sebabllya mengapa karma itu adil dan berwelas
asih. Dcngan bantuan pendamping spiritual dan kerabat, kita
menetapkan jcnis keadilan yang paling sesuai bagi tindakan kita.
Sebagian orang yang meyakini reinkarnasi juga beranggapan
bahwa apabila roh yang negatif gagal menarik pelajaran dalam
satu rentang kchidupan, mereka akan dibinasakan dan digantikan
alch roh yang punya niat untuk bclajar. Para subjek menyangkal
pcrnyataan ini.
Tidak ada saru jalan yang ditetapkan menuju penemuan diri
yang cliperuntukkan bagi semua orang. Salah seorang subjek berkata
pada saya, "Roh ditempatkan di Bumi selama terjadinya perang."
Ini bcrarti roh c1iberi waktu dan kesempatan untuk melakukan
pCrLlbahan kc arab pcrkembangan. Roh yang terus saja
menunjukkan pcrilaku negatif melalui tubuh fisik manusia harns
mcngatasi kesulitan ini dengan terus-menerus membuat npaya
pcrubahan. Dari apa yang pcrnah saya lihat, tidak ada karma negatif
yang tenls membayang-bayangi roh yang man berusaha dalam
sekian banyak kehidupan mereka di planet ini.
Apakah roh dianggap bertanggung jawab atas berbagai
tindakan manusia yang tidak rasional, tidak beradab, dan merusak,
adalah sebuah pertanyaan terbuka. Roh harus belajar bertahan
mcngatasi berbagai situasi terhadap tiap tubuh fisik baru yang
dipasangkan pacla mercka. Identitas permanen dari sesosok roh
terpatri dalam pikiran manausia dengan perbedaan karakter yang
bersifat individual bagi roh itu. Bagaimanapun, saya melihat adanya
suatu karakterisitik ganda antara pikiran roh dan otak manusia.
Roll yang Tersesl1t ",, ,- 69

Say;). a kan lebih jauh mcmbahas konsep ini pada bab-bab


selanjutnya, setelah pembaca mempelajari lcbih banyak tentang
cksistensi roh di alam roh.
BAB5

Orientasi

Se::telah entitas yang m~njumpai kita pada mas a ketibaan kita pergi,
kita siap untuk memasuki wang penyembuhan. Hal ini akan diikuti
olch scbuah perhcntian lain yang mclibatkan orientasi ulang roh
terhadap suatu lingkungan spiritual. Di tempat iill, kita sering kali
diawasi olch roh pembimbing.
Saya cendcl:ung m~nyebut kosmologi dari semua lokasi
spiri tual sebagai tell/i)at, atan rllang, hanya untuk identifikasi praktis
karena kita sedang membicarakan jagad raya nonfisik. Kesamaan
gambaran eli :lntara para subjek tentang apa yang mereka lakukan
sebagai roh pada dua perhcntian seIanjntnya sangatlah menga-
gumkan, walaupnn mereka memiliki istilah masing-masing untuk
menjelaskan semua itu. Saya mendengar berbagai istilah semi sal:
kamal', pantai ketibaan, elan zona perhentian antarl'uang, tetapi
istilah yang paling umum adalah "tempat penyembnhan".
Saya membayangkan tempat penyembuhan itu seperti sebuah
rumah sakit medan, atan unit "NIASH, untuk menampung roh
terlnka yang baru datang dati medan perang Bumi. Saya memilih
seorang subjek pria yang agak matang, yang telah scring mclalui
72 00 Journey of Souls

proses revitalisasi ini, untuk menjelaskan karakteristik dari per-


hentian selanjutnya ini.

00 KASUS 11 oe,

Dr. N: Setelah kamu meninggalkan teman -teman yang


datang menyambut setelah kematianmu, ke mana rohmu
pergi di alam roh?
S: Untuk sementara waktu aku sendirian ... bergerak
mengarungi jarak yang tak terperikan.

Dr. N: Lalu apa yang terjadi padamu?

S: Aku dibimbing olch suatu kuasa yang tidak bisa aIm lihat,
memasuki suatu ruang yang lebih sempit-suatu ruang
terbuka menuju tempat energi murni berada.

Dr. N: Tempat ini seperti apa?

S: Menurutku ... temp at ini adalah wadah penyembuhan.

Dr. N: Ceritakan sebanyak mungkin rincian padaku ten tang


apa yang kamu alami di sini.

S: Aku didorong masuk dan aIm mclihat suatu cahaya terang


yang hangat. Cahaya ioi menyelubungiku sebagai ali ran
energi cair. Pada awalnya, ada pusaran kabut. .. mirip uap .. .
di sekitarku ... yang lalu dengan lem but menyentuhku seakan
kabut itu hidup. Kemudian kabut itLllllCf8.Suk ke dahrn diriku
dengan wujud api, dan aku dimandikan serta dibersihkan
dari luka-luka.

Dr. N: Apakah seseorang memandikanmu, atau apakah


cabaya terang ini menyelubungimu entah dari mana?

S: Aku sendirian, tetapi menerima arahan. Esensiku sedang


dimandikan ... m emulihkanku setelab keterpa paranku
dengan Bumi.
Orientasi -<f, 73

Dr. N: Kudengar tempat ini mirip dengan mandi pancuran


setelah seharian bekerja keras.

s: (teJ1azva) Setelah seumur hidup bekerja. Pancuran yang


satu ini lebih menyegarkan, juga tidak mcrnbuat badanrnu
basah.

Dr. N: Karnu tidak lagi rnemiliki tubuh 6sik, jadi bagaimana


caranya pancuran energi ini menyernbuhkan roh?

s: Dengan merasuk ke dalarn ... rohIm. Aku begitu lelah


olch kehidupanku yang terakhir dan tubuhku saat itu.

Dr. N: Jadi maksudmu, luka-luka pada tubuh 6sik dan


pikiran manusia akan rneninggalkan suatu sidik emosional
pada roh sesudah kcrnatian?

S: Ya, itu betu!! Perwujudanku-siapa dirilm sebagai roh-


dipengaruhi olch otak dan tubuh yang dulu kumiliki.

Dr. N: Meskipun kamu sudah tercerai dati tubuh it·u


selamanya?

s: Setiap tubuh meninggalkan ... suatu sidik ...


pada dirimu,
setidaknya untuk sernentara waktu. Ada beberapa tubuh yang
dulu kudiami, yang sarnpai sckarang tidak bisa aku lupakan
sama sekali. \~alaupun karnu terbebas dari sernua tubuh itu,
karnu tetap menyimpan kenangan yang luar biasa tcntang
tubuh-tubuh dari kehidupan tcrtenturnu itu.

Dr. N: Okc, sekarang aku memintarnu untuk menydesaikan


mandi penyembuhanmu, lalu rnenceritakan apa yang kamu
rasakan.

s: AIm berada dalarn siraman cahaya ... cahaya ini merasuk


menembus rohku ... mencuci bersih sebagian besar virus
negatif Cahaya iill rncmbuatku dapat melepaskan keterikatan
dengan kehidupan terakhirku ... membuatku bertrans-
formasi sehingga aku dapat kembali utuh.
74 it~ Journey of Souls

Dr. N: Apakah pancuran penyembuhan ini berpengaruh


sarna pada semua roh?

S: (terdiam sejc!lClk) Saat rohku masih belum rnatang dan


kurang berpengalaman, aku datang kemari dengan luka yang
lebih parah-energi di sini tampaknya kurang efektif karena
aku tidak tahu cara menggunakannya untuk sepenuhnya
m~mbersihkan negativitas. Sekalipun sudah mcncrima cnergi
penyembuhan, luka-luka lama itu tidak langsung lenyap.

Dr. N: Kurasa aku mengcrti. Jadi, apa yang sekarang kamu


lakukan?
S: Setelah dipulihkan, aku akan pergi dari sini menuju sebuah
tempat yang tenang untuk berbicara dcngan roh pcm-
bimbingku.

Tempat yang saya sebut sebagai pancuran penyembuhan ini


hanyalah pembuka dari proses pemulihan roh yang berpulang.
Orientasi yang langsung dilakukan ini (terutama atas roh yang
belum matang), mencakup sesi konseling yang penting dengan
roh pembimbing. Roh yang telah dipulihkan akan tiba di tcmpat
ini untuk melakukan pembicaraan ten tang kehidupannya yang baru
saja berakhir. Orientasi juga dirancang sebagai wawancara yang
bertujuan untuk menyediakan pclepasan emosional dan pcnye-
suaian diri kembali di alam roh.
Subjek terhipnosis yang menccritakan jenis konseling yang
dilakukan selama orientasi, berkat:t bahwa roh pembimbing mcrcka
bcrsikap lembut namun menyelidik. Bayangkan guru sekolah dasar
favorit Anda, dan Anda mengerti maksudnya. Pikiran sesosok
entitas yang tegas namun peduli, yang mengetahui seluk-beluk
kebiasaan Anda, kelebihan dan kckurangan Anda, serta ketakutan
.Anda, yang selalu siap untuk bckerja bcrsama dengan Anda selama
Anda mau terus berusaha. Kalau tidak, scgala sesuatLl di dalam
pcrkcmbangan Anda akan stagnan. Tidak ada apa pun yang bisa
Orientasi ",-",> 75

discmbunyikan oleh para pembelajar cbri guru spiritual mercka.


Tidak ada trik atau tipuan eli dunia telepatik.
Ada bcragam perbedaan pcmandangan orientasi yang
bergantung pacla struktur fisik individual dan kondisi pikiran
mcreka setclah kehidllpan berakhir. Para roh rnelaporkan bahwa
oricntasi mereka sering terjadi di daJarn scbuah ruangan. Bentuk
latar belakang dan intensitas dari wawallcara pertama ini dapat
bervariasi pada tiap-tiap kebiclupan. Kaslls eli bawah ini l1.1ernberi-
kan iuatu garnbaran singkat ten tang scbllah pcmanelangan orientasi
yang rnemperLihatkan kcinginan dari suatu kuasa yang Jebih tinggi
untuk rnemberikan pcnghiburan bagi roh yang berpulang.

00 KASUS 12 ",':"

s: Tepat di bagian tengah dari tempat ini, aku melibat kamar


tidurku tcmpat dulu aku begitu babagia semasa kanak-kanak:.
Aku melihat kertas dinding bercorak mawar dan ranjang
empat kaki yang tinggi, dengan per berdcrit di bawah sehelai
bed cover Lebal berwarna mecah bati, yang Nenek buatkan
khusus untukku. Nenek dan aku bias a mcngobrol dari hati
ke hati kapan pun elulu aku rncrasa resah, dan sekarang pun
beliau ada di sini-menungguku. Wajah kcriputnya penuh
dengan cinta, seperti dulu. Sctelah bebcrapa saat, aIm
rncnyadari bahwa scsungguhnya ia aclabh roh pcmbim-
bingku, Amephus. f\ku bcrbicara dcngan Amcphus tcntang
masa-masa sukar dan scnang dari kehidupan yang baru saja
aku rampungkan. Aku tahu bahwa aku sudah berbuat
kesalahan, namun ia selalu baik padaku. Kami tertawa dan
mcnangis bersama, sclama talup rckolcksiku itu. Lalu kami
membicarakan scmua hal yang tidak aku lakukan, yang
scbcnarnya bisa aku lakukan dalam kehidupan itu. Namun
pada akhirnya, semua itu okc-oke saja. Ia tahu bahwa aku
76 1'';'" Journey of Souls

harus beristirahat di dunia yang indah ini. Aku ingin relaks.


Aku tak peduli apakah aku harus kembali ke Bumi lagi,
brena rumahku yang sesungguhnya berada di sini.

Tampaknya, roh yang sudah matang tidak mcmbutuhkan oricntasi


apa pun pada tahap ini. 111i tidak berarti bahwa 10 l Yt) dari subjek
saya yang termasuk dalam kategori ini sekadar bcrlcnggang
kangkung dengan roh pembimbing dalam perjalanan pulang
mereka dari Bumi. Setiap orang bertanggung jawab atas kehidupan
lampaunya. Pencapaian mereka dinilai dari bagaimana setiap
individu memandang dan mcnindaki peranan hidupnya.
Wawancara terhadap roh yang matang abn dilakukan bcrsama
para guru tingkat tinggi. Entitas yang kurang bcrpcngalaman
biasanya menerima perhatian khusus dari pembimbing, karcna
pcralihan yang tiba-tiba dari tubuh £1sik kc sosok spiritual dirasa
lebih sulit bagi mereka.
Kasus berikut yang telah saya pilihkan di bawah ini menjalani
orientasi spiritual terapcutik yang lebih menclalam. Pcnggalian sikap
dan pcrasaan dengan tujuan rcoricntasi adalah rutinitas khas dari
roh pembimbing. Subjck pada Kasus 13 adalah scorang wanita
berumur 32 tahun yang kuat, dcngan tinggi dan bcrat badan di
atas rata-rata. Dengan mengcnakan celana jins, scpatLl bot, clan
kaus oblong, Hester tiba di klinik saya dengan pcrasaan gelisah.
Masalah yang sedang dihadapinya tcrbagi mcnjadi tiga hal. Ia
tidak puas dengan kehidupannya sebagai seorang pialang real estat
sukscs, yang dianggapnya terlalu materialistis dan udak Il1cmbcrikan
kepuasan batin. Hester juga merasa kurang dalam hal-hal yang
berbau fcminin. 1a mengaku mcmiliki selemari penuh pakaian indah
yang ia "benci memakainya". Subjek ini !alu bercerita pada saya
betapa mudahnya ia mcmanipulasi pria dalam kchidupannya
karena, ''Ada sifat keras laki-laki dabm diriku yang I11cmbuatku
tidak lengkap sebagai seorang perempuan." Saat belia dulu, ia tidak
mau bermain boneka dan memakai gaun brena ia lcbih tertarik
untuk ikut dalam olahraga kompetitif dengan anak laki-laki.
Orieutasi <,,; '77

Perasaan maskulin Hester tidal< bewbah seiring dengan ber-


tambahnya umur, walaupul1 ia tclah mencmukan seorang pria yang
mau menjadi suaminya karen a ia bersedia mengakui dominasi
Hester dalam hubungan mcreka. I-lester mengaku menikmati
hubungan seks dengannya sclama Hester-lab yang mcmegang
kcndali dan pria itu dapat menikmatinya juga. Selain itu, subjck
saya mengeluh sering pusing eli bagian kanan kepalanya tepat eli
atas telinga yang, setelah mclalui pemeriksaan medis yang certnat,
dianggap oleh dokter scbagai akibat dari strcs.
Selama sesi kami, saya mcndapati bahwa subjck pernah
menjalani beberapa kchidupan scbagai laki-laki, yang diakbiri
dcngan scbnah kehidupan lampau yang singkat sebagai seorang
jaksa penuntut bernama Ross Feldon di Ncgara Bagian Oklahoma
pada tahun 1880-an. Sebagai Ross, subjck saya bunuh diri pada
umLlf 33 tahun di sebuah kamar hotel dengan menembak kepalanya
sendiri. Ross sangat berputus asa dcngan arah kehidupannya
sebagai seorang jaksa penuntut.
Dcngan berkcmbangnya dialog, pcmbaca akan dapat me]jhat
emosi yang semakin kuat. Terapis regresi mcnilai "res pons yang
memuncak" dalam kondisi rel)i[!i~'(ltiol/ (bermakslld membcrikan
kehidupan baru) ini, dibanclingkan clcllgan kondisi trans alternati f
lainnya, di mana subjek bertindak scbagai pelaku-pengamat.

r.:,., KASUS 13 -e..

Dr. N: Setelah meninggalkan pancuran penyembuhan, kc


mana kamu pergi?

s: (dengan nada ragll) Menemui roh pembimbingku.

Dr. N: Siapakah dia ini?

S: (terdia1'l1 sejenak) ... Dees ... bukan ... namanya Cloclces.


Dr. N: Apakah kamu berbicara dengan Clodees saat kamu
memasuki alam roh?
78 roY' Journey of Souls

s: Aku belum siap. Aku ingin bertemu orangtuaku .

Dr. N: Mengapa sekarang kamu ingin bcrtemu Clodccs.

S: AIm ... perlu mela kukan scmaeam pcrtanggungjawaban ...


did. Selama ini !<ami lanear-lanear saja melaluinya, tetapi bli
ini aim benat-benar kaeau.

Dr. N: Kcnapa?

S: Karena aku bunuh diri.

Dr. N: Pada saat seseorang bunuh diri eli Bumi, apakah


berarti sebagai roh ia akan menerima semacam hukuman?

S: Tidak, tidak, di sini tidak ada yang namanya huizuman-


itu adalah salah satu kondisi Bumi. Clodees akan kecewa
karena aku memiljh untuk undur diri sebelum waktunya clan
katena aim tidak punya nyali untuk mengatasi persoalanku.
Dengan memilih untuk mati sebagaimana telah kuhkukan,
berarti kelak aku harus kembali dan mengulangi segala
sesuatunya dalam sebuah kehidupan lain . Dengan mati
sebelum waktunya, aim hanya m embuang-buang waktu.

Dr. N: Jadi, tidak seorang pun akan mengutukmu karena


telah bUI1uh did ?

S: (lIlerellllJlg sr:jellak) Begini, teman-temanku pun tid ak akan


memuji rerbuatan itu-aku merasakan kes edihan mereka
atas apa yang telah kulakukan.

Catatall: Sikap ini adalah sikap spiritual yang lazim muncul


atas tindak bunuh diri, tetapi perlu saya tambahkan bahwa
mereka yang mclarikan diri dari rasa sakit fisik yang parah
atau ketidakmampuan yang nyaris total dengan bunuh diri,
tidak akan merasakan pcnyesalan sebagai foh. Roh
pembimbing dan para teman mereka juga men,iliki tolcransi
te rhadap motivasi bunuh diri yang satu ini.
OriCl1Lasi ",-,,> 79

Dr. N: Baiklah, m,ari kita bahas perJlll11paanmu dengan


Clodecs, Pertama, gambarkan suasana sckitarmll, saat kamu
memasuki ruang ini llntuk ll1encmlli roh pembimbingll111,

S: Aku memasuki scbuah ruangan-clengan dinding-


dinding .... (tertall!a) Oh, ini adalah l3uckhorn!

Dr. N: Apa itu?

S: Sebllah bar yang luar biasa bagi para pcternak di Okla-


homa. Aim senang bisa bcrkunjung kemari. Suasananya
bersahabat, dengan dekorasi kayu yang indah dan kursi Jipat
dari kulit. (terdialll srjeJlClk) Kulihat Clodecs sedang duduk
menungguku di salah satu meja. Kami abn berbicara,

Dr. N: Bagaill1ana penjclasanmu ten tang bar Oklahoma di


alam roh ini?

s: Inilah salah satu hal menyenangkan yang mereka lakukan


untuk menenangkan pikiranmu, tetapi tidak lebih dari ilu.
(mellgbe/a lIapaJ pan/ani) Perbincangan ini tidak abn seperti
pesta di bar itu.

Dr. N: Kedengarannya kamu agak depresi saat melihat


prospek dari perbincangan akrab dengan roh pembim-
bingmu mengenai kehidupan lampaumu.

S: (JJJembela dirt) Karena aku mengacaukannya! Aku hams


menemuinya untuk menjelaskan mengapa segala sesllatunya
tidak berjalan dengan semestiny;l. Hidup itu sangat suiit!
Kucoba mclakukannya sesuai kesepakatan ... tetapi" ..

Dr. N: Kesepakatan apa?

S: (dengall sedi/;) Aku sudah membuat kesepakatan dcngan


Clodees untuk menetapkan berbagai sasaran, dan kemudian
menjalaninya. Ia berharap padaku scbagai Ross. Sial!
Sekarang aku harus menemuinya dengan kegagalan ini . ...
80 ru" Journey of Souls

Dr. N: Jadi kamu merasa gagal memcnuhi kontrak yang


sudah kamu sepakati dengan roh pembimbingmu, ten tang
berbagai pelajaran yang harus dipetik sebagai Ross?
S: (tidak sahar lagl) Ya ampun, aku memang ketcrlaluan. Tcntu
saja aku harus mengulangi semua itu. Scpcrtinya kita tidak
akan pernah merampungkannya dengan sempurna. (terdialli
sejenak) Begini, kalau saja bubn karena keindahan Bumi-
burung, bunga, pepohonan-alm tidak abn mau kembali.
Di sana ada banyak sekalj masalah.
Dr. N: Aku dapat memahami kemarahanmu, tetapi tidakl<:ah
mcnurutmu ....
S: (flJe!ryela dengan marab) Bagaimanapun, kamu tidak akan
bisa lolos dengan sesuatu. Semua orang di sini sangat
mengenalmu. Tak ada satu hal pun yang dapat kusem-
bunyikan dari Clodees.
Dr. N: Aku ingin kamu menarik napas panJang dan
mdangkah masuk ke Buckhorn Bar/lalu mcnceritakan apa
yang kamu lakukan di sana.
S: (subjek flJenelan ludah dan tIlenegakkan babt!) Aku melayang
masuk dan duduk di seberang Clodees pada sebuah meja
bundar dekat meja bar.

Dr. N: Karena sekarang kamu sudah berada cukup dekat


dengan Clodees, apakah menurutmu ia sama marahoya
dengaomu tentaog kchidupan lampau iill?
S: Tidak, aku lebih marah terhadap diriku scndiri atas apa
yang aku lakukan atau tidak aku lakukan, dao ia tahu abo
hal itu. Roh pembimbing boleh saja merasa tidak senang,
tetapi mereka tidak akan mempermalukan kita, brena
mcreka sudah terlampau matang uotuk melakukannya.

Masukao positif dari roh pembimbing akan menjadi doroogan


yang kuat bagi proses peoyembuhan roh kita selama orientasi,
Orientasi o.:j, 81

namun tidak lantas berarti hambatan pertanggungjawaban akan


sepenuhnya lenyap. Berbagai kenangan emosional yang
menyakitkan dari kehidupan lampau kita tidak ikut mati bersama
tubuh kita . Hester harus membaea ship negatif dari kchidupan
lampaunya sebagai Ross dengan cermat, tanpa dibayangi-bayangi
oleh betbagai persepsi yang tidak jelas.
Menciptakan kembali pemandangan orientasi spiritual selama
hipnosis telah membantu peran saya sebagai seorang terapis. Saya
telah melihat manfaat teknik seni peran psikodramatik dalam
pemaparan berbagai perasaan dan keyakinan lama yang berkaitan
dengan perilaku saat ini. Kasus 13 menjalani otientasi yang eukup
lama, yang telah saya persingkat. Pada tahap dalam kasus ini, saya
mengubah pengajuan pertanyaan agar melibatkan roh pcmbimbing
dari subjek itu.
Dengan terungkapnya berbagai peristiwa dalam kehidupan
Ross Feldon, saya mengambil peran sebagai mediator pihak ketiga
antara Ross dan Clodees. Dalam metode pendampingan ini, saya
juga ingin melakukan suatu perubahan peran di mana Hester-Ross
akan menyampaikan pikiran-pikiran Clodees. Penyatuan subjek
dengan roh pembimbing adalah suatu eara untuk memperoleh
bantuan dati entitas yang lebih tinggi itu dan untuk semakin
memfokuskan permasalahan. Terkadang saya merasakan toh
pembimbing saya membimbing saya dalam sesi-sesi ioi.
Saya menghindari memanggil roh pembimbing tanpa alasan
yang tepat. Membuka komunikasi langsung dengan roh pcm-
bimbing dati seorang subjek selalu mengarah pada hasil yang tidak
terduga. Jika panggilan itu dilakukan dengan eeroboh atau tanpa
periu, roh pembimbing akan menghalangi respons subjek dengan
eara berdiam diri atau menggunakan bahasa kIasan yang tidak jelas
artinya.
Saya pernah mendapati roh pembimbing yang berbieara
melalui pita suara subjek dengan nada eepat dan tidak jelas sehingga
saya nyaris tidak dapat memahami jawabannya terhadap pertanyaan
saya. Ketika subjck berbicara atas nama roh pernbimbing, clan
bukan roh pembimbing berbicara melalui subjek, biasanya iramanya
82 r;'/' Journey of Souls

tidak terputlls-pUtLlS. Pada kasus berikut ini, Clodees berbicara


melalui Hester-Ross dengan jelas, sehingga saya memperoleh
kemudahan untuk bekerja dengan subjek.

Dr. N: Ross, kita sama-sama perlu memahami apa yang


secara psikologis terjadi padamu, sejak awal orientasimu
bersama Clodees. Aku ingin kamu membantuku. Apakah
kamu bersedia?

s: Ya.
Dr. N: Dagus, sesaat lagi kamu akan mampu melakukan
sesuatu yang tidak Iazim. Pada hitungan ketiga, kamu akan
mampu mengambil peran ganda sebagai Clodees dan dirimu
sendiri. Kemampuan ini akan memungkinkanmu untuk
menyampaikan pikiranmu dan pilciran roh pembimbingmu.
Nanti akan tcrasa seperti kamu benar-benar menjadi roh
pembimbingmu, saat aku memberimu pertanyaan. Apakah
kamu siap?

S: (det/gcm ?'alP) Kurasa . . . aku siap.

Dr. N: (dclIgml cepat) Satu, dua, riga! (sqya lIJe!letllpelkan telapak


.'
tCltll!,ClII pac/a kelliJig Stlf:jek Ill1tllk lJIeJJJlIlaipclIgalihclJI) Sekarang,
silakan Clodces menyampaikan pilcirannya melalui dirimu ....
Clodees, kamu sedang duduk di se buah mej a, di depan roh
Ross Feldon. Apa saja yang kamu katakan padanya? Cepat!
(s~)'a iJ~~ill mbjck bel'CdkJi taJlPa terla/!I JJJeJJJikirkal/ JII/if1ryCi perinta!)
jllllg SC!YtI /Jerik(l1/)

S: (stl/!J'ck bercaksi del/gan lamba!, berbicara da/am post'si sebagai


ro!) pem/;iJiJ/JillgJ!ya sel/din) Begini ... sebetuInya kamu bisa Iebih
baik dati ini ....

Dr. N: Cepat, jadilah Ross Feldon lagi. Pindahlah ke seberang


meja dan tanggapi Clodees.

S: Sudah ... kucoba ... tetapi aim merasa tak punya tujuan ....
Oriclltasi o;? 83

Dr. N: Tukar tempat lagi. Jadibh suara bagi pikiran Clodees


dan tanggapi Ross. Cepat!
s: Sekiranya kamu dapat mengubah segala sesuatll dalam
hidupmu, apakah gerangan perubahan itu?

Dr. N: Jawablah sebagai Ross.

S: Tidak ... digerogoti ... oleh kekuasaan dan uang.


Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.

S: Mengapa kamu membiarkan scmua itu menYll11 -


pangkanmu dari komitmen awal?
Dr. N: (sqya merenda/Jkall mara) Kamu melakukannya dengan
bailc Teruskan bertukar kursi. Sekarang, jawablah pcrtanyaan
roh pembimbingmu.
S: Aku ingin ambil bagian ... merasa penting di masyarakat . . .
mencapai posisi yang lcbih tinggi dad senma orang clan
dikagumi . .. karen a kckuatanku.
Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.

S: Terutama oleh wanita. Kuperhatikan, kamu juga mencoba


mendominasi mereka secara seksual, menaldukkan mereka
tanpa dnta.

Dr. N: Jawablah sebagai Ross.

S: Ya ... itu benar. .. (menggeleng-gelengkan kepala) aim


tidak perlu menjelaskan-bagaimanapun kamu tahu
segalanya.
Dr. N: Tanggapi scbagai Cloclees.

S: Oh, tapi tetap saja kamu harus menjelaskan. Kamu hanls


mcmbawa serta kesadaran dirimu saat menjelaskan persoalan
JOI.

Dr. N: Jawablah sebagai Ross.


84 li:r Journey of Souls

s: (JJlellibeia dirt)
Kalan aku tidak mcmanfaatkan kckuasaanku
atas orang-orang ini, mcrckalah yang akan mcngendalikan
aIm.

Dr. N: Tanggapi scbagai Clodccs.

S: Sikap itu tidak ada gunanya dan tidak layak kamu lahdzan.
Mcnjadi apa dirimu itu tidak ada hubungannya dengan
bagaimana kamu mcmulai. Kita sudah mcmilih orangtuamu
dcngan cermat.

Catalan: Kcluarga Feldon adalah petani bersahaja yang


meninggikan kejujuran dan pcngendalian diri, scrta telah
banyak berkorban agar Ross dapat mengambil kuliah hukum.

Dr. N: Jawablah scbagai Ross.

S: (tergesa-gesa) Ya, aim tahu, mereka mendidikku menjadi


idealistis untuk mcmbantu orang kecil, dan aku juga
mcnginginkannya. Hanya saja, aim gagal. Kamu melihat apa
yang terjadi. Aku tcrjerat utang saat memulai kader sebagai
pcngacara ... tidak cfcktif. .. tidak ada hasilnya. Aku tak mau
lagi hidup miskin, membeia orang yang tidak bisa
membayarku. AIm benei tanah pertanian dengan semua babi
dan sapinya. Aku senang berada di debt orang-orang penting
dan saat aIm turun tangan scbagai seorang penuntut, aku
mcndapatkan gagasan untuk mcrcformasi sistem dan
membantu orang-orang di tanah pertanian. Sistem itulah
yang salah.

Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.

S: Oh, jadi kamu merasa dimanfaatkan olch sistcm-jelaskan


padaku.

Dr. N: Jawablah sebagai Ross.


Orielltasi ·e, 85

s: (dclI,gati cmosz) Orang kukenai deneb yang tidak mampu


mereka bayar-yang lainnya kumasukkan penjara karen a
sesuatu yang tidak sengaja mereka lakukan-yang lainnya
kujatuhi hukuman mati! (terhenlz) AIm menjadi seorang
pembunuh berlisensi.
Dr. N: Tanggapi scbagai Clodees.
S: Kcnapa kamu merasa resah karena telah menghukum para
penjahat yang memang bersalah telah merugikan orang lain?
Dr. N: Jawablah sebagai Ross.
S: Beberapa dari mereka ... kebanyakan hanyalah ... orang-
orang biasa seperti orangtuaku yang tcrjerat dalam sistem ...
membutuhkan uang untuk bertahan hidup ... dan ada juga
yang ... tidak waras.
Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.
s: Bagaimana dengan korban dari orang-orang yang kamu
tuntut? Tidakkah kamu memilih bidang hukum untuk
membantu masyarakat serta membuat berbagai tanah
pertanian dan kota menjadi lebih am an dengan adanya
keadilan?
Dr. N: Jawablah sebagai Ross.

S: (dcJlgC7tl st/ara keras) Tidakkab kalilll li/Jal, aktf gagal-akll


diu bah !IIenjadi pell/btln"h oleh selmah maJ)'arakatyangprilllitif!
Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.
S: Jadi, kamu membunuh dirimu sendiri?
Dr. N: Jawablah sebagai Ross.
S: Aku keluar dari jalur. .. aku tidak bisa mundur menjadi
"bukan siapa-siapa" lagi ... tetapi aIm juga udak bisa maju.
Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.
86 0" Journey of Souls

s: Kamu terlalu mudah ikut-ikutan menjadi orang yang


motivasinya adalah uang dan reputasi [burukJ. Itu bukan
dirimu. Mengapa kamu bersembunyi dari dirimu sendiri.
Dr. N: Jawablah sebagai Ros s.

S: (dengan ke1llarahall) Kenapa kamu dulu tidak membantuku


lebih banyak-saat aku memulai brier sebagai pengaeara
publik?
Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.

S: Apakah ada manfaatnya bagimu dengan menganggap


bah"va aku harus selalu membantumu?
Dr. N: (S qya meminta Hester tlntllk tIlCllanggapi sebagai Ross, tetapz'
ketika ia !etap ttltliP tlJtllut setelab pertanyaan terakbir tadz; sqya
1llasllk) Ross, maaf harus kusda-aku yakin Clodees sedang
mendusuri fakta, baik melalui kepedihan yang kamu rasakan
saat ini maupun kritik yang kamu dapatkan karena
menyalahkan Clodees atas kehidupan lampaumu.
S: (terdiot)/ sejet/ak) Meneari simpati ... kupikir.
Dr. N: Oke, tanggapi pikiran itu sebagai C1odees.

S: (dengon sangat lambat) Apalagi yang kamu ingin agar aku


lakukan? Kamu bahkan tidak culmp dalam menyelami dirimu
sendiri. Aim memasukkan pikiran ten tang kendali diri,
tanggung jawab, sasaran sejati, kasih orangtua-kamu
mengabaikan semua pikiran ini dan berkeras mengambil
tindakan lain.
S: (Ross menanggapi tanpa sqya perintahkall) Aim tahu aku sudah
mengabaikan sernua pertanda yang kamu berikan .... aim
slldah membuang-buang kesempatan ... saat itu aku takut. ...
Dr. N : Tanggapi sebagai Clodees terhadap pernyataanmll.

S: Apakah yang paling kamu hargai tentang dirimu sendiri?


Dr. N: Jawablah roh pembimbingmu.
Orientasi o<f, 87

s: t-Iasratku untuk mengubah berbagai hal di Bumi. f\ku


mulai dengan has rat untuk menciptakan perbedaan bagi
orang-orang Bumi.

Dr. N: Tanggapi sebagai Clodees.

s: Kamu sudah semenjak awal menyimpang dari tugas, dan


kini aku kembali melihat semua kesempatan yang terbuang
itu-takut mengambil risiko, malah mengambil jalur yang
merugikanmu, mencoba menjadi orang lain--dan lagi-lagi
hasilnya adalah kcsedihan.

IvIenciptakan kcmbali oricntasi benar-benar menghasilkan penJihan


yang mend adak selama hipnosis. Pada saat Kasus 13 berbicara
sebagai Clodees, pcrhatikan betapa tanggapannya terkcsan lebih
logis dan berdasar daripada klien saya Hester, atau persona
lampaunya sebagai Ross. Subjck saya tidak selalu berhasil
menerjemahkan berbagai komentar dari roh pembimbing dengan
baik dalam orientasi spirinlallampaunya. Namun demikian, ingatan
kehidupan lampau sering !<ali merancu ke dalam persoalan saat
101.

Entah subjek atau roh pcmbimbingnya benar-bcnar


melakukan pembicaraan di Buckhorn Bar ketika saya menggeser
waktu, tidak jadi soal bagi saya. Bagaimanapun, sebagai manusia,
Ross Feldon sudah mati. Akan tetapi, Hester tcrperangkap dalam
clilema yang sama, clan saya ingin berbuat sebisa mungkin untuk
menghancurkan pola perilaku yang merusak ini. Saya meluangkan
waktu beberapa menit untuk bersama subjek membahas apa saja
yang roh pembimbingnya telah sampaikan scputar kurangnya
konsep diri, kctcrasingan, elan nilai-nilai yang hilang. Sctelah
meminta bantuan Clodees eli masa mendatang, saya menutup
pemanelangan micntasi itu dan segera membawa Hester ke salah
satll tahap spiritual tepat sebelum kelahirannya kembali dalam
kehidupan sekari\11g.
88 0' JDurney of Souls

Dr. N: Dengan berbekal pengetahuan ten tang siapa dirimu


sebagai Ross, dan mengantongi pemahaman yang lebih besar
mengenai identitas spiritualmu yang sejati setelah kun-
junganmu ke alam roh, mengapa kamu memilih tubuhrnu
yang sekarang?

S: Aku memilih untuk menjadi perempuan agar orang-


orang tidak merasa terintimidasi olehku.

Dr. N: Betulkah? Kalau begitu mengapa kamu memilih


tubuh perempuan yang kuat dan suka main paksa pada abad
ke-20 ini?

S: Supaya mereka tidak melihat seorang jaksa penuntut


berpakaian hitam di ruang sidang~kali ini, aku adalah
bingkisan kejutan!
Dr. N: Bingkisan kejutan? Apakah artinya?

S: Sebagai perempuan, aku tahu bahwa aku tidak akan


terkesan terlalu mengintimidasi di mata laki-Iaki. Aim bisa
menjebak dan menakut-nakuti mereka sampai setengah mati.

Dr. N: Laki-Iaki seperti apa?

S: Orang-orang besar-struktur kuat di masyarakat-


menjebak mereka saat mereka terbuai oleh perasaan aman
yang palsu karen a aku adalah perempuan.

Dr. N: Menjebak mereka dan melakukan apa?

S: (menityttkall kepalan tangan kanalltlya ke telapak tangan kin)


Memaku mereka-untuk menyelamatkan orang-orang kecil
dari hiu yang ingin memangsa habis semua ikan kecil ill dunia
ini.
Dr. N: (sqya membaJt'a subjek ke masa sekarallg) semen tara ia
masib berada dalam kondisi atas sadar) Jelaskan alasanmu
memilih untuk menjadi perempuan dalam kehidupan
sekarang. Apakah kamu ingin membantu kalangan yang gagal
Orientasi -<f, 89

kamu bantu sebagai laki-laki dalam kehidupan lampau-


benarkah?
s: (dengml tIIuralll) Ya, tetapi ternyata itu bukan cara yang
terbaik. Kurasa, cara itu gaga!. J\ku masih terlalu kuat dan
macho. Energi terpancar keluar deras dari diriku ke arah
yang salah.
Dr. N: Arah yang salah?

S: (dengan sedib) Aku mengulanginya. Memanipulasi orang.


Aim memilih tubuh perempuan yang mengintimidasi lal·d-
laki, dan aku tidak merasa sebagai seorang perempuan.
Dr. N: Tolong berikan contoh.

S: Secara seksual dan dalam bisnis. Lagi-lagi aIm terjebak


dalam permainan kekuasaan ... mengabaikan prinsip-
prinsip ... menyimpang dari jalur (sebagai Ross). Kali ini, aku
memanipulasi kesepakatan properti. Aku terlalu tertarik
untuk mencari uang. Aku menginginkan status.
Dr. N: Bagaimana semua ini bisa menyakitimu, Hester?

S: Pengaruh uang dan kedudukan ibarat obat untukku,


seperti ha\nya dalam kehidupan terdahuluku. Eksistensiku
sebagai perempuan tidak ada gunanya untuk mengendalikan
hasratku menguasai orang lain . Bodoh ... sekali . ...

Dr. N: Jadi, apakah menurutmu, motivasimu menjadi


perempuan itu salah?
S: Ya, aku merasa lebih nyaman hidup sebagai laki-laki.
Hanya saja tadinya kurasa, sebagai perempuan aku bisa
menjadi .. . lebih lembut. Aku menginginkan kesempatan
untuk kembali mencoba, namun kali ini dengan jenis kelamin
yang berbeda, dan Clodees mengizinkan. (klien terdllduk
JIIerosot di kttrsinya) Sungguh suatu kesalahan.
Dr. N: Tidakkah kamll merasa agak terlalll keras pada dirimu
sendiri, Hester? Kurasa, kamu memilih untuk menjadi
90 n)<> Journey of Souls

perempuan karen a kamu menghendaki agar cara pandang


dan intuisi perempuan dapat memberimu sudut pandang
yang berbeda untuk menimba pelajaran.

Sebelum menutup kaSllS ini, saya harus menyinggung-nyinggung


masalah homoseksualitas. Dalam 75% waktunya, sebagian besar
subjek memilih tubuh dari salah satu gender saja. Pola iill bcrlaku
bagi semua roh, kecuali untuk roh yang rna tang, yang lebih imbang
dalam memilih antara menjadi lab-Iaki atau menjadi perempuan.
Kecendcrungan memilih salah satu gender oleh sebagian besar
roh yang masih terikat dengan Bumi tidak lantas berarti bahwa
mereka merasa kurang bahagia dalam 25% waktunya scbagai laki-
laki atau perempuan.
Hester belum tentu seorang gay atau biseksual karena pilihan
tubuhnya. Kaum homoseksual bisa ya dan bisa tidak nyaman
dengan anatominya sebagai manusia. Ketika saya mendapatkan
subjek yang adalah gay, mereka kerap bertanya apakah homo-
seksualitas mercka adalah hasil dari memilih "jenis keJamin yang
salah" dalam kehidupan ini. Saat sesi berakhir, pertanyaan ini
biasanya terjawab.
Apa pun situasi yang m engarahkan roh untuk mengambil
pilihan gender, keputusan ini dibuat sebelum ketibaan mereka di
Bumi. Terkadang saya menjumpai bahwa kaum gay telah
mengambil pilihan sebelum kehidupan sekarang mereka terjadi,
untuk bereksperimen dengan jenis kelamin yang jarang digunakan
dalam kchidupan lampau.
Menjadi gay itu leleat dengan sebuah stigma seksual dalam
masyarakat kita, yang menghadirkan lebih banyak kesulitan dalam
hid up. Ketika jalan yang sukar iill diambil oleh salah seorang subjek
saya, jalan itu biasanya terjejaki ke arah suatu kebutuhan karmik
untuk memacu pemahaman pribadi akan perbedaan yang kompleks
dalam hal identitas gender, yang terkait dengan sejumlah peristiwa
0,
ter tentu dalam kehidupan lampau. Kasus 13 memilih untuk
menjadi perempuan dalam kehidupan sekarang untuk mencoba
Oriclltasi~, 91

dan mengatasi segala bentuk rintangan yang dialarninya sebagai


Ross Feldon.
Akan lebih baikkah Hester memperoleh pcngetahuan ten tang
kebidupan lampaunya sebagai Ross sejak lahir, daripada menungt-,Tll
lebib dad 30 tabun dan menjalani hipnosis? Tidak memiliki ingatan
sadar akan eksistensi lamp au kita disebut amnesia. Kondisi
manusiawi ini membingungkan orang-orang yang tertarik pada
reinkarnasi. Mengapa kita harus "mondar-mandir" dalam
kehidupan untuk mencaritahu siapa diri kita dan apa saja yang
harus kita kerjakan, serta bertanya-tanya apa para roh spiritual
benar-benar peduli ten tang diri kita? Saya menutnp scsi bersama
wanita ini dengan bertanya mengenai amnesianya.

Dr. N: Menurutmn, mengapa kamu tidak memiliki ingatan


sadar tentang kehidupanmu sebagai Ross?

S: Ketika memilih tubuh dan menyusun rencana sebelum


kembali ke Bumi, kami membuat kesepakatan dengan para
penasihat.

Dr. N: Kesepakatan ten tang apa?

S: Kami sepakat. .. untuk tidak mengingat. .. kehidupan


lampan.

Dr. N: Kenapa?

S: Belajar dengan kertas baru yang masih kosong im lebih


baik daripada mengetahui terlebih dahulu apa yang dapat
tcrjadi padamu, Gleh karena sesuatu yang pernah karnu
perbuat.

Dr. N: Tetapi bukankah rnengetahui kesalahanmu dalam


kehidupan lampau itu abn berguna untuk menghindari
lubang yang sama dalam kehiclupan sekarang?

S: Kalau semua orang mengetahui kehidupan lamp au .


mereka, banyak dari mereka akan terlalu terfokus pada
92 i7r Journey of Souls

kehidupan itu daripada mencoba sebuah pendekatan baru


terhadap persoalan yang sama.
Dr. N: Adakah alas an lainnya?

S: (tereliam srjetlak) Kata para penasihat, tanpa ingatan lampau,


tidak akan ada kekhawaciran ten tang munculnya ... upaya
untuk ... membalas dendam ... guna mengimpaskan
kezaliman yang pernah dilakukan padamu.
Dr. N: Hmm, sampai sejauh ini, tampaknya itulah yang
m enjadi bagian dari motivasi dan tindakanmu dalam
kehidupan sebagai Hester.
S: (deflgan tegas) Itulah alasanku datang padamu .

"
Dr. N: Apakah kamu masih menganggap bahwa
ketidaksadaran total atas kehidupan spiritual kita yang kekal
di Bumi, pencing bagi perkembangan?
S: Normalnya, ya, tetapi itu bukan ketidaksadaran total. Kita
mendapatkan kilasan-kilasan melalui mimpi ... selama masa
sukar ... orang memiliki mata bacin untuk melihat arah yang
harns diambil kapan perIu. Terkadang pula, teman-temanmu
memberikan sedikit arahan ....
Dr. N: Apakah "teman" yang kamu maksudkan adalah
enti tas dari alam roh?

S: Ho'oh ... mereka memberimu petunjuk, melalui kilasan-


kilasan gagasan. Saya sudah melakukannya
Dr. N: Bagaimanapun, kamu datang padaku untuk me-
mulihkan amnesia sadarmu.

S: (tereliam srjenak) Kita memiliki ... kemampuan untuk


mengetahui, bilamana diperlukan. Aku siap untuk berubah
ketika aku mendengar tentang dirimu. Clodees
mengizinkanku melihat masa lampau bersamamu karen a hal
itu berguna untukku.
01'ientasi 0.(>, 93

Dr. N: Kalau tidak begitu, apakah amncsiamu tidak akan


sembuh?

s: Ya, artinya aku mcmang belul11 diperkcnankan untuk


mengetahui bcbcrapa hal tertentu.

Menurut hemat saya, jika subjek tidak berhasil memasuki kondisi


terhipnosis atau jika mercka hanya memperolch ingatan samar
dalam kondisi trans, pasti ada alasan bagi hambatan ini. Ini bukan
berarti mereka tidak memiliki ingatan lamp au, hanya saja l11creka
belum siap apabila ingatan itu dibukakan.
Subjek saya mengetahui ada sesuatu yang mcnghambat
perkembangannya dan ia ingin hal itu terungkap. Identitas atas
sadar dari roh diisi olch ingatan, termasuk sasaran. Pada saal yang
tepat, kita harus menyelaraskan kebutuhan material m.anusia
dcngan tujuan roh kita berada di sini. Saya l11cncoba mcngambil
pcndekatan logis dalam mcnyclaraskan berbagai pcngalal11an
kchidupan lampau dan kehidupan sckarang.
Identitas kekal kita tidak pernah mcninggalkan kita seorang
diri di dalam tubuh yang kita pilih, apa pun status kita. Dalam
renungan, mcditasi, atau doa, berbagai ingatan tentang siapa diri
kita yang scsungguhnya benar-benar tersaring mclalui pikiran yang
awas setiap harinya. Secara sedcrhana dan naluriah- l11clalui kabut
amncsia-kita diberi bcrbagai petunjuk yang membenarkan
cksistcnsi kita.
Setelah mengungkap pcnyebab dari sakit kepalanya, saya
l11erampungkan sesi bersama I-lester dengan mCl11perkuat kepu-
tusannya mcnjadi seorang perempuan untuk bcrbagai alasan yang
lcbih dari sekadar untuk mengintimidasi laki-Iaki. Saya mcmberinya
izin untuk sedikit membuka pertahanan dan mengurangi sifat
agresifnya. Kami mcmbahas berbagai pilihan untuk membangun
kembali sasaran kerjanya menuju profesi yang membantu sesama
dan peluang untuk menjadi relawan pelayanan. Pada akhirnya ia
dapat memandang kehidupannya saat ini scbagai sllatu peluang
94 00 Journey of Souls

pembelajaran yang besar, dan bukannya sebagai hasil dari salah


pilih jenis kelamin.
Setclah sebuah kasus terselesaikan, saya tidak henti-hentinya
mengagumi integritas brutal dari para roh. Manakala roh telah
menjalani sebuah kchidupan produktif yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang di sekitarnya, saya melihat mereka kembali
ke alam roh clengan penuh semangat. Bagaimanapun, ketika subjek
semacam Kasus 13 telah menyia-siakan sebuah kehidupan lampau,
terutama dcngan cara bunuh cliri cli usia relatif muda, maka mereka
berpulang dengan perasaan ticlak bahagia.
Manakala orientasi ini membuat subjek resah, saya temukan
bahwa pcnyebabnya adalah ketiba-tibaan yang clialami roh ketika
semua ingatan lampaunya pulih. Setelah kematian fisik, tanpa
dibebani oleh tubuh manusia, roh menerima banjir pemahaman
yang tiba-tiba. Hal-hal bodoh yang telah kita lakukan clalam hidup
kini menghantam bta selama orientasi. Saya melihat sikap relaks
yarlg lebih besar dan pikiran yang lebih jernih, saat saya mcmbim-
bing subjek lebih jauh mcmasub alam roh.
Roh diciptakan dalam scbuah lingkungan positif yang penuh
cinta clan kebijaksanaan, sehingga ketika roh mulai memasuki planet
seperti Bumi dan bergabung dcngan para makhluk fisik yang telah
ber-evolusi dari tahap primitif, maka lingkungan yang keras di Bumi
menimbulkan trauma. Manusia memiliki emosi kemarahan dan
kcbcncian yarlg rlegatif dan mCrlyakitkan sebagai hasil dari perasaan
takut dan peclih yang dibawa-bawa sejak Abad Batu.
Emusi positif dan negatif bercampur di antara roh dan tuGuh
fisik clemi keGaikan Gersama. Apabila roh hanya mengenal cinta
dan pcrdamaian, roh itu tidak akan memperoleh wawasan dan tidak
akan pernah scpenuhnya menghargai nilai dari berbagai perasaan
positif itu. Ujian bagi roh yang bcreinkarnasi . ke Bumi adalah
menaklukkan perasaan takut dengan menggunakan tubuh
manusianya. Roh berkembang dengan upaya mcngatasi semua
emosi negatif yang terkait dengan perasaan takut melalui keteguhan
hati pada banyak kehidupannya, scring kali berpulang ke alam roh
dalam kondisi "memar dan kesabtan", sebagaimana dialami oleh
01'ielltasi oS, 95

Kasus 13. Scbagian dari negativitas ini mungkin tctap bcrtahan,


bahkan di ~1bm roh, dan dapat muncul kembali dalam kehidupan
hio eli tubuh yang baru. Di lain pihak, terjadi pcrtukaran. Dalam
kegembiraan yaogpcnuh sukacita dan nyatabb, maka karaktcrisrjk
sejati cbri sesosok roh terungkap.
Pcrjumpaan orieotasional dengan roh pembimbing
mcmungkinkan kita untuk memulai proses panjang evaluasi diri.
Ticbk lama lagi kita akan mengalami scbuah pcrjumpaan Jain,
namun kali ini dengan para entitas yang lcbih matang. Pad a bab
scbclumnya, saya merujuk pada tradisi Mesir purba yang mcyakini
hahwa roh yang baru bcrpulang akan dibawa memasuki Ruang
Pcnghakiman untuk mempertanggungjawabkan kchidupan
lampaunya. Entah bagaimana bentuknya, konsep penghakiman
di "ruang sidang" yang penuh penyiksaan, yang menanti kita setclab
kcmatian, selama ini menjadi babrian dati sistem kepercayaan religius
eli banyak kebudayaan. Terkadang, roh rapuh yang sedang beracla
dalam situasi traumatik mengaku mendapatkan pengalaman keluar-
tubuh, dengan visiun yang menakutkan di mana mcreka dibawa
olch roh-rob seram mcmasuki gelapnya alam kcmatian, tempat
mcreka disidangkan di hadapan para hakim kcjam. Pada kasus
scperti ini, saya curiga penyebabnya adalah sistem kepercayaan
mcngenai neraka yang telah terbentuk di bcnaknya.
Dalam kondisi tcrhipnosis yang tcnang dan rebks, dengan
kcsinamLmngan fungsi pada semua tataran mental, subjek
111cbporkan bahwa orientasi perdana dengan roh pembimbing
tern),ata menyiapkan mereka untuk menghadap para entitas
supcrior. I3agaimanapun, kata ''ruang sidang" dan "persidangan"
tidak digunakan untuk memaparkan proses ini. I3eberapa subjck
menyebut mereka sebagai makhluk bijak, sutradara, dan bahkan
hakim, tetapi sebagian besar subjek mcrujuk mcreka sebagai Dewan
Tua-tua. Pada umumnya, dewan penilai ini terdiri dari tiga sampai
tl1juh anggota, clan karen a roh selalu menghadap mercka sete1ah
berpulang, saya akan membahas tentang perjumpaan ini clcngan
lebih tcrinci pada akhir dari bab berikut.
96 .,;- Journey of Souls

Sel11ua perjul11paan evaluatif roh, entah dengan roh pem-


bimbing, kerabat, atau Dewan Tua-tua, memiliki satu kesamaan.
Umpan balik dan analisis kehidupan lampau yang kita terima dalam
rangka penilaian ini didasarkan pada intensi awal yang tclah bta
tetapkan sendiri dan juga pada tindakan bta dalam saW mas a
kehidupan. Motivasi kita dipertanyakan dan dikritik, tetapi tidal::
dihujat dengan cara yang akan membuat kita menderita.
Sebagaimana tdah saya bahas pada Bab 4, hal ini tidak berarti
bahwa hanya karena mereka menyesal, roh otomatis terbebas dari
konsekuensi akibat tindakannya menyakiti sesama. Konsekuensi
karmik akan muncul dalam kehidupan mendatang. Saya pernah
diberitahu betapa para tetua spiritual terus-menerus mengingatkan
kita bahwa karena pada dasarnya otak manusia tidak memiliki rasa
etika moral, l11aka rasa benar-salah menjadi tanggung jawab roh.
\'V'alaupufl demikian, terdapat pengampunan besar di alam roh.
Alam ini tidak mengenal waktu; begitu pula halnya dengan tugas
pembelajaran kita. Kita akan senantiasa diberi peluang baru dalam
perj uangan meraih perkembangan.
Begitu perjumpaan perdana clengan roh pembimbing berakhir,
kita abn meninggalkan tempat orientasi clan bergabung dalam
arus akrivitas yang terkoordinasi, termasuk transisi sejumlah besar
roh memasuki semacam pusat penerimaan.
BAB6

Transisi

Sematang apa pun pengalamannya, semua roh pada akhirnya akan


tiba di suatu pclabuhan pllsat di alam roh, yang saya namakan area
keberangkatan. Tclah saya jelaskan pada bab sebelumnya bahwa
kecepatan dati gcrakan rob setelah kematian akan berbeda-beda,
sesuai dengan tingkat kematangan spiritual masing-masing. Setelah
roh menyelesaikan orientasi, tampaknya tidal<: ada lagi rute
alternatif bagi siara pun yang memasuki ruang di alam roh ini.
Tampaknya, sejumlab besar rob yang berpulang dikumplllkan
dalam sebllah alat trasportasi massal spiritual.
Terkadang roh dibimbing oleh roh pembimbing ke area ini.
Saya lihat prosedllr iill berlaku terutama pada roh yang belum
matang. Sedangkan roh-rob lainnya dituntun oleh suatu kekuatan
tak kasatmata yang menarik meteka memasuki area keberangkatan.
ivIcnurut temuan saya, pendampingan oleh entitas lain bergantung
pada kesediaan roh pembimbing. Pada sebagian besar kaslls,
walaupun kecepatan tidak menjadi masalah, roh tidak boleh
rnembllang-buang waktu dalam perjalanan itu. Perasaan yang kita
98 l't~ Journey of Souls

aJami eli scpanjang perjalanan ini bergantllng pad a kondi si pikiran


kita setelah tiap masa kehidupan.
Pengllmpulan dan pemb crangkatan roh ini mdibatkan dua
fase. Area keberangkatan bukanlah "tempat kemah". Roh dibawa
masuk, dikumpulkan , dan kemudian dikirimkan kduar menuju
tujuan akhir. Ketika mcndengar laporan tentang area khusus ini,
saya membayangkan diri saya berjalan kaki bcrsama scjumlah besar
orang, mclalui termin al pusat eli sebuah bandara internasional yang
memiliki kapasitas untuk menerbangkan kami semua ke segala arah.
Salah sam subjek menggambarkan area kebcrangkatan ini mirip
dengan "tilik pusat clari scbllah roda ke reta kllda besar, eli mana
bta elibawa dari litik pusat itu melalui jari-jari roda ke tempat yang
sudah eliraneangkan untuk masing-masing".
Para subjek rnenyatakan bahwa area ini penuh dengan roh
yang tidak p ecluli, yang bcrgerak keluar-masuk titik pusat secara
efisien t-anpa m CJlc mui hambatan. Subiek lain menyebut area ini
" jalan tol gratis tanpa kemaeetan lalu lintas". Mungldn saja ada
titik pus at roela lainnya yang serupa, dengan gerbang kduar dan
masuk gratis, di aJam roh, namun semua subiek menganggap rute
.' masi ng-masing ke dan dari titik pusat ini sebagai satu-satunya rute.
Pengamatan saya ten tang karakteristik alam roh ketika roh
mcmasllki area kcbcrangk71tan, telah berubah total dari sekadar
kesan pertama bcrLlpa lapisan kabut. Sepertinya, roh kini
melakukan perialanan m enembus kabut galaksi yang mahaluas
memasuki 111edan cterik yang lebih padat. Ketika roh mereka
mehyang eli sllatu kawasan tcrbuka eli area keberangkatan seraya
bersiap untuk pergi kc ternpat-tcmpat yang telah ditentukan, saya
mcnikmati SU<lra subi ck yang penuh dengan kegembiraan. Mereka
terpesona ol eh dunia kckal yang terbentang di hadapan mereka
dan pereaya bahwa eli sLlatu tempat dalam dunia itu berdiamlah
Inti dati peneiptaan.
Ketika memerhatikan tudung yang terbuka penuh eli seldtar
mereka, subick akan mcnyatakan bahwa alam roh itu terlihat
menl<lnearkan pendar yang berbeda-bcda. Saya tidak mendengar
apa-apa ten tang kegelapan pekat yang kita hubung-hubllngkan
Trausisi ~ 99

dengan luar angkasa. Bcrkumpulnya roh-rob yang dilihat olch


~;ubjek eli latar depan ampbiteatcr itu terlihat seperti eabaya bintang
yang tak terkira banyaknya, yang bergerak ke arab berlainan.
Bebcrapa bergerak dengan ecpat, semcntara yang lain melayang
lambat. Konsentrasi energi yang berada di kcjauban itu cligam-
barkan sebagai "kepulauan selimut kabut". Saya diberitabu bahwa
karaktcristik alam rob yang paling luar biasa adalah perasaan yang
teLUS-lTICnerus akan adanya sllatu kuasa mental yang penuh daya,
yang terpanear ke segala arab dalam keselarasan yang misterius.
Orang menyebut tempat ini sebagai sumber dari pikiran murni.
Pikiran ll1cngambil ban yak wLljud. Pada titik kepulangan inilah
roh mulai lTIcngharapkan perjumpaan dengan roh-roh lain yang
tebh menantikannya. Bcberapa dari mereka .mungkin telah
menyambutnya di gcrbang, tctapi scbagian besar belum. Tanpa
keCldi, roh yang ingin berjurnpa dengan cnbtas lain, terutama
pada saat berpindah kc tempat lain itu, banya perlu memikirkan
entitas yang mereka kehendaki. Seketika itu juga, entitas yang
dipanggil akan muneul dalam pikiran-rohnya. Komunikasi te1epatik
dengan memanfaatkan encrgi dari seluruh entitas spiritual itu
meneiptakan suatu tarikan yang tidak kasatmata, sedangkan dua
wujud energi yang bergerak saling mcndekat itu membuka suatL!
hubungan yang lebih langsung. Ada kesamaan dalam laporan para
subjek, nlisalnya dalam hal mctodc, rute, dan tujuan da~i perjalanan
spiritual mereka, walaupun apa yang mereka lihat di sepanjang
pcrjalanan itu saling berbeda.
Saya mcmbongkar tumpukan berkas kasus untuk menemukan
subjek yang pengalamannya dengan rute ke tempat tujuan spiritual
akhir ini dilaporkan secara terinei, sekaligus mewakili laporan para
subjek lainnya pada saya. Saya memiEh scorang desainer grafis
berwawasan llias dengan umur 41 tahun, yang rohnya sudah
matang. Roh dari pria ini telah berkali-kali menyusuri rute tersebut
dalam jeda antarkehidupan.

(
100 fly> JDurney of Souls

Dr. N: Kamu sudah siap untuk memulai bagian tetakhir


dati petjalanan pulangmu ke tempat rohmu berasal di alam
roh. Pada hitungan ketiga, semua detail dari bagian tetakhit
petjalananmu ini akan tampak jelas. !\kan mudah bagimu
untuk melapotkan segala sesuatu yang kamu lihat, karena
kamu sudah tidak asing lagi dengan rute itu. Siap?

s: Ya.
Dr. N: (meninggikan Jtiom sqya aellgoll nada metllerintab) Satu-
kita mulai. Dua-rohmu bergerak keluar dari tempat
orientasi. Tiga! Langsung saja, apa yang kamu lihat untuk
pertama kali?

S: Jarak yang ... riada tersekat ... ruang yang riada batas ...
selamanya.

Dr. N: Jadi kamu bermaksud mengatakan bahwa alam roh


itu sarna sekali uada batas;>

S: (terdiam lama) Sejujurnya- dilihat dari tempat aku


melayang-alam roh tcrlihat tiacla batas. Tetapi saat aIm
mulai bergerak, bentuknya berubah.

Dr. N: Berubah bagaimana?

S: Hmm . .. segala sesuatunya masih ... tanpa bentuk ... tetapi


saat aku ... bergerak Iebib cepat. .. aku melihat diriku
bergerak melingkar eli clahm sebuah mangkuk raksasa-yang
dibalik. Aku tak tahu di mana bibir mangkuk itu berada,
atau bahkan apa bibir mangkuk itu memang ada.

Dr. N: Jadi getakan itu memberimu perasaan akan alam roh


yang berbentuk bola?

s: Ya, tetapi itu hanya perasaan ... saat aku betgerak dengan i
\
cepat \
Transisi ~ 101

Dr. N: Mengapa gerakan yang eepat-keeepatanmu-


membuatmu merasa berada di dalam sebuah maogkuk?
s: (terdialll lall/a) Memang aneh. Gerakan itu menjadi terasa
seperti ... melingkar saat aku bergerak eepat melalu! sebuah
jalur koneksi.

Dr. N: Apa maksudmu dengan jalur koneksi?

S: Koneksi ke sebuah tujuan tertentu.


Dr. N: Bagaimana bergerak eepat di jalur itu dapat
mcngubah persepsimu atas alam roh menjadi berbentuk
bulat.
s:Karena dengan bergerak eepat, jalur-jalur itu ... fnenyatu
membentuk arah yang lebih pasti untukku, sehingga
mengurangi kebebasanku bergerak.

Ca/a/aJl:Para subjek lain dalam hal ini juga melaporkan


tentang perjalanan di sepanjang jalur terarah yang mcmiliki
karakteristik dari sebuah sistem jaringan. Salah satu subjek
menyebut jalur-jalur itu sebagai "dawai getar".

Dr. N: Tentang berkurangnya kebebasan, apakah yang kamu


maksud adalah berkurangnya kendali pribadi?
S: Ya.
Dr. N: Tolong jelaskan dengan lebih terinei ten tang ge.rakan
rohmu di sepanjang jalur kontak ini. (
S: Ketika rohku diarahkan di jalur ini ke suatu tempJ,
tujuanku menjadi lebih jelas. Rasanya seperti berada dalam
arus air berwarna putih-hanya saja tidak sepekat air-
karena arus ini lebih eneer dari air.
Dr. N: Jadi dalam lingkungan spiritual ini, rasanya tidak
sepekat air?
102 0" Jounley of Souls

s:13cgitulah, tetapi maksudku adalah scolah-olah aku


menyelam dibawa atus.

Dr. N: Mengapa bisa begitu?

s: Hmm, seakan-akan kami semua menyelam-tepatnya


diserct-dalam suatu arus deras yang tidak dapat kami
kendalikan ... dikendalikan seseorang ... berada di atas dan
di bawah roh-roh lainnya di dalam mango .. tanpa ada benda
padat pun di sekeliling kami.
Dr. N: Apakah kamu melihat roh-roh yang berada di atas
elan eli bawahmu?

S: Ya, seolah-olah kami mulai dati sebuah anak sungai, dan


kemudian kami semua yang bam saja kembali dari kematian
itu ditarik menuju sebuah sungai besar betsama-sama.

Dr. N: Kapan kamu melihat jumlah tertinggi dati para roh


yang berpulang?

S: Saat anak-anak sungai itu bettemu eli ... aku sulit men-
jelaskannya ....

Dr. N: Dicoba saja.

S: (terdlatl! Jejellak) Kami dikumpulkan di ... sebuah laut ...


eli mana kami berpusar ... dalam gerakan Iambat. Lalu, aku
merasa seperti ditarik menjauh ke sebuah sungai kecil yang
tenang ... menjauh elati berbagai pikitan ... menuJu orang-
orang yang aku kenal.
Dr. N: Belakangan, dalam perjalanan normalmu sebagai roh, ~ - ~- -
apakah kamu juga diseret dalam arus anak sungai dan sun,gai
seperti yang kamu gambarkan?

S: Ticlak, ticlak sama sekali. Kali ini berbeda. Kami seperti


ikan salem yang berenang ke hulu sungai untuk berkembang
biak-pulang. Sesampainya eli sana, kami tidak diseret seperti
itu lag!. Kemudian kami dapat melayang.

Dr. N: Siapa yang menyeretmu, saat kamu dibawa pulang?


Trallsisi ",.c" 103

s: Emitas yang lcbih tinggi. Mereka yang mengendalikan


pergerakan kami untuk membawa kami pulang.
Dr. N: Entitas sepeni halnya roh pembimbingmu?
S: Di atasnya, kurasa.
Dr. N: Apa lagi yang kamu rasakan pada saat ini?
S: Ada suatu perasaan damai sehingga kamu tidak pernah
ingin pergi lagi.
Dr. N: Ada lagi?
S: Oh, aku juga dipenuhi harapan, sewaktu bergerak lambat
bersama arus encrgi itu.
Dr. N: Baiklah, sekarang kl.lminta agar kamu terus bergerak
bersama arus energi itu mendekati temp at tl.ljuanmu.
Perhatikan sekitarmu dengan cermat dan beritahu aku apa
saja yang kamu lihat.
S: AIm melihat ... banyak bola cahaya ... yang terpisah satl.l
sarna lain di dalam ... galeri-galeri.
Dr. N: Tentang galeri ... apakah yang kaml.l maksud adalah
serangkaian keterpaparan?
S: Hmm ... lebih mirip ... sebuah koridor panjang ... yang
penuh jorokan galeri di berbagai bagiannya ... yang lurus
terbentang tanpa akhir dari tempatku sebrang.
Dr. N: Bagaimana dengan cahaya tadi?
S: Itu adalah orang-orang, tepatnya roh dari orang-orang di
dalam jorokan galeri yang memendarkan sinarnya keluar ke
arahku. Itulah yang kulihat-cahaya yang bergerak ke sana-
kemari.
Dr. N: Apakah mereka terpisah secara strl.lktural dalam
jorokan-jorokan di sepanjang koridor?
104 Ii:Y> Journey of Souls

s: Tidak, di sini tidak ada dinding. Tidak ada yang bersifat


struktural, dengan segala sudutnya. AIm sulit menjelaskannya
dengan tepat. ...
Dr. N: Penjelasanmu sudah cukup. Sekarang, beritahu aku
apa yang menyekat kelompok-kelompok cahaya itu di
sepanjang koridor yang sedang kamu gambarkan itu?
S: Mereka ... dipisahkan oleh ... suatu jaring tipis ... yang
membuat mereka terlihat seputih susu, seputih gel as beku.
AIm me1ihat pendar energi mereka, saat aku melintas.
Dr. N: Bagaimana wujud roh daJam kelompok-ke1ompok
itu?
S: (terdiam seJenak) Berwujud bola cahaya. AIm melihat bola
cahaya yang menggantung dalam kelompok-kelompok ...
seperti setandan anggur yang berkilauan.
Dr. N: Apakah kelompok-kelompok ini mewakili berbagai
kelompok energi roh, dengan sekat ruang eli antara mereka.
S: Ya ... mereka dipecah menjadi kelompok-kelompok
kedl. .. aku sedang menuju kelompokku sendiri.
Dr. N: Apa lagi yang kamu rasakan saat kamu melintasi
tempat mereka dalam perjalananmu menuju kelompokmu
sendiri?
S: Aku dapat merasakan pikiran mereka yang sedang
mencoba meraihku ... bcgitu beragam ... namun menyatu ...
betapa harmonisnya ... tetapi ... (terdialll)
Dr. N: Lanjutkan.

S: Aku tidak mengenal orang-orang yang sedang aku


lewati ... tidak masalah.

Dr. N: Baiklah, mari kita abaikan saja kelotnpok-kelompok


di sepanjang koridor itu. Ceritakan ten tang bagaimana semua
itu kalau dilihat dari kejauhan.
Transisi ~"" 105

s: Seperti seekor elCing panjang yang berlcilauan,


(fer/all/a)
sisi tubuhnya bertonjolan masuk dan keluar ... gerakannya ...
teratllr.
Dr. N: Maksudmu, koridor itu sendiri terlihat bergerak?
S: Ya, sebagian ... melambai-lambai seperti pita yang terti up
angin saat aku menjallh dari tempat itu.
Dr. N: Teruskan perjalananmu dan ceritakan apa yang
selanjlltnya terjadi padamu.
S: (terdiam sf!Jellak) AIm berada di ujung dati sebuah koridor
lain ... aku melambatkan perjalanan.
Dr. N: Mengapa?
S: (sell/akin gClllbira) Karena ... wah, hebat! Aku memasuki
tempat di mana teman-temanku berada.
Dr. N: Bagaimana perasaanmu sekarang?
S: Luar biasa! Ada suatu tarikan pikiran yang sudah tidak
asing lagi bagiku ... yang sedang meraihku ... aim menangkap
ckor layang-layang mereka ... menyatu dengan mereka di
dalam pikiran ... aku plliallg!
Dr. N: Apakah kelompok temanmu 1111 terasing dari
kelompok roh di koridor lain?
S: Tidak ada satu roh pun yang benar-benar terasing,
walallpun beberapa roh yang belum matang beranggapan
demikian.
Dr. N: Jadi, kamu merasa terhubung dengan koridor lain
itu, bahkan dengan roh-roh di dalamnya yang mungkin tidak
kamll kenaI dalam pengalamao lampaumu?
S: Itu benar, karena akll memang memiliki keterhubllngan
itu. Di tempat ini terdapat suatu kesatuan.
106 r/y> Journey of Souls

Dr. N: Sewaktu kamu bergerak sebagai roh, apa saja


perbedaan utama daJarn interaksimu dengan roh lain, roh
dibandingkan dengan hidup scbagai manusia di Burni?

s: Di sini tidak ada orang asing. Di sini, orang sama sama


sekali tidak berbuat jahat pada siapa pun.

Dr. N: Maksudmu, apakah setiap roh bersikap bersahabat


terhadap semua roh lainnya, m eskipun mereka sudah pernah
saling mengalami keterhubungan dalam banyak bentuknya?

S: Benar, dan sikap itu lebih dari sekadar sikap bersahabat.


Dr. N: Caranya bagaimana?

S: Kami mengetahui adanya suatu keterikatan universal di


antara bmi, yang membuat !cami semua sama. Tidak ada
rasa saling euriga.

Dr. N: Bagaimana sikap ini bisa muneul dengan sendirinya


di antara roh-roh yang baru p ertama kali bertemu?

s: Melalui keterbukaan dan penerimaan yang sepenuhnya.

Dr. N: Hidup di Bumi pasti sulit bagi rob, bukan?

S: Begitulah, apalagi untuk roh yang belum matang, karena


mereka pergi ke Bumi dengan harapan akan diperlakukan
seeara adil. Saat kenyataan berkata lain, mereka syok. Untuk
sebagian roh, dibutuhkan beberapa kali masa kehidupan
untuk menjadi terbiasa dcngan raga Dumi.

Dr. N: Dan jika roh yang belum matang itu bergumul dengan
berbagai kondisi di Durni, apakah mereka akan menjadi
kurang efisicn dalarn bekerja dengan pikiran manusia?

s: Aku harns berkataya, karena otak banyak men arik masuk


rasa takut dan kekerasan ke dal am roh. Rasanya rnemang
berat, namun itulah mengapa kita datang ke Bumi ... untuk
menga ta si . ...
Transisi 00 107

Dr. N: Menurutmll, adakah kemungkinan bahwa roh yang


belum matang cenderung kbih rapuh dan lebih membu-
tuhkan dllkungan kelompok ketika kembali kc klustcrnya?

S: Tepat sekali. Kami semua ingin kembali ke rumah. Bisakah


kita bcrhenti bicara dulu, agar aku dapat menemui teman-
temanku?

Saya telah membahas kesamaan penggunaan kata oleh sejumlah


subjek, untuk menjelaskan fenomena spiritual. Kasus 14
menunjukkan beberapa contoh tambahan. Saya selalu mendengar
kata-kata yang merujuk pada air semisal "gelombang" dan "mus"
untuk menjelaskan suatll gerakan mengalir yang terarah, dan kata-
kata yang merujuk pada langit semisal "awan" untuk meng-
indikasikan kebebasan bergerak yang diasosiasikan dengan
melayang. Citra-citra visual yang mengundang kehadiran massa
energi dan kelompok kluster untuk mengindikasikan roh-roh itu
sendiri, sangatlah populer. Saya sendiri telah menerapkan sebagian
dari bahasa spiritual ini.
Dalam area keb erangkatan akhir bagi rob yang baru saja
berpulang, jumlah entitas yang dikenal, yang tengah menantikan
roh itu, bisa banyak atau sedikit tergantung pada tingkat
pcrkembangan roh itu dan berbagai faktor lain yang akan saya
bah as sedikit nanLi. Dibandingkan dengan Kasus 14, kasus berikut
in1 mempcrlihatkan pcrsepsi yang terbatas mengenai alam roh clari
sesosok roh yang belum matang.
Pada Kasus 15, pcralihan sesosok roh dari area keberangkatan
kc Iduster rumahnya culmp membuatnya bingung. Kasus iill sangat
bcrguna karena memperlihatkan kesesuaian roh ini terhadap sebuah
ruang yang telah ditetapkan, juga terhadap mereka yang menangani
sistem itu. Oleh karena subjek iill kurang berpengalaman dan sedikit
terlalu gugup dalam menanggapi sesuatu yang ia anggap sebagai
kebutuhan akan kesesllaian, kita diberi sebuah interpretasi lain atas
bimbingan spiritual dalam hal penempatan kelompok.
108 fty. Journey of Souls

fty. KASUS 15 ~~

Dr. N: Aku ingin berbicara padamu tcntang perjalananmu


ke tempat di mana biasanya kamu bcrdiam eli alam roh.
Sekarang rohmu bergerak menuju tempat ini. Ceritakan apa
yang kamu lihat dan rasakan.

S: (dengan J!,tlgup) AIm ... bergerak ... ke luar, entah bagai-


mana ....

Dr. N: Ke luar?

S: (bingtlnj) Aim ... melayang di atas ... sejenis rantai. Rasanya


seperti bergerak melalui serangkaian ... koneksi yang saling
berhubungan ... suatu jaringan jalan ruwet yang terselubung
kabut. ... Lalu ... kabut itu lenyap ... oh!

Dr. N: Ada apa?

S: (dengan kagum) Aku sampai cli ... sebuah lapangan besar ... .
Aku melihat banyak orang ... berseliweran di sckelilingku ... .
(subjek tlm/ai gelisa/J)
Dr. N: Santai saja, sekarang kamu berada di area ke-
berangkatan. Apa kamu masih melihat roh pembimbingmu?

S: (dengan ragu) Ya ... tidak jauh ... kalau tidak begitu aku
bisa tersesat .... Tempat ini sangat. .. luas.

Dr. N: (sqya menempelkan te/apak tangan ke kClIing Stlb;ck) Santai


saja dan ingatlah bahwa kamu pernah berada di sini,
walaupun scgala scsuatunya scperti belum pernah kamu Ii hat.
Apa yang sekarang kamu lakukan?

S: Aku ... bergerak maju ... dengan cepat. .. menyalip orang


lain .... Lalu aku berada ... di suatu wang hampa ... yang
terbuka ....

Dr. N: Apakah kehampaan itu berarti segala sesuatu di


sekitarmu gelap?
Trallsisi ~ 109

s: Di sini tidak pernah gelap ... cahaya itu .... Yang terlihat
hanya seliweran bayang-bayang gelap karena aku bergerak
cepat sekali. Saat aku mclambat, segala sesuatunya menjadi
lebih terang (para subjek lain mengiyakan pengamatan ini).

Dr. N: Lanjutkan dan ceritakan padaku apa yang kamulihat


selanjumya.
S: Setelah beberapa saat, aku melihat .. . banyak "sarang"
orang.
Dr. N: Maksudmu kelompok-kelompok roh?

s: Ya-mirip sarang lebah. Scperti kumpl1lan bola cahaya


yang bergerak ... kl1nang-kunang

Dr. N: Baiklah, silakan lanjl1tkan bergerak dan beritahl1 aku


bagaimana perasaanmu.

S: Kehangatan ... keramahan . .. empari . ... Rasanya seperti


mimpi ... hmm ... ?

Dr. N: Apa itu?

S: Aku sudah sangat melambat. Segalanya kini berbeda.


Dr. N: Berbeda bagaimana?

S: Jadi Iebih mudah dikenali. (Im/ialll sejellak) Aku kenaI


tempat iill.

Dr. N: Apa kamu sudah mencapai sarang lcbah (kelompok


kluster)-mu?

S: (/err/iam lama) Kurasa belum.


Dr. N: Amari sekitarmu dan ceritakan padaku apa yang kamu
lihat dan rasakan.

S: (subjek JIIulai gemela r) Kulihat . . . ban yak orang ...


mengelompok ... di kejauhan ... tetapi ... ltll!

Dr. N: Apa yang kamu lihat?


110 00 Journey of Souls

s: (dengan tak!!t) Orang-orang yang aim kenaI. .. beberapa


keluargaku ... di kejauhan ... tetapi (dengall puttls aJa) sepertil!JCI
aktt tidak bisa mencapai tempat mereka!
Dr. N: Kenapa?

S: (dengan tangisyang me/edak) Aim tidak tahu! Ya, Tuhan, apa


mereka tahu bahwa aku ada di sini? (sttbjek mu/ai berontak di
kttrsinya dan kemudian tIIenjulurkan lengamrya serta membllka
telapak tangan ke arah din ding klinik sqya) Aktl tak bisa meraz/)
qyaiJktt!

Catatall: Saya langsung menghentikan pertanyaan. Ayah dari


subjek ini memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan
lampau subjek, sehingga ia membutuhkan tcknik
pcnenangan lainnya. Saya juga memutuskan untuk
memperkuat perisai pelindungnya sebelum melanjutkan sesi.

Dr. N: Menurutmu, apakah alasan ayahmu berada di keja-


uhan sehingga kamu tidak dapat mcraihnya?
S: (selama jeda diam yang panjallg ittl, sqya JJlellgeringkatl 71)q;aiJ
subjekyang basah oleh air mata dan ken'llga~ Aku tidak tahu ... 0

Dr. N: (Sqya menempelkall telapak tangall ke kening subjek dati


memberikan penOntah) Bangunlah kontak dengan ayahmu-
sekarangjttga!
S: (setelah terdiam sejenak, subjek ttJe1!J'adi tenanj) Tidak apa-apao 0 0

beliau memberitahukan agar aku bersabar, maka segalanya


akan menjadi lebih jelas bagikuo Aku ingin pergi ke sana
0 00

dan berada di dekatnyao

Dr. N: Apa yang beliau katakan padamu tentang hal itu?

S: (dengall sedib) Beliau berkatao . bahwa ia akan selalu hadir


0

dalam pikiranku kapan pun aku membutuhkannyao Aku 0 00

akan belajar melakukan hal ini dengan lebih baik (berpikir


Tr(!llsisi <",,- 111

,[from lelepatik), namun ia akan tinggal eli tcmpat eli mana ia


sekarang berada ....

Dr. N: Mcnurutmu, apakah alasan mendasar bagi ayahmu


untuk tetap berada eli tcmpat lain ini;1

S: (sambil l)/eilcmgis) Tel11patnya bukan bcraela eli kelol11pokku


(kluster).

Dr. N: Ada lagi?


S: Para cntitas yang mcngatur itu ... l11crcka tidak .... (JlIeJI(/ll,gis
lagz) Aim tidak yakin ....

CalC/tml: Biasanya, saya mcncoba unmk rnenghindarkan


terlalu banyak intervcnsi ketika subjck sedang mcnjelaskan

r proses peralihan spiritual mercka. Pada kasus ini, subjck


merasa bingung dan kehilangan arah, sehingga saya
menawarkan scdikit bimbingan dari saya scndiri.

Dr. N: Mari kita pikirkan mcngapa kamu tidak dapat


mcncapai tempat ayahmu beracla. Mungkinkah kcterpisahan
ini dikarcnakan para entitas yang lebih tinggi mcyakini bahwa
inilah saat babrimu untuk melakukan ref1cksi pribadi, seh.ingga
kamu hanya boleh ada bcrsama roh-roh lain yang l11emiliki
tingkat pcrkembangan sam a dcnganl11u.

S: (st/ujek tlJlIlaiplllih) Ya, aim mencrima pcsan-pcsan itu. J\ku


harus melakukan b'anyak hal untuk diriku sendiri ... bersal11a
roh-roh lain sepertikl1. Para pengatur itu l11embcriku
dorongan ... dan ayahku juga mel11bantuku untuk lcbih
l11cl11ahami hal ini.

Dr. N: Apakah kamu puas dcngan proscdur ini;1

S: (terdiam sejellak) Ya.


112 0' Journey of Souls

Dr. N: Baildah, silakan mdanjutkan perjalanan dari saat


kamu mclihat beberapa keluargamu di kejauhan. Apakah
yang terjadi selanjutnya?
S: Hmm, aim masih bergerak lambat ... tetapi pasti .... Aim
dibawa melalui jalan yang pernah aku lalui. Aku melewati
beberapa kumpulan orang (kelompok [duster). Lalu aku
berhenti.

C:atatall: Transit masuk terakhir ini sangat penting bagi roh


yang bdum matang. Salah seorang subjek, setelah terjaga,
menggambarkan pemandangan ini sebagai "mcmbangkitkan
perasaan ibarat ia sedang berkendara pulang pada senja hari
setelah melakukan sebuah perjalanan panjang. Setelah masuk
kota, ia akhirnya menemukan jalan yang tepat. Jendela depan
rumah tetangganya masih menyala, sehingga ia dapat melihat
orang-orang di dalamnya, saat ia berkendara perlahan
melintasi rumah itu sebelum ia akhirnya memasuki peka-
rangan rumahnya. Walaupun subjek dalam trans mungkin
menggunakan kata-kata semisal "rumpun" atau "sarang
lebah" untuk menggambarkan wujud ruang yang menjadi
rumah mercka dari kejauhan, pemandangan ini menjadi
bersifat lebih individualisitis bcgitu subjck masuk ke dalam
tiap kluster. Kcmudian lingkungan spiritual dari subjck itu
akan diasosiasikan dengan kota, sekolah, dan area-area
hunian lainnya yang dikenali mclalui berbagai penunjl1k
duniawi yang melambangkan rasa aman dan rasa gembira.

Dr. N: Kamu kini sudah berhenti bergerak, apa saja yang


kamu lihat?
s: Suatu ... aktivitas ... besar .... Ada banyak orang di
sekitarku. Sebagian sudah aku kenai, sisanya tidak.
Dr. N: Dapatkah kita mendekati mereka?
Trallsisi 00 113

s: (tiba-tiba saja SIII?Jek JJleJlinggikan st/aJ'aI!),a del~gall lIada tlll/ral))


Kamu tidak mengerti! Aku tidak boleh ke salla. (111C1llldil~gkati
jarinya ke arah dindi11i)
Dr. N: Memangnya kenapa?

S: Aku tidak diizinkan. Kamu tidak bisa sekadar pergi begitu


saja ke mana pun kamu suka.

Dr. N: Tetapi, bukankah kamu sudah mencapal tempat


tujuan?

s: Tak jadi soal. Aku tidak boleh pergi ke sana. (kcJlJ/Jali


JJlel!tldingkan jarillJa ke arah gambaran mentalflJa)
Dr. N: Apakah ada kaitannya dengan pesan-pesan yang
kamu terima ten tang ayahmu?
S:Ya.

Dr. N: Jadi maksudmu, energi rohmu tidak dapat begitu


saja pergi ke mana pun, misalnya keluar dari kelompokmu?

S: (me1111f!Jllk ke It/ar) Mereka yang ada di sana itu bukan


kelompokku:

Dr. N: Jelaskan apa yang kamu maksud dengan di .!'alla.

S: (dengan nada serills) Untuk orang-orang itLl, eli sanalah


temp at mereka. (ll/emlt/jllk ke lantat) Di sinilah tempat k(//)/i.
Kami berada di sini. (menganggllk lIntllk lllene,gaskan per-
l!Jataat1l!Ja)
Dr. N: Siapakah mereka itu?

S: Hmm, tentu saja mereka adalah orang-orang yang tidak


masuk dalam kelompokku. (tertalva mengakak) Oh, lihat! ...
orang-orangku, senang sekali bisa bertemu dengan mereka
lagi. Mereka mendatangiku!

Dr. N: (5 crya bertindak seolah bam pertallla kalz' lllenden,~(/r


in[orJlJasi im; unttlk JJJeJJlancingjaJlJabml'yalig spolltall) Benarkah?
114 ;;", Journey of Souls

Pasti menycnangkan sekali. Apakah mereka pernah terlibat


di dalam kehidupan lampaumu?
S: Boleh dibilang, lebih dari satu kali masa kehidupan. (del/galt
uallgga) Inilah orang-orangktt.
Dr. N: Apakah orang-orang ini adalah entitas yang termasuk
dalam kelompokmu?
S: Tentu saja, ya, aku sudah lama sekali bersama mereka.
Oh, menyenangkan sekali bisa berjumpa dengan mereka
semua. (.r1i0·ek .redemikian diluapi kegelJlbiraaJl, .rebiJlgga .raya
tlJemberiJlya .rcdikit lJIakttl tlntuk bi.ra menikmati gambar menta!
im)
Dr. N: AIm melihat perubahan besar dalam pemahamanmu
dalam wahu singkat sejak kita tiba di tempat ini. Amari
orang-orang lain yang berada di kejauhan eli tempat ini. Seperti
apakah tempat mcreka berdiam?
S: (mared)) AIm tidak mall tahu. Itu urusan mereka. Tidakkah
kamu mengcrti? AIm tidak punya kontak dengan mereka.
Aku tcrlalu sibuk bersama orang-orang yang berada
bersamaku eli sini. Orang-orang yang aku kenaI dan kasihi.
Dr. N: Aku mengcrti, tetapi beberapa menit yang lalu kamu
sangat tertekan karena tidak dapa t meraih ayahmu.
S: Sekarang aku tahu bahwa ia memiliki tempatnya sendiri.

Dr. N: Mcngapa kamu tidak tahu tcntang hal itu, saat kita
riba Ji sini?

S: Bagaimana, ya? Kuakui bahwa aim sempat syok. Sekarang


aku memahami seluk-beluknya.

Dr. N: Mengapa roh pembimbingmu tidak menjelaskan


scmua ini padamu, sebelum kamu mclihat ayahmu?
S: (terdiam !ama) Aku tidak tahu.
Transisi ",,c., 115

Dr. N: Mungkin orang lain yang juga kamu kenaI dan kasihi
selain ayahmu, juga berada di dalam kelompok-kelompok
ini. Maksudmu, kamu tidak memiliki kontak dengan mereka
karena kamu sudah berada di temp at yang tepat untl1kmu
di alam roh?

s: (mara/; pada sqya) Tidak, akl1 memiliki kontak dengan


pikiranku. Mengapa kamu ini menyusahkan saja? Aku hams
tiJiggal di silli.
Dr. N: (5qya tlIetldesak mlJek sekali lagi IIJltllk mengttJllpulkall
in/ot'masi talJlua/;aJl) Dan kamu tidak mau sekadar melayang
kc arah kelompok-kelompok itu untuk berkunjung?

S: Tidak!Kamu tidak boleh melakukan itu. Kamu tidak boleh


masuk dalam kelompok mereka dan menghambat energi
mereka.

Dr. N: Tetapi bukankah kontak mental tidak akan meng-


ham bat energi mereka?

S: Pada saat yang tepat. Ketika mereka sudah bebas untuk


melakukannya denganku ....

Dr. N: Jadi, kamu bermaksud mengatakan bahwa setiap


orang di sini ditetapkan untuk mas uk ke dalam ruang
kelompok masing-masing, dan kamu tidak boleh keliaran
melakukan kunjungan atau terlalu sering melakukan kontak
mental pada saat yang tidak tepat?

S: Betu!' Setidaknya; begitulah yang seharusnya di sckitar


ruangku.

Dr. N: Dan kamu tidak merasa terkekang oleh kebiasaan


ini?
\

S: Tidak, ruang di sini sangat luas sehingga ada rasa bebas,


selama kami mematuru aturan.
116 rV" Journey of Souls

Dr. N: I3agairnana jika kamu melanggarnya? Siapakah yang


menentukan tempat yang sesuai untuk tiap-tiap kelompok
roh?
s: (terdialll sejenak) Para guru membimbing kami, kalau tidak
begitu kami akan tersesat.
Dr. N: Kulihat, kamu sempat tersesat sewaktu kita pertama
kali tiba di sini.
S: (dengan ragu) Aku kehilangan akal ... aku tidak selaras secara
mental. .. aim sedang kacau .... Kurasa kamu tidak menyadari
betapa luasnya tempat ini.
Dr. N: Perhatikan semua ruang yang sudah ditempati di
sekitarmu. Apakah alam roh begitu penuh sesak oleh roh?
S: (tertaII/a) Terkadang kami benar-benar tersesat-itu salah
karni sendiri-tempat ini sangat besar! ltulah kenapa tempat
ini tidak akan pemah penuh sesak.

Kcdua kasus pada bab ini rnenghadirkan reaksi yang berbeda antara
sesosok roh yang belurn matang dan sesosok roh yang lebih matang
dalam mengingat fase terakhir dari perjalanan pulang mereka ke
alarn roh. Kedua subjek ini memilikj sudut pandangnya sendiri-
sendiri rnengenai panorama dari area keberangkatan hingga
ketibaan mereka di kelornpok Iduster. Sebagian subjek mengalami
pcralihan dari gerbang masuk ke penetapan kelompok yang sangat
ccpat sehingga rnereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri pada
saat kctibaan.
Pada saat rnengingat ketibaan dan penempatan, para subjck
terkadang rnenyatakan keprihatinan bahwa sesosok individu yang
penting bagi mereka tidak selalu hadir dalam wujud cahaya atau
tidak berkornunikasi dengan mereka secara telepatik. Sering kali
sosok ini adalah orangtua atau pasangan dalam rnasa kehidupan
yang baru saja rampung. Pada akhir tahap peralihan, alasannya
Transisi "-'" 117

biasanya mcnjadi jelas. Hal ini kerap kali berkaitan dengan


perwujudan fisiko
Kita telah melihat betapa rata-rata roh yang berpulang itu
diluapi oleh kegembiraan. Entitas yang telah mereka kenaI baik
berkumpul dalam wujud sekumpulan cahaya terang. Terkadang,
suara musik dengan nada tertentu juga membimbing roh yang
berpuiang itu. Salah seorang subjek berkata, "Ketika aim mendekati
tempatku, terdengar banyak suam yang membunyikan huruf A,
seperti Aaaa, agar aim dapat terbimbing. Kulihat, mereka semua
bergetar dengan cepat sebagai energi yang terang dan hangat, dan
aIm tahu bahwa mereka adalah orang-orang tidak lagi berwujud
fisiko
Maksudnya, roh-roh yang telah terinkarnasi dalam satu raga
atau lebih itu mungkin tidak lagi secara ahif menyambut
kepulangan seseorang. Salah seorang subjek Iainnya berkata,
"Seolah-olah mereka menyalakan pilot otomatis-kita sclalu tahu
siapa yang keluar dan siapa yang masuk." Roh yang tidak lagi
memiliki raga fisik itu memancarkan cahaya yang tidak terang
dengan pola energi yang bergetar lambat, dan tampaknya tidak
banyak berkomunikasi dengan siapa pun. Waiaupun demikian, roh-
roh ini dapat menyambut roh yang berpulang dengan kontak
hening dalam lingkup kelompok.
Rasa akan adanya sekat antarkelompok, sebagaimana dialami
oleh Kasus 15, beragam di antara para subjek, tergantung pada
umur roh yang bersangkutan. Saya akan menghadirkan sudut
pandang lain mengenai mobilitas pada kasus selanjutnya. Rata-
rata roh dengan banyak hal mendasar yang harus dikerjakan,
mengibaratkan keterpisahan kelompok mereka dari kelompok-
kelompok lain ini sebagai berada di ruang kelas yang berbeda dalam
satu gedung sekolah. Saya juga pernah bertemu dengan subjek-
subjek yang merasa sepenuhnya terpisah dalam satu gedung sekolah
mereka sendiri. Analogi sekolah spiritual yang dikelola oleh para
guru/pembimbing ini begitu sering digunakan oleh subjek
terhipnosis sehingga saya menjadi terbiasa menggunakan istilah
tersebut.
118 ruo Journey of Souls

Sebagaimana telah saya sebutbn, setclah bergabung kcmbali


clengan kelornpok roh, rob akan dipanggil menghadap Dewan Tua-
tua (Councils of Elders). Walaupun tidak menghakimi, dewan itu
tetap mclakukan penyclidikan langsung atas aktivitas sesosok roh
sebelum mengembalikan roh itu ke kelompoknya. Biasanya, subjek
menghadapi kesulitan dalam memberikan rincian lengkap atas apa
yang terjadi selama sesi penyelidikan ini, dan saya yakin bahwa
hambatan ini memang sengaja dihadirkan.
Berikut ini adalah laporan dari seorang subjek. "Setelah aku
bertemu dengan teman-temanku, roh pembimbingku Veronica
(gum !IIuda dari wbjek) membawaku ke tempat lain untuk
dipcrtemukan dcngan Dewan Tua-tua. Ia berada di sisiku untuk
bertindak sebagai penerjemah bagi segala hal yang tidak aim pahami
dan memberikan dukungan penjelasan atas undakanku dalam
kehidupan lampau. Beberapa kali, ia berbicara atas namaku sebagai
bentuk pembelaan terhadapku, namun Quazel (roh pembimbing
senior yang lebih dahulu tiba daripada Veronica) memiliki pengaruh
besar dalam dewan itu. Di depanku selalu ada enam tua-tua yang
mengenakan jubab panjang berwarna puuh. Mimik mereka ramah,
dan mereka mempelajari pandanganku mengenai kehidupan yang
baru saja aim lalui, bagaimana aku dapat berbuat lebih baik dengan
semua bakatku, dan hal bermanfaat apa saja yang telah aku lakukan.
AIm bebas untuk mengutarakan frustrasi dan hasratku. Semua tua-
tua itu sudah kukenal dengan baik, terutama dua dari mereka yang
bertanya lebih banyak dan tampak lebih mud a dari tua-tua yang
lain. Kurasa, aim dapat melihat perbedaan penampilan tua-tua laki-
laki dan tua -tua perempuan. \'Y'alaupun memiliki kekhususan
sendiri-sendiri dalam cara mengajukan pertanyaan, mereka jujur
dan terbuka, dan aku selalu diperlakukan dengan adi!. Aim udak
clapat menyembunyikan apa-apa dari mereka, tetapi terkadang aku
bingung keuka pikiran mereka saling berkomunikasi secara cepat.
Jib pemahamanku sudah dirasa buntu, Veronica menerjemahkan
apa yang mereka bicarakan ten tang diriku, walaupun aku berfirasat
ia udak memberitahukan semuanya. Sebelum aim kembali ke Bumi,
mereka akan minta bertemu dengan ku untuk kedua kalinya.
Tmnsisi...,""'. 119

Para roh menganggap diri retah pulang ketika mereka


bcrgabung kembali dengan teman-teman sekelas yang sudah
mereka kenaI di lingkup kelompok. Presensi dengan para roh lain
di sckoJab ini clapat di.ibaratkan sebagai sistem penetapan tempat
sl anak dalam hal benhlk dan fungsi. Kriteria dari penempatan
keJomp k in i dHandaskao pada pengetahuaq dao tiogkar
perkembangan tertenlU. Scpel:ti balnya dalam kelas, beberapa l11UD
akan berkontak baik dcngan guru, sedangkan yang lainnya tidak.
Bab berikut ini akan menjelaskan ten tang proses penempatan
kembali bagi kelompok-kelompok roh dan bagaimana roh
memandang diri mereka sendiri sesuai dengan lokasi spiritual
masing-rna·sing.
BAB 7

Penempatan

P endapat saya mengenai orang-orang yang percaya bahwa


sesungguhnya kita memiliki roh adalah bahwa mereka memba-
yangkan betapa semua roh berbaur menjadi satu di dalam sebuah
kongregasi ruang yang besar. Setelah terjaga dari hipnosis, tidak
heran jika mereka menyatakan kcterkcjutan atas pemahaman bahwa
setiap orang memiliki sebuah tempat yang telah ditetapkan di alam
roh. Pad a saat saya mulai mempelajari kehidupan di alam roh
melalui subjek terhinosis, saya tidak siap mendengar ten tang
keberadaan suatu kelompok dukungan bagi roh yang terorganisir.
Saya memiliki gambaran tentang para roh yang sekadar melayang
ke sana kemari tanpa tujuan setelah meninggalkan Bumi.
J?enempatan dalam kelompok ditentukan berdasarkan pada
tingkat perkembangan roh. Setelah kematian fisik, perjalanan
pulang roh bermuara pada kebcrangkatan menuju sebuah ruang
yang telah ditenmkan bagi koloni mereka, sejauh mereka bukanlah
roh yang belum matang atau diasingkan karena alas an yang telah
disebutkan pada Bab 4. Roh-roh yang hadir di dalam kelompok
122 reP Jounley of Souls

IJuster ini adalah para sahabat lama yang kira-kira memiliki tingkat
kesadaran yang sarna.
Pada saat subjek dalam trans berbieara ten tang menjadi babrian
dari sebuah kelompok lduster, mereka sedang membiearakan
ten tang satu kelompok primer keeil dari roh yang memiliki kontak
langsung dan aktif, seperti yang biasa kita lihat di dalam keluarga
manusia. Para anggotanya memiliki kepekaan satu sarna Jain, yang
jauh melampaui konsep yang kita pakai di Bumi.
Kelompok sekunder dari roh disiapkan dalam wujud sebuah
kelompok pendukung komunitas, yang para anggotanya lumayan
akrab satu sarna lain. Kelompok sekunder yang lebih besar
terbentuk dati beberapa lduster primer raksasa, ibarat daun teratai
di kolam. Kolam spiritual ini tampak tidak bertepi. Di dalam kolam
ini, saya pernah mendengar ten tang adanya sebuah kelompok
sekunder yang diperkirakan memiliki seribuan roh. Banyak dari
kelompok kluster primer, yang membentuk sebuah kelompok
sekunder, yang tampaknya membangun kontak sporadis atau
bahkan tanpa kontak sarna sekali dengan kluster lainnya. Saya jarang
menemukan roh-roh yang berasal dari satu kelompok sekunder,
yang melakukan kontak berarti, karen a jumlah roh di sana begitu
besar sehingga semua itu tidak dibutuhkan.
I<luster subkelompok yang lebih keell memiliki jumlah roh
yang berbeda-beda, yang berkisar dati 3 sampai 25 roh. Saya
diberitahu bahwa kelompok ini rata-rata beranggotakan 15 roh,
yang disebut Lingkar Dalam. Setiap kontak yang terjadi
antaranggota kluster yang berbeda-beda tetfokus pada pelajaran
yang harus diambil selama satu mas a inkarnasi. Hal ini dapat terjadi
karen a adanya suatu hubungan di dalam kehidupan lampau, atau
adanya karakteristik identitas tertentu dari roh-roh yang terlibat.
Pertemanan antarpara anggota kelompok IJuster yang berbeda-
beda biasanya meneakup berbagai peran keeil dalam kehidupan di
Bumi. Contohnya adalah seorang ternan SMU yang pernah menjadi
ternan dekat Anda, namun sekatang anda hanya bisa berjumpa
saat reuni sekolah.
PCllcmpatall..e.. 123

Para anggota kelompok kluster yang sama ini sedcrnikian tidak


terpisahkan hingga selamanya. ICluster ini kerap kali terdiri dari
roh-roh yang memiliki pikiran serupa, dengan sasaran umum yang
tcrus mereka olah bersama. Biasanya, mereka memilib untuk bidup
mengelompok sebagai kerabat dan sahabat dalam inkarnasi di
Bumi.
Saya lebih sering menemukan saudara atau saudari dari subjek
dalam kehidupan lampau yang tinggal dalam kelompok lduster
yang sama, dibandingkan menemukan roh-roh yang pernab
menjadi orangtua mereka. Orangtua dapat saja menyambut bta di
gerbang alam roh sesudah kematian kita di Bumi, tetapi kita
mungkin tidak akan sering-sering melihat rob mereka di alam rob.
Kondisi iill belum tentu terjadi brena alasan kematangan rob-
karena boleb jadi roh si orangtua kurang nlatang dibandingkan
roh anak-anal< manusia mereka-namun, lebih pada pertanyaan
pembelajaran so sial antarkerabat yang pada saat iill berada di dalam
satu kerangka waktu. l\1eskipun orangtua merupakan sosok iden-
tifikasi primer bagi seorang anak dalam hal pengaruh karmik baik
dan burnk, namun hubungan yang aktif dengan pasangan, saudara,
saudari, sahabat dalam saW masa kehidupanlah yang paling
memengarubi pertumbuban pribadi. Hal ini tidak mengabaikan
peran orangtua, bibi, pam an, dan kakek-nenek yang telah melayani
bta dengan berbagai eara dari generasi lain.
Gambar 1 dan 2 mengbadirkan latar belakang spiritual yang
£leak dati roh-roh. Pada Gambar 1, sesosok roh di dalam Kelompok
1 primer, yang berdiam di dalam Kelompok A sekunder yang lebib
besar, akan erat bekerja bersama segenap roh lain di dalam
Kelompok 1. Bagaimanapun, sebagian roh di dalam Kelompok 9
dan 10 primer (dirinei pada Gambar 2) dapat bekerja bersama.
Roh yang belum matang eli dalam Kelompok A, B, dan C sekunder
kemungkinan memilib sedikit atau tidak ada kontak satu sama
lain eli alam roh atau di Bumi. H ubungan dekat antarroh bergantung
pada taraf kedekatan satu sama lain yang sudah ditentukan di dalam
kelompok kluster, di mana ada kesamaan pengetahuan dan
ketertarikan yang dipicu oleh berbagai pengalaman di Bumi.
124 lb' Jounley of Souls

I
I
I
I
I

ffi
GAMBAR 1. Interaksi sosial di antara kclompok
roh primer dan schmeler

Interaksi roh yang intensif di dalam kluster-kluster primer


- - - Interaksi roh tidak intensif di an tara kluster-klLlster primer
eli dalam sebuah kelompok sekunder
• • II • • Hampir tidak ada interaksi di antara kelompok-kelompok
sekunder yang beranggotakan roh yang belum matang

Diagram illi mcnggalllbarkall kese/tlmhan hllbllllgan all/am roh-1'OI) di dalalll


kelompok kilisterprtmer (1-10) dengall ke/ompok sekllIJder lJIcreka Vi, B, C).
fllm/ah total kelollipok dan anggotat!}a da/am kelompok-kelompok ini mCl.fih bersifat
hipotesir karena skemat!}a bisa berbeda, terkait det/gan lokasi dart SlIf:jek pelapor
eli a/alii roh.
PCllcmpatall"~ 125

9 10

Gi\M13AR 2. Interaksi sosial eli elalam seb uah


kelo mpok roh primer
i'osiol"ratll illi mell/perlihatkan perocsarall dati klllJter 9 dall 10 (dan' Gamoar 1)
'cbagai cOlltob yangjarang ter/adi dmi dlfa kelolllpok klllSterya/lg sa/illg tlill/Pallg
indih. Terdapat kotltakyang saling menglilltllllgkall di antara roh-ro/) tertentll (di
(alam /Jagiall temrsir) yang seeara selektif beker/a !JeI:raJl/a roh dari kedlla
~e/olJ/pok.

Casus berikut ini menghadirkan rasanya kembali ke kelompok


Juster setelah kematian fisik o

rtr KASUS 16 -e..

Dr. N: Begitu kamu meninggalkan area keberangkatan dan


tiba di ruang spiritual yang telah ditentukan untukmu, apakah
yang kemudian kamu lakukan?
S: Aku pergi ke sekolah bersama ·teman-tcmanku.
Dr. N: Maksudmu, kamu berada di dalam semacam ruang
kelas spiritual?
S: Ya, tempat kami belajar.
126 ~ Journey of Souls

Dr. N: AIm ingin kamu membawaku menjelajahi sekolah


ini dari saat ketibaanmu, sehingga aIm dapat memahami apa
yang terjadi padamu. M1..uailah dengan menceritakan apa yang
kamu Ehat dari luar ruang kelas.
s: (tallpa ragn) Aku melihat sebuah Imil Yunani berbentuk
pcrscgi panjang dengan pilar-pilar pahat berukuran besar-
sangat indah. Aku mengenali bangunan ini karena kc sinilah
aku kembali setelah setiap daur U<:ehidupan].
Dr. N: Mengapa harus berbentuk kuil Yunani klasik?
S: (JlJengatll!,kat bahll) AIm tidak tahu mengapa aku melihatnya
sebagai kul], kecuali brena bentuknya sudah tidak asing lagi.
Aku pernah tinggal di Yunani.
Dr. N: Baiklah, mari kita lanjutkan. Adabh seseorang yang
datang menyambutmu?
S: (stlbjek terset!}tlttI Icbor) Guruku Karla.
Dr. N: Seperti apakah wujudnya?
S: (dengatl yak ill) Aku melihatnya keluar dari gerbang masuk
kuil dan menghampiriku ... dengan "\vujud seOl'ang dewi .. .
bertubuh tinggi ... mengenakan jubah panjang yang indah ... .
Salah satu bahunya terbuka .... Rambutnya disasak dan dijepit
dengan sebuah jepit rambut emas .... Ia mendatangiku.

Dr. N: Amati dirimu. Apakah kamu mengenakan pakaian


yang sama?
S: Kelihatannya ... kami semua mengenakan pakaian yang
sama .... Pabian bmi berkilauan ... dan bmi dapat berganti
pakaian .... Karla tahu bahwa aIm menyukai penampilannya.
Dr. N: Di mana yang lain?
S: Karla mengajakku masuk ke dalam sekolah Imi!. Aku
melihat sebuah perpustakaan besar. Beberapa orang sedang
berbicara dengan suara pelan ... di meja. Ada perasaan
Penempatall ",-"" 127

aman . .. hangat ... dan tenang yang sudah tidak asing lagi
untukku.
Dr. N: Apakah orang-orang ini mengambil wlljud pria dan
wanita dewasa?
s: Ya, tctapi di kelompokku ada lcbih banyak wanita.
Dr. N: Mengapa?

S: Karena valensi itulah yang mcreka rasa paling nyaman


untuk saat ini.

Catalan: Kata "valensi" digunakan subjck untuk mem-


pcrlihatkan bahwa mcskipun keSllkaan terhadap salah satu
gender adalah pilihan yang ganjil, hal itu dianggap oke.
Valcnsi dalam ilmu kimia adalah karakteristik positif atau
negatif, yang ketika dicampur dengan unSllr-UnSLlt lain akan
menghasilkan keseimbangan. Para roll. di dalam ketompok
dapat mcngambil wujud pria dan wanita, atau campuran dari
keduanya.

Dr. N: Baiklah, apakah yang kemudian kamu lakukan?

S: Karla mengajakku ke meja terdckat, dan teman-temanku


langsung mcnyambutku. Oh, senang sekali bisa kcmbali ke
SJnI.

Dr. N: Mengapa orang-orang yang istimewa ini bcrada


bersamamll di dalam Imil ini?
S: Karena kami satu kelompok belajar. Tidak terungkapkan
lagi betapa bahagianya aim bisa kembali bersama mereka.
(perhaliall sll~jek met!jadi ter/alt! tetpaktl pada pemandangan ini,
sehingga butub IJJaktu beberapa saat bagiku tlntuk JlJemintafrya
lIIelanjJ(tkall)
128 ,i/' Journey of Souls

Dr. N: Bcritahll aku berapa banyak orang yang ada ber-


samamll di perpustakaan ini.

s: (terdiCIJJj Jr:;tJ/ak ll11t!lk !JJell<~bil/lJlg seeam lJIeJlt(/~ Sekitar 20


orang.
Dr. N: Apakah ke-20 orang ini adalah teman-teman akrab-
mu?
S: Kami semua akrab satu sarna lain. Aku sudah mengcnal
mcreka selama berabad-abad. Namun lima orang di anta-
ranya adalah teman-teman terdekatku.

Dr. N: Apakah ke-20 orang itl! berada pada tingkat


pembelajaran yang sama?
S: Hmm ... hampir semua. Beberapa dari kami memiliki
tingkat: pernbelajaran yang sedikit lebih tinggi daripada yang
lain.
Dr. N: Karnu sendiri beracla eli tingkat mana?

s: Sekitar tengah.
Dr. N: Dalam hal pelajaran, di mana posisimu, terkait dengan
keJima ternan terdekatmu?

S: Oh, posisi karni sama-kami sering bekerja bersama.

Dr. N: Bagaimana caramu memanggil mereka?

S: (tertalJ'a) Kami punya nama kesayangan untuk setiap


orang.
Dr. N: Mcngapa bEan memiliki nama alias?

S: Hmm ... Ul1t"uk menegaskan inti diri kami. Kami saling


menganggap diri menggambarkan hal-hal duniawi.

Dr. N: Apakah nama kesayanganmu?

S: "Thistle-duri".
Penempatall ''''' 129

Dr. N: Apakah nama ini menggambatkan suatu karakteristik


pribadi?

s: (terdialll s~jellak) Aku ... terkenal karena reaksiku yang


cepat ... terhadap situasi baru dalam rotasi (daur kebjdllpan) -
ku

Dr. N: Siapakah nama entitas yang menjadi teman terde-


katmu?

s: (ter/mIJa empttk) "Spray-semprot". Ia terlalu aktif selama


rotasi ... memancarkan energinya dengan begitu cepat
sehingga energi itu terciprat ke segala arah, seperti air yang
begitu ia sllkai di Bllmi.

Dr. N: Kelompok keluargamu tampaknya sangat beragam.


Sekarang, tolong jelaskan padaku tentang apa yang kamu
dan teman-temanmll sebenarnya lakukan ruang di per-
pustakaan ini.

S: AIm pergi ke mejaku, dan kami semua memandangi buku-


buku itu.

Dr. N: Buku? Buku apa?

S: BLlku kehidupan.

Dr. N: Sedapat mungkin, jelaskan tentang buku-buku itu


padaku.

S: Buku-buku itu adalah buku bergambar. .. pmgglran


putih ... seteba12 atau 3 inchi ... berukuran besar. ...

Dr. N: Bukakan salah satu buku kehidupan itu untukku dan


jelaskan apa yang kamu dan teman-temanmu lihat di meja
itu.

S: (terdia1JJ s(jjenak, sambil tJlellggerakkan tal1gan seolah sedallg


lIIetJIbuka buktt) Tidak ada tulisan. Yang kami lihat hanyalah
gambar hid up.
130 0> Journey of Souls

Dr. N: Gambar bcrgerak-- lain dengan foto?

s: Ya, gam bar itu bersifat multidimcnsi. Gambar itu


bergerak ... berubah .... Dari suatu inti ... kristal. .. berubah
dengan cahaya yang tercfleksi.

Dr. N: Jadi, gam bar itu tidal<: datar, sedangkan gelombang


cahaya yang bergerak itu memiliki kedalaman?

S: Benar, gam bar itu hidup.

Dr. N: Ceritakan padaku bagaimana kamu dan teman-


temanmu meng6YUnakan buku itu.

S: Hmm, awalnya gam bar itu tidak fokus saat buku dibuka.
Lalu kami memikirkan apa yang kami inginkan, kristal itu
berubah warna dari gelap menjadi terang ... hingga sesuai.
Kemudian kami dapat melihat ... dalam bentuk miniatur. ..
kehidupan lampau kami dan berbagai alternatifnya.

Dr. N: Bagaimana persoalan waktu ditangani dalam buku


. .;:>
1111.

S: Bingkai demi bingkai ... halaman demi halaman ... waktu


dimampatkan dalam buku kehidupan ini.

Dr. N: Untuk saat ini aku tidak ingin terfokus pada


kehidupan lampaul11u . Lihatlah buku itu dan ceritakan apa
yang pertama kali kamu lihat.

S: Kurangnya disiplin diri dalam kehidupan lampauku, karen a


itulah yang berada dalam pikiranku. Aku melihat diriku mati
muda, di tengah pertengkaran dengan pasanganku-akhir
hidupku tidak ada nilainya.

Dr. N: Apakah kaml1 mclihat kchidupan l11cndatang dalam


buku kchidupan itu?

S: Kami dapat melihat berbagai keml1ngkinan di masa


mcndatang ... h ;\I1ya b erwujud nukilan kecil. .. dalam bentuk
pelajaran .... Sebagian besar kemungkinan pilihan iill l11uncul
Penempatan ~ 131

deogan baotuan orang lain. Buku ini bertujuan untuk


mcoggarisbawahi kehidupan lamp au kami.
Dr. N: Bisa tolong dieeritakan mengenai kesanmu terhadap
rujuan dari suasaoa perpustakaan ioi bagi kelompok
klustermu?
s: Oh, kami saling membantu menghadapi berbagai
kesalahan kami dalam daur ioi. Guru kami keluar-masuk
perpustakaan, jadi kami banyak belajar bersama dan
meodiskusikan nilai dari pilihan-pilihan kami.
Dr. N: Apakah ada ruang-ruang lain tempat orang belajar
di bangunan ini?
S: Tidak, bao!:,)'unan ini diperuntukkan bagi kelompok kami.
Ada baoyak bangunan tempat bcrbagai kelompok belajar di
dekat kami.

Catatan: Anda dapat merujuk pada Gambar 1, lingkaran B,


Llntuk mclihat contoh dari apa yang saya jelaskan di sini.
Pada gambar itu, kluster 3-7 mewakili interaksi kelompok
yang tidak iotensif, walaupun mereka berada debt satu sarna
lain di alam roh.

Dr. N: Apakah kelompok-kelompok yang belajar eli berbagai


bangunan itu lebih matang atau kurang matang jika
dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompokmu?
S: Kcduanya.
Dr. N: Apakah kalian dipcrkenankan untuk mengunjungi
bangunan-bangunan lain tcmpat roh belajar itu?
S: (terdiatll lama) Ada satu bangunan yang kami kunjungi
seeara rutin.
132 ,7P Journey of Souls

Dr. N: Yang mana?


s: Tempat bagi para roh yang bclum matang. Kami
mcmbantu mereka bilamana guru mereka sedang kclllar.
Senang sekali bisa dibutuhkan.
Dr. N: Mcmbantu mercka dalam hal apa?
S: (tertaJl/a) Mengerj akan PRo
Dr. N: Tetapi, bllkankah itu adalah tanggung jawab guru
mereka?
S: Hmm, begini, para guru itu ... sudah sedemikian maju
(dalam perkembangan roh) .... Kelompok ini menghargai
bantuan kami kareoa kami dapat dcngan mudahnya
bcrkomunikasi dengan mercka.
Dr. N: 000, jadi kaliao menjadi guru kccil-kecilan untuk
kelompok ini ya?
S: Ya, tetapi kami tidak mclakukannya di temp at lain.
Dr. N: Mengapa tidak? Mengapa kelompok roh yang lebih
matang tidak dapat mengunjungi perpustakaan kalian untuk
scsekali membantu kalian?
S: Mereka tidak mengunjungi kami karena kami sudah lebih
maju daripada roh-roh yang belum matang itu. Selain itu,
kami juga tidak mengunjungi mereka. Kalau aku ingin
berkomunikasi dcngan seseorang, aku melakukannya di luar
pusat bclajar.
Dr. N: Apakah kamu bisa pergi ke mana pun, sejauh kamu
tidak mengusik roh-roh lain di area belajar mereka?

S: (tlJclIge/ak) Aku memang senang berada di lingkungan I·mil


ini, tetapi aim juga dapat berkomunikasi dengan siapa pun.
Dr. N: Aku memperoleh kesan bahwa energi rohmu dibatasi
hanya dalam ruang spiritual ini, walaupun kamu dapat
berkomunikasi ke luar secara mental.
Pellelllpatall o(i', 133

s: Aku tidak mnasa dibatasi ... kami mcmiliki banyak ruang


untuk dijelajahi .. . tetapi aku tidak tertarik pada scmua
orang.

Pcrnyataan mengcnai ketiadaanbatasan, sepcrti yang disebut-sebut


oleh Kasus 16, terkesan bertolak belakang dengan batas-batas
ruang spiritual yang ada pada kasus sebelumnya. Ketika pada
awalnya saya membimbing subjek memasuki alam roh, visiun yang
mereka perolch muncul dcngan spontan, tcrutama yang berkaitan
dengan tatanan spiritual dan tempat mercka di dalam scbuah
komunitas kehidupan roh. Walaupun rata-rata subjek mcngaku
memiliki ruang pribadi yang sebatas untuk hidup dan bckerja,
namun tidak seorang pun menganggap alam roh penuh dengan
batasan. Begitu rikiran atas sadar mereka bekerja, sebagian besar
subjek mengaku memiliki kebebasan bcrgerak dan pergi ke tempat-
temp at terbuka di mana para roh dengan berbagai tingkat pembe-
lajaran berkumpul clalam suasana rekreasi.
Di tempat-tcmpat umum ini, roh terlibat dalam banyak
aktivitas sosial. Scbagian roh senang sekali bcrcanda, seperti yang
saya dengar ketika roh yang lebih matang "menggoda" roh yang
belum matang ten tang apa yang mereka hadapi dalam kehidupan
mendatang. Seorang subjek berkata, "Kami saling melucu seperti
anak kecil. Saar bermain petak umpat, beberapa roh yang belum
matang benar-benar tersesat sehingga kami harus membantu
menemukan diri mereka sendiri." Saya juga mendengar bahwa
"tamu" bisa scwaktu-waktu mengunjungi kelompok roh untuk
menghibur dan mendongeng, seperti para troubador di Abad
Pertengahan. Seorang subjek lainnya menyebutkan bahwa
kelompoknya gemar melihat sesosok tokoh bertampang aneh
dengan nama "Humor", yang muncul dan membuat mereka semua
tertawa dengan lawakannya.
Sering bli, subjek terhipnosis mengalami kesulitan dalam
menjclaskan makna membingungkan di balik berkumpulnya
mcreka sebagai roh. Salah satu aktivitas yang agak scring saya
134 0' Journey of Souls

dengar adalah tentang para roh yang membentuk sebuah Ungkaran


untuk memaksimalkan penyatuan dan proyeksi dari energi pikiran
mereka. Selalu saja, hubungan dengan suatu kuasa yang Iebih tinggi
dilaporkan terjadi di sini. Beberapa orang memberitahu saya,
"lrama pikiran sedemikian harmonisnya sehingga mirip nyanyian."
Tarian lembut yang penuh keanggunan juga dapat terjadi ketika
para rob saling menyelubungi dalam suatu penyatuan cnergi, yang
menyatu dan memisah dengan pola cabaya dan warna yang eksotik.
Berbagai objek fisik seperti kuil, perahu, binatang, pobon, atau
pantai laut dapat dimunculkan di tengab lingkar tarian ini. Citra-
citra ini memiliki makna istimewa bagi kelompok roh, seperti halnya
simbol-simbol planet, yang menguatkan ingatan positif dari
kehidupan lampau. RepUkasi materi semacam ini tampaknya tidak
mencerminkan kesediban para rob yang rindu untuk kembali
memasuki alam fisik, tetapi lcbih mcrupakan suatu penyatuan
spiritual yang penub sukacita dengan berbagai pcristiwa historis,
yang telah membantu membentuk identitas individual masing-
masing. Menurut saya, manifestasi imajiner oleh para roh ini lebih
bersifat seremonial yang melebihi praktik ritual dasar.
Walaupun beberapa tempat tertentu di alam roh digambarkan
memiliki fungsi serupa oleh para subjek yang berada dalam kondisi
atas sadar, citra di tiap-tiap area dapat beragam. Dengan demikian,
area be,lajar yang digambarkan sebagai sebuah kuil Yunani pada
kasus kali ini dicerminkan sebagai gedung sekolah modern oleh
orang lain. Pernyataan-pernyataan lainnya dapat lebih kontradiktif
Sebagai contoh, banyak subjek yang secara mental bepergian dari
satu lokasi ke lokasi lain di alam roh akan memberitahu saya bahwa
ruang di sekitar mereka mirip dengan scbuah bola, sebagaiman
telah kim baca pada bab sebelumnya, tctapi mcreka lalu mcnam-
bahkan bahwa alam roh bukanlah tempat tertutup karena bersifat
"tiada batas".
PerIn kita ingat bahwa orang cenderung menciptakan struktur
bagi kerangka orientasi mereka selama berada dalam kondisi trans,
berdasarkan apa yang pikiran sadar mereka saksikan dan telah alami
di Bumi. Segelintir saja orang yang terbangun dari kondisi trans
Penempatan <>G'> 135

dan mengatakan bahwa adfl sedemikian banyak hal mengenai alam


roh, sehingga mereka tidak dapat menggambarkannya dengan
tcrminologi Bumi. Setiap orang mcnerjemahkan kondisi spiritual
abstrak dari pengalaman mereb, mcnjadi simbol-simbol
interpretasi yang masuk akal bagi mereka. Bahkan terkadang
seorang subjek akan menyatakan ketidakpercayaannya pada
visiunnya senditi, ketika saya membimbing mereka untuk pettama
kalinya memasuki sebuah tcmpat spiritual. Ini dikatenakan area
penting dalam pikiran sadar mercka belum berhenti menghujankan
unit-unit pesan. Subjck dalam trans abn segera beradaptasi dengan
apa-apa yang sedang pikiran tidak sadar mereka rekam.
Ketika mulai mengumpulkan informasi ten tang roh yang
berada dalam kelompok-kelompok ini, saya mendasatkan penilaian
saya pada temp at yang telab ditcntukan bagi mercka sesuai dengan
tingkat pengetahuan mcreka. Dengan hanya berbekalkan kriteria
identifikasi ini, sulit bagi saya llntllk langsung melakukan penem-
patan terhadap seorang subjek. Kasus 16 mendatangi saya selama
studi saya mengcnai kchidupan di alam roh. Kasus ini tergolong
penting karena selama sesi terscbut, saya harus mempelajari penge-
nalan warna oleh roh.
Sebelum kasus ini muncul, saya mendcngatkan para subjek
yang tengah menjabarkan warna-warna yang meteka lihat di alam
roh, tanpa menyadari pentingnya informasi ini berkenaan dengan
roh-roh itu sendiri. Para subjck mclaporkan ten tang warna dati
massa energi roh, tetapi saya tidal.;: menyatukan hasil pcngamatan
ini. Saya tidak mengajukan pertanyaan yang tepat.
Saya tidak merasa asing lagi dengan fotografi I<:.irlian dan
berbagai studi di bidang parapsikologi di UCLA, di mana penelitian
menunjukkan bahwa setiap orang mcmproyeksikan aura
berwarnanya masing-masing. Dalam raga manusia, kita memiliki
suatu medan energi terionisasi yang memancar ke Iuar dan di
sekeliling tubuh fisik, yang terhubung oleh suatu jejaring titik-titik
kekuatan vital yang disebut cakra. Karena selama ini energi spiritual
digambarkan sebagai suatll daya hidup yang berubah, maka besar
me dan elektromagnctik yang dipcrlukan untllk menahan roh di
136 Itr Jounley of Souls

dalam sebuah tubuh fisik dapat menjadi salah saW faktor yang
menghasilkan warna-warni Bumi yang berlainan.
Selain itu dikatakan pula bahwa aura manusia mencerminkan
pikiran dan emosi yang dipadukan dengan kcsehatan fisik
seseorang. Saya bertanya-tanya apakah meridian pribadi yang
diproyeksikan oleh manusia iill berkaitan langsung dengan sesuatu
yang dinyatakan pada saya mengenai cahaya yang dipancark3n oleh
para rob di a1am roh.
Melihat Kasus 16, saya menyadari bahwa sesungguhnya,
pancaran cahaya roh yang dilihat 01eh roh tidak sepenuhnya putih.
Di benak subjek, setiap roh menghasilkan scbuah aura warna
tertentu. Saya berterima kasih kasus subjck ini karena telah
membantu saya memecahkan makna dari berbagai manifestasi
energllOl.

Dr. N: Baildah, mari kita melayang ke luar knil belajarmu.


Apa yang kamu saksikan di sekitarmu, atau di kejauhan?
S: Orang ... orang dalam kelompok-kelompok bcsar.
.' Dr. N: Menurutmu, berapa jumlahnya?

S: Hmm ... yang di kejauhan ... tidak terhitung ... ratLlsan


dan ratusan .... Banyak sekali.
Dr. N: Apakah kamu merasakan suatu keterhubungan
dengan semua roh ini?
S: Tidak begitu-bahkan tidal< semua dari roh-roh itu bisa
aku lihat-di 1uar sana tampak kabUL .. tetapi kclompokku
berada di dekatku.

Dr. N: Kalau aku bisa menyebut kelompok beranggotakan


20 roh itu sebagai kelompok lduster utamamu, apakah kamu
terhubung dengan kelompok roh sekunder yang lebih besar
di sekitarmu sekarang?
S: Kami ... semua ... saling terhubung, walaupun tidak secara
langsung. Aku tidal< mengenal yang lain.
PCIlempatall 0&. 137

Dr. N: Apakah kamu melihat adanya karakteristik osik pad a


roh-roh lain il1i, seperti yang kamu jumpai pacla ke!ompokmu
senclir.i ell Imil itu?

s: Tidak, karakteristik fisik ltu tidak penting. Di abm terbuka


lnl, mereka lebih alami. Aku melihat mereka scmlla betwujlld
roh.

Dr. N: Lihatlah ke kejallhan dari tem patmu saat ini.


Bagaimana kamu melihat semua roh itu? Seperti apakah
wujud mereka?

s: Banyak cahaya-melayang ke sana kernari scperti kunang-


kunang.

Dr. N: Bisakah dikatakan bahwa para roh yang saling bekcrja


bersama itu, misalnya guru dan muriel, sepanjang waktu selalu
bcrsama?

S: Bcgitulah halnya orang-orang eli kelompokku, tetapi para


guru ccnelcrung beraela bersama sesamanya kctika mereka
tidak scelang membanhl kami belajar.

Dr. N: Apakah kamu melihat para guru/pembirnbing dari


tempat kita saat lni?

S: (terdialll Jo/enak) Ya ... beberapa .... Jumlah mercka jauh


lcbih sediklt daripada !cami, tcntu saja. Aku bisa melihat Karla
bcrsama dua temannya.

Dr. N: Kamu dapat mcngenali bahwa mereka adalah roh


pembimbing, bahkan tanpa melihat karakteristik fisik? Kamu
bisa sekadar menatap cahaya terang belwarna putih itu, lalu
secara mental mengetahui bahwa mereka aelalah roh
pembimbing?

S: Itu pasti, kami dapat melakukannya. Tctapi sosok mereka


udak seluruhnya bc[warna putih.

Dr. N: Maksudmu, roh tidak sepenuhnya bcrwaroa putih?


138 it;n Journey of Souls

s:Putih scbagian saja-karena aspek intensitas dari encrgi


kami dapat memudarkan kecemerlangan kami.
Dr. N: Jadi Karla dan dua temannya memancarkan warna
putih yang berbeda?
S: Tidak, mereka malah sama sekali tidak berwarna putih.

Dr. N: Aku tidak mengerti.

S: Ia dan kedua temannya adalah guru.

Dr. N: Apa bedanya? Apakah kamu bermaksud mengatakan


bahwa para roh pembimbing ini memancarkan energi yang
tidak berwarna putih?
S: Begitulah.
Dr. N: Jadi, apa warn a mereka?

S: Tentu saja kuning.

Dr. N: Oh ... jadi semua roh pembimbing memancarkan


energi berwarna hIDing?
S: Tidak.

Dr. N:Jadi?

S: Guru Karla adalah Valairs. Ia berwarna biru. Terkadang


kami melihatnya di sini. Orang bail.;:, Sangat cerdas.
Dr. N: Biru? Bagaimana kita bisa berubah warna menjadi
biru?
S: Valair memancarkan warna biru muda.

Dr. N: Aku bingung. Kamu belum pernah bercerita bahwa


seorang guru lain bernama Valairs menjadi bagian dari
kelompokmu.
S: Kamu tidak bertanya. Bagaimanapun, ia tidak bcrada cit
da/am kelompokku. Juga Karla. Mereka memiliki kelompok
sendiri.
Pellempatan "",0:., 139

Dr. N: Dan para roh pembimbing ini memiliki aura kuning


dan biru?

s: Ya.
Dr. N: Berapa banyak warna energi lain yang kal1lLl lihat
berada di sini?

s: Tidak ada yang lain.


Dr. N: Mengapa tidak ada warna merah dan hijau?

S: Beberapa berwarna kemerahan, tetapi tidak ada yang hijau.


Dr. N: Mengapa tidak ada?

S: Aku tidal< tahu, namun terkadang saat aku melihat ke


sekitar, tempat ini bercahaya seperti pohon Natal.
Dr. N: Aku jadi ingin tahu tentang Valairs. Apakah di liap
kelompok spiritual ada dua guru yang ditunjuk llntuk
mendampingi kluster mereka?
S: HOlm .. . belum tentu. Karla berada di bawah bimbingan
Valairs, jadi kami memiliki dua guru. Kami tidal.:: banyak
melihat Valairs. Ia bekerja bersama kelompok lain eli luar
kelompok kami.

Dr. N: Jadi, Karla sendiri adalah murid yang mengajar


sebagai roh pembimbing yang belum matang?

S: (agak marab) Untukku, ia cukup matang!

Dr. N: Oke-oke, tetapi tolong bantu aku untuk lebih


memahami skema warna ini. Mengapa energi Karla
memancarkan warna kuning, sedangkan Valairs biru?

S: Itu mudah. Valairs ... jauh melebihi kami dahm hal


pengetahuan, dan ia memancarkan intensitas cahaya yang
lebih tua.

Dr. N: Apakah warna biru, jib dibanclingkan dcngan knning


atan putih, mcnunjukkan perbedaan di antara roh -rob?
140 w> Journey of Souls

s: Kucoba menjelaskannya padamu. Biru lebih tna daripada


kuning, sedangkan kuning lebih kuat daripada putih,
tergantung pada seberapa matangnya rohmu.
Dr. N: Oh, jadi Valairs bersinar lebih cemedang daripada
Karla, dan Karla lebih cemerlang daripada dirimu, karena
kamu jauh tidak matang dibanding mereka?
S: (tertmva) Jauh tidak matang. Mereka berdua memiliki
cahaya yang lebih Imat daripada aim.
Dr. N: Lalu apa perbedaan antara warna kuning Karla
dengan warna putihmu, sehubungan dengan proses
kematanganmu sendiri?
S: (dengan bangga) Aku berubah menjadi putih kemerahan.
Pada akhirnya, aku akan memancarkan warna em as muda.
Belum lama iill, aIm melihat warna kuning Karla berubah
menjadi agak tua. AIm sudah menduganya. Ia begitu cerdas
dan baik. .

Dr. N: Benarkah? Apakah pada akhirnya nanti ia akan


membawa tingkat energinya ke biru tua dalam hal intensitas?
S: Tidak, tetapi ke biru muda dulu. Prosesnya selalu bertahap,
sementara energi kami menjadi semakin padat.
Dr. N: Jadi, ketiga warna dasar putih, kuning, dan biru ini
mencerminkan tahap-tahap perkembangan dari roh dan
hanya dapat dilihat oleh roh?
S: Benar, dan perubahan itu selalu berlangsung dengan
sangat lamb at.
Dr. N: Perhatikan sekelilingmu lagi. Apakah kamu melihat
semua warna energi itu dipancarkan secara merata oleh para
roh di area ini?
Pellempatall "'-". 141

s: Tidak! Sebagian besar bcrwarna putih, bcbcrapa kuning,


dan sisanya biru.
Dr. N: Terima kasih atas penjelasanmu.

Saya rutin bertanya pada setiap orang ten tang warn a masing-masing
selama trans. Selain warna putih dari alam roh itu sendiri, subjek
melaporkan bahwa mereka meIihat sejumlab besar roh yang
memancarkan energi putib. Tampaknya, putib atau abu-abu nctraI
adalah titik awaI perkembangan. Aura roh kcmudian mencampur
warna primer merah, kuning, dan bim yang berasal dari warna
dasar putib. Beberapa orang pernab melihat encrgi hijau yang
bercampur dengan kuning atau biru.
Keterkaitan dari sesuatu yang saya dengar sebagai energi roh
dengan bukum-hukum fisika yang mengatur spektrum warna di
alam semesta, masih merupakan perkiraan. Bagaimanapun, saya
telab menemukan beberapa kesamaan. Energi cahaya teradiasi dari
bin tang yang lebih dingin di angkasa berwarna merah-jingga,
sedangkan bintang yang lebih panas berkisar dari kLming hingga
bim-putih. Suhu berpengaruh pada gelombang cahaya yang juga
mempakan getaran spektrum dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Mata manusia melihat gelombang iill sebagai kelompok warna
muda hingga tua.
\'V'arna energi roh mungkin tidak banyak memiliki kaitan
dengan unsur-unsur seperti hidrogen dan helium, tetapi boleh jadi
berkaitan dengan suatu medan energi tinggi elektromagnetik. Saya
duga, semua cahaya roh dipengaruhi oleh gelombang getar yang
selaras dengan keesaan spiritual dari kebijaksanaan. Beberapa aspek
dalam fisika kuantum menyatakan bahwa alam semesta tcrbentuk
dari gelombang getar yang memengaruhi massa dari objck fisik,
mclalui interaksi di an tara frekuensi yang berbeda-beda. Cahaya,
gelombang, suara, dan waktu saling terkait satu sarna lain di ruang
fisiko Saya dengar, keterkaitan ini juga berlaku bagi materi spiritual
dari kasus-kasus saya.
142 !i/, Journey of Souls

Pada akhirnya, saya menyimpulkan bahwa baik kesadaran


spiritual maupun fisik lcita sarna-sarna memancarkan dan menerima
energi cahaya. Saya percaya bahwa pula gelombang getar individual
merefleksikan aura dari tiap-tiap roh. Sebagai roh, maka intensitas,
warna, dan bentuk cahaya yang kita pancarkan selalu selaras dengan
daya pengetahuan dan persepsi bta, sebagaimana tercermin dari
intensitas materi cahaya yang meningkat seiring dengan
pertumbuhan kita. Pola-pola energi individual tidak hanya
menunjukkan siapa diri kita, tetapi juga mengindikasikan tingkat
kemampuan kita untuk menyembuhkan orang lain dan
memulihkan did sendiri.
Subjek terhipnosis biasanya membicarakan berbagai warna
untuk menggambarkan wujud roh yang sebenarnya tanpa bentuk,
terutama jika roh itu dilihat dad kejauhan. Dari para subjek, saya
telah mendapati bahwa roh yang sudah matang akan mempro-
yeksikan massa partikel energi yang bergerak dengan lebih cepat,
yang dilaporkan berwarna biru, di mana konsentrasi tertingginya
berwarna ungu. Dalam spektrum kasatmata Bumi, biru-violet
memilib panjang gelombang yang terpendek, dengan puncak
energi berada pada sinar ultraviolet yang tidak kasatmata. Jika
intensitas warn a adalah cermin dari kebijaksanaan, maka panjang
gelombang yang lebih rendah dari putih melalui kuning, yang
terpancar dad roh, semestinya menunjukkan konsentrasi energi
getar yang lebih rendah.
Gambar 3 adalah diagram yang telah saya rancang untuk
mengklasifikasikan roh berdasarkan pengodean warna, sebagai-
mana dilaporkan oleh para subjek. Kolom pertama berisi kondisi
spiritual roh, atau tahap pembelajaran. Kolom terakhir
memperlihatkan status roh pembimbing bta serta mengindikasikan
kemampuan dan kesiapan bta untuk membantu roh lain dalam
kapasitas tersebut, yang akan dibahas lebih lanjut pada bab selan-
jutnya. Pembelajaran dimulai dengan proses penciptaan kita sebagai
roh, yang diikuti dengan penugasan kehidupan fisik bta yang
pertama. Dengan tiap inkarnasinya, bta berkembang dalam hal
pemahaman, walaupun terkadang bta harus terjajar mundur dalam
Penempatall ",,,,- 143

b eberapa ke hjdup ~l n [e rtc n tu sebelu m kirA .Iapat mempero leb


kembali pijakao d an olaju lagi. Bagalmanapwi $ay~ menangka[
bahwa begitu $Llatu tataran spiritual cliraih oleh roh. rob itu akan
bertah.an di sana.

Model Klasifikasi bagi Tingkat Perkcmbangan Roh

Tingkat Status
Cakupan Warna Kinetik
Pcmbelajaran Mcmbimbing

Tingkat I: Mula Putih (terang dan homogen) Tidak ada

Tiogkat II: Lanjut Semiputih (kemerahan, pada


Tidak ada
l3awah akhirnya berunsur kuning)
Kuning (solid, tanpa unsur
Tiogkat HI: Lanjut Tidak ada
putih)
Tingkat lV: Lanjut Kuning tua (emas rua, pacla
Yunio r
Atas akhirnya berunsur biru)
Biru mucla (tanpa lin sur kLlning,
Tingkat V: Maju Senior
pada akhirnya berunsur ungu)

Tingkat VI: Sangat Ungu-kebiruan tLla (dilingkllngi


Master
Maju oleh cahaya terang)

GAMI3AR 3

Pada Gambar 3, saya memperlihatkan enam tataran dati roh yang


berinkarnasi. Walaupun biasanya saya memasukkan subjek ke dalam
kategori roh mula, roh lanjut, dan roh maju, terdapat perbedaan
halus di tengah-tengah, pada Tingkat II dan Tingkat IV. Sebagai
contoh, untuk menentukan apakah sesosok rob mulai beralih dati
Tingkat Ike Tingkat II, saya tidak hanya harus mengetahui berapa
banyak energi putih yang tersisa, tetapi juga mempelajati tanggapan
subjek atas berbagai pertanyaan yang mencerminkan pembelajaran.
Riwayat keberhasilan dalam kehidupan lampau, harapan di masa
mendatang, as(~iasi kelompok, dan perbincangan an tara subjek
dan roh pembimbing, bersama-sama membentuk sebllah profil
pertllmbuhan.
144 ru" Journey of Souls

Sebagian subjek berkeberatan atas penggambaran saya


terhadap aJam roh sebagai sebuah tempat yang diatur oleh struktur
kemasyarakatan dan manajemen organisasional sebagaimana
ditllnjukkan oleh Gambar 3. Di lain pihak, saya terus mendengar
para subjek ini menggambarkan suatu proses pengembangan diri
yang terencana dan teratur, yang dipengaruhi oleh para kerabat
dan guru. Jib alam roh benar-benar mirip dengan gedung sekolah
dengan begitu banyak ruang kelas di bawah wali para guru-rob
yang mengamati kemajuan kita, maka alam roh memang memiliki
struktur. Gambar 3 memperlihatkan sebuah model penetapan
posisi yang mendasar untuk keperluan saya sendiri. Saya menyadari
diagram ini belum sempuma. Saya berharap riset lanjutan oleh
terapis regresi di tahun-tahun mendatang dapat dilakukan
berdasarkan pad a konseptualisasi saya yang telah mereka sesuaikan
sendiri, untuk men,61l1kur tingkat kematangan roh.
Bab ini mungkin menimbulkan kesan di mat~ pembaca bahwa
para roh terpisah satu sarna lain berdasarkan tingkat energi masing-
masing di alam roh, seperti halnya manusia juga dipisahkan satu
sarna lain berdasarkan kelas masyarakat masing-masing di Bumi.
Konclisi kemasyarakatan di Bumi tidak dapat dibandingkan dengan
alam roh. Perbedaan frekuensi cahaya yang menunjukkan tingkat
pengetahuan roh berasal dari satu sumber. Roh sepenuhnya
menyatu dengan pikiran. Jika semua roh di alam roh sama-sama
berada di satu tingbt, maka rob akan memiliki sis tern pembelajaran
yang tidak bailc Konsep pendidikan gedung sekolah dengan satu
wang di Bumi akan menghambat murid yang berbeda umur. Di
kelompok kerabat spiritual, roh berproses pada tingkat
perkembangannya sendiri bersama roh Jain yang seperti mereka.
Guru-pembimbing yang sudah matang menyiapkan generasi roh
berikutnya untuk menggantikan mereka.
Selain itu ada juga alas an praktis mengapa berbagai konclisi
terjadi eli alam roh bagi sebuah sis tern yang dirancang gun a
mengukur pembelajaran dan perkembangan. Sistem ini mem-
percepat pencerahan yang mengarah pada kesempurnaan roh.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa walaupun bta menderita
Pellempatall 0..:'- 145

akibat bcrhagai piJihan buruk yang kita ambil selama proses


pembclajaran, kira sclalu dilindungi, didukung, dan dibimhing di
chlam sistem oleh para roh master. Saya melihat hal ini sebagai
111anajcmcn spiritual dari rob.
Gagasan mengenai hieLarki roh telah menjadi bagian darj
kcbudayaan Timur dan Barat selama berabad-abad. Plato berbicara
ten tang transformasi roh dari masa kanak-kanak hingga mas a
dewasa, yang melalui sekian banyak tahap justifikasi moral.
Masyarakat Yunani merasa umat manusia beralih dari makhluk
yang tidak bermoral, tidak dewasa, dan kejam menjadi orang-orang
yang pada akhirnya dikcnalkan pada simpati, kesabaran, pengam-
punan, kejujuran, dan cinta. Pada abad ke-2 M, teologi Kristen
yang saat ilu masih baru banyak dipengaruhi oleh Polotinus, yang
kosmologi Neoplatonis-nya mencakup pernyataan bahwa roh
memiliki suatu hierarki dari derajat keberadaan. Entitas Tertinggi
adalah Yang Satu dan transcnden, atau Tuhan-pencipta, yang men-
jadi sumber kelahiran bagi diri roh untuk menghuni tubuh-tubub
manusia. Pada akhirnya, para roh yang belum matang ini akan
kembali untuk menuntaskan penyatuannya dengan Roh Mahatinggi
universal.
Klasifikasi saya akan perkembangan roh ini tidak dimaksudkan
untuk menciptakan pengastaan masyarakat dim intelektual. Roh
yang sudah matang sering kali dijumpai mcnjalani kehidupan yang
bersahaja di Bumi. U ntuk alasan yang sama, orang yang menempati
strata atas pengaruh di dalam masyarakat manusia sama sekali tidak
memiliki roh yang matang. Sering kali, kebalikan inilah yang terjadi.
Dalam hal penetapan tempat yang berdasarkan tingkat
perkcmbangan roh, saya tidak melulu menekankan pentingnya
pentingnya kelompok spiritual. Bab 9, tentang roh mula (Tingkat
1 dan II), akan membahas lebih jauh tentang bagaimana sebuah
kelompok roh bekerja. Sebelum kita lanjutkan, saya ingm meringkas
apa saja yang telah saya pelajari ten tang prlnsip-prinsip dasar dati
pcnctapan kelompok roh.
146 rbo Journey of Souls

+ Tanpa menimbang waktu pcnciptaan relatif setelah status


mula diselesaikan, semua roh mula ditentukan untuk masuk
dalam sebuah kelompok roh yang berdasarkan pada
kesamaan tingkat pemahaman .
., Begitu kelompok roh baru itu terbentuk, tidak ada anggota
barn yang dimasukkan ke dalamnya.
• Tampaknya ada sebuah prosedur pemilihan yang sistematis
bagi pengelompokan roh-roh yang homogen. Kesamaan ego,
kesadaran kognitif, ekspresi, dan hasrat adabh
pertimbangannya.
• Tanpa menimbang ukuran, kelompok lduster tidak secara
langsung bereampur baur energinya, namun roh dapat saling
berkomunikasi melampaui batas-batas kelompok primer dan
sekunder.
• Kluster primer pada Tingkat I dan II dapat dipeeah menjadi
beberapa subkelompok yang lebih keeil untuk belajar, tetapi
tidak terpisah dari kelompok terpadu dalam satu Iduster
kelompok tunggal.
• Keeepatan pembelajaran bervariasi di an tara para anggota
kelompok kerabat. Roh tertentu akan memperoleh kemajuan
lebih eepat daripada roh lainnya di dalam sebuah kelompok
Iduster, meskipun para murid ini belum tentu bisa
mempertahankan kompetensi dan efektivitas di semua bidang
kurikulum. Pad a tingkat pembelajaran lanjut, roh yang
memperlihatkan bakat istimewa (menyembuhkan, mengajar,
mencipta, dan sebagainya) diperkenankan untuk terlibat
dalam kelompok spesialisasi gun a mendapatkan tugas-tugas
tambahan, tanpa harus keluar dari kelompok Idusternya.
• Pad a titik di mana kebutuhan, motif, dan keterampilan
berperforma dari roh dinilai untuk bisa naik ke Tingkat III
dalam semua bidang pengembangan did, mereka dimasukkan
ke dalam sebuah kelompok kerja "studi independen".
Biasanya, roh pembimbing rnasih memonitor mereka mclalui
sesosok guru master. Dengan demikian, sebuah kelompok
barn dari entitas yang lulus ke Tingkat III penuh dapat
Pcnempatan """ 147

dibentuk elari banyak lduster eli elalarn sam atau lebih


kelompok sekunder.
• Ketika rnereka harnpir mencapai Tingkat IV, roh diberi lebih
banyak keleluasaan eli luar aktivitas kelornpok. Walaupun
ukuran kelompok rnenciut seiring dengan semakin majunya
roh, kontak yang akrab di antara para anggota kelompok
kerabat terdahulu tidak pernah lenyap .
• Roh pembimbing memiliki beragam rnetode pengajaran dan
personifikasi instruksional yang bergantung pada komposis!
kelornpok.
BAB 8

Roh Pembimbing Kita

Saya belum pernah mencmukan satu pun subjek dalam trans yang
tidak memiliki roh pembimbing pribadi. Beberapa roh pembimbing
lebih menampakkan keberad aanya daripada yang lain selama sesi
hipnosis. Sudah menjad! kebiasaan saya untuk bertanya pada subjek,
apakah mereka melihat atau merasakan suatu kehadiran tanpa
wujud di ruang itu. Sering kali, subjek sudah merasakan kehadiran
sosok tak berwu jud itu sebelum mulai memvisualiasikan seraut
waj ah atau mendengar suatu suara. Orang yang sering bcr meditasi
biasanya sudah tidak asing lagi c1enga n visiun semacam ini, diban-
dingkan orang yang tidak pernah berkom unikasi dengan roh
pembimbingnya.
Pengenalan akan gUrLl spiritual rn em buat orang menyatu
dengan kuasa kreatif yang hangat dan penuh einta. Melalui roh
pembimbing, bta menjadi jauh lebih sadar terh adap kelanju tan
h.idllp dan identitas kita sebagai roh. Roh pembimbing adalah sosok
yang agung dalam keb eradaan kita, karena mereka adalah bagian
dari pem enuhan takdir kita.
150 ;;;'0 Journey of Souls

Roh pembimbing adalah entitas yang kompleks, apalagi jib


mereka adalah roh pembimbing master. Tingkat kesadaran dari
roh kita akan mcnentukan sampai sejauh mana derajat kematangan
dari roh pembimbing yang ditunjuk untuk menyertai !zita. Pada
kenyataannya, tingkat kematangan roh pembimbing tertentu juga
menentukan apakah guru ini hanya memiLiki satu atau banyak
murid di bawah bimbingannya. Roh pembimbing dengan tingkat
kemampuan yang senior dan tinggi biasanya bekerja bersama
keseluruhan kelompok roh di alam roh dan Bumi. Roh pem -
bimbing ini memiliki entitas lain untuk membantu mereka.
Menurut pengamatan saya, setiap kelompok roh biasanya memiliki
satu atau lebih guru baru yang sedang dilatih. Oleh karenanya,
seseorang mungkin memiliki lebih dari satu roh pembimbing.
Nama pribadi yang diberikan subjek bagi roh pembimbingnya
berkisar dari nama yang terdengar biasa, lucu, atau hmo, hingga
nama yang menakutkan. Sering kali, nama ini dapat ditcll.1suri balik
ke sebuah kehidupan lamp au tertentu yang pernah dijalani oleh
sang guru bersama muridnya. Beberapa subjek tidak dapat
melafalkan nama roh pembimbing karena suaranya tidak dapat
ditirukan, walaupun roh pembimbing itu dapat mereka lihat dengan
jelas selama hipnosis. Saya memberitahu subjek bahwa memaharni
alas an mengapa sesosok roh pembimbing ditunjuk bagi subjek itu
lebih penting daripada mengetahui namanya. Subjek mungkin
hanya menggunakan nama umum untuk menyebut roh
pembimbing, misalnya sutradara, penasihat, instruktur, atau sekadar
"temanku".
I<ita harus berhati-hati dalam menanggapi bagaimana kata
temon diinterpretasikan. Biasanya, saat subjek dalam trans berbicara
mengenai seorang teman spiritual, ia merujuk pada pasangan roh
atau kclompok kerabat, dan bukannya roh pembimbing. Entitas
yang merupakan teman kita eksis pada tataran yang tidak Icbih
tinggi atau lebih rendah dari tataran bta. Para ternan ini dapat
menawarkan dukungan mental dari alam roh meskipun luta berada
di Bumi, dan mereka dapat mendampingi kita sebagai ternan
manusia terinkarnasi di saat kita menyusuri jalan-jalan kehidupan.
Roll Pembi11lbing Kita o.v:" 151

Salah satu aspck terpenting dati pekcrjaan tcrapcutik saya


adalah Ill.embantu subjek pada tataran sadar, dengan memahami
peran oleh roh pembimbing dalam kehidupan. Entitas-guru ini
mendidik kita clcngan mcnggunakan betbagai teknik instruksionaL
Gagasan yang lUta akui sebagai gagasan kita sendiri boleh jadi
berasal dari roh pembimbing yang peduli. Roh pembimbing juga
menghibur 1<ita selama masa-masa peneobaan dalam hidup lUta,
terutama pada saat kita masih menjadi kanak-kanak yang mem-
butuhkan dukungan. Saya ingat akan sebuah pernyataan menarik
yang dibuat oleh seorang subjek setdah saya bertanya kapan ia
mulai mdihat roh pembimbingnya dalam kehidupan sekarang.
"Oh, saat aku melamun," katanya. "Aku ingat roh pembimbing
itu menemaniku pada hari pertamaku masuk sekolah, ketika aku
merasa begitu ketakutan. Ia duduk di atas meja untuk menemaniku,
dan mcnunjukkan jalan kc kamar keeil di saat aim terlalu taleut
untuk minta tolong pada guruku."
Konsep makhluk spiritual yang terpersona.Lisasi iill berasal dad
mas a awal kita sebagai manusia yang dapat berpilUr. Pcnelitian
antropologi di situ s-situs manusia purba menunjukkan bahwa
berbagai simbol totemik mereka menghasilkan perlindungan
individuaL Di belakang hari, sekitar 5.000 tahun yang silam ketika
konsep kota-negara muncul, para "d ewa" yang diakui pun
diasosiasikan dengan agama ncgara. Para "dewa" ini kurang begitu
diakrabi dan bahkan menirnbulkan ketakutan. Dengan demikian,
para "dewa" pribadi dan kduarga berperan besar dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat sebagai pelindung. Sesosok "dewa" pribadi
berperan sebagai malaikat pelindung bagi setiap orang atau
keluarga, dan dapat dipanggil untuk mcmberikan pertolongan ilahi
selama masa sukar. Tradisi ini tdah diwariskan secara turun-
temurun ke dalam kcbudayaan kita dewasa ini.
Kita memiliki dua eontoh di wilayah perbatasan Amerika
Serikat. Aumakua adalah dewa bagi masyarakat Hawaii. Orang
Polinesia percaya bahwa lcluhuc sescorang dapat mcmbuka
hubungan pribadi (sebagai manusia, hewan, atau ikan) dengan
anggota keluarga dari orang itu. Mclalui visiun dan mimpi,
152 rvo Journey of Souls

Aumakua clapat m embe rikan bantuan atau peringatan jJada


seseorang. Di wilayah timur laut Amerika, orang lroquiois meyakini
adanya suatu kekuatan spiritual dalam -cliri manusia ill! se ndiri y:lng
dinamakan Orcnda, yang berkaitan dengJ.n roh Orencb yang lebih
tinggi. Pelinclung ini mampu menangkal kekuatan jahat dan
merugikan yang dikjrimkan pada seseorang. Konsep pcngawas roh
yang berperan sebagai roh pembimbing adalah bagian dari sistem
keyakinan di banyak kebudayaan Amerika asli. Suku Zuni eli
belahan barat daya memelihara traclisi mulul-ke-m ulut dalam
mitologi mereka ten tang para mJ.khluk mirip-dewa, yang bcrkaitan
dengan eksistensi pribadi. Mereka disebut sebagai "pcnyusun dan
penjaga jalan hidup" dan dianggap sebagai pclindung roh. Masih
ada banyak kebudayaan eli dunia ini yang juga pcrcaya bahwa suatu
sosok selain Tuhan sedang mengawasi mereka un tuk mcngetcngahi
atas nama mereka.
Saya pikir manusia selalu membuluhkan sosok-sosok
antropomorfik (entitas nonmanusia tctapi bC1WUjud manusia) yang
tingkatannya berada di bawah Sang Sumber untuk mclukiskan
berbagai kuasa spiritual di sekitar mereka. Ketika orang bcrdoa
atau bermeditasi, mercka ingin bcrhubungan elengan scsosok
cntitas yang mereka kenaI untuk mencari inspirasi. Lcbib l1ludah
bagi lata untuk minta pertolongan dari SWltu sosok yang c1apat
dcngan jelas dikenali oleh pikiran man usia. Ada bcgitu sedikit
gambaran mengenai Tuhan, yang menghambat hubungan langsung
bagi ban yak orang. Di luar afiliasi religius dan tingkat keyakinan
kita yang beragam, orang juga merasa babwa apabila Tuhan itu
mcmang ada, maka sosok ilahi ini pasti tcrlalu sibuk lIntuk dapat
memerhatikan persoalan individual. Orang sering menyatakan
ketidaklayakan mereka untuk memililci suatu hllbungan langsung
dengan Tuhan. Akibatnya, kebanyakan agama memanfaatkan para
nabi yang pernah hidup ill Bumi, scbagai pcngbubung dcngan Sang
Tuhan.
MUl1glci n karen a scbagian nabi il1i tclab diangkat ke status
ilahi, mercka tidak lagi bcrsifat pribadi bagi kita. Saya mcnyal:lkan
hal ini tanpa mengural1gi pengarub spiritual yang renting dari
Roh Pembil1lbillg Kita ","" 153

semua nabi bcsar pada pengikutnya. Jutaan orang menarik manfaat


dad pengajaran yang dilakukan oleh para rob penuh daya ini, yang
telah tcrinkarnasi ke Bumi sebagai para nabi pada masa lalu h.istoris
leita. Tetapi walaupun dcmiki::m, clial11 -diam orang juga menyaclari
bahwa seseorang-suaLu cntitas pribaeli yang bersifat illdil'idttcll !}((~i
JJJereka-selalu aela, menanti untuk eligapai.
Saya berteori bahwa roh pembimbing menampakkan did pada
orang yang sangat religius sebagai sosok yang iclentik dengan
keyaleinan mereka. Tcrdapat kasus dalam sebuah acara tclevisi
nasional, di mana scorang anak dari sebuah keluarga Kristen yang
taat menclapatkan pengalaman menjelang-kematian dan mengaku
melihat Yesus. Ketika diminta untllk menggambar apa yang ia lihat
dengan krayon, anak keeil itu menggambar seorang pria tanpa
wujud berwarna bim, yang berdiri eli dalam sebuah lingkaran eahaya
(halo).
Para subjck saya telah menunjukkan seberapa besar mereka
bergantung clan memanfaatkan roh pembimbing semasa hidup.
Saya menjadi yakin bahwa kita berada di bawah tanggung jawab
langsung mereka-bukan Tuhan. Para .f:,'1JrU ini tetap menelampingi
kita selama ribuan tahun di Bumi, untuk mendukung kita dalam
menghadapi proscs penghakiman sebelum, selama, dan setelah
banyak masa kehidupan. Saya mendapati bahwa, tidak seperti orang
yang berjalan ke sana-kemari dalam kondisi sadar, subjek dabm
trans tidak menyalahkan Tuhan atas ketidakberuntungan mereka
semasa hidup. Seringnya, roh pembimbing pribadi kitalah yang
menanggung beban ketidakpuasan apa pun.
Saya sering ditanya apakah guru-roh pembimbing memang
dicarikan yang paling eocok untuk kita, atau clipilihkan seeara aeak.
Pertanyaan ini sukar dijawab. Sepertinya, roh pembimbing memang
ditunjukkan bagi kita di alam roh dengan pertimbangan yang
matang. Saya menjadi yakin bahwa gaya pengajaran clan teknik
pengelolaan individual mereka dengan indahoya meodukung dan
berintegrasi dengan identitas roh kita yang permaneo.
Sebagai eontoh, saya peroah menclengar ten tang roh
pembimbing muda, yang dalam kehidupan lampaunya berhasil
154 f\>o JDunley of Souls

mengatasi berbagai karakteristik negatif yang sukar hi1ang, yang


ditunjuk bagi para roh yang pola perilakunya serupa dengan roh
pembimbing itu. Tampaknya para roh pembimbing yang empatik
ini digolongkan dalam tingkatan-tingkatan, dengan didasarkan pada
seberapa baiknya mereka melaksanakan tugas untuk menghasi1kan
perubahan yang positif.
Walaupun semua roh pembimbing berbelas kasih pada para
murid, metode pengajaran yang digunakan beragam. Saya
mendapati bahwa sebagian roh pembimbing tertls membantu
muridnya di Bumi, sedangkan sebagian 1ainnya menuntut agar para
murid elapat memahami pelajaran yang mereka berikan tanpa
menerima banyak bantuan. Tentu saja, tingkat kematangan roh
aelalah salah satu faktor penentu. Tentunya, muriel yang suelah
matang akan menerima bantuan lebih sedikit daripada muriel "yang
masih hijan". Selain tingkat perkembangan, saya mcnganggap
intensitas dari hasrat individual sebagai bahan pertimbangan lain
elalam frekuensi dan bentuk bantuan yang diterima roh dari roh
pembimbingnya pada satu masa kehidupan.
Akan halnya penetapan gender, saya tidak melihat adanya
korebsi yang konsisten antara subjek pria dan wanita dengan gender
roh pembimbingnya. Orang sepenuhnya menganggap alanli gender
yang ditampilkan oleh roh pembimbing. Masih diperdebatkan
apakah hal ini disebabkan karen a roh telah terbiasa pada roh
pembimbing masing-masing selama bereon-eon (setara jutaan
tahun) waktu-relatif sebagai pria atau wanita, daripada asumsi
bahwa salah satu jenis kelamin lebih efektif dari jenis kelamin yang
lain di antara murid dan guru. Sebagian roh pembimbing muncu1
dcngan dua gender, yang dapat mendukung pandangan bahwa roh
itu sebenarnya bersifat androgini. Seorang subjek berkata, "Roh
pembimbingku kadang Alexis (nama perempuan) kadang Alex
(nama lab-laki), berganti-ganti jenis kelamin, tergantung pada
kebutuhanku saat itu akan nasi hat dari perempuan atau laki-1a].;:i."
Sepenangkapan saya, prosedur pemilihan guru dengan hati-
hati dilakukan di alam roh. Sctiap manusia memiliki sekurang-
kurangnya satu roh pembimbing senior atau master tingkat Ian jut,
Roll Pembimbillg Kita ",,,,> 155

yang ditunjuk scjak roh itu pcrtama kali cJiciptakan. I3anyak dari
kita menerima roh pembimbing baru atau sekunder di belakang
hari dalam eksistensi luta, misalnya Karla pad a bab sebelumnya.
Saya menyebut guru-murid ini sebagai roh pembimbing yunior.
Roh pembimbing yunior memperhitungkan diawalinya latihan
menjelang akhir Tingkat III, saat mereka memasuki tingkat
perkembangan Lanjut Atas. Sesungguhnya, luta memulai latihan
sebagai roh pembimbing sekunder jauh sebelum mencapai Tingkat
IV. Pada tingkat perkembangan yang lebih rendah, kita membantu
orang lain dalam hidup kita sebagai teman, dan membantu
kelompok kerabat kita dalam jeda antarkehidupan dengan
konseling. Penetapan guru yunior dan senior mcncerminkan
kehendak dad para roh pembimbing master, yang membcntuk
semacam badan pengatur-semacam badan kendali pengawasan-
yang menaungi para roh pembimbing yunior di alam roh. Kita
akan melthat berbagai contoh cara kerja dari proses perkembangan
roh pembimbing pada Bab 10 dan 11, yang mencakup kasus-kasus
seputar para roh yang lebih matang.
Apakah semua roh pembimbing memiliki keterampilan
mengajar yang sama, dan apakah hal ini memengaruhi ukuran
kelompok yang ditetapkan bagi kita di alam roh? Kutipan berikut
ini diambil dari berkas kasus sesosok roh yang berpengalaman,
yang membahas pertanyaan ini dengan saya.

0<0 KASUS 17 ",,,,-

Dr. N: AIm ingin tahu ten tang penctapan guru di alam roh,
terkait dengan kemampuan mereka untuk mcmbantu roh
yang belum matang. Ketika roh bertindak scbagai roh
pembimbing, apakah mereka diberi beberapa roh untuk
dibimbing?
S: Hanya roh yang berpengalaman.
156 iv' Journey of Souls

Dr. N: AIm membayangkan kelompok-kelornpok besar rob


yang membutuhkan rob pembimbing, ber;)ela di bawah
tanggung pwab satu roh pembimbing yang sudah rn;)tang-
bah kan sampai memiliki asisten.

s:Merek" elapat men;)nganinya. Ukman kclompok tielak


menjadi masalah.

Dr. N: Mengapa begitu?

s: Begitu kamu meraib kompetensi clan keberhasilan sebagai


guru, jumlah roh yang diserahkan padamu tidak akan menjaeli
kenclaJa. Sebagian seksi (kluster) mcmiliki banyak roh,
sedangkan sebagian lainnya hanya sedikit.

Dr. N: Ja(E, kalau kamu menjaeli seorang senior eli aura bil'Ll,
ukuran kelas tidak ada hubungannya dengan penetapan
karcna kamu mampu menangani sejumlah bcsar roh?

S: Aku tidak berkata begitu. Semua itu ban yak bergantung


pada jenis-jenis roh eli sebuah seksi dan pengalaman elari
para pcmimpinnya. Di seksi yang lebih bcsar, mereka juga
mencrima bantuan.

Dr. N: Siapa yang membetikan bantuan itu?

S: Rob pembimbing yang kamu seGut sebagai para senior.

Dr. N: f-lmm, siapa yang membantu para senior itu?

S: Para pengawas (olJcrseelJ, Mereka benar-benal: ahli.

Dr. N: Kudcngar mercka juga eliscGut sebagai guru nUIster.

S: Sebutan yang sama sekali tidak jeJek.

Dr. N: Apa warna energi yang mereka proyeksikan paelamu;l

S: Keunguan.
Roll Pembimbing Kita ,,"', 15'7

C(/tatall: Sebagaimana telah ditunjukkan oleh GambaI' :) pada


bab sebelumnya, roh Tingkat V memancarkan cnergi biru
langit. . Dengan kematangan yang scrnakin hCS:H, aura in!
berubah mcnjadi semakin radat; awalnya meniadi biru
malam dan akhirnya menjadi llngu tlla, yang mcnccrminkan
penyatuan penuh dari sesosok master Tingkat V 1.

Dr. N: Karena tampaknya para roh pembimbing memiliki


metode pengajaran yang berbeda-beda, apa kesamaan
mereka?

s: Mereka tidak akan menjadi t,ru[U jika mereka tielak mcmiliki


kecintaan akan pengajaran dan keinginan untuk membantu
agar kami dapat bergabung dengan mereka.

Dr. N: Tolong jelaskan mengapa roh tertentu terpilih


menjacli roh pembimbing. Ambillah roh pembimbing biasa
sebagai contoh, dan sebutkan kualitas apa saja yang dimiliki
oleh roh yang sudah matang itu.

S: Mereka hams memililci welas asih tanpa bersikap terlalu


lunak padamu. Mereka tidak perlu menghalcimi. Kamu tidak
harus melakukan segalanya sesuai dengan cara mereka.
Mereka tidak boleh mengekang, dengan memaksakan nilai-
nilai mereka padamu.

Dr. N: Baiklah, semua itu adalah apa-apa yang tidak dila-


kukan oleh roh pembimbing.Jika mereka tidak membcrikan
bimbingan yang keras pada roh, menurutmu ara saja hal
penting yang mereka lakukan?

S: Hmm ... mereka membangkitkan semangat elan


menanamkan kepercayaan diri di seksi masing-masing-
kami tahu bahwa mereka sendiri telah sering mengalaminya.
Kami diterima atas dasar siapa cliri kami sebagai individu,
dcngan segala hak kami untuk melakukan kcsalahan.
158 r.7> Journey of Souls

Dr. N: I-hrus kukatakan bahwa di mataku, roh sangat loyal


terhadap roh pClllbimbingnya_
s: Itulah alasannya-karena mereka tidak pernah
lllenlbiarkanmu "jatuh".
Dr. N: Menurutlllu, apa karakteristik paling penrjng yang
dimiliki oleh roh pClllbimbing?
s:(talpa rag") Kemampuan untuk memotivasi dan mem-
bangkitkan keberanianmu.

Kasus sclanjutnya mcmperlihatkan beberapa contoh tindakan


sesosok rob pembimbing yang masih berinkarnasi. Roh pembim-
bing ini bernama Owa, dan memiliki karakteristik yang sama
dengan guru pada kasus sebelumnya. Tampaknya, tugasnya awalnya
scbagai roh pernbimbing mencakup menjaga subjek pada kasus
18 dengan gaya langsung, dall metodenya sepertinya tidak berubah.
Subjek terkejut begitu ia mengenali inkarnasi paling akhir dari roh
pembimbingnya.
Owa muncul petama kali sebagai roh pembimbing dalam
kchidupan lamp au subjek sekita1' tahun 50 SM. Ia digambarkan
sebagai seorang eua yang hidup di sebuah desa Yudea yang dikuasai
oleh para prajurit Romawi. Saat itu, Kasus 18 adalah seorang gadis
muda yang menjadi yatim piatu akibat serangan Romawi te1'hadap
kaum pemberontak setempat. Dalam visiun pembuka dad
kehidupan Iampau ini, ia menceritakan pekerjaan di sebuah bar
sebagai budak. Sebagai pelayan, ia selaiu dipukuli oleh pcmilik bar
itu dan terkadang diperkosa oleh pelanggan Romawi. Ia meninggal
eli usia 26 tahun karcna bekcrja terialu keras, diperlakukan kasar,
dan putus asa. Subjek mengeluarkan pernyataan berikut ini dari
piki1'an bawah sadarnya tentang seorang Iaki-laki tua di desanya,
''AIm bekcrja siang-malam, dan sudah kenyang rasa sakit dan malu.
Dialah satu-satunya orang yang baik padaku-yang mengajariku
untuk percaya diri- untuk mcmiliki keyakinan akan scsuatu yang
lcbih tinggi dan lcbih baik darip ada orang-orang kasar di sekitarku."
RolL Pembimbing Kitn ~ 159

Belakangan, dalam kondisi atas saelar, subjek meneeritakan


berbagai kehiclupan Iampaunya yang sulit di mana Owa muneLl!
scbagai teman terpereaya, dan satu kali sebagai seorang saudara.
Dalam kondisi atas sadar, ia melihat orang-orang ini sebagai satu
entitas serta memberinya nama Owa, yaitu roh pembimbingnya.
Ada ban yak masa kehidupan di mana Owa tidak muneu!, dan
terkadang kontak fisik ketika Owa datang membantunya dilakukan
hanya dalam waktu yang singkat. Secara mend adak, saya bertanya
adakah kemungkinan Owa berada dalam kehidupan sekarangnya.
Sete!ah ragu sebentar, tubuh subjek mulai gemetar tak tcrkendali.
Air mata mulai membayang di pelupuk, lalu ia menangis.

fD. KASUS 18 ","""

s: Ya, Ttthal1-tenryata dia. Aku sudah euriga ada sesuatu yang


lain ten tang dia.
Dr. N: Tentang siapa?
S: Putraku! OIM adalah putraku Brandon.

Dr. N: Apakah putramu adalah Owa?


S: Ya, 'ya! (fer/alva sambil 1IJenangis) Tertryota dial Aim sudah
merasakannya sejak ia kulahirkan-sesuatu yang amat tidak
asing lagi dan istimewa untukku-lebih dari sekadar bayi
yang tal<: berdaya ... oh ....

Dr. N: Apakah kamu mengetahui hal itu pada hari la


clilahirkan?

s: j\ku tidak benar-benar tahu. Aku hanya merasakannya di


dalam diri; sesuatu yang lebih dari sekadar sukaeita yang
dirasakan seorang ibu pada saat pertama kali melahirkan.
Aku merasa ia datang ... untuk membantuku. Oh, rasanya
begitu luar biasa. Begitu nyata. Yang hadir ternyata dial
160 rv' Journey of Souls

Dr. N: (soya hem.raba 1)Ie/lef1i71~gk{/1t stll!jek sebeltfJ)! 1JIelatyittka1l,


karena /ol!jakml k~gr:lJI/Ji1(wlIJ!ya baJJ/pit' lJiemlmatnya teljatli/; dari
kllrsz) Menurutmu, mengapa Owa datang sebagai bayi laki -
lakimu Brandon.
s: (febih te1Wllg, letapi masi/! llIellclIlgi.r pelall) Untuk membantuku
me1alui masa sulit ini. .. dengan orang-orang sulit yang tidak
mau menerimaku. Ia pasti tahu bahwa aku sudah lama berada
dalam kesulitan, lalu memutuskan untuk datang sebagai
putraku. Kami sama sekali tidak merencanakan hal ini
sebclum aku lahir ... bend-bend kejutan yang menye-
nangkan ....

Catalan:Pada masa ketika scsi ini dilakukan, subjek tengah


bcrjuang untuk bisa dikenal dalam suatu bisnis yang penuh
persaingan ketat. la juga menghadapi masalah perkawinan
di rumah, yang sebagian diakibatbn karena ia adalah
penghasil nafkah terbesar. Barn be1akangan ini saya tahu
bahwa ia sudah bercerai.

Dr. N: Apakah kamu meras a ada sesuatu yang tidak lumrah


pada bayimu, sete1ah kamu membawanya pulang?
S: Ya, perasaan itu muncul sejak aim berada di rumah salcit,
dan tidak hilang-hilang. Saat aku menatap ke dalam matanya,
ia ... menenangkan aim. Terkadang aleu pulang dalam kondisi
lelah fisik dan mental, sehingga aku tidak sabaran
terhadapnya jib pengasuh bayi sudah pulang. Tetapi, ia
begitu sabar terhadapku. Aku bahkan tidak perlu
menggendongnya. Caranya menatapku ... begitu bijak.
Selama ini aku tidak tahu apa artinya. Sekarang, aku tahu!
Oh, ini betul-betul karunia. Sebelumnya, aku tidak yakin
apa aku hams memililci bayi- sekarang aim tahu.
Dr. N: Apa yang kamu tahu?
Roh Pembimbillg Kita ~ 161

s: (rlell,~{/Il wart! {cgas) Di tengah upayaku untuk terus maju


dalam profcsi, orang-orang semakin keras ... untuk tidak
menerima ... apa yang aIm tahu dan dapat aku lakukan. Aku
dan suamiku sedang berkonflik:. Ia menyalahkankll karena
berusaha terlalu keras ... karena ingin meraih keberhasilan.
Owa-Brandon- hadir untnk menjagaku agar tetap kuat
menghadapi semua itu . . ..
Dr. N: Menurutmu, tidak apa-apakah kita menemukan
bahwa roh pembimbingmu ada bersamamu s~bagai Bran-
don dalam kehidupan sekarang?
s: Ya, kalau mernang Owa tidak mau sampai akll tahu bahwa
ia memutuskan untuk hadir dalam hidupku, aku tidak akan
datang menemuimu-hal itu akan terlintas di benakku.

Kasus yang mengagumkan ini memperlihatkan kegembiraan luar


biasa yang dirasakan oleh seorang subjek ketika melakukan kontak
dengan roh pembimbing dalam kehidupan fisik. Perhatikan bahwa
peran yang Owa pilih tjdak menyimpang dari kelaziman sebagian
besar peran yang biasanya diambil oleh pasangan roh. Ia tidak
hadir sebagai pasangan nileah, dan tidak pernah begitu, dalam
kehidupan lampau subjek. Tentll saja pasangan roh (soulmate) juga
mengambil peran lain sclain pasangan nikah, tetapi roh
pcmbimbing yang berinkarnasi biasanya tidale mengambil peran
yang menyimpang di antara para pasangan roh yang scdang
bersama-sama mcngolah kehidupan. Kebctulan saja, pasangan roh
(suami) dari subjek ini sudah ia kcnal sejak SMU.
Bcrdasarkan semua informasi yang saya kllmpulkan, tam-
paknya Owa tclah memasuki tingkat roh pembimbing yunior dalam
2.000 tahun terakhir. Mungkin ia lulus dan masuk tingkat biru dari
roh pembimbing senior, sebelum subjek berhasil memenuhi syarat
untuk naik dari aura putih Icc kuning. Selama berabad-abad, Owa
akan tetap menjadi roh pembimbing dari subjck, walaupun ia tidal<
akan pernah lagi bcrinkarnasi bersama subjck dalam suatu masa
kchidupan.
162 rue Jounley of Souls

Apakah kita dapat berkembang hingga melcbihi tingkat


kematangan rob pembimbing? Bolch jadi. Hanya saja, saya belum
menemukan bukti apa pun tentang hal in1 dalam kasus-kasus saya.
Roh yang berkembang relatif cepat biasanya dikaruoiai bakat untuk
itu, tetapi demikian pula halnya dengan roh pembimbing yang
membantu mereka.
Menjumpai roh pembimbing yang bekerja berpasangan
dengan orang di Bumi, dengan metode pengajarannya masing-
masing, bukanlab barang ban!. Pada kasus-kasus ini, roh
pemb1mbing tampi! dominan, walaupun semakin rob pembimbing
senior itu berpengalaman, kendalinya atas kebidupan sehari-hari
semakin tidak kasatmata. Alasan bagi penetapan spiritual secara
berpasangan ini adalah karena salab satu dari mereka masih belajar
(misalnya, roh pembimbing Yllnior yang berada di bawah
bimbingan roh pembirnbing senior), atau selisih tingkat antarroh
pembimbing begitu jauh (misalnya, senior dan master) sehingga
lambat !aun membentuk suatu hubungan yang kekal. Roh
pembimbing senior mungkin telah memiliki kluster rohnya sendiri,
yang terns diamati oleb sesosok master yang mengawasi jumlah
kelompok roh.
Tim roh pembimbing tidak saling mengusik, baik di dalam
dan di luar alam roh. Saya memiliki seorang teman clekat yang roh
pembimbingnya bercerita tentang clua guru yang bekerja sama
untuk saling melengkapi. Kasus ini absah karena saya telah
mengamati cara kedua roh pembimbing ini berinteraksi satu sarna
lain dalam berbagai situasi hidup. Roh pembimbing )'Unior dari
ternan saya ini hadir dalam wujucl seorang dukun pc:rcmpuan Indian
bernama Quan yang baik hati dan melindungi. Dengan pakaian
kulit rusa dan rambllt hitam terurai, wajah Ic:mbllt Quan
bermandikan cahaya terang saat ia menampakkan diri. Ketika
dipanggil, Quan menjadi sarana untuk memeberikan wawasan serta
memahami berbagai peristiwa dan individu yang terkait dengan
suatu peristiwa, ketika ternan saya enghadapi masalah.
Keinginan Quan untuk meringankan beban kehidupan yang
agak berat, yang telah dipilih oleh ternan saya, cliimbangi oleh
Roll Pembilnbing Kita -0 163

muneulnya sosok antagonis bernama Giles. Giles jelas-jelas adalah


roh pembimbing yang sudah mendekati tingkat master di alam
roh. D engan kapasitas ini, ia tidak muneul sesering Quan. Akan
tetapi, ketika benar-benar hadir di dalam kondisi kesadaran yang
lebih tinggi dari ternan saya, Giles datang dengan begitu tiba-tiba.
Berikut ini adalah eontoh dari eara kerja roh pembimbing senior,
yang berbeda dari eara kerja roh pembimbing yunior.

0e KASUS 19 ~

Dr. N: Pada saat kamu merenungkan sebuah masalah serius,


bagaimana eara Giles mendatangimu?
S: (terta})la) Boleh dibilang, earanya tidak sarna dengan Quan.
Biasanya, ia senang ... bersernbunyi dulu sebentar. .. di balik
kabut biru. Biasanya aIm mendengar kekehan tawanya, sesaat
sebelum rnelihatnya.
Dr. N: Maksudrnu, ia rnuncul pertama-tama dalam wujud
energi biru?
S: Ya ... untuk bersembunyi sebentar-ia senang muncul
seeara misterius, tetapi tidak lama.
Dr. N: Mengapa?

S: Aku tidak tahu. Mungkin hanya untuk memastikan bahwa


aku benar-benar menghendakinya.
Dr. N: Kalau begitu, saat ia menampakkan sosoknya, seperti
apa Giles di matamu?
S: Leprechaun Irlandia.
Dr. N: Oh, apakah keeil sekali?

S: (tertalva lagz) bertubuh elf-dengan rambut terkueir


menutupi wajahnya yang keriput-tampangnya kaeau, dan
ia terus bergerak tanpa arah.
164 r;;n Journey of Souls

Dr. N: Kenapa ia berbuat begitu?


s: Giles itu selicin belut, juga tidak sabaran. In scring
mcnycringai sambil monclar-mandir eli dcpanku dcngan
tangan bertaut ke belakang.
Dr. N: Menurutmu, apa ani dari sikapnya itu?
S: Giles tidak seterhormat [rob pembimbingJ yang lain ...
tetapi ia sangat cerdik ... ]ihai.
Dr. N: Tolong jelaskan kaitan dari sikap ini denganl11u
dengan lebih terinci.
S: (stres) Giles membuatku mel11andang hidup itu sebagai
permainan catur, dengan I3umi sebagai papannya. Langkah
tertcntu akan membawa akibat tertentu, padahal tidak ada
solusi yang mudah. Aku membuat rencana, dan kcmudian
segalanya menjadi bcrantakan dalam perl11ainan kehidup-
anku. Terkadang a]eu curiga ia memang sengaja menjebakku.
Dr. N: Apakah kamu dapat menuai hasil besar dengan teknik
yang diberikan olch roh pembimbing senior ini? Apakah
Giles membantumu dengan solusi masalah?
S: (terdiam se/elhlk) ... hasil itu didapatkan scsudahnya ... di
sini (di alam rob) ... tetapi, ia membuatku bekerja mati-
matian seperti anjing di Bumi.
Dr. N: Apakah kamu bisa menghindarinya, dan hanya
bekcrja bersama Quan?
S: (ter.rel!ytlJlJ prihatin) Di sini, caranya tidak bisa begitu. Sclain
itu, ia memang brilian.
Dr. N: Jadi, kita tidak bisa memilih roh pembimbing?
S: Tidak. Merekalah yang memilihmu.
Dr. N: Tahukah kamu mengapa kedua roh pembimbingmn
menerapkan mctode yang saling berbeda jauh untuk. mem-
bantumu?
Roll Pembi11lbi1lg J(itn ""-,,,> 165

s: Tidak, tetapi aku menganggap diriku beruntung. Quan


itu ... lembut. .. dan bertcguh membantuku.

Ca!{//(/I/: Orang-orang Indian Amerika yang dulu hidup di


Amcrika Utara, menjadi roh pcmbimbing spiritual yang lcuat
Gagi kita yang kini tinggal eli dacrah itu. Banyak orang
Amcrika melaporkan bahwa para roh pembimbing ini sering
memberi mereka pertolongan. Saya percaya bahwa roh
tcrtarik pada latar geografis yang sudah mcreka kenai dalam
inkarnasi lampau.

Dr. N: Apa yang paling kamu sukai dari metode pengajaran


Giles?

s: (tepektf1] Caranya ... hmm, bermain-main denganku ...


yang nyaris mengejek agar aku bisa berbuat lebih baik dalam
permainan ini dan berhenti menyesali diri. Ketika keadaan
mcnjadi begitu sulit, ia memukul dan mcndorongku untuk
terus maju ... mcmaksaku memanfaatkan segcnap
kemampuanku. Tidak ada yang lembut dari Giles.

Dr. N: Kamu bisa merasakan latihan ini di Bumi, bahkan di


saat kita tidak sedang bekerja bersama seperti sekarang?

S: Ya, saat aku bermeditasi dan merenung ... atau lcwat


mlmp1.

Dr. N: Dan Giles datang di saat kamu menghcndakinya?

s: (setelab ragll sejCllnk) Tidak ... walau[Jun sepertinya aku selalu


bersamanya. Quan justru lebih sering datang. Aku tidak bisa
meminta Giles hadir sewaktu-waktu, kecuali situasiku benar-
benar serius. Ia senang menghindar.

Dr. N: Rangkumkan perasaanmu tentang Quan dan Giles


untukku.
166 ,-;;-' Journey of Souls

s: AIm mengasihi Quan sebagai ibu, tctapi aku tidak ab.n


bisa seperti sekarang ini tanpa disiplin dari Giles. Mereka
sam a-sarna ahli, karen;l. mereka mcngizinkanku untuk bclajar
dari kesalahan.

Kcdua roh pembimbing ini adalah satu tim instrukiUf yang bekerja
bahu-rnenlbahu, yang merupakan prosedur standar bagi orang yang
memiliki dua roh pembimbing. Pada kasus ini, Giles memberikan
pelajaran karmic dengan metode a la Sokrates. Ia selalu mern buat
pencarian solusi atas masalah besar menjadi tidak mudah bagi
teman saya. Di lain pihak, Quan memberikan penghiburan clan
dorongan lembut.
Pada saat ternan saya menjalani sesi hipnosis, saya tahu bahwa
Quan akan mundur jika Giles aktif. Giles adalah roh pembimbing
yang berbelas kasih, seperti balnya semua rob pembimbing, tetapi
tidak memiliki toleransi. Kondisi sulit dapat diban.6'Ll11 hingga batas
mutlak kemampuan teman saya, sebelum solusi akbir ditemukan
dcngan tiba-tiba. Terus terang saja, saya menganggap Giles sebagai
guru jahat. Anggapan ipi . tidak sepenuhnya menjadi anggapan
ternan saya, yang justru berterima kasih atas bcrbagai tantangan
yang ditawarkan oleh guru yang rumit ini.
I3agaimana gambaran rata-rata roh pembimbing spiritual?
Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada dm roh pembimbing yang
persis sarna. Entitas lebih tinggi yang terdedikasi ini dapat bersikap
kooperatif atau tidak mau membantu, sabar atau emosional,
menghindar atau man berbicara banyak, atau sekadar tidak
memcdulikan apa pun yang saya lalcukan bersama subjek. Walaupun
saya sangat menghormati roh pembimbing karena entitas yang
penuh daya ini memainkan peran penting dalam nasib kita, namun
harus saya akui bahwa mereka dapat memcntahkan proses
penyclidikan saya. Saya menganggap roh pembimbing itu mistcrius
karena tidak bisa diprediksi, dalam rclasi mcreka dengan saya
sebagai fasilitator.
Roll Pembimbillg Kitn oG'. 167

Pada awal abad ini, medium yang bekerja dengan subjek


tcrhipnosis biasa menyebLlt entitas tak terinkarnasi ini sebagai "roh
pcngendali", karena mereka bertindak sebagai pengarah
komunikasi di sisi spiritual bagi subjek. Sudah dikctahui bahwa
roh pengendali spiritual (cntah itu roh pembimbing atan bukan)
memiliki pola-pola cnergi yang bersesuaian sccara emosional,
intelektual, dan spiritual dcngan subjek. Juga dikenal pentingnya
pola energi yang harmonis antara fasilitator dan cntitas ini.
I Jib roh pengendali menghalangi penyeliclikan saya terhadap
seorang subjck, saya hams mencari alasannya. Sebagian roh
pembimbing me,mbuat saya harus berjuang kcras untuk
mendapatkan setiap potong informasi, seclangkan sebagian lainnya
memberi saya kebebasan besar selama sesi. Saya tidak pcrnah lupa
bahwa roh pembimbing sangat berhak mcnolak pcndckatan saya
terhadap suatLlmasalah, yang sedang dialami oleh roh yang berada
cli bawah tanggung jawabnya. Bagaimanapun, mereka menjadi
subjek saya hanya untuk semen tara waktu. Terus tcrang, saya lcbih
suka tidak berhubungan 'clengan roh pembimbing, jika pada satu
titik ia membantu saya tetapi kemuclian menghambat ingatan subjek
pada titik lain dalam sesi saya. ~
Saya yakin alasan roh pembimbing menghambat informasi
lebih dari sekadar menolak metodc yang digunakan dalam scsi
terapi. Saya terus mencari data baru tentang alam roh. Roh
pembimbing yang awalnya membantu aliran informasi ten tang
ingatan kehiclupan lampau subjek, mungkin akan menolak
menjawab pertanyaan yang tcrlalu jauh tentang kehidupan di planet
lain, struktur alam roh, atau proses penciptaan. Itulah mengapa
saya hanya clapat mcngumpulkan sepotong demi sepotong rahasia
spiritual, dari sebuah rahasia besar yang dijaga oleh roh pembim-
bing. Saya juga merasa bahwa saya mcnerima bantuan dati roh
pembimbing saya sencliri selama berkomunikasi dengan para subjek
clan roh pembimbing mereka.
Terkaclang, subjek memperlihatkan keticlakpuasannya atas roh
pembimbingnya. Ketidakpuasan ini biasanya hanya semen tara.
Subjek clapat sewaktu-waktu merasa bahwa roh pembimbingnya
168 r&o Journey of Souls

terlalu menyuLitkan, tidak mau bekerja demi kebaikan subjek, atau


sekadar tidak menaruh perhatian padanya. Seorang subjek pernah
bercerita pada saya bahwa ia telah lama mencoba agar diberi roh
pembimbing yang banI. Katanya, "Roh pembimbingku meru-
gikanku, ia tidak bekerja maksimal." Orang itu berkata pada saya
bahwa keinginannya untuk mendapatkan ganti rob pembimbing
tidak dihargai. Saya amati, ia lama hidup menyencliri tanpa ada
banyak interaksi kelompok setelah dua mas a kehidupannya yang
terakhir, karena menolak mengatasi persoalannya. Ia marah pada
rob pembimbingnya, yang tidak membantunya dalam rnasa-masa
sukar.
Guru sama sekali tidak bermaksud mengalienasi, tetapi saya
menclapati bahwa biasanya mereka semakin menarik cliri ketika
muriel yang sedang marah tidak mau mencari pemecahan masalah.
Roh pembimbing hanya menginginkan yang terbaik bagi kita,
walaupun terkadang kita harus mengalami penderitaan yang berat
untuk mcraih sasaran tertentu. Roh pembimbing tidak dapat
membantu Idta meraih kemajuan, sampai kita siap untuk membuat
perubahan yang diperlukan dalam rangka meraup peluang yang
sebesar-besarnya clalam hidup.
Apakah kita memiliki alas an untuk takut pada roh
pembimbing? Pada Bab 5, Kasus 13, kita telah melihat sesosok
roh yang belum matang yang takut bertemu roh pembimbingnya,
Clodees, setelah ia mati. Biasanya, ketakutan i11.i tidak berlangsung
lama. Walaupun ldta mungkin takut karena hams menjelaskan pada
roh pembirnbing kita mengapa kita gagal meraih sasaran, namun
mereka mengerti. Mereka menghendaki kita untuk menginter-
pretasikan kehidupan lamp au kita, agar kita dapat menarik manfaat
dar.i analisis kesalahan ini.
Subjek memperlihatkan segala macam perasaan terhadap roh
pembimbingnya, kecuali rasa takut. Sebaliknya, orang lebih
khawatir apabila ditinggalkan oleh roh pembimbing selama masa
sukar dalam hidup mereka. Hubungan kita dengan roh pembim-
bing lebih bersifat hubungan antara murid-guru daripacla seperti
tcrdakwa-penuntut. Roh pembimbing membanLu Idta mengatasi
Roll Pcmbimbillg Kii'n "'' '-. 169

keterceraian dan isolasi yang tiap roh warisi pada kelahiran fisik,
di luar cinta yang diberikan oleh keluarga kita. Roh pernbimbing
memberi kita suatu pencgasan akan Diri eli suatu dunia ya ng sudah
penuh sesak.
Orang ingin. tahu apakah roh pembimbing selalll hadir bpan
pun dimintai bantLlannya. Metode yang dipilih roh pembimbing
untuk membantu kita tidak selalu sarna dari waktll ke waktll,
tcrgantllng pada seberapa bcsar mereka dibutuhkan. Saya pernah
ditanya apakah hipnosis merupakan cara paling baik lll1tuk
berkomunikasi dengan roh pembimbing. Biasanya, saya mengan-
dalkan hipnosis karena tahu betapa potensial dan efektifnya sar~lI1a
ini untuk mendapatkan informasi spiritual yang terinei. Bagai-
manapun, hipnosis oleh seorang fasilitator terlatih tidak dilakukan
clalam basis harian seperti halnya meditasi, doa, dan mllngkin
permediuman. Hipnosis-diri, sebagai bentuk rneditasi mendalam,
adalah alternatif yang bagus dan mungkin lebih disllkai oleh orang
yang takut dihipnotis oleh o rang lain, atan yang tidak menghendaki
kctcrlibatan pihak lain dalam kehidupan spiritualnya.
Apa pun metode yang digunakan, kita semua berkemampuan
untuk mengirimkan gelombang pikiran dari tataran kesadaran yang
lebih tinggi. Pikiran setiap orang menyimpan sidik jari mental yang
menandai siapa dan di mana kita sekatang. Selama hidup, te[lltama
pada masa-masa yang paling berat, sebagian besar orang merasakan
kehad.iran seseorang yang rncnjaga rnercka. Walallpun mungkin
kita tidak dapat menjelaskannya, tetapi kuasa itu nyata ada.
Meraih roh adalah pijakan tangga pcrtarna dari llpaya mene-
mukan kuasa ya.ng lebih tlnggi da.lam diri. klta. Scm ua jalm
komunikas Lm cntal yang kitn gunakan untuk.met<ai h Sang Sumber
djawasi oleh roh pembimbing kita pacta langkah ini. Roh pem-
bimbillg bj~sa berada eli pijaka~l taJ,lgga ill atas kita. KeseJuruhao
tangga j tu betfungsi sebagai satll-satunya sarana menuju sumber
dari segenap energi cerdas, deogan tiap-tiap pijakannya menjadi
bagian dari tangga itll. Penting bagi setiap orang untuk yakin bahwa
doa pcrmohonan bantuan mereka akan dijawab oleh kuasa yang
Jebih tinggi dalam diri mereka seJldiri. Itulah mengapa roh
170 ruo JDurney of Souls

pembimbing begitu penting bagi kchidupan spiritual dan fisik kita.


/\pabiJa kim berada dalam koncLisi rclaks dan fokus yang terkon-
sentrasi, suara batin abn berbicara pada kita. Selain itu, bahkan
sekiranya kita ticlak mengundang pesan itu, kita harus mempercayai
"pa yang kita dengar.
Berbagai survey nasional olch para psikolog memperlihatkan
bahwa 1 dari 10 orang mengaku mendengar suara-suara yang selalu
positif dan membcrikan instruksi. I3anyak orang merasa lega saat
tahu bahwa suara batin itu bukanlah halusinasi yang terkait dengan
gangguan kerohan. Daripada merasa sebagai sesuatu yang harus
dikhawatirkan, suara batin itu ibarat seorang konselor yang datang
Llnwk memenuhi panggilan kita. Lebih sering daripada tidak, suara
batin itu adalah suara roh pembimbing kita.
Para roh pembimbing yang ditunjuk bagi roh bekerja bersama
untuk menyampaikan berbagai pesan mental penting kepada satu
sama lain. Orang yang tidak dapat membantu dirinya sendiri dalam
siwasi sulit mungkin a!<.an mendapati hadirnya konsclor, ternan,
dan bahkan orang asing pada saat yang tepat, yang akan membantu
mereka.
Kekuatan dalam diri (ililierstrengtb) yang muncul bagi kita dalam
kehidupan sehari-hari ticlaklah sclalu ditanclai dengan kehadiran
yang kasatamata dari roh pembimbing, namun dengan perasaan
dan cmosi bahwa kita tidak sendirian. Orang yang menyimak dan
mcncrima suara batin mereka mclalui kontemplasi yang hening,
mcngaku memperoleh rasa aman dan damai. Jika Anda lebih
scnang mcnyebut sistem pembimbing internal ini sebagai inspirasi
at:\u intuisi, itu tidak jadi masalah karena sistcm yang membantu
k..ita ini adalah aspck dari eliri kita, juga kuasa yang lebih tinggi.
Sclama masa-masa sukar, leita cendcrung meminta bimbingan
agar masalah terselcsaikan. Dalam kondisi trans, subjek menjumpai
bahwa roh pembimbing tidak membantu mereka mengatasi semua
persoalan secara sekaligus, namun menunjukkan jalan dengan
menggunakan berbagai petunjuk. Itulah alasan mengapa saya begim
mewaspadai penghambatan dalam diri subjck selama hipnosis.
\'V'awasan akan terbuka paling baik dcngan suatu proses terkendali
RoIL Pembinlbillg Kita o.G.. 171

yang bersifat rela6f bagi 6ap-6ap orang. Guru yang merasa kbawa6r
mungkin tidak ingin melihat semua aspek dari suatu masalah
terungkap secara sekaligus bagi muridnya. Kita memiliki kemam-
)Juan yang berbeda-beda dalam menyikapi snatu pengungkapan.
Saat Anda meminta bantuan dari kuasa spiritual yang lebih
tinggi dalam diri, saya rasa yang terbaik adalah tidak meminta
perubahan yang segera. Keberhasilan kita dalam hidup ditentukan
oleh perencanaan, tetapi sesungguhnya kita memiliki jalur alternatif
yang bisa dipilih untuk meraih sasaran tertentu. Ketika mencari
bimbingan, saya menyarankan agar Anda meminta bantuan yang
berkaitan dengan langkah selanjutnya dalam hidup Anda. Jika Anda
melakukan hal ini, bersiaplah menyambut berbagai kemungkinan
yang tak terduga. Tanamkan keyakinan dan kerendahhatian dalam
diri Anda untuk membuka did terhadap beragam jalur menuju
solusi.
Sesudah kema6an, kesedihan yang kita a!ami sebagai roh 6dak
sama dengan kedukaan yang kita rasakan di alam fisiko Walaupun
demikian, sebagaimana telah kita lihat, roh bukanlah entitas dingin
yang tanpa perasaan. Saya telah mempelajari bahwa kuasa-kuasa
yang menjaga kita juga merasakan apa yang saya sebut sebagai
snatu kednkaan spiritual, ketika mereka melihat kita mengambil
pilihan yang buruk dalam kehidupan dan menderita karenanya.
Tentu saja, pasangan roh dan kerabat kita juga menderita bilamana
kita merasa tersiksa, begitu pula halnya dengan rob pembimbing
kita. Roh pcmbimbing mnngkin tidak mcmperlihatkan
kesedihannya selama orientasi dan diskusi kelompok roh dalam
jeda antarkehidupan, namun mereka jelas merasakan tanggung
jawab mereka terhadap kita sebagai guru.
Pada Bab 11, ki ta akan melihat sudut pandang dari sesosok
roh pembimbing Tingkat V Saya belum pernah menemukan
seorang subjek hidup, yang rohnya sudah mencapai Tingkat VI
ataLl roh pembimbing master. Saya rasa, para roh yang sudah
matang ini 6dak sekaligus bersama-sama berada di Bumi. Sebagian
besar roh Tingkat VI terlampau sibuk dalam perencanaan dan fokus
untuk tidak lagi berinkarnasi. Berdasarkan laporan yang saya terima
172 ,-"., Jo\lrney of Souls

dari roh Tingkat V tersebut, tampaknya roh Tingkat VI tidak lagi


mcm.iliki ~;esuatu yang dapat dipelajari, namun saya berfirasat bahwa
scsosok rob yang masih berinkarn<lsi pada Tingkat V bolch jadi
t.idak mengctahui semua tugas esoterik yang relevan dengan cntitas
tingkat master.
Sckali waktu clalam scbua h scsi bersama scsosok roh mcnuju
matang, saya mendcngar tentang cntitas dengan tingkatan roh yang
lebih tinggi daripach Tingkat VI. Entitas i.ni, yang ~ahkan menjadi
tempat para master meiapor, dilll1gkupi cncrgi ungu yang paling
gclap. Para cntitas supcrior ini pasti tl1cmiliki posisi yang lcbih
debt dengan Sang Pcncipta. Saya dibcritahu bahwa para sosok
mistcrius inl tidak tcrjelaskan, namun sangat clisegani di alam roh.
Rata-rata subjek tidak tahu apakab roh pembimbing masuk
c1alam kategori yang Icbih rcndah dari katcgori ilahi, atau dianggap
sebagai tuhan-tuban kccil olc h karena tingkat kcmatangan mereka.
Tidak ada rang salah dcngan konscp spiritual apa pun, selama
kOl1sep iw mcnawarkan penghiburan, mcmbangkitkan semangat,
dan masuk akal bagi setiap orang. Meskipun sebagian subjck
ccnderung nlcoganggap roh pembimbing itu sebagai mirip-tuhan,
rob itu bukanlah Tuhan. [-{emat saya, roh pembimbing tidak lebih
dan t:icbk kurang ilahiah daripada kita, yang menjadi alasan mengapa
mereka dira~lclang sebagai makhluk personal. Dalam semua kasus
say-a, Sang 'Cuhan belurn pernah terlihat. Para subjek terbipnosis
menga ku rncrasakan kehadiran suatu kuasa rnahabesar yang
rnengatur abm roh, namun mereka kurang nyarnan menggunakan
istilah "Tuhatl" untuk menggambarkan Sang Pencipta. Mungkin
filsuf SpinOLa mCllggambarkannya dengan paling baik, "Tuhan
bukanlah si{/jJa, tetapi apa."
Setiap roh mcmiliki sua tu kuasa spiritual yang tinggi, yang
tcrhubung clcngan eksistensi dari roh itu. Scmua roh adalah bagian
dari csc nsi ilahi yang sama, yang berasal dari saW Roh Mahatinggi.
Energi cerdas ini bersifat universal, dan oleh karenanya, kita seJJJua
IIIclIliliki statw ilrtiJ<yallg seiam. Jika roh kita merefleksikan sebagian
Raft Pembimbing Kita "<f, 173

keeil dari Rob Mahatinggi yang kita scbut sebagai Tuhan, maka
roh pembimbing l11cnyediakan ecrmin yang dcngannya kita dapat
melihat diri kita terhubung dengan Sang Peneipta ini .
/'
BAB 9

Roh yang Belum Matang

Ada dua jerris roh yang belum matarrg: roh yang benar-benar
hijau dalam hal cksistensi di luar alam roh, dan roh yang pernah
bercinkarnasi di Bumi dalam suatu periode namun belum matang.
Saya scring mcnjumpai roh yang belum matang dari kedua jenis
itu pada Tingkat J dan n.
Saya pcrcaya bahwa hampir tiga perempat roh yang mendiami
tubuh rnanusia cl ewasa ini rnasih berada di tahap-tahap awal
pcrkcmbangan. Saya sadar pernyataan ini kurang menggembirakan
karcna jtu bcrarti sebagian besar populasi rnanusia hidllp dengan
hasil latihan yang rcrrdah. Di sisi lairr, ketika saya memikirkan
populasi dunia yang dinodai olch begitl.l banyak kesalahpahaman
dan kekcrasan antarkllltur yang negatif, saya merasa tidak perlu
mengubah pendapat tentang tingginya persentase roh bertingkatan
rcndah di Bumi. Bagaimanapun, saya sungguh meyakini bahwa
sctiap abad akan mernbawa peningkatan kesadaran dalam diri
sen1ua lnanUSla.
Sudah bcrtahun-tahun saya melakukan penghitungan statistik
tcrhadap ringkatan roh dari para subjck dalam berkas kasus saya.
176 r~o Journey of Soul s

Tidak diragukan lagi, angka-angka tcrs ehLlt hampir scblu merujuk


pada tingkatan rendah, bucna subjc k !icblz dipilih secant aeak.
KaSLlS saya nyaris pc nub dengan roh bertingkatan rendah brc:na
merekalah yang sungguh t1lcmbutuhkan hantuan saya semaS:l
hiclupnya, dan berkemungkinan c1atang mencari informasi.
Bagi pcmbaea yang ingin tahu, pcrscntase tingkatan roll dalam
berkas kasus saya adalah sebagai bcrikut: Tingkat I 42(/'(J, Tingkat
II 31 O/cl, Tingkat III 17'Ycl, Tingkat IV l)°;(l, dan Tingkat V 1l Yo. Upaya
memproyeksikan angka-angka int kc dalam populasi dunia dengan
5 miliar roh tidaklah absah, jib Illcngguoakan sanlpel kccil saya.
Bagairnanapun, saya melihat kcmLlngkinan bahwa di Burni hanya
ada beberapa ribu orang pada Tingkat V.
Para subjek menyatakan hahwC1 roh I1lcngakhiri inkarnasinya
di Bumi setelab mcncapai tingbt kcmatangan penuh. Yang menarik
dari tingginya pcrsentasc roh yang kurang lTlatang adalab populasi
yang tumbuh berlipat gancla dalam waktu singkat dan kebutllban
para bayi barn akan roh. Popubsi kita bertambab 260.00() anak
per tahun. Logisnya, kcbutuhan manllsia akan rob berarti mereka
harns ditarik dati scbuah kolam spiritual berisi roh yang belurn
matang, yang masih membutllhkan lchih b;l!lyak inkarnasi untuk
berkembang dan, dengan karcnanya, yang lcbih siap untuk kembali
ke dalam kchidupan.
Saya peka terhadap berbagai pcrasaan subjck, yang saya keta-
bui masib berada pacb tahar awal perkcmbangannya. Suclah tidak
tcrhitung berapa kaLi subjck-baru memasuki klinik saya dan berkata,
"Aku yakin robku sudah tua, tetapi aku masih menemui kcsulitan
dalarn mcnjalani kehidup:tn." l"ira scmua ingin lnenjadi rob yang
sudah matang, karena kcbanyakan orang tidak suka dianggap masib
bijau dalam scgala hal. Sctiap kaSl.lS itll uni\.;. Ada banyak variabel
eli dalam karakter tiap-tiap roh, tingkat perkcmbangan individual,
dan kualitas roh pembimbing yang ditunjl.lk bagi mercka. Saya yak in
wgas saya adalah menawarkan intcrprc tasi dari apa yang subjek
laporkan pacla saya mengcnai proses p crkembangan rob mereka.
Saya sering menjumpai banyak kasus eli mana subjek sllclah
30.00() tahun lamanya bcrinkarnasi eli Bumi, namun masib berada
Roll ymzg Beltmt MataJlg ""-"'. 177

pada TingkaL r d:ll1 II. Hal yang scbaliknY{l juga tcrjadi pada
bebcrapa orang, \valaupun pereepatan yang singkat dalam
pcrtumbuhan spiritual dianggap tidak lazim tcrjadi. Scbagaimana
halnya dalam model pcndidikan mana pun, muriel rncnganggap
ada pclajaran yang kbih sulit daripada pelajaran lainnya. Salab
scorang subjck bclum pernah berhasil rnengatasi rasa iri selarna
lebib dari S50 t:1hUll elalam sekian kaLi masa kehielupannya, namun
ia tidak mengalami kcsulitan yang berarti untuk mengatasi
prasangka di akhir pcriode yang sama. Seorang subjck lain
menghabiskan 1.700 Lahun untuk mcneari kckuasaan yang
mendominasi atas orang lain. Bagaimanapun, ia berhasil menum-
buhkan wclas asib dalarn dirinya.
Kasus berikut ini rncngbadirkan sesosok roh yang sama sekali
belum matang. Pcmula ini tidak menunjukkan tanda-tanda diberi
tugas kclompok spiritual, karcna kehidupan lampaunya masih
terlalu scdikit. Dalam masa kehidupannya yang pcrtama, ia
terbunuh pada tahun 1260 M eli Suriah U tara oleb serangan
Mongol. Namanya waktu itu adalah Shabcz, di mana permu-
kimannya discrang, yang bcrbuntllt dcngan pembantaian ketika ia
rnasih bcrumur 5 tahun.

rbo KASUS 20 00

Dr. N: Shabez, karcna sckarang kamu sudah mati dan


bcrpu]ang ke alam roh, ecritakan apa yang kamu rasakan.

s: (bel'tm'ak)
Tel'tipll/ Hidllpku kejalJl/ AIm tak bisa bcrtahan.
AIm ini anak keeil yang tak bisa l11enolong s1apa-s1apa.
Sungguh suatu kcsalahan!

Dr. N: Kesalahan siapa?

s: (dm,gal/ !lada JlIeI~goJllPor- lIgolllpon) Pimpinanku. Tadinya aIm


pereaya paela pcnilaiannya, tapi ia membuat kcsalahan dengan
mengirimkll ke masa ycmg kcjam itu, hanya llntllk dibunuh
scbelllm bidupku djmulai.
178 00 Journey of Souls

Dr. N: Tetapi bukankah kamu sudah setuju Llntuk masuk


dalam tubuh Shabez?

s: (mara!))
Aku tidak tahu Bumi akan menjadi tempat yang
begitu mengerikan-aku tidak diberi informasi lengkap.
Kehidupan konyol itu adalah suatu ke salahan, dan
pimpinankulah yang bertanggung jawab.
Dr. N: Apakah kamu mempelajari scsuatu dari masa
kehidupan ini?

S: (terdialll sejetlak) Aku mulai belajar mencintai ... ya, itu


indah ... saudaraku ... orangtuaku ... tetapi semua itu begitu
singkat terjadi ....
Dr. N: Apakah ada yang indah dari masa kehidllpan ini?

S: Saudaraku Ahmed ... bersamanya ....

Dr. N: Apakah Ahmed berada dalam kehidupan


sekarangmu?

S: (tiba-tiba STI/:jek ballgkil dati ktlrsinya) Tidak kJiSml<~kli! Ahmed


adalah suamiku Bill. Mereka orang yang sama. Kak bisa ... ?

Dr. N: (sete/a!) menenallgkml slIbjek, saya IlIclljC/a.rkall proses


pera/ihan roh ke da/am IlIlm/) jisik yallg bam da1/ kem1ldia1/
me/m!/ulkatl) Apakah kamu melihat Ahmed, sekcmbalimu ke
alam roh setelah mati sebagai Shabez?

S: Ya, pimpinan kami membawa kami bersama-sama


kemari ... di mana kami tinggal.

Dr. N: Apakah Ahmed memil.iki warna encrgi yang sama,


atau berbeda denganmu?

S: (Ierdiam s(jjenak) Kami ... sama-sama putih.


Dr. N: Jelaskan apa yang sedang blian kerjakan?

S: Sementara pimpinan kami datang dan pergl, aku dan


Ahmed ... sekadar bekerja bersama.
Roll yallg Be11l11l Matallg e-.,"'-. 179

Dr. N: Melakukan apa?

S: Kami berusaha mcnyingkap apa yang kami pikirkan


tentang diri kami-pcngalaman di Bumi. Aku masih trauma
dengan pengalaman dibunuh pada usia sangat muda ... tetapi
ada kegembiraan ... berjalan eli terik Matahari ... menarik
napas dad udara BurTli ... cinta.

Dr. N: Kembalilah ke masa sebelum bmu clan Ahmed


hidup bersama, mungkin scwaktu kamu masih sendirian.
Bagaimana rasanya diciptakan?

S: (gelisab) Aku tidak tahu ... tiba-tiba saja aku sudah berada
di sini .. , dengan pikiran ... .

Dr. N: Apakah kamu ingat sclama proses peneiptaan itu,


kapan kamu mulai berpikir sebagai makhluk eerdas?

S: Aku sadar ... aku eksis ... tetapi aku tidak mengenal diriku
sendiri, sampai aim dimasukkan ke dalam tempat yang sepi
ini sendirian bersama Ahmed.

Dr. N: Jadi maksudmu, identitas individualmu menjadi lebih


terfokus saat kamu mulai berintcraksi dengan entitas roh
lain yang bukan roh pembimbingmu?

S: Ya, dengan Ahmed.


Dr. N: Tetap pada waktu sebelum Ahmed ada. Bagaimana
perasaanmu?

S: Hangat. ., penuh einta ... pikiranku membuka ... ia (sbe/


kata ganti orang kedua perempuan) bersamaku.

Dr. N: Jbe? Kusangka pimpinanmu hadir dalam wujud laki-


laki.

S: Yang kurujuk tadi bubn laki-laki ... seseorang berada di


dekatku dengan kehadiran sebagai ... ibu dan ayah ...
sebagian besar sebagai ibu . ...

Dr. N: Bagaimana sosoknya?


180 ItY' Journey of Souls

s: Aku tidak yakin ...


cahaya lembut ... sosok iw berubah-
ubah ... aku tidak yakin ... pcsan yang penuh cinta . ..
dorongan semangat ....

Dr. N: Inikah saat penci1'taanmu sebagai roh?

S: Ya ... semua begitu samar. .. ada beberapa penolong


lainnya ... saat aku lahir.

Dr. N: A1'a lagi yang bisa kamu beritahukan 1'adaku tentang


tem1'at penciptaanmu?

S: (terdiam lama) Yang lainnya ... mencintaiku ... di " kamar


anak" ... lalu kami pergi .... Akll bersama Ahmed dan
pirn pinanku.

Dr. N: Siapa sesungguhnya yang menciptakanmu chn


Ahmed?

S: Sang Tunggal.

Saya mendapati bahwa di alam roh terdapat semacam bangsal


bersalin bagi roh-roh yang belum dilahirkan. Seorang subjek
berkata, "Tempat ini adalah tempat di mana cahaya kanak-bn ~lk
diatur seperti sarang lebah, mirip telm yang belum l1l.enetas, sial'
untuk digunakan." Pada l3ab 4, ten tang roh yang tersesat, kita
melihat bahwa roh yang terluka dapat "dibentuk ulang". Saya rasa,
pusat-pusat penciptaan yang digambarkan oleh Shabez ini memiLki
fungsi yang sarna. Pada bab berikut, Kasus 22 abn menjelaskan
lebih lanjut tentang berbagai area spiritual penciptaan ego, di mana
energi mentah yang belum dibentuk dapat dimaniplliasi rncnjadi
cikal bakal Diri.
Kasus 20 memiliki karakteristik nyata dari roh yang belum
matang. Subjek ini adalah seorang waruta berumur 67 tahun ya ng
hidupnya penuh dengan kesulitan. Ia tidak menunjukkan
kemurahan hati terhadap orang lain, juga tidak banyak ambil 1'eduli
terhadap tindakannya. Subjek datang kepada saya untuk mencari
semua jawaban dari pertanyaan mengapa kehidupan telnh
Roll yang Belllm Matallg "C," 181

"mencabutnya dari kebahagiaan". Selarna scsi, kami mcnjadi tabu


balnva Ahmed adalah suami pcrtan,Ol clalam kebidupan
sekarangnya, yaitu Bill. Subjek sudab lama meninggalkan Bill karena
adanya ptia idarnan lain, yang bclakangan j L1ga ia cetai kan karena
ketidakmampuan subjek untuk terikat clengan orang lain. Ia pun
tidak merasakan kedekatan dengan anak-anaknya.
Roh yang belum matang clapat saja menjalani beberapa kali
mas a kehiclupan clalam keadaan bingung dan tidak efektif, sebagai
darnpak dari kurikulum Bumi yang berbcda dati pola pikir serta
keselarasan yang mendukung di alam roh. Roh yang belum matang
terpaksa betpasrah di bawah kendali segenap aspek masyarakat
rnanusia, dengan struktur sosio-ekol1ominya yang mengakibatkan
sebagian orang merasa lebih rendah clari orang lain. Roh yang belum
matang cenderung tertekan okh minimnya cara berpikir yang
independen. Mereka cenderung bersikap egosentris dan sulit
menerima orang lain apa adanya.
Bukan tujuan saya untuk rnengeksploitasi potret roh-roh yang
merasa sama sekali tidak punya harapal1, yang merupakan sebagian
besar dari populasi dunia-jika perkiraan saya ten tang besarnya
jumlah roh yang masuk dalam kategori ini akurat. Roh yang belum
matang juga dapat hidup dengan banyak llnsur positif. Kalau tidak,
maka tidak seorang pun akan berkembang. Tidak satu pun predikat
buruk boleh dilekatkan pada para roh ini, karena semlla roh pada
awalnya adalah roh yang belum matang.
Jika kita menjadi marah, benci, dan bingLlng olch berbagai
situasi kehidupan, hal itu tidak lantas berarti bahwa kita memiliki
roh yang belum berkembang. Perkembangan roh adalah persoalan
rumit di mana kita semua maju setingkat demi setingkat di bidang
dan pendekatan yang berbeda-beda. Yang penting bagi kita adalah
mengenali kesalahan, mengbindari penyangkalan clil"i, dan memiliki
keberanian serta kemampuan untuk melakukan penycsuaian yang
terus-menerus dalam hidLlp.
Salah satu indikasi nyata bahwa roh scdang beranjak dari status
penlula adalah ketika mereka meninggalkan isolasi relatif. Mereka
dikeluarkan dari kepompong keluarga kecil dcngan para pcmula
182 a/> Journey of Souls

lainnya, lalu dimasukkan dalam sebuah kelompok pemula yang


lebih besar. Di tahap ini, mereka tidak lagi begitu tcrgantung pada
pengawasan langsung dan pengasuban khusus dari roh pcm-
bimbing.
Bagi rob yang belum matang, ketersadaran bahwa mereka kioi
menjadi bagian dari sekelompok rob yang substansial menjadi
sumber kegembiraan. Pada umumnya, saya mendapati bahwa
peristiwa spiritual yang penting ini terjadi di akbir masa kehidupan
kelima di Bumi, di luar lama waktu relatiE saat rob yang belum
matang itu berada dalam semi-isolasi. Sebagian entitas dalam
kelompok spiritual yang bam ini adalab rob dari para kerabat dan
teman, yang terkait dengan rob yang belum matang itu dalam
beberapa kebidupan lampaunya di Bumi. Hal yang sangat penting
mengenai susunan dati sebuab kelompok lduster baru adalah bahwa
para anggota kelompok kerabat di situ juga merupakan rob yang
belum matang, yang baru pettama kali itu berkumpul bersama.
Pada Bab 7 mengenai penetapan, kita melibat bagaimana ada-
nya sebuah kelompok roh ketika Kasus 16 betgabung kembali
dengan mereka, dan pendekatan yang digunakan untuk
mempelajari berbagai pengalaman bidup melalui gambar··gambar,
sebagaimana dilaporkan oleh subjek. Kasus 21 akan mengajukan
laporan yang lebih tetinei tentang dinamika kelompok spiritual
dan bagaimana para anggotanya saling memberikan pengaruh.
Kemampuan roh untuk mempelajari pelajaran tertentu bisa lebih
lmat atau lebih lemah dati roh lainnya, tergantung pada kesukaan,
motivasi, dan pengalaman penting dalam inkarnasinya. Kelompok
lduster dengan cermat dirancang untuk memberikan dukungan
yang setara, melalui suatu pemahaman akan kerakteristik identitas
di an tara para anggotanya. Kepaduan ini melebihi yang bias a kita
kenai di Bumi.
Walaupun kasus berikut io1 dihadirkan menu rut perspcktiE
salah satu anggota kelompok, pikiran atas sadarnya memberikan
objektivitas dari apa-apa yang tetjadi di dalam kelompok. Subjek
saya akan menggambarkan sebuah kelompok spiritual berorientasi
laki-laki yang bcgitu einta diri. Para cntitas cii kelompok ini
RolL yang BellllH lVlatallg ",J\ 183

tetasosiasi dengan eksibisionisme, dan dapat discbut narsisitik.


Kesamaan metode yang digunakan oleh roh-roh ini dalam
menemukan nilai diti adalah salah satu indikasi dati alas an mereka
beketja betsama.
Sikap einta diti tersebut diseimbangkan, sampai tataran
tertentu, oleh wawasan spiritual mereka. Karena seluruh anggota
kelompok dapat saling bertukar eerita melalui telepati, maka humor
menjadi bagian yang tak terpisahkan. Walaupun beberapa pembaea
mungkin suEt menerima kenyataan bahwa roh benar-benar
bertukar lelueon mengenai kegagalan masing-masing, namun
humor adalah sarana untuk mengungkap kebohongan diri dan
kemunafikan.
Pertahanan ego sangat dipahami oleh semua anggota kelom-
pok spiritual, sehingga bukti ten tang keberhasilan mengatasi diri
yang beredar di kalangan anggota lainnya dapat menjacli insentif
yang lmat menuju perubahan. "Terapi" spiritual terjadi oleh adanya
umpan balik yang jujur, rasa saling pereaya, dan keinginan untuk
berkembang bersama para anggota lainnya selama bereon-eon
waktu. Roh dapat terIuka, sehingga mereka membutuhkan
kelompok entitas yang anggotanya saling menjaga. Kckuatan
penyembuhan melalui interaksi kelompok spiritual sangat luar
biasa.
Para roh saling berinteraksi dengan menggunakan kritik dan
pujian, sambil berjuang meneapai sasaran bersama. Sebagian
bantuan terbaik yang dapat saya berikan pada subjek berasal dari
informasi yang saya terima mengenai kelompok roh mereka. Selain
dari kerabat, pembelajaran tampaknya juga datang sama banyaknya
dari dari roh pembimbing yang mengawasi kelompok terscbut.
Pada kasus berikut ini, subjek telah sclesai menghidupkan
kembali kehidupan lampaunya sebagai seorang seniman Belanch
yang tinggal di Amsterdam. Ia meninggal karena pneumonia di
usia muda pada tahun 1841, ketika lukisannya mulai dikenal orang.
Kami baru saja bergabung kembali dengan kelompok spiritualnya,
ketika subjek mulai tertawa terbahak-bahak.
184 r-cr Journey of Souls

;;y, KASUS 21 ~

Dr. N: Kcnapa kamu tcrtawa?

s: Aku bcrkumpullagi dengan teman-tcmanku, dan mercka


mengo]ok -oj okku.

Dr. N: Kcnapa?

S: Karena aku rnengenakan sepatu aladin dan jaket hijau


velvet-dengan leret kuning di sisinya. Aku membuat
mereka kaget dengan topi pelukisku yang bcsar.
Dr. N: Mereka menjadikanmu bahan olok-olok karen a kamu
memproyeksikan diri berpakaian seperti ini?

S: Begitulah! Aku tidak pernah bisa mernilih pakaian dan


aku bukan sc niman yang pintar berdandan di komunias k:.lfe
Amsterdam.

Dr. N: Apa yang terjadi selanjutnya?

s: Teman-teman lamaku mengelilingku , dan kami


mengobrolkan kekonyolan hidup. Kami saling
mcnertawakan b etapa dramatisnya keadaan di Dumi dan
betapa seriusnya kami menjalani hidup.

Dr. N: Jadi, kamu dan teman-temanmu tidal< menganggap


serius kehidupan di Bumi?

S: Begini, Bumi adalah salah satu drama pang6'llDg terbesar--


kita semua tahu itu .

Dr. N: Dan kelomp okrnu rnerniliki pandangan yang sarna


ten tang hal ini?

S: Tentu. Kami mernandang diri kami sebagai para aktor di


sebuah panggung raksasa.

Dr. N: Ada berapa entitas dalam kelornpok klustermu di


alam roh?
Rolz yang Bellf11l Matallg """" 185

s: (tcrdial7i J9utlClk) Hmm, kami bekerja bersama ... entitas


lain . .. tetapi lima clari kami berteman clekat.

Dr. N: Mereka mcmanggilmn dengan nama apa?

s: L. .. Lemm-bukan itu. Allum ... itnlab namaku.

Dr. N: Baiklah, Allum, ceritakan padaku ten tang temal1 -


teman dekatmu.

s: (tertail/a) Norcross ... dialah yang terluCll ... setic1aknya


clialah yang paling bersemangat.

Dr. N: Apakah N orcros s adalah pimpinan kelompokmu?

s: Tidak, bicaranya saja yang paling keras. Di sini, 'walaupun


se tara, kami berbecla-beda. Norcross selalLl blak-blakan clan
clramatis.

Dr. N: Begitukah? Lalu bagaimana penjelasanmu ten tang


karakteristik Buminya?

s: Ob, ia agak ceroboh, tetapi tidak berbabaya.


Dr. N: Siapa yang paling pendiam dan rendab ha ti dabm
kelompokmu?

S: (billgm® Siapa ya? Kelihatannya Vilo.

Dr. N: Apakah sikap itu menjadikan Vilo sebagai anggota


kclompok yang paling tidak efektif dalam hal kontribusi?

S: Bagairnana kamu bisa berpikir seperti itu? Vilo hadir


dcngan beberapa pikiran menarik ten tang anggo ta lainnya.
Dr. N: Berikan satu contoh.

S: Selama mas a kehidupanku di Holland, pasangan suami-


istri yang telah mengadopsiku setelah orangtuaku meninggal
memiliki sebuah taman yang indah. Vilo mengingatkan
babwa aIm berutang budi pada merelca: taman itu menjadi
sumber inspirasi bagi lukisan-Iukisanku, nntuk memanclang
186 Ii/' Journey or Souls
kebidupan dari kacam;lta seorang seniman, dan mencaritahu
apa saja yang tidak kulakukan dengan bakatku.

Dr. N: Apakah Vilo mengungkapkan pikirannya yang lain


padamu ten tang hal ini?

s: (dm,gmt Jlfdz'b) Bahwa aku seharusnya mengurangi minum-


minLlIll dan omong besar eli sana sini, dan lcbih
bcrkonscntrasi pada melukis. Bahwa karya seniku ... berhasil
menyentuh orang-orang ... (slIbjck mCIlf!gakk(/1/ ba/J!lll)'a) tapi
aku tidak mau selamanya melukis!

Dr. N: Apakah kamu menghargai pendapat Vilo?

S: (dell,gil1/ he/ami napm panjLllli) Ya, kami tahu Vilo adalah


hati numni kami.

Dr. N: Jadi, apa yang kamu katakan padanya?

S: Kuk:atakan, "Pengurus pcnginapan, jangan ikut cam pur.


Kamu sendiri juga bcrsenang-senang."

Dr. N: Vilo adalah pengurus pcnginapan?

S: Ya, eli Holland. Bcrbisnis untuk mencari untung, kalau


bolcb kutambahkan."

Dr. N: l'vlcnurLltlTlu, it'LLkah yang salah dari Vilo?

s: (dm,gall main) Tidak ... tidak juga .... Kami tahu ia sudah
berkorban untuk membantu para gelandangan di jalanan,
yang membutuhkan rnakanan dan tempat berteduh.
Hidupnya berrnanfaat unluk urang lain.

Dr. N: Kurasa komunikasi telepatis membuatmu sulit untuk


mernpertahankan pendapat, karen a semua orang sudah tahu
kebenarannya.

S: Ya, kami tahu Vilo scmakin berkembang-Jial!


Dr. N: Apakah kemungkinan bahwa Vilo berkcmbang lebih
cepat dari kalian, mcmbuat kaEan rcsah?
Rolz yang Belunt Matallg "<,,,", 187

s: Ya ... sebma ini kami begitu akrab ... (kemttdi{/!/ slIf;jek


JJletl,-~il~g{/! Jatll kebidupan lampall bersamtl Vilo, ketika mereka
JIlelakltkaJl per/airman Im:lCltlltl sebagai kakak-bemdik di India)
Dr. N: Apa yang abn terjadi pada Vilo?

s: Tak lama lagi ia akan pergi-kami semua tahu itu-untuk


bergabung dengan mereka yang juga telah pergi.
Dr. N: Berapa banyak roh yang sudah meninggalkan
kelompok awalmu, Allum?
S: (terdiCl1!1 lama, dati ketJItldian dengan pet/lib kesedibCln) Oh ...
ada dua. Pada akhirnya toh kami akan menyusul mereka,
tetapi tjdak dalam waktu debt ini. Mereka tidak sepenuhnya
pergi-kami hanya tidak bisa lagi melihat energi mereka
sebanyak dulu.
Dr. N: Siapa saja roh lain dalam kelompokmu selain Vilo
dan Norcross?
S: (dengan rianj) Dubri dan Trinian. Sekarang mereka berdua
tahu bagaimana caranya bersenang-senang!
Dr. N: Apakah karakterisuk yang tampak paling jelas dalam
kelompokmu?
S: (denc~all gctJ/bira) Petualangan! Pe1llib sel7laJlgat! Di sini ada
beberapa yang bertipe perin tis. (Stll?jek menertlJkan dengaJl17'tltlj)
Dubri baru saja datang dari kehidupan yang penuh
petualangan sebagai kapten bpa!. Norcross adalah pedagang
yang pergi ke sana-kemari. Kehidupan kami sangat
dipenuhkan karena bmi memiliki bakat untuk mengambil
apa saja yang kehidupan tawarkan.
Dr. N: Kamu seperti terlalu berpuas diri, Allum.

S: (membela din) Apa salahnya? Kelompok bmi tidak ter-


bentuk dengan begitu saja!
Dr. N: Bagaimana cerita ten tang kehidupan lamp au Trinian?
188 r<.Y' JDurney of Souls

s: (mel/{I11&~{/pi rlClI<-f!,{/ll jJ6'lIl1iJ Jelllfl1lgat)


Dulu ia adalah uskup!
SuEt dip ercaya. Bcnar-benar munafik.

Dr. N: Mu nafik dalam hal apa?

s: lVI~nipll diri! Norcro ss, Dubri, dan aku memb eritahu


Trinian bahwa pilihannya untuk menjadi pctinggi gereja tidak
ada bub ungannya dengan kebaikan, kernurahan hati, dan
spirituaJitas.

Dr. N: Lalli, apa yang Trinian proyeksikan sccara mental


pada kalian untuk mcmb ela diri?

s: Ia m engaku p ada kami bahwa ia memberikan penghib uran


pada orang lain.

Dr. N: Apa tanggapanrnu, Norcross, dan Dubri?

S: Babwa ia rncnjadi lembe k. Norcross bilang ia hanya


mengcjar uang, karena kalau tid ak, ia b;lt1ya akan mcnjadi
pastor biasa. B ah, mengcna sekau, dan aku juga mengatakan
bal yang sama. Kamu pasti bisa menebak apa pcndapat Dubri
ten tang senma ini!

Dr. N: Tidak, bcritahu aim.

S: Hmm, bahwa Trinian memilih sebuah kota besar dcngan


kateclral kaya--yang berarti kantongnya abn penuh uang.

Dr. N: Lain, ap a yang karrm sencliri katakan pada Trinian?

S: Oh, aIm tertari k rad a jubah indah yang ia kena kan,


warnanya mcrah mcnyala, tcrbuat dari kain terbaik, dengan
cincin uskup yang ia sukai, serta sem ua barang dari emas
dan p erak di sekelilingnya. Aku juga m enyebut-nyebut
tentang kcinginannya untuk undur diri setelah kay a dari
"domba-domba"-nya. Trinian tidak bisa merahasiakan apa-
apa dari !<ami. Ia hanya menginginkan kehiclupan yang
nyaman dan mudah, serra selalu ken yang.

Dr. N: Apakah ia mcnc o ba m enjelask an motivas l11ya


mcmilih kehiclup an ini?
Roh yang Belum Matang <>(§, 189

s: Ya, tetapi Norcross mengkritiknya. Ia menuduh Trlnian


telah menggoda seorang gadis di ruang sakristi. (dengan rianiJ
Ya, itu sungguh terjadi! ... ltukah yang namanya memberlkan
penghiburan? Kami sudah tahu siapa Trinian yang
sesungguhnya-ia itu asli penjahat!
Dr. N: Apakah Trinian mengajukan pembelaan dirinya pada
kelompok atas tindakannya?
S: (subjek JtJeJ!/adi lebib ' tenaniJ Oh, seperti biasa. Trinian
memanfaatkan kebutuhan gadis itu akan kehadirannya-ia
tak punya keluarga, sedangkan Trinian merasa kesepian
karena memilih berselibat dalam kehidupan menggereja.
Trinlan mengaku mencoba menghindar dari kehidupan ru-
tin yang kami semua sudah pilih, dengan cara bergabung
dalam tatanan Gereja-sampai ia jatuh cinta pada gadis itu.
Dr. N: Bagaimana perasaanmu, Norcross, dan Dubri tentang
Trinian sekarang?
S: (dengan kasar) Kami menganggapnya meniru Vilo (sesosok
roh yang sudah matang), tapi la gagal. Semua cita-citanya
yang munafik tidak membawa hasil.
Dr. N: Allum, kamu terkesan agak slnis ten tang upaya
Trinian untuk mengembangkan diri dan membuat
perubahan. Katakan dengan jujur, bagaimana perasaanmu
ten tang Trinian?
S: Oh, kami hanya menggodanya ... itu saja ....

Dr. N: N ada ceriamu ini terkesan kurang menghargai sesuatu


yang selama inl mungkin menjadi keinginan baik Trinian.
S: (dengan sedib) Kamu benar. .. dan kami semua tahu itu ....
Tetapi, begini ... Norcross, Dubrl, dan aku ... hmm, kaml
pun tidak ingin ia pergi dari kelompok ini ... .
Dr. N: Apa pendapat Vilo tentang Trlnian?
190 ?,y. Journey of Souls

s: Vila memuji keinginan baik Trinian yang scmula, dan


berkata padanya bahwa ia telah masuk dalam perangkap
berpuas diri selama kehidupan menggerejanya. Trinian
menginginkan terlalu banyak rasa hormat dan perhatian.
Dr. N: Maafkan aku brena mungkin akan terdengar seperti
menghakimi kelompokmu, Allum. Menurutku, kalian semua
sepertinya memang menghendaki hal ini, kecuali Vilo
mungkin?
~

S: Hei, Vilo bisa sangat sombong. Kuberitahu sap ya,


masalahnya adalah kesombongan, dan Dubri sudah menya-
takannya dengan jelas.
Dr. N: Apakah Vilo menyangkalnya?
S: Tidak . .. ia bilang bahwa setidaknya ia sedang mem-
perbaiki sikap.
Dr. N: Siapa di antara kalian yang paling sensitif terhadap
kritik?
S: (terdiam sf!jenak) Oh, kurasa Norcross. Tetapi, memang
sulit bagi kami semua untuk mengakui kesalahan.
Dr. N: Jujurlah denganku, Allum. Tidakkah fakta bahwa
kalian tidak bisa merahasiakan apa-apa dari anggota kelom-
pok lainnya, mengganggu kalian-saat semua kekurangan
kalian dalam kehidupan lamp au tersingkap?
S: (terdiam stjenak) Kami sensitif mengenai hal itu, tetapi
tidak sampai sinis. Ada suatu pemahaman besar di antara
kami. Aku ingin memberikan kesenangan yang artisitik pada
orang lain, dan berkembang melalui makna dari seni itu
sendiri. Jadi, apa yang kemudian aku lakukan? Aku berlari
menyusuri kanal-kanal Amsterdam pada malam hari dan
mendapatkan kesenangan dari sana. Sasaran awalku sudah
tersingkir.
Roh yang Belum Matang -G'. 191

Dr. N: Kalau kamu mengakui semua ini di hadapan


kelompok, umpan balik seperti apa yang kamu terima?
Misalnya, bagaimana kamu dan Norcross saling menanggapi?
S: Norcross sering berkata bahwa aku tidak suka memikul
tanggung jawab atas diriku sendiri dan orang lain. Norcross
sendiri bermasalah dengan kesejahteraan ... ia menyukai
kekuasaan .... Walaupun begitu kami sama-sama egois ...
hanya saja aku kurang sukses. Tidak seorang pun dari kami
yang banyak mendapatkan "bintang emas".
Dr. N: Bagaimana dengan Dubri?

S: Ia senang mengendalikan orang lain dengan


kepemimpinannya. Ia berbakat memimpin, lebih dari kami
semua. Ia dulunya seorang kapten kapal-bajak laut,
tepatnya. Ia tangguh. Jangan coba-coba mengkhianatinya.
Dr. N: Apa ia kejam?

S: Tidak kejam, hanya keras. Ia dihormati sebagai kapten.


Dubri tak kenaI ampun terhadap musuh-musuhnya di perang
laut, tetapi ia juga memerhatikan anak buahnya.
Dr. N: Kamu pernah berkata bahwa Vilo membantu orang-
orang yang sedang butuh bantuan, tetapi kamu sendiri tidak
banyak bercerita tentang sisi baik dalam kehidupanmu.
Adakah anggota kelompokmu yang pernah menerima
"bin tang emas" karen a tindakan yang tidak egois?
S: (dengan serius) Ada sesuatu dalam diri Dubri ....

Dr. N: Apa itu?

S: Ia pernah melakukan tindakan yang luar biasa. Pad a suatu


ketika, di tengah badai, seorang pelaut terjatuh ke laut dan
tenggelam. Dubri mengikatkan tali ke pinggangnya dan
terjun. Ia membahayakan nyawanya sendiri dan menye-
lamatkan temannya.
192 0- Journey of Souls

Dr. N: Saat pedstiwa ini dibahas dalam kelompokmu, apa


tanggapan kalian tentang Dubri?
S: Kami memuji tindakannya dengan penuh kekaguman
dalam pikiran. Kami tiba pada sebuah kesimpulan bahwa
tidak satu pun dari kami yang dapat menandingi tindakan
berani ini dalam kehidupan lampau.
Dr. N: Aku mengerti. Walaupun begitu, kehidupan Vilo di
penginapan-memberi makan dan tempat berteduh untuk
orang-orang yang tidak mampu membayar-dapatkah
disebut tindakan yang tidak egois dalam jangka panjang,
sehingga layak mendapatkan pujian lebih?
S: Setuju, dan kami sudah memberinya itu. (tertawa) Ia
menerima lebih banyak "bintang emas" daripada Dubri.
Dr. N: Apakah kamu mendapatkan umpan balik dari
kelompok, perihal kehidupan lampaumu?
S: (terdiam srjenak) Aku harus bekerja mati-matian untuk bisa
bertahan hidup sebagai seorang pelukis, tetapi aku bersikap
baik pada orang-orang ... tidak banyak, sih ... aku suka
memberi mereka kesenangan. Kelompokku ~ahu bahwa aku
memiliki hati yang baik.

Tiap-tiap subjek memiliki keterikatan khusus dengan kelompok


roh mereka, di luar struktur karakter. Orang cenderung mengang-
gap roh yang sudah terbebas dari raganya tidak lagi memiliki
kelemahan manusia. Sesungguhnya, saya rasa terdapat banyak
kesamaan di antara roh-roh yang saling akrab im dengan sistem
keluarga manusia. Sebagai contoh, saya memandang Norcross
sebagai kambing hitam bagi kelompok ini, sementara ia dan Allum
sering kali disalahkan atas kegagalan setiap orang. Allum
mengatakan bahwa Norcross biasanya adalah pihak pertama yang
secara terang-terangan mempelajari rasionalisasi atau justifikasi
yang meneari benarnya sendiri perihal kegagalan dalam kehidupan
Roh yang Belum Matang -e.. 193

lampau, yang diajukan oleh para anggota kelompok lainnya.


Tampaknya ia adalah yang paling sedikit memiliki keraguan did
dan aset emosional berdasarkan standar perilaku. Hal ini dapat
menjelaskan perasaan tidak amannya, karena Norcross kemun-
gkinan harus berjuang mati-matian untuk dapat menyesuaikan diri
dengan kemajuan kelompok.
Saya rasa Allum sendiri mungkin adalah maskot kelompok
(sering menjadi anak bungsu dalam keluarga manusia), dengan
semua banyolan, kepolosan, dan kebiasaannya meremehkan
masalah serius. Saya lihat, beberapa roh dalam kelompok spiritual
lebih ringkih dan dilindungi daripada para anggota kelompok
lainnya. Tindakan Vilo menunjukkan bahwa ia adalah pahlawan
(atau si sulung dalam suatu keluarga) dengan hasratnya akan
superioritas. Saya menangkap kesan dari Allum bahwa Vilo adalah
anggota kelompok yang paling taat azas, sebagian karena ia
memiliki rekam prestasi yang paling baik dalam beberapa
kehidupan lampaunya yang terbaru. Seperti halnya dalam sis tern
keluarga manusia, peran anggota kelompok dapat saling
dipertukarkan, nam..un saya diberitahu bahwa energi kinetik Vilo
berubah menjadi merah muda, yang menunjukkan peralihan
pertumbuhannya-ke Tingkat II.
Saya memberikan label manusia pada roh maya ini karen a,
bagaimanapun, roh yang hadir di Bumi menampakkan diri melalui
karakteristik manusia. Walaupun begitu, saya tidak melihat adanya
kebencian, kecurigaan, dan sikap tidak menghargai dalam
kelompok roh. Dalam suasana welas asih, tidak ada perebutan
kekuasaan an tara kelompok-kelompok kerabat yang anggotanya
tidak sanggup untuk saling memanipulasi atau menyimpan rahasia.
Roh tidak percaya pada dirinya sendiri, bukan pada yang lain. Saya
melihat keku~tan, 'keinginan, dan niat untuk tetap mencoba di
dalam kehidupan fisik mereka. Dalam upaya mengonfirmasi hasil
pengamatan saya tentang dinamika sosial di kalangan anggota
kelompok spiritual pada kasus ini, saya memberi Allum beberapa
pertanyaan lain.
194 r,y, Journey of Souls

Dr. N: Allum, yakinkah kamu bahwa kritikmu terhadap


anggota lainnya selalu bersifat membangun?
s: Tentu saja, tidak ada saling menyakiti. Kami memang
bersenang-senang di atas penderitaan orang lain-ini
kuakui-tetapi hanya sebagai bentuk. .. pengakuan atas siapa
diri kita yang sesungguhnya, dan ke mana kita harus pergi.
Dr. N: Pernahkah ada anggota kelompokmu yang merasa
malu atau bersalah atas sebuah kehidupan lampau?
S: Itu adalah ... senjata manusia ... yang terlalu sempit untuk
menjelaskan apa yang kami rasakan.
Dr. N: Hmm, izinkan aku mencaritahu perasaanmu sebagai
roh dengan cara lain. Apakah kamu merasa lebih tenang
saat menerima umpan balik dari salah satu anggota
kelompokmu, daripada dari anggota lainnya?
S: Tidak. Kami saling menghormati. Kritik terbesar juStru
datang dari diri sendiri.
Dr. N: Apakah kamu pernah menyesali tindakanmu dalam
kehidupan lampau?
S: (terdiam lama) Ya ... aku menyesal karen a pernah menyakiti
seseorang .. . dan ... lalu memberitahu semua roh di sini
ten tang kesalahanku. Tetapi kami selalu belajar.
Dr. N: Apa saja yang kamu lakukan perihal pemahaman
ini?
S: Membahasnya dengan yang lain ... dan membuat
pembenahan untuk kali berikutnya.
Dr. N: Berdasarkan penjelasanmu tadi, kurasa kamu,
Norcross, dan Dubri seperti melampiaskan kegagalan
masing-masing dengan cara saling menjatuhkan.
S: (dengan serius) Kami memberikan penilaian kritis, tetapi
tidak lagi seperti manusia. Tanpa tubuh fisik, kami menjadi
Roh yang Belum Matang o@ 195

sedikit berbeda dalam memandang kritik. Kami saling


memerhatikan tanpa ada kebencian atau kecemburuan.
Dr. N: Aku tidak punya maksud apa-apa dan hanya bertanya-
tanya, apakah perilaku flam boyan yang diperlihatkan oleh
kelompokmu mengindikasikan adanya perasaan tidak
berharga?
s: Oh, itu lagi. Ya, sebagai roh, kami berkecil hati dan merasa
tidak layak dalam hal kemampuan ... untuk meraih keyakinan
diri yang diberikan pada kami untuk berkembang.
Dr. N: Jadi, walaupun memiliki keraguan did, sah-sah saja
bagi kalian untuk melontarkan penilaian sinis ten tang
motivasi satu sarna lain?
s:Tentu saja, tetapi kami ingin dipandang tulus ketika
mengerjakan berbagai program individu. Terkadang,
kebanggaan diri menjadi penghambat, dan kami saling
dukung untuk mengatasinya.

Dalam dialog berikut ini, saya memperkenalkan sebuah fenomena


spiritual lain yang berhubungan dengan penyembuhan kelompok.
Saya pernah mendengar sejumlah varian dari aktivitas ini, yang
didukung oleh berbagai interpretasi Kasus 21.

Dr. N: Allum, selama kita membahas bagaimana para


anggota kelompokrnu saling terhubung, aku memintamu
agar menjelaskan energi spiritual yang membuat kalian
terbantu dalam proses ini.
S: (dengan ragu) Aku tidak yakin bisa menjelaskannya
· padamu ....
Dr. N: Pikirkan benar-benar. Apakah tidak ada cara lain di
mana kelompokrnu menjadi selaras dengan energi cerdas
tersebut?
196 ~ Journey of Souls

s: (terdiam lama) Oh ... maksudmu kerucut (cone) itu?


Dr. N: 0<:ata "kerucut" baru kali ini saya dengar, tetapi saya
tahu bahwa arah saya sudah benar) Ya, kerucut itu. Jelaskan
apa yang kamu tahu tentang mereka, terkait dengan
kelompokmu.
S: (dengan perlahan) Hmm, kerucut iill benar-benar membantu
kami.
Dr. N: Lanjutkan, dan beritahu aku tentangapa yang kerucut
iill lakukan. Aku pernah mendengarnya, tetapi aku ingin tahu
verSlmu.
S: Kerucut ini dibentuk untuk mengitari kami.

Dr. N: Dibentuk bagaimana? Tolong lebih spesifik.

S: Kerucut ini silindris, sangat terang, berada di atas dan eli


sekeliling bta. Bentuknya kecil di atas dan melebar di bawah,
jadi sesuai bagi kami-seperti berada di bawah sebuah to pi
kerucut putih besar-kami bisa melayang eli bawahnya untuk
menggunakannya.
Dr. N: Apakah kamu yakin bahwa kerucut ini bukan
pancuran penyembuhan yang kamu alami tepat setelah
berpulang ke alam roh?
S: Bukan begitu, pancuran itu lebih digunakan sebagai
pemurnian inelividual-untuk memperbaiki kerusakan Bumi.
Kukira kamu sudah tahu ....
.
'
Dr. N: Ya, aku sudah tahu. Aku ingin kamu menjelaskan
perbedaan kerucut iill dengan pancuran penyembuhan.
S: Energi eli puncak kerucut mengalir seperti air terjun
dengan gerakan melingkar di sekeliling kami, dan membuat
kami dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada kesamaan men-
tal kami sebagai sebuah kelompok.
Dr. N: Apa yang kamu rasakan saat berada eli bawah kerucut
Roh yang Belum Matang ~ 197

s: Kami merasa pikiran kami membuka ... kemudian ditarik


naik ... dan kembali ... dengan tambahan pengetahuan.
Dr. N: Apakah energi cerdas ini membantu penyatuan kalian
sebagai sebuah kelompok, dalam hal proses berpikir yang
lebih terfokus.
S: Ya.

Dr. N: (sengqja konfrontatifJ Sejujurnya, Allum, aku bertanya-


tanya apakah kerucut ini mencuci otak semua pikiranmu
yang asli. Bagaimanapun, adu pendapat dan
ketidaksepahaman di an tara kalianlah yang membuat kalian
bersifat individual.
s: (fertalva) Kami tidak dicuci otakI Bukannya kamu sudah
tahu semua hal ten tang kehidupan sesudah kematian?
Kerucut ini memberi kami wawasan yang lebih kolektif
untuk bekerja bersama.
Dr. N: Apakah kerucut ini selalu hadir?
S: Selalu ada pada saat dibutuhkan.
Dr. N: Siapa yang mengendalikannya?
S: Mereka yang mengawasi karoL
Dr. N: Roh pembimbingmu?
S: (tertalva mengakak) Shato? Kurasa ia terlalu sibuk keliling
sirkuit.
Dr. N: Apa maksudmu?
S: Kami menganggapnya sebagai pengelola sirkus-man-
ager panggung--dari kelompok kami.
Dr. N: Apakah Shato berperan aktif mengawasi kelom-
pokmu?
198 It>o Journey of Souls

s: (menggelengkall kepala) Tidak begitu aktif-roh pembimbing


berada jauh melampaui segala tetek-bengek ini. Kami sering
ditinggalkan sendiri, dan itu tidak jadi soal.
Dr. N: Apakah menurutmu ada satu alasan spesifik dari
ketidakhadiran Shato?
s: (terdiatJJ sfjenak) Oh, mungkin ia bosan melihat lambatnya
kemajuan kami. Bagaimanapun, ia senang berlagak seperti
pembawa aeara.
Dr. N: Misalnya?
S: (tertaJlJa terkekeh) Oh, dengan tiba-tiba saja muneul dalam
salah satu debat terpanas kami, melempar kembang api biru,
bergaya seperti tukang sihir yang menjadi moderator
berkuasa!
Dr. N: Tukang sihir?
S: (masi/J terttIJva) Shato selalu muneul dengan jubah panjang
berwarna biru safir, dengan topi kerueutnya yang tinggi.
Dengan jenggot putihnya yang panjang, ia memang keren,
dan kami sangat menghormatinya.
Dr. N: Aku jadi membayangkan seorang Merlin spiritual.
S: Bisa disebut, seorang Merlin Timur. Terkadang sangat
tidak terduga. Ia senang sekali muneul wah dengan kostum
lengkapnya, apalagi di saat kami akan memilih sebuah
kehidupan baru. Ia tahu betapa kami sangat menghargai
tindakannya.
Dr. N: Dengan semua manajemen panggung ini, aku ingin
tahu apakah Shato memiliki banyak keterikatan emosional
dengan kelompokmu sebagai roh pembimbing senior.
S: (mengfljek sqya) Begini, ia tahu bahwa kami ini gerombolan
liar, dan ia sendiri ikut bermain sebagai orang aneh-tetapi
ia juga sangat bijaksana.
Roh yang Belum Matang ~ 199

Dr. N: Apakah Shato terlalu toleran pada kelompokmu?


Sepertinya ia tidak begitu membatasi huta-hura kalian.
s: Shato mendapatkan hasil dati kami karena ia tidak begitu
bertangan besi atau senang menggurui. Kedua eata itu tidak
akan coeok dengan kelompok kami. Kami menghormatinya.
Dr. N: Apakah kamu memandang Shato sebagai konsultan
yang datang sesekali untuk mengamati, atau sebagai penyelia
aktif?
S: I a muncul tanpa diduga-duga untuk menjadikan sebuah
masalah sebagai bahan diskusi kami. Lalu ia pergi, dan
kembali beberapa saat kemudian untuk mendengar
bagaimana kami menyelesaikan hal-hal tettentu ...
Dr. N: Berikan satu eontoh masalah besar di dalam
kelompokmu.
S: (terdiam sf!Jenak) Shato tahu bahwa kami terlalu identik
dengan aktot di BumL Ia menentang ... hal-hal superficial.
Ia berusaha membuat kami mampu mengeluarkan yang
terbaik dalam diri kami, bukan malah sebaliknya.
Dr. N: Kurasa insttuksi Shato memang serius, tetapi apakah
ia tahu bahwa kalian selalu suka bersenang-senang?
S: Ya, kurasa itulah alasan Shato mendampingi kami. Ia tahu
bahwa kami menyia-siakan peluang. Ia membantu kami
mempelajati dilema yang kami hadapi, agar kami dapat
mengeluarkan yang terbaik dari diri kami.
Dr. N: Menurut ceritamu, aku mendapat kesan bahwa
kelompok spititualmu dikelola seperti bengkel kerja yang
diarahkan oleh roh pembimbing.
S: Ya, ia membangun semangat kami dan membuat kami
bertahan.
200 0-> Journey of Souls

Tidak seperti kelas pendielikan atau kelompok terapi eli Bumi, saya
mendapati bahwa guru-konselor di alam roh tidak idencik sebagai
pemimpin akcivitas kelompok pada basis berkelanjutan. Walaupun
Shato dan para muridnya adalah kelompok roh yang amat berbeda,
ada satu hal yang masih khas kelompok IJuster. Kepemimpinan
roh pembimbingnya lebih mirip orangtua daripada diktator. Pada
kasus ini, Shato adalah konselor yang tidak posesif dan menjaeli
ancaman bagi kelompok. Ada suatu penerimaan hangat terhadap
roh-roh yang belum matang ini oleh roh pembimbing yang
empatik, yang dapat mengakomodir kecenderungan maskulin
mereka. Saya akan menutup kasus ini dengan beberapa pertanyaan
akhir tentang kelompok ini sebagai sebuah unit spiritual.

Dr. N: Mengapa kelompokmu begitu berorientasi-laki-laki


di Bumi?
s: Bumi adalah planet penuh aksi yang menghargai
perjuangan fisiko Kami condong pada peran laki-laki agar
dapat menciptakan momen ... mendominasi lingkungan ...
supaya diakui.
Dr. N: Perempuan juga berpengaruh dalam masyarakat.
Bagaimana kelompokmu bisa berharap untuk maju tanpa
pengalaman yang diambil dari peran perempuan?
S: Kami tahu, tetapi kami begitu ingin bersikap independen.
Nyatanya, kami sering menguras energi terlalu banyak tanpa
hasil yang sepadan, tetapi aspek-aspek perempuan belum
begitu menarik min at kami untuk saat ini.
Dr. N: Jika kamu tidak memiliki ternan perempuan dalam
kelompokmu, ke mana kamu akan mencari para encitas ini
untuk menyeimbangkan berbagai kehidupanmu di Bumi?
S: Di dekat-dekat sini ada beberapa yang terikat lebih dekat
pada peran perempuan. Aku berteman dengan Josey; ia
Roh yang Belum Matang oG'> 201

sudah bersamaku dalam beberapa masa kehldupan. Trinian


terkait dengan Nyala, dan masih ada banyak yang lainnya ....
Dr. N: Allum, aku ingin mengakhiri perbincangan seputar
..
asosiasi spiritualmu ini dengan pertanyaan ten tang apa yang
kamu tahu perihal asal-muasal kelompokmu.
S: (terdiam lama) Aku . . . tak bisa memberitahumu . .. kami
sekadar tercipta sekaligus.
Dr. N: Hmm, pastinya ada seseorang yang harus me-
ngumpulkan roh dengan karakter yang serupa. Apa
menurutmu ia adalah Tuhan?
s: (bingun~
Tidak. Masih di bawah Sang Sumber ... roh-roh
yang lebih tinggi .
Dr. N: Shato, atau roh pembimbing seperti ilia?

S: Bukan, lebih tinggi lagi, kurasa para perancang .... aku


tidak tahu lebih dari itu.
Dr. N: Kamu pernah berkata bahwa beberapa temanmu
mengurangi keterlibatan aktif ill dalam kelompokmu karen a
tingkat perkembangan mereka semakin tinggi. Apakah kalian
mendapatkan anggota baru?
S: Tidak pernah.

Dr. N: Apakah hal ini karena ada kemungkinan anggota


baru itu akan kesulitan menyesuaikan diri dengan kalian?
S: (tertawa) Kami tidak seburuk itu! Hanya saja, kami sudah
terlalu saling terhubung erat melalui pikiran untuk bisa
menerima orang asing, dan mereka pun tidak memiliki
persesuaian dengan pengalaman kehldupan lamp au kami.
Dr. N: Selama berdiskusi mengenai kehidupan lampau,
apakah kelompokmu yakin bahwa hal itu turut memperbaiki
komunitas manusia?
202 00 Journey of Souls

s: (terdiatll s~jeJ1ak) Kami berharap kehadiran kami di sebuah


komunitas dapat menan tang tradisi lama-untuk mem-
pertanyakan berbagai asumsi mendasar. Kurasa, kami meng-
hadirkan keberanian dalam kehidupan fisik kami, juga
tawa ....
Dr. N: Dan setelah kelompok spiritualmu membahas apa
saja yang diperlukan untuk memperluas sasaran, apakah
kamu mencari sebuah kehidupan baru?
s:(dengan penuh semangat) Oh, yeah! Setiap kali berpamitan
untuk mencari sebuah peran baru di Bumi, aIm berkata,
"Sampai jumpa lagi di tempat ini S.M. (setelah mati)."

Kasus ini adalah contoh roh-roh yang senang berhura-hura dengan


kebutuhan untuk memuaskan ego, yang mendukung serta mencari
pembenaran perasaan dan sikap sam sama lain. Di sini terdapat
kunei menuju pemahaman akan struktur kelompok roh. Saya telah
mengetahui bahwa banyak kluster spiritual memiliki subkelompok,
dengan beberapa entitas yang identitasnya saling terhubung melalui
suatu permasalahan serupa yang menghambat perkembangan
mereka. Walaupun begitu, roh-roh ini memiliki perbedaan dalam
hal kelebihan dan kekurangan. Setiap anggota kelompok mem-
berikan kontribusi terbaiknya untuk membantu peneapaian sasaran
para anggota lainnya di dalam kelompok itu.
Saya tidak ingin meneiptakan kesan dari Kasus 21 bahwa
segelintir roh yang tersisa di lingkar dalam para sahabat ini
mencerminkan eiri-ciri perilaku dari setiap ro~ dalam kluster utama.
Saat sebuah kelompok primer, katakanlah 15 atau 20 roh, terbentuk,
terdapat kesamaan bakat dan minat. Namun kolompok tersebut
juga dirancang untuk memiliki perbedaan karakter, perasaan, dan
reaksi. Biasanya, subjck melaporkan adanya perpaduan yang
berorientasi lelaki-perempuan dari satu atau beberapa jenis karakter
berikut ini dalam kelompok mereka: 1) Berani, Imat, tangguh. 2)
Lembut, tenang, penuh cinta, dan agak naif 3) Suka bersenang-
Roh yang Belum Matang 06. 203

bisa diandalkan, waspada. 5) Flamboyan, penuh semangat, jujur.


6) Sabar, kalem, sensitif. 7) Pemikir, penuh perhitungan, berpinsip.
8) Inovatif, cerdas, adaptatif. Perbedaan ini menghasilkan
keseimbangan dalam sebuah kelompok. Bagaimanapun, jika
keseluruhan kelompok menunjukkan suatu kecenderungan kuat
ke arah sikap flamboyan atau berani, maka anggota yang paling
penakut pun akan tampak lebih berani di mata kelompok roh
lainnya.
Tidak perlu dipertanyakan bahwa para roh pada Kasus 21
sudah mengalami periode perkembangan yang panjang. Walaupun
begitu, mereka sungguh bersumbangsih terhadap vitalitas Bumi.
Pengajuan pertanyaan terhadap subjek mengungkapkan jalur-jalur
yang diambil oleh para roh iill di abad ke-20. Sebagai contoh, Allum
adalah seorang desain grafis dan pemain gitar profesional paruh
waktu yang terlibat hubungan dengan Josey, seorang penyanyi.
Fakta bahwa para roh yang saling berhubungan erat dalam kasus
ini sangat berorientasi lelaki dalam kehidupan fisik, tidak
melenyapkan kemampuan mereka untuk berhubungan dengan roh
yang belum matang, yang berkecenderungan perempuan.
Kelompok kluster adalah kelompok dengan bauran gender.
Sebagaimana telah saya sebutkan, roh yang matang telah menye-
imbangkan preferensi gender dalam pilihan kehidupan fisiknya.
Hasrat akan pernyataan identitas diri adalah salah satu faktor
penting bagi roh yang memilih datang ke Bumi untuk memperoleh
pelajaran sehari-hari. Terkadang alasan ketidaknyamanan dari roh
tingkat rendah adalah adanya perbedaan persepsi mengenai Diri
dalam kondisi roh bebasnya, dibandingkan dengan bagaimana
mereka bertindak dalam tubuh fisik manusia. Tampaknya, Kasus
21 tidak memperlihatkan adanya konflik di area ini, tetapi saya
mempertanyakan tingkat pertumbuhan yang dicapai oleh Allum
dalam kehidupan lampaunya yang terbaru. Bagaimanapun,
pengalaman dasar ketika menjalaill suatu kehidupan mungkin dapat
diambil manfaat, hingga tingkatan tertentu, dari kekurangan
pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan itu.
204 i'<Y> Journey of Souls

Kekurangan dan kon£1ik moral kita jauh lebih dianggap


sebagai suatu kekhilafan eli alam roh, daripada eli Bumi. Kita telah
melihat bagaimana nuansa pengambilan keputusan dip elajari dan
ditelaah dalam berbagai kelompok spiritual. Para anggota kluster
telah bekerja bersama begitu lama dalarn hitungan tahun Burni
sehingga mereka menjadi bertanggung jawab terhadap satu sarna
lain dan terhadap kelompok sebagai suatu kesatuan. rill mendorong
muneulnya rasa saling memiliki dalarn semua kelornpok spiritual,
dan bisa memuneulkan penghambat pikiran antarkluster, terutarna
kluster yang terdiri dari roh tingkat rendah. Bagaimanapun,
walaupun penolakan dan keterasingan rnenj adi bagian dari
kehidupan setiap roh dalarn tubuh fisiknya, ego-identitas inelividual
kita di alam roh terus-menerus dibenahi rnelalui sosialisasi yang
hangat dari kelompok kerabat.
Struktur sosial kelompok roh tidaklah sarna dengan kelornpok
manusia eli Bumi. Walaupun ada bukti tentang pertemanan yang
berpasang-pasangan, saya belum pernah rnendengar tentang
adanya klik, bin tang perhatian, atau roh yang terasing di dalam
kluster. Saya diberitahu bahwa roh benar-benar meluangkan waktu
seorang eliri eli tengah heillngnya perenungan pribaeli, ketika ia
tertaut pada sebuah kelompok. Roh adalah para entitas intim yang
memiliki pertalian keluarga di Bumi, dan andil dalam kehidupan
komunitas kelompok di alam roh. Walaupun begitu, roh belajar
banyak melalui tindakan menyepinya.
Saya mengetahui dari subjek saya yang beraura putih bahwa
roh tingkat rendah sering diasingkan dari kelornpoknya untuk
belajar seneliri, meneoba menyusun "teka teki yang terus bergerak"
berupa bentuk-bentukgeometris yang berWujud silinder, lingkaran,
kubus, dan persegi panjang dengan energi yang dihasilkannya
sendiri. Hal ini digambarkan bersifat "multidirnensi, penuh warna,
dan holografis". Katanya, "Kami harus belajar rnengintensifkan
energi untuk membawa yang aeak dan kaeau ke dalarn fokus, guna
m enghasilkan semaeam bentuk dasar." Subjek lain rnenambahkan,
"Tes iill memberi para Pengawas inforrnasi tentang irnajinasi,
Roh yang Belum Matang o<f-, 205

kreativitas, dan kecakapan kami, dan mereka memberl kami


dorongan daripada penghakiman."
Roh pada semua tingkat .menghadapi satu aktivitas penting
lainnya bilamana sendirian. Mereka diharapkan meluangkan waktu
secara mental untuk berkonsentrasi membantu roh-roh di Bumi
(atau alam fisik lainnya) yang mereka kenai dan pedulikan. Dari
informasi yang berhasil saya kumpulkan, mereka pergi ke suatu
tempat yang disebut ruang perlindungan. Di sini mereka memasuki
sebuah "medan antardimensi dari energi biru keperakan yang
melayang", dan berproyeksi keluar, ke sebuah area geografis, yang
mereka pilih sendiri. Saya diberitahu bahwa tindakan ini merupakan
suatu latihan mental dalam "menahan dan melepas energi getaran
positif guna menciptakan teritori". Artinya, roh mengandalkan
gelombang pikiran mereka sendiri pada orang, bant,'Unan, atau ,
wilayah tertentu untuk mernicu penghiburan atau perubah~n.
BAB 10

Roh Menuju Matang

Begitu roh kita betalih dati Tingkat II memasuki petkembangan


tingkat menengah, aktivitas kluster kelompok berkurang secata
signifikan. Hal ini tidak beratti kita kembali ke semacam isolasi
yang kita saksikan pada roh yang belum matang. Roh yang telah
beralih ke tingkat perkembangan menengah berkurang
keterhubungannya dengan kelompok primer karena mereka telah
memperoleh kedewasaan dan pengalaman untuk berfungsi secara
lebih independen. Para roh ini juga mengurangi inkarnasi.
Pada Tingkat III dan IV, kita akhirnya siap untuk menerima
lebih banyak tanggung jawab. Hubungan kita dengan roh
pembimbing kini berubah dari mudd-guru menjadi kolega yang
bekerja bersama. Karena roh pembimbing kita telah mendapatkan
kelompok mudd baru, sebranglah giliran bta untuk mengem-
bangkan ketetampilan mengajat, yang akhirnya akan membuat kita
memenuhi syarat untuk menjadi roh pembimbing bagi orang lain.
Saya akui bahwa sulit sekali mengenali petkembangan roh
selama tahap petalihan di Tingkat II dan IV. Sebagai contoh,
208 jty. Journey of Souls

guru Iduster primer sejak berada di Tingkat III, sementara subjek


Jain yang jelas-jelas berada di Tingkat IV merasa tidak sanggup
menjacli roh pembimbing yang efektif.
Di luar standar moralitas dan perilaku yang tinggi, entitas yang
telah meneapai tingkat menengah selalu bersikap rendah hati
perihal peneapaian mereka. Biasanya, tiap-tiap kasus akan berbeda,
tetapi saya mendapati bahwa subjek di tingkat ini atau ke atas
eenderung lebih tenang. Saya melihat adanya kepereayaan daripada
keeurigaan terhadap motif satu sama lain, baik di tataran sadar
maupun bawah sadar. Mereka memperlihatkan keyakinan jangka
panjang atas masa depan kemanusiaan, yang akan mendukung
orang-orang di sekitar mereka.
Pertanyaan saya pada roh yang lebih matang cliarahkan menuju
gagasan esoterik ten tang tujuan dan peneiptaan. Saya
memanfaatkan pengetahuan yang lebih tinggi milik para roh ini
untuk meneari informasi spiritual yang tidak dimiliki roh lainnya.
Ada subjek yang merasa saya paksa agak keras guna mengeluarkan
ingatan spiritual mereka, dan saya tahu itu benar. Roh menuju
matang di duma ini memiliki pemahaman yang luar biasa ten tang
rancangan kehidupan alam semesta. Saya ingin belajar sebanyak
mungkin dari mereka.
Kasus berikutnya mengungkapkan Iebih banyak informasi
ten tang perkembangan Tingkat III, yang memanearkan energi
kuning tanpa semburat kemerahan. Subjek aaalah seorang pria
bertubuh keeil yang Iuar biasa dengan usia mendekati 50 tahun.
Ketika kami berjumpa, sikapnya cukup sopan, namun saya merasa
ia agak muram, yang nyaris menutupi emosinya yang kuat.
Karakteristik fisiknya yang paling luar biasa adalah mata hitamnya
yang muram, yang menjacli semakin bersemangat saat ia mulai
berbieara tentang dirinya sendiri seeara lugas dan memesona.
Ia memberitahu saya bahwa ia bekerja untuk sebuah lembaga
amal yang menyediakan makanan bagi para tunawisma, dan bahwa
dulu ia seorang jurnalis. Subjek telah menempuh perjalanan panjang
untuk membicarakan keprihatinannya ten tang semangat kerjanya
Roh Menuju Matang.e.. 209

hidupnya seorang diri dengan tenang. Sesi pertamanya mencakup


penilaian atas banyak kehidupan lampau, agar kami dapat
mengevaluasi dengan lebih baik, arah yang tepat bagi sisa kehidupan
sekarangnya.
Saya meregresi subjek dengan cepat melintasi serangkaian
kehidupan lamp au yang dimulai dari kehidupan pertamanya sebagai
manusia Cro-Magnon di sebuah kebudayaan Abad Batu sekitar
30.000 tahun yang lalu. Seiring proses, saya menemukan adanya
konsistensi dari pola perilaku menyendiri, yang berkebalikan
dengan asimilasi kesukuan pada normalnya. Sejak 3.000 SM hingga
500 SM, subjek telah menjalao1 beberapa kali masa kehidupan di
Timur Tengah, selama bangkitnya era negara-kota dalam
kebudayaan Sumeria, Babiloo1a, dan Mesir. Bagaimanapun, bahkan
dalam hidupnya sebagai perempuan, subjek sering menghindari
ikatan keluarga, termasuk tidak punya anak. Sebagai laki-laki, ia
menunjukkan kecenderungan hidup yang nomadik.
Pada saat kami tiba pada masa kehidupannya di Eropa selama
Abad Kegelapan, saya menjadi terbiasa dengan roh pemberontak
yang'menentang masyarakat tirao1 ini. Di banyak hidupnya, subjek
berjuang membebaskan masyarakat dari rasa takut tanpa bersekutu
dengan oposisi. Mengalami masa-masa sukar dan kemunduran, ia
melanjutkan hidup sebagai petualang dengan obsesi akan
kebebasan bergerak.
Beberapa mas a kehidupannya tidak terlalu produktif, tetapi
pada abad ke-12, saya mendapati dia berada di Amerika Tengah
dalam tubuh seorang Aztec, memimpin sekelompok orang Indian
untuk menentangpeo1ndasan seorang pendeta tinggi. Ia terbunuh
di latar Ini, pada saat mempromosikan hubungan baik di antara
suku-suku yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan.
Pada abad ke-14, roh io1 adalah seorang penulis kroo1k Eropa,
yang bertualang menyusuri Jalur Sutra ke Cathay (China) untuk
mengumpulkan pengetahuan ten tang masyarakat Asia. Selalu luar
biasa dalam penguasaan bahasa (hingga kehidupan sekarangnya),
ia wafat di Asia sebagai seorang tua yang bahagia di sebuah desa
210 ?:r Journey of Souls

Bangau Berdarah. Klan ini dihormati sebagai para prajurit bayaran


samurai yang independen. Menjelang akhir hayatnya, subjek hidup
dalam pengasingan oleh Shogun Tokugawa yang berkuasa karena
ia menjacli penasihat strategi perang bagi musuh-musuh lemah dati
shogun terse but.
Sering kali menjadi orang asing dan selalu menjadi pemburu
pengetahuan di banyak negeri, roh ini terus-menerus mencari
makna logis kehidupan, sambil membantu orang-orang yang
dijumpainya di sepanjang jalan. Saya terkejut ketika ia muneul
sebagai istri seorang petani Amerika di wilayah Indian pada abad
ke-19. Petani itu meninggal tidak lama setelah mereka menikah.
Saya mendapati bahwa ia telah bersukarela lahir untuk menjadi
janda dengan beberapa orang anak dan seclikit harta, untuk melatih
cliri dalam hal hilangnya kebebasan gerak.
Setelah sesi berakhir, saya tahu bahwa saya telah bekerja
dengan sesosok roh menuju matang-roh yang lebih tua-
walaupun ia telah menjalani banyak kehidupan penting yang tidak
sempat kami lihat. Karena roh ini sedang menuju Tingkat IV, saya
tidak terkejut apabila pemunculan pertamanya di Bumi telah terjacli
70.000 tahun yang lalu daripada separuhnya. Bagaimanapun,
sebagaimana telah saya sebutkan, menjalani banyak ratusan
kehidupan fisik bukanlah syarat mutlak untuk berkembang. Saya
pernah bertemu subjek lain yang berhasil memasuki Tingkat III
kesadaran hanya dalam waktu 4.000 tahun-betul-betulluar biasa.
Saya berdiskusi dengan subjek mengenai kehidupan
sekarangnya dan metode pembelajarannya yang tipikal dalam
semua kehidupan lampaunya. Ia menjelaskan bahwa ia tidak pernah
menikah, dan bahwa kondisi tidak terikat seeara sosial sangat
membantunya. Saya memberikan beberapa alternatif untuk ia
jaclikan pertimbangan. Pada dasarnya, saya merasa bahwa minimnya
kedekatan dengan orang lain dalam begitu banyak masa kehidupan
justru menghambatnya. Ketika sesi ini berakhir, ia begitu i1.1gin
menjelajahi pikirannya lebih jauh pada sesi lain, guna meneari
Roh Menuju Matang -<f> 211

pemahaman akan alam roh. Esok harinya, saya membimbingnya


memasuki kondisi atas sadar.

0c KASUS 22 -<f>

Dr. N: Dengan nama apa kamu dipanggil di alam roh?


S: Aku dipanggil Nenthum.
Dr. N: Nenthum, saat ini kamu sendirian saja atau ada roh
lain di sekitarmu?
S: (terdiam sgenak) Aim bersama dua orang ternan yang sudah
sekian lama bekerjasama.
Dr. N: Siapa sajakah nama mereka?
S: Raoul dan Senji.
Dr. N: Apakah kalian bertiga menjadi bagian dari sebuah
kelompok spiritual yang lebih besar, dari roh-roh yang
bekerja bersama?
S: Tadinya ... tetapi kiill kami bertiga saja yang bekerja ...
lebih sering tanpa yang lain.
Dr. N: Apa yang k~lian bertiga kerjakan saat iill?

S: Kami sedang membicarakan cara terbaik untuk saling


membantu dalam inkarnasi kami.
Dr. N: Ceritakan apa yang kalian saling lakukan.
S: Aku membantu Senji memaafkan dan menghargai dirinya
sendiri. Ia harus berhenti terus-menerus menjadi sosok ibu
di Bumi.
Dr. N: Bagaimana ia membantumu?

S: Untuk ... melihat kurangnya rasa memiliki dalam diriku.


Dr. N: Berikan contoh dati tindakan Senji untuk
212 ii>o Journey of Souls

s: Hrnrn, ia pernab menjadi isttiku di Jepang setelah masa-


masa kejayaanku sebagai seotang samurai betakhit. (sestlattl
membuat Nenthum gelisah, dan setelah terdiam sejenak ia
menambahkan berikut inz) Raoul senang berpasangan dengan
Senji, dan aku biasanya seotang diri.
Dr. N: Bagaimana dengan Raoul, bagaimana kalian berdua
saling membantu?
S: Aku membantunya dalam hal kesabaran, dan ia mem-
bantuku dalam hal kecenderunganku untuk menghindari
kehidupan bermasyarakat.
Dr. N: Apakah kalian selalu dua laki-Iaki dan satu perempuan
dalam inkarnasi kalian di Bumi?
S: Tidak, kami bisa bertukar--dan pernah begitu-hanya
saja, komposisi inilah yang paling coeok untuk karni.
Dr. N: Mengapa kalian bertiga bekerja, terlepas dati
kelompok spiritual kalian?
S: (terdiam so/e1tak) Oh, kami melihat mereka di sini ...
sebagian dari mereka belum sematang kami ... sedangkan
beberapa malah lebih maju dari karni dalam hal perampungan
tugas.
Dr. N: Apakah kamu memiliki roh pembimbing atau guru?

S: (dengan nada Itlnak) Namanya Idis.


Dr. N: Tampaknya kamu sangat menghormatinya. Apakah
kamu sering berkomunikasi dengannya?
S: Ya, kalau karni sedang tidak berselisih.
Dr. N: Berselisih tentang apa?

S: Ia jarang bereinkarnasi, dan aIm memberitahu bahwa ia


hams lebih sering terpapar seeara langsung pad a berbagai
kondisi terkini di Bumi.
Roh Menuju Matang oG'-. 213

Dr. N: Apakah kamu sangat mengenal Idis, hingga taraf eli


mana kamu mengetahui semua latihan latarnya sebagai roh
pembimbing?
S: (menggeleng sambil berpikir) 1tu bukan karen a kami tidak
bisa bertanya ... tetapi karena kami hanya bisa menanyakan
sesuatu yang kami tahu. Ielis hanya menyingkap sesuatu yang
menurutnya reI evan dengan pengalamanku seneliri.
Dr. N: Apakah roh pembimbing dapat menyaring pikiran,
agar kaI;Ilu tidak bisa membacanya utuh-utuh?
S: Ya, roh pembimbing master pandai sekali melaku-
kannya-menguasai cara menyaring apa-apa yang tidak perlu
kami ketahui karena pengetahuan itu dapat membingungkan
kami.
Dr. N: Akankah kamu belajar menyaring citra?

S: Aku sudah bisa ... sedikit-sedikit.


Dr. N: Pasti itu sebabnya banyak orang mengaku tidak
menerima jawaban yang jelas dari roh pembimbing, saat
mengajukan pertanyaan.
S: Ya, selain itu makna dari pertanyaan itu sendiri juga
penting ... saat diajukan dan alasannya. Mungkin informasi
yang dapat membingungkan itu dianggap tidak perlu.
Dr. N: Selain teknik mengajarnya, apakah kamu menyukai
Idis dalam hal identitasnya?
S: Ya ... aku hanya berharap ia mau bereinkarnasi bersama-
ku ... sekali saja.
Dr. N: Oh, jadi kamu ingin sungguh-sungguh menjalani
satu inkarnasi Bumi bersamanya?
S: (menyeringai naka~ Kukatakan padanya bahwa hubungan
kami di sini mungkin bisa lebih baik, jika kapan-kapan nanti
ia mau datang ke Bumi dan berpasangan denganku.
214 iC'r Journey of Souls

Dr. N: Lalu, apa yang Idis katakan untuk menanggapi sa-


ran itu?
s: Ia tertawa dan berkata akan pikir-pikir dulu-jika aim
bisa membuktikan padanya bahwa hal ittl akan produktif.

Pada titik ini saya bertanya sudah berapa lama Idis terasosiasi
dengan Nenthum, dan dijawab bahwa Idis ditunjuk untuk
mendampingi ketiga entitas ini ketika mereka beralih ke Tingkat
III. Nenthum, Raoul, dan Senji juga berada di bawah penyertaan
., sesosok roh pembimbing master yang telah ada bersama mereka
sejak awal eksistensi mereka. Akan tidak akurat jika diasumsikan
bahwa roh menuju matang selalu menjalani kehidupan spiritual
yang sepi. Subjek in1 mengaku banyak melakukan kontak dengan
roh-roh. Raoul dan Senji yang keduanya adalah sahabat karibnya.
Tingkat III dan IV adalah dua tahap perkembangan pentjng
bagi roh karen a mereka kini diberi tanggung jawab yang lebih besar
atas roh yang belum matang. Bagaimanapun, status sebagai roh
pembimbing tidak diberikan pada kita sekaligus. Dengan banyaknya
aspek kehidupan roh, kita diuji dengan cermat. Tingkat-tingkat
ini merupakan periode "magang" bagi para guru potensial.
Walaupun aura kita masih kuning, para mentor memberi kita
sesosok roh untuk didampingi, lalu mengevaluasi kinerja
kepernimpinan kita baik di dalam maupun di luar inkarnasi fisik.
Hanya apabila pelatihan awal ini sukseslah, maka kita diizinkan
untuk bekerja pada tingkatan roh pembimbing yunior. Tidak semua
orang bisa mengajar, tetapi kondisi ini tidak menghalangi kita untuk
menjadi roh yang matang di area biru. Roh pembimbing, seperti
halnya para roh lainnya, memiliki kemampuan dan bakat yang
berbeda-beda, juga kekurangan. Pada saat kita meraih Tingkat V,
kemampuan kita sebagai roh akan dikenalluas di alam roh. I<:ita
diberi tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan, yang akan saya
bahas lebih Ian jut pada bab ini. Walaupun berbeda-beda, metode
pembelajaran yang dipakai pada akhirnya akan mengantar kita
Roh Menuju Matang ~ 215

spiritual. Keragaman merupakan bagian dari sebuah rancangan


besar demi kemajuan setiap roh, dan saya tertarik melihat
bagaimana Kasus 22 berkembang memasuki Tingkat III.

Dr. N: Nenthum, tolong beritahu aim apakah Idis tengah


menyiapkanmu untuk menjadi roh pembimbing, diandaikan
kamu memang tertarik pada aktivitas itu.
s: (menjeuvab dengan cepa!) Aku memang tertarik.
Dr. N: Oh, jadi apakah kamu berkembangdengan sendirinya
sebagai roh pembimbing?
S: (dengan relldab batl) Jangan suka membesar-besarkan. Aku
tidak lebih dari sekadar pelindung ... membantu Idis dan
mengambil arah.
Dr. N: Apakah kamu mencoba dan meniru gaya mengajar
rdis?
S: Tidak, !<ami berbeda. Bagaimanapun, sebagai mudd (atau
pelindung) aku tidak bisa melakukan apa ia bisa lakukan.
Dr. N: Kapan kamu tahu bahwa kamu siap untuk menjadi
pelindung dan mulai membimbing roh lain secara spiritual?
S: Saat ada suatu ... kesadaran yang meliputimu setelah
beberapa kali mas a kehidupan ... sehingga kamu menjadi
lebih seimbang dengan dirimu sendiri daripada sebelumnya,
dan mampu membantu roh lain dalam wujud roh dan daging.
Dr. N: Sebagai pelindung kali iill, apakah kamu bekerja di
dalam atau di luar alam roh?
S: (kesulitan tlntuk menjawab) Di luar... dalam dua kali
kehidupan.
Dr. N: Apakah sekarang kamu menjalaill suatu kehidupan
paralel?
S: Ya.
216 ~ Journey of Souls

Dr. N: Di mana kamu tinggal dalam kehidupan lain ini?

S: Kanada.

Dr. N: Apakah kondisi geografis ini penting bagi tugasmu


di Kanada?
S: Ya, aku memilih sebuah keluarga miskin di pelosok, di
mana aku akan lebih berperan penting. Aim tinggal ill sebuah
kota kecil ill pegunungan.
Dr. N: Paparkan rincian tentang kehidupan Kanada ini dan
tanggung jawabmu.
S: (dengan latnba~ Aku ... menjagai adikku Billy. Wajah dan
tangannya terbakar sangat parah oleh jilatan api kompar saat
ia berumur 4 tahun. Aku masih berumur 10 tahun saat itu
terjadi.
Dr. N: Apakah umurmu dalam kehidupan Kanada itu sarna
dengan umurmu dalam kehidupan Amerika yang sekarang?
S: Hampir sarna.
Dr. N: Apa tugas utamamu dalam kehidupan Kanada itu?

S: Melindungi Billy. Membantunya memandang dunia,


melampaui rasa sakitnya. Ia nyaris buta dan wajahnya yang
buruk membuatnya clitolak masyarakat. Aku berusaha
" membuatnya membuka diri untuk menerima kehidupan dan
mengenali siapa dirinya yang sejati. Aku membacakan cerita
dan menggandeng lengannya berjalan-jalan di hutan. Aku
tidak menggandeng tangannya karena luka bakarnya begitu
parah.
Dr. N: Bagaimana dengan orangtua Kanada-mu?

S: (tanpa maksud metnbt(a~ Akulah orangtua itu. Ayahku pergi


setelah kebakaran itu terjadi dan tidak pernah pulang lagi.
Ia adalah laki-laki lemah yang tidak pernah berbuat
sepantasnya bagi keluarganya, bahkan sebelum kebakaran
Roh Menuju Matang oG'> 217

buhnya. Mereka butuh seseorang yang bisa melindungi


keluarganya.
Dr. N: Seseorang yang fisiknya Imat?
S: (ter/alva) Tidak, aim ini petempuafl. Aim adalah kakak
perempuan Billy. Ibu dan adikku butuh seseorang yang kuat
mental untuk menjaga keluarga kami tetap bersatu dan
menunjukkan atah yang bisa diambil.
Dr. N: Bagaimana caramu menafkahi keluarga?
S: Aim seorang tukang roti, dan aku tidak pernah menikah
karena aku tidak bisa meninggalkan mereka.
Dr. N: Apa pelajaran utama bagi adikmu?
S: Untuk mempertahankan kerendahan hati tanpa
dihancurkan oleh kepuasan diti kecil-kecilan.
Dr. N: Mengapa kamu tidak mengambil peran dati adikmu
yang terluka bakar? Apakah skcnario itu tidak memberimu
tan tang an yang lebih besar?
S: (menyeringm) Hmm, aim pernah mengalaminya!

Catalan: Subjek pernah mengalami luka fisik dalam sejumlah


kehidupan lampaunya.

Dr. N: Ya, kurasa begitu. Aku bertanya-tanya apakah roh


Billy pernah ikut melukaimu secara fisik dalam salah satu
kehidupan lampaumu?
S: Pada kenyataannya, ia pernah satu kali terlibat. Saat aim
menjadi korban, sesosok pelindung mendampingiku
sehingga aku mati dalam damai. Sekarang adalah giliran Billy,
dan aku berada di sini untuknya.
218 00 Journey of Souls

Dr. N: Apakah sebelum memasuki kehidupan di Kanada,


kamu sudah tahu bahwa adikmu akan cacat?
s: Tentu, aku dan ldis sudah membahas semua situasinya.
Ia mengatakan bahwa roh Billy akan membutuhkan pelin-
dung, dan karen a aku pernah mengalami kontak negatif
dengan roh iui dalam satu kehidupan lain, aku menerima
tugas itu.
Dr. N: Selain pelajaran karmik untuk roh Billy, ada juga
pelajaran untukmu, dalam bentuk peran sebagai seorang
perempuan yang terkekang. Kamu tidak bisa pergi ke mana
pun sekehendak hati.
S: Benar. Tingkat kesulitan dalam hidup diukur dengan
sesulit apa situasimu, bukan situasi orang lain. Untukku,
menjadi pelindung Billy terbilang lebih sulit daripada ketika
aku menerima roh lain sebagai pelindungku.
Dr. N: Apa faktor tersulit dari tugas ini, bagimu sebagai
pelindung?
S: Menjaga seorang anak ... melewati ketidakberdayaannya ...
memasuki masa dewasa .. ',' Mengajari seorang anak untuk
melawan penderitaan dengan berani.
Dr. N: Kehidupan Billy adalah contoh yang sangat ekstrem,
tetapi sepertinya anak-anak Bumi harus bisa menaklukkan
penderitaan fisik dan emosional.
S: Tanpa mengalami dan mengatasi penderitaan, kamu tidak
akan pernah sepenuhnya terhubung dengan diri sejatimu
dan berkembang dari situ. Harus kukatakan padamu,
semakin besar penderitaan dan kesulitan yang kamu rasakan
saat kanak-kanak, maka semakin besar peluangmu untuk
meningkatkan potensi.
Dr. N: Lalu, bagaimana situasi ketika kamu menjadi
pelindung di Kanada?
Roh Menuju Matang -e- 219

s: Ada beberapa pilihan sulit yang harus diambil di keluarga


Kanada itu-tidak seperti kehidupan Amerika-ku. Tetapi,
aku eukup pereaya diri ... untuk mempraktikkan segala
pemahamanku.
Dr. N: Apakah Idis mendukung atau meneegah
keinginanmu untuk mempereepat perkembangan dengan
menjalani dua kehidupan paralel?
S: Ia selalu terbuka akan hal ini .... Aku belum pernah
melakukannya di masa lalu.
Dr. N: Kenapa belum?

S: Kombinasi kehidupan dapat menjadi melelahkan dan


membuatmu kaeau. Upaya itu bisa menjaeli kontra-produktif
dengan hasil yang tidak sepadan eli tiap-tiap kehidupannya.
Dr. N: Hmm, aku melihat kamu membantu orang lain dalam
kedua kehidupanmu saat' ini, tetapi pernahkah kamu
menjalani beberapa kehidupan yang saling bertolak belakang,
di mana kamu gagal di satu kehidupan dan berhasil di
kehidupan yang lain pada saat bersamaan?
S: Ya, meskipun hal itu sudah terjadi lama sekali di Bumi.
ltulah manfaat dari kombinasi kehidupan. Kehidupan yang
satu dapat menyeimbangkan kehidupan yang lain. Hanya
saja, keduanya bisa menjadi begitu keras dijalani.
Dr. N: Kalau begitu, mengapa roh pembimbing
mengizinkan dijalaninya kehidupan paralel?
S: (metryenngai pada scrya) Roh tidak berada dalam lingkungan
birokratis yang kaku . . Kami diperkenankan untuk salah
menilai dan belajar dari kesalahan itu.
Dr. N: Aku menangkap kesan bahwa kamu menganggap
roh menuju matang ada baiknya tidak hanya menjalani satu
kehidupan sekali waktu.
220 iCY' Journey of Souls

S: Aku memilih menjawab ya, untuk sebagian besar kasus,


tetapi ada motivasi lain yang membuat kami mempercepat
inkarnasi.

Dr. N: Misalnya ... ?

S: (dengan rianiJ Ganjaran dari menjalani kehidupan paralel


bisa menghasilkan refleksi yang lebih mendalam tentang
inkarnasi.

Dr. N: Maksudmu, periode istirahat dalam jeda


antarkehidupan bisa berlangsung lebih lama bagi kita setelah
menjalani kehidupan paralel?

S: (terset!)t1tn) Tentu saja, dibutuhkan waktu lebih lama untuk


merefleksikan dua kehidupan daripada satu.

Dr. N: Nenthum, aku memiliki beberapa pertanyaan lain


tentang mekanika pembelahan roh. Bagaimana kamu melihat
proses ketika kamu membeIah energi rohmu menjadi
beberapa bagian?

S: Kami ... ibarat partikel. .. dari unit-unit yang mengandung


energi. Kami berasal dari satu unit asal.

Dr. N: Apakah gerangan unit asal itu?

S: Sang Pencipta.

Dr. N: Apakah tiap-tiap bagian dad rohmu masih


merupakan satu kesatuan, utuh di dalam kesejatiannya?

S:Ya.

Dr. N: Apakah semua bagian dari energi roh kita keluar


dari alam roh ketika kita berinkarnasi?

S: Bagian dari diri kita tidak pernah pergi, karena kita tidak
betul-betul berpisah dari Sang Pencipta.

Dr. N: Apa yang dilakukan oleh bagian yang tertinggal di


alam roh, saat kita hidup di Bumi dengan satu tubuh atau
1 1·' ""\
Roh Menuju Matang ~ 221

s: Bagian ini ... cenderung beristirahat. .. menanti saat


dipersatukan lagi dengan energi yang sedang berada di BunU.

Sebagian besar kolega saya yang menangani subjek kehidupan


lampau pernah mendengar perihal kronologi waktu yang
bertumpang tindih, dari orang yang hidup di dua tempat sekaligus
di Bumi. Kadang, terdapat tiga kehidupan paralel atau lebih. Roh
pada tahap perkembangan apa pun dapat menjalani kehidupan
£lsik ganda, tetapi saya tidak banyak mendapati hal ini pada kasus-
kasus saya.
Banyak orang merasa bahwa gagasan di mana roh memiliki
kemampuan untuk membelah diri di ilam roh dan kemudian
mendiami dua tubuh £lsik atau lebih, bertentangan dengan konsepsi
awal mereka ten tang roh tunggal yang individual. Saya akui bahwa
saya pun merasa kurang nyaman ketika untuk pertama kalinya
subjek membedtahu saya tentang kehidupan paralelnya. Saya dapat
memahami mengapa sebagian orang menganggap konsep dualitas
roh tersebut begitu membingungkan, terutama ketika dihadapkan
dengan p'roposisi lebih lanjut bahwa satu roh tunggal mungkin
bahkan bisa hidup di dua dimensi atau lebih selama waktu relatif
yang sama. Yang harus kita hargai adalah, jika roh kita adalah bagian
dad satu kuasa energi roh mahatinggi yang membelah diri, atau
mengembang untuk menciptakan roh kita, kenapa tidak hasil
pembelahan energi roh cerdas ini memiliki kemampuan yang sama
untuk membelah dan kemudian menyatu kembali?
Upaya mengumpulkan informasi mengenai aktivitas spiritual
dari para roh yang sudah berada pada tahap perkembangan lebih
tinggi, terkadang membuat frustrasi. Ini karena karakteristik rumit
dari ingatan dan pengetahuan pada tingkat-tingkat ini dapat
menyulitkan saya dalam membedakan apakah mereka tahu tapi
tidak mau memberitahu, atau apakah mereka benar-benar tidak
tahu. Kasus 22 berpengetahuan luas dan terbuka terhadap
pertanyaan saya. Kasus ini cocok dengan kasus-kasus lainnya dalam
berkas tentan bera amn a latihan roh di alam roh.
222 ft,. Journey of Souls

Dr. N: Nenthum, aku menghendakimu untuk berfokus pada


aktivitasmu eli alam roh, eli saat kamu tidak begitu elisibukkan
dengan inkarnasi Bumi, berinteraksi dalam kelompok roh,
dan belajar menjadi roh pembimbing. Ceritakan ten tang area-
area spiritual lainnya yang kamu tempati.
s: (terdiam lama) Ya, ada area-area lain ... yang kukenal.
Dr. N: Ada berapa banyak?

s: (dengan penuh pertimbangan) Kupikir ada empat.


Dr. N: Apakah sebutan bagi area-area aktivitas ini?

S: Dunia Tanpa Ego, Dunia Semua Pengetahuan, Dunia


Penciptaan dan Nonpenciptaan, serta Dunia Waktu Lain.
Dr. N: Apakah dunia-dunia ini berwujud di alam semesta
fisik kita?
s: Salah satunya saja, sedangkan sisanya adalah lingkungan
kesadaran nondimensional.
Dr. N: Baiklah, mari mulai dengan lingkungan
nondimesional. Apakah ketiga area di alam roh ini
diperuntukkan bagi roh?
S: Ya.
Dr. N: Mengapa kamu menyebut area-area spiritual ini
sebagai "dunia"?
S: Aku melihatnya sebagai. .. hunian bagi kehidupan spiri-
tual.
Dr. N: Jaeli, ketiganya adalah dunia mental?

S: Ya, begitulah.
Dr. N: Apakah Dunia Tanpa Ego itu?
S: Tempat pembelajaran.
Dr. N: Aku pernah mendengarnya, tetapi dengan sebutan
Roh Menuju Matang <>(f. 223

s:Ya, roh yang baru saja diciptakan berada di sana untuk


mempelajari siapa diri mereka. Tempat in1 adalah titik awal.
Dr. N: Apakah ego-identitas ditetapkan secara acak, atau
adakah pilihan bagi roh baru?
S: Roh baru belum bisa membuat pilihan. Kamu mempc-
roleh karakter berdasarkan pada bagaimana energimu .. .
dipadukan ... c:lisatukan bagimu.
Dr. N: Adakah semacam inventaris spiritual dari karakteristik
yang ditetapkan bagi para roh?
S: (terdiam lama) Kurasa ada banyak faktor yang menjadi
pertimbangan dalam penetapan apa-apa yang menjadikan
kita seperti sekarang. Yang aku tahu, begitu ditetapkan, ego
menjadi sebuah kontrak an tara diri seseorang dan para
penetap karakteristik itu.
Dr. N: Apa maksudnya?

S: Agar melakukan yang terbaik dengan diriku yang sejati.


Dr. N: Jadi, tujuan dunia ini adalah penetapan identitas roh
oleh entitas tinggi?
S: Ya, roh baru adalah energi murni yang belum memiliki
Diri sejati. Dunia Tanpa Ego akan memberimu identitas.
Dr. N: Lalu kenapa kamu menyebutnya Dunia Tanpa Ego?

S: Karena roh yang baru diciptakan hac:lir tanpa ego. Gagasan


Diri belum memasuki kesadaran dari roh baru itu. Di sinilah
temp at roh itu ditawari makna kebera?aan.
Dr. N: Apakah penciptaan roh dengan karakteristik indi-
vidual itu berlangsung terus-menerus?
S: Sejauh yang aku tahu, ya.
Dr. N: Aku ingin kamu menjawab pertanyaan berikut ini
dengan penuh pertimbangan. Pada saat mcmperoleh
.,
224 h:Y> Journey of Souls

kamu dijadwalkan untuk mmjalani inkarnasi Bumi dalam


tubuh manusia?

s: Sarna sekali tidak. Planet tidak eksis selamanya.

Dr. N: Aku bertanya-tanya, apakah jenis-jenis roh tertentu


memiliki kesamaan wujud yang spesifik dalam kehidupan
fi sik di alam semesta?

s: (terdialll J~enak) AIm tidak akan membantah hal itu.


Dr. N: Nenthum, di awal kehldupanmu sebagai roh, apakah
bmu diberi kesempatan untuk memilih raga hunian lainnya
yang bubn tubuh manusia di Bumi?

s: Ah ... sebagai roh baru ... roh pembimbing membantuku


memilih. Aku ditarik menjadi manusia.

Dr. N: Apakah kamu diberi pili han?

S: (ferdiam lama) Ya . .. tetapi tidak terlalu jelas saat itu. Mereka


biasanya mcnempatkanmu pertama-tama di satu atau dua
dunia yang mudah, tanpa ada banyak tugas yang harus
dikerjakan. Lalu aku ditawari tugas untuk melayani plan~t
yang rusak ini.

Dr. N: Bumi dianggap rusak?

S: Ya. Di beberapa dunia, kamu harus mengatasi ketidak-


nyamanan fisik-bahkan penderitaan. Ada juga dunia-dunia
yang berisi kantes mental. Bumi memiliki keduanya. Kami
memperaleh ganjaran karena bekerja dengan baik di dunia
yang suJjt. (term!)ttJJJ) Kami disebut petualang alch mercka
yang tidak banyak melakukan perjalanan.

Dr. N: Apa yang sebenarnya membuatmu tertarik pada


Bumi?

s: Hubungan yang manusia miJjki satu sama lain, sambil


bcrtarung satu sama lain . .. bersaing sckaligus bekcrja sama:
nr. N: Rukankah itu sebuah kantradiksi?
Roh Menuju Matang -G\ 225

s: (tertaJva) ltulah yang membuatku tertaril<-menengahi


perseli sihan dalam sebuah ras yang begitu sombong dan
membutuhkan penghormatan diri. Otak manusia agak unik.
Dr. N: Unik bagaimana?
S: Manusia itu egosentris, tetapi rapuh. Mereka bisa menjadi
jahat, tetapi memiliki kesanggupan besar untuk berbuat baik.
Ada tindakan lemah sekaligus berani di Bumi. Aku seialu
tertarik pada nilai-nilai manusia. Keragaman ini sesuai untuk
rohku.
Dr. N: Apa lagi yang menarik dari raga hunian di mata para
roh yang dikirim ke Bumi?
s: Hmm ... kami yang sedang berkembang di Bumi
memiliki ... kewenangan untuk membantu manusia dalam
memahami yang-tak-terbatas di luar kehidupan, dan untuk
membantu mereka dalam mengekspresikan belas kasih sejati
melalui gairah. Memilikigairah untuk berjuang hidup-itulah
yang bernilai dari kemanusiaan.
Dr. N: Manusia juga memiliki kemampuan yang besar untuk
berbuat jahat.
S: ltu adalah bagian dari gairah, yang lambat laun juga
berubah. Pada saat menghadapi masalah, manusia bisa
melakukan yang terbaik dan ... cukup terhormat.
Dr. N: Mungkin maksudmu, rohlah yang memacu
karakteristik positif itu?
S: Kami mencoba meningkatkan apa yang sudah ada.
Dr. N: Apakah roh bisa kembali ke Dunia Tanpa Ego setelah
pernah berada di sana dan memperoleh identitas?
S: (gelisah) Ya ... tetapi aku tidak mau membahasnya.
226 i't/> Journey of Souls

Dr. N: Baiklah, kita tidak akan membahasnya, namnn aku


pernah diberitahu babwa sejumlah rob benar-benar kembali
ke sana, jika tindakan mereka selama penugasan fisik terus-
menerus tidak beres. Aku menangkap kesan babwa mereka
dianggap gagal dan dikembalikan ke pabrik untuk menjalani
semacam bedah tulang spiritual.
s: (subjek 1IJenggeleng marab) Aku tersinggung atas
penggambaran itu. Dari mana kamu bisa berpikir seperti
itu? Roh yang telah mengalami hambatan perkembangan
yang parah itu diperbaiki melalui pemulihan energi positif.
Dr. N: Apakah prosedur ini hanya diperuntukkan bagi roh
Bumi?
s: Tidak, roh yang belum matang dari mana pun bisa
rnenjalani pel11ulihan sebagai opsi terakhir.
Dr. N: Apakah roh-roh yang sudah dipulihkan im diizinkan
untuk kembali ke kelompok mercka, dan pada akhirnya
kern bali berinkarnasl ke duma fisik?
s: (met1gbela napas pat!Jang) Ya.
Dr. N: Bagaimana kamu mernbandingkan Duma Tanpa Ego
dengan Dunia Semua Pengetahuan?
S: Keduanya saling berkebalikan. Dunia Inl tidak
diperuntukkan bagi roh yang belurn matang.
Dr. N: Apakah kamu pernah memasuki Dunia Semua
Pengetahuan?
S: Tidak, aku belum slap. Aim sekadar tahu bahwa itulah
dunia yang kami coba rnasuki.
Dr. N: Apa yang kamu tahu tentang area spiritual ini?

S: (terdiam lama) Area inl adalah tempat berkontemplasi ...


dunia mental yang paling utama bagi perencanaan dan
rancangan. Aim tidak bisa bercerita banyak ten tang ling-
Roh Menuju Matang oG'o 227

dari semua pikiran. Semua indra makhIuk hidup diatur di


SIn!.

Dr. N: Jadi, Dunia Semua Pengetahuan ini abstrak dalam


bentuk tertingginya?
S: Ya, di sinilah temp at penyatuan substansi dengan
bentuk-yang rasional dengan yang ideal. lnilah dimensi
tempat semua harapan dan impian kita dapat terwujud.
Dr. N: Hmm, kalau kamu belum pernah pergi ke sana,
bagaimana kamu bisa tahu itu?
S: K ami memperoleh ... kiiasan-kilasan citra ... sebagai
insentif untuk menyemangati kami agar melakukan upaya
mati-matian guna menuntaskan tugas dan menyatu dengan
para master.

Landasan dari alam roh adalah sebuah tempat pengetahuan yang


selama ini dirujuk dengan berbagai sebutan oleh subjek. Saya hanya
memperoleh informasi kecil tentang kemutlakan alam semesta ini,
karena bahkan subjek saya yang sudah matang pun belum pernah
memiliki pengalaman langsung di sini. Semua roh begitu berhasrat
untuk mencapai dan diserap oleh nukleus ini, terutama saat mereka
semakin dekat dan tergoda oleh segelintir pemandangan tempat
itu, yang telah mereka saksikan. Saya khawatir Dunia Semua
Pengetahuan ini hanya dapat dipahami oleh roh yang tidak lagi
bereinkarnasi, di atas Tingkat V

Dr. N: Jika Dunia Tanpa Ego dan Dunia Semua Penge-


tahuan berada di ujung sebenmg dari pengalaman roh, maka
di mana Ietak Dunia Waktu Lain?
S: Lingkungan ini bisa diakses oleh semua roh karen a
mewakili alam fisik mereka sendiri. Pada kasusku, dunia ini
adalah Bumi.
228 00 Journey of Souls

s:Bukan, lingkungan Bumi hanya disimulasikan untuk


kugunakan sendiri.
Dr. N: Jadi, semua roh di alam roh tidak akan mempelajari
dunia tersimulasi yang sarna?
S: Tidak, masing-masing dari kami mempelajari planet
geografis kita sendiri, tempat kami berinkarnasi. Semua itu
nyata secara fisiko .. walaupun hanya sementara.
Dr. N: Dan kamu tidak secara fisik menghuni dunia
tersimulasi yang berwujud Bumi ini-kamu hanya
menggunakannya?
S: Ya-untuk latihan.
Dr. N: Mengapa kamu menyebut lingkungan ketiga ini
sebagai Dunia Waktu Lain?
S: Karena kami bisa mengubah urutan waktu untuk
mempelaiari peristiwa tertentu.
Dr. N: Apa manfaat utama dari tindakan ini?
S: Untuk menyempurnakan berbagai keputusanku ten tang
kehidupan. Studi ini membuatku lebih istimewa dan
menyiapkanku untuk memasuki Dunia Semua Pengetahuan.

Catatan: Subiek sering menggunakan istilah "dunia" untuk


menggambarkan area kerja nonfisik. Area ini bisa kecil atau
besar tak terkira tergantung dari roh masing-masing, serta
dapat meliputi dimensi yang berbeda-beda. Saya percaya
adanya realitas terpisah guna memperoleh pengalaman
pembelajaran yang berbeda di luar segala batasan waktu.
Adanya mas a lalu, masa kini, dan mas a depan pada latar
spiritual, sebagaimana dijelaskan oleh kasus ini, akan dibahas
lebih lanjut pada dua bab selanjutnya dengan Kasus 23 dan
25.
Roh Menuju Matang oG> 229

Dr. N: Kita belum membicarakan Dunia Penciptaan dan


Nonpenciptaan. 1ni pasti dunia fisik tiga dimensi yang sudah
kamu bicarakan sebelumnya.
s: Ya, dan kami pun senang menggunakannya.
Dr. N: Apakah dunia ini dapat dit,>unakan oleh semua roh?
s:Tidak. Aku baru saja mendaftarkan diri untuk masuk.
Aku dianggap pendatang baru.
Dr. N: Baiklah, sebelum hal itu kita bicarakan, aku ingin
bertanya apakah wujud dunia ini sama dengan Bumi?
S: Tidak, agak berbeda. Dunia ini lebih besar dan lebih
dingin. Lebih sedikit air-Iebih sedikit samudra, tetapi
serupa.
Dr. N: Apakah jarak planet ini dengan Mataharinya lebih
jauh dari jarak Bumi dengan Matahari kita?
S: Ya.
Dr. N: Jika dunia fisik ini bisa kusebut Bumi II, karen a secara
geografis sepertinya mirip dengan Bumi yang kita kenai,
apakah letaknya ada di d~kat Bumi I di langit?
S: Tidak.
Dr. N: Di mana posisi Bumi II, dilihat dari Bumi I?
S: (terdiam sejenak) Aku tak boleh mengatakannya padamu.
Dr. N: Apakah Bumi II berada dalam Galaksi Bima Sakti?
S: (terdiam lama) Tidak, kurasa Iebih jauh.
Dr. N: Apakah aIm bisa melihat galaksi tempat Bumi II
berada dengan teleskop di halaman belakang rumahku?
S: Kurasa bisa.
Dr. N: Apakah galaksi yang berisi dunia fisik ini berbentuk
spiral seperti galaksi kita, atau elips? Bagaimana wujudnya
~ :1 _ _, : 1 : 1 _ _. 1 _ _ • 1 1 , "
230 0-> Journey of Souls

s: ... sepertirantai ... yang sangat panjang. (dengan ekspresi


ge/isah) Aku tak boleh bilang apa-apa lagi.

Catatan: Sebagai pengamat bintang amatir dengan telcskop


reflektor besar, yang memang dirancang untuk mcnangkap
objek luar angkasa yang begitu jauh, saya selalu penasaran
ketika suatu sesi menjadi bernuansa astronomis. Jawaban
subjek terhadap pertanyaan semacam ini biasanya jauh dari
yang saya harapkan. Saya tak pernah yakin apakah hal ini
dikarenakan hambatan oleh roh pcmbimbirtg atau minimnya
ketangka fisik dati referensi antara Bumi dan alam semesta.

Dr. N: (Saya melontatkan sebuah pertanyaan pokok) Kurasa


kamu petgi ke Bumi II untuk bereinkarnasi, didampingi oleh
sejenis makhluk cerdas.
S: (dengan keras) Tidak! Justru itulah yang tidak ingin kami
lakukan di sana.
Dr. N: Kapan bmu pergi ke Bumi II?

S: Selama jeda antarkehidupanku di Bumi.


Dr. N: Mengapa kamu pergi ke Bumi II?

S: Kami petgi ke sana untuk mencipta dan sekadar


menikmati diri sebagai roh yang bebas.
Dr. N: Apakah kamu tidak membuat penghuni Bumi II
terusik?
S: (dellgan penuh semangat) Di sana tidak ada orang ... begitu
tcnang. Kami berjalan-jalan di hutan, gurun pasir, dan di
atas samudra tanpa dibebani tanggung jawab.
Dr. N: Seperti apa bentuk kehidupan tertinggi di Bumi II?

S: (menge/ak) Oh ... hanya hewan kecil ... tidak begitu cerdas.


Roh Menuju Matang o(j, 231

s: Ya, semua makbluk hidup memunyai roh-tetapi mereka


memiliki energi pikiran yang sederhana.
Dr. N: Apakah rohmu, dan roh temanmu, bermuasal dari
penggunaan bentuk kehidupan fisik yang Ie bib rendab di
Bumi I setelah kamu diciptakan?
S: Belum tahu pasti, tetapi tak satu pun dari kami yang
beranggapan seperti itu.
Dr. N: Kenapa tidak?

S: Karena energi cerdas diciptakan oleh ... Yang Utama


dalam kehidupan. Tanaman, serangga, reptilia-masing-
masingnya adalah anggota keluarga rob.
Dr. N: Apakah semua kelompok makhluk hidup ini saling
terceraikan?
S: Tidak. Energi Sang Pencipta menyatu dengan unit-unit
makhluk bidup yang ada.
Dr. N: Apakah kamu terlibat dengan unsur penciptaan ini?

S: (terkeju~ Oh, tidak!


Dr. N: Hmm, siapa yang terpilih untuk mengunjungi Bumi
II?
S: Rob yang terbubung dengan Bumi akan datang kemari.
Tempat ini adalah tempat berlibur yang terhubung dengan
Bumi.
Dr. N: Kenapa bisa begitu?

S: Karena di sini tidak ada perselisiban, perebutan kekuasaan,


atau pertarungan demi supremasi. Yang ada adalab suasana
tanpa cela dan semua kebidupan begitu ... tenang. Tempat
ini memberi kami suatu insentif untuk kembali ke Bumi
dan membuatnya Iebih damai juga.
Dr. N: Hmm, aku bisa melihat bagaimana Taman Eden ini
232 00 Journey of Souls

tadi kamu juga mengatakan bahwa kamu datang kemari


untuk mencipta.
s: Ya.
Dr. N: Apa bukan suatu kcbetulan, bahwa roh dati Bumi
datang ke sebuah tempat yang begitu mirip secara geografis?
S: Tepat sekali.

Dr. N: Apakah para roh lainnya, yang tidak terikat pada


Bumi, pergi ke dunia fisik yang mewakili planet tempat
mereka berinkarnasi?
S: Ya ... duma yang lebih muda dengan orgamsme yang lebih
sederhana ... untuk belajar mencipta tanpa adanya kehidupan
cerdas di sekitar.
Dr. N: Lanjutkan.

S: Kami dapat bereksperimen dengan penciptaan dan


melihatnya berkembang di sini. Ibaratnya, kamu berada di
sebuah laboratorium di mana kamu dapat membuat bentuk-
bentuk fisik dari energimu.
Dr. N: Apakah bentuk-bentuk fisik ini mencerminkan apa
yang kamu lihat di Bumi I?
S: Ya, hanya eli Bumi. ltulah alasanku berada di sini.

Dr. N: Mulailah dengan ketibaanmu di Bumi II dan jclaskan


padaku apa yang rohmu pertama kali lakukan.
S: (meno!ak mefYaJvab perta1ryaan dati keflitldian pada akhirtrya
berkata) AIm ... tidak begitu bisa menjelaskannya.
Roh Menuju Matang ~ 233

Catatan: Karena subjek mengalami hambatan, saya


mengambil waktu beberapa mcnit untuk melakukan
pengondisian ulang dan melanjutkan dengan berikut ini:
"Dalam hitungan ketiga, kamu akan merasa lebih nyaman
untuk meneeritakan padaku apa yang kamu dan Idis anggap
penting untuk kuketahui. Satu, dua, tiga!" Saya lalu
mengulangi pertanyaan saya.

s:Aku meneari-eari apa yang harus aku buat di tanah di


depanku. Lalu aku membentuk objek itu dalam pikiranku,
dan meneoba menciptakannya dengan sedikit energi. Para
guru membantuku dengan ... kendali. Aku diharap bisa
melihat kesalahanku dan melakukan koreksi.

Dr. N: Siapa para guru iill?


s: Idis dan Mulcafgil (roh pembimbing yang sangat matang
dari subjek) ... juga ada beberapa instruktur ... aku tak begitu
mengenal mereka.
Dr. N: Usahakan serinei mungkin. Apa yang sebenarnya
sedang kalian lakukan?
S: Kami ... membentuk bermaeam hal.

Dr. N: Makhluk hidup?

S: AIm belum siap untuk itu. Aim bercksperimen dengan


unsur-unsur dasar-hidrogen dan oksigen-untuk
menciptakan substansi planet ... batu, udara, air. .. tetap
menjaga agar semua itu berukuran sangat keeil.
Dr. N: Apakah kamu benar-benar meneiptakan ullsur-unsur
dasar alam semesta?
s: Tidak, aku hanya menggunakan unsur-unsur yang ada.
Dr. N: Caranya?
234 0- Journey of Souls

s: Aku mengambil unsur-unsur dasar dan mengisinya dengan


impuls energiku ... lalu unsur-unsur itu bisa berubah.
Dr. N: Berubah menjadi apa?
S: (dellgan lugas) Aku pandai mengubahnya jadi batu.
Dr. N: Bagaimana caramu membentuk batu dari energimu?
S: Oh ... dengan belajar memanaskan dan mendinginkan ...
tanah ... supaya keras.
Dr. N: Apa kamu membuat mineral dari tanah?
S: Mereka melakukannya untukmu ... para guru memberi
kami ... uap air untuk membuat air. .. dan sebagainya.
Dr. N: AIm ingin memahaminya dengan jelas. Tugasmu
mencakup belajar mencipta dengan menghasillean panas,
tekanan, dan pendinginan dari ali ran energimu?
S: Benar-dengan memutar aliran dari radiasi energi.
Dr. N: Jadi, kamu tid ale benar-benar menciptakan unsur batu
dan air melalui proses kimiawi?
S: Tidak, seperti yang tadi kukatakan, tugasku adalah
mengubah unsur dengan ... mencampur apa yang diberikan
padaku. Aku bermain dengan frekuensi dan dosis energi-
sulit, tapi juga tidak rumit.
Dr. N: Tidak rumit! Tadinya kupikir alam yang melakukan
hal itu.
S: (fertalva) Menurutmu, siapa alam itu sendiri?
Dr. N: Hmm, siapa yang menciptakan unsur-unsur dasar
dari eksperimenmu-unsur utama dari materi fisik?
S: Sang Pencipta ... yang hasil ciptaanNya jauh lebih besar
hasil ciptaanku.
Dr. N: Baiklah, dalam artian kamu menciptakan bend a mati
Roh Menuju Matang o(f-. 235

s: Hmm ... lebih m erupakan upaya meniru apa yang kami


lihat di depan kamL .. apa yang kami tahu. (menambahkan)
Aku mencoba dengan tanaman ... tapi belum bisa.
Dr. N: Dan kamu mulai bereksperimen kecil-kecilan, sampai
hasilnya menjadi lebih baik?
s: Ya. Kami meniru bermacam benda dan memban-
dingkannya dengan yang asli, sehingga kami bisa membuat
model yang lebih baik.
Dr. N: Kelihatannya para roh sedang bermain seperci anak
kedl di kotak pasir.
S: (tersef!Jum) Kami ada/ah anak-anak. Mengarahkan aliran
energi ibarat membentuk tanah liat.
Dr. N: Apakah anggota lain dari kelas lacihan kreacif ini
berasal dari kelompok kluster awalmu?
S: Sebagian ya. Kebanyakan berasal dati segala penjuru (alam
roh), tetapi mereka semua pernah berinkarnasi di Bumi.
Dr. N: Apakah tiap-tiap roh melakukan hal yang sarna
denganmu?
S: Tentu saja. Sebagian dari kami lebih pandai dalam be-
berapa hal, tetapi kami saling membantu. Para guru berke-
liling dan memberi kamitip dan saran untuk meningkatkan
kemampuan ... tapi .... (berhentt)
Dr. N: Tapi, apa?

S: (dengan ma/u-ma/u) Aku ini ceroboh dan hasilku tidak bagus,


jadi aku langsung merusak beberapa di an tara dptaanku
tanpa kuperlihatkan pada ldis.
Dr. N: Berikan contohnya.

S: Tanaman . .. aku tidak menggunakan energiku dengan


cukup pas untuk menghasilkan perubahan kimiawi yang
teoat.
236 it;<> Journey of Souls

Dr. N: Kamu tidak cukup bagus dalam hal struktur kehi-


dupan tanaman?
s: Begitulah, jadi aIm memusnahkannya kembali.
Dr. N: Inikah yang kamu maksud dengan pembaIikan
penciptaan (ttncreation)? Kamu bisa memusnahkan energi?
S: Energi tidak dapat dimusnahkan. Kami memperbaikinya,
dan memulai lagi dengan kombinasi yang berbeda.
Dr. N: AIm tidak melihat alas an mengapa Sang Pencipta
membutuhkan bantuanmu dalam proses penciptaan.
S: Untuk kebaikan kami sendiri. Kami terlibat dalam latihan
ini sehingga pada saat hasil kerja kami dianggap berkualitas,
kami dapat memberikan sumbangsih nyata terhadap
kehidupan.
Dr. N: Nenthum, kalau kita semua memang mendaki tangga
perkembangan sebagai roh, aku menangkap kesan bahwa
alam roh adalah sebuah piramida organisasional dengan
otoritas tertinggi di puncaknya.
S: (mendesah) Tidak, kamu salah. Bukan piramida. Kita semua
ibarat benang pada sehelai kain. Kita semua terajut di
dalamnya.
Dr. N: Sulit bagiku untuk memvisualisasikan benang,
padahal ada begitu ban yak tingkat kompetensi bagi roh.
S: Anggap saja sebagai satu kesatuan roh yang terus bergerak,
daripada sekian ban yak roh yang terkungkung dalam konteks
tinggi dan rendah.
Dr. N: Aku selalu berpikiran tentang roh yang bergerak
naik dalam eksistensinya.
S: Aku tahu, tetapi coba pikirkan bahwa kita bergerak
secara horisontal.
Roh Menuju Matang "'" 237

Dr. N: Berikan sesuatu yang bisa kugambarkan dalam


pikiranku.

S: Ibaratnya, kita semua adalah bagian dari sebuah kereta


api semesta pada rel datar eksistensi. Sebagian besar roh di
Bumi berada dalam satu gerbong yang bergerak di sepanjang
rel itu.
Dr. N: Apakah semua roh lainnya berada dalam gerbong
lain?
S: Ya, tetapi mereka semua berjalan di rel yang sama.
Dr. N: Di mana para kondektur seperti Idis?
S: Mereka hilir mudik di antara gerbong-gerbong yang saling
terhubung, tetapi duduk lebih dekat ke lokomotif.
Dr. N: Di mana lokomotifnya?
S: Sang Pencipta? Seperti biasa, di atas depan.
Dr. N: Kamu bisa melihat lokomotif itu dari gerbongmu?
S: (menertaJvakan sqya) Tidak, tetapi aku bisa membaui
asapnya. Aku bisa merasakan lokomotif itu bergetar, dan
aku bisa mendengar suara mesinnya.
Dr. N: Akan luar biasa kalau kita semua bisa duduk lebih
dekat ke lokomotif
S: Pada akhirnya, itulah yang akan kita alami.

Dari apa yang dapat saya simpulkan, roh diharapkan untuk mulai
mengakrabkan diri dengan kuasa penciptaan, pada saat mereka
memasuki Tingkat III. Pengalaman seputar fotosintesa tanaman
terjadi ketika roh menangani dimensi organik kehidupan. Saya
diberitahu bahwa latihan penciptaan awal melibatkan roh yang
mempelajari hubungan antar substansi, guna mengembangkan
kemampuan menggabungkan energi dengan nilai-nilai dalam
berba ai unsut. Struktur benda mati untuk men hidu kan berba ai
238 rt;,. Journey of Souls

objek, dati yang sederhana hingga yang kompleks, adalah proses


yang lambat dan panjang. Para murid clidorong untuk menciptakan
miniatur dari habitat mikro keplanetan dalam wujud organisme
yang sudah mereka kenaI, yang dapat beradaptasi dengan kondisi
lingkungan tertentu. Latihan menghasilkan perkembangan, namun
subjek belum akan merasa dapat benar-benar berkontribusi pada
perkembangan makhluk hidup, sampai subjek itu mencapai Tingkat
V Kita akan membahasnya lebih lanjut bersama Kasus 23;
bagaimanapun, banyak dari subjek saya tidak dapat, atau tidak mau,
membicarakan tentang penciptaan.
Sebagian roh tampaknya memiliki bakat alami untuk bekerja
dengan energi selama kelas penciptaan. Subjek menginclikasikan
betapa kemampuan dalam tug as penciptaan tidak bisa diartikan
bahwa tingkat perkembangan sesosok roh alcan sarna dalam bidang-
bidang lain pada kurikulum spiritualnya. Sesosok roh boleh jadi
andal dalam mcngendalikan kuasa penciptaan, tetapi kekurangan
teknik lembut scbagai roh pembimbing. Mungkin itulah mengapa
saya menangkap kesan bahwa roh yang matang diizinkan untuk
berspesialisasi.
Pada bab terdahulu, saya telah menjelaskan manfaat dati
keterasingan roh, dan kasus terakhir telah memberi kita satu contoh
lain. Pengalaman spiritual tidak mudah untuk dipahami dengan
bahasa manusia. Kasus 22 memandang Dunia Walctu Lain sebagai
sarana studi keplanetan yang bersifat sementara. Untuk subjek
dalam trans, dunia mental tanpa batasan waktulah yang merupakan
realitas sejati, semen tara segala sesuatu lainnya adalah ilusi yang
diciptakan untuk berbagai manfaat. Para subjek satu tingkat lainnya
rnenyebut lingkup ini sebagai "wang transformasi" atau sekadar
"wang rekreasi". Di sini saya diberitahu bahwa roh dapat mem-
bentuk energinya menjadi benda hidup dan benda mati, yang
diciptakan untuk belajar dan bersenang-senang. Salah satu subjek
berkata, ''Aku memikirkan apa yang aku inginkan, maka terjadilah.
Aku tahu bahwa aku dibantu. Kita dapat menjadi apa pun yang
pernah kita lihat dalam pengalaman lampau."
Roh Menuju Matang oG\ 239

Sebagai contoh, roh bisa menjadi batu untuk mendapatkan


esensi kepadatan, pohon untuk ketenangan, air untuk kekon-
sistenan, kupu-kupu untuk kebebasan dan kecantikan, serta paus
untuk kekuatan dan kebesaran. Orang mempertanyakan bahwa
semua itu mencerminkan perpindahan fisik yang sebelumnya. Saya
juga mendapati bahwa roh bisa menjadi tak berwujud, tanpa
substansi atau tekstur, dan sepenuhnya berintegrasi ke dalam suatu
perasaan tertentu semisal belas kasih, untuk mengasah kepekaan
mereka.
Beberapa subjek melaporkan pengalamannya saat menjadi roh
mistik di alam, termasuk sosok yang saya asosiasikan dengan mitos
semi sal elf, raksasa, dan putrid duyung. Kontak pribadi dengan
makhluk mitologi yang aneh pun mereka laporkan. Semua itu
begitu mendetail sehingga sukar bagi saya untuk sekadar meng-
anggapnya sebagai kiasan. Apakah berbagai cerita rakyat tentang
ras-ras selain manusia itu murni takhayul, atau manifestasi dari
pengalaman roh yang betsifat komunal? Insting saya mengatakan
bahwa banyak dati legenda kita merupakan ingatan roh, yang sudah
begitu lama dibawa dari tempat lain ke Bumi.
BAB 11

Roh yang Matang

Orang dengan roh yang tua sekaligus rnatang jarang dijumpai.


Walaupun saya belurn mendapatkan banyak peluang untuk
rneregresi roh Tingkat V, mereka selalu menarik untuk diajak
bekerja bersama oleh karena pemahaman dan kesadaran spiritual
mereka yang sangat luas. Hanya saja, orang yang tingkat kema-
tangannya sudah setinggi ini tidak akan meneari bantuan terapis
regresi untuk mengatasi masalah dengan rene ana hidupnya. Pada
sebagian besar kasus, roh Tingkat V hadir di Burni sebagai roh
pernbirnbing yang berinkarnas1. Karena telah mengatasi berbagai
masalah utama yang sebagian besar dari kita hadapi dalam kese-
harian, roh yang matang lebih tertarik untuk mernbuat penyesuaian
keeil terhadap tugas-tugas tertentu.
Kita dapat mengenali saat mereka tampil sebagai tokoh
masyarakat, misalnya Bunda Teresa; bagaimanapun, jauh lebih
lazim bagi roh yang rna tang untuk berkarya positif dengan diam-
diam dan rendah hati. Tanpa memperlihatkan kelebihan diri,
peneapaian mereka bersumber pada upaya memperbaiki kehidupan
.,
242 roo Journey of Souls

namun lebih pada peningkatan nibi-nilai individu. Walaupun


demikian, roh Tingkat V juga bertindak berdasarkan kondisi riil,
sehingga mereka cenderung didapati bekerja dalam tipikal budaya
yang memungkinkan mereka untuk memengaruhi orang dan
peristiwa.
Saya pernah ditanya apakah sebagian besar orang yang peka,
penuh estetika, dan bekeja dengan otak kanan memiliki roh yang
matang, karena orang dengan karakteristik seperti ini sering kali
tampil menentang sisi negatif dari dunia yang tidak sempurna.
Saya tidak meUhat keterkaitannya. Bersikap emosional, menghargai
keindahan, atau memperlihatkan impresi indra keenam-termasuk
bakat supernatural-tidak se1alu mencerminkan sesosok roll yang
matang.
Beberapa indikasi dari roh yang matang adalah memiliki
kesabaran terhadap masyarakat dan menunjukkan kemampuan
menangani sesuatu dengan luar biasa. Yang paling menakjubkan
adalah wawasan mereka yang begitu mendalam. Saya tidak
bermaksud mengatakan bahwa mereka tidak akan terjebak dalam
sumur karmik, karena kalau demikian halnya, maka roh Tingkat V
tidak akan berada di sim. Mereka bisa dijumpai dalam semua jalan
kehidupan, tetapi seringnya dalam profesi pe1ayanan atau menen-
tang ketidakadilan dalam masyarakat dengan gayanya sendiri-
sendiri. Tanpa dimotivasi oleh mencari keuntungan pribadi, mereka
mungkin mengabaikan kebutuhan fisik mereka sendiri dan
menjalani hidup yang tarafnya di bawah rata-rata.
Individu yang telah saya pilih untuk mewakili roh Tingkat V
adalah seorang wanita berumur 30-an tahun yang bekerja untuk
sebuah fasilitas perawatan medis, berspesialisasi dalam penyalah-
gunaan un sur kimia. Saya dikenalkan pada wanita ini oleh seorang
kolega yang menceritakan kemampuannya dalam membimbing
proses penyembuhan para pencandu narkoba menuju kondisi
kesadaran diri yang lebih baik.
Pada pertemuan pertama kami, saya kaget melihat ekspresi
damainya yang berkebalikan dengan segala 'Sisi darurat dalam
Roh yang Matang -e.. 243

jabrik berwarna merah menyala. Walaupun hangat dan ramah, ada


sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa saya duga-duga. Matanya
abu-abunya yang jernih dan bersinar adalah tipikal mata seseorang
yang dapat melihat hal-hal kecil yang terlewatkan oleh mata orang
biasa. Saya merasa ia sedang menatap ke dalam daripada menatap
diri saya.
Kolega saya menganjurkan agar kami bertiga makan siang
bersama, karena wanita ini tertarik pada studi saya seputar alam
roh. Walapun ia mengaku belum pernah diregresi dengan hipnotis,
tetapi melalui meditasi ia merasa ada semacam pohon keluarga
spiritual yang panjang. Ia beranggapan bahwa pertemuan kami
bukanlah suatu kebetulan dalam jalur pembelajarannya, dan kami
sepakat untlik bersama-sama menjelajahi pengetahuan spiritualnya.
Beberapa minggu kemudian, ia tiba di klinik saya. Jelas-jelas wanita
ini tidak begitu tertarik untuk mengetahui kronologi panjang dari
sejarah kehidupan lampaunya. Saya memutuskan untuk menggali
gambaran singkat dari beberapa kehidupan lampaunya di Bumi,
untuk dipakai sebagai fondasi memasuki ingatan atas sadar. Ia
segera memasuki kondisi trans-dalam dan langsung membuat
kontak dengan jati diri sejati (inner-self)-nya.
Hampir seketika itu juga, saya melihat rentang inkarnasinya
yang menakjubkan, jauh ke masa lamp au dati sejarah kehidupan
manusia di Bumi. Membongkar ingatan kehidupan lampaunya, saya
mencapai kesimpulan bahwa masa-masa kehidupan awalnya terjadi
selama awal periode antarglasial yang hangat sekitar 130.000 sampai
70.000 tahun yang silam, sebelum Abad Es besar yang terakhir
menyebar ke seluruh planet. Subjek menggambarkan bahwa selama
iklim hangat pada periode Paleolitikum-tengah dalam sejarah Bumi,
ia hidup di padang savana subtropis yang lembab di dekat wilayah
berburu, memancing, dan bercocok tanam. Belakangan, sekitar
50.000 tahun yang lalu, ketika lempeng-lempeng es kembali
mengubah iklim Bumi, ia hid up di gua untuk bertahan dari hawa
dingin yang lebih parah.
Dengan cepat tnelompati waktu, saya melihat ia berubah dari
244 i2r Journey of Souls

ke dalam kolam air dan mer~b~ tubuhnya sendiri sambil


memberikan laporan pada saya. Keningnya yang landai menjadi
lebih vertikal selama ribuan tahun dalam tubuh yang berbeda-beda.
Tulang menonjol di atas matanya semakin menghilang, begitu pula
halnya dengan rambut tubuh dan rahang besar a la manusia
purbanya. Dari banyak masa kehidupannya sebagai laki-laki dan
perempuan, saya memperoleh cukup informasi ten tang habitat,
penggunaan api, perkakas, pakaian, makanan, dan praktik ritual
suku dengan perkiraan kasar periode antropologi.
Para paleontolog memperkirakan bahwa Homo erectus, yaitu
salah satu nenek moyang manusia mirip kera, hidup sekitar 1,7
tahun yang lalu. Apakah roh telah begitu lama berinkarnasi di Burri,
dalam tubuh binatang berkaki dua primitif yang kita sebut
humanoid? Beberapa subjek menyatakan b ahwa roh yang
matang-yang berspesialisasi mencarikan raga hunian yang paling
sesuai untuk roh yang belum matang-telah jutaan tahun
mengevaluasi kehidupan di Bumi. Kesan saya, para roh peng-
evaluasi ini mendapati bahwa rongga otak dan pangkal tenggorokan
manusia purba yang masih terbatas tidak cocok untuk pengem-
bangan roh, jika melebihi 200.000 tahun yang lalu.
Homo sapiens, yang kita sebut manusia, ber-evolusi beberapa
ratus ribu tahun yang !alu. Dalam 100.000 tahun belakangan, kita
menemukan jejak-jejak kesadaran spiritual dan komunikasi yang
jelas. Keduanya berupa praktik penguburan dan seni ritualistic,
sebagaimana dijumpai pada totem ukir dan lukisan gua. Tidak ada
bukti antropologis bahwa praktik-praktik ini sudah dilakukan di
Bumi sebelum munculnya orang Neanderthal. Roh pada akhirnya
membuat kita manusiawi, dan bukan sebaliknya.
Salah seorang subjek matang saya berkata, "Roh menebar
benih eli Burri dengan siklus yang berbeda-beda." Melalui informasi
yang saya kumpulkan dari ban yak subjek, diketahui bahwa massa
daratan yang dewasa ini kita perkirakan telah memisah dari benua-
benua awal, tenggelam mungkin oleh letusan gunung berapi atau
pelengkungan magnetik. Sebagai contoh, konon kepulauan Azore
Roh yang Matang oG\ 245

Benua Atlantis yang tenggelam. Saya telah meminta subjek untuk


berbicara ten tang daratan purba eli Buml yang tidak saya kenaI
dengan geografi modern.
Dengan demiklan, ada kemungkinan roh menghuni tubuh
fisik yang lebih maju daripada Homo ereetus, yang telah len yap
seperempat juta tahun yang lalu, dengan bukti fosil yang masih
tersembunyi dari klta dewasa ini karena adanya perubahan geologis.
Bagaimanapun, hipotesis ini berarti evolusi fisik manusia bersifat
naik, turun, naik lagi-yang saya rasa tidak logis.
Kini saya mengalihkan subjek ke sebuah kehidupan Afrika
sekitar 9.000 tahun yang lalu, yang menurutnya adalah salah satu
pencapaian penting dalam perkembangannya. Kehidupan ini adalah
kehidupan terakhir yang ia jalani bersama roh pembimbingnya,
Kumara. Kumara sendiri sesosok roh yang matang dalam masa
kehidupan ini, yang membimbing seorang kepala suku dengan
berperan sebagai istrinya. Saya agak ragu mengidentifikasi wilayah
mereka sebagai dataran tinggi Ethiopia. Hubungan mereka dalam
wujud manusia berakhir ketika subjek meninggal, menyelamatkan
nyawa Kumara di atas sebuah kapal sungai dengan cara melompat
ke depan tombak musuh.
Dengan penuh cinta, Kumara masih mendampingi subjek
dalam wujud wanlta bertubuh besar, dengan kulit segelap kayu
mahogany mengilap dan rambut putih yang dlhiasi mahkota bulu.
Ia tampil nyaris telanjang, di mana hanya alat vitalnya yang ditutupi
bulu binatang. Di leher Kumara tergantung kalung batu berwarna-
warm, yang terkadang ia goyang-goyangkan eli telinga subjek untuk
menarik perhatiannya dalam mimpl mimpi malamnya.
Kumara mengajar dengan cara memberikan kllasan ingatan
simbolik seputar berbagai pelajaran penting yang telah dipelajari
dalam kehidupan lampau. Solusi lama atas masalah dipadukan
dengan pilihan hipotetik baru dalam wujud puzel gambar yang
bersifat kiasan. Dengan cara ini, Kumara terus menguji
pengetahuan muridnya melalui meditasi dan mimpi.
Saya melirik jam tangan. Tak ada waktu lagi untuk mencari
.,

246 ;;y. Journey of Souls

kehidupan sesudah kematian dati wanita ini. Saya segera mem -


bawanya memasuki pikiran atas sadar, mengharapkan informasi
yang menarik. Ia tidak akan membuat saya kecewa.

;;y. KASUS 23 -<f,

Dr. N; Siapa nama spiritualmu?

S; Thece.
Dr. N: Roh pembimbing spiritualmu masih
mempertahankan nama Afrikanya-Kumara?
S: Menurutku, ya.
Dr. N: Bagaimana wujudmu di alam roh?

S: Fragmen cahaya yang bersinar.

Dr. N: Apa tepatnya warna energimu?

S: Biru langit.

Dr. N: Apakah cahayamu mengandung flek warn a lainnya?

S: (terdiam sejenak) Beberapa flek emas ... tidak banyak.

Dr. N: Apa warna energi Kumara?

S: Violet.
Dr. N: Bagaimana cahaya dan warna mencerminkan kualitas
dari pencapaian spiritual roh?
S: Intensitas kekuatan mental meningkat dengan semakin
gelapnya fase-fase cahaya.
Dr. N: Dari mana sumber intensitas tertinggi dari energi
cahaya cerdas ini?
S: Pengetahuan yang diteruskan pada kita melalui energi
cahaya yang lebih gelap ini berasal dari Sang Sumber. Cahaya
kit~ tprhllhllnp- denp-an SanQ" Sumber.
Roh yang Matang -<f-, 247

Dr. N: Saat kamu mengatakan Sang Sumber-maksudmu


adalah Tuhan?
S: Sebutan itu telah disalahgunakan.
Dr. N: Bagaimana bisa begitu?

S: Dengan terlalu banyak personalisasi, yang mengurangi


makna Sang Sumber dari yang sebenarnya.
Dr. N: Apa salahnya dengan personalisasi?

S: Personalisasi membuat Sang Sumber menjadi terlalu ...


bersifat manusia, walaupun kita semua adalah bagian dari
keesaanNya.
Dr. N: Thece, aku ingin kamu berfokus tentang Sang
Sumber, saat kita membicarakan berbagai aspek lain dari
kehidupan roh dan alam roh. Nanti, aku abn bertanya lebih
banyak padamu ten tang keesaan ini. Sekarang, mari kita
kembali pada manifestasi energi para roh. Mengapa roh hadir
dengan dua mata hitam yang bersinar, saat tidak muncul
dengan wujud manusia? Itu sangat menyeramkan.
S: (tertawa dan lebih relaks) ltulah asal-muasal dari legenda
hantu di Bumi--dari semua ingatan ini. Massa energi kita
tidaklah seragam . Mata yang kamu bicarakan tadi
mencerminkan intensitas pikiran yang lebih terkonsentrasi.
Dr. N: Hmm, jika hantu memang bukan cerita bohong,
maka rongga mata hitam ini pasti merupakan ruang ekstra
bagi energi mereka.
S: Lebih dari sekadar mata ... rongga ini adalah jendela ke
arah tubuh lama ... dan ruang ekstra fisik dari diri yang
sebelumnya. Kehitaman ini adalah ... konsentrasi dari
kehadiran kita. Kita berkomunikasi dengan cara menyerap
energi satu sarna lain.
Dr. N: Ketika kamu kembali ke alam roh, apakah kamu
248 ~ Journey of Souls

s: Ya, dan wujud adalah soal kesukaan masing-masing. Tentu


saja ada begitu banyak gelombang pikitan di sekitatku-
meny~tu dengan enetgiku yang tengah berpulang, tetapi aku
m enghindati kontak yang terlalu banyak.
Dr. N: Mengapa?
S: Tak penting bagiku untuk membuat kontak di sini. Aku
harus menyepi sementata waktu untuk metenungkan dan
mengenali kesalahan apa pun dalam inkarnasi tetakhirku,
sebelum betbicara dengan Kumara.

Catatan: Petnyataan ini setupa dengan pernyataan para roh


yang matang yang berpulang ke alam roh, sebagaimana sudah
disebutkan pada Kasus 9. Bagaimanapun, roh ini sud~h
teramat matang sehingga ia tidak bisa menunda-nunda terlalu
lama untuk bertemu dengan roh pembimbingnya, dan atas
permintaannya.

Dr. N: Mungkin kita hatus berbicara sebentar tentang roh


yang lebih tua. Apakah Kumata masih bet-inkarnasi ke
Bumi?
S: Tidak.
Dr. N: Apakah kamu mengenal roh-roh lain seperti Kumata
yang ber-inkarnasi pada masa-masa awal Bumi, dan sudah
tidak kembali lagi?
S: (dengan hati-hatt) Ya . . . bebetapa ... banyak dari mereka
ber-inkarnasi di masa-masa awal, dan sudah tidak kembali
saat aku datang.
Dr. N: Adakah dati mereka yang tetap datang?
S: Maksudmu?
Dr. N: Roh yang matang yang terus kembali ke Bumi,
Roh yang Matang oG'> 249

s: Oh, maksudmu para Guru (Sage)?


Dr. N: Ya, para Guru. Ceritakan padaku tentang mereka.
(Istilah ini sebenarnya baru bagi saya, tetapi saya sering
berpura-pura tahu untuk mengumpulkan informasi.)
S: (dengan sikap horma~ Mereka adalah pengawas Bumi yang
sesungguhnya ... berada di sini dan terus mengawasi apa yang
sedang terjadi.
Dr. N: Seperti roh yang matang yang terus ber-inkarnasi?
S:Ya.
Dr. N: Apakah para Guru tidak lelah karena terus mengem-
bara di Bumi?
S: Mereka memilih untuk tinggal dan membantu orang-
orang secara langsung, karen a mereka terdedikasi bagi l3umi.
Dr. N: Di mana para Guru berada?
S: (dengan prihatin) Mereka hidup bersahaja. Pertama kali aku
bertemu salah satu dari mereka adalah ribuan tahun yang
lalu. Sekarang ini sudah sulit untuk melihat mereka ... mereka
sangat tidak menyukai kota.
Dr. N: Banyakkah jumlah mereka?
S: Tidak, mereka hidup dalam komunitas kecil, atau di daerah
terbuka ... di gurun pasir dan gunung ... dalam rumah yang
sederhana. Mereka juga mengembara.
Dr. N: Bagaimana kita bisa mengenali mereka?
S: (mendesah) Kebanyakan orang tidak bisa mengenali mereka.
Pad a masa-masa awal Bumi, mereka dikenal sebagai orakel
kebenaran.
Dr. N: Aim tahu hal ini akan terdengar pragmatis, tetapi
tidakkah para roh tua yang begitu matang ini lebih berguna
bagi umat manusia jika mereka menduduki posisi kepe-
250 00 Journey of Souls

s: Siapa bilang mereka adalah pertapa? Mereka lebih suka


tinggal bersama orang-orang umum kebanyakan, yang bisa
dengan mudah dipengaruhi oleh seseorang yang bisa
menggerakkan dan mengarahkan mereka.
Dr. N: Bagaimana perasaan orang saat bertemu seorang
Guru di Bumi?
s: Ah ... kamu akan merasakan suatu kehadiran yang lain
dati yang lain. Kekuatan pemahaman dan saran yang mereka
berikan padamu begitu bijak. Mereka benar-benar hidup
bersahaja. Hal-hal duniawi sarna sekali tidak berarti bagi
mereka.
Dr. N: Apakah kamu tertarik pada pelayanan semacam ini,
Thece?
S: Hmm ... tidak, mereka begitu murni. Aku akan
menyambut hangat waktu, ketika aku dapat berhenti ber-
inkarnasi.
Dr. N: Mungkin sebutan Guru dapat dipasangkan pada roh-
roh seperti Kumara, atau bahkan pada entitas yang menjadi
tumpuan pengetahuannya?
S: (terdiam sqenak) Tidak, mereka berbeda ... mereka berada
di atas Guru. Kami menyebut mereka Para Tua-tua (The
Old Ones).

Catalan: 5 qya akan menganggap entitas ini berada di ata.r Tingkat


VI.

Dr. N: Banyakkah Tua-tua yang bekerja. bersama para roh


yang setingkat dengan Kumata dan di atasnya?
S: Kurasa tidak ... dibandingkan dengan yang lainnya ...
tetapi kami merasakan pengaruh mereka.
Roh yang Matang oG\ 251

Dr. N: Apa yang kamu rasakan jika mereka hadir?


S: (berpikir; Suatu ... kuasa pencerahan yang terkonsentrasi ...
dan bimbingan.
Dr. N: Apakah Tua-tua dapat mewakili Sang Sumber itu
sendiri?
S: Walaupun bukan hakku untuk mengatakannya, tetapi
menurutku belum. Mereka sudah tentu dekat dengan Sang
Sumber. Tua-tua mewakili unsur-unsur pikiran yang paling
mumi ... melakukan perencanaan dan persiapan terhadap ...
bermacam substansi.
Dr. N: Tolong jelaskan maksudmu saat berkata bahwa roh-
roh tinggi iill berada dekat dengan Sang Sumber.
S: (merljelaskan secara abstrak) Bahwa mereka dekat dengan
penyatuan.
Dr. N: Pemahkah Kumara berbicara ten tang entitas yang
membantunya iill?
S: Denganku, sedikit saja. Ia berkeinginan untuk menjadi
salah satu dari mereka, seperti halnya kita semua.
Dr. N: Apakah tingkat pengetahuannya sudah mendekati
Tua-tua?
S: (dengan suara pelan) Kumara ... semakin mendekati mereka,
seperti halnya aku semakin mendekati Kumara. lill adalah
penyatuan yang lambat dengan Sang Sumber, karen a kami
belumlah lenskap.

Begitu tugas sesosok roh pembimbing telah ditetapkan bagi roh


yang matang, penting bagi mereka untuk "memainkan dua bola".
Selain menuntaskan persoalan mereka sendiri dengan inkarnasi
yang terus-menerus (walaupun tidak sesering sebelumnya), mereka
252 n:" Journey of Souls

juga harus membantu roh lain semasa berada dalam kondisi tanpa
tubuh fisiko Thece mendiskusikan aspek kehidupan rohnya ini.

Dr. N: Saat kamu kembali ke alam roh dan keluar dari


keterasingan yang kamu tetapkan sendiri, apa yang biasanya
kamu lakukan?
s: Aku bergabung dengan anggota kelompokku.
Dr. N: Berapa banyak roh dalam kelompokmu?

S: Sembilan.
Dr. N: (melompa! terlal" cepa! pada kesimpulan beriktl~ Oh, jadi
kalian bersepuluh adalah kelompok roh yang berada di bawah
pimpinan Kumara?
S: Tidak, mereka adalah tanggung jawabktt.
Dr. N: Jadi, kesembilan entitas ini adalah murid yang kamu
ajari?
S: Hmm ... boleh dibilang seperti itu.
Dr. N: Dan mereka semua berada dalam satu kelompok
(kluster)-yang kuandaikan merupakan kelompokmu?
S: Tidak, kelompokku bi::rasal dari dua kelompok yang
berbeda.
Dr. N: Mengapa bisa begitu?
S: Mereka berada dalam ... progresi (tingkat) yang berbeda.
Dr. N: Dan walaupun begitu, kamu menjadi guru spiritual
untuk kesembilan entitas itu?
S: Aku lebih senang menyebut diriku pengawas. Tiga orang
dalam kelompokku adalah juga pengawas.
Dr. N: Hmm, siapa keenam sisanya?
S: (/ugas) Roh yang tidak mengawasi.
Roh yang Matang oG-o 253

Dr. N: Aku ingin memahaminya secara sederhana, kalau


kamu mau, Thece. Kalau kamu adalah pengawas senior,
maka ketiga roh dalam kelompokmu itu pastilah yang kamu
sebut pengawas yunior.
S: Ya, tetapi istilah "senior" dan "yunior" menimbulkan
kesan bahwa kami otoriter, yang sebetulnya tidak demikian.
Dr. N: Aku tidak bermaksud membuat pemeringkatan.
Menurutku, itu hanyalah identifikasi yang mudah atas
tanggung jawab. Anggap saja kata "senior" berarti guru yang
matang. Aku akan menyebut Kumara sebagai guru master
atau mungkin pengarah pendidikan.
S: (mengangkat bahu) Kurasa, tidak masalah, selama
"pengarah" tidak berarti diktator.
Dr. N: Tidak. Thece, sekarang arahkan pikiranmu pada suatu
temp at di mana kamu bisa melihat warna-warna energi dari
kelompokmu. Bagaimana wujud keenam entitas yang bukan
pengawas?
S: (tersenyum) Seperti bola salju kotor!
Dr. N: Jika berwarna dasar putih, bagaimana dengan yang
lain?
S: (terdiam srjenak) Hmm, yang dua lebih ke kuning.
Dr. N: Masih ada satu. Bagaimana dengan anggota kesem-
bilan?
S: Ia adalah An-ras. Perkembangannya sangat baik.
Dr. N: Jelaskan warna energinya.

S: la ... kebiruan ... pengawas yang luar biasa ... ia akan


segera pergt.
Dr. N: Mari beralih pada yang lain. Siapa yang paling kamu
pedulikan, dan apa alasannya?
254 m. Journey of Souls

s:Ojanowin. Ia memegang keyakinan yang didapatkannya


dati banyak mas a kehidupan, bahwa cinta dan kepetcayaan
hanya membawa kepedihan. (tnerenunj) Ia memiliki bebetapa
kualitas baik yang aku ingin keluatkan, tetapi sikapnya justru
menjadi hambatan.
Dr. N: Ojanowin berkembang lebih lamb at dari yang lain?

S: (dengan nada ?11e1indungz) Jangan salah paham, aku bangga


melihat usahanya. Ia memiliki kepekaan dan integritas yang
tinggi, yang aku suka. Ia hanya membutuhkan lebih banyak
perhatian dariku.
Dr. N: Sebagai pengawas-guru, kualitas apa yang An-ras
miliki, yang ingin kamu lihat ada dalam did Ojanowin?
S: (tanpa rag") Kemampuan untuk menyesuaikan diri
tethadap perubahan.
Dr. N: Aku ingin tahu apakah kesembllan anggota kelom-
pokmu bisa betkembang sarna cepatnya di bawah bim-
binganmu?
S: ltu sama sekali tidak realistis.
Dr. N: Kenapa?

S: Katena ada perbedaan karakter dan integtitas.

Dr. N: Baiklah, jika tingkat pembelajaran di antara para roh .


memang berbeda-beda karena adanya karakter dan integritas,
adakah kaitan antara hal ini dengan kemampuan mental dari
otak manusia yang dipilih oleh roh?
S: Tidak. Yang kubicarakan tadi adalah motivasi. Di Bumi,
kami memanfaatkan betbagai variasi otak £1sik untuk
keperluan perkembangan. Bagaimanapun, setiap roh
dituntun oleh integtitasnya.
Dr. N: lnikah maksud bahwa roh memiliki kataktet?
Roh yang Matang oG'. 255

s: Ya, dan intensitas dari hasrat itu adalah bagian dari


karakter.
Dr. N: Jika karakter adalah identitas roh, dari mana asal
hasrat?
S: Dorongan untuk berkembang dimiliki oleh tiap roh, tetapi
ini pun bisa berubah-ubah dari satu masa ke masa kehidupan
yang lain.
Dr. N: Jadi, apa peran dari integritas roh dalam hal io1?
S: Sebagai p erpanjangan hasrat. Integritas adalah hasrat
untuk jujur mengenai Sang Diri dan semua motifnya hingga
taraf di mana terdapat kesadaran penuh akan jalan menuju
Sang Sumber.
Dr. N: Jika semua energi cerdas di tingkat dasar itu sarna,
mengapa karakter dan integritas roh bisa saling berbeda?
S: Karena pengalaman mereka dengan kehidupan fisik telah
mengubah mereka, dan hal io1 disengaja. Melalui perubahan
itu, substansi baru ditambahkan pada kecerdasan kolektif
dari tiap-tiap roh.
Dr. N: Lalu apa sesungguhnya inkarnasi di Bumi io1?
S: Inkarnasi adalah alat bantu penting. Beberapa roh lebih
banyak dituntun daripada yang lain dalam mengembangkan
dan meraih potensi, walaupun begitu kita semua akan
mendapatkan hasil akhir yang sarna. Sering berada dalam
tubuh fisik dan situasi yang berbeda-beda akan memperluas
karakteristik dari diri sejati kita.
Dr. N: Apakah sejeo1s aktualisasi diri dari identitas roh io1
merupakan tujuan hidup di dunia kita?
S: Di dunia mana pun.
Dr. N: Hmm, jika setiap roh memang didominasi oleh Sang
Diri, tidakkah hal io1 menjelaskan alasan kita hidup di duo1a
256 00 Journey of Souls

s: Tidak, kamu salah mengerti. Pencapaian bukanlah proses


mengolah Sang Diri untuk tujuan egois, tetapi membiarkan
terjadinya penyatuan dengan orang lain dalam kehidupan.
Ini juga menunjukkan karakter dan integritas. Dan ioi
dinamakan tindakan etis.
Dr. N: Apakah Ojanowin tidak lebih jujur dibandingkan
An-ras?
S: (terdiam sl!jenak) Aim Id1awatir ia selalu menipu diri.
Dr. N: Aku ingin tahu apakah kamu dapat bertindak efektif
sebagai roh pembimbing spiritual bagi kesembilan anggota
kelompokmu, namun tetap ber-inkarnasi di Bumi untuk
menuntaskan pelajaranmu.
S: Persoalan itu bi~sa memengaruhi konsenttasiku hingga
taraf tertentu, tetapi sekarang sudah udak ada lagi konflik
batin.
Dr. N: Apakah kamu hams membelah energi roh untuk
merampungkannya?
S: Ya, kemampuan [roh] ini memungkinkan pengaturan
keduanya. Dengan berada ill Bumi, aku dapat secara langsung
membantu anggota kelompokku sekaligus membantu diriku
sendiri.
Dr. N: Gagasan bahwa roh dapat membelah diri belum bisa
aku pahami dengan mudah.
S: Istilah "pembelahan" yang kamu pa kai kurang pas. Setiap
bagian dari diri kita masih merupakan satu kesatuan. Hanya
b isa kukatakan bahwa kamu h a rus pertama-tama
membiasakan diri, katena kamu menjalankan lebih dati satu
program sekaligus.
Dr. N: Jadi, efektivitasmu sebagai guru tidak betkurang
karena melakukan aktivitas ganda?
Roh yang Matang oG-o 257

Dr. N: Apakah sasaran utama dari pengajaranmll adalah


berada di Bllmi dengan tubuh fisik atau di alam roh sebagai
entitas bebas?
s:Keduanya berbeda. Pengajaranku memang bermacam-
macam, tetapi tid ak menjadi kurang efektif.

Dr. N: Tetapi kalau begitu m etode yang kamu terapkan pada


anggota kelompokmu akan berbeda-beda, tergantung
situasi?
S: Ya.

Dr. N: Berarti alam roh adalah pusat pembelajaran utama?

S: Alam roh adalah pusat evaluasi dan analisis, tetapi roh


pun perlu beristirahat.
Dr. N: Pada saat murid-muridmu tinggal di Bumi, apa
mereka tahu bahwa kamu adalah roh pembimbing mereka
dan selalu menyertai mereka?
s: (tertawa) Beberapa lebih peka dari yang lain, tetapi mereka
semua dapat merasakan pengaruhku pada satu atau lain
kesempatan.
Dr. N: Thece, sekarang kamu berada di Bumi bersamaku
sebagai perempuan. Apakah kamu juga dapat membangun
kontak dengan anggota kelompokmu?
S: Sudah kukatakan, ya.
Dr. N: Yang ingin kutanyakan, apakah mengajar dengan
contoh ini sulit saat kunjunganmu ke Bumi dewasa ini tidak
sesering dulu?
S: Kalau aku terlalu sering datang dan bekerja bersama
mereka secara langsung sebagai manusia, aku akan meng-
ganggu proses perkembangan alami mereka.
258 ?tr Journey of Souls

Dr. N: Apakah sebagai guru yang bekerja dari alam roh


dalam kondisi tanpa tubuh fisik, kamu juga menghadapi
gangguan serupa?
S: Ya ... meskipun tekniknya berbeda.
Dr. N: Untuk kontak mental?

S: Ya.
Dr. N: Aku ingin tahu lebih banyak tentang kemampuan
dati guru spiritual untuk berkontak dengan para muridnya.
Apa tepatnya yang kamu lakukan dari alam roh untuk
menghibur atau menasihati salah satu dari kesembilan
anggota kelompokmu di Bumi?
S: (tidak menjaJvab)

Dr. N: (saya membtij'uknya) Apa kamu memahami per-


tanyaanku? Bagaimana caramu menanamkan gasgasan?
S: (akhirf!Ja) Aku tidak bisa memberitahukannya padamu.

Catatan: Saya mencurigai adanya hambatan di sini, tetapi saya


tidak boleh mengeluh. Sejauh ini, Thece begitu royal dengan
informasi; demikian pula roh pembimbingnya. Saya
memutuskan untuk sejenak menghentikan sesi ini dan
merninta langsung pada Kumara. Berikut ini adalah dialog
yang pernah saya lakukan.

Dr. N: Kumara, izinkan aku untuk berbicara denganmu


melalui Thece. Tugasku di sini bertujuan baik. Dengan
mengajukan pertanyaan pada muridmu, aku ingin mem-
perluas pengetahuanku ten tang pemulihan dan membawa
orang-orang agar lebih dekat pada kuasa kreatif yang lebih
tinggi dalam diri mereka sendiri. Misiku yang lebih besar
adalah memerangi rasa takut akan kematian, dengan mena-
Roh yang Matang oe.. 259

teristik roh dan rumah spiritual mereka. Maukah kamu


membantuku dalam upaya ini?
S: (Thece mef!jaJvab dengan suara lain) Kami tahu siapa dirimu.
Dr. N: Kalau begitu, maukah kamu membantuku?

S: Kami akan bicara .. . kalau kami mau.

- -
Catatan: Perkataan ini menyadarkan saya bahwa jika saya
melintasi batasan-batasan samar dari kedua roh pembimbing
ini dengan pertanyaan yang terlalu intrusif, pertanyaan saya
tidak akan dijawab.

Dr. N: Baiklah, Thece, pad a hitungan ketiga kamu akan


merasa lebih nyaman berbicara denganku ten tang bagaimana
roh berperan sebagai roh pembimbing. Mulailah dengan
memberitahukan cara anggota kelompok di Bumi menarik
perhatianmu. Satu, dua, tiga! (sqya mef!jentikkan jari untuk
memperkuat pengaruh)
S: (setelah terciiam lama) Pertama, mereka harus menenangkan
pikiran dan membuang fokus dari lingkungan sekitar.
Dr. N: Bagaimana caranya?

S: Melalui keheningan ... menggapai ke dalam diri. .. untuk


mengikatkan diri dengan suara batin.
Dr. N: Begitukah cara untuk meminta bantuan spiritual?

S: Ya, setidaknya untukku. Mereka harus meningkatkan


kesadaran batin untuk dapat terhubung denganku dalam
pikiran inti.
Dr. N: Denganmu, atau masalah tertentu yang mengganggu
pikiran mereka?
260 (';;yo Journey of Souls

s: Mereka harus terlebih dahulu menyingkirkan apa pun yang


mengganggu pikiran, untuk bisa reseptif menerimaku. Ini
akan sulit, jika mereka tidak tenang.
Dr. N: Apakah kesembilan anggota kelompok ini memiliki
kemampuan yang setara untuk minta bantuan darimu?
s: Tidak.
Dr. N: Ojanowin-kah yang memiliki paling banyak masalah?
S: Hmm, ia adalah salah satunya.
Dr. N: Kenapa?
S: Bagiku, tidak sulit menangkap sinyal minta bantuan itu,
tetapi lain halnya dengan orang-orang di Bumi. Energi dari
pikiran yang terarah harus bisa melampaui emosi manusia.
Dr. N: Dalam struktur alam roh, bagaimana caramu me-
nyaring pesan yang berasal dari kelompokmu, di antara
miliaran roh yang juga mengirimkan sinyal minta bantuan
pada roh pembimbing masing-masing?
S: Aku langsung tahu. Semua pengawas akan tahu, karena
orang mengirimkan pola pikiran individunya sendiri.
Dr. N: Seperti kode getar di sebuah medan partikel pikiran?
S: (ferfalva) Kurasa, pola energi itu bisa kamu gambarkan
seperti itu.
Dr. N: Baiklah, lalu bagaimana caramu berkomunikasi balik
pada orang yang sedang membutuhkan bimbingan?
S: (metryen'ngat) Dengan membisikkan jawabannya ke telinga
mereka.
.'
Dr. N: (dengan ringan) Itukah yang dilakukan roh baik
terhadap pikiran yang gelisah di Bumi?
S: Tergantung ....
Roh yang Matang o<f, 261

Dr. N: Pada apa? Apakah guru-roh cenderung kurang ter-


tarik pada masalah sehari-hari manusia?
s: Kalau tidak tertarik, kami tidak akan berkomunikasi. Kami
melihat situasinya dulu. Kami tahu bahwa kehidupan itu
hanya sementara. Kami lebih ... bebas karena tanpa tubuh
fisik, kami tidak terbebani oleh emosi man usia.
Dr. N: Tapi ketika situasi memang menuntut adanya bantuan
dari roh pembimbing, apa yang kamu lakukan?
S: (dengan serius) Sebagai pengawas yang bekerja diam-diam,
kami sudah tidak asing dengan ... gejolak ... akibat
bangunnya pikiran yang gelisah. Kemudian kami menyatukan
diri dengan pikiran itu dan menyetuhnya dengan lembut.
Dr. N: Tolong jelaskan proses koneksi ini lebih lanjut.
S: (terdiam sqenak) 1ni adalah pintasan pikiran yang biasanya
bergejolak daripada tenang, dari orang yang sedang tertekan.
Awalnya aku canggung dan belum memiliki kemampuan
seperti Kumara. Orang harus masuk dengan lembut. ..
menantikan suasana yang paling reseptif.
Dr. N: Bagaimana mungkin pengawas bisa canggung, kamu
toh sudah memiliki ribuan tahun pengalaman?
S: Tidak semua komunikator itu sarna. Pengawas pun
memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Jika salah satu
anggota kelompok terjebak dalam krisis-sakit fisik, sedih,
khawatir, marah-mereka mengirimkan begitu banyak energi
negatif yang tak terkendali, yang menjadi sinyal bagiku tetapi
malah menguras energi mereka. 1nilah tantangan pengawas,
yaitu mengetahui kapan dan bagaimana berkomunikasi. Saat
orang menghendaki penghiburan sesegera mungkin, mereka
mungkin tidak sedang berada dalam kondisi yang tepat untuk
berefleksi.
262 ?,yo Journey of Souls

Dr. N: Hmm, dalam konteks kemampuan, tolongceritakan


bagaimana kecanggunganmu sebagai roh pembimbing yang
sudah 'berpengalaman.
s: Aku ingin bergegas membantu tanpa mengatur pola-pola
pikiran yang tadi kita biearakan. Orang bisa begitu bebal.
Misainya, kamu tidak bisa berkomunikasi dengan mereka
ketika mereka sedang sangat berduka. Ada jarak an tara
dirimu dan sesosok pikiran yang sedang kaeau, manakala
perhatian teralih dan energi pikiran tereerai berai.
Dr. N: Apakah kesembilan anggota kelompokmu dapat
merasakan kehadiranmu dalam pikiran mereka, menyusul
permintaan bantuan mereka padamu?
S: Pengawas tidak diharapkan untuk mengusik. lni seperti
kopling Iembut. Aku menanamkan gagasan-yang mereka
anggap inspirasi-untuk meneoba memberi mereka pera-
saan damai.
Dr. N: Apa yang menurutmu paling menyuIitkan dalam
komunikasi dengan orang-orang di Bumi?
S: Rasa takut.
Dr. N: Bisa tolong dijelaskan?
S: Aku harus berhati-hati untuk tidak mengacau~an orang-
orangku, dengan membuat kehidupan mereka menjadi
terlalu mudah ... atau membuat mereka sanggup mengatasi
persoalaq tanpa terjun ke dalamnya. Mereka hanya akan Iebm
menderita jika sesosok pengawas turun tangan terlalu eepat.
Kumara adalah ahlinya.
Dr. N: Apakah ia yang paling utama bertanggung jawab
atas dirimu dan kelompokmu?
S: Ya, kami selalu berada di bawah pengaruhnya.
Dr. N: Kamu pernah melihat anggota kelompok kerabatmu
Roh yang Matang -e.. 263

satu tingkat denganmu, yang bisa kamu ajak bicara ten tang
berbagai metode pengajaran.
S: Oh, maksudmu dengan mereka yang berkembang
bersamaku di sini?
Dr. N: Ya.

s: Ya ... ada tiga.


Dr. N: Apa mereka memimpin kelompok masing-masing?
S:Ya.
Dr. N: Apakah para roh yang matang ini bertanggung jawab
atas jumlah roh yang sarna dengan jumlah roh yang kamu
pimpin?
S: Eh ... ya, kecuali Wa-roo. Kelompoknya dua kali lipat
lebih besar dati kelompokku. Ia memang bagus. Sebuah
kelompok lain dimasukkan dalam beban kerjanya.
Dr. N: Berapa banyak entitas superior yang menjadi temp at
berpaling bagi kalian para pimpinan kelompok, untuk
mendapatkan saran dan arahan?
S: Satu. Kami semua pergi pada Kumara untuk bertukar
hasil pengamatan dan mencari cara peningkatan.
Dr. N: Berapa banyak roh seperti dirimu dan Wa-roo, yang
Kumara bimbing?
S: Oh ... aku tidak tahu ....

Dr. N: Coba berikan angka kira-kiranya saja.

S: esetdah bereflekst) Paling sedikit 50, mungkin lebih.

Informasi lebih lanjut seputar aktivitas Kumata tidak membuahkan


hasil, jadi saya beralih ke latihan penciptaan oleh Thece.
Pengalamannya [yang telah saya rangkum] membawa kita sedikit
lebih jauh daripada latihan yang dipapatkan oleh Nenthum pada
264 fi>. Journey of Souls

bab terdahulu. Vntuk pembaca dengan latar belakang sains, periu


saya tekankan bahwa ketika subjek me1aporkan tentang penciptaan,
kerangka referensinya tidak sepenuhnya beriandaskan pada sains
Bumi. Saya harus membuat interpretasi yang paling baik dari
informasi yang diberikan.

Dr. N: Kurikulum bagi roh tampaknya sangat beragam,


Thece. Aim ingin membahas salah satu aspek lain dari
Iatihanmu. Apakah energimu mengambil unsur cahaya,
panas, dan gerakan dalam penciptaan kehidupan itu?
S: (terktJuf) Eh ... ternyata kamu tahu tentang itu ....

Dr. N: Apa lagi yang bisa kamu ceritakan padaku?

S: Bahwa aku sudah tak asing lagi dengan itu.

Dr. N: Aku tidak mau membicarakan apa pun yang akan


membuatmu merasa tidak nyaman, tetapi aku akan meng-
hargai konfirmasimu atas efek biologis terhadap aktivitas
roh.
S: (ragu) Oh ... kurasa tidak ....
Dr. N: (sqya langsung memoton~ Penciptaan apa yang akhir-
akhir kamu Iakukan, yang membuat Kumara bangga pada-
lUU.

S: (tanpa resistensl) Aim pandai dengan ikan.


Dr. N: (sqya me1!Jambut dengan kalimat hiperbola agar ia terus
herhicara) Oh, jadi kamu bisa menciptakan ikan utuh dengan
energi mentalmu?
S: (kesa~ ... kamu bercanda, ya?
Dr. N: Kalau begitu, dari bagian mana kamu mulai?

S: Tentu saja dari embrio. Kukira kamu sudah tahu ....


Dr. N: Hanya konfirmasi. Kapan kamu akan siap
menciotakan mamalia?
Roh yang Matang oG\ 265

s: (tidak ada jawaban)


Dr. N: Ayolah, Theee, kalau kamu bersikap ko operatif
selama beberapa menit lagi saja, aim janji tidak akan berlama-
lama membiearakan topik ini. Setuju?
s: (terdiam sr:jenak) Kita lihat saja nanti ....
Dr. N: Oke, untuk klarifikasi dasar, eeritakan padaku apa
yang sesungguhnya kamu lakukan dengan energimu untuk
m embangun kehidupan hingga tahap ikan.
S: (dengan segan) Kami memberikan instruksi pada ... berbagai
organisme . . . di lingkungan sekitar.
Dr. N: Dalam latihan ini, kamu melakukannya di satu atau
banyak planet?
S: Lebih dari satu. (tidak mau memperjelas selai1l hanya
mengatakan bahlva planetplanet ini "sejenis dengan Bumi')
Dr. N: Apa lingkungan tempatmu bekerja saat ini?

S: Samudra.
Dr. N: Dengan makhluk laut sederhana seperti alga dan
plankton?
S: Sewaktu aim mulai.
Dr. N: Maksudmu, sebelum kamu meneiptakan embrio
ikan?
S: Ya.
Dr. N: Kalau begitu, kapan roh mulai menciptakan bentuk-
bentuk kehidupan; mereka mulai dengan mikroorganisme?
S: . .. sel keeil, ya, dan ini pun sulit sekali dipelajari.

Dr. N: Mengapa?

S: Sel-sel kehidupan ... energi kami tidak akan mampu,


keeuali kami dapat mengarahkannya untuk ... mengubah
266 fI>o Journey of Souls

Dr. N: Kalau bcgitu kamu sungguh-sungguh menghasilkan


senyawa kimia dengan mencampur unsur-unsur molekuler
kehidupan yang sederhana, menggunakan aliran energimu?
s: (mengangguk)
Dr. N: Bisa dijelaskan lebih lanjut?

S: Tidak. Saya tidak bisa

Dr. N: Aku akan mencoba merangkumnya, dan tolong


beritahu aku jika ada yang salah. Roh yang dapat sungguh-
sungguh menciptakan makhluk hidup pasti dapat membelah
sel dan memberikan perintah DNA, dan kamu melakukan
hal ini dengan mengirimkan partikel-partikel energi ke dalam
protoplasma?
S: Va, kami harus belajar melakukannya-menyesuaikannya
dengan energi sebuah Matahari (baca: bintang).
Dr. N: Mengapa?

S: Karena tiap-tiap Matahari menghasilkan efek energi yang


berbeda-beda pada planet eli sekitarnya.
Dr. N: Kalau begitu, kenapa kamu mengusik apa yang Mata-
hari akan lakukan secara alami dengan energinya sendiri
terhadap sebuah planet?
S: 1tu bukan usikan. Kami mempelajari berbagai struktur
baru ... mutasi ... untuk melihat apakah ada hasilnya. Kami
mengatur agar substansi-substansi dapat digunakan paling
efektif dengan Matahari yang berbeda-beda.
Dr. N: Ketika suatu spesies makhluk hidup ber-evolusi di
sebuah planet, apakah lingkungannya memang disiapkan
untuk seleksi dan adaptasi, ataukah roh-pikiran cerdas akan
bermain-main dengan apa yang terjaeli?
S: (m engbindar) Biasanya, planet yang ramah terhadap
makhluk hid up diawasi oleh para roh, dan apa yang kami
Roh yang Matang..j', 267

Dr. N: Bagaimana roh dapat mengawasi dan memengaruhi


pertumbuhan biologis, yang jutaan tahun ber-evolusi di
sebuah dunia primitif.
s: Waktu yang kami gunakan bukanlah waktu Bumi. Kami
menggunakannya untuk melakukan eksperimen.
Dr. N: Apakah secara pribadi kalian menciptakan semua
Matahari eli alam semesta?
S: Matahari betskala penuh? Oh, tidak, aku tidak mampu .. .
karena untuk itu dibutuhkan energi dati banyak roh. Yang
kuciptakan hanya berskala kecil.
Dr. N: Apa yang kamu ciptakan?
S: Ah ... sekumpulan mated terkonsentrasi tinggi ... yang
dipanaskan.
Dr. N: Tetapi, seperti apa hasilnya setelah kamu menye-
lesaikannya?
S: Tata surya kecil.
Dr. N: Apakah Matahari dan planet-planet miniaturmu ini
seukuran batu, bangunan, atau Bulan-apa yang sebenarnya
sedang kita bicarakan?
S: (tertalva) Matahariku seukuran bola basket, sedangkan
planet-planetnya seukuran kelereng ... baru itu yang bisa
kulakukan.
Dr. N: Kenapa kamu melakukannya dalam skala kedl?
S: Untuk latihan, agar aku bisa menciptakan Matahari yang
lebih besar. Setelah cukup dikompresi, atom-atom meledak
dan memadat, tetapi aku tidak bisa melakukan hal besar apa
pun sendirian.
Dr. N: Apa maksudmu?
S: Kami harus belajar bekerja sama menggabungkan energi
., " 1 '1 , "
268 i'C7- Journey of Souls

Dr. N: Hmm, si3pa yane- menciptakan ledakan termonuklir


penuh, yang menghasilkan alam semesta fisik dan ruang
angkasa itu sendiri?
s: Sang Sumber ... energj yang terkonsentrasi dari para Tua-
tua.
Dr. N: Oh, jadi Sang Sumber turun tangan?

S: Kurasa begitu.

Dr. N: Mengapa energimu masih mati-matian belajar


menciptakan materi alam semesta dan makhluk rudup yang
lebih rumit, sedangkan Kumara dan para entitas di atasnya
sudah ahli dalam hal itu?
S: Kami diharapkan untuk bergabung dengan mereka,
sepetti halnya meteka pun ingin menyatukan energi cerdas
mereka dengan para Tua-tua.

Pettanyaan seputar penciptaan selalu disertai oleh isu Kausa


Pettama. Apakah ledakan massa luar angkasa yang menghasilkan
kelarutan semua bintang dan planet merupakan peristiwa alami,
ataukah ditancang oleh suatu kuasa cerdas? Sewaktu menyimak
informasi dati subjek seperti Thece, saya bertanya pada diri sendiri
mengapa roh akan mempraktikkan teaksi berantai dari materi
enetgi dalam wujud model berskala kecil, jika mereka memang
tidak berniat untuk menciptakan objek luar angkasa yang lebih
besat. Saya sarna sekali belum pernah menjumpai subjek dari
TiIlgkat VI ke atas untuk mencaritahu lebih lanjut tentang kU3sa
penciptaan yang meteka miliki. Tampaknya jika roh membuat
kemajuan, maka para entitas di tingkat ini dapat diharapkan untuk
melibatkan diri dalam kelaruran planet-planet dan perkembangan
beragam bentuk kehidupan dengan kecerdasan yang lebih tinggi
untuk digunakan oleh roh.
Setelah memikirkan alas an roh yang kurang dari sempurna
diasosiasikan dengan penciptaan, saya tiba pada kesimpulan berikut
Roh yang Matang o@ 269

bentuk-bentuk kehidupan cerdas yang lebih rendah, untuk


mengembangkan diri. Prinsip iill juga bisa diterapkan pada alasan
mengapa roh ber-inkarnasi dalam tubuh fisik. Thece menyatakan
bahwa Kecerdasan Mahatinggi yang ia sebut sebagai Sang Sumber
adalah sekelompok pencipta (Tua-tua) yang menyatukan energi
mereka untuk menciptakan alam semesta. Pikiran ini telah
dinyatakan pada saya secara berbeda-beda oleh subjek lain, ketika
mereka menjelaskan kekuatan terpadu dari para roh tua yang tidak
lagi bereinkarnasi.
Konsep iill tidak baru. Misalnya, gagasan bahwa kita tidak
hanya memiliki satu tuhan adalah filosofi sekte Jaiillsme di India.
Kaum Jain percaya bahwa roh -roh yang sepenuhnya sempurna,
yang disebut Siddha, adalah sekelompok pencipta alam semesta.
Roh -roh iill sudah sepenuhnya terbebas dari transmigrasi lanjutan.
Di bawah mereka ada roh Arhat, yaitu roh yang matang dan masih
ber-inkarnasi bersama tiga roh yang lebih rendah tingkatnya. Bagi
kaum Jain, realitas tidak diciptakan dan bersifat kekal. Dengan
demikian, para Siddha tidak membutuhkan pencipta. Sebagian
besar filosofi Timur menyangkal keyakinan Jainisme yang
menyatakan bahwa sebuah dewan para sutradara ilahi diciptakan
oleh sesosok pimpinan. Kesimpulan ini pun lebih dapat diterima
dalam benak orang Barat
Bersama subjek tertentu, tidak mustahil untuk memburu
beragam topic dalam waktu singkat. Sebelumnya, Thece telah
secara tidak langsung merujuk adanya entitas cerdas di planet lain,
ketika ia berbicara mengenai Iatihan kosmik roh. Hal ini
menghadirkan aspek lain ten tang kehidupan roh, yang mungkin
masih sukar diterima oleh sebagian dari kita. Segelintir subjek,
biasanya para roh yang matang, dapat mengingat kehidupan mereka
sebagai entitas cerdas nonmanusia di planet lain. Ingatan mereka
tentang suasana, detail fisik, dan lokasi dari kehidupan cenderung
temporer dan samar. Saya ingin tahu apakah Thece pernah memiliki
pengalaman serupa, sehingga saya mengajukan berbagai pertanyaan
berikut iill selama beberapa meillt untuk melihat hasilnya.
270 00 Journey of Souls

Dr. N: Tadi kamu menyebutkan tentang alam fisik selain


Bumi, yang bisa dihuru oleh roh.
S: (ragt!) Ya ....
Dr. N: (dengall santaz) Kuasumsikan bahwa sebagian dari
planet-planet ini dihuni oleh makhluk ccrdas yang tubuh
fisiknya dapat digunakan oleh roh yang ingin ber-inkarnasi.
S: Benar, ada banyak "sekolah".
Dr. N: Kamu pernah berbicara dengan roh lain tentang
sekolah itu?
S: (terdiam lama) Aku tidak perlu melakukannya. Aim tak
tertarik pada mereka - pada sekolah itu.
Dr. N: Mungkin kamu bisa memberiku sedikit gambaran
tentang sekolah itu?
S: Oh, beberapa adalah ... sekolah analitis. Sedangkan yang
lain pada dasarnya adalah planet mentaL .. tempat yang
sederhana ....
Dr. N: Menurutmu, bagaimana perbandingannya dengan
sekolah Bumi?
s: Sekolah Bumi masih belum aman. Sekolah ini penuh
dengan kemarahan banyak orang karena merasa elikuasai dan
kebencian di antara para pemimpinnya. Ada begitu banyak
rasa takut yang harus diatasi. Planet iill penuh konflik karena
ada terlalu banyak keragaman eli antara terlalu banyak orang.
Planel lain memiliki populasi yang lcbih sedikit, namun
dengan harmoni yang lebih besar. Populasi Bumi telah
bertumbuh tidak sepadan dengan perkembangan mentalnya.
Dr. N: Kalau begitu, kamu lebih suka dilatih di planet lain?

S: Tidak, karena walaupun penuh dengan perselisihan dan


kekejaman, Bumi masih dihiasi gairah dan keberaruan. Aku
senang bekerja di tengah situasi krisis. Untuk menata yang
Roh yang Matang o(?., 271

kacau. Kami semua tahu bahwa Bumi adalah sekolah yang


sulit.
Dr. N: Jadi, tubuh manusia bukan tempat hunian yang
mudah bagi roh ?
s: ... ada makhlukhidup yang lebih mudah dihuo1 . . . yang
tidak banyak berkonflik satu sarna lain.
Dr. N: Hmm, bagaimana kamu tahu tentang hal ini, kecuali
roh mu pernah berada dalam tubuh makhluk hidup lain?

Setelah saya membuka topik io1 dengan tepat, Thece mulai bercerita
tentang pengalamannya menjadi makhluk terbang mungil di sebuah
planet yang hampir mati, di mana untuk bernapas saja sulit. Dari
penjelasannya, matahari planet ini tampaknya sedang memasuki
tahap nova (ledakan mahahebat sebelum sebuah bintang mati).
Bicaranya terhenti, kemudian napasnya menjadi cepat dan pendek-
pendek.
Thece bercerita bahwa ia hidup di planet inl dalam sebuah
hutan yang lembab, dengan langit malam yang begitu dipadati
bin tang sehingga tidak ada lagi temp at kosong. Inl memberi saya
kesan bahwa lokasinya berada di inti galaksi, mungkin galaksi kita.
Ia juga berkata bahwa masa hidupnya yang singkat di planet ini
dilewatkan sebagai roh yang masih sangat muda, di mana Kumara
adalah pembimbingnya. Setelah planet itu tidak dapat lagi dihunl
makhluk hidup, mereka datang ke Bumi untuk melanjutkan bekerja
bersama. Saya diberitahu bahwa ada keterkaitan an tara evolusi
mental da'ri makhluk hidup di Bumi dengan apa yang pernah ia
alami. Makhluk terbang inl mulai takut, terisolasi, dan berbahaya
untuk satu sarna lain. Selain itu, seperti halnya Bumi, aliansi keluarga
sangat penting, yang mencerminkan loyalitas dan dedikasi. Pada
saat saya akan mengakhiri rangkaian pertanyaan ini, terjadi
perkembangan lebih lanjut.
272 «r Journey of Souls

Dr. N: Menurutmu, adakah roh lain di Bumi yang pernah


menjalani kehidupan fisik eli planet yang sekarang sudah mati
ini?
s: (terdiam sejenak, lalu kehilangan kendali ucapan) Sebenarnya,
aku pernah bertemu satu di antaranya.
Dr. N: Bagaimana keadaannya?

S: (tertawa) Aku bertemu seorang pria di pesta beberapa


waktu yang lalu. Ia mengenaliku, tidak seeara fisik, tetapi
dengan pikiran. Perjumpaan yang aneh. Aku kehilangan
keseimbanan saat ia menghampiriku dan meraih tanganku.
Kupikir ia agak keras kepala saat ia mengaku mengenalku.
Dr. N: Lalu apa yang terjadi?

S: (dengan lembut) Aku syok, yang tidak biasanya terjadi


padaku. Aku tahu ada sesuatu eli antara kami. Taelinya kupikir
itu seksual. Sekarang aku sudah melihat semuanya dengan
jelas. Ia adalah ... Ikak (nama ini diueapkan dengan suara
dari bagian belakang tenggorokan). la berkata bahwa kami
pernah bersama di sebuah tempat yang sangat jauh, dan
bahwa ada beberapa lainnya yang juga berada di sini.
Dr. N: Apakah ia berbieara banyak tentang mereka?

S: (dengan lamat-Iama~ Tidak . .. kurasa . .. akulah yang hams


mengenali mereka.
Dr. N: Apakah Ikak mengatakan hal lain ten tang hubungan
fisik kalian di planet itu?
S: Tidak. la melihat bahwa aku kebingungan. Bagaimanapun,
aku tidak tahu ia sedang bieara apa.
Dr. N: Bagaimana ia bisa seeara sadar tahu tentang planet
itu, padahal kamu tidak?
S: (binguniJ la . .. lebih matang dariku ... ia mengenal Kumara.
(kemudian lebih berbicara pada din'nya sendiri daripada pada sqya)
Roh yang Matang oG.. 273

Dr. N: Kenapa kamu tidak tuntas bercerita tentang dirinya


di pesta itu?
s: (ferfaula lagl) Kupikir ia hanya mencoba menggodaku.
Rasanya aneh, karena aku seperti ditarik ke arahnya. Ia bilang
aku sangat menarik; ini tidak lazim dikatakan oleh pria
padaku. Ada kilasan-kilasan dalam pikiranku bahwa kami
pernah bersama ... seperti kilasan mimpi.
Dr. N: Bagaimana akhir dari percakapanmu dengan pria
• . ;>
101.

s: Ia melihat rasa kurang nyamanku. Kurasa ia berpendapat


bahwa jalan terbaik adalah menghindari kontak lebih lanjut,
karen a aku belum pernah bertemu dengannya sesudah
kehidupan di planet itu. Walaupun begitu, aku masih
memikirkannya, dan mungkin kami akan berjumpa lagi.

Saya percaya roh benar-benar melintasi waktu dan ruang untuk


dapat saling bertemu. Baru-baru ini, saya bertemu dua subjek yang
saling berteman baik dan datang bersamaan untuk menjalani
regresi. Mereka tidak hanya menjadi pasangan roh dalam banyak
kehidupan lamp au di Bumi, tetapi juga berpasangan sebagai
makhluk cerdas mirip ikan di sebuah planet air yang indah.
Keduanya masih ingat akan perasaan gembira saat berenang di
dalam air dan muncul ke permukaan, "mengintip". Tak seorang
pun subjek yang ingat banyak ten tang planet itu atau apa yang
terjadi pada ras makhluk laut tersebut. Mungkin mereka merupakan
bagian dari percobaan Bumi yang gagal, jauh sebelum mamalia
darat berkembang menjadi spesies yang paling menjanjikan di Bumi
bagi roh. Saya rasa planet itu bukan Bumi, karena beberapa subjek
lain juga menceritakan kehidupan di suatu lingkungan air yang
menurut mereka tidak bertempat di Bumi. Salah satu subjek
berkata, "Planet airku sangat hangat dan jernih karen a kami
memiliki tiga matahari. Tidak adanya kegelapan di bawah air terasa
nyaman dan memudahkan oembanQUnan rumah kami." S::JV::J sf'rinp-
274 ft,> Journey of Souls

kali bertanya-tanya apakah mimpi malam kita tentang terbang,


bernapas di air, dan semua aktivitas fisik nonmanusia berkaitan
dengan pengalaman fisik kita yang terdahulu di lingkungan lain.
Pad a masa awal studi saya mengenai roh, saya setengah
berharap bahwa subjek yang dapat mengingat kehidupan lamp au
di planet lain akan berkata bahwa mereka menghuni galaksi kita
dan di tata surya kita. Asumsi ini memang naif. Bumi berada di
salah satu area tipis dari Galaksi Bima Sakti yang hanya memiliki
delapan bintang dengan jarak 10 tahun cahaya dari matahari kita.
Kita tahu bahwa galaksi kita saja memiliki lebih dari 200 miliar
bin tang di dalam sebuah alam semesta, yang dewasa ini diperkirakan
memiliki 100 miliar galaksi. Semua planet di sekitar matahari-
matahari yang dapat mendukung kehidupan selalu memacu
imajinasi kita. Mari kita pikirkan, kalau saja satu bagian kedl dari
1% bin tang di galaksi kita memiliki planet yang dihuni makhluk
cerdas yang berguna bagi roh, maka jumlahnya masih terhitung
jutaan.
Dari informasi yang saya kumpulkan dari para subjek yang
bersedia dan mampu mendiskusikan tugas-tugas awalnya, roh
ternyata dikirimkan ke planet mana pun yang didiami oleh bentuk-
bentuk kehidupan cerdas. Dari semua bintang yang kita kenaI pada
saat ini, hanya 4% yang mirip dengan Matahari. Tampaknya hal
ini tidak berarti apa-apa bagi roh. Inkarnasi mereka tidak terkait
dengan planet mirip-Bumi atau dengan binatang darat cerdas
berkaki dua. Roh yang pernah hidup di planet lain memberitahu
saya bahwa mereka menyukai planet-planet tertentu dan kembali
ke tempat [yang seperti Bumi] itu secara teratur untuk berganti
kehidupan. Sedikit saja subjek saya yang masih ingat akan detail
spesifik tentang kehidupan di planet lain. Hal ini boleh jadi
dikarenakan oleh minimnya pengalaman, kendali ingatan, atau
hambatan yang dipasang oleh roh pembimbing untuk menghindari
kegelisahan yang muncul dari kilas balik ingatan tentang tubuh
fisik non-Bumi.
Subjek yang dapat membicarakan pengalaman mereka di
Roh yang Matang -<J, 275

roh sering ditempatkan dalam tubuh makhluk hidup yang


kecetdasannya lebih rendah daripada manusia (tidak seperti kasus
Thece). Bagaimanapun, begitu menghuni tubuh manusia, roh tidak
akan kembali menghuni tubuh makhluk yang kecetdasannya lebih
rendah itu. Walaupun begitu, perbedaan fisik dapat sangat kontras
dan perjalanan dati Bumi tidak bisa dibilang menyenangkan. Salah
seorang subjek tingkat menengah menyatakannya demikian,
"Setelah menjalani beberapa masa kehidupan sebagai manusia, aku
memberitahu roh pembimbingku bahwa aim perlu berpisah dulu
dari Bumi ke sebuah lingkungan lain. Ia memperingatk~nku. 'Kamu
mungkin takkan menyukai perubahan ini karena kamu sudah begitu
terbiasa dengan karakteristik pikitan dan tubuh manusia.'" Subjek
bersikeras hingga kemudian diberi kehidupan yang ia inginkan di
"sebuah planet pastel berpopulasi sempit namun padat. Meteka
termasuk komunitas cerdas, namun murung, dengan wajah seputih
kapur yang tidak pernah tersenyum. Tanpa tawa dan fleksibilitas
fisik seperti manusia, aku menjadi kurang selaras dan tid ak
membuat banyak kemajuan." Tugas ini pasti tergolong sulit bagi
subjek, karen a humor dan tawa itu ibarat sifat dati kehidupan roh
di alam roh.
Saya sudah mendekati fase terakhit dari sesi saya bersama
Kasus 23. Saya perlu menerapkan teknik pengendapan tambahan
karena saya ingin Thece masuk ke dalam ceruk tertinggi dari pikiran
atas sadarnya, untuk membahas ruang-waktu dan Sang Sumber
dengan saya.

Dr. N: Thece, kita sudah sampai di penghujung waktu


kebersamaan kita, dan aku ingin kamu mengalihkan pikir-
anmu kembali pada Sang Sumber-Sang Pencipta. (terdiam
so/enak) Apakah kamu mau membantuku?
S:Ya.
Dr. N: Tadi kamu mengatakan bahwa sasatan utama bagi
roh adalah mencari penyatuan dengan sumber energi kreatif
276 00 Journey of Souls

s: ... tindak penyatuan, ya.


Dr. N: Beritahu aku, apakah Sang Sumber berdiam di suatu
ruang inti khusus di alam roh?
S: Sang Sumber adalah alam roh.
Dr. N: Kalau begitu mengapa roh berupaya meraih inti dari
kehidupan spiritual?
S: Saat kami muda, kami merasakan adanya kuasa di sekitar
kami di mana pun; walaupun begitu kami merasa ... berada
di pinggirannya. Seiring dengan kami beranjak rna tang,
lahirlah kesadaran akan adanya suatu kuasa terpusat,
walaupun perasaan kami masih sarna dengan sebelumnya.
Dr. N: Walaupun kamu menyebutnya tempat para Tua-tua.
S: Ya, mereka adalah bagian dari kuasa terpusat Sang Sumber,
yang menopang kami para roh.
Dr. N: Hmm, menyatukan kekuatan sebagai sumber energi
tunggal; tolong gambarkan Sang Pencipta dengan kata-kata
manusia.
S: Sebagai entitas tertinggi tanpa ego, yang penyatuan
denganNya kita perjuangkan.
Dr. N: Jika Sang Sumber identik dengan alam roh, apa
perbedaan antara tempat mental ini dengan alam semesta
fisik yang berisi bintang, planet, dan makhluk hidup?
S: Alam semesta bisa diciptakan-tempat untuk hidup dan
mati-untuk kepentingan Sang Sumber. Tempat para
roh ... adalah Sang Sumber.
Dr. N: Sepertinya kita hidup di sebuah alam semesta yang
terus m embesar, tetapi bisa mengecillagi sampai akhirnya
mati. Karena kita hidup di suatu ruang yang memiliki
batasan-batasan waktu, bagaimana alam roh itu sendiri dapat
tidak mengenal adanya waktu?
Roh yang Matang <>G'. 277

s:Karena di sini, kita hidup di zona nonruang yang tidak


mengenal adanya waktu ... kecuali di zona-zona tertentu.
Dr. N: Tolong jelaskan tentang zona-zona ini.

S: Zona-zona ini adalah .. . pintu-pintu yang saling berhu-


bungan ... gerbang mas uk kita menuju alam semesta wak tu
yang bersifat fisik.
Dr. N: Hmm, jika alam roh bersifat nondimensional, realitas
seperti apa yang ada di sana?
S: Kondisi realitas yang konstan, berkebalikan dengan realitas
yang silih berganti di alam dimensional, yang bersifat rnateri
dan terus berubah.
Dr. N: Apakah masa lampau, masa kini, dan masa depan
berpengaruh pada roh di alam roh?
S: Hanya sebagai alat bantu untuk memahami pergantian
tubuh fisik. Di sini ... yang ada adalah ... ketiadaan peru-
bahan ... bagi sebagian dari kita yang tidak melintasi "ambang
pintu" menuju ala"m semesta substansi dan waktu.

Catatan: Penerapan masif dari "ambang pintu" waktu yang


digunakan oleh para roh akan dijelaskan pada bab berikutnya.

Dr. N: Kamu mengucapkan istilah alam semesta dalam


bentuk jamak (universes). Apakah dalam alam-alam semesta
fisik ini terdapat alam semesta yang berisi Bumi?
S: (dengan ragtt) Terdapat. .. realitas yang berbeda-beda, yang
sesuai dengan Sang Sumber.
Dr. N: Maksudmu, roh dapat memasuki ruang-ruang yang
berisi realitas berlainan dati ambang pintu spiritual?
S: (mengangguk) Ya, mereka dapat-dan sungguh me -
b k-11 k-" nnu"
278 00 Journey of Souls

Sebelum menutl.lp sesi bersama subjek yang sudah sangat matang


ini, perlu saya tambahkan bahwa sebagian besar orang yang
terhipnosis-dalam mampu melihat menembus realitas ruang tiga
dimensi Bumi, memasuki realitas lain yang tidak mengenal waktu.
Dalam pikiran bawah sadarnya, subjek mengalami honologi waktu
perihal kehidupan lampau dan kehidupan sekarang, yang
menampilkan apa yang mereka saksikan di alam sadar. Terjadi
perubahan saat saya membimbing mereka memasuki pikiran atas
sadar dan alam roh. Di sini, mereka memandang kesekarangan waktu
sebagai satu unit homogen dari mas a lampau, mas a sekarang, dan
mas a mendatang. Detik di alam roh tampaknya setara dengan tahun
di Bumi. Ketika sesi berakhir, subjek sering menyatakan
keterkejutannya bahwa ternyata, waktu di alam roh itu menyatu.
Mekanika kuantum adalah salah satu cabang fisika modern
yang mempelajari semua gerakan subatomik dalam kaitannya
dengan tingkat-tingkat energi elektromagnetik, di mana semua
unsur kehidupan dianggap bersifat non solid dan eksis dalam sebuah
medan terunifikasi. Melampaui hukum gravitasinya Newton, unsur-
unsur dari tindakan yang didasarkan pada waktu juga dianggap
disatukan oleh frekuensi gelombang cahaya dan energi kinetik.
Sejak saya menyatakan bahwa roh benar-benar merasakan
perjalanan waktu secara kronologis di alam roh, apakah hal ini
bertentangan dengan konsep menyatunya masa lamp au, masa
sekarang, dan mas a mendatang? Tidak. Hasil penelitian saya
mengindikasikan bahwa ilusi dari progresi waktu memang
diciptakan dan diperuntukkan bagi roh yang datang ke dan dari
dimensi fisik (yang telah terbiasa dengan respons hiologis semisal
penuaan), sehingga mereka dapat lebih mudah meraih
perkembangan. Dengan demikian, masuk akal bagi saya ketika
fisikawan kuantum berhipotesis bahwa waktu, hanyalah sebuah
ekspresi perubahan daripada terdiri mutIak dari tiga fase.
Saat subjek membicarakan perjalanannya pada gads
melengkung sebagai roh, saya teringat pada teori ruang-waktunya
para astrofisikawan yang percaya bahwa cahaya dan gerakan adalah
Roh yang Matang -e.. 279

titik asal. Mereka berpendapat bahwa jika ruang dilengkungkan


cukup kuat, maka waktu akan berhenti. Sungguh, saat
mendengarkan subjek berbicara tentang zona waktu dan lorong
menuju dimensi lain, saya terpikir akan kesamaannya ~engan
berbagai teori astronomi modern seputar ruang fisik yang dibetot
atau dipelintir menjadi cincin-cincin kosmik, yang menghasilkan
"mulut" ruang hiper dan lubang hitam yang mengarah ke luar alam
semesta tiga dimensi . Mungkin konsep ruang-waktu dalam ilmu
astrofisika dan metafisika tidak jauh terpaut.
Saya pernah berkata pada para subjek bahwa apabila alam
roh tampak bundar di mata mereka, dan sepertinya melengkung
saat mereka melakukan perjalanan cepat sebagai roh, hal ini
mungkin mengindikasikan sebentuk ruang bundar yang terbatas.
Mereka menyangkal gagasan adanya batasan dimensional apa pun,
tetapi tidak banyak memberikan informasi kecuali yang berupa
kiasan . Kasus 23 berkata bahwa alam roh itu sendiri adalah sumber
penciptaan. Sebagian subjek menyebut tempat ini sebagai jantung
atau napas Tuhan. Kasus 22 mendefinisikan ruang roh-roh ini
seperti "kain", dan beberapa subjek menyatakan bahwa alam roh
memiliki karakteristik seperti "lipatan kain tak bercela yang terkibar
berdesir". Terkadang mereka mer.asakan efek dari gerakan
"bergelombang" dari energi cahaya yang selama ini digambarkan
sebagai "geloplbang (atau cincin) yang bergulung-gulung keluar
dari sebuah kolam air yang beriak". Biasanya, kondisi geografis
ruang roh memiliki suatu konsistensi yang datar dan terbuka di
mata subjek yang berada di alam atas sadar, tanpa memperlihatkan
adanya tanda-tanda gravitasi, suhu, tekanan, materi, atau sebuah
"mesin absen" yang berkaitan dengan alam semesta fisik yang
penuh kekacauan. Bagaimanapun, saat saya mencoba mengarak-
terisasi keseluruhan alam roh sebagai sebuah ruang kosong (void),
subjek dalam trans menolak pernyataan ini.
Walaupun para subjek tidak dapat sepenuhnya menjelaskan
tempat di mana roh mereka tinggal, mereka semua kelepasan bicara
tentang realitas mutlaknya di mata mereka. Subjek dalam trans
280 IV<> Journey of Souls

semesta fisik kita. Walaupun begitu, mereka menggambarkan


substansi spiritual sebagai ringan atau berat, tebal atau tipis, dan
besar atau kedl, saat membandingkan pengalaman sebagai roh
dengan kehidupan di Bumi.
Meskipun realitas mutlak alam roh tampak sama di dalam
pikiran para subjek terhipnosis, tidak begitu halnya dengan
pernyataan mereka tentang dimensi fisik yang lain. Saya menda-
patkan firasat bahwa alam-alam semesta di luar alam semesta kita
didptakan dengan tujuan untuk menyediakan lingkungan yang
coeok bagi perkembangan roh, dengan berjems makhluk hidup
yang tidak dapat kita bayangkan. Salah seorang subjek yang matang
memberitahu saya bahwa ia pernah menjalani beberapa kali mas a
kehidupan di sejumlah planet dalam eksistensinya yang panjang,
tanpa pernah membelah roh nya lebih dari dua sekaligus. Beberapa
kehidupan yang matang hanya berlangsung dalam hitungan bulan
di Bumi, karen a kondisi lokal keplanetan dan pendeknya rentang
hidup dari rnakhluk hidup yang dominan itu. Saat berbieara tentang
sebuah "planet nirwana", yang dihum oleh beberapa orang dan
merupakan versi yang lebih tenang dan sederhana daripada Burni,
ia menambahkan bahwa planet im tidak jauh dari Bumi. "Oh,"
potong saya, "kalau begitu apakah planet ini hanya berjarak
beberapa tahun eahaya dari Bumi?" Ia dengan sabar menjelaskan
bahwa planet im tidak berada di alam semesta kita, namun lebih
de kat ke Bumi daripada planet-planet lain di dalam galaksi kita
sendiri.
Penting bagi pembaea untuk memahami bahwa ketika
seseorang mengingat kehidupannya di planet lain, mereka
tampaknya tidak terikat oleh batasan-batasan dimensional dari alam
semesta kita. Saat roh melakukan perjalanan antargalaksi atau
antardimensi, mereka mengalkulasi perjalanan itu berdasarkan
waktu yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan melalui efek
lorong dari alam roh. Ukuran area ruang yang digunakan dan posisi
relatif planet satu sama lain, juga dianggap penting. Setelah
menyimak pernyataan ten tang realitas dimensi ganda dari sebagian
Roh yang Matang -<f, 281

bermuaranya semua arus dimensional ini di sungai besar alam roh.


Jika saya dapat melepas realitas alternatif satu demi satu di pikiran
subjek, itu seperti mengupas lapis an-lapis an bawang hingga tersisa
intinya.
Saya telah mengajukan pertanyaan dalam waktu yang cukup
lama pada Thece, dan saya dapat melihat bahwa ia semakin lelah.
Sedikit saja subjek yang dapat mempertahankan tingkat reseptif
spiritualnya dalam waktu lama. Saya memutuskan untuk mengakhiri
sesi dengan beberapa pertanyaan tentang asal-muasal dari seluruh
penciptaan.

Dr. N: Thece, aku ingin bertanya lebih banyak ten tang Sang
Sumber. Kamu sudah lama sekali hidup sebagai roh, jadi
bagaimana caramu melihat dirimu sendiri sehubunan dalam
hal keesqan penciptaan yang pernah kamu nyatakan
sebelumnya padaku?
s: (terdiam lama) Dengan sensasi gerakan. Pa'da awalnya,
terjadi migrasi energi roh ... keluar dari Sang Sun;ber.
Sesudahnya, kehidupan kami dijalani dengan bergerak masuk
kembali ... menuju penyatuan.
Dr. N: Kamu membuat proses ini terlihat seolah sebuah
organisme hidup sedang membesar dan mengecil.
s: ...terjadi
suatu gerakan ke luar yang eksplosif. .. lalu
kembali bergerak masuk ... ya, Sang Sumber memang
berdenyut.
Dr. N: Kamu bergerak ke arah pusat dari sumber energi
ini?
s: Sebenarnya bukan pus at. Sang Sumber melingkupi kita
seakan kita ... berada di dalam jantung yang sedang berde-
nyut.
Dr. N: Tetapi, tadi kamu berkata bahwa kamu bergerak
kembali ke titik asal, saat rohmu semakin berkembang dalam
282 i'i:;P Journey of Souls

s:Ya, saat aku terlontar ke luar, aku masih seorang anak.


Sekarang aku sedang ditarik kemba/i seiring dengan ber-
akhirnya masa remajaku.
Dr. N: Kembali ke mana?
s: Lebih jauh ke dalam Sang Sumber.

Dr. N: Mungkin kamu bisa menggambarkan sumber energi


ini dengan warna-warna, untuk menjelaskan ten tang gerakan
roh dan jangkauan penciptaan.
s: (mendesah) Ibaratnya, roh adalah bagian dari suatu ledakan
elektrik mahadahsyat yang menghasilkan ... efek halo. Di
dalam ... halo bundar ini terdapat cahaya ungu gelap yang
terpancar ke luar ... yang memuda hingga berwarna putih di
ujungnya. Kesadaran kita berawal di ujung cahaya yang terang
dan saat kita berkembang ... kita semakin tenggelam ke
dalam cahaya yang lebih gelap.
Dr. N: Sulit bagiku untuk memvisualisasikan sang pencipta
sebagai cahaya gelap yang dingin.
S: ltu karena aku belum cukup mendekati penyatuan, untuk
bisa menjelaskannya dengan baik. Cahaya gelap itu sendiri
adalah suatu ... lapisan, yang di baliknya klta akan merasakan
suatu kehangatan'yang terkonsentrasi ... yang penuh dengan
sensasi akan adanya suatu kehadiran yang ... hidup!

Dr. N: Bagaimana rasanya saat kamu pertama kali menyadari


identitasmu sebagai roh, setelah didorong ke luar menuju
ujung halo ini?

s: Rasanya. " sarna seperti menyaksikan saat bunga pertama


mekar di musim semi, dan bunga itu adalah dirimu. Dan,
seiring dengan bunga itu klan mekar, kamu menjadi lebih
menyadari akan adanya bunga-bunga lain di sebuah padang
yang indah, di mana terdapat . . . sukacita tak terkira.
Roh yang Matang oG> 283

Dr. N: Jika sumber energi multiwarna yang eksplosif ini


binasa, apakah semua bunga itu pada akhirnya akan mati?
S: Tidak ada yang binasa .. , Sang Sumber tidak mengenal
akhir. Sebagai roh, kita tidak akan pernah mati-entah
bagaimana, kita tahu itu. Saat kita melakukan penyatuan,
kebijaksanaan kita yang semakin meningkat akan membuat
Sang Sumber semakin kuat.
Dr. N: Itukah alas an Sang Sumber mengadakan latihan ini?
S: Ya, untuk memberi kita kehidupan sehingga kita dapat
meraih tingkat kesempurnaan.
Dr. N: Mengapa suatu sumber, yang tampaknya sudah
sempurna, merasa perlu untuk menciptakan kecerdasan lain
yang kurang dari sempurna?
S: Untuk membantu Sang Sumber dalam mencipta. Dengan
cara ini, suatu tranformasi diri dan perkembangan hingga
tingkat pencapaian yang lebih tinggi, kita menambahkan batu
bata pada bangunan kehidupan.
Dr. N: Apakah roh dipaksa untuk berpisah dari Sang Sumber
dan dihadirkan ke tempat-tempat seperti Bumi karena
sebentuk dosa asal atau hilangnya kehormatan di alam roh?
S: Itu omong kosong. Kita datang untuk . .. "diperbesar" ...
dalam ragam penciptaan yang indah.
Dr. N: Thece, aku ingin kamu mendengarkanku dengan
saksama. Jika Sang Sumber merasa perlu menjadi diriNya
lebih kuat, atau lebih bijak, dengan membelah energi ilahiNya
untuk menciptakan kecerdasan tingkat bawah, yang Sang
Sumber ingin "perbesar"-tidakkah itu berarti Dia masih
kurang sempurna?
S: (terdiam sqenak) Sang Sumber mencipta untuk pencapaian
diriNya sendiri.
284 ?,y. Journey of Souls

Dr. N: ltu yang kumaksud. Bagaimana mungkin yang mudak


menjadi lebih mudak, kecuali masih ada yang kurang?
s: (denga,n ragu) Bagaimana kita m emandang ... Sang
Sumber ... hanya itu yang dapat kita ketahui, dan kami
beranggapan bahwa apa yang Sang Pencipta inginkan adalah
mengekspresikan diriNya melalui diri kita dalam . . . kelahiran.
Dr. N: Menurutmu, apakah Sang Sumber benar-benar
menjadi lebih kuat dengan eksistensi kita sebagai roh ?
S: (terdiam lama) Aku melihat kesempurnaan Sang Sumber. ..
terjaga dan meningkat ... dengan membagikan kemungkinan
kes empurnaan itu pada kita, dan inilah perkembangan Sang
Sumber yang terutama.
Dr. ,N: Jadi, Sang Sumber mengawali dengan secara sengaja
menciptakan roh yang kurang sempurna, sekaligus bentuk-
bentuk kehidupan yang kurang sempurna bagi roh -roh ini,
lalu mengamati apa yang terjadi agar diriNya sendiri dapat
berkembang?
S: Ya, dan kami memercayai keputusan ini dan proses
kepulangan kita ke titik asal kehidupan. Orang harus terlebih
dahulu kelaparan untuk bisa menghargai makanan, harus
terlebih dahulu kedinginan untuk bisa memahami berkat
kehangatan, dan harus terlebih dahulu menjadi anak-anak
untuk bisa menghormati orangtua. Transformasi ini memberi
kita tujuan.
Dr. N: Apakah kamu ingin menjadi orangtua bagi roh ?
S: ... keterlibatan dalam penciptaan diri adalah ... impianku.
Dr. N: Jika roh kita tidak menjalani kehidupan fisik, akankah
kita mengetahui apa-apa yang sedang kamu jelaskan ini?
S: Sekadar tahu, tetapi tidak mengalaminya. Ibaratnya, energi
spiritualmu diminta untuk main piano satu lagu penuh hanya
dengan sebuah not.
Roh yang Matang o<f, 285

Dr. N: Apakah kamu petcaya bahwa jika Sang Sumbet


tidak menciptakan roh untuk bertumbuh-kembang, energi
transendennya akan menciut katena minimnya ekspresi diti?
s: (mendesah) Mungkin itu sudah menjadi kehendakNya.

Dengan petnyataan Thece yang tetakhir ini, saya menutup sesi.


Ketika saya memulihkan subjek dari kondisi trans dalamnya, ia
seolah baru pulang dati petjalanan melintasi ruang dan waktu.
Sambil ia duduk memethatikan sekeliling ruangan, saya me-
nyampaikan ungkapan tetima kasih saya ata~ p~luang beketja
betsamanya pada tingkatan yang tinggi. Sambil tersenyum, ia
mengatakan bahwa kalau saja ia tahu akan ditanyai macam-macam,
ia mungkin sudah menolak beker,j a betsama saya.
Seraya bettukar salam petpisahan, saya memikirkan pernya-
taan tetakhit Thece seputat sumber kehidupan. Di Persia kuno,
kaum Sufi memiliki pepatah bahwa apabila Sang Pencipta melam-
bangkan kebaikan mutlak, dan dengan demikian juga keindahan
mutlak, maka Dia metupakan sifat alami dati keindahan untuk
menghendaki pengejewantahan diri.
BAB 12

Memilih Kehidupan

Ada masa-masa ketika roh harus sekali lagi meninggalkan alam


roh dan melakukan perjalananan ke Bumi. Keputusan ini tidak
mudah. Roh harus bersiap meninggalkan alam sumber kebi-
jaksanaan total, di mana mereka hidup dalam suasana lepas yang
sempurna, karena fisik dan mental mereka menuntut adanya tubuh
manUSla.
Kita telah melihat betapa lelahnya roh, ketika memasuki kem-
bali alam roh. Banyak dari mereka yang tidak berminat untuk
kembali ke Bumi. Kelelahan ini terjadi ketika kita tidak cukup dekat
pada sasaran di akhir sebuah kehidupan fisiko Begitu kembali ke
alam roh, roh akan dilanda keraguan bahkan untuk sementara
waktu meninggalkan alam sumber pemahaman diri, persahabatan,
dan welas asih, menuju lingkungan fisik sumber dari ketidakpastian
dan ketakutan yang dihasilkan oleh manusia yang agresif dan selalu
bersaing. Walaupun memiliki keluarga dan teman di Bumi, ada
banyak roh terinkarnasi yang merasa kesepian dan terasing di
tengah-tengah populasi besar yang kurang ramah. Saya berharap
288 ft,o Journey of Souls

yang benar di alam roh, di mana roh-roh kita terlibat dalam


hubungan kekal yang paling intim. Identitas spiritual kita dikenal
dan dihargai oleh sejumlah besar entitas lain, yang dukungannya
tidak berakhir.
Lamanya pemulihan energi dan penilaian personal terhadap
dirisendiri berbeda-beda pada setiap roh, namun pada akhirnya
roh didorong untuk memulai proses inkarnasi. Meslcipun berat
bagi kita untuk meninggalkan lingkungan spiritual, namun sebagai
roh kita juga masih mengenang kepuasan fisik dari kehidupan di
Bumi dengan penuh einta dan bahkan nostalgia. Ketika kepedihan
yang berasal dari kehidupan lamp au terpulihkan dan kita kembali
sepenuhnya menyatu dengan sang diri, kita merasakan suatu
sentakan ekspresi fisik bagi identitas kita. Sesi latihan bersama
konselor dan kelompok kerabat telah menghasilkan suatu upaya
spiritual bersama, untuk menyiapkan kita dalam menyongsong
kehidupan berikutnya. Karma kita atas tindakan lampau terhadap
kemanusiaan, dan kesalahan serta pencapaian kita, sarna-sarna
dinilai untuk menetapkan arah terbaik bagi upaya di mas a
mendatang. Kini roh harus menyerap semua informasi ini dan
mengambil tindakan yang bertujuan, yang didasarkan pada tiga
keputusan utama:
• Apakah aku siap untuk menjalani kehidupan fisik yang baru?
• Apa saja pelajaran spesifik yang ingin kuambil dalam rangka
meningkatkan pembelajaran dan perkembanganku?
• Ke mana tujuanku dan aku harus menjadi siapa dalam
kebidupan selanjutnya, untuk meraup peluang terbaik guna
meneapai sasaranku?

Roh yang matang semalcin jarang ber-inkarnasi, meskipun penghuni


di planet-planet membutuhkan bimbingan roh-roh yang matang
itu. Saat sebuah planet mati, para entitas yang belum berbasil
merampungkan tugasnya akan berpindah ke planet lain yang dihuni
oleh bentuk-bentuk kehidupan yang sesuai bagi tugas yang sedang
mereka kerjakan.
Memilih Kehidupan oG'> 289

Bagaimanapun, Bumi tentu saja semakin banyak membu-


tuhkan roh. Dewasa ini, manusia sudah berjumlah lebih dari 5
miliar. Para pakar demografi membuat kalkulasi yang berbeda-beda
tentang jumlah manusia yang telah mendiami Bumi selama 200.000
tahun terakhir iill. Perkiraan rata-ratanya adalah 50 miliar manusia.
Sildus inkarnasi bagi roh tampaknya lebih dipengaruhi oleh hasrat
pribadi dari sesosok roh, daripada oleh permintaan yang mendesak
akan raga huillan di jagad planet. Angka ini, yang menurut saya
masih terhitung rendah, tidak mewakili jumlah kunjungan oleh
roh yang berbeda. Ingatlah, roh yang sama akan terus bereinkarnasi,
dan ada pula roh yang menghuni lebih dari satu tubuh sekaligus.
Sebagian reinkarnasionis meyakini bahwa jumlah manusia yang
menghuni Bumi dewasa ini sudah mendekati jumlah total roh yang
pernah tinggal di Bumi. Frekuensi inkarnasi di Bumi oleh para
roh tidaldah seimbang. Dewasa ini, Bumi jelas membutuhkan roh
lebih ban yak daripada di masa lampau. Pada tahun 1 SM,
populasinya berkisar 200 juta. Pada tahun 1800, manusia telah
bertambah empat kali lip at, dan hanya selang 170 tahun, kembali
bertambah empat kali lip at. Antara tahun 1970 dan 2010, populasi
dunia diperkirakan akan bertambah dua kali lipat.
Sewaktu mempelajari kronologi inkarnasi salah seorang
subjek, saya menjumpai adanya rentang yang panjang selcitar
ratusan, dan bahkan ribuan, tahun antara masa-masa kehidupan
mereka dalam kebudayaan nomadik Paleolitikum. Dengan
diperkenalkannya pertanian dan hewan ternak pada Abad
Neolitikum, 7.000-5.000 tahun yang laIu, subjek melaporkan
bahwa mereka semakin sering menjalani mas a kehidupan.
Walaupun begitu, jeda antarmasa kehidupan mereka masih
dipisahkan oleh rentang 500 tahun. Dengan dibangunnya kota,
perdagangan, dan bertambahnya stok makanan, saya melihat jadwal
inkarnasi roh meningkat seiring dengan bertambahnya populasi.
:Antara tahun 1000-1500 SM, subjek menjalani rata-rata satu mas a
kehidupan dalam dua abad. Setelah tahun 1700, angka rata-rata
ini bergeser menjadi satu masa kehidupan dalam satu abad. Pada
290 ;v. Journey of Souls

tahun 1900-an, menjalani lebih dari satu masa kehidupan dalam


satu abad sudah lumrah terjadi pada para subjek.
Masih diperdebatkan bahwa inkarnasi roh yang tampak
rneningkat ini disebabbn oleh ingatan kehidupan lamp au yang
scrnakin utuh ketika jarak kehidupan lamp au dari subjek terhipnosis
suuah tidak begitu jauh lagi dari kehidupan sekarangnya. Gagasan
ini benar hingga taraf tertentu, tetapi jib sebuah masa kehidupan
dianggap penting, maka kehidupan itu akan secara rinei diingat
hingga abad berapa pun. Tanpa ragu, peillngkatan populasi yang
gila-gilaan di Bumi adalah akibat mendasar dari sering turun
kembalinya para roh. Adakah kemungkinan bahwa inventaris roh
yang dijadwalkan untuk turun ke Bumi dapat diperpanjang guna
memenuhi permintaan dalam proses reproduksi manusia?
Ketika saya bertanya pada subjek mengenai beraapa banyak
persediaan roh, mereka berkata bahwa saya seharusnya lebih
memikirkan Bumi yang sekarat karena kelebihan populasi, daripada
memusingkan mengenai perscdiaan roh. Ada keyakinan bahwa roh
baru selalu tersedia untuk mengimbangi permintaan populasi yang
meningkat. Jib planet kita hanyalah salah satu populasi cerdas
yang eksis di alam semesta ini, maka persediaan roh sudah pasti
teramat besar.
Saya pernah berkata bahwa ro~ benar-benar bebas untuk
memilih kapan, di mana, dan menjadi siap~ diri mereka dalam
kehidupan fisiko Roh tertentu menghabiskan waktu yang lebih
singkat di alam roh untuk mempercepat perkembangan, sementara
para roh lainnya enggan untuk pergi. Tidak ada pertanyaan selain
apakah roh pembimbing kita memiliki pengaruh besar p;,d;,
masalah in1. Seperti halnya ada wawancara masuk selama fase
orientasi tepat sesudah kematian kita, ada pula wawancara persiapan
keluar oleh penasihat spiritual guna menentukan kesiapan kita
untuk dilahirkan kembali. Kasus berikut iill melukiskan peman-
dangan spiritual bersama sesosok roh yang belum matang.
Memilih Kehidupan o<i\ 291

0n KASUS 24 o<i\

Dr. N: Kapan kamu pertama kali menyadari bahwa kamu


akan kembali ke Bumi?
s: Ketika suatu suara lembut memasuki pikiranku dan
berkata, "Sudah waktunya, bukan?"
Dr. N: Siapa pemilik suara ini?

S: Instrukturku. Sebagian dari kita harus diberi dorongan


jika mereka menganggap kami sudah siap.
Dr. N: Apakah kamu metasa sudah siap untuk kembali ke
Bumi?
S: Ya ... aku sudah bersiap. Hanya saja, studiku akan makan
waktu sangat lama dalam hitungan tahun Bumi sebelum
selesai. Banyak sekali yang harus dipelajati.
Dr. N: Apakah menurutmu, kamu akan tetap turun ke Bumi
walaupun sudah hampir tidak perlu lagi ber-inkarnasi?
S: (terdiam lama) Ah ... mungkin tidak .. , ada sebuah planet
lain di luar Bumi ... tetapi dengan orang-orang Bumi.
Dr. N: Apa maksudmu?

S: Bumi akan didiami lebih sedikit orang ... tidak begitu


padat. .. semua ini masih samar bagiku.
Dr. N: Menurutmu, kamu akan berada di mana?

S: Aku menerima citra bahwa ada suatu kolonisasi di tempat


lain-masih samar untukku.
292 ?,yo Journey of Souls

Calalan: Kebalikan dari regresi kehzdtlpan latJljJatl adalah progresi


paskakehidupan, yang membuat beberapa subjek mampu
untuk melihat kilasan-kilasan mas a depan dalam bentuk
pemandangan yang tidak utuh. Sebagai contoh, beberapa
subjek m emberitahu saya bahwa populasi Bumi akan
merosot drastic pada akhir abad ke-22, terutama akibat tanah
yang tidak subur dan p erubahan atmosferik. Mereka juga
melihat orang-orang yang tinggal di dalam bangunan
berkubah yang bentuknya aneh. Saya rasa, detail Mei tentang
masa depan eenderung terbatas karena amnesia bawaan dati
hambatan karmik. Saya akan membahasnya lebih lanjut
dengan kasus berikutnya.

Ur. N: Kita kembalikan fokus pada informasimu tentang


para instruktur yang memberikan dorongan pada roh untuk
meninggalkan alam roh. Apa kamu kbih suka mereka
melakukannya?
S: Oh ... aku ingin tinggal. .. tetapi para instruktur tidak mau
kami berdiam eli sini terlalu lama, karena kami bisa tumpul.
Dr. N: Apa kamu bisa bersikeras untuk tinggal?
S: Hmm ... ya ... para instruktur tidak memaksamu untuk
pergi karena mereka begitu lembut. (tertawa) Tetapi mereka
pun memiliki eara untuk . .. mendorongmu jib saatnya tiba.
Dr. N: Apa kamu pernah menjumpai roh yang menolak
untuk dilahirkan kembali ke Bumi dengan alasan apa pun?
s: Ya, temanku Mark. Ia bilang ia tidak bisa mengon-
tribusikan apa-apa lagi. Ia sudah muak dengan kehidupan di
Bumi dan tidak mau kembali ke sana.
Dr. N: Apa ia sudah menjalani banyak masa kehidupan?
S: Tidak begitu banyak. Tetapi ia cukup berhasil membuat
nFrk-Ftn h~ n O'~ n
Memilih Kehidupan 00 293

Dr. N: Apa saja yang para guru lakukan terhadapnya? Apa


ia masih diizinkan untuk tinggal di alam roh?
s: (dengan serius) Kami memilih untuk dilahirkan kembali
jika diputuskan bahwa kami sudah siap. Mereka tidak
memaksamu untuk melakukan apa pun. Mark sudah
membuktikan bahwa ia benar-benar berkontribusi positif
bag! orang sekelilingnya
Dr. N: Apa yang terjadi pada Mark?
S: Setelah beberapa kali ... indoktrinasi ... Mark menyadari
bahwa selama ini ia salah tafsir terhadap kemampuannya,
dan akhirnya ia kembali ke Bumi.
Dr. N: Indoktrinasi! Aku jadi terpikir tentang intimidasi.
S: (kesal terhadap penryataan sqya) Sama sekali bukan seperti
itu! Mark tadinya berkecil hati, dan membutuhkan
kepercayaan did untuk terus mencoba.

Catatan: Kasus 10 pada Bab 4 seputar roh yang tersesat


menunjukkan tentang bagaimana roh yang terlalu banyak
menyerap energi negatif dari Bumi "dibentuk ulang". Kasus
22 juga menyebutkan perlunya proses pemulihan pada roh
yang terluka. Terdapat pengubahan yang lebih ekstrem
daripada pembentukan ulang sebagaimana tampaknya
diterapkan pada roh Mark yang lelah.

Dr. N: Jika roh pembimbing tidak memaksamu, dapatkah


roh menolak secara mutlak untuk dilahirkan kembali?
S: (terdiam srjenak) Ya ... kurasa kamu bisa tetap tinggal di
sini dan tidak pernah dilarurkan kembali jika kamu begitu
membencinya. Tetapi para instruktur memberitahu Mark
bahwa tanpa adanya kehidupan dengan tubuh fisik, proses
294 ~ Journey of Souls

kchilangan peluang untuk memperoleh pengalaman


langsung, kamu rugi banyak.

Dr. N: Bagaimana dengan situasi yang sebaliknya, di mana


roh bersikeras untuk segera kembali ke Bumi, katakanlah
sesudah kematian yang belum saatnya?

S: Aku pernah menemui kasus seperti itu. Itu adalah reaksi


spontan dan akan lenyap setelah beberapa waktu. Para
instruktur membuatmu melihat bahwa ingin cepat-cepat
kembali ke suatu tempat sebagai bayi baru, tidak akan
mengubah situasi kematianmu. Lain halnya dengan apabila
kamu dapat dilahirkan kembali langsung sebagai orang
dewasa dalam situasi yang sama. Pada akhirnya, mereka
semua menyadari bahwa mereka harus beristirahat dan
berefleksi.

Dr. N: Hmm, apa pendapat akhirmu ten tang prospek dari


kelahiran kembali?

s: Aku sangat bersukacita atasnya. Aku tidak akan menda-


patkan kepuasan tanpa kehidupan fisik.

Dr. N: Saat kamu siap untuk menjalani inkarnasi baru, apa


yang akan kamu lakukan?

S: Aku akan pergi ke sebuah tempat istimewa.

Begitu roh memutuskan untuk kembali ber-inkarnasi, tahap


selanjutnya dalam proses kembali itu diarahkan ke suatu temp at
untuk memilih kehidupan. Roh memikirkan waktu dan temp at
mereka akan kembali ke Bumi, sebelum membuat keputusan
tentang akan menjadi siapa mereka dalam kehidupan yang baru
nanti. Dengan adanya persiapan spiritual ini, saya telah membagi
penetapan kehidupan dan pilihan akhir kita atas tubuh fisik menjadi
dua bab, untuk memudahkan pemahaman.
Penetapan waktu dan ruang untuk inkarnasi serta akan menjadi
Memilih Kehidupan o@ 295

Bagaimanapun, kita mulai dengan peluang untuk melihat


kesesuaian kita dengan situasi tertentu dalam konteks masa depan.
Kemudian, perhatian kita diarahkan pada orang yang menghuni
tempat-tempat ini. Saya agak terganggu dengan prosedur ini, sam-
pai saya menyadari bahwa roh sangat dipengaruhi oleh berbagai
kondisi dan perisitiwa budaya, juga oleh para peserta dari semua
ini, selama rentang waktu kronologis.
Saya mulai percaya bahwa alam roh, sebagai satu keseluruhan,
secara fungsional tidaldah seragam. Oleh roh, semua area spiritual
dipandang memiliki karakteristik yang sama namun dengan
kegunaan yang berbeda-beda. Sebagai gambaran, ruang orientasi
bagi roh yang baru berpulang dapat dibedakan secara kontras
dengan ruang penetapan kehidupan bagi roh yang akan kembali
ke Bumi. Keduanya melibatkan evaluasi kehidupan bagi roh yang
dalam penempatan semen tara, termasuk memperlihatkan adegan
di bumi, tetapi dengan akhiran yang mirip. Ruang orientasi
dikabarkan merupakan area pertemuan yang kecil namun akrab,
yang dirancang untuk membuat roh yang baru berpulang merasa
nyaman, hanya saja sikap mental kita di ruangan ini clap at menjadi
defensif. 1ni dikarenakan kita merasa sudah berbuat lebih baik
dalam kehidupan di Bumi. Roh pembimbing selalu berinteraksi
secara langsung dengan kita.
Di lain pihak, ketika memasuki ruang pemilihan kehidupan,
kita penuh dengan harapan, janji, dan ekspektasi besar. Di sini,
roh berada sendirian, tanpa kehadiran kasatmata dari roh
pembimbing, ketika mempelajari berbagai pili han kehidupan yang
baru. Tempat yang membangkitkan semangat ini digambarkan
berukuran lebih besar daripada area studi spirituallainnya. Kasus
22 menganggapnya sebagai dunia yang tersendiri (a 1110rld unto itse!f),
di mana energi transenden mengubah jalannya waktu untuk
memungkinkan studi keplanetan.
Walaupun ada sejumlah area spiritual yang sulit dijelaskan,
kebanyakan subjek senang berbicara tentang ruang penetapan
(memilih) kehidupan, dan mereka menggunakan deskripsi yang
296 00 Journey of Souls

ini mlrip dengan gedung bioskop, di mana roh dapat menyaksikan


diri mereka sendjri di masa depan, dengan berbagai adegan dan
latar belakang. Sebelum pergi, roh akan memilih sebuah skenario
untuk diri mereka sendiri. 1ni seperti mencoba kostum sebelum
naik ke pentas kehidupan yang baru. U ntuk memberi kita informasi
tentang hal ini, saya telah memilih searang subjek pria yang sangat
paham bahwa roh nya telah dibantu dalam mengambil keputusan
yang tepat.

00 KASUS 25 oG\

Dr. N: Setelah kamu mengambil keputusan untuk kembali


ke Bumi, apa yang terjadi?
S: Hmm, saat aIm dan instrukturku sepakat bahwa sudah
tiba waktunya untuk menuntaskan tugas, aku mengirimkan
pikiran ....
Dr. N: Lanjutkan.
s: Pesanku diterima aleh para koordinator.
Dr. N: Siapa mereka jni? Bukankah instruktur-roh pembim-
bingmulah yang menangani semua persiapan inkarnasi?
S: Tidak juga. Ia berbicara dengan para koordinator, yang
sesunggllhnya membantll kami dalam melihat segala
kemllngkinan hidup di Ring.
Dr. N: Apa sesungguhnya Ring ini?
S: Itulah tempat yang kUtlljU. Kami menyeblltnya Ring
Nasib.
Dr. N: Apa hanya ada satu tempat seperti ini di alam roh?
s: (terdiam s~jenak) Oh, kllrasa ada banyak, hanya saja akll
tidak melihatnya.
Memilih Kehidupan.e. 297

Dr. N: Baiklah, mari kita pergi ke Ring bersama pada


hitungan ketiga. Saat aim selesai menghitung, kamu akan
mampu mengingat semua detail dari pengalaman ini. Sudah
siap?
s: Ya.
Dr. N: Satu, dua, tiga! Roh mu kini bergerak maju menuju
ruang penetapan kehidupan. Jelaskan apa yang kamu lihat.
s: (terdiam fama) Aku .. . melayang menuju Ring." .. bentuknya
bundar. .. sebuah gelembung raksasa.
Dr. N: Lanjutkan. Apa lagi yang bisa kamu ceritakan?

s: Ada sebuah ... kuasa energi terkonsentrasi ... cahayanya


begitu terang. Aku disedot masuk ... melalui suatu
terowongan . .. di dalamnya agak gelap.
Dr. N: Apa kamu takut?

S: Hmm .. . tidak, aku sudah pernah kemari. Pasti abn


menarik. Aku sudah tak sabar ingin melihat apa yang alcan
terjadi.
Dr. N: Oke, saat melayang di dalam Ring, apa yang pertama
kamu rasalcan?
S: (dengan strara rendah) Aku ... agak gelisah ... tetapi energi
itu membuatlcu relaks. Aku merasakan hadirnya suatu
kesadaran .. . penuh kasih . . . aku tidak sendirian ...
pembimbingku juga hadir.
Dr. N: Lanjutkan informasimu. Apa yang lcamu lihat
selanjutnya?
S: Ring ini dikelilingi oleh banyak layar monitor-aim
sedang memperhatikannya.
Dr. N: Layar di dinding?
298 /t;r Journey of Souls

s: Sepertinya layar-Iayar ini memang dinding, tetapi tidak


betul-betul padat... elastis .... Layar-Iayar ini bergerak me-
ngelilingku ....
Dr. N: Jelaskan lebih lanjut ten tang layar-Iayar ini.

S: Belum ada gam bar apa pun ... walaupun begitu ... berkilau
seperti kaca ... seperti cermin.
Dr. N: Apa yang selanjutnya terjadi?

S: (dengan gugup) Aku merasakan adanya keheningan-selalu


begini. Rasanya seperti seseorang menekan tombol proyektor
eli sebuah bioskop. Layar menjaeli hidup dengan berbagai
citra, dengan adegan aksi berwarna ... penuh cahaya dan
suara.
Dr. N: Lanjutkan penjelasanmu. Di mana roh mu, dalam
kaitannya dengan layar-layar ini?
S: Aku melayang di tengah-tengah ruangan, menyaksikan
panorama kehidupan diputar di layar sekelilingku ...
temp at. .. orang (dengan gembira). Aku tohN kota ini!
Dr. N: Apa yang kamu lihat?

S: New York.

Dr. N: Apa kamu meminta untuk melihat New York?

S: Kami pernah membahas peluangku kembali ke sana ....


(dengan reflektifj Astaga, kota ini berubah. Ada lebih banyak
bangunan ... dan kendaraan. Masih sebising seperti
sebelumnya.
Dr. N: Aku akan membahas New York sebentar lagi.
Sekarang, jelaskan apa yang diharapkan darimu saat berada
di Ring?
S: Aku akan secara mental mengoperasikan panel.

Dr. N: Apa itu?


Memilih Kehidupan -<J, 299

s: Sebuah alat pindai (scanner) di depan layar. Aku melihatnya


sebagai sekumpulan cahaya dan tombol. Rasanya seperti
duduk di kokpit pesawat penumpang.
Dr. N: Kamu melihat peralatan mekanis dalam sebuah latar
spiritual?
S: Memang terdengar gila, tetapi itulah yang kulihat sehingga
aku bisa menjelaskan padamu tentang apa yang sedang aku
lakukan.
Dr. N: Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Jelaskan
saja apa yang harus kamu lakukan dengan panel itu.
S: Aku akan membantu para pengendali untuk mengubah
layar, dengan mengoperasikan alat pindai itu dengan
pikiranku.
Dr. N: Oh, apa kamu akan mengoperasikan proyektor ini,
seolah sedang bekerja di bioskop?
S: (tertmva) Bukan proyektor, tetapi alat pindai. Bagai-
manapun, ini bukan film sungguhan. Aku meninjau kehi-
dupan nyata yang berlangsung di jalanan New York. Pikir-
anku terhubung dengan alat pindai ini untuk mengendalikan
gerakan layar yang kuperhatikan.
Dr. N: Apakah alat ini seperti komputer?

S: Semacam itulah ... alat ini didasarkan pada sebuah sistem


yang ... mengubah ... .
Dr. N: Mengubah apa?

S: Perintahku ... didaftarkan pada panel agar aku dapat


memutar ulang (trackiniJ adegan tindakan.
Dr. N: Dekati layar dan jadilah operator, sambil terus
menjelaskan segala sesuatunya padaku.
S: (terdiam sflienak) Aku sudah mengambil kendali panel. Aku
melihat ... garis-garis yang saling bertemu di berbagai titik
300 ?yo Journey of Souls

dalam serangkaian adegan .... Aku menembus waktu, dan


menyaksikan citra di layar mulai berubah.
Dr. N: Apakah adegan itu terus bergerak mengelilingimu?
S: Ya, titik-titik pettemuan itu menerangi layar sewaktLl
aku menghendaki agar adegan dihentikan.

Catatan: "Garis-garis petjalanan" adalah istilah yang sudah


kita dengar sebelumnya di area spiritual lain untuk
menggambarkan transisi roh (Kasus 14)

Dr. N: Mengapa kamu melakukan semua ini?


S: Aim sedang memindai. Semua titik perhentian itu adalah
titik balik yang pokok dalam jalur kehidupan, yang mencakup
keputusan penting ... kemungkinan ... peristiwa yang perlu
pettimbangan dalam menetapkan pilihan dati bebetapa
alternatif di suatu waktu.

Dr. N: Jadi, gatis-garis ini mencetminkan jalur melalui


serangkaian petistiwa di dalam ruang dan waktu?
S: Ya, jalur ini dikendalikan di dalam Ring dan dipancatkan
padaku.

Dr. N: Apa kamu menciptakan adegan-adegan kehidupan,


saat melakukan penjejakan?

S: Tidak! Aku hanya mengendalikan gerakan ad egan


" menyusuri waktu pada gatis-garis ini.
Dr. N: Apa lagi yang bisa kamu jelaskan padaku tentang
gatis-gatis ini?

S: Garis-gatis energi ini adalah ... jalan dengan titik-titik


energi yang berwarna, sebagai temp at pemandu untuk
memutar ad egan maju, mundur, atau berhenti.
Memilih Kehidupan oG\ 301

Dr. N: Kamu seperti sedang memutar kaset video dengan


tombol plcry, fastfonvard, stop, dan reuIlnd.
S: (tertalva) Begitulah.

Dr. N: Baildah, kamu sedang memutar ulang, memindai


adegan, dan memutuskan untuk bethenti. Jelasbn apa yang
selanjutnya kamu lakubn.
S: AIm menghentikan adegan di layat supaya aIm bisa
memasukinya.
Dr. N: Apa? Maksudmu, kamu menjadi bagian dati adegan
itu?
S: Ya, sekarang aku memiliki akses langsung menuJu
tindakan.
Dr. N: Caranya? Apa kamu menjadi salah satu orang di
ad egan ini, atau apakah roh mu melayang di atas kepala
orang-orang yang berlalu lalang ill bawahmu?
S: Keduanya. Aku bisa mengalami langsung kehidupan itu
bersama siapa pun di dalam adegan, atau sebdar meninjau
mereka dati sudut mana pun.
..
Dr. N: Bagaimana kamu bisa meningg;Ukan panel dan masuk
ke dalam salah satu ad egan di Bumi, sambil tetap mengawasi
tindakan di dalam Ring?
S: Aku tahu kamu abn sulit memahami bahwa sebagian
dari diriku masih tinggal di debt panel, agar aku dapat
memutar kembali ad egan dan menghentikannya kapan pun.
Dr. N: Aku paham. Apa kamu dapat membelah energimu
sendiri?
S: Ya, dan aim bisa mengirim balik berbagai pikiran pada
diriku sendiri. Tentu saja, panel itu juga membantu saat aku
keluar mas uk layar.
302 r,y, Journey of Souls

Dr. N: Jadi, pada intinya kamu bisa bergerak maju, mundur,


dan berhenti dalam waktu, saat memutat adegan?
s: Ya ... di dalam Ring.
Dr. N: Di luat Ring, apakah waktu juga hadir bagimu di
alam roh, atau apakah sifatnya progresif?
S: Waktu juga hadir di sini, tetapi kami dapat melihat waktu
berjalan di Bumi.
Dr. N: Tampaknya, ketika roh berada di dalam Ring Nasib,
meteka memanfaatkan waktu sebagai alat bantu?
S: Sebagai roh, kami memangmemanfaatkan waktu ... secara
subjektif Bermacam petistiwa selalu bergulir di sekitat kita ...
dan pada akhirnya menjadi objek ... tetapi bagi kami, waktu
selalu sama.
Dr. N: Paradox yang kutangkap ten tang perjalanan waktu
adalah bahwa petistiwa yang akan terjadi, sudah tetjadi,
sehingga kamu bisa menemui roh mu senditi dalam tubuh
fisik seseotang saat kamu keluar-masuk ad egan kehidupan
dari masa depan.
s: (tersetryum mistenus)' Saat melakukan kontak dengan roh
yang mendiami tubuh fisik, waktu berhenti. Relatif sebentar.
Kita tidak boleh mengganggu siklus kehidupan, saat
memutar ulang adegan dengan menembus waktu.
Dr. N: Hmm, jika masa lamp au, masa kini, dan masa depan
tidak benar-benar terpisah saat kamu memutar ulang adegan,
mengapa kamu menghentikan ad egan untuk memikirkan
beragam pili han walaupun kamu sudah mengetahui masa
depan?
s: Kurasa kamu belum memahami tujuan nyata dari
pemanfaatan waktu oleh operator panel di Ring. Kehidupan
akan tetap misterius. Waktu progresif diciptakan untuk
menguji kita. I<ita tidak ditunjukkan semua kemungkinan
Memilih Kehidupan ",-, \ 303

dari akhir sebuah adegan. Ada beberapa bagian kehidupan


yang masih disembunyikan dati kita.
Dr. N: Jadi, waktu dimanfaatkan sebagai katalis pembelajaran
dengan cara meninjau kehidupan, walaupun kamu tidak bisa
melihat semua peristiwa yang akan terjadi?
S: Ya, untuk menguji kemampuan kita dalam mencari solusi.
Kita mengukur kemampuan berdasarkan tingkat kesulitan
dalam berbagai peristiwa. Ring menyediakan berbagai
eksperimen yang bisa dipilih. Di Bumi, kita akan mencoba
memecahkannya.
Dr. N: Di dalam Ring, apa kamu bisa melihat kehidupan
di planet selain Bumi?
S: Tidak, karena aku sudah dirancangkan untuk memutar
ulang ad egan di Bumi.
Dr. N: Kemampuanmu menembus waktu melalui layat,
sangat menarik!
S: (metryeringaz) Oh, menyenangkan sekali-sudah pasti-
tetapi kita tidak bisa pergi ke sana-kemari karena ada kepu-
tusan serius yang harus diambil untuk kehidupan mendatang.
Aku harus menerima konsekuensi dari kesalahan apa pun
dalam pengambilan pilihan ... jika aku gagal menjalani
kehidupan dengan baik.
Dr. N: AIm masih belum paham mengapa kamu bisa
membuat banyak kesalahan besar dalam pengambilan
pilihan, padahal kamu benar-benar mengalami satu bagian
dari kehidupan yang sudah kamu rencanakan untuk jalani.
S: Pilihanku akan kondisi hidup bukan tidak terbatas. Seperti
yang tadi kukatakan, aku mungkin tidak dapat melihat
keseluruhan ad egan dalam satu segmen waktu. Karena
sesuatu yang tidak mereka tunjukkan pada kita itu, maka
pilihan tubuh fisik kita selalu mengandung risiko.
304 00 Journey of Souls

Dr. N: Jika nasib seseorang di masa mendatang tidak


sepenuhnya direncanakan, mengapa tempat ini disebut Ring
Nasib?
s: Oh, nasib itu ada. Siklus kehidupan sudah pada tempatnya.
H anya saja, ada ban yak sekali alternatif yang terlalu samar.

Saa t saya membimbing subjek memasuki ruang penetapan


kehidupan, mereka melihat siklus masa lampau, mas a sekarang,
dan masa mendatang-contohnya adalah Ring pada kasus ini .
Menyadari diri sedang meninggalkan waktu spiritual sekarallg,
tampaknya roh berotasi maju-mundur pada gelombang getar
selama pro ses pengamatan. Segenap aspek waktu dihadirkan pada
mereka sebagai realitas yang berulang, yang betgulit betsamaan.
K arena realitas patalel ini bersilangan satu sama lain, maka semua
itu dapat dipandang sebagai berbagai kemungkinan dalam
kehidupan fisik, terutama oleh roh yang matang.
Saya tidak habis pikir mengapa subjek tidak melihat masa
mendatang seutuhnya di bawah semua kondisi ini, sebagai bagian
darj latar spiritual yang selama ini dikenal. Dalam upaya men-
caritahu hal ini, akhirnya saya tiba pada kesimpulan bahwa alam
roh dirancang untuk melindungi minat setiap roh. Pada umumnya,
orang yang beketja bersama saya adalah roh yang belum matang,
yang masih ber-inkarnasi. Mungkin mereka tidak dengan jelas
melihat berbagai momen penting yang terlalu jauh tetjadi di masa
mendatang, katena semakin roh itu jauh dati probabilitas masa
sekatang, semakin b esat kemungkinan tetwujudnya tealitas
alternatif yang menyelimuti cittanya. Meskipun fakta ini berlaku
untuk masa lampau yang sudah lama sekali tetj~di, tetapi ada satu
perkecualian. Kehidupan lampau lebih mudah diungkap. Hal ini
dikarenakan sebuah realitas tunggal, dengan arah tindakan yang
jelas, sudah diwujudkan sebelumnya untuk melatih roh ini, dengan
demikian terpatri mendalam pada ingatannya.
Pada Bab S, Kasus 13 memaparkan bagaimana amnesia me-
Memilih Kehidupan oG\ 305

pengalaman kehidupan lampau tidak menghambat proses


penemuan diri kita dalam kehldupan sekarang. Kondisi ini juga
berlaku bagi roh yang sedang meninjau kehidupan mendatang.
Tanpa tahu alasannya, banyak orang meyakini bahwa kehidupan
mereka sudah dirancang sebelumnya. Tentu saja, mereka benar.
Walaupun amnesia benar-benar menghambat pengetahuan
kesadaran yang utuh akan rancangan ini, pikiran tak sadar
memegang kunci menuju ingatan spiritual ten tang cetak biru dari
tiap-tiap roh. Penetapan kehidupan ini ibarat mesin waktu bagi
roh, di mana mereka melihat sejumlah rute alternatif menuju jalan
utama. Walaupun rute ini tidak terlihat jelas dengan kacamata roh,
kita sudah mengantongi beberapa peta jalan menuju Bumi. Seorang
subjek pernah berkata, "Kapan pun aku bingung harus berbuat
apa dalam hldup, aku duduk tenang dan memikirkan apa saja yang
telah kulalui, lalu membandingkannya dengan apa yang ingin
kuperoleh di masa mendatang. Jawaban untuk langkah selanjutnya
datang dari dalam diriku sendiri."
Menganggap peristiwa yang terjadi dalam jalan hidup kita
sebagai "rencana Tuhan" tidak lantas berarti bahwa eksistensi kita
sudah ditentukan dalam determinisme spiritual, di mana kita harus
menyerah pada takdir yang absolut. Jika segala sesuatunya sudah
ditetapkan sebelumnya, tidak ada gunanya lagi memperjuangkan
keadilan. Saat peristiwa buruk terjadi, kita tidak boleh duduk-duduk
saja dengan sikap fatalistik, dan tidak berjuang untuk memperbaiki
situasi dengan melakukan perubahan langsung. Dalam hldup, kita
semua akan mendapatkan peluang perubahan yang mengandung
risiko. Hal ini bisa terjadi dalam mas a sukar. Kita mungkin tidak
dapat mengatasinya, tetapi tantangannya selalu ada bagi kita.
Reinkarnasi dimaJ<sudkan sebagai latihan bagi kehendak bebas.
Tanpa memiliki kemampuan ini, kita sungguh akan menjadi
makhluk yang impoten.
Dengan begitu, nasib karmik tidak berarti lcita sekadar hanyut
dalam peristiwa di mana kita tidak memiliki kendali. Hal ini juga
berarti kita disodori dengan pelajaran dan tanggung jawab karmik.
TT .. _ I _~ _ _ 1. .. L . 1 :L _ . . . .... . : '1 1 1 . ,.
306 fty. Journey of Souls

alas an mengapa subjek ini tidak ingin melakukan kesalahan dalarn


penetapan kehidupan yang tidak cocok untuknya. Akan tetapi, apa
pun yang tcrjadi pada kita dalam kehidupan, kita harus memahami
bahwa kebahagiaan atau kedukaan sama-sama tidak mencerminkan
berkat atau pengkhianatan oleh Tuhan--Roh Mahatinggi atau para
koordinator penetapan kehidupan. Kita adalah tuan bagi nasib kita
sendiri.
Sebagaimana saya simpulkan dari percakapan dengan Kasus
25, pembaca mungkin akan terkejut mendengar bahwa sasaran
musikal dari subjek ini untuk kehidupan mendatangnya berbau
ego. Tentu saja hasratnya untuk menjadi seorang pemusik yang
dihormati, m engandung unsur-unsur kompensasi pribadi yang
tidak akan tampak pada roh yang matang. Bagaimanapun, akan
terlihat bahwa roh ini ingin menyumbangsihkan diri sepenuhnya.

Dr. N: Sekarang, aku ingin membahas lebih lanjut tentang


pemandangan New York City yang kamu lihat. Terkait
dengan keberadaanmu di Ring, apa kamu dibekali dengan
persiapan penetapan yang didasarkan pada letak geografis?
S: Hingga taraf tertentu. Aku dan instrukturku membi-
carakan fakta bahwa aku mati mudah di New York dalam
kehidupanku yang terakhir. Aku ingin kembali ke kota yang
dinamis ini dan belajar musik.

Dr. N: Apa kamu juga berbicara dengan instrukturmu


tentang roh lain-teman-temanmu, yang mungkin ingin ber-
inkarnasi bersamamu?

S: Tentu saja, itulah bagian dari pembicaraan kami. Beberapa


dari kami mulai menantikan sebuah kehidupan baru, dengan
memutuskan lingkungan seperti apa yang kira-kira paling
membawa manfaat. Kukatakan bahwa aku ingin memulai
lagi di temp at aim dulu mati. Instruktur dan teman-temanku
menawarkan saran mereka.
Memilih Kehidupan oG'> 307

Catatan: Subjek datang ke Amerika sebagai imigran Rusia


dalam kehidupan lampaunya. Ia tewas dalam suatu
kecelakaan selama pembangunan rel kereta api di New York,
pda usia 22 tahun di tahun 1898. Kelahiran kembalinya di
kota yang sama terjadi pada tahun 1937.

Dr. N: Saran apa?


S: Kami membicarakan cita-citaku untuk menjadi pianis
klasik. Dulu aku bermain akordeon sekadar untuk mencari
uang lebih, misalnya dalam perjamuan, pesta pernikahan,
dan semacamnya.
Dr. N: Apa pengalaman ini membangkitkan ketertarikanmu
untuk bermain piano?
S: Ya. Saat mengantar pesanan es di jalan-jalan New York,
aku pasti mampir ke gedung musik. Sudah menjadi cita-
citaku untuk belajar musik dan mengukir namaku sendiri di
kota besar itu. ltulah yang belum kesampaian saat aku mati
pada waktu itu.
Dr. N: Dalam kunjungan terakhirmu ke Ring, apa kamu
menyaksikan kematianmu di usia muda?
S: (dengan sedih) Ya ... dan aku sudah menerimanya ... sebagai
salah satu kondisi kehidupan. Hidup yang indah, walaupun
singkat. Sekarang aku ingin kembali dengan awal yang lebih
baik dan mengukirkan nama di blantika musik.
Dr. N: Apa kamu bisa minta agar dilahirkan di tempat mana
pun di Bumi?
S: Hmm, bisa saja. Jika kita tertarik pada tempat tertentu,
ketertarikan itu akan disesuaikan dengan yang ada.
Dr. N: Maksudmu, dengan tubuh fisik yang ada?
S: Ya. di tempat-tempat tertentu.
"

308 00 JDurney of Souls

Dr. N: Saat kamu bilang ingin belajar musik, kuasumsikan


bahwa ini adalah alas an lainmu untuk hidup di New York.
S: Kota ini menawarkan peluang yang paling besar untuk
memenuhi cita-citaku belajar main piano. Aku menghendaki
sebuah kota kosmopolitan besar yang memiliki banyak
sekolah musik.
Dr. N: Kenapa tidak memilih kota seperti Paris?
S: Aku tidak diberi tawaran tubuh fisik di Paris.
Dr. N: Aim ingin lebih rnemahami ten tang opsi pilihanmu.
Saat kamu mulai meninjau pemandangan kehidupan ill Ring,
yang terpapar itu orang atau loleasi?
S: Kami mulai dengan lobsi.
Dr. N: Baiklah, jadi pada saat ini kamu sedang meninjau
jalan-jalan di New York City?
S: Benar, rasanya menarik karena yang aku lakukan lebih
dari sekadar melihat. Aku melayang membaui makanan di
restoran ... aim mendengar suara klakson mobiL .. aku
.' membuntuti orang-orang yang berjalan melalui deretan toko
di Fifth Avenue ... mengalami kembali tempat itu.
Dr. N: Pada titikini, apa kamu sudah benar-benar memasuki
pikiran orang-orang yang menyusuri jalanan?
S: Belum.
Dr. N: Apa yang selanjutnya kamu lakukan?
S: Aku pergi ke beberapa leota lain.
Dr. N: Oh, kukira tadi opsi tubuh fisikmu harus berada di
New York City.
S: Aim tidak bilang begitu. Aku juga bisa pergi ke Los An-
geles, Buenos Aires, atau Oslo.
Memilih Kehidupan -e. 309

Dr. N: Akan kuhitung sf;1mpai lima, dan pad a hitungan


kelima kamu akan menggambarkan kota-kota ini ... satu ...
dua ... tiga ... empat. .. lima! Jelaskan apa yang kamu
kerjakan.
s:Aku pergi ke gedung musik dan sekolah musik, serta
memperhatikan para murid yang sedang belajar.
Dr. N: Apa kamu sekadar mengamati suasana saat melayang
eli antara para mudd ini?
S: Lebih dad itu. Aku memasuki pikiran beberapa dari
mereka untuk melihat bagaimana mereka. " menerjemahkan
musik.
Dr. N: Apa kamu perlu berada eli sebuah tempat istimewa
seperti Ring untuk mempelajari proses mental orang-orang?
S: Begitulah adanya untuk peristiwa lamp au dan mendatang.
Kontak dengan seseorang pada masa kini di Bumi dapat
dilakukan di mana pun [dari alam roh].
Dr. N: Tolong jelaskan tentang bagaimana roh mu membuat
kontak dengan seseorang?
S: (terdiam sejenak) Sebagai ... sentuhan halus.

Catatan: Roh dapat saling mengirimkan dan menerima pesan


di antara alam spiritual dan alam fana, seperti halnya
kebanyakan dari kita. Bagaimanapun, kontak sementara ini
terjaeli dengan singkat. Masuknya roh untuk periode seumur
hidup ke dalam tubuh seorang bayi yang belum memiliki
roh, dianggap lebih suEt dan akan dibahas Iebih lanjut dalam
Kasus 29.

Dr. N: J ika kehidupan prospektif ini kamu perhatikan, tahun


berapa saat ini di Bumi?
310 11>0 Journey of Souls

s: (dengan ragu) Sekarang ... tahun 1956, dan sebagian besar


prospekku masih remaja. Aim akan mengecek kehidupan
mereka sebelum dan sesudah tahun ini ... sejauh yang Ring
mungkinkan.

Dr. N: Jadi, Ring memberimu kesempatan untuk men;adi


bermacam orang yang, berdasarkan waktu relatif di Bumi,
belum dilahirkan?

s: Ya, untuk melihat apakah aku cocok-untuk memeriksa


bakat dan orangtua mereka-dengan tubuh fisik itu. (dengan
teguh) Aim menghendaki New York.
Dr. N: Menurutmu, apa kamu sudah memeriksa kota lain
dengan cermat?

S: (dengan tidak sabar) Sudah, tapi aku tak menginginkannya.

Dr. N: Tunggu dulu. Bagaimana kalau kamu menyukai


seorang siswa musik di Oslo, tetapi ingin hidup di New York
City?

s: (tertalva) Sebenarnya, ada seorang gadis yang menjanjikan


di Los Angeles, tetapi aku tetap menginginkan New York.

Dr. N: Baiklah, kita majukan lagi. Saat waktumu di Ring


hampir habis, jelaskan secara rinei tentang pilihan penetapan
hidupmu.

S: Aku pergi ke New York untuk menjadi mllsisi. Akll masih


berupaya memilih di antara beberapa orang, tetapi kurasa
aku akan memilih (berhenti ferfalva) seorang anak bertubuh
pendek dan gendut yang sangat berbakat. Stamina fisiknya
tidak akan sekuat tubuh fisikku terdahulu, tetapi aku akan
memunyai orangtua kay a yang akan mendorongku llntuk
bedatih dan berlatih.

Dr. N: Jadi, uang itu penting?

S: Aim tahu aku terdengar ... egois ... tetapi aku tak punya
nn ~~ ,..1 n 1n,-,-, 1",,,1,;,..1,,,....,, n ~P"" 1r h ;.. 1r11 T; lr<> <> Irll in rri n lT1f'n 0--
Memilih Kehidupan -<f-. 311

ekspresikan keindahan musik dan memberikan kepuasan


pada diriku sendiri dan orang lain, aku butuh latihan yang
tepat dan orangtua yang suportif. Kalau tidak, aim akan
tersisih . .. aku tahu itu.
Dr. N: Jika kamu tidak lTlenyukai pilihan yang ditawarkan
padamu di Ring, apa kamu bisa minta mengecek pilihan lain
dari tempat dan orang?
S: Itu tidak perlu, setidaknya untukku. Tawaran yang
kuterima sudah cukup.
Dr. N: Aim akan lebih lugas. Jika kamu diharap dapat
menetapkan satu kehidupan dari segelintir pilihan yang
ditawarkan padamu di Ring, bagaimana kamu bisa tahu
bahwa para koordinator tidak bertindak melawan keingin-
anmu? Mereka bisa saja sudah memprogrammu untuk
mengambil pilihan tertentu, bukan?
S: (terdiam stJenak) Setahuku tidak, karena aku sudah sering
memasuki Ring. Kami tidak akan pergi sampai pikiran kami
terteguhkan pada jenis kehidupan yang kami ingin jalani,
dan aku selalu ditawari berbagai pilihan menarik yang
didasarkan pada gagasanku sendiri.
Dr. N: Baiklah, setelah kamu selesai mengecek berbagai
kehidupan di Ring, apa yang selanjutnya terjadi?
S: Para pengendali... memasuki pikiranku untuk melihat
apa aku sudah puas dengan pili han yang ditunjukkan padaku.
Dr. N: Apakah mereka selalu entitas yang sarna?

S: Kupikir begitu ... sejauh yang dapat aku ingat.


Dr. N: Apa mereka mendesakmu agar menetapkan pilihan
sebelum meninggalkan Ring?
S: Sama sekali tidak. Aku me1ayang keluar dan kembali ke
kelompokku sebelum menetapkan pilihan.
312 ~ Journey of Souls

Kasus 2S menjelaskan bahwa pili han lokasi dibatasi hingga empat


kota. Jumlah pemandangan yang disaksikan oleh roh sebelum
memasuki satu kehidupan tentu saja berbeda dalam tiap kunjungan.
Tawaran kehidupan individual ini sangat selektif, yang meng-
indikasikan bahwa entitas spiritual lainnya telah secara aktif
mewakili kami dalam menetapkan pemandangan lokasi sebelum
kami tiba. Jumlah roh ahli yang mendampingi roh di ruang
penetapan kehidupan tidak pernah besar. Mereka hadir sebagai
sosok samar di mata subjek, walaupun sebagian besar subjek
meyakini bahwa anggota Tua-tua dan roh pembimbing pribadi
turut terlibat.
Pada awal sejarah umat manusia, ketika populasi dunia masih
sedikit, subjek dapat mengingat kehidupan di mana mereka selalu
lahir di permukiman ked!. Seiring waktu, dengan dibangunnya
desa-desa dan kemudian pusat-pusat kebudayaan primitif, subj ek
melaporkan bahwa mereka kembali ke tempat semula. Penetapan
kehidupan kembali diceraiberaikan secara geografis oleh migrasi
besar dati orang-orang yang membangun koloni di daerah baru,
terutama selama 400 tahun terakhir. Pada abad di mana populasi
dunia sudah padat seperti sekarang ini, ada semakin banyak roh
yang memilih untuk mendiami tempat yang pernah mereka huni.
Apakah kecenderungan ini berarti bahwa roh ingin kembali
ke negaranya semula karena adanya kompetisi? Roh tidak terikat
pada penetapan kehidupan yang didasarkan atas etnik dan
nasionalisme. Keterceraian antarmanusia ini sudah diajarkan sejak
kanak-kanak. Di luar perasaan nyaman terhadap suatu kultur dalam
pili han dari roh (yang berbeda dari bias rasial), kita juga harus
mempertimbangkan kesukaan banyak roh terhadap padang gurun,
gunung, atau laut. Roh pun dapat lebih memilih an tara kehidupan
perdesaan atau perkotaan.
Apakah roh ditarik kembali ke wilayah geog~afis semula,
karena mereka menghendaki sebuah kehi?upan baru bersama
keluarga semula mereka dalam kehidupan lampau? Menurut tradisi
di dalam beberapa kebudayaan tertentu, misalnya tradisi Indian
I • • 1 1: 1 ~ I ......... _ ..... :_ 1 _ __ .. _ __ _ _
Memilih Kehidupan -e.. 313

yang sama. Seorang yang sekarat diharapkan untuk kembali sebagai


cucunya sendiri yang belum dilahirkan. Hanya saja selama praktik,
saya jarang mendapati roh yang memilih untuk dilahirkan dengan
gads keturunan yang sama dengan kehidupan lampaunya, karena
hal ini akan menghambat pertumbuhan dan kesempatannya.
Saya pernah mendengar laporan ten tang sesosok roh yang
kembali ke tubuh seorang kerabat dalam kehidupan lampaunya di
bawah kondisi karmik yang tidak lazim. Sebagai contoh, jika
sepasang kakak-beradik memiliki ikatan yang erat satu sama lain
dalam kehidupan lamp au, dan salah satunya mati mendadak saat
bayi, maka boleh jadi roh nya ingin dilahirkan kembali di dalam
tubuh fisik saudaranya yang masih hidup untuk menuntaskan
sebuah tugas penting.
Yang jauh lebih jamak ditemui dalam pengalaman saya adalah
roh anak-anak yang meninggal segera setelah lahir, dan kemudian
kembali pada orangtuanya sebagai roh dari bayi mereka yang
berikutnya. Skema ini menjadi semakin rumit dengan adanya roh
yang terlibat dalam perisriwa tragis keluarga. Semua ini meng-
hasilkan sebuah labirin persoalan karmik. Beberapa saat yang lalu,
saya menjumpai kasus di mana subjek meninggal brena lahir
prematur dalam kehidupan lampaunya. Saya bertanya, ''Apa tujuan
kehidupanmu, kalau umurmu hanya beberapa had?" Ia menjawab,
"Pelajaran itu untuk orangtuaku, bukan untukku, dan itulah
mengapa aku memilih untuk kembali pada mereka sebagai pengisi
(filler)." Kerika roh memasuki rentang usia yang singkat untuk
membantu orang lain daripada menuntaskan persoalan mereka
sendiri, karena terbatasnya waktu maka sebagian dari mereka
menyebut kehidupan ini sebagai "kehidupan pengisi". Pada kasus
ini, orangtua itu pernah melakukan kekerasan yang akhirnya
mengakibatkan kematian bagi seorang anak lain dalam kehidupan
lamp au. Meskipun telah bersikap penuh cinta dalam kehidupan
terakhir dad subjek, mereka sepertinya perlu mengalami kedukaan
di mana anak yang begitu mereka damba-dambakan begitu saja
direnggut dari sisi mereka. Pengalaman duka karen a kematian yang
314 ?,}o Journey of Souls

mendalam perihal chmpak dari menyakiti keturunan mereka


sendiri. Saya akan memberikan contoh seputar topik ini dalam
Kasus 27.
Roh tidak secara rutin meninjau kematian mereka dalam
kehidupan mendatang. Jika roh memilih sebuah kehidupan di mana
kematian mereka akan tidak lazim, mereka kerap menyaksikannya
di ruang penetapan kehidupan. Saya telah mendapati bahwa pada
intinya, roh bersukarela memasuki tubuh fisik yang akan mengalami
kematian mendadak karen a sakit, dibunuh orang, atau tertimpa
bencana. Roh yang terlibat dalam tragedi ini tidaklah terjebak di
temp at dan waktu yang salah bersama Tuhan yang gamang dalam
upaya mencari jalan lain. Setiap roh memiliki motif untuk berbagai
peristiwa yang dipilihnya. Salah seorang subjek berkata bahwa
kehidupan lampaunya sudah direncanakan untuk berakhir pada
umur 7 tahun sebagai bocah Indian Amerika. Katanya, "Aku sedang
mencari sebuah pelajaran singkat tapi padat dalam hal kerendahan
hati, dan kehidupan sebagai bocah keturunan yang kelaparan dan
selalu diperlakukan bur uk pastilah cukup."
Selain itu, sebuah contoh lain dari roh yang bersukarela
memanggul tugas mengerikan adalah salah seorang subjek, yang
dalam kehidupan lampaunya memilih untuk bergabung (bersama
tiga anggota kelompok roh nya) dengan sekelompok wanita Ibrani
yang ditangkap di Munich dan lalu dimasukkan ke kamp kematian
di Dachau pada tahun 1941. Ketiganya dikumpulkan dalam satu
barak (juga sudah direncanakan) di mana subjek akhirnya tewas
pada tahun 1943 di usia 18 tahun, di tengah upayanya menghibur
dan membantll anak-anak untuk hertahan hidup. Tugasnya
dituntaskan dengan gagah berani.
Walaupun berbagai peristiwa, ras, kebudayaan, dan lokasi
geografis sering ditampilkan pertama kali dalam proses penetapan
kehidupan, semua itu bukan pilihan yang paling berarti bagi
kehidupan mendatang dari roh. Di luar semua bentuk
pertimbangan, inkarnasi akan senantiasa dialami oleh roh yang
membuat keputusan teramat penting atas .sebuah tubuh fisik
Memilih Kehidupan.e.. 315

faatkan otak. Bab selanjutnya akan diisi dengan analisis mengapa


roh memilih tubuh fisik mereka dengan berbagai alas an biologis
dan psikologisnya.
BAB13

Memilih Tubuh Fisik Baru

Di ruang penetapan (mernilih) kehidupan, roh kita terlebih dahulu


meninjau rentang hidup lebih dari satu orang yang berada dalam
satu siklus waktu. Ketika meninggalkan tempat ini, sebagian besar
roh akan sudah terorientasi pada salah satu calon yang ditampilkan
di hadapan kita. Bagaimanapun, para pembimbing spiritual
memberi kita cukup peluang untuk merenungkan segala sesuatu
di masa mendatang, yang baru saja kita saksikan, sebelum
mengambil keputusan akhlr. Bab ini diperuntukkan bagi penjelasan
tentang sekian banyak unsur yang memengaruhi keputusan
tersebut.
Kebebasan kita untuk memilih tubuh fisik sebenarnya telah
dimulai sejak kita memasuki ruang penetapan kehidupan. Roh
melakukan hal ini untuk mempersiapkan diri dalam meninjau
orang-orang tertentu dengan latar budaya yang berbeda-beda di
Bumi. Intuisi saya berkata bahwa para roh yang menyiapkan ruang
penetapan sudah mengetahui terlebih dahulu apa saja yang akan
ditampilkan di hadapan kita, melalui pikiran di dalam benak kita .
• 1
318 ;u.. Journey of Souls

untuk melayani bta dalam kehidupan mendatang. Sebagaimana


telah saya katakan, roh pembimbing dan kelompok kerabat sudah
menjadi bagian dari proses evaluasi ini sebelum, dan setelah, kita
mengunjungi ruang penetapan kehidupan.
Kctika mendengarkan subjek yang tengah memaparkan semua
persiapan untuk memilih tubuh fisik baru, saya terus teringat akan
fleksibilitas dari waktu spiritual. Para guru bta menggunakan waktu
mendatang relatif di ruang penetapan kehidupan, agar roh dapat
mengukur tingkat kebermanfaatan tubuh manusia dalam
menuntaskan suatu pelajaran. Cetak biru kehidupan mendatang
akan berbeda-beda dari segi tingkat kesulitan yang ditetapkan
sendiri oleh pibran-roh. Jika kita baru saja keluar dari suatu
kehidupan yang mudah dan hanya membuat sedibt kemajuan
antarpribadi, mungbn roh bta akan memilih satu tubuh dari siklus
waktu mendatang, yang akan mengalami kedukaan dan munglcin
tragedi. Sudah tidak aneh lagi bagi saya saat melihat seseorang
yang hidup tanpa tantangan, namun begitu membebani diri dalam
kehidupan selanjutnya untuk mengejar ketertinggalan pembe-
lajarannya.
Pilciran-roh kita jauh dari sempurna karen a berfungsi terkait
dengan otak biologis. Sematang apa pun roh kita, menjadi manusia
berarti lcita semua akan berbuat salah dan perlu melakukan koreksi
dalam hid up. Hal ini berlaku pada tubuh mana pun yang kita pilih.
Sebelum membahas berbagai faktor mental yang lebih rumit
dalam pengambilan keputusan oleh roh untuk menyatukan diri
dengan otak milik seorang bayi manusia, saya akan mengawalinya
dengan aspek-aspek fisik dari pilihan tubuh fisiko Di Iuar fakta
bahwa roh sudah terlebih dahulu tahu seperti apa rupa mereka
nantinya, sebuah survey nasional di Amerika Serikat mengin-
dikasikan bahwa 90% lab-Ialci dan perempuan merasa tidak puas
dengan karakteristik fisik dari tubuh mereka. Inilah efek dari
amnesia sadar. Begitu banyak ketidakbahagiaan diciptakan oleh
masyarakat yang menstandarkan suatu penampilan yang ideal.
Walaupun demiban, hal ini juga merupakan bagian dari rencana
,.
Memilih Tubuh Fisik Baru "<f., 319

Berapa kali kita memandang cermin dan berkata, "Inikah aku


yang sebenarnya? Kenapa penampilanku seperti ini? Apa aku
berada di tubuh yang tepat?" Semua pertanyaan ini sangat
memprihatinkan apabila tubuh kita ternyata menghambat kita
dalam melakukan apa-apa yang tadinya kita pikir akan bisa kita
lakukan dalam hid up. Saya teramat sering menjumpai subjek yang
yakin bahwa tubuh mereka telah menghambat mereka dalam
meraih kepuasan hidup.
Banyak orang cacat berpikir bahwa kalau saja tidak ada
kesalahan genetik atau kecelakaan yang merusak tubuh mereka,
maka kehidupan mereka akan lebih terpenuhkan. Saya jarang
menjumpai kasus kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
tubuh, yang bukan merupakan kehendak dari roh. Sebagai roh,
kita memilih tubuh karena suatu alasan. Hidup di dalam tubuh
yang cacat tidak selalu berasal dari utang karma yang sedang kita
bayar, sebagai konsekuensi dari tanggung jawab kehidupao lampau
di ~ana kita pernah membuat orang lain cedera. Sebagaimana abo
diperlihatkan pada kasus berikutnya, saat sesosok roh terlahir
kembali ke dalam tubuh yang rusak, ada kemungkinan pilihan ini
meojadi jalur pembelajaran menuju jenis pelajaran lainnya.
Sulit bagi kita untuk meminta seseorang yang baru saja cedera
untuk berpasrah menerima cacat fisiknya. agar ia dapat berkembaog
lebih cepat daripada orang yang memiliki tubuh dan pikiran yang
sehat. Pemahaman ini harus berangkat dari proses penemuan diri.
Sejarah kasus dari para subjek telah meyakinkan saya bahwa upaya
menghadapi cacat tubuh dapat benar-benar memacu perkem-
bangan. Sebagian dari kita yang masyarakatnya berpikir kurang
sempurna akan mengalami diskrimlnasi, yang membuat beban kita
semakin berat. Mengatasi hambatan cacat fisik dapat membuat
kita menjadi lebih tegar dalam menghadapi penderitaan.
Tubuh fisik adalah salah satu bagian penting dati mas a uji
coba yang kita rencanakan sendiri dalam kehidupan. Kebebasan
uotuk memilih tubuh fisik ini lebih dilandaskan pada unsur
psikologis daripada 100.000 gen yang diwarisi oleh tiap-tiap
320 ?,;y> Journey of Souls

ingin menunjukkan mengapa roh menginginkan tubuh tertentu


lebih didasarkan pada aspek fisik tanpa implikasi psikologis yang
berat. Kasus ini memperlihatkan perencanaan dalam pengambilan
keputusan dari sesosok roh untuk dilahirkan ke dalam tubuh fisik
yang sangat berbeda dati kehidupan lampaunya. Sclepas kasus ini,
kita akan menelaah alasan roh memilih tubuh dengan alasan yang
berbeda.
Kasus 26 seorangwanita berperawakan tinggi dan pad at, yang
lebih senang berolahraga daripada meributkan pengobatan untuk
kakinya. Dalam wawancara awal, saya mendapati bahwa kedua
kakinya sakit. Ia telah bertahun-tahun bertemu para dokter yang
tidak menemukan adanya ketidakberesan dengan kakinya. Jelas
tampak bahwa ia sudah bosan dan ingin melakukan apa pun untuk
bahagia.
Ketika saya mendengar para dokter menyimpulkan bahwa rasa
sakit wanita itu mungkin bersifat psikosomatik, saya merasa bahwa
rasa sakitnya berasal dari kehidupan lampau. Sebelum masuk ke
inti persoalan, saya memutuskan untuk menghipotis subjek
melintasi beberapa kehidupan lampau guna mengorek motivasi
atas pilihan tubuh fisiknya. Pada saat saya memintanya untuk
memaparkan salah satu kehidupan di mana ia merasa paling bahagia
dalam tubuh fisiknya, ia menjawab bahwa itulah saat ketika ia
menjadi seorang Viking bernama Leth pada tahun 800 SM. Ia
berkata bahwa Leth adalah "anak alam" yang berlayar menyusuri
Laut Baltic memasuki Rusia bagian barat.
Leth digambarkan memakai jubah bulu, celana kulit binatang,
bot yang terikat rapi, dan topi yang dibungkus dengan barang
logam. Ia membawa sebuah kapak dan pedang bermata lebar, yang
dapa~ ia ayunkan dengan mudah dalam pertempuran. Subjek
terganggu oleh gambaran di pikiran tentang menjadi seorang
petarung andal dengan "ketombe di pundak". Dengan tinggi badan
en am kaki, ia pastilah raksasa di masanya, dengan kekuatan yang
sangat besar, pelukan lebar di dada, dan tubuh yang kuat. Dengan
ketahanan tubuh yang tinggi, Leth berenang ke hulu, berjalan
Memilih Tubuh Fisik Baru o@ 321

bersama orang-orang Norse Iainnya. Leth tewas dalam suatu


serangan ketika mereka sedang menjarah desa.

ftr KASUS 26 ~

Dr. N: Apa yang menurutmu paling penting dalam


kehidupan sebagai Leth orang Viking ini?
S: Hidup dalam tubuh yang Iuar biasa itu dan merasakan
kekuatan fisiknya. Aku belum pernah memiliki satu pun
tubuh seperti itu dalam semua kehidupan fisikku di Bumi.
Aku tak kenai takut karena tubuhku tidak bereaksi terhadap
rasa sakit bahkan saat aim terluka. Tubuh itu tanpa cela. Aku
tidak pernah sakit.
Dr. N: Apa pikiran Leth pernah digelisahkan karena sesuatu?
Apa ada kepekaan emosional bagimu dalam bentuk apa pun
di kehidupan ini?
S: (tertawa terbahak-bahak) Bercanda, ya? Tidak pernah! Aku
menikmati hidupku. Aku hanya peduli berkelahi, merampas,
makan, minum, dan seks. Semua perasaanku disalurkan
untuk tujuan fisik. Tubuh yang luar biasa!
Dr. N: Baiklah, mari kita telaah alasanmu memilih tubuh
·ini. Pada saat kamu menentukan pili han di alam roh, apakah
kamu meminta tubuh ini, atau apakah roh pembim-
bingmulah yang memilihkannya untukmu?
S: Konselor tidak berbuat begitu.
Dr. N: Kalau begitu jelaskan padaku bagaimana tubuh ini
bisa kamu pilih.
S: Aku menginginkan salah satu spesimen terkuat di Bumi
pada saat itu, dan Leth ditawarkan padaku sebagai pilihan.
Dr. N: Kamu hanya punya satu pilihan?
322 r,y, Journey of Souls

s: Tidak, aku mendapatkan dua pilihan orang yang hidup


saat ini.
Dr. N: Bagaimana kalau kamu tidak menyukai pilihan tubuh
yang ditawarkan padamu)
S: (dengan sen'tIS) Alternatif bagi pilihanku selalu cocok dengan
yang aim ingin alami dalam semua masa kehidupanku.
Dr. N: Apa menurutmu konselor sudah tahu tubuh seperti
apa yang cocok untukmu, atau mereka sekadar menawar-
kannya secara asal-asalan?
S: Di sini tidak ada kecerobohan. Konselor sudah mengatur
segalanya.
Dr. N: Aku bertanya-tanya apakah konselor pernah merasa
bingung. Dengan begitu banyaknya bayi yang dilahirkan,
pernahkah mereka tanpa sengaja memasukkan dua roh ke
dalam satu bayi atau untuk scmentara membiarkan seorang
bayi tanpa roh ?
S: (tertaJJJa) rni bukan antrean perakitan. Kujamin, mereka
tahu apa yang sedang mereka lakukan. Mereka tidak akan
melakukan kesalahan seperti itu.

Dr. N: Aim percaya itu. Sekarang, tentang pilihanmu, aku


ingin tahu apakah dua tubuh sudah cukup untuk kamu
pelajari di ruang penetapan kehidupan?
S: Kita tidak membutuhkan banyak pilihan kehidupan, begitu
konselor sudah memahami apa yang bta inginkan. Aku
sudah tahu tentang ukuran dan bentuk tubuh serta jenis
kelamin yang kuinginkan, sebelum aku diberi dua pilihan
itu.

Dr. N: Tubuh siapa yang kamu tolak, dan lebih memilih


tubuh Leth?
Memilih Tubuh Fisik Baru -e.. 323

s: (terdiam sejenak) Tubuh seorang tentara Romawi. .. juga


dengan fisik kuat yang kuinginkan dalam masa kehidupan
itu.
Dr. N: Apa salahnya menjadi tentara Italia?
S: Aku tidak mau ... negara mengendalikan tubuhku (mijek
menggeleng) . .. terlalu banyak batasan.
Dr. N: Seingatku pada abad ke-9, sebagian besar Eropa
berada di bawah kekuasaan Charlemagne dariJerman (Holy
Roman Empire).
S: ltulah yang tidak aku sukai dari kehidupan tentara. Sebagai
orang Viking, aku tidak perlu mematuhi siapa pun. Aku
bebas. Aku bisa mengembara bersama para penyerbu di alam
bcbas tanpa kendali seperti apa pun dari pemerintah.
Dr. N: Kalau begitu, kebebasan adalah inti dari pilihanmu?
S: Tepat sekali. Kebebasan bergerak ... semangat ber-
perang ... penggunaan kekuatan dan tindakan yang spontan.
Hidup di laut dan di hutan memberiku kekuatan. AIm juga
tahu bahwa hidup itu kejam, tetapi masa itu memang bru-
tal. Aku tidak ada bedanya dengan yang lain.
Dr. N: Tetapi bagaimana dengan pertimbangan lain,
misalnya kepribadian?
S: Tidak ada yang membuatku gelisah selama aku bisa
secara fisik menyatakan diri sepenuhnya.
Dr. N: Apa kamu memiliki pasangan-anak-anak?
S: (mengangkat bahu) Terlalu banyak batasan. Aku selalu
bergerak. Aim punya banyak perempuan-ada yang dengan
senang hati, ada yang harus kupaksa-dan kesenangan ini
menambah lmat pernyataan fisikku. Aku tidak mau terikat
dalam bentuk apa pun.
Dr. N: Jadi, tubuh Leth merupakan pilihan utamamu sebagai
324 iC:r Journey of Souls

s: Ya, aku hanya ingin merasakan semua indra fisik dengan


sepenuhnya, tidak lebih.

Saya merasa subjek sudah siap untuk menuntaskan persoalan


sekarangnya. Setelah membimbingnya keluar dari kondisi atas sadar
dan mas uk ke dalam kondisi bawah sadar, saya memintanya untuk
langsung memasuki masa kehidupan di mana ia merasakan sakit
di kaki.
Nyaris seketika itu juga, wanita tersebut memasuki kehidupan
lampaunya yang paling akhir dan menjadi seorang anak perempuan
6 tahun bernama Ashley yang hidup di New England pada tahun
1871. Ashley sedang naik kereta kuda bermuatan penuh ketika
tiba-tiba saja ia membuka pintu dan terjatuh dari kereta. Ketika ia
menghantam jalan batu, salah satu roda belakang kereta yang besar
itu melindas kakinya tepat di atas lutut, meremukkan tulangnya.
Subjek mengalami rasa sakit yang luar biasa di kakinya saat
menjelaskan peristiwa jatuh itu.
Sehebat apa pun usaha dokter setempat dan selama apa pun
Ashley memakai kayu penyangga, tulang kakinya tidak sepenuhnya
sembuh. Ia tidak pernah kunjung mampu untuk berdiri atau
berjalan kembali, sedangkan sirkulasi darah yang tidak baik
menyebabkan pembekakan di kaki hingga akhir masa hidupnya
yang boleh dibilang singkat. Ashley meninggal pada tahun 1912
setelah tahun-tahun produktifnya sebagai penulis dan guru bagi
anak-anak cacat. Saat kisah hidup A shley berakhir, saya
mengembalikan subjek ke alam roh.

Dr. N: Dalam sejarah penetapan tubuhmu, mengapa kamu


menunggu seribuan tahun antara menjadi pria kuat dan
menjadi wanita cae at?

S: Hmm, tentu saja aku dapat membangun kearifan yang


lebih baik ten tang siapa diriku, dalam jeda antarkehidupan
itu. Aku memilih untuk hidup eacat guna memperoleh
lrnnc"nt.. "c; ;nt"]"lrM,,,]
Memilih Tubuh Fisilc Bartl ~ 325

Dr. N: Kamu memilih tubuh yang rusak untuk alas an itu?

S: Ya, begini, tidak mampu berjalan akan membuatku lebih


banyak membaca dan belajar. Aku mengembangkan
pikiran ... dan menyimak pikiran itu. Aku belajar berko-
munikasi dengan baik dan menulis dengan penuh keahlian
karen a konsentrasiku tidak terpecah. Aku selalu berada di
ranjang.
Dr. N: Karakteristik roh seperti apa yang sama-sama ada
dalam diri Ashley dan Leth orang Vilcing?
S: Bagian dari diri yang mengeluarkan ekspresi keganasan.
Dr. N: Aku ingin kamu memasuki saat ketika kamu berada
dalam proses memilih kehidupan Ashley. Ceritakan
bagaimana kamu memutuskan untuk mengambil tubuh yang
sangat rusak ini.
S: Aku memilih sebuah keluarga kaya, golongan yang
terbilang mapan di Amerika. Aku menghendaki tempat yang
memiliki perpustakaan dan orangtua yang penuh dnta, agar
aIm dapat mendedikasikan diri pada keilmuan. Aim terus
menulis bagi orang-orang yang tidak bahagia, dan menjadi
guru yang baik.
Dr. N: Sebagai Ashley, apa yang kamu lakukan untuk
keluarga yang penuh dnta ini?
S: Yang berlaku hanya dua maeam-manfaat dan tanggung
jawab. Aku memilih keluarga ini karen a mereka mem-
butuhkan intensitas einta bersama seseorang yang sepe-
nuhnya tergantung pada mereka sepanjang hidupnya. Kami
sangat intim sebagai satu keluarga karena mereka kesepian
sebelum aku Iahir. Aku lahir belakangan, sebagai anak
tunggal. Mereka menginginkan seorang anak perempuan
yang tidak akan menikah dan meninggalkan mereka kembali
dalam kesepian.
""" T T l : .: 1 1 _1 _ _ _ __, __ 1 _ ~ __ ._ 1
326 fi:r Journey of Souls

s: Sudah tentu.
Dr. N: Kalau begitu, mari kita telusuri keputusan jni lebih
jauh hingga ruang penetapan kehidupan, ketika roh mu
untuk pertama kalinya meninjau kehidupan Ashley. Apa
kamu juga menyaksikan rineian keeelakaan kereta itu?

S: Tentu saja, tetapi itu bukan keeelakaan-karena sudah


ditetapkan untuk terjadi.
Dr. N: Begitu kamu berada Bumi, siapa yang bertanggung
jawab atas peristiwa jatuhmu? Pikiran-roh mu atau pikiran
biologis Ashley?
S: Kami bertindak dalam harmoni. Ia ingin bermain-main
dengan pegangan pintu kereta .... Aku memanfaatkan
momen itu ....
Dr. N: Beritahu aku apa yang terlintas dalam pikiran-roh
mu di ruang pcnctapan kehidupan, saat kamu menyaksikan
Ashley terjatuh dan eedera.
S: Aim memikirkan ten tang bagaimana tubuh eaeat ini dapat
dimanfaatkan dengan baik. Aku punya beberapa pilihan
tubuh yang eaeat, tetapi aku lebih suka tubuh yang satu ini
karena aku tidak mau banyak-banyak bergerak.
Dr. N: Aim ingin tahu tentang isu kausalitas. Apa Ashley
akan tetap jatuh juga jika ia mendapatkan roh selain roh
mu?
S: (membela dirt) Kami saling coeok ....

Dr. N: Pertanyaanku belum terjawab.

S: (terdiam lama) Ada kuasa di luar pemahamanku sebagai


roh. Saat aku melihat Ashley untuk pertama kalinya ... aku
melihatnya tanpa diriku ... sehat ... berumur lebih panjang ...
satu kemungkinan lain dari hidupnya.
Memilih Tubuh Fisik Barn -e.. 327

Dr. N: Aku mulai memahami sesuatu. Maksudmu, jika


Ashley memulai hidupnya dengan entitas roh yang lain, ia
mungkin tidak akan terjatuh sama sekali?
S: Ya ... itu adalah satu kemungkinan ... satu dari sekian
banyak ... mungkin cederanya tidak begitu parah, dan ia
dapat kembali berjalan dengan tongkat.
Dr. N: Hmm, apa kamu melihat seorang Ashley yang sehat
fisik dan hidup dengan bahagia tanpa roh mu?
S: Aku melihat ... seorang wanita dewasa ... dengan kaki
normaL .. hidup tidak bahagia bersama seorang pria ...
frustrasi karena terperangkap dalam kehidupan yang bias a-
biasa saja ... orangtua yang murung ... tetapi lebih mudah
dijalani. (bernada lebih tegas) Tidak! Arah kehidupan yang ini
tidak akan membawa manfaat bagi kami berdua-aku adalah
roh yang paling baik untulmya.
Dr. N: Jadi kamu menjadi penggerak utama dari peristiwa
jatuh itu,. begitu kamu memilih untuk menjadi roh bagi
Ashley?
S: Pad a momen itu ... kami berdua menyatu ... ia memang
sedang nakaI, melompat-Iompat di dalam kereta, bermain-
main dengan pegangan pintu padahal ibunya sudah
menyuruhnya agar berhenti. MaIm ... aIm siap dan ia pun
siap ....
Dr. N: Seberapa kakunya nasibmu? Begitu kamu menjadi
roh bagi Ashley, apa ada car a bagimu untuk menghindarkan
semua kejadian di dalam kereta itu?
S: (terdiam srjenak) Bisa kukatakan bahwa aku melihat suatu
kilasan tepat sebelum aku terjatuh. Aku dapat saja ditarik
sehingga tidak jadi terjatuh. Suatu suara dalam pikiranku
berkata, "Sekaranglah saatnya, jangan buang-buang waktu
lagi, jatuhlah, inilah yang kamu inginkan-inilah arah yang
. "
328 11>- Journey of Souls

Dr. N: Apakah momen khusus itu penting?


S: Aku tidak mau Ashley lebih tua lagi.
Dr. N: Tetapi, bagaimana dengan rasa sakit dan penderitaan
yang harus dialami oleh anak ini ... ?
S: Memang mengerikan. Penderitaannya selama lima minggu
pertama sulit dipercaya. Aku hampir mati, tetapi aIm belajar
menahan semua rasa sakit itu, dan rupanya ingatan ten tang
Leth yang sanggup menahan rasa sakit telah membantuku.
Dr. N: Apakah pikiran-roh mu merasakan adanya penyesalan
ketika rasa sakit itu terbilang paling menyiksa?
S: Di saat aIm masuk dan keluar ambang kesadaran selama
masa yang paling menyiksa itu, pikiranku mulai membangun
kekuatan. Berjuang menguasai tubuh yang rusak, aku mulai
lebih mampu mengendalikan rasa sakit. .. berbaring di
ranjang ... di sisi para dokter yang tidak berdaya.
Kemampuan yang berhasil dibangun dengan mengolah rasa
sakit itu belakangan kumanfaatkan untuk berkonsentrasi
belajar, dan para konselor membantuku juga secara halus.
Dr. N: Jadi, kamu mengalami banyak perkembangan, dengan
tidak bisa berjalan?
S: Ya, aku menjadi seorang pendengar dan pemikir. Aku
berhubungan dengan banyak orang dan belajar menulis
dengan menggunakan inspirasi. Aku memperoleh
kemampuan untuk mengajar anak-anak, dan merasa
dibimbing oleh suatu kuasa dari dalam diri.
Dr. N: Apakah konselormu bangga pada semua penca-
paianmu, setelah kamu kembali ke alam roh?
S: Sangat bangga, dan walaupun aku diberitahu bahwa aku
jadi agak manja dan kekanak-kanakan (tertawa), tetapi pertu-
karan itu bermanfaat.
Memilih Tubuh Fisik Baru ~ 329

Dr. N: Apa manfaat dari pengalamanmu dengan tubuh


kuatnya Leth dan tubuh lemahnya Ashley terhadap kehi-
dupan sekarang, atau malah tidak ada manfaatnya?
s: Aku merasakan manfaatnya setiap hari, melalui pema-
hamanku terhadap perlunya penyatuan antara pikiran dan
tubuh fisik untuk mendapatkan setiap pelajaran.

Saat subjek mengingat pemandangan jalan di mana kakinya patah,


saya memulai proses desensitisasi . Menjelang akhir sesi, saya
menghapus semua ingatan akan rasa sakit di kakinya. Di belakang
hari, wanita ini mengabari bahwa ia tidak lagi merasakan sakit di
kaki dan sudah dapat bermain tenis.
Dua kehidupan lampau yang baru saja saya bahas dalam kasus
ini sangat bernuansa pilihan fisik dalam rangka pernyataan diri
roh di dua lingkungan yang berbeda. Roh memburu pernyataan
diri dengan cara mengembangkan berbagai aspek dari karakter
mereka. Apa pun alat bantu fisik atau mental yang digunakan
melalui penggunaan banyak tubuh fisik, hukum karma senantiasa
berlaku. Jika roh memilih sesuatu yang ekstrem, hal ini akan
diarahkan ulang melalui pilihan yang bersifat kontra untuk
menyeimbangkan perkembangan. Kehidupan fisik Leth dan Ashley
adalah contoh kompensasi karmik. Penganut Hindu meyakini
bahwa cepat atau lambat, seorang kaya harus menjadi seorang
pengemis agar roh nya dapat berkembang secara seimbang.
Dengan bertahan mengatasi berbagai tantangan, identitas roh
bta semakin kuat. Kata "kuat" ini tidak boleh disalah mengerti.
Para subjek menyatakan bahwa pelajaran kehidupan yang
sesungguhnya diperoleh dengan memahami makna menjadi
manusia. Bahkan sebagai korban, kita tetap menerima manfaat
karena bagaimana kita dapat bertahan menghadapi kegagalan dan
tekananlah yang menandai perkembangan kita dalam kehidupan.
Walaupun roh sudah secara cermat mempertimbangkan
beragam karakteristik fisik dari sebuah tubuh manusia dalam
berbap-ai latar budava. mereka menaruh Derhatian van lebih besat
330 itr Journey of Souls

pada aspek-aspek psikologis dari kehidupan manusia. Keputusan


ini merupakan bagian yang paling penting dari keseluruhan proses
penetapan bagi roh. Sebelum memasuki ruang penetapan
kehidupan, roh dapat merenungkan berbagai faktor keturunan dan
lingkungan yang akan memengaruhi bagaimana sesosok bentuk
kehidupan biologis berfungsi. Saya pernah mendengar bahwa
energi spiritual dari sesosok roh memiliki pengatuh yang naik-
turun entah terhadap temperamen raga hunian manusianya yang
akan menjadi ekstrover atau introver, rasionalistis atau idealistis,
emosional atau analitis. Dengan adanya semua varibel ini, roh harus
terlebih dahulu mempertimbangkan jenis-jenis tubuh fisik yang
akan paling bisa memberi manfaat dalam kehidupan mendatang.
Menurut data yang berhasil saya kumpulkan, pikiran dari
sesosok roh ten tang pili han perilaku manusia bagi dirinya sendiri
dalam kehidupan mendatang sudah diketahui oleh roh pembimbing
dan para master yang ditugasi memfungsikan ruang penetapan
kehidupan ini. Tampaknya, sebagian roh memandang tanggung
jawab ini lebih serius daripada roh-roh lainnya. Walaupun demikian,
roh yang sedang berada dalam fase penetapan prakehidupan hanya
dapat merenungkan kecocokan mereka dengan sesosok tubuh fisiko
Ketika roh dipanggil memasuki ruang penetapan kehidupan, tidak
ada lagi spekulasi. Kini mereka harus meneoeokkan identitas
spiritual mereka dengan seorang manusia. Karena alasan psikologis,
mengapa roh memasuki tubuh fisik dua manusia dengan jarak yang
terpaut ribuan tahun adalah dasar bagi kasus selanjutnya.
Kasus 27 adalah seorang pebisnis Texas yang mengelola
sebuah perusahaan pakaian besar yang sukses. Dalam liburannya
ke California, Steve mengunjungi saya atas saran seorang teman.
Saat saya menyingkap sejarahnya, saya mendapati bahwa ia begitu
tegang dan terlalu waswas. Sementara jari-jemarinya memainkan
seombyok kunei, matanya jelalatan memandangi ruang klinik. Saya
bertanya apakah ia gugup atau takut menjalani hipnosis sebagai
salah satu prosedur, dan ia menjawab, "Tidak, aku lebih takut
melihat apa yang akan kamu temukan."
Memilih Tubuh Fisik Bam <><f, 331

Subjek memberitahu saya bahwa para karyawannya banyak


menuntut dan tidak loyal, sedangkan banyaknya keluhan personalia
menjadi tidak tertahankan lagi. Solusinya adalah meningkatkan
disiplin dan memecati karyawan. Saya mendapati bahwa ia pernah
bercerai dua kali dan termasuk alkoholik. la mengaku baru saja
mencoba sebuah program penyembuhan dari kecanduan, tetapi
berhenti karen a "mereka menjadi terlalu rewel terhadapku".
Seiring dengan kami berbincang lebih jauh, Steve menjelaskan
bahwa ibunya pergi setelah meninggalkannya di tangga sebuah
gereja di Texas, saat umurnya baru beberapa minggu. Setelah
beberapa tahun hidup sendirian dan tidak bahagia m panti asuhan,
satu pasangan suami-istri (pasutri) tua mengadopsinya. Ia
menambahkan bahwa pasutri ini sangat kaku dalam berdisiplin
dan tampaknya selalu meneelanya sepanjang waktu . Saat
meninggalkan rumah di usia remajanya, Steve telah sering
bermasalah dengan hukum dan pernah satu kali mencoba bunuh
diri.
Saya mendapati bahwa subjek terlalu pereaya diri dan menolak
untuk tunduk pada siapa pun. Kemarahannya begiLu menjam-jam
seputar isu keterasingan dan keterbuangan. Steve merasa seperti
kehilangan kendali atas kehidupannya dan bersema mengupayakan
segalanya "untuk menemukan did sejatiku". Saya setuju untuk
melakukan penjelajahan singkat memasuki pikiran bawah sadarnya,
jika sesudah ini ia bersedia mengunjungi seorang terapis di kotanya
senmri untuk mendapatkan konseling lanjutan.
Seiring kian tersingkapnya kasus ini, kita akan melihat
bagaimana roh Steve mempertahankan identitasnya sambi! bereaksi
di kehidupan fisiknya dalam tubuh manusia. Intensitas
keterhubungan ini biasanya semakin meningkat selama hipnosis,
ketika para subjek membiearakan motif di balik penetapan tubuh
masing-masing. Satu-satunya alasan mengapa saya memanfaatkan
kasus ini untuk menjelaskan suatu hambatan besar dalam
menemukan identitas roh ... adalah trauma masa keeil. Roh yang
melakukan penyatuan dengan orang yang mengalami gangguan
332 ~ Journey of Souls

masuk ke clalam kehidupan yang sukar. Sebelum membimbing


subjek memasuki alam roh untuk mencaritahu alasan mengapa
roh nya telah memilih kehidupannya yang sekarang, ada perlunya
mengembalikan berbagai ingatan masa kecilnya. Dalam kutipan
singkat yang membuka kasus ini, subjek akan berjumpa ibunya
lagi. lni adalah salah satu pemandangan paling mengharukan yang
pernah saya fasilitasi.

~ KASUS 27 -G-.

Dr. N: Saat ini kamu adalah bayi yang baru berumur


beberapa minggu, dan ibumu sedang menatapmu untuk
terakhir kalinya. Tak ada masalah karena walaupun kamu
seorang bayi, pikiran batinmu yang dewasa mengetahui apa
yang sedang terjadi. Jelaskan secara terinci apa yang terjadi.
S: (tubuh subjek fJ1u/ai gemetar) Aku ... aku ada di dalam
keranjang ... tubuhku diberi selimut biru kumal. .. aku
ditaruh di tangga ... rasanya dingin.
Dr. N: Di tangga mana?
S: ... di depan sebuah gereja ... di Texas.
Dr. N: Siapa yang menaruhmu di tangga gereja?
S: (tublth sttl?jek semakin gemetar) lbuku... membungkuk di
atasku ... mengucapkan selamat tinggal. ... (mu/ai menangis)
Dr. N: MenuruLmu, apa alasan ibumu meninggalkanmu?
S: la ... masih terlalu muda ... tidak menikah dengan
ayahleu ... ayahku sudah menikah. Ibuku ... menangis ... aku
bisa merasakan air matanya menetes di wajahku.
Dr. N: Pandangi ibumu. Apa lagi yang kamu lihat?
S: (tersedak) Rambut hitam panjang ... indah ... aku
meniulurkan tangan dan menyentuh mulutnya ... ia menci-
Memilih Tubuh Fisik Baru -<f, 333

umku ... lembut ... ia merasa sangat berat meninggalkanku


di sini.
Dr. N: Apa ia mengatakan sesuatu padamu sebelum pergi?
S: (suqjek hampir tidak mampu berbicara) "lbu harus pergi demi
kebaikanmu. lbu tak punya uang untuk merawatmu. Kakek-
nenekmu tidak akan mau membantu kita. lbu say;ng
padamu. lbu akan selalu sayang padamu, dan kamu akan
selamanya berada dalam hati lbu."
Dr. N: Lalu apa yang terjadi?
S: la ... meraih pengetuk pintu ... dengan gambar hewan ...
dan menggedorkannya ke pintu ... kami mendengar suara
Iangkah kaki mendekat ... sekarang ia sudah pergi.
Dr. N: Apa yang pilciran-rohmu katakan ten tang segala
sesuatu yang baru saja kamu saksikan?
S: (tryaris tenggelam dalam emosl) Oh ... bagaimanapun juga, ia
menginginkan aku... tidak mau meninggalkan aku... ia
sqyangpadaku!
Dr. N: (sqya menempelkan telapak tangan ke kening suijek dati
llIemulai sugesti pasca-hipnotisyang diakhin' dengan instmksi berikut
inz) Steve, kamu akan dapat menyimpan ingat bawah sadar
ini dalam pikiran sadarmu. Kamu akan mengingat gambaran
mengenai ibumu ini sepanjang hidupmu. Sekarang kamu
sudah tahu bagaimana perasaannya ten tang dirimu dan
bahwa energinya masih bersamamu. Paham?
S: Ya.
Dr. N: Sekarang, majulah dalam waktu dan ceritakan
bagaimana perasaanmu ten tang orangtua angkatmu.
s: Tidak pernah puas denganku ... membuatku merasa
bersalah ten tang segala haL .. mengendalikan dan meng-
hakimiku .... (Ivqjah su~jek basah oleh air mala dan peluh) Aku
tidak tahu akan iadi apa aku ini ... aIm tidak nyata ....
334 fI:Jc Journey of Souls

Dr. N: (sqya meninggikan suara) Jelaskan apa yang tidak nyata


dari dirimu.
s: Suka berpura-pura ... (beriJentz)
Dr. N: Lanjutko1l1

S: Aku tidak sepenuhnya terkendali ... selalu marah ...


memperlakukan orang lain dengan buruk ... supaya
merasakan hal yang sama ..... tak berdaya ....

Catatan: Setelah pengondisian tambahan, saya akan


membimbing subjek bolak-balik antara pikiran bawah sadar
dan atas sadarnya.

Dr. N: Baiklah, Steve, mari kita kembali ke waktu sebelum


kelahiranmu dalam kehidupan sekarang. Beritahu aku apa
kamu pernah hidup dalam kehidupan lamp au bersama roh
dari ibu kandungmu.
S: (terdiam lama) Ya ... pernah.
Dr. N: Pernahkah ada satu kehidupan tertentu yang kamu
jalani bersama roh ini di Bumi, yang melibatkan rasa sakit
fisik atau emosional di an tara kalian berdua?
S: (dengan segera, subjek mencekallengan kursitrya) Oh, sia~ itu.. ,
tentu sqja, itu dial
Dr. N: Cobalah untuk relaks dan jangan terlalu cepat padaku.
Aku ingin kamu memasuki mas a kehidupan yang kamu lihat
di dalam pikiranmu pada titik yang paling krusial dalam
hubunganmu dengan roh ini pada hitungan ketiga. Satu,
dua, tiga!
S: (menghela napaspaf!jang) Astaga ... orang yang tadi ... dengan
tubuh lain ... tetapi ia masih menjadi ibuku.
Memilih Tubuh Fisilc Bartl oG\ 335

Dr. N: Berfokuslah pada pemandangan ini. Saat ini siang


atau malam?
s: (terdiam sejenak) Siang bolong. Sinar Matahari yang terik
dan pasir ....
Dr. N: Gambarkan apa yang terjadi di bawah sinar Matahari
yang terik dan pasir itu.
s: (dengan terselldat-sellda~
Aim berdiri di depan kuilku ... di
depan sekclompok besar orang ... para pengawalku menjaga
di belakangku.
Dr. N: Siapa namamu?

S: Haroum.
Dr. N: Apa yang kamu kenakan, Haroum?

S: Jubah putih yang panjang dan sandal. Aku membawa


tongkat dengan ukiran ular emas sebagai simbol dari
kekuasaanku.
Dr. N: Apa kekuasaanmu, Haroum?

S: (dengan ballgga) Aku adalah pendeta tinggi.

Catatan: Informasi berikutnya berhasil mengungkap bahwa


pria ini. adalah seorang kepala suku yang hidup di peninsula
Afrika de kat Laut Merah sekitar tahun 2000 SM. Pada zaman
praklasik, wilayah ini dikenal sebagai Kerajaan Sheba (Saba).
Saya juga menemukan bahwa kuil itu adalah sebuah
bangunan lonjong besar yang terbuat dari bata dan batu,
dan diperuntukkan bagi dewa bulan.

Dr. N: Apa yang sedang kamu lakukan di depan kuilmu?


336 0-> Journey of Souls

s: Aku berdiri di tangga, menghakimi seorang perempuan.


Ia adalah ibuku. Ia berlutut di hadapanku. Saat ia menatapku,
tampak sorat iba dan takut.
Dr. N: Bagaimana mungkin matanya menyorotkan iba
sekaligus takut?
S: Matanya menyorotkan iba perihal kekuasaan yang
membuatku lupa diri ... sehingga aku terlalu mengendalikan
kehidupan sehari-hari rakyatku. Juga ada sorat takut tentang
apa yang akan aim lakukan. AIm menjadi resah, tetapi tak
boleh memperlihatkannya.
Dr. N: Mengapa ibumu berlutut di tangga kuil, di
hadapanmu?
S: Ia telah menyelinap ke dalam lumbung dan mencuri
makanan untuk diberikan pada orang-orang. Banyak orang
kelaparan tahun ini, tetapi hanya aku yang berwenang
mendistribusikan makanan. Makanan harus dihitung secara
cermat.
Dr. N: Apa ia melanggar hukum pembagian makanan?
Bukankah iill hanya masalah bertahan hidup?
S: (menukas dengan segera) Lebih dari itu-dengan tidak
mematuhi perintahku, ia merusak kekuasaanku. Aku
memanfaatkan distribusi makanan sebagai alat untuk ...
mengendalikan rakyatku. Aim ingin mereka semua loyal
padaku.
Dr. N: Apa yang akan kamu lakukan terhadap ibumu?

S: (dengan pelluh tuduban) Ibuku sudah melanggar hukum. Aku


bisa saja menyelamatkannya, tetapi ia harus dihukum sebagai
contoh untuk orang lain. Kuputuskan bahwa ia harus mati.
Dr. N: Bagaimana perasaanmu saat membunuh ibumu
sendiri, Haraum?
Memilih Tubuh Fisik Baru -G> 337

s: Hukuman harus dijatuhkan. Selama im ia selalu menjadi


dud dalam daging-memicu pemberontakan di antara rakyat
karena posisinya. Aku tidak bisa memerintah dengan leluasa
selama ia masih hidup. Bahkan sekarang pun, ia tetap tidak
patuh. Aku memerintahkan hukuman matinya dengan
memukulkan tongkatku ke tangga batu itu.
Dr. N: Belakangan, apa kamu pernah bersedih brena telah
memerintahkan eksekusi terhadap ibumu?
S: (suaranya menjadi gugup) Aku ... tidak boleh memikirkan
hal-hal semacam itu kalau aku ingin mempertahankan
kekuasaan.

Pada titik im, pikiran Steve telah mengalami kembali dua peristiwa
yang paling berdampak emosional, yang membuka kejadian yang
melibatkan tindakan sengaja yang memisahkan ibu dan anak.
Walaupun ia telah membangun keterhubungan karmik, penting
bagi kami untuk tidak menganggap ditinggalkannya ia saat masih
bayi sebagai kejadian historis balas den dam murm. Agar pemulihan
dapat dimulai, kami harus lebih dalam melanjutkan.
Tahap selanjutnya dalam sesi kami dirancang untuk
mengembalikan identitas roh Steve. Untuk melakukannya, saya
membawanya ke alam roh. Pada tiap-tiap kasus, saya berusaha
membawa subjek kembali ke area spiritual yang paling sesuai untuk
memperoleh hasil terbaik. Dalam Kasus 13, saya menggunakan
ruang orientasi. Dengan Kasus 27, kami memasuki waktu spiritual
tepat setelah ia kembali ke ruang penetapan kehidupan. Sedangkan
untuk yang kasus im, saya ingin Steve melihat berbagai alas an dad
pemilihan tubuhnya yang sekarang dan peran dati partisipan roh
lainnya dalam kehidupannya.

Dr. N: Di alam roh, kamu dikenal dengan nama apa?


S: Sumus.
338 Ib-> Journey of Souls

Dr. N: Baildah, Sumus, karena sekarang kamu sudah kembali


ke alam roh, aku ingin kita kembali ke periode yang mengikuti
tinjauan awalmu atas seorang pria yang adalah Steve. Apa
saja pikiranmu?
S: Orang yang me mend am kemarahan ... ia marah sekali
karena ibunya telah meninggalkannya di tangga ... dan
terhadap orang-orang yang menjadi orangtua angkatnya ....
Aku tidak yakin apa aku memang 11Iengingltlkall tubuh ini!
Dr. N: Aku mengerti, tetapi mari kita kesampingkan dulu
masalah keputusan itu setelah informasi lain terkumpul.
Ceritakan apa yang sebenarnya kamu lakukan, begitu kamu
meninggalkan ruang penetapan kehidupan.
S: Terkadang aku ingin sendirian selama beberapa waktu.
Biasanya, aku meminta pendapat dari teman-temanku
tentang kehidupan yang sedang kutinjau, terutama kehidupan
seberat yang satu ini.
Dr. N: Kamu pasti diberi lebih dad satu pilihan tubuh.
S: (mengge/eng) Tubuh yang satu ini harus aim ambil. ..
keputusan yang sulit.
Dr. N: Ceritakan padaku, Sumus, saat kamu kembali ke
dalam kelompok temanrnu, apa kalian membahas
kemungkinan di mana kamu berasosiasi dengan salah satu
dari mereka dalam kehidupan mendatang?
S: Ya, sering sekali. Para teman dekat ini akan terlibat dalam
kehidupan ~ndatangku, seperti halnya aku terlibat dalam
kehidupan mereka. Beberapa dari mereka tidak akan masuk
dalam kehidupan tertentu. Tidak jadi soa!. Kami semua
membiearakan kehidupan mendatang masing-masing. Aku
ingin mengetahui gagasan mereka secara rinei. Kami sudah
lama saling mengenal kekuatan dan kelemahan kami,
keberhasilan dan kegagalan terdahulu, apa-apa yang harus
diwasDadai ... dan semaeamnva.
Memilih Tubuh Fisik Barn oG> 339

Dr. N: Apa kalian terlebih dahulu membicarakan jenis


orang yang harus karrm jalani dalam kehidupan mendatang,
sebelum kamu memasuki ruang penetapan kehidupan?
S: Ya, secara sepintas lalu. Tidak ada yang konkret. Karena
aku sudah meninjau Steve, dan siapa saja yang akan memiliki
hubungan deng annya dalam masa kehidupan ini, ada
beberapa keraguan. Jadi, aku berbicara dengan Jor.
Dr. N: ApakahJor adalah roh pembimbingmu?

S: Ya, ia menyimak dengan cermat apa-apa yang harus


kukatakan ten tang akan menj adi siapa aku nanti, sebelum
aku dikirim ke temp at yang sudah kita lihat.
Dr. N: Oke, Sumus, kamu baru saja kembali ke kelompok
kluster primermu dari ruang penetapan kehidupan. Apa yang
pertama kali kamu lakukan?
S: Aku membicarakan orang bernama Steve yang sangat
tidak bahagia ini . .. tanpa ibu ... penderitaannya ... orang-
orang yang akan ada di sekitarnya ... rencana mereka juga ....
Semua itu harus cocok untuk kami semua .
.
Dr. N: Maksudmu, siapa-siapa yang akan mengambil tubuh
tertentu?
S: Benar, kami perlu mengukuhkannya ulang.
Dr. N: Apakah penetapan roh masih bisa dinegosiasikan
lagi pada tahap ini, atau apakah setiap roh diberitahu mana
saja tubuh fisik yang akan masing-masing peroleh setelah
meninggalkan ruang penetapan kehidupan?
S: Tidak satu roh pun dipaksa untuk melakukan sesuatu.
Kami tahu apa yang sudah seharusnya dilakukan. Jor. .. dan
yang lain membantu kami melakukan penyesuaian ... mereka
dikirim untuk memutar gambar itu .... (uJa/ah su1!jek mulai
teganiJ
340 a.,., Journey of Souls

s: (clengan mllmniJ Oh ... teman-temanku sudah pergi ... yang


lainnya datang ... oh ... .
Dr. N: Kurasa sesuatu akan terjadi pada roh-roh lainnya.
Cobalah untuk serelaks mungkin. Turuti perintahku, kamu
akan memberitahukan padaku apa yang terjadi. Paham?
S: (dcngan gugup) Ya.
Dr. N: Mulai! Berapa banyak entitas yang kamu lihat?

S: Ada ... empat. .. menghampiriku ... Jor ada di antara


mereka.
Dr. N: Siapa yang pertama datang?

S: (subjek merenggut tangan sqya) Itu ... Eone ... ia ingin


menjadi ... ibuku lagi.
Dr. N: ltukah roh yang menjadi ibu Haroum dan Steve?

S: Ya ... oh ... aku tidak mau.


Dr. N: Ada apa?

S: Eone berkata padaku bahwa sekaranglah saatnya untuk ...


menuntaskan segalanya ... menjalani hidup yang berantakan
sebagai ibu dan anak lagi.
Dr. N: Tetapi, Sumus, bukankah kamu sudah tahu bahwa
ini adalah ruang penetapan kehidupan ketika kamu meninjau
ibu Steve membawa bayinya Ice gereja?
S: Aku melihat orang-orang ... kemungkinan-Icemung-
kinan ... semua masih samar ... yang kutinjau belumlah aktt
yang sesungguhnya. Kurasa aku masih perlu diyakinkan,
karena Eone berada di sini untulc satu alasan.
Dr. N: Aku menduga bahwa tidalc satu pun dari entitas yang
datang ini berasal dari kelompokmu.
S: (menclesah) Memang tidak.
Memilih Tubuh Fisik Baru -<f, 341

Dr. N: Mengapa kamu dan Eone harus menunggu selama


4.000 tahun Bumi sebelum bereneana untuk mengimpaskan
perlakuanmu padanya di Arabia?
s: Tahun Bumi tidak berarti apa-apa; rasanya seperti baru
kemarin. Hanya saja, aku belum siap untuk mengimpaskan
kekejaman yang telah kulakukan padanya sebagai Haroum.
Ia bHang situasi yang ada sekarang coeok untuk latihan ini.
Dr. N: Jika rohmu menyatu dengan tubuh fisik Steve di
Texas, akankah Eone menuntut pembalasan karmik atas
utangmu?
S: (terdiam sejenak) Kehidupanku sebagai Steve tidak
dimaksudkan sebagai hukuman.
Dr. N: Aku senang kamu memahaminya. Jadi, apa pelajaran
yang harus diperoleh?
S: Untuk ... merasakan seperti apa rasanya ditinggalkan,
dalam hubungan keluarga ... bersukarcla menderita ....
Dr. N: Penderitaan ibu dan anak yang diikat mclalui tindakan
sukarela?
S: Ya ... supaya bisa menghargai bagaimana rasanya terbuang
itu.
Dr. N: Perkenankan Eone untuk pergi dan mintalah entitas
lain untuk bergabung dengan kita, Sumus.
S: (tertekan) Eone mclayang kembali pada ... Jar .... Yang
sekarang menghampiriku adalah .... Oh, sial-itu Talu dan
Kalish! (su1?jek meremas lengan kursif!Ja dan berttsaha mengusir
kedua roh dalam pikiranf!Ja dengan tangan)
Dr. N: Siapa mereka?

S: (dengan tergesa-gesa) Talu dan Kalish telah bersukarela


menjadi orangtua angkat Steve~rangtua angkatku. Mereka
sering bekerja sarna.
342 fiy. Journey of Souls

Dr. N: Lalu apa masalahnya?

S: Aku tidak mau mereka datang sesegera ini!


Dr. N: Tolong jangan cepat-cepat agar aku bisa mengerti,
Sumus. Kamu pernah bekerja dengan kedua roh ini?
S: (masih menggumam sendin) Ya, ya-tetapi mereka sangat
slllit-terutama Kalish. Sekarang masih terlalu dini. Mereka
menjadi mertuaku dalam kehidupan lampauku diJerman.

Catatan: Kami keluar topik selama beberapa menit, sementara


Sumus dengan singkat menjelaskan kehidupan lampaunya
di E ropa sebagai seorang perwira tinggi militer yang
mengabaikan keluarganya dan menjadi sasaran hinaan dari
orangtua istrinya yang terpandang.

Dr. N: Maksudmu, Talu dan Kalish kurang mampu


menangani tugas untuk menjadi orangtua angkatmu di
Texas?
s: (menggeleng dengan tegas) Tidak, mereka tahu pasti apa yang
harus mereka kerjakan. Hanya saja, Kalish selalu sulit. Ia
memilih untuk menjadi orang yang kritis, menuntut,
dingin ....
Dr. N: Apakah ia selalu menghadirkan perilaku semacam
itu dengan tubuh fisiknya?
S: Hmm, iLulah gayanya saat mcnghadapiku. Kalish bukanlah
roh yang dapat dengan mudah bergaul dengan roh lainnya.
Ia mandiri dan kukuh dengan tujuannya.

Dr. N: Bagaimana dengan Talu sebagai ayah angkatmu?

S: Kaku . . . membiarkan Kalish memegang kendall. .. ia


kadang terlalu jauh ... tertutup secara emosional. .. kali ini
aku benar-benar mau memberontak terhadap mereka.
Memilih Tllbuh Fisik Baru oG\ 343

Dr. N: Oke, tetapi akankah mereka mengajarimu sesuatu?

S: Ya, aim tahu itu, tetapi aim masih meragukannya. Jor dan
Eone datang.

Dr. N: Apa yang selanjutnya kamu katakan pada perjumpaan


ini?

S: Aku ingin Eone menjadi ibu angkatku. Mereka semua


menertawakanku. Jor tidak mau menerima penjelasanku. Ia
tahu aim dekat dengan Eone.
Dr. N: Apa mereka mempermainkanmu, Sumus?

S: Tidak, sarna sekali tidak seperti itu. Talu dan Kalish


mempertanyakan ketidakmauanku untuk memperbaiki
kesalahanku bersama mereka.
Dr. N: Hmm, aku menangkap kesan bahwa kamu
menganggap roh-roh ini bersepakat memaksakan keputusan
agar kamu mas uk dalam bayi Texas itu.
S: Yang terjadi bukan seperti itu. Kami sedang mem-
bicarakan keraguanku tentang kehidupan itu sendiri.
Dr. N: Tetapi bukannya kamu tidak menyukai Talu dan
Kalish?
S: Mereka memahamiku ... aim memang butuh orang yang
keras. Semua tahu bahwa aku memiliki kecenderungan untuk
memperturutkan kesenangan diri. Mereka meyakinkan aku
bahwa sebuah kehidupan yang mudah tanpa kehadiran
mereka, ibarat mengalir tanpa arah dalam air. Mereka berdua
sangat berdisiplin.
Dr. N: Hmm, sepertinya kamu sudah memantapkan pikiran
untuk pergi bersama mereka dalam kehidupan Texas.
S: (dengan serius) Ya ... mereka akan banyak menuntut, saat
aim kanak-kanak ... Kalish yang sinis ... Talu yang
perfeksionis ... tanpa Eone ... kali ini rasanya akan sukar.
344 00 Journey of Souls

Dr. N: Apa pel~jaran dari peran sebagai orangtuamu bagi


Talu dan Kalish?
S: Talu dan Kalish berada dalam ... konfigurasi yang berbeda
dariku. Aim tidak boleh terlalu mencampuri urusan mereka.
Pelajaran itu ada hubungannya dengan sifat mereka yang
kaku dan angkuh.
Dr. N: Saat berada di Bumi, apakah pikiran-rohmu selalu
mengetahui alas an mengapa orang tertentu yang me-
mengaruhimu baik secara positif ataupun negatif itu, penting
bagimu?
S: Ya, tetapi tidak lantas berarti aku (sebagai orang yang aku
pilih) dalam kehidupan itu memahami apa yang rohku
ketahui. (tersenytltll) ltulah yang harus kita caritahu di Bumi.
Dr. N: Maksudmu, apa yang sebenarnya sedang kita lakukan?

S: Ya ....
·1

..
Tampaknya misteri pemahaman tentang siapa diri kita sebagai roh,
sangat sulit untuk sebagian besar dari kita ungkapkan melalui
pikiran sadar. Sampai saat ini, saya yakin Anda telah memahami
bahwa pad a kondisi atas sadar sekali pun, kita benar-benar
mempertahankan kemampuan untuk mengamati diri melalui
sebagian inti utama dari mentalitas sadar kita. Membantu subjek
meraih inner-self mereka dengan menghubungkan semua aspek
pikiran adalah bagian yang terpenting dari aktivitas hipnoterapi
saya.
Saya ingin Steve mengetahui motif dari perilakunya dengan
cara memahami rohnya sendiri. Dialog berikut ini akan memberi
kita pengungkapan lebih lanjut tentang mengapa Sumus masuk ke
dalam tubuh fisik Steve. Perjumpaan spiritual dengan Jor, Eone,
Talu, dan Kalish sudah selesai, dan saya telah membimbing Steve
ke sebuah latar hening di alam roh untuk percakapan kali ini.
Memilih Tubuh Fisik Baru -e. 345

Dr. N: Sumus, jelaskan seberapa besar dari identitas rohmu,


yang direfleksikan dalam tubuh fisik manusia yang kamu
diami?
s: Sangat besar-tetapi tidak ada dua tubuh yang sarna persis.
(tertawa) Penyatuan tubuh dan roh yang baik tidak selalu
terjadi. AIm ingat beberapa tubuh Iampauku, yang Iebih
kusukai dari tubuh-tubuh Iainnya.
Dr. N: Jadi, apakah rohmu mendominasi, atau dibawah
dominasi otak manusia?
S: Pertanyaan itu sulit dijawab brena ada beberapa
perbedaan halus pada otak dari tiap-tiap tubuh yang meme-
ngaruhi bagaimana kita ... memperlihatkan diri ke Iuar dari
tubuh itu. Manusia akan kosong tanpa kami... walaupun
begitu, kami memperlakukan setiap tubuh dengan penuh
hormat.
Dr. N: Menurutmu, bagaimana kiranya manusia tanpa roh?

S: Oh, hanya didominasi oleh indra dan emosi ....


Dr. N: Kamu percaya bahwa tiap-tiap otak manusia
membuatmu bereaksi secara berbeda?
S: Hmm, itu adalah diriku ... yang dapat memanfaatkan
tubuh tertentu, lebih baik dari yang lain. Aku tidak selalu
merasa sepenuhnya terikat dengan seorang manusia.
Beberapa emosi fisik terlalu kuat . .. sehingga aku tidak begitu
efektif.
Dr. N: Suatu kemarahan besar diperlihatkan oleh
temperamen Steve, mungkinkah dipengaruhi oleh sistem
saraf pusat dari tubuh ini?
S: Ya, kami menerima pengaruh itu ....

Dr. N: Tetapi bukankah kamu sudah tahu seperti apa Steve


itu, sebelum kamu memilih tubuhnya?
346 r"" Journey of Souls

s: (dengan jijik) Benar, dan aku biasanya membuat situasi


menjadi lebih buruk. Walaupun aku hanya bisa melakukan
interpretasi saat badai dalam pikiran manusia kembali tenang,
tetapi aku tetap saja memilih untuk menjadi orang yang
pikirannya penuh badai.
Dr. N: Apa maksudmu interpretasi?

S: Menginterpretasikan gagasan ... mempelajari reaksi Steve


terhadap kekacauan.
Dr. N: Sejujurnya kukatakan, Sumus, kamu terkes~n seperti
orang asing dalam tubuh Steve.
S: Aim prihatin kamu menangkap kesan seperti itu. Kami
tidak mengendalikan pikiran manusia ... melalui kehadiran
kami. .. kami mencoba mengangkatnya untuk melihaL . .
makna di dunia ini dan menjadi reseptif terhadap moralitas ...
guna memberikan pemahaman.
Dr. N: Itu sarigat bagus, tetapi kamu memanfaatkan tubuh
manusia untuk perkembanganmu juga, bukan?
S: Tentu, itulah ... penyatuan ... kami memberi dan
menerima dengan menggunakan energi kami.
Dr. N: Oh, jadi kamu menyesuaikan energimu agar cocok
dengan sebuah tubuh hunian?

S: Akan lebih baik jika dikatakan bahwa aku menggunakan


berbagai aspek ekspresi, tergantung pada dorongan
emosional dari tiap-tiap tubuh.

Dr. N: Sum us, mari kita spesifikkan. Apa yang terjadi di


antara dirimu dan otak Steve pada saat ini di Bumi?

S: Rasanya ... seperti ... tenggelam .... Terkadang energiku


kelelahan dan tidak responsif terhadap negativitas yang
terlalu besar.
Memilih Tubuh Fisik Bartl -e.. 347

Dr. N: Melihat kembali pad a pilihanmu atas Haroum, Steve,


dan tubuh-tubuh lainnya, apakah kesemua tubuh itu memiliki
kesamaan karakter yang membuatmu tertarik?

s: (terdiam lama) Aku adalah entitas yang menyukai kontak.


Aku mencari manusia yang melibatkan diri ... secara agresif
dengan manusia lain.
Dr. N: Saat mendengar kata "agresif", aku menangkapnya
sebagai lebih pada sikap tidak ramah daripada asertif. Itukah
yang kamu maksud?
S: (terdiaJ1J sr:/enak) Hmm, aim tertarik pada orang yang
berpengaruh pada orang lain ... ah, secara dinamis.
Dr. N: Apa kamu termasuk roh yang senang menguasai
orang lain?
S: Aku memilih untuk tidak menggunakan kata "menguasai".
Sedapat mungkin aku tidak memilih orang yang tidak
memiliki keterlibatan aktif terhadap orang-orang di
sekitarnya.
Dr. N: Sumus, bukankah kamu memang menguasai, saat
kamu mencoba mengarahkan para roh lain dalam
kehidupan?
S: (tidak ada jaJvaban)
Dr. N: Apa kata Jor tentang hubungan antarmanusiamu?

S: Hmm ... bahwa aku menyukai kekuasaan sebagai alat


untuk memengaruhi tindakan manusia yang adalah para
pengambil keputusan. Bahwa aku menginginkan komunitas
sosial dan politik di mana aku bisa memimpin.

Dr. N: Jadi, kamu tidak akan senang berada dalam tubuh


manusia yang tenang dan bersahaja?
S: Sama sekali tidak.
348 0c Journey of Souls

Dr. N: (sqya menekamrya lebih keras) Sumus, benarkah kamu


menikmati peranmu dalam penyalahgunaan kekuasaan oleh
Haroum di Arabia, dan bahwa kamu memperoleh kepuasan
sebagai Steve yang telah memperlakukan karyawanmu
dengan buruk di Texas?
S: (dengan keras) Tidak, itu tidak benar! Segala sesuatunya
mudah keluar kendali saat kamu mencoba memimpin
manusia. Kondisi di Bumilah yang mengacaukan semuanya.
Tidak semuanya merupakan kesalahanku.
Dr. N: Mungkinkah perilaku Haroum dan Steve menjadi
lebih ekstrem, disebabkan rohmu berada bersama mereka?
S: (dengan bera~ Aku belum berhasil, aku tahu itu ....

Dr. N: Sumus, aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak


menganggapmu sebagai roh yang buruk. Mungkin kamu
mudah tergoda oleh perangkap kekuasaan manusia, dan
sekarang kamu mcnjadi seseorang yang merasa berkonflik
dengan masyarakat.
S: (dengan gelisah) Bicaramu mulai seperti Jor!

Dr. N: Aku tidak bermaksud berbuat demikian, Sumus.


Mungkin Jor sedang membantu kita berdua untuk
memahami apa yang terjadi dalam dirimu.
S: Mungkin.

Saya dan Steve telah mencapai sebuah tahap kontak yang produktif
dengan rohnya. Saya berbicara dengan subjek seakan ia adalah
dua orang, sambil memperkuat ikatan antara did sadar (conscious
se!!; dan diri tidak sadar (unconscious se(f)-nya. Setelah melakukan
pengondisian tambahan untuk menarik kedua kuasa ini lebih dekat,
saya menutup sesi kami dengan serangkaian pertanyaan akhir.
Penting bagi pikirannya untuk tidak mengembara ke sana-kemari;
kalau tidak, ingatannya akan tidak terfokus. Untuk memancing
Memilih Tubuh Fisik Bartl o(f, 349

konfrontatif dan diucapkan dengan cepat untuk meningkatkan


tempo jawaban subjek.

Dr. N: Sumus, mulailah dengan menceritakan padaku


mengapa kamu menerima tubuh Steve.
S: Untuk ... memenuhi ketertarikanku memimpin orang
lain .. . selalu ingin berkuasa ....
Dr. N: Apakah identitas rohmu berkonilik dengan arah yang
diambil dalam kehidupan Steve?
s: Aku tidak menyukai bagian dad dirinya yang bertarung
untuk mencapai puncak dan, pada sa at yang sarna, memunyai
pikiran untuk lad dengan cara merusak diri.
Dr. N:
Kalau memang bertentangan dengan keinginanmu,
mengapa kehidupan ini ada?
s: ... masa kanak-kanak ... kesedihan .... (terhentz)
Dr. N: Siapa yang sedang saya dengarkan sekarang? Sumus,
mengapa kamu tidak lebih aktif membantu dirimu sendiri
sebagai Steve, dalam mengatasi rasa malu karena ditinggalkan
oleh Eone dan rasa marah karena mas a kanak-kanak yang
tidak bahagia bersama Talu dan Kalish?
s: ... sekarang aku sudah dewasa ... dan mengatur orang
lain ... tidak akan membiarkan orang lain menyakitiku lagi.
Dr. N: Sum us, jika kamu dan Steve sekarang sedang
berbicara denganku sebagai satu kecerdasan, aku ingin tahu
kenapa gaya hidup kalian begitu merusak did?
S: (terdiamlama) Karena kelemahanku adalah ... penggunaan
kekuasaan untuk mempertahankan diri di Bumi.
Dr. N: Apa kamu merasa jika kendalimu sebagai seorang
dewasa terhadap orang lain berkurang, maka kamu akan
kembali pada cara dulu kamu diperlakukan sebagai seorang
<In<llr;l
350 kP Journey of Souls

s: (dengan marah) Ya!


Dr. N: Dan saat kamu tidak mendapatkan kepuasan diri
dari tubuh pilihanmu, apa yang kamu lakukan sebagai roh?
S: Aku ... menyesuiakan dengan melepaskan ....

Dr. N: Begitukah, lalu bagaimana cara melakukannya,


Sumus?
S: Dengan tidak ... menjadi terlalu aktif.
Dr. N: Apakah karena kamu merasa duntimidasi oleh tubuh
yang sedang kacau secara emosional?
S: Hmm ... aku mengisolasi diri.
Dr. N: Jadi, kamu berusaha untuk tidak secara aktif
mengolah pelajaran utama yang menjadi alasanmu datang
ke Bumi?
S: Begitulah.

Dr. N: Steve, orangtua angkatmu bersikap kasar padamu,


bukan?
S: Ya.
Dr. N: Apa sekarang kamu sudah mengetahui alasannya?

S: (terdiam s~jenak) Untuk mengetahui rasanya terus-menerus


dihakimi.
Dr. N: Ada lagi?

S: Untuk ... mengatasi ... dan menjadi utuh. (dengan pahi~


Tak tahu, lah ....
Dr. N: Kurasa kamu tahu, Steve. Ceritakan padaku tentang
dirimu yang rusak, yang kamu tampilkan pada orang-orang
di sekitarmu.
S: (setelah terdiatll beberapa lama) Berpura-pura bahagia-
menyembunyikan perasaanku dengan minum-minum dan
~ ~~_ ~_l~I_ •• L~_ ~ ___ _ 1_:._ ..1_ .. _ _ . _ 1
Memilih Tubuh Fisik Baru 0(], 351

Dr. N: Apa kamu ingin menghentikan kebiasaan pura-pura


ini dan kembali belajar?
S: Ya.

Dr. N: Jelaskan kamu ingin menjadi orang yang seperti apa.

S: (sambil menangis) Aku ... tidak ingin berbuat buruk pada


orang lain ... tetapi aku tidak mau ambil risiko menjadi ...
bukan siapa-siapa ... tidak dihormati dan dikenal.
Dr. N: Jadi kamu berada dalam dilema?

S: (dengall lirib) Ya, hidup begitu menyakitkan.


Dr. N: Apa menurutmu hidupmu adalah kemalangan?

S: Tidak, aku tahu itu.


Dr. N: Steve dan Sumus, ikuti dan ulangi kata-kataku: ''Aku
ingin mengembalikan kepedihan Eone, Talu, dan Kalish,
yang telah mereka berikan padaku demi kebaikanku sendiri,
dan melanjutkan hidupku dengan menjadi identitas yang
betul-betul aku inginkan." (stlbjek mengulangi kala-kala ini liga
kalt)
Dr. N: Steve, apa yang akan kamu lakukan perihal
mengejewantahkan diri di masa mendatang, dan memikul
tanggung jawab perkembangan?
S: (selelab beberapa kali salah ueap) Belajar untuk menjadi
lebih jujur.
Dr. N: Dan meyakini bahwa kamu bukanlah korban
masyarakat?
S:Ya.

Kasus iui diakhiri dengan upaya saya untuk memperkuat pema-


haman Steve ten tang siapa dirinya yang sesungguhnya dan misinya
dalam kehidupan. Saya ingin membantu membebaskannya untuk
• ,..1' 'h
352 ro,. Journey of Souls

masyarakat. Kami membiearakan tentang pilihan einta dan rasa


takutnya, juga perlunya sering-sering berkomunikasi dengan dirinya
sendiri. Saya merasa kami telah membangun suatu fondasi baginya
untuk mengatasi kemarahan dan minimnya keintiman. Saya
mengingatkan Steve akan perlunya konseling lanjutan. Kira-kira
satu tahun kemudian, ia mengabari saya melalui surat bahwa proses
pemulihannya berjalan dengan baik, dan bahwa ia telah mene-
mukan "anak yang hilang" dalam dirinya. Steve menyadari bahwa
kesalahan lampaunya bukanlah kegagalan, namun saran a menuju
peningkatan.
Kasus 27 menunjukkan bagaimana tugas berat yang kita
tetapkan bagi diri kita sendiri sering kali dimulai sejak masa kanak-
kanak. ltulah mengapa memilih penetapan keluarga merupakan
pertimbangan yang sangat penting bagi roh. Gagasan bahwa kita
masing-masing telah bersukarela menjadi anak-anak dari orangtua
yang sudah ditetapkan sebelum kita memasuki kehidupan ini, masih
. menjadi konsep yang sukar diterima oleh sebagian orang. Walaupun
rata-rata orang pernah mengalami einta orangtua, namun banyak
dari kita yang memiliki kenangan menyakitkan perihal orang-
orang yang de kat dengan kita, yang seharusnya memberi kita
perlindungan namun pada kenyataan tidaklah demikian. Kita
tumbuh dewasa dengan anggapan bahwa kita adalah !corban dari
orangtua kandung dan anggota keluarga yang telah kita terima
tanpa bisa memilih. Anggapan ini salah.
Ketika subjek menceritakan betapa beratnya penderitaan
mereka oleh karena perbuatan anggota keluarga mereka, per-
tanyaan pertama saya pada pikiran sadar mereka adalah, "Kalau
kamu tidak berhubungan dengan orang ini di masa kanak-kanak,
apa yang sekarang tidak akan kamu pahami?" Boleh jadi diperlukan
sedikit waktu untuk menjawab, namun jawaban itu sesungguhnya
sudah berada dalam pikiran kita. Terdapat alasan spiritual mengapa
kita dibesarkan saat kanak-kanak di sekitar orang-orang tertentu,
seperti halnya orang lain juga direncanakan untuk berada di dekat
kita saat dewasa.
Memilih Tubuh Fisik Baru -e.. 353

Memahami did sendiri secara spiritual berarti memahami


alasan kita memasuki kehidupan bersama roh orangtua, saudara,
pasangan, dan sahabat. Biasanya terkandung tujuan karmik jika
kita mengalami kepedihan atau kesenangan dari seseorang yang
akrab dengan kita. Ingatlah bahwa selain m enerima pelajaran, kita
juga hadir di Bumi untuk turut berperan dalam drama pelajaran
orang lain.
Ada orang yang karena hidup di lingkungan yang mem-
prihatinkan, mencurigai bahwa alam roh bukanlah inti dari belas
kasih ilahi. Bagaimanapun, itulah tujuan utama dalam mempelajari
belas kasih, ketika entitas yang saling terhubung secara spiritual
bersepakat untuk menyatu dalam kehidupan yang diwarnai dengan
hubungan cinta-benci. Dengan mengatasi masalah dalam
hubungan ini dapat berarti kita tidak akan perlu mengulangi
hubungan ikatan tertentu yang penuh kepedihan dalam kehidupan.
mendatang. Bertahan dalam ujian semacam ini di Bumi akan
menempatkan kita pada kondisi persepsi yang menjadi lebih peka
seiring dalam tiap mas a kehidupan, dan memperkuat identitas kita
sebagai roh.
Subjek dalam trans mungkin saja mengalami kesulitan dalam
melihat perbedaan yang jelas antara identitas roh dan ego manusia.
Jika dorongan alami untuk bertahan hidup dan kepribadianmanusia
memunyai susunan kecil di luar pancaindra tanpa adanya roh, maka
berarti hal itu akan menjadi identitas roh kita yang sebenarnya.
Sebagai contoh, katakanlah, seseorang tidak akan bisa memiliki
ego manusia yang pencemburu namun memiliki roh yang tidak
pencemburu.
Meskipun demikian, subjek menunjukkan adanya perbedaan
halus an tara identitas roh dan segala sesuatu yang diwujudkan oleh
karakter manusia dalam tubuh hunian. Kasus 27 menunjukkan
persamaan dan perbedaan dalam karakter Haroum dan Steve. Diri-
roh kita tampaknya merupakan agen pengaturan dari temperamen
manusia, walaupun kita dapat mengejewantahkan diri secara
berbeda dalam tiap-tiap tubuh fisik.
354 00 Jounley of Souls

Roh dari para subjek sepertinya memilih tubuh fisik yang


berusaha mencari pola pertumbuhan yang spesifik, melalui
kesalahan karakter dalam temperamen manusia. Dalam kehidupan,
roh yang berenergi rendah dan pencemas boleh jadi akan disatukan
dengan tubuh hunian yang lebih tenang. Roh yang sama ini
didorong untuk mengambil risiko lebih tinggi dalam kehidupan
mendatang, dapat memilih untuk lebih menentang karakter
alaminya dengan cara menyatu dengan tipe tubuh fisik yang agresif
dan peka.
Roh memberikan dan menerima karunia mental dalam
kehidupan melalui penyatuan antara otak manusia dan cnergi
cerdas. Emosi mendalam yang dihasilkan aleh kesadaran kekal
dipadupadankan dengan emosi manusia dalam wujud karakter
seseorang. Kita tidak perlu mengubah siapa diri kita dalam
kaitannya dengan pengalaman hid up, namun kita perlu mengubah
reaksi negatif kita terhadap peristiwa negatif yang ada. Buddhis di
Asia menyatakan bahwa pencerahan adalah melihat ego roh yang
mutlak, yang tercer min dalam ego manusia yang relatif, kemudian
bertindak mengatasinya dalam kehidupan.
Pada bab-bab seputar roh yang belum matang, roh menuju
matang, dan roh yang matang, saya mengajukan contoh kasus
tentang kematangan roh. Saya rasa roh benar-benar menunjukkan
pala ego mereka sendiri dalam tubuh yang mereka huni, dan
mereka memberikan pengaruh kuat atas kerja tubuh itu.
Bagaimanapun, membuat penilaian yang tergesa-gesa atas
kematangan sesosok roh dengan hanya didasarkan pada karakter
perilaku, dapat berisiko. Rancangan roh dapat mencakup
menyimpan bagian-bagian dari energi mereka untuk dipakai dalam
beberapa masa kehidupan. Terkadang sebuah karakter negatif
dalam tubuh fisik tertentu dipilih aleh roh yang sudah matang
untuk mendapatkan perkembangan yang lebih cepat.
I<lta telah melihat bagaimana roh memilih tubuh fisiko Ini
tidak berarti roh tersebut memiliki kendali mutlak atas tubuh itu.
Pada kasus ekstrem, karakter cacat yang menghadapi berbagai
Memilih Tubuh Fisik Baru o<f> 355

uhkannya dati realitas. Saya rasa hal ini adalah pertanda bahwa
roh itu tidak selalu dapat menguasai dan menyatu dengan pikiran
manusia. Saya telah membahas bagaimana roh dapat menjadi
sedemikian terpendam oleh emosi manusia dalam tubuh fisik yang
tidak stabil, bahwa pada saat kematian, mcreka menjadi roh yang
teracuni. Jika kita menjadi tcrobsesi pada tubuh fisik atau terseret
oleh roller coaster emosional dalam kehidupan, roh abn dapat
terancam oleh sesuatu yang di luar diri (outer self).
Banyak pemikir besar sepanjang sejarah meyakini bahwa roh
tidak pernah sepenuhnya identik dengan tubuh manusia dan bahwa
manusia memiliki dua kccerdasan. Saya berpandangan bahwa
gagasan dan imajinasi manusia berasal dari roh, yang merupakan
pendukung bagi otak manusia. Seberapa kuatnya daya nalar yang
kita miliki tanpa roh mustahil untuk diketahui, tetapi saya merasa
bahwa keterikatan roh dengan manusia memberi kita wawasan dan
pikiran abstrak. Saya menilai roh menawarkan pada manusia suatu
realitas kualitatif, yang tergantung pada kondisi turun-temurun dan
lingkungan.
Jika benar bahwa otak manusia memiliki berbagai karaktetistik
biologis (termasuk kecerdasan mentah dan fasilitas penemuan) yang
terpisah dari roh, maka proses penetapan tubuh fisik tersebut
memancing satu pertanyaan penting. Benarkah roh memilih tubuh
yang kemampuan intelektualnya cocok bagi perkembangan
mereka? Sebagai contoh, apakah roh yang matang ditarik menuju
otak manusia yang memiliki kecerdasan tinggi? Saat menelaah
prestasi pendidikan dan akademik dari para subjek, saya tidak
menemukan adanya korelasi, kecuali bahwa roh yang belum rna tang
cenderung mengikatkan diri pada tubuh fisik yang memiliki
kecerdasan rendah.
Filsuf Kant menulis bahwa otak manusia hanyalah salah satu
fungsi kesadaran, bukan sumber pengetahuan yang sesungguhnya.
Di luar pilihan tubuh, saya mendapati bahwa roh benar-benar
mempertontonkan individualisme melalui pikiran manusia.
Seseorang mungkin sangat cerdas, tetapi ia sulit menyesuaikan diri
356 ftp Journey of Souls

Hal ini menandakan bahwa ia adalah roh yang belum matang di


mata saya. Jika saya melihat seseorang dengan kestabilan suasana
hati, yang ketertarikan dan kemampuannya selalu terfokus dengan
mantap serta diarahkan untuk memajukan manusia, saya curiga
sesosok roh yang matang sedang berkarya. Merekalah para roh
yang memburu kebenaran pribadi melampaui tuntutan ego.
Tampaknya merupakan suatu beban berat, bahwa dalam setiap
mas a kehidupannya roh harus mencari diri sejatinya dalam tubuh
yang berbeda-beda. Bagaimanapun, jalan terang selalu ditawarkan
oleh para master spiritual yang tidak bersikap apatis terhadap
kesulitan kita. Ketika tiba saatnya untuk menemukan pasangan
roh di Bumi dan mengingat aspek-aspek kehidupan yang kita lihat
di ruang penetapan kehidupan, ada semacam pembimbingan cerdas
yang diberikan bagi roh tepat sebelum memasuki masa kehidupan
selanjutnya. Kita akan melihat bagaimana semua ini dilakulcan pad a
bab berilcutnya.
BAB 14

Persiapan
Keberangkatan

Setelah roh merampungkan konsultasinya dengan roh


pembimbing dan kerabat mengenai hasil fisik dan psikologis dari
sebuah kehidupan lampau dan pilihan tubuh fisik, keputusan untuk
ber-inkarnasi pun dibuat. Memang masuk akal apabila ruasumsikan
bahwa tidak lama kemudian mereka akan pergi ke Bumi. Hal ini
tidak terjadi sebelum salah satu unsur persiapan yang penting
terlaksana.
Untuk saat iill, saya yakin bahwa roh yang kembali dari ruang
penetapan kehidupan tidak hanya menyaring pili han terbaik ten tang
akan menjadi siapa diri mereka dalam kehidupan mcndatang, tetapi
mengatur keputusan ini bersama para pemain lain dalam drama
yang akan datang. Mengibaratkan kehidupan sebagai sebuah drama
panggung besar, kita akan memegang pera~ utama sebagai seorang
aktor atau aktris. Semua hal yang kita lakukan dalam drama itu
akan memengaruhi para pemain minor (dianggap minor karena
mereka bukanlah kita) di sepanjang naskah. Peran mereka dapat
diubah-ubah oleh kita, sedangkan peran kita dapat diubah-ubah
nlph mprpk~ k~rpn~ nprllh ~ h~n n~sk~h {akihat adanva kehendak
358 ~ Journey of Souls

bebas) dapat dilakllkan ketika drama tengah dimainkan. Roh yang


akan memiliki hubungan erat dengan kita dalam babak kehidupan
itu dapat disebut pemeran pembantu kita, masing-masing dengan
peran pentingnya. Tetapi, bagaimana kita dapat mengenali mereka?
Masalah menemukan pasangan roh (soulmate) dan orang
penting lainnya dalam kehidupan adalah kegelisahan utama yang
diungkapkan olch para subjek, yang datang pada saya untuk
melakukan regresi hipnotis. Pada akhirnya, sebagian besar subjek
mcnjawab pertanyaan mereka sendiri melalui pikiran atas sadar,
karcna menemllkan para roh tersebut sudah menjadi salah satu
bagian yang tidak terpisahkan dari persiapan mereka meninggalkan
alam roh. Rllang yang menjadi tujuan para roh di alam roh ini
lazim disebut sebagai ruang pengenalan atall kelas pengenalan. Saya
diberitahll bahwa aktivitas yang berlaku di sini mirip dengan belajar
unluk menghadapi ujian akhir. Alhasil, subjek juga menggunakan
istilah kelas persiapatl untuk menggambarkan aspek penguatan
spiritual ini, yang terjadi tepat sebelum mereka mengambil jalan
menuju Bumi. Kaslls berikut menggambarkan pengalaman ini.
Untuk lebih memahami apa-apa di balik aktivitas spiritual di
kelas pengenalan, mungkin kata "pasangan roh" harus didefinisikan
terlebih dahulu. Untuk kebanyakan dari kita, pasangan roh kita
yang paling dekat dan paling kita kasihi adalah pasangan (suami
atau istri) kita. Walaupun demikian, sebagaimana telah kita lihat
dalam kasus terdahulll, roh yang penting dalam kehidupan kita
dapat juga berupa anggota keluarga atau sahabat kita. Waktu yang
mereka habiskan bersama kita di Bumi dapat sebentar atau lama.
Yang penting adalah dampak yang mereka tirnbulkan pada diri
kita di sini.
Dengan risiko rnenyederhanakan persoalan rumit, hubungan
kita dapat dibagi menjadi beberapa kategori llrnum. Pertarna,
hubungan dengan cinta yang sedemikian dalarnnya sehingga
keduanya tidak tahu bagaimana rnereka dapat hidup tanpa
pasangannya. Ketertarikan mental dan fisik sangatlah Imat sehingga
keduanya sarna-sarna meyakini arti si pasangan baginya.
Persiapan Keberangkatan o(f. 359

Kedua, hubungan yang didasarkan pada pertemanan, saling


mendampingi dan sikap saling menghormati. Disini, kita memiliki
hubungan yang didasarkan lebih dari sekedar perkenalan biasa yang
menawarkan sejumlah unsur tujuan tertentu yang berguna bagi
kehidupan kita. Dengan begitu pasangan roh clap at mengambil
bentuk yang bervariasi, dan menemukan orang yang termasuk
dalam kategori ini bukan seperti taruhan judi rolet rusia.
Pasangan roh adalah teman yang diraneang untuk membantu
Anda dan cliri sendiri guna meraih sasaran yang saling fl1engun-
tungkan, yang paling baik diraih dengan cam saling ITlendukung
dalam berbagai situasi. Dalam hal teman dan pasangan, pengenalan
identitas terhadap kerabat roh berasal dari kesadaran kita yang
tertinggi. Pengalaman ini menakjubkan sekaligus misterius, baik
seeara fisik dan mental.
Membangun kontak dengan entitas yang sudah kita kenaI
semenjak berada di alam roh, dengan berbagai wujud lahiriahnya,
dapat menyenangkan atau membuat frustrasi. Pelajaran yang harus
kita ambil dari hubungan antarmanusia adalah menerima orang
lain apa adanya, tanpa menggantungkan kebahagiaan kita sepe-
nuhnya pada siapa pun. Saya pernah mendapati beberapa subjek
yang berasumsi bahwa ada kemungkinan selama ini mereka tidak
hidup bersama pasangan roh mereka, karena begitu ban yak
keretakan dan kepeclihan dalam perkawinan serta hubungan
mereka. Mereka tidak menyadari bahwa pelajaran karmik mengan-
dung stanclar yang sulit, dan pengalaman einta yang menyakitkan
adalah ujian yang kita pilih dengan sukarela dalam kehidupan. Jenis
inilah yang sering kali paling sulit untuk dihadapi.
Bagaimanapun keadaannya, hubungan antarmanusia adalah
bagian yang terpenting dalam hidup kita. Apakah suatu kebetulan,
ESP (persepsi indra keenam), deja vu, atau kesinkronan, ketika
waktu dan ruang yang tepat datang dan Anda menemukan
seseorang yang untuk pertama kalinya akan membawa makna ke
dalam hid up Anda? Adakah sebuah ingatan yang terlupa-sesuatu
yang familier mengetuk pintu belakang pikiran Anda? Saya akan
360 1'i7> Journey of Souls

perjumpaan pertama Anda dengan seseorang yang penting di masa


lalu. Apa perjumpaan ini terjadi di sekolah? Apa orang ini tinggal
eli lingkungan Anda? Apa Anda bertemu dengan orang ini eli tempat
kerja atau di waktu senggang? Apa seseorang mengenalkan Anda,
atau perjumpaan itu begitu saja terjadi? Apa yang Anda rasakan
saat itu?
Saya tidak berniat mengusik Anda dengan kenangan indah
akan perjumpaan masa lalu yang sepertinya kebetulan, namun
deskripsi "kebetulan" tidak berlaku dalam kontak penting. Hal ini
tidak mengurangi keromantisan dati perjumpaan itu. Dalam kasus
pasangan roh, saya menerima banyak laporan tentang para entitas
spiritual yang berkelana melintasi ruang dan waktu untuk saling
berjumpa dalam wujud fisik di wilayah geografis tertentu dan pada
saat tertentu di Bumi. Juga benar bahwa amnesia sadar kita dapat
menyulitkan perjumpaan dengan orang yang berarti bagi kita,
sehiiigga kita salah belok dan terlewat persimpangan. Bagai-
manapun, dapat disiapkan kemungkinan cadangannya.
Pada kasus berikut, saya membuka dialog pada salah satu titik
dalam sesi di mana saya sedang bertanya tentang aktivitas alam
roh dari subjek, tepat sebelum kelahiran kembalinya dalam
kehidupan sekarang.

1'i7> KASUS 28 06:..

Dr. N: Apa sudah tiba saatnya kamu akan meninggalkan


alam roh menuju kehidupan lain?
S: Ya ... aku hampir siap.
Dr. N: Setelah meninggalkan ruang penetapan kehidupan,
apakah pikiran-rohmu sudah menetapkan akan menjadi siapa
dirimu dan siapa saja yang akan kamu jumpai eli Bumi?
S: Ya, semuanya sudah kutetapkan.
Persiapan Keberangkatan o<f, 361

Dr. N: Bagaimana jika kamu ingin berubah pikiran tentang


pili ban waktu dan tubuh manusiamu? Apa masih bisa
diubah?
s: (menghe/a napas) Ya, dan aIm pernah melakukannya-
kita semua pernah melakukannya-setidaknya mereka yang
kukenal. Aku selalu tergoda untuk hidup di Bumi lagi.
Dr. N: Tetapi bagaimana jika kamu menolak untuk kembali
ke Bumi dalam waktu yang terlalu singkat sebelum ber-
inkarnasi?
s: Tidak sekaku itu. Aku selalu membahas semua ke-
mungkinan ... semua pikiranku mengenai kehidupan baru
bersama instruktur dan temanku sebelum membuat
komitmen yang teguh. Para instruktur tahu bilamana kami
ragu, tetapi aku sudah menetapkan pikiran.
Dr. N: Hmm, aku turut senang. Sekarang ceritakan padaku,
begitu kamu berketetapan untuk kembali ke Bumi, adakah
hal penting yang terjadi padamu di alam roh?
s: Aku harus memasuki kelas pengenalan.
Dr. N: Bagaimana bentuk ruang ini di matamu?

S: Ini adalah ruang observasi ... bersama teman-temanku ...


agar nantinya aku dapat mengenali mereka.
Dr. N: Saat kujetitikkan jari, kamu harus segera pergi ke
kelas ini. Sudah siap?
S: Ya.
Dr. N: (sC!Ja me,!jentikkanjan) Jelaskan apa yang sedang kamu
lakukan.
S: Aku ... melayang masuk kelas bersama yang lain ... untuk
mendengar pembicara.
Dr. N: Aku ingin ikut denganmu, tetapi kamu harus menjadi
mataku-mun kinkah itu?
362 rtr Journey of Souls

s: Tentn saja, tetapi kita harus agak cepat.


,
Dr. N: Bagaimana bentuk ruang ini di matamu?
S: Hmm ... sebuah auditorium bundardengan podium tinggi
di tengab- itulah tempat para pembicara.
Dr. N: Apakah kita melayang masuk dan duduk di kursi?
S: (tllenggelengkall kepa!a) Untuk apa kursi?
Dr. N: Hanya ingin tahu. Ada berapa banyak roh di
sekelilingmu?
S: Ob ... sekitar 10 atall 15 ... mereka akan dekat denganku
dalam kehidupan mendatang.
Dr. N: Itu sajakah roh yang kamu lihat?
S: Tidak, tadi kamu bertanya ada berapa roh eli sekelilingku.
Masih ada yang lain ... mengambil tempat agak jauh dalam
kelompok-kclompok ... untuk mendengarkan pembicara
. .
masmg-mas111g.
Dr. N: Apakah ke-10 atau 15 roh di sekelilingmu berasal
dari kelompok klustermu?
S: Sebagian.
Dr. N: Apakah kumpul-kumpul ini serupa dengan yang
terjadi di dekat gerbang, di mana kamu berjumpa dengan
beberapa orang tepat seleras kehidupanmu yang paling
akhir?
S: Tidak, yang di gerbang itu lebih tenang ... hanya dengan
keluargaku.
Dr. N: Mengapa bisa lebih tenang daripada sekarang?
S: Aku masih syok karena terlepas dari tubuhku. Di sini,
mereka bercakap-cakap dan bergerak ke sana-kemari. ..
penuh semangat ... energi kami memuncak. Dengar, seka-
Persiapan Keberangkatan 06 363

rang kita harus bergerak lebih cepat, aku harus mendengar


apa yang pembicara katakan.
Dr. N: Apakah para pembicara ini adalah instruktur-roh
pembimbingmu?
S: Tidak, mereka adalah para pembisik kami?

Dr. N: Apakah mereka memang dikhususkan untuk tug as


. . ;>
101 .

S: Ya, mereka menginformasikan "petunjuk" pada kami


dengan berbagai gagasan yang luar biasa.
Dr. N: Oke, mari kita dekati para pembisik itu, sembari kamu
tetap menceritakan apa yang sedang terjadi.
S: Kami membentuk lingkaran di sekeliling podium. Para
pembisik bergerak maju-mundur di tengah podium-
mengacungkan jarinya pada masing-masing dad kami dan
meminta perhatian. Aku harus memerhatikan!
Dr. N: (mengecilkan suam) Aku mengerti dan aku tidak ingin
kamu ketinggalan informasi, tetapi tolong jelaskan apa yang
kamu maksud dengan petunjuk.
S: Bendera (Tanda)- petunjuk di jalan hidup.
Dr. N: Tolong lebih spesifik.

S: Petunjuk jalan membawa klta ke sebuah arah baru dalam


kehidupan pada saat-saat tertentu ketika sesuatu yang penting
diharapkan untuk terjadi. .. dan selain itu, kami harus
mengetahui petunjuk itu untuk bisa saling mengenali.
Dr. N: Jadi kelas ini diadakan sebelum roh memasuki
kehidupan baru?
S: Biasanya. Kami perlu mengingat beberapa hal keci!. .,.

Dr. N: Tetapi bukankah kamu sudah meninjau kehidupan


mendatangmu di ruangpenetapan kehidupan secara terinci? .
364 r,y. Journey of Souls

s: Betul, tetapi itu bukan rineian kecil. Selain itu, tidak semua
orang yang akan bekerja bersamaku sudah aku kenaI. Kelas
ini merupakan pengeeekan ulang yang terakhir ... yang
menyatukan kami.
Dr. N: Apakah ini diperuntukkan bagi kalian yang akan
meneiptakan dampak terhadap satu sarna lain?
S: Betul, kelas ini adalah kelas persiapan karena pada awalnya,
kami tidak akan saling kenai di Bumi.
Dr. N: Kamu melihat pasangan rob utamamu di sini?

S: (tersipu-sipll) .. . ia hadir ... dan ad a pula rob lain yang


nantinya harus aku bangun hubungan dengannya .. . atau
mereka m embangun hubungan denganku entab bagaimana
earanya ... mereka pun membutuhkan petunjuk.
Dr. N: Oh, jadi itulah alasan para roh ini terdiri dari entitas
dari kclompok yang berbeda-bcda. Mereka akan saling
memainkan peran penting dalam kehidupan baru masing-
masmg.
S: (tidak sabar) Ya, tetapi kalau kamu masih saja berbieara,
aku tidak akan bisa m endengar apa-apa ... ssst!
Dr. N: (ke11Jbali mengecilkan mara) Baiklah, pada hitungan
ketiga, aku akan menahan kelas ini selama beberapa menit
supaya kamu tidak ketinggalan satu informasi pun. (dengan
lin'h) Satu, dua, tiga. Pembieara kini diam, sementara kamu
menjelaskan lebih lanjut mengenai bendera dan petunjuk.
Oke?
S: Baiklah.
Dr. N: Aim akan m enyebut petunjuk ini sebagai pemieu
ingatan. Maksudmu, akan ada pemieu ingatan bagi para roh
yang sedang bersamamu ini?
S: Itulah mengapa kita dipertemukan. Akan ada saat-saat
r1'll'ltY'l },1rl11nkll kptik o;< mprpka muneuI. Aku harus beru-
Persiapan Keberangkatan oG\ 365

saha ... mengingat tindakan mereka ... cara mereka meman-


dang ... bergerak ... berbicara.

Dr. N: Masing-masing dari mereka akan memicukan salah


satu ingatanmu?

s: Ya, dan aku akan tidak ngeh terhadap beberapa di antaranya.


Petunjuk dimaksudkan untuk memicu ingatan kita dan
menginformasikan, "Bagus, kamu sudah sampai." Di dalam
batin, kita bisa berbicara pada diri sendiri, "Kini saatnya
memasuki fase selanjutnya." Walaupun tampaknya sepele,
bendera itu adalah titik balik dalam kehidupan kita.
Dr. N: Bagaimana kalau orang tidak ngeb terhadap bendera
atau petunjuk pengenalan karena, seperti yang kamu bilang,
kamu melupakan apa yang para pembisik sampaikan
padamu? Atau, bagaimana kalau kamu memilih untuk
mengabaikan jalanmu dan mengambil jalan lain?
S: (terdiam sejenak) Kita memiliki berbagai pilihan lain-
mungkin tidak sebagus semula-kamu boleh saja keras
kepala, tetapi .... (terhentt)
Dr. N: Tetapi, apa?

S: (dengan yak in) Setelah kelas ini, biasanya kami tidak


melupakan petunjuk penting.
Dr. N: Mengapa roh pembimbing tidak mernberikan saja
jawaban yang kita butuhkan di Bumi? Kenapa kita harus
mengingat-ingat petunjuk ini?
S: Sarna dengan alas an rnengapa kita pergi ke Bumi tanpa
terlebih dahulu mengetahui segala sesuatunya. Kekuatan
dari roh kita berkembang melalui apa-apa yang berhasil kita
ternukan. Terkadang pelajatan kita selesai begitu cepat ...
walaupun biasanya tidale. Bagian yang paling menatik dati
jalan itu adalah petunjuk, dan yang paling baik adalah tidak
mengabaikan bendeta dalam pikitan kita.
366 00 Journey of Souls

Dr. N: Baiklah, akan kuhitung dari 10 ke 1, dan saat sampai


pada angka 1, kelasmu akan dimulai dan kamu akan
mendengarkan saatpara pembisikmemberitahukan petunjuk
itu. Aim tidak akan berbicara sampai kamu mengacungkan
telunjuk kananmu. 1ni akan menjadi pertanda bagiku bahwa
kelas sudah selesai, dan kamu bisa memberitahukan padamu
apa saja petunjuk yang harus kamu ingat. Siap?
s: Ya.

Catatan: Saya menyelesaikan hitungan dan m enunggu


beberapa menit sebelum subjek mengacungkan telunjuknya .
•1
1ni adalah satu contoh sederhana t entang mcngapa
perbandingan waktu antara Bumi dan alam roh tidaklah
beratti.

Dr. N: Rupanya sebentar sekali

S: Ya. Pembicata harus menyampaikan banyak hal pada kami.


Dr. N: Kutasa kamu sudah menerima informasi tentang
petunjuk pengenalan, yang sudah kamu tanamkan dalam
pikitanmu?
S: Kuhatap begitu.

Dr. N: Bagus, sekatang cetitakan padaku tentang petunjuk


terakhir yang diinformasikan padamu saat kelas berakhir.
S: (terdiam sejenak) Sebuah lion tin perak ... aku akan
melihatnya saat betumur 7 tahun ... di lehet seotang wanita
di jalan depan rumah ... ia selalu memakainya.

Dr. N: Bagaimana liontin petak ini akan menjadi pemicu


bagimu?
S: (dengan sen'us) Liontin ini bersinar terkena sinar Matahari. ..
untuk memancing pethatianku ... aku harus mengingatnya.
Persiapan Keberangkatan "<f, 367

Dr. N: (dengan nada memerintah) Kamu memiliki kemampuan


untuk menyatukan pengetahuan spiritual dan duniawimu.
(sqya menempe/kan telapak tangan pada kening sui?jek) Mengapa
roh dari wanita ini penting untuk kamu kenali?

S: Aim bertemu dengannya saat ia naik sepeda di depan


rumahku. Ia tersenyum ... liontin perak itu bersinar-sinar. ..
aku bertanya tentang Liontin itu ... kami lalu berteman.
Dr. N: Lalu?

S: (dengan pemth sesa~ Aku akan mengenalnya sejenak sebelum


aku pindah rumah, tetapi itu sudah cukup. Ia akan
membacakan buku untukku, berbicara padaku tentang
kehidupan, dan mengajariku untuk ... menghormati orang
lain ....
Dr. N: Seiring kamu bertambah dewasa, bisakah orang-
or~ng itu sendiri menjadi petunjuk atau menyediakan bendera
untuk membantumu membangun hubungan dengan
mereka?
S: Tentu, mereka akan memperkenalkan diri pada saat yang
tepat.
Dr. N: Apa kamu sudah kenaI dengan sebagian besar roh
yang akan menjadi orang yang berarti bagimu di Bumi?
S: Ya, dan kalau belum, aku akan bertemu mereka di kelas.
Dr. N: Kurasa mereka bisa mengatur perjumpaan untuk
membangun hubungan cinta juga, bukan?
S: (tertawa) Oh, mak comblang, ya?-tentu sa)a, tetapi
perjumpaan itu bisa juga untuk membangun pertemanan ...
menyatukan orang-orang agar kariermu berkembang ... atau
semacamnya.
Dr. N: Jadi, para roh yang berada di auditorium ini dan di
tempat lain dapat terlibat dalam bentuk hubungan yang
)" I kehi n?
368 00 Journey of Souls

s: (dengall pentth selJlangat) Ya, aku ingin membangun


hubungan dengan salah seorang anggota tim basketku. Yang
lain akan menjadi mitra pertanian, juga ada sahabat lamaku
sejak SD.
Dr. N: Bagaimana kalau kamu membangun hubungan
dengan orang yang salah dalam hal bisnis, cinta, atau apa
pun? Bukankah hal itu berarti kamu melewatkan petunjuk
hubungan atau bendera merah dari sebuah peristiwa penting?
S: Hmm ... mungkin tidak ada yang salah ... karen a bisa jadi
merupakan titik loncat yang membawamu ke arah barn.
Dr. N: Oke, apa petunjuk pengenalan yang paling penting
nntukmu dalam kelas persiapan ini?
s: Tawa Melinda.
Dr. N: Siapa Melinda?

S: Calon istrilm.

Dr. N: Apa saja yang harus diingat ten tang tawa Melinda?

S: Saat kami bertemu, tawanya akan ... terdengar seperti


lonceng keci!. .. suara denting ... sulit kujelaskan. Lalu, aroma
parfumnya pada dansa pertama kami ... harum yang sudah
tidak asing lagi ... matanya.
Dr. N: Jadi, sebetulnya kamu diberi lebih dari satu petunjuk
pemicu dalam hal pasangan rohmu?
S: Ya, ingatanku sudah penuh sehingga kurasa, para pembisik
menganggap aku membutuhkan lebih banyak petunjuk. Aku
tidak mau melakukan kesalahan saat bertemu dengan orang
yang tepat.
Dr. N: Apa yang akan memicu pengenalannya terhadapmu?

S: (tlte1ryeringaz) Telingaku yang besar ... saat aIm menginjak


jempol kakinya saat kami berdansa ... perasaan kami saat
berpegangan tangan.
Persiapan Keberangkatan ~ 369

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa mata adalah jendela


roh. Tidak ada satu pun karakteristik fisik yang melebihi dampak
ketika pasangan roh saling bertemu di Bumi. Mengenai indra fisik
kita yang lainnya, saya telah menyampaikan pada bab terdahulu
bahwa roh masih menyimpan ingatan semisal suara dan bau.
Kelima indra kita dapat digunakan oleh para pembisik spiritual
sebagai petunjuk pengenalan dalam kehidupan mendatang.
Kasus 28 mulai gelisah karena saya terus menahao-nahannya
untuk ikut dalam kelas pengenalan spiritual. Saya memperkuat
asosiasi visualnya-melayang di sekitar podium dalam sebuah
auditorium (istilah yang digunakan dapat berbeda-beda). Saya
memberi subjek waktu sampai ia selesai menerima instruktsi dan
berkomunikasi dengan teman-temannya, kemudian membim-
bingnya keluar dari kelas pengenalan.
Saya tidak pernah tergesa-gesa membawa subjek masuk dan
keluar dati latar spiritual selama scsi, karena saya menemukan
bahwa ketergesaan ini justru menghambat intensitas konsentrasi
serta ingatan. Setelah kami memisahkan diri dari para roh lainnya,
saya berbicara pada pria ini mengenai pasangan rohnya, Melinda.
Saya mendapati bahwa kedua roh ini merasa sangat nyaman untuk
mengambil peran sebagai suami dan istri, walaupun terkadang
mereka memilih untuk memasuki hubungan yang berbeda dalam
kehidupan bersama mereka. Kedua roh ini ingin memastikan bahwa
mereka akan dapat saling berhubungan dalam kehidupan sekarang
di Bumi. Saya ingin menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi.

Dr. N: Saat kamu dan Melinda hadir di Bumi dan masih


muda, apa kalian tinggal berdekatan?
S: Tidak, aku tinggal di Iowa, sedangkan ia di California ...
(dengan serius) Clair-Iah yang kukenal di Iowa.
Dr. N: Apa kamu tertarik secara romantis pada Clair?
S: Ya, aku hampir menikahinya. Nyaris saja--dan itu akan
menjadi sebuah kesalahan. Walaupun aku dan Clair tidak
1 1 1 1
370 ftr Journey of Souls

Dr. N: Walaupun begitu, kamu meninggalkan kampung


halaman dan pergi ke California?
s: Ya ...
Clair tidak mau aku pergi, tetapi orangtuaku ingin
menjual rumah pertanian kami dan pindah ke barat. Aku
menyukai Iowa dan masih belum rela pindah rumah serta
meninggalkan Clair, yang saat itu masih SMA.
Dr. N: Apa ada petunjuk jalan-atau semacam bendera-
yang membantumu mengambil keputusan untuk ikut pindah
bcrsama orangtuamu?
s: (mengheld ~JaPas) Adik perempuankulah yang melambaikan
bendera merah padaku. Ia meyakinkanku bahwa aIm abn
mendapatkan lebih banyak peluang di kota tujuan
orangtuaku.
Dr. N: Kamu pernah melihat adikmu di alam roh?
S: Ya, ia ada dalam lingkaranku (kelompok lduster).
Dr. N: Apakah Clair termasuk pasangan rohmu?
s: (terdiatll sdenak) Cenderung ternan ... hanya teman.

Dr. N: Sulitkah meninggalkan Claire?


s: Ya ... bahkan lebih sulit baginya. Kami saling tertarik
secara seksual di SMA. Hasrat itu tidak memiliki ke-
terhubungan mental yang nyata ... di Bumi, sulit sekali untuk
mengetahui apa yang seharusnya kamu lakukan dengan
orang lain ... seks adalah perangkap besar ... lambat-Iaun, kita
akan saling bosan.
Dr. N: Apa ketertarikan fisikmu terhadap Melinda berbeda
dibandingkan terhadap Claire?
s: (terdiatll sdenak) Saat aku dan Melinda bertemu di pesta
dans a, aku merasakan ketertarikan fisik yang kuat terhadap
tubuhnya ... dan kurasa ia juga menyukai caraku meman-
dangnya ... tetapi kami sama-sama merasakan sesuatu yang
Persiapan Keberangkatan oG-. 371

Dr. N: Aku ingin memperjelas lagi. Di alam roh, apa kamu


dan Melinda sengaja memilih tubuh laki-laki dan perempuan
agar bisa saling tertarik begitu kalian mencapai Bumi?
s: (menganKf!,uk) Hingga ... taraf tertentu ... tetapi kami sal.ing
tertarik di Bumi karen a di dalam pikiran kami sudah
tersimpan ingatan ten tang seperti apa seiJonlStryo rupa kami
nantinya.

Dr. N: Saat berdansa, apa yang melintas dalam pikiranmu?

S: Sekarang aku sudah tahu. Instruktur kami membantu aku


dan Melinda malam itu. Gagasanku untuk datang ke pesta
dansa muncul tiba-tiba. Aku bend dansa karena aIm ceroboh.
Aku belum mengenal siapa pun di kota itu dan merasa
bodoh, tetapi aku dibimbing untuk datang ke sana.
Dr. N: Pernahkah kamu dan Melinda merancang adegan
dansa itu bersama dalam kelas persiapan spiritual?
S: Ya, kami baru tahu hal itu kemudian, dan saat aku
melihatnya di pesta itu, semua kekhawatiranku sirna. Aku
melakukan sesuatu yang tidak biasa kulakukan ... aku
memotong dansanya dengan seorang pria. Begitu aku
memegang tangannya, kakiku langsung bergerak seperti
karet.
Dr. N: Apa lagi yang kamu dan Melinda lakukan saat itu?

S: Rasanya seperti berada di alam lain ... perasaan sudah


tidak asing lagi ini ... sangat aneh dalam dansa itu ... ada
pemahaman tanpa ragu bahwa sesuatu yang penting sedang
terjadi ... bimbingan itu ... kami begitu terserap dalam
perjumpaan itu ... jantung kami berpacu ... ajaib sekali.
Dr. N: Apa alasan Clair berperan sebagai perumit dalam
kehidupanmu?
S: Untuk menggodaku agar tetap bertahan di rumah
pertanian ... salah satu jalur yang salah, yang harus kulewat-
372 rei" Journey of Souls

kan. .. sebuah kehidupan lain. Setelah aim pergi, Claire


menemukan pria yang tepat untuknya.
Dr. N: Kalau saja kamu dan Claire mengambil jalan alternatif
itu bersama, dan kamu mengabaikan bendera yang
dilambaikan oleh adikmu, apakah kehidupan itu akan
berantakan?
s: Tidak, tetapi dibilang baik pun juga tidak bisa. Walaupun
hanya ada satu jalan hidup utama yang kita pilih sebelumnya,
alternatif selalu muncul, dan kita belajar dari alternatif itu
Juga.
Dr. N: Dalam hidupmu, pernahkah kamu melakukan
kesalahan dan memilih jalur yang salah serta melewatkan
bendera yang dilambaikan di jalan seputar pindah kerja,
pindah kota, atau bertemu seorang yang berarti, karena
rincian yang kamu saksikan di ruang penetapan kehidupan
atau kelas pengenalan tidak tertanam cukup dalam?
S: (terdiam lama) Petunjuk selalu diberikan. Tetapi, terkadang
aku sendirilah yang menolak ... kehendak hatiku. Ada masa-
masa dalam hidupku saat aku berganti arah karen a aku terlalu
banyak berpikir dan beranalisis. Atau, aku tidak berbuat apa-
apa karena alas an yang sama.
Dr. N: Oh, jadi kamu bisa saja melakukan sesuatu yang
berbeda dari yang sudah direncanakan di alam roh?
s: Ya, walaupun tidak akan membawa hasil yang positif. ..
setidaknya kami diberi hak untuk mengabaikan bendera
merah.
Dr. N: Hmm, aku sangat menikmati diskusi kita mengenai
tempat pengenalan ini, dan aim ingin tahu apa yang kelas
spiritual ini lakukan untukmu dalam kehidupan fisiko
S: (dengan suara lirih) Ya, terkadang di saat aku bingung tentang
kehidupanku dan .tidak tahu harus bagaimana, aku hanya ...
Persiapan Keberangkatan ~ 373

dingkannya dengan apa yang sudah kulakukan ... aim


menjadi tahu apa yang harus kulakukan.

Membantu subjek mengenali orang-orang yang ditakdirkan untuk


menciptakan dampak dalam hidup mereka adalah salah satu aspek
yang mengesankan dalam praktik saya. Saya percaya bahwa saat
orang datang ke klinik saya untuk menuntaskan masalah hubungan,
itu bukan peristiwa kebetulan. Apakah saya mengganggu tujuan
dari kelas pengenalan spiritual subjek, dengan membantu mereka
mengingat petunjuk? Saya rasa tidak, dengan dua alasan pokok.
Apa-apa yang belum boleh subjek ketahui mungkin tidak akan
terungkap dalam hipnosis, sedangkan di lain pihak, segelintir saja
subjek yang menghendaki konfirmasi atas apa yang tadinya rnereka
curigai sedang terjadi.
Saya dapat menceritakan pengalaman pribadi saya mengenai
petunjuk pengenalan, karen a saya telah cliberi tiga petunjuk spesifik
untuk membantu saya menemukan istri saya. Sewaktu membolak-
balik majalah Look saat remaja, saya melihat iklan N atal untuk jam
tangan Hamilton, yang modelnya adalah seorang wanita cantik
berambut hitam dengan gaun putih. Teks iklan itu berbunyi,
"Teruntuk Peggy", karena model itu membawa sebuah jam tangan
hadiah dari suami imajinernya. Suatu sensasi aneh merasuki did
saya, dan saya tidak pernah dapat melupakan nama atau wajah itu.
Pada hari ulang tahun yang ke-21, saya menerima hacliah jam tangan
bermerek serupa dari seorang bibi tercinta.
Ketika berkuliah di Phoenix beberapa tahun berselang, saya
mencuci setumpuk pakaian putih pada suatu had Sabtu. Tiba-tiba
saja, pemicu pertama teraktivasi dalam pikiran, disertai pesan,
"Inilah saatnya menemui wanita bergaun putih." Wajah dalam iklan
jam tangan Hamilton terus terbayang, sekeras apa pun saya
mencoba mengusirnya. Saya berhenti, menatap jam tangan
Hamilton saya dan mendengar perintah, "Berangkatlah." Saya
memikirkan siapa gerangan yang berpakaian putih. Seolah sedang
374 0- Journey of Souls

terobsesi, saya mendatangi rumah sakit terbesar di kota itu dan


bertanya apa ada perawat yang nama dan ciri-cirinya cocok.
Saya diberitahu bahwa memang ada seorang perawat dengan
nama dan ciri-ciri seperti yang saya gambarkan, tetapi ia sedang
tidak mcndapatkan sif jaga. Saat melihat perawat itu, saya terkejut
oleh kemiripannya dengan gambaran yang ada di pikiran saya.
Perjumpaan itu canggung dan memalukan, tetapi kami lalu duduk
di lobi serta mcngobrol tanpa henti selama empat jam, bagaikan
dua orang teman lama yang sudah lama tidak berjumpa-tentu
saja. Saya menunggu sampai kami menikah, sebelum menceritakan
padanya ;tlasan saya mendatangi rumah sakitnya clan tentang
petunjuk yang diberikan pada saya untuk menemukannya. Saya
tidak mau ia sampai menganggap saya gila. Baru di kemudian
harilah saya tahu bahwa di hari perjumpaan pertal1la kami, ia
berkata pada ternan-tel1lannya yang takjub, "Aku baru saja bertemu
pria yang akan kunikahi."
Saran say:! bagi mereka l1lengenai perjul1lpaan yang berarti
adalah jangan terlalu melogiskan peristiwa yang terjadi. Sebagian
keputusan terbaik kita berasal dari apa yang kita sebut sebagai
insting. Ikuti kata hati Anda. Manakala sebuah peristiwa khusus
dimaksudkan untuk terjadi dalam kehidupan, biasanya peristiwa
itu akan benar-benar tetjadi.
Salah satu tahap tetakhit sebelum proses keberangkatan bagi
banyak roh adalah menghadap Dewan Tua-tua untuk kedua kalinya.
Walaupun beberapa subjek hanya satu kali menghadap Dewan
dalam jeda antatkehidupan, sebagian besar dati meteka mela-
kukannya tepat setelah kematian dan sebelum kelahitan kembali.
Alam roh adalah lingkungan yang bersifat prosedural, dan para
Tua-tua ingin mernperkuat signifikansi dati tujuan roh untuk
kehidupan mendatangnya. Tetkadang subjek membetitahu saya
bahwa meteka kembali ke kelompok roh setelah petjumpaan ini
untuk betpamitan, sementara yang lainnya langsung pergi untuk
bereinkarnasi. Prosedur kedua digunakan oleh seorang subjek saat
menggambarkan petjumpaannya untuk pamit.
Persiapan Keberangkatan oG"I 375

"Roh pembimbingku, Magra, membawaku ke sebuah ruang


yang tenang dan bernuansa putih, seperti dipenuhi awan. Aim
melihat ketiga anggota Dewan sudah menantikan kedatanganku
sepefti biasa. Tua-tua di tengah tampaknya memiliki energi yang
paling Imat. Mereka memiliki wajah lonjong, tulang pipi yang tinggi,
tanpa rambut, dan anggota tubuh yang sederhana. Menurutku,
mereka seperti tidak berjenis kelamin-atau, cenderungberubah-
ubah dati laki-laki ke perempuan, dan kembali ke laki-lalci. Aim
metasa tenang. Suasananya formal, tetapi ramah. Masing-masing
bergiliran menga jukan pertanyaan dengan lembut. Para Tua-tua
mengetahui segala sesuatu dalam seluruh rentang hidupku, tetapi
tidak sekaku yang mungkin dipilcirkan orang. Mereka meniinta
masukan dariku untuk menilai motivasi dan keteguhan hatiku untuk
bekerja dalam tubuh fisik yang baru. Aku yakin mereka punya
sef:,lUdang pilihan tubuh fisik untuk kehidupan mendatangku, karena
aku merasa bahwa mereka adalah penyusun strategi ulung dalam
hal penetapan kehidupan. Dewan menghendalciku agar meng-
hormati kontrakku. Mereka menekankan manfaat dari kete-
kunanku, juga keteguhanku untuk berpegang pada nilai-nilai di
masa sukar. Aim sering mudah marah, dan mereka mengingatkanku
tentang hal ini saat menelaah aksi dan reaksi lampauku terhadap
b e rbagai peristiwa dan individu. Para Tua-tua dan Magra
memberiku inspirasi, harapan, dan dorongan agar aim dapat
memercayai diri sendiri selama masa sulit dan tidak membiarkan
segala sesuatunya keluar kendali. Kemudian, sebagai tindakan
te rakhir untuk meningkatkan kepercayaan diriku saat akan
berangkat, mereka mengangkat lengan dan mengirimkan energi
positif yang dapat kubawa dalam pikiran."
Salah satu aspek dati dua perjumpaan dengan Dewan yang
pada awalnya saya anggap agak aneh adalah bahwa ada anggota
kelompok roh yang udak boleh pergi dulu sebelum menghadap.
Untuk sementara waktu, saya anggap akan selalu ada korelasi,
karen a semua anggota dari satu kelompok roh memiliki roh
pembimbingyangsama. Rupanya, saya salah. Dalam pikiran subjek,
376 ~ Journey of Souls

di bawah tingkat perkembangan dari para entitas luar biasa yang


menjadi bagian dari Dewan. Mereka mirip dengan Tua-tua yang
Thece ceritakan c1alam BaG 11, tetapi dengan tanggung jawab yang
lebih spesifik atas evaluasi kehidupan dari roh. Walaupun roh
pembimbing dapat dianggap sebagai sahabat pribadi bagi roh, hal
ini tidak berlaku bagi Tua-tua. Pad a suatu ketika, saya dapat
memahami bahwa kewenangan Tua-tua-tidak mirip dengan
kewenangan roh pembimbing-meliputi "para pelintas batas".
Tampaknya, para anggota kelompok roh menghormati nuansa
yang sangat pribadi dari proses ini. Mereka semua menganggap
Para tua-tua, pribadi mereka memiliki karakteristik ilahi. Para tua-
tua selalu bermandikan cahaya terang, dan latar sekitarnya diwarnai
dengan aura keilahian. Salah seorang subjek menjelaskannya
demikian, "Saat kami dibawa meoghadap para entitas superior yang
tinggal di wilayah spiritual tinggi ini, hal itu mempertegas insting
kami mengenai sumber clari penciptaan."
BAB 15

I<elahiran Kembali

I<Jta sudah melihat bagaimana keputusan roh untuk memasuki


kehidupan berikutnya pada ruang dan waktu tertentu di Bumi,
melibatkan serangkaian perencanaan spiritual yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Kecika saya membimbing kesadaran roh dari subjek
hingga mendekaci saat menjelang keluar dari alam roh, sebagian
besar dari mereka melakukan introspeksi mendalam, sedangkan
yang lainnya bercanda ringan dengan teman-teman mereka. Reaksi
terhadap apa yang menanci mereka lebih bergantung pada roh
secara individu, daripada lama waktu (di alam roh) sejak inkarnasi
terakhir mereka.
Kelahiran kembali merupakan pengalaman yang luar biasa.
Roh yang sedang bersiap melakukan keberangkatan ke Bumi itu
mirip dengan veteran berpengalaman yang sedang mempersiapkan
diri untuk terjun dalam pertempuran. Inilah kesempatan terakhir
bagi roh untuk menikmaci pemahaman sadar akan diri mereka
sendiri, sebelum beradaptasi dengan tubuh fisik yang baru. Kasus
terakhir saya melibatkan roh dari seorang wanita yang menawarkan
378 ?,y> Journey of Souls

pada kami paparannya yang gamblang seputar perjalanan hidupnya


yang paling akhir di Bumi.

?,y> KASUS 29 -<f.,

Dr. N: Apa sudah tiba waktumu untuk dilahirkan kcmbali


ke dalam kehidupan berikut?
s: Ya .
Dr. N: Bagaimana mcnurutmu tentang perjalanan kcmbali
ke Bumi?
S: Peluang untuk hidup pada abad kc-20. Abad itu adalah
pcriade perubahan yang menycnangkan.
Dr. N: Apa kamu sudah tcrlcbih dahulu meninjau kehidupan
ini, atau setidaknya penggalan-pcnggalannya?
S: Ya ... itu sudah kulakukan ... (slI0ek ttltllpak gelisah)
Dr. N: Apa ada hal lain yang ingin kamu sampaikan padaku
ten tang inkarnasi berikutmu?
S: Aku sedang melakukan pembicaraan terakhir dcngan
Pamar (roh pcmbimbing subjck) tcntang semua altcrnatif
dalam proyckku (kehidupan).
Dr. N: Apa pembicaraan ini bisa dianggap sebagai
wawancara tctakhir dengan Pamar?
S: Ya, kurasa begitu.

Dr. N: Bisakah kamu mcnyampaikan padaku tentang


rencanamu dalam kehidupan selanjutnya?
S: (dmgal1 stlara kering dan agak lirih) Kurasa ... aku sudah
menceritakan semuanya.
Dr. N: Bagaimana kelas pengenalanmu bcrlangsung? Apa
tahap persiapanmu sudah selesai?
Kelahiran Kembali oG.. 379

s: (masib gelisab) Ya .. . aku sudah berjumpa dengan semua


[partisipan] dalam proyekku.
Dr. N: Apa semua petunjuk pengenalan sudah tersimpan
dengan jelas dalam pikiranmu-berjumpa roh yang tepat
pada saat yang tcpat?
S: (tertaJJJagugup) Oh ... petunjuk itu ... sudah.
Dr. N: Secara spontan, ceritakan apa yang kamu rasakan
saat iill.
S: Aku ... hanya ... mengonsentrasikan diri untuk
melakukan ... lompatan besar memasuki kehidupan yang
baru .... Ada keraguan ... tetapi aim juga senang.
Dr. N: Apakah kamu merasa agak takut dan mungkin
bertanya-tanya apa kamu memang harus pergi ke Bumi?
S: (terdialJl sdenak dan kemudian met!Jadi lebih ceria) Agak .. .
gelisah ... memikirkan apa yang akan kuhadapi . . .
meninggalkan rumahku di sini ... tetapi juga senang bisa
memperoleh kesempatan.
Dr. N: Jadi, perasaanmu cam pur aduk?
S: Itulah yang sebagian besar dati kami rasakan, ketika
saatnya hampir tiba. Aku pemah beberapa kali menunda-
nunda ... tetapi Pomar tahu bilamana aku sedang mencoba
bersembunyi di balik jadwal-di sini tidak ada yang bisa
disembunyikan.
Dr. N: Baiklah, kita akan berada dalam situasi di mana kamu
sudah akan memasuki kehidupan selanjutnya. Dalam
hitungan ketiga, keputusanmu untuk kern bali ke Bumi pada
waktu yang telah ditetapkan sudah teguh, dan kamu berada
dalam tahap akhir untuk meninggalkan alam roh. Sattl, dua,
tiga! Jelaskan apa yang terjadi padamu sekarang.
S: Aim berpamitan pada semua orang. Ini bisa ... sulit.
(mend01wak denfJan tr!fJml R::lO'::lim::ln::lOlln mf'rf~k::l hf'f'h::lf'::lO V::lnO'
380 ?,y> Journey of Souls

terbaik untukku, Ialu aku bergerak menjauh dari mereka ...


melayang sendirian. Aku tidak terlalu terburu-buru . .. Pomar
mempersilakan aku untuk mengonsentrasikan pikiran.
Setelah aku siap, ia datang untuk menyertaiku . . . memberiku
semangat ... meyakinkanku ... dan ia tahu bilamana aim siap
untuk pergi.
Dr. N: Aku merasa kamu sudah lebih bersemangat atas
prospek kelahiran kembali ini.
S: Ya, inilah periode inspirasi dan harapan ... tubuh baru ...
arah yang menanti.

Saya mempersiapkan subjek untuk meninggalkan alam roh untuk


terakhir kalinya sebelum memasuki kehidupan sekarang. Di sini,
saya sama berhati-hatinya dengan ketika saya membawanya
memasuki alam roh untuk pertama kalinya, yang mengikuti regresi-
umur biasa. Diawali dengan menguatkan perisai energi positif yang
sudah dipasang di sekeliling subjek, saya menerapkan teknik
pengondisian tambahan agar rohnya tetap bcrada dalam
keseimbangan yang tepat dengan pikiran dari bayi yang akan ia
diami di Bumi.

Dr. N: Baiklah, kamu dan Pomar sedang bersama di am bang


keluar dari alam roh. Aku ingin kamu menjelaskan apa yang
berikutnya kamu lakukan seolah semua itu terjadi dalam
gerakan lambat. Mulai!
S: (terdiam sfljenak) Kaml. .. mulai bergerak ... semakin cepat.
Lalu aku menyadari bahwa Pomar ... melepaskan diri
dariku. .. sehingga aIm kini sendirian.
Dr. N: Apa yang kamu lihat dan rasakan?

S: Oh, aku ....


Dr. N: Tetaplah terfokus! Sekarang kamu sendirian dan
ber2'erak semakin cepat. Lalu apa yang teriadi?
Kelahiran Kembali ~ 381

s:(dengan suara sq)lup-sq)luP) ... semakin jauh ... menembus


bantalan-bantalan putih ... semakin jauh.
Dr. N: Tetaplah terfokus! Lanjutkan dan laporkan padaku.

s: Oh, aku ... bergetak menembus ... lipatan-lipatan kain


lembut ... halus ... aku betada di sebuah frekuensi ... sebuah
jalur ... semakin cepat . ...
Dr. N: Teruskan! Jangan berhenti bicara padaku.

S: Segala sesuatunya menjadi kabur ... aku meluncur turun .. .


memasuki sebuah lorong gelap ... ada kehampaan .. .
kegelapan ... lalu ... kebangatan/
Dr. N: Di mana kamu sekarang ini?

S: (terdiam sejenak) Aku sadar bahwa aku berada dalam rahim


ibuku.
Dr. N: Siapa kamu sekarang ini?

S: (terkekeb) Aku berada dalam tubuh seorang bayi-aku


seorang bayi.

Efek lorong hampa yang digambarkan oleh subjek tampaknya


bukanlah saluran kelahiran (birtb cana~ dati si ibu. Efek ini mirip
dengan lorong yang dilalui oleh roh pada sa at kernatian fisik dan
rnungkin rnerniliki rute yang sarna. Anda mungkin bertanya-tanya
mengapa saya rnemberikan perhatian pada proses kelahiran,
padahal saya sudah rnernbawa subjek keluar-rnasuk sejurnlah
kehidupan larnpaunya dalarn sebuah sesi. Ada dua alas an. Pettarna,
untuk rnengingat kehidupan lamp au tidak dibutuhkan ingatan abn
proses kelahiran. Saya rnernbantu subjek beranjak dari alam rob
mernasuki kehidupan selanjutnya secara langsung, biasanya sebagai
orang dewasa. Kedua, jika saya mengembalikan subjek ke tubuh
fisiknya yang sekarang serta mernutuskan untuk mernerintahkan
agar subjek mengingat pengalaman kelahirannya, saya harus
382 ~ Journey of Souls

menyingkirkan rasa tidak nyaman apa pun yang dirasakan oleh


subjek setelah kembali memasuki kesadaran.
Sebelum melanjutkan sesi, saya harus memberikan lebih
banyak informasi umum mcngenai roh dan bayi. Scmua subjek
membcritahu bahwa peralihan roh mereka dari alam roh memasuki
pikiran seorang bayi relatif lebih cepat daripada perjalanan kembali
kc alam roh. Mengapa bisa berbeda? Setelah kematian fisik , roh
melakukan perjalanan melewati lorong waktu dan melintasi gerbang
alam roh secara progresif. I<ita telah melihat bagaimana perjalanan
keluar memang lebih lamb at daripada perjalanan masuk ke Bumi,
dengan tujuan agar roh yang baru saja terbebaskan dari tubuh
fisiknya itu dapat menyesuaikan diri. Bagaimanapun, scbagai roh
yang memasuki tubuh bayi, kita datang dari kondisi di mana kita
memahami segala sesuatu, sehingga bta dapat lebih cepat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar daripada ketika kita
berada di penghujung kehidupan fisiko Maka dari itu, kita juga diberi
waktu tambahan untuk menyesuaikan diri saat berada dalam rahim
ibu kita.
Walaupun demikian, memiliki waktu tambahan di dalam rahim
ibu tidak otomatis berarti bahwa kita sudah sepenuhnya siap
menghadapi syok kelahiran, dengan lampu rumah sakit yang
menyilaukan, udara yang tiba-tiba harus diirup, dan secara fisik
disentuh untuk pertama kalinya. Para subjek berkata bahwa jika
momen kelahiran ini dibandingkan dengan momen kcmatian, syok
fisik akibat kelahiran jauh lebih besar.
Pada titik tertentu dalam kelahiran, roh akan dengan hati-
hati menyatu sepenuhnya dengan otak yang berkembang secara
mengesankan dati seorang bayi. Saat roh memutuskan untuk
memasuki tubuh fisik seorang bayi, tampaknya bayi itu tidak
memiliki kehendak bebas untuk menerima atau menolak roh itu.
Pada saat itu, waktu kronologis pun dimulai bagi roh. Tergantung
dari keinginan roh yang bersangkutan, koneksi dapat terjadi sejak
dini atau belakangan dalam kehamilan si ibu. Saya pernah
menjumpai beberapa kasus di mana roh menjadwalkan ketibaan
Kelahiran Kembali -<f, 383

haJ ini tidak lazim terjadi. Penemuan saya menunjukkan bahwa


bahkan roh yang sudah memasuki tubuh fisik bayi sejak dini pun
tampaknya masih mengembara ke sana-kemari di luar rahim ibu
selama proses kelahiran.
Begitu kelahiran terjadi, penyatuan antara roh dan daging
mewujud sepenuhnya menjadi sebuah kemitraan. Roh yang kekal
kemudian menjadi dasar persepsi bagi ego manusia yang
berkembang. Roh itu mengusung suatu kuasa spiritual yang
merupakan warisan dari kesadaran yang tak terbatas. Meskipun
sudah saya katakan bahwa roh dapat terkungkung oleh tubuh
manusia yang trauma, roh tidak akan pernah terperangkap di
dalamnya. Selain dapat pergi pada momen kematian, roh juga bisa
pergi dan kembali ketika tubuh sedang daJam kcadaan tidur,
meditatif, atau dalam pengaruh obat bius selama pembedahan.
Ketidakhadiran roh terjadi lebih lama dalam kasus kerusakan otak
yang parah dan koma.
Kasus 29 melanjutkan dengan penjelasan ten tang keindahan
yang kreatif dari menyatunya roh dengan tubuh fisik yang baru.
Penyatuan suatu daya hidup yang cerdas sebelum proses kelahiran
ini membawakan pada kita siklus pe~uh dari pemandangan
kematian sebagaimana dipaparkan dalam Kasus 1.

Dr. N: Hmm, aku senang kamu tiba dengan kondisi terbaik


dalam tubuh barumu. Beritahu aku, berapa umur bayi ini?
s: Lima bulan sudah berlalu (sejak pembuahan)
Dr. N: Inikah waktu ketibaan normalmu, saat bayi sudah
semakin berkembang?
S: Dalam beberapa kali masa kehidupan ... aim tiba rada
waktu yang berbeda-beda . . . tergantung dari bayi ini, ibunya,
dan bakal kehidupanku .
Dr. N: Sebagai roh, apakah kamu stres jika bayi ini diaborsi
dari rahim ibunya dengan alasan apa pun sebelum kelahiran?
384 00 Journey of Souls

s: Kami tahu bilamana seorang bayi akan melalui proses


kclahiran atau tidak. Tidak jadi dilahirkan bukanlah sesuatu
yang mengejutkan bagi kami. Kami masih akan bertahan
sebentar lagi sekadar untuk menenangkan bayi ini.
Dr. N: Hmm, jika bayi ini tidak jadi dilahirkan, apakah tugas
rohmu dalam kehidupan juga dibatalkan?
S: Tidak,memang bayi ini tidak pernah ditugaskan secara
penuh,
Dr. N: Mungkinkah bayi yang diaborsi sebetulnya belum
memiliki roh?
s: Itu tergantung dari umur bayi ini. Bayi yang mati terlalu
muda sering kali tidak membutuhkan kami.

Ccztatcm: Persoalan ini hangat diperdebatkan di mas a lalu


sepcrti halnya dcwasa ini. Pada abad ke-13, Gereja Katolik
melihat perlunya menetapkan pedoman bagi eksistensi roh
sehubungan dengan janin yang diaborsi. St. Thomas Aquinas
dan para teo log Abad Pertengahan menyatakan bahwa
penyatuan roh terjadi 40 hari semenjak pembuahan.

Dr. N: Katakanlah, seorang bayi akan memasuki pr()ses


kelahiran, apakah kamu mengetahui kebiasaan para roh
lainnya?
S: (dengan kasar) Oh, beberapa dari mereka lebih banyak
keluyuran ke sana-kemari daripada yang lain, keluar-masuk
tubuh bayi ini sampai mereka bosan .
.: Dr. N: Apa yang biasanya kamu perbuat?

S: Kurasa, aku termasuk rata-rata. Sebenarnya, aku tidak


berlama-lama bersama bayi ini karena rasanya bisa sangat
membosankan.
Kelahiran Kembali "",0, 385

Dr. N: Baiklah, mati kita lihat situasi terkini dalam rahim


ibumu dan membiarkan beberapa saat berlalu. Apa yang
kamu lakukan saat tidak berada dalam tubuh bayi yang belum
dilahirkan?
s: (ferfalva senan~ Kamu mau tahu yang sebenarnya? Akan
kuberitahu. Aku-aku bermain! Ini adalah saat yang tepat
untuk pergi dan berbuat sesuka hati ... saat bayi ini sedang
tidak aktif. Aku bersenang-senang dengan teman-temanku
yang sedang berbuat hal yang sama. Kami berkeliling Bumi
untuk saling mengunjungi ... dan pergi ke berbagai temp at
menarik ... di mana kami pernah hidup bersama dalam
kehidupan lampau.
Dr. N: Tidakkah kamu dan teman-temanmu merasa bahwa
meninggalkan bayi yang belum dilahirkan untuk waktu lama
itu kurang bertanggung jawab terhadap tugas kalian di Bumi?
S: (membela dirt) Oh, ayolah! Siapa bilang kami pergi lama?
Aim tidak begitu! Bagaimanapun, latihan keras kami belum
lagi dimulai.
Dr. N: Saat meninggalkan bayi untuk sementara waktu, pada
tataran astral mana kamu berada, yang terkait dengan Bumi?
S: Kami masih berada di tataran Bumi ... dan kami juga
berusaha untuk tidak terlalu jauh. Kami lebih banyak
keluyuran di lingkungan si bayi. Aku tidak mau kamu
beranggapan bahwa kami tidak punya sesuatu untuk
dikerjakan bersama bayi yang belum dilahirkan.
Dr. N: Begitukah ... ?
S: (mela1!jufkan) Aku sedang sibuk dengan pikiran baru,
walaupun pikiran ini belum siap.
Dr. N: Kenapa tidal<: kita bicarakan lebih lanjut saja? Saat
rohmu memasuki tubuh bayi untuk tinggal bersamanya
seumur hidup fisikmu, jelaskan padaku lingkup dari tanggung
386 r.r Journey of Souls

s: (mcnghela napas panjang) Begitu aku menyatu clengan


seorang bayi, ada perlunya menyinkronkan pikiranku dengan
otaknya. Kami harus tcrbiasa terhadap satu sarna lain sebagai
mitra.

Dr. N: Inilah yang orang-orang katakan padaku, apakah


benar kamu dan bayi ini saling berempati?
S: Hmm ... aku memang berada daJam pikiran bayi ini, tetapi
bisa dikatakan terpisah. Di awaJ, aku berproses dengan
lambat.
Dr. N: Oke, kenapa tidak dijeJaskan saja apa yang kamu
lakukan dengan pikiran bayi ini?
S: Pikiran bayi ini masih rapuh dan tidak bisa diburu-buru.
Aku mulai dengan penelusuran lembut ... memastikan semua
koneksi ... celah .... Sctiap pikiran itu berbeda-beda.

Dr. N: Apa ada pcnentangan dalam pikiran bayi ini ter-


hadapmu?
S: (dellgan lelJlbtl~ Hmm ... ada sedikit penentangan pada
awalnya ... tida'k acht penerimaan penuh saat aim mcnelusuri
jalur-jalur pikirannya .... ltu biasa ... sampai terbiasa (berhenti
sf!)cnak dan lerlalva lirib). Aim terus menemui hambatan!
Dr. N: Saat kamu menyatu dengan bayi ini, kapan ia menjadi
reseptif tcrhadap kuasa identitasmu sebagai roh?

S: Aku jengah mendengar kata "kuasa"-mu itu. Kami tidak


pernah "menguasa-nguasakan" diri saat memasuki tubuh
bayi yang belum dilahirkan. Penelusuranku dilakukan dengan
hati-h ati.

Dr. N: Apakah dibutuhkan banyak masa kehidupan untuk


beJajar menelusuri otak manusia?

S: Hmm ... untuk sementara waktu ... roh yang belum


rna tang abn dibimbing dalam penelusuran itu.
Kelahiran Kembali "'" 387

Dr. N: Karena kamu mewakili energi mumi, apakah kamu


dapat menelusuri berbagal koneksl otak yang berslfat llstrik
semlsal neurotransmitter, sel saraf, dan sejenisnya?
s: (terdiam sejenak) Hmm, begitulah .... Walaupun begitu aim
tidak mengacaukan apa pun ... saat mempelajari pola
gelombang otak dari bayi ini.
Dr. N: Apakah yang kamu maksud sirkuit regulator pikiran
dalam otak?
S: Cara bayi ini membaca petunjuk. Kemampuannya. Tidak
ada dua anak yang sarna persis.
Dr. N: Jangan terlalu abstrak dengan penjelasanmu.
Bukankah rohmu mengambil alih pikiran bayi ini dan
memaksakan kehendakmu sendiri?
S: Kamu tidak mengerti. ltu adalah penyatuan. Ada suatu ...
kekosongan sebelum ketibaanku, yang aku isi untuk
membuat bayi ini menjadi utuh.
Dr. N: Apakah kamu memasukkan kecerdasan?

S: Kami mengembangkan kecerdasan yang sudah ada.


Dr. N: Tolong jelaskan dengan lebih spesifik tentang apa
yang rohmu sesungguhnya berikan pada tubuh manusia.
S: Kami membawa suatu ... pemahaman akan segala
sesuatunya ... suatu pengenalan akan kebenaran tentang apa-
apa yang dllihat oleh otak.
Dr. N: Apa kamu yakin bahwa pada awalnya, anak itu tidak
meriganggapmu sebagai makhluk asing dalam pikirannya?
S: Tidak, itulah mengapa kami menyatukan diri dengan
pikiran yang belum berkembang. Ia mengenaliku sebagai
ternan ... sebagai kembarannya ... yang akan menjadi bagian
darinya. Seolah bayi ini sudah menantikan kedatanganku.
388 ftr Journey of Souls

Dr. N: Apa menurutmu, Kuasa Mahatinggi-Iah yang


menyiapkan bayi ini untukmu?
S: Aku tidak tahu, tetapi sepertinya memang demikian.
Dr. N: Apakah penyatuanmu sudah lengkap sebelum proses
kelahiran?
S: Belum sepenuhnya, tetapi pada saat kelahiran, kami telah
saling menyesuaikan diri.
Dr. N: Jaw, proses penyatuan ini benar-benar membutuhkan
waktu?
S: Tentu saja, sambil leami saling menyesuaikan diri satu sama
lain. Selain itu, seperti yang sudah kukatakan, aku
meninggalkan bayi ini pada saat-saat tertentu.
Dr. N: Tetapi, bagaimana dengan roh yang memasuki tubuh
bayi pada menit-menit terakhir menjelang kelahiran?
S: Hah! 1tu gaya mereka, bukan gayaku. Yang artinya, mereka
bam mulai bekerja setelah berada dalam keranjang bayi.
Dr. N: Pada umur berapa rohmu mulai sepenuhnya berhenti
meninggalkan tubuh anak ini?
S: Sekitar umur 5 atau 6 tahun. Biasanya, kami bam bekerja
penuh saat si anak mulai masuk sekolah. Anak-anak di bawah
umur ini bisa sering-sering ditinggalkan.
Dr. N: Bukankah sudah menjadi tugasmu untuk selalu
berada dalam tubuhmu?
s: Jika akan terjadi hal yang burule secara fisik, dalam sekejap
aku kembali memasuki tubuhku.
Dr. N: Bagaimana kamu bisa tahu semua itu kalau kamu
keluyuran bersama roh-roh lainnya.
S: Setiap otale memiliki pola gelombangnya sendiri-sendiri-
rnirip sidik jari. Karni langsung tahu bilamana bayi yang sudah
" . • 1 1 • 1
Kelahiran Kembali oG\ 389

Dr. N: Jadi, kamu mengawasi bayi yang sudah ditunjuk


untukmu sepanjang waktu-baik eli luar maupun di dalam
tubuhnya-selama tahap-tahap awal pertumbuhan.
S: (dengan bal1gga) Oh tentu, dan aku pun mengawasi orangtua.
Mereka mungkin saja bertengkar di dekat bayi ini, yang lalu
memicu getaran kegelisahan.
Dr. N: Jika itulah yang terjadi pada anak ini, apa yang kamu
perbuatsebagairoh?
S: Sedapat mungkin menenangkan anak ini . Menarik
perhatian o rangtua melalui bayi ini untuk menenangkan
mereka.
Dr. N: Berikan contoh ten tang caramu menarik perhatian
orangtuamu.
S: Oh, membuat bayi ini tertawa di depan mereka sambil
memukul-mukulkan kedua tangannya ke arah wajah mereka.
Dr. N: Sebagai roh, apakah kamu bisa mengendalikan
gerakan motorik dari bayi ini?
S: Ya. Aku bisa sedikit mengutak-atik bagian dari otak yang
mengendalikan gerakan. Terkadang aIm bisa menggelitiki
tulang ketawa anak ini .... Aim akan berbuat sebisaku untuk
menciptakan harmoni dalam keluarga yang sudah ditunjuk
untukku.
Dr. N: Ceritakan padaku bagaimana rasanya berada di
dalam rahim ibu.
S: Aku menyukai rasa cinta yang nyaman dan hangat di
dalamnya. Pada sebagian besar waktuku, aku merasakan
cinta ... terkadang stres. Bagaimanapun, aku memanfaatkan
waktu ini untuk berpikir dan merencanakan apa yang akan
aku lakukan setelah lahir. Aku memikirkan berbagai
kehidupan lampauku dan kesempatan yang kulewatkan saat
itu, sehingga hal ini membuatku terdorong.
390 ~ Journey of Souls

Dr. N: Jadi ingatan akan semua kehidupan lamp au dan


kehidupanmu di alam roh belum dihambat oleh amnesia?
s: Hambatan bermula sctelah kelahiran.
Dr. N: Saat bayi ini dilahirkan, tidakkah ia memiEki pikiran
sadar apa pun ten tang jati diri rohnya dan alasan dari
penyatuan kaEan?
S: (terdiam s~jellak)
Pikiran anak ini sarna sekali belum
berkembang sehingga tidak perlu melogiskan informasi ini.
Pikiran tersebut menyimpan potongan-potongan penge-
tahuan ini sebagai sarana untuk menghasilkan rasa nyaman,
yang kemudian sirna. Saat aku berbicara sekarang ini, pikiran
ini terkunci rapat-rapat di dalam diriku---dan memang sudah
seharusnya demikian.
Dr. N: Jadi, akankah kamu memiliki berbagai pikiran
sementara ten tang masa kehidupanmu yang lain sebagai
seorang anak?
S: Ya ... kita berkhayal. .. cara kita bermain sebagai anak-
anak ... mengarang cerita ... memiliki ternan-ternan khayali
yang sesungguhnya nyata ... tetapi kemudian sirna. Pada
tahun-tahun pertama kehidupannya, bayi mengetahui lebih
banyak hal daripada yang kita perkirakan.
Dr. N: Baildah, sekarang adalah saat menjelang kelahiranmu
memasuki kehidupan ini. Ceritakan apa yang sedang kamu
lakukan.
S: Aku rnendengarkan musik.

Dr. N: Musik apa?

S: Aku mendengarkan kaset yang diputar ayahku-sangat


menenangkannya. Musik itu membantunya berpikir. Aku
agak 'khawatir padanya.
Dr. N: Mengapa?
Kelahiran Kembali o<f., 391

s: (tertaJva terkekeh-kekeh) Ia mengira akan mendapatkan anak


laki-laki, tetapi aku akan mengubah pikirannya dalam sekejap!
Dr. N: Jadi, ini adalah saat yang produktif bagimu?
S: (dengan tegt/h) Ya, aku sib uk membuat rencana menghadapi
waktu yang semakin menjelang, ketika aku akan memasuki
dunia sebagai seorang manusia dan menarik napas
pertamaku. Inilah kesempatan terakhirku untuk melakukan
meclitasi hening ten tang kehidupanku selanjutnya. Wah, aku
sudah tidak sabar lagi untuk keluar dari rahim.
Kesimpulan

Informasi yang terkandung di dalam buku lni mengenai eksistensi


roh setelah kematian fisik mewakili penjelasan paling penting yang
telah saya peroleh mengenai alas an kehidupan kita di Bumi. Tahun-
tahun pencarian yang saya habiskan untuk menemukan tujuan
hidup saya nyaris tidak mempersiapkan saya untuk menghadapi
momen ketika seorang subjek terhipnosis akhirnya membuka
gerbang menuju alam kekal.
Sahabat terkental saya kini menjadi seorang imam Katolik.
Di masa remaja sewaktu berjalan-jalan bersama di bukit dan pesisir
Los Angeles, kami sering melakukan diskusi filosofis, tetapi saling
terpaut jauh dalam hal keyakinan spiritual. Ia pernah berkata pad a
saya, "Kurasa dibutuhkan keberanian bagimu untuk menjadi
seorang atheis dan tidak memercayai apa pun melebihi kehidupan
ini." Ketika itu, saya belum bisa memahami cara pandangnya,
bahkan bertahun-tahun sesudahnya. Sejak berumur 5 tahun,
orangtua saya mengirim: saya ke sekolah asrama ala militer dalam
waktu lama. Perasaan terbuang dan kesepian saya sedemikian
besarnya sehingga saya tidak memercayai adanya kuasa yang lebih
394 ft.. JDunley of Souls

tinggi daripada kuasa saya. Kini saya menyadari bahwa saya telah
diberi kekuatan dengan cara yang sebegitu lembutnya sehingga
saya tidak dapat melihatnya. Walaupun saya dan sahabat saya masih
memiliki cara pandang yang berbeda terhadap spiritualitas, namun
dewasa ini kami berdua sama-sama yakin bahwa ketcraturan dan
tujuan di alam semesta ini berasal dari Kesadaran Mahatinggi.
Saat melihat ke belakang, saya rasa bukanlaq kebetulan, ketika
orang-orang pada akhirnya datang pada saya untuk dihipnosis-
sarana terpecaya untuk menyingkap kebenaran-lalu bcrtutur
tentang roh pembimbing, gerbang ilahi, kelompok belajar spiritual,
dan penciptaan di alam roh. Bahkan, walaupun terkadang saya
merasa seperti seorang penyusup dalam pikiran orang yang
menggambarkan alam roh dan tempat mereka di dalamnya,
pengetahuan mereka turut memberi saya arah. Saya masih bertanya-
tanya mengapa saya menjadi utusan bagi pengetahuan spiritual
yang tertulis dalam buku ini, padahal seseorang dengan sinisme
dan keraguan yang lebih sedikit pasti lebih sesLlai. Sebenarnya,
orang yang dihadirkan dalam kasus-kasus inilah yang merupakan
utusan yang sesungguhnya bagi harapan di masa depan, bukan
sekadar pemberi !aporan.
Untuk segala sesuatu yang telah saya pelajari mcngenai siapa
diri kita dan dari mana asal kita, saya berutang pada mereka yang
ditarik pada saya untuk meminta bantuan. Mereka telah mengajari
saya bahwa salah satu tujuan utama dari misi kita di Bumi sebagai
roh adalah untuk bertahan secara mental saat terjurangi dari rumah
I kita yang sesungguhnya. Dalam tubuh manusia, roh pada·dasarnya
.1 sendirian. Keterpisahan relatiE roh dalam kehidupan fisiknya yang
semen tara di Bumi dibuat lebih sulit pada tataran sadar oleh pikiran
I
bahwa tidak ada apa pun di luar kehidupan fisik ini. Keraguan
I akan menggoda agar kita hanya mengikatkan diri pada ~lam fisik
1 yang kasatmata. Pengetahuan ilmiah bahwa Bumi hanyalah sebutir
pasir di sepanjang pantai galaktik pada lautan luas dari alam semesta
justru menambahkan rasa tidak berarti dalam diri kita.
Mengapa tidak ada makhluk hidup lain di Bumi yang peduli
Kesimpulan -e., 395

melambung tidak suka memandang kehidupan sebagai sesuatu yang


bersifat semen tara, ataukah karena keberadaan kita berkaitan
dengan Kuasa Mahatinggi? Orang berpendapat bahwa pikiran apa
pun ten tang masa depan adalah pikiran yang sifatl1ya berandai-
andai. Saya sendiri biasa bersikap begitu. Bagaimanapun, terdapat
logika bagi konsep bahwa kita tidak kebetulan tercipta untuk
bertahan hidup, dan bahwa kita benar-benar berfungsi di dalam
sebuah sistem universal yang mengarahkan transformasi fisik dari
Diri karena suatu alasan. Saya percaya suara dari roh kitalah yang
memberitahu bahwa kita sungguh memiliki peran sebagai manusia
yang tidak diharapkan untuk berakhir.
Semua laporan tentang kehidupan sesudah kematian di dalam
kasus-kasus saya tidak memiliki landasan ilmiah untuk membuk-
tikan pernyataan subjek. Bagi para pembaca yang beranggapan .
bahwa materi dalam buku ini terlalu unik unwk diterima, saya hanya
berharap satu hal. Apabila 'Anda tidak mengambil apa pun kecuali
gagasan bahwa Anda mungkin memiliki sebuah identitas permanen
yang layak untuk diungkap, maka saya sudah menyelesaikan suatu
tugas yang besar.
Salah satu persoalan yang paling menyulitkan semua orang,
yang ingin meyakini adanya sesuatu yang lebih tinggi daripada diri
mereka sendiri, adalah sebab-akibat dari begitu banyaknya
negativitas di dunia ini. Kejahatan adalah contoh utamanya. Saat
saya bertanya pada para subjek tentang mengapa Tuhan yang penuh
kasih membiarkan ~erjadinya penderitaan, res pons mereka secara
mengejutkan berbeda-beda. Para subjek melaporkan bahwa roh
kita dilahirkan dari sesosok pencipta yang berada di temp at dengan
kedamaian total, yang dengan sengaja sulit dicapai, agar kita
berjuang mati-matian untuk menggapainya .
. Kita belajar dari kesalahan. Tanpa adanya karakter baik
menunjukkan cacat fatal dalam sifat kita. Dari yang tidak baik itu
kita di uji; kalau tidak, kita tidak akan memiliki motivasi untuk
memperbaiki dunia melalui diri ki ta, dan tidak ada cara untuk
mengukur perkembangan. Saat saya bertanya pada para subjek
396 rc:,. Journey of Souls

sebagai pengejewantahan diti dari guru-roh mahatinggi, beberapa


diantaranya berkata bahwa Sang Pencipta hanya menampilkan
karakteristik tertentu di hadapan kita untuk tujuan tertentu.
Co ntohnya, jika kita memperbandingkan kejahatan dengan
keadilan dan belas kasih dengan kebaikan, dan jib. Tuhan
memperkenankan kita untuk hanya mengenal belas kasih, maka
tidak akan ada keadilan.
Buku ini menghadirkan topik keteraturan dan kearifan yang
, muncul dati sekian banyak tingkat energi spiritual. Menurut pesan
luar biasa dati seorang subjek yang sudah matang, ada kemungkinan
I
Tuhan-roh mahatinggi dari alam semesta kita berada pada tataran
.I yang masih kurang-dari-sempurna. Dengan demikian, sifat
I ketiadasalahan-mutlak akan di capai di tingkat yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil penyingkapan saya, saya menjadi percaya
bahwa kita hid up di planet yang sudah sejak awal dirancang untuk
tidak sempurna. Bumi hanyalah satu dari sekian banyak planet
yang dihuni makhluk cerdas, dengan ketidaksempurnaannya
'i masing-masing yang harus dibawa masuk ke dalam kese1arasan.
Lebih jauh lagi, ada kemungkinan kita eksis sebagai satu dimensi
alam semesta di antara sekian banyak alam semesta lainnya-
dengan penciptanya masing-masing, yang mengatur pada tingkat
keahlian yang berbeda, yang mirip dengan tingkat kemajuan roh
sebagaimana tertulis dalam buku ini. Dengan begitu, entitas ilahi
khususnya di tempat bta ini sah-sah saja untuk mengatur sendiri
jalannya.
Jika roh yang pergi ke berbagai planet di alam semesta kita
adalah keturunan dari orangtua-roh mahatinggi, yang menjadi lebih
bijak melalui perjuangan bta, mungkinkah kita memiliki kakek
ilahi yang merupakan Sang Esa? Konsep bahwa Tuhan kita masih
berkembang menuju sempurna seperti halnya kita, tidak lain berasal
dari sumber kesempurnaan utama yang telah membiakkan tuhan
kita. Menurut saya, Tuh~n yang paling tinggi dan sempurna tidak
akan kehilangan pengaruh atau kendali penuhnya terhadap semua
ciptaanNya, dengan memperkenankan terjadinya pendewasaan atas
Kesimpulan -<J, 397

(entitas) yang kura?-g sempurna ini dilzinkan untuk menciptakan ·


planet mereka sendiri yang tidak sempurna sebagai sarana utama
dari pembelajaran agar mereka dapat menyatukan diri dengan Sang
Esa.
Aspek campur tang an ilahi di alam semesta. ini harus tetap
menjadi realitas utama kita. Jika Tuhan kita bukanlah yang terbaik
karena dia menggunakan kepedihan sebagai alat pembelajaran,
maka kita harus menganggap hal ini sebagai hal terbaik yang kita
miliki dan tetap memandang alasan dari keberadaan kita sebagai
karunia ilahi. Sudah pasti gagasan ini tidak mudah untuk
disampaikan pada seseorang yang secara fisik, katakanlah, sakit
gawat. Kepedihan dalam hidup sangat berbahaya karena dapat
menghambat kekuatan penyembuhan yang dimiliki roh kita, apalagi
jika kita belum menerima apa yang sedang terjadi pad a kita sebagai
cobaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Walaupun demikian
dalam sepanjang hidup kita, karma dirancang agar setiap cobaan
itu tidak terlalu berat untuk kita tanggung.
Di sebuah kuil IvaI di pegunungan Thailand Utara, seorang
guru Buddhis pernah mengingatkan saya tental.1g salah satu
kebenaran sederhana. "Kehidupan," katanya, "ditawarkan sebagai
sarana pengejewantahan diri, yang hanya memG.eri Bacia \<ita apa
yang kita cari ketika kita me~dengarkan hati kita." Wdjucl tertinggi
dari pengejewantahan diri ini adalah tindakan kebaikan. Roh kita
boleh saja mengembara jauh darir~mah asalnya, tetapi kita
bukanlah turis. Kita memikul tanggung jawab dalam p~.oses evolusi
kesadaran yang lebih tinggi demi kepentingan wri kita sendiri dan
orang lain dalam kehidupan. Dengan demikian, perjalanan kita:
merupakan sebuah perjalanan bersama. •
Kita memiliki slfat ilahi, hanya saja kita adalah entitas yang
tidak sempurna yang eksis di dua alam: material dan spiritual. Sudah
menjadi takdir kita untuk berulao.g alik di an tara dua alam itu ·
melalui ruang dan waktu, sambil kita belajar mengembangkan diri
dan mengumpulkan pengetahuan. Klta harus menjalani proses ini
dengan penuh kesabaran dan keteguhan. Walaupun inti diri tidak
nl,n~ ~n>"v,,"V,lr cp ..... pnllhnu<l ",p1<>1111 r~o-~ hllni::ln fisik tet~ni Diri .
398 f!>o Journey of Souls

pernah lenyap karena kita akan selalu terhubung dengan kedua


alam terse but.
Mung lcin nnsur paling menyenangkan dart upaya saya
menyinp.:kap eksistensi ~am rob di dalam plkiran subjck adal.ah
<1'l.mpak dad engetahuan sadar ini tethadap mereka. Manfaat
paling besar yang berasal dad pemahaman bahwa sebuah rumah
yang betisi kasih abadi scdang menaotikan kita, adalah kita menjadl
terbuka terhadap kuasa spiritual mahatinggidi Glalam pikiran kita.
Kesa.daran bahwa kita sungguh memiliki tumah dl suatu tempat
sangatJ::lb menghibur dan menawarkal1 kedainaian; yang bukan
sekadar untuk berlindung dari kanf.lik, tetapi untl1k menyatukan
did kita sencij.ri dengan Sang Eikil:an emesta. Kelak, kita akan
menuntaskan perjalanao paojang ini-kita semua-dan mencapai
kandisi tercerahkan yang paling utama, di mana segala sesuatunya
dimungkinkan.
)

Anda mungkin juga menyukai