POPULAR
REKOMENDASI ARTIKEL
KESAKSIAN
WEB LINKS
STATISTIK
Users
Articles
3343
4086696
POLLING
Rekap Polling
Polling Anda
Print
Email
Written by Rm. Albertus dari Trinitas, CSE
Published: 09 July 2009
Hits: 13483
User Rating: 5 / 5
Dalam konteks pembicaraan kita saat ini, kita mencoba memahami tubuh kita
masing-masing, dengan mengacu pada apa yang diajarkan mendiang Paus Yohanes
Paulus II. Paus ini membangun ajarannya ini dengan mengajak kita kembali ke kitab
suci, melihat rencana Allah pada awal mulanya kita diciptakan. Jadi pada kitab
kejadian.
Untuk mengantar kita memahami tubuh kita, Paus ingin mengajak anda
memikirkan apa arti hidup anda. Karena ketika kita sedikit menengok kehidupan kita
dewasa ini, banyak orang apalagi di kalangan kaum muda yang tidak bisa mengerti
apa arti hidupnya: siapakah aku, apa tujuan hidup aku, itu hampir tidak dipikirkan.
Atau pun mereka memikirkannya, tetapi mereka menempatkan arti hidup mereka
pada sesuatu yang salah. Mungkin anda bisa termasuk salahsatunya. Cobalah anda
memikirkannya saat ini, apa arti hidup anda. Apakah untuk bersenang-senang, untuk
seseorang atau untuk sesuatu, untuk mengejar prestasi, untuk keluarga, tidak tahu
sama sekali, atau untuk Allah?
Mengapa saya menanyakan hal ini? Ketika orang tidak memiliki arti hidup atau
salah menempatkannya, orang juga tidak akan mengerti tubuhnya atau
menyalahgunakan tubuhnya. Manakala orang hanya ingin bersenang-senang dalam
hidup ini, maka tubuhnya juga digunakan untuk menikmati kesenangannya. Jangan
heran orang menyerahkan tubuhnya hanya untuk kepuasan seks, makanan,
narkoba, dsbnya. Oleh karena itu, sangat perlu kita memiliki pemahaman yang baik
akan arti dan tujuan hidup kita, dengan demikian kita juga bisa memaknai tubuh kita.
Tubuh kita bukan untuk senang-senang atau untuk sesuatu yang sia-sia atau juga
sesuatu yang terbatas.
Dewasa ini anda dikepung dan diserang oleh berbagai macam tantangan dengan
segala macam pandangan yang menyesatkan hidup anda, terutama berkaitan dengan
tubuh anda. Tantangan yang paling besar adalah dari dunia telekomunikasi seperti
TV, Internet, HP, dll. Dari sana anda akan dibanjiri oleh tawaran-tawaran yang
kelihatannya menarik, tetapi sebenarnya sangat menyesatkan. Belum lagi
pandangan-pandangan yang diproduk oleh program-program alat komunikasi
tersebut yang kebanyakannya mengaburkan arti dan tujuan hidup anda. MTV
salahsatu stasiun televisi yang dengan terang-terangan mempromosikan budaya seks
sebagai sebuah dewa yang membuat hidup anda nikmat. Belum lagi sebuah
keksesatan besar yang kita temukan di sana bahwa MTV dengan program musiknya
terkadang banyak melecehkan Allah. MTV telah mengeksposkan seks sebagai barang
dan bukan sebagai sesuatu yang sakral. Seks dan Tuhan tidak lagi ditempatkan pada
tempatnya yang kudus. Seks dibuat sebagai dewa dan Tuhan dituduh sebagai
pengacau kesenangan dan kebebasan manusia. Dan ini jelas disodorkan MTV bagi
anda.
Ketika anda dihadapkan pada situasi seperti ini, bagaimana anda memaknai
tubuh anda? Bagaimana anda bisa memaknai hidup anda. Paus Yohanes Paulus II
membantu kita untuk menemukan kembali makna hidup kita. Paus menekankan
bahwa Kristus mengajarkan kepada kita bahwa makna hidup kita adalah untuk saling
mengasihi sama seperti Dia mengasihi kita. (Yoh 15:12). Salahsatu pengertian pokok
yang ditunjukan Paus disini adalah Allah telah menuliskan panggilan ini dalam tubuh
kita dengan menciptakan pria dan wanita dan dipanggilnya kita, pria dan
wanita, menjadi satu daging (Kej 2,24). Karena kita menemukan arti hidup kita
dalam saling mengasihi yang dikonkretkan dalam tubuh, maka tubuh kita juga harus
digunakan untuk mencintai Allah, sesama dan diri sendiri.
Dalam kesempatan ini kita melihat apa itu tubuh menurut ajaran Yohanes Paulus
II atau dengan kata lain apa itu Theology Of The Body. (saya sengaja tidak
menggunakan kata Theology dalam judul tulisan ini, mengingat alergi anda terhadap
kata ini, pasti anda berkomentar, apalagi ini? Karena itu saya berusaha
membahasakannya secara lain). Lepas dari anda alergi dan begitu asing dengan
terminology Teology, tetapi saat ini kita mencoba bersama melihat makna Theology
of the body ini. Teology adalah ilmu tentang Tuhan. Dalam teologi kita menemukan
bahwa iman kita ini perlu mencari pengertiannya juga. Artinya iman kita ini perlu juga
didasari oleh pemahaman akal budi yang sehat.
3.ISI POKOK
a. SEKSUALITAS
Seksualitas menjadi tema sentral dalam Theology Of The Body. Yohanes Paulus
II mengajak kita untuk melihat seks secara lain di tengah kebingungan kita saat ini
mengenai tubuh dan seksualitas manusia. Mengapa seks? Karena seks bukan saja
hanya soal seks. Cara kita memahami dan mengekspresikan seksualitas kita
bergantung pada keyakinan kita tentang siapakah diri kita, siapakah Tuhan, apa
Sebelum jatuh
perempuan diciptakannya mereka”(Kej 1:27).
Dalam tubuh
untuk saling memberikan diri dalam perkawinan.