Anda di halaman 1dari 18

KOMUNITAS BASIS

PEOPLE HELPING PEOPLE TO HELP THEMSELVES

CREDIT UNION LIKKU ABA


1
Pengantar
 CU Likku Aba telah memilih Komunitas sebagai strategi
Pemberdayaan
 Komunitas di pandang sebagai wadah pengorganisasian
anggota sekaligus sebagai lokus dan fokus umtuk terlibat
belajar dan melakukan aksi
 Komunitas anggota itu di diorganisir dengan pendekatan
teritorial agar semua anggota bertumbuh dan berkembang
bersama dalam usaha meningkatkan kualitas hidup sesuai
misi sejati Credit Union, dan serentak dengan itu pula
menyumbang untuk transformasi sosial sebagaimana amanat
visi CU Likku Aba
 Usaha untuk terus bertumbuh kembang di landasi oleh
kepatuhan pada ni-nilai dan prinsip tata kelolah seraya
mengakses program, produk dan pelayananuntuk “Bangkit
Menuju Sejahtera”.
2
Latar Belakang
 Kondisi geografis wilayah pengembangan CU LIKKU ABA meliputi
seluruh pulau sumba dengan kondisi demografis masyarakatnya
yang belum sepenuhnya memahami gerakan koperasi/credit union.
 Terlanjur CU LIKKU ABA merekrut Anggota yang menyebar dalam
wilayah Keuskupan Weetebula yang beresiko pada efektivitas dan
efisiensi dalam pendampingan dan pelayanan.
 Pendekatan personal menjadi mustahil jika diperbandingkan luas
wilayah dan jumlah Aktivis.
 Maka pengorganisasian Anggota dalam ‘komunitas’ dipandang
sebagai langkah yang realistis dan strategis untuk
mengefektifkan‘gerakan’ dalam kerangka pemberdayaan yang
memprasyaratkan Anggota terlibat, belajar dan melakukan aksi.
 Mulai dari proses menghadirkan Komunitas sampai upaya dan
tahapan pemberdayaan dengan prinsip dan tujuan serta hasil yang
diharapkan berikut indikatornya diarahkan pada terwujudnya misi
sejati Credit Union yakni meningkatkan kualitas hidup Anggota
dalam tiga bidang integral yakni: fisik moral-sosial dan spiritual.
3
Paham Dasar Komunitas
Basis
1 Proses Menghadirkan Komunitas

 Sosialisasi dalam Pra-Rat dan RAT TB 2015 dan


2016.
 Pembentukan Komunitas Basis CU TB.2017( 9
Komunitas)
 Mengakomodir dalam MO khusus tentang
Komunitas (2016)
 Memasukan Program Pemberdayaan Komunitas
dalam Rencana Kerja Tahunan (2017 dan 2018).
2 Tahapan Pengorganisasian Komunitas

 Mendampingi Anggota dalam pembentukan Komunitas


(dengan NAMA berbasis kearifan lokal)
 Melengkapi Komunitas dengan Kepengurusan (Jobdes) dan
Administrasi
 Merencanakan aturan dan kegiatan ‘eksklusif’ Komunitas
 Melakukan penjajagan kebutuhan (potensi dan masalah)
 Menggagas dan memfasilitasi KBU
 Memberi bimbingan, pendampingan & pembelajaran tematis
dan berkelanjutan
 Penguatan Komunitas melalui pembinaan/edukasi, selebrasi,
apresiasi, dll.
3 Paham Dasar Komunitas Basis
Pengertian Komunitas

 Sekelompok anggota CU LIKKU ABA yang tinggal/hidup


bertetangga dalam suatu wilayah tertentu, saling mengenal,
saling percaya, saling menghargai dalam gerakan bersama
untuk tujuan yang sama dilandasi oleh nilai dan prinsip seraya
merindu dan menuju transformasi sosial.
 Wadah pengorganisasian Anggota yang berdomisili
berdekatan secara geografis dan mendapat pendampingan
rutin dari Aktivis dalam rangka pemberdayaan (Cf. MO
Komunitas)
Pengertian Pemberdayaan

 Suatu proses penyadaran (kosentisasi) melalui pendidikan,


pelatihan, bimbingan, dan pendampingan agar anggota mau
TERLIBAT dalam program PEMBELAJARAN dan mampu
melakukan AKSI untuk meningkatkan kualitas hidup secara
mandiri dan berkelanjutan berdasarkan potensi yang dimiliki.
4 Tujuan Komunitas Pemberdayaan

 TERLIBAT dalam aktivitas kelembagaan


 Memiliki pemahaman yang memadai tentang ‘isi perut’
CULA sebagai hasil buah PEMBELAJARAN
 Menganut pola pikir yang baik dan benar berbasis nilai dan
prinsip
 Cakap melakukan AKSI untuk mengelola hidup
pribadi/keluarga dan sosial dengan:
 Aktif Menabung dengan program yang jelas.
 Menjalankan usaha produktif yang unggul untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.
 Terlibat dalam aksi/kegiatan Komunitas.
 Mampu memengaruhi kondisi sosial (ekonomi) masyarakat di
sekitarnya
 Berkontribusi untuk transformasi sosial
5 Prinsip Pemberdayaan Komunitas

 Setiap Anggota diperlakukan sebagai pribadi yang utuh dan bermartabat


 Membangun hidup bersama dengan relasi dan komunikasi dalam semangat
persaudaran, kasih dan solidaritas.
 Setiap pribadi TERLIBAT secara aktif dalam kegiatan bersama dan dalam
pengambilan keputusan
 Menghargai keunikan masing-masing, dan perbedaan antara sesama
Anggota
 Menjunjung tinggi norma, kearifan lokal dan roh gerakan CU
 Terbuka terhadap PEMBELAJARAN dan menerima setiap perubahan yang
positif
 Cerdas dan bijaksana dalam mencari solusi berbasis pembelajaran
 Kreatif dan inovatif dalam melakukan AKSI khususnya mengembangkan
usaha-usaha produktif dengan mengoptimalkan sumber daya lokal.
 Berpihak dan terlibat memelihara kelestarian lingkungan hidup
 Membangun kemitraan yang memberdayakan dan berkelanjutan
6 Hasil Yang Diharapkan Komunitas Pemberdayaan

 Bidang Fisik: mampu memenuhi kebutuhan hidup secara


mandiri, kredit lalai menurun, jumlah anggota keluar dari
lembaga menurun dan dari kemiskinan meningkat.
 Bidang Moral-Sosial: Anggota CU menjadi teladan dalam
kehidupan sosial, aktif dalam kebersamaan dan adil gender,
bukan penggemar miras, judi, anti kekerasan, jauh dari
kecenderungan manipulasi dan rekayasa serta bukan tukang
gosip.
 Bidang Spiritual: nilai-nilai agama, adat-budaya dan lembaga
menjelma dalam keutamaan/kebajikan: suka menolong dan
berbuat baik, menjauhkan diri dari segala bentuk larangan,
memenuhi hak dan kewajiban secara adil.
7 Indikator Hasil Komunitas Pemberdayaan

1. FISIK
 Tabungan anggota meningkat
 Adanya usaha produktif dan meningkatnya aset.
 Pendapatan anggota meningkat
 Meningkatnya sumber pendapatan
 Perbaikan dan peningkatan kebutuhan pangan, sandang dan
perumahan.
 Terpenuhinya biaya pendidikan dan kesehatan serta biaya
sosial (adat, agama, pemerintah/pajak, dll)
2. MORAL - SOSIAL
 Penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
 Ada kerjasama atau gotongroyong
 Ada kesadaran hidup bersama dalam komunitas (komunitas
membutuhkan saya bukan sebaliknya)
 Anggota sadar mengembalikan pinjaman sehingga Kredit
Lalai menurun
 Melawan Perjudian, pencurian dan aneka kejahatan sosial
lainnya
3. SPIRITUAL
 Unggul dalam nilai dan kebajikan
 Memiliki latihan rohani pribadi
 Aktif dalam kegiatan keagamaan
 Terlibat (kritis) dalam aneka urusan adat-budaya dan
kelembagaan
 Altruistis dan berjiwa penolong (tidak egois)
 Cinta Damai serta hidup rukun-bersaudara
8 Bahan & Alat Pemberdayaan Komunitas

 MO Komunitas
 Buku-Buku Komunitas (Anggota, Kegiatan, Notulensi, Tamu,
Keuangan, dll)
 Tools Aktivis dalam rangka pendampingan Komunitas
 Buku Komunitas sebagai ‘penghubung’ Komunitas dan
Lembaga yang memuat data base dan data progress.
 Modul Pendampingan Komunitas aneka tema.
 Buletin BUDISARE
 Data Progress Anggota dan Keuangan Komunitas, terkait:
• Pertumbuhan Anggota (1 orang per bulan)
• Simpanan
• Pinjaman
• Solidaritas
• Pinjaman beredar
• Pinjaman lalai
• Kegiatan progress
THANK YOU

CREDIT UNION LIKKU ABA

Anda mungkin juga menyukai