Anda di halaman 1dari 163

Tiraikasih Website http://kangzusi.

com/

Seri Dewi Ular-63-Tara Zagita

Dendam Dukun Jalang

Karya : Tara Zagita

Sumber DJVU : Novo

Editor : Jisokam

Ebook oleh : Dewi KZ

TIRAIKASIH WEBSITE

http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

DENDAM DUKUN JALANG

oleh Tara Zagita

Serial : Dewi Ular

Gambar sampul oleh Fan Sardy

Penerbit Sinar Matahari, Jakarta

Hak,cipta dilindungi oleh undang-undang

Ali rights reserved

(Oo-dwkz-234-oO)
1
SELASA Kliwon merupakan hari yang memiliki nuansa

keramat seperti Jumat Kliwon. Dalam perhitungan kuno

leluhur kita, malam Selasa Kliwon disebut juga malam

Anggoro Kasih. Konon, jika ada orang yang mati di malam

Selasa Kliwon, maka jenazah yang baru dikuburkan itu harus

ditunggui oleh sanak keluarga, selama 40 hari 40 malam.

Mengapa harus dijaga, Kek?

Karena kain kafan atau tali pembungkus jenazah yang

mati pada malam Anggoro Kasih itu dapat dijadikan jimat

untuk mencari kekayaan secara gaib. Malahan, lidah mayat

atau bagian lainnya juga bisa dijadikan jimat untuk keperluan

yang sama. Maka, banyak orang nekat yang bosan hidup

melarat akan mengincar jenazah yang dikuburkan malam

Selasa Kliwon. Mereka akan mencurinya dengan cara menggali

kuburan itu dan merusak kesakralan kondisi jenazah tersebut.

Masa sih, Kek? gumamnya pelan, antara percaya dan

tidak. Namun bulu kuduk Ohans tetap saja bergidik merinding.

Kakeknya mengangguk pendek, penuh keseriusan.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Apakah zaman sekarang tahayul seperti itu masih

dipercaya oleh masyarakat yang sudah serba modern ini,

Kek?

Sekelompok

masyarakat
masih

mempercayainya.

Terutama bagi yang tinggal di pedesaan atau perkampungan

pinggiran kota. Tapi bagi masyarakat kota sendiri,

kepercayaan seperti itu nyaris tidak tercatat lagi dalam hidup

mereka yang serba sibuk ini. Namun, biar bagaimanapun

jenazah putrinya pak dokter itu nanti malam tetap akan dijaga

oleh orang upahannya. Entah untuk berapa lama dan berapa

orang jumlah penjaganya, yang jelas pak dokter kita itu tidak

ingin mayat putrinya dirusak oleh pencuri pemburu jimat yang

berani nekat itu.

Hestina? gumam Ohans saat tertegun membayangkan

wajah gadis anak seorang dokter yang meninggal kemarin

sore.

Soalnya, sebulan yang lalu katanya di daerah Kampung

Duku ada makam yang digali orang, dan kain kafan mayat

dicuri oleh orang tersebut. Makanya pak dokter pun jaga-jaga

supaya makam anaknya tidak dibegitukan oleh siapa pun,

tutur sang kakek sambil merapikan tanaman hiasnya. Ohans

masih diam merenungi kata-kata itu.

Kepercayaan terhadap mistik semacam itu ternyata

memang masih ada. Tak peduli tua maupun muda, minat

untuk mencoba kekuatan mistik tersebut bisa tumbuh dalam

benak mereka ketika hidup mereka digencet habis-habisan

oleh kemiskinan. Dengan dalih ingin mendapatkan kekayaan


secara mudah, seseorang memang berani nekat melakukan

tindakan yang mengandung bahaya besar.

Tentu saja yang berani merencanakan mencuri sesuatu dari

dalam kubur adalah orang-orang yang memiliki keberanian

cukup besar, seperti halnya Parwan, bekas teman sekerja

Ohans yang sama-sama dl-PHK setahun yang lalu. Pemuda

berkulit hitam manis dengan ketampanan sedang dan

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

perawakannya tak terlalu besar itu sudah berkali-kali

mendengar cerita mistik tentang kain kafan mayat yang bisa

dijadikan jimat. Bahkan lebih dari itu yang pernah didengar

Darwan dari mulut orang-orang tua di sekitar pergaulannya.

Cerita m istik itu cuma dongeng kuno tanpa bukti apa-apa.

Kamu jangan terpengaruh oleh dongeng-dongeng masa lalu,

Wan, bujuk Ohans menyadarkan rencana Darwan.

Bukti itu sudah ada, Hans. Sudah kulihat sendiri!

Di mana? Siapa?! Bagaimana bukti itu, ceritakan!-

Bang Andry.

Siapa itu Bang Andry?

Tetangganya pamanku. Bang Andry semula hidup dalam

kemiskinan, kayak aku begini. Nganggur bertahun-tahun,

dihina oleh istrinya sampai sang istri akhirnya kabur bersama

pria lain yang ekonominya cukup kuat. Akhirnya pula, Bang

Andry mencuri benda dari mayat yang matinya malam Selasa

Kliwon. Benda itu dijadikan jimat, dan sekarang Bang Andry


hidup serba kecukupan, la tidak bekerja, tapi ia selalu punya

uang banyak. Rumahnya ada dua, mobilnya tiga, wah kaya

deh!

Benda apa yang dicurinya dari kuburan itu?

Lidah mayat.

Apa?! Lidahnya mayat?! Ohans menyeringai merinding.

Jimat lidah mayat itu sangat ampuh, menurut pengakuan

Bang Andry kepada kakak sepupuku.

Ap apa keistimewaan dari jimat lidah mayat itu?

Setiap orang yang dimintai uang oleh Bang Andry, pasti

akan

memberikannya

sekalipun

harus

menguras

isi

dompetnya. Bahkan orang itu bisa stress dan menjadi gila

kalau tidak bisa memenuhi permintaan Bang Andry. Bila perlu,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

ia akan membongkar semua uang tabungannya, meski

sebenarnya ia belum pernah kenal dengan Bang Andry.

Hebat.

Bukan hanya uang yang bisa diminta dari korbannya, tapi

Bang Andry juga bisa meminta benda berharga; teve, kulkas,

perhiasan, mobil, dan bahkan kalau Bang Andry meminta istri


orang itu, maka orang itu akan memberikannya secara rela

dan dengan senang hati.

Apakah selamanya dia tidak akan menyesal?

Katanya sih setelah 100 hari, orang itu baru sadar dan

menyesali pemberiannya. Namun orang itu tidak pernah

berani meminta kembali apa yang sudah diberikan kepada

Bang Andry. Yang bisa dilakukan orang itu adalah menghindari

Bang Andry dan menyimpan kebencian sepanjang hidupnya.

Kasihan sekali orang itu. Tapi alangkah enaknya orang

seperti Bang Andry Itu, ya?

Makanya, aku akan mencari jimat tersebut dengan cara

menggali kuburan mayat yang mati di malam Selasa Kliwon,

lalu memotong lidah mayat itu dengan pisau yang terbuat dari

sembilu; kulit bambu. Aku sudah konsultasi beberapa kali

dengan Bang Andry, dan dia siap membantuku kalau lidah

mayat itu sudah kudapatkan.

Kau memang gila, Wan! kecam Ohans, dan kecaman itu

hanya ditertawakan oleh Darwan.

Aku sudah bosan jadi orang miskin kok,Hans. Aku mau

jadi orang kaya saja. Jadi orang miskin. batinku capek

menahan penderitaan. Makanya, risiko apa pun akan

kutempuh buat membahagiakan batinku ini

Memang benar-benar sudah gila si Darwan, menurut

Ohans. Pemuda berambut ikal itu nekat melakukan tindakan

berburu jimat seorang diri. Ohans tak sudi mendampinginya.


Darwan tak keberatan atas penolakan temannya itu. Toh

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pukul dua belas lewat dia sudah ada di tempat pemakaman

umum yang letaknya agak jauh dari rumahnya sendiri. Darwan

datang sendirian di pemakaman umum itu karena mendapat

informasi dari salah seorang kenalannya, bahwa di situ tadi

sore telah dimakamkan sesosok mayat perempuan yang

meninggal akibat diracun oleh suaminya sendiri. Peristiwa itu

terjadi tepat pada hari Senin malam Selasa Kliwon.

Setelah siangnya survey lokasi pemakaman itu, dan

sorenya menyelidiki keadaan makam yang ternyata tidak ada

tanda-tanda akan dijaga pihak famili almarhumah, maka

Darwan pun datang di pemakaman tersebut melalui jalan

belakang. Kehadirannya tak diketahui oleh siapa pun.

Kebetulan malam itu udara cukup dingin. Angin berhembus

kencang, menandakan akan turun hujan. Petugas ronda atau

siapa pun orangnya akan malas keluar rumah lewat tengah

malam dalam cuaca makin memburuk. Juru kunci kuburan itu

pun tentunya sudah tertidur nyenyak, sebab ia sudah lanjut

usia.

Deru angin semakin bergemuruh. Darwan tiba di kuburan

baru yang bertuliskan nama jenazahnya: NY ELSYANA

SHENDRA. Sorot lampu senter kecil memperjelas bacaan

tahun kelahiran dan tahun kematiannya, sehingga dapat

disimpulkan perempuan malang itu meninggal dalam usia 32


tahun.

Darwan menghembuskan napas lega, karena berhasil

berada di kuburan baru yang masih menyebarkan aroma

wangi bunga jenazah itu. Tepat ketika nafas Darwan

terhembus lepas, suara guntur di angkasa bergemumh tanpa

kilatan cahaya petir. Guntur itu seperti berlari dari langit timur

menuju ke langit barat. Seolah-olah melintas tepat di atas

kepala Darwan.

Sekalipun Darwan memiliki keberanian dan jiwanya bukan

jiwa seorang pengecut, tapi tetap saja sekujur tubuhnya

terasa merinding manakala mendengar suara burung di sisi

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lain. Burung itu tak lain adalah burung hantu. Sedangkan yang

berkelebat terbang di belakang Darwan adalah seekor

kelelawar, entah ke mana tujuannya rian apa maksudnya

terbang di atas tanah kuburan itu. Yang jelas,ketegangan

mulai dirasakan mendesak dada Darwan Tapi sisa

keberaniannya membuat Darwan bergegas mengawali

pekerjaannya.

Menurut keterangan Bang Andry, yang sudah sangat baik

kepadanya dan seperti kakak sendiri itu, Darwan harus

menggali makam tersebut tanpa alat apa pun. Ia menggali

dengan kedua tangannya yang mencakar-cakar kuburan baru

tersebut, sambil sesekali menyalakan lampu senter kecil untuk

melihat hal-hal penting dalam kegelapan ma lam. Tentu saja


pekerjaan membongkar kuburan tanpa alat adalah pekerjaan

yang melelahkan, sekaligus menegangkan. Darwan harus

sabar dan tekun melakukannya, la pun harus tabah apabila

mendengar Sesuatu bergerak di kegelapan malam sekitarnya,

atau harus tetap tekun menggali walau di sekelilingnya ada

sesuatu yang muncul secara gaib.

Hembusan angin kencang tidak membuat Darwan menjadi

kedinginan, la justru berkeringat banyak akibat mengeruk

tanah dengan kedua tangan dan menahan detak-detak

jantungnya yang makin lama semakin menghentak kuat.

Selama 15 menit ia me lakukan penggalian tanpa alat dengan

susah payah. Namun, ketika gerimis pun mulai turun,

pekerjaan itu terasa sedikit ringan, karena tanah yang digali

menjadi lebih basah lagi. Lebih mudah terangkat oleh kedua

tangannya. Lebih cepat bagian yang terbongkar.

Blegeeerrr! Langit sempat berkerilap terang ketika cahaya

petir menampakkan keangkerannya Pada saat itu Darwan

mendengar suara orang merintih namun tak jelas. Rintihan itu

seperti orang menderita kesakitan, namun juga seperti orang

kedinginan. Darwan sempat menghentikan aktiv itasnya

sejenak untuk melirik ke kanan-kiri, mencari tahu sumber

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suara perempuan merintih itu. Setelah ia tak menemukan

siapa-siapa di sekitarnya, maka pekerjaannya pun dilanjutkan

kembali.
Mudah-mudahan biikan rintihan mayat perempuan yang

sedang kubongkar kuburannya ini, pintanya dalam hati

sebagai tanda bahwa keberaniannya selama ini mulai

dibayang-bayangi oleh kecemasan yang tak diinginkan.

Suara rintihan itu akhirnya hilang sendiri setelah Daiwan

berhasil memperoleh setengah penggalian, la masih harus

mengeruk-ngeruk tanah dan dinaikkan ke permukaan liang

kubur itu. Bau bangkai busuk mulai tercium, bercampur

dengan wangi bunga kamboja dan tanah basah. Ketika itu,

kilatan

cahaya

petir

menerobos

gerimis

rintik-rintik

Blegaarrr! Cahayanya berkerilap di angkasa, menerangi alam

sekejap, kemudian alam menjadi gelap lagi. Darwan makin

dicekam ketegangan karena tadi merasakan getaran aneh di

bawah kakinya ketika ada petir.

Seperti ada yang bergerak-gerak di bawah timbunan tanah

ini? Kakiku tadi merasakan gerakannya. Hmmm, gerakan apa

tadi itu? Apakah apakah kaki mayat di bawahku mengalami

penyusutan akibat udara dingin? Atau

Suara hatinya diam sesaat. Kilatan cahaya petir menerangi

malam sekejap dan gemuruh suara gunturnya memenuhi


angkasa luas. Kedua kaki Darwan seperti ada yang mendorong

pelan dari bawah. Sentakan-sentakan kecil itu terasa hanya di

bagian telapak kakinya, tapi membuat keringat dingin semakin

bercucuran menahan ketegangan jiwanya

Tuh, ada yang bergerak-gerak lagi di tanah bawah ini?!

Apaan sih sebenarnya?! Coba kugali lebih dulu yang sebelah

sini!

Tangannya mulai mengeruk-ngeruk tanah yang tadi

dipijaknya. Liang yang digali sudah membuat sebagian

tubuhnya terbenam sebatas pinggul. Dalam perhitungannya,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak mungkin kaki mayat dapat dirasakan gerakannya dalam

keadaan tertimbun tanah setebal itu Pasti ada getaran aneh

dari kedalaman bumi ketika terjadi dentuman menggelegar di

langit luas. Hanya saja, rasa penasaran tetap saja

membuatnya menggali bagian yang dicurigai.

Bukan hanya tanah makam itu saja yang terkuras hampir

habis, tapi juga tenaga Darwan nyaris terkuras semuanya.

Batas badannya yang sudah berada di liang galian mencapai

sebatas dada. ia masih bisa memandang ke kanan-kirinya,.

karena liang galian belum setinggi kepala. Bau busuk makin

tajam membuatnya memiliki perkiraan bahwa sebentar lagi ia

akan menemukan sosok mayat yang menghuni kuburan baru

itu.

Namun ketika itu deru angin terasa aneh. Gemuruhnya


menjadi seperti menggema ke mana-mana. Hembusan angin

seperti berputar-putar tak tentu arah. Rintik hujan gerimis pun

seakan lari ke sana-sini Lalu, terdengar suara denturhan

dahsyat dari langit. Cahaya petir berkerilap cepat menoreh

permukaan langit hitam. Jlegaar! Blaaanhnggg!!

Oh, aneh sekali gemanya?! sentak hati Darwan. ia sangat

heran mendengar suara guntur menggema tak berkesudahan.

Lebih heran lagi setelah disadarinya, bahwa kilatan cahaya

petir tadi ternyata tetap menyala terang di angkasa. Petir

bagaikan berhenti dari gerakan kilatnya. Bentuk cahaya petir

itu seperti anak cabang sebatang pohon. Bersilang dan

berkelok-kelok panjang ke arah selatan dan barat.

Woww?! terperangah Darwan sambil mendongak ke

langit, la melihat bentangan hitam langit malam bagaikan

tergores

luka

yang

memancarkan

cahaya

terang.

Pemandangan malam di bumi pun ikut menjadi tetap terang

temeram.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Petir bisa berhenti?! Ooh, baru sekarang kulihat petir bisa

berhenti bergerak di atas sana?! Dan, ya ampuun?! Ternyata


angin pun berhenti berhembus?! Oh, ooh tak ada angin?!

Butiran gerimis tak lagi merintik seperti tadi. Buliran gerimis

ternyata diam seketika, seperti embun membeku di udara.

Darwan tercengang-cengang memandangi alam pemakaman

yang serba aneh itu. Semua aktivitas alam menjadi diam,

seperti mati. la buru-buru meraih tas bawaannya. Dari tas itu

ia keluarkan korek api gas. Ketika dinyalakan, nyala api korek

itu tegak lurus, tanpa meliuk ke sana-sini. Hal itu membuatnya

semakin yakin bahwa angin tidak bergerak Udara menjadi

padat. Ternyata gerakan tubuhnya pun menjadi lambat dan

berat. Baru disadari setelah Darwan berusaha naik dari liang

kubur yang sudah berhasil digalinya hampir tuntas itu.

Ternyata cukup susah mengangkat kakinya untuk keluar dari

liang tersebut.

Giia! Semuanya jadi mati?! geram harinya penuh

keheranan Matanya masih menatap ke sana-sini. karena

tempat pemakaman umum yang semula gelap pekat, kini

menjadi seperti dalam suasana pagi Seperti fajar ingin beralih

terang. Maka, dengan gerak susah dan napas terasa agak

berat, Darwan kembali meraih tas kecil bawaannya yang

diletakkan dekat tanah penggalian, la mengambil arlojinya dari

dalam tas itu, karena ingin tahu pukul berapa saat itu.

Oh, ternyata jarum jam tidak bergerak. Ikut mati juga?!

Alam terasa sunyi. Tanpa suara apa pun. Di tengah

kesunyian itu, tiba-tiba terdengar suara gaduh aneh dari sana-sini. Suara gaduh itu seperti tanah yang
mengalami keretakan.
Darwan masih kebingungan dalam cekaman rasa tegangnya.

Bruuuss! la pun terkejut mendengar suara tanah yang

menyembur ke atas. Getaran bumi mulai dirasakan dalam

kesadarannya. Lalu, tampak jelas olehnya batu-batu nisan

yang ,retak dan pecah, makam yartg berhamburan tanahnya,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

serta sosok-sosok aneh yang muncul dari setiap makam di

tempat itu,

Celaka! Mayat-mayat di sini bangkit semua?! , sentak hati

Darwan-dengan gemetar.

Bruuss! Bruuull! Zraaak! Burrss!

Hahh??!

Mata pun menjadi sangat lebar. Luar biasa tegangnya jiwa

Darwan kala itu, karena kini semakin jelas dalam

pandangannya, bahwa para penghuni kuburan itu saling

tersumbul keluar dalam keadaan rusak. Ada yang tinggal

tulang-belulang, ada yang masih berdaging sedikit tapi

berbelatung, ada yang raganya sudah hancur tapi belum

kering, ada yang tinggal bagian dalam tubuhnya saja, dan ada

pula yang sekujur raganya sedang dikerumuni belatung-belatung pembusuk.

Bruuuss! Mayat yang ada dalam kuburan baru itu pun

bangkit dan keluar dari liang lahatnya. Mayat perempuan yang

masih terbungkus kain kafan itu berjalan me layang di

permukaan tanah. Kain kafannya terbuka separuh bagian,

sehingga kepala dan dadanya dapat dilihat jelas-jelas oleh


Darwan yang berdiri dalam jarak lima meter kurang dengan

kedua kaki gemetar, la menggigil dan tak bisa berteriak atau

bergerak, karena kini ia sadar sedang didekati oleh mayat-mayat tersebut.

(Oo-dwkz-234-oO)

Memang hanya sebentar. Tak sampai 2 menit lamanya.

Tapi keganjilan alam di ma lam itu sempat menggemparkan

penghuni bumi. Mereka merasa hampir mati bersama akibat

kekurangan udara. Beruntung sekali fenomena langka itu

segera berakhir, sehingga tak satu pun penduduk bumi yang

iwas akibat kekurangan zat asam dan sebagainya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Siapa yang berhasil membuat alam menjadi hidup lagi?!

Kurasa bukan siapa-siapa. Alam menjadi normal kembali

secara dengan sendirinya. Alamiah juga.

Ya, menurut pendapatku sih keganjilan tadi hanya

secara kebetulan saja. Alam mati suri. Tapi bukan berarti mati

selamanya kan? Jadi, bukan karena dihentikan seseorang dan

dihidupkan kembali oleh seseorang juga. Bukan begitu.

Kontroversi peristiwa aneh yang sangat misterius itu

memang sempat mengheboh di mana-mana. Hanya beberapa

orang yang tahu bahwa kematian alam itu berhasil

dihidupkan kembali oleh kesaktian gadis cantik yang

sebenarnya adalah anak dewa dari Kahyangan. Paranormal

cantik yang mampu bertindak cepat sekaligus menyelamatkan

kehidupan di bumi ini tak lain adalah si Dewi Ular, atau lebih
akrab dikenal dengan nama; Kumala Dewi.

Ketika cahaya petir tak padam-padam, butiran hujan diam

di udara, angin berhenti bergerak, ombak lautan diam di

tempat dan segalanya serba mati, Kumala Dewi segera

melompat keluar dari kamar tidurnya. Ia dibangunkan oleh

sopir pribadinya: Sandhi, yang pada malam itu sedang ngobrol

di . pendapa belakang rumah bersama Buron serta Rayo

Pasca. Buron, si jelmaan Jin Layon itu, terkejut lebih dulu

ketika kepekaan gaibnya dirasakan tak berfungsi lagi. Untuk

membuktikan ucapan Buron tentang alam telah mati, Rayo

Pasca membuang bungkus rokoknya Sandhi. Ternyata

bungkus rokok itu hanya melayang sesaat, lalu diam

mengambang di udara tanpa gerakan apa pun.

Saat itulah orang-orangnya Dewi Ular sepakat untuk

membangunkan Dewi Ular yang malam itu ingin beristirahat

dalam tidurnya. Sandhi yang berani mengetuk pintu kamar

gadis anak bidadari itu, lalu menyampaikan kabar aneh

tersebut dengan nada tegang. Kumala segera keluar dari

rumah,

ke

halaman

belakang,

depan

pendapa,

la
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membenarkan kesimpulan ketiga lelaki muda tersebut, bahwa

alam telah mati.

Ada yang membuatnya mati, baik dengan sengaja atau

pun tidak! katanya dengan sedikit tegang.

Kemudian, gadis berambut panjang dan bertubuh sexy

anggun itu segera menggunakan kesaktiannya. Melepaskan

cahaya hijau dari ujung-ujung keempat jari tangannya.

Cahaya itu melesat ke atas, kemudian pecah secara

bersamaan dengan menimbulkan suara dentuman pelan.

Bluummm! Awan hijau menyebar, bergumpal-gumpal,

membentuk seperti pusaran angin yang bergerak memutar.

Makin lama semakin cepat, sehingga memancing angin untuk

bergerak kembali. Petir pun menghabiskan sisa dentumannya.

Cahaya peti pun padam. Semuanya menjadi normal kembali.

Ada yang usil nih, katanya seperti bicara pada diri sendiri.

Usil bagaimana maksudmu?

Menggunakan kekuatan gaibnya untuk menghentikan

alam.

Siapa menurutmu? desak Rayo Pasca, pria tampan yang

sedang dalam proses menjadi kekasih Kumala Dewi

Entahlah. Tapi aku yakin, kematian alam tadi membawa

dampak buruk sendiri bagi kehidupan manusia. Pasti akan

terjadi suatu peristiwa aneh dan membahayakan jiwa

manusia.
Peristiwa aneh apa, Lala? desak Rayo dengan panggilan

khasnya kepada Kumala.

Belum bisa kujelaskan sekarang. Yang pasti, peristiwa itu

akan membuatku semakin sibuk dengan hari-hariku, Ray.

Kau tak perlu khawatir, aku pasti membantumu

menyelesaikan kesibukan itu, Lala, bisik Rayo dengan nada

berbau romantis. Kumala hanya bisa tersenyum tipis. Tak bisa

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menanggapi lebih dari itu, karena konsentrasinya segera

tersita oleh bunyi dering telepon di ruang tengah.

Ya, hallo?

Dewi Ular, kaukah yang menghentikan kematian alam

tadi?

Ya, aku. Kenapa?

Terima kasih atas kesigapanmu, Dewi Ular. Aku sempat

khawatir sekali tadi. Sebab, jika alam mati. maka mayat-mayat

di mana pun akan bangkit dan merebut kekuasaan di

permukaan bumi ini. Mereka menempati raga-raga yang masih

hidup dengan tujuan yang membahayakan.

Dengan

kesigapanmu tadi, mereka pasti akan kembali ke liang

kuburnya. Mudah-mudahan belum sempat, ada yang merebut

raga-raga manusia hidup, Dewi U lar.

Begitukah? Jadi, kau pasti tahu apa penyebab kematian

alam tadi, Dewi Angora?


Ya, tentu saja aku tahu. Penyebabnya pasti batu intan biru

yang sedang kucari-cari. Kini batu itu pasti sudah digunakan

oleh seseorang dan berada tak jauh di sekitar kita, Dewi U lar.

Aku akan bantu kamu untuk mencarikannya, seperti

janjiku dulu, Angora!

Mari kita bergerak sekarang juga, Kumala!

Dewi Angora adalah salah satu penghuni Kahyangan yang

sedang berada di bumi. la adalah anak dari Dewa Wanandra

dan Dewi Garbani. Batu pusaka yang ada di ujuna tongkat

saktinya Dewa Wanandra jatuh ke bumi akibat ulah putrinya.

Maka sang putri berkewajiban mencari batu itu dengan

menjalani hukum nista terlebih dahulu, (Baca serial Dewi Ular

dalam episode: GADIS PENYELAMAT BUMI).

Hukum nista itu dijalaninya bersama seorang mahasiswa

tampan berwajah imut-imut dan masih berusia 22 tahun.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pemuda itu adalah Alvan, yang kini hidup serumah tanpa

nikah dengan Angora. Ke mana pun Alvan pergi selalu diikuti

oleh seekor kucing putih yang tak lain adalah jelmaan dari

Dewi Angora.

Sebab, putri Dewa Wanandra itu sesungguhnya adalah

dewi penguasa kucing dan hewan-hewan sejenisnya.

Tapi malam itu agaknya Dewi Angora sengaja tidak

membawa Alvan dalam kepergiannya. Pemuda itu ditinggalkan

di tempat kostnya. Angora datang sendiri ke rumah Dewi Ular


dalam wujud seekor kucing putih. Waktunya hanya 5 menit

dari ia menelepon tadi. Tentu saja Kumala tidak merasa heran

mendengar suara kucing mengeong di teras rumahnya. Dan,

ketika ia membuka pintu ruang tamu, maka seekor kucing

putih itu menjelma wujud menjadi wanita cantik berambut

hitam kemilau panjang dengan jubah putih transparan

menampakkan bayangan keelokan tubuhnya yang asli.

Dewi

Ular,

kau

sudah

melihat

sendiri

akibat

penyalahgunaan batu intan biru tadi, bukan? Itu belum

seberapa, Dewi Ular.

Aku

tadi

sedang

tidur.

Tahu-tahu

Sandhi

membangunkannya dan memberitahukan keganjilan alam

tadi. Tapi sebelumnya aku ingin mendapat kepastian

darimu, Angora, Apa benar kematian alam tadi disebabkan


oleh. batu intan biru milik ayahandamu itu?

Untuk apa aku mendustaimu, Dewi Ular? kata Dewi

Angora dengan sama-sama menatap, tapi ekspresinya

menampakkan kecemasan yang cukup dalam. Suaranya pelan,

penuh keseriusan.

Intan biru adalah satu-satunya permata yang dapat

melumpuhkan kedahsyatan alam. Apabila ia terkena kilatan

cahaya petir, maka petir itu akan terperangkap ke dalam

kesaktian permata itu. Angin pun dapat terperangkap ke

dalamnya. Semua yang terperangkap dapat berubah menjadi

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

patung, alias mati tanpa gerak tanpa daya. Kehidupan alam

pun akan mengalami mati gerak mati daya jika kesaktian intan

biru membias ke mana-mana akibat sengatan petir.

Oh, kalau begitu Dewa Zeus sangat takut dengan

ayahandamu, ya?

Memang begitulah kenyataannya. Dewa Zeus yang

memiliki senjata berupa prajurit-prajurit petir itu tidak .akan

berkutik jika berhadapan dengan ayahandaku. Tapi selama ini

mereka belum pernah, bentrok, justru saling hormat-menghormati.

Hmmm, Kumala manggut-manggut menunjukkan rasa

percayanya terhadap semua keterangan Dewi Angora.

Pusaka intan biru juga dapat dikatakan sebagai pusaka

pembalik kenyataan. Apa yang nyata bagi kehidupan di alam

jagat raya ini dapat diputar balikkan; termasuk membuat


mereka yang mati menjadi hidup kembali dan punya nafsu

menguasai kehidupan. Yang bergerak menjadi diam; manusia

menjadi patung dan patung dapat hidup seperti halnya

manusia. Tentu saja dengan satu cara sendiri dalam

penggunaannya. Itulah sebabnya aku sangat khawatir, jika

intan biru berada di tangan manusia yang tidak bertanggung

jawab,

maka

sangat

besar

kemungkinannya

akan

disalahgunakan

untuk

satu

kejahatan

yang

sangat

membahayakan jiwa mahluk hidup apa pun.

Misalnya? sahut Kumala.

Misalnya dipakai, untuk mengubah seseorang menjadi

patung, atau mengubah patung menjadi hidup dan memiliki

jiwa tersendiri; bisa saja jiwa iblis, atau jiwa manusia baik-baik, tergantung tujuan si pemegang intan
biru. Oleh

karenanya, Kumala jika kau memang bersungguh-sungguh

Ingin membantuku menemukan batu permata itu, sebaiknya


bergeraklah sekarang juga bersamaku.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Baik! tegas Kumala. Tapi apa langkah pertama yang

harus kita lakukan, Dewi Angora?

Putri Dewa Wanandra itu tertegun diam memikirkan

langkahnya.

(Oo-dwkz-234-oO)
2
PANAS matahari pagi belum terlalu menyengat Embun pun

belum sempat kering. 7api suasana alam kehidupan manusia

ini sudah mulai diguncangkan oleh berita yang cukup

menggemparkan. Seolah-olah setiap orang ingin ikut ambil

bagian sebagai saksi mata terhadap peristiwa aneh-tersebut.

Di mana-mana orang datang secara berbondong-bondong

dengan wajah-wajah tegang. Tujuan mereka adalah Tempat

Pemakaman Umum terdekat. Mereka ingin me lihat kenyataan

mengerikan yang terjadi di setiap tempat pemakaman umum

itu. Dan mereka akan terperangah diliputi rasa takut manakala

melihat sendiri keadaan makam yang rusak. Setiap makam,

baik yang sudah lama maupun yang masih baru, kondisinya

rusak berat.

Batu nisan bertebaran ke mana-mana. Tanah penimbun

liang kubur berserakan. Liang kubur itu sendiri juga tampak

berongga. Jenazah yang ada di dalamnya telah keluar dari

kuburan tersebut Baik yang sudah tinggal tulang-belulang

maupun yang sedang dalam proses membusuk, semuanya

berada di luar liang kuburnya. Mayat berserakan di sana-sini,

seakan ingin meninggalkan tempat peristirahatannya. Ada

yang terkapar sejauh 20 meter dari kuburannya, ada pula

yang lebih jauh lagi, tapi juga ada jenazah yang ditemukan

terpuruk sejauh 5 meter dari makamnya sendiri.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Mereka seperti ingin melarikan diri dari liang kuburnya,

tapi keburu tertahan oleh sesuatu, atau dilumpuhkan oleh

sesuatu, sehingga mereka tak jadi pergi. Namun juga tak bisa

masuk kembali ke makamnya.

Komentar salah seorang penduduk yang tinggalnya tak

jauh dari tempat pemakaman agak berbeda dengan

pernyataan seorang wartawan tadi. Komentar yang tinggal

dekat kufturan rata-rata hampir sama.

Mula-mula saya mendengar suara petir membisu seketika,

kemudian suara gemuruh aneh seperti datangnya banjir.

Lama-lama suara itu semakin jelas sebagai suara orang

mengerang beramai-ramai, ada jeritan kecil, ada pu|a seperti

suara tangis. Tapi tiba-tiba suara itu hilang semua dalam

sekejap, bersamaan dengan dentuman pelan yang menggema

di angkasa.

Mungkin saat itulah mayat-mayat itu lumpuh kembali, mati

lagi. Tapi mereka tak sempat masuk liang kuburnya masing-masing, timpal yang lain.

Hampir setiap orang yang datang sendiri ke pemakaman

dan menyaksikan keadaan di sana mengalami kengerian,

merinding dan berdebar-debar. Sebab, keadaan mayat-mayat

yang bergelimpangan di sana-sini mengingatkan seseorang

pada keadaan alam yang habis mengalam i masa kiamat. Bau

bangkai menyebar ke mana-mana, terutama berasal dari

jenazah yang baru dua tiga hari dimakamkan dan tadi malam

ikut keluar dari makamnya.


Pemda setempat dan pihak yang berwajib akhirnya

menguburkan kembali jenazah-jenazah tersebut, dibantu oleh

masyarakat yang punya nyali terhadap kenyataan mengerikan

itu. Rata-rata mereka merasa bersyukur karena setiap makam

dapat terisi kembali oleh jenazah yang memang semula

menempati makam itu. Artinya, belum ada mayat yang hilang

akibat berhasil pergi jauh dari makamnya. Di seluruh Tempat

Pemakaman Umum dilakukan pengecekan oleh pihak yang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bersangkutan. Laporan-mereka sama: tidak ada mayat yang

melarikan diri, tidak ada makam yang .tidak terisi kembali.

Tapi di salah satu TPU, di wilayah selatan, agaknya telah

terjadi suatu peristiwa yang lebih menegangkan dan lebih

menghebohkan suasana setempat. Di tempat pemakaman itu

justru ditemukan mayat baru yang diduga bukan penghuni

kuburan tersebut Mayat itu adalah mayat seorang pemuda,

diperkirakan meninggal pada malam harinya. Belum ada 24

jam. Mayat pemuda itu terkapar di samping sebuah makam

baru Makam itu sendiri kosong. Mayatnya tak ada. Tapi juru

kunci kuburan tersebut yakin sekali bahwa mayat pemuda itu

bukan penghuni makam yang kosong.

Saya yakin, Pak.., ujarnya kepada pihak kepolisian.

Makam yang kosong itu makamnya almarhumah Nyonya

Elsyana Shendra, bukan makam si mayat lelaki itu, Pak.

Sebab, jenazah Nyonya Elsyana baru kemarin siang


dimakamkan di sini, jadi saya masih ingat betul siapa

penghuni makam baru ini!

Lalu, mayat pemuda ini? Petugas kepolisian berpaling

kepada para pengerumun yang tak berani terlalu dekat

dengari mayat tersebut.

Saudara-saudara coba tolong Anda kenali, siapa pemuda

ini. Barangkali salah satu dari Saudara-saudara ada yang

mengenali identitas mayat pemuda ini!

Setelah beberapa saat, barulah ada salah seorang dari

pengerumun yang bicara agak keras kepada petugas

kepolisian.

Pak, rasa-rasanya pemuda itu bukan penduduk sekitar sini,

Pak.

Jadi, menurut Anda dia penduduk mana?

Seingat saya, dia pemuda yang sering nongkrong di

warung nasi di pangkalan mobil-mobil angkot, di sana!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Anda yakin?!

Dia suka main catur dengan sopir-sopir angkot yang

sedang, ngetem atau tunggu giliran, siang hari.

Pihak kepolisian segera melakukan konfirmasi. Maka,

diperoleh keterangan bahwa mayat pemuda itu adalah mayat

seorang penganggur. Seorang sopir angkot, mengenali nama

pemuda itu: Darwan. Orang terdekat yang mendengar kabar

itu dan segera lari ke makam tersebut adalah Ohans.


Tersentak pucat wajah Ohans begitu mengetahui bahwa

mayat pemuda itu memang benar mayatnya Darwan. Ohans

buru-buru buang muka dengan menyeringai menahan duka.

Ia tak sanggup memandangi mayat Darwan, karena pada

bagian dada mayat berlubang sebesar mangkok bakso. Dari

lubang itu keluar darah yang berceceran ke mana-mana, dan

beberapa urat atau organ tubuh lainnya. Sepertinya ada yang

merogoh jantung Darwan dan memakannya.

Sersan muda Burhan yang bertugas di bagian kriminil

segera menghubungi Kumala Dewi. Kebetulan kasus

ditemukannya mayat Darwan berada dalam penanganannya.

Berhubung kondisi mayat mengandung unsur gaib, maka

seperti yang sudah-sudah Sersan Burhan selalu meminta

bantuan sahabatnya, yaitu si gadis paranormal cantik

berdarah dewa itu. Waktu itu, Dewi Angora masih berada

didekat Kumala, sehingga Kumala pun me luncur ke

pemakaman itu bersama Dewi Angora dengan mengendarai

BMW kuning yang dikemudikan oleh Sandhi.

Jangan meluncur ke pemakaman, kata Sersan Burhan

dalam telepon keduanya. Kami telah membawa mayat korban

ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut,

Pihak keluarga Darwan sudah datang, bermaksud

mengambil jenazah pemuda itu. Tapi pihak kepolisian

menangguhkan

pengambilan
jenazan.

Sersan

Burhan

menginginkan jenazah itu diperiksa lebih dulu oleh Kumala

Dewi sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut oleh pihak yang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bersangkutan. Beruntung sekali Kumala, Sandhi dan Dewi

Angora segera datang, sehingga Sersan Burhan bisa

memperoleh kesimpulan analisa gaib dari sahabat cantiknya

itu.

Jantungnya memang rusak, tapi tidak hilang. Organ tubuh

lainnya juga begitu. Hanya rusak, tapi tidak hilang, kata

Sersan Burhan sebelum Kumala melakukan pemeriksaan. Tapi

pada saat itu bukan hanya Kumala Dewi yang memandangi

jenazah dari jarak dekat, melainkan Dewi Angora dan Sandhi

juga berada dalam jarak pandang yang sama dengan Kumala.

Apa yang dicuri dari mayat ini? pikir Sandhi sambil

menyeringai menahan kengerian batinnya. Suara hati Sandhi

itu didengar oleh Dewi Angora yang kala itu mengenakan

pakaiannya Kumala agar tampil seperti manusia biasa, maka ia

berkata dengari suara pelan.

Qolbunya yang dicuri.

Kumala Dewi berpaling menatap Dewi Angora, hanya

sebentar, seakan membenarkan pernyataan itu. Kumala

kembali memandangi jenazah dengan tenang. Tapi Sandhi


masih menatap Angora dan berbisik.

Qolbu itu apa?

Pusat kekuatan batin.

Bukan manusia yang melakukan, susul suara Kumala

kepada Sersan Burhan. Roh gaib ingin hidup sebagai

manusia. Ia telah mencuri salah satu pusat kekuatan batin

pemuda ini. Sekarang ia pasti sudah hidup sebagai manusia

biasa, seperti kita.

Maaf, tadi aku lupa menjelaskan padamu, bahwa di

sebelah tempat mayat pemuda ini ditemukan, ada kuburan

yang kosong. Mayat penghuni kuburan itu telah keluar dari

liang kuburnya dan sampai sekarang belum ditemukan

oleh

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dialah pencurinya! sahut Kumala tegas-tegas, la berpaling

kepada Dewi Angora. Tepat seperti apa yang kau ceritakan di

mobil tadi, Angola. Ada pihak yang berhasil mencuri

kesempatan ajaib pada saat terjadinya keganjilan alam tadi

umlam. Pemuda inilah korbannya. Mungkin pada waktu itu ia

berada dalam jarak sangat dekat de-minn mayat yang hilang

dari makamnya itu.

Mayat itu adalah mayat seorang wanita, sahut Sersan

Burhan melengkapi informasinya yang diharapkan bisa

menjadi bekal penggambaran di benak Kumala.

Apakah pihak keluarga jenazah wanita itu sudah


mengetahui keadaan makam itu?

Sudah.

Sekarang

mereka

sedang

kebingungan

mencarinya, sebab sejak semalam mereda tidak didatangi deh

mayat wanita itu. O, ya mayat wanita itu bernama: Elsyana

Shendra, berusia sekitar 32 tahun, la meninggal dua malam

yang lalu dan.

Apa penyebabnya? potong Kumala sambil mereka tetap

melangkah keluar dari kamar mayat.

Informasi yang kudapat dari sanak keluarganya, penyebab

kematian adalah racun. Dia diracun oleh suaminya sendiri.

Tapi sampai sekarang suaminya masin buron. Pihakku sedang

mencari ke mana larinya si suami itu.

Pasti ia meninggal tepat pada malam Anggoro Kasih, kata

Dewi Angora kepada Sandhi, tapi ditanggapi oleh Sersan

Burhan.

Dari mana hal itu bisa dipastikan?

Kurnala Dewi yang menjawab, Sebab, hanya roh orang

yang meninggal pada malam Anggoro Kasih saja yang bisa

mencuri Qolbu m ilik orang lain.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Apakah semua roh yang meninggalnya pada malam


Anggoro Kasih bisa hidup kembali akibat keganjilan alam tadi

malam?

Tergantung kecepatannya dalam memanfaatkan waktu. Ia

bisa mencuri Qolbu seseorang hanya pada saat alam

mengalami kematian. Tapi jika a lam sudah tidak terperangkap

lagi, ia tidak bisa melakukannya. Jadi, ketika tadi malam

terjadi keganjilan, si korban pasti sedang berada di dekat

makamnya Elsyana. Entah ngapain di sana!

Benar, timpal Dewi Angora. Sebab, kematian alam hanya

beberapa saat Sangat sebentar. Kumala Dewi segera

membebaskan alam dari perangkapnya. Kalau saja Kumala

tidak segera bertindak, maka akan banyak lagi korban seperti

pemuda itu. Mayat-mayat yang meninggal pada malam

Anggoro Kasih pasti akan mencari seseorang dan mencuri

Qolbunya buat bekal hidup kembali.

Apakah setiap orang punya Qolbu?

Punya dong, jawab Kumala. Di dalam diri setiap manusia

mempunyai pusat kekuatan batin, yang menurut bahasa Arab

disebut Latifah. Manusia mempunyai lima titik tempat

kekuatan batin.

Lima titik Latifah, maksudmu? tanya Sersan Burhan.

Ya. Latifah letaknya di dada kiri. Latifah Ruh letaknya di

dada kanan. Latifah Sir letaknya di tengah dada. Latifah Khafi

letaknya di antara kedua alis kita, dap Latifah Akhta di ubun-ubun

Angora menyahut, Dan salah satu dari titik kekuatan batin


itu dicuri pada malam keramat seperti tadi malam, maka akan

sangat berguna bagi roh yang mencurinya.

Berbahayakah bagi keamanan masyarakat?

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berbahaya! tegas Kumala dalam jawabannya. Dia dapat

menjadi penyebar maut di masyarakat Karena itu, harus

segera ditemukan dan disempurnakan kembali kematiannya.

Kau

dapat

melacaknya

menggunakan

kekuatan

supranaturalmu?

Akan kucoba.

Arah langkahnya pasti menuju tempat di mana Intan biru

itu berada, kata Dewi Angora.

Kau yakin begitu? Kumala Dewi agak menyangsikan kata-kata Dewi Angora, sebab ia memang
masih awam dengan

masalah intan biru.

Roh manusia yang hidup kembali dari kematiannya dengan

bekal kekuatan Qolbu curian, maka mang geraknya akan

terhisap oleh kesaktian intan biru, sebab roh itu menuntut

penyempurnaan juga. Kalau orang itu sampai menemukan di

mana intan biru itu berada dan ia bermandi cahaya dari intan

biru, maka orang itu atau roh yang hidup kembali itu tidak

dapat disempurnakan dalam kematiannya. la justru akan


menjadi abadi, tak akan bisa mati selamanya.

Intan biru itu apa, Kumala? tanya Sersan Burhan.

Kumala Dewi menjelaskan secara singkat, sehingga Sersan

Burhan yang dari tadi tampaknya sering mencuri pandang

kepada Angora itu menjadi terperangah setelah tahu bahwa

Dewi Angora adalah anak dewa juga. Tapi rasa kagumnya

kepada Dewi Angora segera disingkirkan dulu dari hatinya,

sebab yang terpenting baginya adalah tugas mengamankan

masyarakat dari ancaman bahaya atas kebangkitan Nyonya

Elsyana Itu. Sersan Burhan ikut berpikir, di mana Nyonya

Elsyana saat ini. Apa yang harus ia lakukan jika Kumala gagal

mencegah terjadinya bencana yang timbul dari kebangkitan

Elsyana Itu?

(Oo-dwkz-234-oO)

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pesawat jenis Boing 747 yang seharusnya take-off pukul

dua siang terpaksa dicancel beberapa saat karena suatu hal.

Pihak operator yang mengumumkan penundaan jam terbang

itu memang menggunakan alasan klise; kerusakan teknis. Tapi

para penumpang yang sempat dongkol itu tidak semuanya

percaya, sebab pesawat itu terjaga servicenya dan pihak

perusahaan dikenal selalu mengutamakan ketepatan waktu.

Hampir semua calon penumpang mengetahui hal itu. Maka

sebagian calon penumpang menjadi curiga terhadap alasan

yang disampaikan dalam pengumuman tadi.


Salah satu calon penumpang yang kurang percaya dengan

alasan tersebut adalah seorang lelaki gagah berusia sekitar 36

tahun. Ia tampak gelisah dan sebentar-sebentar pergi ke toilet

untuk buang air kecil. Kacamata hitamnya tetap dipakai,

hampir berhimpitan dengan topi merah yang terbenam di

kepalanya. Pria berkumis tipis dan berbadan atletis itu

tampaknya sangat ingin lekas-lekas meninggalkan bandara ke

tempat tujuannya. Dan, ia lebih suka menunggu di tempat

sepi dari pada harus menjadi pusat perhatian para wanita

yang tertarik dengan penampilan macho-nya itu.

Ketika ia menaiki tangga dari toilet, tiba-tiba seorang lelaki

sebayanya

berpapasan

dan

langsung

menghadang

langkahnya. Pria macho yang berpakaian ketat itu terkejut.

Darahnya berdesir cepat I ipi ketika ia mengangkat wajah dan

menatap lelaki yang sengaja menghadangnya senyum dan

tawanya segera mengembang.

Masih ingat aku, Franky?!

Setan kau, Jim Kukira siapa yang berani menghadang

langkahku! lalu ia menyambut uluran jabatan tangan teman

lamanya: Jimmy. Mereka sudah hampir Sepuluh tahun tidak

bertemu. Tapi agaknya Jimmy tidak pernah lupa dengan


penampilan Franky yang selalu galant dan jantan itu. Franky

terpaksa ikut balik masuk ke toilet untuk menyambung

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

percakapannya itu. Sekalipun Jimmy hanya melongok-longok

tiap pintu WC dan memandangi sekeliling toilet, tapi ia tetap

menanggapi kata-kata Franky dengan penuh keakraban.

Hey, tunggu dulu! sergah Franky sambii menahan

langkah Jimmy. Apa yang kau cari di sini, Jim? Kelihatannya

ada sesuatu yang ingin kau temukan di sini?

Sebenarnya aku masih dalam tugas, Frank. Sorry nih!

Tugas? Kau kau bekerja di bagian pembersih toilet,

gitu?

Bukan, Frank. Aku memang bekerja di sini, tapi di bagian

staf security lapangan.

Ooo?! Franky manggut-manggut.

Rekan-rekanku sedang memeriksa pesawat yang akan

membawamu ke Singapore nanti, Frank.

Memeriksa apanya?

Begini. Pihak kami telah menangkap seorang turis yang

kedapatan menyembunyikan heroin di hak sepatunya. Tapi

menurut informasi yang kami dapatkan sebelumnya, orang itu

membawa heroin tidak sedikit Yang kami temiikan hanya

sepersepuluhnya. Lalu, ke mana heroin lainnya? Kami curiga ia

sembunyikan dalam pesawat, setelah mengetahui keamanan

siap siaga menangkapnya. Maka, kami perlu memeriksa


pesawat yang tadi habis membawanya dari Singapore.

Karena itulah penerbanganku dicancel?

Sorry, sambil Jimmy menyentakkan pundaknya.O, ya

kudengar kabar kau sudah menikah lagi dengan seorang

mantan model, ya?

Jimmy mengalihkan pembicaraan dan tetap bersikap

tenang, supaya tidak memancing keresahan sahabat lamanya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Yaah begitulah kabar yang sebenarnya, jawab Franky

bernada keluh. Tapi rumah tanggaku yang kedua ini

mengalami kekacauan juga, sama seperti perkawinanku yang

pertama, Jim.

Problem apa? Ekonomi? Kesehatan? Kejiwaan?

Sebelum Franky menjawab, Jimmy sudah buru-buru

berkata lagi.

O, ya kusarankan padamu, Frank.. kalau kamu nggak

bisa mengatasi problem rumah tanggamu, cobalah datang

kepada paranormal muda yang kata temanku berilmu tinggi.

Pasti dia bisa menyelesaikan masalah rumah tanggamu. Orang

itu memang masih muda. Cewek!

Cewek?!

Cantiknya bukan main. Kayak bidadari. Na inanya

Kumala Dewi. Temanku kenal dekat dengan gadis paranormal

itu. Kasus dalam rumah tangganya juga pernah diselamatkan

oleh Kumala Dewi. Banyak orang yang datang padanya, dan


rata-rata berhasil. Cobalah datang ke sana! Hmmm, kalau

nggak salah aku pernah diberi nomor teleponnya oleh si

Alben, temanku yang berprofesi sebagai wartawan itu.

Jimmy mencatat nomor telepon kantornya Kumala Dewi di

balik kartu namanya. Franky menerima dengan malas-malasan. Karena masih dalam tugas, Jimmy
terpaksa harus

meninggalkan Franky Tak bisa menemani sampai pesawat

dinyatakan bersih oleh pihak keamanan. Kepergian sahabat

lama itu membuat Franky termenung beberapa saat. la masih

tetap di ruang toilet, berdiri dengan punggung bersandar,

tangannya memegangi kartu nama yang sedang, diperhatikan

baik-baik. Agaknya ia mempunyai pertimbangan yang

meragukan hati, sehingga membutuhkah waktu untuk

merenung agak lama.

Seorang wanita berambut pirang selewat pundak masuk ke

toilet wanita. Saat menuruni tangga sebelum masuk ke toilet

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

matanya sempat beradu pandang dengan Franky. Wanita bule

yang bertubuh sexy dan berpantat sekal itu menyunggingkan

senyum sekilas sebagai basa-basi keramahannya saja. Franky

membalas sekilas juga. Tapi setelah itu ia tak bisa beralih

pandang. Bule bercelana jeans ketat itu dipandangnya sampai

masuk toilet, dan ditunggu kemunculannya.

Gila?! Sexy dan cantik sekali bule Itu? Jantungku langsung

deg-degan saat beradu pandang dengannya tadi. Wow!

Gairahku mulai terbakar. Gawat nih! Bisa-bisa kugaet dia saat


ini juga. Wah, tapi dia sama siapa, ya? Sama cowoknya, apa

sama keluarga, atau bersama temannya? Hmm tertarik

sekali aku padanya Dia memiliki daya tarik lebih besar

daripada si Yeyen.

Debar-debar dalam dada Franky semakin nyata. Hasrat

ingin berkenalan dengan bule itu sempat membuatnya gelisah.

Rasa-rasanya ia perlu melepas kacamata hitamnya sebentar

untuk memamerkan pandangan matanya. Sebab, kata

beberapa wanita yang pernah kasmaran padanya, tatapan

mata itu mengandung kenakalan yang dapat membangkitkan

keinginan bercumbu bagi lawan jenisnya. Meskipun Frank

sendiri masih sangsi terhadap pernyataan tersebut, tapi kali ini

ia ingin mencoba memikat bule itu dengan tatapan matanya

yang akan dibarengi dengan senyuman tipis cukup romantis.

Maka begitu bule sexy yang memiliki wajah sensual hampir

mirip Brooke Shields itu keluar dari pintu toilet wanita, Frank

buru-buru

menyunggingkan

senyum

bersama

sapaan

ramahnya.

Hay!

Hay, balasnya. Ikut kecewa juga?

Frank mengangguk dengan suara bernada keluh. Ia tahu


maksudnya adalah kecewa terhadap keterlambatan terbang

saat itu. Bule berdada montok padat itu merapikan blusnya

sebentar sambil melanjutkan keluh kesahnya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Saya juga kecewa. Service penerbangan di s ini tidak baik,

ia bicara dalam bahasa Indonesia cukup lancar, walaupun

kurang begitu tepat intonasi dan susunannya.

Memang mengecewakan. Tapi kita harus memaklumi,

karena

sedang

dilakukan

sweeping

oleh

pihak

keamanan.Sweeping apa?

Heroin! jawab Frank sambil lebih mendekat dan dengan

suara agak berbisik. Bule itu terperangah, tapi tak

menjadikannya tegang, la hanya geleng-geleng kepala sambil

menimbang-nimbang, Frank merasa gembira karena bisa

membuat bule ilu tidak segera melangkah.

Sebentar lagi pasti akan selesai. Kita bisa segera take-off.

Well! ia mengangkat pundaknya. Tapi saya paling tidak

suka terbang dengan pesawat yang bermasalah. Ada baik,

Mau saya concel total , Hari esok saja saya pergi

Jadi sekarang bagaimana?


Chek-in satu malam di hotel dekat-dekat sini

Anda berdua, Miss?

Tidak. Saya sendiri saja.

Ooo,

Franky

manggut-manggut.

Bule

itu

memperhatikannya

dengan

pandangan

mata

sedikit

menantang. Frank pun sedikit salah tingkah, sampai bingung

harus bilang apa lagi padanya.

Bisa bantu saya cari hotel dekat? tanya si bule yang

terasa semakin mendebarkan hati Frank. Pertanyaan bernada

menantang itu sulit dihindari, karena bersifat memaksa Frank

untuk menunjukkan kesanggupannya dalam hal apa pun.

Maka, pria itu pun menghapus seluruh program yang sudah

tersusun dalam benaknya sejak tadi pagi. Kini program baru

telah tersusun kembali dalam tempo kurang dari satu menit

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tak ada rasa berat hati sedikit pun bagi Frank ketika

memutuskan untuk membatalkan rencana kepergiannya.


Sebelum meninggalkan bandara, Frank sudah berhasil

saling memperkenalkan nama. Wanita bule bermata biru

uranium itu ternyata bernama Vicke, mengaku sebagai

konsultan teknis komputer dari sebuah perusahaan yang

berkantor pusat di Amerika dengan kantor cabang Asia di

Singapore. Vicke ditugaskan di Indonesia selama satu tahun

lebih. Di Jakarta ia punya pekerjaan sambilan, yaitu mengajar

di sebuah perguruan tinggi s wasta. Karena apartemennya jauh

dari bandara, maka ia merasa lebih baik bermalam di hotel

terdekat tanpa harus membuang waktu banyak jika ia besok

kembali lagi ke bandara.

Enam bulan sebelum saya tugas di Asia, saya sudah

banyak belajar bahasa Indonesia. Ditambah enam bulan saya

tinggal di Jakarta dan banyak gaul dengan teman-teman dari

sini, jadi saya punya cukup waktu untuk bisa berbahasa

Indonesia, kata Vicke sewaktu mereka baru saja memasuki

kamar eksekutif di hotel tersebut. Pada waktu itu nuansa

maghrib mulai menjelma. Agaknya wanita bule yang berusia

sekitar 28 tahun itu menyukai panorama senja sehingga ia

bicara sambil berdiri di dekat jendela bergordyn tipis, yang

ada di lantai lima hotel tersebut. Frank memandanginya

dengan keceriaan wajah yang berlagak, sibuk mempersiapkan

diri untuk mandi.

Apakah kata-kata saya masih buruk buat orang Indonesia,

Frank?
No. Menurutku itu sudah bagus. Very good, sanjung

Franky dari seberang ranjang. Vicke tertawa senang.

Oh, thank you very much, Frank, ia menghampiri

Franky. Kala itu Franky sedang melepaskan T-shirt dan

menggantungkannya ke tempat gantungan pakaian. Dadanya

yang bidang dan gempal tampak berbulu tipis. Handuk sudah

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

disambar dengan tangan kiri. Tapi ia tak jadi melangkah ke

kamar mandi, karena Vicke mendekatinya.

Dari perjalanan tadi, kamu pandai bikin senang hatiku,

Frank.

So?

So.:., suara Vicke menjadi pelan. Matanya menatap

dalam jarak berdiri kurang dari dua langkah Tangannya yang

berjari lentik mulai menyentuh dada Franky, mengusapnya

pelan-pelan.

Apakah masih ada yang bisa lebih menyelimutkan hatiku,

Frank?

tenttu saja ada, kalau kau menginginkannya.

Mereka sama-sama diam, sama-sama saling pandang,

sama-sama saling menantang dalam senyuman, sampai

akhirnya Vicke memperdengarkan suara yang lebih membisik

lagi.

Kau sudah beristri?

Sudah bercerai, jawab Frank. Tapi aku belum lupa


bagaimana cara membuat wanita sangat senang.

Seperti apa cara itu, Frank? Vicke makin merapat. Frank

tak perlu menjawab dengan kata-kata. Hembusan napas Vicke

yang menghangat di wajah Frank telah mendorong bibir Frank

mendekati bibir wanita muda itu. Tapi belum sempat bibir

Frank

menyentuh,

lidah

Vicke

sudah

lebih

dulu

menyambarnya. Dalam sekejap bibir mereka saling melumat

dengan hangat.

Ohhh, Frank! Vicke mendesah. Sebentar-sebentar

melepaskan kecupannya, lalu menyambar lagi dengan ganas.

Vicke seperti ikan haus oksigen, la mencecarkan kecupannya

ke sekeliling wajah Frank sampai ke leher. Tangan wanita itu

telah berhasil menyelusup ke bagian dalam.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tentu saja penyusupan itu diimbangi oleh tangan Frank

yang Sedikit liar. Dalam tempo singkat Frank sudah berhasil

membuat bule itu kehilangan blusnya. Karena memang hanya

blus itu yang melapisi tubuh Vicke bagian atas, maka tangan

Frank pun dengan mudahnya menemukan bukit-bukit hangat


yang masih kencang tapi membusung montok itu.

Vicke telah kehilangan seluruh penutup tubuh sexynya.

begitu pula Frank. Tapi dia tak mau pindah ke ranjang, la

biarkan Frank menciumi tubuhnya dengan kecupan, hingga

pria itu berlutut di lantai. Vicke meremas-remas rambut Franky

dengan gairah membara. Agaknya Vicke menyukai permainan

Franky itu, sehingga desah suaranya makin lama makin

meninggi.

Tak peduli petang mulai berpindah malam, Vicke masih

belum ingin berlayar. Setelah Frank dibuatnya kelojotan dan

berkeringat basah, barulah Vicke mengawali pelayaran

asmaranya. Dia sendiri yang menjadi nahkoda perahu cinta

itu,

seolah-olah

menunjukkan

kehebatannya

dalam

memainkan irama cinta yang tidak dimiliki wanita Asia.

Frank masih tak mau dianggap remeh, la pun bertahan

menunjukkan kehebatannya. Apa yang diinginkan Vicke selalu

dipenuhinya, sehingga Vicke menghamburkan sanjungan

berkali-kali di sela-sela desah napasnya yang memburu.

Bahkan ketika nyala lampu menjadi redup dan suasana

menjadi temaram, Franky semakin lebih bersemangat lagi

dalam melayani keinginan bule itu. Anehnya, pada saat itu


Frank tidak merasa lelah sedikit pun, padahal ibarat, orang

berlari, ia sudah berlari cepat dan jauh hingga memakan

waktu lebih dari satu jam tanpa berhenti. Biasanya Frank tidak

bisa berrtahan sebegitu lamanya.

Vicke mengamuk dalam luapan puncak kemesraanya. Frank

juga tak mampu mempertahankan bendungan asmaranya.

Maka jebollah bendungan itu.

Vicke menggigit leher Franky. Crass!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Aaauhk!! Franky mengejang dan berteriak keras keras,

la segera meronta dari gigitan itu. ternyata gigi Vicke telah

terbenam di kulit leher Franky. Ketika tersentak mundur,

robeklah leher Franky dengan mengucurkan darah. Tapi kedua

tangan Vicke masih berusaha menahan tubuh Franky dengan

kuku-kuku di jarinya terbenam di daging tubuh pria itu.

Breet! Robek kulit lengan Franky saat menarik diri kuat-kuat

Darah mengucur dari luka-lukanya.

Fraaankkhhhhrrr!! Vicke bangkit, ingin mengejar Franky

yang telah melompat turun dari ranjang sambil mengerang

kesakitan. Wajah perempuan itu menyeringai dalam cahaya

lampu temaram. Franky semakin ketakutan. Tapi matanya tak

bisa berkedip dan sulit memandang ke arah lain.

Pada saat itu Franky menemukan suatu kejanggalan

Rambut Vicke yang pirang menjadi hitam kusam. Kulit

wajahnya berubah. Hidungnya yang mancung sedikit mengecil


Lama-lama makin jelas perubahan yang terjadi pada diri Vicke.

Memang menyeramkan bagi Franky, tapi masih sempat

membuatnya sadar, bahwa Vicke telah berubah total menjadi

wanita yang sangat dikenalnya .

Elsyana?! Oooh, kkkaau kaukah itu, Syana?!

Grrrrhhk.,.!! suara erangan mengerikan itu diiringi dengan

lompatan menerkam cepat. Franky terpaku di tempat, seakan

masih ingin meyakinkan pandangannya, apakah benar

perempuan yang bercumbu dengannya adalah Elsyana

Shendra, istrinya sendiri yang telah tewas karena diracunnya

melalui minuman ?.

(Oo-dwkz-234-oO)
3
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

KEBERHASILAN Kumala Dewi dalam menangani kasus-kasus misteri telah membuat namanya
semakin banyak

dikenal orang. Lebih-lebih bagi mereka yang menyukai dunia

gaib, senang mendengarkan cerita mistik, tertarik pada hal-hal

yang bersifat magis, maka dalam benak mereka telah tercatat

nama Kumala Dewi sebagai tokoh supranatural yang paling

muda. Bagi mereka yang pernah bertemu Kumala, mendengar

nama tersebut akan terbayang wajah cantik jelita gadis

beraroma wangi itu.

Maka, ketika petugas menemukan nama Kumala dan

nornor telepon kantornya, tanpa ragu-ragu lagi petugas itu

menghubungi nomor telepon tersebut Petugas yakin betul

bahwa Kumala Dewi pasti dapat menyingkapkan tabir misteri

kematian vang amat mengerikan.

Kami menemukan kartu natma Jimmy Palonna, staf

keamanan bandara. Tapi di balikk kartu nama itu tertera nama

Nona Kumala bersama nomor telepon ini. Kami yakin, pasti

Nona dapat menjelaskan kasus pembunuhan sadis yang

dialam i atas nama seorang pria dengan KTP DKI dan memiliki

nama

lengkap:

Franky

Farihzal.
Mungkin

Nona

mengeenalnya.

Dimana pembunuhan itu terjadi?

Di.. Tranitas Hotel, jalan menuju bandara.

Baik , secepatnya saya akan meluncur ke sana! tegas

Kumala. Kemudian ia benar-benar meluncur ke Tranitas Hotel

dengan BMW kuningnya yang selalu dikemudikan oleh Sandhi.

Franky Farihzal baru saja dicatat dalam ingatan Kumala

sebagai nama suami mendiang Elsyana Shendra. Sandhi pun

ingat tentang nama yang kemarin lusa disebutkan oleh pihak

keluarga Elsyana di depan Sersan Burhan juga. Maka, ketika

Sandhi ikut melihat keadaan korban pembunuhan di kamar

Tranitas Hotel, dalam hatinya cepat berkesimpulan, pelakunya

pasti Elsyana sendiri. Motifnya jelas balas dendam. Tapi

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bagaimana cara Elsyana melakukan pembalasan itu, Sandhi

tak dapat membayangkan sedikit pun.

Sebab,

kondisi mayat Franky sangat mengerikan.

Punggungnya terbelah sampai ke bagian dubur. Kulit serta

dagingnya masih ada. Terbuka seperti jaket tebal. Tapi

seluruh organ dalamnya hilang. Mayat itu tinggal seperti

pembungkus tebal yang terkuak lebar. Isi kepala pun ikut

habis. Darah tidak berceceran terlalu banyak.


Ini bukan semata-mata balas dendam dari arwah yang

penasaran, kata Kumala Dewi saat menjelaskan motif

pembunuhan itu kepada pihak yang berwajib. Secara sepintas

memang kelihatannya roh Elsyana yang sudah berhasil

bangkit dari kematiannya itu melakukan balas dendam kepada

mantan suami yang meracuninya hingga tewas. Dilakukan

sebelum sang suami kabur ke luar negeri. Tapi ditilik dari sisi

mistik, roh itu sudah mulai memperkuat proteksi fisiknya

dengan memakan sari kekuatan raga, yaitu berupa organ

tubuh manusia bagian dalam. Semakin banyak ia memangsa

organ tubuh korbannya, semakin kebal fisiknya terhadap

serangan dalam bentuk apa pun.

Bukan hanya petugas kepolisian saja yang menggumam

sambil manggut-manggut mendengar penjelasan itu, tapi juga

Jimmy Palonna ikut mempercayai kata-kata Kumala.

Seandainya pada waktu Franky ingin meninggalkan bandara

tidak bertemu lagi dengan Jimmy, dan tidak meminta saran

kepada Jimmy tentang hotel mana yang terdekat dan terbaik

di bandara, mungkin Jimmy belum mengetahui nasib teman

lamanya pada hari itu juga. Karena Jimmy yakin bahwa Frank

dan wanita bule itu akan bermalam di Tranitas Hotel, maka

dalam perjalanan pulangnya ia sempatkan singgah sebentar

ke hotel itu. Ternyata sesampainya di hotel tersebut Jimmy

menemukah sahabat lamanya telah terkapar tanpa nyawa dan

tanpa organ dalam tubuhnya lagi. Jika Jimmy tidak bermaksud


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

datang bertamu ke kamarnya Franky, mungkin mayat Franky

belum ditemukan sepagi itu.

Saya tahu persis dan melihat dengan jelas sekali Franky

pergi dari bandara bersama wanita bule Bukan wanita Asia.

Mendiang Elsyana memang bukan orang bule. T api ketika

ia telah hidup kembali dengan menggunakan kekuatan, gaib

yang dicurinya dari seorang pemuda di makamnya, maka ia

memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya keistimewaan

bisa berubah rubah rupa.

Apakah hal itu bukan suatu isapan jempol Maka?

Bukan, jawab Kumala sambil menggeleng dan tersenyum

lembut. Anggun sekali.

Saya mengetahui semua itu dari keterangan teman saya

yang juga sedang memburu kebangkitan roh Elsyana, tambah

Kumala, tapi ia agak keberatan menjelaskan nama Dewi

Angora yang sempat ditanyakan oleh Jimmy kala itu.

Kalau begitu, kata Letnan Rahmat yang memimpin

pengusutan kasus tersebut. berarti bukan hanya Franky

Farihzal saja yang menjadi korban kebangkitan roh Elsyana

tapi akan ada lagi korban lain yang mengalami kematian

sesadis ini?

Benar. Sebagaimana kita membutuhkan nasi atau roti jika

sedang lapar, maka Elsyana pun membutuhkan organ tubuh

manusia pada saat ia merasa lapar.


Gawati Kalau begitu harus segera dikeluarkan himbauan

resmi dan serius dari pihak yang berwajib kepada masyarakat

agar ekstra waspada terhadap wanita bernama Elsyana.

Bukankah begitu, Kumala? sela seorang wartawan senior

yang sejak tadi mengikuti perbincangan tersebut Kumala Dewi

membenarkan pendapat wartawan itu.

Mungkin dia akan ganti-ganti rupa dan nama. Tapi ada

ciri-ciri khusus untuk dapat mengenali wanita dari kubur itu.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Apa ciri-cirinya?

Kumala diam sebentar; mengingat-ingat penjelasan. Dewi

Angora ketika mereka berdua membicarakan tentang mayat

yang hidup kembali karena menggunakan Qolbu curian.

Rupanya Dewi Angora lebih banyak mengetahui kekeramatan

Qolbu curian, sebab dalam status kedewian ia tergolong lebih

senior daripada si Dewi Ular. Wajar jika Angora memiliki

wawasan dan pengetahuan lebih luas dalam dunia

supranatural.

Ciri-ciri khusus yang ada pada wanita dari alam kubur itu

adalah tidak bisa menelan minuman yang mengandung soda

atau yang berbau alkohol, termasuk arak. Dia akan lekas-lekas

menjauhi arak dengan, cara apa pun. Tapi ia akan tampak

bernafsu sekali jika melihat organ dalam, yang sering disebut

jeroan,, seperti,

Iso, babat, hati, usus, rempela, otak?


Ya, sahut Kumala cepat. Tapi yang masih mentah. Lebih

disukai yang masih segar.

Milik manusia atau milik hewan?

Jeroan dari hewan memang akan menarik perhatiannya,

tapi dari aromanya yang tercium, dia dapat mengenali apakah

jeroan itu milik hewan atau milik manusia. Jika milik hewan, ia

enggan menyantapnya. Kecuali kepepet!

Kata-kata terakhir itu sedikit membuat geli mereka,

Sehingga tawa kecil sepintas pun sempat terdengar. Namun

tak satu pun dari mereka yang mengomentari kelucuan kecil

tersebut, sebab perhatian mereka terfokus kembali pada

ancaman maut yang dapat timbul sewaktu-waktu dari wanita

bernama Elsyana. Bahkan ketika itu si wartawan senior

menanyakan gambaran wajah dan perawakan Elsyana.

Kumala Dewi tidak perlu repot-repot menjelaskan secara detil.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Karena di tempat mereka bicara terdapat sebuah akuarium

berukuran besar dengan terisi air bening dan dua ekor ikan

arwana, maka dengan kesaktiannya si putri Dewa Permana itu

menyerap bayangan benaknya yang teringat foto Elsyana

pemberian pihak keluarga almarhumah itu. Apa yang sedang

terbayang dalam benaknya itu diproyeksikan melalui sepasang

mata beningnya. Bias bayangan benak melesat tanpa warna

tanpa rupa.

Tahu-tahu di dalam akuarium besar yang dipandanginya


selama kurang dari 10 detik itu tetah muncul seraut wajah

wanita cantik berhidung; mancung.

Seperti itulah dia.,.!

Semua terkejut dan sempat ada yang lari menjauhi

akuarium. Mereka melihat jelas wajah dalam akuarium itu.

Selain cantik dan berbibir sensual agak lebar, ternyata Elsyana

memiliki mata membelalak indah, dengan tahi lalat kecil di

bawah kelopak mata kirinya. Ia memiliki rambut hitam

bergelombang sepanjang lewat bahu. Alis matanya tebal tapi

tersusun rapi, dan bulu matanya juga tergolong lebat dan

lentik. Pantas jika ia dulu pernah menjadi seorang model,

meski kurang begitu dikenal oleh masyarakat pada zamannya.

Cantik juga ternyata, komentar Letnan Rahmat setelah

bayangan wajah Elsyana ditarik kembali ke dalam benak Dewi

Ular.

Alangkah bodohnya kalau Franky sampai membunuhnya

dengan racun,, kata yang lain.

Kabarnya, Elsyana selalu mempermalukan suami dengan

caranya sendiri, sehingga sang suami gagal mengawini gadis

simpanannya, bahkan membuat gadis itu membenci sang

suami, sehingga putuslah hubungan gelap tersebut. Suaminya

menjadi sangat marah dan menyimpan dendam selama

berbulan-bulan. Menurut keterangan pihak keluarganya,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Elsyana sempat berhasil memutuskan jaringan bisnis


suaminya, sampai sang suami nyaris jatuh . bangkrut

Sampai di situ Kumala berhenti bicara. Hand-phonenya

berbunyi, dan ia segera menerima telepon tersebut yang

ternyata berasal dari Pramuda, kakak angkatnya. Dahi gadis

secantik bidadari itu ? berkerut sedikit tegang sete lah

mendengarkan suara Pramuda beberapa saat. Agaknya ada

sesuatu yang agak gawat, sehingga usai bicara lewat telepon

Kumala buru-buru berpam it meninggalkan mereka.

Ada apa sih?

Entahlah. Kayaknya ada masalah penting.

Iya. Pasti ada sesuatu yang cukup gawat. Buktinya ia

tampak terburu-buru sekali meninggalkan kita.

Mereka hanya bisa memandangi kepergian Kumala dan

sopir pribadinya dari balik dinding kaca ruangan tersebut.

(Oo-dwkz-234-oO)

Matahari mulai condong ke barat. Pancaran sinarnya pun

tak seberapa cerah. Ada mendung di langit utara yang makin

lama makin menebal, juga semakin menyebar luas. Sebagian

kabut hitam itu membayang-bayangi sang mentari. Agaknya

hujan akan turun, sebab angin berhembus cepat. Alam

semakin redup, seperti menjelang pukul enam pelang. Padahal

ketika Kumala Dewi meluncur ke kantornya lagi, arloji

platinumnya baru menunjukkan pukul tiga kurang. Jalanan

pun belum sepadat jam pulang kantor.

Sepanjang perjalanan kembali ke kantornya itu Kumala


cenderung lebih banyak diam. Membisu dan sebentar-sebentar

memejamkan mata. Meskipun tanpa kerutan dahi dan tanpa

desah keresahan , tapi sebagai sopir pribadi yang sudah lama

melayani si bidadari cantik itu Sandhi sangat paham terhadap

situasi jiwa gadis itu. Di balik ketenangannya yang tampak

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

serius itu Sandhi dapat menduga, pasti ada sesuatu yang amat

dikhawatirkan oleh sang majikan cantiknya, la tak berani

mengganggu dengan pertanyaan, atau canda yang dapat

membuatnya mendapat teguran serius. Hanya satu kali Sandhi

mencoba bertanya pada Kumala.

Ada apa sih?

Nggak apa-apa,

Jawaban pendek dan datar merupakan suatu pertanda

yang sangat dipahami oleh Sandhi. Sopir muda berpenampilan

rapi itu baru berani coba-coba bertanya lagi setelah Kumala

menggumam pelan, seperti ditujukan pada dirinya sendiri.

Pantas sejak tadi getaran gaibku bergemuruh

Apa penyebabnya?

Pertanyaan itu tidak terjawab, atau memang Kumala tak

mau menjawab. Yang ia lakukan hanya menarik napas dalam-dalam, kemudian membetulkan letak
duduknya. Sedikit

merebah. Mata pun terpejam kembali seperti tadi. Sandhi

memang kecewa, tapi ia segera membuang rasa kecewanya

setelah tahu bahwa Kumala Dewi sedang menerawang ke

suatu tempat melalui jalur supranaturalnya, dan tempat,


tersebut pasti sedang dalam keadaan mencemaskan hatinya.

Kantor?! tiba-tiba Sandhi menemukan jawaban dari

pertanyaan batinnya sendiri. Ada apa dengan kantor?! Hati

Sopir berambut pendek rapi itu menjadi ikut cemas.

Kecemasan tersebut baru terjawab sete lah mereka tiba di

kantor. Bangunan yang terdiri dari sembilan lantai itu penuh

orang dibagian lobby nya. Pramuda belum lama memindahkan

kantornya ke gedung milik sendiri yang sebagian ruangannya

disewakan kepada perusahaan lain, T api biasanya tak sepadat

sekarang.

Ada tiga lantai yang khusus ditempati oleh PT Wahana

Graha milik Pramuda itu, yakni lantai tujuh, delapan dan

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sembilan. Sementara itu lantai pertama sengaja difungsikan

secara umum. Hanya saja, saat itu suasana di lantai satu

dipenuhi oleh wajah-wajah tegang yang membuat hati Sandhi

semakin bertanya-tanya. Sangat penasaran. Kumala Dewi

sendiri ketika turun dari mobil dan bergegas menuju lobby

tampak diiringi ekspresi cukup serius. Meskipun masih

terkesan tenang, tapi kharisma kedewiannya terpancar kuat,

sehingga orang-orang buru-buru memberi jalan begitu

mengetahui langkah si gadis cantik itu.

Bang Mus, ada apa ini, Bang?! Sandhi bertanya kepada

salah seorang sopir dari perusahaan lilin yang berkantor di

lantai dua. Bang Mus menjawab dengan gugup.


Hmm, itu hhmm, eehhh lihat sendiri sana deh! Lihat

ke lantai tujuh dan dan.,., pokoknya ke kantor PT mu sana!

Sandhi tak sempat mendesak. Bang Mus. la melihat Kumala

sudah mau masuk lift. Tampaknya ada beberapa petugas

keamanan di. depan lift yang melarang setiap orang

menggunakan lift dan tangga. Hanya orang tertentu yang

diizinkan naik ke lantai atas. Karenanya, Sandhi segera

menyusul Kumala masuk ke dalam lift, lalu lift pun bergerak ke

lantai tujuh. Napasnya sudah terengah-engah akibat debar

debar jantung yang makin kuat.

Kumala, ada apa sebenarnya? Kenapa kau diam saja?!

desak Sandhi saat masih berada di dalam lift. Kumala tetap

bersikap tenang. Bahkan terkesan dingin. Suaranya datar tapi

berwibawa.

Tahan napasmu mulai sekarang.

Tepat kata-kata itu berakhir, pintu lift terbuka. Beberapa

petugas kepolisian sudah ada di sana, termasuk Sersan

Burhan yang segera menyambut keluarnya Kumala dari dalam

lift. Pramuda yang sedang bicara dengan beberapa eksekutif

yang berkantor di situ segera bertari kecil menemui Kumala

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dewi. Wajahnya tegang dan pucatt pasi. Kumala tetap

melangkah diikuti Sandhi, masuk ke salah satu ruangan.

Astaga?! sentak suara Sandhi nyaris tak terdengar lagi.

Wajah pemuda berusia 25 tahun itu juga menjadi lebih pucat


lagi ketimbang saat di dalam lift tadi. la terbelalak kaget

memandangi para karyawan yang memiliki meja kerja di

ruangan tersebut.

Me mereka mereka arang semua?!

Sekalipun diucapkan dengan nada mendesah tercekam

kengerian, tapi pendapat. Sandhi itu memang benar. Semua

karyawan yang ada di ruangan itu menjadi arang hitam, tapi

belum hancur berantakan. Satu sentuhan ringan saja bisa

membuat bentuk dan posisi mereka menjadi hancur.

Ternyata bukan hanya di seluruh ruangan lantai tujuh saja

yang mengalami hal demikian. Para karyawan yang ada di

lantai delapan dan sembilan juga telah berubah menjadi

gumpalan arang kering. Ada yang masih dalam posisi duduk

menulis, ada yang masih dalam posisi menerima telepon,

berdiri;membawa kertas kerja, berjalan, berlari ingin

menghindari sesuatu dan sebagainya. Wajah-wajah yang

terukir dalam patung arang hitam itu rata-rata menampakkan

keterkejutannya, ketakutan, cemas, heran atau kebingungan.

Agaknya telah terjadi sesuatu secara mendadak dan sangat di

luar dugaan mereka, yang akhirnya membuat mereka menjadi

manusia arang tanpa roh lagi.

Pakaian mereka pun menjadi keras, seperti selembar arang

tipis yang mudah hancur oleh hembusan agak keras sedikit.

Setiap benda yang bersentuhan dengan tubuh mereka ikut

menghitam dan menjadi arang, termasuk meja, kertas,


gagang telepon, pena atau yang lainnya.

Mereka bagaikan telah terjebak oleh suatu keadaan yang

tidak memberi kesempatan bagi mereka untuk bergerak,

menghindar, bahkan bersembunyi. Seorang off ice boy tampak

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

berhenti melangkah secara mendadak, menjadi patung arang

bersama nampan berisi dua gelas-minuman yang dibawanya.

Siapa pun orangnya akan merinding dan bergidik ngeri

melihat keadaan di lantai tujuh sampai sembilan. Sandhi pun

menjadi gemetar dan berkeringat dingin dalam mendampingi

Kumala memeriksa ketiga lantai tersebut, karena ia merasa

seperti berada di tengah-tengah mayat korban kebakaran.

Rasa sedih teramat dalam membuat Sandhi tak henti-hentinya

menyeringai dan menyebut nama Tuhan manakala dilihatnya

beberapa orang yang dikenal dan sering bercanda dengannya

kini telah menjadi gumpalan arang tanpa nyawa. Salah satu

dari mereka yang sangat menyedihkan Sandhi adalah gadis

berusia sebayanya yang tugas sehari-hailnya menerima tamu-tamu yang ingin bertemu dengan
Kumala. Gadis itu adalah

Tiara. Sekarang sudah tidak tampak lagi kecantikannya, selain

sosok hitamnya yang rengas dalam posisi duduk di meja front

office.

Jangan ada yang menyentuhnya, dan hindari tindakan

yang menimbulkan getaran kuat, supaya mereka tetap utuh

seperti semula! kata Kumala kepada Pramuda, tapi

sebenarnya ditujukan kepada siapa pun yang saat itu


membantu mengamankan ketiga lantai tersebut.

Aku dan Rassy sedang meluncur kembali ke kantor dari

menghadiri rapat di Balcon Room, ketika tiba-tiba kudapatkan

kabar dari Pak Norman melalui HP mengenai bencana ini,

Kumala. tutur Pramuda dengan nada sedih dan masih diliputi

kepanikan. Seandainya waktu itu Pramuda tidak sedang keluar

kantor bersama sekretarisnya, mungkin dia juga akan ikut

menjadi korban seperti mereka di ruang kerjanya, di lantai

sembilan.

Memang tidak semua karyawan mengalami nasib aneh

seperti itu. Ada sekitar dua belas karyawan yang selamat dari

bencana misterius itu, lantaran mereka sedang tidak berada di

tempat, atau berada di satu sisi yang secara kebetulan

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tersembunyi cukup aman. Salah satu karyawan yang selamat

adalah Pak Norman, kepala bagian cleaning servic Waktu itu ia

berada di kamar mandi yang baru saja dibetulkan saluran

airnya.

Saat itu saya memang tidak melihat bias cahaya biru

sedikit pun. Saya memunggungi pintu ka mar mandi dan

memperhatikan saluran air yan baru selesai dikerjakan oleh

Karman. Tapi Saya mendengar suara dentuman pelan seperti

kompor meleduk, tutur Pak Norman.

Saat itu Karman sendiri ada di mana?

Di depan kamar mandi, sedang saya suruh ambil lem pipa.


Saya juga mendengar suara Karman terperangah pendek, tapi

tak begitu menghiraukan. Kecurigaan saya timbul setelah

menyadari suasana menjadi sunyi, tanpa suara apa pun. Maka

saya segera keluar dari kamar mandi. Dan sangat terkejut

mendapatkan Karman sudah menjadi patung arang dalam

posisi seperti sedang ingin melompat berbalik arah ke kamar

mandi, yaah seperti yang sekarang terlihat di sanalah,

suara Pak Norman semakin parau akibat menahan duka dan

kengerian.

Berbeda lagi dengan kesaksian Barnu, staf ekspedisi yang

kala itu berada di lantai sembilan. Barnu sedang menunggu

pintu lift terbuka, karena ia akan turun ke lantai satu. Ketika

itu, lift yarig ada di ujung kiri terbuka dan seorang wanita

keluar dari sana. Wanita itu langsung menuju mejanya

Hermin, staf administrasi. Dengan suara lantang wanita

tersebut bertanya kepada Hermin, kesannya sangat tak sopan

dan tak ramah, menurut Barnu.

Saya mau bertemu dengan Kumala Dewi! Di mana ruang

kerjanya?!

Hanya itu yang didengar Barnu,selebihnya ia sudah masuk

ke dalam lift yang membawanya turun kelantai satu. Tapi saat

itu hati kecil Barnu mulai merasa curiga dan bertanya-tanya

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sendiri, siapa wanita tak ramah itu? Mengapa mencari Kumala

Dewi ? dengan sikap tak sopan begitu? Barnu hanya bisa


menyimpulkan, bahwa wanita tersebut pasti baru pertama kali

datang dan ingin bertemu dengan Kumala. Terbukti dia belum

mengetahui bahwa ruang Kumala berada di lantai delapan.

Bukan di lantai sembilan.

Karena saya melihatnya hanya sepintas, maka yang saya

ingat hanya postur tubuhnya yang agak gemuk dan tinggi itu,

kata Barnu dalam kesaksiannya. Usianya sekitar 45 tahun,

tapi masih tampak lincah dan tegar. Wajahnya memang

memiliki sisa kecantikan masa muda Hanya saja, kedua

matanya yang membelalak itu menimbulkan kesan galak,

sehingga mungkin tidak semua lelaki berani beradu pandang

dengannya. Sungkan.

Finne, resepsionis yang bertugas di lobby bawah, juga

memberi kesaksian hampir sama. dengan Barnu. Finne adalah

orang pertama yang didatangi wanita berambut lurus panjang

agak coklat Wanita itu mengenakan pakaian bergaya muda;

celana hitam ketat dan blus dirangkapi rompi panjang hitam

pula. la bertanya kepada Finne dengan nada ketus.

Pandangan matanya terkesan tajam dan ganas.

Apakah seseorang yang berirama Kumala Dewi berkantor

di s ini?!

Benar, Nyonya. Tapi Zus Kumala sedang.

Aku tidak peduli dia sedang apa! sahutnya sambil

memicingkan

mata,
seakan

menampakkan

rasa

permusuhannya kepada Kumala.

Hmm, ehh maaf, Nyonya, Finne langsung gemetar

ketakutan. Sorot pandangan mata wanita itu seolah-olah

melumpuhkan mental Finne dan mencekam jiwa. Terbukti

gadis berambut pendek itu langsung grogi menghadapinya.

Di mana ruang kerjanya?! Aku perlu bertemu dia sekarang

juga!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hmm, dii.. diii.!

Katakan saja, diatas atau di lantai berapa?! geramnya.

Jangan sampai kau buat kesabaranku habis, hingga semua

orang di gedung ini kuhanguskan dalam sekejap!

lyy, iya di di lantai atas!

Wanita

itu

mendengus,

lalu

pergi,

menuju

lift.

Kepergiannya meninggalkan shock kejiwaan dalam diri Finne,

sampai-sampai
gadis

itu

tak

punya

inisiatif

untuk

memberitahukan kedatangan tamu wanita galak itu kepada

orang stafnya Kumala. Beberapa saat kemudian, Petrick, rekan

sekerjanya kembali dari toilet Tapi Finne masih belum bisa

bilang apa-apa kepada Petrick. la justru duduk termangu-mangu dengan jantung masih berdebar-debar
menimbulkan

getaran pada persendian tulang-tulangnya.

Fin, ada apa? Kok wajahmu jadi pucat sekali sih?! tegur

Petrick. Anehnya, mulut Finne seperti terkunci, sulit

menceritakan kedatangan wanita misterius itu.

Kurang dari 20 menit, wanita tersebut tampak keluar dari

lift. la bergegas pulang. Finne hanya berani meliriknya secara

sembunyi-sembunyi. Ia yakin wanita itu pasti gagal menemui

Kumala, sebab tadi sebenarnya Finne ingin mengatakan

bahwa Kumala sedang keluar kantor bersama sopirnya,

namun

sudah

terburu-buru

dipotong

dengan

suara
menggeram.

Ternyata lirikan Finne itu justru mengundang langkah

wanita berpakaian hitam yang menggenggam sesuatu di

tangan kanannya. Tak jelas apa Yang digenggam, tapi Finne

yakin saat datangnya tadi tangan si wanita tidak

menggenggam apa-apa, selain tas kecil bertali panjang yang

menggantung di pundak. Ketika wanita itu menyempatkan

singgah di meja resepsionis, Finne buru-buru menundukkan

kepala. Petrick yang menerima kehadiran wanita itu dengan

senyum keramahannya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Selamat siang, Nyonya, sapa Petrick sedikit kaku,

karena belakangan pemuda itu mengaku berdebar-debar

ketika beradu pandang dengan wanita tersebut.

Hey, Bung tolong kau sampaikan pesan ini kepada

Kumala Dewi, ya?! tegasnya kepada Petrick. Ada seorang

wanita yang ingin bikin perhitungan dengannya, cepat atau

lambat! Dia tak perlu bersembunyi lagi. Dan sebagai awal

perhitungan itu, kuhadiahkan sesuatu yang sangat istimewa

padanya di lantai atas. Okey?

Petrick hanya mengangguk, tak bisa bicara juga. Bahkan ia

tak sempat bertanya, siapa nama wanita tinggi sekal itu?.

(Oo-dwkz-234-oO)
4
UNTUK sementara Kumala Dewi dan Pramuda meminta

bantuan petugas kepolisian untuk menutup gedung Wahana

Graha. Beruntung sekali sejak terjadinya peristiwa gaib itu

belum ada satu pun korban yang tersentuh tangan manusia,

sehingga mereka masih tetap utuh. Keutuhan jasad arang

mereka itulah yang dijaga ketat, sehingga gedung itu terpaksa

harus ditutup. T erutama lantai tujuh, delapan, dan sembilan.

Saya akan berusaha mengembalikan kondisi mereka

seperti semula, kata Dewi Ular kepada pi-hak kepolisian. Jika

patung arang itu ada yang rusak sedikit pun, maka ketika

nanti mereka berhasil hidup kembali, kondisi f isiknya pun akan

mengalami kerusakan. Jangan sampai hal itu terjadi Kasihan

mereka,

Tapi apakah kau sanggup menghidupkan mereka kembali,

Kumala? tanya Sersan Burhan yang ikut membantu

menangani kasus tersebut

Mudah-mudahan upayaku berhasil, San.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Atau bagaimana jika pihakku memburu wanita itu dan

memaksanya untuk bertanggung jawab terhadap nasib para

korban di sini?

Jangan, jawab Kumala dengan tenang. Penuh kesabaran.

Wanita itu sangat berbahaya. Aku tahu kekuatannya, dan

memang hanya akulah yang harus menghadapinya, San. Tapi


lebih dulu aku harus berusaha memulihkan para korban

sebelum jasad mereka hancur menjadi serpihan arang tanpa

bentuk lagi.

Dewi Ular yang tampak sangat prihatin itu memang

akhirnya tahu persis siapa wanita berwajah galak-galak sexy,

seperti penjelasan Petrick dan beberapa saksi lainnya.

Wajarlah jika wanita itu ingin bikin perhitungan dengan

Rumala Dewi, sebab ia merasa pernah dirugikan dan

dikalahkan oleh kesaktian si putri Dewi Nagadini itu. Melalui

keterangan beberapa saksi mata, Kumala tak sangsi lagi

dengan kesimpulannya, bahwa, wanita itu tidak lain adalah

Madam Ladebra, alias Madam Debra, si wanita keturunan

Gipsy. Pernah mendapat penghargaan dari Moskow sebagai

dukun atau paranorma l terhebat, memiliki kekuatan gaib

tinggi, mampu mengerahkan mahluk sejenis iblis, dan memiliki

delapan pelindung gaib. Hanya saja, para pengawal gaibnya

itu pernah dikalahkan oleh Kumala, dan kekuatan hawa

saktinya pernah dilumpuhkan oleh Dewi Ular, sehingga

muncullah dendam kesumat dalam jiwa Madam Ladebra,

(Baca serial Dewi Ular dalam episode: MISTERI BAYI

SETAN).

Pada waktu itu memang Kumala belum pernah bertatap

muka dengan Madam Ladebra. Kumala berhasil memporak

porandakan pasukan gaib Madam Ladebra dari jarak jauh,

lewat kekuatan mistik yang dititipkan pada Rosita Verr , yaitu


mantan kekasihnya Pramuda yang tak jadi dinikahi. Madam

Ladebra sempat kebingungan, tak dapat mengetahui siapa

pihak yang mampu membuat delapan pengawal gaibnya itu

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lari tunggang-langgang. Ketika ia menemukan jawabannya,

dan mengetahui kekuatan yang dimiliki Kumala dewi, ia tak

berani

langsung

bertindak,

la

butuh

waktu

untuk

mempertinggi ilmunya, supaya bisa dipakai mengalahkan

Kumala Dewi.

Rupanya sekaranglah saatnya yang terbaik bagi Madam

Ladebra untuk melakukan pembalasan, la telah memiliki

kekuatan dahsyat yang diperoleh secara kebetulan, yaitu

sebuah pusaka berkekuatan gaib tinggi. Pusaka itulah yang

digunakan beraksi di gedung Wahana Graha, dan sempat

terekam dalam ingatan Petrick yang melihat jelas apa yang

tergenggam di tangan Madam Ladebra pada saat wanita itu

menitipkan pesannya sebelum pulang.

Benda itu hampir menggelinding jahih dari tangannya

sewaktu membetulkan tali tas di pundak, tutur Petrick kepada


Kumala. Benda itu seperti berlian berwarna biru berkilauan.

Seukuran buah salak. Bentuknya seperti kuncup mawar.

Pada waktu itu Kumala sempat terperanjat mendengarnya.

Penjelasan Petrick yang tak begitu detil itu sudah dapat

disimpulkan oleh Kumala Dewi, bahwa benda yang dipegang

Madam Ladebra waktu itu pasti pusaka yang dicari-cari Dewi

Angora, yaitu intan biru. Kumala masih ingat saat Dewi Angora

menerangkan ciri-ciri batu intan biru tersebut. Tak heran lagi

jika semua karyawan dari lantai sembilan sampai lantai tujuh

bisa berubah menjadi patung arang dalam waktu sangat

singkat. Karena memang begitulah salah satu kesaktian yang

ada pada batu intan biru menurut keterangan Dewi Angora,

Maka ketika Kumala bermaksud mengejar Madam Ladebra

setelah memanggil datang Dewi Angora ke kantornya, si putri

Dewa Wanandra itu buru-buru mencegah niat tersebut.

Jangan gegabah, Kumala. Kau bisa celaka berhadapan

dengannya!

Kumala menatap agak sangsi. Dewi Angora meyakinkan

lagi.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Intan itu bukan sembarang intan, seperti yang sering

kukatakan padamu. Terbukti, beberapa kali kau mencoba

melacaknya tapi gagal, bukan? Itu berarti kesaktianmu belum

bisa menyamai kesaktian pusaka milik ayahku yang kini

ternyata ada di tangan wanita tersebut Jika kau melawannya,


kau akan hancur. Kita harus gunakan siasat untuk

merebutnya. Sebab kesaktianku pun tak akan dapat

menandingi kekuatan dahsyat dalam batu intan biru, Dewi

Ular:

Siasat bagaimana, menurutmu?

Wanita cantik yang tampak sedikit lebih tua dari Kumala itu

menarik napas panjang-panjang dan tertegun dengan kedua

tangan terlipat di dada.

Entahlah. Aku belum menemukan siasat yang jitu untuk

merebutnya. Yang jelas, jangan sekali-kali mencoba untuk adu

kesaktian dengan batu tersebut, Kumala.

Kalau begitu aku akan menangani nasib para korban lebih

dulu, sebelum membantumu merebutkan batu intan bini itu.

Aku setuju. Dan, aku akan berusaha mendapatkan

petunjuk gaib dengan melakukan semedi nista.

Semedi nista?! bisik Kumala, heran. Dewi Angora hanya

mengangguk samar-samar. Agak sungkan menjelaskannya.

Kumala pun segera menangguhkan rasa ingin tahunya tentang

semedi nista yang tergolong salah satu jenis dan cara

bertapa. Dewi Ular cenderung lebih mengkonsentra-sikan

kekuatan batinnya untuk me lakukan tindakan spektakulernya,

yaitu membuat para korban hidup kembali. Jika hal itu

berhasil, setidaknya separuh kemenangan sudah berada di

tangannya. Tinggal menunggu bantuan Dewi Angora untuk

melumpuhkan kekuatan mistiknya Madam Ladebra.


Kapan kau akan melakukannya, Dewi?

Secepatnya. Mungkin nanti malam.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mengapa tidak sore ini saja, mumpung belum turun

hujan?

Ada beberapa syarat yang harus kucari dulu. Belum tentu

bisa kutemukan dalam tempo satu jam.

Kalau begitu bolehkah aku ikut bersamamu saat kau

menghidupkan mereka nanti?

Sebaiknya lain kali saja.

Dewi, ini momen yang bagus untuk materi acaraku. Mahal

sekali materi ini jika bisa kudapatkan dengan sempurna.

Ini bukan atraksi, Nik! tegas Kumala sambil menatap

pemuda tampan yang mengikutinya ke mobil. Pemuda itu

adalah Niko Madawi, si pembawa acara Lorong Gaib untuk

sebuah TV swasta, la dan teamnya punya tugas memburu

kejadian-kejadian misterius untuk ditayangkan di station

televisi tersebut Tak heran jika Niko sangat bernafsu merekam

adegan spektakulernya Dewi U lar nanti.

Sudah banyak petualangan gaibku yang kau jadikan

materi dalam acaramu itu, Nik. Jika kali ini kau menayangkan

materi dariku lagi, wajah dan namaku muncul kembali di

tevemu, nanti apa kata orang. Kau akan dianggap sebagai

media yang mempromosikan diriku, Nik. Kau akan dikecam,

dan akan muncul orang-orang yang tak suka padaku lantaran


merasa iri. Jadi sebaiknya, kali ini biarkan saja peristiwa

gaibku berlalu tanpa kameramu.

Niko Madawi mengeluh dengan raut wajah kecewa.

Carilah peristiwa gaib yang bukan berasal dari diriku, Nik.

Tapi peristiwa ini merupakan peristiwa langka yang sangat

mahal untuk dijadikan sebuah berita, Dewi.

Kau selalu beranggapan begitu di setiap petualanganku.

Sampai kapan kau akan menganggap perjalanan gaibku ini

sebagai perjalanan yang biasa-biasa saja, Nik?

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Habis, kenyataannya memang selama ini apa yang kau

lakukan di dunia adalah fenomena-fenomena yang menarik,

langka dan nyata! Mana mungkin aku dapat menganggapnya

suatu peristiwa gaib yang biasa-biasa saja, Dewi,

Gadis itu sudah masuk ke dalam mobil Sandhi sudah mulai

menghidupkan mesin mobil. Tapi Niko masih menahan pintu

agar tidak tertutup, supaya ia masih punya waktu untuk

membujuk Kumala.

Please,

Dewi,

jangan

biarkan

aku

kehilangan

kesempatan emas ini, sekali saja!


Dewi Ular menghembuskan napas panjang penuh

kesabaran.

Nik, jangan sering melibatkan diri dalam acara-acaraku.

Nanti menimbulkan kecemburuan terpendam di hati Rayo

Pasca.

Okey, aku akan menemui Rayo dan meminta izin

dengannya. Jika perlu, aku dan dia ada di se kitarmu pada

saat nanti.

Senyum indah menawan hati setiap orang itu mekar di bibir

ranum Kumala Dewi. Ia menggeleng kecil. Masih menatap

Niko dengan penuh persahabatan, namun Juga terkesan

mengharap pengertian dari Niko.

Rayo nggak akan menolak keinginanmu, la memang akan

mengizinkan. Tapi di balik semua itu, ia bisa menyimpan

kecemburuan dan rasa kesal padamu, Nik. Dia tahu, kita

pernah menjalin hubungan dekat Dia tahu, kita tetap baik.

Sangat manusiawi jika dia memiliki kecemasan di balik

bayang-bayang kecurigaannya. Aku nggak mau hubungan

baikku dengan Rayo menjadi keruh hanya karena kau sering

berada di dekatku, Nik.

Kini ganti Niko yang menghembuskan napas panjang.

Agaknya ia terpaksa harus menelan segumpal kekecewaan, la

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pun merasa dituntut suatu pengertian yang bersifat sangat

pribadi,
Nik, sorry, ucap Kumala lirih sekali. Niko pun akhirnya

menganggukkan kepala. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa

memahami jalan pikiran putri dewa dari Kahyangan itu.

Agaknya Kumala perlu mengambil tindakan pencegahan

sebelum benih kecemburuan benar-benar tumbuh di hati Rayo

Pasca. Tindakan ini pun menandakan bahwa Kumala tidak

ingin kehilangan Rayo hanya karena kesalah pahaman.

Entah seberapa erat kedekatan hati Kumala dengan Rayo,

yang jelas Niko harus mau menyadari bahwa dia sudah di luar

hati Kumala. Dia hanya sebatas seorang sahabat dekat saja

yang tanpa bumbu cinta dalam hati Kumala, meskipun Kumala

pernah merasa tak rela menerima kematiannya. Upaya si anak

dewa saat menghidupkan kembali kematian Niko adalah jerih

payah seorang sahabat yang ingin meluruskan kodrat

kehidupan temannya, bukan lantaran masih menyimpan cinta

yang dulu sempat bertunas namun tak sempat mengembang,

(Baca serial Dewi Ular dalam episode: WANITA PENJINAK

HANTU).

Aku dapat merasakan kepedihan hati Niko yang kecewa

sekali oleh penolakanmu tadi,* kata Sandhi dalam perjalanan

BMW kuning itu. Kumala sedang menekan-nekan handphorie-nya untuk menelepon seseorang. Tapi ia
tetap memberi

tanggapan atas kata-kata sopir pribadinya itu.

Terpaksa kulakukan, San. Sebenarnya bukan karena

kecemasanku terhadap kemungkinan tumbuhnya rasa

cemburu di hati Rayo.


Menurutku sih kayaknya Rayo nggak akan cembuni deh.

Sebab, selama ini Rayo dan Niko justru menjalin persahabatan

semakin akrab Ray sangat percaya pada kesetiaan hatimu,

dan ia yakin bahwa Niko nggak bakalan berani, macam-macam padamu.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Aku tahu, San. Tadi cuma siasat saja, ujarnya kalem, lalu

segera menyapa orang yang diteleponnya. Ternyata ia

menghubungi teleponnya Sersan Burhan.

Bang Sersan kalau saya ingin pita kuning yang

melingkari gedung kami itu lebih dimajukan ke depan,apa

bisa? Ya, ya maksud saya, gedung itu benar-benar

dikosongkan sampai sebatas, pagar depan. Jadi, mulai pukul

enam nanti, jangan ada seorang pun yang berada di gedung

itu, bahkan jika perlu jangan ada yang berdiri di halaman

sekeliling gedung itu. Bisa, ya Bang?

Belakangan ini memang Kumala sering memanggil Sersan

Burhan dengan sebutan Abang. Tentunya hanya dilakukan di

tempat-tempat terbatas dan dalam suasana tertentu. Sebutan

itu tak lain bertujuan menghormati Sersan Burhan yang

usianya lebih pantas sebagai kakaknya Kumala, di samping

juga untuk lebih mengakrabkan hubungan mereka. Supaya

terkesan sangat familiar, seperti keluarga sendiri. Tapi jika

berada di tempat dan suasana formal, Kumala tetap

menghormatinya sebagai seorang aparat negara yang perlu

dipanggil Bapak oleh siapa pun.


Bagi si sopir funky yang dulunya bekas sopir taksi itu,

panggilan Bang Sersan yang dilakukan oleh Kumala bukanlah

hal yang aneh atau konyol. Baginya itu sudah biasa. Yang

membuatnya merasa aneh adalah permohonan Kumala

kepada Sersan. Burhan tentang pengosongan gedung Wahana

Graha. Tadi sebelum Kumala meninggalkan gedung itu, ia

minta agar penjagaan diperketat, beberapa petugas dihimbau

untuk tidak meninggalkan lobby. Tapi .sekarang Kumala justru

menginginkan agar gedung itu kosong total, tanpa seorang

pun di dalamnya.

Kita jangan pulang ke rumah dulu, San, ujarnya tiba-tiba

Lalu, ke mana dulu?

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Aku butuh tiga ruas bambu gading untuk persyaratan

ritualku nanti malam, dan

Kalau begitu kita ke rumahnya dokter Ghina saja. Aku

pernah melihat ada tanaman bambu kuning di sudut halaman

belakang rumahnya. Dari sini cuma makan waktu 10 menit

udah sampai kok.

Hmm, ya! Kita ke sana dulu deh. Tapi aku juga butuh

sejengkal kayu Dewandaru, San.

Kayu Dewandaru?!

Ya. Kalau orang Cina menyebutnya kayu pohon Shiantho.

Sandhi

merenung
sebentar,

kemudian

mencoba

menyamakan persepsi.

Pohon Dewandaru apakah yang sering disebut oleh orang

Jawa sebagai pohon Cerme Londo?

Hmmm, ya, ya! Benar itu, San.

Wah, setahuku pohon Dewandaru itu nggak ada yang

tumbuh di Jakarta. Kalau di Gunung Kawi memang ada

tumbuh pohon Dewandaru yang daunnya sering ditunggu-tunggu jatuh ke badan para peziarah makam
keramat di sana.

Masa! sekarang juga kita harus pergi ke Gunung Kawi sih?

Nggak usah. Seingatku, dulu Ki Sedah Wingit pernah

menyimpan beberapa potong kayu Dewandaru buat keperluan

sesaji spiritualnya. Kita nanti ke rumah Ki Sedah Wingit saja

deh. Aku mau minta sejengkal kayunya itu. Mudah-mudahan

beliau masih menyimpannya.

Kenapa harus kayu Dewandaru sih?

Kayu itu memiliki khasiat gaib cukup tinggi, dan

kubutuhkan dalam ritualku nanti.

Sandhi menggumam sambil manggut-manggut. Tanpa

keluh kesah sedikit pun ia melayani majikan cantiknya, dari

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

rumah dokter Ghina menuju ke arah Bogor. Menemui tokoh

paranormal tua aliran putih, yaitu Ki Sedah Wingit, yang sering

juga membantu Kumala dalam mengatasi kasus-kasus


supranaturalnya, (Baca serial Dewi Ular dalam episode:

MANUSIA METEOR).

Kayu Dewandaru memang satu-satunya persyaratan yang

dibutuhkan

Kumala

dan

dianggap

paling

sulit

mendapatkannya. Sandhi agak ragu-ragu ketika itu tapi

ternyata kayu langka itu berhasil didapatkan Kumala dengan

mudah. Kumala dan Ki bedah Wmgit juga terlibat percakapn

serius beberapa saat. Sandhi tak mengetahui isi percakapn itu

Yang jelas, ia berhasil membawa pulang majikan cantiknya

sampai rumah sekitar pukul sembilan malam.

Kumala segera memanggil asisten gaibnya, yaitu Buron, si

pemuda jelmaan Jin Layon. Buron disuruh membantunya

mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Mereka

berada di pendapa belakang rumah. Sandhi berdebar-debar,

takut Kumala gagal dan berakibat fatal. Karena, apa yang

dilakukan Kumala ini sepertinya sangat berbahaya.

Gerimis turun di ma lam itu. Malam cepat menjadi sunyi.

Pedagang makan yang biasanya mendorong gerobaknya

mengelilingi jalanan di perumahan itu, kini tampak sepi tidak

seramai biasanya. Perumahan Telaga Jati Estate mirip


pemukiman mati. Padahal biasanya sampai lewat pukul

sepuluh ma lam pun masih kelihatan ramai. Yang muda-muda

bikin kelompok di sana-sini, ada yang bermain gitar, ngobrol

dalam canda, main kartu gaple dan aktiv itas malam lainnya.

Sekarang mereka tak terlihat satu pun. Sepi sekali.

Suasana seperti itu agaknya punya sisi keuntungan sendiri

bagi penghuni sebuah rumah yang letaknya agak ke dalam,

jauh dari gapura tinggi yang menjadi gerbang masuk ke

kompleks tersebut rumah berpagar besi putih stainless itu

tergolong mungil, cukup untuk hidup sepasang pengantin

baru. Karena hanya memiliki satu kamar tidur, satu ruang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tamu, Ruang makan menjadi satu dengan ruang tengah, dan

dapur yang tak seberapa lebar. Baru seminggu yang lalu

rumah itu laku dikontrakkan. Pengontraknya seorang

mahasiswa yang baru punya kerja sambilan sebagai makelar

jual beli mobil dan motor Mahasiswa itu masih muda. Imut-imut dan masih terkesan seperti anak
kemarin sore, tapi dia

memang punya ketampanan yang menawan. Sering jadi

incaran gadis-gadis belia. Hampir semua mahasiswi di

kampusnya mengenal namanya, Mereka akan langsung

terbayang wajah tampan bersih bermata jernih jika

mendengar nama Alvan disebutan seseorang.

Usianya memang baru 22 tahun tapi kemampuannya

dibidang otomotif cukup tinggi. Sepertinya, Alvan memang

memiliki talenta untuk menjadi seorang pakar di bidang


otomotif. Bukan hanya tahu dan ahli mengotak-atik mesin,

tapi juga mengerti betul tentang bisnis kendaraan di zaman

sekarang. Bisnis itu baru-baru ini saja ia tekuni, karena

mendapat dorongan moral dari seseorang yang tahu persis

kapan saatnya ia mendapat keuntungan. Orang yang dijadikan

pemandu bisnis itu adalah orang yang menyarankan agar

Alvan pindah dari tempat kostnya yang lama, dan menempati

rumah mungil yang berhasil dikotraknya dengan uang sendiri

itu.

Para tetangga sering me lihatnya hidup sendirian, hanya

dengan seekor kucing putih. Para tetangga juga banyak yang

mengagumi keindahan kucing putih berbulu lebat dan halus

itu. Sampai seminggu ini para tetangga belum mengetahui

bahwa kucing putih itu adalah jelmaan dari putri dewa. Kucing

itu bisa berubah sendiri menjadi sosok wanita cantik dan sexy,

tapi bisa juga berubah apabila dicium seorang lelaki,

resikonya, lelaki itu harus mau menuruti keinginan mesra si

wanita tersebut, karena jika kucing putih itu dicium maka

bukan hanya terjadi perubahan wujud saja, namun juga

terjadi ledakan gairah birahi yang menuntut kepuasan dari si

lelaki.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wanita cantik berambut panjang dan berkulit putih halus

bak kulit bayi itu tak lain adalah Dewi Angora. Bukan hanya

kecantikannya yang telah membuat Alvan terpikat padanya,


tapi juga kehangatan asmaranya telah membuat Alvan rela

untuk tidak berpikir tentang gadis-gadis lainnya.

Sebab, menurutnya tak satu pun gadis cantik yang pernah

dikenalnya ada yang memiliki daya pikat sebesar Angora.

Sekalipun Alvan belum pernah merasakan kehangatan asmara

gadis-gadis lainnya, tapi ia telah yakin betul, bahwa tidak ada

wanita lain yang memiliki kehangatan asmara seindah Dewi

Angora. Sehingga, Alvan merasa tak perlu lagi mencari wanita

lain jika ingin mendapatkan kenikmatan di atas ranjang.

Cuma kamulah wanita yang mampu memberikan

kebahagiaan berlimpah-limpah di atas ranjang. Kamu adalah

sumber kemesraan bagiku, lautan cinta yang tak pernah

memberi kesempatan kering bagi peluhku.

Pernyataan itu pernah dilontarkan Alvan dalam bisikan

malam kepada Dewi Angora. Pernyataan tersebut merupakan

sanjungan yang membuat Dewi Angora sangat bangga dan

ingin memiliki Alyan, karena pada kesempatan-kesempatan

mesra lainnya Alvan sering membisikkan sanjungan serupa itu,

meski dengan susunan kata dan bahasa yang berbeda. Karena

itulah, kehidupan mereka berdua di rumah mungil itu selalu

sarat akan kebahagiaan dan kepuasan jiwa. Mereka ingin

mempertahankannya sampai kapan pun.

Kelak, jika urusanku di bumi ini sudah selesa i, aku ingin

membawamu pulang ke Kahyangan. Kita akan hidup di sana

sebagai Suami-isrri yang abadi, Alvan.


Apakah aku akan menjadi dewa dan kau tetap sebagai

dewi?

Itu tidak bisa, Al. Kau tetap manusia, bukan dewa. Tapi

kau adalah manusia yang boleh tinggal di wilayah Kahyangan

selamanya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Berarti aku harus berpisah dengan orang tua dan saudara-saudaraku dong? Sepertinya untuk hal itu
aku belum

mampu. Berpisah dari duniaku adalah hal yang sulit kujalani.

Apalagi di Kahyangan pasti nggak ada motor atau mobil, kan?

Dewi Angora tertawa renyah. Tentu saja ada cara lain

yang bisa kita tempuh nanti, Sayangku. Kau bisa tetap hidup

di bumi. Tapi sewaktu-waktu kau ingin menemuiku di

Kahyangan, kau punya cara khusus untuk melakukannya.

Aku akan punya password untuk masuk Kahyangan,

begitu?

Si cantik Angora menganggukkan kepala dengan senyum

manisnya.

Tapi untuk menjadi suamiku kau harus memenuhi

beberapa persyaratan, Al.

Apa saja persyaratannya?

Tidak boleh membunuh dan bersikap kasar kepada hewan

kucing dan sejenisnya, karena akulah dewi penguasa hewan-hewan seperti itu.

Sejak kecil hal itu tak pernah kulakukan. Angora.

Ya, aku tahu. Dan, aku percaya kau sanggup memenuhi

syarat tersebut Tapi untuk syarat yang satunya lagi, belum


tentu kau dapat memenuhinya. AL

Apa syarat yang satunya?

Nggak boleh bercumbu dengan wanita lain.

Alvan tertawa geli sendiri, tapi Angora tetap melanjutkan

kata-katanya tanpa mempedulikan tawa tersebut.

Mencium pipi wanita lain pun nggak boleh, kecuali

keluargamu.

Itu juga nggak mungkiri kulakukan, Angora.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tapi membayangkan bercinta atau berciuman dengan

wanita lain pun sudah merupakan noda yang membuatmu

nggak akan bisa masuk ke Kahyangan, AL Apalagi jika dalam

membayangkan

kencan

dengan

wanita

lain

sampai

membuatmu bernafsu, itu sudah merupakan pelecehan cinta

menurut adatku. Dan, kau semakin tak pantas menjadi suami

kaum bidadari.

Bagi pemuda berambut pendek rapi itu, persyaratan

tersebut bukan sesuatu yang sulit dan berat Sangat mudah

dan ringan, la sanggup memenuhinya.Bahkan yang jauh lebih

berat dari persyaratan tadi pun tetap akan dipenuhi oleh


Alvan, asalkan ia dapat hidup bersama Angora sampai akhir

hayatnya Ia telah mengaku dengan sejujurnya pada diri

sendiri, bahwa ia telah jatuh cinta pada Dewi Angora. Cinta

berat Dan, cinta itu telah membuat Alvan selalu menurut saran

dan, nasihat Angora.

Maka ketika Angora harus melakukan semedi nista untuk

mendapatkan petunjuk gaib, Alvan menyatakan siap

membantunya. Dewi Angora mengatakan, bahwa tidak ada

orang yang pantas membantunya dalam melakukan semedi

nista itu selalu Alvan. Sekalipun sebenarnya banyak orang

yang bersedia dan mampu membantunya, tapi Dewi Angora

tidak berminat memilih salah satu dari mereka. Hanya kepada

Alvan lah sang bidadari merasa pantas menjatuhkan

pilihannya.

Apa yang harus kulakukan nanti? tanya Alvan.

Menjadi pasanganku dalam semedi.

Menjadi pasangan?! Alvan berkerut dahi. Heran.

Kita harus sama-sama tanpa busana.

Lalu?

Saling merapatkan badan.

Wow?! pemuda itu menyeringai geli, berbinar-binar.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Istilahnya; biraga!

Dua raga menjadi satu? Tapi sambil sambiL

Tentu saja sambil begitu. Kalau toh harus berhenti, boleh-saja, asal jangan sampai kita terlepas. Dan
aku akan diam saja
tanpa perlawanan seperti biasa selama kau berlayar

mengarungi tubuhku.

Jadi,

kau jangan marah dan

tersinggung. Sebab pada saat kau berlayar itulah, rohku

sengaja terbang menyusuri alam kenikmatan. Tak akan

berhenti sebelum kudapatkan petunjuk gaib di dalam

kenikmatan itu.

Sampai

berapa

lama

aku

harus

menganingi

kehangatanmu?

Bisa sampai seharian penuh, bisa sampai dua hari, tiga

hari, atau entah berapa hari yang jelas sampai kudapatkan

petunjuk gaib itu.

Waah, apa aku sanggup melakukannya kalau sampai

sehari penuh? Apalagi kalau sampai berhari-hari? Mana bisa?

Pasti bisa. Kau akan kuberi kekuatan khusus sebelumnya,

supaya tak merasa lelah sedikit pun, tak merasa jenuh, dan

tak akan padam kobaran api gairahmu selama dalam

semediku.

Alvan menyunggingkan senyum kecil, tapi ia termenung


membayangkan apa yang harus dilakukannya nanti. Timbul

pertanyaan di hatinya, apa yang terjadi seandainya transfer

kekuatan khusus itu habis, tapi Angora belum mendapatkan

petunjuk gaib? Dan, apa yang akan dirasakannya nanti jika

semedi nista berlangsung hingga berhari-hari, atau bahkan

mungkin saja sampai satu bulan lamanya?

(Oo-dwkz-234-oO)

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


5
FAJAR belum sempat menyingsing. Rumah mewah milik

Pramuda sudah ramai dering telepon dari mana-mana,

khususnya dari pihak, keluarga korban. Emafie, istrinya, ikut

membantu menyambut dering telepon, baik telepon rumah

yang ada di lantai bawah maupun handphone-nya sendiri.

Sebab, sebagai istri Pramuda, Emafie pun mendapat tekanan

batin dari pihak keluarga korban, khususnya bagi yang kenal

betul dengan Emafie sebelum Ema menikah dengan Pram

beberapa waktu yang lalu.

Namun dering telepon di ambang fajar itu bukan lagi

menanyakan bagaimana kapan jenazah korban bisa diambil

oleh pihak keluarganya, melainkan sebuah pemberitahuan

atau kabar yang sangat mengejutkan. Baik Pramuda maupun

Emafie terbelalak kaget ketika mendengar kabar itu untuk

yang pertama kalinya.

Bagaimana nasib jenazah adikku, Pram?! la hilang

sekarang ini!

Hilang? Hilang bagaimana?!

Para korban sudah tidak ada di tempat!

Hah?! Siapa yang mencurinya?!

Sementara itu Emafie juga menerima kabar serupa.

Ema, suruh suamimu bertanggung jawab atas nasib

jenazah dua sepupuku itu dong! Kalau sudah begini

bagaimana, coba? Mereka sekarang hilang tanpa bekas!


Hilang tanpa bekas?!

Iya! Bukan hanya semua korban yang tersekap di gedung

itu saja yang hilang, tapi bangunan gedung Wahana Graha

juga lenyap tanpa bekas!

Gedung itu lenyap?! pekik Emafie begitu kagetnya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pihak lain berkata pula kepada Pramuda, Kantormu hilang,

Pram! Tidak satu pun yang tersisa di tempat,kantormu

dibangun itu!

Celaka?! geram Pramuda memandangi istrinya yang

sama-sama berwajah tegang. Emafie sangat menderita

tekanan batin. Sedih dan penuh ketakutan. Pramuda

menenangkan istrinya, kemudian segera bergegas menengok

keadaan di perkantorannya. Rasa penasaran besar timbul di

hati keduanya setelah Sersan Burhan juga meneleponnya dan

memberitahukan bahwa bangunan gedung berlantai sembilan

itu lenyap tanpa bekas.

Pramuda dan Emafie tidak bisa bicara sepatah kata pun

ketika tiba di lokasi kejadian. Paling tidak sekitar 10 menit

lamanya mereka sulit melontarkan sepatah kata pun melihat

kenyataan yang ada di depan matanya.. Sepotong kayu pun

tak tersisa di tempat gedung itu didirikan. Tempat tersebut

rata dengan tanah. Kosong sama sekali. Sesobek kertas atau

serpihan kacanya juga tak tersisa di sana.

Menurut laporan anak buahku yang berjaga mengelilingi


pagar perkantoran ini, kata Sersan Burhan. Mereka melihat

cahaya kuning bergerak dari arah timur seperti meteor.

Cahaya itu menghantam parabola yang ada di atas gedung,

kemudian gedung itu menjadi bertaburan cahaya kuning

berpendar-pendar. Kurang dari lima detik, cahaya kuning itu.

padam secara mendadak. Dan, bangunan itu lenyap seketika

itu juga. Anak buahku dan beberapa orang yang masih

berkerumun di sekitar sini menyaksikan kemisteriusan itu

dengan terbengong, terpaku di tempat, tak satu pun yang bisa

bergerak atau bahkan bicara. Setelah gedung itu lenyap,

sekitar lima detik kemudian barulah mereka bisa bicara dan

bergerak, seperti terbebas dari pengaruh hipnotis besar.

Setelah sadar dari keterpakuannya, Pramuda segera

menghubungi Dewi Ular melalui HPnya. Tapi kala itu yang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menerima telepon adalah Sandhi, dan agaknya memang saat

itu Sandhi bertugas menerima telepon dari mana saja.

Kumala sedang nggak bisa diganggu, Bang.

San, ini masalah penting sekali! Usahakan aku bisa bicara

dengan Kumala-sekarang juga! suara Pram membentak

panik. Sandhi menanggapi dengan tenang dan sabar, karena

ia sudah terbiasa menerima telepon yang bernada demikian.

Masa! Bang Pram nggak tahu sih, kalau keadaan sedang

begini, berarti Kumala sedang nggak bisa diganggu, kan?

Bang Pram pasti ngerti sendiri deh.


Iya, aku ngerti. Tapi kantorku sekarang ini lenyap. Hilang

tanpa bekas, Sandhi! Aku perlu Kumala!

Hilang?! Sandhi menggumam heran. Tapi, Bang

Kumala sendiri hilang bersama Buron. Mereka lenyap dari

pendapa beberapa waktu yang lalu, Bang.

Waah, kacau deh kalau begini!

Mereka sedang berada di alam sana. Bang. Jadi,

bagaimana saya mesti memberitahukan kepada mereka?!

Pramuda semakin sedih dan diliputi kepanikan yang kian

mencekam jiwa. Tapi istrinya segera memberi saran agar

Pram berusaha tenang, terutama setelah Ema mendengar

kabar bahwa Kumala dan Buron ada di alam sana.

Pasti mereka sedang melakukan sesuatu dan mustahil

mereka tidak tahu kalau kantor kita hilang, Pram.

Kali ini analisa Emafie benar. Mustahil si bidadari jelita dan

Jin Layon tidak mengetahui hilangnya gedung berlantai

sembilan itu. Sebab, sebenarnya memang merekalah yang

telah membuat bangunan itu lenyap dari pandangan mata

manusia. Kumala Dewi yang memberi perintah kepada Buron,

asisten gaibnya itu.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ambil gedung itu seisinya, Buron! Dan, ikuti aku selama

kau memanggul bangunan itu!

Perintah tersebut segera dilakukan oleh Buron. Sebagai jin

yang memiliki kesaktian tersendiri, tugas tersebut bukan hal


yang berat dan sulit bagi Buron Maka, ia pun menjelma dalam

bentuk sinar kuning. Sinar yang sarat akan kesaktian bangsa

jin itu melesat dan mengangkut bangunan berlantai sembilan

itu tanpa bisa dilihat oleh mata manusia biasa. Bangunan itu

dipanggulnya dan dibawa terbang mengikuti cahaya hijau kecil

berbentuk naga. Itulah cahaya jelmaan Dewi U lar yang sedang

melesat menuju alam gaib, bahkan menembus segala dimensi

hingga tiba di suatu tempat yang tak pernah terjamah oleh

manusia biasa.

Tapi bagi mereka yang memiliki ketajaman indera keenam

dan sedang berada dalam jarak pandang indera mata

keenamnya itu, maka mereka akan melihat sesosok mahluk

tinggi, besar, hitam dan hanya mengenakan cawat, sedang

melayang sambi! memanggul bangunan berdinding kaca.

Bangunan itu adalah posisi tegak, tanpa getaran sedikit pun.

Berada tepat di punggung mahluk besar yang merupakan

wujud asli dari Jin Layon. Sementara itu, dara manis beraroma

wangi juga sedang melayang memandu arah tujuan Jin Layon.

Dialah yang disebut-sebut sebagai Dewi Ular. Wajahnya jauh

lebih cahtik dari pada saat ia berada di bumi sebagai Kumala

Dewi.

Salah satu orang yang memperhatikan aktiv itas Dewi Ular

dan Buron adalah Ki Sedah W ingit Tokoh supranatural yang

berusia 80 tahun lebih itu tampaknya memang menepati

janjinya, yaitu ingin membantu Kumaia dalam menyelesaikan


kasus tersebut. Ki Sedah Wingit yang selama ini menyimpan

rasa kagum dan hormatnya kepada Dewi U lar, kala itu melihat

dengan jelas Jin Layon memanggul bangunan tersebut

menggunakan alas kayu Dewandaru. Sedangkan, Kumala

Dewi sebentar-sebentar mengibaskan bambu kuningnya untuk

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menghalau mahluk-mahluk gaib yang bertujuan merintangi

perjalanannya. Dengari bambu kuning itu Kumala dapat

menyingkirkan

mereka

tanpa

harus

melukai

atau

menyakitinya.

Rupanya bangunan itu dibawa mendekati perbatasan

wilayah Kahyangan oleh Dewi Ular. Ketika tiba di perbatasan

itu, Kumala memerintahkan Jin Layon untuk menurunkan

bangunan tersebut dari punggungnya. Bangunan itu

diletakkan di atas tanah berumput halus, bagaikan bentangan

permadani berkualitas tinggi. Tanpa getaran sedikit pun Jin

Layon berhasil meletakkan bangunan itu, lalu mundur

beberapa langkah menunggu perintah berikutnya.

Jauh di belakang mereka, segumpal kabut hitam sedang

menyusul dengan kecepatan gerak yang cukup tinggi. Kabut


hitam itu bergerak seperti mata bor, berputar dan meluncur

maju, seakan ingin melubangi alam dimensi lain. Tetapi

gerakan itu tertahan oleh cahaya putih berkilauan yang

membias lebar hampir menutup seluruh permukaan dimensi

alarn, lain. Dentuman terjadi berkali-kali akibat kabut hitam

berusaha menabrak cahaya putih tersebut lebih dari lima kali.

Kabut hitam itu ternyata adalah kekuatan gaibnya Madam

Ladebra yang dikawal oleh delapan panglima iblis. Rupanya

Madam Ladebra sudah memberi instruksi kepada para

pengawal gaibnya agar menjegal segala usaha yang dilakukan

Dewi Ular di alam tersebut, jika sewaktu-waktu mereka

memang melihat aktiv itas si Dewi Ular. Delapan pengawalnya

yang pernah dibuat lari terbirit-birit oleh Dewi U lar itu terlebih

dulu mendapat bekal kekuatan dari intan biru yang ada di

tangan Madam Ladebra. Tak heran jika lapisan pembendung

gaib milik Ki Sedah Wingit yang berupa cahaya putih itu

hampir saja jebol dihantam berkali-kali oleh kekuatan delapan

pengawal tersebut.

Tapi di luar dugaan Ki Sedah W ingit sendiri ternyata ada

kabut merah yang membentang di belakang cahaya putihnya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kabut merah itu menyebar luas, seakan melapisi cahaya

tersebut, sehingga kekuatan delapan pengawal iblis itu selalu

terpental jika menerjang cahaya putih.

Pertahankan terus kekuatanmu, Sedah Wingit! Akan


kutambah dari belakang dengan menyatukan kabutku dengan

sinarmu.

Terima kasih atas bantuanmu, Damung Suralaya! ucap Ki

Sedah Wingit yang ternyata sangat kenal dengan si pemilik

kabut merah itu, tak lain adalah si Juru Gaib, alias Damung

Suralaya, Dia adalah gurunya para gandaruwo yang sangat

hormat kepada Dewi Ular. Kedua lapisan kekuatan sakti itu

ternyata memang cukup ampuh, karena mampu membuat

kabut hitam dari delapan panglima iblis itu tercerai berai pada

tingkat penyerangan terakhir.

Seandainya Damung Suralaya alias Sang Juru Gaib itu tidak

dipanggil namanya oleh Buron, sewaktu Buron diutus

mengangkat gedung itu, maka Ki Sedah W ingit akan

kewalahan menghadapi delapan pengawalnya

Madam

Ladebra. Besar kemungkinan kekuatan Ki Sedah Wingit akan

hancur pada penyerangan terakhir dari kedelapan pengawal

Madam Ladebra itu.

Untunglah waktu itu Damung Suralaya mendengar suara

gaibnya Jin Laybn, sehingga ia dan Ki Sedah Wingit

bekerjasama membentengi wilayah yang menuju ke

perbatasan

Kahyangan.

Kumala

sendiri
tidak

tahu

keikutsertaan Damung Suralaya. Apalagi saat itu Kumala

segera berhadapan dengan penjaga tapal batas Kahyangan,

yaitu pamannya sendiri: Dewa Ardhitaka, alias Dewa Bencana.

Beliaulah yang menjadi komandan pasukan perbatasan

Kahyangan.

Paman, aku mau ketemu ayah atau ibuku! tegas Kumala

tanpa basa-basi lagi. Justru penuh kepolosan dan keluguan

seperti seorang keponakan yang manja kepada pamannya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mau apa kau menemui ayah atau ibumu. Dewi Ular?

Tentu saja ada keperluan penting, Paman, Nanti juga

Paman akan tahu sendiri keperluanku.

Dewi Ular, ayah dan ibumu sedang beristirahat Tidak bisa

diganggu.

Harus bisa, Paman. Aku butuh bantuan beliau sekarang

juga.

Aku takut mendapat hukuman dari Sang Hyang Maha

Dewa, karena sebagaimana kau ketahui peraturan di sini,

barang siapa mengganggu masa istirahat para dewa, ia akan

dikenakan hukuman.

Biar aku yang dihukum, Paman. Aku bersedia , menerima

hukuman apa pun. Maka, izinkan aku masuk Kahyangan dan

menemui ayah atau ibuku, Paman.


Dewi Ular, kau ini bandel sekali kalau diberitahu. Ngotot!

Aku hanya ingin menanggung risiko sendiri, Paman. Biar

dalam masalah ini Paman tidak kena getahnya. Izinkan aku

masuk Kahyangan, Paman!

Begini saja, Dewi Ular, kata Dewa Ardhitaka setelah

diam sebentar. Kau boleh masuk ke Kahyangan, tapi

ajudanmu dan barang bawaannya tidak boleh ikut masuk,

sambil Dewa Ardhitaka menuding Jin Layon yang berdiri

dengan kedua kaki merentang dan kedua tangan besarnya

bersidekap didada.

Aku harus masuk bersamanya, Paman!

Itu tidak mungkin, Sayangku. Dia adalah jin. Kahyangan

tidak boleh diinjak oleh bangsa jin. Kurasa kau tahu hal itu,

Kumala.

Kalau aku nekat masuk bersama Jin Layon dan barang

bawaan kami itu, Paman mau apa? Mau marah? Mau

menghajar kami?!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dewa Ardhitaka tarik napas dalam-dalam. Kalau bukan

Kumala mungkin sudah diusir dari tadi dengan cara sekasar

apa pun. Tapi mengingat Kumala adalah keponakannya sendiri

yang selalu manja dan sok bandel jika bertemu paman-pamannya, Dewa Ardhitaka pun memaksakan
diri untuk

memaklumi sikap si keponakan itu. Selain merasa maklum,

Dewa Ardhitaka pun ingat bahwa Kumala memiliki kesaktian

cukup tinggi dan pernah menghajar dirinya hingga babak


belur, maka kali ini Dewa Ardhitaka pun berpikir 1000 kali

kalau harus bertarung lagi me lawan keponakannya sendiri,

(Baca serial Dewi U lar dalam episode: PERANG GAIB).

Repot juga kalau begini! gerutu Dewa Ardhitaka yang

tampak, serba salah menghadapi keponakannya itu. Padahal

kala itu prajurit perbatasan yang menjadi anak buahnya sudah

membentuk pagar betis terdiri dari tiga lapis. Mereka siap

tempur semua. Tergantung kapan datangnya komando dari

Dewa Ardhitaka.

Bagaimana, Paman?

Kalau kau masih tetap bersikeras Untuk membawa bangsa

jin masuk Kahyangan, dengan sangat terpaksa Paman akan

menghalangi langkah-kalian, Dewi Ular.

Baiklah kalau begitu! Kumala Dewi merentangkan

tangannya. Dewa Ardhitaka semakin salah tingkah walaupun

tetap penuh waspada. Jin Layon sudah melepas tangannya

yang bersidekap, menjadi bergerak turun perlahan-lahan,

menandakan siap bertempur membantu Kumala Dewi. Tapi

sebelum semuanya menjadi semakin kacau, sebuah suara

terdengar berseru menggema memenuhi alam Kahyangan.

Tunggu!

Semuanya memandang ke arah datangnya suara yang

bernada mencegah terjadinya keributan di tempat itu. Dewa

Ardhitaka

langsung merapatkan kaki dengan


kepala

ditundukkan dan badan sedikit menunduk, pertama memberi

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hormat kepada si pemilik suara itu. Dewi Ular hanya diam

terbengong memandangi si pemilik suara tadi, sementara itu

Jin Layon segera berlutut dengan satu kakinya dan kepala

ditundukkan rendah-rendah, penuh hormat. Agaknya Jin

Layon sudah mengenali siapa pemilik suara tadi, sedangkan

Kumala Dewi masih merasa asing. Hal itu mungkin

dikarenakan Dewi Ular sejak kecil sudah dibuang ke bumi,

sehingga belum pernah jumpa dengan dewa yang satu ini,

yaitu yang memiliki suara menggema tadi.

Apa yang kau ributkan di sini, Ardhitaka? suaranya

kembali menggema ke mana-mana. Kumala memandang

dengan kepala mendongak, karena dewa yang satu ini

berperawakan tinggi, besar, sekitar 6 meter tingginya-.

Hampir sama dengan tingginya Jin Layon. Rambutnya

berwarna ungu berkilauan meriap-riap sepanjang 3 meter.

Kumisnya juga berwarna ungu, sama dengan jenggotnya yang

panjangnya hampir 2 meter dan alisnya yang lebat itu. la

mengenakan jubah ungu berbintik-bintik emas. Kedua kakinya

berdiri di atas peti mati emas yang panjangnya sekitar 10

meter dan lebarnya sekitar 6 meter. Peti mati itu dikelilingi

kabut warna ungu yang menyebarkan aroma sejenis hio. Peti

mati emas itu me layang di udara setinggi satu meter di atas


permukaan tanah berumput halus itu.

Keponakan kami, si Dewi Ular, memaksa ingin masuk

Kahyangan bersama-sama jin pengikutnya dan barang

bawaannya, Paman Pralaya.

Kumala membatin, Oob jadi ini yang di sebut-sebut

ibuku waktu menceritakan silsilah leluhurku. Dewa Pralaya,

alias Dewa Kematian. Hmmm, kalau begitu aku haras memberi

hormat pada beliau, sebab beliau adalah, adik dari kakekku

sendiri: Dewa Murkajagat.

Maka, gadis cantik berjubah hijau bergambar naga emas itu

segera berlutut dan menundukkan kepala. Dewa Pralaya

tersenyum tipis sambil masih menimang-nimang kipas

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pusakanya yang berwarna ungu dengan serat berbulu indah

itu.

Eyang, saya menghaturkan sembah bakti penuh hormat

walaupun terlambat habis, saya tidak tahu kalau Eyang adalah

Dewa Pralaya.

Tertawa juga sang dewa tinggi besar itu melihat kepolosan

gadis yang masih tergolong cucunya sendiri itu.

Berdirilah, Cucuku yang manis. Sembah baktimu sudah

kuterima, keterlambatanmu juga sudah kumaklumi, Cah

Ayu.

Terima kasih, Eyang. Kumala Dewi pun berdiri, kepalanya

masih mendongak, karena ketinggiannya tak seimbang.


Ada masalah apa, Cah Ayu? Mengapa kamu mau bikin

ribut lagi di perbatasan Kahyangan ini, hm?

Eyang, di dalam gedung yang kami bawa in; ada sejumlah

manusia tak berdosa menjadi korban kesaktian batu intan

biru, yang.

Hmm, ya, ya aku tahu sekarang, potong Dewa Pralaya.

Aku sudah melihatnya sendiri dari sini, Cah Ayu. Mereka mati

hangus, menjadi patung arang, bukan?

Betul, Eyang. Tapi mereka tidak bersalah. Mereka menjadi

korban perselisihanku dengan Madam Ladebra yang kini telah

memiliki pusaka batu intan birunya paman Dewa Wanandra

itu, Eyang. Saya bertanggung jawab mengembalikan

kehidupan mereka seperti semula. Jika tidak begitu, maka

apalah artinya saya hidup di bumi dan diakui sebagai putri

dewa Saya lebih baik tidak usah punya leluhur dewa kalau

tidak bisa mengembalikan kehidupan mereka,Eyang.

Cah Ayu jangan murung wajahmu, jangan duka hatimu.

Aku sangat mengerti perasaanmu. Kamu keturunan dewa. Tak

boleh kalah dengan para pecundang iblis.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jadi, bagaimana dong, Eyang?

Biar kutangani masalahmu. Cah Ayu. Tak perlu kau bikin

gaduh ayah ibumu .yang sedang beristirahat di peraduan

asmaranya.

Dewa Pralaya segera mengibaskan kipasnya. Wuuut!


Kibasan itu menyebarkan cahaya ungu berbintik-bintik seperti

bintang kecil. Cahaya ungu itu segera mengurung bangunan

berlantai sembilan yang di depannya menyerupai miniatur,

sebab ketika pertama kali suara Dewa Pralaya terdengar

bangunan itu menyusut sendiri. Sedikit dem i sedikit menyusut

terus selama suara Dewa Pralaya terdengar menggema di

antara mereka.

Kini bangunan itu terbungkus cahaya ungu berbintik-bintik.

Indah sekali kelihatannya, namun besar sekali kesaktian di

dalamnya. Cahaya itu berpendar-pendar terus, tak padam-padam.

Cah, Ayu, kata Dewa Pralaya. Bawa pulang bangunan

itu. Tempatkan kembali pada tempatnya semula, sebelum

mereka yang ada di dalamnya menjadi buta lantaran melihat

keadaan-di s ini.

Layon, bawa pulang mereka dan kembalikan secepatnya di

tempat semula! perintah Dewi Ular, tegas namun tak

terkesan galak. Jin Layon pun segera mohon pamit, dan pergi

lebih dulu dengan memanggul bangunan itu yang makin lama

makin membesar kembali.

Kumala masih ingin menggunakan kesempatan atas

pertemuan dengan tokoh yang mengendalikan kematian

semua mahluk itu. la menanyakan tentang rahasia

melumpuhkan pusaka intan biru yang diduga akan dijadikan

senjata pamungkas bagi Madam Ladebra dalam misi balas

dendamnya itu, Tapi sang Dewa Kematian justru tertawa


dalam gumam, menyerupai puluhan guntur menyebar ke

berbagai arah.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Cah Ayu, kusarankan jangan mencampuri urusan keluarga

Dimas Wanandra. Biarkan putrinya sendiri yang berusaha

merebut batu Intan pusaka itu. Hindari dulu perempuan yang

mendendam padamu itu. Setelah batu intan biru berhasil

direbut Dewi Angora, barulah kau selesa ikan urusanmu

dengan perempuan tersebut Terlalu naif kalau kau

mencampuri urusan keluarga Dimas Wanandra, Cah Ayu.

Pada dasarnya Dewa Pralaya keberatan memberitahu

rahasia mengalahkan intan biru. Agaknya usaha Kumala untuk

membujuk atau mendesak juga akan sia-sia. Ia putuskan

untuk segera menyusul Jin Layon setelah menghaturkan

sembah dan berterima kasih kepada adik dari kakeknya, juga

kepada sang paman penjaga perbatasan. Kumala perlu ?

mengawal perjalanan Jin Layon, sebab jika Jin Layon

mengalami hambatan atau tersesat salah arah, dan cahaya

ungu yang membungkus bangunan itu telah padam, maka

orang-orang di dalamnya akan hidup kembali dan mereka

akan buta kalau sampai menyadari keberadaan mereka.

Setidaknya para korban akan hidup kembali dalam keadaan

gila jika sampai mengetahui diri mereka sedang melayang

menembus alam dimensi lain di punggung jin berukuran besar

yang menyeramkan itu.


Ke mana dia? Masa sebegini cepatnya aku menyusul tapi

Buron belum kelihatan batang hidungnya?!, pikir Kumala

mulai cemas. Mestinya sejak tadi sudah tersusul olehku jika ia

melewati jalur ini!

Maka mulailah Kumala Dewi diliputi kecemasan dan

kebingungan.

(Oo-dwkz-234-oO)

Kasus hilangnya bangunan berlantai sembilan, dan para

korban yang menjadi patung arang itu kini sudah termuat di

beberapa surat kabar. Bahkan hampir 90% penduduk Jakarta

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah mengetahui kasus aneh itu, dan kini sedang ramai

menjadi bahan pembicaraan dari mulut ke mulut. Para ahli

metafisika, beberapa paranormal, dan orang-orang pintar di

bidang supranatural mulai berkumpul di sekitar tempat

hilangnya gedung tersebut.

Entah siapa yang mengkoordinir mereka, yang jelas

berbagai telaan dan teropong gaib telah mereka lakukan. Lalu,

keluarlah berbagai macam pendapat dari masing-masing

paranormal Itu. Sebagian ada yang sama, sebagian lagi

berbeda pendapat. Alhasil kesimpulan yang terkumpul dari

pendapat paranormal itu justru membingungkan masyarakat

awam.

Seharian itu matahari bagaikan takut menampakkan

kesaktiannya. Kabut hitam yang sering disebut-sebut sebagai


mendung penampung hujan itu sejak pagi hingga slang

menutupi permukaan matahari. Suasana menjadi sangat

misterius, seakan kota Jakarta terselimuti oleh cuaca yang

mengandung hawa magis. Mereka tak tahu bahwa gedung itu

sedang dibawa ke perbatasan Kahyangan, dan perjalanannya

memakan waktu hampir sehari semalam.

Menjelang petang tiba, hujan gerimis turun rintik-rintik,

membuat beberapa orang yang berkumpul di lokasi kejadian

segera menyingkir. Ada yang meneduh di tempat tak jauh dari

lokasi kejadian, ada pula yang langsung pulang ke rumah atau

ke kantornya bagi para wartawan yang sedang mengejar

berita untuk medianya. Sersan Burhan dan anak buahnya

masih mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian, sebab

Pramuda yang telah menyadari kemisteriusan itu ada

kaitannya dengan hilangnya Kumala dan Buron, berkali-kali

meyakinkan para petugas keamanan, bahwa gedung itu pasti

akan muncul kembali.

Ternyata pernyataan Pramuda itu memang benar. Tak

seorang pun,yang melihatnya, ketika di awal petang guntur

menggelegar berkali-kali, cahaya ungu tampak berkelebat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dalam sekilas. Bumi menjadi terguncang seperti dilanda

gempa kecil.Mereka dikejutkan oleh getaran bumi. Mereka

dibuat beralih perhatian ke bangunan sekeliling lokasi. Dan

ketika mereka menatap kembali ke tempat hilangnya


bangunan tersebut, merekapun tersentak kaget dan saling

berseru menuding ke arah yang sama.

Hei, lihat gedung itu sudah kembali!

Itu dia gedung yang hilang!

Lho, kok sudah ada di situ, ya?!

Waaah para korban sudah dikembalikan bersama

gedungnya!

Sejak kapan gedung itu muncul, ya?

Mungkin waktu terjadi gempa sekejap tadi!

Petugas keamanan membentuk pagar betis sangat ketat.

Tidak seorang pun diizinkan memasuki gedung itu. Bahkan

menginjakkan kaki ke halamannya pun dilarang keras. Sersan

Burhan sendiri belum berani mendekati gedung itu. Ia

mencoba menghubungi telepon rumahnya Kumala untuk

mengetahui perkembangan di sana dan menanyakan izin

masuk ke gedung tersebut.

Tapi sebelum hubungan telepon tersambung, suasana

menjadi semakin heboh, karena lampu-lampu di lantai tujuh,

delapan dan sembilan menyala dengan sendirinya. Semula

mereka merasa aneh karena menyangka lampu menyala

sendiri. Tapi setelah mereka melihat bayang-bayang manusia

bergerak hilir mudik di ketiga lantai itu, mereka menjadi yakin

bahwa lampu-lampu itu sengaja dinyalakan oleh beberapa

orang yang ada di ketiga lantai tersebut.

Tapi di sana kan nggak ada orang?!


Benar. Yang ada cuma para korban.

Lalu, siapa yang bergerak hilir mudik itu?!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Gempar. Sekalipun gerimis turun rintik-rintik, tapi hampir

semua orang ingin mendekati gedung itu. Suara histeris

terdengar di sana-sini, karena mereka melihat para korban

yang semula sudah menjadi patung arang itu kini

berhamburan keluar dari lobby bangunan bertingkat sembilan

itu.

Ternyata para korban telah hidup kembali, utuh seperti

sediakala. Tanpa luka dan tanpa gangguan jiwa sedikit pun.

Mereka hanya merasa terheran-heran, mengapa sampai

malam tiba mereka masih berada di kantor. Bertambah heran

lagi sete lah mereka melihat banyak orang berkerumun di luar

bataS pagar perkantoran tersebut.

Hallo, Kumala? Ini Kumala Dewi, ya?! seru Sersan

Burhan ketika hubungan teleponnya tersambung, dan seorang

gadis menerimanya dengan suara khas, lembut serta penuh

persahabatan.

Ada apa, Bang Sersan?!

Semua korban hidup lagi. Bagaimana ini?!

Bebaskan mereka, biar bertemu sanak keluarganya.

Mereka memang telah bebas dari pengaruh maut kekuatan

gaib.

Maka, saling berpelukanlah mereka dengan keluarga


masing-masing yang sejak kemarin berdebar-debar menunggu

nasib mereka sebenarnya. Kumala Dewi sendiri tersenyum

lega ketika mendapat kabar para korban telah hidup kembali.

Hampir saja usahanya itu gagal, karena Buron sempat dibuat

tersesat oleh kekuatan delapan pengawalnya Madam Ladebra.

Untung saja kesaktian Ki Sedah Wingit dan si Jura Gaib tetap

mengawasinya, sehingga ketika Kumala Dewi kebingungan

mencari Jin Layon, kedua sahabat itu telah menarik kembali

arah perjalanan pulang Jin Layon. Lalu,Kumala pun

mendampingi asistennya itu, dan kedelapan pengawal iblis tak

ada yang berani mendekat lagi.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Namun keberhasilan Kumala itu hanya merupakan separuh

dari kemenangannya. Madam Ladebra yang mendengar kabar

hidupnya para korban segera menyusun rencana untuk

melakukan kekacauan yang kedua dan mungkin yang ketiga,

empat hingga seterusnya, la ingin mempermalukan Kumala

sebelum akhirnya nanti akan berhadapan dengan gadis cantik

itu. Kumala sendiri sempat agak canggung menentukan

sikapnya. Haruskah ia menghindari Madam Ladebra selama

perempuan itu masih memegang intan biru? Atau, tetap

menghadapinya dengan terlebih dulu menemui Dewi Angora

untuk mengetahui rahasia melumpuhkan intan biru. Tapi

apakah sampai saat itu Dewi Angora telah mendapatkan

petunjuk gaib semedi nistanya?


(Oo-dwkz-234-oO)
6
RIBUAN orang memadati lapangan sepak bola Senayan.

Sore itu dilangsungkan sebuah final antar kesebelasan, yang

masing-masing kesebelasan memiliki penggemar fanatik. Para

bonek pun berdatangan dari luar kota hanya ingin

menyaksikan duel paling seru antara dua kesebelasan yang

dari dulu selalu menimbulkan keributan jika mereka betanding

di lapangan. Entah berapa puluh ribu manusia yang memenuhi

Senayan, sampai-sampai tempat tersebut tak mampu

menampung semua penonton yang membanjirinya.

Petugas keamanan dan panitianya kewalahan menghadapi

serbuan para bonek yang mendesak masuk disetiap pintu

utama. Mereka yang sudah berhasil mendapat tempat di

tribun mulai berteriak-teriakTnemberi semangat para pemain

idola mereka yang sudah bersiap-siap di tengah lapangan.

Tapi ada salah satu penonton yang tidak ikut berteriak-teriak

seperti mereka. Penonton yang dari tadi diam saja dengan

senyum tipis itu adalah seorang wanita berambut panjang.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Wanita itu tak lain adalah Madam Ladebra, yang dengan

kekuatan gaibnya mampu menerobos masuk melalui pintu

utama, dan tahu-tahu sudah ada di deretan bangku teratas

dari sebuah tribun.

Kali ini aku punya kesempatan unjuk gigi di mata dunia!

gumamnya dalam hati. Ribuan manusia yang memenuhi


tempat ini akan kujadikan arang semua, dan Kumala Dewi

tidak akan mampu menyelamatkan mereka dalam jumlah

sebanyak ini. Hmmm, sebaiknya kukerjakan nanti saja,

menjelang setengah permainan. Supaya yang berada di sini

semakin

padat,

dan

kematian

mereka

akan

lebih

mengguncangkan dunia!

Madam Ladebra benar-benar ingin bikin sensasi gila-gilaan.

Dengan intan biru yang disembunyikan di dalam tas kecilnya

itu ia akan membunuh semua orang yang ada di sekeliling

Senayan. Tentu saja hal itu akan membuat Kumala nantinya

kewalahan menghadapi kematian sekian banyak orang. Tak

mungkin rasanya jika Kumala harus mencabut Senayan dan

membawanya ke perbatasan wilayah Kahyangan, seperti yang

dilakukan atas gedung bertingkat sembilan itu.

Tapi ketika pertandingan sudah berlangsung seperempat

permainan, tiba-tiba Madam Ladebra berubah pikiran.

Pandangan matanya mulai sering tertuju kepada seorang

pemuda berambut ikal, bercambang tipis, dan bertubuh

macho. Pemuda itu bersorak-sorai kegirangan ketika


kesebelasan idolanya melakukan penyerangan ke gawang

lawan la tak tahu, atau pura-pura tak tahu, bahwa dirinya

sedang diperhatikan oleh sepasang mata galak berkesan

mesum. Pemuda itu berdiri di depan Madam Ladebra, sedikit

ke arah kanan.

Gol pertama membuat Senayan bergemuruh. Penonton di

tribun saling berdesakan. Madam Ladebra sempat terdorong

ke depan. Entah bagaimana, tahu-tahu Madam Ladebra sudah

berada bersebelahan dengan pemuda macho bercambang tipis

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

itu. Si pemuda masih diliputi perasaan girang, sehingga

celotehnya berhamburan menyanjung-nyanjung pemain yang

berhasil memasukkan bola kegawang lawan tadi.

Ajaib! Benar-benar ajaib Masa dengan melambung begitu

dia masih sempat menyundul bola dengan arah yang tepat.

Gila kan itu?! Tapi tapi memang cuma dia pemain yang

profesional dari dulu. Betul nggak, Tante?

Profesional dan proporsional, menurutku.

Ya, ya maksud saya juga begitu. Saya paling kagum

sama pemain yang satu itu. Kagum sekali deh.

Sayang-sekali kalau dia harus keluar lapangan , dan

digantikan dengan yang lain.

Ah, saya rasa. itu nggak akan terjadi, Tante. Masa pemain

sehebat dia mau digantikan sama pemain yang belum tentu

memiliki potensi yang sama?


Lihat aja nanti. Pasti dia digantikan sama pemain

cadangan.

Ha, ha, ha, ha itu nggak mungkin deh. Berani taruhan

apa, hayo?! pemuda itu tertawa-tawa sambil menantang

serius.

Kalau dia diganti pemain cadangan, kau sanggup

memberiku hadiah?!

Boleh. Tapi kalau sampai permainan terakhir dia nggak

diganti, Tante yang kasih hadiah pada saya? Okey?

Okey! T api apa hadiah yang akan kau berikan padaku

seandainya taruhanku menang?

Terserah. Tante boleh pilih, mau hadiah apa? Saya sih siap

saja memberikannya. Asal jangan mahal-mahal.

Madam Ladebra tertawa kecil sambil manggut-manggut.

Pemuda itu berteriak-teriak lagi memberi semangat pemain

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

andalannya yang sedang menggiring bola menembus

pertahanan lawan. Semakin banyak pemain itu menghindari

rintangan, semakin seru sorak dari para sporternya. Tapi tiba-tiba lawan bermain curang. Pemain yang
tadi memasukkan gol

terjungkal. Cedera berat. Akhirnya pemain itu diusung keluar

lapangan. Beberapa saat masuk kembali, tapi segera

digantikan oleh pemain cadangan atas pertimbangan

kesehatan.

Yaaahhh! pemuda itu,mengeluh kecewa, tapi Madam

Ladebra tersenyum-senyum ceria.


Aku berhak mendapatkan hadiah darimu, bukan?

Yah, apa boleh buat deh. tapi nanti, ya kalau

pertandingan sudah selesai?

Kita pulang bersama, maksudmu?

Boleh. Kebetulan saya bawa mobil sendiri. Tapi saya

parkirkan di gedung seberang sana. Biar nggak jadi sasaran

bonek-bonek yang kemungkinan bisa mengamuk seusai

pertandingan ini. Tante bawa mobil?

Madam Ladebra menggeleng. Pemuda itu tampaknya

memang sportif. Dia ingin menepati janjinya. Bahkan ia lebih

dulu memperkenalkan namanya: Sambo. Perempuan tinggi

bertubuh sekal yang masih memiliki kecantikan sensual itu

menyebutkan nama panggilan secara lengkap, sehingga untuk

selanjutnya

Sambo

memanggilnya:

Madam.

Bukan

menggunakan kata Tante lagi.

Penampilan Sambo yang cenderung membakar gairah

kaum wanita itu membuat Madam Ladebra semakin jauh dari

niat semula. Intan biru tak jadi digunakan untuk membunuh

sekian ribu orang di stadion Senayan, karena perhatian

Madam Ladebra selalu tertuju pada Sambo. Apalagi di sela-sela sorak ceria Sambo selalu terisi oleh
canda dan obrolan

ringan tentang dunia ranjang, hati Madam bertambah girang.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Batinnya makin menuntut kemesraan, karena hasratnya

meletup-letup tiada henti.

Pertandingan sepak bola itu diakhiri dengan keributan antar

sporter. Suasana menjadi kacau balau. Sebenarnya keadaan

seperti itu sangat menguntungkan bagi Madam jika ia masih

berhasrat untuk membunuh sekian banyak orang di stadion

Senayan. Tapi karena batin selalu mendesak birahi, maka

keinginan Madam untuk segera mendapatkan kehangatan

asmara

Sambo

semakin

membuatnya

tak

berminat

mengeluarkan batu intan biru. Minatnya yang paling kuat

ketika itu adalah membawa keluar Sambo dari keributan

masal. Dengan menggunakan kekuatan gaibnya, ia berhasil

memindahkan Sambo ke tempat yang aman dan tidak

dipenuhi oleh tawuran para bonek itu.

Di mana mobilmu, Sam?

Itu di tempat parkir gedung itu! Kita menuju ke sana

saja. Madam.

Lewat arah timur, biar tidak kepergok lempar-lemparan

batu!
Sambo menuruti saran itu. T ernyata mereka memang bisa.

selamat sampai ke tempat mobil Sambo diparkirkan. Mereka

juga berhasil lolos dari kawasan Senayan dengan aman.

Feroza biru yang dikemudikan Sambo meluncur lurus

meninggalkan jembatan Semanggi. Mengarah ke daerah

utara. Sambo baru sadar akan ketidak tahuannya tentang

tujuan mobil yang distirnya itu.

Wah, kok ke arah s ini s ih? Mau ke mana kita ini? Mestinya

kita ke arah Kebayoran Baru, Madam. Sebab

Sudahlah, jalan terus dulu. Nanti bisa kita rundingkan

setelah kita singgah sebentar di Coffee Shop Malaga.

Coffee Shop Malaga? Yang ada di lobby Serena Hotel itu?

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Benar. Kita minum kopi dulu dong, sebelum kau penuhi

permintaanku sebagai hadiah yang harus kuterima darimu

tadi.

Sambo tertawa lepas. Tetap ceria dan bersemangat.

Mereka pun segera parkir Serena Hotel yang terdiri dari 17

tingkat itu. Madam Ladebra sengaja memilih tempat minum

kopi di situ, karena ia mempunyai tujuan lain. Tujuan itu

tersirat dari percakapan mereka selama menikmati kentalnya

kopi hangat yang beraroma, wangi. Sambo lebih banyak

tersenyum-senyum malu jika arah pembicaraan Madam

Ladebra menyinggung-nyinggung masalah kejantanannya.

Pria yang jantan tidak pernah merasa minder berhadapan


dengan perempuan segala usia. Biasanya pria yang jantan

cepat memahami keinginan wanita yang tersembunyi dari

tatapan matanya. Bukankah begitu, Sam?

Saya bukan pria yang jantan. Jadi saya nggak tahu,

Madam.

Omong kosong kalau kau bukan pria yang jantan. Kau

belum membuktikannya. Mana mungkin aku mau percaya

begitu saja?

Apakah perlu bukti?

Tentu dong. Aku meminta hadiahku. Dan hadiah itu adalah

bukti atas kebenaran pengakuanmu tadi: jantan dan bukan

jantan. Kurasa kali ini aku akan menang lagi jika bertaruh

denganmu, Sam.

Ah, Madam bisa aja, Sambo tertawa malu-malu.

Mungkin karena usianya masih sekitar 27 tahun, sehingga ia

merasa malu dan minder berhadapan dengan tantangan

mesra perempuan seusia Madam Ladebra. Karena perempuan

seperti Madam Ladebra dianggapnya sebagai perempuan yang

sudah sangat matang; sangat berpengalaman di dunia

keromantisan, serta mampu-mengenali kemampuan seorang

lelaki dalam bercinta.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Itulah sebabnya Sambo sejak tadi sengaja banyak

membuang pandangan matanya, sebab Madam Ladebra

sering menatap dengan mata agak sayu. Seakan sengaja


menggoda dan menantang keberanian Sambo untuk

memamerkan kehebatannya di atas ranjang Semakin sering

beradu pandang semakin berdebar-debar hati Sambo,

sehingga gairah bercintanya bergetar kuat. Terguncang-guncang oleh satu keinginan yang malu
diucapkan secara

blak-blakan. Tapi agaknya Madam Ladebra memancingnya

terus tiada henti, sehingga pada akhirnya Sambo merasa tak

perlu menghindar lagi.

Bagaimana kalau kita check-in saja di salah satu kamar

hotel ini, Sambo? Biarlah aku yang menghubungi resepsionis

untuk booking satu kamar. Okey?

Kalau memang itu hadiah yang Madam minta dari saya,

yaah terserah saja. Saya sih okey-okey saja, Madam.

Madam Ladebra ternyata benar-benar sudah dibakar habis-habisan oleh gairahnya sendiri. Maka
ketika Sambo dibawanya

masuk ke kamar yang telah dibookingnya, pintu kamar

langsung dikunci. Sambo baru saja duduk di sofa, tahu-tahu

sudah didekati dan langsung dicium pipinya.

Madam? Sambo tersentak kaget. Tapi perempuan itu

tak mau peduli dengan keterkejutan Sambo. la bahkan duduk

di pangkuan Sambo, merangkulkan kedua tangannya di leher

pemuda itu. memandanginya penuh nafsu bercinta.

Kau sangat menggairahkan, Sam. Aku tak tahan lebih

lama duduk di sampingmu tanpa harus menyentuhmu. Ooh,

Saam.

Pemuda itu segera diciumnya. Si pemuda berusaha


menghindar karena merasa belum siap Tapi justru bibirnya

tertangkap bibir Madam, dan dilumatnya bibir itu tanpa ampun

lagi. Sambo terpaksa menyambutnya dengan pagutan-pagutan kecil. Justru pagutan itu menambah,
ganas lumatan

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

bibir Madam Ladebra. Bahkan tangan Sambo dituntunnya agar

menyusup di belahan dadanya. Tangan itu menemukan

gumpalan hangat yang segera dipermainkan bersama

kelincahan bibir menerima lumatan lidah Madam Ladebra.

Desir-desir kenikmatan menjalar ke sekujur tubuh Madam

Ladebra. Keindahan pagutan Sambo itu membuat Madam

semakin menuntut tindakan lebih atraktif lagi. Tubuhnya yang

sekal, agak gemuk dan tinggi itu kini dibaringkan di ranjang.

Madam Ladebra menarik tangan Sambo agar menyentuh

tempat yang lebih peka oleh keindahan itu. Tangan tersebut

mengerti kemauan Madam Ladebra, sehingga dengan

leluasanya menari-nari selama bibir mereka saling melumat,

saling memagut, dan lidah saling memilin. Kecupan Sambo

lama-lama turun ke bawah.

Akhirnya perempuan itu tak sanggup menunda pelayaran

terlalu lama. Ia sendiri yang mengawali pelayaran itu. Menjadi

nahkoda yang lincah, tangguh dan penuh luapan emosi

bercinta. Sambo pun menunjukkan kehebatannya, sehingga

Madam Ladebra benar-benar tampak sangat bahagia

menghadapi ketangguhan pemuda macho itu. Puncak

keindahan yang didapatnya ternyata luar biasa dahsyatnya,


sampai-sampai Madam Ladebra masih mendesah-desah

sendiri, meskipun Sambo telah menambatkan perahu cintanya.

Pemuda itu buru-buru berpakaian ala kadarnya. Tidak perlu

terlalu rapi seperu semula Ada sesuatu yang membuatnya

tergesa-gesa. la berharap Madam Ladebra masih menikmati

sisa kenikmatan hingga terkulai lemas atau jatuh pingsan

kehabisan tenaga. Karena biasanya wanita yang bercinta

dengannya, selalu jatuh pingsan setelah berkali-kali mencapai

puncak kemesraan sekalipun sudah ditinggal pergi olehnya.

Tapi agaknya kali ini perempuan yang dihadapi bukan

perempuan sembarangan.

Madam Ladebra ternyata berhasil mengunci kemesraannya

sendiri, la sudah bisa bangkit lagi walau dengan napas

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

terengah-engah, sedangkan Sambo belum selesai berpakaian.

Perempuan itu menatap Sambo dengan penuh kecurigaan,

sementara tas kecilnya yang berisi intan biru sudah diraihnya

sejak tadi Sambo jadi salah tingkah, senyumnya pun lebih

pantas dikatakan sebagai cengar-cengir tak berujung pangkal.

Mata Sambo memang sebentar-sebentar melirik tas kecil itu.

la tampak menyembunyikan kekecewaan di balik cengar-cengirnya, karena tas kecil ada di tangan
Madam Ladebra

yang masih seperti bayi baru lahir itu.

Siapa kau sebenarnya?! tanya Madam Ladebra dalam

kebimbangan.

Maksud Madam bagaimana? Apa Madam belum tahu kalau


saya adalah Sambo, yang tadi sama-sama menyaksikan

pertandingan bola?

Ya, aku tahu hal itu. Tapi kau memiliki kemesraan yang

luar

biasa.

Keistimewaan

asmaramu

tadi

sepertinya

mengundang kesaktian yang berasal dari aji Galih Cumbu.

Sambo tertawa lepas. Saya malah baru dengar nama aji

Galih Cumbu itu. Ajian macam apa itu, Madam?

Konon, aji Galih Cumbu dapat membuat lawan kencannya

selalu merasa masih bercumbu walau sudah ditinggal pergi

pasangannya. Dan, ia akan mencapai puncak kemesraan

berkali-kali tiada pernah berhenti sebelum si perempuan jatuh

pingsan. Sekarang yang kurasakan memang begitu, Sambo.

Untung saja aku punya aji Redam Rasa, sehingga puncak

kemesraanku dapat kuhentikan saat ini. Kalau saja aji Redam

Rasaku tidak kugunakan, maka sampai sekarang aku masih

mengejang-ngejang akibat mengalam i puncak kenikmatan

terus menerus.

Ha, ha, ha, ha. itu omong kosong. Madam. Aku nggak

percaya dengan hal-hal tahayul kayak gitu, sambil pemuda

itu mendekat. Duduk di ranjang, mencium pipi Madam


Ladebra, seakan memberikan keromantisan yang masih tersisa

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

padanya Madam Ladebra membiarkan dicium Sambo, tapi

tangan yang memegangi tas kecil itu ditarik agar menjauh dari

Sambo. Sikap itu membuat Sambo jadi curiga.

Kenapa begitu, Madam? Memangnya Madam pikir saya

mau merampas tas milik Madam itu?

Aku perlu waspada, karena isi tas ini jauh lebih berharga

daripada seluruh isi dunia.

O, ya?! Sambo terperangah. Memangnya isi tas itu

apa?

Kau tak perlu tahu, Sambo.

Sebagai hadiah kebahagiaan yang sudah kuberikan pada

Madam, apakah aku tak pantas mengeta hui isinya tas itu?

Ternyata Madam bukan wanita yang bijaksana, seperti

dugaanku semula

Hmm, eehh !! tapi.

Ayolah, Madam kasih tahu aku dong, apa isi tas itu

sampai dikatakan lebih berharga dari seluruh isi dunia ini.

Sekadar ingin tahu saja, masa nggak boleh sih? sambil

perempuan itu masih diciumi sekeliling wajahnya yang kiri

sampai ke sekitar leher. Bujukan demi bujukan akhirnya

Madam Ladebra bermaksud tak ingin membuat si cambang

tipis yang perkasa itu kecewa dan tak mau diajaknya

bercumbu lagi.
Tapi kau harus berjanji padaku, tetap akan sudi melayani

kemesraanku kalau sudah kuberitahu isi tas ini? Janji, ya?!

Okey, saya berjanji deh. Kapan saja Madam inginkan

kehangatanku, saat itu juga aku akan memberikannya. Asal

aku lagi nggak capek.

Madam Ladebra membuka tas kulit berakuran kecil, bertali

panjang, dan berwarna coklat muda. Sambo menunggu

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Madam Ladebra mengeluarkan isi tas itu dengan tangannya

masih mencumbu tubuh Madam Ladebra.

Ini namanya intan biru, kata Madam Ladebra sewaktu

permata pusaka itu dikeluarkan dari dalam tas kecil. Sambo

terbelalak kagum dan menyeringai kegirangan.

Wow?! Indah sekali permata itu?! Sambo. berbinar-binar.

Bukan hanya indah. Tapi juga ampuh Bisa menjadi senjata

untuk membunuh ribuan orang dalam sekejap.

O, ya?! Hebat sekali kalau begitu?!

Tentu saja hebat Semua yang dimiliki Madam Ladebra

selalu yang terhebat di dunia, kata perempuan itu

membanggakan diri. Tangannya yang memegangi benda biru

berkilauan mirip kuncup mawar itu tetap dijauhkan dari

jangkauan Sambo: Sementara itu mata Sambo masih

memandang dengan berbinar-binar, seakan tak pernah habis

rasa kagumnya.

Di mana belinya, Madam?


Beli? Ooh, pusaka kayak begini kok beli. Mana ada yang

jual. ,

Lalu, bagaimana Madam bisa mendapatkannya?

Tak sengaja. Beberapa waktu yang lalu aku dijahati oleh

gadis setan yang bernama Kumala Dewi. Lalu, aku bertapa di

sebuah pulau, dekat Gunung Krakatau. Maksudku ingin

mendapat kekuatan gaib untuk menghancurkan gadis setan

itu. Tapi ternyata pulau itu justru hampir saja tenggelam

karena kejatuhan sesuatu. Setelah kucari-cari benda yang

jatuh itu ternyata intan biru ini. Aku sempat berkelahi

melawan roh penunggu pulau itu. Beruntung aku menang dan

berhasil membawa pulang benda tersebut. Lalu dalam bisikan

gaib yang kuterima sepanjang membawa pulang benda ini,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

aku mendapat petunjuk tentang cara menggunakan benda ini

dan beberapa khasiatnya. Ternyata dahsyat sekali.

Kalau begitu Madam benar-benar orang yang hebat.

Bukan hanya hebat di ranjang tapi juga hebat di luar ranjang,

he, he, he.

Kau selalu pandai menyanjungku, Sambo. Hii, hii, hii.

Madam memberikan ciuman di bibir Sambo ketika tangan

Sambo merayap ke pangkuannya. Tapi tiba-tiba tangan

Sambo yang satunya menyambar benda yang ada di tangan

Madam Ladebra. Wuuut!

Hahh?! Sambo?!
Belum habis rasa kaget Madam Ladebra lantaran intan

birunya telah disambar Sambo, tahu-tahu ia harus terbelalak

lebih kaget lagi, karena saat itu juga Sambo langsung

terpental keras. Intan biru jatuh di ranjang, disambar oleh

Madam Ladebra kembali. Sementara itu Sambo yang terpental

sampai melayang membentur pintu kamar mandi segera jatuh

terhempas tanpa ampun lagi.

Pada waktu itulah sosok pemuda tampan bercambang tipis

berubah wujudnya menjadi mahluk tinggi besar berkulit hitam

dan hanya mengenakan cawat dengan bau badan sangat tak

sedap. Mahluk itu tak lain adalah sosok Jin Layon yang

penyamarannya pudar seketika begitu ia menyentuh pusaka

intan biru.

Bangsat! Ternyata kau adalah bangsa jin yang mau

memiliki pusaka ini juga, ya? Hmmrrrh!! Madam Ladebra

melompat turun dari ranjang. Sebelum ia menggunakan intan

biru untuk membunuh Jin Layon, sang asisten Kumala Dewi

itu sudah berubah bentuk menjadi seberkas sinar kuning.

Claaap. Sinar kuning itu melesat, menembus dinding.

Melarikan diri tanpa basa-basi lagi.

Brengsek! hanya itu suara yang tertinggal di dalam kamar

mandi saat kepergian sinar kuning tadi.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Buron ternyata mendapat tugas untuk mencoba mencuri

intan biru dari tangan Madam Ladebra. Tentu saja sebelumnya


Kumala telah membekalinya sesuatu, yakni lapisan kelambu

cakra, supaya kekuatan gaib yang ada dalam diri Jin Layon

tidak bisa terdeteksi oleh teropong mistiknya orang pintar

mana pun. Karenanya, Madam Ladebra tak sempat

mengetahui gelombang energi gaib yang sebenarnya ada

dalam diri pemuda samaran Buron tadi. Tapi Madam Ladebra

sempat curiga dengan kedahsyatan cumbuan Buron, sebab

memang hanya Buronlah yang memiliki aji Galih Cumbu

pemberian pamannya: Jin Gantranoya, (Baca serial Dewi Ular

dalam episode: PEMBURU DUKUN SANTET).

Namun agaknya Buron sendiri tidak menduga bahwa

pusaka batu intan biru itu mempunyai pantangan, yaitu tidak

bisa dipegang oleh bangsa jin. Bangsa siluman masih

memungkinkan untuk memegang batu itu, tapi bangsa jin

tidak bisa memegangnya. Dengan sedikit sentuhan saja, jin

mana pun akan terlempar jauh-jauh dan tak mungkin bisa

mendeteksi intan biru itu. Mau tak mau Jin Layon lari secepat

kilat, karena memang demikianlah pesan Kumala sebelum

Buron menunaikan tugas.

Kalau terjadi sesuatu, lebih baik lekas kabur. Jangan

melawan perempuan itu selama dia masih memegang intan

biru! begitu pesan Kumala yang tak berani dilanggar oleh Jin

Layon.

Maka ketika Buron kembali menghadap Dewi U lar di rumah,

kegagalannya dilaporkan, dan Kumala tidak marah. Gadis itu


sangat memaklumi keterbatasan Buron dalam mendapatkan

intan biru. Sementara itu, Buron justru tertunduk sedih dan

punya rasa takut atas kegagalannya, la juga malu, karena saat

itu di samping Kumala ada Sandhi, Pramuda, Emafie dan.

Rayo Pasca.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Aku ingin kembali ke alamku dan hidup bersama ibuku

saja, katanya dengan nada sedih. Kumala Dewi menepuk-nepuk pundak Buron.

Jangan merasa bersalah. Siapa pun memiliki kemampuan

pasti

punya

keterbatasan.

Jangan

memaksakan

kemampuanmu. Aku sendiri justru merasa bersyukur karena

kau bisa kembali dengan selamat, Buron. Seandainya kamu

tidak ingat pesanku, mungkin kamu sudah hancur di tangan

perempuan Gipsy itu.

Tapi aku sendiri sangat kecewa, Kumala. Sebab

sebenarnya batu itu sudah berhasil kurampas darinya.

Artinya, kau sebenarnya sudah berhasil. Hanya saja,

karena memang kodratmu adalah jin, maka tak dapat

menyentuh batu itu. Jadi letak kegagalan ini bukan karena

kesalahanmu.

Berarti cuma satu andalan yang harus kita pakai, kata


Sandhi kepada Pramuda, tapi sasarannya sengaja untuk

Kumala Dewi.

Dewi Angora itu, maksudmu?

Ya, kurasa cuma dia yang memegang kunci keberhasilan

kasus ini. Dewi Angoralah yang mengetahui rahasianya.

Kumala berkata, entah ditujukan kepada siapa, karena ia

sendiri bicara sambil duduk bersebelahan dengan Rayo Pasca.

Angora belum bisa diganggu. Dia masih melakukan

semedi nista bersama Alvan.

Rayo Pasca yang baru datang dari Yogyakarta tadi sore itu

kini ikut bersuara, walau hanya pelan dan bersifat pribadi

kepada Kumala Dewi.

Apa yang dimaksud semedi nista itu?

Memalukan kalau dijelaskan di depan umum, balas

Kumala dalam bisikan. Aku sendiri baru tahu kemarin, ketika

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kucoba meneropongnya lewat jalur gaib. Aku terkejut melihat

cara semedinya yang sudah berjalan tiga hari ini.

Dering telepon berbuny i. Sandhi yang mewakili Kumala

untuk menerima telepon. Ternyata berasai dari Sersan Burhan.

Telepon segera diserahkan kepada Kumala.

Ya, kenapa Bang Sersan? Bagaimana?

Hening sesaat. Kurhala mendengarkan suara Sersan

Burhan. Lalu, wajah cantiknya mulai tampak berubah sedikit

tegang. Dahinya berkerut menandakan keseriusannya dalam


menerima kabar dari Sersan Burhan itu.

Alzon? Maksudnya, Alzon Bingar, begitu?

Hening lagi. Sandhi dan Buron saling beradu pandang.

Mereka kenal nama Alzon Bingar; pacarnya Delv ina yang

menjabat sebagai Executive Vice President di sebuah bank.

Pria ganteng itu pernah juga bertemu dengan ibunya Kumala,

Dewi Nagadini, yang kala itu sedang turun ke bumi karena

pusaka suaminya hilang, (Baca serial Dewi Ular dalam

episode: PENGHANCUR IBLIS).

Raut wajah cantik jelita yang mengagumkan itu dibayang-bayangi warna duka setelah Kumala
meletakkan gagang

telepon. Semua menduga pasti ada kabar buruk yang

diterimanya. Semua ingin tahu penjelasan kabar tersebut.

Namun, Kumala justru diam tertegun bagaikan terjerat

kesedihan.

Ada apa dengan Alzon Bingar, Kumala? tanya Sandhi

hati-hati.

Dia menjadi korban Elsyana.

Hahh?! Perempuan dari alam kubur itu?! sentak

Pramuda.

Kumala hanya mengangguk sedih. Buron mohon pamit

untuk mengejar Elsyana yang telah memakan empat korban

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

selama Kumala sibuk menyelesaikan kasus intan biru itu. T api

Kumala melarang Buron, mengejarnya. Hati mereka bertanya-tanya, mengapa Kumala melarang?

(Oo-dwkz-234-oO)
7
MALAM itu juga mereka bergegas ke lokasi kejadian, Alzon

Bingar yang terjerat daya pikat Elsyana ditemukan tewas

dalam kamar hotel. Hotel itu adalah hotel tempat Buron dan

Madam Ladebra bercinta dalam misi mautnya. Itulah sebabnya

Kumala

melarang

Buron

mengejar

Elsyana,

karena

dikhawatirkan akan bertemu dengan Madam Ladebra yang

kemungkinan besar masih berada di hotel itu Bahkan Pramuda

sendiri juga menyarankan agar Kumala tak perlu hadir di hotel

tersebut. Tapi gadis itu punya perhitungan tersendiri jika

harus bertemu muka dengan Madam Ladebra.

Ternyata Madam Ladebra sudah check-out, menurut

keterangan pihak resepsionis hotel. Namun mengenai wanita

cantik bernama Elsyana itu tidak diketahui oleh pihak hotel.

Dua orang roomboy dan seorang resepsionis mengatakan,

Alzon Bingar masuk ke hotel itu bersama seorang gadis cantik

yang ciri-cirinya tidak mirip Elsyana.Setelah membayangkan

kehadiran Alzon di kamar, itu melalui kekuatan batinnya,

Kumala, seperti melihat sebuah film tentang keberadaan Alzon

di kamar itu.
Delv ina, ucapnya tegas begitu membuka matanya yang

habis terpejam tadi, Dia datang bersama Delvina. Tapi

ternyata Delvina itu adalah. Delvina palsu. Jelmaan dari

Elsyana.

Berarti Alzon terjebak seperti halnya korban yang bernama

Franky itu? tanya Emafie, dan Kumala mengangguk

membenarkan.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Buron menjelajahi seluruh kamar dan tempat-tempat

lainnya yang masih termasuk wilayah Sere-na Hotel. Ternyata

ia tidak menemukan sosok wanita berkekuatan mistik.

Kesimpulan yang ada mengatakan bahwa Elsyana pun telah

pergi dari hotel tersebut.

Mungkin sudah bertemu dengan Madam Ladebra. Sebab,

menurut Angora, silat dari mayat yang bangkit dan hidup

kembali menggunakan Qolbu curian itu akan bergerak

mendekati batu intan biru. Karena batu itulah yang dapat

membuat kehidupannya yang kedua menjadi sempurna. Dan

dia akan menjadi manusia super. Kebal senjata, kebal santet,

punya kekuatan batin tinggi, dan tak akan pernah mati

selama-lamanya.

Rayo Pasca manggut-manggut mendengar keterangan

Kumala Dewi. la pun mempunyai kesimpulan sendiri yang

segera dikatakannya di depan Pramuda, Ernafie, Sersan

Burhan dan yang lainnya.


Kalau sampai Elsyana berhasil disempurnakan oleh Madam

Ladebra, berarti dia akan bersekutu dengan Madam Ladebra.

Dan dukun keturunan Gipsy itu akan semakin kuat, sulit

dikalahkan siapa saja.

Karena dia akan menggunakan Elsyana sebagai bumper,

sedangkan ia bisa berlindung di belakang Elsyana.

Mengendalikan wanita dari alam kubur itu sekehendak

hatinya, sahut Pramuda membenarkan kesimpulan Rayo tadi.

Kau harus lebih hati-hati lagi, Lala, bisik Rayo bernada

cemas, namun memiliki nuansa keromantisan yang indah

diresapi hati Kumala. Hanya saja, karena mereka sedang

berada di depan mayat Alzon Bingar yang kehilangan seluruh

organ tubuhnya, maka keindahan hati itu pun disimpannya di

satu sudut, untuk diresapi kembali setelah berada di suasana

yang berbeda. Kumala segera sibuk menenangkan tangis

Delv ina, ketika gadis itu datang ke lokasi kejadian sete lah

menerima telepon dari Sersan Burhan tadi.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Meskipun sudah pukul 11 malam lewat, tapi mereka tetap

pergi ke rumah duka, mengantar mayat Alzon sambil

mendampingi Delv ina. Pada kesempatan itu Kumala sempat

membuka radar gaibnya untuk memantau aktivitas Madam

Ladebra. Dikhawatirkan perempuan itu akan bikin ulah maut

yang mengorbankan orang-orang tak berdosa sebagai

pelampiasan kemarahannya kepada Buron tadi. Radar gaib itu


hanya bisa menangkap adanya firasat buruk terhadap

kehidupan malam kota Jakarta. Firasat itu sulit diterjemahkan,

sehingga tak mampu dibeberkan kepada mereka yang

mendampingi Kumala.

Yang jelas, perempuan itu akan melakukan sesuatu yang

merugikan orang banyak. Entah kapan dan di mana

tempatnya. Tindakannya itu semata-mata ditujukan untuk

memancing kemarahanku, untuk melampiaskan kedongkolan

hatinya yang hampir tertipu oleh Buron, juga untuk

menunjukkan kepada dunia tentang kekuatan magisnya.

Show of force? sahut Rayo.

Ya,dia akan pamer kekuatan dalam waktu dekat Ini.

Tiba-tiba Buron berkata kepada Kumala, Aku butuh

boneka.

Untuk apa? Sandhi menyahut hei Buron tertegun

bagaikan orang melamranya datar dan terkesan sangat serius.

Malam ini juga aku butuh boneka, kalau bisa terbuat dari

jerami. Lalu ia menghela napas panjang-panjang Kumala

Dewi sengaja menatap nya. Tanpa diminta Buron menjelaskan

maksudnya.

Aku akan menahan perempuan itu supaya tidak sempat

berbuat yang membahayakan masyarakat umum. Aku butuh

tempat khusus.

Mungkin kau bisa memakai kamar depan. kata Kumala.

Bisa. Tapi boneka itu harus kudapatkan sekarang juga.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Jika bukan dari jerami ? Sulit mendapatkan jerami di kota

besar seperti Jakarta ini, bukan?

Bisa dibuat dari sekumpulan daun pandan.

Kubantu mendapatkannya, sahut Rayo. Temanku punya

rumah di daerah Parung. Di belakang rumahnya banyak

tumbuh daun pandan.

Kita berdua ke sana sekarang juga. Bisa?

Jelaskan dulu maksudmu, desak Rayo yang merasa

sangat ingin tahu. Sebab, baginya adalah hal yang aneh dan

lucu jika jelmaan Jin Layon membutuhkan sebuah boneka.

Membangkitkan ajianku yang sudah merasuk dalam

dirinya, tapi sempat berhasil dilumpuhkan. Melalui boneka itu

aku dapat mengendalikan aji Galih Cumbu dari jarak jauh,

sehingga perempuan Itu akan sibuk menikmatinya, dan tak

akan sempat bertindak yang bukan-bukan Kalau toh dia

berhasil melumpuhkannya, aku akan membangkitkan kembali.

Begitu seterusnya. Maka tak ada kesempatan baginya untuk

menyempurnakan Elsyana, seandainya wanita dari alam kubur

itu benar-benar sudah bersamanya sejak saat ini.

Kumala tersenyum kecil.

Bukan jelmaan Jin Layon kalau Buron tak punya akal gila

seperti itu, sanjungnya dalam canda samar-samar. Pada

dasarnya Kumala sangat mendukung rencana Buron dan salut

dengan gagasan yang kali ini dianggap sangat tepat, sebagai


satu-satunya solusi buat mencegah tindakan kejinya Madam

Ladebra. Prinsip kerjanya adalah mengalihkan perhatian

Madam Ladebra dan membuat perempuan itu sibuk dengan

masalah lain, sehingga tak memiliki kesempatan untuk

menggunakan batu intan biru.

Dengan menggunakan mobil Rayo, Buron diantar mencari

daun pandan, la berhasil mendapatkan daun-daun pandan

dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan gerakan cepat, ia

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

membentuk daun pandan menjadi bergepok-gepok. Lalu

disatukan dan dibentuk menjadi sebuah boneka sebesar

manusia dewasa. Ukurannya hampir sama dengan tinggi

badan Madam Ladebra. Tetapi kali ini boneka pandan itu

dibaringkan, di atas lantai dalam kamar tidur tamu yang ada di

ruang depan rumah Kumala Dewi.

Buron mengunci pintu kamar itu. Lampu dipadamkan.

Hanya lampu tidur yang berselubung kap warna cream yang

menyala. Setelah menyalakan tempat pembakaran dupa,

Buron menaburkan madat kelas satu di atas bara api. Aroma

madat wewangi seluruh ruangan. Kemudian ia segera melepas

seluruh pakaiannya. Duduk bersila di samping boneka pandan

itu. Melakukan meditasi beberapa saat Kesaktiannya sebagai

jin mulai bekerja. Terbukti boneka pandan itu mulai

memancarkan cahaya kuning berpendar-pendar seperti fosfor.

Seandainya ada yang mengintai ke dalam kamar itu,


mungkin orang tersebut akan tertawa dan menganggap Buron

sudah tidak.waras lagi. Sebab langkah selanjutnya yang

dilakukan Buron adalah mencumbu boneka pandan itu

sebagaimana ia bercinta dengan Madam Ladebra. Boneka

pandan tetap memancarkan cahaya kuning pijar. Sekalipun

Buron sudah berhenti dan duduk bersila kembali, tapi boneka

itu tetap memancarkan cahaya kuning berpendar-pendar,

kadang terang kadang redup.

Rupanya malam itu Madam Ladebra memang sudah

bertemu dengan Elsyana. la membawa pulang Elsyana setelah

mengetahui perempuan tersebut, adalah mayat yang hidup

kembali dan butuh penyempurnaan. Dengan suatu perjanjian

bahwa Elsyana akan mengabdi selamanya kepada Madam

Ladebra, si dukun bermata mesum itu akhirnya bersedia

menyempurnakan kehidupan keduanya Elsyana, Untuk itulah

ia membawa Elsyana pulang ke rumahnya.

Elsyana dibawa ke ruang bawah tanah. Ruangan rahasia

yang ada di rumah kuno peninggalan Belanda itu memang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sengaja disiapkan untuk kegiatan-kegiatan sakralnya. Di

ruangan tersebut terdapat perangkat upacara ritual termasuk

Wneja panjang, altar, ranjang batu marmer dan yang lainnya.

Keadaannya sangat kotor, berdebu dan lembab Namun

sebagai mayat yang hidup kembali, Elsyana tidak punya rasa

ngeri atau jijik berada di tempat pengab tersebut. Ia menuruti


perintah Madam Ladebra untuk melepas pakaian dan

berbaring di ranjang marmer setinggi satu meter itu.

Namun sebelum Madam Ladebra menggunakan intan

birunya, hatinya mulai gelisah dan resah, karena merasakan

adanya

getaran

indah

yang

membangkitkan

hasrat

bercumbunya. Semakin dibiarkan semakin jelas rasa nikmat

yang menggelitik pusat kepekaan cintanya, la duduk

bersimpuh di samping ranjang marmer. Mendesah-desah

sambil kebingungan memposisikan dirinya. Terbayang pula

ketika dirinya bercumbu dengan pemuda bercambang tipis

yang macho dan mengaku bernama Sambo itu. Akhirnya,

Madam Ladebra terkapar di lantai.

Madam Ladebra menggelinjang sendirian ke sana-sini,

membuat Elsyana bangkit dan memandanginya dengan

terheran-heran. Setiap kali,. Madam Ladebra memekik

panjang, setiap kali pula tubuhnya mengejang dan membuat

Elsyana menjadi bergairah sendiri, sebab ia tahu saat itu

adalah saat Madam Ladebra mencapai puncak kemesraan.

Ouuhh, cepat kemari cepat peluk akuuu! panggil

Madam Ladebra kepada Elsyana. Wanita dari alam kubur itu


akhirnya memeluk Madam Ladebra. Ia bertindak sebagai

seorang lelaki yang sedang memenuhi hasrat gairah Madam

Ladebra. Maka, tak ayal lagi, mereka pun saling bercumbu,

sebagai sarana bagi Madam Ladebra dalam menikmati

amukan gairahnya. Puncak kemesraan diraihnya berkali-kali.

Pada saat seperti itu boneka pandan memancarkan cahaya

kuning terang. Lalu redup lagi sebagai tanda bahwa Madam

Ladebra sedang mengalami penurunan puncak asmara. Dan

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

setiap kali boneka itu semakin redup, Buron buru-buru

mencumbunya, serta menggaulinya, seperti sedang bercinta

dengan Madam Ladebra.

Akibat pengulangan yang dilakukan Buron itulah maka

Madam Ladebra tak sempat melumpuhkan kekuatan aji Galih

Cumbu dengan aji Redam Rasa. Setiap kali ia menggunakan

aji Redam Rasa yang membuat hasrat bercintanya tertutup,

Buron selalu mendobraknya kembali dengan kekuatan Galih

Cumbunya dengan cara mengencani boneka pandan itu.

Oooh,. dia datang lagiii! rintih Madam Ladebra ketika

Buron menjebolkan Redam Rasa-nya. la berusaha mengunci

tapi tak berhasil. Maka gairahnya pun berkobar-kobar kembali.

Dekap aku, Elsya dekap aku lagi oouuhh, yaahhh!

Begitu dan begitu seterusnya sepanjang Buron masih setia

menjaga agar cahaya kuning pijar jangan sampai padam dari

boneka pandan tersebut. Akibat serangan aji Galih Cumbu


secara terus menerus, Madam Ladebra benar-benar tidak

punya kesempatan untuk memanfaatkan batu intan biru. Ia

selalu menggunakan EIsyana sebagai sarana kemesraan yang

nyata dalam penglihatannya. Namun ketika hari sudah siang

dan Madam Ladebra masih bertahan untuk menikmati

kemesraan itu, EIsyana menjadi sangat bosan dengan

tugasnya,

sebab

Madam

Ladebra

hanya

sesekali

membantunya mencapai puncak kemesraan.

Peluk aku dari belakang, Elsya. Lekas kemari, peluk

aku.

Tidak, Aku tidak mau lagi, Madam. Aku tidak mendapat

apa-apa darimu. Kecuali jika kau mau menyempurnakan

hidupku sekarang juga, maka akan kulayani gairahmu sampai

kapan pun.

Nanti akan kusempurnakan. Tapi, ooh, ooohhh lekas

peluk aku. Aku ingin terbang lagi, Elsya.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tidak mau. Tidak ..! Elsyana cemberut kesal dan

bergegas mengenakan pakaiannya

Elsyanaaa cepat kemah, oouuhhhh!!


Suara Madam Ladebra menjadi tinggi. Elsyana tidak peduli,

la ingin pergi dengan hati kecewa dan muak terhadap

perlakuan Madam Ladebra. Sementara itu emosi Madam

Ladebra semakin bercampur aduk, antara jengkel, gemas,

nikmat dan tak sabar untuk mendapatkan tempat berpeluk. Ia

mencoba bangkit, namun terbungkuk-bungkuk menahan le

dakan puncak kemesraannya, la meraih Elsyana, tapi Elsyana

justru menghindar. Madam Ladebra merasa terganggu

kenikmatan cumbuannya, ke marahan pun meluap-luap.

Maka, ia segera meraih tas kecil, mengambil batu intan biru.

Kemudian, intan biru yang mirip kuncup mawar itu diarahkan

kepada Elsyana Napasnya ditahan, kekuatan gaib nya

dialihkan ke tangan. Dan, kuncup mawar dari batu intan biru

itu mulai mekar. Craaallppp!

Sinar biru membias lebar. Elsyana terkena bias cahaya itu.

la terpekik pendek dan sangat lirih. Tubuhnya menjadi kaku.

Ketika Madam Ladebra melepaskan napasnya, sinar biru itu

lenyap, benda yang mirip kuncup mawar itu tertutup kembali.

Dan, saat itulah Elsyana mengalami kematiannya yang kedua.

Menjadi patung, arang dalam posisi tegak, wajah tersentak,

mata terbelalak.

Kau memang boodoh, Elsya!

Madam Ladebra mengamuk, melemparkan bangku kayu.

Patung arang itu hancur berantakan akibat terkena lemparan

bangku kayu. Tapi napas Madam Ladebra masih terengah-engah jalannya sempoyongan, la mencari
tempat untuk; dapat
mengatasi desiran rasa nikmat yang masih mengalir deras di

sekujur tubuhnya.

Menjelang tengah hari boneka pandan itu padam. Nyala

sinarnya tak terlihat lagi. Buron menghembuskan napas

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

panjang, la merasa lega, karena padamnya cahaya dalam

boneka menandakan bahwa Madam Ladebra telah jatuh

pingsan akibat kehabisan tenaga, setelah mencapai puncak

kemesraan berkali-kali. Menurut Buron, dukun jalang itu

tergolong wanita yang tangguh, alot dan sangat kuat Jika

wanita biasa mengalami hal seperti itu, sudah sejak tadi akan

jatuh pingsan, sebelum malam mendekati pagi.

Luar biasa ketangguhannya, kata Buron kepada Kumala

ketikta ia keluar dari kamar itu dan tetap menguncinya, sebab

sewaktu-waktu ia akan masuk ke kamar tersebut untuk

mengetahui keadaan Madam Ladebra lewat

boneka

pandannya. Jika boneka itu mulai menyala lagi, berarti Madam

Ladebra sudah siuman Buron akan mengirimkan kembali ajian

Galih Cumbu, supaya perempuan jalang itu tidak punya

waktu untuk keluar rumah dan memanfaatkan batu intan

birunya untuk menyebarkan kematian.

Kalau bukan dia mungkin sudah mati karena kehabisan

cairan dan darah, sambung Buron. Sekarang dia dalam

keadaan pingsan. Apa yang harus kita lakukan, Kumala?


Kau mengetahui tempat tinggalnya?

Kalau kesaktianmu saja sulit melacak, apalagi kesaktianku.

Kurasa karena intan biru itu ada padanya, jadi dia sulit

diketahui posisinya, Kumala.

Tapi kau bisa menemuinya di stadion Senayan, kan?

Waktu itu aku memang bermaksud nonton bola, sebelum

mencoba berputar-putar mencari yang bernama Ladebra.

Kebetulan saja kurasakan ada getaran aneh di atas tribun, lalu

aku mencoba mencarinya, dan ternyata dia ada di sana.

Hari itu Kumala memang masih libur. Kantornya belum

buka, terutama sejak peristiwa kedatangan Madam Ladebra

tempo hari. Kumala sendiri menyarankan kepada Pramuda

agar tidak melakukan aktiv itas kerja dulu sebelum ia berhasil

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

melumpuhkan Madam Ladebra atau merebut batu intan biru

itu.

Aku akan menemui Rosita Verra, kata Kumala. Akan

kudesak gadis itu agar menunjukkan di mana rumah Madam

Ladebra, supaya aku bisa menemuinya saat ia kau buat

pingsan lagi, dan akan kurampas batu permata milik paman

Dewa Wanandra itu. Kalau Verra tidak mau memberikan

alamat rumahnya, akan kuserap memory dalam ingatannya.

Percuma, sahut Sandhi yang baru saja pulang dari kios

rokok. Ia bicara sambil membuka bungkus rokoknya.

Kamu nggak akan rhendapatkan apa-apa dari rencanamu


itu.

Memangnya kenapa?

Apa kamu belum dengar kabar bahwa Rosua Verra sejak

kegagalannya menjadi pengikut Madam, dan sejak ia

menderita kekecewaan sangat besar atas perkawinan Pram

dengan Emafie, ia pun mengalami gangguan jiwa? Sudah

nggak normal lagi, alias gila.

Oh, jadi Verra sekarang sudah gila?!

Ya. Dan menurut keterangan Niko, Verra dikirim ke

Amerika oleh papanya. Selain untuk menjalani pengobatan,

juga untuk menutup aib di antara keluarganya.

Telepon berdering. Kumala sendiri yang mengangkatnya

karena posisinya paling dekat dengan meja telepon. Ternyata

telepon itu datang dari Dewi Angora.

Angora ?! Bagaimana keadaanmu?

Suara Dewi Angora terdengar serak dan terengah-engah

seperti habis berlari jauh.

Tolong datang bantu aku. Sekarang juga. Dewi

Ular.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ya, ya aku akan segera ke rumahmu.Tapi, apa yang

terjadi pada dirimu, Angora?

Nanti saja kujelaskannya, sekarang lekas datang, bantu

aku menyelamatkan Alvan Oooh. tolong selamatkan Alvan,

Kumala.
Entah apa yang terjadi pada diri Alvan, yang jelas Kumala

Dewi segera meluncur bersama San-dhi, sementara Buron

menunggui boneka pandannya dalam kamar khusus. Di sisi

lain, Kumala dan Sandhi merasa lega, karena Angora sudah

meneleponnya, berarti masa melakukan semedi nista telah

usai. Tapi di sisi lain mereka sempat merasa cemas terhadap

keadaan Alvan yang tampaknya dalam bahaya. Dewi Angora

tidak

bisa

melakukan

tindakan

penyelamatan

atau

penyembuhan, karena ia masih dalam masa menjalani

hukuman nista. Karena itulah jika terjadi sesuatu ia selalu

meminta bantuan Dewi Ular.

Sekalipun Dewa Pralaya menyarankan agar Kumala tidak

ikut campur dalam kasus hilangnya intan biru itu, yang

merupakan persoalan keluarga Dewa Wanandra, namun nilai

persahabatannya dengan Dewi Angora membuat Dewi U lar tak

tega membiarkan Angora bersusah payah sendiri. Sebab, dulu

Angora banyak membantunya ketika Kumala menghadapi

kesulitan dalam kasus badai halilintar.

Sandhi tidak diizinkan masuk ke rumah Alvan. Kumala

sudah mulai bisa mengetahui apa yang terjadi di rumah itu,


sehingga ia menyuruh Sandhi menunggu di teras. Apa yang

terjadi di dalam rumah itu akan sangat memalukan jika sampai

diketahui oleh Sandhi atau orang lain yang tidak bisa

memahami situasi dan kondisi Dewi Angora. Kumala sendiri

sebenarnya sungkan untuk masuk ke kamar tidur mereka, tapi

keadaan sangat memaksa dan Kumala harus segera

melakukan suatu tindakan demi menyelamatkan Alvan.

Mahasiswa tampan berwajah imut-imut itu dalam keadaan

tak berdaya sedikit pun. Sekujur tubuhnya tampak hijau

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

kebiru-biruan. Seperti tanpa darah lagi. Lebih mirip sesosok

mayat yang siap dimandikan. Napasnya juga sudah tak ada.

Tapi menurut Dewi Arigora, pemuda itu masih memiliki denyut

nadi yang sangat lemah. Masih memungkinkan untuk

diselamatkan.

Mereka berada di atas ranjang dalam keadaan masih sama-sama tanpa selembar benang pun. Hal yang
menyedihkan

adalah posisi Alvan masih tertelungkup di atas Dewi Angora.

Ia terkunci oleh kemesraan Dewi Angora, sehingga tak bisa

melepaskan diri Dewi Angora sudah berusaha sejak subuh tadi

agar Alvan terlepas dari tubuhnya. Tapi rupanya usaha itu

selalu gagal.

Waktu aku menghentikan semedi nista-ku karena sudah

mendapat petunjuk gaib, dia masih belum pingsan. Kami

sama-sama berusaha melepaskan diri, tapi tak berhasil.

Akhirnya ia kehabisan tenaga, atau kehilangan energi


kehidupan terlalu banyak, sehingga terpuruk begini di atasku,

tutur Dewi Angora sambil menangis.

Pada mulanya Dewi Angora tak ingin meminta bantuan

siapapun. Tapi setelah seluruh kekuatannya dikerahkan dan

Alvan masih belum bisa dipisahkan dari tubuhnya, terpaksa ia

menggunakan kekuatan batinnya. Menatap telepon yang jauh

dari jangkauannya dan menggunakan saluran telepon untuk

bicara dengan Kumala lewat kekuatan supranaturalnya.

Barangkali Alvan memang kehabisan tenaga manusiawinya,

karena berhari-hari mendayung perahu cinta tanpa kenal

lelah. Selama semedi itu masih belum diakhiri Angora, Alvan

tetap mendayung perahu cintanya, menciptakan desir-desir

kenikmatan dalam diri Angora, tanpa menyadari hari sudah

berganti hari. Akibatnya ia benar kehabisan tenaga. Nyaris

mati.

Namun menurut dugaan Kumala, mungkin saja bisikan naib

yang didapatkan Dewi Angora meminta tumbal nyawa, yaitu

nyawa Alvan sendiri, sebagai pasangan Angora dalam semedi

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

nista-nya itu. O leh karenanya, Kumala harus menembus alam

dimensi lain mencari tahu penyebab sebenarnya adalah

kutukan yang harus diterima Alvan, karena Alvan membantu

Angora melakukan semedi^nista yang memalukan para dewa

di Kahyangan, maka Dewi Ular pun me lakukan dialog dengan

Dewa Murkajagat, kakeknya sendiri.


Perdebatan yang berlangsung secara gaib dalam waktu

sekitar setengah jam itu akhirnya dimenangkan oleh Dewi

Ular. Maka dengan kesaktian yang disalurkan me lalui telapak

tangannya, Kumala berhasil melepaskan Alvan dari pengunci

asmaranya Angora. Pemuda itu akhirnya mudah disingkirkan

oleh Angora dari atasnya, dan dibaringkan dalam keadaan

masih belum bernapas.

Denyut nadinya semakin lemah, Kumala. Tolonglah dia!

ratap Angora dengan tangis menyedihkan. Akhirnya, kesaktian

Dewi Ular digunakan lagi untuk memulihkan energi kehidupan

Alvan, sehingga dalam waktu kurang dari 10 menit pemuda itu

sudah bisa bernapas. Siuman dari mati surinya. Kemudian

tubuh pucatnya mulai tampak segar kembali.

Bersihkan tubuh kalian secepatnya! Kutunggu di teras!

tegas Kumala Dewi, lalu segera meninggalkan mereka yang

masih sama-sama saling peluk dalam tangis keharuan, sebab

pada akhirnya mereka sama-sama selamat dari kutukan

tersebut.

Menjelang pukul lima sore Angora dan Alvan sama-sama

telah siap menerima tamu. Kumala dan Sandhi sempat pergi

ke supermarket terdekat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, lalu mereka kembali lagi ke rumah
Alvan. Pada waktu itu

Buron menelepon Kumala melalui HP-nya. Aku kecurian

peluang, Kumala!

Apa maksudmu?!

Saat aku keluar dari kamar, sekitar pukul dua siang tadi,
ternyata Madam Ladebra di sana sudah sehat kembali. Aku

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tidak me lihat boneka pandanku menyala redup. Rupanya

kesempatan itu ia guna kan untuk menggunakan batu intan

biru.

Artinya?

Boneka pandanku terbakar hangus. Aji Galih Cumbu tak

bisa kukirimkan lagi padanya. Kini perempuan itu pasti sedang

mencariku dengan kekuatan yang telah pulih, bahkan dilapisi

kesaktian batu intan biru itu.

Dari mana kau, tahu kalau dia sedang mencarimu?

Hmm,

eehh,

hmmm,

Buron

tampak

sulit

menjelaskannya.

Kumala

menjadi

penasaran

dan

mendesaknya dengan hati-hati.

Katakan, apa yang terjadi pada dirimu sebenarnya,

Buron?
Hmm, tapi.. tapi maaf, bukan aku bermaksud tak sopan

padamu, Kumala. Tapi karena karena.

Ya, katakan saja, apa?!

Hmmm burungku hilang, Kumala. Dia berhasil

mencurinya untuk melacak keberadaanku saat ini.

Apa?! Bu hilang?! Kumala tak tega melanjutkan

ucapannya. Tapi ia menangkap arti sebenarnya, la juga

mengetahui akan datangnya bahaya yang dapat mengancam

jiwa Buron.

Sebab, burung seseorang yang berhasil dicuri memang

bisa digunakan untuk mengetahui di mana orang tersebut

berada. Hanya dukun-dukun berilmu hitamlah yang bisa dan

tega menggunakan burung lawannya sebagai pemandu

pelacakannya. Ke mana pun Buron bersembunyi pasti akan

diketahui, sebab burung itulah yang akan menunjukkan di

mana tuannya berada.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dewi Angora ikut tegang ketika mendengar keterangan

Kumala di sore itu. la sangat kasihan kepada Buron jika

sampai jelmaan Jin Layon itu menjadi korban penyalahgunaan

pusaka intan biru. Maka ia sendiri yang segera punya inisiatif

untuk secepatnya memberi perlindungan kepada jelmaan Jin

Layon.

Ambil dia, dan letakkan dalam ruangan berdinding

cermin! kata Angora. Dalam ruangan yang dikelilingi cermin,


Madam Ladebra akan berpikir seribu kali jika mau

menggunakan intan biru, sebab dia pasti takut cahayanya

membias dan memantul mengenai dirinya juga.

Ruangan berdinding cermin?! gumam Kumaia Dewi. la

tertegun memikirkan tempat itu, demikian pula halnya dengan

Sandhi. Sesaat kemudian Kumala menemukan tempat yang

dibutuhkan setelah kekuatan batinnya meneropong cepat

tempat-tempat yang pernah disinggahinya.

Dia harus dibawa ke sanggar senamnya Tante Molly Di

sana seluruh dindingnya dilapisi cermin Aku pernah masuk ke

sana!

Di mana letaknya?

Mollyta Hotel lantai dua. Letaknya di tepi pantai.

Sekarang pergilah ke sana, bawa Buron dan tempatkan dia

dalam ruangan itu. Aku akan mencari potongan pusar bayi

kembar.

Untuk apa?! sela Sandhi yang merasa heran Petunjuk

gaib yang kudapatkan dalam semediku mengatakan bahwa

potongan pusar bayi kembar adalah benda yang memiliki

kesaktian tersembunyi. Kesaktian itu akan keluar dengan

sendirinya jika berhadapan dengan batu intan biru milik

ayahku. Sebab di dalam potongan pusar bayi kembar itulah

ibuku dulu bersembunyi dari ancaman iblis dan diselamatkan

oleh ayahku!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Dapat dipaham i oleh Kumala, bahwa penangkal kekuatan

intan biru adalah pusar bayi. Ibunya Dewi Angora, yaitu Dewi

Garbani adalah penguasa rahim dan kesuburan kaum wanita.

Jika kedua kesaktian dari dua benda itu bertemu, maka yang

terjadi adalah kedamaian yang agung. Intan biru mewakili jiwa

Dewa Wanandra, sedangkan pusar bayi mewakili Dewi

Garbani. Persoalannya sekarang adalah, bagaimana cara

Angora mendapatkan potongan pusar bayi kembar? Benda itu

sangat sulit didapatkan karena langkanya bayi lahir kembar.

Jangan hiraukan aku. Biar aku berusaha sendiri bersama

Alvan. Sekarang, selamatkan dulu si Buron dari pengejaran

dukun jalang itu! kata Dewi Angora, dan Dewi Ular pun tak

mau banyak bicara lagi. la segera melesat menemui Buron,

tanpa menggunakan BMW kuningnya Mobil itu dibawa Sandhi

langsung ke Mollyta Hotel, sementara Kumala menggunakan

kesaktiannya yang berubah menjadi sinar hijau kecil seperti

naga terbang, melesai cepat menembus benda apa pun tanpa

suara dan getaran yang mengganggu pihak lain.

Menjelang maghrib Buron sudah berada di Mollyta Hotel

bersama Kumala. Kehadiran mereka bertepatan dengan

datangnya Tante Molly yang sebelumnya sudah diberitahu

oleh Sandhi lewat HP nya Kumala. Menyadari Buron dalam

bahaya, sedangkan Tante Molly sampai sekarang masih

menyimpan perasaan kagum kepada kehangatan asmara

Buron, maka janda kaya pengusaha perhotelan itu memberi


kesempatan sebesar-besarnya untuk upaya tersebut, la pun

berniat membantu Buron dan Kumala yang sudah dianggap

seperti saudara sendiri itu, (Baca serial Dewi Ular dalam

episode: TUMBAL CEMBURU BUTA).

Jangan katakan kepada T ante Molly kalau aku kehilangan

burung dan, kata-kata itu terputus karena Kumala

menyahutnya dengan suara mendesis, mengingatkan Buron

agar tidak bicara keras-keras, sebab mereka sudah berada di

lobby hotel.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Ssst! Jaga mulutmu sendiri, jangan mencemaskan mulut

orang lain! Apa pun masalahnya, aku tetap akan ikut malu

kalau orang lain mengetahui bahwa kau tak punya malu lagi.

Bukan tak punya malu, tapi tak punya ke.

Ssst! Kumala menghardik sambil menahan senyum

gelinya.

Tante Molly bergegas mendekati mereka, Tunggu

sebentar, masih ada kelas sore di ruang senam sana. Mereka

break pukul enam. Lima belas menit lagi. Bisa kan?

Okey, nggak apa-apa, jawab Kumala tanpa ketegangan

sedikit pun, sehingga Tante Molly tak menaruh kecurigaan

atas permasalahan yang dihadapi Buron dan Kumala.

Petang mulai datang? Langit gelap karena mendung mulai

bertebaran di mana-mana. Kecemasan membayangi Buron,

karena waktu itu ternyata kelas senam belum selesai. Kumala


tetap mendampingi jelmaan. Jin Layon bersama Tante Molly di

ruang kerjanya si janda kaya itu. Beberapa saat kemudian.

Sandhi datang sambil menyerahkan handphone milik

Kumala yang tadi dititipkan padanya.

Pukul tujuh kurang, aktiv itas senam telah selesai. Ruangan

menjadi kosong. Sandhi, Kumala, Buron dan Tante Molly

segera memasuki ruangan tersebut Seluruh dinding dilapisi

kaca yang membuat ruangan itu menjadi tampak lebar dan

lega. Di mana-mana terlihat wajah-wajah mereka, seperti

dalam jumlah banyak. Buron yang diliputi ketegangan

sebentar sebentar memandang ke arah kanan-kirinya, karena

merasa seperti diikuti seseorang Padahal yang ia temukan

adalah pantulan dirinya dalam cermin tersebut.

Terdengar suara gemuruh guntur di kejauhan. Suara itu

hanya samar-samar, karena ruangan senam semi kedap

suara. Ketika Sandhi membuka pintu ingin keluar dari ruangan

itu untuk membuang sampah pembungkus permen karetnya ,

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

suara gemuruh itu terdengar dengan jelas. Kumala ber sikap

curiga, menyuruh Sandhi menahan pintu agar tetap terbuka.

Tunggu, jangan tutup dulu; pintunya!

Ada apa?! tanya Tante Molly deg-degan.

Suara gemuruh itu bukan suara guntur, jawabnya dengan

suara pelan, telinganya dipakai mendengarkan baik-baik.

Ah, itu suara guntur karena hujan mau dalang, bisik


Tante Molly. Tapi gadis paranormal itu menggelengkan kepala.

Dengar, gemuruhnya sejak tadi belum berhenti juga.

Sekarang malah semakin jelas, kan?

Sandhi menyahut dari pintu sana, Iya sepertinya justru

mendekati kita di s ini!

Astaga?! Lantainya bergetar?! gumam Tante Molly.

Mereka juga merasakan getaran lantai dan wajah-wajah

mereka saling pandang dalam ketegangan. Tante Molly

bergegas keluar, me lihat beberapa karyawan hotel berjalan

simpang-siur dalam ketegangan.

Ada apa ini?! seru Tante Molly kepada salah seorang

karyawan hotel yang kebetulan melintas di depan ruang

senam itu.

Entah, Nyonya. Sepertinya mau terjadi gempa bumi yang

cukup hebat. Di luar sana di depan, ada cahaya merah yang

meluncur kemari, Nyonya. Seperti pesawat, tapi bentuknya

menyerupai meteor. Entah apa. Yang jelas suara gemuruh itu

datangnya dari benda terbang di angkasa sana.

Sandhi dan Kumala juga mendengar penjelasan itu. Begitu

pula Buron. Maka, suasana tegang pun semakin terasa.

menggetarkan dada mereka. Kumala Dewi berkata kepada

Buron dengan agak berbisik.

Jangan keluar ke mana-mana. Aku akan menyambut

kedatangannya di halaman depan sana!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Buron mengangguk patuh. Hati-hati! bisiknya lirih.

Maka Kumala pun segera keluar. Sandhi mengikutinya. T ante

Molly diminta menemani Buron di ruangan tersebut.

Praaang! Tiba-tiba dinding kaca itu pecah. Kumala dan

Sandhi kembali ke ruangan tersebut karena langkah mereka

belum jauh. Kumala terperanjat melihat benda merah

membara seperti besi terpanggang. Benda itu melayang di

udara, menghadap Buron yang terperanjat kaget. Tante Molly

pun mendelik ketakutan melihat benda membara itu. Tapi ia

mengetahui bentuk benda tersebut seperti bentuk organ

tubuh seorang lelaki yang paling v ital, la tak tahu bahwa

benda terbang yang tadi bergemuruh itu adalah burung-nya

Buron yang bergerak karena kekuatan gaibnya Madam

Ladebra, menuntun Madam menemukan si pemilik burung itu

berada.

Gawat! gumam Sandhi yang segera bergerak mundur

ke arah pintu, sedangkan Tante Molly ikut bergerak ke arah

pintu. Rasa takut kedua orang tersebut semakin besar karena

mereka melihat munculnya seorang wanita berambut panjang

dari lubang tempat menembusnya benda terbang itu Wanita

itu menggunakan kekuatan gaibnya kelas tinggi, sehingga bisa

menerobos masuk melalui lubang sebesar botol kecap. T ahu-tahu ia sudah berdiri di sana,
menyeringai memandang Buron

Dan ludah Buron ditelannya sendiri, menahan ketegangannya

sejak ia tahu bahwa perempuan berambut panjang dan

berpakaian serba hitam itu tak lain adalah Madam Ladebra.


Akhirnya kutemukan juga kau, Jin keparat! geram Madam

Ladebra sambil tangannya mulai masuk ke tas kecil. Kumala

melihat gerakan itu sebagai langkah mengambil intan biru.

Maka serta merta Kumala memancing perhatian Madam

Ladebra dengan suaranya yang lantang.

Akulah yang kau cari, Madam! Aku yang bernama Kumala

Dewi!

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Hmmm, bagus! Madam Ladebra mencibir. Kau pikir

dengan berada di ruang berdinding cermin Ini aku takut

menggunakan pusaka ini?! Aku sudah niat mati dan hancur

bersama jin keparat itu, tahu?!

Madam Ladebra menarik tangannya dari dalam tas. Dengan

cepat Kumala Dewi mengibaskan tangan seperti menari

gemulai. Wuusss! Gelombang tenaga badai menghempas,

membuat tubuh Madam Ladebra terpental kuat-kuat,

menembus dinding cermin. Praaang.-.,! Brrol! Tubuh itu

berhasil menjebol bangunan, lalu terlempar jatuh ke pelataran

hotel. Dewi Ular segera mengejarnya dengan kekuatan

supranaturalnya yang dapat dipakai menembus tembok tanpa

merusakkan tembok itu sedikit pun. Bleesss! Tahu-tahu ia

sudah berhadapan dengan Madam Ladebra yang telah

menggenggam intan biru.

Sudah waktunya menghancurkan jasad busukmu, Gadis

dung ucapan menggeram itu tidak ditunggu sampai .habis.


Kumala Dewi berkelebat bagaikan badai bertiup, la sengaja

menerjang Madam Ladebra sebelum batu intan biru itu

memancarkan cahaya mautnya. Bruusss!

Aauh! Dewi Ular memekik Ternyata posisi Madam

Ladebra telah dibuat sekokoh beton. Tak sedikit pun

terguncang oleh. terjangan Kumala Dewi. Justru sebaliknya,

Kumala sendiri yang terpental dengan dagu berdarah, seperu

habis membentur dinding. Kumala jatuh terkapar, sangat

menyedihkan dilihat Sandhi yang segera mengambil batu, lalu

melemparkan ke arah Madam Ladebra.

Wuuut, praak! Batu itu hancur sendiri. Tubuh perempuan

bermata jalang itu tak bergeming. Matanya ditujukan kepada

Sandhi yang menjadi ketakutan dan berusaha menghindar jika

sampai benda seperti kuncup mawar itu memancarkan sinar

birunya.

Namun

setidaknya

usaha

Sandhi

menunda

kemurkaan perempuan itu telah berhasil, sehingga Kumala

Dewi punya kesempatan berdiri lagi dan melepaskan cahaya

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

hijaunya dari tangan kanan yang bergerak memutar bagaikan

mata bor Claaap!


Hahhh! sentak suara Madam Ladebra dengan gerakan

gesit menghadang sinar hijau itu menggunakan batu intan

biru. Batu tersebut tampak mengembang dan memancarkan

cahaya ungu, namun cahaya itu tidak membias ke mana-mana. Sinar hijaunya Kumala bagaikan
terperangkap masuk

ke dalam batu tersebut, lalu kelopak batu bergerak mengatup,

tertutup seperti sediakala. Tak terjadi ledakan besar pada saat

itu, pertanda dengan mudahnya pusaka intan biru

melumpuhkan kesaktian Dewi U lar.

Tiba-tiba dari arah kanan Kumala terdengar deru sebuah

mobil tanpa wujud. Namun semua orang melihat jelas sosok

wanita cantik berjubah putih transparan seperti sedang duduk

bersama seorang pemuda berwajah imut-imut. Mereka

melayang cepat, dan berhenti dalam jarak 5 meter dari tempat

Kumala berdiri. Wanita cantik itu ternyata adalah Dewi Angora

bersama Alvan yang menurut perasaan pemuda itu sedang

mengemudikan sebuah mobil Padahal tidak ada mobil yang

sebenarnya,

selain

hanya

bayangan

semu

dalam

penglihatannya.

Kumala, terima ini! Tangan Dewi Ular menangkap

sesuatu yang dilemparkan Dewi Angora.


Taaap!

Ternyata sepasang potongan pusar bayi kembar yang

masih basah. Darahnya mengalir kecil di pergelangan tangan

Kumala. Pada waktu itu Madam Ladebra sedang menahan

napas untuk melepaskan kekuatan maha sakti dari dalam batu

intan biru tersebut Claap. .! Cahaya biru keluar dari kelopak

batu yang membuka. Tapi tangan Kumala yang masih

menggenggam benda penangkal dalam keadaan diacungkan

tegak ke atas itu dapat mengeluarkan sinar kuning emas

berbentuk seperti gelombang memutar-mutar di udara.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sinar kuning emas itu masuk dalam bias cahaya biru, lalu

kedua cahaya itu menyatu dalam bentuk gumpalan sebesar

bola. Zoouumm! Makin lama semakin kecil dan akhirnya

padam.

Hahh???

Madam

Ladebra

terkejut,

matanya

membelalak. Lalu ia mencoba lagi mengeluarkan sinar biru

dari batu pusaka tersebut, namun tidak pernah berhasil.

Melihat kegagalan Madam Ladebra itu. Dewi Angora segera

berkelebat dalam satu lompatan dan berubah menjadi seekor

kucing putih.
Weeeooongggrrr!!

tangan

Madam

Ladebra

disambarnya. Batu intan biru jatuh dari genggaman yang

pergelangannya berdarah akibat cabikan kuku kucing putih itu.

Sebelum batu tersebut menyentuh tanah, mulut kucing

menyambarnya. Huup! Batu itu segera dibawa lari ke

tempat yang aman. Di sana kucing itu berubah menjadi Dewi

Angora lagi yang telah menggigit batu intan birru.

Bangsaaat!! teriak si dukun jalang, la segera

menyerang Dewi Angora dengan hembusan kabut hitam yang

keluar dari mulutnya. T api Dewi Ular mengeluarkan badai lagi

lewat ayunan tangannya yang mirip orang menari itu.

Wuuusss ..! Kabut beracun itu lenyap dihembus badai.

Tubuh Madani Ladebra sendiri terguncang nyaris tumbang.

Pada saat itu Dewi Angora yang telah menggenggam batu

intan biru segera meraung panjang dengan kaki menghentak

ke bumi.

Grraaauuung!!

Kejap kemudian terdengar suara kucing mengeong dari

berbagai arah. Suara itu makin banyak, dan dalam waktu

cukup singkat Madam Ladebra diserang puluhan ekor kucing

dari berbagai jenis dan warna. Dukun jalang itu kebingungan

menghindari serangan kucing-kucing yang makin lama


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

jumlahnya makin banyak, lebih dari seratus ekor yang

bermunculan entah dari alam mana.

Aaauhh! Aaaauuh, tolooong! , Aaaauuhh!

Madam Ladebra jatuh ke tanah. T ak terlihat lagi sosoknya

karena tertutup puluhan kucing yang mencecarnya tanpa

ampun lagi Kumala berseru mengingatkan Dewi Angora agar

berhenti menyerang lawannya. Tapi Angora yang menyeringai

dengan gigi mengeluarkan taring kecil itu tak mendengar

seruan tersebut, sehingga Kumala terpaksa menghampirinya.

Hentikan! Jangan sampai dia mati!

Grraaauuung!! Dewi Angora mengerang lagi sambil

menghentakkan kaki ke tanah satu kali.

Kucing kucing itu berlompatan menembus tempat gelap,

dan hilang tanpa suara lagi selamanya. Tapi apa yang

ditinggalkan kucing-kucing itu sangat mengerikan. Mereka

yang menyaksikan pertarungan tersebut dari tempat jauh

saling bergidik ngeri, sebab di sana tergeletak sosok tubuh

yang nyaris tak berbentuk lagi. Tercabik-cabik, berhamburan

sisa ususnya, sebagian paha dan iga sudah tampak tulangnya.

Dukun jalang itu habis riwayatnya. Kematiannya sangat

tragis. Kumala agak menyesali kematian itu, karena ia tak

ingin membunuh lawan seperti Madam Ladebra. la ingin

menyadarkan perempuan macam itu, namun agaknya Dewi

Angora telah bertindak cepat dan sangat fatal akibatnya jika ia


mengerahkan pasukan kucing s iluman.

Maaf, aku tak mendengar seruanmu yang pertama tadi,

Kumala, kata Dewi Angora dengan nada kesal. Gigi taringnya

sudah hilang, yang tersisa hanyalah kecantikannya.

Ya, sudahlah. Segalanya sudah terjadi, apa boleh buat.

Buron muncul dari lobby, berseru-seru memanggil Kumala

dengan nada girang. T api sempat membuat Kumala dan yang

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lainnya yang mengetahui persoalan tersebut jadi tersipu malu

sendiri.

Kumala Kumala! Hoii burungku telah pulang

kandang! Burungku telah kembali, Kumala. Lihatlah kalau

kau.

Buron! hardik Kumala menyadarkan kegembiraan Buron

yang hampir lepas kontrol itu. Kumala sendiri menahan tawa

malu dalam hardikannya lagi. Buron pun akhirnya cengar-cengir sendiri setelah menyadari bahwa di
situ banyak mata

yang memperhatikannya dan tampaknya sebagian orang

mengetahui maksud ucapannya tadi.

Dari mana kau dapatkan pusar bayi kembar ini? seraya

Kumala menyerahkan kembali benda yang digenggamnya itu

kepada Angora.

Kucari melalui jalur gaib, sehingga aku mengetahui ada

sepasang bayi kembar yang baru saja la hir dengan tali pusar

bertautan. Dokter memotong sedikit tali pusar itu pada

masing-masing bayi tersebut, lalu rohku menyambar potongan


itu, sehingga si dokter sempat terbengong heran,

menganggap potongan tali pusar itu hilang secara gaib Hmm,

oh ya., aku harus, mengembalikan kepada orang tua bayi itu,

sebab potongan tali pusar itu sangat berguna bagi kehidupan

kedua bayi kembar itu!

Dewi Angora segera pergi bersama Alvan mengendarai

mobil gaibnya tentu saja setelah ia mengurapkan terima kasih

kepada Kumala dan para pengikutnya yang telah membantu

mendapatkan batu intan biru tersebut. Jenazah Madam

Ladebra sendiri tahu-tahu lenyap bagaikan ditelan bumi ketika

Angora dan Alvan pergi meninggalkan mereka. Agaknya

Angora sengaja melenyapkan jenazah itu supaya tidak

menjadi masalah bagi Kumala dan orang-orang yang hidup di

muka bumi.

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sebelum aku kembali ke Kahyangan aku akan singgah

dulu ke rumahmu, Kumala! seru Dewi Angora saat ingin

menjauh. Kumala Dewi hanya melambaikan tangan, lalu Dewi

Angora dan Alvan lenyap.

Mau singgah mau nggak kek, yang penting perkututku

sudah kembali! ucap Buron dengan - nada menggumam

pelan, membuat Kumala dan Sandhi tertawa geli.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai