Anda di halaman 1dari 1

1.

Yang dimaksud dengan Baptis Darurat adalah pembaptisan yang diberikan kepada orang yang berada
dalam bahaya maut. Dalam bahaya maut adalah mereka yang sakit keras, kondisi kritis, korban
kecelakaan lalu lintas, dan korban lain yang diprakirakan atau patut diduga sedang menghadapi ajal.
2. Beberapa ketentuan untuk baptis darurat:
1. Pembaptisan dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun lanjut
usia yang berada dalam bahaya maut.
2. Pembaptisan dapat dilakukan di mana pun, termasuk di luar gereja. Misalkan di rumah
pribadi, rumah sakit, bahkan alam terbuka.
3. Dalam hal imam tidak mungkin dihadirkan secepatnya atau bisa diduga penderita tidak
mungkin bertahan menantikan kehadiran imam mana pun, pembaptisan dapat dilakukan oleh
siapa pun yang mempunyai maksud semestinya dengan menggunakan cara serta rumus
pembap- tisan yang betul dan diakui Gereja, sesuai KHK 1983 Kan. 861 § 2.
4. Dalam keadaan darurat dan jika pembaptisan dilayani oleh imam, perlu dipertimbangkan
untuk sekaligus memberikan Sakramen Pembaptisan, Sakramen Krisma Suci, Sakramen
Ekaristi (Komuni Bekal Suci), dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit (Minyak Suci).
5. Orang yang menerima baptis darurat tetapi kemudian pulih kesehatannya, perlu mendapatkan
pendampingan lanjut dalam hal pemahaman iman Katolik, hidup menggereja dan hidup doa
yang secara umum diperoleh dalam masa katekumenat.
6. Pelayan baptis bersama pengurus lingkungan/stasi dan atau rumah sakit tempat pembaptisan
terjadi harus segera mencatatkan peristiwa pembaptisan tersebut ke dalam Buku Baptis yang
ada di paroki tempat baptisan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai