Anda di halaman 1dari 1

1. Ya, saya sudah menerima Sakramen Penguatan.

2. Terdapat dua meterai yang diterimakan di dalam sakramen penguatan ini. Yang
pertama ialah meterai baptis, di mana ada daya pengampunan, penghapusan dosa dan
keselamatan. Meterai yang kedua ialah meterai Roh Kudus1, di mana ada daya relasi
antara jemaat dan Roh Kudus dalam perwujudan nyata.
3. Penguatan akan dinyatakan sah apabila terdapat Materia, Forma dan Pelayan. Materia
ialah tanda, sarana, bahan yang dipakai dalam perayaan yaitu adanya minyak krisma
yang digunakan di dahi dan penumpangan tangan. Forma ialah sebuah rumusan kata-
kata yang telah disahkan menurut liturgi. Sedangkan pelayan ialah seorang uskup atau
boleh seorang imam yang memiliki wewenang untuk melayani sakramen penguatan.
Namun, minyak krisma yang digunakan harus dikonsekrasikan oleh uskup.
4. Seorang Uskup Diosesan atau seorang imam yang memiliki wewenang untuk
melayani sakramen penguatan di bawah mandat uskup.
5. Orang yang telah dibaptis secara valid terdaftar di dalam paroki, serta belum pernah
menerima sakramen penguatan. Selain itu, orang yang sedang di dalam bahaya maut
atau dalam keadaan darurat juga boleh menerima sakramen penguatan apabila telah
menerima inisiasi penuh.
6. Memastikan bahwa orang yang akan menerima penguatan telah dibaptis secara sah,
dalam usia yang telah ditetapkan serta mendapatkan pengajaran iman.
7. Orang yang mampu atau cakap serta ditunjuk oleh calon penerima sakramen
penguatan, orang tua, dan pastor paroki. Seorang Katolik yang telah menerima inisiasi
penuh dan menjalankan iman Katoliknya dengan benar. Tidak terkena hukuman
kanonik secara legitim serta bukan ayah dan ibu calon penerima penguatan.
8. Pastor Paroki hendaknya langsung melakukan pencatatan sebagai arsip pastor paroki
setempat. Di dalam pencatatan itu hendaknya terdapat nama penerima penguatan,
pelayan, orang tua penerima penguatan, tanggal dan tempat sakramen penguatan
tersebut diterimakan. Dicatat dalam buku penguatan/Kuria Keuskupan.

Anda mungkin juga menyukai