Anda di halaman 1dari 15

WARNA-WARNA

LITURGI

OLEH
...........
PATRIANUS MEBA
SIMON SABTARIA PUTRAM JULIET
WARNA LITURGI
Sejarah Warna liturgi

• Warna-warna Liturgi adalah salah satu bentuk simbol


atau lambang yang digunakan di dalam ibadah
Kristen. Fungsi warna dalam liturgi adalah sebagai
tanda peristiwa gerejawi.
• Warna ini dapat digunakan pada aksesoris pakaian
liturgi imam maupun paduan suara yang mengiringi,
stola ataupun taplak altar. Altar menjadi tempat untuk
meletakkan bejana-bejana perjamuan. Tata warna
yang digunakan didasarkan pada Paus Pius V tahun
1570 dan ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus
Pius VI pada tahun 1969
Pedoman penggunaan warna-warna
liturgi menurut dokumen PUMR no
345-347
• Keanekaragaman warna busana liturgis
dimaksudkan untuk mengungkapkan secara
lahiriah dan berhasil guna ciri khas misteri iman
yang dirayakan; dalam kerangka tahun liturgi,
kebhinekaan warna busana liturgis juga
dimaksudkan untuk mengungkapkan makna
tahap-tahap perkembangan dalam kehidupan
kristen.
Warna-warna busana liturgis hendaknya
digunakan menurut kebiasaan yang sampai
sekarang berlaku, yaitu :
• A. Warna putih digunakan dalam Ibadat Harian dan
Misa pada Masa Paskah dan Natal, pada perayaan-
perayaan Tuhan Yesus ( kecuali peringatan sengsara-
Nya ), begitu pula pada Pesta Santa Perawan Maria,
para malaikat, para kudus yang bukan martir, pada
Hari Raya Semua Orang Kudus ( I November ) dan
kelahiran Santo Yohanes Pembaptis ( 24 Juni ), pada
Pesta Santo Yohanes Pengarang Injil ( 27 Desember ),
Pesta Takhta Santo Petrus Rasul ( 22 Februari ) dan
Pesta Bertobatnya Santo Paulus Rasul ( 25 Januari ).
• B. Warna merah digunakan pada hari Minggu Palma memperingati
Sengsara Tuhan dan pada hari Jumat Agung ; pada hari Minggu
Pentakosta, dalam perayaan-perayaan Sengsara Tuhan, pada pesta
para rasul dan pengarang Injil, dan pada perayaan-perayaan para
martir.

• C. Warna hijau digunakan dalam Ibadat Harian dan Misa selama


Masa Biasa sepanjang tahun.

• D. Warna ungu digunakan dalam Masa Adven dan Prapaskah.


Tetapi dapat juga digunakan dalam Ibadat Harian dan Misa arwah.
• E. Warna hitam dapat digunakan, kalau memang sudah biasa, dalam
Misa arwah.

• F. Warna jingga dapat digunakan, kalau memang sudah biasa, pada hari
Minggu Gaudete
( Minggu Adven III) dan hari Minggu Laetare (Minggu Prapaskah IV).

• Dalam perayaan Misa Ritual digunakan warna liturgi yang ditentukan


untuk perayaan yang bersangkutan, atau putih, atau warna pesta; dalam
Misa untuk pelbagai keperluan digunakan warna liturgi yang sesuai
dengan hari atau masa liturgi yang bersangkutan, atau dengan warna
ungu bila perayaan bertema tobat seperti misalnya Misa di masa perang
atau pertikaian, Misa di masa kelaparan, Misa untuk memohon
pengampunan dosa; Misa Votif dirayakan dengan warna yang cocok
dengan tema Misa yang bersangkutan, atau boleh juga dengan warna
hari/ masa liturgi yang bersangkutan.
HIJAU
• Warna Hijau digunakan pada : Masa Biasa
Pada umumnya, warna hijau dipandang sebagai warna yang
tenang, menyegarkan, melegakan, dan manusiawi. Warna hijau
juga dikaitkan dengan musim semi, di mana suasana alam
didominasi warna hijau yang memberi suasana pengharapan.
Warna hijau pada khususnya dipandang sebagai warna
kontemplatif dan tenang.
• Karena warna hijau melambangkan keheningan, kontemplatif,
ketenangan, kesegaran, dan harapan, warna ini dipilih untuk masa
biasa dalam liturgi sepanjang tahun kecuali jika ada hari raya
khusus.
• Dalam masa biasa itu, orang Kristiani menghayati hidup rutinnya
dengan penuh ketenangan, kontemplatif terhadap karya dan
sabda Allah melalui hidup sehari-hari, sambil menjalani hidup
dengan penuh harapan akan kasih Allah
UNGU
• Warna Ungu digunakan pada : Adven, Prapaskah, Pada saat misa
requiem atau misa arwah
Warna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan,
keseimbangan, sikap berhati-hati, dan mawas diri. Itulah sebabnya
warna ungu dipilih untuk masa Adven dan Prapaskah sebab pada
masa itu semua orang Kristiani diundang untuk bertobat, mawas
diri, dan mempersiapkan diri bagi perayaan agung Natal ataupun
Paskah. Warna itu juga digunakan untuk keperluan ibadat tobat.
• Pada umumnya, liturgi arwah menggunakan warna ungu sebagai
ganti warna hitam. Dalam liturgi arwah itu, warna ungu itu
melambangkan penyerahan diri, pertobatan, dan permohonan
belaskasihan dan kerahiman Tuhan atas diri orang yang meninggal
dunia dan kita semua sebagai umat beriman.
PUTIH/KUNING
• Warna Putih/kuning digunakan pada : Natal, Kamis Putih, Paskah, Minggu Trinitas, Kristus Raja,
Baptisan dan Peneguhan sidi, Penahbisan, Peneguhan, Pernikahan
• Warna putih dikaitkan dengan makna kehidupan baru, sebagaimana dalam liturgi baptisan si
baptisan baru biasa mengenakan pakaian putih.
• Warna putih umumnya dipandang sebagai simbol kemurnian, ketidaksalahan, terang yang tak
terpadamkan dan kebenaran mutlak. Warna putih juga melambangkan kemurnian mutlak. Warna
putih juga melambangkan kemurniaan sempurna, kejayaan yang penuh kemenangan, dan
kemuliaan abadi. Dalam arti ini pula mengapa seorang paus mengenkan jubah, single dan solideo
putih.
• Warna kuning umumnya dilihat sebagai warna mencolok sebagai bentuk lebih kuat dari makna
kemuliaan dan keabadian, sebagaimana dipancarkan oleh warna emas. Dalam liturgi, warna putih
dan kuning digunakan menurut arti simbolisasi yang sama, yakni makana kejayaan abadi,
kemuliaan kekal, kemurnian, dan kebenaran. Itulah sebabnya warna putih dan kuning bisa
digunakan bersama-sama atau salah satu.
• Warna putih atau kuning dipakai untuk masa Paskah dan Natal, hari-hari raya, pesta dan
peringatan Tuhan Yesus, kecuali peringatan sengsara-Nya. Begitu pula warna putih dan kuning
digunakan pada hari raya, pesta dan peringatan Santa Perawan Maria, para malaikat, para kudus
bukan martir, pada hari raya semua orang kudus (1 November), Santo Yohanes Pembaptis (24
Juni), pada pesta Santo Yohanes pengarang Injil (27 Desember), Takhta Santo Petrus Rasul (22
Februari), dan Bertobatnya Paulus Rasul (25 Januari)
MERAH
• Warna Merah digunakan pada : Minggu Palem, Kenaikan, Pentakosta,
Hari Raya Para Martir
Warna merah merupakan warna api dan darah. Maka, warna merah ini
amat dihubungkan dengan penumpahan darah para martir sebagai saksi-
saksi iman, sebagaimana Tuhan Yesus Kristus sendiri menumpahkan
darah-Nya bagi kehidupan dunia.
• Dalam tradisi Romawi kuno, warna merah merupakan simbol kuasa
tertinggi, sehingga warna itu digunakan oleh bangsawan tinggi, terutama
kaisar. Apabila para kardinal memakai warna merah untuk jubah, singel,
dan solideonya, maka itu dimaksudkan agar para kardinal menyatakan
kesiapsediaannya untuk mengikuti teladan para martir yang mati demi
iman.
• Dalam liturgi warna mereh dipakai untuk hari Minggu Palma, Jumat
Agung, Minggu Pentakosta, dalam perayaan perayaan sengsara Kristus,
pada pesta para rasul dan pengarang Injil, dan dalam perayaan-perayaan
para martir.
HITAM
merupakan warna yang paling jarang ditemukan dalam
kasula/dalmatik.Warna Hitam ini melambangkan
ketiadaan,kedukaan,kegelapan,pengorbanan,malam,ke
matian,kerajaan orang mati.
Warnaliturgi dapat digunakan pada liturgi saat kematian
(warna liturgi ini sifatnya fakultatif/tidak wajib).

• Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman


• Misa Requiem
MERAH MUDA
• Warna rose hanya digunakan pada Hari Minggu Ketiga Masa Adven, yang
disebut sebagai Minggu Gaudete; dan Hari Minggu Keempat Masa
Prapaskah, yang disebut Minggu Laetare. Untuk Masa Adven, kita
mungkin ingat bahwa warna rose ini cocok dengan rangkaian lilin Adven,
yang terdiri dari 3 lilin ungu dan 1 lilin rose.
• Warna rose mengingatkan kita bahwa kita sudah memasuki pertengahan
masa penantian kita. Rose adalah warna kebahagiaan, sebab waktu
penantian kita tidak lama lagi. Kita meyakini janji setia Allah akan
keselamatan yang datang melalui Mesias, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
• Namun perlu diingat bahwa warna rose dikelilingi oleh warna ungu;
maksudnya, kita harus tetap menjaga sikap hati dalam suasana tobat dan
penyesalan, agar layak dan pantas menyambut kelahiran Mesias, serta
kebangkitan-Nya yang membawa keselamatan dan hidup abadi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SILAHKAN BERTANYA SESUAI
PEDOMAN
5W1H
• WHAT (APA)
• WHO (SIAPA)
• WHEN (KAPAN)
• WHERE (DIMANA)
• WHY (MENGAPA)
• HOW (BAGAIMANA)

Anda mungkin juga menyukai