Terdapat beberapa lembaga hukum yang secara khusus menangani masalah HAM di Indonesia, yakni:
Komnas HAM
Komnas Perempuan
Pengadilan HAM
Komnas HAM dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 tahun 1993, dan berdiri pada tanggal 15
Oktober 1993. Komnas Ham merupakan organisasi independen, tak berpihak, visioner, memiliki misi
membantu menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, serta melakukan kegiatan pendidikan dan
penyuluhan masyarakat tentang HAM di Indonesia.
a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila, UUD 1945, piagam PBB, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Dasar pembentukan komisi ini adalah Keppres No. 181 Tahun 1998.
Tugas KPAI:
b. Memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka
perlindungan anak.
Keberadaan pengadilan HAM merupakan amanat UU No. 39 Tahun 1999 yang menjelaskan bahwa untuk
mengadili tindak pelangggaran HAM berat dibentuk pengadilan HAM di lingkungan peradilan umum
(Pasal 104 UU No. 39 Tahun 1999).
b. Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan di batas territorial
wilayah NKRI oleh warga Negara Indonesia.
Catt: Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yang
dilakukan oleh seseorang yang berummur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.
LBH didirikan oleh Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1980
menjadi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Membela kepentingan masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, keyakinan politik,
ideologi, agama, kekayaan, warna kulit, keturunan, dan kelompok orang yang dibelanya.
LSM dibentuk oleh orang-orang yang berperan dalam perlindungan HAM. Lembaga ini bergerak dalam
berbagai bidang seperti sosial, pendidikan, dan kesehatan.