Anda di halaman 1dari 2

PERANAN SEKSI PANGGILAN DI PAROKI

Pernahkah kita membayangkan jika suatu hari gereja dengan umat yang begitu besar seperti
Paroki kita tidak ada Imam yang mempersembahkan Misa Ekaristi atau bagaimana jika suatu
yayasan lembaga pendidikan Katolik atau lembaga sosial Katolik sudah tidak lagi dikelola
oleh Rohaniawan atau Biarawati karena keterbatasan jumlah tahbisan maupun postulan yang
semakin menurun.
Pertumbuhan jumlah umat katolik di beberapa kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya saat
ini dirasakan sangat tidak sebanding dengan jumlah tersedianya imam, bruder dan suster yang
harus melayani. Minat ketertarikan orang muda katolik untuk menjadi rohaniawan maupun
biarawati dewasa ini mengalami penurunan dibandingkan dengan masa yang lalu. Hal ini
misalnya tampak dari gejala menurunnya jumlah siswa yang masuk di beberapa Seminari
Menengah, seperti Seminari Menengah Mertoyudan di Magelang, Seminari Menengah
Wacana Bhakti di Jakarta, dan Seminari Menengah Garum di Blitar. kendati beberapa tarekat
imam atau pun keuskupan cukup aktif melakukan promosi panggilan jumlah yang masuk ke
Tahun Rohani (calon Imam Diosesan/Praja), Novisiat (calon imam Tarekat/Ordo/Kongregasi
lainnya) atupun postulan (calon suster) jumlahnya relatif tetap sedikit dan cenderung
menurun.
Perkembangan dunia modern, arus sekularisme yang disertai pola hidup materialisme,
hedonisme, dan konsumtivisme telah mengubah paradigma baru yang membuat sebuah
kehidupan jadi semakin luntur. Situasi ini perlu kita cermati, tugas kita sebagai orang
beriman adalah mengembalikan citra panggilan hidup bhakti yang mulai pudar dikalangan
Gereja sebagai persekutuan umat Allah.
Seksi Panggilan di Paroki dibentuk sebagai peran awan dalam membantu Pelayanan Pastoral
Parok, sebagai “Team Marketing” atau perantara yang mempunyai tugas utama untuk
menyadarkan seluruh umat, khususnya keluarga-keluarga dan lembaga pendidikan Katolik,
dalam tanggung jawab bersama atas tumbuh dan lestarinya panggilan hidup bhakti sebagai
imam, bruder, biarawatidan lembaga hidup bakti lainnya serta memelihara Panggilan yang
telah ada.
Semangat dasar yang dihayati oleh Seksi Panggilan Paroki mengacu pada Komisi Panggilan
KAJ yang tak lain mengacu pada spiritualitas gembala yang baik, yakni tetap bergiat untuk
mewartakan dan memperkenalkan hidup panggilan khusus agar umat beriman kepunyaan
Allah tetap terpelihara dengan adanya gembala dalam Gereja-Nya. Namun demikian juga
menghayati spritualitas yang menyerahkan kepada gerak Roh yang membangun keberanian
dan memampukan menjawab panggilan khusus Tuhan.
Dalam kegiatannya Seksi Panggilan Paroki HSPMTB melakukan beberapa program kegiatan
yang bersifat rutin seperti; mengajak seluruh umat untuk ikut mendoakan mohon panggilan
dalam misa setiap sabtu awal bulan, bersama legio maria mendoakan paus, uskup, imam,
bruder dan suster dalam doa rosario setiap sabtu pagi minggu pertama, mengadakan promosi
panggilan dan pengenalan seminari kepada sekolah katolik, mengadakan pertemuan rutin
bersama orang tua terpanggil dalam satu paguyuban orang tua terpanggil (Paguter),
memperkenalkan rohaniawan, biarawati dan seminari sedini mungkin kepada BIA dan BIR,
melibatkan seminaris bersama OMK, putra altar dan putri sakristi pada misa minggu
panggilan dan mengadakan kunjungan pengenalan seminari kepada anak-anak putra
altar.Serta kegiatan yang bersifat non rutin seperti live in untuk remaja putri di komunitas
biara-biara susteran di KAJ. dan sebagainya.
Kita patut bersyukur kepada Allah, di tahun 2014 ini Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak
Bernoda (HSPMTB) ada 6 anak Putra Altar yang telah berhasil masuk ke Seminari
diataranya; A. Panggih Pradityo. H (KPP Seminari Mertoyudan Magelang), Christofurus
Karang Wicaksono (KPP Seminari Mertoyudan Magelang), Nicholas Dennis Kurnia (KPP
Seminari Wacana Bhakti Jakarta), Ferdinand Raymond F.L. (KPP Seminari Wacana Bhakti
Jakarta), Ary Darmawan Tanidi (KPA Seminari Wacana Bhakti Jakarta) dan Albertus Bayu
Seto (KPP Seminari Marianum Purbolinggo Jawa Timur). Semoga mereka semakin
diteguhkan atas panggilanya.

Bapa Suci Paus Fransiskus telah mengumumkan bahwa tahun 2015 mendatang akan
dijadikan sebagai Tahun Hidup Bhakti. Ini berarti bahwa dalam tahun 2015 secara khusus
akan diangkat tema panggilan hidup bhakti. Tahun 2015 ini juga menandai ulang tahun ke-
50 Konsili Vatikan II, khususnya peringatan 50 tahun “Perfectae Caritatis” (Dekrit tentang
Hidup Bhakti).

Tahun 2015 sebagai tahun terakhir periode implemtasi Arah Dasar Pastoral (ArDasPas) yang
merupakan gerakan tahun syukur, bersyukur karena keterlibatan kita semua.

“Mari dan ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia, maka mereka pun
meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus (Mat. 4: 19, 20; Mrk. 1:17, 18).
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat. 28:19)”
Secara tidak langsung, satu bentuk promosi panggilan telah dibuat Yesus dengan mengajak,
mengundang dan mengutus kita semua.
Maka Seksi Promosi Panggilan mengundang seluruh umat baik kaum muda, anak-anak dan
orang tua untuk ikut mensukseskan kegiatan Seksi Panggilan di paroki kita ini.

Oleh: P. Dimas Setiawan


(Ketua Sie Promosi Panggilan )

Anda mungkin juga menyukai